Transcript
Page 1: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

1

USULAN

PENELITIAN HIBAH BERSAING

JUDUL PENELITIAN

REKONSTRUKSI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

SEBAGAI STRATEGI IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI

BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

TIM PENGUSUL

Yulita Zanaria, S.E., M.Si., Akt., CA.

NIDN. 0213076802

Suyanto, S.E, M.Si., Akt., CA.

NIDN. 0230107502

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

APRIL 2015

KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

Page 2: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

2

Page 3: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

3

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 4

1.3 Tujuan Khusus ........................................................................ 4

1.4 Urgensi Penelitian ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) ...................... 6

2.2 Teori Self-Efficacy ................................................................ 6

2.3 Self-Efficacy, perceived ease of use dan perceived

Usefulness ............................................................................. 7

2.4 Dimensi Budaya penghindaran ketidakpastian dalam

perceived usefulnes dan perceived ease of use ..................... 7

2.5 Dimensi Budaya Maskulinitas/Femininitas dalam perceived

usefulnes dan perceived ease of use ..................................... 9

2.6 Perceived usefulnes dalam Perceived ease of use,

Behavioral Intention to Use dan Attitude ............................ 10

2.7 Hubungan Commitment to System dalam perceived ease of

use, attitude dan Behavioral Intention to Use ..................... 11

2.8 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 11

2.9 Roadmap Penelitian .............................................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ..................................................................... 13

3.2 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ........................ 13

3.3 Tahapan Penelitian .................................................................. 14

3.4 Luaran Penelitian .................................................................... 16

3.5 Indikator Capaian yang Terukur ............................................. 16

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Biaya Penelitian ...................................................................... 17

4.2 Jadwal Penelitian ..................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 4: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

4

RINGKASAN

Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan mengunakan akrual basis, menjelaskan bahwa batas

waktu penerapan sistem akuntansi akrual secara penuh (full accrual) paling

lambat 5 tahun sejak diterbitkan. Namun hingga batas waktu yang ditetapkan,

pemerintah Provinsi Lampung masih banyak kendala yang dihadapi sehingga

sampai saat ini belum bisa menerapkan secara penuh dan masih menggunakan

sistem akuntansi basis kas menuju akrual (cash toward accrual). Model

Technology Acceptance Model (TAM) dalam implementasi sistem karena konsep

tersebut dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user atau pemakai

terhadap sistem teknologi informasi baru. Namun, penerapan TAM selama ini

masih terbatas pada variabel inti dan perlu mempertimbangkan beberapa faktor

yang mengacu pada situasi di pemerintahan propinsi Lampung.

Identifikasi kendala aparat pemerintah daerah yang terlibat dalam

rekontruksi rancangan dan implementasi sistem akuntansi berbasis akrual

menggunakan metode deskriptif kualitatif serta analisis SWOT. Analisis data

dalam rekonstruksi model adalah Structural Equation Model (SEM) dengan

program AMOS. Analisis ini ditujukan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

konsep Technology Acceptance Model (TAM) mampu menjelaskan perilaku user

dalam penerimaan implementasis sistem akuntansi berbasis akrual di Pemerintah

Provinsi Lampung.

Luaran penelitian tahun pertama berupa buku tentang peta kesiapan

implementasi sistem akuntansi berbasis akrual dan teridentifikasinya kendala-

kendala di Pemerintah Provinsi Lampung. Sedangkan untuk tahun kedua berupa

model fit TAM dalam implementasi sistem akuntansi berbasis akrual yang

terpublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional ber-ISSN.

Page 5: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

5

BAB I

PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang

Organisasi sektor publik di Indonesia telah banyak mengalami perubahan

baik secara kelembagaan, organisasi dan manajerial dalam rangka memenuhi

kebutuhan yang semakin meningkat akan akuntabilitas keuangan, efisiensi dan

efektifitas. Perubahan manajemen sektor publik tersebut kemudian dikenal dengan

istilah New Public Management (NPM). NPM berakar dari teori manajemen yang

beranggapan bahwa praktik bisnis komersial dan manajemen sektor swasta adalah

lebih baik dibandingkan dengan praktik dan manajemen pada sektor publik.

(Mardiasmo, 2012).

Dengan adanya perubahan pada sektor publik tersebut, terjadi pula

perubahan pada akuntansi sektor publik, yaitu perubahan sistem akuntansi dari

akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual. Perubahan tersebut

diperlukan karena sistem akuntansi berbasis kas dianggap saat ini tidak lagi

memuaskan, terutama karena kekurangannya dalam menyajikan gambaran

keuangan yang akurat dan dalam memberikan informasi manajemen yang berguna

dan memadai untuk memfasilitasi perencanaan dan proses kinerja (Cohen, et, al.

2007). Menurut Christiaens, et al. (2013) reformasi akuntansi pemerintahan

sering menjadi langkah pertama reformasi pemerintah dan itulah sebabnya dapat

dianggap sebagai kondisi yang penting dan prasyarat bagi keberhasilan reformasi

pemerintah lainnya di bawah gelombang transformasi kebijakan pemerintah,

seperti reformasi organisasi dan manajerial. Oleh karena itu, penerapan yang

efektif dan sukses dari reformasi akuntansi berperan penting dan dominan dalam

penerapan dan keberhasilan praktik dan teknik dalam manajemen organisasi

sektor publik. Tanpa implementasi yang memadai dan sukses, semua manfaat,

tujuan dan harapan reformasi akan hilang karena fakta bahwa sistem akuntansi

yang baru tidak akan dapat memberikan informasi manajerial dan keuangan yang

relevan dan akurat untuk mendukungnya (Christiaens dan Van Peteghem, 2013).

Page 6: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

6

Reformasi manajemen organisasi sektor publik bidang keuangan dimulai

dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15

Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara. Salah satu ketentuan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara yaitu mewajbkan adanya Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) sebagai basis penyusunan laporan keuangan bagi instansi

pemerintah. Dalam salah satu penjelasan di Undang-undang Perbendaharaan

Negara disebutkan bahwa SAP dimaksud ditetapkan dalam suatu peraturan

pemerintah yang saat ini diatur dengan PP No. 71 Tahun 2010. Salah satu ciri

pokok dari perubahan tersebut adalah penggunaan basis akuntansi dari basis kas

menjadi basis akrual. Secara sederhana, akuntansi berbasis kas mengakui dan

mencatat transaksi pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas dan tidak

mencatat aset dan kewajiban. Sedangkan basis akrual mengakui dan mencatat

transaksi pada saat terjadinya transaksi (baik kas maupun non kas) dan mencatat

aset dan kewajiban.

Pada PP No. 71 Tahun 2010 menetapkan bahwa batas waktu penerapan

sistem akuntansi berbasis akrual secara penuh (full accrual) adalah tahun 2015.

