Download pdf - EKG blok 8

Transcript

Pemeriksaan EKG Untuk Mengetahui Rasa Sakit Pada Dada Kiri

Albatros Wahyubramanto10-2012-077C8Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDAFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510e-mail: [email protected]

Pendahuluan Jantung merupakan sebuah organ dalam tubuh manusia yang termasuk dalam sistem sirkulasi. Jantung bertindak sebagai pompa sentral yang memompa darah untuk menghantarkan bahan-bahan metabolisme yang di perlukan ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh.1 Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.1 Jantung memiliki banyak mekanisme diantaranya: mekanisme pompa jantung yang memompakan darah ke seluruh tubuh, aktifitas listrik jantung, mekanisme system penghantar khusus.1 Gangguan pada jantung sangat beragam dan gangguan kerja jantung dapat berakibat sangat fatal. Dalam hal ini banyak hal yang dapat mengakibatkan jantung mengalami gangguan mekanismenya. Untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada jantung dapat dilakukan beberapa pemeriksaan yaitu: pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.Struktur organ jantung Makroskopis Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak di sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (basis) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.2 Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebutsulkus (sulkus coronarius, sulcus interventricularis anterior atau sulcus longitudinalis anterior,sulcus intervenricularis posterior atau sulcus longitudinalis posterior) yang mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak.2 Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus coronarius bagian dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan ventrikel inferior.2Sulkus interventrikuler anterioradalah lekukan dangkal pada permukaan depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri, sulkus ini berlanjut mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebutsulkus interventrikuler posterior dimana memberi tanda batas antara ventrikel di bagian belakang jantung.2 Pada jantung terdapat suatu pelapis yang disebut sebagai pericardium. Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru.2

Gambar 1. Pericardium.3Dalam jantung terdapat ruangan yang terbagi menjadi 4 bagian yaitu dua dari ruang itu disebut atrium yang dikenal sebagai serambi dan sisanya adalah ventrikel yang dikenal dengan bilik. Kedua atrium dipisahkan oleh septum intratrial sementara kedua ventrikel dipisahkan oleh septum interventrikuler.2 Atrium dextra Atrium dextra terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru.Atrium dextra menerima darah dari cava superior, cava inferior dan sinus koronarius. Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebutaurikel,pada bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebutpactinatus.Tebal dinding antrium kanan 2 cm.2 Atrium sinistra Atrium sinistra membentuk sebagian besar dasar jantung. Atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui empat vena pulmonal. Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua daun katup.2Ventrikel dextra Ventrikel dextra membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung. Bagian dalam dari ventrikel dextra terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebuttrabeculae carneae.2Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung. Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang disebutpapillary muscle. 2Ventrikel dextra dipisahkan dengan ventrikel sinistra olehinterventrikuler septum.Darah dari ventrikel dextra melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebutpulmonary trukyang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri. 2Ventrikel sinistra Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle.2Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebutaorta asending. Dari sini sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa darah keseluruh tubuh. 2 Ventrikel kiri lebih panjang dan dindingnya lebih tebal dari pada yang kanan.Pada potongan melintang mempunyai rongga yang berbentuk circular. 2

Gambar 2. Atrium dan ventrikel jantung.4 Dalam ruangan pada jantung, terdapat katup-katup yang menghubungkan antar ruangan dan berfungsi sebagai pembatas yang dapat terbuka dan tertutup yaitu :

Katup trikuspidalis Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat paa korda tendinae, yang malekat pada Otot papilaris. Chorda tendinae mencegah pembalikan daun katup ke arah belakang menuju atrium.2Bila tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan arah atrium kiri, katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium. Sebaliknya, bila tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah diatrium kanan, daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan.2

Gambar 3. Katub trikuspidalis5 Katup bikuspidalis Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Katup ini melekat pada Chorda tendinae dan otot papilaris. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.2

Gambar 4. Katup bikuspidalis.5

Katup Semilunar PulmonalKatup ini terletak antara ventrikel kanan dan truncus pulmonal. Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui truncus pulmonalis. Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal truncus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis. 2

