Transcript
Page 1: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL

BERDASARKAN UKURAN LINGKAR LENGAN

ATAS (LILA) DI KELURAHAN SUKAMAJU

KOTA DEPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

Zilya Andriani

NIM : 1111104000028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

ii

Page 3: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF

JAKARTA

Undergraduate Thesis, July 2015

Zilya Andriani, NIM: 1111104000028

Maternal Nutritional Status by Size Mid Upper Arm Circumference

(MUAC) in Sukamaju Depok Area

xx + 58 Pages + 7 Tables + 2 Charts + 2 Pictures + 4 Attachments

ABSTRACT

Basic Health Research in 2003 reported the less nutritional status aged pregnancy

women in 15-45 years with indicator Mid Upper Arm Circumference (MUAC) in

national standars 24,2%. Prevalence less nutritional status in West Java it’s about

20%. It is under national standard. Nutrition needed for mother and fetus. The aim

of this study was known the description maternal nutritional status by Mid Upper

Arm Circumference (MUAC) and known factors that influence in Sukamaju,

Depok. This study was a quantitative study with cross sectional design. Data

obtined through Mid Upper Arm Circumference (MUAC) measurement for 100

pregnacy women by purposive sampling. The results of study show 47% of

pregnant women have good nutritional status in second trimester of pregnancy and

7% less nutritional status in third trimester of pregnancy. Age, education and

family income was factors that influence the maternal nutritional status. Results of

this study can be used as a development of assesment instuments maternal

nutritional status and as a helath promotion development for improving maternal

nutritional status. It is important to do the other research about biochemical

assesment.

Keywords: Maternal nutritional status, MUAC, factors influence maternal

nutritional status

Page 4: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2015

Zilya Andriani, NIM: 1111104000028

Gambaran Status Gizi Ibu Hamil berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas

(LILA) di Kelurahan Sukamaju Kota Depok

xx + 58 halaman + 7 tabel + 2 bagan + 2 gambar + 4 lampiran

ABSTRAK

Laporan status gizi Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 melaporkan status gizi

kurang pada ibu hamil berumur 15-49 tahun berdasarkan indikator Lingkar

Lengan Atas (LILA) secara nasional sebanyak 24,2%. Prevalensi KEK di Jawa

Barat di bawah nasional yaitu pada nilai 20%. Gizi pada ibu hamil diperlukan

untuk ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status

gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) dan diketahuinya faktor

yang mempengaruhi di Kelurahan Sukamaju, Kota Depok. Metode penelitian

kuantitatif dengan desain cross sectional. Data didapatkan melalui pengukuran

LILA pada 100 ibu hamil yang diperoleh dengan purposive sampling. Hasil

penelitian menunjukkan 47% ibu hamil memiliki status gizi baik pada trimester II

dan 7% status gizi kurang pada trimester III. Faktor yang mempengaruhi status

gizi ibu hamil meliputi umur, tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga. Hasil

penelitian dapat dijadikan untuk pengembangan instrumen pada pengkajian status

gizi ibu hamil dan sebagai pengmbangan promosi kesehatan untuk meningkatkan

status gizi ibu hamil. Perlu dilakukan penelitian tentang pengukuran biokimia.

Kata kunci: Status gizi ibu hamil, LILA, faktor yang mempengaruhi status gizi ibu

hamil

Page 5: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

v

Page 6: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

vi

Page 7: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

vii

Page 8: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Zilya Andriani

Tempat, tanggal Lahir : Bogor, 07 Juli 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Jatijajar RT 006/ RW 02, No:06,

Kecamatan Tapos, Kota Depok

No. Hp : 085715025333

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. TK RA Darunnajah Kota Depok 1997-1998

2. SDN Sukamaju II Kota Depok 1998-2004

3. SMP Islam PB Soedirman Jakarta Timur 2004-2007

4. SMAN 106 Jakarta Timur 2007-2010

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-sekarang

Pengalaman Organisasi

1. KARATEDO (INKAI) Indonesia 2000-2007

2. OSIS SMAN 106 Jakarta Timur 2007-2009

3. Tim Paduan Suara SMAN 106 Jakarta Timur 2007-2009

4. Sanggar Tari Bali Tunjung Putri Kota Depok 2007-2014

5. BEM Program Studi Ilmu Keperawatan UIN SH Jakarta 2012-2013

6. BEM FKIK UIN UIN SH Jakarta 2013-2014

Page 9: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

ix

LEMBAR PERSEMBAHAN

Hadapilah segala rintangan yang datang menghadang

Walau kadang terasa amat menyakitkan

Bersyukurlah atas segala nikmat yang selalu diberikanNya

Panjatkanlah doa kepadaNya dan bekerja keraslah

Jalananilah dengan kejujuran dan akhlak yang mulia

Percayalah Tuhan akan memberikan jalan yang terbaik untuk setiap hambanya

Skripsi ini ku persembahakan untuk:

Mama tercinta. Terima kasih telah menjadi mama yang paling terbaik dalam hidup ku, yang menengangkan hatiku, memberi pengajaran yang paling mulia, kasih sayang, dan ilmu yang tidak hentinya terpancar dalam hidupku.

Ayah, pemimpin keluarga yang sangat aku cintai, yang selalu mendampingiku, memberikan pelajaran hidup yang bermakna, seseorang yang mengingatkanku untuk berperilaku baik dan jujur dalam menjalani kehidupan ini dan menjadi motivator terbaik dalam hidupku. Terima kasih atas semua pengorbananmu.

Adik Boy, Saudara kandungku satu-satunya yang selelu mendampingiku, yang membantuku, memberikanku semangat, melindungiku, saudara terbaik dalam hidupku, semoga Alloh selalu memberikn keberkahan dalam hidupmu.

Guru dan Sahabat- sahabatku, kalian adalah orang yang berarti dalam hidupku, terima kasih telah menjadi bagian dalam hidup ku. Semoga Alloh memberikan keberkahan dalam hidup kalian.

Orang-orang yang selalu mendoakanku, memberikan cintanya, dan selalu menghiburku. Semoga Alloh melindungi kalian.

Page 10: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

x

KATA PENGANTAR

Assalamu ’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang berjudul

“Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Di Kelurahan Sukamaju Kota Depok”.

Alhamdulillah, penulis telah dapat menyusun karya tulis yang merupakan

syarat kelulusan Sarjana Keperawatan. Harapan penulis semoga karya tulis ini

dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan bisa bermanfaat bagi semua.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.

Proses penulisan proposal skripsi ini tak luput dari banyak pihak yang

telah memberikan bantuan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. DR. (hc). dr. Muhammad Kamil. Tadjuddin Sp. And selaku mantan

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan informasi, motivasi, dan membimbing dalam penulisan

skripsi.

4. Ibu Puspita Palupi, S.Kep.,M.Kep,Ns.Sp.Kep.Mat selaku Dosen

Pembimbing I yang telah bersedia memberikan kebaikannya dalam

membimbing dengan sabar dan memberikan arahan dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

5. Ibu Ns. Mardiyanti, S.Kep.,M.Kep,MDS selaku Dosen Pembimbing II

yang telah bersedia memberikan kebaikan dalam membimbing dengan

sabar dan memberikan saran dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Ibu Uswatun Khasanah, MN selaku Dosen Penguji I skripsi atas motivasi,

saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Yenita Agus, M.Kep.,Sp.Mat.,PhD dan Bapak Karyadi, M.Kep., PhD

selaku Dosen Penguji seminar proposal skripsi atas saran dan kritik demi

kesempurnaan skripsi ini.

Page 11: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xi

8. Ibu Nia Damiati, S.Kp, MSN selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan motivasi dari awal perkuliahan sampai

saat ini.

9. Dinas Kesehatan Kota Depok, Puskesmas Villa Pertiwi, dan Posyandu

Kelurahan Sukamaju yang telah memberikan izin penelitian dan

memberikan arahan.

10. Bapak Andri Yunus dan Ibu Lia Amalia selaku orang tua terbaik yang

selalu mendoakan, memberikan motivasi, menenangkan, dan memberikan

bantuan moril maupun materiil, kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11. Adik Boyza Andrian yang selalu mendoakanku, membantuku,

menghiburku, dan membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Kelurga besar Hj. Syamsudin Usman dan Mamit yang selalu mendoakan,

mengingatkanku dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.

13. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat, Fitri, Hasanah

Putri, Aretha, Selly, Imiet, Azizah, Opie, Muzdalifah, Sukma, Indah, Rini,

Tiara, Jessi, Ikna, Manda, Nadhia, Kakak Abdullah H T, Fahmi, Fery, dan

Eko yang senantiasa memberikan semangat dan bantuannya agar segera

menyelesaikan skripsi ini.

14. Teman-teman Kos Karima dan ronin NF 2010 yang menghiburku dan

mendoakanku selama proses pembuatan skripsi.

15. Teman-teman seangkatan PSIK 2011, DEMA FKIK 2013, teman-teman

FKIK 2010-2015 dan teman-teman Ronin NF 2010 yang memberikan

motivasi dan memberikan masukan selama proses pembuatan skripsi.

16. Staf karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT membalas semua kebaikan

kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga skripsi ini dapat

memberi manfaat.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Ciputat, Juli 2015

Zilya Andriani

Page 12: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................ii

ABSTRACT...........................................................................................................iii

ABSTRAK ............................................................................................................iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................................v

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...........................................................................viii

LEMBAR PERSEMBAHAN...............................................................................ix

KATA PENGANTAR...........................................................................................x

DAFTAR ISI.........................................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiv

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii

DAFTAR BAGAN............................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................6

C. Tujuan Penelitian...........................................................................6

D. Manfaat Penelitian.........................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................9

A. Kehamilan......................................................................................9

B. Gizi Ibu hamil..............................................................................14

C. Kerangka Teori.............................................................................30

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.........31

A. Kerangka Konsep Penelitian........................................................31

B. Definisi Operasional Penelitian....................................................32

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................34

A. Desain Penelitian..........................................................................34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................34

C. Populasi dan Sampel....................................................................35

D. Instrumen Penelitian....................................................................37

Page 13: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xiii

E. Langkah-langkah Pengumpulan Data..........................................37

F. Pengolahan Data..........................................................................39

G. Analisis Data................................................................................40

H. Etika Penelitian........................................................................... 41

BAB V HASIL PENELITIAN.......................................................................42

A. Gambaran Lokasi Penelitian........................................................43

B. Hasil Analisis Univariat...............................................................44

BAB VI PEMBAHASAN................................................................................50

A. Analisa Univariat.........................................................................50

B. Keterbatasan Penelitian................................................................56

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................57

A. Kesimpulan..................................................................................57

B. Saran............................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adreno Corticotropic Hormone

ADH : Antidiuretic Hormone

AKG : Angka Kecukupan Gizi

AKI : Angka Kematian Ibu

Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BB : Berat Badan

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

BMR : Basal Metabolic Rate

DJJ : Denyut Jantung Janin

DNA : Asam Deoksiribonukleat

GFR : Glomerular Filtration Rate

hCG : Human Chorionic Gonadotropin

HIV : Human Immunodeficiency Virus

hPL : Human Placental Lactogen

IMT : Indeks Massa Tubuh

IUGR : Intrauterine Growth Retardation

KB : Keluarga Berencana

KEK : Kurang Energi Kronis

Kkal : Kilokalori

Kemenskes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

KLB : Kejadian Luar Biasa

KMK : Kecil Masa Kehamilan

KMS : Kartu Menuju Sehat

KTI : Kawasan Timur Indonesia

LILA : Lingkar Lengan Atas

MDGs : Millenium Development Goals

Page 15: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xv

PIH : Pregnancy-Induced Hypertension

PMT : Pemberian Makanan Tambahan

PUS : Pasangan Usia Subur

P4K : Pencegahan Komplikasi

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

RDA : Reference Daily Intakes

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

SDM : Sumber Daya Manusia

SMA : Sekolah Menengah Atas

SPK : Standar Pelayanan Kebidanan

TB : Tinggi Badan

TFU : Tinggi Fundus Uteri

TT : Tetanus Toxoid

UMR : Upah Minimum Regional

WHO : World Health Organization

Page 16: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xvi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

3.1 Definisi operasional 32

5.1 Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil

berdasarkan LILA

5.1 Distribusi trimester dan status gizi ibu hamil

berdasarkan LILA

5.2 Distribusi frekuensi Umur ibu hamil

5.3 Distribusi frekuensi Tingkat Pendidikan

5.4 Distribusi frekuensi Pendapatan Keluarga

5.5 Distribusi Frekuensi Umur, Pendidikan dan

Pendapatan Berdasarkan Status Gizi Ibu Hamil

44

45

46

48

46

47

Page 17: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Garis Pertumbuhan Janin Tiga Periode Trimester

Kehamilan

2.2 Pengukuran LILA 20

15

Page 18: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xviii

DAFTAR BAGAN

No. Bagan Judul Bagan Halaman

2.1 Kerangka Teori 30

3.1 Kerangka Konsep 31

Page 19: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Perizinan

Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Lembar Penelitian

Lampiran 4. Hasil Penelitian

Page 20: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) 99% terjadi di negara berkembang, pada

tahun 2013 adalah 230 per 100.000 kelahiran hidup dibanding 16 per 100.000

kelahiran hidup di negara-negara maju. Ibu meninggal akibat komplikasi

selama kehamilan dan setelah kehamilan. Lebih dari 60.000 kematian ibu di

115 negara menunjukkan ibu hamil sudah memiliki riwayat kesehatan yang

buruk (seperti diabetes, malaria, HIV, obesitas) yang menyebabkan 28% dari

kematian. Penyebab lain meliputi perdarahan parah 27%, tekanan darah tinggi

14%, infeksi 11%, melahirkan dan penyebab langsung lainnya 9%,

komplikasi aborsi 8% dan bekuan darah (emboli) 3% (World Health

Organization (WHO), 2014).

Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,

AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2014). Lima

penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan (32%), hipertensi dalam

kehamilan 25%, infeksi (5%), partus lama (5%), dan abortus (1%).

Perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi adalah tiga penyebab

utama kematian ibu di Indonesia berdasarkan laporan Depkes 2013. Penyebab

kematian tersebut erat hubungannya dengan asupan gizi, misalnya perdarahan

merupakan salah satu akibat dari kekurangan zat besi, eklampsia disebabkan

oleh hipertensi yang juga ada hubungannya dengan asupan gizi (Nasir, 2013).

Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu membutuhkan berbagai

unsur gizi yang lebih banyak daripada yang diperlukan dari keadaan tidak

Page 21: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

2

hamil. Gizi tersebut selain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri,

diperlukan juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam

kandungannya (Moehji, 2013). Asupan kebutuhan ibu hamil yang tidak

tercukupi, dapat berakibat buruk bagi ibu dan janin. Janin dapat mengalami

kecacatan atau lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), anemia pada

bayi, keguguran, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan

menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sehingga berdampak kelemahan

fisik, anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan

diabetes dalam kehamilan yang membahayakan jiwa ibu. Ibu hamil dengan

status gizi kurang akan berisiko melahirkan bayi berat badan rendah 2-3 kali

lebih besar dibandingkan yang berstatus gizi baik, disamping kemungkinan

bayi meninggal sebesar 1,5 kali (Arisman (2007) dalam Marlenywati (2010).

Laporan status gizi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013

melaporkan status risiko Kurang Energi Kronis (KEK) ibu hamil berumur 15-

49 tahun berdasarkan indikator Lingkar Lengan Atas (LILA) secara nasional

sebanyak 24,2%. Prevalensi KEK di Jawa Barat di bawah nasional yaitu pada

nilai 20%. Ibu hamil KEK berumur 45-49 tahun naik menjadi 15,1% pada

tahun 2007 dan 2013. Ibu hamil berisiko tinggi yaitu ibu hamil dengan tinggi

badan <150 cm (WHO, 2007). Prevalensi nasional ibu hamil berisiko tinggi

sebesar 31,3%, di wilayah Jawa Barat 35%, angka tersebut diatas angka

nasional.

Kehamilan merupakan masa tumbuh kembang manusia yang normalnya

40 minggu atau 280 hari. Periode kehamilan dibagi menjadi tiga trimester.

Page 22: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

3

Periode tersebut meliputi trimester pertama: 0-3 bulan, trimester kedua: 4-6

bulan dan trimester ketiga: 7-9 bulan (Sujiono, 2004).

Kehamilan pada trimester pertama merupakan masa pembentukan organ-

organ penting pada janin seperti otak, saraf, organ reproduksi, sepasang

tangan, jari-jari tangan, sepasang kaki, jari-jari kaki, rambut, dan gigi Ibu

hamil biasanya mengalami sindroma morning sickness, mual, muntah dan

nafsu makan berkurang. Bila asupan gizi tidak terpenuhi berdampak

kecacatan pada janin di antaranya bibir sumbing, jari-jari tidak lengkap dan

mengalami kelainan jantung bawaan. Trimester ini sebaiknya ibu hamil

memperbanyak konsumsi gizi penting seperti asam folat yang membantu

pertumbuhan sistem saraf janin (Sutomo, 2010 dan D’Adamo, 2006).

Kehamilan trimester kedua, nafsu makan sudah mulai menambah,

keluhan mual dan muntah berkurang. Kebutuhan gizi ibu hamil terus

meningkat untuk pertumbuhan janin terutama meningkatkan protein dan

kalori. Asupan kalori juga harus tercukupi. Protein dan kalori dibutuhkan

untuk pembentukan plasenta, ketuban, menambah volume darah dan dialirkan

ke seluruh tubuh (Sutomo, 2010).

Kehamilan trimester ketiga, nafsu makan sangat baik dan kebutuhan gizi

semakin meningkat terutama pada kebutuhan protein, kalori, vitamin dan

asupan zat besi. Mineral lain yang dibutuhkan adalah iodium yang berfungsi

membantu mengontrol metabolisme sel dan jika kekurangan iodium

menyebabkan bayi lahir kerdil dan pertumbuhannya terhambat (Sutomo,

2010). Masa trimester ini pertumbuhan janin intensif, perkembangan lebih

jauh pada paru-paru dan otak yang penting (D’Adamo, 2006).

Page 23: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

4

Status gizi pada kehamilan dapat disebabkan oleh beberapa faktor

seperti: pendapatan, pendidikan, lingkungan yang buruk, kebiasaan makan

yang kurang baik dan kondisi kesehatan yang buruk berpengaruh pada status

gizi dan pertumbuhan serta perkembangan janin (Boyne dalam Bobak, 2004).

Penelitian Muliawati tahun 2013 di Puskesmas Sambi Kabupaten Boyolali,

menyatakan bahwa 79% ibu hamil menderita gizi kurang, karena

berpendapatan sedang (Rp.450.000- Rp.850.000).

Dewasa ini mitos-mitos kehamilan yang baik sadar atau tidak disadari

selalu dipercaya secara turun temurun dalam masyarakat, di Jawa Tengah ibu

hamil pantang makan telur karena mempersulit persalinan dan pantang makan

daging karena menyebabkan perdarahan yang banyak. Sementara di Jawa

Barat, ibu yang kehamilannya memasuki bulan kedelapan sampai kesembilan

sengaja mengurangi makannya agar bayi yang dikandungnya kecil agar

mudah dilahirkan. Budaya pantang pada ibu hamil sebenarnya merugikan

kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya, ibu hamil dilarang makan

telur dan daging, padahal telur dan daging sangat dibutuhkan untuk

pemenuhan gizi ibu hamil dan janin. Akhirnya ibu hamil menderita

kekurangan gizi seperti anemia dan KEK, pendarahan pada saat persalinan

serta bayi yang dilahirkan mengalami BBLR (Tino, 2009 dan Khasanah,

2011).

Laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 2007

menargetkan Millenium Development Goals (MDGs) 2015 untuk

menurunkan AKI sebesar tiga perempatnya dari angka tahun 1990 dengan

asumsi bahwa rasio saat itu adalah sekitar 450 menjadi 110 (Stalker, 2007).

Page 24: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

5

Program pemerintah di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) berusaha

memantau status gizi ibu hamil dengan kunjungan antenatal minimal 4 kali

selama kehamilan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil dan

pemberian tablet besi (Nasir, 2013). Pelayanan Antenatal dilaksanakan sesuai

Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) dalam penerapannya meliputi 7T dan

meningkat menjadi 10T, yaitu timbang BB dan ukur TB, ukur tekanan darah,

ukur LILA (nilai status gizi), ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU), tentukan

presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ), skrining status imunisasi

tetanus dan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan,

pemberian tablet zat Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, tes

laboratorium, tatalaksana kasus, temu wicara (konseling) termasuk

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca

persalinan (Depkes RI, 2010 dalam Novita 2013).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dari delapan orang ibu hamil

yang berkunjung ke Puskesmas Villa Pertiwi Kota Depok, didapatkan data

dari delapan ibu hamil yaitu empat ibu hamil termasuk dalam kategori gizi

kurang dengan indikator LILA <23,5 cm dan enam ibu hamil kelompok umur

antara 20-35 tahun dan dari hasil wawancara dengan petugas gizi Puskesmas

Villa Pertiwi belum ada data penelitian penilaian serta pemantauan status gizi

ibu hamil yang berkelanjutan di wilayah Sukamaju Kota Depok.

Perawat berperan penting dalam memberi perawatan individual dengan

mengkaji pasien, berkonsultasi dengan anggota tim kesehatan lain dan

merujuk pasien sesuai kebutuhannya. Ibu hamil yang mengalami status gizi

kurang perlu mendapatkan perawatan khusus (Boyne dalam Bobak, 2005).

Page 25: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

6

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok.

B. Rumusan Masalah

Laporan dari Survei Kesehatan Nasional (Sukesnas) 2001, ibu hamil

yang mempunyai risiko KEK atau kekurangan gizi berdasarkan LILA sebesar

34%, paling banyak dijumpai pada kelompok umur <20 tahun (68%), di

daerah pedesaan (40%) dibandingkan di daerah perkotaan (26%) dan ibu

hamil yang berdomisili di kawasan Jawa Bali mempunyai risiko KEK

tertinggi (38%), diikuti Kawasan Timur Indonesia (33%) serta Sumatera

(21%). KEK juga merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian di

Kota Depok (Nurmadinisia, 2012). Prevalensi ibu hamil KEK 27,4% dan

masih menjadi masalah kesehatan yang mempunyai ambang batas 20%

(Sumarno, 2005). Taffel (1986) menganalisis data dari tahun 1980 kelahiran

nasional dan kematian janin, survei yang terkait antara gizi dan kehamilan.

Berat badan ibu yang rendah dikaitkan: berat badan sebelum kehamilan yang

tinggi, budaya, berusia 35 tahun atau lebih, anak remaja, pendidikan kurang

dari sembilan tahun, pendapatan rendah, dan merokok (Walker, 1991).

Sementara itu, belum ada data status gizi ibu hamil di Kelurahan Sukamaju,

Kota Depok. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti terkait gambaran status

gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok.

Page 26: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

7

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi ibu

hamil berdasarkan lingkar lengan atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju

Kota Depok.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya status gizi ibu hamil berdasarkan LILA di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok.

b. Diketahuinya status gizi ibu hamil berdasarkan karakteristik umur,

tingkat pedidikan, dan pendapatan keluarga di Kelurahan Sukamaju

Kota Depok.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi institusi

pendidikan keperawatan, pelayanan kesehatan, dan peneliti.

1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian dapat dijadikan pengembangan dari instrumen

pengkajian status gizi ibu hamil di keperawatan maternitas.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar evidence based

terhadap status gizi ibu hamil di wilayah Kelurahan Sukamaju Kota

Depok

Page 27: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

8

b. Sebagai data dasar dalam pengembangan promosi kesehatan gizi ibu

hamil dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil.

c. Sebagai landasan dalam mengembangkan intervensi keperawatan

untuk meningkatkan status gizi ibu hamil.

3. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh tambahan ilmu mengenai status gizi ibu hamil

sebagai dasar untuk promosi kesehatan (penyuluhan) melakukan

penelitian selanjutnya.

Page 28: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah mengandung anak gestasi dari periode menstruasi

sebelumnya sampai persalinan yang normalnya 40 minggu atau 280 hari

dan dibagi menjadi tiga periode atau trimester yang masing-masing

berlangsung tiga bulan (Brooker, 2008). Kehamilan dibagi menjadi tiga

periode tiga bulanan atau trimester. Trimester pertama apabila kehamilan

berumur 0-12 minggu. Trimester kedua apabila umur kehamilan 13-28

minggu, sedangkan trimester ketiga apabila umur kehamilan 29-40

minggu (Hersianna, 2012).

2. Tanda Kehamilan

Tanda kehamilan dapat dikelompokkan sebagai berikut: presumsi,

kemungkinan dan pasti. Tanda presumsi yaitu perubahan yang dirasakan

ibu meliputi amenore (tidak haid), keletihan, perubahan payudara, mual,

muntah, pusing, serta quickening dan tidak mau makan. Tanda

kemungkinan kehamilan yaitu perubahan yang diobservasi oleh

pemeriksa meliputi tanda hegar, ballottement dan tes kehamilan. Tanda

pasti kehamilan meliputi sonografi dan (Klein dalam Bobak, 2004 dan

Siswosuharjo, 2010).