Namun kenyataannya penerapan sistem akuntansi berbasis akrual tersebut

menjadi kendala bagi sebagian besar Pemerintah Daerah/Kota di Indonesia

termasuk Pemerintah di Provinsi Lampung. Sehingga sampai saat ini belum bisa

diterapkan secara penuh dan masih menggunakan sistem akuntansi berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yaitu basis kas menuju akrual (cash

toward accrual. Kenapa Pemerintah Provinsi Lampung belum secara penuh

menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual sesuai amanat PP Nomor 71 Tahun

2010? Bagaimana tingkat kesiapan pemerintah Provinsi Lampung dalam

mengimplementasikan sistem akuntansi berbasis akrual? Apa sebenarnya yang

menjadi tantangan bagi pemerintah Provinsi Lampung dalam implementasi sistem

akuntansi tersebut? Bagaimana strategi sistem akuntansi berbasis akrual dapat

diimplementasikan? Hal inilah yang menjadi pertanyaan mendasar bagi peneliti

dan berusaha menjelaskannya dalam penelitian ini.

Page 7: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

7

Penelitian ini menggunakan model penerimaan sistem akrual basis dengan

konsep Technology Acceptance Model (TAM). Penggunaan model TAM

didasarkan pada pendapat Venkatesh dan Davis (2010) yang menyatakan bahwa

sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep yang dianggap paling baik dalam

menjelaskan perilaku user atau pemakai terhadap sistem teknologi informasi baru.

Menurut Venkatesh dan Davis (2010) TAM secara empiris terbukti menjelaskan

40% usage intensions dan behavior.

Secara teoritis dan praktis TAM merupakan model yang dianggap paling

tepat dalam menjelaskan bagaimana user menerima sebuah sistem. TAM

menyatakan bahwa behavioral intension to use ditentukan oleh dua keyakinan

yaitu: pertama, perceived usefulness yang didefinisikan sebagai sejauh mana

seseorang yakin bahwa menggunakan sistem akan meningkatkan kinerjanya.

Kedua, perceived ease of use yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang

yakin bahwa penggunaan sistem adalah mudah. TAM juga menyatakan bahwa

dampak variabel-variabel eksternal seperti (karakteristik sistem, proses

pengembangan dan pelatihan) terhadap intension to use adalah dimediasi oleh

perceived of usefulness dan perceived ease of use. Konsep TAM juga menyatakan

bahwa perceived usefulness dipengaruhi oleh perceived ease of used.

Namun demikian, selama ini penerapan TAM hanya terbatas pada variabel

inti yang dalam kenyataannya masih terdapat beberapa faktor atau variabel lain

yang perlu dipertimbangkan, seperti self efficacy, dimensi budaya dan

commitment to system use. Pada penelitian ini, selain menggunakan konsep inti

variabel-variabel TAM, juga mengembangkan dengan menambahkan variabel-

variabel lain sebagai bentuk modifikasi tambahan konsep TAM dengan mengacu

pada situasi yang ada pada pemerintahan propinsi Lampung.

Pengembangan variabel TAM dalam penelitian ini meliputi self efficacy,

dimensi budaya dan commitment to system use yang terdiri dari tiga dimensi yaitu

internalization, identification, dan compliance dalam menjelaskan proses

penerimaan penggunaan sistem akuntansi akrual basis. Self efficacy berakar dari

teori kognitif sosial yang menyatakan bahwa dengan melihat orang lain melalukan

sesuatu, maka seseorang akan memiliki persepsi mengenai kemampuan dirinya

dalam melakukan hal yang sama, Lewis et, al. (2013). Bandura dalam Lewis et al

Page 8: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

8

(2013) mendefinisikan efficacy sebagai keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat

melakukan sebuah pekerjaan dengan baik.

Dua dimensi budaya Hofstede yang dimasukkan dalam model studi ini

merupakan bentuk dari pengembangan model TAM yang telah ada. Budaya yang

diadopsi adalah penghindaran ketidakpastian dan maskulinitas/femininitas. Kedua

dimensi ini sangat berhubungan dengan teknologi (Hofstede, 2013; Venkatesh

and Morris, 2010). Budaya mempengaruhi cara manusia bertindak di dalam

organisasi. Bagaimana orang bekerja, memandang pekerjaan mereka, bekerja bersama

rekan kerja, dan memandang masa depan sebagian besar ditentukan oleh norma

budaya, nilai-nilai, dan kepercayaan (Ott dalam Gibson et al., 2006).

1.6 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang menjadi kendala utama dalam implementasi sistem akuntansi

berbasis akrual?

2. Bagaimana kesiapan Pemerintah Provinsi Lampung dalam menerapkan secara

penuh sistem akuntansi berbasis akrual sesuai amanat PP Nomor 71 Tahun

2010?

3. Bagaimana rekonstruksi konsep Technology Acceptance Model (TAM) mampu

menjelaskan perilaku user dalam penerimaan implementasis sistem akuntansi

berbasis akrual?

1.7 Tujuan Khusus

Penelitian ini memiliki tujuan secara khusus sebagai berikut:

1. Mengetahui dan mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi

Pemerintah Provinsi Lampung dalam implementasi sistem akuntansi

berbasis akrual?

2. Mencari bukti empiris tentang kesiapan Pemerintah Propinsi Lampung

dalam menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual sesuai amanat PP

Nomor 71 Tahun 2010?

Page 9: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

9

3. Rekonstruksi dan strategi konsep Technology Acceptance Model (TAM)

dalam implementasis sistem akuntansi berbasis akrual?

1.8 Urgensi Penelitian

Sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 untuk

mengganti PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

mengunakan accrual basis, pemerintah Indonesia telah mengambil beberapa

langkah untuk meningkatkan kinerja sektor publik. Pada Peraturan Pemerintah

tersebut menjelaskan bahwa batas waktu penerapan sistem akuntansi akrual secara

penuh (full accrual) paling lambat 5 tahun sejak diterbitkan. Namun demikian

hingga batas waktu yang ditetapkan, pemerintah Provinsi Lampung masih banyak

kendala yang dihadapi sehingga dapat menerapkan secara penuh dan masih

menggunakan sistem akuntansi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2005 yaitu basis kas menuju akrual (cash toward accrual.

Implementasi serta perubahan sebuah sistem keuangan merupakan suatu

persoalan tersendiri apabila hal ini tidak ditanggapi secara serius dan bijaksana

oleh para aparatur pemerintah, karena hal ini dapat mempengaruhi sikap dan

perilaku pegawai di lingkungan pemerintahan. Hal ini terjadi karena setiap

perubahan sistem dapat saja mengancam karier maupun posisi kerja bagi sebagian

pegawai yang selama ini merasa diuntungkan dengan sistem lama. Oleh karena

itu, pemerintah daerah perlu memperhatikan berbagai faktor perilaku dalam

implementasi sistem accrual basis sehingga dapat meningkatkan manfaat dari

implementasi sistem yang baru tersebut.

Penggunaan model Technology Acceptance Model (TAM) didasarkan

pada pendapat Venkatesh dan Davis (2010) yang menyatakan bahwa sejauh ini

TAM merupakan sebuah konsep yang dianggap paling baik dalam menjelaskan

perilaku user atau pemakai terhadap sistem teknologi informasi baru. Secara

teoritis dan praktis TAM merupakan model yang dianggap paling tepat dalam

menjelaskan bagaimana user menerima sebuah implementasi sistem. Namun,

penerapan TAM selama ini masih terbatas pada variabel inti yang perlu

mempertimbangkan beberapa faktor atau variabel lain. Oleh karena itu, penelitian

Page 10: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

10

ini mengembangkan dengan menambahkan variabel-variabel lain sebagai bentuk

modifikasi tambahan konsep TAM dengan mengacu pada situasi yang ada pada

pemerintahan propinsi Lampung, yaitu self efficacy, dimensi budaya dan

commitment to system use.

