KEWARGANEGARAAN
KOLONEL SUS DRS. H. MARDOTO, M.T.
KETAHANANNASIONALGeostrategi Indonesia
PANCASILAUUD 1945
CARA
PANDANG
BANGSA
UTUHWILAYAH
N.K.R.IPERWUJUDAN
KEPULAUAN NUS.
sebagai
S A T U
KESATUAN
SELURUHASPEK HIDUP
• W A D A H( R.A.K )
• I S I( ASPIRASI )
•TATA LAKU( KESEPAKATAN )
UTAMAPERST. KEST.
BANGSA
DIRI &
LING.
IDE DASAR EKONOMI,
POLITIK, MILITER
STRATEGI
PEMBANGUNAN
NASIONAL
CIKAL BAKAL
KETAHANAN REVOLUSI
PIDATO IR SOEKARNO
20 MEI 1965
Tangguh Ulet
Dinamika
Manusia
Infrastruktur
Momentum
KETAHANAN NASIONAL
Tantangan Dalam
Negeri, Separatisme,
Implikasi Otda/
Desentralisasi
Konflik
Demokratisasi
Tantangan Eksternal
Global
HAM, Perdagangan Bebas
Teknologi Informasi
Demokratisasi
KONSEP OPERASIONAL
GEOGRAFI
PENDEKATAN
GEOPOLITIK
PENDEKATAN
GEOSTRATEGI
Sos Budaya AgamaHankamEkoPolIdeo Iptek Hukum
}FILOSOFIS(PANCA SILA)
• TUHAN ILMU
• MANUSIA DO’A
• ALAM HARTA
M
2 SEGI
HUBUNGAN
MANUSIA
( M )
PEMBINAAN(KONSEP TN)
MACHLUK
SOSIAL( BINA )
AMAL(AKHIRAT
IPTEK & HUKUM
1. RUANG GEOG (1)
2. TEMAN DEMOG (2)
3. SUMBER SKA (3)
1. CITA-2 ID (4)
2. KUASA POL (5)
3. JAH EK (6)
4. ADAB SB (7)
5. AMAN HK (8)
MACHLUK
INDIVIDU( MODAL)
T
A
H
G
TANTANGAN MENGGUGAH KEMAMPUAN
KONSEPSIONAL
NYATA
POTENSIAL(LATEN)
?
OPM
RMS }?
EX. KIRI
EX. KANAN
EX. LAIN
WASPADAI
GUNAKAN
KONFLIK SARA DLM WUJUD DIKOTOMI
ADUDOMBA
FITNAH
AKAR MASALAH( TUNTAS )
DALAM
LUAR
1. K. K. N2. Hukum Lemah3. Pengangguran4. Kemiskinan5. Kesenjangan6. Keterbelakangan
1. Bencana Alam2. Krisis Multi Dimensi3. Perkemabngan Link.
ATASI
ANTISIPASI
LEMAH
KASUS
• Banyuwangi• Sampit• Poso• Issue Neg• Narkoba• Porno Grafi/Aksi
MASA DEPAN NKRI
SATU KESAMAAN
PIKIR – SIKAP - TINDAK
WASANTARA< GEOPOLITIK >
P & Kb
K W
TANNAS< GEOSTRATEGI >
JAMIN
Kam & Jah
BANGNAS< POLSTRANAS >
PENUHI
KEBUTUHAN
GEOGRAFI
KEDALAM
( D )KELUAR
( L )
JAMIN
KEPENTINGAN
NASIONAL
TEGAK
P & K. BANGSA
BANG. NAS
TERBENTUK SUATU NEGARA
< MAMPU TAHAN KEMERDEKAAN >
MEMBENTUK PEM. NEGARA
< MAMPU ISI KEMERDEKAAN >
TUJUAN
NASIONAL < TERCAPAI >
CITA-CITA
NASIONAL< TERWUJUD >
< L >
< D >
< D >
<CERMIN>
<JABAR>
GEOSTRATEGI
KETAHANAN NASIONAL
1. Aspek Idiologi dan Konstitusi.
2. Aspek Kewaspadaan.
3. Aspek Sosial Budaya & Agama.
4. Aspek Politik dan Pemdagri,
termasuk Pemerintahan Daerah.
