Transcript
Page 1: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

LAPORAN KEMAJUAN

HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA

Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun

PEMAHAMAN BUDAYA AIZUCHI SEBAGAI

ETIKA KOMUNIKASI ORANG JEPANG

(STUDI KASUS TERHADAP MAHASISWA SASTRA JEPANG

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA)

TIM PENELITI

NI LUH KADE YULIANI GIRI, S.S., M.HUM.

NIDN. 0022078002

NI PUTU LUHUR WEDAYANTI, S.S., M.HUM.

NIDN. 0830118301

JURUSAN SASTRA JEPANG

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

JULI 2015

i

Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK

Page 2: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

ii

Page 3: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

DAFTAR ISI

Hal.HALAMAN SAMPUL iHALAMAN PENGESAHAN iiDAFTAR ISI iiiRINGKASAN ivPRAKATA vBAB I. PENDAHULUAN 1BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 6

3.1 Tujuan Penelitian 63.2 Manfaat Penelitian 6

BAB IV. METODE PENELITIAN 84.1 Sumber Data 84.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 84.3 Metode dan Teknik Analisa Data 8

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 10BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 19

6.1 Kesimpulan 196.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20LAMPIRAN

iii

Page 4: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

RINGKASAN

Etika dalam berkomunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha menyampaikan pesan atau tuturan kepada peserta tutur lain. Dengan etika yang baik maka komunikasi dapat berlangsung dengan lancar dan pesan dapat tersampaikan dengan baik. Etika komunikasi dalam bahasa Jepang salah satunya adalah aizuchi. Budaya aizuchi dikenal sebagai budaya yang dekat dengan respon penutur dalam menanggapi tuturan sebelumnya. Dengan pemahaman budaya aizuchi maka komunikasi yang melibatkan latar budaya Jepang menjadi lebih aktif. Hal ini tentunya sangat sesuai dengan model komunikasi orang Jepang yang lebih menonjolkan model komunikasi aktif. Untuk itu budaya aizuchi menjadi dasar penting komunikasi bagi mahasiswa Sastra Jepang Universitas Udayana mengingat nantinya mereka akan sering melakukan komunikasi dengan penutur lain yang mempunyai latar budaya Jepang. Sumber data dari penelitian ini akan diambil dari pemahaman mahasiswa terhadap budaya aizuchi dan fungsi – fungsinya. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik kuesioner terhadap mahasiswa. Sedangkan metode analisa data nantinya akan mengaplikasikan pemahaman dan fungsi budaya aizuchi oleh Maynard (1995).

Kata kunci: etika komunikasi, budaya Jepang, budaya aizuchi

iv

Page 5: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi

Wasa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian dengan

judul Pemahaman Budaya Aizuchi Sebagai Etika Komunikasi Orang Jepang (Studi Kasus

Terhadap Mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Udayana)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian dan pemahaman budaya

Aizuchi pada mahasiswa Sastra Jepang, Universitas Udayana. Budaya Aizuchi sangat erat

hubungannya dengan etika berkomunikasi orang Jepang. Dengan mengetahui budaya

Aizuchi maka komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan ekspresi – ekspresi yang

sesuai dapat dipahami oleh peserta tutur yang terlibat. Dalam penelitian ini, mahasiswa

memberikan pengertian dan pemahaman mereka tentang budaya Aizuchi melalui konteks –

konteks komunikasi yang tertulis dan dengan berbagai topik pembicaraan.

Kami dari tim peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan terhadap semua

pihak yang telah membantu pelaksanaan hingga penyelesaian penelitian ini. Kami

mengucapkan terima kasih kepada Ni Putu Ari Sulatri, S.S., M.Hum., sebagai ketua

program studi Sastra Jepang Universitas Udayana atas perkenan dan motivasinya bagi

kami untuk turut melaksanakan penelitian. Kami menyampaikan penghargaan kepada Prof.

Dr. I Wayan Cika, M.S., sebagai Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

terhadap dukungan beliau bagi para dosen muda untuk ikut serta melakukan penelitian

sebagai salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak Universitas Udayana melalui

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD (KEMD)., sebagai Rektor Universitas Udayana dan

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., sebagai Ketua LPPM Universitas Udayana

atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan penelitian melalui hibah PNBP

(Penghasilan Negara Bukan Pajak) tahun anggaran 2015.

Kami menyadari bahwa penelitian ini masih mempunyai sejumlah kekurangan

yang disebabkan keterbatasan kami sebagai peneliti. Untuk itu kami mengharapkan saran

dan masukan sebagai upaya penyempurnaan penelitian ini di masa – masa mendatang.

Kami juga berharap penelitian ini dapat memberikan ide – ide lebih lanjut bagi penelitian

terkait dengan tata bahasa dan juga alih bahasa.

