EKONOMI MINGGUAN
Edisi
8 / 3 / 2019 Kementrian Koordinator
Bidang Perekonomian
Date Country Release Current Previous
9-Mar Inflation Rate YoY FEB 1.50% 1.70%9-Mar Inflation Rate MoM FEB 1% 0.50%
14-Mar Industrial Production YoY JAN-FEB 5.30% 5.70%13-Mar Industrial Production YoY JAN -1.10% -4.20%15-Mar Inflation Rate YoY Final FEB 1.50% 1.40%15-Mar Core Inflation Rate YoY FinalFEB 1% 1.10%15-Mar Indonesia Balance of Trade FEB $0.33B $-1.06B
China
Euro Area
PASAR VALAS
Kurs 15-Mar-19 Percentage Change (%wtw) Movement
Indonesia 14,260.00
Eropa 1.13
Inggris 1.33
Jepang 111.48
Tiongkok 6.71
Dollar Index 96.60
-0.28
0.38
0.81
2.11
0.26
0.74
IDR
EUR
GBP
JPY
CNY
DXY
PERINGKAT NILAI TUKAR
1.52%
0.42%
0.37%
0.25%
0.11%
0.05%
0.00%
-0.02%
-0.09%
-0.28%
-0.79%
Indian Rupee
Singapore Dollar
Indonesian Rupiah
Thai Baht
Chinese Renminbi
Taiwanese Dollar
Hong Kong Dollar
Malaysian Ringgit
South Korean Won
Japanese Yen
Philippine Peso
PASAR SAHAM
Kurs 15-Mar-19 Movement
Indonesia 6,461.18
AS 25,848.87
Eropa 3,113.68
Jepang 21,450.85
Tiongkok 3,021.75
1.22
1.57
2.82
2.02
1.75
JCI
DJI
SX5P
NKY
SHCOMP
Percentage Change (wtw)
PERINGKAT INDEKS SAHAM
21.17%
12.25%
7.32%
7.18%
6.62%
5.42%
4.45%
4.31%
4.28%
3.94%
-0.59%
Tiongkok
Hong Kong
Taiwan
Jepang
Korea Selatan
India
Filipina
Indonesia
Singapura
Thailand
Malaysia
Date Country Release Current Previous
13-Mar Machinery Orders YoY JAN -2.90% 0.90%13-Mar Machinery Orders MoM JAN -5.40% -0.30%12-Mar Balance of Trade JAN £-3.825B £-3.448B12-Mar GDP YoY JAN 1.40% 1%11-Mar Retail Sales MoM JAN 0.20% -1.60%12-Mar Inflation Rate YoY FEB 1.50% 1.60%12-Mar Core Inflation Rate YoY FEB 2.10% 2.20%
UK
US
Japan
PASAR UANG
Kurs 15-Mar-19 Movement (wtw) Movement (ytd) Movement
Yield 7.77
PUAB 6.90
Overnight 5.78 -2.56
-0.96
-2.20
-3.14
-7.07
-0.89
FOREIGN INVESTMENT
28.77
(60.00)
(40.00)
(20.00)
-
20.00
40.00
11
-Ma
r
12
-Ma
r
13
-Ma
r
14
-Ma
r
15
-Ma
r
Foreign Investment on Stocks
(Million USD)
205.32
(300.00) (200.00) (100.00)
- 100.00 200.00 300.00
11
-Ma
r
12
-Ma
r
13
-Ma
r
14
-Ma
r
15
-Ma
r
Foreign Investment on Government Bonds (Million USD)
ALIRAN DANA ASING
Saham Obligasi Periode (Saham/Obligasi)
Indonesia 686.9 3,070.2 Per 15 Mar 2019 / 14 Mar 2019
AS -31,207.0 11,638.0 Per 31 Jan 2019
Filipina 523.7 4,620.1 Per 15 Mar 2019 / 1 Okt 2018
India 5,231.4 -396.7 Per 15 Mar 2019
Malaysia -313.7 769.5 Per 15 Mar 2019 / 28 Feb 2018
Thailand -340.2 -361.3 Per 15 Mar 2019
Tiongkok -11,104.5 66,542.2 Per 31 Des 2018
Vietnam 177.5 Per 15 Mar 2019
PASAR KOMODITAS MINERAL
Kurs Movement Percentage Change (%wtw)
Batu Bara 93.85 USD/MT
Brent 67.16 USD/bbl
Emas 1,302.40 USD/XAU
Nikel 12,845.00 USD/MT
Tembaga 290.35 USD/lb
WTI 58.82 USD/bbl
15-Mar-19
-1.78
2.16
0.32
-1.31
0.33
4.24
Brent WTI
PASAR KOMODITAS PERTANIAN
Kurs Movement Percentage Change (%wtw)
Beras 10.73 USD/cwt
CPO 2,112.00 MYR/MT
Gandum 462.25 USD/bu
Gula 12.52 USD/lb
Kedelai 909.25 USD/bu
15-Mar-19
0.19
-0.09
5.72
0.33 0.79
Rilis Mingguan (11 Mar – 15 Mar 2019)
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
Perkembangan Pasar Modal Terkini
Pendahuluan
Pasar modal merupakan salah satu alternatif
bagi perusahaan untuk mencari tambahan
modal usaha. Perbedaan yang mendasar dari
mencari dana di pasar modal dengan cara
menjual saham adalah perusahaan tidak
memiliki kewajiban untuk mengembalikan
dana dan membayar bunga atau fee
sebagaimana pinjaman di bank. Di pasar
modal perusahaan melakukan penawaran ke
publik untuk ikut serta dalam bisnis
perusahaan dengan saham sebagai tanda
bukti penyertaan modal. Pembeli saham
otomatis menjadi bagian dari pemilik
perusahaan yang juga menanggung resiko
dan mendapatkan manfaat berupa deviden
ketika perusahaan membukukan keuntungan.
