Transcript

Slide 1

P

ARAHAN GUBERNURTERHADAP RANCANGAN AWAL RPJMD TAHUN 2013-2018 DAN RKPD TAHUN 2014

Disampaikan oleh :

GUBERNUR JAWA BARAT

Pada AcaraPengarahan Rancangan Awal RPJMD 2013-2018 dan RKPD 2014

Bandung, 15 Juli 2013

EMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAGIAN SATUARAHAN UNTUK RPJMD 2013-2018PROVINSI JAWA BARAT (2012)

Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk

44,3Juta

EDIT 19 JUNI 2013

Kabupaten/Kota : 26

PDRB (2012) : Rp. 364,41 Trilyun; RTRW 2005-2025

Luas : 3.709.528,44 HaKecamatan : 626Kelurahan : 638Desa : 5.316

Penduduk 2012

Indonesia :244.215.984JiwaJabar :44.548.431Jiwa

Penduduk Miskin : 9,89 % PDRB per kapita : Rp. 21.250 Juta (adhb)Inflasi (2012) : 3,86 % LPE (2012) : 6,21 % IPM (2012) : 73,19* RLS (2012) : 8,15 th AMH (2012) : 96,97 %AKI (2011) : 217 per 100.000 Kel Hidup (rev) AKB (2012) : 30 per 1.000 Kel Hidup (rev) APK SD : 119,31 % (2012/2013)APK SMP : 94,55 % (2012/2013)APK SMA : 67,78 % (2012/2013)APK PT : 15,19 % (2012/2013) 1TARGET DAN REALISASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT TAHUN 2007-2018

16

14 13,55 13,01

12 12,74

11,96 Capaian Jabar 2009 : 11,96% (baseline)

Target Nasional untuk Jabar (RPJMN 2010-2014)penurunan 4,15% 4,12% pada Tahun 2014 atau1,56% per tahun

11,2710,5710 11,58 11,17

8

6

10,31 9,89

9,45 8,80

7,80

6,80

Realisasi Jabar mengikuti trend perencanaan4 (Rata-rata 2007-2012 : 0,745% per tahun) 5.90

5,004,10

2

Jumlah Penduduk (SP-2010) : 43.021.826 Jiwa0

Jumlah Penduduk (2012) : 44.548.431 Jiwa20062007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : BPS Jawa Barat 2RENCANA AKSI PENGURANGAN KEMISKINAN DI JAWA BARATTAHUN 2013-2018

1. PRINSIP PENGURANGAN KEMISKINAN:a) Pergeseran Paradigma Pengurangan Kemiskinan dari Dominan Pemerintah bergeser kePendekatan Multipihakb) Sasaran Pengurangan Kemiskinan adalah Rumah Tangga Sasaran (RTS) menurut Data PPLS 2011 c) Implementasi Sistem Informasi KM 0 Pro Poor Jabar berbasis Data Spasial dan aSpasialterhadap RTS untuk Pengendalian dan Perwalian RTS hingga Lepas dari Kondisi Kemiskinand)Fokus Penanganan sesuai Lokasi Sebaran Kemiskinan : (d.1) Bagi RTS Berkemampuan Terbatas Secara Fisik melalui Bantuan Sosial, dan (d.2) Bagi RTS yang masih Memiliki Kemampuan Secara Fisik dan Intelektual melalui Pendekatan Masyarakat Bekerjae)Pengurangan Kemiskinan sebagai Outcome Composite (dampak) dari berbagai jenis Program/Kegiatan/Pekerjaan ber-Skala Nasional, Skala Daerah dan Skala Lokal baik berupa APBN, APBD dan Dana CSR/Dana Masyarakat

2. KOMITMEN UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN :Membangun Komitmen Bersama dengan Men-sinergi-kan Program/Kegiatan/Pekerjaan untuk Mengurangi Kemiskinan yang didasarkan kepada INTERVENSI MULTIPIHAK (a. Lintas Pemerintahan, b. Dunia Usaha, c. Akademisi dan d. Komunitas) yang dituangkan dalam bentuk Dokumen RAM-IP (Rencana Aksi Multipihak Implementasi Pekerjaan) Kemiskinan Jawa Barat.Komitmen Ini Sebagai Perwujudan Sinergi Program Daerah Dengan Program PenanggulanganKemiskinan Nasional

