Transcript
Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

FFAAKKTTOORR--FFAAKKTTOORR YYAANNGG MMEEMMPPEENNGGAARRUUHHII KKIINNEERRJJAA MMAANNAAJJEERRIIAALL((SSttuuddii KKaassuuss PPaaddaa PPeerruussaahhaaaann DDaaeerraahh AAiirr MMiinnuumm ddii WWiillaayyaahh IIIIII CCiirreebboonn))

OOlleehh :: AAsseepp SSoonnjjaayyaaDDoosseenn SSTTIIEE YYaassmmii CCiirreebboonn

AAbbssttrraakk

Hasil analisis data, menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen yaknikompetensi pegawai, pengelolaan aset dan pengendalian biaya berpengaruh signifikanterhadap kinerja manajerial, yang ditunjukkan dengan p-value 0,001 lebih kecil darinilai α yang telah ditetapkan (0,05). Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,327. Halini berarti bahwa secara simultan, kompetensi pegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya mampu mempengaruhi tingkat kinerja manajerial sebesar 32,7%.Sisanya 67,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan.

Dari ketiga variabel bebas, variabel pengelolaan aset (X2) tidak signifikan hal ini dapatdilihat dari probabilitas signifikansi untuk pengelolaan aset (X2) sebesar 0,115 dan jauh diatas 0,05. Sedangkan variabel kompetensi pegawai (X1) dan pengendalian biaya (X3)signifikan pada 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja manajerialdipengaruhi oleh kompetensi pegawai dan pengendalian biaya dengan persamaan Y = 16,855+ 0,519 X1 + 0,201 X2 – 0,305 X3 + ε.

Kata kunci: Kompetensi pegawai, pengelolaan aset, pengendalian biaya dan kinerjamanajerial

FACTORS AFFECTING MANAGERIAL OF PERFORMANCE(Case Study on Perusahaan Daerah Air Minum in the Regional III Cirebon)

Abstract

The result of data analysis, showed that simultaneous independent variables namelythe competence of employees, asset management and cost control hace a significant effect onmanagerial performance, as indicated by the p-value 0,001 is smaller than a predeterminedvalue α (0,05). Coefficient of determination (R2) of 0,327. This means that simultaneous,employee competence, asset management and cost control can affect the level of managerialperformance by 32,7%. The remaining 67,3% is influenced by variables other than thevariables used.

Of the three independent variables, asset management variabel (X2) is not significantthis can be seen from the probability of significance for the management of assets (X2) of0,115 and well above 0,05. While the variable competence of the employees and control costsby the equation Y = 16,855 + 0,519 X1 + 0,201 X2 – 0,305 X3 + ε.

Keyword : competency of employees, asset management, cost control and managerialperformance

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANNPerhatian terhadap

pengukurankinerja PDAM menjadi sangatpentingkarena pengukuran kinerjamemilikikaitan yang erat denganakuntabilitaspublik.Hasil kerja organisasisectorpublic harus dilaporkan dalambentuklaporan pertanggungjawabankinerja.(Halim,2007). BerdasarkanPeraturanMenteri Dalam Negeri(Permendagri)No.13 Tahun 2006menyatakan dalamrangkapertanggungjawaban pelaksanaanAPBD,laporan keuangan BUMDdilampirkanbersama dengan laporankeuanganpemerintah daerah yang telah disususnoleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah(PPKD) untukdiserahkan kepada kepaladaerah.

Kegiatan utama PDAM Wilayah IIICirebon sebagai penyedia air bersih harusdilaksanakan karena PDAM merupakansatu-satunya perusahaan daerah yangdiberi kewenangan oleh pemerintah untukmengupayakan pemenuhan kebutuhan airbersih bagi masyarakat.Dalammelaksanakan pelayanan air bersih, PDAMWilayah III Cirebon membentuk cabang-cabang di wilayah kerjanya.

Dalam kenyataannya perusahaandaerah yang ada di Indonesia umumnyamenjadi beban bagi pemerintah daerahkarena selalu mengalami kerugian yangditandai oleh rendahnya kinerja perusahaandaerah, termasuk disini Cabang PDAMWilayah III Cirebon.Selain itu perusahaandaerah didirikan dengan tujuan untukmelindungi masyarakat dari monopoli, dandalam rangka mengambil alih perusahaanasing.

Dalam pengelolaannya, CabangPerusahaan Daerah Air Minum Wilayah IIICirebon sering dihadapkan pada berbagai

masalah, secara umum masalah tersebutantara lain:a. Kompetensi Pegawai

Menurut Spencer & Spencer, (1993:9). Kompetensi pegawai adalahkemampuan yang terbentuk dari sinergiwatak, motif, konsep diri, pengetahuan danketerampilan yang diimplementasikandalam bentuk sikap atau perilaku dalambekerja.b. Pengelolaan Aset

Menurut Lemer (2000:65)manajemen aset adalah prosesmenjaga/memelihara dan memanfaatkanmodal publik, hal ini dilakukan dalamrangka melaksanakan tertib administrasipengelolaan barang milik daerah sehinggaterciptanya manajemen pemerintahan yangdapat bekerja secara efisien, efektif danekonomis.c. Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya adalah langkah-langkah yang diambil oleh pihakmanajemen untuk memastikan bahwasemua segmen organisasi telah bekerjasesuai dengan kebijakan yang telahdigariskan. Agar pengendalian biaya dapatdilakukan secara efektif hampir semuaorganisasi menggunakan sistem kerjastandar. Dalam hal ini, untuk mengevaluasikinerja suatu segmen maka biaya aktualdiperbandingkan dengan biaya standar danbilamana terdapat penyimpangan akandiselidiki guna diambil langkah-langkahperbaikan yang diperlukan. Pengendalianbiaya juga memperhatikan umpan balikyang memungkinkan dapat mengubahsalah satu atau seluruh rencana masadepan, metode produksi ataupun keduanya.(Joel G. Siegel dan Jack Shim, 2006).

Kenyataan ini menunjukkan bahwatidak ada sistem akuntansi manajemensecara universal selalu tepat untuk bisaditerapkan pada seluruh organisasi padasetiap keadaan, namun sistem akuntansimanajemen tersebut tergantung juga padafaktor-faktor kondisional yang ada dalamorganisasi.

