Transcript

FRAKTUR WAJAH

FRAKTUR WAJAHPEMBIMBING : dr. Audy Budiarti SpBP-REIDENTITAS PASIENNAMA: Ny. NTTL: Jakarta / 14 maret 1973Jenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: depok, Jawa baratPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPerkawinan: KawinANAMNESISAnamnesis dilakukan pada hari jumat 28 maret 2014 pukul 16.00 WIB

Keluhan UtamaNyeri pada wajah sejak 10 jam SMRSPasien menyangkal Penurunan kesadaran, nyeri kepala, nyeri dada, sesak, nyeri perut, baal diwajah, perdarahan dari hidung/mulut, penglihatan ganda, penurunan tajam penglihatan.KLL = kecelakaan motor tunggal, karena menghindari orang yang mau menyebrang. Menabrak trotoar.HELM HALF FACE = kaca nya pecah.4Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya. Riwayat hipertensi dan alergi disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGARiwayat hipertensi dan alergi pada keluarga disangkal.Riwayat Kebiasaan Pasien tidak menkonsumsi alkohol dan NAPZA.Pemeriksaan fisikKesadaran: ComposmentisKeadaan Umum: Tampak sakit sedangTanda Vital: FN: 82 X/menitFP : 18 x/menit TD: 120 / 80 mmHgT : 36,5 C ...PFKepala : normocephali ; Rambut warna hitam , distribusi merata, tidak mudah dicabut).Wajah : lihat status lokalisMata : edem palpebra -/+, sklera ikterik -/- , konjungtiva anemis (-), pupil bulat isokor(+/+), reflek cahaya langsung +/+, reflek cahaya tidak langsung +/+Telinga : normotia, tampak adanya serumen.Hidung : lihat status lokalis

..PFMulut : bibir tidak kering dan tidak sianosis, lidah bersih, oral candidiasis (-), coated tongue (-), kebersihan mulut tampak cukup baik.Leher : trakea tampak berada ditengah, tidak tampak adanya massa di leher, tidak teraba pembesaran kelenjar KGBParuInspeksi :simetris statis dan dinamis, tipe thorako- abdominal, retraksi sela iga (-), Palpasi: Vocal fremitus simetris,Perkusi: sonor di kedua lapang paruAuskultasi: vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-.PFJantungInspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis kiriPerkusi : batas jantung kanan setinggi ics IV linea sternalis kananbatas jantung kiri setinggi ics V 2 cm medial linea midklavikularis kiri.batas pinggang jantung setinggi ics II linea sternalis kiriAuskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, Murmur (-), Gallop (-)abdomenInspeksi:Abdomen buncit, tidak terdapat dilatasi vena, tidak ada spider nevi, tidak ada benjolanPalpasi:teraba supel, hepar limpa tidak teraba membesar, nyeri tekan tidak adaPerkusi:Timpani, shifting dullness (-)Auskultasi:Bising Usus (+)Kulit : ikterik (-), pucat dan sianosis (-)Ekstrimitas: Akral hangat, edema (-)/(-), CRT < 2 detik

PFStatus lokalis wajah :I : Wajah asimetris (+), hematom (+) infraorbita sinistra, infraorbita dextra, palpebra superior dextra, sulcus nasolabialis sinistra.strabismus (-)Vulnus laceratum yang sudah dijahit dengan 5 jahitan pada palpebra superior sinistra, rembesan darah (-), pus (-).deviasi septum (+)Maloklusi (-)P: Nyeri (+) pada pada regio orbita sinistra zygoma sinistra, maksila sinistra, nassal Step off (+) pada regio rim orbita superior lateral sinistra, zygoma sinistra, maksila sinistra.Palpasi rahang atas: gerakan abnormal (+)

Orbita rim = 12Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Tanggal 20 Maret 2014

PPHasilNilai RujukanHBHTLeukosit TrombositEritrosit VER/HER/KHER/RDW 12,9 38 %140002310004,21 jt 90.5/30.6/33,9/14,413,2 17,333 - 45% 5000 10000150 rb 440 rb(4,40 juta 5,90 juta)(80-100/26-34/32-36/11,5-14,5)13Foto schedel

Tabula interna, diploe, , dan tabula eksterna baikSutura dan vaskular marking baikTampak garis fraktur pada os orbita , os zygomaSella Tursika baik

Kesan : tampak fraktur pada os orbita , os zygomaAnjuran : foto posisi walters, untuk menilai regio maksila lebih optimal.