3. TARGET PENGURANGAN KEMISKINAN :Kurun waktu 2013-2018, Target Pengurangan Kemiskinan 1% per tahun atau Kondisi Kemiskinan JawaBarat Tahun 2018 akan menjadi 4,10% 3CAPAIAN RPJMD 2008-2013 DAN TANTANGAN KE DEPAN(Kondisi Desember 2012)

CAPAIAN TANTANGAN1.Pertumbuhan ekonomi Sektor padat teknologi (non-tradable) tumbuh lebih cukup tinggi cepatStuktur ekonomi imbalance (didominasi oleh sektor industri dan perdagangan hampir 60%)Rendahnya produktivitas Tenaga Kerja karena tingkat pendidikan yang rendah2.Kemiskinan menurun, Tingkat kemiskinan masih 9,89% ditandai dengan ketimpangan pendapatan migrasi dan urbanisasi karena minimnya aktifitas rendah perekonomian di desa3. Tingkat pengangguran Kualitas SDM Rendahmenurun Jumlah setengah penganggur dan pekerja informalmasih tinggi4. IPM meningkat Disparitas IPM antar kab/kota tinggi Kesenjangan gender masih terjadi.5. Daya saing kuat Kondisi infrastruktur dan kesehatan masyarakatperlu ditingkatkan 4ANALISIS INDIKATOR PEMBANGUNAN JAWA BARATFUNGSI WAKTU (TIMELINE) TAHUN 2013-2018(Permendagri No. 54 Tahun 2010)

I.Aspek kesejahteraan masyarakat (indikator gabungan/indikator komposit)

2014

2015

2016

2017 2018

2012 2013 Indikator : Laju pertumbuhan penduduk, Laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, Tingkat pengangguran terbuka, Angka partisipasi angkatan kerja, Indek gini, Persentase penduduk miskin terhadap total penduduk, Indek Pembangunan Manusia dll.

5

II. Aspek Pelayanan Publik (indikator pelayanan publik)

2014

2015Indikator :

2016

2017 2018

2012

2013 Tingkat kemantapan jalan provinsi, Kondisi jaringan irigasi provinsi, Rasio elektrifikasi rumah tangga, Tingkat pelayanan air bersih perkotaan, Tingkat pelayanan persampahan, Tingkat pelayanan air limbah, Angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup, Persentasi balita gizi buruk, Angka partisipasi kasar (APK) SD/SMP/SMA, Rata-rata lama sekolah dll. 6

III. Aspek Daya Saing Daerah (indikator daya saing)

upaya

2014

2015

Indikator :

2016

2017

2018

Target Pendapatan Asli Daerah (PAD),

2013 Target Penanaman Modal Asing, Laju pertumuhan ekspor,

2012

Target kunjungan wisatawan mancanegara, Capaian kawasan lindung,

Jumlah hari dengan kualitas udara katagori baik,

PDRB per Kapita,

Tingkat penggunaan internet, Tingkat pengangguran terbuka, Tingkat partisipasi angkatan kerja, Tingkat status mutu sungai utama,7

VISI PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2013 2018 :JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA

MAJU berarti :

1. Terciptanya masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri

2. Melahirkan SDM yang terdidik, terampil, inovatif dan berdaya saing tinggi melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan-penelitian3. Perwujudan tata kelola pemerintahan (governance) sebagai provinsi modern yang bermutu dan akuntabel, handal, efektif serta efisien.4. Tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal.5. Berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial SEJAHTERA berarti :

1.Kemajuan seluruh elemen yang ada di masyarakat baik masyarakat, wilayah maupun pelaku usaha.2.Berbasis pada ketahanan keluarga sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat3.Merupakan perpaduan antara kesejahteraan lahiriah/materil dengan kesejahteraan bathiniah/jiwa.4.Memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya serta membangun kepercayaan diri kolektif.

101.Hasil pembangunan dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat Jawa Barat

2.

Hasil pembangunan yang berkeadilan dan tersebar di kabupaten/ kota, kecamatan dan desa/ kelurahan sebagai satu kesatuan Jawa Barat

3.

Keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembangunan serta berperan aktif dalam pergaulan dunia

4.