Gambar 5. katup semilunaris pulmonal.5

Katup Semilunar AortaKatup ini terdiri antara ventrikel kiri dan aorta. Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri. 2

Gambar 6. Gambar katup semilunaris aorta. 5

Struktur mikroskopis Sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia terdiri atas : Peredaran darah pulmonalDalam peredaran ini menyalurkan darah dari jantung menuju ke paru-paru dan darah dari paru menuju kembali ke jantung.6 Peredaran darah sistemikDalam peredaran darah ini menyalurkan darah ke seluruh organ / jaringan dalam tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung.Sistem kardiovaskuler ini terdiri atas 3 komponen utama yaitu jantung sebagai pompa, pembuluh darah sebagai saluran, dan darah sebagai media transport.6 Susunan pembuluh darah sendiri terdiri atas:7 Tunika Intima Sel Endotel (epitel selapis gepeng) Subendotel (jaringan ikat areolar) Tunika Media Jumlah jaringan ikat padat yang bervariasi Otot polos Tunika Adventitia Jaringan ikat Serat saraf, pembuluh limf Vasa vaserum : pembuluh darah yang berfungsi untuk memperdarahi pembuluh darah yang lebih besar. Batas antara tunika intima dengan tunika media yaitu tunika elastika interna, sedangkan batas antara tunika media dengan tunika adventisia adalah tunika elastika eksterna.7

Gambar 7. Lapisan-lapisan pembuluh darah.8 Terdapat 3 jenis pembuluh darah, yaitu:Kapiler darah ( sebagai tempat pertukaran zat )Lumen kapiler hanya dapat dilalui oleh 1 eritrosit saja. Pada kapiler terdapat sel endotel menonjol ke dalam lumen dan sel perisit menonjol keluar lumen. Kapiler memiliki dinding selapis sel endotel / hanya tunika intima dengan fungsinya yaitu sebagai tempat pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antar sel. Bagian ini terdapat 3 jenis yaitu :7 Kapiler tipe viseral yang berpori (fenestrated capillary)Beberapa sel endotel mempunyai pori-pori, banyak pori ditutupi membran, sangat permeabel. Biasanya terdapat di pankreas, usus, kelenjar endokrin, dan glomerulus ginjal. Kapiler tipe muskular atau kapiler utuh (continuous capillary)Kapiler ini memiliki sel endotel yang kontinu. Sinusoid ( discontinous capillary )Merupakan bagian yang berbentuk rongga. Lumen pada kapiler ini lebih besar daripada kapiler lainnya dan dilalui oleh darah dan cairan limf.Arteri ( sebagai sistem distribusi )Ada beberapa tipe : 7 Arteri besar (dikenal juga sebagai arteri tipe elastis)Berfungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan sistol jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus yang disebut conducting arteries.Arteri ini mempunyai 3 lapisan pada dindingnya yaitu tunika intima, media, dan adventisia. 7 Tunika Intima Endotel dengan lamina basalis Subendotel: jaringan ikat kolagen, elastin, otot polos Lamina elastika interna Tight junction dan gap junction Tunica Media Lapisan lebih tebal Serat elastin, kolagen & sel-sel otot polos Beberapa fibroblas Tunica Adventisia : Terdiri dari jar ikat dan fibroblas Lebih tipis daripada tunica media Beberapa serat elastin Terdapat vasa vasorum dan serat saraf Arteri sedang ( dikenal juga sebagai arteri tipe muskular )Berfungsi membagi darah ke organ yang membutuhkannya; disebut sebagai distributing arteries. Tidak seperti arteri besar, pada arteri ini tunika elastika interna dan eksterna tampak jelas.7 Tunica Intima 1. Lapisan endotel dengan lamina basalis2. Subendotel: sedikit jaringan ikat3. Terdapat lamina elastika interna Tunica Media 1. Otot polos sirkular, kolagen, bbrp serat elastin2. Tidak ada fibroblas3. Terdapat lamina elastika eksterna Tunica Adventisia1. Tebal lapisan jaringan ikat kira-kira sama dengan tebal tunica medianya2. Kandungan kolagen yg tinggi dengan fibroblas3. Serat elastik terkonsentrasi di lamina elastika eksterna

