Transcript
Page 1: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA

PENDEKATAN DRILL DAN PENDEKATAN BERMAIN FUTSAL

PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2

JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

OLEH:DENY SOPHIA THINKER SURYO HARTONO

K4603026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

i

Page 2: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA

PENDEKATAN DRILL DAN PENDEKATAN BERMAIN FUTSAL

PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2

JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh :DENY SOPHIA THINKER SURYO HARTONO

K4603026

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

2010

ii

Page 3: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2010

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Waluyo, M.Or. Fadilah Umar S.Pd., M.Or. NIP. 19660307 199403 1 002 NIP. 19720927 200212 1 001

iii

Page 4: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : ……………………………

Sekretaris : ……………………………

Anggota I : ……………………………

Anggota II : ……………………………

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.NIP. 19600727198702 1 001

iv

Page 5: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Deny Sophia Thinker Suryo H. PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA PENDEKATAN DRILL DAN PENDEKATAN BERMAIN FUTSAL PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2

JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh

pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap kemampuan passing

dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010. (2) Pembelajaran passing yang lebih baik

pengaruhnya antara pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap

kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian

ini siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Kabupaten Wonogiri tahun

pelajaran 2009/2010 berjumlah 80 orang yang terbagi dalam empat kelas. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling

dengan teknik undian. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian

sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes

ketepatan passing dalam permainan sepakbola Teknik analisis data yang

digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran passing sepakbola

dengan pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap kemampuan

passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2

Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010, dengan nilai perhitungan thit sebesar

2.2082 dan ttabel sebesar 1,75 pada taraf signifikasi 5%. (2) Pembelajaran passing

sepakbola dengan pendekatan drill lebih baik pengaruhnya daripada pendekatan

bermain futsal terhadap kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada

v

Page 6: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran

2009/2010.

Kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan pendekatan drill) memiliki

peningkatan sebesar 60.8696%. Sedangkan kelompok 2 (kelompok yang

mendapat perlakuan pendekatan bermain futsal ) memiliki peningkatan

sebesar 50.7463%.

vi

Page 7: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

DENY

Deny Shopia Thinker Suryo Hartono

Anda tidak akan menemukan waktu untuk apa pun. Jika anda menginginkan

waktu anda harus meluangkan.

(Charles Buxton)

Cukup Kerja untuk dilakukan, dan cukup tenaga untuk bekerja.

(Rudyard Kipling)

vii

Page 8: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Kusunting skripsi ini untuk:

Bapak dan Almarhumah Ibu tercinta yang telah membesarkan dan

mendidik Aku tanpa pamrih

Someone yang telah menjadi bagian hidupku yang selalu memberi

semangat dan mendampingi Aku

Teman-teman ku Angkatan ’03 FKIP JPOK UNS dan Adik-Adik tingkat

serta Alamamater

viii

Page 9: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HalamanJUDUL ................................…………………………………………………

PENGAJUAN ...............................………………………………………….

PERSETUJUAN .........................…………………………………………..

PENGESAHAN ..............................…………………………………………

ABSTRAK .................……………………………………………………….

MOTTO .....................……………………………………………………….

PERSEMBAHAN .............................………………………………………..

DAFTAR ISI ......................................……………………………………….

KATA PENGANTAR ..................................………………………………..

DAFTAR TABEL ...................………………………………………………

DAFTAR GAMBAR ...................................………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ..............................…………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah

……………………………………….

B. Identifikasi

Masalah…………………………………………….

C. Pembatasan

Masalah……………………………………………

D. Perumusan

Masalah…………………………………………….

E. Tujuan

Penelitian………………………………………………

F. Manfaat

Penelitian………………………………………………

BAB II KAJIAN PUSATAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS…….

A. Kajian Pustaka ...………………………………………………..

1. Permainan

Sepakbola………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

xii

xiv

xv

xvi

1

1

5

5

5

7

7

8

8

8

8

9

10

10

12

13

ix

Page 10: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Pengertian Permainan

Sepakbola………………………..

b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar

Bermain

Sepakbola…………………………………………………

2. Teknik Dasar Menendang

Bola………………………………

a. Pengertian Menendang

Bola……………………………..

b. Jenis-Jenis tendangan dalam Permainan

Sepakbola……..

c. Bagian-Bagian Kaki untuk Menendang

Bola……………

3. Passing dalam Permainan

Sepakbola………………………..

a. Pengertian

Passing……………………………………….

b. Teknik Pelaksanaan Passing

Sepakbola…………………

c. Kesalahan yang Sering Terjadi dalam

Melakukan

Passing Sepakbola……………………………………….

4. Pendekatan Pembelajaran

Keterampilan……………………..

a. Hakikat Pendekatan Pembelajaran………………………

b. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran………………

c. Pendekatan Drill…………………………………………

d. Pendekatan Bermain……………………………………..

5. Pembelajaran Passing Sepakbola dengan Pendekatan

Drill…

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Sepakbola dengan

14

14

15

17

18

18

20

21

25

26

26

27

28

28

31

32

34

35

35

35

35

36

37

37

41

x

Page 11: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendekatan Drill…………………………………………

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing

Sepakbola dengan Pendekatan Drill…………………….

6. Pembelajaran Passing Sepakbola dengan

Pendekatan

Bermain Futsal………………………………………………

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Sepakbola dengan

Pendekatan Bermain Futsal……………………………..

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing

Sepakbola dengan Pendekatan Bermain Futsal…………

B. Kerangka Pemikiran .......…………………………………………

C. Perumusan Hipotesis……………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN .............………………………………

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....………………………………..

B. Populasi dan Sampel…………………………………………….

C. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….

D. Rancangan Penelitian……………………………………………

E. Variabel Penelitian………………………………………………

F. Teknik Analisis Data ............……………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................……………………………….

A. Deskripsi Data ...............……………………………………….

B. Mencari Reliabilitas…………………………………………….

C. Pengujian Persyaratan Analisis…………………………………

1. Uji Normalitas……………………………………………….

2. Uji Homogenitas……………………………………………

D. Hasil Analisis Data………………………………………………

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan………………….

2. Uji Perbedaan Setelah Diberi Perlakuan……………………

E. Pengujian Hipotesis……………………………………………...

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........………. ………

A. Simpulan..................……………………………………………

41

41

42

42

43

44

44

44

47

49

49

49

50

51

54

xi

Page 12: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………

LAMPIRAN.........................…………………………………………………

xii

Page 13: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs.H. Sunardi, M.Kes., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan

dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Waluyo, M.Or., sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Fadilah Umar, S.Pd., M.Or., sebagai pembimbing II yang telah

memberikan semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga

skripsi dapat tersusun dengan baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpinya.

8. Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran

2009/2010 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

xiii

Page 14: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap

semogra skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

bagi para pembaca, khususnya permainan sepakbola.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

xiv

Page 15: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan

Passing dalam Permainan Sepakbola pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2…………………………………………………..

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes

Akhir…………………………………………………………

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas…………………………………..

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data……………………….

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji HomogenitasData…………………….

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1

dan Kelompok 2……………………………………………….

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

pada Kelompok 1………………………………………………

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir

pada Kelompok 2……………………………………………..

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok

1 dan Kelompok 2……………………………………………..

Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan

Peningkatan Kemampuan Passing dalam Permainan Sepak

Bola antara Kelompok 1 dan Kelompok 2……………………

41

41

42

42

43

44

45

45

46

46

xv

Page 16: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar 1. Bagian-Bagian Kaki untuk Menendang Bola……………….

Gambar 2. Gerakan Passing Sepakbola dengan Kaki Bagian Dalam…..

Gambar 3. Tes Kemampuan Passing Sepakbola………………………..

14

17

72

xvi

Page 17: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Tes Awal Kemampuan Passing Sepakbola………….

Lampiran 2. Uji Reliabilitas Data Tes Awal……………………………

Lampiran 3. Kelompok Sampel Penelitian…………………………….

Lampiran 4. Uji Normalitas Kelompok 1 (A)………………………….

Lampiran 5. Uji Normalitas Kelompok 2 (B)………………………….

Lampiran 6. Uji Homogenitas Data Tes Awal…………………………

Lampiran 7. Data Tes Akhir Kemampuan Passing Sepakbola………...

Lampiran 8. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir…………………………..

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Tes Kemampuan Passing dalam

Sepakbola…………………………………………………

Lampiran 10 Uji Perbedaan Data Tes Awal Kelompok 1 dan 2………..

Lampiran 11 Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok

1 (A)………………………………………………………

Lampiran 12 Uji Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok

2 (B)……………………………………………………..

Lampiran 13 Uji Perbedaan Data Tes Akhir pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2………………………………………………

Lampiran 14 Menghitung Peningkatan Kemampuan Passing dalam

Persen pada Kelompok 1 dan Kelompok 2………………

Lampiran 15 Petunjuk Pelaksanaan Tes Kemampuan Passing Sepak

Bola………………………………………………………

Lampiran 16 Program Latihan Passing Sepakbola dengan

Pendekatan Drill dan Bermain Futsal……………………

Lampiran 17 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian……………………..

Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret

Surakarta…………………………………………………

Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian SMP Negeri 2 Jatiroto

Kabupaten Wonogiri……………………………………..

55

56

58

59

60

61

62

63

65

66

67

68

69

70

71

73

78

80

86

xvii

Page 18: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Page 19: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Page 20: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan olahraga permainan yang cukup digemari hampir di

seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Permainan sepakbola dikenal di

Indonesia sejak tahun 1600. Pada tahun 1600 di daerah Sulawesi dan Maluku

sudah ada orang bermain sepakbola dengan nama “sepak raga”.

Dibandingkan dengan cabang olahraga permainan lainnya, permainan

sepakbola cukup populer jika dibandingkan dengan olahraga lainnya. Seperti

dikemukakan Timo Scheunemann (2005: 15) bahwa, “Sepakbola pada saat ini

adalah olahraga yang paling populer di dunia, jauh lebih populer dibandingkan

olahraga populer lainnya seperti basket, volleyball, dan tenis”. Sedangkan Beltasar

Tarigan (2001: 1) menyatakan, “Sepakbola merupakan permainan beregu yang

paling populer di dunia dan bahkan telah menjadi permainan Nasional bagi setiap

negara di Eropa, Amerika Selatan, Asia, Afrika dan bahkan pada saat ini

permainan itu digemari di Amerika Serikat”.

