Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI

TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

INDONESIA

(Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada

Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

NISYYAH AZZAHRAH

NIM 6661100898

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Oktober 2014

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

ABSTRAK

Nisyyah Azzahrah. NIM. 100898. Skripsi. Efektivitas Penerapan

SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan

di Provinsi Banten). Pembimbing I: Anis Fuad, S.Sos., M.Si dan pembimbing

II: Riny Handayani, S.Si., M.Si.

Sistem Komputerisasi Tenaga kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) adalah sistem

online pelayanan administrasi penempatan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan

Penerbitan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri yang melibatkan seluruh stakeholder

terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten). Teori yang digunakan adalah teori dari

DeLone dan McLean (2003:9) yang mengemukakan enam indikator efektivitas

atau kesuksesan sistem informasi. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi penelitian ini adalah 34 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis t-test satu sampel

dengan uji pihak kanan. Hasil perhitungan menunjukkan t-hitung lebih besar dari

t-tabel (12,01 > 1,692) artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan skor yang

didapat dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa tingkat efektivitas penerapan

SISKOTKLN mencapai 79%, artinya sudah efektif. Saran dari peneliti adalah

sistem lebih dikembangkan lagi untuk meningkatkan kualitas sistem, selain itu,

dibutuhkan pemeliharaan dan pengecekan sistem, peningkatan kelengkapan dan

keakuratan informasi, penambahan sumber daya manusia dan peningkatan

integrasi sistem.

Kata kunci : Efektivitas, SISKOTKLN, TKI

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

ABSTRACT

Nisyyah Azzahrah. NIM. 100898. Script. The Effectiveness of Application

SISKOTKLN at the National Board for Placement and Protection of

Indonesian Overseas Workers (Study at BP3TKI, PPTKIS and Employment

Department in Province level Banten). Advisor I: Anis Fuad, S.Sos., M.Si and

advisor II: Riny Handayani, S.Si., M.Si.

Sistem Komputerisasi Tenaga kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) is an online

system for placement TKI (Indonesian Overseas Workers) administration service

and issuance of overseas workers card which involved all relevant stakeholders.

This study aims to determine the extent of the effectiveness of application

SISKOTKLN at the National Board Placement and Protection of Indonesian

Overseas Workers (Study at BP3TKI, PPTKIS and Employment Department in

Province level Banten). The researcher used the theory of DeLone and McLean

(2003:9) i.e. six indicator that suggests the effectiveness or success of information

systems. The researcher used descriptive quantitative method. The number of

population in this study were 34 people. The researcher used sampling saturation

technique. The data analysis technique in this study used one sample t-test by the

right side test. The calculations showed t-count is greater than t-table (12.01>

1.692), it could be concluded Ho was rejected and Ha was accepted. Based on the

scores obtained from the results of the study, indicated that the level of

effectiveness of application SISKOTKLN reached 79%, showed that has been

effective. The researcher suggests that system should be developed anymore to

increase the quality of the system, besides, it necessary to conserve and rechecked

toward the system, increasing toward completed and accuration of information,

adding human resources and improved system integration.

Keywords: Effectiveness, SISKOTKLN, TKI

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki

ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib

baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib

baginya memiliki ilmu”.

(HR. Tirmidzi)

“Tidak ada di dunia ini yang lebih berbahaya dari ketidaktahuan dan

kebodohan”.

(Martin Luther King)

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Kedua Orang Tuaku, keluargaku, dan teman-temanku tersayang...

Terima kasih atas semua do’a yang diberikan untukku

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat

beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada berbagai pihak yang telah

memberikan pengajaran, bantuan, serta dorongan dalam upaya menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Efektivitas Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga

Kerja Luar Negeri di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)”. Saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa;

2. Bapak DR. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

4. Ibu Mia Dwianna W., M.I.Kom Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

ii

5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

6. Ibu Rahmawati, S. Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa;

7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa;

8. Bapak Maulana Yusuf S.IP., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan.

9. Bapak Anis Fuad, S. Sos., M.Si., Dosen Pembimbing I skripsi yang telah

senantiasa sabar memberikan masukan dan bimbingannya selama proses

penyusunan skripsi;

10. Ibu Riny Handayani, S.Si., M.Si., Dosen Pembimbing II skripsi yang

senantiasa memberikan masukan, saran dan kesabaran membimbing selama

proses penyusunan skripsi;

11. Semua dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Terimakasih atas ilmu pengetahuan selama perkuliahan;

12. Semua Pegawai Puslitbang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia. Terima kasih atas keramahan dan keterbukaan

informasi kepada peneliti;

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

iii

13. Para responden pada BP3TKI, Dinas Ketenagakerjaan dan PPTKIS di

Banten yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa

meluangkan waktunya yang sangat berarti bagi peneliti;

14. Kedua orang tua, keluarga dan saudara yang sangat saya sayangi, yang tak

henti memberikan doa dan kasih sayangnya;

15. Uak saya Fauzi dan keluarga di Tangerang yang telah direpotkan dan

senantiasa membantu menemani perjalanan penelitian di lapangan.

16. Sahabat sekaligus teman kostan saya Dede Pratiwi yang telah setia

menemani, dan memberikan semangat serta dukungan yang begitu besar;

17. Teman SMA saya Ona Nabila dan keluarga yang telah direpotkan dan setia

menemani selama proses penyusunan skripsi;

18. Nafis, Susi, Hesti, Dina, Abel, Thata, Oji. Karena kalian telah menjadi teman

yang baik. Terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan selama ini;

19. Saudara-saudara seperjuangan kelas B Ilmu Administrasi Negara 2010

Reguler. Terimakasih atas kenangan selama perkuliahan;

20. Semua orang yang telah membantu dan mendukung penelitian ini yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Serang, Oktober 2014

Penulis

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Penelitian ..................................... 13

1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................. 13

1.2.2 Batasan Masalah....................................................................... 13

1.3 Rumusan Masalah.............................................................................. 14

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 14

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 14

1.5.1 Secara Teoritis .......................................................................... 14

1.5.2 Secara Praktis ........................................................................... 15

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

v

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori ................................................................................... 16

2.1.1 Konsep Organisasi Publik ........................................................ 16

2.1.2 Konsep Manajemen Pelayanan ................................................ 20

2.1.3 Konsep Sistem Informasi Manajemen ..................................... 26

2.1.4 Konsep Efektivitas ................................................................... 37

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 45

2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 47

2.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian.............................................................................. 51

3.2 Fokus Penelitian ................................................................................ 52

3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................... 53

3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 53

3.4.1 Definisi Konsep ........................................................................ 53

3.4.2 Definisi Operasional................................................................. 54

3.5 Instrumen Penelitian ........................................................................... 55

3.6 Populasi Penelitian ............................................................................. 61

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 62

3.8 Jadwal Penelitian ................................................................................ 67

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deksripsi Objek Penelitian ................................................................. 68

4.1.1 Deskripsi Wilayah Provinsi Banten ......................................... 68

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

vi

4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian...................................................... 71

4.1.3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Luar Negeri .............................................................. 72

4.1.4 Sistem Komputerisasi Tenaga kerja Luar Negeri Indonesia .... 75

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik ......................................................... 84

4.2.1 Uji Validitas ............................................................................. 84

4.2.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 86

4.2.3 Uji Normalitas .......................................................................... 87

4.3 Deskripsi Data ................................................................................... 89

4.3.1 Identitas Responden ................................................................. 89

4.3.2 Analisis Data ............................................................................ 91

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................................ 134

4.5 Pengukuran Efektivitas ................................................................... 137

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................ 138

4.7 Pembahasan ..................................................................................... 140

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 146

5.2 Saran ................................................................................................ 147

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sepuluh Besar Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri

Berdasarkan Provinsi Periode Tahun 2011-2013 .................................... 6

Tabel 1.2 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri di Provinsi Banten

Berdasarkan Kab/Kota Periode Tahun 2011-2013 .................................. 7

Tabel 1.3 Rekapitulasi Data Kedatangan Tki Bermasalah Asal Provinsi Banten

Periode Tahun 2010-2013 (30 November) .............................................. 8

Tabel 1.4 Rekapitulasi Data Kedatangan Tki Bermasalah Asal Provinsi Banten

Berdasarkan Jenis Masalah Periode Tahun 2010 S.D 2013 (30

November) ............................................................................................... 9

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 55

Tabel 3.2 Skor Tiap Indikator menurut Likert ....................................................... 56

Tabel 3.3 Tingkat Keefektivan .............................................................................. 66

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ................................................................................... 67

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................... 85

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 87

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Instrumen ............................................................. 88

Tabel 4.4 Tingkat Keefektivan Penerapan SISKOTKLN .................................... 137

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Momen Kritis Pelayanan ........................................................ 23

Gambar 2.2 Contoh Lingkaran Pelayanan di Plaza ............................................... 24

Gambar 2.3 Model Segitiga Pelayanan .................................................................. 25

Gambar 2.4 Tahap-Tahap Penanganan Informasi menurut Siagian ..................... 29

Gambar 2.5 Update D&M IS Success Model ......................................................... 36

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir .............................................................................. 49

Gambar 3.1 Uji Pihak Kanan ................................................................................. 65

Gambar 4.1 Peta Wilayah Provinsi banten ............................................................ 71

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia..................................................................... 74

Gambar 4.3 Alur Registrasi CTKI online di Dinas Tenaga Kerja Kab/ Kota ........ 82

Gambar 4.4 Alur Pelaksanaan Pelayanan Penerbitan KTKLN di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ................... 83

Gambar 4.5 Mekanisme SISKOTKLN .................................................................. 84

Gambar 4.6 Hasil Distribusi data Instrumen .......................................................... 88

Gambar 4.7 Kurva Penerimaan dan Penolakan Uji Hipotesis untuk Uji Hipotesis

Pihak Kanan .................................................................................... 136

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

ix

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 89

Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ........................................... 90

Diagram 4.3 Identitas Responden Tingkat Pendidikan ........................................ 91

Diagram 4.4 SISKOTKLN Sesuai dengan Perkembangan Teknologi ................ 92

Diagram 4.5 SISKOTKLN Mudah Digunakan Pengguna ................................... 93

Diagram 4.6 SISKOTKLN Dapat Dioperasikan Sesuai dengan Fungsi dan

Tujuannya ........................................................................................ 94

Diagram 4.7 SISKOTKLN Tersedia Setiap Saat ketika Diperlukan .................... 95

Diagram 4.8 Kemampuan SISKOTKLN Dapat Dipercaya/Diandalkan dalam

Perlindungan TKI ............................................................................ 96

Diagram 4.9 SISKOTKLN Tahan dari Kerusakan ............................................... 97

Diagram 4.10 Pengguna Dapat Mengakses Database SISKOTKLN secara Cepat 99

Diagram 4.11 Pengguna Dapat Mengakses SISKOTKLN secara Lancar............ 100

Diagram 4.12 Penerapan SISKOTKLN Membantu Peningkatan Kinerja Pengguna

....................................................................................................... 101

Diagram 4.13 Penerapan SISKOTKLN Dapat Mencegah Perdagangan Manusia

(human trafficking) ........................................................................ 102

Diagram 4.14 Semua Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Lengkap .......... 103

Diagram 4.15 Semua Informasi Tentang TKI yang Dibutuhkan Pengguna Ada

atau Tersedia dalam SISKOTKLN ................................................ 104

Diagram 4.16 Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Mudah Dimengerti ...... 105

