Download pptx - Fraktur Femur

Transcript

Tri Erna Wulandari1012031099

STIKes Faletehan Serang-Banten

SGD MUSKULOSKELETAL

1. Identifikasi arti kata 1. Matriks tulang : tempat asal tulang, yang terdiri dari tulang keras

dan tulang rawan

2. Sel tulang : suatu sel pada tulang yang tediri dari sel osteoblast, osteosit, osteoklas

3. Osteoblas : sel yang berasal dari jaringan penunjang sel induk dari stroma sumsum tulang. Osteoblas memiliki inti sel tunggal, yang memilki bentuk beragam dari yang berbentuk pipih hingga bulat, menggambarkan tingkat aktivitas seluler dan pada tahap lanjut dari proses maturitas sejalan dengan pembentukan tulang pada permukaan

4. Osifikasi : sebuah proses pembentukan tulang. Dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan yang berkembang menjadi tulang keras. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan pembuluh darah. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium dan menyimpan pada jaringan tersebut

5. Fraktur : terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya

6. Kontusio : cedera jaringan lunak, akibat kekerasan tumpul misalnya : pukulan, tendangan, atau jatuh

7. Fraktur incomplete : patah sebagian tanpa pemisahan

8. Fraktur complete : pemisahan komplit menjadi dua fragmen

9. Fraktur terbuka : suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yang terstandar untuk mengurangi resiko infeksi

10. Fraktur tertutup : : fraktur yang fargmen tulangnya tidak menembus kuiit sehingga tempat fraktur tidak tercemar oleh lingkungan/tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar

11. Penyembuhan luka : panjang waktu proses pemulihan pada kulit karena adanya kerusakan atau disentegritas jaringan pada kulit

12. Hemoragik : menunjukan bukti perdarahan : infeksi tertentu (demam berdarah) mengakibatkan hilangnya darah dan cairan tubuh

13. Hipovolemi : kekurangan volume cairan yang terjadi jika air dan elektrolit hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada pada cairan tubuh normal sehingga rasio elektrolit serum terhadap air tetap sama

14. Hipervolemi : keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial

15. Sindroma kompartemen : masalah medis akut yang menyertai cedera, pembedahan atau pada kebanyakan kasus penggunaan otot yang berulang dan meluas, yang mana meningkatkan tekanan (biasanya disebabkan oleh radang) dalam ruang yang tertutup (kompartemen fascia)pada tubuh dengan suplai darah yang tidak memadai

16. Distal : terletak terjauh dari awal struktur tubuh telapak kaki adalah ujung distal kaki, telapak tangan adalah ujung distal lengan

17. Proksimal : : kata sifat yang berarti dekat dengan titik acuan tertentu, lawan distal.

18. Anterior : istilah anatomi yang berarti struktur bagian depan

19. Posterior : istilah anatomi yang berarti struktur bagian belakang

20. ORIF : suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada tulang yang mengalami fraktur. Fungsi orif untuk mempertahankan posisi fragmen tulang agar tetap menyatu dan tidak mengalami pergeseran

21.OREF : reduksi terbuka dengan fiksasi internal dimana prinsipnya tulang ditransfiksasikan di atas dan dibawah fraktur, sekrup atau kawat ditransfiksi di bagian proksimal dan distal kemudian dihubungkan satu sama lain dengan suatu batang lain

22. Transfusi : proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah

23. Whole blood cell/ WBC : Komponen dalam darah yang berfungsi untuk memerangi infeksi akibat virus, bakteri atau proses metabolic tosik

24. Reduksi : reaksi pelepasan oksigen atau peningkatan hydrogen

25. Osteoporosis : penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang

26. Osteomalasia : penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan tidak memadainya mineralisasi tulang

27. Vitamin D : jenis vitamin yang masuk dalam kelompok vitamin larut dalam lemak.

28. Kalsium : Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan manusia. Kalsium membantu pembentukan tulang dan gigi dan diperlukan untuk pembekuan darah, transmisi sinyal pada sel saraf, dan kontraksi otot.