Page 29: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

10

3. Perubahan Fisik dan Psikologi Kehamilan

Kehamilan dapat memicu sekaligus memacu terjadinya perubahan

tubuh, baik secara anatomis, fisiologis maupun biokimiawi. Perubahan

ini dapat terjadi sistemik atau lokal. Tujuannya untuk menyejahterakan

janin, meskipun kerap mengabaikan kesehatan ibu.

a. Sistem Kardiovaskular

Pembesaran uterus menekan pembuluh darah yang melewati

rongga panggul dan paha. Jika wanita tidur terlentang uterus yang

besar ini juga menekan vena cava. Keadaan yang pertama

menyebabkan aliran balik terganggu sehingga darah mengumpul

pada tungkai bawah. Kondisi yang kedua menyusutkan aliran darah

ke atrium kanan. Dampak kedua kondisi tersebut yaitu hipotensi.

Hipotensi postural dicetuskan oleh terganggunya aliran darah

melalui rongga panggul, sementara supine hypotensive syndrome

atau vena cava syndrome dipicu oleh tekanan pada vena cava

(Arisman, 2009). Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan

sistolik dan diastolik menurun 5 sampai 10 mmHg yang disebabkan

oleh vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal selama masa

kehamilan (Klein dalam Bobak, 2004).

b. Sistem Pernafasan

Peningkatan kadar esterogen menyebabkan ligamen pada

kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.

Rahim membesar menyebabkan panjang paru-paru berkurang.

Page 30: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

11

Tinggi diafragma bergeser sebesar 4 cm selama hamil. Semakin

tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga

abdomen, pernapasan dada menggantikan pernapasan perut dan

penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit (Klein

dalam Bobak, 2004).

c. Ginjal dan Saluran Kemih

Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal

(esterogen dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran

uterus dan peningkatan volume darah (Klein dalam Bobak, 2004).

Panjang ginjal bertambah antara 1-1,5 cm. Piala ginjal melebar

sampai 60 cc (jika tidak hamil: 10 cc). Ureter diatas pintu atas

panggul melebar, memanjang dan berkelok. Statis terjadi

menyisakan banyak urin di dalam saluran pengumpul (dapat

mencapai 200 cc). Perubahan fungsi ginjal diduga akibat

peningkatan hormon ibu, hormon plasenta (adreno corticotropic

hormone/ ACTH), antidiuretic hormone/ ADH, aldosteron, kortisol,

human chronic somato-mammotropin), hormon tiroid serta faktor

lain, seperti penigkatan volume plasma. Glomerular Filtration Rate

(GFR) meningkat sampai 50% (Arisman, 2009).

d. Sistem Endokrin

Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder ringan,

suatu refleksi peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D. Janin

Page 31: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

12

membutuhkan glukosa dalam jumlah yang signifikan untuk

pertumbuhan dan perkembangannya sehingga menghabiskan

simpanan glukosa ibu dan menurunkan kemampuan ibu mensintesis

glukosa dengan menghabiskan asam amino ibu sehingga kadar

glukosa darah ibu menurun. Akibatnya pada awal kehamilan

pankreas menurunkan produksi insulinnya. Progesteron

menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan subkutan di abdomen,

punggung dan paha atas yang berfungsi sebagai cadangan energi

baik masa hamil dan menyusui. Aldosteron mempertahankan

natrium. Tiroksin mengatur metabolisme. Hormon paratiroid

mengontrol metabolisme kalsium dan magnesium. Human Placental

Lactogen (hPL) berperan sebagai hormon pertumbuhan. Human

Chorionic Gonadotropin (hCG) menginduksi mual dan muntah pada

beberapa ibu selama awal kehamilan (Klein dalam Bobak 2004).

e. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan mengalami beberapa perubahan seperti,

nafsu makan meningkat, muncul rasa mual dan muntah, perubahan

terhadap sensasi rasa dan peningkatan absorbsi zat gizi (Nasir,

2013). Pertumbuhan esterogen memperbanyak sekresi air ludah dan

sifatnya menjadi lebih asam. Kondisi ini memudahkan terjadinya

gigi berlubang dan sekaligus menjelaskan bahwa lubang gigi tidak

disebabkan oleh kekurangan kalsium karena kalsium gigi bersifat

stabil (Arisman, 2009).

Page 32: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

13

f. Kandung Empedu dan hati

Penurunan tonus dinding otot polos menyebabkan fungsi

kandung empedu berubah. Waktu pengosongan memendek dan

sering tidak tuntas. Cairan empedu mengental dan sering terjadi

statis yang memudahkan terbentuknya batu empedu.

Fungsi hati berubah meskipun morfologinya tidak berubah.

Kegiatan alkalin fosfatase dalam serum menigkat dua kali lipat,

diduga akibat dari penambahan isoenzim alkalin fosfatase plasenta.

Kadar albumin dan globulin plasma menurun, penurunan ini

terbilang normal karena terjadi pada keadaan hamil (Arisman, 2009).

g. Perubahan Psikologi

Teori Rubin menyatakan perubahan psikologi yang terjadi pada

trimester satu meliputi ambivalen, takut, fantasi dan khawatir.

Trimester kedua, perubahan meliputi perasaan lebih nyaman serta

kebutuhan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin

meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.

Trimester tiga, perubahan terjadi meliputi memiliki perasaan aneh,

lebih introvert dan mereleksikan pengalaman masa lalu (Saminem,

2006).

Page 33: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

14

B. Gizi Ibu Hamil

1. Pengertian

Zat gizi adalah subastansi makanan yang dibutuhkan tubuh ntuk

hidup sehat, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Zat gizi tersebut dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi (terutama

karbohidrat dan lemak), sumber zat pembagunan (protein), pertumbuhan,

pertahanan dan perbaikan jaringan tubuh. Status gizi adalah cerminan

dari ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi (PERSAGI, 2009).

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan: (1) cukup

kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan

untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta; (2)

makanan padat kalori untuk membentuk lebih banyak jaringan tubuh; (3)

cukup kalori dan zat gizi untuk pertambahan berat baku selama

kehamilan; (4) perencanaan perawatan gizi untuk memperoleh dan

mempertahankan status gizi optimal, melahirkan bayi dengan baik dan

memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak; (5)

perawatan gizi dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak

diinginkan, seperti mual dan muntah; (6) perawatan gizi dapat membantu

pengobatan penyulit selama kehamilan (diabetes kehamilan); dan (7)

mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan

kepada anaknya selama hidup. Ibu hamil terjadi peningkatan protein

68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%

dibandingkan ibu yang tidak hamil (Arisman, 2009).

Page 34: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

15

2. Manfaat Gizi untuk Masa Kehamilan

Para ahli membuktikan dengan jelas bahwa ada hubungan yang

sangat erat antara kecukupan makanan ibu semasa hamil dengan keadaan

gizi bayi setelah lahir. Beberapa penelitian membuktikan bahwa masa

yang paling kritis adalah trimester ketiga, yaitu waktu umur janin telah

mencapai enam bulan, janin tumbuh dengan cepat sekali. Hal ini dapat

dilihat dari kenaikan berat badan ibu yang semakin cepat mulai trimester

kedua kehamilan. Garis pertumbuhan janin sampai mencapai usia

sembilan bulan kehamilan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Garis pertumbuhan janin tiga periode trimester kehamilan

Sumber: Moehji, 2003

Hal lain yang sangat penting adalah pertumbuhan otak selama masa

kehamilan. Otak tumbuh melalui dua cara yaitu: sel otak jumlahnya

bertambah sampai pada suatu saat mencapai jumlah sel tertentu dan

setelah jumlah sel otak mencapai yang seharusnya, maka pertumbuhan

otak berlangsung dengan cara sel-sel tersebut membesar sampai ukuran

tertentu. Pertumbuhan sel otak ini sangat dipengaruhi keadaan gizi ibu.

Saat

pembuahan

Tiga

bulan

Enam

bulan

Saat

lahir

Page 35: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

16

Sel otak jumlahnya akan mencapai jumlah seperti seharusnya, sejak

pertumbuhan berusia dua puluh minggu atau lima bulan, jika terjadi

kekurangan gizi pada ibu, maka sejumlah sel otak yang terbentuk tidak

akan mencapai jumlah seperti seharusnya.

Kedua jenis gangguan pertumbuhan sel otak akibat kurang gizi akan

berakibat terganggunya pertumbuhan mental pada masa kanak-kanak

dengan tanda-tanda: anak kurang mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan, kemampuan sosial anak berkurang dan kemampuan verbal

juga tidak begitu baik sehingga akan mempengaruhi Quosen Kecerdasan

(Intelegensi Quotient I.Q.) anak. Hal ini menyebabkan terjadinya

kesukaran pada kanak-kanak tersebut dalam mengikuti pelajaran yang

akan diberikan di sekolah dikemudian harinya, karena rendahnya daya

konsentrasi (pemusatan pikiran) dan sebagainya (Moehji, 2013).

3. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi menurut Supariasa (2002) dalam Najoan (2011),

dibagi menjadi dua yaitu penilaian secara langsung dan secara tidak

langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi

empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.

Penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi tiga penilaian

yaitu survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.

Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan pengukuran biokimia dan

antropometri (Arisman, 2009). Penilaian biokimia adalah penilaian gizi

Page 36: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

17

yang penting pada darah maupun urine dan dapat mendeteksi keadaan

kekurangan gizi pada tingkat dini (Sayogo, 2007). Penilaian antropomrtri

adalah penilaian ukuran tubuh manusia (Syafiq, 2006). Penilaian status

gizi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengukuran

antropometri. Pengukuran antropometri memiliki kelebihan: prosedurnya

sederhana, aman dan dilakukan untuk jumlah sampel besar; relatif tidak

membutuhkan tenaga ahli; alat murah, mudah dibawa dan tahan lama;

metodenya tepat dan akurat karena dapat dibakukan; dapat

menggambarkan keadaan gizi masa lampau; serta sudah memiliki

ambang batas yang jelas Gibson (2005) dalam Najoan (2011).

Antropometri yaitu ilmu yang mempelajari ukuran tubuh manusia

yang dapat memberikan indikasi gizi dan pengkajian gizi (Boyne dalam

Bobak, 2004). Pengukuran antropometri ibu hamil yang paling sering

digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan LILA selama

kehamilan (Proverawati dan Siti, 2009 dalam Choirunnisa, 2010).

Penilaian yang lebih baik untuk menilai status gizi ibu hamil yaitu

dengan pengukuran LILA, karena pada ibu hamil dengan malnutrisi (gizi

kurang atau lebih) kadang-kadang menunjukkan udem tetapi jarang

mengenai lengan atas (Satriono, 2002 dalam Eddyman, 2012). Berat

badan prahamil di Indonesia, umumnya tidak diketahui sehingga LILA

dijadikan indikator gizi kurang pada ibu hamil (Ariyani, 2012).

Page 37: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

18

a. Lingkar Lengan Atas (LILA)

1) Pengertian

LILA adalah lingkar lengan bagian atas pada bagian trisep.

LILA digunakan untuk perkiraan tebal lemak-bawah-kulit

(Almatsier, 2011). LILA adalah cara untuk mengetahui gizi

kurang pada wanita usia subur umur 15-45 tahun yang terdiri dari

remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS).

Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau

perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran LILA

cukup representatif, dimana ukuran LILA ibu hamil erat dengan

IMT ibu hamil yaitu semakin tinggi LILA ibu hamil diikuti pula

dengan semakin tinggi IMT ibu. Penggunaan LILA telah

digunakan di banyak negara sedang berkembang termasuk

Indonesia (Hidayati, 2011).

2) Ambang batas

Penelitian Ariyani (2012) di seluruh provinsi di Indonesia

melaporkan, ambang batas yang digunakan untuk menentukan

seorang ibu hamil gizi kurang adalah 23,5 cm. Ambang batas

LILA <23,5 cm atau dibagian pita merah LILA menandakan gizi

kurang dan ≥23,5 cm menandakan gizi baik. LILA < 23,5

termasuk kelompok rentan kurang gizi (Kemenkes RI, 2012).

LILA menunjukkan status gizi ibu hamil dimana <23,5 cm

menunjukkan status gizi kurang (Haryani, 2012 dalam Anastasia,

2013).

Page 38: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

19

3) Tujuan

LILA digunakan untuk keperluan skrining, tidak untuk

pemantauan, mengetahui gizi kurang dan relatif stabil. Ukuran

LILA selama kehamilan hanya berubah sebanyak 0,4 cm.

