Transcript
Page 1: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Strata I Pada Universitas Maritim Raja Ali Haji

Oleh :

ALEINAWATI

NIM : 100569201054

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

ii

A B S T R A K

Para isteri Jamaah Tabligh dalam interkasi sosial dapat memberikan suatu

pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya kepada sesame isteri jamaah.

Semenjak adanya lembaga dakwah ini di tengah masyarakat tidak hanya para

suami, para isteri ikut berdakwah dengan membuka pengajian untuk khusus untuk

isteri jamaah tabligh dan membuat kegiatan yang bermanfaat untuk para isteri

jamaah tabligh. Para isteri bisa bertahan saat di tinggal oleh suami karena dibekali

keimanan dan keikhlasan. Tidak hanya itu sebelum meninggalkan mereka juga

ditinggalkan nafkah apabila tidak maka sang suami tidak boleh meninggalkan

keluarganya. Isteri para pendakwah ini sangat mendukung suaminya saat pergi

berdakwah, banyak dari mereka yang mau ditinggalkan dalam waktu yang cukup

lama oleh suami yang sedang berdakwah keluar daerah. Dengan sesama isteri

Jamaah mereka membuat perkumpulan positif, seperti pengajian, kemudian arisan

yang diselingi dengan ceramah, hingga kegiatan positif lainnya seperti

pembelajaran agama.

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi

sosial antara isteri jamaah tabligh. Pembahasan dalam skripsi ini menggunakan

teknik deskriptif kualitatif. Adapun yang dijadikan sebagai informan dalam

penelitian ini yaitu sebanyak 4 orang. Setelah data terkumpul maka data dalam

penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Isteri

Jamaah Tabligh selama ini sudah berinteraksi dengan baik dan mampu memberikan

hal yang baik dan positif bagi sesama jamaah tabligh. Adanya kerjasama akan

membawa dampak positif bagi para isteri jamaah tabligh karena dapat lebih

mandiri. Pada dasarnya apa yang mereka ajarkan tentu saja untuk kebaikan yang

lama kelamaan akan membawa kita dalam pengetahuan islam yang baik.

Kata Kunci : Interaksi sosial

Page 3: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

iii

A B S T R A C T

The wife called the social Talbligh in Pilgrims can provide a view or an

attitude that comes from himself to the wives of fellow worshipers. Since the

existence of this propagation Institute in a society not only of the husband, the wife

join the preaching by opening investigations for the special for the wife of Jemaah

talbligh and create activities that are beneficial to the wife of Jemaah talbligh. The

wife can survive while in residence by the husband because given the faith and

sincerity. Not only that before leaving they also left behind a living if not then the

husband must not leave his family. The wife of the travelling is very supportive of

her husband while going to call people, many of them would want left in quite a

long time by the husband who are preaching out of the region. With fellow

Worshipers wives they make positive gatherings, such as payroll, then the arisan

interspersed with lectures, until other positive activities such as learning, religion.

The goal in this is to find out the research social interaction between the

wife of Jemaah talbligh. To find out which forms of social interaction between the

wife of Jemaah talbligh. The discussion in this thesis using a descriptive qualitative

techniques. As for the used as informants in this study that is as much as 4. After

the data is collected then data in this study were analyzed with descriptive

qualitative data analysis techniques.

Based on the research results then can be drawn the conclusion that social

interaction Between the wife of Jemaah Talbligh is already well underway.

Cooperation will bring a positive impact to the wife of Jemaah talbligh because it

can be more independent. Basically what they teach for the greater good of course

eventually will lead us in the knowledge of islam.

Keywords: Social Interaction

Page 4: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

1

INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH

A. Latar belakang

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain

dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini

berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya

tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan

berinteraksi. Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan

lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya

demi kelangsungan hidup sejenisnya.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang

dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu

yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok

lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat

simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya

diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat

kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari

terjadinya hubungan sosial. Interaksi merupakan penyampaian suatu informasi dan

pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.

Selama dua dasawarsa terakhir, kehidupan masyarakat memperlihatkan

peningkatan yang mencolok dalam kehidupan. Termasuk dalam kehidupan

beragama. Salah satu hal yang paling kelihatan adalah munculnya berbagai aliran

Page 5: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

2

agama dan kepercayaan. Dalam kelompok-kelompok tersebut khususnya agama

Islam terdapat misi yang bertujuan untuk membawa kembali orang Islam pada

ajaran sucinya. Secara lebih tegas gerakan fundamentalis tersebut berfungsi sebagai

koreksi terhadap agama yang sudah mapan dan mengarah langsung pada kesadaran

keagamaan yang merupakan upaya untuk menyegarkan dan menghidupkan kembali

impuls-impuls asli agama. (Martin Van: 1998 : 87)

Salah satu yang membawa perubahan mikro adalah ideologi agama.

Sebagian dari organisasi agama seperti jamaah tabligh masih tetap ada ditengah

masyarakat dan melakukan interaksi sosial secara normal. Interaksi sosial

merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan

antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun

antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara

kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompok tersebut sebagai suatu

kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya. nteraksi

sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi pula di dalam masyarakat.

Bergabungnya suami-istri dalam satu jamaah/harakah dakwah adalah

keuntungan tersendiri. Visi-misi dakwah yang terpatri kuat di benak mereka

membuat adanya kesamaan pemikiran dan perasaan sehingga membentuk

kesamaan sikap. Pengalaman menunjukkan bahwa suami-istri yang bersama dalam

satu harakah bisa saling mendukung dan menguatkan. Ketika suami sedang

berdakwah keluar kota atau pergi dari satu tempat ketempat lain, maka isteri para

Jamaah ini kerap melakukan hal yang positif, mereka ikut berdakwah dengan cara

mereka sendiri

Page 6: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

3

Para isteri Jamaah Tabligh dalam interkasi sosial dapat memberikan suatu

pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya kepada sesame isteri jamaah.