Denpasar, Juli 2015

Tim Peneliti

v

Page 6: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian
Page 7: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

Etika komunikasi mempunyai peranan penting dalam berkomunikasi. Etika

komunikasi memastikan suatu komunikasi dapat berjalan dengan baik serta tercapainya tujuan

dari komunikasi tersebut. Etika komunikasi juga mencerminkan adanya budaya yang

melatarbelakangi penutur ketika menyampaikan tuturannya. Etika komunikasi pada saat

bersamaan juga memberikan makna penting bagi penutur karena dengan etika yang pantas

dan sesuai maka seorang penutur dapat menghormati penutur lainnya. Hal tersebut dapat

dilakukan oleh seorang penutur dengan memilih kata – kata pada tuturan maupun sikap badan

yang sesuai dengan etika – etika yang berlaku secara umum. Untuk itulah pemahaman

mengenai etika komunikasi menjadi berguna bagi setiap penutur.

Dalam etika komunikasi orang Jepang, terdapat etika yang dikenal dengan budaya

aizuchi. Maynard (1995: 221) mengungkapkan budaya aizuchi sebagai etika komunikasi yang

berkaitan dengan respon penutur atau ekspresi yang muncul dari tuturan sebelumnya. Budaya

aizuchi merupakan salah satu bentuk budaya Jepang yang sangat padat dengan ciri khas

budaya. Budaya aizuchi menurut Maynard (1995: 221) adalah refleksi dari budaya Jepang

yang sangat aktif dalam komunikasi. Budaya Jepang tidak memperlihatkan suatu budaya yang

pasif semata dalam komunikasi. Dalam hal keaktifan maka respon yang diberikan penutur

dapat berupa respon yang berhubungan dengan tuturan maupun respon yang berkaitan dengan

gerak tubuh. Respon dalam bentuk tuturan biasanya dimunculkan dengan bentuk – bentuk

ekspresi tertentu dan umumnya berhubungan erat dengan materi tuturan sebelumnya.

Sedangkan gerak tubuh menjadi ciri khas respon yang mudah dipahami mengingat gerak

tubuh terlihat jelas pada penutur yang terlibat.

Untuk itu, memahami budaya aizuchi dalam etika komunikasi bahasa Jepang menjadi

persyaratan khusus bagi mahasiswa Sastra Jepang, Universitas Udayana. Dengan latar

belakang pemahaman bahasa Jepang, maka pemahaman terhadap budaya aizuchi tentunya

menjadi pelengkap yang sangat mendukung pada saat melakukan komunikasi. Sehingga

penelitian ini akan mendeskripsikan permasalahan pada pengertian dan pemahaman

mahasiswa Sastra Jepang, Universitas Udayana terhadap budaya aizuchi dalam komunikasi.

Terkait dengan pengertian dan pemahaman itu, penelitian ini juga mendeskripsikan

permasalahan berkaitan dengan fungsi - fungsi aizuchi dalam komunikasi berbahasa Jepang.

1

Page 8: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Levinson (dalam Nunan, 1993: 85) menegaskan jika bentuk dasar sebuah komunikasi

adalah prototype bahasa yang digunakan, bentuk yang pertama kali manusia ketahui tentang

bahasa, dan hal itu juga berkaitan dengan pemerolehan bahasa. Pernyataan tersebut

mengindikasikan jika komunikasi berkaitan dengan bahasa dan lingkungan sekitarnya. Selain

itu, penggunaan bahasa juga memiliki keterkaitan dengan budaya yang melatarbelakangi

penutur dan tuturan. Dengan adanya budaya yang melekat pada seorang penutur dan budaya

yang menaungi tuturan tertentu, maka dapat dipastikan jika penutur dalam melakukan tuturan

mencerminkan suatu kondisi masyarakat dengan budaya tertentu. Nunan (1993: 94)

menyimpulkan jika hal yang paling menantang dan sulit dalam suatu komunikasi terletak

pada penutur kedua dan/atau penutur asing. Mereka mengalami kesulitan untuk dapat

menunjukkan kedinamisan dan penampilan tuturan yang berbeda dari satu bahasa dengan

bahasa lainnya serta satu budaya dengan budaya lainnya.

Lebih lanjut, Nunan (1993: 96) mengkaitkan budaya dengan manajemen percakapan

yang terjadi antar dua penutur. Dalam manajemen percakapan terdapat sejumlah faktor yang

patut diperhitungkan mulai dari tingkatan kesopanan, tingkatan formalitas percakapan, dan

tingkatan penerimaan penutur terhadap rentang penundaan (pause) dari penutur lain. Faktor-

faktor itu bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. Selain itu, ketiganya memiliki

pengaruh yang dapat menyebabkan kelangsungan suatu komunikasi lancar atau tidak.

Contohnya, terdapat pandangan budaya berbeda terhadap penundaan (pause) dan kelancaran

(smooth) dalam percakapan. Bagi orang Barat, posisi diam saat berbicara hanya dapat

ditoleransi jika berbicara dengan teman atau seseorang yang telah dikenal dengan baik.

Sehingga apabila mereka berbicara dengan orang asing atau orang yang baru dikenal, mereka

akan berusaha menjaga kelancaran komunikasi tanpa melakukan penundaan (pause).

Sedangkan dalam budaya Jepang, justru kelancaran (smooth) komunikasi seperti yang

terdapat dalam budaya Barat malah membingungkan. Hal itu dikarenakan mereka terbiasa

untuk melakukan penundaan singkat (short pause) guna memastikan lawan bicara dapat

memahami topik yang sedang diperbincangkan.