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Berdasarkan latar belakang masalahyang dikemukakan di atas, makapermasalahan yang menjadi pusatperhatian dalam penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut:11.. Apakah terdapat hubungan antara

kompetensi pegawai, pengelolaan asetdan pengendalian biaya pada CabangPerusahaan Daerah Air Minum(PDAM) di Wilayah III Cirebon?

22.. Apakah terdapat pengaruh kompetensipegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya terhadap tingkatkebocoran air baik secara parsialmaupun simultan?

IIII.. LLAANNDDAASSAANN TTEEOORRIITTIISSKKoommppeetteennssii PPeeggaawwaaiiPPeennggeerrttiiaann KKoommppeetteennssii PPeeggaawwaaii

Dilihat dari disiplin perilakuorganisasi, kompetensi bersama dengankomitmen termasuk pada kelompok faktorkarakteristik individu anggota organisasi.Para ahli perilaku organisasi sepertiKreitner dan Kinicki (2003), konsepkompetensi dipahami sebagai gabungandari kemampuan dan keterampilan.Dijelaskan oleh Kreitner dan Kinicki(2003: 185) bahwa : Kemampuan danketerampilan mendapat perhatian yangcukup besar dalam lingkaran manajemenmasa kini.Pengunaan istilah kompetensimerupakan istilah yang digunakan untukmenjelaskan halini.Kemampuanmenunjukkan karakteristikstabil yang berkaitan dengan kemampuanmaksimum fisik dan mental seseorang.Keterampilan di sisi lain adalah kapasitaskhusus untuk memanipulasi objek.

Menurut Spencer & Spencer, (1993:9).Kompetensi pegawai adalahkemampuan yang terbentuk dari sinergiwatak, motif, konsep diri, pengetahuan danketerampilan yang diimplementasikandalam bentuk sikap atau perilaku dalambekerja.

JJeenniiss KKoommppeetteennssii PPeeggaawwaaiiPengklasifikasian jenis kompetensi

biasanya dilihat dari dimensi manusiasecara personal dan hubungan antarapersonal karena manusia adalah mahluksosial. Willy Susilo (2001:17) dan Zohar &Marshall (2000:3) mengatakan manusiamemiliki tiga dimensi, yaitu (1). fisik(body), (2). emosi (mind), dan (3). spiritual(soul); dan atas dasar dimensi ini lalumereka mengelompokkan kompetensipegawai menjadi tiga, yakni (a).kompetensi intelektual, (b). kompetensiemosional, dan (c). kompetensi spiritual.

Menurut Spencer and Spencer(1993:34) mengklasifikasikan dimensi dankomponen kompetensi individual menjaditiga, yaitu : (a). kompetensi intelektual, (b).kompetensi emosional, dan (c). kompetensisosial. Nampaknya spencer and Spencertelah melihat komponen kompetensi dariaspek dimensi manusia dan hubunganantar-personal, tetapi belum menghasilkankomponen kompetensi spiritual.

PPeennggeelloollaaaann AAsseettPPeennggeerrttiiaann PPeennggeelloollaaaann AAsseett

Pengelolaan aset adalahpengelolaan secara komprehensif ataspermintaan, perencanaan, perolehan,pengoperasian,pemeliharaan,perbaikan/rehabilitasi,pembuangan/pelepasan dan penggantianaset untuk memaksimalisasikan tingkatpengembalian investasi (ROI) pada standarpelayanan yang diharapkan terhadapgenerasi sekarang dan yang akan datang.Sedangkan menurut Lemer (2000:65),manajemen aset merupakan prosesmenjaga/memelihara dan memanfaatkanmodal publik, hal ini dilakukan dalamrangka melaksanakan tertib administrasipengelolaan barang milik daerah sehinggaterciptanya manajemen pemerintahan yangdapat bekerja secara efisien, efektif danekonomis.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Prinsip Dasar Pengelolaan Aset DaerahUntuk mendukung pengelolaan aset

daerah secara efisien dan efektif sertamenciptakan transparansi kebijakanpengelolaan aset daerah, maka pemerintahdaerah perlu memiliki ataumengembangkan sistem informasimanajemen yang komprehensif dan handalsebagai alat untuk menghasilkan laporanpertanggungjawaban. Selain itu, sisteminformasi tersebut juga bermanfaat untukdasar pengambilan keputusan mengenaikebutuhan barang dan estimasi kebutuhanbelanja pembangunan (modal) dalampenyusunan APBD, dan untuk memperolehinformasi manajemen aset daerah yangmemadai maka diperlukan dasarpengeolaan kekayaan aset yang memadaijuga, dimana menurut Mardiasmo (2002)terdapat tiga prinsip dasar pengelolaankekayaan aset daerah yakni: (1) adanyaperencanaan yang tepat, (2)pelaksanaan/pemanfaatan secara efisiendan efektif, dan (3) pengawasan(monitoring).

PPeennggeennddaalliiaann BBiiaayyaaPPeennggeerrttiiaann BBiiaayyaa

Pengendalian biaya adalah tindakanyang dilakukan untuk mengarahkanaktivitas agar tidak menyimpang dengantujuan yang telahditetapkansebelumnya.Pengendalian biaya ini dapatdilakukan melalui anggaran biaya yangsecara kontinu diadakan pengawasansecara analisis terhadap penyimpanganyang terjadi sehingga dapat diketahuipenyebab terjadinya penyimpangan atasselisih tersebut kemudian dilakukan tindaklanjut agar kerugian yang terjadi relatifkecil (Trisnawati, 2006).

Sedangkan menurut Joel G. Siegeldan Jack Shim, 2006.Pengendalian biayaadalah langkah-langkah yang diambil olehpihak manajemen untuk memastikanbahwa semua segmen organisasi telahbekerja sesuai dengan kebijakan yang telahdigariskan. Agar pengendalian biaya dapatdilakukan secara efektif hampir semuaorganisasi menggunakan sistem kerjastandar. Dalam hal ini, untuk mengevaluasikinerja suatu segmen maka biaya aktualdiperbandingkan dengan biaya standar danbilamana terdapat penyimpangan akandiselidiki guna diambil langkah-langkahperbaikan yang diperlukan. Pengendalianbiaya juga memperhatikan umpan balikyang memungkinkan dapat mengubahsalah satu atau seluruh rencana masadepan, metode produksi ataupun keduanya.

