Transcript

Katarak dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :1. Nuclear: Nuclear merupakan katarak yang terjadi ditengah lensa. Ditahap awal akan terjadi perubahan pada fokus cahaya. Penderita akan mengalami kemajuan penglihatan khususnya dalam membaca, setelah itu penglihatan akan menjadi menguning dan terbentuk noda putih pada lensa. Hingga terjadi pada tahap yang parah penderita akan sulit dalam membedakan warna karena pandangan akan menjadi biru atau ungu.2. Cortical: Pada penyakit ini dimulai dengan adanya bentuk noda dilapisan luar mata. Pada orang yang menderita katarak jenis ini akan mengalami silau ketika melihat cahaya. Untuk proses jenis ini mungkin akan terasa lambat, namun noda tersebut akan terus menjalar ke bagian tengah lensa serta mengganggu aliran cahaya ke pusat lensa.3. Subcapsular: Pada katarak jenis ini biasanya akan terjadi di belakang lensa yang merupakan jalan cahaya ke retina mata. Pada orang yang menderita jenis katarak ini dapat mempengaruhi mengurangi kemampuan melihat dalam cahaya terang sehingga mengakibatkan silau atau lingkaran cahaya ketika melihat sinar.

Penyakit sistemik dan katarak senilis- Katarak senilis berhubungan dengan banyak penyakit sistemik, termasuk kolelitiasis, alergi, pneumonia, penyakit koroner dan penyakit jantung insufisiensi, hipotensi, hipertensi, retardasi mental, dan diabetes.- Hipertensi sistemik telah ditemukan secara berarti meningkatkan risiko katarak subkapsular posterior.Katarak berkembang karena berbagai sebab, seperti kontak dalam waktu lama dengan cahayaultra violet,radiasi, efek sekunder dari penyakit sepertidiabetesdanhipertensi, usia lanjut, atau trauma(dapat terjadi lebih awal), mereka biasanya akibatdenaturasidari lensa protein. faktor-faktor genetik sering menjadi penyebab katarak kongenital dan sejarah keluarga yang positif juga mungkin berperan dalam predisposisi seseorang untuk katarak pada usia lebih dini, fenomena "antisipasi" dalam katarak pra-senilis.

http://medicalarticlereview.blogspot.com/2012/03/katarak-komplikata.html

Penyakit sistemik dan katarak senilis- Katarak senilis berhubungan dengan banyak penyakit sistemik, termasuk kolelitiasis, alergi, pneumonia, penyakit koroner dan penyakit jantung insufisiensi, hipotensi, hipertensi, retardasi mental, dan diabetes.- Hipertensi sistemik telah ditemukan secara berarti meningkatkan risiko katarak subkapsular posterior.- Jalan lain yang mungkin pada perjalanan dari hipertensi dan glaukoma pada katarak senilis adalah perubahan struktur protein dalam kapsul lensa. Selanjutnya menyebabkan perubahan pada transpor membran dan permeabilitas terhadap ion dan akhirnya akan meningkatkan intra okuler yang menyebabkan perubahan bentuk katarak.BAB III . KATARAK KOMPLIKATA

Katarak komplikata adalah keadaan dimana kekeruhan terjadi pada lensa yang diakibatkan keadaan lokal atau penyakit sistemik. Ini dapat terjadi pada semua usia. Suatu penyakit dapat merusak lensa dengan menganggu nutrisi yang dimiliki lensa atau efek toksik yang mempengaruhi lensa.

Katarak ini biasanya melibatkan daerah subkapsular posterior karena bagian kapsul posterior lebih tipis yang akhirnya berkembang hingga mengenai seluruh lensa. Katarak komplikata biasanya dapat bersifat unilateral dan bilateral. Pada kasus yang unilateral biasanya bersifat akibat penyakit yang bersifat lokal, seperti glaukoma, uveitis, pemakaian lokal atau sistemik steroid, miopia tinggi, ablasio retina, retinitis pigmentosa, tumor intraokular. Sedangkan bilateral katarak komplikata biasanya terjadi berhubungan dengan penyakit sistemik seperti diabetes melitus, hipoparatiroid, miotonik distrofi, atopik dermatitis,galaktosemia.

Pria tersebut merasa sakit dan pegal di bagian pundak, gejala lain pernah mengalami pusing, mual seperti ingin muntah dan pria ini pernah pembuatan gigi palsu serta kedua lutut terasa lemas dan pegal, dari hasil anamnesa menunjukkan bengkak pada kaki dan TD 140/80. Oleh dokter didiagnosis katarak dan diberikan obat berupa cendocitrol, captopril dan neurolax. Dokter juga memberikan alat bantu jalan kacamata supaya lebih memudahkan pasien untuk melihat lebih jelas dan tidak kabur ataupun silau. Untuk perkembangan pada pasien tersebut mengalami perubahan yang signifikan karena pasien mematuhi apa yang diperintahkan oleh dokter.Setelah itu pasien sekarang lebih mudah melakukan aktivitas diluar ruangan seperti pergi pengajian dan melakukan hobinya dengan bernyanyi.

UCAPAN TERIMA KASIHSaya ucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena tugas laporan kasus untuk memenuhi tugas di blok elektif ini dapat selesai tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih juga saya berikan kepada dosen-dosen yang telah membimbing saya, Dr. Dian mardhiyah, MKK dan dr. Faisal, SpPD. Tentu saja, juga untuk pasien Tn. S, yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 3 di Ciracas. Selain itu, juga kepada keluarga dan teman-teman sejawat universitas yarsi yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan kasus ini.


Recommended