Seiring dengan perkembangan sepakbola di Indonesia, saat ini mengalami

perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat. Munculnya klub-klub sepakbola

atau Lembaga Pendidikan Sepakbola merupakan wujud dari perkembangan

sepakbola di Indonesia. Bahkan sekarang ini telah membudaya permainan

sepakbola dalam bentuk yang sederhana yang dapat dimainkan di dalam gedung

dengan nama futsal.

Dalam dunia pendidikan (sekolah), sepakbola merupakan salah satu

cabang olahraga permainan yang diajarkan di sekolah yang terangkum dalam

kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

sepakbola para siswa sekolah harus menguasai macam-macam teknik dasar

bermain sepakbola. Kemampuan siswa menguasai teknik dasar bermain sepakbola

dapat mendukung penampilannya dalam bermain sepakbola baik secara individu

maupun secara kolektif. Pentingnya peranan penguasaan teknik dasar bermain

1

Page 21: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sepakbola, maka bagi para pemain pemula (siswa sekolah) harus dilatih secara

baik dan benar.

Menendang bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepakbola

yang memiliki konstribusi besar dalam permainan sepakbola. Hampir seluruh

permainan sepakbola dilakukan dengan menendang bola. Besarnya konstribusi

menendang bola dalam permainan sepakbola, maka perlu diajarkan kepada siswa

sekolah. Menurut Wahjoedi (1999: 120) bahwa, “Menendang bola merupakan

keterampilan paling penting dan mendasar yang harus dikuasai dalam permainan

sepakbola. Oleh karena itu, pertama kali harus dikuasai oleh setiap pemain adalah

teknik dasar menendang bola”.

Berdasarkan fungsi dan tujuannya, menendang bola berfungsi sebagai

operan untuk menghubungkan pemain satu dengan pemain lainnya dalam satu tim

atau mencetak gol ke gawang lawan. Menghubungkan pemain satu dengan

lainnya dalam satu tim merupakan salah satu jalan vital untuk menjalin kerjasama

dalam upaya menyerang pertahanan lawan untuk mencetak gol. Pada umumnya,

menghubungan pemain satu dengan lainnya dalam satu tim pada jarak dekat

dilakukan dengan operan-operan rendah menyusur tanah (passing). Melalui

operan-operan rendah yang tepat dapat mencerminkan kerjasama tim yang

kompak dalam satu tim. Melalui operan-operan rendah yang tepat dan penerapan

taktik dan strategi yang baik dapat mengecoh atau membuka pertahanan lawan.

Pentingnya peranan menendang bola dalam sepakbola, maka menendang bola

harus diajarkan pada tahap awal bagi siswa pemula yang belajar bermain

sepakbola.

Melakukan passing dengan baik dan tepat pada sasaran bagi siswa sekolah

bukan merupakan hal yang mudah. Bagi siswa pemula sering kali dalam

melakukan passing tidak tepat pada sasaran yang diinginkan, bahkan tidak

menutup kemungkinan bolanya melambung rendah. Kondisi yang demikian akan

merugikan timnya, karena bola mudah dikuasai oleh lawan. Kesalahan-kesalahan

yang sering terjadi saat melakukan passing, salah satu faktor penyebabnya adalah

belum menguasai teknik menendang bola yang benar. Agar para siswa dapat

menguasai teknik menendang yang benar dibutuhkan cara belajar yang baik dan

2

Page 22: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tepat. Dalam pelaksanaan pembelajaran passing dalam permainan sepakbola perlu

diterapkan cara belajar yang tepat agar dipoeroleh kemampuan passing yang baik.

Menurut Depdiknas (2004: 27-28) dalam Kurikulum Pendidikan Jasmani SMP

dijelaskan, “Pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan beberapa

macam di antaranya dengan pendekatan latihan (drill) dan pendekatan permainan

(taktis)”.

Pendekatan drill (latihan) merupakan bentuk pembelajaran sutau teknik

cabang olahraga yang dilakukan dengan mengulang-ulang gerakan secara

sistematis dan kontinyu. Sedangkan pendekatan bermain yang dimaksud dalam

penelitian ini yaitu pendekatan bermain futsal. Futsal merupakan olahraga

permainan sepakbola yang pada umumnya dilakukan di dalam gedung. Permainan

futsal berbeda dengan permainan sepakbola standart. Lapangan permainan futsal

lebih kecil dan berbentuk bujur sangkar. Aturan permainannya berbeda dengan

peraturan permainan sepakbola standart. Ditinjau dari permainan futsal, passing

merupakan teknik yang paling sering digunakan dalam permainan dibandingkan

dengan teknik lainnya. Hal ini karena lapangan permainan yang kecil, sehingga

permainannya sering dilakukan dengan melakukan passing. Melalui passing yang

baik dan akurat maka akan mampu menjalin kerjasama tim yang kompak.

Berkaitan dengan permasalahan penelitian, pendekatan bermain futsal disini

dimaksudkan membelajarkan passing dengan bentuk permainan futsal (bermain

futsal dengan teknik khusus passing).

Dari pendekatan pembelajaran drill dan bermain futsal tersebut, masing-

masing memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui pendekatan

mana yang lebih efektif terhadap peningkatan kemampuan passing dalam

permainan sepakbola. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran mana yang

lebih efektif antara pendekatan drill dan bermain futsal terhadap peningkatan

kemampuan passing dalam permainan sepakbola, maka perlu dikaji dan diteliti

melalui penelitian eksperimen.

Upaya mengetahui dan menjawab permasalahan yang muncul dalam

penelitian, pembelajaran passing dengan pendekatan drill dan bermain futsal ini

dieksperimenkan pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri

3

Page 23: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tahun pelajaran 2009/2010. Sejauh ini pembelajaran pendidikan jasmani di SMP

Negeri 2 Jatiroto Wonogiri khususnya permainan sepakbola (teknik dasar

passing) belum menunjukkan hasil yang maksimal, sehingga perlu ditingkatkan.

Seringkali siswa melakukan kesalahan, passing-nya kurang tepat pada sasaran,

sulit dikontrol oleh teman seregunya, bolanya sering melambung rendah dan lain

sebagainya. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa perlu ditelusuri

faktor penyebabnya, apakah faktor teknik yang masih rendah, apakah disebabkan

faktor kelelahan, atau faktor kemampuan fisik dan lain sebagainya.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan teknik

passing yang benar, sehingga dapat mendukung keterampilan teknik bermain

sepakbola menjadi lebih baik. Melalui pendekatan drill siswa diharapkan

melakukan gerakan passing secara berulang-ulang, sehingga dapat

mengotomatisasikan gerakan passing dengan baik dan benar. Disisi lain, melalui

pembelajaran passing dengan pendekatan bermain futsal bertujuan

memperkenalkan permianan futsal di lingkungan sekolah. Hal ini karena,

membudayanya permainan futsal di Indonesia, teryata belum menjadi bagian dari

pendidikan jasmani di sekolah. Padahal kenyataannya, masih banyak sekolah-

sekolah di Indonesia tidak memiliki lapangan olahraga (lapangan sepakbola),

sehingga menjadi kendala dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan

adanya permainan futsal, dapat dijadikan sarana untuk membelajarkan materi

pendidikan jasmani, khususnya permainan sepakbola dengan prasarana dan sarana

yang lebih sederhana. Melalui penelitian ini, maka akan diketahui pendekatan

pembelajaran mana yang lebih baik dan efektif antara pendekatan drill dan

bermain futsal terhadap peningkatan kemampuan passing dalam permainan

sepakbola.

Permasalahan yang telah dikemukakan di atas yang melatar belakangi

judul “Pengaruh Pembelajaran Passing Sepakbola antara Pendekatan Drill dan

Pendekatan Bermain Futsal pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010”.

4

Page 24: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran teknik dasar menendang bola pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 2 Jatiroto Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010 belum menunjukkan

hasil maksimal.

2. Kemampuan passing sepakbola siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010 sering tidak tepat pada sasaran.

3. Perlunya diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan passing sepakbola siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010.

4. Belum diketahui pengaruh pendekatan pembelajaran drill dan bermain futsal

terhadap peningkatan kemampuan passing sepakbola pada siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010

5. Kemampuan passing sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2

Jatiroto Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010 belum teruji.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian maka perlu dibatasi

agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran drill dan bermain futsal

terhadap peningkatan kemampuan passing sepakbola.

2. Kemampuan passing sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2

Jatiroto Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

5

Page 25: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal

terhadap kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010?

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara pendekatan drill dan pendekatan

bermain futsal terhadap kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran

2009/2010?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap

kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010.

2. Pembelajaran passing yang lebih baik pengaruhnya antara pendekatan drill

dan pendekatan bermain futsal terhadap kemampuan passing dalam permainan

sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun

pelajaran 2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Dapat diperoleh informasi tentang pendekatan pembelajaran yang baik dan

efektif untuk meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepakbola.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman guru Penjaskes SMP Negeri 2

Jatiroto Wonogiri tentang pendekatan pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepakbola.

6

Page 26: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Memperkenalkan permainan futsal di lingkungan sekolah, sehingga dapat

dijadikan sarana dalam membelajarkan materi kurikulum pendidikan jasmani

khususnya materi permainan sepakbola.

4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk

dikembangkan lebih lanjut.

7

Page 27: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Permainan Sepakbola

a. Pengertian Permainan Sepakbola

Sepakbola merupakan olahraga permainan yang hampir seluruh

permainannya menggunakan kaki, dan kadangkala menggunakan dada dan kepala.

Bagi penjaga gawang bebas menggunakan seluruh anggota badannya untuk

memainkan bola. Sepakbola adalah olahraga beregu yang dimainkan oleh dua

regu yang saling berhadapan dalam satu lapangan. Tujuan dari masing-masing

kesebelasan adalah berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawannya

sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi

atau menjaga agar gawangnya tidak kemasukkan bola. Seperti dikemukakan Jef

Sneyers (1988: 3) bahwa, “Prinsip dalam sepak bola sederhana sekali yaitu

membuat gol dan mencegah jangan sampai lawan berbuat sama terhadap gawang

sendiri”.

Untuk mencapai kemenangan dalam permainan sepakbola, maka suatu tim

sepakbola harus memiliki kerjasama tim yang kompak. Soedjono (1985: 16)

menyatakan, “Apa yang dilakukan pemain-pemain secara perorangan harus

bermanfaat bagi kesebelasannya. Kesebelasan tanpa koordinasi atau kerjasama

dalam satu regu, maka penampilan yang sempurna dari setiap pemain hanya akan

mempunyai arti kecil”. Hal senada dikemukakan Remmy Muchtar (1992: 56)

bahwa:

Permainan sepakbola adalah permainan beregu. Sebelas orang pemain mempunyai tujuan yang sama, yakni memenangkan pertandingan. Keterampilan individu baru akan besar manfaatnya jika digunakan untuk kepentingan tim. Dalam sepakbola, seorang pemain tidak ada artinya walaupun memiliki kemampuan yang baik, jika tidak dapat menjalin kerjasama dengan teman seregunya.