Keterbukaan informasi pembangunan dan terwujudnya jejaring komunikasi bagi seluruh institusi dan masyarakat8

UNTUK SEMUA berarti :

ARGUMENTASI VISI PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2013-2018

Pembangunan Jawa Barat 2008 2012 telah berhasil menyiapkan kemandirian melalui :

a)Pembentukan fondasi ekonomi regional yang kuat,b)Pembentukan masyarakat yang semakin mandiri dan siap bersaing,c)Pelaksanaan pemerintahan yang berlandaskan prinsip good governanced)Pelaksanaan pembangunan daerah yang semakin maju berlandaskan prinsip berkelanjutane)Pelaksanaan pembangunan telah dimulai berdasarkan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan secara konsisten Konsekuensi pembangunan Jawa Barat2013-2018 akan dikendalikan oleh :

a) Dinamika perubahan di tingkatlokal, regional, maupun global, yang berlangsung secara cepat, menuntut berbagai penyesuaian dalam pembangunan dan pengembangan wilayah.

b)Pembangunan dan pengembangan wilayah tidak lagi bisa dijalankan dengan cara-cara konvensional namun membutuhkan sistem dan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing tinggi

c)Kebutuhan berbagai terobosan yang bersifat kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, terutama dalam rangkameningkatkan daya saing wilayah, sektorpemerintahan, sektor duniausaha, akademisi dan komunitas berbasis masyarakat, dalam menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan perubahan. 9

8 JANJI KAMPANYEAHMAD HERYAWAN DAN DEDDY MIZWAR

1. PENDIDIKAN GRATIS SD, SLTP DAN SLTA DI SELURUH JAWA BARAT.2.BEASISWA PENDIDIKAN UNTUK PEMUDA, TENAGA MEDIS, SERTA KELUARGA ATLIT BERPRESTASI DAN GURU

3.REVITALIASI POSYANDU DAN DANA OPERASIONAL KADER POSYANDU

4. MEMBUKA 2 JUTA LAPANGAN KERJA BARU DAN MENCETAK100.000 WIRAUSAHAAN BARU JAWA BARAT5.ALOKASI 4 TRILIYUN UNTUK INFRASTRUKTUR DESA DAN PERDESAAN

6. REHABILITASI 100.000 RUMAH RAKYAT MISKIN7.PEMBANGUNAN PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DI KABUPATEN/ KOTA

8. PEMBANGUNAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN/ KOTA

TAHUN 2013-2018 10

KEBIJAKAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN 2013-2018 : MODEL HYBRID YAITU MEMADUKAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN BERBASIS DAERAH OTONOM DAN METROPOLITAN

1. Pengembangan metropolitan sebagai penghela percepatan pembangunan Jawa Barat.2. Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia di Jawa Barat bertumpu pada pengembangan 3Metropolitan : BodebekKarpur, BandungRaya, dan Cirebon Raya

Jakarta

6 5

2SentulMetroBodebekkarpurSk.makmur 3

Cariu RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN LAUT CILAMAYA

1Aerocity

PELABUHAN LAUT CIREBON

Metro CirebonRaya

4

PalabuhanrPKNp buhan atu

atu Metro 7KertajatiBandung Raya

PELABUHAN LAUT PALABUHAN RATU

Surade

Prov. JawTengah

NO JALAN TOL

1 Cikampek-Palimanan (116 km)

2 Bogor Ring Road (11 km)

3 Cikarang-Tj.Priok (34,5 km)

4 Ciawi-Sukabumi (54 km)

5 Cimanggis-Cibitung (25,4 km) Tegalbuleud

Cidaun

Jalan Tol Eksisting

Rancabuaya

Jalan SNR

PangandaranPKNp Pangan- daran

Kelapagenep

PENGEMBANGAN METROPOLITAN DI JAWA BARATPelaR6 Depok-Antasari (21,7 km)

7 Cileunyi-Sumedang-Dawuan (60,1 km) Rencana Jalan Tol Rencana Jalan Alternatif Puncak 11

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN DESA/KECAMATAN MELALUI KONSEP EQUAL TREATMENT

Harmoni, Maju dan Sejahtera, bagi terciptanya kondisikesetaraan dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakatdiperbatasan berbasis Desa/Kecamatan.

Sinergitas Pembangunan, dimulai dengan pembangunan di desa-desa perbatasan dengan mengembangkan konsep Equal Treatment (perlakuan yang setara) antar satu desa dengan desa lainnya yang berbatasan atau kecamatan.