Perubahan ini selama kehamilan tidak terlalu besar sehingga

pengukuran LILA pada masa kehamilan masih dapat dilakukan

untuk melihat status gizi ibu hamil sebelum hamil (Ariyani,

2012). Berlainan dengan berat badan yang terus naik dari awal

sampai akhir umur kehamilan dan dapat digunakan untuk

memonitor status gizi ibu hamil, maka LILA tidak dapat

digunakan untuk keperluan tersebut, karena LILA relatif stabil

pada setiap bulan umur kehamilan. Pengukuran LILA independen

terhadap umur kehamilan (Frensley, 2012). Implikasi ukuran

LILA terhadap berat badan bayi adalah LILA menggambarkan

keadaan konsumsi makanan terutama konsumsi energi dan

protein dalam jangka panjang (Flora, 2013).

4) Cara mengukur

Cara mengukur LILA menurut Almatsier (2011) dan Depkes

(2001) dalam Mulyaningrum (2009):

a) Lengan kiri diistirahatkan dengan telapak tangan menghadap

ke paha (sikap tegap).

b) Cari pertengahan lengan atas dengan memposisikan siku

membentuk sudut 900. Kemudian ujung skala cliper (pita ukur)

yang bertuliskan angka 0 diletakkan di tulang yang menonjol

Page 39: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

20

dibagian bahu atau acromion dan ujung lain pada siku yang

menonjol atau olecranon.

c) Pertengahan lengan diberi tanda dengan spidol, lengan

kemudian diluruskan dengan posisi telapak tangan menghadap

ke paha.

d) Cliper dilingkarkan (tidak dilingkarkan terlalu erat dan tidak

longgar) pada bagian tengah dan bagian trisep lengan dengan

memasukkan ujung pita kedalam ujung yang lain; angka yang

tertera pada caliper (beberapa pita ukuran bertanda panah)

menunjukkan ukuran LILA.

Gambar 2.2 Pengukuran LILA

Sumber: Pedoman pengukuran dan pemeriksaan Depkes RI, 2007

4. Faktor Risiko Status Gizi Ibu Hamil

Penilaian status gizi ibu hamil meliputi evaluasi terhadap faktor

risiko diet, pengukuran antropometri dan biokimiawi. Faktor risiko diet

dibagi dalam dua kelompok, yaitu risiko selama hamil dan risiko selama

Page 40: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

21

perawatan (antenatal). Risiko yang pertama adalah (a) usia dibawah 18

tahun, (b) keluarga prasejahtera, (c) food fadiasm, (d) perokok berat, (e)

pecandu obat dan alkohol, (f) berat <80% atau >120%, berat baku, (g)

terlalu sering hamil: 8 kali dengan sela waktu <1 tahun, (h) riwayat

obstetrik buruk: pernah melahirkan anak mati dan (i) tengah menjalani

terapi gizi untuk penyakit sisitemik. Sementara itu, pertambahan berat

tidak adekuat (<1 kg/bulan), pertambahan berat berlebihan (>1

kg/minggu), dan Hb <11gr (terendah 9,5 gr) dan Ht <33% (terendah

30%) termasuk dalam risiko kedua. Selain itu, Taffel (1986) melaporkan

analisa data hasil Survei Kelahiran Nasional dan Kematian Janin tahun

1980 berkaitan antara gizi dan kehamilan. Berat badan ibu yang rendah

dikaitkan: berat badan sebelum kehamilan yang tinggi, budaya, berusia

35 tahun atau lebih, anak remaja, pendidikan kurang dari sembilan tahun,

pendapatan rendah dan merokok (Walker, 1991).

a. Umur

Umur ibu merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan.

Depkes RI (2002) menggolongkan umur ibu menjadi dua kategori

yaitu umur yang berisiko (dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun)

dan tidak berisiko (umur 20 sampai 35 tahun). Kelompok umur

dibawah 20 tahun berdasarkan fisiologinya masih dalam masa

pertumbuhan, organ reproduksinya belum cukup matang untuk

dibuahi sehingga dapat berisiko besar mengalami keguguran,

perdarahan selama kehamilan, gizi kurang dan kurang perawatan

selama periode pra-kelahiran. Kelompok umur diatas 35 tahun

Page 41: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

22

dianggap sudah tidak mampu lagi menerima kehamilan karena fisik

yang tergolong tua untuk kehamilan, lemah menerima beban

kehamilan, organ reproduksi sudah kaku dan tidak elastis lagi

(Kliranayungie, 2012).

b. Tingkat Pendidikan

Menurut UU No. 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 1 Butir 1 yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 2014).

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 35

Tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan gerakan nasional

percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan

tahun dan pemberantasan buta aksara (Nandya Media, 2007). Sistem

Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang

saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional. Menurut Sisdiknas 2003, jenjang pendidikan formal terdiri

atas pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar terdiri

dari: Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dan SMP/ Mts. Pendidikan

tinggi, terdiri dari: SMA dan MA, SMK dan MAK, Akademi,

Page 42: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

23

Institut, Sekolah Tinggi, dan Universitas (Farhani, 2014). Tingkat

pendidikan sangat mempengaruhi kemampuan penerimaan informasi

gizi, jika semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah

menerima informasi gizi, dibandingkan dengan pendidikan yang

lebih rendah (Agustian, 2010).

c. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah jumlah semua hasil perolehan yang

didapat oleh anggota keluarga dalam bentuk uang hasil

pekerjaannya. Pendapatan adalah jumlah penghasilan keluarga

(suami dan istri) dalam kurun waktu per bulan (Sianpar, 2013).

Kategori pendapatan yang digunakan yaitu UMR Depok tahun 2014

sesuai dengan keputusan gubernur Jawa Barat No. 561/Kep.108-

Bangsos/2012, Tanggal 21 Nopember 2013. Keadaan ekonomi

keluarga mempengaruhi pemilihan ragam dan kualitas bahan

makanan (Wibisono, 2008). Menurut Arisman (2009), tingkat

pendapatan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi ibu hamil. Tingkat

pendapatan keluarga yang tidak sesuai yang dibutuhkan maka

kebutuhan gizi yang diperoleh tidak terpenuhi baik (Sianipar, 2013).

Ibu dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam

penyediaan makanan bergizi (Alimul, 2008). Status gizi ibu hamil

yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, dengan status

gizi yang baik nantinya ibu akan melahirkan bayi yang normal, sehat

Page 43: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

24

tidak mudah terkena penyakit dibanding ibu yang status sosial dan

ekonomi kurang yaitu ibu hamil berstatus gizi kurang cenderung

melahirkan bayi BBLR dan mengalami risiko kematian (Asiyah,

2014).

5. Komponen Nutrisi pada Masa Kehamilan

Nutrisi diperlukan dalam jumlah besar pada ibu hamil daripada yang

dibutuhkan orang dewasa normal. Laju metabolik basal (Basal Metabolic

Rate [BMRI]) menigkat 20% selama masa hamil. Peningkatan ini sudah

termasuk pemakaian energi untuk sintesis jaringan.

a. Energi

Tambahan energi dalam kilo kalori (kkal) yang dibutuhkan

selama masa hamil di tentukan oleh perubahan Basal Metabolic Rate

(BMR) ibu, berat terhadap tinggi ibu, aktifitas fisik dan usia.

Peningkatan kebutuhan basal ini plus energi yang dibutuhakan untuk

metabolisme jaringan baru adalah sekitar 80.000 kalori sepanjang

masa hamil. Ibu yang berat badannya rendah (BMI < 19) atau ibu

yang melakukan latihan berat selama hamil memerlukan energi

tambahan. Ibu yang mengalami obesitas dianjurkan untuk

menggunakan berat badan yang diinginkan atau berat antara berat

saat ini dan berat yang diinginkan sebagai patokan dalam

menghitung kebutuhan energi (Boyne dalam Bobak, 2004). Menurut

Angka Kecukupan Gizi (AKG) (2004), pertambahan yang

Page 44: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

25

dibutuhkan selama kehamilan adalah 180 kkal pada trimester satu

dan 300 kkal pada trimester dua dan tiga (Mulya, 2011).

b. Protein

Protein merupakan zat gizi dasar untuk pertumbuhan janin,

pembentukan carian amnion, simpanan untuk kebutuhan aktifitas

sehari-hari, pembesaran rahim, kelenjar payudara dan plasenta.

Sumber makanan sebaiknya dari sumber bahan pangan hewani

seperti telur, ikan, daging tak berlemak dan susu (Nasir, 2013).

Rekomendasi protein juga bervariasi sesuai usia. Berikut ini

adalah pedoman yan dianjurkan: wanita dewasa (>18 tahun): 1,3 g

protein per kilogram berat badan saat hamil; anak remaja (15 sampai

18 tahun): 1,5 g protein per kilogram berat badan saat hamil; anak

yang lebih muda (<15 tahun): 1,7 g protein per kilogram berat badan

saat hamil (Boyne dalam Bobak, 2004).

c. Vitamin dan Mineral

Terjadi peningkatan kebutuhan vitamin A, D, E dan K selama

hamil. Vitamin A merupakan faktor penting untuk perkembangan

sel, memelihara jaringan epitel, imunitas tubuh, untuk pertumbuhan

janin dan harus diperhatikan karena bersifat teratogenik. Asupan

vitamin A yang dianjurkan selama kehamilan menurut AKG (2004)

yaitu sebesar 800 RE.

Page 45: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

26

Vitamin D diyakini memiliki efek pada keseimbangan kalsium

selama kehamilan. Vitamin D bersamaan dengan kalsium berperan

dalam pembentukan jaringan skeletal. Bagi yang berada di Indonesia

penambahan asupan tidak diperlukan jika merujuk ke AKG 2004,

karena paparan sinar matahari yang cukup.

Kekurangan vitamin E sangat jarang terjadi sehingga seringkali

tidak menjadi perhatian kesehatan ibu hamil dan janin. Secara umum

vitamin E berperan dalam proses reproduksi. Asupan vitamin E yang

berlebih harus dihindari karena dapat menyebabkan aborsi spontan.

Vitamin K diproduksi oleh flora dalam saluran cerna. Transpor

melalui plasenta berjalan sangat lambat, sehingga kebanyakan bayi

lahir dengan kadar vitamin K yang rendah. Rekomendasi yang

diberikan adalah supaya setiap neonatus mendapat injeksi vitamin K

dalam dua jam setelah lahir untuk mencegah risiko perdarahan

intraventrikuler (Nasir, 2013).

Fungsi tiamin, riboflavin, piridoksin (B6) dan kobalamin (B12)

yang penting adalah sebagai koenzim dalam metabolisme energi.

Kebutuhan akan vitamin-vitamin ini meningkat selama trimester

kedua dan ketiga, yakni ketika masukan energi meningkat.

Peningkatan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi

beraneka makanan, yang mencakup padi-padian utuh, daging,

produk susu dan sayuran berdaun hijau. Kadar B12 yang rendah pada

ibu dihubungkan dengan kelahiran bayi prematur dan kelainan

Page 46: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

27

sistem saraf pusat pada keturunannya. Vitamin C (asam askorbat)

berperan dalam pembentukan dan integritas jaringan serta dalam

upaya meningkatkan absorpsi besi, terutama besi bukan-hem (besi

yang bukan berasal dari daging). Asupan harian yang

direkomendasikan sebesar 70 mg atau sekurang-kurangnya satu

gelas air jeruk (Boyne dalam Bobak, 2004).

d. Besi (Fe)

Tambahan besi dalam bentuk garam ferrous dengan jumlah

dengan dosis 30 mg per hari biasanya mulai di berikan sejak

kunjungan prenatal guna mempertahankan cadangan ibu dan

memenuhi kebutuhan janin. Defisiensi besi atau anemia pada ibu

hamil dapat menyebabkan oksigen untuk janin menurun,

mengakibatkan IUGR (intrauterine growth retardation) dan pada ibu

menyebabkan peningkatan gangguan jantung dan komplikasi lain

selama melahirkan (Boyne dalam Bobak, 2004).

e. Kalsium (Ca)

Kalsium merupakan zat gizi penting dalam pembentukan dan

pemeliharaan tulang dan gigi, penggumpalan darah dan aktifitas otot.

AKG 2004 menganjurkan ibu hamil mengkonsumsi 950 mg kalsium

per hari. Penambahan yang dianjurkan adalah 150 mg per hari,

sedangkan kebutuhan saat tidak hamil adalah 800 mg (Nasir, 2013).

Page 47: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

28

Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya seperti susu

murni, yoghurt, keju; udang, sarden kaleng dan beberapa bahan

makanan nabati seperti sayuran warna hijau tua (Arisman, 2009).

f. Asam Folat

Asam folat sangat berperan dalam sintesis DNA dan untuk

meningkatkan eritropoiesis (produksi sel darah merah), sehingga

sangat dibutuhkan oleh sel yang sedang mengalami pertumbuhan

cepat, seperti sel jaringan janin dan plasenta. Rekomendasi untuk ibu

yang kemungkinan hamil sebaiknya mengkonsumsi 400 ug asam

folat per hari. Sedangkan ibu hamil dianjurkan untuk menambah

asupan sehingga total saat kehamilan adalah 600 ug (Nasir, 2013).