8

Page 28: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh dua ahli tersebut dapat

disimpulkan, sepakbola merupakan olahraga beregu yang menuntut kualitas

teknik dan taktik serta kerjasama yang kompak dalam satu tim untuk memperoleh

kemenangan. Untuk memiliki keterampilan bermain sepakbola, maka harus

menguasai teknik dasar bermain sepakbola. Soekatamsi (1995: 16) menyatakan,

teknik dasar bermain sepakbola dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1) Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang terdiri atas:(a) Lari cepat dan merubah arah(b) Melompat dan meloncat(c) Gerak tipu tanpa bolayaitu: gerakan tipu dengan badan(d) Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang

2) Teknik dengan bola. (a) Mengenal bola.(b) Menendang bola(c) Menerima bola:

- Menghentikan bola- Mengontrol bola

(d) Menggiring bola.(e) Menyundul bola.(f) Melempar bola.(g) Gerak tipu dengan bola.(h) Merampat atau merebut bola(i) Teknik-teknik khusus penjaga gawang

Teknik tanpa bola dan teknik dengan bola pada prinsipnya memiliki

keterkaitan yang erat dalam pelaksanaan bermain sepakbola. Kedua teknik dasar

tersebut harus mampu diperagakan atau dikombinasikan dalam permainan

menurut kebutuhannya dan situasi yang dihadapi dalam permainan. Kualitas dan

kemampuan teknik yang baik akan mendukung penampilan seorang pemain.

Semakin baik penguasaan teknik yang dimiliki, semakin efektif dan efisien

gerakan-gerakan yang dilakukan dalam permainan sepakbola.

b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain Sepakbola

Baik dan tidaknya penampilan seorang pemain sepakbola sangat

bergantung pada penguasaan teknik dasar bermain sepakbola yang dimiliki. A.

Sarumpaet dkk., (1992: 47) menyatakan, “Dalam usaha meningkatkan mutu

9

Page 29: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

permainan ke arah prestasi, maka masalah teknik merupakan salah satu

persyaratan yang menentukan”. Menurut Josef Sneyers (1990: 24) “Dilihat dari

segi taktis, mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik

dasar“. Sedangkan Remmy Muchtar (1992: 27) berpendapat, “Untuk dapat

bermain sepakbola dengan baik perlu menguasai teknik dengan baik pula. Tanpa

penguasaan teknik yang baik tidak mungkin dapat menguasai atau mengontrol

bola dengan baik, dan tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak

mungkin dapat menciptakan kerjasama dengan pemain lain”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut menunjukkan bahwa, hal yang

mendasar dan harus dikuasai agar dapat bermain sepakbola dengan baik adalah

menguasai teknik dasar bermain sepakbola. Dengan menguasai teknik dasar

bermain sepakbola akan dapat mendukung penampilannya dalam bermain

sepakbola baik secara individu maupun tim. Semakin baik seorang pemain

menguasai teknik dasar bermain sepakbola, maka ia akan memiliki keterampilan

teknik bermain sepakbola. Selain itu, penguasaan teknik seorang pemain akan

mempengaruhi penerapan taktik dan strategi permainan, sehingga hal ini akan

dapat mempengaruhi kualitas tim, bahkan dapat mempengaruhi menang atau

kalahnya suatu tim. Oleh karena itu, melatih teknik dasar bermain sepakbola

adalah langkah awal yang harus dilakukan seorang pemain sepakbola.

2. Teknik Dasar Menendang Bola

a. Pengertian Menendang Bola

Menendang bola pada dasarnya merupakan upaya untuk memindahkan

bola dari satu tempat ke tempat lain. Seperti dikemukakan A. Sarumpaet dkk.

(1992: 20) bahwa, “Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan

bola dari sutau tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki. Menendang bola

dapat dilakukan dalam keadaan bola diam, menggelinding maupun melayang di

udara”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menendang bola mempunyai

tujuan untuk memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain sebagai umpan

10

Page 30: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau membersihkan bola dari daerah pertahan. Dalam pelaksanaan menendang

bola dapat dilakukan terhadap bola diam, menggelinding atau melayang di udara

bergantung pada situasi yang terjadi dalam permainan.

Ditinjau dari permainan sepakbola, menendang bola merupakan teknik

yang paling banyak dilakukan dalam permainan dan sebagai jalan untuk

menghubungkan pemain satu dengan lainnya untuk menjalin kerjasama dalam

satu tim dalam upaya menciptakan gol ke gawang. Dalam hal ini Richard

Widdows & Paul Buckle (1981: 23) berpendapat, “Sepakbola itu permainan tim

dan operan bolalah yang menghubungkan para pemain”. Menurut Joseph A.

Luxbacher (1997: 12) bahwa, “Keterampilan untuk mengoper dan menerima bola

membentuk jalan vital yang menghubungkan kesebelasan pemain ke dalam satu

unit yang berfungsi lebih baik daripada bagian-bagiannya”. Hal senada

dikemukakan Beltasar Tarigan (2001: 37) bahwa, “Sepakbola merupakan

permainan tim. Oleh karena itu, operan bola merupakan alat penghubung antara

pemain yang satu dengan lainnya”.

Berdasarkan tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, menendang

bola merupakan teknik dasar sepakbola yang mempunyai peran penting untuk

menghubungkan pemain satu dengan pemain lainnya dalam satu tim. Operan

melalui tendangan ini pada prinsipnya bertujuan untuk memberi umpan dan

selanjutnya melakukan penyerangan pertahanan lawan. Hal ini sesuai dengan

tujuan dari menendang bola yang dikemukakan A. Sarumpaet dkk., (1992: 20)

yaitu:

1) Untuk memberikan bola kepada teman atau mengoper bola.2) Dalam usaha memasukkan bola k egawang lawan.3) Untuk menghidupkan bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran

seperti tendangan bebas, tendangan penjuru, tendagan hukuman, tendangan gawang dan sebagainya.

4) Usaha melakukan clearing atau pembersihan dengan jalan menyaou bola yang berbahaya di daerah sendiri atau dalam usaha membendung serangan lawan pada daerah perthanan sendiri.

Pendapat tersebut menunjukkan bhawa, menendang bola mempunyai

peran penting baik sebagai umpan, mencetak gol ke gawang lawan,

menghidupkan kembali permainan dan untuk clearing atau menyaou bola dari

11

Page 31: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

daerah perthanan. Untuk mencapai kualitas tim yang baik, maka setiap pemain

sepakbola harus menguasai teknik menendang bola yang baik dan benar.

b. Jenis-Jenis Tendangan dalam Permainan Sepakbola

Menendang bola merupakan ciri khas yang dominan dalam permainan

sepakbola. Agar menjadi pemain sepakbola yang berkualitas, seorang pemain

perlu mengembangkan kemahirannya dalam menendang bola. Menendang bola

pada dasanya mempunyai tujuan yang berbeda menurut situasi yang dihadapi

dalam permainan. Menurut Agus Mukholid (2004: 24) tujuan menendang bola

adalah, “Untuk mengumpan, menembak ke gawang agar terjadi gol, dan untuk

menghalau atau menyapu dalam rangka menggagalkan serangan atau permainan

lawan”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, tujuan menendang bola dapat

diklasifikasikan bermacam-macam menurut situasi yang terjadi di dalam

permainan. Menendang bola dapat dijadikan sebagai umpan kepada teman

seregunya, mencetak gol ke gawang lawan atau menyapu bola bila pertahanannya

mendapat serangan dari lawan.

Tendangan dalam permainan sepakbola dapat bermacam-macam

bentuknya. Adakalanya tendangan bola keras menyusur tanah, tendangan lurus

(setengah melambung) dan keras, tendangan melambung tinggi dan melengkung.

Berdasarkan hal tersebut tendangan dalam sepakbola dapat dibedakan menjadi

beberapa macam. Soekatamsi (1988: 48-49) membedakan jenis tendangan sebagai

berikut:

1) Berdasarkan atas tinggi rendahnya lambungan bola, tendangan dibedakan menjadi tiga yaitu:a) Tendangan bola rendah, bola menggulir datar di atas tanah

sampai setinggi lutut.b) Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang,

bola melambung paling rendah setinggi lutut dan paling tinggi setinggi kepala.

c) Tendangan bola melambung tinggi, bola melambung paling rendah setinggi kepala.

12

Page 32: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Berdasarkan atas putaran dan jalannya bola yaitu: a) Tendangan lurus (langsung), bola setelah ditendang tidak

berputar sehingga bola melambung lurus dan jalannya kencang. Tenaga tendangan melalui titik pusat bola.

b) Tendangan melengkung, bola setelah ditendang berputar ke arah yang berlawanan dengan tendangan dan arah bola.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, jenis tendangan

dalam permainan sepakbola dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan tinggi

rendahnya lambungan bola dan berdasarkan putaran jalannya bola. Kemampuan

seorang pemain melakukan jenis-jenis tendangan tersebut didasarkan pada

kebutuhan dalam permainan. Untuk menjadi pemain yang baik, maka jenis-jenis

tendangan tersebut harus dikuasai.

c. Bagian-Bagian Kaki untuk Menendang Bola

Menendang bola merupakan teknik sepakbola yang memiliki konstribusi

besar dalam permainan sepakbola. Oleh karenanya, seorang pemain harus mampu

menendang bola dengan baik dan benar. Seorang pemain harus mampu

menggunakan bagian-bagian kaki untuk menendang bola dengan efektif. Menurut

Remmy Muchtar (1992: 29-30) bagian kaki yang dapat digunakan untuk

menendang bola yaitu “(1) Kaki bagian dalam (inside-foot), (2) Punggung kaki

(instep-foot), (3) Punggung kaki bagian dalam (inside-instep), (4) Punggung kaki

bagian luar (Outside-instep)”. Menurut hasil penelitian Wahjoedi (1999: 120)

bahwa, “Menendang bola pada prinsipnya dapat dilakukan dengan menggunakan

kaki kanan maupun kaki kiri, pada (1) bagian dalam kaki, (2) bagian punggung

kaki, (3) bagian luar kaki”.

Menendang bola pada dasarnya dapat dilakukan dengan tiga bagian kaki.

Bagian-bagian kaki yang dapat digunakan untuk menendang bola harus mampu

dimanfaatkan secara optimal menurut kebutuhannya. Hal ini karena, setiap bagian

kaki memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam

melakukan tendangan harus diperhitungkan dengan cermat bagian kaki mana

yang harus digunakan untuk menendang bola agar menghasilkan tendangan yang

benar dan tepat pada sasaran yang diinginkan.