Nunan (1993: 94) menyimpulkan jika hal yang paling menantang dan sulit dalam

suatu komunikasi terletak pada penutur kedua dan/atau penutur asing. Mereka mengalami

kesulitan untuk dapat menunjukkan kedinamisan dan penampilan tuturan yang berbeda dari

satu bahasa dengan bahasa lainnya serta satu budaya dengan budaya lainnya.

2

Page 9: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Lebih lanjut, Nunan (1993: 96) mengkaitkan budaya dengan manajemen percakapan

yang terjadi antar dua penutur. Dalam manajemen percakapan terdapat sejumlah faktor yang

patut diperhitungkan mulai dari tingkatan kesopanan, tingkatan formalitas percakapan, dan

tingkatan penerimaan penutur terhadap rentang penundaan (pause) dari penutur lain. Faktor-

faktor itu bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya. Selain itu, ketiganya memiliki

pengaruh yang dapat menyebabkan kelangsungan suatu komunikasi lancar atau tidak.

Contohnya, terdapat pandangan budaya berbeda terhadap penundaan (pause) dan kelancaran

(smooth) dalam percakapan. Bagi orang Barat, posisi diam saat berbicara hanya dapat

ditoleransi jika berbicara dengan teman atau seseorang yang telah dikenal dengan baik.

Sehingga apabila mereka berbicara dengan orang asing atau orang yang baru dikenal, mereka

akan berusaha menjaga kelancaran komunikasi tanpa melakukan penundaan (pause).

Sedangkan dalam budaya Jepang, justru kelancaran (smooth) komunikasi seperti yang

terdapat dalam budaya Barat malah membingungkan. Hal itu dikarenakan mereka terbiasa

untuk melakukan penundaan singkat (short pause) guna memastikan lawan bicara dapat

memahami topik yang sedang diperbincangkan.

Sebagai suatu proses, tuturan memiliki nilai-nilai yang dipahami dan diterima oleh

masyarakat. Nilai-nilai sosial tersebut memungkinkan suatu tuturan dapat dikonstruksi dan

dinegosiasikan antar penutur. Dalam hal ini penutur dimungkinkan untuk menerapkan nilai-

nilai sosial dalam suatu tuturan saat menerapkan elemen tuturan seperti penundaan (pause),

intonasi, penggunaan ekspresi filler, dan membangun formulasi tuturan. Karena berkaitan

dengan nilai sosial, percakapan sesungguhnya memiliki kedekatan dalam aturan dan prosedur

budaya yang spesifik. Ketidakmampuan dalam menangani suatu proses tuturan akan dianggap

sama dengan ketidakmampuan memahami kondisi sosial budaya suatu masyarakat dan

bahkan mungkin menimbulkan kesalahpahaman. Karena itulah, terdapat banyak hal penting

yang perlu diketahui dalam memahami suatu tuturan, seperti; masuk maupun keluar pada

suatu tuturan; berupaya untuk lebih menguasai tuturan (bidding a turn), menolak tanpa

menimbulkan kesan kasar atau tidak sopan, atau merubah topik. Hal-hal seperti itu wajib

dipahami penutur saat proses tuturan berlangsung.

Yule (2000) mendeskripsikan sejumlah karakteristik tuturan yang penting.

Karakteristik tuturan tersebut antara lain adanya pasangan keterkaitan (adjacency pairs),

struktur preferen (preference structure), dan penanda lain dalam percakapan. Penanda lain

dalam percakapan dapat berupa penundaan sesaat (pauses), perhentian lama (overlaps), dan

adanya penanda unsur-unsur seperti senyum, anggukan kepala, atau bentuk ekspresi wajah

yang disebut sebagai sinyal backchannel (backchannel signals). Yule (2000: 76) menjelaskan

secara detail yang dimaksud dengan pasangan keterkaitan (adjancency pairs) sebagai bentuk

3

Page 10: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

keterkaitan tuturan antara penutur pertama dengan penutur kedua. Dalam hal ini, penutur

pertama mendapat respon yang sesuai dari penutur kedua. Sederhananya, apabila seorang

penutur mengucapkan salam pembuka saat percakapan dimulai, maka menjadi kewajiban

penutur kedua untuk membalas dengan ucapan salam. Sedangkan apabila seorang penutur

bertanya maka penutur lainnya akan menjawab.

Selain adanya pasangan keterkaitan (adjacency pairs), juga terdapat istilah yang

disebut dengan rangkaian selipan (insertion sequence). Bagian rangkaian selipan (insertion

sequence) masih merupakan bagian dari pasangan keterkaitan (adjacency pairs). Sesuai

dengan pengistilahannya, rangkaian selipan (insertion sequence) menurut Yule (2000: 77)

merupakan pasangan keterkaitan yang justru tidak saling terkait. Dalam hal ini tuturan

penutur pertama tidak mendapat respon semestinya dari penutur berikutnya. Hal itu sangat

mungkin terjadi dalam sebuah tuturan. Tuturan tidak selalu berjalan dengan mulus dan

komunikatif. Ada kalanya salah satu penutur justru memberikan respon tuturan yang berbeda.

Sehingga jika disimpulkan, rangkaian selipan (insertion sequence) merupakan tuturan berbeda

dari yang diharapkan oleh penutur sebelumnya.