Semenjak adanya lembaga dakwah ini di tengah masyarakat tidak hanya para

suami, para isteri ikut berdakwah dengan membuka pengajian untuk khusus untuk

isteri jamaah tabligh dan membuat kegiatan yang bermanfaat untuk para isteri

jamaah tabligh.

Berdasarkan penelitian terdahulu yaitu dampak sosial jamaah tabligh di

Kota Makassar oleh Syamsu A. Kamaruddin (2011) diketahui bahwa sesungguhnya

terjadi kontra pemahaman antara normatifitas agama dengan kontekstualisasi

doktrin agama. Metode sosialisasi Jamaah Tabligh yang menghendaki kolektifitas,

bermuatan afektif – solidaritas mekanik – harus berhadapan dengan kultur

masyarakat yang telah berubah ke solidaritas organik terutama masyarakat kota.

Sedangkan bagi masyarakat desa yang telah mapan dengan kultur agama sebagai

produk akulturasi ”mengalami kekagetan” kultur keberagamaan terhadap Jamaah

Tabligh. Menurut Teori Konflik yang muncul akibat keberadaan Jamaah Tabligh

hanya disebabkan oleh perbenturan antara dimensi budaya Islam masyarakat lokal

(Islam kultural) yang telah mapan dengan budaya Islam normatif. Dalam kelompok

keagamaan, hubungan kelompok dan hubungan perorangan para anggotanya

dengan Tuhan merupakan hal yang urgen, menyusul hubungan antara anggota

kelompok satu sama lain. Dalam pengalaman perorangan, hubungan para anggota

merupakan hal yang pertama-tama muncul, tetapi secara mendasar tetap bergantung

pada pemikiran terhadap Tuhan.

Page 7: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

4

Kemudian dalam penelitian Hermanto (2015) tentang Dakwah Gerakan

Jama’ah Islam Di Kota Tanjungpinang diketahui bahwa Jama’ah Tabligh dalam

berinteraksi kepada masyarakat KelurahanTanjung Ayun Sakti memberikan

pengaruh yang positif terhadap individu-individu masyarakat. pengaruh tersebut

berupa adanya gejala peniruan yang diterapkan oleh sebagian masyarakat dan

diimplementasikan didalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun kehidupan

bermasyarakat.

Alasan penelitian ini dilakukan karena selama ini masyarakat hanya

mengenal sosok Jamaah Tabligh yaitu laki-laki saja, sekelompok laki-laki yang

menyebarkan agama Islam lewat dakwahnya, namun jika dilihat ada peran para

isteri dibaliknya, dukungan isteri membuat gerakan ini menjadi besar. Para isteri

bisa bertahan saat di tinggal oleh suami karena dibekali keimanan dan keikhlasan.

Tidak hanya itu sebelum meninggalkan mereka juga ditinggalkan nafkah apabila

tidak maka sang suami tidak boleh meninggalkan keluarganya.

Jumlah Jamaah saat ini sekitar 2314 orang yang aktif, dan terdata di markas

di Mesjid Baiturrahman Kota Tanjungpinang, ada sebanyak 1.789 jamaah laki-laki,

sedangkan untuk jamaah perempuan yang terdata adalah 525 orang. Perempuan

yang terdata ini adalah isteri dari jamaah tabligh yang aktif. Isteri para jamaah

tabligh ini juga membentuk suatu perkumpulan sendiri yang tujuannya juga untuk

melakukan kegiatan-kegiatan positif. Dari jumlah yang terdata tersebut pengurus

dari jamaah ini berjumlah 73 orang yang terdiri dari 43 laki-laki yang mengurus

kegiatan-kegiatan baik di dalam maupun di luar untuk para jamaah tabligh,

Page 8: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

5

kemudian 30 orang perempuan yang menjadi pengurus dalam setiap kegiatan

dakwah, seperti arisan, dan kegiatan ceramah.

Isteri para pendakwah ini sangat mendukung suaminya saat pergi

berdakwah, banyak dari mereka yang mau ditinggalkan dalam waktu yang cukup

lama oleh suami yang sedang berdakwah keluar daerah. Dengan sesama isteri

Jamaah mereka membuat perkumpulan positif, seperti pengajian, kemudian arisan

yang diselingi dengan ceramah, hingga kegiatan positif lainnya seperti

pembelajaran agama.

Sedangkan ada sebagian isteri jamaah tabligh yang bekerjasama membuat

kegiatan yang tidak hanya untuk berdakwah tetapi dapat menghasilkan dan dapat

membantu para isteri jamaah tabligh yang hidupnya kesulitan. Interaksi yang

mereka lakukan diantara isteri jamaah tabligh, menjadi satu bukti bahwa mereka

saling mendukung. Dari latar belakang permasalahan tersebut maka penelitian ini

mengambil judul penelitian : Interaksi Sosial Antara Isteri Jamaah Tabligh.

B. Perumusan masalah

Dari identifikasi permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui interaksi sosial isteri jamaah tabligh, rumusan masalah dalam

penelitian ini, yaitu: Bagaimana bentuk-bentuk interaksi yang dilakukan antara

isteri jamaah tabligh?

C. Tujuan Dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui bentuk-bentuk

interaksi sosial antara isteri jamaah tabligh.

Page 9: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

6

2. Manfaat Penelitian

a. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat tentang keberadaan jamaah

tabligh khususnya dalam berinteraksi dengan para istri dari jamaah

tabligh.

b. Dapat dijadikan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melihat

tentang interaksi sosial

D. Konsep Operasional

1. Isteri Jamaah Tabligh adalah perempuan yang suaminya termasuk dalam

kelompok jamaah tabligh, yang ditinggal pergi sementara oleh suaminya

dalam rangka mensyiarkan agama atau berdakwa keluar kota selama

berbulan-bulan.