13

Page 33: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berikut ini disajikan ilustrasi gambar bagian-bagian kaki yang dapat

digunakan untuk menendang bola sebagai berikut:

Gambar 1. Bagian-Bagian Kaki untuk Menendang Bola (Soekatamsi, 1988:47)

3. Passing dalam Permainan Sepakbola

a. Pengertian Passing Sepakbola

Passing merupakan teknik dasar menendang bola yang berperan penting

dalam permainan sepakbola. Melalui passing yang cermat dan akurat akan

meningkatkan kualitas permainan suatu tim sepakbola. Danny Mielke (2007: 19)

menyatakan:

Sepakbola sejatinya adalah permainan tim. Walaupun pemain yang memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu, seorang pemain sepakbola harus saling bergantung pada setiap anggota tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang tepat. Agar bisa berhasil di dalam lingkungan tim ini, seorang pemain sepakbola harus mengasah keterampilan passing.

Pendapat tersebut menunjukkan, sebaik apapun keterampilan seorang

pemain sepakbola keberhasilan atau kemenangan sebuah tim sepakbola

dibutuhkan kerjasama tim yang kompak. Kerjasama tim yang kompak dibutuhkan

kemampuan passsing yang baik dari setiap pemainnya. Lebih lanjut Danny

Mielke (2007: 19) menyatakan, “Passing adalah seni memindahkan momentum

bola dari satu pemain ke pemain lain”.

14

Page 34: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Passing pada prinsipnya bertujuan sebagai umpan atau operan kepada

teman seregunya. Laju bola dari passing pada umumnya menyusur tanah atau

lapangan. Yusuf Adisasmita & Muhadi (1992: 149) menyatakan, “Tendangan

lurus adalah tendangan yang jalannya bola lurus menuju sasaran”. Passing yang

dilakukan menyusur tanah akan memudahkan teman seregunya untuk menguasai

atau mengontrol bola.

Passing yang cermat dan akurat banyak manfaatnya terhadap kualitas

permainan. Hal ynag terpenting dalam melakukan passing harus diimbangi

kontrol bola yang baik. Kemampuan pemain sepakbola melakukan passing

dengan cermat dan kontrol bola yang baik dapat digunakan sebagai serangan

untuk mencetak gol ke gawang lawan. Danny Mielke (2007: 20) menyatakan:

Passing yang baik dimulai ketika tim yang sedang menguasai bola menciptakan ruang diantara lawan dengan bergerak dan membuka ruang di sekeliling pemain. Keterampilan dasar mengontrol bola perlu dilatih secara berulang-ulang, sehingga pemain yang melakukan passing mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan passing yang tegas dan terarah kepada teman satu tim yang tidak dijaga lawan. Passing yang efektif juga memberikan peluang yang lebih baik untuk mencetak gol karena pemain yang menerima passing tersebut berada pada lokasi yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan passing yang dilakukan dengan lemah atau tidak terarah.

Pendapat tersebut menunjukkan, passing yang baik sangat berperan

penting untuk membuka ruangan yang diimbangi kontrol bola yang baik. Selain

itu, passing yang baik, kuat dan terarah dapat mendukung menciptakan gol ke

gawang lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka harus

dilakukan latihan secara teratur dan dilakukan secara berulang-ulang.

b. Teknik Pelaksanaan Passing Sepakbola

Passing dalam permainan sepakbola memiliki konstribusi besar dalam

usaha menjalin kerjasama tim yang kompak untuk mencetak gol ke gawang

lawan. Untuk memperoleh kemampuan passing yang baik, maka setiap pemain

sepakbola harus mampu menggunakan bagian-bagian kaki untuk melakukan

passing dengan baik dan benar. Menurut Remmy Muchtar (1992: 29-30) bagian

kaki yang dapat digunakan untuk menendang bola yaitu “(1) Kaki bagian dalam

15

Page 35: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(inside-foot), (2) Punggung kaki (instep-foot), (3) Punggung kaki bagian dalam

(inside-instep), (4) Punggung kaki bagian luar (Outside-instep)”. Menurut hasil

penelitian Wahjoedi (1999: 120) bahwa, “Menendang bola pada prinsipnya dapat

dilakukan dengan menggunakan kaki kanan maupun kaki kiri, pada (1) bagian

dalam kaki, (2) bagian punggung kaki, (3) bagian luar kaki”.

Berdasarkan bagian-bagian kaki yang digunakan menendang bola, passing

dalam permainan sepakbola pada umumnya dilakukan dengan kaki bagian dalam.

Hal ini karena, tendangan (passing) dengan kaki bangian dalam banyak

manfaatnya. Soekatamsi (1988:101) menyatakan, kegunaan menendang bola

dengan kaki bagian dalam antara lain:

1) Untuk operan jarak pendek.2) Untuk operan bawah (rendah).3) Untuk operan lambung atas (tinggi).4) Untuk tendangan tepat ke mulut gawang.5) Untuk tendangan bola melengkung (slice).6) Untuk tendangan kombinasi dengan gerakan lain.

Berdasarkan kegunaan menendang bola dengan kaki bagian dalam yaitu,

untuk operan jarak pendek dan operan bawah (rendah). Jika ditinjau dari peranan

passing yaitu sebagai operan rendah atau menyusur tanah , maka bagian kaki yang

baik untuk melakukan passing yaitu menggunakan kaki bagian dalam. Untuk

memperoleh kualitas passing ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Remmy

Muchtar (1992: 30) menyatakan, “Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

melakukan passing yaitu: (1) sikap tubuh keseluruhan, (posisi kaki tumpu,

gerakan kaki ayun, posisi togok dan sikap tangan), (2) kontak antara bagian kaki

dan bagian bola, (3) pandangan mata dan, (4) followthrough”.

Dalam melakukan passing harus memperhatikan hal-hal seperti di atas

agar diperoleh kualitas passing yang baik dan benar. Adapun teknik pelaksanaan

passing dengan kaki bagian dalam menurut Remmy Muchtar (1992: 30) sebagai

berikut:

1) Kaki tumpu ditempatkan sejajar dan dekat dengan bola. Lutut sedikit dibengkokkan.

2) Kaki tendang datang dari arah belakang, dengan lutut berputar arah keluar. Kaki (sepatu) membentuk sudut 900 dengan kaki

16

Page 36: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tumpu pada saat terjadi kontak antara kaki dengan kaki tendang dengan bola.

3) Posisi badan berada di ata sbola (menutup).4) Tangan membentang ke samping untuk menjaga

keseimbangan tubuh.5) Bola ditendang pada bagian tengah-tengah bola.

Bagian kaki menyentuh bola adalah tengah-tengah kaki bagian dalam.6) Mata melihat bola.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar gerakan passing

dengan kaki bagian dalam sebagai berikut:

Gambar 2. Gerakan Passing Sepakbola dengan Kaki Bagian Dalam (Soekatamsi, 1988: 52)

c. Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Melakukan Passing Sepakbola

Menendang bola dengan kaki bagian dalam adalah teknik dasar bermain

sepakbola yang paling mudah dilakukan, jika dibandingkan dengan teknik dasar

lainnya. Tidak menutup kemungkinan bagi siswa pemula, menendang bola

dengan kaki bagian dalam ini sering kali melakukan kesalahan. Kesalahan yang

sering terjadi pada tendangan dengan kaki bagian dalam, menurut Joseph A.

Luxbacher (1997: 18) adalah “(1) bola terangkat dari permukaan, (2) operan tidak

tepat, (3) operan kurang cepat, (4) mendekati bola dari sudut yang tajam dan

berusaha melakukan tendangan melintang”.

Kesalahan mendang bola denngan kaki bagian dalam tersebut

menyebabkan bola akan melenceng dari sasaran yang diinginkan. Sebagi seorang

pengajar atau pelatih, kesalahan yang dilakukan siswanya segera mungkin

dibenarkan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pola gerakan yang salah.

17

Page 37: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lebih lanjut Jospeh A. Luxbacher (1997: 18) memberikan tips cara perbaikan

kesalahan operan dengan kaki bagian dalam sebagai berikut:

1) Menendang bola dengan menggunakan bagian kaki yang terlalu jauh, di dekat jari, atau terlalu ke bawah akan membuat bola melambung ke udara. Tendanglah bagian tengah bola dengan samping dalam kaki antara pergelangan kaki dan jari

2) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola dan arahkan pada target. Bahu dan pinggul lurus dengan target. Jaga kepala agar tidak bergerak saat menendang bola.

3) Kaki yang menendang tetap kuat. Pindahkan berat badan ke depan saat kaki menyentuh bola. Gunakan gerakan akhir yang mulus.

4) Dekati bola langsung dari belakang. Bahu dan pinggul lurus dengan target saat kaki menyentuh bola. Tendang bola ke arah depan.

Setiap kesalahan yang dilakukan siswa, seorang guru harus mampu

mencermatinya dan segera membetulkannya dengan memberikan contoh gerakan

passing yang benar. Agar kesalahan-kesalahan tidak sering dilakukan, seorang

guru harus mampu memberikan penekanan-penekanan secara khusus pada teknik

yang seringkali salah. Dengan demikian kesalahan yang sering dilakukan

mendapat perhatian lebih dan dapat dihindari, sehingga akan terbentuk

penguasaan teknik passing yang baik dan benar.

4. Pendekatan Pembelajaran Keterampilan

a. Hakikat Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran pada

hakikatnya merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru untuk

mencapai hasil belajar yang optimal. Benny A. Pribadi (2009: 47) menyatakan,

“Strategi pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh

individu untuk membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran atau standar

kompetensi yang telah ditentukan”. Sedangkan pengertian pendekatan

pembelajaran menurut Suharno dkk., (1998: 25) bahwa, “Pendekatan

pembelajaran diartikan model pembelajaran”. Wahjoedi (1999: 121) bahwa,

“Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku

18

Page 38: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh

hasil belajar secara optimal”. Menurut Syaiful Sagala (2005: 68) berpendapat,

“Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan

siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional

tertentu”. Sedangkan menurut Briggs dalam Ritchey (1986: 9) yang dikutip Benny

A. Pribadi (2009: 58) pendekatan pembelajaran diartikan desain sistem

pembelajaran yaitu, “Sebagai suatu keseluruhan proses yang dilakukan untuk

menganalisis kebutuhan dan tujuan pembelajaran serta pengembangan sistem

penyampaian materi pelajaran untuk mencapai tujuan tersebut”.