Maynard (1995: 222) membagi karakteristik para respon penutur menjadi lima bagian

penting. Bagian penting tersebut berkaitan dengan komponen yang disebut aizuchi atau

respon pendengar. Kelima bagian dari aizuchi meliputi mengungkapkan konfirmasi,

menunjukkan perhatian seseorang, memperlihatkan keraguan, mengekspresikan keterkejutan,

dan mengungkapkan simpati. Masing – masing bagian tentunya mempunyai karakteristik

yang berbeda dalam memperlihatkan ekspresi respon pendengar.

Mengungkapkan konfirmasi dalam bahasa Jepang menurut Maynard (1995: 222) dapat

dilakukan dengan sejumlah ekspresi. Ekspresi – ekspresi itu antara lain soo desu ka (saya

paham), soo desu ne (itu benar), yappari (hal itulah yang saya pikirkan), dan naruhodo

(begitu ya). Secara umum, ekspresi – ekspresi aizuchi yang mengungkapkan konfirmasi

dilakukan saat penutur lain menyampaikan suatu pernyataan. Sehingga untuk memastikan

kebenarannya maka pendengar lain akan menyatakan konfirmasi. Sedangkan untuk

menunjukkan perhatian seseorang dapat ditunjukkan dengan ekspresi seperti un (uh-huh),

huun (saya paham), soo (benar), dan hai/ee (yeah benar). Ekspresi yang tergolong singkat

tersebut sesungguhnya lebih mengacu kepada upaya memberikan perhatian terhadap

pernyataan atau tuturan sebelumnya. Seperti diketahui, penutur Jepang dikenal tidak pasif.

Sehingga memberikan tanggapan atau respon meskipun dengan ekspresi yang singkat

dianggap menunjukkan perhatian atas tuturan yang sebelumnya disampaikan. Bahkan pada

ekspresi hai atau ee diperlihatkan dalam kondisi – kondisi formal.

4

Page 11: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Karakteristik respon aizuchi yang ketiga adalah memperlihatkan keraguan. Ekspresi –

ekspresi yang munculnya antara lain saa (baiklah …), maa tabun (mungkin…), soo desu ka

nee (baiklah, saya tidak begitu yakin …), soo? (betulkah?), dan soo ka naa (saya berharap

…). Ungkapan keraguan menunjukkan respon yang masih belum pasti terhadap tuturan

penutur sebelumnya. Sehingga dapat dilihat jika ekspresi – ekspresi yang diperlihatkan lebih

mengacu pada ekspresi ketidakyakinan. Karakteristik respon selanjutnya adalah

mengekspresikan keterkejutan. Keterkejutan dalam respon penutur Jepang biasanya

diungkapkan dengan ekspresi seperti ee? (apa?), honto? (betulkah?), uso! (kamu bohong!),

dan masaka! (itu tidak mungkin, bohong!). ekspresi keterkejutan dalam aizuchi lebih banyak

memperlihatkan respon pendengar yang tidak menduga terhadap tuturan yang disampaikan

penutur sebelumnya. Karena memiliki pemahaman yang berbeda, maka respon keterkejutan

muncul dalam istilah aizuchi. Selain keterkejutan, karakteristik respon aizuchi yang terakhir

adalah mengungkapkan simpati. Pengungkapan simpati oleh pendengar biasanya dikaitkan

dengan berita – berita yang tidak menyenangkan pada tuturan sebelumnya. Karena itulah,

ekspresi simpati diungkapkan melalui tuturan seperti komarimashita nee (itu masalah,

bukan?), yowatta naa (oh tidak, benar – benar masalah), komatta wa nee (oh, tidak, sungguh

masalah), zannen (desu) nee (prihatin mendengar itu, itu terlalu buruk), dan kinodokuni (saya

prihatin mendengar hal itu). Jika diperhatikan secara umum maka dapat diketahui jika

ungkapan simpati lebih banyak menunjukkan adanya suatu bentuk keprihatinan pendengar

terhadap tuturan penutur lainnya. Sehingga sesuatu tersebut dianggap sebagai suatu hal yang

buruk oleh pendengar lainnya.

5

Page 12: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Bagian ini membahas mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berkaitan dengan

pemahaman budaya Aizuchi dalam etika berkomunikasi orang Jepang. Tentunya tujuan dan

manfaat penelitian lebih banyak menekankan pada studi kasus terhadap mahasiswa Sastra

Jepang mengenai budaya Aizuchi itu sendiri.

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mahasiswa Sastra Jepang

terhadap budaya Aizuchi. Hal tersebut berkaitan dengan bahasa Jepang yang dipelajari oleh

mahasiswa, sehingga secara langsung mereka juga seharusnya memahami budaya Aizuchi.

Apalagi budaya Aizuchi berkaitan dengan etika berkomunikasi bagi orang Jepang. Secara

rinci, tujuan penelitian ini juga mengaitkan pemahaman mahasiswa terhadap ekspresi –

ekspresi yang terdapat pada komunikasi orang Jepang yang mana komunikasi itu mencakup

budaya Aizuchi.

Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai fungsi –

fungsi pada ekspresi budaya Aizuchi. Fungsi – fungsi ekspresi pada budaya Aizuchi adalah

beragam dan masing – masing digunakan saat konteks komunikasi yang berbeda. Pengenalan

terhadap fungsi ekspresi komunikasi memungkinkan untuk dapat dipahami oleh mahasiswa

sehingga saat berkomunikasi secara langsung dengan orang Jepang, mereka dapat

menggunakan ekspresi – ekspresi Aizuchi dengan tepat. Dengan begitu, komunikasi yang

berlangsung dapat dengan baik dan lancar.

3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua dengan manfaat umum dan

manfaat khusus berkaitan budaya Aizuchi dalam komunikasi orang Jepang. Secara umum,

penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran terhadap budaya komunikasi orang Jepang

yang disebut Aizuchi. Model komunikasi tersebut barangkali terdapat pada bahasa lain, namun

pada penggunaan oleh orang Jepang sudah tentu mempunyai latar belakang budaya yang

berbeda. Dengan mendeskripsikan budaya Aizuchi maka setiap orang yang berkomunikasi

dengan bahasa Jepang juga mempunyai dasar komunikasi yang berhubungan dengan budaya.

Sehingga komunikasi dapat berlangsung sesuai dengan tujuan para penuturnya.

Secara khusus penelitian ini memberikan gambaran mengenai pengertian dan

pemahaman budaya Aizuchi pada mahasiswa Sastra Jepang. Mahasiswa Sastra Jepang yang

6

Page 13: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

nantinya akan sering berkomunikasi dengan orang Jepang maka secara langsung wajib

mengetahui dan memahami budaya Aizuchi. Selain itu, penelitian ini juga memberikan

penjelasan secara deskripsi pemahaman budaya Aizuchi di kalangan mahasiswa Sastra Jepang

serta pemahaman mereka terhadap penggunaan ekspresi – ekspresi Aizuchi dalam

komunikasi. Tentunya hal tersebut berkaitan dengan beragam ekspresi pada budaya Aizuchi

dan bervariasinya konteks komunikasi yang terjadi antar penutur.

7

Page 14: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

BAB IV

METODE PENELITIAN

Bagian ini membahas mengenai metode penelitian yang berkaitan dengan tahapan -

tahapan akademis dalam kegiatan penelitian. Pada metode penelitian dibahas mengenai

sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, dan metode dan teknik analisa data.

3.1 Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan berkaitan dengan pengertian dan pemahaman

mengenai istilah aizuchi adalah mahasiswa program studi Sastra Jepang, Universitas

Udayana. Adapun mahasiswa yang akan dilibatkan merupakan semester empat atau

mahasiswa tahun kedua yang menempuh pendidikan di Sastra Jepang. Penggunaan

mahasiswa semester empat mengingat yang bersangkutan telah mendapatkan sejumlah materi

– materi yang berhubungan dengan keterampilan komunikasi dalam bahasa Jepang. Dengan

pemahaman awal tersebut maka mahasiswa Sastra Jepang nantinya akan diharapkan juga

memahami tentang kemampuan respon atau aizuchi. Jumlah keseluruhan mahasiswa semester

empat yang ikut serta dalam penelitian ini adalah 47 mahasiswa.

3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode simak. Metode simak

akan digunakan untuk dapat mengumpulkan data mengenai istilah aizuchi pada mahasiswa

Sastra Jepang, Universitas Udayana. Secara teknis, pengumpulan data yang dilakukan akan

mengaplikasikan model kuesioner. Kuesioner nantinya akan disusun berkaitan dengan

pengertian dan pemahaman tentang aizuchi. Terdapat sejumlah pertanyaan yang berkaitan

dengan budaya Aizuchi yang bertujuan untuk mengetahui pengertian serta pemahaman

mahasiswa. Selanjutnya setelah kuesioner diisi, maka dilakukan teknik membaca rinci untuk

dapat mengetahui hasil dari kuesioner yang diisikan mahasiswa. Hasil kuesioner mahasiswa

nantinya akan dihitung berkaitan dengan pertanyaan yang muncul. Sedangkan teknik

selanjutnya yang akan diterapkan adalah teknik klasifikasi. Teknik klasifikasi akan dikaitkan

dengan hasil – hasil pengisian kuesioner mengenai aizuchi.

3.3 Metode dan Teknik Analisa Data

Metode yang akan diterapkan pada proses analisa data adalah metode deskriptif

kualitatif. Nantinya, metode deskriptif kualitatif akan mendeskripsikan pengertian dan

pemahaman mahasiswa Sastra Jepang, Universitas Udayana terkait dengan istilah aizuchi.

8

Page 15: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Untuk itu teknik analisa data yang akan digunakan adalah teknik deskripsi berdasarkan

aplikasi teori analisa percakapan dan penggunaan aizuchi dalam komunikasi orang Jepang.

Secara rinci, teori mengenai aizuchi dari Maynard (1995) dan teori mengenai analisa

percakapan dari Yule (2000) akan menjadi acuan dalam proses analisa secara deskriptif

kualitatif.

