Download pptx - Infark Miokard

Transcript
Page 1: Infark Miokard

Infark Miokard

Page 2: Infark Miokard

Kelompok 7 (4A)

1. Khikmatul Mukaromah (11023052)2. Fitria Nuralfianti (11023053)3. Daniar Dyanas Rais (11023054)4. Meta Damaharyuningtyas (11023056)5. Fahmi Muhammad A. (11023057)6. Azmi Rahmadani (11023058)7. Endah Karuniawati (11023060)

Page 3: Infark Miokard

• Tanthawi (56 th) • Nyeri dada kiri seperti di tusuk-tusuk atau diiris-iris

menjalar ke lengan kiri• Nyeri sering muncul dan lama, tidak hilang meskipun

istirahat• Dada ada rasa tertekan seperti tertindih• Kadang kadang nyeri di perut menjalar ke punggung• Sering gelisah, takut, berkeringat dingin dan lemas

Page 4: Infark Miokard

Manifestasi Klinik infark miokard1. Nyeri :

a. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus-menerus tidak mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.

b. Keparahan nyeri dapat meningkat secaara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi.

c. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).

Page 5: Infark Miokard

d. Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NTG).

e. Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher.

f. Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, berkeringat, dingin, diaforesis berat, lemas, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah.

Page 6: Infark Miokard

Skor nyeri menurut White : 0 = tidak mengalami nyeri 1 = nyeri pada satu sisi tanpa menggangu aktifitas 2 = nyeri lebih pada satu tempat dan mengakibatkan terganggunya aktifitas, mislnya kesulitan bangun dari tempat tidur, sulit menekuk kepala dan lainnya.

Page 7: Infark Miokard

2. Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor (mengumpulkan pengalaman nyeri).

3. Disorientasi, kebingungan, kegelisahan

4. Integritas ego: adanya kondisi takut mati, perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan , kerja , keluarga.

Page 8: Infark Miokard

5. Laboratoriuma. Pemeriksaan Enzim jantung CPK-MB/CPK

Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 36-48 jam.

b. LDH/HBDH Meningkat dalam 12-24 jam dan memakan waktu lama untuk kembali normal

c. AST/SGOT, Meningkat ( kurang nyata / khusus ) terjadi dalam 6-12 jam, memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari.

Page 9: Infark Miokard

d. EKG

Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST. Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis. Gelombang T inverted, ST depresi, Q patologis.

Page 10: Infark Miokard

Pemeriksaan Penunjang• Elektrolit., Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan

kontraktilitas, misalnya hipokalemi, hiperkalemi.• Sel darah putih, Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari

ke-2 setelah IMA berhubungan dengan proses inflamasi.• Kolesterol atau Trigliserida serum,Meningkat, menunjukkan

arteriosklerosis sebagai penyebab IMA.• Foto dada, Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung

diduga GJK atau aneurisma ventrikuler.• Ekokardiogram, Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan

katup atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.• Nuklear Magnetic Resonance (NMR), Memungkinkan visualisasi aliran

darah, serambi jantung atau katup ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan bekuan darah.

Page 11: Infark Miokard

PENGERTIAN

• Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak kuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002)

• Infark miocard akut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 1999)

Page 12: Infark Miokard

ETIOLOGI (Kasuari, 2002)

1. faktor penyebab :

a. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :

- Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis Spasme Arteritis

Page 13: Infark Miokard

- Faktor sirkulasi : Hipotensi Stenosos aurta insufisiensi

- Faktor darah : Anemia Hipoksemia polisitemia

Page 14: Infark Miokard

b. Curah jantung yang meningkat : - Aktifitas berlebihan - Emosional- Makan terlalu banyak - hypertiroidisme

c. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada : - Kerusakan miocard - Hypertropi miocard - Hypertensi diastolic

Page 15: Infark Miokard

2. Faktor Resiko:

Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah : - usia lebih dari 40 tahun - jenis kelamin : insiden pada pria tinggi,

sedangkan pada wanita meningkat setelah menopause - hereditas - Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.

Page 16: Infark Miokard

Faktor resiko yang dapat diubah : 1. Mayor :

• Hiperlipidemia• Hipertensi• Merokok • Diabetes • Obesitas • Diet tinggi lemak jenuh

2. Minor: • Inaktifitas fisik • Pola kepribadian (emosional, agresif, ambisius,

kompetitif) • Stress psikologis berlebihan

Page 17: Infark Miokard

PATOFISIOLOGI

Page 18: Infark Miokard
Page 19: Infark Miokard
Page 20: Infark Miokard

Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.

Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.

Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.

Page 21: Infark Miokard
Page 22: Infark Miokard
Page 23: Infark Miokard

Ateroma bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma terus membesar, bagian dari ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma tersebut.

Supaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung (miokardium) memerlukan pasokan darah yang kaya akan oksigen dari arteri koroner.

Jika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, bisa terjadi iskemi (berkurangnya pasokan darah) pada otot jantung, menyebabkan kerusakan jantung.

Page 24: Infark Miokard

DAFTAR PUSTAKA Carolyn M. Hudak. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi VII. Volume II. Alih Bahasa : Monica E. D

Adiyanti. Jakarta : EGC ; 1997 Susan Martin Tucker. Patient Care Standarts. Volume 2. Jakarta : EGC ; 1998 Lynda Juall Carpenito. Handbook Of Nursing Diagnosis. Edisi 8. Jakarta : EGC ; 2001Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach. Volume 2. Alih bahasaYayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989) Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical – surgical nursing. 8th Edition Alih

bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan

tahun 1996) Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa :

Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992) Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting

patients care. Alih bahasa: Kariasa, I.M. Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan tahun 1993) Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 Arif Mansjoer. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius ; 2000 Sandra M. Nettina , Pedoman Praktik Keperawatan, Jakarta, EGC, 2002 Kasuari, Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler Dengan Pendekatan Patofisiology,

Magelang, Poltekes Semarang PSIK Magelang, 2002

Page 25: Infark Miokard

• Diaforesis berat :