14CT SCAN KEPALA

Telah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras, potongan aksialMelalui orbitomeatal line, tebal irisan 5 dan 10 mm dengan hasil sebagai berikut

Sulci dan gyri baikTak tampak lesi hipo / hiper / SOL intracerebri. Tak tampak pergeseran midline.Sistem ventrikel dan cysterna baik. Infra tentorial tak tampak lesi hipo / hiperdensTampak perselubungan pada kedua sinus maksilaris, sinus ethmoidalis kiri, sinus sphenoid kananTampak fraktur dinding anterior dan lateral sinus maksilaris kiri, Os zygoma sphenoid wing

Kesan :Tak tampak perdarahan intraparenkim / intrakranial pada CT Scan kepala saat iniHemato sinus maksilaris bilateral, ethmoidalis kiri , dan sphenoid kananFraktur dinding anterior lateral sinus maksilaris,sphenoid wing zygoma kiri 15Telah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras, potongan aksialMelalui orbitomeatal line, tebal irisan 5 dan 10 mm dengan hasil sebagai berikut

Sulci dan gyri baikTak tampak lesi hipo / hiper / SOL intracerebri. Tak tampak pergeseran midline.Sistem ventrikel dan cysterna baik. Infra tentorial tak tampak lesi hipo / hiperdensTampak perselubungan pada kedua sinus maksilaris, sinus ethmoidalis kiri, sinus sphenoid kananTampak fraktur dinding anterior dan lateral sinus maksilaris kiri, Os zygoma sphenoid wing

Kesan :Tak tampak perdarahan intraparenkim / intrakranial pada CT Scan kepala saat iniHemato sinus maksilaris bilateral, ethmoidalis kiri , dan sphenoid kananFraktur dinding anterior lateral sinus maksilaris,sphenoid wing zygoma kiri

CT SCAN 3D

Tampak fractur pada dasar orbita kiri multiple dengan softtissue edema dan bayangan udara sekitarnya.Tampak fraktur atap lateral orbita kiri meliputi os frontosphenoid kiri dan os zygomatikus kiri multiple.

17

Tampak pula fractur dinding lateral, dindinng medial dan dinding anterior sinus maksilaris kiri multiple yang berjalan hingga pertengahan palatum maksila kiri dan menyerong ke sisi kanan palatum.

Tampak pula fraktur pada os pterygoideus medial kiri.Terdapat deviasi septum nasi ke kiri dengan fraktur multiple os nasal dan septum setinggi septum distalCavum septum nasi kiri menyempit terdorong dinding medial sinus maksilaris kiri.Concha nasalis inferior kiri hipertrofi.Sinus ethmoid kiri, frontalis kiri dan sinus maksila kiri terselubung

18

Sulci dan gyri baikTak tampak lesi hipo / hiper / SOL intracerebri. Tak tampak pergeseran midline.Sistem ventrikel dan cysterna baik. Infra tentorial tak tampak lesi hipo / hiperdens

19Tampak fractur pada dasar orbita kiri multiple dengan softtissue edema dan bayangan udara sekitarnya.Tampak fraktur atap lateral orbita kiri meliputi os frontosphenoid kiri dan os zygomatikus kiri multiple.Tampak pula fractur dinding lateral, dindinng medial dan dinding anterior sinus maksilaris kiri multiple yang berjalan hingga pertengahan palatum maksila kiri dan menyerong ke sisi kanan palatum.

Tampak pula fraktur pada os pterygoideus medial kiri.Terdapat deviasi septum nasi ke kiri dengan fraktur multiple os nasal dan septum setinggi septum distalCavum septum nasi kiri menyempit terdorong dinding medial sinus maksilaris kiri.Concha nasalis inferior kiri hipertrofi.Sinus ethmoid kiri, frontalis kiri dan sinus maksila kiri terselubung

Sulci dan gyri baikTak tampak lesi hipo / hiper / SOL intracerebri. Tak tampak pergeseran midline.Sistem ventrikel dan cysterna baik. Infra tentorial tak tampak lesi hipo / hiperdens

Kesan : fraktur multiple facial bone mengarah pada Fractur Le Fort II Resume Ny. N usia 41 tahun, 10 jam smrs, Pasien mengalami KLL. menggunakan helm half face, kec 50 km/jam. pasien jatuh dan bagian wajah terbentur aspal. saat jatuh wajah bagian kiri yang pertama terbentur.