Menurut Mulyadi (2001:501),untuk melakukan pengendalian biaya didalam perusahaan tergantung pada besarkecilnya perusahaan tersebut, dan telahberkembang melalui lima tahapan, yaitu:a. Pengendalian biaya dengan

pengawasan fisik. Dalam perusahaankecil biasanya pimpinan sekaliguspemilik perusahaan, perencanaan danpengendalian terhadap pelaksanaanrencana dilakukan secara langsung olehpimpinan perusahaan.Pimpinanperusahaan memiliki kemampuan yangmemadai untuk merencanakan danmengendalikan kegiatannya.

b. Pengendalian biaya denganmenggunakan catatan akuntansihistoris.Jika perusahaan berkembang,maka pimpinan perusahaan tidak lagidapat mengamati secara fisik, tetapimemerlukan catatan historis untukmerencanakan dan mengendalikankegiatannya dari periode keperiode.Untuk tingkat perkembangantertentu pimpinan perusahaan cukup

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

melakukan perencanaan danpengendalian dengan membandingkancatatan historis dari tahun ke tahun.

c. Pengendalian biaya denganmenggunakan anggaran statis danbiaya standar.Jika perusahaan semakinberkembang, pimpinan perusahaantidak lagi menghadapi masalahbagaimana pelaksanaan kegiatan padatahun berjalan jika dibandingkandengan apa yang telah dilaksanakanpada tahun sebelumnya, tetapibagaimana pelaksanaan pada tahunberjalan jika dibandingkan denganyang seharusnya dilaksanakan padatahun tersebut. Pada tingkatperkembangan ini, pimpinanmemerlukan anggaran dan standarsebagai alat untuk merencanakan danmengendalikan kegiatannya.Pimpinanperusahaan mulai memperbaiki sistemperencanaan dan pengendaliankegiatannya dengan membuat anggaranstatis dan biaya yang sederhana.

d. Pengendalian biaya denganmenggunakan anggaran fleksibeldengan biaya standar.Dalamkenyataannya kapasitas yangdirealisasikan seringkali menyimpangdari kapasitas yang direncanakan.Maka, cara perencanaan danpengendalian kegiatan perusahaankemudian diperbaiki denganmengembangkan anggaran fleksibeldengan biaya standar. Anggaranfleksibel disusun untuk berbagaitingkat kapasitas yang direncanakan,sehingga anggaran ini menyediakantolak ukur prestasi yang mendekatikapasitas sesungguhnya yang dicapai.

e. Pengendalian biaya dengan pembuatanpusat-pusat pertanggungjawaban danpenerapan sistem akuntansipertanggungjawaban.Dalamperusahaan besar, kegiatannya telahdibagi menjadi pusat-pusatpertanggungjawaban.Perencanaan danpengendalian kegiatan perusahaan

dilaksanakan dengan mengembangkananggaran untuk setiap pusatpertanggungjawaban. Manajer pusatpertanggungjawaban dinilai prestasinyadengan cara membandingkan anggaranyang disusun dengan realisasinya.Setiap manajer pusatpertanggungjawaban hanya dinilaiberdasarkan hal-hal yang merekakendalikan.

KKiinneerrjjaa PPeerruussaahhaaaannMenurut Gary Siegel dan Helene

Ramanauskas-Marconi dalam bukunyaBehavior Accounting, menyebutkan bahwakinerja dipergunakan manajemen untukmelakukan penilaian secara periodikmengenai efektifvitas operasional suatuorganisasi, bagian organisasi, dankaryawan berdasarkan sasaran, standar,dan kriteria yang telah ditetapkansebelumnya.

PPeennggeerrttiiaann KKiinneerrjjaa PPeerruussaahhaaaannMenurut Stooner dan Freeman

(1992) mendefinisikan kinerja, baikorganizational performance maupunmanagerial performance sebagai berikut :Organizational performance is themeasure of how well organization do theirjobs. Managerial performance is themeasure of how efficient and effective amanager is, how well she or he determineand achieves appropiate objectives.

Guellart berpendapat bahwa prosestransformasi/reformasi organisasi dapatdilakukan dengan 4 (empat) cara yaitu :1. Reframing yaitu melakukan perubahan

konsep. Misalnya dari command andcontrol menjadi recognized andresponsiveness.

2. Restructuring, dilakukan bila kondisiorganisasi memilikiresources/kapabilitas yang tinggi

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

namun kesiapan untuk melakukanperubahan rendah.

3. Revitalisasi, dilakukan bila organisasimemiliki kesiapan untuk melakukanperubahan yang tinggi namun tidakdidukung oleh resources/kapabilitas(dengan kata lain kesiapan berubahtinggi, resources/kapabilitas rendah).

44.. Renewals. Hal ini terjadi bila tidak adakondisi perusahaan/organisasi yangdapat mendukungtransformasi/reformasi yang akandilakukan. Jadi organisasi harusmelakukan perubahan yangmenyeluruh (radikal).

Kinerja adalah gambaran mengenaitingkatpencapaiansuatukegiatan/program/kebijaksanaan dalammewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visiorganisasi yang terutang dalam perumusanperencanaan strategis (strategic planning)organisasi.Secara umum dapat jugadikatakan bahwa kinerja merupakanprestasi yang dapat dicapai oleh organisasidalam periode tertentu.Prestasi tersebutmerupakan efektivitas operasionalorganisasi baik dilihat dari sudut pandangkeuangan (financial view) dan terutamapada sisi manajemen (manajemen view).

PPeenngguukkuurraann KKiinneerrjjaa PPeerruussaahhaaaannLarry D. Stout(1993) dalam

Performance Measurement Guidemenyatakan bahwa pengukuran kinerjamerupakan proses mencatat dan mengukurpencapaian pelaksanaan kegiatan dalamarah pencapaian misi (missionaccoumplish) melalui hasil-hasil yangditampilkan berupa produk, jasa, ataupunsuatu proses. Larry D. Stout (1993)bermaksud bahwa setiap kegiatan organiasiharus dapat diukur dan dinyatakanketerkaitannya dengan pencapaian arahorganisasi dimasa yang akan datang dandinyatakan dengan pencapaian misi danmisi organisasi. Produk dan jasa yang

dihasilkan akan kurang berarti apabilatidak adanya kontribusinya terhadappencapaian visi dan misi organisasi.