Arteri kecilDisebut juga sebagai arteriol besar. 1-2 lapis pada tunica media merupakan arteriol, dan 3-8 lapis otot polos pada tunica media merupakan arteri kecil. 7 ArterioleArteriol adalah jenis arteri terkecil. Lumen pembuluh relatif sempit dan dindingnya tebal. Derajat tekanan dalam sistem arterial terutama diatur melalui ketegangan otot polos dalam dinding arteriol. 7Vena ( sebagai collecting system )Vena mengantar darah dari kapiler balik ke jantung. Vena pulmonal besar berbeda karena pembuluh ini membawa darah yang kaya akan oksigen, dari paru-paru ke jantung. Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri yang diiringinya, berhubung dengan tekanan darah dalam sistem vena yang lebih rendah. 2,7 Vena dibedakan menjadi 3 jenis: kecil, sedang, dan besar. Vena berukuran sedang memiliki katup-katup yang memungkinkan darah mengalir ke arah jantung, tetapi tidak sebaliknya. Berkas otot polos memanjang merupakan sifat khas adventitia dan terbentuk dengan baik pada vena besar. Vena yang mengiringi arteri profunda, disebut vena comitans. Pada vena sistemik dijumpai lebih banyak variasi dibanding pada arteri, dan juga terjadi lebih banyak anastomosis pada vena. 2,7JantungJantung adalah organ muskuler yang berkontraksi secara ritmis, memompa darah dalam sistem sirkulasi. Dindingnya terdiri atas 3 tunika : interna atau endokardium, media atau miokardium, dan externa atau perikardium. Jantung mempunyai daerah sentral yang bersifat fibrosa, rangka fibrosa, yang berperanan sebagai penyokong dan tempat origo dan insertio miosit jantung. Jantung mempunyai katup jantung dan sistem yang menimbulkan dan menghantarkan impuls. 2,7 Endokardium adalah homolog dengan tunika intima vena. Dibatasi oleh endotel, ia terletak pada lapisan subendotel dari jaringan penyambung jarang yang tipis. Yang menghubungkan miokardium dan lapisan subendotel adalah lapisan subendokardial dari jaringan penyambung yang mengandung vena, nervus dan cabang-cabang sistem penghantar impuls.2,7Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung yang tersusun dalam bentuk spiral yang kompleks. Sebagian besar lapisan ini melekatkan dirinya pada rangka fibrosa jantung.Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2 kelompok: sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan signal, mengakibatkan denyut jantung. 2,7Epikardium adalah membran serosa jantung, membentuk batas viseral perikardium. Di luar, dilapisi oleh epitel selapis gepeng yang disokong oleh lapisan jaringan penyambung yang tipis. Rangka fibrosa jantung sendiri terdiri atas jaringan penyambung padat. Komponen utamanya adalah septummembranaseum, trigonum fibrosum, dan anulus fibrosus. 2,7

Persarafan jantung Persarafan jantung didapat dari R.cardiacus N.vagus dan truncus sympaticus. Kedua saraf ini bergabung menjadi pexus cardiacus dan cabang-cabangnya, plexus coronarius yang berjalan bersama A.coronaria. Saraf simpatis merupakan serabut postganglionik dari medula spinalis segmen cervical dan thoracal bagian superior. Sedangkan saraf parasimpatis (N.vagus) merupakan serabut ganglionik dimana ganglionnya terletak di jaringan ikat pericardium dari atrium dan septum interatriorum.6Pengaruh saraf parasimpatis:6 Nodus sinoatrialis, akan memperlambat frekuensi ritme nodus Myocardium, memperlemah kontraksi Fasciculus atrioventricularis, memperlambat penghantaran impuls Coronaria, vasokonstriksiPengaruh saraf simpatis:6 Nodus sinoatrialis, mempercepat frekuensi ritme nodus Myocardium, mempercepat kontraksi Fasciculus atriventricularis, mempercepat penghantaran impuls A.coronaria, vasodisuperiori

