Hemostasis & Fibrinolisis
Oleh: dr. Louisa M.Moderator: dr. Raksi Pranindira
Presentasi Junior - Januari 2013
HEMOSTASIS
Hemostasis
Vaskuler
SelularBiokimiawi
Mekanisme tubuh
untuk
menghentikan
perdarahan
secara spontan.
Vaskuler
TROMBOSIT
Faktor Hemostasis
I Fibrinogen
II Protrombin
III Tromboplastin Jaringan / Tissue Factor
IV Ion Kalsium
V Proaccelerin / Labile Factor
VI (sudah tidak digunakan)
VII Proconvertin / Stable Factor
VIII Faktor Antihemofilik (AHF) / Antihemophilic Globulin (AHG)
IX Komponen Plasma Tromboplastin (PTC) / Christmas Factor
X Faktor Stuart / Faktor Prower
XI Anteseden Tromboplastin Plasma (PTA) / Antihemophilic Factor C
XII Faktor Hageman / Faktor Kontak
XIII Faktor Stabilisasi Fibrin (FSF) / Fibrinase / Faktor Laki Lorand
- High Molecular Weight Kininogen (HMWK) / Faktor Fitzgerald
- Pre Kallikrein (PK) / Faktor Fletcher
Jalur Ekstrinsik
Jalur Intrinsik
Jalur
Bersama
PEMERIKSAAN HEMOSTASIS
Pemeriksaan Faal Hemostasis
Tes Khusus
Tes Penyaring
Anamnesis & PF
Px Skrining
Rumple Leede
Jumlah Trombosit
Masa Perdarahan
Masa Pembekuan
Retraksi Bekuan &
Konsistensi Bekuan
Lisis Bekuan
PPT
APPT
Rumple LeedeMenguji
ketahanan kapiler
Pembendungan vena
Tekanan kapiler >>
Darah keluar ke jaringan bila dinding tidak
kuat
Petekia > 10
5
5
4 cm dari lipatan siku
Tekanan Median 10 menit
∑ Trombosit
Langsung
Manual
Semi otomatik
Otomatik
Tak LangsungDibandingkan
dgn jumlah eritrosit
Nilai rujukan : 150.000 - 450.000/mm3
Hitung Trombosit
Cara Langsung - Manual
• Darah + larutan Brillian Cresyl Blue trombosit terang kebiruan
• dihitung dengan bilik hitung• faktor kesalahan 16-25%
Rees Ecker
• darah EDTA/ kapiler amonium oksalat 1%
• trombosit dihitung pada bilik hitung NI pada bidang baca eritrosit, dikalikan dengan pengenceran
• Faktor kesalahan 8-10%
Brecher Cronkite
Cara Tidak Langsung - Fonio
Darah kapiler+ MgSO4 14% (1:4)
SADT pengecatan
Giemsa
hitung jumlah eritrosit dengan metode Hayem
jumlah trombosit dihitung dalam 1.000 eritrosit
Nilai rujukan : 40 - 60 trombosit/1.000 eritrosit
Masa Perdarahan (Bleeding Time – BT)- Ivy -
Tensi 40 mm Hg
Tusuk lanset
sedalam 3 mm
Stopwatch dijalankan
saat darah keluar
Darah dihisap di kertas saring setiap 30 detik
Darah tidak keluar Stopwatch dihentikan.
Normal : 1-6
menit
Tusuk lanset
Stopwatch dijalankan
saat darah keluar
Darah dihisap di kertas
saring setiap 30 detik
Darah tidak keluar
Stopwatch dihentikan.
Normal : 1-3 menit
Sebaiknya hanya pada bayi
& anak
Masa Perdarahan (Bleeding Time - BT)- Duke -
Masa Pembekuan (Clotting Time - CT)
• Untuk mengukur waktu terbentuknya fibrin.• Prinsip : mengukur waktu pembekuan sejak
darah keluar dari pembuluh hingga terjadi suatu bekuan dalam kondisi yang spesifik
• Metode : Lee & White• Nilai rujukan 9-15 menit
CT memanjang : kelainan faktorkoagulasi
Retraksi & Konsistensi Bekuan
• Untuk menguji fungsi trombosit.