2. Bentuk-bentuk interasi sosial Menurut Gilin dan Gilin (dalam Soekanto,

2003:56) ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya

interaksi sosial, yang sebagai berikut:

1. Proses-proses asosiatif (kerjasama, akomodasi, asimilasi)

a. Kerjasama (cooperation)

Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka

mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat

bersamaan mempunyai cukup pengetahuan Akomodasi

(accommodation). Seperti para isteri Jamaah Tabligh ini mampu

menjadi penengah dalam setiap permasalahan yang terjadi

berkaitan dengan ekonomi keluarganya. Para isteri Jamaah

Page 10: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

7

membuat suatu perkumpulan atau organisasi seperti pengajian,

kemudian bimbingan belajar yang memungut biaya seikhlasnya.

b. Akomodasi (accommodation)

Suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa

menghancurkan orang lain. Seperti para isteri Jamaah Tabligh

ini mampu menjadi penengah dalam setiap permasalahan yang

terjadi dan mampu menjadi penengah dalam setiap

permasalahan.

c. Asimilasi (assimilation)

Merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang

ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-

perbedaan dari seorang isteri Jamaah Tabligh. Perbedaan

berkaitan dengan pandangan tentang pendapatan ekonomi dan

perbedaan agama. Karena setiap isteri Jamaah Tabligh pada

dasarnya memang menjalankan ajaran Islam sesuai dengan apa

yang diperintahkan namun hal ini tidak membuat beberapa dari

isteri Jamaah Tabligh mengartikan dalam hal yang berbeda.

2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

pertikaian)

a. Persaingan (competition)

Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana

para isteri Jamaah tabligh melalui bidang-bidang kehidupan

yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan

Page 11: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

8

cara menarik perhatian Persaingan yang selalu ditampakkan

adalah mereka yang menjalankan perintah agama paling benar.

b. Kontravensi (contravention)

Merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan

dan pertentangan atau pertikaian, kontravensi merupakan sikap

mental yang tersembunyi yang ditunjukan para isteri Jamaah

Tabligh terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur

kebudayaan golongan tertentu.

c. Pertentangan (pertikaian atau conflict)

Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-

perbedaan misalnya: dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-

unsur kebudayaan, pola-pola prilaku, dan seterusnya dengan

pihak lain. Ciri tersebut dapat mempertajam perbedaan yang ada

sehingga menjadi suatu pertentangan atau konflik (conflict).

d. Pertikaian

Pertikaian merupakan bentuk lanjut dari kontravensi. Hal ini

disebabkan, di dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat

terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya perbedaan

antara para isteri jamaah tabligh. Pertikaian jelas sekali

mengarah pada disintegrasi antar individu. Dalam pertikaian

unsur perasaan memegang peranan penting dalam mempertajam

perbedaan-perbedaan yang ada sehingga masing-masing pihak

berusaha saling menghancurkan.

Page 12: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

9

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif. Dimana menurut Moleong (2012:248) kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain. Dengan demikian

penelitian ini mencoba menjelaskan dan memahami secara mendetail tentang

Interaksi Sosial Antara Isteri Jamaah Tabligh, dalam penelitian ini akan dilihat dari

bentuk interaksi antara para isteri jamaah tabligh.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sei jang karena melihat perkumpulan

ini banyak bermukim di Kelurahan Sei Jang ini, tidak hanya itu di Sei Jang ini

terdapat mesjid besar tempat para Jamah Tabligh melakukan berbagai kegiatan

yang mereka sebut dengan markas. Semenjak adanya lembaga dakwah ini di tengah

masyarakat tidak hanya para suami, para isteri ikut berdakwah dengan membuka

pengajian dan kegiatan selama suami tidak ada

3. Populasi dan Sampel

Sesuai dengan jenis penelitian bahwa penelitian kualitatif tidak

menggunakan pendekatan populasi dan sampel tetapi yang digunakan dengan

pendekatan secara intensif ke informan yang akan dijadikan sumber data dalam

penelitian ini. Penelitian ini teknik penentuan informan yang digunakan dalam

Page 13: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

10

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini,

misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan.

Berdasarkan data yang didapatkan ada sekitar 30 orang isteri jamaah tabligh yang

katif dalam setiap kegiatan dakwah, seperti arisan, dan kegiatan ceramah, namun

tidak semua memberikan waktunya untuk bergabung menjadi pengurus dalam

kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunaka Purposive Sampling.

Purposive Sampling adalah sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil

subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Peneliti menggunakan Purposive

Sampling untuk mengambil informan yang berjumlah 4 orang dengan kriteria

adalah istri jamaah tabligh yang ditinggal pergi berdakwah suaminya selama 3

bulan. Kemudian informan yang diambil berdasarkan pendidikan dan usia.

4. Sumber dan Jenis Data

a. Data Primer

Menurut Sugiyono (2012 : 308) bahwa sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer secara

khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini

data primer yaitu data yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan pihak

pertama yang meliputi data tentang Interaksi Sosial Antara Isteri Jamaah Tabligh.

b. Data Skunder

Menurut Sugiyono (2012:141) mendefinisikan data sekunder adalah sumber

data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui

media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku. Dalam penelitian ini data

Page 14: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

11

skunder yang diperoleh berupa gambaran umum lokasi penelitian, dan literatur

mengenai isteri Jamaah Tabligh.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Sugiyono (2011:166) teknik observasi merupakan suatu

proses yang komplek dan sulit, yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan proses psikologis diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan

ingatan. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan meliputi interaksi

sosial isteri para jamaah tabligh mulai dari kerjasama yang mereka lakukan,

kegiatan yang mereka lakukan, kemudian melihat persaingan yang terjadi

diantara isteri jamaah tabligh, dan usaha mereka untuk mengurangi

perbedaan diantara mereka hingga dapat berinteraksi dengan baik.

b. Wawancara

Menurut Estrberg dalam Sugiyono (2012:316) mendefinisikan

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat diambil makna dalam suatu topik

tertentu. Berdasarkan definisi tersebut maka wawancara merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi langsung

antara informan dan peneliti untuk mengetahui hal-hal awal mengenai

masalah maupun hal-hal yang lebih mendalam tentang interaksi sosial

antara isteri jamaah tabligh dalam kerjasama, akomodasi, asimilasi,

kemudian dalam beinteraksi juga ingin diketahui tentang persaiangan,

Page 15: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

12

kontravensi, pertentangan dan pertikaian yang mungkin terjadi di tengah-

tengah interaksi sosial isteri jamaah tabligh.