12

PETA PERBATASAN PROVINSI JAWA BARAT

BANTEN DKI JAKARTA

JABAR

BANTEN JABAR

Jumlah Desa/Kelurahan Di Perbatasan Provinsi: Berbatasan dengan Provinsi Banten : 46 Desa/Kel Berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta : 25 Desa/Kel Berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah : 58 Desa Jumlah Total Desa Perbatasan Antar Provinsi : 129 Desa/Kel JABAR

ProvinsiJawa TengahJATENG

13

ARAHAN PENTING KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN 2013-2018

1. PENDIDIKAN

1) Jabar bebas putus jenjang sekolah,

Pendidikan Wajar Dikdas 9 tahun Pendidikan Menengah Universal 12 tahun Membangun 5.000 RKB/tahun negeri/swasta, asrama pesantren/kobong, rehabilitasi ruang kelas;

Beasiswa Governor List; Beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit berprestasi dan guru; Bantuan kesejahteraan guru, sukwan, honorer, guru madrasah diniyah/penyuluh agama; Bantuan pembangunan kampus, sarana dan prasarana; Bantuan Penyediaan sarana transportasi sekolah.

2) Pendidikan non formal untuk sasaran utama usia 15 tahun ke atas,

3) Pendidikan berkebutuhan khusus,

4) Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi,

2. KESEHATAN

1)Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, Puskesmas DTP, Puskesmas PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan,

2) Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak,

3) Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit Jiwa

4)Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat,

5) Pembiayaan kesehatan masyarakat.

3. INFRASTRUKTUR

1) Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya,

2)Infrastruktur strategis di koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan,

3) Infrastruktur jalan dan perhubungan : Kemantapan jalan provinsi diatas 95% dan jalan kabupaten/kota diatas 75%,

4) Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis : Kondisi baik jaringan irigasi diatas 70%,

5) Kawasan Industri terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan.

4. EKONOMI PERTANIAN

1) Jabar sebagai Sentra Produksi Benih/Bibit Nasional,

2) Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, Tercapainya 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani,

3) Jawa Barat bebas rawan pangan,

4)Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) di sentra produksi pangan. Industrialisasi perikanan Pansela dan Pantura,

5. EKONOMI NON PERTANIAN

1)Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM serta pengurangan kemiskinan,

2) Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi,

3) Pengembangan skema pembiayaan alternatif dan kelembagaan untuk pengembangan usaha/investasi,

4) Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, agroindustri, dan industri manufaktur,

5) Pengembangan industri kreatif dan wirausahawan muda kreatif

6. LINGKUNGAN HIDUP

1) Penanganan bencana longsor dan banjir,

2) Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%,

3) Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestik dan pengelolaan sampah regional.

7. SENI DAN BUDAYA

1) Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya di Jawa Barat,

2) Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya di Jawa Barat,

3) Pengembangan destinasi wisata

8. KETAHANAN KELUARGA

1) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis sosial

2) Pemberdayaan ekonomi keluarga

3) Pemberdayaan perempuan

18

20

PEMBANGUNAN METROPOLITAN DANTIGA GROWTH CENTER SEBAGAI PENGHELA PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT

TIGA METROPOLITAN DI PROVINSI JAWA BARAT

METROPOLITAN BODEBEK KARPUR

Growth Center Palabuhan Ratu

METROPOLITAN BANDUNG RAYA METROPOLITAN CIREBON RAYA

Growth Center Pangandaran

19

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN METROPOLITAN

Mewujudkan Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur sebagai Metropolitan Mandiri; Metropolitan Bandung Raya sebagai Metropolitan Modern; Metropolitan Cirebon Raya sebagai Metropolitan Budaya dan Sejarah

Mengembangkan Metropolitan Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya sebagai Penghela Pembangunan Ekonomi, Kesejahteraan, Modernitas, dan Keberlanjutan bagi seluruh Masyarakat Jawa Barat

Mengakselerasi Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur-Infrastruktur Strategis yang menghubungkan dan berada di Wilayah Metropolitan di Provinsi Jawa Barat

20

KONSEP TWIN METROPOLITANBODEBEK KARPUR - DKI JAKARTA

DKI JAKARTA

METROPOLITAN BODEBEK KARPUR

METROPOLITAN DKI JAKARTATahunPendudukLuas Wilayah20109,6 juta66.152 Ha2015??66.152 Ha2020??66.152 Ha2025??66.152 Ha