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

x

Diagram 4.17 Pengguna Tidak Kesulitan Memahami Isi Informasi dalam

SISKOTKLN ................................................................................. 106

Diagram 4.18 Isi Informasi Tentang TKI dalam SISKOTKLN Sesuai dengan yang

Diinginkan ..................................................................................... 107

Diagram 4.19 Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Bermanfaat untuk

Perlindungan TKI yang Lebih Optimal ......................................... 108

Diagram 4.20 Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Relevan (Sesuai/Cocok)109

Diagram 4.21 Keamanan Informasi dalam SISKOTKLN Terjaga atau Terlindungi

dengan Baik ................................................................................... 110

Diagram 4.22 Informasi dalam SISKOTKLN Terjaga Kerahasiaannya dari

Pengguna yang Tidak Berhak ........................................................ 111

Diagram 4.23 Pelayanan SISKOTKLN yang Diberikan Dapat

Dipertanggungjawabkan ................................................................ 113

Diagram 4.24 Pengelola SISKOTKLN Memiliki Kemampuan yang Baik dalam

Pekerjaan Mereka .......................................................................... 114

Diagram 4.25 Pengguna Mudah Melakukan Komunikasi dengan Pengelola

SISKOTKLN ................................................................................. 115

Diagram 4.26 Pengelola SISKOTKLN Peduli terhadap Kebutuhan Pengguna ... 116

Diagram 4.27 Pengelola SISKOTKLN Sigap Merespon Kesulitan Pengguna

SISKOTKLN ................................................................................. 117

Diagram 4.28 Pengelola SISKOTKLN Cepat dalam Memberikan Bantuan/

Perbaikan Masalah Sistem ............................................................. 118

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

xi

Diagram 4.29 Pengguna Menggunakan SISKOTKLN Sesuai dengan Tujuan yang

Diharapkan ..................................................................................... 119

Diagram 4.30 Penggunaan SISKOTKLN Tepat dengan Maksud yang Diinginkan120

Diagram 4.31 Tampilan Aplikasi SISKOTKLN Mudah untuk Dimengerti ........ 121

Diagram 4.32 Navigasi/ Petunjuk dalam Aplikasi SISKOTKLN Mudah Dipahami122

Diagram 4.33 Penggunaan SISKOTKLN Membuat Banyak Pekerjaan Penempatan

TKI Dapat Ditangani ..................................................................... 123

Diagram 4.34 Penggunaan SISKOTKLN Dapat Lebih Banyak Menyelesaikan

Transaksi Penempatan TKI ........................................................... 124

Diagram 4.35 Pengguna Tertarik untuk Sering Mengakses SISKOTKLN .......... 125

Diagram 4.36 SISKOTKLN Sudah Memenuhi Kepuasan Pengguna .................. 126

Diagram 4.37 Penerapan SISKOTKLN Dapat Menghemat Biaya ...................... 128

Diagram 4.38 Penerapan SISKOTKLN Dapat Mewujudkan Penempatan TKI yang

Murah............................................................................................. 129

Diagram 4.39 Penerapan SISKOTKLN Dapat Mengurangi Biaya Pencarian

Informasi ........................................................................................ 130

Diagram 4.40 Pencarian Informasi dengan Menggunakan SISKOTKLN Relatif

Lebih Murah .................................................................................. 131

Diagram 4.41 Penerapan SISKOTKLN Dapat Menghemat Waktu dalam Bekerja132

Diagram 4.42 Penerapan SISKOTKLN Dapat mempercepat pekerjaan Pengguna133

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tenaga Kerja Indonesia atau yang biasa disebut dengan TKI adalah setiap

warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam

hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dan menerima upah. Pengiriman TKI

ke luar negeri merupakan keuntungan ekonomi negara karena menghasilkan

devisa bagi negara.

Berdasarkan amanat pembukaan UUD 1945 pasal 27 ayat 2 tiap-tiap

warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan. Karena itu pemerintah menyadari walaupun kegiatan bekerja di luar

negeri kerap berdampak negatif bagi TKI seperti rentan penipuan, upah tidak

dibayar, pekerjaan yang tidak sesuai dengan perjanjian, eksploitasi, serta

penganiayaan karena lemahnya perlindungan hukum, pemerintah tidak dapat

melarang atau mempengaruhi keputusan TKI karena menyangkut hak asasi

manusia yang dilindungi oleh undang-undang. Meskipun demikian, Pemerintah

dapat membuat kebijakan yang tepat untuk meminimalisir permasalahan dan

memberikan perlindungan kepada TKI, hal tersebut merupakan kewajiban

pemerintah yang tercantum dalam undang-undang.

Masalah penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri merupakan

masalah yang menyangkut hubungan antar negara, untuk itu sudah seharusnya

pemerintah turut campur dalam kewenangan penempatan dan perlindungan TKI

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

2

luar negeri. Pelayanan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri

berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan TKI di Luar Negeri pasal 95 diamanatkan kepada BNP2TKI yaitu

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI yang mempunyai fungsi

pelaksanaan penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi

dan terintegrasi.

Pelaksanaan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI merupakan

tugas yang berat jika hanya ditangani sendiri oleh pemerintah pusat. Karena itu

pemerintah pusat tidak dapat bertindak sendiri dalam menangani penempatan dan

perlindungan TKI sehingga perlu melibatkan pemerintah daerah. Peran

pemerintah daerah akan sangat menentukan terutama dalam hal rekrutmen.

Dimana setiap calon TKI harus mengurus dan melengkapi semua dokumen atau

prosedur yang diperlukan untuk menjadi TKI melalui pemerintah daerah.

Banyaknya prosedur yang harus ditempuh oleh para calon TKI luar negeri

dan banyaknya pihak yang terlibat dalam penempatan dan perlindungan TKI luar

negeri, pemerintah pusat bekerja sama dengan daerah berusaha untuk

menciptakan sistem pelayanan penempatan dan perlindungan TKI luar negeri

yang lebih baik dengan berbasis teknologi informasi.

Peranan teknologi informasi di era globalisasi tentu bukan merupakan hal

yang baru. Teknologi informasi kini berperan besar dalam berbagai aspek

kehidupan manusia. Berbagai jenis organisasi pun mulai menyadari pentingnya

teknologi informasi sebagai sumber daya organisasi yang strategis. Seiring dengan

peradaban manusia yang semakin modern, perkembangan teknologi informasi

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

3

juga mengalami kemajuan. Pemanfaatan teknologi informasi kini bukan hanya

banyak digunakan oleh organisasi swasta yang beroperasi untuk meningkatkan

produksi namun organisasi publik juga membutuhkan teknologi informasi untuk

dapat menunjang aktivitas kerja mereka sehingga bisa berjalan dengan efektif dan

efisien.

Kemajuan teknologi informasi ini telah banyak dimanfaatkan di berbagai

bidang dalam organisasi untuk membantu manusia menyelesaikan berbagai

permasalahan dan membantu manusia dalam mengambil keputusan. Dengan

perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat para manajer perlu untuk

menciptakan, memelihara dan menggunakan sistem informasi dalam menjalankan

organisasi agar organisasi bisa tumbuh dan berkembang. Dengan pengelolaan

sistem informasi yang baik, produktivitas, efektivitas dan efisiensi organisasi bisa

ditingkatkan. Siagian (2008:1)

Pada organisasi pemerintahan, pengembangan aplikasi sistem informasi

dan telekomunikasi di lingkungan pemerintah dikenal dengan sebutan E-

Government. Penggunaan E-Government diharapkan bukan hanya dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi namun juga transparansi dan akuntabilitas

layanan pemerintahan.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, pasal 7 butir (c), salah satu

kewajiban pemerintah adalah “membentuk dan mengembangkan sistem informasi

penempatan calon TKI di luar negeri”. Untuk itu, Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia membangun SISKOTKLN (Sistem

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

4

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri) yang merupakan amanat dari Instruksi

Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan E-Government.

Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri atau lebih dikenal

dengan SISKOTKLN sebelumnya dikelola oleh Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi pada tahun 2006, namun setelah di bentuknya Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia pada tahun 2007,

SISKOTKLN mulai aktif dan dikembangkan kembali oleh Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia pada pertengahan tahun

2009. Dan pada tahun 2011 SISKOTKLN bisa digunakan secara online yang

melibatkan stakeholder dan instansi terkait.

Stakeholder yang terkait dalam SISKOTKLN yaitu seperti: BP3TKI (Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) /P4TKI (Pos

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenga Kerja Indonesia), Dinas Tenaga

Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota, PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia Swasta), Sarana Kesehatan, BLK-LN (Balai Latihan Kerja-Luar

Negeri), Lembaga Kompetensi/ Sertifikat Kompetensi, Asuransi Perlindungan

TKI, Ebarkasi/ Deberkasi serta Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri.

Penerapan SISKOTKLN pada Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia merupakan suatu perwujudan pemerintah

sebagai abdi negara yang berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik kepada

masyarakat. Hal ini juga dilakukan dalam upaya membenahi sistem pelayanan

publik dengan berbagai terobosan untuk menciptakan Good Governance.

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

5

Berdasarkan peraturan kepala Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja No. PER-26/KA/X11/2013 tentang Pedoman

Pelaksanaan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri, SISKOTKLN

adalah sistem pelayanan administrasi penempatan TKI dan penerbitan Kartu

Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang melibatkan seluruh stakeholder terkait.

SISKOTKLN bertujuan untuk memberikan pelayanan penempatan dan

perlindungan tenaga kerja yang layak, cepat, murah dan efisien kepada warga

negaranya yang akan bekerja keluar negeri.

Pelayanan Penempatan adalah layanan fasilitasi Calon TKI yang akan

bekerja ke Luar Negeri sesuai dengan prosedur dan persyaratan dalam Undang-

Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia di Luar Negeri. Layanan yang diberikan adalah layanan di Unit

Pelayanan Publik Pusat yang meliputi penerbitan Surat Ijin Pengerahan (SIP),

penempatan pemerintah (Goverment to Goverment dan Goverment to Private)

serta layanan untuk Stakeholder. Sedangkan layanan di daerah meliputi register

TKI Mandiri/Formal/Re-Entry, verifikasi dokumen, Pembekalan Akhir

Pemberangkatan (PAP) dan Penerbitan KTKLN. (www.bnp2tki.go.id, 18 Oktober

2014)

Penerapan SISKOTKLN diperlukan keterlibatan dan koordinasi yang baik

dengan pemerintah daerah yang bertanggung jawab dalam penempatan TKI

seperti BP3TKI selaku unit pelaksana teknis dari Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Dinas Ketenagakerjaan dan PPTKIS yang

berperan penting dalam rekrutmen calon TKI.

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

6

SISKOTKLN yang merupakan sistem pendataan online calon TKI ini

sudah diterapkan di berbagai provinsi di Indonesia salah satunya adalah Provinsi

Banten. Penerapan SISKOTKLN di Provinsi Banten ini sudah berjalan dari tahun

2011 pada instansi pemerintah seperti Balai Pelayanan Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Serang dan Dinas Ketenagakerjaan se-

Provinsi Banten. Provinsi Banten merupakan provinsi kedua dalam penerapan

SISKOTKLN setelah sebelumnya dilakukan di Propinsi Jawa Barat yang

merupakan provinsi pertama dalam penerapan SISKOTKLN.

