Transcript
Page 1: IPTEK Dalam Perspektif Agama Islam

Nama : Annysha Dina Pratiwi

NPM : 1406533195

IPTEK dalam Perspektif Agama Islam

1. Motivasi Islam dalam Pengembangan IPTEK

IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan salah satu hal yang tidak

dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia. Sains dan teknologi tersebut memiliki

peranan penting, yaitu membantu meringankan masalah yang dihadapi manusia. Sains

dan teknologi memiliki kaitan yang cukup erat.

Tidak semua sains dan teknologi yang diciptakan para ilmuwan itu berdampak baik

bagi manusia, terkadang ada pula yang menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi

kesehatan lingkungan sekitar. Beberapa dari ilmuwan ada yang menyalahgunakan hasil

penelitian tersebut. Sesungguhnya Allah melarang manusia membuat kerusakan di bumi,

seperti dalam firman Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 56 yang artinya, “Dan janganlah

kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah

kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).

Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”. Oleh

karena itu, manusia dituntut untuk mempelajari IPTEK agar kita sendiri dapat lebih

berhati-hati dalam menggunakan suatu produk.

Motivasi Islam dalam mengembangakan IPTEK sangatlah besar. Hal ini terbukti dari

firman Allah dan hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa ilmu sangatlah penting dan

Allah mencintai hamba-hambaNya yang berilmu bahkan akan mengangkat derajatnya.

Selain itu juga terbukti dengan banyaknya para ilmuwan dan orang muslim yang ahli

dalam suatu disiplin ilmu tertentu.

2. Konsep Perkembangan IPTEK

Ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai segala hal yang diketahui manusia

dengan panca indra dan intuisi serta sudah diproses sedemikian rupa sehingga objektif

dan kebenarannya dapat diuji secara ilmiah. Teknologi merupakan salah satu produk dari

ilmu pengetahuan.

Konsep umum dari munculnya IPTEK adalah untuk memudahkan kehidupan manusia

dan untuk menjelaskan fenomena alam yang tadinya tidak dapat dijelaskan sehingga

Page 2: IPTEK Dalam Perspektif Agama Islam

manusia memiliki tingkat pemahaman yang lebih maju sekaligus kompleks mengenai

alam semesta. Tujuan dan konsep awal implementasi dari IPTEK berada di tangan

manusia dan mampu memiliki dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi

manusia, namun berdampak negative berupa ketimpangan dalam kehidupan manusia dan

lingkungan yang berakibat kehancuran alam semesta.

Sebagai faktor pembentuk budaya masyarakat, IPTEK memiliki andil atas fenomena

yang kita jumpai saat ini. Para pekerja yang menunaikan tugasnya di depan computer,

keluarga yang bahagia saat menonton acara televisi, kaum muda yang sibuk berbincang

melalui telepon; hal-hal tersebut merupakan sebagian kecil dari pengaruh IPTEK dalam

kehidupan, belum lagi kemampuan dan pola pikir yang berkembang pesat entah menuju

arah yang positif atau negatif.

Dalam Islam pun diajarkan untuk menuntut ilmu yang mengindikasikan bahwa

selama ilmu tersebut bermanfaat bagi umatnya (dalam hal positif), maka diwajibkan bagi

umatnya untuk mempelajarinya. Hal ini juga sebgaia wujud syukur akan Allah atas

kemampuan akal yang diberikan. Selain itu, agama Islam juga mewajibkan umatnya

untuk mengamalkan ilmu yang mereka peroleh untuk kebaikan di dunia, yang

diimplementasikan dalam bentuk teknologi serta pengajaran akan ilmu tersebut.

Dalam masa keemasan Islam (750 – 1258 Masehi) banyak sekali umat Islam yang

memberikan kontribusi besar kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dunia, baik oleh insinyur seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rushd yang memiliki peranan

penting dan karyanya menjadi sumber ilmu di dunia medis, serta Al-Jabr yang

mengenalkan teori matematik (Aljabar) yang digunakan sampai saat ini.

Meskipun dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadist telah dijelaskan bahwa IPTEK yang

dipelajari harus memberi manfaat dan memiliki tujuan yang baik bagi umatnya, namun

tetap saja ada pihak-pihak yang salah menerjemahkan fungsi tersebut sehingga apa yang

mereka dapat bukanlah kemudahan, tetapi rugi dan dosa. Adapun contoh dari hal tersebut

adalah perjudian online.

Perlu untuk diingat oleh umat Islam bahwa dalam mengaplikasikan IPTEK tersebut

haruslah memegang dasar-dasar teguh dari filsafat Islam agar terhindar dari mudharat

yang dapat menimpa mereka.

REFERENSI

Kaelany HD. 2009. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma Press.