Pasar modal memiliki peran yang penting
dalam proses pembangunan ekonomi.
Dengan adanya pasar modal, akumulasi
kapital dan pengembangan usaha dapat
terbantu dengan cara menghubungkan
investor dan perusahaan yang memiliki
prospek. Perusahaan kemudian dapat
melakukan pengembangan usaha dan
berkontribusi lebih terhadap perekonomian
secara keseluruhan termasuk dalam
penyerapan tenaga kerja. Pasar modal yang
telah berkembang juga terbukti memiliki
asosiasi dengan tingkat pertumbuhan
perekonomian di masa depan (Levine &
Zervos, 1996).
Gambar 1. Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia dibandingkan Negara Lain Tahun 2017 ((% dari PDB)
Sumber: World Bank
51.89 144.82 243.05 120.53 92.60 51.60 165.650
50
100
150
200
250
300
Indonesia Malaysia Singapura Thailand Philippines Vietnam US
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
Pasar modal Indonesia sudah berumur lebih
dari 40 tahun dengan sejarah yang panjang,
bahkan sejak pemerintahan Hindia Belanda.
Ukuran pasar modal Indonesia sampai saat
ini masih relatif kecil jika dibandingkan
negara-negara di kawasan. Nilai kapitalisasi
pasar modal Indonesia pada tahun 2017
sebesar 51,89% dari PDB. Nilai kapitalisasi
di negara kawasan seperti Malaysia,
Singapura, dan Thailand sementara itu telah
mencapai lebih dari 100%. Meskipun relatif
kecil jika dibandingkan dengan ukuran
perekonomian, saat ini pasar modal
Indonesia merupakan yang teraktif di ASEAN
apabila membandingkan frekuensi
perdagangan saham harian.
Sejarah Singkat Pasar Modal Indonesia
Merujuk pada catatan Bursa Efek Indonesia,
bursa efek pertama di Indonesia ada pada
tahun 1912 di Batavia yang dibentuk oleh
Pemerintah Hindia Belanda. Sejak terjadinya
perang dunia ke II dan pasca kemerdekaan
Indonesia tahun 1945 bursa saham menjadi
semakin tidak aktif dikarenakan isu-isu politik
dan program nasionalisasi perusahaan
Belanda. Bursa efek kembali diresmikan pada
tanggal 10 Agustus 1977 oleh Presiden
Soeharto yang dinamai Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Pelaksanaan BEJ pada waktu itu
berada di bawah BAPEPAM (Badan
Pelaksana Pasar Modal) dan PT Semen
Cibinong menjadi emiten pertama yang
mencatatkan perusahaannya.
Perdagangan di Bursa efek sampai tahun
1987 masih sangat sedikit. Jumlah emiten
pada tahun itu hanya 24 karena masyarakat
masih memilih instrumen perbankan daripada
pasar modal. Pada tahun yang sama
kemudian dikeluarkan kebijakan deregulasi
pasar modal dengan memberikan
kemudahan perusahaan untuk melakukan
penawaran umum dan memberikan pintu
masuk bagi investor asing. Kebijakan yang
dikenal sebagai PAKDES 87 tersebut berhasil
meningkatkan aktivitas di pasar modal.
Setelah itu, beberapa kebijakan kembali
dikeluarkan untuk meningkatkan aktivitas di
pasar modal hingga mencapai kondisi seperti
Gambar 2. Milestones Bursa Efek Indonesia
Sumber: Presentasi BEI
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
saat ini. Kebijakan terbaru yang dikeluarkan
pemerintah adalah PP No. 56 tahun 2015
tentang perubahan atas PP Nomor 77 tahun
2013 yaitu penurunan tarif pajak penghasilan
bagi wajib pajak badan dalam negeri yang
berbentuk perseroan terbuka.
Saat ini bursa efek di Indonesia adalah Bursa
Efek Indonesia (BEI) yang merupakan
gabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
Bursa Efek Surabaya (BES). Bursa Efek
Indonesia berubah bentuk menjadi perseroan
terbatas dan BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Sampai saat
ini perdagangan di BEI merupakan yang
paling aktif di asia tenggara dan investor
dapat melakukan perdagangan saham di
mana saja tanpa harus pergi ke bursa.