Provinsi Banten merupakan salah satu dari provinsi yang banyak

melakukan penempatan tenaga kerja Indonesia luar negeri. Provinsi Banten masuk

dalam sepuluh besar provinsi yang banyak melakukan penempatan tenaga kerja

Indonesia di luar negeri seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Sepuluh Besar Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri

Berdasarkan Provinsi Periode Tahun 2011-2013

No Provinsi 2011 2012 2013

1 Jawa Barat 145.603 119.620 129.885

2 Jawa Tengah 123.154 115.456 105.971

3 Jawa Timur 109.233 100.368 93.843

4 Nusa Tenggara Barat 72.835 46.245 63.438

5 Lampung 17.085 16.259 17.975

6 Bali 15.066 14.082 14.617

7 DKI Jakarta 18.718 15.021 14.248

8 Sumatera Utara 12.447 13.728 13.299

9 Banten 27.576 10.853 13.244

10 Sulawesi Selatan 13.948 13.875 10.358

Sumber: Puslitfo BNP2TKI, 2014

Berdasarkan tabel 1.1, tahun 2011 pengiriman TKI Banten mencapai

27.576 orang, jika diurutkan Banten menempati posisi ke 5 terbanyak dalam

penempatan TKI di Indonesia. Tahun 2012 jumlah pengiriman TKI asal Banten

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

7

menurun ke urutan 10 dengan jumlah TKI sebanyak 10.853 orang dan pada tahun

2013 jumlah pengiriman TKI asal Banten naik menjadi 13.244 orang yaitu berada

di urutan ke 9.

Adapun jumlah pengiriman atau penempatan TKI berdasarkan kabupaten

atau kota di Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri di Provinsi Banten

Berdasarkan Kab/Kota Periode Tahun 2011-2013

No Kab/Kota 2011 2012 2013 Total

1 Serang 13.036 4.105 4.105 23.105

2 Tangerang (Kab) 4.442 2.483 2.503 9.428

3 Lebak 4.200 1.581 1.606 7.387

4 Pandeglang 3.133 1.243 1.283 5.659

5 Cilegon 2.050 378 558 2.986

6 Kota Tangerang 715 647 575 1.937

7 Tangerang Selatan 0 211 493 704

8 Serang (Kota) 0 179 233 412

9 Rangkas Bitung 0 26 29 55

Total 27.576 10.853 13.244 51.673

Sumber: Puslitfo BNP2TKI, 2014

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, terlihat bahwa penempatan TKI di setiap

daerah kabupaten atau kota di Provinsi Banten jumlahnya berbeda-beda.

Kabupaten Serang merupakan daerah di Provinsi Banten yang paling banyak

melakukan penempatan TKI. Perbedaan ini dikarenakan peminat bekerja sebagai

TKI luar negeri dari setiap daerah berbeda-beda.

Penerapan SISKOTKLN yang merupakan sistem online pelayanan

administrasi penempatan TKI dan penerbitan KTKLN di Provinsi Banten selain

bertujuan untuk memberikan pelayanan penempatan TKI secara layak, cepat,

murah dan efisien, SISKOTKLN juga diharapkan dapat memberikan perlindungan

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

8

yang lebih optimal kepada TKI seperti mencegah TKI ilegal, perdagangan

manusia, dan menciptakan TKI berkualitas.

Provinsi Banten dengan jumlah pengiriman TKI yang banyak walaupun

telah menggunakan SISKOTKLN dari tahun 2011, juga tidak lepas dari

banyaknya permasalahan TKI. Banyaknya permasalahan TKI di provinsi Banten

dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.3

Rekapitulasi Data Kedatangan Tki Bermasalah Asal Provinsi Banten

Periode Tahun 2010-2013 (30 November)

TAHUN

JUMLAH %

KEDATANGAN TKI

Bermasalah

2010 22.308 3.941 18%

2011 23.277 2.711 12%

2012 19.244 1.951 10%

2013(s.d Nov) 7.130 1501 21%

TOTAL 71.959 10.104 14%

Sumber: Puslitfo BNP2TKI, 2014

Pada tabel 1.3 terlihat pada tahun 2010 jumlah kedatangan TKI asal

Banten mencapai 22.308 orang dan TKI yang bermasalah sebanyak 3.941 yaitu 18

persen dari jumlah kedatangan TKI asal Banten. Kemudian tahun-tahun

berikutnya yaitu tahun 2011 dan 2012 secara berurutan persentase TKI

bermasalah asal Provinsi Banten mengalami penurunan menjadi 12 persen dan 10

persen. Sedangkan tahun 2013 sampai dengan November 2013 jumlah TKI

bermasalah mengalami kenaikan dengan persentase 21 persen dari jumlah

kedatangan TKI asal Banten.

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

9

Adapun untuk mengetahui jenis permasalahan TKI bermasalah asal

Provinsi Banten dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data kedatangan TKI

bermasalah asal Provinsi Banten berdasarkan jenis masalah berikut:

Tabel 1.4

Rekapitulasi Data Kedatangan Tki Bermasalah Asal Provinsi Banten

Berdasarkan Jenis Masalah Periode Tahun 2010 S.D 2013 (30 November)

No Permasalahan Tahun Total

2010 2011 2012 2013

1 PHK Sepihak 1.389 715 538 733 3.375

2 Sakit Akibat Kerja 936 463 341 168 1.908

3 Penganiayaan 334 174 122 73 703

4 Majikan Bermasalah 306 565 444 223 1.538

5 Pelecehan Seksual 245 159 80 33 517

6 Gaji Tidak Dibayar 179 106 156 86 527

7 Dokumen Tidak Lengkap 124 101 48 50 323

8 Sakit Bawaan 120 151 35 31 337

9 Kecelakaan Kerja 57 54 32 14 157

10 Tidak Mampu Bekerja 51 10 6 11 78

11 Pekerjaan Tidak Sesuai PK 45 37 36 40 158

12 TKI Hamil 41 50 21 6 118

13 Majikan Meninggal 26 29 25 3 83

14 Komunikasi Tidak Lancar 23 19 5 5 52

15 Membawa Anak 10 33 21 4 68

16 Masalah Lainnya 55 45 41 21 162

Total 3.941 2.711 1.951 1.501 10.104

Sumber: Puslitfo BNP2TKI, 2014

Pada Tabel 1.4 di atas, terlihat permasalahan TKI yang paling banyak

dialami adalah PHK sepihak yang berjumlah 3.375 orang dan yang paling sedikit

adalah masalah komunikasi tidak lancar yaitu sebanyak 52 orang. Kemudian

untuk jumlah permasalahan TKI dari tahun ke tahun mengalami penurunan namun

jika dibandingkan dengan jumlah kedatangan TKI persentase permasalahan TKI

tidak terus mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel

sebelumnya yaitu tabel 1.3.

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

10

Penerapan SISKOTKLN yang melibatkan pemerintah daerah khususnya

BP3TKI dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten serta PPTKIS ini

berdasarkan wawancara dan observasi awal penelitian, peneliti menemukan

beberapa kendala atau masalah dalam penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) yaitu sebagai berikut:

Pertama kurangnya sumber daya manusia yang mengelola SISKOTKLN.

Hal ini terlihat dari hanya ada dua tenaga help desk di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang bertugas membantu

dalam pelayanan permasalahan dan pemeliharaan sistem, dengan jumlah tenaga

help desk tersebut tentu dirasa kurang mengingat jumlah client yang terkoneksi

dengan SISKOTKLN sangat banyak yaitu mencapai 2265 client. Kurangnya

sumber daya manusia ini juga mengakibatkan stakeholder kesulitan

berkomunikasi dengan pengelola, ini terlihat dari pernyataan pengguna

SISKOTKLN berikut:

“ kendalanya itu paling susah komunikasi sama orang BNP2TKI , ada

nomor telephone helpdesk tapi itu jarang diangkat, di e-mail pun jarang

sekali dibales”. (wawancara, 21 Oktober 2014. Pukul 11.10 WIB).

Selain itu, kurangnya sumber daya manusia juga terlihat dari tidak adanya

penanggung jawab sistem di daerah (BP3TKI) seperti yang tertulis dalam

peraturan kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja No.

PER-26/KA/X11/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan SISKOTKLN dimana

penanggung jawab sistem adalah staf yang mempunyai keterampilan di bidang IT

dan telah mengikuti Bimtek SISKOTKLN yang bertanggung jawab terhadap

operasional perangkat, jaringan dan software aplikasi serta penerbitan KTKLN.

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

11

Kenyataan di lapangan adalah penanggung jawab sistem hanya 1 orang kepala

seksi penempatan TKI BP3TKI dibantu oleh staf baik orang IT maupun bukan.

BP3TKI khususnya di Banten hanya ada satu tenaga ahli IT (Information

Technology), jumlah ini tentu tidak cukup untuk menangani permasalahan sarana

dan prasarana seperti hardware SISKOTKLN di Provinsi Banten. Sedangkan

Dinas Ketenagakerjaan di daerah Provinsi Banten tidak semua memiliki tenaga

ahli IT. Kurangnya sumber daya manusia yang mengelola SISKOTKLN juga

terlihat di Dinas Ketenagakerjaan dimana hanya ada satu operator/pegawai

SISKOTKLN yang mengerti tentang SISKOTKLN dan telah mengikuti pelatihan

atau Bimtek SISKOTKLN. Jumlah tersebut tentu bisa menjadi kendala mengingat

jumlah TKI dari daerah berbeda-beda sehingga menyebabkan beban kerja yang

berbeda. Selain itu, dengan hanya ada satu operator SISKOTKLN pelayanan TKI

akan terhambat apabila operator SISKOTKLN tidak bekerja atau berhalangan

hadir karena tidak semua pegawai dapat menggunakan SISKOTKLN.

Kedua masih terjadi kendala teknis dalam pengoperasian SISKOTKLN.

Masalah teknis ini kerap terjadi pada server database SISKOTKLN yang sering

mengalami overload yang mengakibatkan proses upload dan download data

terganggu. Gangguan overload database ini juga menyebabkan data tertahan

sehingga pengguna mengalami kesulitan untuk membuka dan download data. Hal

ini juga sesuai dengan pernyataan pengguna SISKOTKLN berikut:

“ SISKOTKLN kebanyakan errornya seperti mau buka data detail TKI ni

aja nggak kebuka-buka sampai satu tahun ini susah dibuka dan baru-baru

ini bisa kebuka, terus datanya suka nyangkut tau dah nyangkut kemana.

Misal kita udah upload data tapi ternyata belum ke terima di sana. Jadi

kadang misal tulisan di sisko udah ke kirim nggak taunya di sana belom

tercatat ke kirim”. (wawancara, 21 Oktober 2014. Pukul 13.20 WIB).

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

12

Gangguan server di Badan Nasional dan Penempatan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia ini terjadi akibat hardisk dari server tersebut crash. Hal

ini dikarenakan masalah umur pakai yang sudah lama. Selain itu proses

pengembangan aplikasi SISKOTKLN di Badan Nasional dan Penempatan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang masih terus dilakukan untuk

menciptakan sistem yang tepat yang dapat memenuhi keinginan pengguna

SISKOTKLN ini juga berakibat pada masalah jaringan lambat yang sering

dialami pengguna dalam mengakses SISKOTKLN sehingga proses kerja

pengguna menjadi terganggu.

Ketiga Kurangnya data dan informasi yang akurat dalam SISKOTKLN.

Hal ini terlihat dari pernyataan pengguna SISKOTKLN berikut:

“ Kendala yang pernah terjadi di SISKOTKLN itu kadang suka terjadi

kesalahan data TKI kayak kesalahan nama, tanggal lahir dan nama

agency”. (wawancara, 11 Agustus 2014. Pukul 09.45 WIB).