Berbicara tentang pengukurankinerja PDAM, dalam penelitian inipenulis mengacu pada Keputusan MenteriDalam Negeri No. 47 tahun 1999 tentang“Pedoman Penilaian Kinerja PDAM”dilakukan berdasarkan tingkat kebocoranair. Hal ini juga didukung oleh pendapatWheelen and Hunger (2000) bahwapenilaian kinerja dapat dilakukan secaraoperasional melalui produksi (dalampenelitian ini tingkat kebocoran air).

Persepsi konsumen terhadapkualitas jasa perusahaan secara tidaklangsung dipengaruhi oleh isu-isumanajerial seperti struktur organisasional,filosofi, dan budaya perusahaan(Scheneider, 1986; Bower & Scheneider,1988; Groonroos, 1984; Lovelock, 1988;Hesket, 1987, Berry & Parasuraman,1988).

Berdasarkan hasil penelitian Devas(1989) ada lima penyebab rendahnyakinerja perusahaan daerah yaitu barang danjasa yang dihasilkan tidak cocok dikelolasecar bisnis, pangsa pasar perusahaanterlalu kecil, manajemen yang tidakprofesional, kontradiksi dalam misiperusahaan dan intervvensi birokras yangterlalu kuat terhadap pihak manajemen.Sedangkan Davey (1988) rendahnyakinerja perusahaan daerah disebabkan olehpendidikan dan pelatihan terhadapkaryawan lebih bersifat birokratis,rendahnya tingkat produktifitas karyawan,penetapan harga jual dibawah biayaproduksi, lemahnya penagihan piutang,kelebihan karyawan dan mitra kerja yangtidak profesional.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

IIIIII.. MMEETTOODDOOLLOOGGII PPEENNEELLIITTIIAANNPenelitian ini merupakan penelitian

yang bersifat deskriptif-analitis melaluisurvai dan bersifat grounded. Metodesurvai dalam pengumpulan data dilakukandengan kuesioner baik yang dikirim secaralangsung dengan mendatangi respondenmaupun menggunakan fasilitas pos (mailsurvey).

Periode waktu yang digunakanadalah cross sectional yaitu fakta sesaatberupa data yang hanya sekalidikumpulkan dalam suatu periodepengamatan dalam rangka menjawabpertanyaan penelitian (Sekaran, 2009).Unit analisis dalam penelitian ini adalahkaryawan pada bagian tertentu dan tingkatkebocoran air pada laporan keuangan diCabang PDAM Wilayah III Cirebon.

Tipe hubungan antar variabel yangditeliti dalam penelitian ini berupahubungan kausal. Menurut Sugiyono(2004) hubungan kausal adalah hubungansebab akibat, bila X maka Y. Karena itudalam penelitian ini diharapkan dapatmenjelaskan apakah kompetensi pegawai,pengelolaan aset dan pengendalian biayasebagai variabel independen berpengaruhterhadap kinerja manajerial sebagaivariabel dependen, baik secara simultanmaupun parsial.

PPooppuullaassii ddaann SSaammppeellMerujuk pada pendapat yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto(2006) bahwa polulasi adalah keseluruhansubjek penelitian, apabila seseorang inginmemiliki semua elemen yang ada dalamwilayah penelitian, sedangkan sampeladalah bagian dari populasi yangmempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentuyang dimiliki. Populasi dalam penelitian

ini adalah Cabang PDAM Wilayah IIICirebon yaitu sebanyak 45Cabang PDAMWilayah III Cirebon.

Sampel dalam penelitian adalahKepala Cabang pada setiap Cabang PDAMWilayah III Cirebon.Penarikan sampelyang dilakukan dalam penelitian inimenggunakan Purposive Sampling, yaitusuatu teknik di mana sampel dipilih denganmengambil orang-orang yang terpilih betuloleh peneliti menurut ciri-ciri khusus yangdimiliki oleh sampel itu (Suratno &Arsyad, 1996).Kriteria sampel terpilihadalah memiliki pengetahuan yangmendalam tentang PDAM dan berdasarkankapabilitasnya dalam menilai variabel-variabel bebas yang diteliti.Alasan penelitimenggunakan teknik purposive samplingini adalah agar relevan dengan rancanganpenelitian.Peneliti memilih individu-individu yang menurut pertimbanganpeneliti dapat didekati dan memahamibetul kondisi PDAM di kabupaten dimanaindividu bekerja.Peneliti mengambilresponden di setiap Cabang PDAM yangada di Wilayah III Cirebon.Dengandemikian jumlah responden untuk menilaifaktor-faktor manajerial secara keseluruhanuntuk 5 kabupaten adalah sebanyak 45responden.

TTeekknniikk PPeenngguummppuullaann DDaattaaData yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Data primer mengenai variabel-variabel bebas diperoleh dari karyawan,pihak manajemen dan badan pengawasPDAM Wilayah III Cirebon dengan caramenyebarkan kuesioner kepada respondenyang dapat mewakili populasi. Kuesionertersebut disusun berdasarkan skala ordinal

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

yang berpedoman pada Likert SummatedRating.

Sedangkan data skunder mengenaivariabel terikat, dalam hal ini mengenaikinerja perusahaan dari indikator tingkatkebocoran air, diperoleh dari laporankeuangan laporan kinerja tahunan.

Untuk memperoleh informasi-informasi tambahan mengenai objek yangditeliti, peneliti melengkapi dengan teknikpengumpulan data penunjang sebagaiberikut :1. Melakukan observasi, yaitu

pengumpulan data dengan melakukanpengamatan secara langsung terhadapobjek yang diteliti, yaitu di CabangPDAM Wilayah III Cirebon.

22.. Melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalahyang diteliti.

33.. Dokumeter, yaitu suatu teknikpengumpulan data sekunder tambahanyang tersedia pada perusahaan yangbersangkutan, dalam hal ini CabangPDAM di Wilayah III Cirebon denganmelihat hubungannya dengan topikpenelitian. Data ini meliputi sejarahperusahaan, data organisasiperusahaan, dan data-data lain yangberkaitan dengan objek penelitian.