METROPOLITAN BODEBEK KARPURTahunPendudukLuas Wilayah201011,60 juta300.845 Ha201514,30 juta310.753,9 Ha202018,36 juta450.924 Ha202523,16 juta503.634 Ha

KarakteristikMasing-masing metropolitan memiliki:1. aktivitas perkotaan yang mandiri2. ciri khas yang berbeda3. manajemen metropolitan yang mandiri4. kompetisi sosial-ekonomi yang sehat

Sumber: Analisis WJP-MDM 2011

23 21

METROPOLITAN BODEBEK KARPUR 2025

Kriteria:1. Jumlah Penduduk2. Aktivitas Ekonomi3. Daerah Terbangun

7 kota/ kabupaten 111 kecamatan populasi 23,16 juta jiwa 503.634 Ha

Terdiri atas 12 kecamatan di KotaBekasi; 4.061.625 jiwa;21.565 Ha 23 kecamatan di KabupatenBekasi; 4.479.335 jiwa;126.471 Ha 6 kecamatan di Kota Bogor;1.649.804 jiwa; 11.771 Ha 25 kecamatan di KabupatenBogor; 5.933.750 jiwa;138.488 Ha 11 kecamatan di KotaDepok; 3.018.750 jiwa;20.308 Ha 14 kecamatan di KabupatenPurwakarta; 1.296.950 jiwa;79.793 Ha 20 kecamatan di KabupatenKarawang; 2,720,472 jiwa;105.238 HaSumber: Analisis WJP-MDM 2011, SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010

[email protected]

[email protected]

METROPOLITAN BANDUNG RAYA 2025

Kriteria Metropolitan :1. Jumlah Penduduk (median75.038)2. Aktivitas Ekonomi (aglomerasiekonomi)3. Kawasan Terbangun (urban >25 %;suburban 15-24%)

5 kabupaten/ kota71 kecamatan12,8 juta penduduktotal area 196.821 Ha

Terdiri atas: 30 kecamatan di Kota Bandung;4.358.579 penduduk 3 kecamatan di Kota Cimahi;958.363 penduduk 23 kecamatan di KabupatenBandung; 4.641.300 penduduk 11 kecamatan di KabupatenBandung Barat; 2.277.184penduduk 4 kecamatan di KabupatenSumedang; 537.573 penduduk

Sumber: Analisis WJP-MDM 2011, SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010

METROPOLITAN CIREBON RAYA 2025

Kriteria Metropolitan :1. Jumlah Penduduk2. Aktivitas Ekonomi3. Lahan Terbangun

4 kabupaten/kota

41 kecamatan

6.58 juta penduduk

luas area 98.722 Ha

Terdiri dari :

5 Kecamatan di KotaCirebon, 1.064.533 Jiwa

28 Kecamatan diKab.Cirebon, 4.829.574 Jiwa

4 Kecamatan di Kab. Kuningan, 259.006 Jiwa3 Kecamatan di Kab. Majalengka, 341.238 Jiwa

Sumber: Analisis Tim WJP-MDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar 2010

7/15/2013metropolitan.jabarprov.go.id

GROWTH CENTER PANGANDARAN

Growth Center Pangandaran dikembangkansebagai PUSAT PERTUMBUHAN berbasis

SEKTOR PARIWISATA

Sumber Peta: Analisis WJPMDM 2012, SP 2010,GIS Bappeda Jabar 2010

28

GROWTH CENTER PALABUHANRATU

Growth Center Palabuhanratu dikembangkan sebagai PUSAT PERTUMBUHAN berbasis SEKTOR PERIKANAN dan PARIWISATA

Sumber Peta: Analisis WJPMDM 2012, SP 2010,GIS Bappeda Jabar 2010

29

DUKUNGAN TERHADAP IMPLEMENTASIMP3EI DI JAWA BARAT

27PETA LOKASI MP3EI DI JAWA BARATBerdasarkan Kategori Institusi Pelaksana Proyek

PEMERINTAH 17 Projek1 belum ada kejelasan (PM)

BUMN

SWASTA 13 Projek6 belum ada kejelasan (PM)

13 Projek9 belum ada kejelasan (PM)

CAMPURAN 6 Projek

Pembangunan Blok PLTGU Muara Tawar Rp.Pembangunan JalanTol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu 21,04 km