9

Page 16: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Angket diberikan kepada 47 orang mahasiswa semester V. Berikut adalah hasil angket tersebut:Percakapan pertama yang bertema パーティー mempunyai beberapa bagian mengenai aizuchi yang harus diisikan oleh mahasiswa. Dalam percakapan tersebut terdapat empat bagian isian yang dikosongkan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa terhadap budaya aizuchi dalam bahasa Jepang. Adapun keempat bagian dalam percakapan tersebut dipaparkan sebagai berikut. (Percakapan 1)中田 :もしもし、林さんですか。Tanaka Moshi moshi, Hayashi san desu ka.

Halo, apakah ini kediaman Hayashi?林の弟 :______、そうです。Hayashi no otouto ______, sou desu.田中 :田中ですが、一郎さんをお原いします。Tanaka Tanaka desu ga, Ichiro san o onegai shimasu.

Saya Tanaka, saya mau bicara dengan Ichiro. ………….

田中 :__、林君。あしたの晩 暇?Tanaka ____, Hayashi kun. Ashita no ban, hima?

____, Hayashi. Besok malam, ada waktu?林 :__、暇だよ。どうして?Hayashi ____, hima da yo. doushite?

____, ada waktu. Kenapa?田中 :パーティーに行かない?

Paatii ni ikanai? Mau pergi ke pesta?林 :___。場所はどこ?

______. Bashou wa doko? ______. Tempatnya di mana?

田中 :富士ホテル。6時ごろホテルのロビーで待っているよ。 Fuji hoteru. Roku ji goro hoteru no robii de matte iru yo. Hotel fuji. Aku tunggu di lobi hotel sekitar jam 6.

林 :わかった。じゃ、またあした。 Wakatta. Ja, mata ashita. Oke. Kalau begitu, sampai besok.

Dari keempat bagian kosong yang terdapat pada percakapan 1 di atas, mahasiswa diberikan kesempatan memilih ekspresi aizuchi yang sesuai. Untuk itu pilihan – pilihan mahasiswa terhadap keempat bagian kosong pada percakapan 1 dijelaskan secara ringkas pada tabel – tabel berikut di bawah ini.

Tabel 1.1

10

Page 17: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Aizuchi Jumlah Mahasiswa はい‘Hai’

47

うん‘Un’

-

Kandoushi Jumlah Mahasiswa あ‘A’

-

Keiyoushi Jumlah Mahasiswaいいね‘Ii ne’

-

Setsuzokushi Jumlah mahasiswaじゃ‘Ja’

-

Penggalan percakapan pada bagian 1 yang terjadi antara Tanaka dengan adik laki-laki Hayashi adalah:中田 :もしもし、林さんですか。Tanaka Moshi moshi, Hayashi san desu ka.

Halo, apakah ini kediaman Hayashi?林の弟 :______、そうです。Hayashi no Otouto ______, sou desu.

………, betul.田中 :田中ですが、一郎さんをお原いします。

Tanaka desu ga, Ichiro san o onegai shimasu. Saya Tanaka, saya mau berbicara dengan Ichiro.

Pada bagian 1 ini, seperti yang terlihat dalam tabel 1.1, dari 47 orang mahasiswa semuanya memilih ‘はい Hai’ untuk diisi pada bagian tersebut. Hai, sou desu merupakan ungkapan yang lazim digunakan pada saat membenarkan sesuatu hal. Hai, sou desu dalam situasi diatas dikatakan oleh adiknya Hayashi untuk menjawab pertanyaan dari Tanaka apakah betul dia menelepon ke kediaman keluarga Hayashi. Hai merupakan salah satu aizuchi yang digunakan untuk menunjukkan perhatian seseorang (Maynard, 1995: 222). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sudah mampu untuk memahami penggunaan aizuchi yang sesuai dengan situasi pada penggalan percakapan bagian 1.

Tabel 1.2Aizuchi Jumlah Mahasiswa

はい‘Hai’

-

うん‘Un’

3

Kandoushi Jumlah Mahasiswa あ‘A’

40

Keiyoushi Jumlah Mahasiswaいいね‘Ii ne’

1

Setsuzokushi Jumlah mahasiswaじゃ‘Ja’

3

11

Page 18: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Penggalan percakapan bagian 2 yaitu sebagai berikut:田中 :__、林君。あしたの晩 暇?Tanaka ____, Hayashi kun. Ashita no ban, hima?

……., Hayashi. Besok malam, ada waktu?Tabel 1.2 menunjukkan bahwa pilihan jawaban pada bagian 2 yang diisi oleh mahasiswa sangat beragam. 40 orang mengisi ‘あ A’, 3 orang mengisi ‘うん Un’, 1 orang mengisiいいね ‘ Ii ne’, dan 3 orang mengisi ‘じゃ Ja’. Tidak ada yang memilih ‘はい Hai’. Berdasarkan situasi percakapan 1, penggalan percakapan pada bagian 2 diucapkan oleh Tanaka ketika dia sudah terhubung dengan Ichiro.

Pilihan jawaban yang disediakan pada percakapan 1 tidak hanya berupa aizuchi,tetapi ada juga ujaran yang merupakan kandoushi (A ‘oh’), setsuzokushi (ja ‘kalau begitu’), dan keiyoushi (ii ne ‘baik/bagus’).