Sumber makanan utama yang mengandung folat ialah sayuran

berdaun hijau tua, jeruk, pisang, gandum utuh, hati dan kentang

(Boyne dalam Bobak, 2004).

g. Seng/ Zinc (Zn)

Seng adalah unsur berbagai enzim yang berperan dalam berbagai

alur metabolisme utama. Seng dapat diperoleh dari daging, kerang,

roti gandum utuh atau sereal (Boyne dalam Bobak, 2004). Menurut

AKG (2004), penambahan Zinc adalah 1,7 mg per hari dari

kebutuhan normal sebesar 9,8 mg per hari (Nasir, 2013).

Page 48: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

29

h. Natrium (Na)

Upaya membatasi masukan natrium dipakai untuk

mengendalikan edema perifer ringan kehamilan yang disebabkan

oleh hormon. Tidak ada perkiraan kebutuhan natrium yang

direkomendasikan RDA, tetapi pedoman yang dapat diterima adalah

2 sampai 3 gr sehari, kecuali jika kondisi medis ibu tidak

memungkinkan untuk menerima jumlah tersebut (Boyne dalam

Bobak, 2004).

i. Iodium (I)

Pemenuhan kebutuhan iodium sebaiknya dilakukan sebelum

kehamilan atau pada masa kehamilan awal. Kekurangan iodium akan

menyebabkan kelainan pada janin dan bayi seperti lahir mati,

kretinisme, keterbelakangan mental dan intelektual rendah. Menurut

AKG (2014), asupan iodium yang dianjurkan ibu hamil 50 ug,

sehingga total sekitar 200 ug, pemberian dapat dilakukan dalam

bentuk kapsul beriodium ataupun injeksi (Nasir, 2013).

Page 49: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

30

C. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Dimodifikasi dari Kemenkes RI (2010), Institute Of Medicine (IOM) (1990),

Arisman (2009), Anastasia (2013) dan Taffel (1986)

Faktor yang

mempengaruhi status

gizi:

Umur Ibu Hamil

Tingkat

Pendidikan

Pendapatan

Keluarga

Budaya

Konsumsi Rokok

Riwayat penyakit

Asupan makanan

Pengukuran Status Gizi Ibu hamil

Pengukuran Antropometri:

LILA

IMT prahamil

Kenaikan berat badan

Pengukuran Biokimia:

Hemoglobin

Ibu Hamil

Trimester I:

1. Sindroma morning

sickness, mual,

muntah, dan nafsu

makan berkurang.

2. Masa pembentukan

organ-organ penting

pada janin seperti

otak, saraf, dan

organ reproduksi.

3. Pertambahan BB ibu

sebaiknya 1,5-2,0

kg.

Trimester II:

1. Nafsu makan

sudah pulih

kembali, keluhan

mual dan muntah

sudah berkurang.

2. Pembentukan

plasenta, ketuban,

menambah volume

darah dan dialirkan

ke seluruh tubuh.

3. Pertambahan BB

ibu sebaiknya 4,0-

6,0 kg.

Trimester III:

1. Nafsu makan

sangat baik dan

kebutuhan gizi

semakin

meningkat.

2. Masa

pematangan dan

pertumbuhan

janin yang

sangat pesat.

3. Pertambahan BB

ibu sebaiknya

6,0-8,0 kg.

Page 50: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

31

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Penelitian

Variabel penelitian adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai

variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat

diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya (Setiadi, 2007).

Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu status gizi ibu hamil

berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju,

Kota Depok.

Bagan 3.1 Kerangka konsep

Status Gizi Ibu Hamil

Pengukuran antropometri: LILA

Karakteristik Umur Ibu hamil

Tingkat Pendidikan

Pendapatan Keluarga

Page 51: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

32

No. Variabel Definisi Penelitian Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1.

Status gizi ibu

hamil

Status gizi merupakan gambaran

terpenuhinya kebutuhan gizi, yang

di observasi dengan indikator:

a. LILA adalah penilaian status

gizi untuk mengetahui ibu

hamil umur 15-45 tahun

mengalami gizi kurang

Pita ukur LILA

Gizi baik, jika ukuran LILA ≥

23,5 cm

Gizi kurang, jika ukuran LILA <

23,5 cm

(Kemenkes RI, 2012)

Ordinal

2. Umur

Usia individu yang terhitung mulai

dilahirkan sampai saat pengambilan

data

Lembar

penelitian

Tidak Berisiko:

20-35 tahun

Berisiko:

< 20 tahun atau > 35 tahun

(Depkes, 2002)

Ordinal

B. Definisi Operasional Penelitian

Table 3. 1 Definisi Operasional

Page 52: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

33

3. Tingkat

Pendidikan

Pendidikan formal tertinggi yang

dinyatakan lulus

Lembar

penelitian

Pendidikan dasar:

SD dan SMP

Pendidikan tinggi:

SMA, Akademi, dan Perguruan

tinggi

(Sisdiknas, 2003)

Ordinal

4. Pendapatan

Keluarga

Jumlah penghasilan keluarga

(suami dan istri) per bulan

Lembar

penelitian

UMR Depok

Tinggi:

Rp ≥2.397.000

Rendah:

Rp < 2.397.000

(Keputusan Gubernur Jawa Barat

No. 561/Kep.108-Bangsos/2012

Tahun 2013)

Ordinal

Page 53: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

34

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan desain

analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan memaparkan variabel penelitian secara

deskriptif tanpa melakukan analisa hubungan antar variabel yang di teliti

(Dharma, 2011). Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian

dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali

waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit (Hidayat, 2008).

Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil

berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju Kota

Depok.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2015 di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok. Kelurahan Sukamaju memiliki satu puskesmas, yaitu

puskesmas Villa pertiwi. Puskesmas memiliki 35 posyandu yang tersebar di

setiap RW. Penelitian ini hanya 20 posyandu yang diikutsertakan dalam

penelitian karena hanya 20 posyandu yang bersedia untuk dilaksanakannya

peneltian di wilayah posyandu tersebut. Waktu pelaksanaan berbarengan

dengan pelaksanaan posyandu bersama kader. Kader membantu dalam

pencarian ibu hamil hingga kunjungan rumah.

Page 54: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

35

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang

kita lakukan (Hastono dan Luknis, 2010). Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil periode bulan Maret-April 2015 di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok. Menurut kader, diseluruh posyandu di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok jumlah ibu hamil adalah 195 orang.

2. Sampel

Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan

kemampuan mewakilkannya (Setiadi, 2007). Metode sampling sampel

menggunakan teknik purposive sampling yaitu suatu metode

pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud atau tujuan

tertentu yang di tentukan oleh peneliti (Dharma, 2011).

Pengambilan sampel mengacu pada kriteria inklusi yang ditetapkan

oleh peneliti. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah

a. Ibu hamil yang berumur 15-45 tahun.

b. Ibu hamil yang memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

c. Bersedia untuk menjadi responden.

Sedangkan, kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah

a. Ibu hamil yang pindah rumah di luar kelurahan Sukamaju Kota

Depok.

Page 55: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

36

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai

dengan ketentuan rumus besar sampel yang sesuai dengan rancangan

penelitian yaitu rumus sampel deskriptif kategorik.

Keterangan:

N : Jumlah sampel

Zα : Deviat baku alfa, yang ditentukan oleh tingkat kepercayaan =

1,96

P : Prevalensi = 27,4 % = 0,274 proporsi kategori variabel yang di

teliti (Faktor- faktor kurang energi kronis pada ibu hamil di Jawa

Barat (Ananlisis Lanjutan ) berjumlah 27,4% (Sumarno,

2005)

Q : 1 – P = 1 – 0,274 = 0,726

D : Presisi (tingkat kesalahan) 10 % = 0,1

Maka besar sampel yang dihasilkan adalah

( )

( )

( )

( )

Untuk menghindari terjadinya sampel yang drop out maka peneliti

menambahkan 10% dari jumlah sampel: 10% x 76 = 7,6 = 8 ibu hamil.

Jadi, total sampel dalam penelitian ini adalah 84 responden. Penelitian ini

yang ditemukan ada 111 ibu hamil, namun ada 11 ibu hamil yang

Page 56: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

37

memiliki catatan buku KIA tidak lengkap, sehingga hanya 100 ibu hamil

yang dijadikan responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara,

pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan

informasi dari responden (Gulo, 2010). Jenis instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pengukuran status gizi ibu hamil yang diukur

dengan indikator pengukuran antropometri yaitu pengukuran LILA dan buku

KIA untuk mengetahui trimester ibu hamil. Pengukuran LILA menggunakan

pita LILA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm.

E. Langkah-langkah pengumpulan data

1. Sumber Data

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

diperoleh melalui pengukuran antropometri dengan menggunakan lembar

penelitian yang memenuhi kriteria inklusi untuk menjadi responden.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti.

2. Prosedur Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini melalui beberapa tahap

yaitu:

a. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji, peneliti

mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 57: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

38

b. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Dinas

Kesehatan Kota Depok dan Kesbangpol Kota Depok.

c. Setelah surat permohonan izin penelitian disetujui oleh Dinas

Kesehatan Kota Depok dan Kesbangpol Kota Depok, peneliti

mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Puskesmas Villa

Pertiwi Kota Depok.

d. Setelah disetujui oleh Kepala Puskesmas Villa Pertiwi, peneliti

menemui bidan di poli KIA untuk menjelaskan tujuan dan maksud

penelitian.

e. Peneliti bersama bidan mencari responden dengan mengunjungi

posyandu dan kader posyandu. Setelah itu menjelaskan tujuan dan

maksud penelitian bersama kader posyandu peneliti mencari calon

responden dan peneliti melakukan penelitian hingga kunjungan

rumah.

f. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan konsekuensi penelitian

kepada calon responden.

g. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) terhadap

responden untuk ditanda tangani apabila setuju menjadi responden

penelitian.

h. Menjelaskan cara pengisian lembar penelitian kepada responden

penelitian.

i. Responden mengisi lembar penelitian.

Page 58: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

39

j. Peneliti melakukan pengukuran LILA kepada responden dan

melengkapi lembar penelitian dari buku KIA responden dan

wawancara dengan responden.

k. Setelah data terkumpul peneliti mulai melakukan pengolahan data dan

analisa data yang telah ditetapkan oleh peneliti.

F. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah-langkah

pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan dengan menggunakan lembar penelitian

yang berisi tentang status gizi ibu hamil dan faktor yang mempengaruhi

status gizi ibu hamil.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa ketegori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer,

dengan kode:

a. Kategori status gizi berdasarkan LILA, kode 1= “gizi baik (LILA ≥

23,5 cm )” dan 2= “gizi kurang (LILA < 23,5 cm).”

Page 59: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

40

b. Kategori trimester, dengan kode 1= “trimester I,” 2= “trimester II”

dan 3= “trimester III.”

c. Kategori umur, dengan kode 1= “20-35 tahun” dan 2= “< 20 tahun

atau > 35 tahun.”

d. Kategori tingkat pendidikan, dengan kode 1= “Pendidikan tinggi dan

2= “Pendidikan dasar.”

e. Kategori pendapatan keluarga, dengan kode 1= “Rp≥2.397.000” dan

2= “Rp<2.397.000).”

3. Entry data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam database komputer melalui program SPSS 20 ke dalam data

base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi.

4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau setiap responden

selesai dimasukkan, perlu diperiksa kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,

kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi.

5. Melakukan teknik analisis

Data dibuat dalam tabel distribusi frekuensi mengenai status gizi ibu

hamil berdasarkan LILA dengan faktor yang mempengaruhi yaitu umur,

tingkat pendidikan, dan pendapatan keluarga. Analisa dilakukan terhadap

Page 60: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

41

tiap variabel dari hasil penelitian yang di tampilkan dengan tabel

distribusi frekuensi dan dinarasikan.

G. Analisa data

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat dilakukan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan data secara sederhana, menggambarkan karakter

masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap-tiap variabel yang diteliti dalam

penelitian ini. Analisa yang dilakukan dari tiap variabel hasil penelitian

ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan.

Analisa univariat pada penelitian meliputi: pengukuran LILA dan faktor

yang mempengaruhi status gizi ibu hamil di Kelurahan Sukamaju, Kota

Depok.