Page 11: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM).

Technology Acceptance Model (TAM), diperkenalkan pertama kali oleh

Davis pada tahun 1989. TAM dibuat khusus untuk pemodelan adopsi pengguna

system informasi. TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor yang secara

dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah persepsi

pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan faktor kedua adalah persepsi

pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi (ease of use). Kedua faktor

tersebut mempengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi (usefulness).

Selanjutnya kemauan untuk memanfaatkan teknologi akan mempengaruhi

penggunanan teknologi yang sesungguhnya.

2.2 Teori Self-Efficacy

Pengertian Self-Efficacy menurut Bandura dalam Kulviwat, et al., (2005)

adalah penilaian seseorang terhadap kemampuannya sendiri untuk mengorganisasi

dan memutuskan tindakan yang diperlukan dari suatu keadaan untuk rnencapai

kinerja tertentu. Self-Efficacy terkait dengan pertimbangan tentang apa yang bisa

dilakukan terkait dengan ketrampilan/skill yang dimilikinya. Sumber utama dari

Self-Efficacy adalah persepsi dan interpretasi secara fisik dan emosi. Menurut

Davis (2009) perceived ease merupakan variabel perluasan dari self efficacy yang

diteorikan sebagai determinan dari perilaku. Seseorang akan mempertimbangkan

keyakinannya dalam melakukan tindakan didasarkan atas emosi yang pernah

dilalui sebagai dasar dalam menyelesaikan tindakan.

Self-Efficacy berperan dalam mempengaruhi proses motivasi melalui

sejumlah usaha yang akan digunakan individu dan seberapa lama mereka terus

bekerja pada tugasnya saat ada hambatan. Individu dengan self-Efficacy rendah

akan merusak motivasi melalui perasaan bahwa mereka tidak mampu untuk

menyelesaikan tugas itu, sebelum tugas tersebut dicobanya. Pengaruh self-

Efficacy pada proses affective bisa dilihat pada tingkat stress dan depresi

Page 12: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

12

daripengalaman individu pada situasi yang susah dan mengancam (Bandura,

(dalam Lewis et al, 2013). Davis et al. (2009) memformulasikan model TAM,

dan memberikansaran bahwa penelitian dimasa yang akan datang perlu

melakukan pengujianvariabel eksternal dalam memahami bagaimana seseorang

bisa menerima atau menolak sistem teknologi informasi.

2.3 Self-Efficacy, perceived ease of use dan perceived Usefulness

Menurut Roger sebagaimana dinyatakan oleh Lewis (2013) variabel yang

paling penting dalam menjelaskan interpretasi kognitif mengenai teknologi

informasi adalah hal-hal yang berkaitan dengan individu. Karakteristik seseorang

akan membentuk keyakinan mengenai teknologi baru dengan menggabungkan

informasi dari sejumlah chanel termasuk media masa dan hubungan interpersonal.

Orang-orang dengan tingkat keinovativan tinggi diharapkan mengembangkan

keyakinan yang lebih positif mengenai teknologi.

Gahtani dan Said, (2007) menemukan self-efficacymempunyai pengaruh

signifikan terhadap perceived usefulness dan mempunyai peran yang kritis dalam

penerimaan teknologi oleh pemakai. Sementara peneliti yang lainnya Kulviwat, et

al,. (2005) menemukan bahwa Self-Efficacy mempengaruhi secara tidak langsung

pada attitude melalui perceived usefulness dan perceived ease of use.

2.4 Dimensi Budaya penghindaran ketidakpastian dalam perceived usefulnes

dan perceived ease of use

Budaya penghindaran ketidakpastian mengacu pada keadaan di mana orang

merasa terancam oleh situasi yang tidak jelas dan mencoba untuk menghindari

situasi tersebut. Orang-orang yang berbudaya penghindaran ketidakpastian yang

tinggi akan berbuat apa saja yang terbaik untuk menghindari ketidakpastian.

Sebaliknya, orang-orang yang berbudaya penghindaran ketidakpastian yang

rendah tidak berusaha menghindari ketidakpastian dan berani menerima resiko.

Kegunaan dan kemudahan penggunaan sistem merupakan dua faktor yang bisa

mengurangi ketidakpastian sehingga orang-orang yang berbudaya penghindaran

ketidakpastian yang tinggi akan memperkuat pengaruh persepsi kemudahan

penggunaan terhadap persepsi kegunaan, serta pengaruh persepsi kemudahan

Page 13: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

13

penggunaan dan persepsi kegunaan terhadap niat menggunakan teknologi.

Sebaliknya, orang-orang yang berbudaya penghindaran ketidakpastian yang rendah

akan memperlemah pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi

kegunaan, serta pengaruh persepsi kemudahan penggunaan dan persepsi kegunaan

terhadap niat menggunakan teknologi. Amel Ben Zakour (2005) berpendapat

bahwa individu dengan nilai konteks budaya pengindaran yang tinggi akan

mempunyai sedikit persepsi tentang penerimaan penggunaan teknologi informasi

dibandingkan individu yang mempunyai nilai konteks budaya penghindaran lebih

rendah.

Selain itu, Dimensi budaya penghindaran ketidakpastian dikenal sebagai

Uncertainty Avoidance (UA). Penghindaran ketidakpastian mengungkapkan

sejauh mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan

ambiguitas (Hogg dan Vaughann (2008). Selanjutnya, Hogg dan Vaughann (2008)

menggambarkan dimensi penghindaran ketidakpastian sebagai perencanaan untuk

stabilitas dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Ketidakpastian akan masa

depan merupakan fakta dasar dari kehidupan manusia yang mana mereka

mencoba untuk mengatasi melalui domain tekhnologi, hukum, dan agama (Baker

& Carson, 2011). Ketidakpastian yang ekstrim menciptakan kecemasan yang

berat, dan masyarakat telah mengembangkan cara untuk mengatasi ketidakpastian

yang melekat pada ketidakpastian hidup (Hofstede, 2005).

Individu dengan budaya penghindaran ketidakpastian yang rendah

memiliki karakteristik toleran terhadap aturan atau hal yang tabu. Individu

tersebut lebih menyukai inovasi dan ide-ide maupun perilaku yang menyimpang

serta memiliki ketertarikan terhadap suatu hal yang berbeda. Selain itu, bagi

individu dengan penghindaran ketidakpastian yang rendah memiliki agresi dan

emosi yang tidak diperlihatkan. Individu akan lebih di motivasi oleh suatu prestasi

dan harga diri (Hofstede, 2005).

Sebaliknya, karakteristik seseorang dengan budaya penghindaran

ketidakpastian yang tinggi antara lain takut terhadap sesuatu yang tidak pasti atau

ambigu dan tidak menyukai ide-ide serta perilaku yang menyimpang atau berbeda.