29. Sendi : struktur khusus pada tubuh yang berfungsi sebagai penggerak hubungan antartulang.

30. Otot : sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.

31. Musculoskeletal : sistem kompleks yang melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh, dan termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf

32. Kontraksi : sebagai tanda rangsangan

33. Relaksasi : teknik yang dapat digunakan semua orang untuk menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang dengan membentuk pribadi yang baik, menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat ketidak berdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol diri, menyelamatkan jiwa dan memberikan kesehatan bagi tubuh

34. Atropi : pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan saraf. Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang buruk, kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai saraf, tidak digunakan atau penyakit

35. Distropi : Nama sekelompok penyakit yang sebagian besar ditentukan secara genetis dan menyebabkan penyusutan bertahap otot dengan kelemahan dan deformitas yang menyertainya

36. Kontraktur : terbatasnya mobilitas sendi sebagai akibat dari perubahan patologis pada permukaan sendi atau jaringan lunak yang secara fungsional berhubungan dengan sendi.

37. Simetrisitas : suatu keadaan yang sama

38. Mid line shift : pergeseran dari otak melewati garis pusatnya. Tandanya lebih jelas pada neuroimaging seperti CT scan

39. Proses penyembuhan tulang : pemulihan stabilitas mekanis, kontinuitas dan kemampuan tulang menopang beban secara normal, proses penyembuhan tulang harus selalu di pantau selalu melalui sinar x atau rongen secara berkal untuk mendeteksi siapa tau terdapat kelainan atau masalah, karena tidak selalu proses penyembuhan itu berjalan normal

2. Tulis secara singkat hal atau proses dibawah ini:1. Apa yang berubah secara anatomi maupun

fisiologi saat seseorang mengalami fraktur?

Jawaban : Anatomi :

1. Kecacatan pada anggota gerak

2. Panjang tulang berbeda dengan tulang yang tidak terkena fraktur

Fisiologi

1. Pergerakan tulang tidak simetris dan bebas

2. Adanya luka bekas operasi

2. Jelaskan lokasi fraktur dan kemungkinan jumlah perdarahan yang dialami pada masing2 lokasi?

Jawaban :

1. Ektremitas atas : Clavicula : terjadi sebagai akibat dari jatuh pada tangan yang tertarik

berlbihn, jatuh pada bahu atau injury secara langsung. Sebagian besar fraktur klavikula sembuh sendiri

Scapula : Fraktur skapula tidak umum dan biasanya oleh bentrokan secara langsung pada area tersebut. Immobilisasi bahu dengan “ sling” sampai penyembuhan terjadi

Humerus : Fraktur pada proksimal humerus, terutama fraktur yang impacted atau displaced umumya terjadi pada lansia

Olecranon : relatif terjadi pada orang dewasa dan akibat jatuh pada siku. Beberapa kasus berhasil dengan menggunakan treatment closed reduction dan aplikasi dengan menggunakan penyangga

Radius dan ulna : fraktur pada lengan panjang yang lain closed reduction dengan penyangga mungkin digunakan dalam penatalaksanaan. Jika fraktur displaced, menggunakan ORIF dengan intramedullary plates

Pergelangan tangan dan telapak tangan : Fraktur dari satu atau lebih tulang pda pergelangan atau telapak tangan dapat terjadi, tapi paling umum melibatkan “carpal schapoid

NEXT2. Ekstremitas bawah : Pinggang : Yang termasuk fraktur piggang adalah sepertiga bagian atas femur dan diklasifikasikan

sebagai intracapsular atau ekstrakapsular. Klasifikasi ini dibagi berdasarkan lokasi fraktur. fraktur pada paha sebagian besar terjadi pada lansia terutama pada wanita yang mengalami osteoporosis

Femur : Fraktur pada 2/3 distal pada femur biasanya diakibatkan karena trauma, sering juga terjadi karena kecelakaan

Patella : Perbaikan fraktur dilakukan dengan reduksi tertutup dan fiksasi internal dengan sekrup. Tibia dan fibula :Trauma pada kaki bagian bawah sebagian besar akibat dari fraktur pada tibia dan

fibula, terutama 1/3 bawah. 3 dasar terapi yaitu closed reduction dengan external fixation, dan internal. Jika closed reduction digunakan, klien menggunakan gips paling tidak 8-10 minggu. Internal fixation dengan paku atau plat dan sekrup dipakai untuk gips pada tulang panjang selama 4-6 minggu. Jika fraktur menyebabkan kerusakan jaringan lunak, penggunaan external fixation dapat dilakukan selama 6-10 minggu

Pergelangan dan telapak kaki : Fraktur pada pergelangan kaki digambarkan oleh letak anatomi dari injury tersebut.