6. Teknik Analisa Data

Setelah data diperoleh sepenuhnya, data-data tersebut akan dianalisa,

dengan menggunakan analisa data kualitatif. Analisis data dilakukan untuk

menganalisa data-data yang didapat dari penelitian ini adalah analisis Kualitatif,

Menurut Sugiyono (2012:14) analisis kualitatif adalah sebagai berikut metode

penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama

dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif

terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan

penelitian mengenai Interaksi Sosial Antara Isteri Jamaah Tabligh. Model analisis

dalam penelitian ini dilakukan dengan empat langkah yaitu pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Empat tahap

dalam proses analisis data ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara

dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa

yang dilihat, didengar, disaksikan dan juga temuan tentang apa saja yang

dijumpai selama penelitian.

2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses dimana peneliti

melakukan pemilahan dan penyederhanaan data hasil penelitian. Proses ini

juga dinamakan proses transformasi data, yaitu perubahan dari data yang

bersifat kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan menjadi

Page 16: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

13

data yang bersifat halus dan siap pakai setelah dilakukan penyeleksian

dengan membuang data yang tidak diperlukan.

3. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun

sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dimaksudkan untuk mempermudah

penelitian dalam melihat hasil penelitian.

4. Penarikan Kesimpulan Tahap penarikan kesimpulan ini menyangkut

interprestasi peneliti, yaitu penggambaran makna dari data yang

ditampilkan. Penarikan kesimpulan merupakan usaha untuk mencari atau

memahami data yang diperoleh

F. LANDASAN TEORITIS

Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, kenyataan tersebut menyebabkan

manusia tidak akan dapat hidup normal tanpa kehadiran manusia yang lain.

Hubungan tersebut dapat dikategorikan sebagai interaksi sosial. Adapun pengertian

interaksi sosial menurut para ahli dapat dikemukakan oleh Setiadi dan Usman

(2011: 63) bahwa Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis

yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok perkelompok, maupun

perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya.

Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai budaya, secara logis akan

mengalami berbagai permasalahan, di antara permasalah tersebut adalah terjadinya

silang budaya, apakah antara sesama budaya lokal maupun dengan budaya yang

datang dari luar. Interaksi sosial yang terjadi secara dinamis dalam proses tawar

menawar bisa mewujudkan perubahan tata nilai yang tampil sekedar sebagai

Page 17: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

14

pergeseran antar nilai, atau peresengketaan (conflict) antar nilai atau bahkan dapat

berupa benturan (clash) antar nilai tersebut. Apapun bentuk dan perwujudan dari

permasalahan silang budaya, harus dapat dipandu dan dikendalikan, atau paling

tidak diupayakan adanya mekanisme yang dapat menjembatani permasalahan ini

Pada dasarnya setiap individu adalah makhluk sosial yang senantiasa

melakukan interaksi dengan individu lain dalam lingkungan yang ditempatinya.

Keterlibatan individu dalam suatu hubungan sosial berlangsung semenjak usia dini.

Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial di

dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antar orang-perorang dengan kelompok

manusia. Interaksi sosial merupakan aspek yang sangat penting di dalam suatu

kehidupan bermasayarakat. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan

masyarakat. Syarbaini dan Rusdiyanta (2009:25-26).

Menurut Nazir (2008:25) “Interaksi sosial dapat didefinisikan sebagai

hubungan-hubungan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok

dengan kelompok, serta antara individu dengan kelompok”. Sesuai dengan

pengertian diatas menunjukkan bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan

timbal balik antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan

antara individu dengan kelompok.

Berbeda menurut Dirdjosisworo dalam Nazir (2008:26) “interaksi

dimaksudkan adalah cara-cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang-

perorang dari kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan system

bentuk-bentuk hubungan tersebut. Atau apa yang akan terjadi apabila ada

Page 18: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

15

perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah

ada”.

Pendapat diatas sama menurut Murdiyatmoko dan Handayani (2004)

“Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses

pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya

memungkinkan pembentukan struktur sosial”. Hal ini berarti interaksi sosial adalah

cara berhubungan yang dapat dilihat apabila individu atau kelompok saling bertemu

dan melakukan interaksi sosial dan mengahasilkan hubungan kerjasama dengan

tujuan pembentukan struktur sosial agar masyarakat menjadi terstruktur hingga

membuaat suatu sistem sosial.

Sementara itu menurut Maryati dan Suryawati (2003:22) menyebutkan

“Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan

respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok”. Dalam

hal ini bahwa yang dimaksud dengan kontak social yaitu adanya hubungan timbal

balik antara individu-individu, kelompok-kelompok dan antar individu dan

kelompok .Hal ini berarti bahwa interakasi sosial merupakan hubungan timbal

balik yang hasilnya mendapatkan suatu respon di dalam individu maupun

kelompok.

Hal ini berbeda dengan yang dikatakan oleh Soerjono Soekanto (2007:55):

“Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang

menyangkut hubungan antara orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia

maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia”.

Page 19: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

16

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal

antar individu maupun kelompok yang kemudian memungkinkan terjadi aktivitas-

aktivitas sosial dimasyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling

berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat

menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Maryati dan Suryawati (2003:22)

menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau

interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan

kelompok”. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani

(2004:50), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan

suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada

akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial”. “Interaksi positif hanya

mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan

saling mendukung” (Siagian, 2004:216). Berdasarkan definisi di atas maka, penulis

dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama

manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar

individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

Menurut Maryati dan Suryawati (2003:33) interaksi sosial dibagi menjadi tiga

macam, yaitu:

1. Interaksi antara individu dan individu. Dalam hubungan ini bisa terjadi

interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang

terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik

merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

Page 20: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

17

2. Interaksi antara individu dan kelompok. Interaksi ini pun dapat berlangsung

secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan

kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.