Nyeri diwajah(+), lecet di wajah(+), rasa tidak nyaman pada wajah(+). Hematom mata kiri (+), VL palpebra superior sinistra (+). Awal dibersihkan luka dengan cairan infus dan disuntik anti tetanus.

Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala(-), nyeri dada(-), sesak(-), nyeri perut(-), baal diwajah(-), perdarahan dari hidung/mulut(-), penglihatan ganda(-), penurunan tajam penglihatan(-).

Status lokalis wajah :I : Wajah asimetris (+), hematom (+) infraorbita sinistra, infraorbita dextra, palpebra superior dextra, sulcus nasolabialis sinistra.strabismus (-)Vulnus laceratum yang sudah dijahit dengan 5 jahitan pada palpebra superior sinistra, rembesan darah (-), pus (-).deviasi septum (+)Maloklusi (-)P: Nyeri (+) pada pada regio orbita sinistra zygoma sinistra, maksila sinistra, nassal Step off (+) pada regio rim orbita superior lateral sinistra, zygoma sinistra, maksila sinistra.Palpasi rahang atas: gerakan abnormal (+)

Pada pemeriksaan foto schedel tampak fraktur pada os orbita , os zygoma. Pada pemeriksaan CT-scan 3D wajah didapatkan kesan fraktur multiple facial bone mengarah pada Fractur Le Fort II.

DIAGNOSIS KERJAFraktur os orbita, maksila, nasalis dan zygoma sinistraTatalaksana Reposisi dan fiksasi dengan mini plate and screw os orbita, maksila dan zygoma sinistra reposisi dan fiksasi os nassalPRONOSISAd Vitam: BonamAd Fungtionam: Dubia At BonamAd Sanationam: BonamTINJAUAN PUSTAKAAnatomiMaksilofasial dibagi menjadi tiga bagianSepertiga atas wajah = tulang frontalis, regio supra orbita, rima orbita dan sinus frontalis.Sepertiga tengah = maksila, zigomatikus, lakrimal, nasal, palatinus, nasal konka inferior, dan tulang vomerSepertiga bawah = mandibula

Etiologi

KLASIFIKASITrauma jaringan lunak wajah

Trauma pada jaringan lunak wajah diklasifikasikan berdasarkan jenis luka dan penyebab seperti ekskoriasi, luka sayat (vulnus scissum), luka robek (vulnus laceratum), luka bacok (vulnus punctum), luka bakar (combustio) dan luka tembak (Vulnus sclopetorum).

Trauma Jaringan LunakTrauma Jaringan KerasTrauma jaringan keras wajahFraktur Sepertiga Bawah Wajah (Fraktur Mandibula)

40% 62% dari seluruh fraktur wajahperbandingan pria dan wanita, yaitu 3 : 1 7 : 1Kegiatan olahraga penyebab paling umum fraktur mandibular (31,5%), diikuti oleh kecelakaan kendaraan bermotor (sejumlah 27,2%).9

Fraktur Sepertiga Tengah WajahFraktur Le Fort (LeFort Fractures) merupakan tipe fraktur tulang-tulang wajah yang adalah hal klasik terjadi pada trauma-trauma pada wajah.

Fraktur Le Fort tipe I (Guerins)/ (transversal)paling sering terjadi,Fraktur Le Fort I meliputi fraktur horizontal bagian bawah antara maxilla dan palatum/arkus alveolar kompleks. menyebabkan terpisahnya prosesus alveolaris dan palatum durum.Garis fraktur berjalan ke belakang melalui lamina pterigoid. Fraktur ini bisa unilateral atau bilateral.

Fraktur ini menyebabkan rahang atas mengalami pergerakan yang disebut floating jaw. Pergerakan palatum durum dan gigi bagian atas.Edema pada wajah hipoestesia nervus infraorbital kemungkinan terjadi akibat dari adanya edema.

Fraktur Le Fort tipe IIFraktur Le Fort tipe II = fraktur piramidal. Berjalan melalui tulang hidung dan diteruskan ke tulang lakrimalis, dasar orbita, pinggir infraorbita dan menyebrang ke bagian atas dari sinus maksila juga ke arah lamina pterigoid sampai ke arah fossa pterigopalatina.

testing for mobility of the central midface.