H. Etika Penelitian

Masalah etik penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etik penelitian harus diperhatikan

(Hidayat, 2008). Masalah etik harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

Page 61: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

42

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi reponden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengetahui dampaknya. Jika subjek

bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etik keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada format

pengukuran dan hanya menuliskan kode pada lembar data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Page 62: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

43

BAB V

HASIL PENELITIAN

Peneliti akan menyajikan data hasil penelitian pada bab ini meliputi:

gambaran lokasi penelitian, status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran LILA, status

gizi ibu hamil berdasarkan ukuran LILA tiap trimester, karakteristik umur ibu

hamil, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga di Kelurahan Sukamaju, Kota

Depok yang berjumlah 100 responden. Penelitian ini dilakukan dengan

pengukuran status gizi ibu hamil dan mencatat di lembar penelitian. Hasil

penelitian disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari hasil univariat dengan

mendeskripsikan masing-masing variabel yang menggunakan distribusi frekuensi

dengan ukuran presentase.

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Kelurahan Sukamaju merupakan salah atu wilayah yang berada di

Kecamatan Tapos, Kota Depok. Kelurahan ini memiliki 54.945 jiwa dengan

luas 388 Ha. Wilayah ini membawahi 29 RW dan 162 RT. Kelurahan ini

berbatasan dengan Kelurahan Cisalak di sebelah utara, kelurahan Cilodong

di sebelah selatan, Jalan Raya Jakarta Bogor di sebelah barat dan Kelurahan

Sukmajaya di sebelah timur.

Kelurahan Sukamaju memiliki fasilitas kesehatan yaitu, satu rumah sakit,

satu rumah bersalin, Puskesmas Villa Pertiwi Kelurahan Sukamaju yang

membawahi 35 posyandu yang diadakan satu bulan sekali. Kegiatan

posyandu dilakukan oleh bidan dan kader. Pemeriksaan status gizi ibu hamil

tidak dilakukan oleh kader.

Page 63: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

44

B. Hasil Analisis Univariat

Hasil univariat pada penelitian ini dilakukan pada variabel penelitian

yang meliputi: status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran LILA serta status gizi

ibu hamil berdasarkan LILA tiap trimester, karakteristik umur ibu hamil,

tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga dari 100 responden.

1. Status Gizi ibu hamil berdasarkan LILA

Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil berdasarkan LILA pada tabel

5.1:

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi satus gizi ibu hamil berdasarkan LILA di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 (n=100)

Status Gizi Frekuensi

Jumlah Presentase

Gizi baik 85 85,0%

Gizi kurang 15 15,0%

Total 100 100,0%

Berdasarkan tabel 5.1 distribusi frekuensi status gizi ibu hamil

berdasarkan ukuran LILA di Kelurahan Sukamaju Kota Depok Maret-

April 2015 menunjukkan bahwa 85 responden (85,0%) bergizi baik dan

15 responden (15,0%) bergizi kurang.

Page 64: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

45

Distribusi status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran LILA tiap trimester

pada tabel 5.2:

Tabel 5.2

Distribusi trimester dan status gizi ibu hamil berdasarkan LILA

di Kelurahan Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 (n=100)

Berdasarkan tabel 5.2 distribusi trimester dan frekuensi status gizi ibu

hamil berdasarkan ukuran LILA di Kelurahan Sukamaju Kota Depok

Maret-April 2015 menunjukkan bahwa ibu hamil yang berstatus gizi baik

pada trimester I ada lima responden (5,0%), trimester II ada 47

responden (47,0%), dan trimester III ada 33 responden (33,8%). Ibu

hamil yang berstatus gizi kurang pada trimester I ada tiga responden

(3,0%), trimester II ada lima responden (5,0%) dan trimester III ada tujuh

responden (7,0%).

2. Umur

Distribusi frekuensi kelompok umur ibu hamil pada tabel dibawah ini:

Status

gizi

Trimester I Trimester II Trimester III Total

n % n % n % n %

Gizi baik 5 5,0 47 47,0 33 33,0 85 85,0

Gizi

kurang 3 3,0 5 5,0 7 7,0 15 15,0

Total 8 8,0 52 52,0 40 40,0 100 100,0

Page 65: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

46

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di Kelurahan Sukamaju

Kota Depok Maret-April 2015 (n=100)

Umur Frekuensi

Jumlah Presentase

Kelompok umur tidak berisiko 85 85,0%

Kelompok umur berisiko 15 15,0%

Total 100 100,0%

Berdasarkan tabel 5.2 distribusi frekuensi umur ibu hamil di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 menunjukkan bahwa 85

responden (85,0%) berada pada kelompok umur tidak berisiko dan 15

responden (15,0%) berada pada kelompok umur berisiko.

3. Tingkat Pendidikan

Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 (n=100)

Tingkat Pendidikan Frekuensi

Jumlah Presentase

Pendidikan Tinggi 68 68,0%

Pendidikan Dasar 32 32,0%

Total 100 100,0%

Dari tabel 5.3 distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 menunjukkan hasil

bahwa 68 responden (68,0%) berpendidikan tinggi dan 32 responden

(32,0%) termasuk berpendidikan dasar.

Page 66: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

47

4. Pendapatan Keluarga

Distribusi frekuensi pendapatan keluarga ibu hamil dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Pendapatan Ibu Hamil di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 (n=100)

Pendapatan Frekuensi

Jumlah Presentase

Tinggi 43 43,0%

Rendah 57 57,0%

Total 100 100,0%

Dari tabel 5.4 distribusi frekuensi pendapatan keluarga di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 menunjukkan hasil bahwa 43

responden (43,0%) memiliki pendapatan di atas UMR Depok

(>Rp.2.397.000) dan 57 responden (57,0%) memiliki pendapatan di

bawah UMR Depok (≤Rp.2.397.000).

5. Umur , tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga

Distribusi frekuensi umur ibu hamil, tingkat pendidikan dan pendapatan

keluarga ibu hamil dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 67: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

48

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil, Tingkat pendidikan dan

Pendapatan Keluarga berdasarkan Status Gizi Ibu Hamil di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 (n=100)

Distribusi frekuensi umur, pendidikan dan pendapatan keluarga ibu hamil

di Kelurahan Sukamaju Kota Depok Maret-April 2015 menunjukkan

bahwa ibu hamil yang memiliki status gizi baik dengan umur tidak

berisiko ada 71 (71,0%) responden dan empat belas (14,0%) responden

dengan umur tidak berisiko, sedangkan ibu hamil yang memiliki status

gizi kurang ada empat belas (14,0%) responden dengan umur tidak

berisiko dan satu (1,0%) responden dengan umur berisiko. Ibu hamil

yang memiliki gizi baik dengan pendidikan tinggi ada 57 (57,0%)

responden dan 28 (28,0%) responden dengan pendidikan dasar,

sedangkan ibu hamil yang memiliki gizi kurang dengan pendidikan

tinggi ada sebelas (11,0%) responden dan empat (4,0%) responden

Status gizi

Umur Total

Tidak Berisiko Berisiko

n % n % n %

Gizi baik 71 71,0 14 14,0 85 85,0

Gizi kurang 14 14,0 1 1,0 15 15,0

Total responden 85 85,0 15 15,0 100 100,0

Status gizi

Tingkat Pendidikan Total

Tinggi Dasar

n % n % n %

Gizi baik 57 57,0 28 28,0 85 100

Gizi kurang 11 11,0 4 4,0 15 100

Total responden 68 68,0 32 32,0 100 100,0

Status gizi

Pendapatan Keluarga Total

Tinggi Rendah

n % n % n %

Gizi baik 36 36,0 49 49,0 85 100

Gizi kurang 7 7,0 8 8,0 15 100

Total responden 43 43,0 57 57,0 100 100,0

Page 68: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

49

dengan pendidikan dasar. Ibu hamil yang memiliki gizi baik dengan

pendapatan tinggi ada 36 (36,0%) responden dan 49 (49,0%) responden

dengan pendapatan rendah, sedangkan ibu hamil yang memiliki gizi

kurang ada tujuh (7,0%) responden yang berpendapatan tinggi dan

delapan (8,0%) responden yang berpendapatan tinggi.

Page 69: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

50

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Gambaran Status Gizi Ibu Hamil

Bab ini membahas hasil penelitian gambaran status gizi ibu hamil di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok dan keterbatasan penelitian. Pembahasan

hasil penelitian meliputi: gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar

lengan atas (LILA), umur ibu hamil, tingkat pendidikan dan pendapatan

keluarga. Pembahasan keterbatasan penelitian meliputi keterbatasan yang

dialami peneliti selama melakukan penelitian.

1. Gambaran status gizi ibu hamil berdasarkan lingkar lengan atas (LILA)

Status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (LILA) di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok didapatkan 85 (85,0%) responden memiliki

ukuran LILA ≥23,5 cm dan 15 ibu hamil memiliki ukuran LILA <23,5 cm.

Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang bertempat

tinggal di Kelurahan Sukamaju dalam kondisi status gizi baik, namun masih

ada ibu hamil dalam kondisi status gizi kurang (15,0%).

Ibu yang mengalami gizi kurang berarti ibu sudah mengalami keadaan

kurang gizi dalam waktu yang telah lama, bila ini terjadi kebutuhan gizi

untuk proses tumbuh kembang janin menjadi terhambat sehingga ibu

melahirkan bayi BBLR (Mutalazimah, 2005 dalam Hanifah, 2009). Masa

kehamilan menentukan kualitas potensi dasar sumber daya manusia (SDM).

Status gizi, kesehatan dan emosional serta pengalaman ibu selama kehamilan

akan menentukan kualitas bayi yang dilahirkan dan perkembangan

selanjutnya (Widardo, 2013). Status gizi ibu hamil yang penting dinilai

Page 70: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

51

dengan pengukuran antropometri melalui pengukuran LILA (Suharto, 2012).

Standar LILA <23,5 cm menandakan indikator gizi kurang (Depkes RI, 2008

dalam Qobadiyah, 2012).

Kemenkes RI (2010) menyatakan bahwa ibu yang sehat akan melahirkan

bayi yang sehat, gizi ibu selama kehamilan merupakan salah satu faktor

penentu yang berpengaruh pada kelahiran bayi secara normal dan bayi sehat.

Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi

oleh ibunya dan dari simpanan zat gizi dalam tubuh ibunya, oleh karena itu

ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan untuk mencukupi kebutuhan

pertumbuhan janin, kebutuhan ibu dan untuk memproduksi ASI. Ibu harus

mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengkonsumsi makanan

yang baik (Kemenkes, 2014).

Hasil penelitian ini juga didapatkan mayoritas ibu hamil berstatus gizi

baik pada trimester II (47,0%) dan berstatus gizi kurang pada trimester III

(7,0%). Ibu hamil pada trimester II memiliki nafsu makan yang mulai

meningkat dan pertumbuhan janin mulai pesat (Wirakusumah, 2010). Masa

trimester ini adalah waktu yang tepat untuk suplementasi gizi ibu (Anshor,

2010).

Penelitian Utami di RSD dr. Soegiri Lamongan (2010) menunjukkan ibu

hamil pada trimester III mayoritas menderita anemia ringan. Ibu hamil yang

mengalami gizi kurang mempunyai resiko lebih besar terutama pada trimester

III kehamilan di bandingkan dengan ibu hamil normal menurut Istiarti (2008)

dalam Ishaq, (2012). Ibu hamil yang menderita gizi kurang dan anemia

mempunyai resiko kesakitan lebih besar terutama pada trimester III,

Page 71: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

52

akibatnya ibu hamil tersebut mempunyai resiko lebih besar untuk melahirkan

bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan

yang sulit dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Maryunani, 2013

dalam Simarmata 2014).

2. Gambaran Umur ibu hamil

Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil di wilayah Kelurahan

Sukamaju Kota Depok tergolong dalam umur tidak berisiko sebanyak 85%.

Umur ibu yang paling termuda pada umur 19 tahun dan yang tertua pada

umur 39 tahun. Hasil penelitain ini menggambarkan ibu hamil yang bersatus

gizi baik dengan umur tidak berisiko (71,0%). Ibu hamil secara biologis,

dianjurkan mengandung pada usia subur (20-35 tahun) karena pada usia subur

lebih banyak energi yang dimiliki oleh ibu hamil (Hanifah, 2012). Umur

rentang ini ibu hamil dianggap cukup dewasa untuk menerima kehamilan

yang secara fisik mampu meminimalkan terjadinya “kompetisi” dalam

mencukupi kebutuhan gizi antar ibu dan bayi, sedangkan secara mental ibu

dianggap siap dan dewasa (Kliranayungie, 2012).

Umur ibu saat hamil yang terlalu muda atau terlalu tua akan

mempengaruhi kualitas janin, sebaiknya ibu hamil antara umur 20-35 tahun

(Narila, 2013). Penelitian ibu dengan umur berisiko melahirkan BBLR 6,163

kali dibanding yang berumur tidak berisiko (Sulistiani, 2014). Umur

mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang (Rosyidah, 2013).