Kondisi seperti ini menjadikan investor dapat
melakukan reaksi atas isu-isu yang muncul di
pasar dalam hitungan menit bahkan detik.
Pasar Modal Terkini
Januari 2019, jumlah emiten yang terdaftar di
pasar modal Indonesia sebanyak 624 emiten.
Pertumbuhan jumlah emiten meningkat
cukup tinggi setelah tahun 2016. Nampaknya
insentif yang diberikan pemerintah melalui PP
No. 56 tahun 2015 memacu perusahaan-
perusahaan untuk mendaftarkan
perusahaannya di bursa efek. Melalui PP ini
pemerintah memberikan penurunan tarif
pajak penghasilan bagi perusahaan yang
terdaftar di pasar modal. Pada tahun 2018
bahkan pertumbuhan jumlah emiten hingga
mendekati 10%.
Perilaku perusahaan seperti kedisiplinan
dapat meningkat dengan terbukanya
perusahaan, namun beberapa penelitian
menunjukan bahwa perusahaan akan
cenderung memangkas investasi di bidang
pengembangan bertujuan untuk
meningkatkan tingkat keuntungan jangka
pendek. Wies & Moorman (2015)
mendokumentasikan bukti bahwa
perusahaan-perusahaan yang go public
menunjukan lebih sedikit keterlibatan pada
inovasi yang memiliki resiko tinggi,
dikarenakan insentif jangka pendek dan
kewajiban keterbukaan yang mengharuskan
perusahaan melaporkan kegiatannya.
Terlepas dari itu, seharusnya dengan
semakin banyaknya perusahaan yang
terdaftar di pasar modal maka semakin besar
juga akumulasi modal yang tercipta. Modal
Gambar 3. Perkembangan Pertumbuhan Jumlah Emiten di
Pasar Modal Indonesia (% yoy)
Sumber: SSKI Bank Indonesia
4.325.23 4.76
2.96 3.07
5.40
9.36
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
yang tercipta kemudian akan meningkatkan
kegiatan usaha perusahaan yang pada
akhirnya berperan dalam penyerapan tenaga
kerja dan perekonomian secara keseluruhan.
Meningkatnya kegiatan pencatatan
perusahaan di bursa pada tahun 2017 dan
2018 sehingga dapat menjadi poin tambahan
baik bagi kegiatan perekonomian kedepan.
Tahun 2018 kemarin, pasar modal Indonesia
mengalami tekanan yang berasal dari
kembalinya modal-modal asing dalam
merespon normalisasi kebijakan Amerika
Serikat (AS). Tekanan juga dialami oleh
negara-negara berkembang lainnya termasuk
Malaysia, Filipina, dan Thailand. Tekanan
tersebut menjadikan nilai kapitalisasi pasar
modal terhadap PDB turun pada tahun 2018
dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun
jumlah emiten mengalami pertumbuhan yang
besar. Nilai pertumbuhan jumlah emiten pada
tahun 2018 bahkan merupakan yang tertinggi
sejak tahun 2012. Dampak dari tekanan ini
tentunya langsung dirasakan para investor,
khususnya sektor asuransi jiwa yang
sebagian besar portofolionya berada di pasar
modal.
Kesimpulan
Sampai saat ini perkembangan pasar modal
masih sangat diusahakan pemerintah, hal ini
ditunjukan dengan dikeluarkan insentif-
insentif untuk mendukung perkembangan
pasar modal. Pasar modal dalam beberapa
literatur dipercaya dapat memberikan
kontribusi positif terhadap perkembangan
perekonomian dengan fungsi sebagai
perantara layaknya sektor perbankan. Insentif
terbaru yang diberikan pemerintah yaitu PP
No. 56 tahun 2015 nampaknya telah mampu
menarik lebih banyak perusahaan untuk
mendaftarkan perusahaannya di pasar
modal. Kedepan diharapkan hal ini akan
memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan
tenaga kerja.
Penulis : Ibnu Nurhamzah
Tenaga Analis
Asdep Moneter dan Neraca Pembayaran
47.90 44.20 49.46 42.27 46.37 51.89 47.34
4.32
5.234.76
2.96 3.07
5.4
9.36
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
10
20
30
40
50
60
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Kapital terhadap PDB (%) Pertumbuhan Jumlah Emiten (%, yoy)
Gambar 4. Perkembangan Kapitalisasi Pasar Modal dan
Pertumbuhan Jumlah Emiten
Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan
Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian
REFERENSI
Levine, R., & Zervos, S. (1996). Stock Markets, Banks, and Economic Growth (Policy Research
Working Paper).
Wies, S., & Moorman, C. (2015). Going Public: How Stock Market Listing Changes Firm
Innovation Behavior. Journal of Marketing Research, 52(5), 694–709.
https://doi.org/10.1509/jmr.13.0289