• Prinsip :
Bekuan didiamkan Bekuan mengkerut
Serum terperas keluar
Bekuan menjadi kenyal
Retraksi Bekuan
Amati hasil dalam ½ - 1 jam
Normal :½ jam serum, retraksi sempurna lewat 24 jam
Abnormal :>2 jam serum (-)
Tabung I/II sisa pemeriksaan CT
dimasukkan dalam waterbath 3oC
Konsistensi Bekuan
Periksa konsistensi bekuan dengan
dasar tabung reaksi
Bentuk bekuan :Licin, kompak, tak
berlubang
Konsistensi bekuan :Tidak rapuh, kenyal
Salah satu tabung sisa pemeriksaan CT
dikeluarkan pada piring petri
Lisis Bekuan & Volume Serum
Lisis Bekuan• Bekuan sisa CT didiamkan, min 24 jam, 37oC• Normal: lisis dalam 72 jam
Volume Serum• Bekuan dalam tabung reaksi dikeluarkan
volume serum yg ada (terperas dari bekuan) dibandingkan dengan volume semula
• Normal = serum yg terperas 40-60%
Prothrombine Time (PT)- Menguji pembekuan darah melalui jalur
ekstrinsik & jalur bersama fc VII, X, V, protrombin, fibrinogen & memantau efek antikoagulan oral
- Prinsip : plasma (diinkubasi 370C) + reagen tromboplastin jaringan & ion Ca2+ waktu pembentukan bekuan jaringan?
PTDilaporkan dalam:- Detik- Rasio = PT penderita : PT kontrol- Aktivitas protrombin = kurva standar (%)- Indeks = PT kontrol : PT penderita (%)
Nilai rujukan = 10 - 14 detik- Memanjang << fc koagulasi, inhibitor- Bedakan dgn cek ulang plasma penderita +
plasma kontrol (1:1)
PT
Dipengaruhi kepekaan tromboplastin yg dipakai & teknik pemeriksaan harus dilakukan duplo & kontrol dgn plasma normal.
Perbedaan kepekaan & cara pelaporan kesulitanStrategi :- kalibrasi tromboplastin jaringan terhadap
tromboplastin rujukan untuk mendapatkan ISI (International Sensitivity Index)
- Hasil pemeriksaan dilaporkan secara seragam dgn INR (International Normalized Ratio)
Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
- Menguji pembekuan darah melalui jalur intrinsik & jalur bersama fc XII, prekalikrein, kininogen, XI, IX, VIII, X, V, protrombin, fibrinogen.
- Memantau pemberian heparin
- Prinsip : plasma (diinkubasi 370C) + reagen tromboplastin jaringan (fosfolipid) & aktivator & ion Ca2+ waktu pembentukan bekuan jaringan?
APTT
Nilai rujukan = tergantung reagen, cara pemeriksaan & alat yg dipakai setiap lab memiliki nilai normal sendiri.- Memanjang << fc koagulasi, inhibitor- Bedakan dgn cek ulang plasma penderita +
plasma kontrol (1:1)- Tidak bisa dibedakan hemofilia A & B
• Tujuan : menguji fibrinogen fibrin• Prinsip : lama terbentuknya bekuan plasma + reagen
thrombin (suhu 37⁰C)• Nilai normal tergantung kadar trombin yang dipakai• TT memanjang :
- kadar fibrinogen < 100mg/ml- fungsi fibrinogen abnormal- inhibitor trombin (heparin / FDP)
Masa Trombin (TT)
Pemeriksaan Masa Reptilase
(bisa ular Ancistrodon
Rhodostoma)
Heparin = masa reptilase normalFDP / fibrinogen abnormal = masa reptilase memanjang
Pemeriksaan Penyaring untuk Faktor XIII
- Menilai kemampuan faktor XIII dalam menstabilkan fibrin.
Tanpa faktor XIII, ikatan dalam molekul fibrin akan dihancurkan oleh urea 5 M atau monokhlorasetat 1%.
Urea 5 M (asam monokhlorasetat) +
bekuan fibrin
Nilai bekuan stabilitas dalam 24
jam
Stabil faktor XIII cukup
Bekuan larut kembali dalam 2-3 jam
defisiensi faktor XIII
Tujuan :• mengetahui pembentukan bekuan darah yg abnormal atau
adanya kejadian trombotik (indirek)• mengetahui adanya lisis bekuan atau proses fibrinolitik (direk)
Indikasi :• Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)• Deep Vein Thrombosis (DVT)• Pulmonary Embolism (PE)• venous dan arterial thrombosis (VT dan AT)• terapi antikoagulan dan trombolitik• sebagai parameter tambahan pada penyakit jantung koroner.