Selain itu informasi yang kurang akurat juga dapat dilihat dari masih

banyaknya permasalahan TKI seperti dokumen tidak lengkap. Permasalahan

tersebut seharusnya dapat dicegah atau diminimalisir sebelum TKI berangkat ke

luar negeri atau pada saat TKI melakukan registrasi penempatan TKI melalui

SISKOTKLN, mengingat SISKOTKLN adalah sistem pendataan bagi calon TKI

yang akan berangkat ke luar negeri, sistem yang dirancang untuk menghindari

terjadinya manipulasi data dan penyimpangan lainnya dalam proses penempatan

TKI ke luar negeri.

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

13

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan, maka peneliti

tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai “EFEKTIVITAS PENERAPAN

SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI

BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA

KERJA INDONESIA (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)”.

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan penerapan

SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Kurangnya sumber daya manusia yang mengelola SISKOTKLN.

2. Masih terjadi kendala teknis dalam pengoperasian SISKOTKLN.

3. Kurangnya data dan informasi yang akurat dalam SISKOTKLN.

1.2.2 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian diperlukan untuk lebih

mempersempit masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti

membatasi penelitian pada fokus utama masalah, yaitu Efektivitas penerapan

SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia dengan studi kasus hanya pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan yang ada di Provinsi Banten.

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

14

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka

rumusan masalah yang menjadi kajian peneliti adalah berapa besar tingkat

efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)?

1.4 Tujuan Penelitian

Tanpa adanya tujuan penelitian, maka seorang peneliti tentunya akan

mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian. Sesuai dengan latar belakang

dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten).

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian yang berjudul Efektivitas

Penerapan Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) adalah:

1.5.1 Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan

dan pengetahuan karena akan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

15

dalam dunia akademis khususnya Ilmu Administrasi Negara, terutama yang

berkaitan dengan sistem informasi manajemen. Selain itu, penelitian ini juga

dapat bermanfaat untuk pengembangan studi sistem informasi manajemen.

1.5.2 Secara Praktis

Bagi Badan terkait, diharapkan penelitian ini dapat menjadi

sumbangan pemikiran dan masukan yang positif untuk peningkatan

pelayanan E-Government terkait penempatan tenaga kerja luar negeri. Bagi

penulis, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan dan

penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh peneliti selama mengikuti

pendidikan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Selain itu, karya

peneliti dapat dijadikan bahan informasi dan referensi bagi pembaca dan

peneliti selanjutnya.

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

16

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Pada bab sebelumnya peneliti telah menguraikan masalah-masalah yang

diperoleh di lapangan yang berkaitan dengan penelitian. Pada bab ini, peneliti

akan mengkaji beberapa teori yang relevan dengan permasalahan penelitian terkait

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten). Penggunaan teori ini sangat penting dalam

suatu penelitian. Teori berguna untuk menjelaskan dan menjadikan pedoman

dalam penelitian. Berikut adalah beberapa teori dalam penelitian Efektivitas

Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di

Provinsi Banten).

2.1.1 Konsep Organisasi Publik

Organisasi publik terdiri dari dari dua kata yaitu “organisasi” dan

“publik”. Sebelum memahami pengertian organisasi publik, terlebih dahulu

akan dijelaskan definisi dari kata “organisasi” dan kata “publik”. Berikut

akan dijelaskan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian organisasi

dan publik.

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

17

Menurut Chester I. Barnard dalam Syafiie (2006:52) organisasi adalah

suatu sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh

dua orang atau lebih.

Menurut James D. Mooney dalam Hasibuan (2009:120) organisasi

adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Sedangkan Hasibuan (2009:120) mengemukakan organisasi sebagai

berikut:

“Organisasi adalah suatu perserikatan formal, berstruktur, dan

terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam

mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan

wadah saja.”

Selain itu Hasibuan (2009:122) juga menjelaskan unsur-unsur

organisasi sebagai berikut:

1. Manusia (human factor), artinya organisasi baru ada jika ada unsur

manusia yang bekerja sama ada pemimpin dan ada yang dipimpin

(bawahan).

2. Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat

dan kedudukannya.

3. Tujuan, artinya organisasi itu baru ada jika ada tujuan yang ingin

dicapai.

4. Pekerjaan, artinya organisasi itu baru ada jika ada pekerjaan yang

akan dikerjakan serta danya pembagian pekerjaan.

5. Struktur, artinya organisasi itu baru ada jika ada hubungan dan

kerja sama antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

6. Teknologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur

teknis.

7. Lingkungan (environtment external social system), artinya

organisasi itu baru ada, jika ada lingkungan yang saling

mempengaruhi misalnya ada sistem kerja sama sosial.

Berbeda dengan Hasibuan, Syafiie (2006:52) berkesimpulan bahwa

organisasi antara lain yaitu:

1. Wadah atau tempat terselenggaranya administrasi

2. Di dalamnya terjadi berbagai hubungan antar individu maupun

kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun keluar

3. Terjadinya kerja sama dan pembagian tugas

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

18

4. Berlangsungannya proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-

masing.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

organisasi adalah wadah dari sekelompok orang yang bekerja sama secara

terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama.

Selanjutnya pengertian publik, publik berasal dari bahasa Inggris

public yang berarti umum. Dalam bahasa Indonesia sesuai bila diberi

terjemahan praja yang berarti rakyat.

Syafiie (2006:17) menjelaskan kata public di dalam bahasa Inggris

sering didefinisikan berbeda-beda seperti kata public yang didefinisikan

sebagai “umum” misalnya public ownership (milik umum), public utility

(perusahaan umum), public service corporation (perseroan jasa umum).

Kemudian public yang didefinisikan sebagai “masyarakat” misalnya public

relation (hubungan masyarakat), public service (pelayanan masyarakat),

public interest (kepentingan masyarakat). dan public yang didefinisikan

sebagai negara misalnya public finance (keuangan negara), public revenue

(penerimaan negara), public sector (sektor negara). Karena perbedaan dari

arti kata public tersebut maka Syafiie (2006:18) menjelaskan arti public

sebagai berikut:

“Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan

harapan, sikap, dan tidakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-

nilai norma yang mereka miliki.”

Setelah mengetahui definisi organisasi dan publik berikut akan

dijelaskan definisi organisasi publik secara utuh. Definisi organisasi publik

menurut Nordiawan dan Hertianti (2010:2) adalah:

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

19

“Organisasi publik merupakan organisasi penyedia barang dan/atau

jasa publik (public goods) yang diperlukan dalam rekayasa struktur

sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk

mencari keuntungan finansial.”

Nordiawan dan Hertianti (2010:4) menyebutkan ciri-ciri organisasi

publik sebagai berikut:

1. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial, melainkan

untuk mencapai suatu misi atas tujuan tertentu (driven by mission).

2. Dimiliki secara kolektif oleh publik.

3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk

saham yang dapat diperjualbelikan.

4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi

sering kali didasarkan pada konsensus.

Nordiawan dan Hertianti (2010:4) juga menyebutkan jenis-jenis

organisasi publik yang dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Instansi pemerintah yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. Organisasi nirlaba milik pemerintah yang merupakan bagian

organisasi publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi

dimiliki pemerintah.

3. Organisasi nirlaba milik swasta yang merupakan bagian organisasi

publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta.

Kemudian Nordiawan dan Hertianti (2010:2) juga menjelaskan

perbedaan organisasi publik dengan perusahaan di sektor komersial sebagai

berikut:

1. Tujuan Organisasi

Perusahaan komersial bertujuan memaksimalkan kesejahteraan

pemegang saham melalui penciptaan keuntungan, sedangkan

organisasi publik bertujuan meningkatkan kesejahteraaan

pelayanan melalui pelayanan.

2. Sumber-Sumber Pendanaan

Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan

bersangkutan, selain investasi dari pemegang saham. Sementara

itu, sesuai dengan tujuannya, organisasi sektor publik mendanai

operasinya tidak melalui laba operasi, tetapi melalui cara khusus

berupa sumbangan atau donasi yang bersifat suka rela.Untuk

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

20

organisasi pemerintahan, sumber pendanaan diperoleh melalui

penerimaan pajak, retribusi, hibah dan sumbangan lainnya.

3. Peraturan Perundangan

Organisasi publik khususnya lembaga pemerintah, harus

melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku. Sedangkan perusahaan komersial, mereka bisa memilih

aktivitas yang akan dilakukan atas produk yang akan dibuat

berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.

Berbeda dengan Nordiawan dan Hertianti, Syafiie (2006:53)

menjelaskan organisasi publik adalah:

“Organisasi yang terbesar yang mewadahi seluruh lapisan masyarakat

dengan ruang lingkup negara dan mempunyai kewenangan yang

absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi, pemerintahan dan

hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi

warganya, serta melayani kebutuhannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak untuk pendanaan, dan menjatuhkan hukuman

sebagai sanksi penegakan peraturan.”

Syafiie (2006:53) juga mengemukakan organisasi publik sering kita

lihat pada bentuk organisasi pemerintah yang juga dikenal sebagai birokrasi

pemerintah.

2.1.2 Konsep Manajemen Pelayanan

Manajemen menurut Manullang dalam Ratminto dan Winarsih

(2006:1) mendefinisikan manajemen sebagai:

“Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”

Sementara Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam Hasibuan

(2009:3) mendefinisikan manajemen sebagai:

“Usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain

dimana manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang

lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan,

pengarahan, dan pengendalian.”

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

21

Setelah mengetahui definisi manajemen selanjutnya adalah

mengetahui definisi pelayanan. Definisi pelayanan menurut Ivancevich,

Lorenzi, Skinner dan Crosby dalam Ratminto dan Winarsih (2006:2)

pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba)

yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan.

Menurut Gronroos dalam Ratminto dan Winarsih (2006:2)

mendefinisikan pelayanan sebagai berikut:

“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang

bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai

akibat adanya interaksi antar konsumen dengan karyawan atau hal-hal

lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang

dimaksud untuk memecahkan permasalahan kosumen/pelanggan.”

Untuk mengetahui pelayanan lebih jauh Zemke dalam Ratminto dan

Winarsih (2006:3) menjelaskan karakteristik pelayanan sebagai berikut:

1. Konsumen memiliki kenangan. Pengalaman atau memori tersebut

tidak bisa dijual atau diberikan kepada orang lain.

2. Tujuan penyelenggaraan pelayanan adalah keunikan. Setiap

konsumen dan setiap kontak adalah spesial.

3. Suatu pelayanan terjadi saat tertentu, ini tidak dapat di simpan di

gudang atau dikirimkan contohnya.

4. Konsumen adalah rekanan yang terlibat dalam proses produksi.

5. Konsumen melakukan kontrol kualitas dengan cara

membandingkan harapannya dengan pengalamannya.

6. Jika terjadi kesalahan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk

memperbaiki adalah meminta maaf.

7. Moral karyawan berperan sangat menentukan.

Dari beberapa definisi manajemen dan pelayanan yang telah

dijelaskan, Ratminto dan Winarsih (2006:4) Kemudian mendefinisikan

Manajemen pelayanan sebagai berikut:

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

22

“Manajemen pelayanan adalah suatu proses penerapan ilmu dan seni

untuk menyusun rencana, mengimplementasikan rencana,

mengkoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan

demi tercapainya tujuan-tujuan pelayanan.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan manajemen pelayanan

adalah bagaimana mengelola pelayanan dalam mencapai tujuan pelayanan.