Individu akan lebih menerima resiko yang sudah dikenalnya. Selain itu mereka

jarang melakukan inovasi dikarenakan bagi mereka sesuatu yang baru merupakan

Page 14: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

14

hal yang ditakuti. Individu akan lebih dimotivasi oleh harga diri dan keamanan.

Mereka memiliki prinsip yakni waktu adalah uang atau ‘time is money’ (Hofstede,

2005).

2.5 Dimensi Budaya Maskulinitas/Femininitas dalam perceived usefulnes dan

perceived ease of use

Budaya maskulinitas mengacu pada sikap tegas, kuat, dan berfokus pada

kesuksesan material, sedangkan budaya femininitas mengacu pada sikap rendah

hati, lemah lembut, dan memperhatikan kualitas hidup. Baik orang-orang

berbudaya maskulinitas maupun orang-orang berbudaya femininitas dua-duanya

mementingkan kegunaan sistem karena orang-orang berbudaya maskulinitas

menekankan pada sasaran kerja, seperti penghasilan dan promosi, pengakuan, dan

peningkatan kinerja dan orang-orang yang berbudaya femininitas menekankan

sasaran personal, seperti persahabatan, lingkungan yang menyenangkan,

keamanan posisi.

Selain itu, dualitas dari jenis kelamin seperti maskulinitas dan femininitas

merujuk kepada fakta mendasar yang mana setiap masyarakat mengatasi sesuatu

dengan cara yang berbeda pula. Definisi dari sisi maskulinitas di dimensi ini

merupakan preferensi masyarakat untuk suatu prestasi, kepahlawanan, ketegasan,

dan imbalan materi untuk sukses. Masyarakat dalam arti luas lebih kompetitif di

dimensi ini. Berlawanan dengan dimensi femininitas yang menyinggung

mengenai preferensi untuk kerja sama, kerendahan hati, menjaga yang lemah, dan

kualitas hidup. Masyarakat luas di dimensi femininitas ini lebih berorientasi

kepada konsensus atau permufakatan bersama (Hofstede, 2005).

Selain itu pada dimensi ini lebih mengutamakan solidaritas antar sesama

serta pentingnya menjalin hubungan yang hangat terhadap sesama. Sedangkan

pada budaya maskulinitas dikarakteristikkan sebagai seorang yang tegas,

ambisius, tangguh, dan simpati untuk yang kuat. Dalam menghadapi konflik

sebisa mungkin resolusi konflik dilakukan dengan memerangi mereka, terjadinya

kompetisi di antara rekan kerja, dan uang merupakan hal yang penting.

Penelitian dimensi maskulinitas telah dilakukan oleh Hofstede di

Indonesia. Di Indonesia sendiri dimensi maskulinitas memiliki skor 46 yang

Page 15: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

15

memiliki arti bahwa Indonesia tergolong kedalam dimensi femininitas

dikarenakan nilai yang didapatkan cukup rendah. Status di Indonesia dan simbol

nyata dari keberhasilan merupakan hal yang penting namun tidak selalu

keuntungan materil yang dijadikan motivasi. Seringkali posisi yang memegang

peranan lebih penting bagi mereka yaitu “gengsi” (outward appearance) atau

harga diri. Masyarakat dengan tingkat maskulinitas tinggi yang didominasi oleh

kaum pria, akan lebih berani mengambil resiko dan lebih spekulatif. Masyarakat

yang memiliki tingkat maskulinitas tinggi akan mengakibatkan rendahnya tingkat

konservatisme (Hofstede, 2005).

2.6 Perceived usefulnes dalam Perceived ease of use, Behavioral intention to

use dan Attitude

Perceived ease of use didefinisikan sebagai suatu tingkat kepercayaan

individu bahwa dengan menggunakan teknologi akan membawa mereka terbebas

dari usaha secara fisik dan mental (Gahtani dan Said, 2007). Menurut konsep

TAM, attitude secara bersama-sama dipengaruhi oleh perceived usefullness,

perceived ease of use dan variabel eksternal seperti commitment to system use dan

self efficacy, (Warsaw et al. dalam Wahyudi, 2006). Davis et al. (2009)

membuktikan bahwa Perceived ease of use mempunyai dampak baik secara

langsung atau tidak langsung pada perceived usefulnes, melalui attitude.

Gahtani (2007) menyatakan bahwa perceived ease of use menjelaskan

persepsi user terhadap usaha yang diperlukan untuk memanfaatkan sebuah sistem.

Menurut Shih (2004) persepsi ini memiliki dampak terhadap intensi seseorang

untuk memanfaatkan intension to use). Hasil penelitian Pedersen (2013) secara

empirik juga mendukung pernyataan Sun dan Zhang (2006) menyatakan bahwa

perceived usefulness secara signifikan dipengaruhi oleh perceived ease of use.

Menurut Davis (2009) seseorang cenderung menggunakan sebuah sistem

apabila mereka percaya bahwa sistem akan membantu dalam mencapai kinerja

yang diinginkan. Meskipun demikian, kepercayaan terhadap manfaat sistem tidak

akan membantu dalam pemanfaatan apabila mereka meyakinan bahwa sistem sulit

digunakan sehingga usaha ekstra yang dikeluarkan untuk mencapai kinerja tidak

sepadan dengan hasi yang dicapai. Hal ini menunjukkan bahwa perceived ease of

Page 16: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

16

use mempengaruhi perceived usefulness dan attitude. Menurut Davis et al. (2009)

attitude merupakan cermin perasaan suka atau tidak suka tentang kinerja dari

target perilaku yang telah dilakukan. Mathieson, (2011) menemukan variabel

attitude secara statistik signifikan untuk menjelaskan variabel behavior intention

to use.

2.7 Hubungan Commitment to System dalam perceived ease of use, attitude dan

Behavioral Intention to Use

Menurut Becker, Agarwal and Sambamurthy dalam Yogesh And Galletta

(2005) Internalization, identification, and compliance menggambarkan

komitmen-komitmen yang berbeda dari keinginan untuk memenuhi tujuan-tujuan

personal yang berbeda. Internalization terkait dengan pengadopsian perilaku

pengguna sistem yang didasarkan atas penerimaan norma dan nilai yang sama.

Identification terjadi ketika pengguna sistem mengadopsi sikap dan

perilaku untuk mencapai kepuasan dan self-defining relationship dengan orang

atau kelompok lain. Compliance terjadi ketika pengguna sistem mengadopsi

perilaku secara khusus untuk memperoleh penghargaan atau menghindari

hukuman. Menurut Yogesh a dan Dennis Galletta (2005) Affective commitment

(identification and internalization) berpengaruh secara positif terhadap perceived

usefulness and ease of use melalui pengadopsian dan perluasan penggunaan.

Affective commitment juga berpengaruh positif terhadap user attitude.

Page 17: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

17

2.8 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka pemikiran teoritis pengembangan TAM dalam menjelaskan

penerimaan implementasi sistem akuntansi akrual basis sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

2.9 Roadmap Penelitian

Roadmap penelitian ditujukan untuk memberikan gambaran peta penelitian

selama 5 (lima) tahun yang telah maupun rencana akan dilakukan oleh peneliti.