Mekanisme kerja jantung Sirkulasi jantung Sistem sirkulasi terdiri dari tiga komponen dasar:1,6 Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah, mengalir dari daerah bertekanan lebih tinggi ke daerah bertekanan lebih rendah sesuai penurunan gradien tekanan. 1,6 Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung. 1,6 Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan. 1,6

Gambar 8. Siskulasi darah dari jantung.9 Darah berjalan secara kontinu melalui sistem sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua lengkung pembuluh darah terpisah, keduanya berawal dan berakhir di jantung. Sirkulasi pulmmonal terdiri dari lengkung tertutup pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan paru, sedangkan sirkulasi sistemik terdiri pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan sistem organ.1Dalam sirkulasi pulmonal, aliran darah dari ventrikel kanan dibawa artei pulmonalis ke paru-paru, kemudian dibawa oleh vena pulmonalis kembali ke jantung tepatnya menuju atrium kiri. Sementara dalam sirkulasi sistemik, darah dipompa keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior.1

Listrik jantung Jantung mempunyai kemampuan untuk membangkitkan sendiri impuls listrik yang ritmis yang dikenal sebagai autorhythmicity. Autorhythmicity membangkitkan impuls listrik sehingga menimbulkan potensial aksi yang mengakibatkan terjadinya kontraksi jantung. Sifat ini dimiliki oleh sistem penghantar khusus. Sistem penghantar khusus ini terdiri dari simpul SA (sino auricle) di dinding atrium kanan dekat muara vena cava superior, simpul AV (atrio-ventrikel) di bagian bawah septum atrium, jaras internodul (merupakan penghubung antara simpul SA dengan AV), berkas his (merupakan lanjutan dari simpul AV yang menembus annulus fibrousus melalui septum ventrikel membentuk berkas his kanan kiri dan menuju ventrikel kanan kiri, dan serat purkinye. 1,6 Tidak seperti sel saraf dan sel otot rangka, sel khusus otot jantung memiliki potensial membran istirahat yang tidak mantap. Sel-sel ini menunjukkan aktivitas picu jantung, berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membran tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, timbullah potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf. Potensial membran tidak menetap antara potensial-potensial aksi. Di antara 2 potensial aksi, terjadi depolarisasi secara lambat akibat inaktivasi ion K+ karena penurunan permeabilitas membran terhadap ion K tersebut. Akibatnya pengeluaran ion K menjadi menurun. Pada keadaan ini, permeabilitas membran terhadap ion Na tidak berubah sehingga menyebabkan pemasukan ion Na menjadi tidak seimbang dengan pengeluaran ion K. Karena pemasukan ion Na terus-menerus, maka kenegatifan sel menjadi berkurang dan perlahan-lahan mencapai ambang letup. Setelah ambang letup tercapai, saluran ion Ca akan teraktivasi dan terbuka. Karena saluran ion Ca terbuka, maka terjadi influks Ca dengan cepat yang menimbulkan fase naik potensial aksi secara cepat. Fase ini dilanjutkan dengan fase turun di mana terjadi aktivasi saluran ion K yyang menyebabkan pengeluaran atau efluks ion K dengan cepat. Proses ini disebut repolarisasi. 1,6