3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok. Interaksi sosial kelompok

dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi.

Misalnya, kerja sama antara dua organisasi islam untuk membicarakan

ssesuatu yang berkaitan tentang agama.

Syarat terjadinya interaksi sosial menurut Syarbaini dan Rusdiayanta

(2009:26) yakni :

a. Kontak sosial

Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan rohaniah.

Kontak sosial dapat bersifat primer (face to face) dan bersifat sekunder

(berhubungan melalui media komunikasi, baik perantara orang maupun media

benda, surat kabar, TV, radio). Kontak sosial juga dapat bersifat positif atau

negative. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerjasama, sedangkan

negative mengarah pada pertentangan atau bahkan sama sekali tidak

menghasilkan interaksi sosial.

b. Komunikasi

Komunikasi merupakan usaha penyampaian informasi kepada manusia

lainnya. Tanpa komunikasi tidak mungkin terjadi proses interaksi sosial. Dalam

komunikasi sering muncul perbagai macam perbedaan penafsiran terhadapa

makna sesuatu tingkah laku orang lain akibat konteks sosialnya.

Page 21: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

18

Adapun berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada perbagai faktor

menurut Soekanto( 2007:57-58) :

1. Faktor imitasi

Faktor imitasi merupakan faktor yang sangat penting dalam proses interaksi

sosial. Interaksi sosial disini mempunyai makna hubungan timbal balik antar

orang perorang, individu dengan kelompok dan individu dengan individu.

Dalam hal ini interaksi mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan

nilai-nilai yang berlaku namun demikian imitasi juga mengakibatkan hal-hal

yang negatif.

2. Faktor Sugesti

Faktor kedua dari interaksi sosial adalah faktor sugesti yaitu berlangsung

apabila seseorang sesorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap yang

berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Proses dari sugesti

ini hampir sama dengan imitasi, tetapi titik tolaknya berbeda. Berlangsungnya

sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang

menghambat daya berpikir secara rasional. Hal lain dari pengertian sugesti

bahwa sugesti terjadi oleh sebab yang memberikan pandangan atau sikap

merupakan bagian terbesar dari kelompok yang bersangkutan atau masyarakat.

3. Faktor identifikasi

Faktor identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan

atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan

pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena

kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini. Proses identifikasi

Page 22: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

19

dapat berlangsung dengan sendirinya (secara tidak sadar), maupun dengan

disengaja karena sering kali seseorang memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di

dalam proses kehidupannya. Walawpun dapat berlangsung dengan sendirinya,

proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan dimana seseorang yang

beridentifikasi benar-benar mengenal pihak lain. (yang menjadi idealnya)

sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah yang berlaku pada pihak

lain tadi dapat melembaga dan bahkan menjiwainya.

4. Faktor Simpati

Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang

merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegan peranan

yang sangat penting, walawpun dorongan utama pada simpati adalah keinginan

untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Proses simpati

akan dapat berkembang di dalam suatu keadaan dimana factor saling mengerti

terjamin. Akan tetapi dapatlah dikatakan bahwa imitasi dan sugesti terjadi lebih

cepat, walau pengaruhnya kurang mendalam bila dibandingkan dengan

identifikasi dan simpati yang secara relative agak lebih lambat proses

berlangsungnya.

Ciri-ciri interaksi sosial menurut Nazir (2008:32)

1. Jumlah pelaku lebih dari seorang, dapat dua orang atau lebih.

2. Adanya komunikasi antara para pelaku dengan menggunakan symbol-

simbol.

3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan akan

datang yang menentukan sifat dari aksi yang sedang berlangsung.

Page 23: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

20

4. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan

yang diperkirakan oleh para pengamat.

Menurut Gilin dan Gilin (dalam Soekanto, 2003:56) ada dua macam proses

sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yang sebagai berikut:

1. Proses-proses asosiatif (kerjasama, akomodasi, asimilasi)

a. Kerjasama (cooperation)

Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat bersamaan

mempunyai cukup pengetahuan

b. Akomodasi (accommodation)

Suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan

pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Seperti

para isteri Jamaah Tabligh ini mampu menjadi penengah dalam setiap

permasalahan yang terjadi di lingkunganya dan mampu menjadi

penengah dalam setiap permasalahan.

c. Asimilasi (assimilation)

Merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai

dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang

terdapat antara individu atau kelompok dan juga meliputi usaha-usaha

untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental

dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan bersama.

Hal ini dapat dilihat dari seorang isteri Jamaah Tabligh membuat

Page 24: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

21

kegiatan yang dapat mempersatukan kelompok khususnya ibu-ibu di

lingkungan tempat tinggalnya.

2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan, pertikaian)

a. Persaingan (competition)

Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana individu

atau kelompok yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-

bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum

dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah

ada, tanpa menggunakan kekerasan atau ancaman. Persaingan ada dua

tipe yaitu yang bersifat pribadi dan yang tidak bersifat pribadi.

b. Kontravensi (contravention)

Merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan

pertentangan atau pertikaian, kontravensi merupakan sikap mental yang

tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur

kebudayaan golongan tertentu.

c. Pertentangan (pertikaian atau conflict)

Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan

misalnya: dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan,

pola-pola prilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat

mempertajam perbedaan yang ada sehingga menjadi suatu pertentangan

atau (conflict).

Page 25: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

22

d. Pertikaian

Pertikaian merupakan bentuk lanjut dari kontravensi. Hal ini

disebabkan, di dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.

Pertikaian jelas sekali mengarah pada disintegrasi antar individu. Dalam

pertikaian unsur perasaan memegang peranan penting dalam

mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada sehingga masing-masing

pihak berusaha saling menghancurkan

Menjelaskan bahwa dalam kehidupan masyarakat harus ada aksi dan reaksi,

tanpa adanya aksi dan reaksi tersebut maka interaksi sosial antara seseorang dengan

orang lain tidak akan berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. apabila interaksi

ini berjalan dengan baik maka terbentuklah suatu kerjasama antar peserta didik dan

apabila interaksi sosial ini tidak berjalan dengan baik maka terjadilah suatu

perselisihan atau terbentuknya kelompok-kelompok tertentu, sehingga

mengakibatkan tidak adanya kesesuaian antara peserta didik yang satu dengan

peserta didik lainnya atau interaksi yang baik.

G. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Kelurahan Sei Jang merupakan salah satu kelurahan yang ada didaerah

kecamatan Bukit Bestari kota Tanjungpinang. Kelurahan ini memiliki satu mesjid

besar yang menjadi markas atau tempat berkumpulnya Jamaah Tabligh untuk

beribadah dan melakukan pertemuan. Banyak para Jamaah tabligh memilih untuk

tinggal di sekitar daerah Kelurahan Sei Jang.

Kelurahan Sei Jang yang terbagi dalam 10 RW jumlah penduduk yang tercatat

sampai dengan saat ini adalah 19.500 jiwa, cukup padat dengan banyak jumlah

Page 26: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

23

penduduk yang ada, membuktikan bahwa Kelurahan Sei Jang merupakan pusat

pertumbuhan pemukiman yang strategis. Kelurahan Sei Jang memang merupakan

salah satu Kelurahan yang letaknya dekat dengan pusat pertumbuhan kota.

Masyarakat setempat pun tergolong mudah dalam mendapatkan akses

pelayanan dari pemerintah. Wilayahnya juga merupakan pusat pengembangan kota

saat ini. Sebagai wilayah dalam kadar pengembangan kepadatan penduduk secara

geografis ini menimbulkan sejumlah masalah dalam hal penanganan berbagai soal

kependudukan.

Disamping itu juga dengan latar belakang masyarakat yang berbeda-beda dari

segi ras, agama serta pendidikan dengan keadaan sosial ekonomi yang berbeda-

beda pula maka ada dari sebagian masyarakat yang bermasalah dalam hal

interaksinya juga.

H. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Informan

Sebelum membahas tentang “Interaksi Sosial Antara Isteri Jamaah

Tabligh”, hendaklah dapat melihat bagaimana karakteristik dari informan yang

menjadi atau yang membantu penelitian ini dengan hasil sebenar-benarnya.

Dari beberapa karakteristik informan yag dapat kita lihat disini adalah dari segi

jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan.

Dari karakteristik informan berdasarkan kelompok umur seluruh informan

memiliki umur 27 tahun, 29 tahun, 38 tahun dan 40 tahun tahun dan sudah

menikah. Kemudian masih ada informan yang diatas 40 tahun diharapkan dapat

memberikan kontribusinya dan juga dapat memberikan peranan penting dalam

Page 27: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

24

memberikan jawaban karena mengingat pengalaman hidup yang sudah mereka

jalani. Dalam penelitian ini informan berjumlah 4 orang, yang terdiri dari

perempuan-perempuan isteri para jamaah tabligh.

2. Interaksi Sosial Antara Isteri Jamaah Tabligh

Dalam kehidupan rumah tangga, yang menjadi salah satu kewajiban

bersama suami-istri adalah kewajiban berdakwah. Bergabungnya suami-istri

dalam satu jamaah/harakah dakwah adalah keuntungan tersendiri. Visi-misi

dakwah yang terpatri kuat di benak mereka membuat adanya kesamaan

pemikiran dan perasaan sehingga membentuk kesamaan sikap. Pengalaman

menunjukkan bahwa suami-istri yang bersama dalam satu harakah bisa saling

mendukung dan menguatkan. Ketika suami sedang berdakwah keluar kota atau

pergi dari satu tempat ketempat lain, maka isteri para Jamaah ini kerap

melakukan hal yang positif, mereka ikut berdakwah dengan cara mereka

sendiri.

Interaksi sosial dapat dilihat dalam beberapa bentuk seperti kerjasama

dimana para isteri jamaah tabligh mampu membangun kelompok antara isteri

jamaah tabligh untuk saling membantu meningkatkan ekonomi keluarga,

kemudian bentuk interaksi asimiliasi dimana setiap para isteri jamaah tablig

sebisa mungkin menghindari perbedaan di antara para isteri jamaah tabligh

lainnya.

Page 28: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

25

a. Proses-proses asosiatif (kerjasama, akomodasi, asimilasi)

1). Kerjasama (cooperation)

Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai

kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat bersamaan mempunyai

cukup pengetahuan Akomodasi (accommodation). Seperti para isteri

Jamaah Tabligh ini mampu menjadi penengah dalam setiap permasalahan

yang terjadi berkaitan dengan ekonomi keluarganya. Para isteri Jamaah

membuat suatu perkumpulan atau organisasi seperti pengajian, kemudian

bimbingan belajar yang memungut biaya seikhlasnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat dianalisa

bahwa saat ini perempuan-perempuan isteri Jamaah Tabligh saat ini sudah

menjalin kerjasama dengan membuat perkumpulan, pengajian dan

bimbingan belajar, hal ini dilakukan karena saat ini mereka juga ingin

berguna di tengah masyarakat. Adanya jamaah tabligh akan membawa

dampak positif jika kita mau menerimanya dengan tangan terbuka. Karena

pada dasarnya apa yang mereka ajarkan tentu saja untuk kebaikan yang lama

kelamaan akan membawa kita dalam pengetahuan islam yang baik. Namun

tidak sedikit pula yang memiliki sikap pandangan yang berbada. Bagi

Indonesia status yang setara bagi perempuan dan peluang mereka dalam

aktifitas-aktifitas politik sesungguhnya telah mendapat dasar yuridis dalam

UUD 1945. Terlepas masih ada banyak persoalan diskriminasi terhadap

perempuan, sejumlah kemajuan atas status perempuan telah dicapai. Proses

kemajuan bagi perempuan akan terus berlanjut termasuk bagi kaum

Page 29: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

26

perempuan yang menjadi isteri dari salah satu perkumpulan keagamaan

seperti Jamaah Tabligh.

b. Akomodasi (accommodation)

Suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan

pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Seperti para

isteri Jamaah Tabligh ini mampu menjadi penengah dalam setiap

permasalahan yang terjadi dan mampu menjadi penengah dalam setiap

permasalahan.