Untuk dapat menyelenggarakan manajemen pelayanan dengan baik, terlebih

dahulu kita harus memahami beberapa konsep pokok manajemen pelayanan.

Salah satu konsep yang sangat penting dalam manajemen pelayanan adalah

moment of truth (momen kritis pelayanan).

Albrecht dan Bradford dalam Ratminto dan Winarsih (2006:57)

mendefinisikan momen kritis pelayanan sebagai berikut:

“Momen kritis adalah kontak yang terjadi antara konsumen dengan

setiap aspek organisasi yang akan membentuk opini konsumen

tentang kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi tersebut.”

Albrecht dan Bradford dalam Ratminto dan Winarsih (2006:58) juga

menyatakan bahwa harus ada kesesuaian antara kapabilitas antara tiga faktor

dalam pengelolaan moment of truth, yaitu:

a. Konteks pelayanan

b. Referensi yang dimiliki oleh konsumen

c. Referensi yang dimiliki oleh anggota organisasi penyelenggara

pelayanan.

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

23

Berikut adalah model dari kesesuaian tiga faktor moment of truth

(momen kritis pelayanan)

Gambar 2.1 Model Momen Kritis Pelayanan

Selain itu untuk berempati kepada konsumen Albrecht dan Bradford

dalam Ratminto dan Winarsih (2006:59) juga telah membuat konsep

lingkaran pelayanan yang berarti serangkaian momen kritis pelayanan yang

dialami oleh konsumen ketika konsumen memanfaatkan jasa layanan.

Konsep lingkaran pelayanan ini akan membantu kita mengidentifikasi

momen-momen kritis pelayanan yang harus dikelola secara professional.

Masukan

Perilaku

Nilai

Kepercayaan

Keinginan

Perasaan

Harapan

Masukan

Perilaku

Nilai

Kepercayaan

Keinginan

Perasaan

Harapan

Konteks Pelayanan

Perilaku

Nilai

Kepercayaan Keinginan Perasaan Harapa

Momen kritis pelayanan

Referensi

yang

dimiliki

oleh

konsumen

Referensi

yang

dimiliki

oleh

anggota

organisasi

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

24

Berikut adalah ilustrasi lingkaran pelayanan di plaza

Gambar 2.2 Contoh Lingkaran Pelayanan di Plaza

Selanjutnya Albert dan Zemke dalam Ratminto dan Winarsih

(2006:79) dalam hal berkaitan dengan manajemen pelayanan mengemukakan

bahwa organisasi-organisasi yang bergerak dibidang pelayanan yang sangat

berhasil memiliki tiga kesamaan, yaitu:

a. Disusunnya strategi pelayanan yang baik

b. Orang di garis depan yang berorientasi pada pelanggan/konsumen

c. Sistem pelanggan yang ramah

Interaksi antara ketiga faktor tersebut dan pelanggan akan

menentukan keberhasilan manajemen dan kinerja pelayanan organisasi.

Konsep Albert dan Zamke ini dinamakan The Service Triangle (Model

Segitiga Pelayanan).

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

25

Berikut adalah Model Segitiga Pelayanan menurut Albert dan Zamke

Gambar 2.3 Model Segitiga Pelayanan

Sementara Zeithmal, Parasuraman & Berry dalam Ratminto dan

Winarsih (2006:81) dalam hal berkaitan dengan manajemen pelayanan

mengemukakan bahwa manajemen pelayanan yang baik tidak bisa

diwujudkan karena adanya lima gap yaitu:

a. Gap 1 yaitu gap persepsi manajemen

b. Gap 2 yaitu gap persepsi kualitas

c. Gap 3 yaitu gap penyelenggaraan pelayanan

d. Gap 4 yaitu gap komunikasi pasar

e. Gap 5 yaitu gap kualitas pelayanan.

Selain itu untuk menyelenggarakan manajemen pelayanan yang baik

Viljoen dalam Ratminto dan Winarsih (2006:58) mengemukakan prinsip-

prinsip pelayanan yang dapat menjadi acuan sebagai berikut:

a. Identifikasi kebutuhan konsumen yang sesungguhnya

b. Sediakan pelayanan yang terpadu (one-stop-shop)

c. Buat sistem yang mendukung pelayanan konsumen

d. Usahakan agar semua orang atau karyawan bertanggung jawab

terhadap kualitas pelayanan

e. Layanilah keluhan konsumen secara baik

strategi

customer

sistem SDM

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

26

f. Terus berinovasi

g. Karyawan adalah sama pentingnya dengan konsumen

h. Bersikap tegas tetapi ramah dengan konsumen

i. Jalin komunikasi dan interaksi khusus dengan pelanggan

j. Selalu mengontrol kualitas.

2.1.3 Konsep Sistem Informasi Manajemen

Sebelum membahas definisi Sistem Informasi Manajemen, perlu

dipahami terlebih dahulu pengertian sistem, informasi dan manajemen secara

satu per satu yaitu:

Menurut Fahmi (2010:77) sistem adalah seperangkat komponen yang

berada dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dalam menunjang

aktivitas kerja organisasi.

Sedangkan Sutabri (2004:2) menjelaskan definisi sistem dengan dua

kelompok pendekatan yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan

kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Sutabri

menjelaskan:

“Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem

sebagai suatu jaringan kerja dari prsedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan

pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-

elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Kedua kelompok definisi yang di jelaskan Sutabri diatas ini adalah

benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya.

Kemudian Nugroho (2008:17) mengatakan sistem dapat didefinisikan

sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

27

untuk mencapai suatu tujuan. Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas

unit input, unit pengolah dan unit output.

Nugroho (2008:17) juga menjelaskan sistem dapat dibedakan sebagai

sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem dikatakan terbuka jika terjadi arus

sumber daya antara sistem dengan lingkungannya. Sedangkan jika tidak ada

interaksi dengan lingkungannya, sistem disebut sistem tertutup.

Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

seperangkat atau sekumpulan komponen/elemen yang saling berhubungan/

berinteraksi / terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan.

Kemudian untuk definisi informasi menurut Nugroho (2008:13)

Informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan

keputusan.

Schermerhorn (1997:186) dalam konteks manajemen mengatakan

informasi merupakan data yang berguna bagi pembuatan keputusan dan

pemecahan masalah.

Sutabri (2004:17) mengatakan Informasi merupakan proses lebih

lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi adalah data yang

telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan

dalam proses pengambilan keputusan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan

data yang telah diolah atau di interpretasikan yang berguna untuk

pengambilan keputusan.

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

28

Menurut Siagian (2009:15) ada delapan tahap penting dalam

penanganan informasi, yaitu:

a. Penciptaan Informasi

Data tidak mempunyai nilai intrinsik dalam proses pengambilan

keputusan. Data dari berbagai sumber memerlukan pengolahan

lebih lanjut agar sifatnya berubah menjadi informasi yang memiliki

nilai sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan.

Menciptakan informasi tidak terlepas dari identifikasi dan

penggalian sumber-sumber yang tepat.

b. Pemeliharaan Saluran Informasi

Saluran informasi baik secara internal maupun eksternal, saluran

tersebut dapat berupa: (a) saluran melalui komunikasi lisan, (b)

saluran dengan menggunakan tulisan, (c) komputer pada satuan-

satuan kerja dalam organisasi yang on-line dengan komputer utama

(mainframe), (d) saluran telepon, (e) teleks, (f) faksimile, dan (g)

electronic mail.

c. Seleksi dan Transmisi Informasi

Tidak semua satuan kerja dan tidak semua orang yang terdapat

dalam satu organisasi memerlukan informasi yang sama. Informasi

yang dimiliki oleh organisasi perlu diseleksi oleh berbagai pemakai

informasi tersebut. Oleh karena itu pentingnya kemampuan

memilih dan menggunakan sarana transmisi informasi yang tepat.

d. Penerimaan Informasi Secara Selektif

Penerima informasi perlu memiliki kemampuan untuk melakukan

seleksi. Salah satu cara yang kini umum digunakan dalam kaitan

ini ialah menciptakan data induk (data base) dimana semua jenis

informasi yang diperkirakan akan dibutuhkan oleh semua

komponen perusahaan disimpan dan dipelihara.

e. Penyimpanan Informasi

Perkembangan teknologi informasi menunjukkan bahwa disamping

ingatan manusia, terdapat berbagai alat penyimpanan informasi

yang dapat digunakan, misalnya sistem kartu, tape, microfilm, hard

disk, floppy disk dan sebagainya.

f. Penelusuran Informasi

Penelusuran informasi adalah pencarian informasi yang telah

disimpan sebelumnya untuk digunakan oleh pengguna.

g. Penggunaan Informasi

Informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan

penghidupan, baik pada tingkat individual, tingkat kelompok, dan

tingkat organisasi.

h. Penilaian Kritis dan Sistem Umpan Balik

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

29

Berhubungan dengan semua tahap yang telah disinggung dimuka,

diperlukan kegiatan penilaian yang kritis terhadap sistem

informasi. Agar penilaian yang dilakukan mencapai sasarannya

diperlukan serangkaian standar penilaian. Hasil penilaian harus

diumpanbalikkan kepada berbagai pihak dan dengan bahan umpan

balik tersebut diharapkan proses manajemen dalam organisasi

dapat berlangsung dengan lebih lancar, efisien, dan efektif yang

pada gilirannya meningkatkan kinerja organisasi sebagai

keseluruhan.

Secara Skematis, tahap-tahap yang dibahas dimuka terlihat pada bagan di

bawah ini:

Gambar 2.4 Tahap-Tahap Penanganan Informasi menurut Siagian

Kemudian selanjutnya yang akan dibahas adalah pengertian

manajemen. Manajemen menurut Hasibuan (2009:255) adalah ilmu seni yang

mengatur proses pemanfaaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan G.R.Terry dalam Hasibuan (2009:255) memandang

manajemen sebagai suatu proses, yaitu sebagai berikut:

Penciptaan Informasi

Pemeliharaan Saluran

Transmisi Selektif

Penerimaan Selektif

Penyimpanan dan Penelusuran

Penggunaan

Evaluasi Kritis

dan Umpan

Balik

Teknologi

Informasi

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

30

“manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya”.

Dale Yoder, Ph.D dalam Hasibuan (2009:255) juga memandang

manajemen sebagai suatu proses. Dale Yoder, Ph.D mengatakan manajemen

menunjukkan proses perencanaan, pengarahan, dan pengawasan.

Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah suatu seni untuk mengatur

atau mengelolah proses pemanfaatan sumber daya dengan cara seperti

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Setelah mengetahui pengertian sistem, informasi dan manajemen

maka selanjutnya akan dijelaskan pengertian sistem informasi manajemen.

Berikut adalah pengertian sistem informasi manajemen menurut beberapa

para ahli:

Menurut Nugroho (2008:16) Sistem Informasi Manajemen, di singkat

SIM, adalah adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi mengelola

informasi bagi manajemen organisasi. Nugroho juga menjelaskan konsep

SIM sebenarnya telah ada sebelum komputer muncul, yaitu dimana segala

macam informasi di dalam organisasi harus diolah dengan cepat teliti dan

andal. Namun tanpa komputer konsep tersebut hanya menjadi teori. Sekarang,

dengan adanya komputer, konsep SIM tersebut telah menjadi kenyataan.

Sedangkan menurut Fahmi (2010:77) Sistem Informasi Manajemen

(SIM) adalah :

“suatu perangkat manajemen yang dipergunakan untuk mendukung

pihak manajemen perusahaan dalam menerima, mengolah dan

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

31

mengelola perusahaan secara baik dan sistematis dengan tujuan untuk

mendukung penciptaan kinerja perusahaan”.