Gambar 9. Fase potensial aksi jantung.10 Berbagai sel penghantar impuls mempunyai kecepatan membentuk impuls yang berlainan sehingga menyebabkan kecuraman depolarisasi lambat berbeda. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls tercepat. Impuls ini disebarkan melalui gap junction ke seluruh atrium kanan dan melalui cabang berkas bachman ke atrium kiri. Depolarisasi dan konstraksi atrium kanan dan kiri terjadi bersamaan. Simpul ini menjadi penentu irama dasar kerja jantung sehingga pada keadaan normal bertindak sebagai picu jantung. Urutan kemampuan pembentukan potensial aksi berbagai bagian sistem penghantar khusus yaitu:1-4 simpul SA : 80-100/ menit simpul AV : 40-60/menit berkas his dan serat purkinye : 20-40/ menitJaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetus potensial aksi intrinsiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan terlebih dahulu oleh potensial aksi yang dihasilkan dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri. Impuls dari simpul SA disalurkan menuju simpul AV melalui jaras internodal yang kemudian mengalami hambatan (AV delay yang berlangsung salama 0,08 0,12 detik), lalu impuls dengan cepat menyebar ke berkas his dan serat purkinye. Setelah impuls tersebar, terjadi pengaktifan miokardium ventrikel stimultan yang menyebabkan kontraksi secara serentak. Irama jantung dengan penyebaran normal tersebut disebut sebagai irama sinus. 1,6

Gambar 10. Aliran listrik jantung.11

Apabila terjadi gangguan pada pembentukan impuls oleh simpul SA, maka simpul AV akan menjalankan aktivitas pemacu, mengambil alih fungsi simpul SA. Gangguan pada pembentukan dan penghantaran impuls disebut aritmia atau kekacauan irama jantung. 1,6Sel miokardium memiliki potensial membran istirahat yang mantap yaitu -90mV. Tahap ini disebut fase 4. Impuls listrik dari pacemaker akan merangsang miokardium sehingga menimbulkan serangkaian perubahan yang terbagi menjadi beberapa fase. Fase 0 adalah fase depolarisasi cepat. Pada fase ini terjadi peningkatan permeabilitas membran ion Na secara tiba-tiba, menyebabkan pemasukan Na banyak. Karena itu, potensial intrasel naik menjadi +20 mV. Permeabilitas ion Na ini akan segera turun pada fase 1, disebut repolarisasi. Pada fase ini akan dipertahankan potensial membran selama beberapa ratus mili detik, disebut sebagai fase plateu. Karena aktivitas saluran ion Ca lambat pada fase 2, menyebabkan pemasukan ion Ca menjadi lambat pula. Karena proses pemasukan yang lambat ini, mempertahankan kepositifan intrasel. 1,6Fase plateau ini akan diikuti dengan inaktivasi saluran Ca, dengan kata lain pemasukan ion Ca ke dalam sel akan menurun. Karena penurunan pemasukan ion Ca, terjadi peningkatan permeabilitas membran ion K sehingga ion K berdifusi keluar sel dengan cepat, disebut fase repolarisasi cepat (fase 3). Kemudian, potensial membran akna kembali ke keadaan semula pada fase 4 dengan potensial membran istirahat yang mantap. Masa kontraksi otot jantung berlangsung selama 300 detik dengan masa refrakter selama 250 detik, di mana otot jantung tidak dapat kontraksi sampai masa relaksasi hampir selesai. 1,6EKG (elektrokardiagram)Electrokardiogram adalah rekaman grafik aktivitas listrik yang menyertai kontraksi atrium dan ventrikel jantung. Depolarisasi dan polarisasi otot jantung menghasilkan daya potensial pada permukaan kulit yang dapat direkam melalui sebuah poligraf atau osiloskop setelah meleketkan elektroda permukaan pada lokasi yang tepat.12 EKG normal memiliki tiga bentuk gelombang yang jelas gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T. Penemu teknik ini memulai abjaddari huruf tengah. Berikut penjelasan lebih lanjut:12 Gelombang P, mencerminkan aktivitas listrik yang berhubungan dengan depolarisasi atrium setelah depolarisasi awal nodus S-A Kompleks QRS, mewakili penjalaran depolarisasi melalui ventrikel.1. Sejumlah kecil repolarisasi atrium juga terjaddi bersamaan, tetapi tertutp defleksi QRS2. Bentuk amplitudo, dan arah QRS bergantung pada variabel seperti posisi jantung dan masa ventrikel. Interval P-R adalah rentang waktu antara permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Interval mewakili jeda waktu antara aktivasi nodus S-A dan permulaan depolarisasi ventrikel. Gelombang T, memperlihatkan repolarisasi ventrikel. Durasi gelombang lebih panjang dan ampiltudo lebih rendah dibangdingkan gelombang depolarisasi(kompleks QRS), yang menunjukan bahwa repolarisasi berlangsung tidak selaras dan tidak lambat daripada depolarisasi.Hal-hal yang perlu dicatat pada rekaman EKG, yaitu:121. Lepas muatan nodus SA tidak menghasikan aktovitas listrik yang cukup besat untuk mencapai permukaan tubuh sehingga tidak terekam adanya gelombang pada depolarisasi nodus SA. Karena itu, gelombang yang pertama kali terekam, gelombang P, terjadi ketika impuls gelombang depolarisasi menyebar ke seluruh tubuh.2. Pada EKG normal tidak terlihat aktifitas gelombang terpisah untuk repolarisasi atrium. Aktivitas listrik yang berkaitan dengan repolarisasi atrium normalnya terjadi bersamaan dengan depolarisasi ventrikel dan ditandai oleh komplek QRS.3. Gelombang P jauh lebih kecul daripada komplek QRS karena atrium memiliki massa otot yang jauh lebih kecil daripada ventrikel dan karenanya menghasilkan aktifitas listrik yang lebih kecil.4. Di tiga titik berikut tidak terdapat aliran arus listriknetto di otot jantung sehingga EKG tetap berada di garis basal:a) Sewaktu jeda atau penundaan di nodus AV. Jeda ini tercemin oleh interval waktu antara akhir P dan awal QRS, segmen EKG dikenal sebagai segmen PR.b) Ketika ventrikel repolarisasi sempurna dan sel-sel kontraktil mengalami fase datar potensial aksi sebelum mengalami repolarisasi, diwakili oleh segmen ST. Segmen ini terletaj antara QRS dan T, segmen ini bersesuain dengan waktu saat pengaktifan ventrikel selesai dan ventrikel sedang berkonstraksi dan mengosongkan isinya.c) Ketika otot jantung mengalami repolarisasi sempurna dan beristirahat dan ventrikel sedang terisi, setelah gelombangT dan sebelum gelombang P berikutnya. Periode ini disebut interval TP.