5. Aspek Perekonomian.
ISU-ISU UTAMA/POKOK KE DEPAN:
1. Pendalaman secara komprehensif dan pemantapan hidup berbangsa dan bernegara dalam kerangka UUD 1945 dan Pancasila;
2. Pengelolaan/penanganan dinamika kemasyarakatan;
3. Penguatan nilai-nilai kebangsaan meliputi bahasa-bahasa, agama, karya seni, film, sinetron, warisan budaya, festival kedaerahan, pembauran dan akulturasi budaya;
4. Pengelolaan/penanganan dinamika politik dan pemerintahan dalam negeri, termasuk pemerintahan daerah; dan
5. Pengelolaan/penanganan dinamika perekonomian.
PRIBADI KELUARGA
MASYA-RAKAT
DANSISTEM SOSIAL
BANGSA DANNEGARA
KETAHANAN NASIONAL
TOMAS-TOGA-TODAT-TOPEM-TOLEK-TODA-TOBIS-TODIK
NARKOBA-MIRAS-PORNOGRAFI-JUDI-SEKS BEBAS-LAIN2 PENYAKIT SOSIAL
PETUALANG POLITIK-OPORTUNIS-PELAKU EKONOMI HITAM-KORUPTOR-LAIN2 KELOMPOK DGN PERILAKU MENYIMPANG
PIMPINAN RIIL
INTEGRASI
NASIONAL
INTEGRASI
KOERSIF
INTEGRASI
STRUKTURAL
FUNGSIONAL
INTEGRASI
NORMATIF
KESEPAKATAN/KEPATUHA
N/PENERIMAAN ATAS
NILAI2 KEBANGSAAN,
RASA SENASIB, CITA2
BERSAMA, SOLIDARITAS
ADANYA PERASAAN
SALING MEMBUTUHKAN &
KETERGANTUNGAN
FUNGSIONAL ANTAR
POK., KRN MSIG2 PUNYA
FUNGSI YG. KHAS
KEKUATAN MEMAKSA
YG TDK BISA
DIHINDARKAN DR POK
YG DOMINAN THD POK
LAIN
LEMAH:
PRIMORDIALISME
SEKTARIANISME
KUAT:
CHAUVINISME
LEMAH;
DISINTEGRASI
EKSPLOITASI
KUAT:
SEPARATIS
LEMAH:
ANARKHIS
KUAT:
FASIS
SEMU
Paulus Wirutomo (2004)
NEGARA BANGSA
KEMAMPUAN
PEMERINTAH DAN
SELURUH
KOMPONEN
PENYELENGGAR
A KEPENTINGAN
PUBLIK
(VARIABEL
PEMERINTAH)
SIKAP DAN PERILAKU
MASYARAKAT;
KOMITMEN DAN KEMAMPUAN
ANAK2 BANGSA UTK
MENERUSKAN SEJARAH
BANGSA DAN NEGARA SESUAI
CITA2 THE FOUNDING FATHERS
(VARIABEL RAKYAT)
KEMAMPUAN SELURUH
KOMPONEN BANGSA DAN
NEGARA MENJAGA DAN
MEMPERTAHANKAN
KEUTUHAN WILAYAH
NASIONAL
(VARIABEL WILAYAH)
CITA2
DINAMIKA
BANGSA
MASALAH2 INTERNAL
GLOBALISASI
TIGA VARIABEL UTAMA YG BERPENGARUH
TERHADAP EKSISTENSI NEGARA-BANGSA
Paulus Wirutomo (1999-2000)
Suryadinata (2000)
Giddens (1989)
Simbolon (2001)
KONDISI BANGSA
DAN NEGARA
PENINGKATANKAPASITAS PENYEL.
KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA(PUBLIC GOVERNANCE)
SISTEM:KERANGKA
PERATURAN/
KEBIJAKAN PUBLIK
YG DUKUNG
PENCA-
PAIAN TUJUAN
KELEMBAGAAN:STRUKTUR ORG.,
MEKANISME DAN
TATA KERJA, DAN
HUB. ANTAR
ORG./ANTAR
LEMBAGA
INDIVIDU:KETRAMPILAN
IPTEK, ETIKA,
MOTIVASI, SIKAP
PENGELOLAAN KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA
NASIONALISME DAN
KETAHANAN NASIONAL
NASIONALISMEErnest Renan Sarjana Perancis ( 1823 – 1892 )
Nasionalisme tidak tergantung pada :
- Ras
- Bahasa
- Agama
Contoh :
Cina dan Jepang mempunyai ras yang sama, negaranya berbeda dan
masing – masing membentuk bangsa Cina dan bangsa Jepang.
Belgia, sebelah Utara berbahasa Belanda, sebelah Selatan berbahasa Perancis,
tetapi mereka adalah bangsa Belgia.
Swiss, sebelah Utara berbahasa Jerman, sebelah Barat berbahasa Perancis,
sebelah Selatan berbahasa Italia. Ketiga bahasa tersebut diakui sebagai
bahasa resmi.
Tesis Renan benar, bahwa nasionalisme tidak tergantung pada ras, bahasa, dan agama. Namun Nasionalisme ditentukan oleh kesamaan nasib di masa lalu dan
kesamaan harapan untuk masa depan.