Menurut Davis (2002:3) definisi sebuah sistem informasi manajemen,

istilah yang umum dikenal orang, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang

terpadu (integrated). Davis juga menjelaskan SIM berguna untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman,

model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.

Kemudian Schermerhorn (1997:188) menjelaskan Sistem Informasi

Manajemen (SIM) terdiri atas kegiatan mengumpulkan, mengorganisasikan,

dan mendistribusikan data dalam suatu cara tertentu untuk memenuhi

kebutuhan manajer akan informasi.

Sedangkan menurut Scoot (2002:69) definisi SIM adalah sekumpulan

sistem informasi yang saling berinteraksi yang memberikan informasi baik

untuk kepentingan operasi atau kegiatan manajerial.

Scoot (2002:100) juga menjelaskan Sistem Informasi Manajemen

(SIM) adalah:

“serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan

terkoordinasi dan secara nasional terpadu yang mampu

mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian

cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan

sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan”.

Berikut adalah uraian pengertian SIM menurut Scoot :

a. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah menyeluruh

SIM adalah Serba melingkupi. Di dalam SIM termasuk sistem

pemroses transaksi dan sistem-sistem yang utama dirancang bagi

para manajer di berbagai tingkatan.

b. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah Terkoordinasi

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

32

Komponen sebuah SIM biasanya tidak dikelola dari satu titik pusat

organisasi; ada berbagai departemen pengguna, department

pemroses data, dan mungkin fungsi pengelola data yang terpisah,

bahkan yang lain-lainnya mungkin memiliki hak atas bagian

tertentu dari Sistem Informasi Manajemen.

c. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem

Informasi

Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem, atau

sistem komponen setengah terpisah yang merupakan bagian dari

keseluruhan dan merupakan sistem yang terpadu.

d. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional

Sub-sistem (kumpulan dari sistem yang semi-terpisah) adalah

terpadu sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitan

satu dengan yang lainnya; integrasi ini dilakukan terutama dengan

melewatkan data di anatara sistem-sistem tersebut.

e. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan Data ke

dalam Informasi dengan Berbagai Cara

Apabila data dan berguna bagi manajer tertentu untuk tujuan

tertentu, maka ia menjadi informasi. Ada berbagai cara dimana

data harus ditransformasikan ke dalam sebuah sistem informasi.

f. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan Produktivitas

Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan berbagai cara mampu

meningkatkan produktivitas. SIM mampu melaksanakan tugas

rutin seperti penyiapan dokumen dengan efisien, ia mampu

memberikan layanan terbaik bagi organisasi eksternal individu, dan

juga mampu memberikan peringatan dini tentang masalah internal

dan ancaman eksternal.

g. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sesuai dengan Sifat dan Gaya

Manajer

Suatu sistem informasi Manajemen (SIM) dikembangkan lewat

pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan

menggunakannya, termasuk juga sumbangan yang diberikan oleh

para manajer.

h. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menggunakan Kriteria Mutu

yang Telah Ditetapkan

Sebuah sistem informasi manajemen harus diarancang agar sesuai

dengan toleransi terhadap kecepatan, relevansi, dan ketepatan

informasi. Toleransi ini bervariasi dari satu tugas ke tugas lainnya,

dan dari satu lapis ke lapis lainnya di dalam organisasi.

McLeod (2008:12) pada kesempatan lain menjelaskan Sistem

Informasi Manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat

informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

33

Pada era teknologi informasi sekarang ini ada banyak macam sistem

informasi, menurut Abdul Kadir dalam Fahmi (2010:77) ada bermacam-

macam sistem informasi, antara lain :

a. Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan

untuk melayani pemesanan tiket/pembelian tiket

b. Sistem untuk menangani penjualan tiket kendaraan bermotor

sehingga dapat digunakan untuk memantau utang para pelanggan

c. Sistem biometrik yang dapat mencegah orang yang tak berwenang

memasuki fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang

bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata

d. Sistem POS (poin of sale) yang diterapkan pada kebanyakan pasar

swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat

pemasukan data

e. Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan

teknologi radio, misalnya untuk mendapatkan suhu lingkungan

pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel

kereta api.

f. Sistem berbasis kartu cerdas (Smart Card) yang dapat digunakan

oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang

datang kerumah sakit karena didalam kartu tersebut terekam data-

data mengenai pasien

g. Sistem yang dipasangkan pada tempat-tempat publik yang

memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,

tempat pariwisata, pertokoan dan lain lain

h. Sistem layanan akademis berbasis web yang memungkinkan

mahasiswa memperoleh data-data akademis atau bahkan

mendaftarkan mata kuliah yang diambil pada semester baru

i. Sistem pertukaran data elektronis ( electronic data interchange

atau EDI) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar

perusahaan secara elektronis dan data yang terkandung dalam

dokumen dapat diproses secara langsung oleh komputer

j. E-government atau sistem informasi layanan pemerintah yang

berbasis internet.

Di dalam pengembangan suatu SIM, ada banyak faktor yang

memengaruhi pengembangannya. Faktor-faktor inilah yang nantinya akan

menentukan karakteristik SIM yang di bangun misalnya sentralisasi ataukah

disentralisasi, tingkat keamanannya harus ketat ataukah seperlunya saja, dan

lain sebagainya. Menurut Burch dan Grunidski dalam Nugroho (2008:83)

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

34

mengemukakan suatu sistem informasi dapat dipandang sebagai suatu sistem

yang terdiri atas 6 blok pembentuk yaitu: (1) blok input, (2) blok output, (3)

blok model, (4) blok teknologi, (5) blok database, dan (6) blok control.

Pengembangan blok tersebut dipengaruhi oleh 10 faktor. Faktor-faktor yang

mempengaruhi tersebut adalah:

a. Integrasi

Pengembangan sistem harus mempertimbangkan tingkat integrasi

yang sesuai organisasi yang membutuhkannya. Ada dua jenis

tingkat integrasi yang bisa digunakan sebagai patokan yaitu: (1)

sistem yang tergandeng erat dan (2) sistem yang tergandeng lunak.

b. Format Tatap Muka Layar Tampilan

Format tatap muka layar tampilan (user interface) tentu saja harus

dibuat yang baik agar nyaman dan mudah digunakan.

c. Kekuatan kompetitor

Apabila kompetitor organisasi sudah menerapkan SIM yang yang

canggih, tentu saja sebaiknya SIM yang dikembangkan tidak kalah

modern dengan para pesaingnya.

d. Kualitas Informasi yang Dikehendaki

Semua organisasi menghendaki informasi yang berkualitas baik.

Namun derajat kualitas yang dibutuhkan berbeda-beda sesuai

dengan sifat organisasinya.

e. Kebutuhan Sistem

Dari aspek sistem setidaknya ada 6 faktor yang perlu

dipertimbangkan di dalam membuat SIM: (1) Reliabilitas sistem

(2) kemudahan (availability), (3) keluwesan (flexibility), (4) jadwal

instalasi, (5) Harapan umur sistem, dan (6) kemudahan dipelihara.

f. Pengolahan Data

Dari aspek pengolahan data setidaknya ada 4 hal yang perlu

dipertimbangkan: (1) volume data yang diolah, dan (2) kecepatan

komputasi yang dibutuhkan.

g. Faktor Organisasi

Ada empat aspek yang harus dipertimbangkan karena turut

memengaruhi perancangan SIM yang dibuat, yaitu sebagai berikut:

(1) jenis organisasi, (2) model organisasi, (3) ukuran, dan (4) gaya

manajemen.

h. Kebutuhan Untung Rugi Organisasi

Organisasi berupa perusahaan yang bersifat profit oriented akan

berbeda dengan organisasi birokrasi pemerintah yang bersifat

pelayanan kepada masyarakat sehingga tidak terlalu memikirkan

untung rugi.

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

35

i. Faktor Manusia

Faktor SDM akan memengaruhi model kecanggihan SIM yang

akan dibuat.

j. Masalah Hukum

Saat menggunakan perangkat keras ataupun lunak, diperhatikan

pula masalah hukum yang berkaitan dengan hak cipta.

Berbeda dengan Burch dan Grunidski, yang mengemukakan faktor-

faktor yang mempengaruhi pengembangan sistem informasi, DeLone dan

McLean (2003:9) dalam penelitiannya yang berjudul The DeLone and

McLean Model of Information Systems Success A Ten Year Update

mengemukakan beberapa faktor kesuksesan dan efektivitas sistem informasi

yaitu dapat dinilai dari:

1. System Quality (Kualitas Sistem) dapat dilihat dari: adaptability

(adaptasi), availability (ketersedian), reliability (keandalan),

response time (kecepatan akses), usability (kebergunaan).

2. Information Quality (Kualitas Informasi) dapat dilihat dari:

completeness (Kelengkapan), ease of understanding (kemudahan

untuk dimengerti), personalization (personalisasi), relevance

(relevansi), security (keamanan)

3. Service Quality (Kualitas Pelayanan) dapat dilihat dari: assurance

(jaminan), empathy (kepedulian), responsiveness (kesigapan)

4. Use (penggunaan) dapat dilihat dari: nature of use (sifat

penggunaan), navigation patterns (pola navigasi), number of

transactions executed (jumlah transaksi yang diselesaikan)

5. User satisfaction (kepuasan pengguna)

6. Net Benefits (Kemanfaatan) dapat dilihat dari: cost savings

(penghematan biaya), reduced search cost (mengurangi biaya

pencarian), times savings (penghematan waktu)

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

36

Berikut adalah gambar dari model kesuksesan sistem informasi D&M

Gambar 2.5 Updated D&M IS Success Model

Berikut adalah penjelasannya: a. Information Quality (Kualitas

Informasi, berkaitan dengan output sistem informasi; b. System Quality

(Kualitas Sistem) berkaitan dengan evaluasi sistem pengolahan informasi itu

sendiri; c. Service Quality (Kualitas Pelayanan) untuk mengakses harapan

pengguna mengenai kualitas pelayanan dalam organisasi; d. Intention to Use

(Penggunaan) berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi

oleh penerima; e. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna) berkaitan dengan

respons penerima terhadap penggunaan output sistem informasi; f. Net

Benefits (Kemanfaatan) merupakan dampak atau manfaat dari aktivitas

sistem informasi.

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

37

2.1.4 Konsep Efektivitas

Efektif atau dalam bahasa inggris effective mempunyai arti berhasil,

tepat, manjur dan mengesankan. Pengertian efektivitas secara umum

menunjukkan seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

Miller dalam Tangkilisan (2005:138) mengemukakan makna

efektivitas adalah sebagai berikut:

“ Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh sistem sosial

mencapai tujuannya. Efektivitas ini harus dibedakan dengan efisiensi.

Efisiensi terutama mengandung pengertian perbandingan antara biaya

dan hasil, sedangkan efektivitas secara langsung dihubungkan dengan

pencapaian suatu tujuan.”

Pengertian ini juga sejalan dengan yang dirumuskan oleh Mahsun

(2006:182) mengenai efektivitas yaitu:

“Efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara keluaran dengan

tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Pengertian efektivitas pada

dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan.

Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan tersebut

mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely)”.

Robbins (1994:85) juga menjelaskan bahwa efektivitas dapat

didefinisikan sebagai tingkat pencapaian organisasi atas tujuan jangka

panjang (tujuan) dan jangka panjang (cara).