Fraktur pada lamina kribriformis dan atap sel sel etmoid dapat merusak sistem lakrimalis. Karena sangat mudah digerakkan maka disebut juga fraktur ini sebagai floating maxilla (maksila yang melayang) .Le Fort II : Edema pada wajah, edema di kedua periorbital, disertai juga dengan ekimosis, yang terlihat seperti racoon sign. Perdarahan subkonjungtiva dan hipoesthesia di nervus infraorbital, dapat terjadi karena trauma langsung atau karena laju perkembangan dari edema. Maloklusi Pada fraktur ini kemungkinan terjadinya deformitas pada saat palpasi di area infraorbital dan sutura nasofrontal. Keluarnya cairan cerebrospinal dan epistaksis juga dapat ditemukan pada kasus ini.

Fraktur Le Fort III9 Garis Fraktur melalui sutura nasofrontal diteruskan sepanjang ethmoid junction melalui fissure orbitalis superior melintang kearah dinding lateral ke orbita, sutura zigomatico-frontal dan sutura temporo-zigomatikum. Disebut juga sebagai cranio-facial disjunction. Merupakan fraktur yang memisahkan secara lengkap sutura tulang dan tulang cranial.

Edema wajah yang masif, ekimosis periorbital, remuknya wajah serta adanya mobilitas tulang zygomatikomaksila, pergerakan gigi, palatum durum, epistaksis, keluar cairan serebrospinal pada hidung.Komplikasi yang mungkin terjadi pada fraktur ini yaitu keluarnya cairan otak melalui atap ethmoid dan lamina cribiformis.

FRAKTUR ZIGOMAinsiden dari fraktur zigoma (27,64%) Predileksi terutama pada laki-laki, dengan perbandingan 4:1 dengan perempuan. Penyebab dari fraktur zigoma yang paling sering adalah dikarenakan kecelakaan kendaraan bermotor.Bilateral fraktur zigoma jarang terjadi, hanya sekitar 4 % dari 2067 kasusKlasifikasi fraktur komplek zigomatikus :fraktur stable after elevation: (a) hanya arkus (pergeseran ke medial), (b) rotasi pada sumbu vertikal, bisa ke medial atau ke lateral. Fraktur unstable after elevation: (a) hanya arkus (pergeseran ke medial); (b) rotasi pada sumbu vertikal, medial atau lateral; (c) dislokasi en loc, inferior, medial, posterior, atau lateral; (d) comminuted fracture.

Penemuan klinis yang bisa ditemukan:Pasien mungkin mengeluhkan rasa sakit di pipi atas pergerakan rahang. tulang pipi yang datar dan nyeri saat palpasi.Pendarahan subkonjungtiva juga bisa ditemukan. Parestesi pada lateral hidung dan bibir bagian atas disebakan kelainan pada nervus infraorbital. diplopia jika melirik mata ke atas karena keruskan pada muskulus rektus inferior. Trismus bisa terjadi tetapi tidak sering akibat daripada kelainan di mandibula.ekimosis intraoral atau destruksi pada gusi.

FRAKTUR NASALPatah tulang hidung didiagnosis oleh riwayat trauma dengan bengkak, dan krepitus pada jembatan hidung. Pasien mungkin mengalami epistaksis, namun tidak harus selalu bercampur dengan CSF.Fraktur nasal sering menyebabkan deformitas septum nasal karena adanya pergeseran septum dan fraktur septum.

Fraktur Sepertiga Atas WajahFraktur sepertiga atas wajah mengenai tulang frontalis, regio supra orbita, rima orbita dan sinus frontalis. Ditandai dengan destruksi atau krepitasi pada supraorbital rims, emfisema subkutan, dan parestesi pada supraorbital nerve.ANALISIS KASUSANALISIS MASALAH10 jam smrs, pasien mengalami kll dg wajah bag kiri terbentur aspalnyeri diwajahlecet di wajahrasa tidak nyaman pada wajahkelopak atas mata kiri yang terus mengeluarkan darah.Bengkak dibawah mata kiriPasien menyangkal Penurunan kesadaran -, nyeri kepala-nyeri dada -Sesak -nyeri perut-baal diwajah-perdarahan dari hidung/mulut, penglihatan ganda, penurunan tajam penglihatan.RIWAYAT TRAUMA PADA WAJAH (+)Trauma maksilofasialVL Palpebra superiorSusp fraktur dasar orbitaCedera kepala (-)Cedera thorax (-)Cedera abdomen (-)Gg sensorik pada wajah (-)Status lokalis wajah :I : Wajah asimetris (+), hematom (+) infraorbita sinistra, infraorbita dextra, sulcus nasolabialis sinistra.strabismus (-)Vulnus laceratum yang sudah dijahit dengan 5 jahitan pada palpebra superior sinistra, rembesan darah (-), pus (-).Hematoma palpebra superior dextra,deviasi septum (+)Maloklusi (-)P: Nyeri (+) pada pada regio orbita sinistra zygoma sinistra, maksila sinistra, nassal Step off (+) pada regio rim orbita superior lateral sinistra, zygoma sinistra, maksila sinistra.Palpasi rahang atas: gerakan abnormal (+)