Amerika, lebih banyak lagi, banyak sekali rasnya, bahasanya
dan agamanya. Sebaliknya di Timur Tengah, Mesir, Maroko,
sama – sama berbahasa Arab dan bahkan sebagian besar
beragama Islam, tetapi mereka membentuk bangsa sendiri-
sendiri.
NASIONALISME
Indonesia : - Suku – suku beragam
- Agama beragam
- Kebudayaan beragam
- Bahasa beragam (bahasa daerah)
Kesamaan nasib dan pengalaman pahit dijajah Belanda serta Jepang, menimbulkan
kesamaan harapan untuk hidup Sejahtera dan Aman kemudian membentuk
Bangsa Indonesia
NASIONALISME INDONESIA
Untuk itu pada tanggal 28 Oktober 1928 membuat pernyataan :
“Satu bangsa, Satu bahasa, Satu tanah air INDONESIA “
Pemupuk terkuat ialah Pengalaman pahit masa lalu.
STRATEGI
Untuk mencapai tujuan Sejahtera dan Aman diperlukan strategi, yakni Demokrasi.
Demokrasilah yang menyatukan keragaman.
Setelah penjajah sirna dari muka bumi Indonesia, maka kita menghadapi musuh baru, yakni : Kemiskinan dan Kebodohan.
Usaha mengusir kemiskinan dan kebodohan
itu harus kita lakukan bersama – sama .
Masalah besar yang kita hadapi sekarang.
* Kemampuan untuk hidup bersama di tengah – tengah perbedaan yang ada, sesama anak bangsa.
* Kemampuan untuk mampu bersaing di tengah arus globalisasi yang sarat dengan muatan kapitalisme liberal yang ganas.
* Nasionalisme kita harus mampu melahirkan anak bangsa yang :
* Melek Huruf
* Melek IPTEK
* Melek Politik
Generasi muda harus pintar dan mampu mengelola Sumber Daya Alam untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Agar pintar diperlukan uang yang cukup untuk biaya pendidikan dan giziuntuk kesehatan.
Di samping kesejahteraan, harus ada juga rasa aman bagi seluruh rakyat.
Cara mempertahankan Kesejahteraan dan Keamanan inilah yang dikenal dengan stratejik Ketahanan Nasional.
KETAHANAN NASIONAL
* Sebagai Kondisi
* Sebagai Konsep
* Sebagai Metode ( Strategi )
* Sebagai Doktrin
Multi Wajah
TANNAS
Kesejahteraan Keamanan
Memerlukan Pertahanan
Ekonomi Politik Sosbud SDA SDM Polisi Militer
( NirMiliter dan Militer )
Intelijen
SIFAT ANCAMAN
yang membutuhkan perhatian Kita
Ancaman Militer
1. Agresi
2. Pelanggaran Batas
Wilayah
3. Spionase
4. Sabotase
5. Aksi Teror
Bersenjata
6. Pemberontakan
Bersenjata
7. Perang Saudara
Ancaman Nir Militer
1. Penyelundupan
2. Pencurian Kekayaan
Alam
3. Konflik Kepentingan
4. Persoalan Politik
5. Narkotika
6. Imigran Gelap
7. Persoalan Batas
Wilayah Perbatasan
Ancaman
Sistem
Pertahanan
Negara
Mengastasi
Ancaman
Mengastasi
Ancaman
TNI,
Komponen
Cadangan,
Pendukung
Lembaga
Pemerintah
Nir Militer
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEJIK,
POLITIK, EKONOMI DAN MILITER
1. Pengantar
Posisi silang Indonesia diapit oleh benua Asia dan Australia. Keamanan
dan Kesejahteraan harus dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh
rakyat Indonesia.
Lalu lintas antara negara-negara di belahan Utara menuju benua Australia
yang melewati wilayah Indonesia tidak sepantasnya dilewati begitu saja tanpa
kompensasi.
Apa yang diperlukan untuk mensejahterakan dan mengamankan Negara
dan Bangsa Indonesia ?
a. Perhatikanlah agenda global dipermulaan Abad ke 21 ialah:
1. Menciptakan Perdamaian dan Keamanan
2. Pengawasan senjata dan perlucutan senjata
3. Pembangunan dan Perdagangan
4. Manajemen Sumber Daya Global
5. Masalah Sosial dan Kemanusiaan
6. Isu-isu Legal
b. Dari agenda global itu yang relevan bagi kita saat ini ialah
memprioritaskan 3 aspek :
* POLITIK
* EKONOMI
* MILITER
Dibidang Politik diperlukan kemampuan untuk berbagi kekuasaan
(power sharing) diantara berbagai kekuatan politik yang ada di dalam negeri.
Variabel politik adalah: Kekuasaan, Aktor, Konstituent.