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang

mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan

membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Oleh karena itu, lazimnya pendekatan pembelajaran dimulai dari

kegiatan analisis yang digunakan untuk menggambarkan masalah pembelajaran

sesungguhnya yang perlu dicari solusinya. Setelah dapat menentukan masalah

yang sesungguhnya, maka langkah selanjutnya menentukan alternatif solusi yang

akan digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran.

Seorang guru harus mampu menentukan solusi yang tepat dari berbagai

alternatif yang ada. Selanjutnya dapat menerapkan solusi tersebut untuk mengatasi

masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi merupakan

langkah selanjutnya yang diperlukan untuk menilai apakah solusi yang dipilih dan

diterapkan dapat berperan efektif dan efisien dalam mengatasi permasalahan

dalam pembelajaran. Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001: 143)

menyatakan, “Efektifitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan

pengajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat

keterampilan atau tugas gerak yang kan dipelajari siswa”.

Penerapan pendekatan pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai

hasil belajar yang maksimal. Oleh kartena itu, seorang guru harus cermat dan

tepat dalam menerapkan pendekatan pemblajaran, sehingga keterampilan yang

19

Page 39: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dipelajari dapat dikuasai siswa dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

b. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran

Pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang mempunyai

karakteristik yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Pendidikan jasmani

merupakan pendidikan yang mengutamakan aktivitas gerak untuk

mengembangkan aspek-aspek yang ada dalam diri siswa untuk mendukung

pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Untuk membelajarkan

pendidikan jasmani yang tepat, maka perlu diterapkan model pembelajaran yang

baik dan tepat. Sugiyanto (1998: 247) bahwa, ”Cara-cara atau pendekatan yang

sering digunakan dalam pengajaran gerak olahraga ada beberapa macam, di

antaranya adalah: (1) pendekatan praktek keseluruhan, (2) pendekatan praktek

bagian, (3) pendekatan drill, (4) pendekatan pemecahan masalah, (5) pendekatan

ketepatan dan (6) pendekatan kecepatan”. Menurut Griffin, Mitchell dan Oslin

(1997), Joyce, Well, dan Showers (1992), Singer dan Dick (1980) dalam

Kurikulum Penjas untuk Sekolah Menengah Pertama (2004: 27-28) model

pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani

sebagai berikut:

1) Pendekatan pengetahuan keterampilan (knowledge skill aproach). Model pembelajaran ini memiliki dua metode yaitu ceramah (lecture) dan latihan (drill).

2) Pendekatan sosialisasi (socialization approach), berlandaskan pandangan bahwa, proses pendidikan harus diarahkan untuk meningkatkan keterampilan pribadi berkarya, keterampilan interaksi sosial. Model pembelajaran ini terdiri dari: model the social family, the information processing family, dan the professional skills.

3) Pendekatan personalisasi. Model ini berlandasakan atas pemikiran bahwa aktivitas jasmani dapat dipergunakan sebagai media untuk mengembangkan kualitas pribadi, model pembelajarannya yaitu: movement education (problem solving techniques).

4) Pendekatan belajar (learning approach). Model ini berupaya untuk mempengaruhi kemampuan dan proses belajar anak dengan metode terprogram (programmed instruction), Computer Assisted Instruction (CAI) dan model kreativitas dan pemecahan masalah (creativity and problem solving).

20

Page 40: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Pendekatan pembelajaran motorik (motor learning). Model ini mengajarkan aktivitas jasmani berdasarkan klasifikasi keterampilan dan teori proses informasi yang diterima. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model part hwole methods dan modelling (demonstration).

6) Spektrum gaya mengajar. Spektrum dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa, pembelajaran merupakan interaksi antra guru dengan murid dan pelaksanaan pembagian tanggungjawab. Model pada spektrum gaya mengajar berjumlah sebelas (11) yaitu: komando (commad), latihan (practice), resiprokal (reciprocal), uji diri (self check), inklusi (inclusion), penemuan terbimbing (guided discovery), penemuan tunggal (convergen discovery), penemuan beragam (divergent production), program individu (individual program), inisiasi siswa (learner initiated), dan pengajaran diri (self teaching).

7) Pendekatan permainan taktis (tactical games approaches). Model ini mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak.

Dari macam-macam pendekatan pembelajaran tersebut, seorang guru

penjas dapat menerapkannya dalam pembelajaran menurut kebutuhannya. Selain

macamn-macam pendekatan pembelajaran tersebut, seorang guru penjas harus

selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan tentang

pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini karena, pengakajian tentang

pendekatan pembelajaran selalu dilakukan oleh praktisi-praktisi pembelajaran

yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

c. Pendekatan Drill

Pendekatan drill atau sering disebut juga dengan pendekatan latihan.

Pendekatan drill merupakan bentuk pembelajaran yang berpusat pada guru atau

pelatih. Semua kegiatan pembelajaran diorganisasi oleh guru dan siswa

mempraktikkannya sesuai dengan instruksi atau petunjuk dari guru. Nana Sudjana

(2005: 86) menyatakan, “Pendekatan latihan pada umumnya digunakan untuk

memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari”.

Sedangkan Benny A. Pribadi (2009: 45-56) menyatakan:

Metode latihan dan pengulangan biasa disebut juga dengan istilah drill and practice, yakni metode yang menekankan pad alatihan intensif dan berulang-ulangdengan tujuan agar siswa dapat menguasai keterampilan

21

Page 41: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang bersifat spesifik. Latihan dan pengulangan akan mengarahkan siswa untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam topik atau mata pelajaran tertentu.

Pendapat tersebut menunjukkan, pendekatan latihan sama dengan drill and

practice, dimana pendekatan latihan ini menekankan pengulangan gerakan atau

keterampilan yang dipelajari secara terus menerus. Berkaitan dengan metode drill

Sugiyanto dan Sudjarwo (1992: 371) menyatakan, “Pendekatan drill (latihan)

pada dasarnya merupakan pembelajaran yang berorientasi pada guru. Di dalam

pendekatan latihan guru menciptakan situasi tertentu untuk memacu siswa

berpikir dan berbuat sesuai dengan instruksi darih guru”. Hal senada dijelaskan

oleh KONI Pusat (1993: 36) bahwa:

Pendekatan drill adalah cara dalam mengajarkan gerakan dimana siswa diinstruksikan melakukan gerakan tertentu berulang-ulang berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh guru. Guru secara ketat mengontrol agar gerakan benar-benar dilakukan siswa sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Siswa harus benar-benar memperhatikan bentuk gerakan dan prosedur pelaksanaannya yang diinstruksikan oleh guru.

Berdasarkan pengertian pendekatan latihan yang dikemukakan empat ahli

tersebut dapat disimpulkan, pendekatan latihan merupakan bentuk pembelajaran

yang berpusat pada guru. Semua kegiatan dan keputusan dalam pembelajaran

bergantung pada guru. Pada pendekatan latihan ini guru menetapkan tujuan dan

apa yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa

melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan instruksi dari guru dan melakukannya

secara berulang-ulang. Hal ini dimaksudkan agar teknik yang dipelajari dapat

dikuasai siswa dengan baik dan benar. Segala bentuk kegiatan pembelajaran

ditentukan oleh guru dan siswa harus melaksanakan tugas ajar sesuai tata urutan

yang telah ditetapkan oleh guru. Menurut Husdarta & Yudha M. Saputra (2000:

28) bahwa peran guru sangat dominan dalam pendekatan latihan yaitu:

1) Membuat segala keputusan dalam pembelajaran.2) Membuat semua keputusan yang terkait dengan mata pelajaran,

susunan pelaksanaan tugas, memulai dan mengakhiri waktu pelaksanaan pengajaran, interval, dan mengklarifikasi berbagai pertanyaan siswa.

3) Memberi umpan balik kepada siswa mengenai peran guru dan materi.

22

Page 42: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan latihan sangat bergantung

pada inisiatif dan kreativitas guru dalam menyajikan materi pembelajaran.

Organisasi pembelajaran telah diatur sedemikian rupa oleh guru, sehingga

kreativitas dan inisiatif siswa dalam pendekatan latihan kurang berkembang.

Namun demikian, pendekatan latihan ini semua siswa memiliki kesempatan yang

sama untuk melaksanakan tugas ajar yang telah ditetapkan oleh guru. Hal

terpenting dalam pendekatan latihan yaitu, penjelasan harus disampaikan dengan

singkat dan langsung tertuju pada materi yang dimaksud. Hal yang ditekankan

dalam pendekatan latihan yaitu, siswa harus melakukan pegulangan gerakan

sebanyak-banyaknya terhadap keterampilan atau teknik yang dipelajari. Hal ini

dimaksudkan agar keterampilan atau teknik yang dipelajari dapat dikuasai dengan

baik dan benar. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal Sugiyanto (1996:

27) menyarankan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila pendekatan

drill (latihan) digunakan, yaitu:

1) Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara otomatis atau menjadi terbiasa, serta menekankan dalam keadaan tertentu gerakan itu harus dilakukan.

2) Siswa diarahkan agar berkonsentrasi pada kebenaran pelaksanaan gerakan serta ketepatan penggunaannya. Apabila pelajar tidak meningkat penguasaan geraknya, situasinya perlu dianalisis untuk menemukan penyebabnya dan kemudian membuat perbaikan pelaksanaannya.

3) Selama pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap tertuju pada kebenaran gerak. Koreksi secara umum pada tahap awal kepada semua siswa bisa memberikan rangsangan dan bisa efektif. Sejalan dengan pelaksanaan koreksi, diperlukan komentar umum tentang gerakan yang benar. Siswa harus disadarkan akan tujuan yang ingin dicapai melalui drill.

4) Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi permainan olahraga yang sebenarnya. Hal ini bisa menimbulkan daya tarik dalam latihan.

5) Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi permainan yang sebenarnya. Latihan peralihan ini berbentuk drill beberapa unsur gerakan yang dilakukan secara berangkai mendekati situasi dan permasalahan yang ada dalam permainan yang sebenarnya.

6) Suasana kompetetif perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill, tetapi tetap ada kontrol kebenaran geraknya.

23

Page 43: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pendapat tersebut menunjukkan, dalam penerapan pendekatan latihan ada

beberapa hal yang harus diperhatikan di antaranya: kebenaran gerak sangat

penting dalam pendekatan latihan, perlunya diadakan koreksi untuk menghindari

kesalahan gerak, teknik yang dipelajari dalam pendekatan latihan dapat dikonsep

seperti permainan olahraga untuk menghindari rasa bosan pada siswa, namun

kebenaran gerak dari teknik yang dipelajari tetap menjadi fokus utama.