Tabel 2.1

Roadmap Penelitian

Tahun

2010 2011 2013 2016 2017

Judul

Penelitian

Rekonstruksi

Technology

Acceptance

Model

(TAM)

sebagai

strategi

implementasi

Model

peningkatan

kinerja

Pemerintah

Provinsi

Lampung

berbasis

budaya

kompetansi

daerah.

Perceived

Usefulness

Self -

Efficacy

Dimensi budaya

Perceived Ease

of

Use

attitude

Commitment to System use

(Internalization,

Identification, Compliance

Behavioral

Intention to

Use

Page 18: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

18

Tahun

2010 2011 2013 2016 2017

Pengaruh

keadilan

organisasional

terhadap

intensitas

kemangkiran

pegawai di

Pemerintah

Kota Metro.

Analisis

kinerja

keuangan

di

Pemerintah

Kabupaten

Lampung

Timur.

Survey

potensi

Pendapatan

Asli

Daerah

(PAD)

Kota

Metro.

sistem

akuntansi

berbasis

akrual di

Pemerintah

Provinsi

Lampung.

Luaran

Penelitian

Publikasi

jurnal

mengenai

kedilan

organisasional

dan

kemangkiran

pegawai

Pemerintah

Kota Metro.

Jurnal

ilmiah

tentang

kinerja

keuangan

Pemerintah

Lampung

Timur.

Buku

tentang

Potensi

PAD Kota

Metro.

Peta

kesiapan dan

jurnal ISSN

model TAM

dalam

implementasi

sistem

akuntansi.

Buku profil

kinerja

Pemerintah

Provinsi

Lampung.

Page 19: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

19

BAB III

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu deskriptif kualitatif

dan kuantitatif. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan suatu model penelitian

yang berusaha untuk membuat gambaran/paparan dan menggali secara cermat

serta mendalam tentang fenomena sosial tertentu tanpa melakukan intervensi dan

hipotesis. Ruang lingkup penelitian ini meliputi dua segi, segi kewilayahan dan

segi substansi (isi).

Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan suatu model penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan angka-angka secara statistika. Pendekatan ini

dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan merekonstruksi model Technology

Acceptance Model (TAM) sebagai upaya implementasi sistem akuntansi berbasis

akrual. Penentuan sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive-

sampling.

Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data yang berupa data primer dan data

sekunder. Data primer akan dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara

mendalam (indepth interview). Kuesioner diberikan kepada seluruh pegawai

pemerintah Provinsi Lampung sesuai dengan kriteria sampel yang diambil.

Wawancara mendalam dilakukan dengan pejabat Pemerintah Provinsi Lampung

dan pegawai struktural lainnya.

Selain data primer, penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang

didapat dari hasil publikasi, baik dari instansi pemerintah, buku, jurnal dan situs

internet. Dengan demikian, metode pengumpulan data secara variatif

menggunakan beberapa teknik, tergantung pada data yang dikehendaki dan

sumber data.

Page 20: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

20

Tahapan Penelitian

Gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan secara multi tahun terdiri dari

beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Tahap Identifikasi Kendala (Tahun Pertama) : yaitu penelusuran terhadap

kendala aparat pemerintah daerah yang terlibat dalam rekontruksi rancangan

dan implementasi sistem akuntansi berbasis akrual. Analisis kendala

menggunakan metode deskriptif kualitatif serta analisis SWOT.

Analisa SWOT dalam hal ini adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi Pemerintah Provinsi Lampung dalam

implementasi sistem. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan

ancaman (Threats) dalam implementasi sistem akuntansi berbasis akrual di

Provinsi Lampung.

Dengan demikian akan dilakukan analisis faktor-faktor strategis pemerintah

(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat

ini. Hal ini sering disebut dengan Analisis Situasi.

b. Tahap Analisis Kesiapan Implementasi (Tahun Pertama) yaitu tahap

pengumpulan data dan penelusuran melalui studi teoritis maupun studi

empiris pada pejabat Pemerintahan Provinsi Lampung dan kelengkapan

organisasi pemerintahan. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan

bagaimana kesiapan Pemerintah Provinsi Lampung dalam menerapkan secara

penuh sistem akuntansi berbasis akrual sesuai amanat PP Nomor 71 Tahun

2010. Kesiapan Pemerintah dalam implementasi dilihat dari kesiapan

peraturan/keputusan yang ada, kesiapan sumber daya manusia dan kesiapan

teknologi.

c. Tahap Rekonstruksi Model TAM (Tahun Kedua) adalah analisis data

dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai upaya

implementasi sistem akuntansi berbasis akrual. Analisis data ini termasuk

Structural Equation Model (SEM) dengan program AMOS. Analisis ini

ditujukan untuk memperoleh bukti empiris mengenai konsep Technology

Page 21: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

21

Acceptance Model (TAM) mampu menjelaskan perilaku user dalam

penerimaan implementasis sistem akuntansi berbasis akrual di Pemerintah

Provinsi Lampung.

Analisis dan konstruksi model TAM didasarkan pada beberapa hal yaitu:

pertama, perceived usefulness yang menunjukkan sejauh mana seseorang

yakin bahwa menggunakan sistem akan meningkatkan kinerjanya. Kedua,

perceived ease of use yang menunjukkan sejauh mana seseorang yakin bahwa

penggunaan sistem adalah mudah. Ketiga, bahwa dampak variabel-variabel

eksternal seperti (karakteristik sistem, proses pengembangan dan pelatihan)

terhadap intension to use selalu dimediasi oleh perceived of usefulness dan

perceived ease of use.

Berdasarkan uraian tentang tahapan kegiatan penelitian diatas, dapat

dibuatkan dalam sebuah diagram alir sebagai berikut:

Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan

Tahun I Tahun II

Gambar 3.1

Bagan Alir Penelitian Multi Tahun

Survey

Pendahuluan

dan

Pengumpulan

Data

Pendukung

Koordinasi/

konsolidasi

sumber daya

Pengumpulan

data Primer

dan Data

Skunder

Pengolahan

dan Analisis

Data.

Teridentifikasinya

Kendala dan Peta

Kesiapan

Implementasi

Sistem Berbasis

Akrual

Analisis

Model

Implementasi

Rekonstruksi

Model TAM

Model Fit

Implementasi

Sistem

Akuntansi

Berbasis

Akrual

Page 22: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

22

Luaran Penelitian

Luaran penelitian tahun pertama berupa teridentifikasinya kendala-kendala

dan buku tentang peta kesiapan implementasi sistem akuntansi berbasis akrual di

Pemerintah Provinsi Lampung. Sedangkan untuk tahun kedua berupa model fit

TAM dalam implementasi sistem akuntansi berbasis akrual yang terpublikasikan

dalam jurnal ilmiah nasional ber-ISSN.

Indikator Capaian yang Terukur

Gambaran ringkas mengenai kegiatan penelitian, indikator penelitian beserta

luaran (output) penelitian dapat dilihat pada tabel beriku ini:

Tabel 3.1

Tahapan Kegiatan, Indikator dan Luaran Penelitian

No. Tahapan

Kegiatan

Indikator

Penelitian

Periode

Tahun Luaran (Output)

1. Identifikasi

Kendala

Implementasi

Sistem Akuntansi

berbasis akrual.