Gambar 11. Gelombang EKG, P,Q,R,S,T,U.13 Faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik Kecepatan jantung yang mempengaruhi curah jantung disebut dengan isi sekuncup, jumlah darah yang dipompa keluar oleh masing-masing ventrikel pada setiap denyut. Dua jenis kontrol yang mempengaruhi yaitu:1. Kontrol intrinsik yang berkaitan dengan jumlah aliran vena Merujuk pada kemampuan interen jantung untuk mengubah-ngubah isi sekuncup, bergantung pada relasi jantung memompa keluar lebih banyak darah, tetapi hubungan ini tidak sesederhana seperti terlihat, karena jantung tidak menyemprotkan semua darah yang dikandungnya. Kontrol intrinsik ini bergantung pada hubungan panjang tegangan otot jantung, yang serupa dengan terjadi pada otot rongka.62. Kontrol ekstrinsik yang berkaitan dengan tingkat stimulasi simpatis jantung. Berasal dari faktor-faktor luar jantung denganyang terpenting yaitu kerja saraf simpatis jantung dan epinefrin. Simulasi simpatis dan epinefrin meningkatkan kontraktilitas jantung, yaitu kekuatan kontraksi disetiap Vda. Dengan kata lain dengan adanya simulasi jantung akan bekerja dengan keras.6

Enzim-enzim jantung Enzim pada sistem kardiovaskuler terdiri atas enzim fungsional dan enzim nonfungsional.14,15 Enzim fungsional umumnya dibuat di hati dan terdapat dalam sirkulasi darah. Substratnya juga dalam sirkulasi. Kadar enzim ini besar dalam jaringan. Apabila terjadi kelainan, maka kadar enzim ini akan menurun. Contoh enzim ini adalah lipoprotein lipase, proenzim pembekuan darah dan pemecahan bekuan darah. 14,15 Enzim nonfungsional Dalam keadaan normal, tidak berfungsi dalam darah melainkan dalam sel. Karena tidak berfungsi dalam darah, substratnya tidak ada dalam darah. Kadar enzim ini sangat rendah bila dibandingkan dengan kadar di jaringan. Apabila terjadi kelainan, seperti kerusakan sel, enzim tersebut akan berdifusi lepas ke darah. Maka kadar enzim ini dalam plasma darah akan menjadi meningkat. Contoh enzim ini antara lain amilase pankreas, lipase, sekresi eksokrin. 14,15