Selain hal tersebut ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam

pendekatan drill. Sugiyanto (1998: 328-329) berpendapat, “Beberapa prinsip yang

perlu diperhatikan di dalam mengatur kondisi praktik belajar gerak atau

keterampilan yaitu: (1) prinsip pengaturan giliran, (2) prinsip belajar meningkat,

(3) prinsip kondisi belajar bervariasi, (4) prinsip pemberian motivasi dan

dorongan semangat”. Pendapat lain dikemukakan Toho Cholik dan Rulsi Lutan

(2001: 51-52) bahwa, “Beberapa prinsip sederhana untuk diingat yang mana dapat

membantu dalam menyusun latihan yaitu (1) gerakan-gerakan umum sebelum

gerakan-gerakan khusus, (2) tugas sederhana ke tugas kompleks, (3) bagian dan

keseluruhan, (4) latihan terus menerus atau berselang dan, (5) mengkondisikan

suasana latihan dan kompetisi”. Sedangkan Nana Sudjana (2005: 87) menyatakan

prinsip dan petunjuk dari penggunaan metod elatihan yaitu:

1) Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latiahn tertentu.

2) Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang berhasil, lalu diadakan perbaikan untuk kemudia bisa lebih sempurna.

3) Latihan tidak perlu lama asal sering dilakukan.4) Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.5) Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang essensial

dan berguna.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut menunjukkan, untuk mencapai hasil

belajar yang optimal dalam belajar keterampilan, maka dalam penerapan

pendekatan drill harus didasarkan prinsip-prinsip belajar yang tepat. Penerapan

prinsip-prinsip belajar yang baik dan tepat, maka tujuan pembelajaran dapat

dicapai lebih optimal.

24

Page 44: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain merupakan suatu cara yang diterapkan seorang guru

dalam kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk bermain atau

permainan. Wahjoedi (1999: 121) menyatakan, “Pendekatan bermain adalah

latihan yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Menurut Beltasar

Tarigan (2001: 17) bahwa, “Pengajaran melalui pendekatan bermain adalah

meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik

yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya”.

Menurut Depdiknas. (2004: 28) dijelaskan, “Pendekatan permainan bertujuan

untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan

tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu

kepada anak”. Sedangkan Benny A. Pribadi (2009: 43-44) berpendapat:

Metode pembelajaran bermain bersifat kompetetif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan harus menyenangkan dan memberi pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya dalam metode pembelajaran bermain ada pihak yang menang ada pihak yang kalah. Pihak yang menang akan mendapat reward, sedangkan pihak yang kalah perlu berlatih lebih keras untuk memenangkan permainan.

Berdasarkan pengertian pendekatan bermain yang dikemukakan empat

ahli tersebut dapat disimpulkan, pendekatan bermain merupakan bentuk

pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan atau belajar

teknik suatu cabang olahraga yang dikemas dalam bentuk permainan. Dalam

pelaksanaan pendekatan bermain siswa belajar teknik suatu cabang olahraga yang

dikemas dalam bentuk permainan. Dari permainan yang dilaksanakan ada pihak

yang menang dan ada pihak yang kalah.

Mempelajari suatu cabang olahraga yang dikemas dalam bentuk bermain

menuntut siswa untuk mandari dan memecahkan permasalahan yang muncul

dalam permainan. Dalam pendekatan bermain siswa dituntut mengaplikasikan

teknik ke dalam suatu permainan. Tidak menutup kemungkinan teknik yang buruk

atau rendah mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk itu seorang guru

harus mampu mengatasinya. Dalam hal ini Rusli Lutan dan Adang Suherman

(2000: 35-36) menyatakan:

25

Page 45: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Manakala guru atau pelatih menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut:1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa

lama sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.

2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan siswa berlaih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi.

3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar startegi bermain.

Memahami dan memberikan solusi yang tepat adalah sangat penting dalam

pendektan bermain, jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai seperti yang

diharapkan. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati

kegiatan permainan sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama

bermain harus dicermati dan dibenarkan. Jika kesalahan-kesalahan yang

dilakukan selama bermain dibiarkan akan berakibat penguasaan skill yang salah,

sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.

5. Pembelajaran Passing Sepakbola dengan Pendekatan Drill

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Sepakbola dengan Pendekatan Drill

Sesuai dengan pengertian pendekatan drill, maka pembelajaran passing

sepakbola disusun dan diatur oleh guru dan siswa melakukan tugas sesuai

instruksi dari guru. Pelaksanaan pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan drill yaitu, guru mengatur siswa sedemikian rupa agar dalam

pelaksanaan pembelajaran passing sepakbola semua siswa memperoleh

kesempatan melakukan tugas gerak secara merata dan dapat melakukannya

pengulangan gerakan sebanyak-banyaknya.

Susunan materi pembelajaran passing sepakbola dapat dilakukan dari cara

yang lebih mudah atau yang sederhana. Hal terpenting dalam pendekatan drill

yaitu, guru menjelaskan pengertian passing, teknik pelaksanaan passing, dari letak

kaki tumpu, kaki yang menendang, sikap badan, pandangan mata, dan bagian bola

26

Page 46: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang ditendang serta sasaran yang diinginkan. Sebagai contoh tata urutan

pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill sebagai berikut:

1) Siswa memperagakan teknik pelaksanaan passing sepakbola dari cara

menempatkan kaki tumpu, bagian kaki untuk menendang bola, sikap badan,

pandangan mata dan bagian bola yang ditendang.

2) Siswa memperagakan gerakan teknik passing sepakbola tanpa menggunakan

bola.

3) Siswa memperagakan passing sepakbola secara berpasangan.

4) Siswa memperagakan passing sepakbola berpasangan secara bergantian.

5) Siswa memperagakan passing dengan dipantulkan ke tembok.

Berdasarkan contoh tata urutan materi pembelajaran passing sepakbola

yang dirancang oleh guru, siswa harus memperagakannya sesuai instruksi dari

guru atau sesuai tata urutan yang telah dibuat oleh guru. Pembelajaran

dilaksanakan secara berulang-ulang hingga materi pembelajaran dapat dikuasai

dengan baik.

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing S epakbola dengan

Pendekatan Drill

Perlu disadari bahwa setiap pendekatan pembelajaran tentu memiliki

kelebihan dan kelemahan. Demikian halnya pembelajaran passing sepakbola

dengan pendekatan drill juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berdasarkan

pengertian pelaksanaan pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill

dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran

passing sepakbola dengan pendekatan drill antara lain:

1) Siswa dapat mengerti dan menguasai teknik passing sepakbola yang benar.

2) Kesalahan teknik passing sepakbola yang dilakukan siswa akan segera

diketahui guru dan langsung dapat dibetulkan.

3) Guru selalu dapat mengawasi atau memonitoring pelaksanaan pembelajaran.

4) Semua siswa dapat terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran.

Sedangkan kelemahan pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan drill antara lain:

27

Page 47: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Siswa hanya selalu mengikuti instruksi guru sehingga kurang kreativitas

dalam mengikuti tugas ajar dari guru.

2) Siswa tidak memiliki inisiatif dan kreatifitas dalam mengikuti pembelajaran.

3) Jika penjelasan guru terlampau rinci dan banyak, biasanya siswa tidak dapat

mengingat secara keseluruhan.

6. Pembelajaran Passing Sepakbola dengan Pendekatan Bermain Futsal

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Sepakbola dengan Pendekatan

Bermain Futsal

Pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain futsal

merupakan bentuk pembelajaran passing sepakbola yang dikemas dalam bentuk

permainan futsal. Hal ini artinya, guru membelajarkan teknik dasar passing

sepakbola dalam bentuk permainan futsal. Siswa melakukan permainan futsal

dengan menggunakan teknik khusus passing. Dari permainan passing tersebut

dibuat peraturan berdasarkan aturan permainan futsal. Aturan permainan futsal

sebagai berikut:

1) Lapangan permainan:a) Ukuran panjang 25 - 42 m.b) Lebar 15-25 m.c) Garis batas, garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi,

garis gawang di ujung-ujung.d) Garis melintang tengah lapangan 3 m lingkaran tengah.e) Tak ada tembok penghalang atau papan.f) Daerah penalti berbentu busur berukuran 6 m dari setiap

pos.g) Garis penalti 6 m dari titik tengah garis gawang.h) Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang.i) Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis

tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan.j) Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m.k) Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif.

2) Ukuran bola:a) Ukuran: #4b) Keliling: 62-64 cmc) Berat: 390-430 gramd) Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama

28

Page 48: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e) Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya).

3) Jumlah pemain:a) Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5,

salah satunya penjaga gawang.b) Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2c) Jumlah pemain cadangan maksimal: 7d) Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas.e) Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain

kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja.

f) Pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit).

4) Perlengkapan pemain:Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan karet.

5) Lama permainan:a) Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola

berhenti dimainkan. b) Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalti.c) Time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu

tambahan.d) Waktu pergantian babak maksimal 10 menit.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Futsa l ).

Dari permainan yang dilaksanakan ada peraturan khusus yaitu, siswa

hanya diperbolehkan melakukan passing. Jika dalam permainan siswa melanggar

aturan (melakukan teknik selain passing) dianggap melakukan kesalahan, dan

selanjutnya dilakukan passing dari samping lapangan oleh tim lawan.

Maksud dan tujuan dari pembelajaran passing dengan pendekatan bermain

futsal yaitu menerapkan teknik suatu cabang olahraga ke dalam bentuk permainan

yang sebenarnya. Selama permainan berlangsung pembelajaran tidak hanya

difokuskan bagaimana melakukan passing yang benar, tetapi bagaimana

menampilkan skill individu, kerjasama tim, bahkan taktik dan strategi permainan.

Melalui pendekatan bermain diharapkan akan meningkatkan motivasi dan minat

siswa dalam belajar, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Pendekatan bermain merupakan bentuk latihan yang mengaplikasikan

teknik ke dalam suatu permainan. Tetapi ada kalanya permainan kurang menarik,

karena teknik passing belum dikuasai siswa. Untuk itu seorang guru harus mampu

29

Page 49: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengatasi kendala dalam permainan, jika permainan menjadi tidak menarik. Rusli

Lutan dan Adang Suherman (2000: 35-36) menyatakan:

Manakala guru atau pelatih menyadari bahwa rendahnya kualitas permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut:4) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa

lama sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.

5) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan siswa berlaih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi.

6) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar startegi bermain.