D-Dimer
Prinsip : antibodi monoklonal mengenali epitop pd fragmen D-dimer.
Metode pemeriksaan :• Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
baku emas. Sensitivitas & nilai ramal negatif ±90%• Latex Agglutination (LA)
Kurang sensitif untuk uji saring Teknik dimodifikasi dengan menggunakan analyzer automatic kuantitatif
Contoh: Latex enhanced turbidimetric test prinsip: terbentuknya ikatan kovalen partikel polystyrene pada suatu antibodi monoklonal terhadap cross-linkage region dari D-dimer.
• Whole Blood Agglutination (WBA).
Sampel darah vena +
sodium citras 0,109 M (9:1)
vacutainer plastik
Kirim ke lab tanpa
perlakuan khusus
disentrifugasi Terbentuk supernatan
periksa kadar D-dimer
Supernatan dapat disimpan pada suhu -20⁰C stabil selama 1 bulan
Hasil pemeriksaan• Satuan kuantitatif : µg/L.• Nilai cut off D-dimer (latex agglutination) = 500
µg/L.
Hasil pemeriksaan :• D-dimer ↑: produk degradasi fibrin >> adanya
pembentukan & pemecahan trombus dalam tubuh• D-dimer normal : menyingkirkan diagnosis banding
gangguan pembekuan darah sebagai penyebab dari gejala klinik yang ada.
PROTEIN C DAN PROTEIN S
PROTEIN C
• Antikoagulan alami pada sistem koagulasi :AT, PC dan PS
• Protein C = vitamin K dependent protein• Fungsi : memecah FVa & FVIIIa• Defisiensi PC herediter ↑resiko vena
tromboemboli• Konsentrasi PC : 3-5 µg/ml
PROTEIN S • vitamin K dependent protein • kofaktor APC• 2 bentuk : bebas dan terikat• Konsentrasi : 20-25µg/ml
APC sensitivity ratio
• APC sensitivity ratio = APTT+APC• APTT tanpa APC• Fungsi : untuk mendeteksi APC resistance
(kelainan genetik pada faktor V resiko trombosis vena ↑)
• Normal : rasio > 2• Pada APC resistance : APC < 2,6• Cepat, sederhana, ketelitian tinggi• Spesifisitas yang tinggi terhadap kelainan FV
• Variasi intra dan antar laboratorium dianjurkan menghitung APC resistance ratio dan kontrol (plasma normal)
Normalized APC resistance ratio = APC sensitivity ratio (pasien) APC sensitivity ratio
(kontrol)
Nilai normal :Pada orang normal : > 0.80Pada penderita APC resistance : < 0.80
Plasminogen Aktivator Inhibitor (PAI-1)
Fungsi :Menghambat aktivator plasminogen
• Bahan : plasma sitrat
• Metode :ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
• Kadar PAI-1 orang dewasa : 4-43 ng/ml- dipengaruhi variasi diurnal
- kadar mencapai puncak pada pagi hari (↑ 00.00-06.00) lalu menurun cepat
• Aktivitas PAI-1 ↑ lesi aterosklerosis lebih mudah mengalami komplikasi trombosis
Perlu Perhatian untuk Pemeriksaan Hemostasis
1. Antikoagulana. Koagulasi : Natrium Sitrat 0,109 M (9:1)b. Hitung trombosit : Na2EDTA
2. PenampungPlastik / gelas dilapisi silikon mencegah aktivasi faktor pembekuan.
3. Semprit plastik & jarum cukup besar (min ukuran 20)
4. Cara pengambilan darahHindari masuknya tromboplastin jaringan saat pengambilan darah gunakan 2 semprit darah diisap dengan semprit I jarum tetap, semprit diganti dengan semprit II.Semprit pertama mungkin tercemar tromboplastin jaringan jangan diperiksa.
5. KontrolSebaiknya : 1 kontrol normal (dapat dibuat sendiri) & 1 kontrol abnormal. Plasma kontrol tidak boleh ikterik, lipemik, hemolisis.
6. Penyimpanan & pengiriman bahan- Pemeriksaan SEGERA faktor pembekuan bersifat
labil.- > 4 jam setelah pengambilan darah plasma
disimpan dalam tempat plastik tertutup & dalam keadaan beku.
- APTT & assay fc VIII / IX plasma sitrat tertutup & berpendingin
- PT & agregasi trombosit jangan beri pendingin
Terima Kasih