Beberapa enzim kardiovaskuler : GOT (glutamic oxaloacetic transaminase)Terlokalisasi dalam mitokondria dan sitoplasma. GPTTerlokalisasi dalam sitoplasma. Apabila terkadi kerusakan jaringan, maka enzimini akan dibebaskan ke serum darah. 14,15 CK / CPK (creatine phospokinase)Enzim ini banyak terdapat dalam otot lurik. Enzim ini mempunyai beberapa bentuk isozim. Isozim merupakan sekelompok enzim yang mempunyai mekanisme sama namun dengan struktur yang berbeda. Bentuk isozim tersebut antara lain: CPK 1 (BB) pada otak, CPK 2 (MB), dan CPK 3 (MM) pada ototskelet. 14,15 LDH (lactic dehidrogenase)Terdiri atas 5 jenis protein yang bisa dipisahkan dan masing-masing terbentuk dari sejumlah tetramer dengan 2 tipe, atau subunit H dan M. Kelima isoenzim tersebut dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifat kinetika, elektroforesis, kromatografi, dan imunologiknya. Berdasarkan pemisahan elektroforesis, mobilitas isoenzim sesuai dengan protein serum 1, 2, 1, dan 2. Biasanya isoenzim ini diberi nomor 1(yang bergerak paling cepat),2,3,4, dan 5(yang bergerak paling lambat). Pada jantung terdapat isoenzim nomor 1. 14,15

Kesimpulan Jantung merupakan organ vital pada setiap manusia, dikarenakan ia bekerja memompa darah ke seluruh tubuh tanpa terkecuali. Rasa sakit pada dada kiri seorang ibu berusia 78 tahun yang semakin lama di rasakan semakin bertambah hebat di karenakan di pengaruhi struktur organ yang terkait dan terganggunya mekanisme kerja jantung, dan rasa sakit tersebut dapat diperiksa dengan EKG yang berfungsi mendeteksi apakah sebuah jantung bekerja dengan normal atau tidak.

Daftar pustaka 1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed.2. Jakarta:EGC;2001.h.256-832. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta. EGC. 2003.h.228-443. Diunduh dari : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.klikdokter.com pada tanggal 12 juni 20134. Diunduh dari :http://sugoiku.wordpress.com/2011/03/04/alat-peredaran-darah-jantung-cor/ pada tanggal 12 juni 20135. Diunduh dari :http://monicadwisepty.blogspot.com/2010/11/anatomi-tubuh-manusia-jantung.html pada tanggal 12 juni 20136. Ganong F.W. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2011.h.553-564.7. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Ed. 10. Jakarta: EGC; 2007.h.203-168. Diunduh dari : http://www.technion.ac.il/~mdcourse/274203/lect8.html pada tanggal 12 juni 20139. Diunduh dari :http://biofarmasiumi.wordpress.com/2010/10/29/sistem-jantung-dan-pembuluh-darah/ pada tanggal 12 juni 201310. Diunduh dari :http://biomeng.lecture.ub.ac.id/?p=60 pada tanggal 12 juni 201311. Diunduh dari :http://medicblueprint.blogspot.com/2009/06/gangguan-irama-jantung-aritmia-jantung.html pada tanggal 12 juni 201312. Snell, Ricard S. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC. 2006.p.13. Diunduh dari :http://desi77.wordpress.com/2010/12/page/2/ pada tanggal 12 juni 201314. Marks DB, Marks AD, Smith CM. biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta:EGC; 2000.h.97-11015. Murray KR, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper. Ed-22. Jakarta: EGC; 1995.h.839.

20