Memahami dan memberikan solusi yang tepat dalam pembelajaran

keterampilan sangat penting, jika pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai seperti

yang diharapkan. Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus

mencermati kegiatan pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang

dilakukan selama pembelajaran harus dicermati dan dibenarkan. Jika kesalahan-

kesalahan yang dilakukan selama latihan dibiarkan akan berakibat penguasaan

skill yang salah, sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.

Pelaksanaannya Pembelajaran passing dengan pendekatan bermain futsal

yaitu, dilakukan dalam bentuk permainan kecil (permainan futsal). Menurut

Soekatamsi (1988: 218) bahwa, “Permainan kecil dimaksudkan untuk cermatnya

cara belajar keterampilan bermain sepakbola dan merupakan adegan-adegan yang

mirip dengan situasi yang sesungguhnya dalam bentuk kecil atau penyederhanaan

bentuk permainan”.

Pembelajaran passing sepakbola sepakbola dengan pendekatan bermain

futsal yaitu, mengajarkan passing sepakbola yang dikonsep atau dilakukan dalam

bentuk permainan futsal dan sederhana. Maksud dan tujuan pembelajaran passing

sepakbola dengan pendekatan bermain futsal menurut Soekatamsi (1988: 219)

yaitu:

1) Agar para pemain berusaha menguasai dan meningkatkan keterampilan dasar bermain sepakbola.

30

Page 50: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Menanamkan pengertian kerjasama antar pemain, mengembangkan melakukan taktik regu secara sederhana untuk memenangkan pertandingan.

Pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain futsal

mempunyai peran penting terhadap keterampilan bermain sepakbola. Selain

bertujuan meningkatkan penguasaan teknik dasar passing sepakbola, juga

berperan untuk menanamkan kerjasama tim, mengembangkan taktik permainan

tim yang sederhana.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Sepakbola dengan

Pendekatan Bermain Futsal

Pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain futsal

merupakan cara belajar passing sepakbola yang dilakukan dalam bentuk

permainan futsal. Permainan passing sepakbola dilakukan berdasarkan peraturan

permainan futsal. Namun dari permainan futsal tersebut hanya menggunakan

teknik dasar passing. Dari permainan passing tersebut pemain tidak

diperbolehkan memainkan teknik lainnya. Jika memainkan teknik lainnya (selain

passing) dianggap sebagai pelanggaran, sehingga mendapat hukuman bola

menjadi hak lawan dan dilakukan tendangan dari samping lapangan.

Berdasarkan pelaksnaan pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan bermain futsal dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya.

Kelebihan pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain futsal

antara lain:

1) Siswa mengenal permainan futsal dan senang dengan permainan futsal.

2) Hasrat gerak siswa terpenuhi sehingga dapat menimbulkan rasa senang dan

gembira serta motivasi belajar meningkat.

3) Dapat meningkatkan kerjasama tim dan memicu sisw auntuk berfikir dan

memcahkan masalah yang dihadapi dalam permainan.

4) Gerakan-gerakan passing sepakbola dapat dilakukan secara variatif dan

meningkatkan improviasai siswa.

31

Page 51: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kelemahan pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain

futsal antara lain:

1) Bagi siswa yang belum menguasai teknik passing kurang tertarik, sehingga

kurang senang dengan permainan futsal.

2) Akan sering terjadi kesalahan teknik (siswa sering melakukan teknik selain

passing).

3) Permainan akan sering berhenti karena sering terjadi kesalahan teknik.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat

diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Passing

Sepakbola dengan Pendekatan Drill dan Pendekatan Bermain Futsal

terhadap Kemampuan Passing Sepakbola

Pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill dan pendekatan

bermain futsal masing-masing memiliki karakteritik yang berbeda. Pembelajaran

passing sepakbola dengan pendekatan drill menekankan penguasaan teknik

passing sepakbola yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang.

Pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill merupakan bentuk

pembelajaran yang berorientasi pada guru. Pembelajaran passing sepakbola

dengan pendekatan drill merupakan cara belajar passing sepakbola yang dalam

pelaksanaannya siswa dipandu atau dibimbing oleh guru. Segala bentuk kegiatan

dalam pembelajaran passing sepakbola siswa melaksanakannya sesuai dengan

instruksi dari guru. Kreativitas dan inisiatif siswa dalam pendekatan drill ini tidak

dapat berkembang. Namun disisi lain teknik passing sepakbola dapat dikuasai

dengan baik dan benar. Penguasaan teknik passing sepakbola yang benar akan

mendukung terhadap kemampuan passing sehingga mendukung keterampilan

bermain sepakbola.

32

Page 52: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sedangkan pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain

futsal merupakan cara belajar yang berorientasi pada siswa. Pembelajaran

passsing sepakbola dikonsep dalam bentuk permainan futsal. Siswa melakukan

permainan futsal dengan teknik khusus passing. Dalam pembelajaran passing

dengan pendekatan bermain futsal diterapkan aturan permainan futsal, tetapi siswa

tidak diperkenankan memainkan teknik lainnya seperti menyundul, shooting,

umpan crossing. Jika dalam permainan siswa melakukan teknik selain passing

dianggap melanggar aturan dan bola menjadi hak lawan dan dilakukan tendangan

dari samping lapangan. Pembelajaran passing sepakbola yang dirancang dalam

bentuk permainan futsal bertujuan untuk memenuhi hasrat gerak siswa yang di

dalamnya terdapat unsur belajar atau dengan kata lain bermain sambil belajar.

Pembelajaran ini dilakukan secara kompetetif antara tim satu dengan lainnya,

sehingga pembelajaran ini menuntut kerjasama tim dan taktik dan strategi

permainan. Kemandirian, kreativitas dan kemampuan mengambil keputusan yang

terjadi dalam permainan sangat dituntut dalam pendekatan bermain.

Berdasarkan karakteristik dari pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal tersebutt, masing-masing

pendekatan pembelajaran tersebut akan menimbulkan pengaruh terhadap

peningkatan kemampuan passing sepakbola. Hal ini karena, setiap pendekatan

pembelajaran akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan

passing sepakbola. Namun perbedaan karakteristik dari masing-masing

pendekatan pembelajaran tersebut tentu akan menimbulkan pengaruh yang

berbeda. Dengan demikian diduga, pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal memiliki perbedaan pengaruh

terhadap peningkatan kemampuan passing dalam permainan sepakbola.

2. Pembelajaran Passing Sepakbola dengan Pendekatan Drill

Diduga Lebih Baik Pengaruhnya terhadap Kemampuan Passing dalam

Permainan Sepakbola

Berdasarkan perbedaan antara pendekatan drill dan pendekatan bermain

futsal di atas menunjukkan bahwa, pendekatan drill mempunyai pengaruh yang

33

Page 53: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lebih baik terhadap peningkatan kemampuan passing sepakbola daripada

pendekatan bermain futsal. Hal ini karena, pada usia pemula (usia SMP)

merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan, sehingga dalam proses belajar

gerak harus mendapat bimbingan dan pengarahan dari guru. Jika dalam

pelaksanaan pengajaran tidak mendapat bimbingan dan pengarahan dari guru,

maka pola gerak keterampilan yang dipelajari akan sulit tercapai. Selain itu, para

siswa belum menguasai teknik passing sepakbola yang benar, sehingga siswa

kurang mampu melakukan passing sepakbola dengan baik, tanpa bimbingan dan

pengarahan dari guru. Jika siswa dalam belajar keterampilan dibiarkan dengan

sendirinya, keterampilan yang dipelajari akan lebih lama dikuasai, karena siswa

kurang dapat mencermati teknik yang benar atau kesalahan teknik yang

dilakukan. Dengan demikian diduga, pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan drill lebih baik pengaruhnya daripada pendekatan bermain futsal

terhadap kemampuan passing dalam permainan sepakbola.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh pembelajaran passing

sepakbola antara pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap

kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010.

2. Pembelajaran passing sepakbola dengan

pendekatan drill lebih baik pengaruhnya daripada pendekatan bermain futsal

terhadap kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010.

34

Page 54: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMP Negeri 2 Jatiroto

Kabupaten Wonogiri.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 mei sampai dengan 6 juli 2010.

Pelaksanaan eksperimen dilaksanakan pada hari selasa,kamis dan sabtu pada

pukul 15.00 sampai 17.00 selama satu setengah bulan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 2 Jatiroto Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 80

orang yang terbagi dalam empat kelas.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random

sampling.Pengundian dilakukan dengan cara masing-masing siswa mengambil

satu kertas undian untuk menentukan kelompok.

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diadakan tes

dan pengukuran ketepatan passing dalam permainan sepakbola dari Norbert

Rogalski dan Ernst G. Degel yang dikutip Soekatamsi (1988: 254). Pentunjuk

pelaksanaan tes terlampir.

35

Page 55: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dasar

penggunaan penelitian eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna

mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sedangkan rancangan yang

digunakan yaitu Pretest-Posttest Design. Menurut Sugiyanto (1995: 21) gambar

rancangan penelitian eksperimen sebagai berikut:

KE 1 Treatment A Posttest

R Pretest MSOP

KE 2 Treatment B PosttestKeterangan :R = RandomPretest = Tes awal kemampuan passing sepakbolaMSOP = Matched Subject Ordinal PairingKE1 = Kelompok 1 (K1)KE2 = Kelompok 2 (K2)Treatment A = Pendekatan drillTreatment B = Pendekatan bermain futsalPosttest = Tes akhir kemampuan passing sepakbola.

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada hasil tes kemampuan

passing dalam permainan sepakbola pada tes awal. Setelah hasil tes awal

dirangking, kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-

pasangkan ke dalam kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2). Pembagian kelompok

dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing. Adapun teknik pembagian

kelompok secara ordinal pairing menurut Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai

berikut:

1 2

4 3

5 6

8 7

9 dan seterusnya

36

Page 56: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu

variabel terikat (dependen) yaitu:

1) Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini

yaitu: pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal.

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan passing

dalam permainan sepakbola.

F. Teknik Analisis Data

1. Mencari Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam

penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas,

dengan rumus sebagai berikut :

MSA – MSW

R = MSA

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

37

Page 57: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkh uji prasyarat dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitan ini adalah uji

normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode

Lilliefors dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas tersebut

sebagai berikut:

a) Pengamatan x1, x2,.....xn dijadikan bilangan baku z1, z2,...... zn dengan

menggunakan rumus :

Xi - X zi = S Keterangan : Xi = Dari variabel masing-masing sampel X = Rata-rata S = Simpangan baku

b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z≤zi).