Reformasi di bidang politik bergeser dari Pemerintahan (pemegang
otoritas Kekuasaan) yang otoriter ke Demokrasi.
Demokrasilah yang menyatukan keragaman, mengingat Indonesia
adalah Bangsa yang beragam Budaya.
Dibidang Ekonomi, reformasi bergerak dari perdagangan yang ber-
sifat monopoli ke Perdagangan Bebas.
Variabel Ekonomi adalah: Manfaat dan Biaya.
Dibidang Militer , terjadi juga perubahan dengan meninggalkan
Dwifungsi menjadi Militer Profesional.
Variabel Militer adalah: Pertahanan, Keamanan, Intelijen.
Diawal abad ke 21 ini terjadi perubahan disemua aspek Kehidupan,
terutama Politik, Ekonomi dan Militer yang dipayungi oleh Undang-
undang yang dibuat oleh Wakil-wakil Rakyat.
AMERIKA SERIKAT
AUSTRALIA
JEPANGCHINA
RUSSIA
INDIA
Interaksi antara Politik, Ekonomi, Militer
INTELIJEN EKONOMI
NKRI(NASIONALIS)
?INTELIJEN EKONOMI
WORLD BANK(LIBERALIS)
Lingkungan stratejik
Perubahan Lingstra di abad 21 :
Muatan konsep yang dibawa :
1. Paham HAM
2. Demokrasi
3. Pasar bebas
4. Lingkungan hidup
5. Pembentukan jaringan
Kelima konsep ini memasuki semua negara dan berinteraksi dengan sistem
kehidupan di berbagai negara tersebut.
Mengapa ini terjadi ?
1. Menjelang abad ke 21 ditemukan alat- alat komunikasi dan tehnologi
informasi yang mempermudah hubungan antar negara sehingga dunia
semakin mengglobal
2. Akibatnya terjadi perubahan disemua aspek kehidupan bangsa dan
negara, hingga perubahan pola ancaman (pola persaingan)
3. Di militer terjadi revolution in military affairs (RMA), definisi national
security berubah, internal security berubah.
4. Terjadi globalisasi dengan ciri:
a. Ekonomi global
b. Mengubah konsep keamanan
c. Konflik etnis, terorisme, kriminal trans negara
Isu pengelolaan Keamanan di Indonesia
Keamanan tidak bisa lagi hanya berkisar pada
Keamanan Negara.
Upaya untuk mencapai Keamanan tidak lagi hanya
dengan menggunakan Kekuatan Militer.
Pengelolaan Keamanan Nasional
1. Pada tingkat kebijakan dan pelaksanaannya melalui
instrumen keamanan, harus berdasarkan perinsip
demokrasi
2. Adanya pemisahan antara pemegang akuntabilitas politik
dan kebijakan (otoritas politik) dengan pemegang akuntabilitas
operasional yaitu instrumen keamanan.
Kebijakan Keamanan Nasional
1. Kebijakan Keamanan Nasional merupakan kebijakan
politik pemerintah yang dikontrol oleh Parlemen.
2. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut Pemerintah
mengembangkan dan menggunakan instrumen Keamanan
Nasional.
3. Kapan instrumen itu digunakan, untuk tujuan apa dan berapa
besar kekuatan yang akan dibangun serta berapa anggaran
yang dibutuhkan merupakan wewenang Pemerintah dan
Parlemen.
Strategi Keamanan Nasional
Strategi Keamanan Nasional, berupa 3 pilar :
1. Pilar politik
2. Pilar ekonomi
3. Pilar Pertahanan / Militer
Ketiga pilar ini ditetapkan oleh Presiden atau Pemerintah, bukan
kepada instrumen pelaksana Keamanan Nasional (TNI & POLRI)
Perubahan Pola Ancaman
The Pentagons News Map (2004) oleh Thomas Barnett :
1. Isu energy memiliki global lingkage yang dominan, sebab
pada 25 tahun mendatang terjadi kelangkaan energy minyak
dan gas.
2. Konsumsi minyak dunia terus meningkat.
3. Konsumsi minyak Indonesia meningkat, Indonesia benar-benar
pengimport minyak
Pola tingkat strategi gelar kekuatan pertahanan
Indonesia harus memiliki :
1. Armada yang dapat menerima penyerahan tugas atas dua medan
yang berbeda yakni medan samudra dan medan perairan
kepulauan.
2. Indonesia harus memiliki unsur-unsur tempur udara yang
dilengkapi kemampuan anti sasaran permukaan.
3. Indonesia harus menggelar kekuatan daratnya dalam postur
acces denial dan counter maritim projection, melalui zona littoral,
choke points, cone of entry berikut kedalaman daratan yang
melingkupinya.