Berdasarkan wawancara dengan informan dapat dianalisa bahwa

diantara isteri jamaah tabligh juga terjadi pertentangan apalagi pada saat

bimbel dan pengajian mereka dirikan. Masing-masing tentu mempunyai ide

yang berbeda. Hanya saja mereka menyikapinya dengan bijaksana. Bentuk

akomodasi yang sering dilakukan para isteri jamaah tabligh adalah dengan

kompromi yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak yang berselisih

saling mengurangi tuntutan supaya menemukan sebuah penyelesaian, serta

seluruh pihak bersedia untuk memahami dan merasakan keadaan pihak yang

lain. Atau apabila tidak bisa terselesaikan maka akan dilakukan mediasi

mengikutkan pihak ke-3. Dan saat ini yang paling penting adalah mereka

menerapkan toleransi karena adanya keinginan-keinginan untuk sebisa

mungkin menghindarkan diri dari pertikaian yang dapat merugikan diantara

kedua belah pihak.

Page 30: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

27

c. Asimilasi (assimilation)

Merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai

dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan dari seorang

isteri Jamaah Tabligh. Perbedaan berkaitan dengan pandangan beragama.

Karena setiap isteri Jamaah Tabligh pada dasarnya memang menjalankan

ajaran Islam sesuai dengan apa yang diperintahkan namun hal ini tidak

membuat beberapa dari isteri Jamaah Tabligh mengartikan dalam hal yang

berbeda.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat dianalisa

bahwa para isteri jamaah tabligh untuk dapat berinteraksi dengan baik maka

mereka harus mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada, yang berawal

dari perbedaan yang datang dari kelompok mereka sendiri. Perbedaan yang

terlihat jelas adalah pembagian honor dalam kegiatan yang mereka lakukan.

Namun tentu saja mereka membaginya dengan adil, perbedaan tentu saja

datang karena berbagai macam faktor. Tabligh perilaku dalam bentuk

aktifitas keagamaan yang dibudayakan Jamaah Tabligh merupakan salah

satu bentuk penerapan norma-norma kelompoknya dan resosialisasi.

Mereka adalah orang yang telah didakwahi dan kemudian mendakwahi,

diobati dan kemudian mengobati, diperbaiki kepribadiannya kemudian

membantu orang lain. Mereka adalah orang-orang yang meleburkan ego

individunya dan membentuknya menjadi suatu impresi keanggotaan

kolektif, sehingga dakwah yang dilakukan tidak lagi dipandang sebagai

aktifitas individu melainkan aktifitas kelompok.

Page 31: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

28

2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

pertikaian)

a. Persaingan (competition)

Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses sosial, dimana para

isteri Jamaah tabligh melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu

masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian

Persaingan yang selalu ditampakkan adalah mereka yang menjalankan

perintah agama paling benar. Berdasarkan hasil wawancara dengan

informan maka dapat dianalisa bahwa tidak ada persaingan antara para isteri

Jamaah Tabligh adanya dakwah yang disosialisasikan oleh Jamaah Tabligh

mampu mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam kebaikan. Dari dua

informan diatas maka dapat dianalisa bahwa dari cara dakwah yang mereka

lakukan kepada masyarakat mampu merangkul masyarakat. Ada banyak hal

yang mampu membuat masyarakat memilih untuk bergabung dengan

jamaah tabligh salah satunya bahwa Jama’ah Tabligh memaknai bahwa

hakekatnya seorang muslim bekerja adalah untuk mendapat keridhoan

Allah. Kemudian para Jamaah Tabligh selalu mengajarkan tentang arti

Ikhlas. Makna ikhlas adalah bekerja dan berkarya semata-mata untuk

mendapat ridho Allah. kegagalan disikapi dengan sabar sedangkan

keberhasilan disikapi dengan bersyukur. Hal ini yang selalu disosialisasikan

Jamaah Tabligh yang membuat banyak orang terpengaruh kemudian ikut

berdakwah karena pada dasarnya apa yang di ajarkan adalah hal-hal yang

benar yang diajarkan oleh Al-Quran.

Page 32: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

29

b. Kontravensi (contravention)

Merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan

pertentangan atau pertikaian, kontravensi merupakan sikap mental yang

tersembunyi yang ditunjukan para isteri Jamaah Tabligh terhadap orang-

orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.

Berdasarkan hasil wawancara maka diketahui bahwa terkadang

lapangan pekerjaan di masyarakat yang membutuhkan para wanita. Setiap

wanita yang bekerja di luar rumah juga dituntut untuk tetap bisa menjaga

diri dan kehormatannya serta menghindarkan hal-hal yang bisa

menjatuhkan dirinya ke dalam fitnah. Adapun penghasilan yang didapat

seorang istri dalam pekerjaannya adalah hak dia sepenuhnya dan dia berhak

membelanjakannya sesuai dengan keinginannya. Tidak dibolehkan bagi

seorang suami untuk terlalu intervensi didalamnya akan tetapi

diperbolehkan baginya memberikan pertimbangan dan menasehatinya

manakala ada kesalahan dalam membelanjakannya. Seorang suami tidak

berhak melarangnya untuk berinfak dan bersedekah kepada siapapun yang

dikehendakinya atau membelanjakannya untuk kepentingan dirinya sendiri.

Namun demikian si istri tetap dituntut untuk bijak didalam membelanjakan

dan mensedekahkan harta tersebut. Ia juga harus bisa menentukan skala

prioritas didalam membelanjakannya janganlah dia mendahulukan sesuatu

yang komplemen dari pada yang sekunder atau yang sekunder daripada

yang primer.