Rp. 7.200 Milyar

9.600 Milyar Pembangunan CITARUM WATER MANAGEMENT PROGRAMRp. 10.220 Milyar

Penyediaan SPAM Jakarta, Bekasi dan Karawang (Kanal Tarum Barat5.000 l/s BOT Rp. 5.200 Milyar Pembangunan Blok PLTU Indramayu Rp. 38.870 Milyar

Penyediaan SPAM KotaBekasi Rp. 522 Milyar

Pembanguna n Jalan Tol

Pembangunan relManggarai-Bekasi double

Pembangunan 4 Pabrik Baru (3 di Kab. Karawang; 1 di Kab. Bekasi) untuk Industri Transportasi Darat Rp. 6.312 Milyar

Pembangunan PLTG Sunyaragi600 MW(Kota Cirebon)Rp. 3.000 MilyarDepok- Antasari21,55 kmRp. 4.800Milyar

Pembanguna n Jalan Tol Pembangunan Elektrifikasi CITAYAM-NAMBO20 km trackRp. 304 Milyar

Pembangunan Jalan Tol Cimanggis- Cibitung 25,39 km;Rp. 4.400 Milyar double track, Bekasi- Cikarang Eletrifikasi ; Rp. 8.300 Milyar

Pembangunan transmisi di Jawa Barat sampai dengan 2015; terdapat 2337 KMS (di Jabar 1991 Kms)Rp. 5.242 Milyar

Pembangunan Jalan Tol Trans Java (Segmen/Ruas Cikopo Palimanan) Rp. 12.500 Milyar

Pembangunan BANDARA KERTAJATI (Kabupaten Majalengka) Rp. 8.229 Milyar

Ciawi Sukabumi Rp.7.800 Miliyar

Pembangunan PLTU Palabuhan Ratu 1050 MW (3 x 350 MW) Rp. 13.650 Miliyar

PEMERINTAH BUMN

SWASTA CAMPURAN Percepatan pengembangan hidro skala besar (4x260 MW), Upper Cisokan di Jawa Barat (Kab. Bandung Barat dan Kab. Cianjur) Rp. 7.200 Miliyar

Pembangunan Jalan Tol Bandung - Pasir Koja - Soreang, 10,57 km Rp. 1.430Milyar

17 Projek1 belum ada kejelasan (PM)

13 Projek6 belum ada kejelasan (PM)

13 Projek9 belum ada kejelasan (PM)

6 Projek

Pembangunan tol Terusan Pasteur- Ujung Berung- Cileunyi.Rp. 8.000 Milyar

PembangunanWadukSantosa, Cibatarua, Cilaki, dan Cisangkuy (1.400 l/s). Rp. 163 Milyar Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-- Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), 60,10 km. Rp. 10.158 Milyar

PembangunanElektrifikasiCITAYAM-NAMBO 20 km track (reaktivasi dan revitalisasi) Rp.304 Milyar

PengembanganPLTP Kamojang Unit5, 1 x 30 MW (Kabupaten Bandung) Rp. 960Milyar

Penyediaan SPAM REGIONAL JATIGEDE (6.000 l/s)-BOT Rp. 3.800Milyar

4Upaya percepatan pelaksanaan MP3EI di Jawa Barat:

a. Peninjauan terhadap Peraturan Kepala BPN No. 2 Tahun 2011 tentangPedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Izin Lokasi,Penetapan Lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan Tanah khususnya persyaratan No. 9Lampiran 2a tentang perlunya persetujuan prinsip dari instansi yang berwenang jikatanahnya merupakan aset negara,

b. Mempercepat proses persetujuan lahan pengganti hutan dari MenteriKehutanan.

Contoh: Proyek PLTA Upper Cisokan 4 x 260 MW di Kab. Bandung Barat dan Kab. Cianjur

c.Perpanjangan Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) 7 ruas Jalan Tol telah habis masa berlakunya.

Pemerintah Provinsi siap membantu terbitnya SP2LP baru setelah diterimanya permohonan perpanjangan SP2LP dari Kementerian PU dan rekomendasi teknis dari BPN.