PPeenngguujjiiaann DDaattaaKeandalan (reliability) atau

kesahihan (validity) suatu penelitian sangatditentukan oleh alat ukur yang digunakan.Apabila alat ukur yang dipakai tidak validdan atau tidak dapat dipercaya, maka hasilpenelitian yang dilakukan tidak akanmenggambarkan keadaan yangsesungguhnya.11.. UUjjii VVaalliiddiittaass

Teknik korelasi yang digunakandalam melakukan uji validitas adalahPearsonproduct moment (Riduwan, 2008),dengan rumus:

∑X Y ∑X ∑Y∑X ∑X 2 ∑Y ∑Y 21,2Dimana:r = Korelasi Product Momentn = Jumlah respondenx = Skor pernyataan ke-i, i=1,2,3…ny = Skor total pernyataan ke-i,i = 1,2,3…n

Jika telah memperoleh angkavaliditas, langkah selanjutnya adalahmengkonsultasikan/membandingkan hargatersebut dengan r tabel dengan tarafsignifikan 95%.Bila harga perhitunganlebih besar dari rtabel (rhitung >rtabel),maka instrumen dikatakan valid.22.. UUjjii RReelliiaabbiilliittaass

Instrumen yang reliabel adalahinstrumen yang bila digunakan beberapakali untuk mengukur obyek yang sama,akan menghasilkan data yang sama. Inimenunjuk satu pengertian bahwa suatuinstrumen yang reliabel cukup dapatdipercaya untuk digunakan sebagai alatpengumpul data karena instrumen tersebutsudah baik sehingga data yang dihasilkanjuga dapat dipercaya (Arikunto, 2006:178).

Adapun rumus yang digunakansebagai berikut (Riduwan, 2008):r11 1 1 ∑Keterangan :11 : Nilai reliabilitas

: Jumlah varians skor tiap-tiap item

: Varians totalk : Jumlah itemUji reliabilitas yang digunakan

adalah dengan Alpha Cronbach. Bila alphalebih kecil dari 0,6 maka dinyatakan tidakreliabel dan sebaliknya dikatakan reliabel.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Metode Pengujian Hipotesis11.. Pengujian hipotesis pertama :

hubungan antara kompetensi pegawai(X1), pengelolaan aset (X2) danpengendalian biaya (X3)

Pengujian hipotesis pertamamendasarkan pada sub struktur pertamayang mengidentifikasikan hubungan X1, X2

dan X3 berikut ini:

Uji hipotesis tentang hubunganantara variabel X1, X2 dan X3 dilakukandengan melihat korelasi (rx1x2x3)hubungan antar variabel. Untukmenentukan besarnya derajat keeratan darihubungan antara variabel kompetensipegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya digunakan klasifikasihubungan statistika 3 variabel menurutGuilford (Achmad Zanbar Soleh,2005:256).22.. Pengujian sub hipotesis kedua :

pengaruh kompetensi pegawai (X1),pengelolaan aset (X2), danpengendalian biaya (X3) terhadaptingkat kebocoran air (Y) denganpersamaan sebagai berikut :

Pengujian hipotesis keduamendasarkan pada sub struktur kedua yangmengidentifikasikan pengaruh dari variabelX1, X2 dan X3 terhadap Y denganpersamaan berikut :

Y=PYX1(X1)+PYX2(X2)+PYX3(X3)+Pyƹ(ƹ)

Persamaan struktural di atas dapatdigambarkan ke dalam bentuk sebagaiberikut :

Uji hipotesis 2 tentang pengaruhvariabel X1, X2 dan X3 terhadap Ydilakukan dengan menguji nilai koefisienjalur yang ditaksir berdasarkan hasilpengamatan.

Rancangan Pengujian HipotesisDalam penelitian ini akan

dilakukan uji hipotesis, yaitu seberapabesar pengaruh faktor-faktor manajerialterhadap kinerja Cabang PDAM WilayahIII Cirebon. Dengan memperhatikankarakteristik variabel yang akan diuji,pengujian terhadap hipotesis dilakukandalam dua tahap, yaitu :11.. PPeenngguujjiiaann sseeccaarraa ppaarrssiiaall

Uji secara individual ditunjukanoleh tabel Koefficient. Hipotesis diujidengan uji t dengan rumus sebagai berikut:

10,.....,2,1

1

....1 2

i

kn

CRxRt

iiY

yxiyxi

Pengujian di atas mengikuti sebarant-student dengan db = n-k-1 dan tarafkesalahan dari dua sisi α = 0,05. Penentuansignifikansinya dilihat melalui nilai

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

peluang kesalahan yang diperoleh (p-value) atau tabel-t.Bila p-value< α atauthitung> ttabel maka hipotesis-nolditolak.Sebaliknya, bila p-value> α atauthitung<ttabel maka hipotesis-nol diterima.22.. PPeenngguujjiiaann sseeccaarraa ssiimmuullttaann

Hipotesis di atas diuji dengan uji F

dengan rumus sebagai berikut :11Pengujian di atas mengikuti sebaran

F dengan db1 = k, db2 = n-k-1 dan tarafkesalahan α = 0,05 (k: jumlah variabeleksogenus hasil reduksi; n : jumlah data).Penentuan signifikansinya dilihat melaluinilai peluang kesalahan yang diperoleh (p-value) atau tabel-F.Bila p-value< α atauFhitung> Ftabel maka hipotesis-nolditolak.Sebaliknya, bila p-value> α atauFhitung< Ftabel maka hipotesis-nol diterima.

Pengaruh kompetensi pegawai,pengelolaan aset dan pengendalianbiaya terhadap kinerja manajeriala. Pengaruh langsung

Y Xi Y =(PYxi) (PYxi) ; dimana i = 1, 2, 3

b. Pengaruh yang melalui hubungankorelatifY Xi XjY =

(PYXi)(RXiXj)(PYxj)dimana : i = yang berpengaruh j =

yang dilaluic. Besarnya pengaruh total untuk setiap

variabel = pengaruh langsung +pengaruh yang melalui hubungankorelatif.

Pengaruh total ke tiga variabel = pengaruhtotal setiap variabel (X1+X2+X3).