Sedangkan menurut Siagian dalam Indrawijaya (2010:175),

memberikan pengertian tentang efektivitas berkaitan dengan pelaksanaan

suatu pekerjaan, yaitu:

“ efektivitas berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang

telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik

atau tidak, terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara

melaksanakannya, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.”

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

38

Kemudian menurut Saxena dalam Indrawijaya (2010:175)

mengemukakan efektivitas sebagai berikut:

Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kualitas, kuantitas, waktu) telah dicapai. Makin besar target yang

dicapai, maka semakin tinggi tingkat efektivitas. Konsep ini

orientasinya lebih tertuju pada keluaran. Masalah penggunaan

masukan tidak menjadi isu dalam konsep ini. Pada umumnya

organisasi pemerintah (yang tidak mencari laba) berorientasi ke

pencapaian efektivitas.

Dari beberapa pengertian efektivitas diatas walaupun berbeda-beda

namun banyak yang merujuk efektivitas sebagai pencapaian tujuan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah seberapa jauh tujuan atau target

yang telah ditentukan bisa tercapai.

Sedangkan dari segi kriteria efektivitas Makmur (2011:7)

memjelaskan unsur-unsurnya antara lain:

a. Ketepatan penentuan waktu. Sebagaimana kita maklumi bahwa

waktu adalah sesuatu yang dapat menentukan keberhasilan sesuatu

kegiatan yang dilakukan dalam sebuah organisasi. Demikian pula

halnya akan sangat berakibat terhadap kegagalan suatu aktivitas

organisasi, penggunaan waktu yang tepat akan menciptakan

efektivitas pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

b. Ketepatan perhitungan biaya. Ketepatan dalam pemanfaatan biaya

terhadap suatu kegitan, dalam arti bahwa tidak mengalami

kekurangan sampai kegiatan itu dapat diselesaikan

c. Ketepatan dalam pengukuran. Kita telah menyadari bahwa setiap

kegiatan yang dilakukan senantiasa mempunyai ukuran yang

digunakan dalam melaksanakan suatu kegiatan atau tugas yang

dipercayakan kepada kita adalah merupakan bagian dari

keefektivitasan.

d. Ketepatan dalam menentukan pilihan. Kesalahan dalam memilih

suatu pekerjaan, metode, benda, sahabat, pasangan, dan lain

sebagainya berarti tindakan yang dilakukan itu gambaran

ketidakefektivan serta kemungkinan menciptakan penyesalan

dikemudian hari. Sebaliknya bahwa ketepatan memilih suatu

kebutuhan atau akan memberikan kebahagiaan bagi manusia yang

bersangkutan dalam perjalanan kehidupannya.

e. Ketepatan berfikir. Ketepatan berfikir akan melahirkan keefektivan

sehingga kesuksesan yang senantiasa diharapkan itu dalam

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

39

melakukan suatu bentuk kerjasama dapat memberikan hasil yang

maksimal.

f. Ketepatan dalam melakukan perintah. Keberhasilan aktivitas suatu

organisasi sangat banyak dipengaruhi oleh kemampuan seorang

pemimpin, salah satu tuntutan kemampuan memberikan perintah

yang jelas dan mudah dipahami oleh bawahan.

g. Ketepatan dalam menentukan tujuan. Tujuan yang ditetapkan

secara tepat akan sangat menunjang efektivitas pelaksanaan

kegiatan terutama yang berorientasi kepada jangka panjang.

h. Ketepatan ketepatan sasaran. Sejalan dengan apa yang kita

sebutkan di atas, bahwa tujuan lebih berorientasi kepada jangka

panjang dan sifatnya stratejik, sedangkan sasaran lebih berorientasi

kepada jangka pendek dan lebih bersifat operasional, penentuan

yang tepat baik yang ditetapkan secara individu maupun sasaran

yang ditetapkan organisasi sesungguhnya sangat menentukan

keberhasilan aktivitas organisasi.

Berbeda dengan Makmur, Tyson (2001:233) menjelaskan jenis

kriteria efektivitas adalah sebagai berikut:

a. Pengarahan: menetapkan tujuan, perencanaan jangka panjang dan

jangka pendek; kewirausahaan dan investasi yang dapat dipercaya

dalam perusahaan-perusahaan komersial; merencanakan struktur

organisasi yang tepat; memelihara citra positif perusahaan. Diukur

atau ditunjukan dengan tingkat tujuan yang dicapai – adanya

tinjauan strategi ke masa depan, keberhasilan inovasi,

profitabilitas, nilai saham yang tinggi, dan sebagainya. Kenyataan

memperlihatkan bahwa banyak dari indikatortersebut memberikan

alasan yang entah favorable atau tidak, sangat diluar pengendalian

organisasi, dan indikator-indikator tersebut tidak selalu merupakan

dari efektivitasnya.

b. Delegasi: motivasi dengan mendorong diambilnya keputusan yang

dipertimbangkan dengan baik yang mengarah kepada tindakan. Hal

ini menyatakan bahwa manager memiliki wewenang yang

diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Diukur atau

ditunjukan dengan luasnya wewenang yang didelegasikan, dan

apakah hal itu dianggap tepat oleh bawahan; tingkat dorongan dari

atas.

c. Pertanggungjawaban: pengertian yang jelas mengenai siapa

bertanggung jawab atas apa, tanpa ada kesenjangan diantara

sejumlah pertanggungjawaban. Diukur atau ditunjukan dengan:

seberapa jauh atasan memahami bahwa pertanggungjawaban

dilaksanakaan dalam rangka mencapai tujuan.

d. Efesiensi: penggunaan optimum dari sumber daya dan pencapaian

terhadap tingkat output yang direncanakan dengan biaya minimum.

Diukur atau ditunjukan dengan: rasio input-output

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

40

e. Koordinasi: mengintegrasikan aktivitas dan konstribusi dari

bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan/ diukur atau

ditunjukan dengan: hubungan yang mendukung diantara unit-unit

yang saling tergantung; tingkat gangguan aliran aktivitas. Mungkin

juga meliputi tingkat persediaan, pengantaran, dan sebagainya.

f. Adaptasi: kemampuan untuk menanggapi perubahan lingkungan,

kecakapan untuk membuat inovasi dan memecahkan masalah.

Diukur atau ditunjukan dengan: perubahan-perubahan dalam

pangsa pasar dan laju perkembangan produk baru yang berhasil.

Mungkin juga meliputi solusi kreatif terhadap berbagai masalah

ataupun perkembangan praktek-praktek yang mengalami

perbaikan,

g. Sistem sosial dan harapan perorangan: memelihara sistem sosial,

hubungan dan keadaan tenaga kerja supaya perusahaan

mendapatkan komitmen dari karyawan. Diukur pergantian staf, dan

sebagainya.

Kemudian Gibson et al., dalam Tika (2006:129) mengemukakan

kriteria efektivitas organisasi terdiri dari lima unsur, yaitu produksi, efesiensi,

kepuasan, keadaptasian dan kelangsungan hidup. Berikut adalah penjelasan

dari lima unsur tersebut:

a. Produksi

Produksi sebagai kriteria efektivitas mengacu pada ukuran keluaran

utama organisasi. Ukuran produksi mencakup keuntungan,

penjualan, pasang pasar, dokumen yang diproses, rekanan yang

dilayani, dan sebagainya. Ukuran ini berhubungan secara langsung

dengan yang dikonsumsi oleh pelanggan dan rekaman organisasi

yang bersangkutan.

b. Efisiensi

Efesiensi sebagai kriteria efektivitas mengacu pada ukuran

penggunaan sumber daya yang langka oleh organisasi.

Efesiensi adalah perbandingan antara keluaran dan masukan.

Ukuran efesiensi terdiri dari keuntungan dan modal, biaya perunit,

pemborosan, waktu terulang, biaya perorang, dan sebagainya.

Efisiensi diukur berdasarkan rasio antara keuntungan dengan biaya

atau waktu yang digunakan.

c. Kepuasan

Kepuasan sebagai kriteria efektivitas mengacu kepada keberhasilan

organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan atau anggotanya.

Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, penggantian karyawan,

absensi, kelambanan, keluhan, kesejahteraan, dan sebagainya.

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

41

d. Keadaptasian

Keadaptasian sebagai kriteria efektivitas mengacu kepada

tanggapan organisasi terhadap perubahan eksternal dan internal.

Perubahan-perubahan eksternal seperti persaingan, keinginan,

pelanggaran, kualitas produk, dan sebagainya, serta perubahan

internal seperti ketidak efiesienan, ketidak puasan, dan sebagainya

merupakan adaptasi terhadap lingkungan.

e. Kelangsungan hidup

Kelangsungan hidup sebagai kriteria efektivitas mengacu pada

tanggung jawab organisasi atau perusahaan dalam memperbesar

kapasitas dan potensinya untuk berkembang.

Dalam pabrik, para manajer menggunakan indikator jangka pendek

untuk kelangsungan hidup jangka panjang. Menurut Campbell,

1974 indikator-indikator terdiri dari ukuran produktivitas, efeiensi,

kecelakaan, pergantian pegawai, absensi, kualitas, tingkat

keuntungan, moral, dan kepuasan karyawan.

Selanjutnya Steers dalam Makmur (2008:125) mengemukakan kriteria

yang banyak dipakai dalam melihat segi-segi efektivitas adalah: kemampuan

menyesuaikan diri, produktivitas, kepuasan kerja, kemampuan berlaba, dan

pencarian sumber daya.

Steers dalam Indrawijaya (2010:188) juga mengembangkan modal

suatu proses untuk menilai efektivitas organisasi, yang mencakup tiga sudut

pandangan yaitu:

“pertama ialah optimalisasi tujuan yang akan dicapai, yaitu bila

beberapa bagian dari tujuan itu mendapat perhatian dan alokasi sumber

dana dan daya yang lebih besar. Yang kedua ialah yang berkaitan

dengan interaksi antara organisasi dengan keadaan sekeliling. Yang

ketiga ialah penekanan pada aspek perilaku yang lebih memusatkan

pada pentingnya peranan perilaku manusia dalam proses pencapaian

tujuan organisasi dan dalam efektivitas suatu organisasi”.

Sedangkan menurut hasil penelitian Tom Peters dan Robert Waterman

yang dilakukan terhadap perusahaan besar seperti IBM, Du Pont, 3M, Mc

Donald, serta Procter dan Gamble dalam bukunya In Search of Excellence

yang diterbitkan tahun 1982 dalam Robbins (1994:57) mengemukakan

delapan karakteristik yang menunjukkan efektivitas suatu organisasi, yaitu:

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

42

1. Mempunyai bias terhadap tindakan dan penyelesaian pekerjaan

2. Selalu dekat dengan para pelanggan agar dapat mengerti secara

penuh kebutuhan pelanggan

3. Memeberi para pegawai mereka suatu tingkat otonomi yang tinggi

dan memupuk semangat kewiraswastaan (entrepreneurial spirit)

4. Berusaha meningkatkan produktivitas lewat partisipasi para

pegawainya

5. Para pegawai mengetahui apa yang diinginkan perusahaan dan para

manajer terlibat aktif pada masalah di semua tingkat

6. Mereka selalu dekat dengan usaha yang mereka ketahui dan

pahami

7. Mempunyai struktur organisasi yang luwes dan sederhana, dengan

jumlah orang yang minimal dalam aktivitas-aktivitas staf

pendukung

8. Menggabungkan kontrol yang ketat dan disentralisasi untuk

mengamankan nilai-nilai inti perusahaan dengan kontrol yang

longgar di bagian-bagian lain untuk mendorong pengambilan

resiko serta inovasi.