Teridentifikasinya

berbagai kendala

dalam

Implementasi

Sistem Akuntansi

berbasis akrual.

Tahun

Pertama

Teridentifikasinya

Kendala

Implementasi

Sistem Akuntansi

Berbasis Akrual.

2. Identifikasi

Kesiapan

Pemerintah

Provinsi

Lampung.

- Kesiapan

Peraturan dan

perundang-

undangan yang

berlaku.

- Kesiapan SDM

- Kesiapan

Teknologi.

Tahun

Pertama

Peta Kesiapan

Implementasi

Sistem Akuntansi

Berbasis Akrual

di Pemerintah

Provinsi

Lampung.

3. Analisis dan

Rekonstruksi

Techology

Acceptance Model

(TAM).

Konstruk/Model

fit Implementasi

Sistem Akuntansi

berbasis akrual.

Tahun Kedua Model Fit

Implementasi

Sistem Akuntansi

Berbasis Akrual.

Page 23: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

23

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Biaya Penelitian

Rekapitulasi anggaran penelitian selam 2 (dua) tahun ditunjukkan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian

No. Uraian Tahun 1 (Rp) Tahun 2 (Rp)

1. Gaji dan Upah 27.170.000

13,750,000

2. Peralatan 12,670,000 12,360,000

3. Bahan Habis Pakai 2,360,000 2,360,000

4. Perjalanan, penginapan dan

pertemuan/lokakarya

20.800.000 27,400,000

Jumlah Biaya 63,430,000.00 55,850,000

4.2 Jadwal Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan berlangsung selama 2 (dua) tahun dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel 4.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan Tahun ke 1

Jenis Kegiatan Tahun 1 (Bulan Ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Survey Lapangan

2. Pembuatan Proposal

3. Interview Mendalam

4. Tabulasi dan Pengolahan Data

5. Analisis SWOT

6. Penyusunan Deskripsi

(Peta kesiapan dan kendala)

7. Konfirmasi & Diskusi

8. Penyusunan/Finalisasi

Deskripsi

9. Publikasi Laporan Penelitian

(Peta Kesiapan dan Kendala)

Page 24: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

24

Kegiatan Tahun Ke 2

Jenis Kegiatan Tahun 1 (Bulan Ke)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pengambilan Data

Lanjutan

2. Tabulasi dan Pengolahan Data

3. Konfirmasi & Diskusi

dengan Stakeholder

4. Analisis Strategis Data

Penelitian

5. Analisis &

Rekonstruksi Model

6. Pengujian Model

7. Pembuatan Draf

Laporan Penelitian

8. Seminar Hasil

9. Finalisasi Laporan dan

Pengumpulan Laporan

10. Pubilkasi Hasil Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Chau, P.Y.K. 2006. An Empirical; Assessment of a Modified

Technologycceptance Model. Journal of Management Information System,

13 (2);185-204.

Compeau, DR., & Higgins, C. A., Huff, S. 2005. Social Cognitif Theory and

Individual Reaction to Computing Technology: A Longtudinal Study.MIS

Quarterly, 23 (2) 145-158.

Davis, F.D, Bagozzi. R.P. & Warshaw. P.R. 2009. User acceptance of computer

technology: a comparison of two theoretical models, ManagementScience,

35, 982-1003.

Davis, F.D. 2009. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and User

Acceptance of Information Technology, MIS Quarterly.

Eikebrokk, R Tom dan Oeystein Sorebo. 2007. Technology acceptance

insituations with alternative technologies: http://nokobit.bi.no/nokobit

Gahtani, Al. and Said S. 2007. System Characteristics, User Perceptions

andAttitudes in the Prediction of Information Technology Acceptance

(AStructural Equation Model), Administraive Sciences Dept King

KhaledUniversity, Abha Saudi Arabia.

Page 25: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

25

Hofstede, G. 2005. Culture’s Consequences: Comparing Values, Behaviors,

Institutions, and Organizations Across Nations. Edisi Kedua. Beverly

Hills: SAGE Publications

Kira, Dennis; Raafat George Saade; 2007; The Emotional State of Tehcnology

Acceptance; http://informingscience.org

Lewis, William, Ritu Agarwal dan V Sambamurthy. 2008. Sourche of Influence

on Beliefs Information Technology Use: An Empirica; Study of Knoledge

Worker, MIS Quarterly Vol. 27 No. 4

Malhotra, Yogesh dan. Galletta, Dennis F.2009, Extending the Technology

Acceptance Model to Account for Social Influence: Theoretical Bases and

Empirical Validation, Proceedings of the 32nd Hawaii International

Conference on System Sciences, USA.

Mathieson, K. 2011. Predicting User Intentions: Comparing the Technology

Acceptance Model with the Theory of Planned Behavior, Itrformation

Systems Research, Vol. 2, pp.173-191.

Ndubisi, Oli Nelson. 2005. Effect of Perception And Personal Traits On Computer

Technology Adoption By Women Entrepreneurs In Malaysia; Journal of

Asia Entrepreneurship and Sustainability

Pemerintah Republik Indonesia, 2003. Undang Undang Nomor 17 tahun 2003

tentang Keuangan Negara.

Pemerintah Republik Indonesia, 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun

2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Petra S.M. Wijaya. 2005. Pengujian Model Penerimaan Teknologi Internet Pada

Mahasiswa. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, Vol. l, No. l.Februari.

Pikkarainen, et al. 2004. Consumer acceptance of online banking: an extension of

the technology acceptance model Internet Research Volume 14 – Number

3 pp. 224-235

Schillewaert, Niels.et al. 2010. The Acceptance of Information Technology in the

Sales Force. Business Research Center Working Paper.

Sun, Heshan dan Zhang, Ping. 2006. The Role Moderating Factors in

UserTechnology Acceptance. Int. .J. Human-Computer Studies. No. 63,

hal.53-78.

Venkatesh, V, & Morris M. G. 2010. Why Don't Men Ever Stop to Ask for

Direction? Gender, Social Influence and their Role in Technology

Acceptance and Usage Behavior. MISS Quarterly, Vol. 24 No. 1, March.