Rusuk dan sternum. Trauma dada yang disebabkan karena fraktur pada tulang rusuk atau tulang sternum; berada pada peringkat nomer 4 dari 8 jenis fraktur yang sering terjadi

Pelvis : Karena letaknya pelvis yang dekat dengan organ – organ utama dan arteri, manajemen fraktur dipusatkan pada pengkajian dan treatment berhubungan dengan kerusakan internal. Fraktur pada merupakan penyebab kematian yang kedua yang sering terjadi setelah injury pada kepala

3. Jelaskan faktor yang bisa mempengaruhi proses penyembuhan fraktur?

Jawaban :

a) Usia penderita. Waktu penyembuhan tulang anak anak jauh lebih cepat dair pada orang dewasa. Hal ini disebabkan aktivitas proses osteogenesis pada peristeum dan endosteum serta proses pembentukan tulang pada bayi sangat aktif

b) Lokalisasi dan konfigurasi fraktur

c) Pergeseran awal fraktur

d) Vaskularisasi pada kedua fragmen

e) Reduksi serta mobilisasi

f) Waktu imobilisasi

g) Ruang diantara kedua fragmen serta interposisi jaringan

h) Faktor adanya infeksi dan keganasan lokal

i) Cairan sinovial

j) Gerakan aktif dan pasif pada anggota gerak

4. Jelaskan tehnik atau terapi medis yang dilakukan untuk mengatasi pasien fraktur?

Jawaban :

1. Imobilisasi adalah upaya untuk mencegah mobilisasi dari bagian yang mengalami injuri, hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi fragmen tulang untuk menyatu kembali. Imobilisasi dapat dilakukan dengan pemasangan alat interna atau eksterna.

2. Penyembuhan bagian yang mengalami injuri (Restorasi) Terapi obat : Nyeri muskuloskeletal berhubungan dengan

kerusakan jaringan lunak, disrupsi tulang, dan spasme otot merupakan tipe nyeri yang paling parah yang biasanya diperlihatkan oleh individu

Terapi non-farmakologi : Untuk nyeri parah yang kronik, klien tidak bisa tergantung terus pada obat. Biasanya perawat menggunakan kompres hangat atau dingin tergantung penyebab nyeri

5. Jelaskan konsep rehabilitasi fisik pasca fraktur?

Jawaban :

Tindakan untuk menghindari atropi dan kontarktur dengan fisioterapi. Segala upaya di arahkan pada penyembuhan tulang dan jaringan lunak reduksi dan imobilisasi juga harus di pertahankan sesuai kebutuhan. Status neurovascular (misalnya pengkajian perderan darah, nyeri, perabaan, gerakan) dipantau secara berkala, jika ada tanda gangguan neurovascular, segera di laporkan pada ahli bedah ortopedi kegelisahan, ansietas dan ketidaknyamanan di control dengan berbagai pendekatan, misalnya untuk meyakinkan pasien, perubahan posisi, strategi peredaan nyeri, termasuk analgetika. Latihan isometric dan septing otot di usahakan untuk meminimalkan atropi disuse dan meningkatkan peredaraan darah.

6. Mengapa bisa terjadi kontraktur dan atropi?

Jawaban :Terjadi kontraktur : karena tidak ada atau

kurangnya mobilisasi sendi akibat suatu keadaan antara lain imbalance kekuatan otot, penyakit neuromuskular, penyakit degenerasi, luka bakar, luka trauma yang luas, inflamasi, penyakit kongenital, ankilosis dan nyeri.