IIVV.. AANNAALLIISSIISS DDAANN PPEEMMBBAAHHAASSAANNUUjjii IInnssttrruummeenn PPeenneelliittiiaannPPeenngguujjiiaann VVaalliiddiittaass DDaattaa

Seperti telah dijelaskan padametodologi penelitian bahwa untuk melihatvalid tidaknya suatu alat ukur digunakanpendekatan secara statistika, yaitu melaluinilai signifikansi koefisien korelasi skorbutir pertanyaan dengan skor totalnya danapabila koefisien korelasinya > 0,30 makapernyataan tersebut dinyatakan valid(Kaplan-Saccuzza : 1993).

Tabel Uji Validitas Data(N = 45 : rtabel = 0,248)

Indikator Korelasi Item Total Ket.Kompetensi Pegawai (X1)

X1.1 .716 ValidX1.2 .727 ValidX1.3 .732 ValidX1.4 .716 ValidX1.5 .732 ValidX1.6 .542 ValidX1.7 .693 Valid

Pengelolaan Aset (X2)X2.1 .562 ValidX2.2 .810 ValidX2.3 .615 ValidX2.4 .587 ValidX2.5 .826 ValidX2.6 .562 ValidX2.7 .826 ValidX2.8 .615 ValidX2.9 .615 Valid

X2.10 .773 ValidPengendalian Biaya (X3)

X3.1 .494 ValidX3.2 .591 ValidX3.3 .757 ValidX3.4 .494 ValidX3.5 .746 ValidX3.6 .631 ValidX3.7 .490 ValidX3.8 .423 ValidX3.9 .757 Valid

X3.10 .577 ValidX3.11 .704 ValidX3.12 .631 ValidX3.13 .700 ValidX3.14 .757 ValidX3.15 .577 ValidX3.16 .704 ValidX3.17 .631 Valid

Sumber : Data diolah

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Berdasarkan hasil pengujianinstrumen penelitian seperti yang terlihatpada tabel diatas dapat dijelaskan bahwadari segi validitas item–total statistikterhadap 45 responden sebagaimana terterapada tabel di atas, menunjukkan bahwa 34item pernyataan untuk variabel-variabelkompetensi pegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya nilai korelasi r lebihbesar dari 0,248 (lihat tabel rtabel padalampiran). Dengan demikian berarti itempernyataan tersebut telah valid karena nilaikorelasinya lebih besar dari 0.248.

PPeenngguujjiiaann RReelliiaabbiilliittaassSedangkan uji reliabilitas atau

keandalan dimaksudkan untuk ketetapanatau tingkat presisi suatu ukuran atau alatukur.Suatu alat ukur mempunyai tingkatreliabilitas tinggi jika dalam pengukuranyang berulang-ulang memberikan hasilyang serupa.

Tabel Uji Reliabilitas

IndikatorKorelasi Item

TotalKeterangan

X1 .822 ReliabelX2 .871 ReliabelX3 .904 Reliabel

Karena koefisien reliabilitas beradadi atas 0.6, artinya memenuhi syaratreliabilitas.Dengan demikian semuavariabel dinyatakan reliabel.

MMeettooddee PPeenngguujjiiaann HHiippootteessiissPengujian Hipotesis Pertama :Hubungan antara Kompetensi Pegawai(X1), Pengelolaan Aset (X2) danPengendalian Biaya (X3)

Hasil pengujian hipotesis pertamamenggunakan program SPSS 17.0 adalahsebagai berikut :

Tabel Output Hipotesis 1

Hasil pengujian korelasi antaravariabel kompetensi pegawai, pengelolaanaset dan pengendalian biaya menunjukkanbahwa ketiga variabel tersebut berkorelasisecara signifikan. Dari nilai koefisienkorelasi yang dihasilkan, gambaranhubungan struktural yang tercermin dalamsub struktur pertama adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Sub struktur pertamaPengujian korelasi antara variabel

X1, X2 dan X3 menunjukkan bahwaterdapat korelasi yang signifikan antarakompetensi pegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya yaitu kompetensipegawai dan pengelolaan aset dengan skor88%, pengelolaan aset dan pengendalianbiaya dengan skor 94,6%, sedangkan

CorrelationsKomp_Peg PengAset PeBiaya

Komp_Peg PearsonCorrelation

1 .880** .910**

Sig. (2-tailed)

.000 .000

N 45 45 45

PengAset PearsonCorrelation

.880** 1 .946**

Sig. (2-tailed)

.000 .000

N 45 45 45

PeBiaya PearsonCorrelation

.910** .946** 1

Sig. (2-tailed)

.000 .000

N 45 45 45

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

kompetensi pegawai dan pengendalianbiaya dengan skor 91%. Berdasarkan hasiluji hipotesis tersebut maka hipotesispertama yang menyatakan bahwa terdapathubungan antara kompetensi pegawai,pengelolaan aset dan pengendalian biayadapat diterima atau tidak berhasil ditolak.

Pengujian Hipotesis Kedua :Kompetensi pegawai (X1), pengelolaanaset (X2) dan pengendalian biaya (X3)berpengaruh baik secara simultanmaupun parsial terhadap kinerjamanajerial (Y)Pengujian Hipotesis Secara Simultan(Uji F-Statistik)

Uji F-statistik pada dasarnyamenunjukkan apakah semua variabelindependen yang dimasukan dalam modelsecara bersama-sama (simultan) tidakmemiliki pengaruh yang signifikanterhadap variabel dependen.Nilai Fditurunkan dari tabel ANOVA (analysis ofvariance).

Hasil perhitungan nilai F-hitunguntuk model regresi yang diteliti dapatdilihat pada tabel berikut :

Sumber : lampiran hasil output SPSS 17.0

Dari hasil pengolahan data yangditunjukkan pada tabel 4.26 dapat dilihat

bahwa nilai F-hitung sebesar 6,646 denganp-value sebesar 0,001. Oleh karena p-value(0,001) lebih kecil dari nilai α yang telahditetapkan (0,05), maka dapat disimpulkanbahwa variabel bebas (kompetensipegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya) secara simultanberpengaruh signifikan terhadap variabeltidak bebas (kinerja manajerial) padatingkat kepercayaan 95%.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Ujit-statistik)

Untuk mengetahui signifikan atautidaknya suatu pengaruh variabel-variabelbebas secara parsial atas suatu variabeltidak bebas digunakan uji t-statistik.Pengujian hipotesis secara parsialdilakukan dengan caramembandingkannilai t-hitung dengan nilai t-tabel untuktingkat kekeliruan 5% dan derajat bebas(db) = n-k-l = 45-2-1 = 42 adalah 1,682.