Wahyudi, Nanang. 2006, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Reputasi

Perusahaan, Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah, Tesis Universitas

Stikubank,Tidak dipublikasikan

Xiao, xue; Heshan Sun. 2006. User Acceptance of Virtuall Technologies;

http://web.syr.edu

Page 26: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

26

Yi Y Mun, Yujong Hwang. 2012. Predicting The Use Of Web Based Information

Systems: Intrinsic Motivation And Self Efficacy, Eighth

AmericasConference on Information Systems

Zhang, Ping, Heshan Sun. 2006. An Empirical Study on Causal Relationships

between Perceived Enjoyment and Perceived Ease

Page 27: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

27

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

Alokasi Biaya Tahun I

No. Uraian Jumlah (Rp)

1. Gaji dan Upah 33.000.000

2. Peralatan 12,670,000

3. Bahan Habis Pakai 2,360,000

4. Perjalanan, penginapan dan pertemuan/lokakarya 15.300.000

Jumlah Biaya 63,330,000

1. Honor

Honor Honor / Jam

(Rp)

Waktu

(jam/minggu

)

Harga

Satuan (Rp)

Honor per Tahun

Th 1 Th 2

Ketua 27.500 20 40 22.000.000 22.000.000

Angota 1 27.500 10 40 11.000.000 11.000.000

SUB TOTAL (Rp) 33.000.000 33.000.000

2. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harta Satuan

(Rp)

Harta Peralatan Penunjang

(Rp)

Th 1 Th 2

Peralatan penunjang 1 Flas disk 5 buah 250.000 1.250.000 1.000.000

Peralatan penunjang 2 CD 2 lusin 60.000 120.000 60.000

Peralatan penunjang 3 Sewa komputer

dan printer

6 bulan 500.000 3.000.000 3.000.000

Peralatan penunjang 4 Cetak

kuesioner,

dokumentasi,

penggandaan

laporan,

penelusuran

pustaka,

publikasi

100, 2

paket, 5

paket, 1

paket

15.000,

500.000,

500.000,

2.300.000,

1.000.000

1.500.000,

1.000.000,

2.500.000,

2.300.000,

1.000.000

1.500.000,

1.000.000,

2.500.000,

2.300.000,

1.000.000

SUB TOTAL (Rp) 12.670.000 12.360.000

3. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp)

Biaya per Tahun (Rp)

Th 1 Th 2

Material 1 buku tulis,

Map, kertas

A4

7 rim, 6

bngks, 4

lusin

33.000, 36.000,

61.000

690.000 690.000

Material 2 Ballpoint,

spidol,

staplesh, isi

staplesh,

3 lusin, 2

lusin, 5

buah, 9

kotak, 1

48.000, 42.000,

13.800, 5.000,

28.000

370.000 370.000

Page 28: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

28

pensil lusin

Material 3 Label, toner 3 bngks, 2

buah

40.000,

450.000

1.300.000 1.300.000

SUB TOTAL 2,360,000 2,360,000

4. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan

(Rp)

Biaya per Tahun (Rp)

Th 1 Th 2

Perjalanan ke Dinas

Pendidikan, PU,

Bapeda, Pertanian,

Kehutanan,

Kelautan,

Pendapatan Daerah,

Kesehatan,

Perindustrian, Sosial

Transport

loka 10

dinas

7 x 10 x 2 50.000 7.000.000 7.000.000

Perjalanan ke

Akomodasi,

Pengawasan &

Pemantauan,

Seminar

Transport

loka 4 dinas

7 x 10 x 2

7 x 10 x 2

25.000,

20.000,

500.000

3.500.000,

2.800.000,

2.000.000

3.500.000,

2.800.000,

2.000.000

SUB TOTAL 15.300.000 15.300.000

Page 29: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

29

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas

No Nama NIDN Bidang Ilmu

Alokasi

Waktu

(Jam/Mgu)

Uraian Tugas

1 Yulita

Zanaria, SE.,

M.Si., Akt.,

CA.

0213076802 Akuntansi

Keuangan

20 Jam Mengkoordinasi

seluruh proses

penelitian mulai dari

rencana, pengambilan

data, pengolahan data,

rekonstruksi model,

pengujian model serta

melakukan publikasi

ilmiah

2 Suyanto, SE.,

M.Si., Akt.,

CA.

02030107502 Akuntansi

Manajemen

16 Jam Membantu ketua

peneliti dalam seluruh

proses penelitian mulai

dari koleksi &

Inventarisir data,

indentifikasi produk

local unggulan,

pembuatan model,

pengujian model serta

melakukan publikasi

ilmiah.

Page 30: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

30

Lampiran 3a. Biodata Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Yulita Zanaria, S.E., M.Si., Akt., CA.

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala (IVa.)

4. NBM 812229

5. NIDN 0213076802

6. Tempat Tanggal Lahir Palembang, 13 Juli 1968

7. Email [email protected]

8. Nomor Telepon/HP 081394411870

9. Alamat Kantor Jl. Ki Hajar Dewantara No.116 Kota Metro

10. Nomor Telepon/Faks (0725)42445 – 42454

11. Lulusan yg Telah Dihasilkan S-1= >100 org; S-2= - org; S-3= - org

12. Mata Kuliah yg Diampu

1. Akuntansi Keuangan

2. Pengantar Akuntansi

3. Akuntansi Lanjutan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Univ.

Muhammadiyah

Palembang

Univ. Diponegoro

Semarang

Bidang Ilmu Akuntansi Akuntansi

Tahun Masuk-Lulus 1992-1997 2006-2008

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Kendala dalam

meningkatkan

penerimaan Pajak

bumi dan bangunan

pada kantor

Pelayanan pajak

bumi dan bangunan

daerah tingkat II

Kotamadya

Palembang

Perbedaan persepsi

atribut pekerjaan dan

kepuasan kerja dalam

perspektif laki-laki,

perempuan, tua dan

muda terhadap profesi

akutansi (Studi Empiris

Pada Profesi Akutansi

di Propinsi Bandar

Lampung)

Nama

Pembimbing/Promotor

Drs. Umar

Hasan.Akt

Drs.Achmad

Rifai,Akt.

Drs. Tanzil

junaidi,Akt

Dra. Zulaikha, M.SiAkt

Drs. H.M.Choliq

Mahfud,M.Si,Akt

Dr.Tarmizi

Achmad,MBA,Akt

Drs.Raharja,M.Si,Akt

Drs. H.M. Didik

Ardiyanto,M.Si,Akt

Page 31: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

31

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir.

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2010

Pengaruh keadilan organisasional

terhadap intensitas kemangkiran

pegawai Pemerintah Kota Metro

Dipa Kopertis

Wilayah II No.

0133/023-

04.2/VI/2010

15.000.000

2. 2011

Analisis kinerja keuangan

Pemerintah Kabupaten Lampung

Timur.

Mandiri

7.500.000

3. 2013 Survey Potensi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kota Metro

APBD Kota

Metro 184.900.000

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

1.

2.

3.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir.

No Judul Artikel Ilmiah Volume/

Nomor/ Tahun

Nama

Jurnal

1. Pengaruh karakteristik perusahaan

terhadap praktek pengungkapan tanggung

jawab sosial dan lingkungan perusahaan

publik

Vol 2 No. 1,

November 2008

ISSN = 1978-

6573

Derivatif

Manajeman

2. Pengaruh usia dan jenis kelamin atas

persepsi para profesional akuntan

mengenai kepuasan kerja dan atribut yang

berkaitan dengan pekerjaan

ISSW = 1978-

6579 Vol 3 No. 1,

November 2009

Jurnal

akuisisi

3 Pengaruh implementasi manajemen

kualitas terhadap kinerja

Vol 3 No 2, April

2009

Derivatif

Jurnal

Manajemen

4. Steward ship theory Vol 2 No 2, April

2009

Derivatif

Jurnal

Manajemen

Page 32: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

32

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada

Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir.

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1.

