NAMA : MUSTAFA
NIM : 11.03.1.0772
JRSN/TKT : AGROTEKNOLOGI V (LIMA) LOKAL IDI
JUDUL : ISTILAH-ISTILAH RANCANGAN PERCOBAAN
UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
FAKULTAS PERTANIAN / AGROTEKNOLOGI
TAHUN AKEDEMIK 2012/2013
1) DATA
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah untuk menghasilkan informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta atau fenomena.
Sebelum data diolah, perlu diuji terlebih dulu validitas dan reliabilitasnya, baik dari segi
konstrak teori, isi maupun empiriknya.
2) PERCOBAAN
Suatu keadaan yg dicoba pada kondisi/situasi tertentu yg tetapkan oleh si pencoba. Suatu uji atau sederetan uji yang bertujuan merubah peubah input menjadi suatu
output yang merupakan respon dari percobaan tersebut Suatu kegiatan yang dilakukan untuk membangkitkan data yang merupakan respon
dari objek/individu/unit yang dikondisikan tertentu Perancangan : Usaha atau seluk beluk pembuatan rancangan. Rancangan : Wujud/hasil dari merancang. Uji Coba : Digunakan untuk masalah situasi yang bersifat periodik atau tidak terus
menerus. Ex. KIR mobil. Pengujian : Diarahkan terhadap keberhasilan, bukan untuk menjawab bagaimana
keberhasilanl itu terjadi. Ex. Pengujian daya tumbuh benih. Percobaan : Diarahkan untuk memahami masalah melalui struktur-struktur uji yg
dianalisis secara keseluruhan. Ex. Percobaan pemupukan.
3) RANCANGAN ACAK LENGKAP
Rancangan acak lengkap merupakan jenis rancangan percobaan yang paling sederhana. Adapun yang melatarbelakangi digunakannya rancangan acak lengkap adalah sebagai berikut :
1. Satuan percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang dicoba atau diteliti.
2. Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan dapat dikontrol. Misalnya percobaan yang dilakukan di laboratorium.
Oleh karena hal-hal tersebut di atas, rancangan acak lengkap ini biasanya banyak ditemukan di laboratorium atau rumah kaca.
4) PERENCANAAN
Perencanaan (planning) suatu percobaan untuk memperoleh informasi yang relevan
dengan tujuan dari penelitian
Mengapa perlu dirancang?
Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias (misal systematic error)
Untuk meningkatkan presisi kesimpulan
Kesimpulan dapat digeneralisasi ke populasi target
Tujuan Perancangan Percobaan
Memilih peubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y)
Memilih gugus peubah X yang paling mendekati nilai harapan Y
Memilih gugus peubah X yang menyebabkan keragaman respon (2) paling
kecil
Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh peubah tak terkendali
paling kecil.
5) RANCANGAN PERLAKUAN
Perlakuan dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertentu yang diberikan pada
satuan percobaan dan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan
tersebut dibentuk (Faktor tunggal, Faktorial, Split plot, Split blok).
Umumnya perlakuan dirancang dalam bentuk silang (crossed) atau tersarang
(nested)
Perlakuan dirancang dalam struktur silang (crossed) atau pola faktorial apabila setiap level
dari salah satu perlakuan tampak pada setiap level perlakuan lainnya
6) PENGACAKAN
Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap satuan
percobaan untuk dikenakan perlakuan Terkadang konsep pengacakan ini dilakukan untuk
menghilangkan bias.
7) PENGULANGAN.
Ulangan dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada satuan percobaan
lebih dari satu kali. Fungsi dari ulangan :
Pendugaan galat.Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka galat
percobaan tidak dapat diduga. Kita tidak dapat menjelaskan secara tepat apakah
perbedaan yang timbul disebabkan oleh perbedaan diantara perlakuan atau perbedaan
di antara satuan-satuan percobaan
Meningkatkan ketelitian percobaanPengguaan teknik-teknik yang kurang teliti
atau pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat diatasi dengan
menambah jumlah ulangan. Dengan bertambahnya ulangan, dugaan mean populasi
akan semakin teliti.