Terjadi atropi : suatu komplikasi yang jarang terjadi pada fraktur ekstremitas, yaitu adanya disuse osteoporosis yang berat pada tulang distal dan fraktur disertai pembengkakan jaringan lunak dan rasa nyeri.

KASUSTn G, 21 tahun, seorang mahasiswa. Ia mengalami KLL yang mengakibatkan fraktur 1/3 distal femur kanan. Ia juga mengalami luka di kepala bagian frontal. Pasien telah dirawat selama 4 hari dan telah menjalani operasi pemasangan OREF. Data pasien saat dikaji pada hari dengan data TD 100/50 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu 360 C. telapak tangan teraba dingin, CRT 4 detik. Kesadaran masih compos mentis. Pasien hanya mengerang kesakitan setiap kali kaki kanan digerakkan. Pasien telah mengalami kehilangan darah sampai 2 liter dan sudah mendapatkan transfusi WBC 2 labu.

1. Klasifikasikan data objektif dan subjektif dari kasus di atas

Jawaban :

DO : fraktur 1/3 distal femur kanan luka di kepala bagian frontal telapak tangan teraba dingin CRT 4 detik Kesadaran masih compos mentis mengerang kesakitan setiap kali kaki kanan digerakkan kehilangan darah sampai 2 liter TTV : TD 100/50 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 24 x/menit,

Suhu 360 C

DS : skala nyeri (perlu dikaji)

ANALISA KASUS

1. Data Demgrafi Nama : Tn. G Umur : 21 tahun Alamat : - Jenis kelamin : laki-laki Pekerjaan : Mahasiswa

PENGKAJIAN

Diagnosa medis : fraktur 1/3 distal femur Keluhan utama : Pasien hanya mengerang

kesakitan setiap kali kaki kanan digerakkanRPS : mengalami KLL yang mengakibatkan

fraktur 1/3 distal femur kananRPD : tidak diketahuiRPK : tidak diketahui

PEMERIKSAAN FISIK (Review Of System)

1. Tanda-tanda vital TD 100/50 mmHg, Nadi 80 x/menit, RR 24

x/menit, Suhu 360 C

2. Sistem kardiovaskular TD 100/50 mmHg Nadi 80 x/menit CRT 4 detik Telapak tangan teraba dingin

NEXT

3. Sistem MusculoskeletalPergerakan : terbatas karena kaki kanan

terasa sakit ketika digerakanFraktur : fraktur 1/3 distal femur kananOperasi pemasangan OREF (open reduction

external fixation)

2. Apa masalah utama dan diagnose keperawatan pasien tersebut?

Symptoms Etiologi Problem

DS : Pasien hanya mengerang kesakitan setiap kali kaki kanan digerakkan

Kecelakaan lalu lintas

Trauma pada femur

Fraktur

Kerusakan fragmen tulang

Keluhan nyeri

Nyeri akut

Nyeri akut

DIAGNOSA 1

Symptoms Etiologi Problem

DO :Fraktur 1/3 distal femur kanan

Kecelakaan lalu lintas

Trauma pada femur

Fraktur

Kerusakan fragmen tulang

Keterbatasan melakukan pergerakan

Hambatan mobilitas fisik

Hambatan mobilitas fisik

DIAGNOSA 2

Symptoms Etiologi Problem

DO : TD 100/50 mmHgCRT 4 detikkehilangan darah sampai 2 literHipotensi telapak tangan teraba dingin

Kecelakaan lalu lintas

Trauma pada femur

Fraktur

Fraktur terbuka

Kerusakan vaskuler

Perdarahan

Resiko syok

Resiko syok

DIAGNOSA 3

Dx Tujuan Asuhan (NOC)

 

Rencana Intervensi (NIC)

 

 

Nyeri b.d

perubahan fragmen

tulang yang

ditandai oleh:

Pasien hanya

mengerang

kesakitan setiap kali

kaki kanan

digerakkan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, maka akan tercapai dengan kriteria hasil :1. Pain Control Mendeskripsikan

penyebab nyeri Monitor tanda dan

gejala Gunakan obat non

analgesik Gunakan obat analgesik

yang direkomendasikan Laporkan tanda dan

gejala nyeri yang tidak terkontrol

Intervensi Aktivitas

Pain Management Lakukan pengkajian

komprehensif (meliputi lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi,

kualitas, yang mningkatkan atau

menurunkan rasa nyeri dan faktor

penyebab)

Observasi non verbal pasien,

seperti ketidaknyamanan

RENPRA 1

3 dan 4

Dx Tujuan Asuhan (NOC)

 

Rencana Intervensi (NIC)

 

 

Hambatan

mobilitas fisik

b.d fraktur

femur yang

ditandai oleh :

Fraktur 1/3

distal femur

kanan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, maka akan tercapai dengan kriteria hasil :1. Mobility Penampilan seimbang Melakukan

pergerakkan dan perpindahan

Berjalan Bergerak dengan

mudah

Intervensi Aktivitas

Exercise Therapy :

joint Mobility

Ajarkan ROM

Bantu pasien untuk duduk, jika

memungkinkan bantu pasien untuk

berjalan

Kaji mobilitas dan observasi adanya

peningkatan kerusakan. Kaji secara teratur

fungsi motorik

Atur posisi imobilisasi pada paha

Ajarkan klien untuk melakukan gerakan

aktif pada ekstremitasyg tdk sakit

Bantu klien melakukan latihan ROM dan

perawatan diri sesuai toleransi

Kolaborasi: ahlifisioterapi untuk latihan

fisik

RENPRA 2

Diagnosa keperawatan

Rencana keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil (NOC)

Intervensi (NIC)

Resiko syok b.d perdarahan sampai 2 liter. Yang ditandai oleh :DO : TD 100/50 mmHgCRT 4 detikkehilangan darah sampai 2 literHipotensi telapak tangan teraba dingin

Cardiopulmonary : StatusSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, maka resiko syok cairan pasien teratasi dengan kriteria hasil :TTV dalam rentang normalCRT kurang dari 2 detikMendapat transfusi darahTelapak tangan tidak teraba dingin

Syok managementMonitor TTV dan tekanan darahMonitor nilai laboratorium sebagai bukti terjadinya perfusi jaringanBerikan terapi oksigen dan ventilasi mekanikBerikkan cairan untuk mempertahankan tekanan darah atau kardiak outputMonitor tanda dan gejala gagal nafas Monitor status cairan meliputi intake dan outputAtur posisi pasien untuk mengootimalkan perfusiBerikan dukungan emosial kepada keluargaBerikan harapan yang realistik kepada keluarga

RENPRA 3

5. Kapan masa rehabilitasi fisik pasien sebaiknya dilaksanakan?

Jawaban :

Rehabilitasi dilakukan sedini mungkin untuk menghindari atrofi pada jaringan, dan kontraktur akibat otot dan sendi tidak di mobilisasi secara cepat.

6. Apakah pasien dapat berjalan dalam 3 bulan setelah dirawat? Jelaskan alasannya.

Jawaban : Stadium callus primer Darah memenuhi ruang antar fraktur dan sekitarnya, kemudian darah

membeku. Infiltrasi sel endotel dan osteogenik (berasal dari periost). Osteogenik berubah menjadi osteoblast dan chondroblast, lambat laun

sel-sel ini akan membentuk jaringan ikat baru yaitu calus sementara atau callus primer.

Callus primer keadaannya masih lunak. Proses ini berjalan 4 sampai 5 hari. Stadium callus sekunder (regenerasi) Stadium ini merupakan lanjutan dari stadium primer. Callus berangsur-angsur mengecil dan konsistensinya mulai mengeras

karena infiltrasi sel osteoblast dan chondroblast yang bertambah banyak.

NEXT

Bentuk callus mulai mirip jaringan tulang atau osteoid/ callus sekunder.

Proses ini berjalan 3 sampai 6 mingguStadium konsolidasi atau ossifikasiPenyebaran unsur kalsium dan fosfor dari

darah.Konsistensinya mulai keras.Proses berjalan sekitar 6 minggu sampai 6

bulan

TERIMAKASIH