2.

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir.

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun terakhir.

No Judul / Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya

dalam 5 Tahun Terakhir.

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun

Jumlah

Halaman Penerbit

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 5 Tahun terakhir (dari

Pemerintah, Asosiasi atau Intitusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Sebagai akuntan professional

dengan sebutan Chartered

Accountant (CA) Indonesia

Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI)

2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penelitian Hibah Besaing.

Page 33: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

33

Lampiran 3b. Biodata Anggota Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Suyanto, S.E., M.Si., Akt., CA.

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Jabatan Fungsional Lektor (III.b)

4. NIDN 0230107502

5. Tempat Tanggal Lahir Rantau Fajar, 30 Oktober 1975

6. Email [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 0856 41939740

8. Alamat Kantor Jl. Ki Hajar Dewantara No.116 Kota Metro

9. Nomor Telepon/Faks (0725)42445 – 42454

10. Mata Kuliah yg Diampu

1. Akuntansi Manajemen

2. Sistem Pengendalian Manajemen

3. Analisis Laporan Keuangan

4. Akuntansi Keperilakuan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Univ. Mangsa

Manggala Yogyakarta

Univ. Diponegoro Semarang

Bidang Ilmu Akuntansi Akuntansi

Tahun Masuk-Lulus 1995-1999 2007-2009

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Analisis Pengendalian

Biaya Operasional

pada Natour Garuda

Yogyakarta

Pengaruh Keadilan Prosedur

Evaluasi Kinerja terhadap

Kepuasan Kerja Melalui

Outcome Based Effect dan Non

Outcome Based Effect. (studi

pada Pemerintahan Kabupaten

dan Kota di Propinsi Lampung)

Nama

Pembimbing/Promotor

Drs. Soegiarto, MBA.,

M.Acc., Akt.

Prof. Dr. M. Syafruddin, M.Si.,

Akt.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir.

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2009

Analisis Perilaku Nasabah pada

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di

Kota Metro.

PDM

DIPA DIKTI Rp 10.000.000

2. 2010

Pengaruh Keadilan Organisasional

terhadap Intensitas Kemangkiran

Pegawai Pemerintahan Kota Metro.

DIPA

Kopertis

Wilayah 2

Rp 15.000.000

3. 2012

Evaluasi Kebijakan dan

Penyelenggaraan Program

JAMKESDA di Kota Metro.

Pemda Kota

Metro Rp 15.000.000

Page 34: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

34

4. 2013 Survey Potensi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kota Metro

APBD Kota

Metro 184.900.000

5. 2014

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Prilaku Etis Profesi Akuntan

Pendidik di Provinsi Lampung

PDM

DIPA DIKTI Rp 12.500.000

6. 2015

Model Optimalisasi Dana Zakat

dalam Pemberdayaan Masyarakat

Miskin Kota Melalui Pendekatan

Community Based Development

(CBD) di Provinsi Lampung.

HIBAH

BERSAING

DIKTI

Rp. 65.000.000

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2009-2010 Pemeriksaan keuangan UM Metro

(Audit Intern) UM Metro Rp 10.000.000,-

2. 2010

Audit Keuangan Tahunan Koperasi

Serba Usaha ”Karta Raharja”

Polres Metro

Koperasi

Polres Metro Rp 10.000.000,-

3. 20011 Tim Verifikasi Asset dan Keuangan

PDM Kota Metro

PDM Kota

Metro Rp 15.000.000,-

4. 2012 Tim Pelatihan ”Akuntansi dan

Keuangan”

Bank Pundi

KCP Metro Rp 25.000.000,-

5. 2012-2014 Pemeriksaan keuangan UM Metro

(Audit Intern) UM Metro Rp 25.00.000,-

6 2014

Audit Intern Laporan Keuangan

Rumah Sakit Muhammadiyah

Metro Periode 31 Desember 2013

Rumah Sakit

Muhammadi

yah Metro

Rp 8.000.000,-

7. 2014

KKN-PPM : Pemberdayaan

Ekonomi Petani Ikan Air Tawar

untuk Meningkatkan Nilai

Tambah dan Pendapatan di Kota

Metro

DIKTI Rp 75.000.000,-

8. 2014

Anggota Bidang Pembinaan

Pengembangan SDM POSDAYA

binaan LPPM UM Metro di Kota

Metro

Yayasan

DAMANDIR

I

Rp 45.000.000,-

9. 2015

Audit Intern Laporan Keuangan

Rumah Sakit Muhammadiyah

Metro Periode 31 Desember 2014

Rumah Sakit

Muhammadi

yah Metro

Rp 10.000.000,-

Page 35: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

35

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir.

No Judul Artikel Ilmiah

Volume/

Nomor/

Tahun

Nama Jurnal

1.

Pengaruh Keadilan Prosedur Evaluasi Kinerja

terhadap Kepuasan Kerja melalui Outcame

Based Effect dan Non Outcome Based Effect.

Nopember

2010

Jurnal Akuntansi

“AKUISISI”

2.

Pengaruh Keadilan Prosedur Evaluasi Kinerja

terhadap Kinerja Pegawai di Pemerintah Kota

Metro

Juni 2010 Jurnal “Wacana

Ekonomi dan

Bisnis”

3.

Pengaruh Sistem Penilaian Kinerja terhadap

Kinerja Karyawan PT. BPR Eka Bumi Artha

Metro

April 2011 Jurnal

Manajemen

“DERIVATIF”

4.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Etis

Profesi Akuntan Pendidik (Studi Empiris pada

Perguruan Tinggi di Provinsi Lampung

Oktober

2014

Jurnal Akuntansi

“AKUISISI”

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada

Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir.

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1. Seminar Regional

Kondisi dan Potensi

Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kota Metro

Metro, Juli 2013

2. In House Training; Sistem

Perpajakan Indonesia.

Peran Analisis laporan

Keuangan dalam Penggalian

Pajak Nasional

Metro, 20

Nopember 2014

3.

Seminar Nasional; Pendidikan

Tinggi Berdaya Saing

Menyongsong Pasar Bebas

Asean

Peranan KKN-PPM dalam

Peningkatan Nilai Tambah

dan Pendapatan Petani Ikan

lele di Kota Metro

Metro, 15

November 2014

G. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 5 Tahun terakhir (dari

Pemerintah, Asosiasi atau Intitusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. Sebagai akuntan professional

dengan sebutan Chartered

Accountant (CA) Indonesia

Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI)

2013

Page 36: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

36

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penelitian Hibah Bersaing.

Page 37: KODE/NAMA RUMPUN ILMU : 562/AKUNTANSI

37

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yulita Zanaria, S.E., M.Si., Akt., CA.

NIDN : 0213076802

Pangkat / Golongan : Pembina / IV.a

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Alamat : Jl. Satelit 1 No. 39 B, Iring Mulyo, Kec. Metro Timur.

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:

Rekonstruksi Technology Acceptance Model (TAM) Sebagai Strategi

Implementasi Sistem Akuntansi Berbasis Akrual di Pemerintah Provinsi

Lampung, yang diusulkan dalam skim Hibah Bersaing tahun anggaran 2016

bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini,

maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.