Memperluas cakupan kesimpulan. Hal ini dilakukan melalui pemilihan satuan
percobaan yang lebih bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu yang
berbeda.
Mengendalikan ragam galat. Dengan membuat kelompok sebagai ulangan,
maka satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai keragaman minimum dan
satuan percobaan antar kelompok mempunyai keragaman maksimum, sehingga usaha
untuk melihat perbedaan perlakuan di dalam kelompok akan lebih teliti. Dengan cara
ini keragaman galat dapat dikendalikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah ulangan
(1) keragaman alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan. Untuk bahan yg sudah
terdeskripsi secara jelas seperti pupuk buatan, pestisida, benih varietas unggul, maka
diperlukan ulangan yang kecil. Untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk kandang,
pupuk alami, benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar,
(2) biaya dan tenaga yang tersedia.
8) METODE PERCOBAAN
Metode percobaan contoh ialah salah satu dari tiga metode pengumpulan data yang
dikenal dalam statistika. Dua metode lainnya ialah metode survei contoh peluang dan metode
kajian observasional/ kasus (Kish, 1965; 1987). Penerapan statistika dalam percobaan
mencakup tiga hal:
penyusunan rancangan percobaan,
peubah-peubah pengamatan dan
analisis data.
Perancangan adalah hal-ikhwal atau seluk-beluk membuat rancangan. Rancangan
adalah wujud dari hasil pemikiran dan kegiatan merancang. Jadi, perancangan percobaan
adalah seluk-beluk membuat rancangan percobaan. Seseorang “mencoba” karena dia tidak
tahu dengan pasti apa hasil dari usaha atau kegiatannya mencoba, menguji atau menguji-
coba. Atau, dia ragu atau tidak yakin hasilnya akan sama seperti apa yang dia bayangkan atau
harapkan.
9) PERLAKUAN (Treatment)
Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati dalam
penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipothesis yang akan dijawab atau
dibuktikan dalam percobaan.
10) ARAS (level)
Aras merupakan perbedaan kondisi suatu perlakuan. Aras biasanya merupakan
perluasan atau pengembangan dari perlakuan. Terdapat aras kualitatif dan aras kuantitatif.
Aras kualitatif misalnya dalam kajian jenis obat dikaji obat sejenis tapi lain pabrik atau lain
jenis molekulnya. Sedangkan aras kuantitatif adalah kadar dari obat yang diuji misalnya 1, 2
dan 3 ppm.
11) KONTROL (control)
Kontrol adalah standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding
dalam mengkaji pengaruh perlakuaan. Kontrol pada umumnya diartikan sebagai tanpa
perlakuan. Penggunaan kontrol dalam suatu percobaan sangat embantu dalam melihat
pengaruh suatu perlakuan. Penggunaan kontrol memungkinkan peneliti dapat segera melihat
kelemahan atau keunggulan dari perlakuan yang sedang dikaji.
12) SATUAN PERCOBAAN (experimental unit/plot)
Satuan percobaan adalah individu atau kelompok individu yang mendapat satu
perlakuan. Pengukuran peubah dilakukan pada setiap satuan percobaan. Berbagai jenis
pengukuran dapat dilakukan dalam setiap satu satuan percobaan.
13) PEUUBAH (variable)
Peubah adalah penampilan unit percobaan yang diamati dan merupakan respon
terhadap perlakuan. Contoh peubah adalah konsumsi ransum, produksi susu, bobot badan
atau pertambahan bobot badan. Peubah yang diukur harus disesuaikan dengan tujuan
penelitian atau hipothesis yang diuji dalam penelitian.
14) KERAGAMAN (variation)
Keragaman adalah perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individu
dengan individu lainnya yang diamati. Jika suatu kelompok ternak mempunyai keragaman
genetis tinggi maka tampilan produksi ternak akan sangat beragam walaupun kondisi
lingkungannya sama.
15) KELOMPOK (group/block)
Kelompok adalah sejumlah individu yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Pada
percobaan biasanya dikenal pengelompokan satuan percobaan. Pengelompokan satuan
percobaan dilakukan untuk mengurangi atau memisahkan sumber keragaman dalam suatu
percobaan agar pengaruh perlakuan yang diuji lebih terlihat