Menurut Mawaddah (2008) dalam Sulistiyanti (2013) pengetahuan tentang

gizi dan kesehatan yang lebih baik pada umur yang lebih tinggi daripada

Page 72: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

53

umur muda karena mereka memiliki pengalaman pelayanan kesehatan yang

lebih. Aspek fisik dan psikologis (mental) juga mengalami perubahan dengan

semakin meningkatnya umur.

Penelitian ini menggambarkan juga ibu hamil yang berstatus gizi kurang

dengan kelompok umur tidak berisiko (14,0%). Penelitian sejalan dengan

penelitian Ismail (2014) ibu hamil yang bermur 25-29 tahun dan 30-35 tahun

juga mengalami gizi kurang karena ibu hamil kurang mendapatkan informasi

mengenai kehamilan tentang gizi dan berpendidikan rendah.

3. Gambaran Tingkat Pendidikan ibu hamil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu hamil di

Kelurahan Sukamaju Kota Depok mayoritas berpendidikan tinggi (68,0%).

Semakin tinggi pendidikan ibu hamil semakin baik juga untuk mengakses

informasi (Retnanigsih, 2010). Informasi tersebut dapat diperoleh dari orang

lain maupun dari media massa, semakin banyak informasi yang diperoleh

maka semakin banyak pengetahuan tentang kesehatan yang dimiliki

(Agustina, 2014). Tingkat pendidikan yang tinggi juga menyebabkan ibu

mudah dalam menerima informasi dan pengetahuan gizi yang baik sehingga

ibu berusaha untuk memilih makanan yang bernilai gizi baik daripada yang

kurang bergizi (Muliawati, 2013).

Hasil penelitian ini didapatkan ibu hamil yang berstatus gizi baik dengan

tingkat pendidikan tinggi (57,0%), hal ini senada juga di ungkapkan oleh

Mafrishah (2014) di Puskesmas Enrekang Makassar yang menyatakan bahwa

ibu hamil yang berpendidikan tinggi diharapkan tercipta pola kebiasaan

Page 73: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

54

makan yang baik dan sehat, sehingga dapat mengetahui kandungan gizi,

kebersihan dan pola makan lainnya. Semakin tinggi pendidikan, semakin

mudah ibu menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan

berkesinambungan. Ibu yang berpendidikan lebih rendah atau tidak

berpendidikan umumnya tidak dapat atau sulit untuk memahami dampak

negatif mengenai keadaan gizi kurang pada dirinya sendiri, anak dan

keluarganya yang berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan baik pada

kualitas maupun kuantitas yang dikonsumsi (Fajrina, 2012).

Penelitian ini menggambarkan juga bahwa ibu hamil yang bersatus gizi

kurang dengan tingkat pendidikan tinggi (11,0%). Hasil penelitian ini senada

dengan penelitian Ismail (2014) di Gorontalo menyatakan bahwa meskipun

ibu hamil berpendidikan tinggi tetapi pendapatannya kurang maka secara

otomatis ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi saat hamil. Penelitian

Mahirawati di Sampang (2014) menunjukkan bahwa pendidikan ibu hamil

yang tinggi namun pendapatan keluarga rendah menyebabkan daya beli

rendah yang mengakibatkan belum terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil

dari segi kualitas dan kuantitas. Penelitian Ausa (2013) di Kabupaten Gowa,

gizi kurang juga dapat terjadi jika ibu perpendidikan tinggi kurang mampu

menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi dan meskipun ibu hamil

yang berpendidikan rendah jika ibu tersebut rajin mendengarkan informasi

mengenai gizi maka ibu tersebut akan memiliki pengetahuan gizi yang lebih

baik. Penelitian Kartikasari (2013) di Semarang menyatakan pendidikan baik

belum tentu memiliki gizi baik, karena pendidikan tidak diperoleh dari

pendidikan formal tetapi dapat diperoleh juga dari pendidikan informal

Page 74: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

55

seperti perkumpulan ibu-ibu, posyandu yang membahas masalah gizi, dan

keaktifan mengikuti penyuluhan yang berhubungan dengan perbaikan gizi,

serta media lain seperti majalah, koran, televisi, radio sehingga menambah

pengetahuan ibu hamil.

4. Gambaran Pendapatan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, pendapatan keluarga di Kelurahan

Sukamaju Kota Depok menunjukkan bahwa mayoritas 57% keluarga

memiliki pendapatan. Hasil penelitian ini juga didapatkan ibu hamil yang

berstatus gizi kurang dengan pendapatan keluarga rendah (8,0%). Penelitian

ini sejalan dengan penelitian Suhardjo (2003) dalam Sianipar (2013) bahwa

tingkat pendapatan rendah cenderung mengakibatkan tingginya prevalensi

gizi kurang, karena kurangnya persediaan pangan yang bergizi. Selain itu,

menurut Trihardiani (2011) status gizi kurang cenderung dikaitkan dengan

tingkat pendapatan keluarga. Tingkat pendapatan rendah menyebabkan

menurunnya daya beli terhadap pangan dalam memenuhi kebutuhan sehingga

mempengaruhi kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi ibu hamil

memburuk.

Hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa, ibu hamil yang

berstatus gizi baik dengan pendapatan keluarga rendah (49,0%). Penelitian ini

selaras dengan penelitian Najoan, dkk (2010) bahwa pendapatan keluarga

tidak berpengaruh terhadap kejadian gizi kurang pada ibu hamil, walaupun

pendapatan keluarga rendah, tetapi mereka memiliki pengetahuan yang cukup

tentang makanan bergizi sehingga terjadi keseimbangan antara masukan

Page 75: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

56

makanan dengan asupan makanan yang diperlukan tubuh. Penelitian Susanti

(2013) juga mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mempunyai pendapatan

kurang dari UMR mengalami gizi baik, karena ibu tersebut mempunyai

pengetahuan yang baik tentang kandungan zat gizi pada makanan sehingga

ibu dapat memilih dan membeli bahan makanan yang murah tetapi masih

mengandung gizi yang baik.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yang

dapat mempengaruhi hasil penelitian, keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

pengukuran status gizi ibu hamil yang dilakukan hanya melalui pengukuran

antropometri untuk melihat status gizi jangka panjang.

Page 76: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

57

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran satus gizi ibu hamil

berdasarkan LILA di Kelurahan Sukamaju, Kota Depok dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Status gizi ibu hamil di Kelurahan Sukamaju Kota Depok mayoritas

berstatus gizi baik (85%) dan ibu berada pada trimester II (47,0%).

2. Umur ibu hamil di Kelurahan Sukamaju Kota Depok berada paling

banyak pada kelompok umur tidak berisiko (85%) dan ibu hamil bersatus

gizi baik dengan umur tidak berisiko (71,0%).

3. Tingkat pendidikan ibu hamil di Kelurahan Sukamaju Kota Depok

sebagian besar berpendidikan tinggi (68%) dan ibu hamil berstatus gizi

baik dengan tingkat pendidikan tinggi (57,0%).

4. Pendapatan keluarga ibu hamil di Kelurahan Sukamaju Kota Depok

berpendapatan rendah (57%) dan ibu hamil berstatus gizi baik dengan

pendapatan keluarga rendah (49,0%).

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran dan

pengembangan kurikulum keperawatan khususnya keperawatan

maternitas mengenai pengembangan instrumen pengkajian status gizi ibu

hamil yang lebih komperhensif meliputi komponen IMT prahamil,

Page 77: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

58

kenaikan BB selama hamil, pemeriksaan hemoglobin, asupan makanan,

gaya hidup (konsumsi rokok, obat, olahraga, alkohol), tablet tambah

darah, asupan kapsul yodium, pemeriksaan keluhan penyakit, tinggi

badan kurang dari 145 cm, pemeriksaan jasmani dan riwayat penyakit.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

a. Bagi pelayanan kesehatan, puskesmas perlu melakukan pengukuran

status gizi ibu hamil secara berkesinambungan setiap bulannya guna

mencegah gizi kurang pada ibu hamil.

b. Menjadi dasar dalam upaya promosi kesehatan status gizi ibu hamil

untuk meningkatkan gizi pada ibu hamil.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai penilaian status gizi

ibu hamil dari penilaian biokimia.

Page 78: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, dkk. “Hubungan Prilaku Ibu Hamil dalam Memenuhi Kebutuhan

Nutrisi dengan Status Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan

Anak Siti Fatimah Makassar.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, no. 5

(2014): h. 578- 583.

Agustian, E N. “Hubungan Antara Asupan Protein dengan Kekurangan Energi

Kronik (KEK) pada Ibu Hamil di Kecamatan Jebres Surakarta.” Karya Tulis

Ilmiah, Prodi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret. (Agustus, 2010).

Alimul, A. Aziz. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan. Jakarta:

Salemba Medika, 2008.

Almatsier, dkk. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2011.

Anggarani, Deri Rizki dan Yazid Subakti. Kupas Tuntas Seputar Kehamilan.

Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2013.

Anshor, Maria Ulfah dan Abdullah Galib. Parenting With Love Panduan Islami

Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang. Bandung: Mizania, 2010.

Ariyani, dkk. “Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan

Energi Kronis pada Wanita Indonesia.” Jurnal Kesehatan Masyarakat

Nasional, no. 2 (September 2012): h. 83-90.

Asiyah, siti. “Hubungan Status Gizi Ibu Selama Hamil dengan Berat Badan Bayi

Lahir Di BPM Wilayah Kerja Puskesmas Tiron Kecamatan Banyakan

Kediri”. Gema Bidan Indonesia, no. 1 (Maret 2014): h. 36-40.

Ausa, Dkk. “Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian

KEK pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa Tahun 2013.” Artikel Penelitian,

Universitas Hasanuddin (Juli, 2013): h. 2-14.

Bobak, Lowdermik J. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC, 2005.

Brokker, Chris. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC, 2008.

Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu

Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC, 2008.

Choirunnisa, M L. “Hubungan Kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas dan

Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Kejadian Berat Badan

Lahir Rendah di Kota Surakarta.” Skripsi S1 Fakultas Kedokteran,

Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

Page 79: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Dahlan, Sopiyudin. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Departemen Kesehatan RI, Informasi Seputar Kesehatan Bayi Baru Lahir.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI, 2007.

Dharma, K K. Metodologi Penelitian Keperawatan (Pedoman Melaksanakan dan

Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta: Trans Info Media, 2011.

D’Adamo, Peter. Pola Makan yang Benar untuk Bayi Anda. Jakarta: TransMedia,

2006.

Ekayani, Ni Putu Karunia. “Faktor Sosiodemografi, Medis Maternal, Status Gizi

dan Pemeriksaan Antenal yang Rendah Meningkatkan Risiko Kejadian Berat

Badan Lahir Rendah di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat.” Media

Bina Ilmiah, no. 4 (Juli 2014): h. 1-9.

Fajrina, Adiba. “Hubungan Pertambaha Berat Badan Selama Hamil dan Faktor

Lain dengan Berat Badan Lahir Di Rumah Bersalin Lestari Ciampea Bogor

Tahun 2010-2011.” Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia, 2012.

Farhani, fitri. “Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Hubungan Seksual saat Kehamilan di Wilayah Sukabumi Utara.”

Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Ferial, Eddyman W. “Hubungan Antara Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran

Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan Berat Badan Lahir Bayi di RSUD Daya

Kota Makassar.” Jurnal Alam dan Lingkungan, no. 3 (Maret, 2011): h.11-21.

Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.

Hanifah, Lilik. “Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan

Bayi Lahir (Studi Kasus di RB Pokasi).” Karya Tulis Ilmiah Fakultas

Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Hartriyanti, Yayuk. “Nutrient Intake of Pregnant Women in Indonesia: A

Review.” Mal J Nutr, no. 1 (2012): h. 113-124.

Hidayat, A. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:

Salemba Medika, 2008.

Hidayati, Farida. “Hubugan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi dan Pantang

Makanan terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di

Page 80: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2011.” Skripsi S1 Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011.

Ishaq, dkk. “Hubungan Pola Makan dan Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian

KEK pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa Tahun 2013.” Jurnal Hospital

Majapahit, no. 1 (Februari, 2012): hal. 50-69.

Ismail, Yulianti U. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kekurangan

Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Limba B Kec. Kota

Selatan Kota Gorontalo.” Thesis Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, 2014.

Karima, Khaula. “Hubungan Status Gizi Ibu dan Faktor Lainnya dengan Berat

Badan Lahir Bayi di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta pada Januari 2012.”

Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, 2012.

Kartikasari, dkk. “Hubungan Pendidikan, Paritas, dan Pekerjaan Ibu dengan

Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan

Genuk Kota Semarang Tahun 2011.” Jurnal Kebidanan, no. 1 (februari,

2013): hal 1-12.

Kementrian Kesehatan RI Sekretariat Jendral. Profil Kesehatan Indonesia Tahun

2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, 2014.