Hasil perhitungan nilai t-hitunguntuk masing-masing variabel bebas dalammodel regresi yang diteliti dan hasilkeputusan uji parsial disajikan pada tabelberikut :

Tabel Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Sumber : data diolah

Tabel Hasil Uji-FANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 49.430 3 16.477 6.646 .001a

Residual 101.646 41 2.479

Total 151.076 44

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

b. Dependent Variable: Dalam persentase (%)

Variabel

t-hitung

t-tabel

P-value(sig)

Keputusan Ket.

Kompetensipegawai(X1)

3,741 1,682 0,000 H0 ditolak Signifikan

pada α= 0,05

PengelolaanAset(X2)

1,608 1,682 0,115 H0 tidakdapat

ditolak

Tidaksignifi

kanpada α= 0,05

PengendalianBiaya(X3)

-3,331 1,682 0,002 H0 ditolak Signifikan

pada α= 0,05

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Hasil uji parsial (uji-t) untukmelihat kebermaknaan masing-masingvariabel bebas dalam model regresi dapatdiuraikan sebagai berikut :1. Pengaruh kompetensi pegawai terhadap

kinerja manajerialDari hasil perhitungan, diperoleh nilait-hitung untuk variabel kompetensipegawai (X1) sebesar 3,741 dengan p-value sebesar 0,001. Oleh karena p-value (0,001) lebih kecil dari α yangtelah ditetapkan (0,05), maka dapatdisimpulkan bahwa secara parsialkompetensi pegawai berpengaruhsignifikan terdapat kinerja manajerialpada tingkat kepercayaan 95%. Artinyabahwa hasil penelitian ini berhasilmenolak H0.

2. Pengaruh pengelolaan aset terhadapkinerja manajerialDari hasil perhitungan, diperoleh nilait-hitung untuk variabel pengelolaanaset (X2) sebesar 1,608 dengan p-valuesebesar 0,115. Oleh karena p-value(0,115) lebih besar dari α yang telahditetapkan (0,05), maka dapatdisimpulkan bahwa secara parsialpengelolaan aset tidak berpengaruhsignifikan terdapat kinerja manajerialpada tingkat kepercayaan 95%. Artinyabahwa hasil penelitian ini tidak berhasilmenolak H0.

3. Pengaruh pengendalian biaya terhadapkinerja manajerialDari hasil perhitungan, diperoleh nilait-hitung untuk variabel pengendalianbiaya (X3) sebesar 3,331 dengan p-value sebesar 0,002. Oleh karena p-value (0,002) lebih kecil dari α yangtelah ditetapkan (0,05), maka dapatdisimpulkan bahwa secara parsialpengendalian biaya berpengaruh

signifikan terdapat kinerja manajerialpada tingkat kepercayaan 95%. Artinyabahwa hasil penelitian ini berhasilmenolak H0.

4. Model persamaan regresiUntuk melihat pengaruh

kompetensi pegawai (X1), pengelolaan aset(X2) dan pengendalian biaya (X3) terhadapkinerja manajerial (Y), maka digunakananalisis regresi berganda.Tabel Hasil Perhitungan Koef. Reg. Berganda

Sumber : lampiran hasil output SPSS 17.0

Berdasarkan hasil perhitungan padatabel di atas, dari ketiga variabel bebasvariabel pengelolaan aset (X2) tidaksignifikan hal ini dapat dilihat dariprobabilitas signifikansi untuk pengelolaanaset (X2) sebesar 0,115 dan jauh di atas0,05. Sedangkan variabel kompetensipegawai (X1) dan pengendalian biaya (X3)signifikan pada 0,05. Dari sini dapatdisimpulkan bahwa variabel kinerjamanajerial dipengaruhi oleh kompetensipegawai dan pengendalian biaya denganpersamaan matematis sebagai berikut :Y = 16,855 + 0,519 X1 + 0,201 X2 – 0,305

X3 + εNilai koefisien regresi pada

variabel-variabel bebasnyamenggambarkan apabila diperkirakanvariabel bebasnya naik sebesar satu satuandan nilai variabel bebas lainnya

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.BStd.Error Beta

1(Constant) 16.855 1.316 12.803 .000

X1 .519 .139 1.169 3.741 .001

X2 .201 .125 .642 1.608 .115

X3 -.305 .092 -1.526 -3.331 .002a. Dependent Variable: Dalam persentase (%)

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

diperkirakan konstan atau sama dengannol, maka nilai variabel terikatdiperkirakan bisa naik atau bisa turunsesuai dengan tanda koefisien regresivariabel bebasnya.

Konstanta sebesar 16,855 berartibahwa dengan asumsi variabel independendianggap konstan, maka rata-rata kinerjamanajerial akan bernilai 16,855.

Koefisien regresi untuk variabel X1

positif, menunjukkan adanya hubunganyang searah antara kompetensi pegawai(X1) dengan kinerja manajerial (Y).Koefisien regresi variabel X1 yang positifmengandung arti bahwa setiappenambahan nilai pada kompetensipegawai maka akan meningkatkan kinerjamanajerial (Y).

Koefisien regresi untuk variabel X3

negatif, menunjukkan adanya hubunganyang tidak searah antara pengendalianbiaya (X3) dengan kinerja manajerial (Y).Koefisien regresi variabel X3 mengandungarti bahwa setiap penurunan pengendalianbiaya yang dilakukan oleh perusahaanmaka akan menurunkan kinerja manajerial.