VL palpebra post hectingFraktur nasalFraktur zigomaFr tulang wajahFraktur zigoma, orbita, maksilaFraktur maksila (Le fort II)Foto schedel

Tabula interna, diploe, , dan tabula eksterna baikSutura dan vaskular marking baikTampak garis fraktur pada os orbita , os zygomaSella Tursika baikTampak fraktur pada os orbita , os zygoma54CT SCAN KEPALA

Telah dilakukan pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras, potongan aksialMelalui orbitomeatal line, tebal irisan 5 dan 10 mm dengan hasil sebagai berikut

Sulci dan gyri baikTak tampak lesi hipo / hiper / SOL intracerebri. Tak tampak pergeseran midline.Sistem ventrikel dan cysterna baik. Infra tentorial tak tampak lesi hipo / hiperdensTampak perselubungan pada kedua sinus maksilaris, sinus ethmoidalis kiri, sinus sphenoid kananTampak fraktur dinding anterior dan lateral sinus maksilaris kiri, Os zygoma sphenoid wing

Kesan :Tak tampak perdarahan intraparenkim / intrakranial pada CT Scan kepala saat iniHemato sinus maksilaris bilateral, ethmoidalis kiri , dan sphenoid kananFraktur dinding anterior lateral sinus maksilaris,sphenoid wing zygoma kiri 55CT SCAN 3D

Tampak fractur pada dasar orbita kiri multiple dengan softtissue edema dan bayangan udara sekitarnya.Tampak fraktur atap lateral orbita kiri meliputi os frontosphenoid kiri dan os zygomatikus kiri multiple.

56

Tampak pula fractur dinding lateral, dindinng medial dan dinding anterior sinus maksilaris kiri multiple yang berjalan hingga pertengahan palatum maksila kiri dan menyerong ke sisi kanan palatum.

Tampak pula fraktur pada os pterygoideus medial kiri.Terdapat deviasi septum nasi ke kiri dengan fraktur multiple os nasal dan septum setinggi septum distalCavum septum nasi kiri menyempit terdorong dinding medial sinus maksilaris kiri.Concha nasalis inferior kiri hipertrofi.Sinus ethmoid kiri, frontalis kiri dan sinus maksila kiri terselubung

57

Sulci dan gyri baikTak tampak lesi hipo / hiper / SOL intracerebri. Tak tampak pergeseran midline.Sistem ventrikel dan cysterna baik. Infra tentorial tak tampak lesi hipo / hiperdens

58Kesan : fraktur multiple facial bone mengarah pada Fractur Le Fort II Tatalaksana Reposisi dan fiksasi dengan mini plate and screw os orbita, maksila dan zygoma sinistra reposisi dan fiksasi os nassalTERIMA KASIHSYUKRAN = EMERGENCY TALAK PADA fraktur wajahIINApakah semua nya dilakukan ORIF.

Yang harus dicariLe fort interpretasi PF dan yang dirasaAnatomi RIM orbita, *gambarCari DDTatalaksana.

FOTO WATERS

SESI BEBAS TANYAPenyebab jatuh, mekanisme jatuhOKLUSI molar berapa?Floating maxila (+) bukan gerakan abnormalCek wajah dari atas sampai bawah jangan hanya fokus ke VLBuka mulut, takut ada kerusakan palatum durum dan palatum molleYang pasti mengganggu fisiologis pada fraktur wajah adalah diplopia, maloklusi, hidung tersumbatTidak semua fraktur maksila bisa digolongkan le fortEdukasi ketika menunggu operasi :

Tidur jangan wajah tertekanWajah itu tidak bisa di splint! Kecuali mandibula karena bergerak berdarahMandibula barton bandageFraktur wajah kalo ga ada fraktur mandibula tidak perlu di fiksasi karena ga bisa di splint. Jadi nunggu pasang miniplate and screw usahakan