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pengembangan

Makanan Tambahan Ibu Hamil Berbasis Pangan Lokal. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI, 2010.

Kementrian Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Penanganan Gizi dalam Situasi

Darurat. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2010.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian

Kesehatan RI, 2013.

Kementerian Pendidikan Nasional RI. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan

Nasional 2010-2014. Jakarta: Pendidikan Nasional RI, 2010.

Khasanah, Nur. “Dampak persepsi budaya terhadap Kesehatan Reproduksi Ibu

dan Anak di Indonesia.” Jurnal Muzawah, no. 2 (Desember 2011): h. 488-

492.

Kliranayungie, Claudia D. “Hubungan Status Gizi Ibu dan Faktor Lain dengan

Berat dan Panjang Lahir Bayi di Rumah Sakit Sint Carolus Jakarta Bulan

Juli- September.” Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia, 2012.

Page 81: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Komariah, Euis. “Ibu Hamil (Bumil), Permasalahannya dan Masa Depan Bangsa.”

Artikel diakses tanggal 01 Desember 2014 dari

http://jabar.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=570&ContentTypeI

d=0x01003DCABABC04B7084595DA364423DE7897.

Kurniati, S T. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil pada

Trimester III di Rumah Sakit Umum Mangunredjo Tahun 2009.” Karya Tulis

Ilmiah DIII Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusumah Husada

Surakarta, 2012.

Mafrishah, dkk. “Karakteristik Ibu Hamil yang Berhubungan dengan Status Gizi

pada Ibu Hamil yang Memeriksakan Diri di Puskesmas Enrekang.” Jurnal

Ilmiah Kesehatan Diagnosis, no. 5 (2014): h. 584- 592.

Mahirawati. “Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kekurangan Energi Kronis

(Kek) pada Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning dan Tambelangan, Kabupaten

Sampang, Jawa Timur.” Buletin Penelitian Sisitem Kesehatan, No. 2 (Maret,

2014): h. 193-202.

Marlina, Nina. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Lansia di

Kelompok Lansia “Melati B” Kelurahan Abadi Jaya Kota Depok Provinsi

Jawa Barat Tahun 2012.” Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Indonesia, 2012.

Marlenywati. “Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil Remaja (Usia

15-19 Tahun) di Kota Pontianak Tahun 2010”. Tesis Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Indonesia, 2010.

Muliawati, Siti. “Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis di Puskesmas

Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2012.” Jurnal Ilmiah

Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, no. 3 (November 2013): h. 40-62.

Mulya, Nadia. The pregnancy handbook, Panduan FOOD, FASHION, & FITNES

untuk kehamilan sehat & menyenangkan. Jakarta: Qanita, 2011.

Mulyaningrum, Sri. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Risiko Kurang

Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Provinsi DKI Jakarta (Analisi Data

Riskesdas 2007). Skripsi S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Indonesia, Universitas Indonesia Depok, 2009.

Najoan dan Aaltje. “Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan Kurang Energi

Kronik pada Ibu Hamil di Kelurahan Kombos Barat, Kecamatan Singkil Kota

Manado.” Laporan Penelitian, Universitas Sam Ratulangi Manado, 2010.

Novita, Tria. “Faktor-Faktor Penghambat yang Berhubungan dengan Pelaksanaan

10T pada Ibu Hamil di Puskesmas Sim-Tim Kecamatan Simeulue Timur

Kabupaten Simeulue.” Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III

Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Banda Aceh, 2013.

Page 82: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Nurmadinisia, Rahmi. “Efektifitas Program Pemberian Makanan Tambahan pada

Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronik di Kota Depok.” Skripsi S1 Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2012.

Nurmalasari, Diana. “Gambaran Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah di

Rumah Sakit Umum Fatmawati pada Tahun 2014” Skripsi S1 Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2014.

Puspitasari, dkk. “Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan

dengan Berat Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Rawalo

Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2010.” Jurnal Ilmiah Kebidanan, no. 1

(Juni 2011): h. 54-67.

Qobadiyah, dkk. “The Influence Of Size Upper Arm Circumference (LLA) Third

Trimester Pregnant Women on the Birth Weight Babies in BPS Siti Sujalmi

Jatinom Klaten.” Jurnal Ilmu Kesehatan, no. 2 (Desember 2012): h. 1-8.

Rasmussen, K M dan Ann L. Yaktine. Weight Gain during Pregnancy

Reexamining the Guidelines. Washington: The National Academics Press,

2011.

Ratnaningsih E dan Nor T A. “Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat

Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit

Panti Wilasa ”Citarum” Semarang.” Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, no. 1

(Oktober 2010): h. 1-5.

Republik Indonesia. 2013. “Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 561/Kep.108-

Bangsos/2012 tentang Dewan Pengupahan Provinsi Jawa Barat Masa Bhakti

Tahun 2012-2015”. Gubernur Jawa Barat. Bandung.

Rosyidah, Amrina. “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I tentang Nutrisi

selama Kehamilan di BPS Mitra Ibu Sragen Tahun 2013.” Karya Tulis

Ilmiah, Program Studi Diploma D III Kebidanan, Sekolah Tingggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta, 2013.

Rukmana, Siva Candra. “Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil

Trimester III dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

Suruh.” Artikel penelitian. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Semarang, 2013.

Sari, Dyah Permata. “Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kekurangan

Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Kecamatan Kamoning dan

Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.” Jurnal Hospital Majapahit,

no. 2 (November, 2013) h: 135-148.

Saminem, Hajjah. Kehamilan Normal. Jakarta: EGC, 2008.

Page 83: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan

Keluarga. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009.

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: 2007.

Sianipar, Kandace. “Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi

pada Ibu Hamil.” Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, no. 3 (Juli

2013): h. 124-130.

Simanjuntak, David H dan Etti S. “Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui”. Hasil

Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, 2010.

Simarmata, dkk. “Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah

Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun

2014.” Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi, no. 4 (2014): h.

1-6.

Sinclair, Constance. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC, 2009.

Sinsin, Iis. Seri Kesehatan Ibu dan Anak: Masa Kehamilan dan Persalinan.

Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.

Stalker, Peter. Kita Suarakan MDGs Demi Pencapaiannya di Indonesia. Jakarta:

BAPPENAS dan UNDP, 2007).

Subakti, Yazid dan Deri R A. Ensiklopedia Calon Ibu: Panduan Lengkap

Mendidik Anak Secara Islami. Jakarta: QultumMedia, 2007.

Suharto, dkk. “Hubungan Antara Ukuran LLA, Kenaikan BB Selama Kehamilan,

dan Kadar Hb dengan Berat Bayi Lahir di Wilayah Kerja Desa Gerih

Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi.” Jurnal Penelitian Kesehatan Suara

Forikes, no. 2 (April 2012): h. 103-111.

Sujiono, dan Yuliani. Seri mengembangkan Potensi Bawaan Anak Persisapan dan

saat Kehamilan. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2004.

Sulistiani, Karlina. “Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR di

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2012-2014.”

Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Sulistiyanti dan Aprilia. “Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang

Nutrisi selama Kehamilan di Bidan Praktik Mandiri Sriatun Pacitan.” Jurnal

Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, no. 3 (November, 2013): h.

63-75.

Sunarti, Euis. Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menyenangkan. Jakarta:

Elex Media Komputindo, 2004.

Page 84: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Susanti, dkk. “Budaya Pantang Makan, Status Ekonomi, dan Pengetahuan Zat

Gizi Ibu Hamil pada Ibu Hamil Trimester III dengan Status Gizi.” Jurnal Ilmu

Keperawatan dan Kebidanan, no. 1 Januari 2013 h: 1-9.

Susanti, Ni Nengah. Psikologi kehamilan. Jakarta: EGC, 2008.

Syafiq, dkk. Modul gizi kesehatan masyarakat. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Swarjana, I Ketut. Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: ANDI, 2012.

Tanu, Suwardi. How To Create A SuperBaby : Rahasia Menyiapkan Generasi

yang super Cerdas Dan Bermental Positif. Jakarta: Gramesia Widiasarana,

2009.

Tim Demedia (Sutomo). Menu Sehat untuk Ibu Hamil. Jakarta: Demedia, 2010.

Tim penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan, 2011.

Tino, Rafi A. Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui. Yogyakarta:

Media Pressindo, 2009.

Trihardiani, Ismi. “Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah

Kerja Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang.” Artikel

Penelitian Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang, 2011.

Utami, dkk. “Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Kehamilan di

Poli Hamil RSD dr. Soegiri Lamongan.” Jurnal Surya, no. 05, April 2010,

h.1-7.

Wibisono, Hermawan dan Ayu B F K. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta:

AgroMedia Pustaka, 2008.

Widardo, dkk. Keterampilan Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu Hamil.

Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 2013.

Wirakusumah, Emma P. Sehat cara Al Qur’an dan hadis. Jakarta: Hikmah: 2010.

World Health Organization (WHO). “Maternal Mortality.” Artikel diakses pada

10 November 2014 dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/.

World Health Organization (WHO). “United Nations Agencies Report Steady

Progress in Saving Mothers lives”. Artikel diakses tanggal 10 November

2014 dari http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2014/maternal-

mortality/en/.

Page 85: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Lampiran 1

Page 86: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …
Page 87: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …
Page 88: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …
Page 89: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama (Inisial) :

Umur : tahun

Bersedia menjadi responden penelitian Saudari Zilya Andriani, Mahasiswi

Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul

penelitian “Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Lingkar Lengan

Atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju Kota Depok”. Peneliti telah menjelaskan

tentang tujuan, manfaat dan konsekuensi dari penelitian ini. Data yang diperoleh

akan dilindungi dan identitas akan dirahasiakan. Saya menyatakan bahwa Saya

bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Depok, April 2015

Ttd.

( )

Page 90: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Lampiran 3

LEMBAR PENELITIAN

Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan

Atas (LILA) di Kelurahan Sukamaju Kota Depok

Nomor responden : ..............................................................................................

Tanggal : ..............................................................................................

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama (inisial) : .........................................................

2. Agama : .........................................................

3. Suku : .........................................................

4. Umur : ................ tahun

5. Pendidikan terakhir ibu : *(centang salah satu pada kotak yang tersedia)

Tidak pernah sekolah

Tidak tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Perguruaan tinggi (D1-D3)

Perguruaan tinggi (S1-S3)

6. Pendapatan (suami dan istri): *(centang salah satu pada kotak yang

tersedia)

>Rp 2.397.000

≤ Rp 2.397.000

II. PENGUKURAN IBU HAMIL (Diisi oleh peneliti)

1. *Trimester : ............................

2. *Lingkar lengan atas ibu (LILA) : ....................... cm

Page 91: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

Lampiran 4

HASIL ANALISIS SPSS UNIVARIAT

A. Status Gizi ibu hamil berdasarkan LILA

LILA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Gizi Baik 85 85,0 85,0 85,0

Gizi Kurang 15 15,0 15,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

LILA * Trimester Crosstabulation

Trimester Total

Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3

LILA

Gizi Baik Count 5 47 33 85

% of Total 5,0% 47,0% 33,0% 85,0%

Gizi Kurang Count 3 5 7 15

% of Total 3,0% 5,0% 7,0% 15,0%

Total Count 8 52 40 100

% of Total 8,0% 52,0% 40,0% 100,0%

B. Umur

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

20-35 85 85,0 85,0 85,0

<20, >35 15 15,0 15,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 92: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

C. Tingkat Pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Pendidikan tinggi 68 68,0 68,0 68,0

Pendidikan dasar 32 32,0 32,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

D. Pendapatan Keluarga

Pendapatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

>Rp2.397.000 43 43,0 43,0 43,0

<Rp2.397.000 57 57,0 57,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

E. Umur, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga

LILA * Umur Crosstabulation

Umur Total

20-35 <20, >35

LILA

Gizi Baik Count 71 14 85

% of Total 71,0% 14,0% 85,0%

Gizi Kurang Count 14 1 15

% of Total 14,0% 1,0% 15,0%

Total Count 85 15 100

% of Total 85,0% 15,0% 100,0%

Page 93: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN UKURAN …

LILA * Pendidikan Crosstabulation

Pendidikan Total

Pendidikan

tinggi

Pendidikan

dasar

LILA

Gizi Baik Count 57 28 85

% of Total 57,0% 28,0% 85,0%

Gizi Kurang Count 11 4 15

% of Total 11,0% 4,0% 15,0%

Total Count 68 32 100

% of Total 68,0% 32,0% 100,0%

LILA * Pendapatan Crosstabulation

Pendapatan Total

>Rp2.397.000 <Rp2.397.000

LILA

Gizi Baik Count 36 49 85

% of Total 36,0% 49,0% 85,0%

Gizi Kurang Count 7 8 15

% of Total 7,0% 8,0% 15,0%

Total Count 43 57 100

% of Total 43,0% 57,0% 100,0%