Page 33: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

30

c. Pertentangan (pertikaian atau conflict)

Pribadi maupun kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan

misalnya: dalam ciri-ciri badaniah, emosi, unsur-unsur kebudayaan, pola-

pola prilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut dapat

mempertajam perbedaan yang ada sehingga menjadi suatu pertentangan

atau (conflict).

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan maka dapat

dianalisa bahwa konflik yang timbul tentu saja ada, namun hal ini tidak

dalam kerjasmaa yang dibetuk mereka, konflik datang dari orang diluar

yang masih memiliki pola pikir yang berbeda. Selain masalah ekonomi, ada

juga muslimah yang bekerja karena ingin mengabdikan ilmu yang telah

didapatnya seperti dokter, guru dan lainnya. Dan mungkin ada juga

muslimah yang bekerja untuk dapat meniti karirnya dibidang tertentu.

Namun, selain alasan-alasan diatas, ada pula muslimah yang memilih tetap

bekerja karena merasa bosan dengan pekerjaan rutinitas mengurus rumah

tangga atau karena anggapan bahwa dengan bekerja pergaulan dan statusnya

lebih baik dibanding hanya menjadi ibu rumah tangga. Islam tidak melarang

seorang muslimah untuk bekerja, Tugas atau peran utama yang harus

dijalankan oleh seorang muslimah yang telah menjadi istri dan ibu adalah

mengurus rumah tangga, mendidik anak, menjaga harta suami,

menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tak kalah beratnya dari

pekerjaan suami untuk memenuhi nafkah. Seorang istri tidak memiliki

kewajiban untuk turut mencari nafkah, karena kewajiban ini telah

Page 34: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

31

dibebankan kepada suami bagi seorang muslimah ada kaidah-kaidah syar’i

yang perlu diperhatikan ketika bekerja di luar rumah untuk menghindari

berbagai sisi negative.

d. Pertikaian

Pertikaian merupakan bentuk lanjut dari kontravensi. Hal ini

disebabkan, di dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.

Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara para isteri

jamaah tabligh. Pertikaian jelas sekali mengarah pada disintegrasi antar

individu. Dalam pertikaian unsur perasaan memegang peranan penting

dalam mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada sehingga masing-

masing pihak berusaha saling menghancurkan.

Berdasarkan hasil seluruh wawancara dengan informan maka dapat

dianalisa bahwa tidak pernah terjadi pertikaian. Pertikaian dapat terjadi

karena proses interaksi, dimana penfsiran makna perilaku tidak sesuai

dengan maksud dari pihak pertama,yaitu pihak yang melakukan

aksi,sehingga menimbulkan suatu keadaan dimana tidak terdapat keserasian

diantara kepentingan-kepentingan para pihak yang melakukan interaksi.

Namun para isteri jamaah tabligh ini mengelakkan pertikaian yang terjadi,

jika sudah terjadi pertentangan atau perbedaan maka akan duduk bersama

dicari jalan tengahnya agar tidak bertikai.

Page 35: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

32

I. PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Isteri

Jamaah Tabligh selama ini sudah berinteraksi dengan baik dan mampu memberikan

hal yang baik dan positif bagi sesama jamaah tabligh. Seperti dari kerjasama

membawa dampak positif bagi para isteri jamaah tabligh karena dapat lebih

mandiri. Pada dasarnya apa yang mereka ajarkan tentu saja untuk kebaikan yang

lama kelamaan akan membawa kita dalam pengetahuan islam yang baik.

Kemudian perbedaan pandangan tentu saja selalu ada namun para isteri

jamaah ini membuka diri untuk bersama-sama berdiskusi untuk mengurangi

perebedaan tersebut. para isteri jamaah tabligh sudah mampu mengurangi

perbedaan yang ada. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa tidak ada

persaingan antara para isteri Jamah tabligh, mereka malah saling menguatkan

ditengah masyarakat. dengan keberadaan Jamaah Tablighperilaku dalam bentuk

aktifitas keagamaan yang dibudayakan Jamaah Tabligh merupakan salah satu

bentuk penerapan norma-norma kelompoknya dan resosialisasi. tidak ada

persaingan antara para isteri Jamaah Tabligh adanya dakwah yang disosialisasikan

oleh Jamaah Tabligh mampu mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam kebaikan

b. Saran

1. Sebaiknya kerjasama para isteri Jamaah Tabligh lebih ditingkatkan lagi dan

lebih terbuka dengan masyarakat. Sehingga pengajian, paud dan bimbel yang

didirikan dapat berkembang lebih besar lagi.

Page 36: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

33

2. Para isteri Jamaah Tabligh sebaiknya mengajak para isteri jamaah tabligh

lainnya untuk ikut bersama-sama membangun hal-hal yang positif agar dapat

saling menguatkan dan bersama-sama berdakwah sesuai dengan tujuan dari

jamaah tabligh.

Page 37: INTERAKSI SOSIAL ANTARA ISTERI JAMAAH TABLIGH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 2. Proses-proses disosiatif (persaingan kontravensi dan pertentangan,

34

DAFTAR PUSTAKA

Damsar. 2015. Pengantar teori sosiologi. Jakarta : Kencana

Dewi Wulan. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: PT Refika Aditama

Gunawan, Ary H., 2000, Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologi tentang

Pelbagai Problem Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Hortan, 1999, Paul B dan Hunt Chester L., Sosiologi Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Murdiyatmoko dan Handayani. 2004. Sosiologi I. Jakarta: Grafindo Media Utama.

Moleong, J Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Maryati dan Suyawati. 2003. Sosiologi 1. Jakarta : Erlangga

Nanang Martono. 2014. Sosiologi perubahan sosial. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Nazir. 2008. Teori-Teori Sosiolog, Widya Padjadjaran, Bandung: Widya

Padjadjaran,

Soejono,Soekanto. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raja Grafindo

_______________. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raja Grafindo

_______________. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T.Raja. Grafindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dan, R & D. Bandung: Alfabeta.

Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi. Kencana. Jakarta.

Yulianti, Yayuk. 2003.Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama

Zainal. 1997. Filsafat Manusia, Memahami Manusia Melalui Filsafat, Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya


Recommended