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,......zn yang lebih kecil atau sama dengan

zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi).

banyaknya z1, z2,......zn yang ≤zi maka S(zi) = nd) Hitung selisih F(zi) - S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini Lo.

b) Uji Homogenitas

38

Page 58: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang

lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (2004: 312)

rumusnya uji homogenitas sebagai berikut :

SD2bsFdbvb:dbvk = SD2kt

Keterangan:

Fdbvb : dbvk = Derajat kebebasan KE1 dan KE2

SD2bs = Standart deviasi KE1

SD2kt = Standart deviasi KE2

3. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari

Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut:

∑Md t = ∑ d2

N (N-1)

Keterangan :

t = Nilai uji perbedaan

Md = Mean perbedaan dari pasangan

∑d2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

39

Page 59: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk menghitung prosentase peningkatan kemampuan passing dalam

permainan sepakbola antara tes awal dan tes akhir dari pendekatan drill dan

pendekatan bermain futsal menggunakan rumus sebagai berikut:

Mean different

Prosentase peningkatan = X 100% Mean test awal

40

Page 60: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengambilan data pada sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal secara

keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok dan dilakukan tes

akhir pada masing-masing kelompok. Data tersebut kemudian dianalisis dengan

statistik, seperti terlihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara

keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Diskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Passing Sepakbola pada Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok Tes N Max Min Mean SD

Kelompok 1 awal 15 7 3 4.60 1.06akhir 15 10 5 7.40 1.55

Kelompok 2Awal 15 6 3 4.47 0.99Akhir 15 9 7 6.73 1.94

B. Mencari Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas tes awal kemampuan passing sepakbola dalam

penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir

Tes Reliabilitas KategoriTes awal kemampuan passing sepakbola 0.82 Tinggi Tes akhir kemampuan passing sepakbola 0.85 Tinggi

Untuk mengartikan kategori koefisien reliabilita tes tersebut

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip

Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas

41

Page 61: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kategori Validita Reliabilita ObyektivitaTinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 – 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

C. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas

dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari data

tes awal kemampuan passing bawah bola voli. Uji normalitas data dalam

penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji normalitas data yang

dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N Mean SD L hitung Lt 5%

K1 15 4.60 1.06 0.2196 0.220K2 15 4.47 0.99 0.1629 0.220

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 1 (K1)

diperoleh nilai Lhitung = 0,2196. Nilai tersebut lebih kecil dari angka batas

penolakan pada taraf signifikan 5% yaitu 0,220. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data pada kelompok 1 (K1) termasuk berdistribusi normal.

Sedangkan dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 2 (K2)

diperoleh nilai Lhitung = 0.1629, ternyata juga lebih kecil dari angka batas

42

Page 62: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penolakan hipotesis nol pada taraf signifikan 5% yaitu 0,220. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa data pada kelompok 2 (K2) termasuk berdistribusi

normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari

kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka

apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, maka perbedaan tersebut

disebabkan perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji homogenitas data antara

kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Hemogenitas Data

Kelompok N SD2 Fhitung Ft 5%

K 1 15 1.040 1.147 2,48K 2 15 0.907

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung=

1.147. Sedangkan dengan db =14 lawan 14, angka Ft 5%= 2,48, ternyata nilai

Fhitung 1.147 lebih kecil dari Ft 5%= 2,48. Karena Fhitung < Ftabel 5%, maka hipotesis

nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 (K1) dan

kelompok 2 (K2) memiliki varians yang homogen.

1. Hasil Analisis Data

1. Uji Perbedaan sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian diuji

perbedaanya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui ketetapan

anggota pada kedua kelompok tersebut. Sebelum diberi perlakuan berangkat dari

43

Page 63: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan

kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut:

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok N Mean t Ttabel 5%

K1 15 4.60 1.131 1,75K2 15 4.47

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan analisis statistik

t-test antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 1.131 dan ttabel

dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,75. Hal ini

menunjukkan bahwa thitung < ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, H0

diterima. Hal ini artinya, antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi

perlakuan tidak ada perbedaan yang signifikan pada awalnya.

2. U ji Perbedaan sesudah Diberi Perlakuan

Setelah dilakukan perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan

pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill dan kelompok 2 diberi

perlakuan pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain futsal,

kemudian dilakukan uji perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam

penelitian ini hasilnya sebagai berikut:

a. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1 yaitu:

Tabel 7. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

Tes awal 15 4.60 12.582 1,75Tes akhir 15 7.40

44

Page 64: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test

kelompok 1 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 12.582 dan

ttabel dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 dengan taraf signifikansi 5% adalah sebesar

1,75. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel , sehingga dapat disimpulkan H0

ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes awal dan tes

akhir pada kelompok 1 terdapat perbedaan yang signifikan.

b. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu:

Tabel 8. Rangkuman Hasil Ujian Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 2.

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

Tes awal 15 4.47 7.994 1,75Tes akhir 15 6.73

Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test

kelompok 2 antara hasil tes awal dan tes akhir diperoleh nilai sebesar 7.994, dan

ttabel dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,75. Hal

ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa antara tes awal dan tes akhir pada

kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.

c. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2

yaitu:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan Kelompok 2

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

K1 15 7.40 2.2082 1,75K2 15 6.73

45

Page 65: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test hasil tes

akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 2.2082, dan ttabel

dengan N = 15, db = 15 – 1 = 14 pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 1,75.

Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa H0 ditolak. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan hasil tes akhir antara

kelompok 1 dan kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.

d. Perbedaan Prosentase Peningkatan

Kelompok mana yang memiliki prosentase peningkatan yang lebih baik

dapat diketahui melalui penghitungan perbedaan prosentase peningkatan tiap-tiap

kelompok. Nilai perbedaan peningkatan kemampuan passing sepakbola dalam

persen antara kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:

Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuan Passing Sepakbola antara Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok N MeanPretest

MeanPosttest

MeanDifferent

ProsentasePeningkatan

Kelompok 1 15 4.60 7.40 2.80 60.8696%Kelompok 2 15 4.47 6.73 2.27 50.7463%

Berdasarkan hasil pengitungan prosentase peningkatan kemampuan

passing sepakbola diketahui bahwa kelompok 1 memiliki peningkatan

kemampuan passing sepakbola sebesar 60.8696%. Sedangkan kelompok 2

memiliki peningkatan kemampuan passing sepakbola sebesar 4350.7463%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 memiliki prosentase

peningkatan kemampuan passing sepakbola yang lebih besar dari pada kelompok

2.

E. Pengujian Hipotesis

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Drill dan Bermain Futsal terhadap

Kemampuan Passing Sepakbola

46

Page 66: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberi perlakuan,

diperoleh nilai t antara tes awal pada kelompok 1 dan kelompok 2 = 1.131,

sedangkan ttabel = 1,75. Ternyata thit < ttabel, yang berarti hipotesis nol diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum

diberi perlakuan dalam keadaan seimbang atau tidak terdapat perbedaan

kemampuan passing sepakbola. Hal ini artinya, antara kelompok 1 dan 2

berangkat dari titik tolak kemampuan passing sepakbola yang sama. Apabila

setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal ini karena adanya perbedaan

perlakuan yang diberikan.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada

kelompok 1 diperoleh nilai sebesar = 12.582 sedangkan ttabel = 1,75. Ternyata thitung

> ttabel 5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir

pada kelompok 1. Hal ini artinya, kelompok 1 memiliki peningkatan kemampuan

passing sepakbola yang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan yaitu

pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill .

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada

kelompok 2 diperoleh nilai sebesar = 7.994, sedangkan ttabel = 1,75. Ternyata thitung

> ttabel, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir pada

kelompok 2. Hal ini artinya, kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan

passing sepakbola yang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, yaitu

pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan bermain futsal.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir

antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar 2.2082,

sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,75. Berdasarkan hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara tes akhir

pada kelompok 1 dan tes akhir kelompok 2. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan, ada perbedaan pengaruh pembelajaran passing sepakbola antara

pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap kemampuan passing

47

Page 67: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010, dapat diterima kebenarannya.

2. Pendekatan Pembelajaran Drill Lebih Baik Pengaruhnya terhadap

Kemampuan Passing Sepakbola

Berdasarkan hasil penghitungan prosentase peningkatan kemampuan

passing sepakbola diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai prosentase

peningkatan kemampuan passing sepakbola sebesar 60.8696% Sedangkan

kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan passing sepakbola sebesar

50.7463%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, kelompok 1

memiliki prosentase peningkatan kemampuan passing sepakbola yang lebih besar

dari pada pada kelompok 2. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan,

pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill lebih baik pengaruhnya

daripada pendekatan bermain futsal terhadap kemampuan passing dalam

permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri

tahun pelajaran 2009/2010, dapat diterima kebenarannya.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1. Simpulan

48

Page 68: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran passing

sepakbola dengan pendekatan drill dan pendekatan bermain futsal terhadap

kemampuan passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010, dengan nilai

perhitungan thit sebesar 2.2082 dan ttabel sebesar 1,75 pada taraf signifikasi 5%.

2. Pembelajaran passing sepakbola dengan pendekatan drill lebih baik

pengaruhnya daripada pendekatan bermain futsal terhadap kemampuan

passing dalam permainan sepakbola pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

2 Jatiroto Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010.

Kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan pendekatan drill) memiliki

peningkatan sebesar 60.8696%. Sedangkan kelompok 2 (kelompok yang

mendapat perlakuan pendekatan bermain futsal ) memiliki peningkatan

sebesar 50.7463%.

2. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, pendekatan drill memiliki

pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan kemampuan passing dalam

permainan sepakbola.

Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini adalah, setiap pendekatan

memiliki efektivitas yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan passing

dalam permainan sepakbola. Oleh karena itu, dalam menerapkan pendekatan

pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan passing sepakbola

harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Hasil penelitian ini dapat

dijadikan dasar pertimbangan untuk memilih pendekatan pembelajaran yang tepat,

khususnya untuk meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepakbola.

3. Saran

49

Page 69: F PENGARUH PEMBELAJARAN PASSING SEPAKBOLA ANTARA F ... · perpustakaanjunjajid F digilibjunjajid F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka kepada guru Penjasorkes SMP Negeri 2 Jatiroto Wonogiri

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Kepada guru Penjasorkes SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri disarankan menggunakan pendekatan drill dalam upaya

meningkatkan kemampuan passing sepakbola.

2. Kepada guru Penjasorkes SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri diharapkan senantiasa menambah pengetahuannya dengan membaca

buku-buku dan artikel-artikel mengenai pendekatan pembelajaran pendidikan

jasmani.

3. Kepada guru Penjasorkes SMP Negeri 2 Jatiroto

Wonogiri diharapkan dapat menerapkan pendekatan pembelajaran lainnya,

agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton.

50