Tabel 1.3Aizuchi Jumlah Mahasiswa

はい‘Hai’

-

うん‘Un’

37

Kandoushi Jumlah Mahasiswa あ‘A’

6

Keiyoushi Jumlah Mahasiswaいいね‘Ii ne’

2

Setsuzokushi Jumlah mahasiswaじゃ‘Ja’

2

Penggalan percakapan pada bagian 3 yaitu sebagai berikut:田中 :あ、林君。あしたの晩 暇?Tanaka A, Hayashi kun. Ashita no ban, hima?

Oh, Hayashi. Besok malam, ada waktu?

林 :__、暇だよ。どうして?Hayashi ____, hima da yo. Doushite?

……, ada waktu. Kenapa?

Tabel 1.3 menunjukkan pilihan mahasiswa untuk mengisi penggalan percakapan pada bagian 3 yaitu 6 orang memilih あ ‘A’, 37 orang memilih うん ‘Un’, 2 orang memilih ‘いいね Ii ne’, 2 orang memilih じゃ ‘Ja’. Tidak ada yang memilih ‘はい Hai’ untuk mengisi bagian yang kosong pada penggalan percakapan pada bagian ini.

Bagian 4Aizuchi Jumlah Mahasiswa

はい‘Hai’

-

うん‘Un’

6

Kandoushi Jumlah Mahasiswa あ -

12

Page 19: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

‘A’Keiyoushi Jumlah Mahasiswa

いいね‘Ii ne’

36

Setsuzokushi Jumlah mahasiswaじゃ‘Ja’

5

Penggalan percakapan pada bagian 4 yaitu sebagai berikut:田中 :パーティーに行かない?Tanaka Paatii ni ikanai? Mau pergi ke pesta?林 :___。場所はどこ?Hayashi ______. Bashou wa doko?

______. Tempatnya di mana?田中 :富士ホテル。6時ごろホテルのロビーで待っているよ。Tanaka Fuji hoteru. Roku ji goro hoteru no robii de matte iru yo.

Hotel fuji. Aku tunggu di lobi hotel sekitar jam 6.林 :わかった。じゃ、またあした。Hayashi Wakatta. Ja, mata ashita.

Oke. Kalau begitu, sampai besok.

Tabel 1.4 menunjukkan jawaban yang dipilih mahasiswa untuk mengisi bagian 4. Dari 47 orang mahasiswa, 6 orang memilihうん ‘Un’ , 36 orang memilih いいね ‘Ii ne’, dan 5 orang memilih じゃ ‘Ja’. Tidak ada yang memilih はい‘Hai’ dan ‘あ A’.

‘日本語の勉強 Nihongo no benkyo’林 :今までどのくらい日本語を勉強しましたか。Hayashi Ima made dono kurai nihongo o benkyo shimashita ka.

Sampai sekarang kira-kira berapa lama sudah belajar bahasa Jepang? ラオ :インドで 2週間ぐらい会社の人に教えてもらいました。

  それからセンターで 5週間習いました。Rao Indo de ni shuukan gurai kaisha no hito ni oshiete moraimashita.

Sorekara senta de go shuukan naraimashita. Di India saya diajarkan oleh orang perusahaan kira-kira selama dua minggu. Kemudian belajar di center selama 5 minggu.

林 :___。上手ですね。 ひらがなやかたかなも習いましたか。

Hayashi _______. Jouzu desu ne.Hiragana ya katakana mo naraimashita ka.______. Hebat ya.Apakah belajar hiragana dan katakana juga?

ラオ :いいえ。これから自分で勉強したいと思います。Rao Iie. Kore kara jibun de benkyo shitai to omoimasu.

Tidak. Saya bermaksud untuk belajar sendiri mulai sekarang.林 :___。じゃ、いい本があリますから、貸してあげますよ。頑張ってく だ

さい。Hayashi _______. Ja, ii hon ga arimasu kara, kashite agemasu yo. Ganbatte kudasai.

13

Page 20: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

_______. Kalau begitu, akan saya pinjamkan buku yang bagus. Semangat ya!

ほんとうですか そうですか(Percakapan 2)

Pada percakapan 2 terdapat 2 bagian aizuchi yang harus diisi oleh mahasiswa. Adapun pilihan jawaban dari mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa

ほんとうですか‘Hontou desu ka’

30

そうですか‘Sou desu ka’

17

Penggalan percakapan pada bagian 1 yaitu sebagai berikut.林 :今までどのくらい日本語を勉強しましたか。Hayashi Ima made dono kurai nihongo o benkyo shimashita ka.

Sampai sekarang kira-kira berapa lama sudah belajar bahasa Jepang? ラオ :インドで 2週間ぐらい会社の人に教えてもらいました。

  それからセンターで 5週間習いました。Rao Indo de ni shuukan gurai kaisha no hito ni oshiete moraimashita.

Sorekara senta de go shuukan naraimashita. Di India saya diajarkan oleh orang perusahaan kira-kira selama dua minggu. Kemudian belajar di center selama 5 minggu.

林 :___。上手ですね。 ひらがなやかたかなも習いましたか。

Hayashi _______. Jouzu desu ne.Hiragana ya katakana mo naraimashita ka.______. Hebat ya.Apakah belajar hiragana dan katakana juga?