Dukungan pendanaan pembangunan sisi udara Bandara Internasional Jawad. Barat (BIJB) di Kertajati Kabupaten Majalengka yang bersumber dari APBN

Diusulkan dalam skema pendanaan tahun jamak, sehingga rencana beroperasi BIJB pada bulan Agustus tahun 2017 dapat terwujud.

e. Dukungan percepatan pembangunan Tol Cikampek - Palimanan dan TolCisumdawu serta akses tol ke BIJB dan peningkatan perekonomian Jawa Baratwilayah timur. 30

BAGIAN DUAARAHAN UNTUK RKPD 2014

31

2023-2025

-2023

RPJPD PROVINSIJAWA BARAT 2018

MEN2013-2018 KEMMASYJAW

MEMANTAPKAN2008-2013 PEMBANGUNANSECARACAPAI ANDIRIANARAKAT A BARAT MENCAPAI KEUNGGULAN MASYARAKAT JAWA BARAT DISEGALA BIDANG

2005-2008

PENATAAN DAN PERSIAPAN PRANATA PENDUKUNG MELALUI KUALITAS

PENYIAPAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT JAWA BARAT MENYELURUH

TEMA PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2014SUMBER DAYA MANUSIA Pembangunan Jawa Barat yang Lebih Fokus, Efektif dan EfisienMelalui Sinkronisasi dan Sinergi Berderajat TinggiBerbasis Multi Pihak dan Mitra Strategis Global UntukMewujudkan Masyarakat Jawa Barat yang Lebih Maju dan Sejahtera

32

1. Memantapkan Kelembagaan;

2. Intensifikasi dan ekstensifikasi;

3. Koordinasi Pusat-Daerah;

4. Meningkatkan Deviden BUMD;

5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat;

6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPDdan Balai Penghasil;

7. Meningkatkan pengelolaan asset daerah.

A. Penerimaan PembiayaanSiLPA Tahun 2013

B. Pengeluaran Pembiayaan

1. Penyertaan modal BUMD : PT.JAMKRIDA, PT. Agro, dan Bank Jabar- Banten.

1. Program dan kegiatan prioritas : RPJMD2008-2013, RKPD Tahun 2014, MDGs dan Inpres No. 3/2010 tentang Program Pembangunan Berkelanjutan (Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Poor and Pro-Enviroment)2. Program implementasi janji Gubernur3. 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan padaOPD/Biro;4. Common Goals : Tematik Sektoral danTematik Kewilayahan;5. Fungsi pendidikan 20% dari total belanja;6. Fungsi kesehatan, secara bertahap 10%;7.Infrastruktur minimal 10% dari total PKB, PBBKB dan BBNKB sesuai dengan UU No28/2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah;8.Fungsi perekonomian dan infrastruktur penunjang perekonomian 10%;9. Kegiatan multiyears (tahun jamak);10. Dukungan PORPEMPROV 2014 dan PON XIX Tahun 201611. Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa, Hibah, Bansos dan Subsidi.

12. DAK, DBHCHT, BOS Pusat.

3

3

2.Penyediaan dana bergulir (Kredit Cinta rakyat).

ANALISIS POSISI RELATIF KAB/KOTA (BERDASARKAN IPM) TAHUN 2010

Kluster 1

Tidak ada prioritas IP (AMH), IK

Komponen 1 (AMH, IK)IP (RLS) Kota Banjar IP (RLS), IDB

a

Kab. Ciamis

Kluster 2

Kluster 3

Komponen 2 (RLS, IDB) 34BKPP I Bogor BKPP II Purwakarta BKPP III Cirebon BKPP IV Priangan Timur BKPP IV Bandung Ray

35

Sumber : Hasil Olahan Bappeda Jabar dan TN2PK, 2013 36

ARAHAN PENTING KEGIATAN PEMBANGUNANTAHUN 2014

1. MELANJUTKANPROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SUDAH BAIK DAN SUDAH SELESAI

2. MENUNTASKANPROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SUDAH BAIK DAN SUDAH DIMULAI NAMUN BELUM SELESAI

3. REPOSISIMELAKSANAKAN DENGAN STRATEGI BARU UNTUK PROGRAM PROGRAM PEMBANGUNAN YANG SUDAH BAIK NAMUN BELUM BISA DIMULAI KARENA MENGALAMI HAMBATAN

4. REORIENTASIMENYUSUN PROGRAM PROGRAM BARU YANG DIBUTUHKAN SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN PEMBANGUNA N DAN TUNTUTAN PERUBAHAN YANG TERJADI

37

MARI KITA WUJUDKAN SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT

TERIMA KASIH


Recommended