KKooeeffiissiieenn DDeetteerrmmiinnaassii ((RR22))Besarnya pengaruh kompetensi

pegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya terhadap kinerjamanajerial ditunjukkan oleh nilai koefisiendeterminasi untuk model regresi yangdiperoleh. Hasil perhitungan koefisiendeterminasi (R2) dapat dilihat pada tabelberikut ini :

Tabel Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Sumber : lampiran hasil output SPSS 17.0

Pada tabel di atas terlihat nilaikoefisien determinasi (R Square) sebesar0,327, artinya 32,7% kinerja manjerialdapat dipengaruhi oleh kompetensipegawai, pengelolaan aset danpengendalian biaya. Sedangkan sisanyasebesar (100% - 32,7%) = 67,3% dapatdipengaruhi oleh variabel-variabel lainyang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Adapun gambaran hubunganstruktural tercermin dalam gambar substruktur kedua yang menunjukkanpengaruh kompetensi pegawai,pengelolaan aset dan pengendalian biayaterhadap kinerja manajerial baik secarasimultan maupun parsial sebagai berikut :

Gambar 4.2 Output Sub Struktur Kedua

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .572a .327 .278 1.57454

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

VV.. KKEESSIIMMPPUULLAANNBerdasarkan pada hasil penelitian

dan pembahasan pada Bab sebelumnyamaka penulis dapat mengambil kesimpulansebagai berikut :

Dengan α 5% terbukti bahwasecara simultan variabel independen yaknikompetensi pegawai, pengelolaan asetdan pengendalian biaya berpengaruhsignifikan terhadap kinerjamanajerial.Adapun secara simultan,kompetensi pegawai, pengelolaan asetdan pengendalian biaya mampumempengaruhi tingkat kinerjamanajerial sebesar 32,7%, sisanya67,3% dipengaruhi oleh variabel laindiluar variabel yang digunakan.

Dari ketiga variabel bebas variabelpengelolaan aset (X2) tidaksignifikan,sedangkan variabel kompetensipegawai (X1) dan pengendalian biaya (X3)signifikan pada 0,05.

Hasil perhitungan, diperoleh nilai t-hitung untuk variabel kompetensi pegawai(X1) sebesar 3,741 dengan p-value sebesar0,001.Oleh karena p-value (0,001) lebihkecil dari α 5% terbukti bahwa secaraparsial kompetensi pegawai berpengaruhsignifikan terhadap kinerja manajerial pada

tingkat kepercayaan 95%.Artinya bahwahasil penelitian ini berhasil menolak H0.

Hasil perhitungan, diperoleh nilai t-hitung untuk variabel pengelolaan aset (X2)sebesar 1,608 dengan p-value sebesar0,115.Oleh karena p-value (0,115) lebihbesar dari α 5% terbukti bahwa secaraparsial pengelolaan aset tidak berpengaruhsignifikan terhadap kinerja manajerial padatingkat kepercayaan 95%.Artinya bahwahasil penelitian ini tidak berhasil menolakH0.

Hasil perhitungan, diperoleh nilai t-hitung untuk variabel pengendalian biaya(X2) sebesar -3,331 dengan p-value sebesar0,002.Oleh karena p-value (0,002) lebihkecil dari α 5%terbukti bahwa secaraparsial pengendalian biaya berpengaruhsignifikan terhadap kinerja manajerial padatingkat kepercayaan 95%.Artinya bahwahasil penelitian ini berhasil menolak H0.

Dengan demikian dapatdinyatakan bahwa hipotesis kedua yangmenyatakan bahwa kompetensi pegawai,pengelolaan aset dan pengendalian biayabaik secara simultan maupun parsialberpengaruh positif signifikan terhadapkinerja manajerial diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini.2006. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Danylo, N.H. and A. Lemer. APWA Task Force on Asset Management Reveals ReliminaryFindings to Members, APWA Reporter, December 2000.

Davey, KJ. 1988. Pembiayaan Pemerintahan Daerah terjemahan oleh Amanullah dkk. Jakarta:UI Press.

Devas Nick, et al (Ed). 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia, Jakarta : UI Press.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Guilford, J.P. 1979. Psychometric Methods, Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited

Halim, Abdul, 2007. .Akuntansi Keuangan Daerah, edisi pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Hansen Don R. dan Maryane M. Mowen, 2005.Akuntansi Manajemen. Jakarta: SalembaEmpat.

JoelG.Siegel dan JackShim, 1999.Kamus Istilah Akuntansi, dialihbahasakan oleh Drs. Moh.Kurdi, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, 2003.Perilaku Organisasi. Edisi BahasaIndonesia.Jakarta : salemba Empat.

Larry D Stout. 1993. Performance Measurement Guide. Prentice-Hal, New Jersey.

Mardiasmo, 2002.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, edisi II, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Marshall, Patricia. 2003. Mengapa Beberapa Orang Lebih Sukses Dari YangLainnya?.Manusia dan Kompetensi Panduan Praktis Untuk KeunggulanBersaing.Editor Boulter, Murray Dalziel, dan Jackie Hill. Alih Bahasa. Bern.Hidayat.Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer.hal.36-51.

Mulyadi, 2001.Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, edisi kedua, Jakarta:Salemba Empat.

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006 “Tentang PedomanTeknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah AirMinum”.

Riduwan, 2008, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, cetakan keempat, Bandung:Alfabeta.

Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzo, 1993. Phsycological Testing principles, application,and issues; Brooks/Cole Publishing Company Pacific Grove, California, p: 126

Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. New York: John Willey & Sons Inc.

SolehAchmadZanbar, 2005, Ilmu Statistika:Pendekatan Teoritis dan Aplikatif, 1st ed.,Rekayasa Sains, Bandung

Siegel,Gary & Helene Ramanauskas Marconi, “Behavioral Accounting”,South WesternPublishing Co., cicinnati, Ohio, 1989.

Sugiyono.2004. Statistika untuk Penelitian.Cetakan Keenam. Penerbit Alfabeta. Bandung

Sutarto, 2002. Dasar-dasar Organisasi, Cetakan kesepuluh. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press

Stooner, Edward; Freeman, R. (1992).Management. New York: Prentice-Hall.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MANAJERIAL

Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer. 1993. Competence Work: Model for SuperiorPerformance. John Wiley and Sons, Inc.

Trisnawati, S. 2006. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban denganEfektivitas Pengendalian Biaya (Survei pada 5 Hotel di Kota Tasikmalaya).

Willy Susilo. 2001. Audit SDM: Perpaduan Komprehensif Auditor dan Praktisi ManajemenSumber Daya Manusia Serta Pimpinan Organisasi/Perusahaan. Penerbit PercetakanGema Amini.

Wheelen, L.T., and David, J.H. 2000.Strategic Management and Business Policy.New Jersey:Prentice Hall.


Recommended