Tabel 2.1 di atas menunjukkan pilihan jawaban yang diisi oleh mahasiswa pada bagian 1. 30 orang memilih ‘Honto desu ka’ dan 17 orang memilih ‘Sou desu ka’.

Tabel 2.2Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa

ほんとうですか‘Hontou desu ka’

17

そうですか‘Sou desu ka’

30

Penggalan percakapan pada bagian 2 yaitu sebagai berikut.ラオ :いいえ。これから自分で勉強したいと思います。Rao Iie. Kore kara jibun de benkyo shitai to omoimasu.

Tidak. Saya bermaksud untuk belajar sendiri mulai sekarang.林 :___。じゃ、いい本があリますから、貸してあげますよ。頑張ってく だ

さい。Hayashi _______. Ja, ii hon ga arimasu kara, kashite agemasu yo. Ganbatte kudasai.

_______. Kalau begitu, akan saya pinjamkan buku yang bagus. Semangat ya!

14

Page 21: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Tabel 2.2 menunjukkan pilihan jawaban yang diisi oleh mahasiswa. 17 orang memilih ‘Hontou desu ka’ dan 30 orang memilih ‘Sou desu ka’.

明日横浜公園へ行きます。…_____。道がわかりますか。_____。木村さんに教えてもらいました。

ええ   そうですか(Percakapan 4)

Pada penggalan percakapan 4 terdapat 2 bagian yang dihilangkan. Adapun pilihan jawaban dari mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Bagian 1Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa

ええ‘Ee’

7

そうですか‘Sou desu ka’

40

Bagian 2Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa

ええ‘Ee’

40

そうですか‘Sou desu ka’

7

食堂で田中: あした山田先生の誕生パーチイーに行くんですか。木村:  ___。行くつもりです。田中さんどうですか。田中:_____・・・。あしたは夜8時まで仕事があるから。木村:_______。それは_________。田中:_______。

(Percakapan 5) Pada percakapan 5 terdapat 5 bagian yang dihilangkan. Adapun pilihan jawaban dari mahasiswa bisa dilihat dalam tabel berikut.

Bagian 1Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa

15

困りましたねえ そう ええ ほんとう? そうですね そうですかねえ 

ええ? ざんねんねえ そう? そうですか

Page 22: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

困りましたねえ ‘Komarimashita nee’

-

そう‘Sou’

1

ええ‘Ee’

38

ほんとう?‘Hontou?’

1

そうですね‘Sou desu ne’

2

そうですかねえ‘Sou desu ka nee’

1

ええ?‘Ee?’

1

ざんねんねえ‘Zannen nee’

-

そう?‘Sou?’

2

そうですか‘Sou desu ka’

1

Jumlah: 47 orang

Bagian 2Aizuchi Mahasiswa yang memilih

困りましたねえ ‘Komarimashita nee’

10

そう‘Sou’

1

ええ‘Ee’

2

ほんとう?‘Hontou?’

2

そうですね‘Sou desu ne’

13

そうですかねえ‘Sou desu ka nee’

7

ええ?‘Ee?’

1

ざんねんねえ‘Zannen nee’

4

そう?‘Sou?’

1

そうですか‘Sou desu ka’

2

16

Page 23: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Jumlah:

Bagian 3Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa

困りましたねえ ‘Komarimashita nee’

4

そう‘Sou’

-

ええ‘Ee’

1

ほんとう?‘Hontou?’

15

そうですね‘Sou desu ne’

9

そうですかねえ‘Sou desu ka nee’

1

ええ?‘Ee?’

2

ざんねんねえ‘Zannen nee’

-

そう?‘Sou?’

-

そうですか‘Sou desu ka’

15

Jumlah:Bagian 4

Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa 困りましたねえ ‘Komarimashita nee’

27

そう‘Sou’

-

ええ‘Ee’

-

ほんとう?‘Hontou?’

-

そうですね‘Sou desu ne’

-

そうですかねえ‘Sou desu ka nee’

-

ええ?‘Ee?’

-

ざんねんねえ‘Zannen nee’

20

そう?‘Sou?’

-

そうですか‘Sou desu ka’

-

Jumlah:

Bagian 5

17

Page 24: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

Aizuchi Jumlah Pilihan Mahasiswa 困りましたねえ ‘Komarimashita nee’

3

そう‘Sou’

8

ええ‘Ee’

3

ほんとう?‘Hontou?’

-

そうですね‘Sou desu ne’

10

そうですかねえ‘Sou desu ka nee’

3

ええ?‘Ee?’

-

ざんねんねえ‘Zannen nee’

17

そう?‘Sou?’

-

そうですか‘Sou desu ka’

2

Jumlah:

18

Page 25: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

19

Page 26: Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK · Kode/Nama Bidang Ilmu: 521 / ILMU LINGUISTIK. ii. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN SAMPUL i HALAMAN PENGESAHAN ii ... 3.2 Manfaat Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Maynard, Senko K. 1995. An Introduction to Japanese Grammar and Communication Strategies. Tokyo: The Japan Times.

Nunan, David. 1993. Discourse Analysis. London: Penguin English.

Yule, George. 2000. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.

20


Recommended