Secara eksplisit, Robbins (1994:84), juga mengemukakan empat

pendekatan dalam memandang efektivitas suatu organisasi, yaitu sebagai

berikut:

1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach) yaitu

organisasi efektif sampai sejauh organisasi dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan..

2. Pendekatan sistem (system approach) yaitu organisasi efektif

sampai sejauh organisasi memperoleh sumber yang dibutuhkan.

3. Pendekatan konstituensi-strategis (strategic-constituencies-

approach) yaitu organisasi efektif sampai sejauh semua

konstituensi strategis paling tidak terpenuhi.

4. Pendekatan nilai-nilai yang bersaing (competing values approach)

yatu organisasi efektif sampai sejauh penekanan organisasi di

keempat bidang utama sesuai dengan preferensi dan konstituen.

Tompubulon (2008:175) juga mengemukakan pendekatan dalam

memandang efektivitas organisasi yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Tujuan

Pada pendekatan tujuan ini efektivitas adalah pencapaian sasaran

yang telah disepakati secara bersama serta tingkat pencapaian

sasaran itu menunjukkan efektivitas. Pendekatan tujuan

menunjukkan bahwa organisasi itu diciptakan untuk mencapai

tujuan tertentu, dimana hal ini dapat dicapai dengan bekerja secara

rasional dan berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

43

2. Teori Sistem

Dalam teori sistem organisasi dipandang sebagai sebuah unsur dari

sejumlah unsur yang saling berhubungan dan saling bergantung

antara satu dengan yang lain. Arus masukan dan keluaran

merupakan titik tolak dalam uraian tentang organisasi. Organisasi

mengambil sumber (input) dari sistem yang lebih luas

(environtment) memproses (konversi) sumber ini dan

mengembalikannya dalam bentuk yang telah dirubah (output).

3. Teori Sistem dan Umpan Balik

Konsep organisasi sebagai sistem yang dihubungkan dengan sistem

yang lebih luas memperkenalkan kepada kita pentingnya umpan

balik (feed back) karena organisasi itu tergantung pada

lingkungannya.

Selain itu Tampubulon (2008:178) juga mengemukakan kriteria

efektivitas organisasi yang disandarkan pada teori sistem tetapi ditambahkan

dengan sesuatu hal yang baru yakni dimensi waktu. Kriteria efektivitas

dengan dimensi waktu sebagai indikatornya adalah sebagai berikut:

1. Indikator jangka pendek kriterianya adalah produksi, efisiensi dan

kepuasan pelanggan

2. Indikator jangka menengah kriterianya adalah dapat menyesuaikan

diri dan berkembang

3. Indikator jangka panjang kriterianya adalah dapat hidup terus

(continuously improvement).

Emitai Etzioni dalam Indrawijaya (2010:187) mengemukakan

pendekatan pengukuran efektivitas organisasi yang disebutnya System Model,

mencakup empat kriteria yaitu:

1. Adaptasi yaitu kemampuan suatu organisasi untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungannya. Digunakan tolak ukur proses

pengadaan dan pengisian tenaga kerja serta ruang lingkup kegiatan

organisasi tersebut, kemudian mempertanyakan seberapa jauh

kemanfaatan organisasi tersebut bagi lingkungannya.

2. Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu

organisasi untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan

konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam organisasi

lainnya.

3. Motivasi yaitu pengukuran mengenai keterkaitan dan hubungan

antara pelaku organisasi dengan organisasinya dan kelengkapan

sarana bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

44

4. Produksi yaitu usaha pengukuran efektivitas organisasi

dihubungkan dengan jumlah dan mutu keluaran organisasi serta

intensitas kegiatan suatu organisasi.

Epstein dalam Indrawijaya (2010:176) mengemukakan bahwa untuk

mengukur efektivitas pemerintah melihat keluar, pengukuran efektivitas

dapat dipandang dalam kaitan dengan kondisi-kondisi masyarakat, melayani

pemenuhan, kepuasan klien, dan dampak yang tidak diharapkan.

Sedangkan Siagian (1986:32) mengemukakan efektivitas organisasi

dapat diukur dengan berbagai hal lain yaitu:

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

3. Proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap

4. Perencanaan yang matang

5. Penyusunan program yang tepat

6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja

7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien

8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik.

Pandangan yang lebih meyakinkan tentang pengukuran efektivitas

dikemukakan Georgepoulos dan Tannenbaum dalam Indrawijaya (2010:187)

sebagai berikut:

“ A more defensible approach is offered by reseachers who construct a

measurement of effectiveness by using several elements in the

successful organizational system. One study uses three basic elements:

productivity (or efficiency in an economic sense), intra organizational

stress (evidenced by observed level, of tension and conflict), and

flexibility (or the ability to adjust to external and internal change).”

{Suatu pendekatan yang dapat lebih dipertanggung jawabkan

sebagaimana yang diajukan oleh para peneliti, adalah suatu cara

pengukuran efektivitas yang mempergunakan beberapa unsur yang

biasa terdapat dalam kehidupan organisasi yang berhasil. Hasil studi

menunjukkan adanya penggunaan 3 unsur, yaitu produktivitas

(efisiensi dalam arti ekonomi), tekanan stress (dibuktikan dengan

tingkat ketegangan dan konflik), dan fleksibilitas (atau kemampuan

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan intern dan ekstern)}.

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

45

Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh Sharma dalam

Tangkilisan (2005:140) yang menjelaskan kriteria atau ukuran efektivitas

yang meliputi antara lain:

1. Produktivitas atau output;

2. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan

diri dengan perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi;

3. Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-

hambatan konflik di antara bagian-bagian organisasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan penelitian peneliti mencantumkan penelitian

terdahulu. Penelitian terdahulu merupakan kajian yang pernah dilakukan peneliti

sebelumnya. Beberapa peneliti yang penulis baca diantaranya adalah:

Penelitian yang dilakukan oleh Irawanto, Rohmatullah tahun 2013, dengan

judul Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin , Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui implementasi SIAK di Kota Banjarmasin dan faktor-

faktor yang mendorong dan penghambat implementasi SIAK di Kota

Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan

pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

implementasi SIAK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Banjarmasin telah berjalan cukup baik meskipun ada beberapa hambatan dalam

pelaksanaannya seperti keterbatasan sumber daya manusia, anggaran, jaringan

komunkasi dan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya administrasi

kependudukan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Noermayanti, Hermawan,

Mohammad Nuh tahun 2013, dengan judul Efektivitas Penerapan Sistem PPOB

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

46

(Payment Point Online Bank) pada PT PLN Area Madiun (Studi pada PT PLN

Area Madiun), penelitian tersebut mendeskripsikan dan mengeksplorasi

efektivitas sistem penerapan PPOB, PPOB merupakan salah satu stategi

perubahan sistem pelayanan atau inovasi PLN untuk penyediaan layanan

berkualitas sektor publik. Metode yang digunakan pada penelitian tersebut

menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa

penerapan sistem telah sesuai dengan strategi pengukuran efektivitas pelayanan.

Penelitian tersebut juga menjelaskan jika implementasi prinsip-prinsif efektivitas

terpenuhi maka tujuan terciptanya kualitas pelayanan pelanggan yang tinggi dapat

tercapai.

Kemudian penelitian dari Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Diriana Falaria tahun 2012, dengan judul Efektivitas Penerapan Penerimaan

Peserta Didik Baru Online di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (Studi Pada

Penerapan PPDB Online di SMA dan SMK Negeri di SUDIN DIKMEN Kota

Administrasi Jakarta Barat). Pada penelitian tersebut menjelaskan seberapa besar

efektivitas penerapan PPDB online. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif. Hasil penelitian ini mengatakan penerapan PPDB online sudah

berjalan baik, dan untuk peningkatan efektivitas peneliti memberikan saran agar

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas jaringan.

Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut terdapat persamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan saat ini. persamaannya yaitu

membahas tentang efektivitas dan penerapan sistem informasi manajemen pada

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

47

organisasi pemerintah. Sedangkan perbedaannya adalah lokasi dan objek

penelitian atau aplikasi sistem informasi yang digunakan berbeda.

2.3 Kerangka Berfikir

Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan

pelayanan dan perlindungan TKI menjadi lebih baik. Dengan penerapan

SISKOTKLN di harapkan proses administrasi penempatan TKI bisa lebih rapih

sehingga tidak ada lagi kasus perdagangan manusia. Permasalahan yang terjadi di

lapangan dalam penerapan SISKOTKLN seperti: Kurangnya sumber daya

manusia yang mengelola SISKOTKLN; Masih terjadi kendala teknis dalam

pengoperasian SISKOTKLN; Kurangnya data dan informasi yang akurat dalam

SISKOTKLN. Peneliti kemudian tertarik untuk melakukan penelitian tentang

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)

Penelitian mengenai Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) ini

menggunakan teori dari jurnal DeLone dan McLean (2003:9) yang berjudul The

DeLone and McLean Model of Information Systems Success A Ten Year Update

mengemukakan kesuksesan atau efektivitas sistem informasi dapat dinilai dari

beberapa faktor yaitu:

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

48

1. System Quality (Kualitas Sistem) dapat dilihat dari: adaptability

(adaptasi), availability (ketersedian), reliability (keandalan), response

time (kecepatan akses), usability (kebergunaan).

2. Information Quality (Kualitas Informasi) dapat dilihat dari:

completeness (Kelengkapan), ease of understanding (kemudahan

untuk dimengerti), personalization (personalisasi), relevance

(relevansi), security (keamanan)

3. Service Quality (Kualitas Pelayanan) dapat dilihat dari: assurance

(jaminan), empathy (kepedulian), responsiveness (kesigapan)

4. Use (penggunaan) dapat dilihat dari: nature of use (sifat penggunaan),

navigation patterns (pola navigasi), number of transactions executed

(jumlah transaksi yang diselesaikan)

5. User satisfaction (kepuasan pengguna)

6. Net Benefits (Kemanfaatan) dapat dilihat dari: cost savings

(penghematan biaya), reduced search cost (mengurangi biaya

pencarian), times savings (penghematan waktu)

Dari penjelasan di atas, kerangka berpikir penelitian dalam penelitian ini

dapat digambarkan melalui skema atau pola berikut ini

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

49

Gambar 2.6

Kerangka Berfikir

Sumber: Peneliti, 2014

Identifikasi masalah (INPUT):

1. Kurangnya sumber daya manusia yang mengelola SISKOTKLN.

2. Masih terjadi kendala teknis dalam pengoperasian SISKOTKLN

3. Kurangnya data dan informasi yang akurat dalam SISKOTKLN

Teori Efektivitas Penerapan Sistem

Informasi

1. System Quality (Kualitas

Sistem)

2. Information Quality (Kualitas

Informasi)

3. Service Quality (Kualitas

Pelayanan)

4. Use (Penggunaan)

5. User Satisfaction (Kepuasan

Pengguna)

6. Net Benefits (Kemanfaatan)

Delone and McLean (2003:9)

OUTCOME:

Peningkatan pelayanan dan kinerja

OUTPUT:

Efektivitas Penerapan

SISKOTKLN di Badan

Penempatan dan Pelayanan

Tenaga Kerja Indonesia

(Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi

Banten)

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

50

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara dari peneliti untuk

menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Merumuskan hipotesis berarti

merumuskan jawaban sementara atas penelitian yang kebenarannya tentu saja

masih harus diuji secara empiris.

Hipotesis dalam penelitian mengenai Efektivitas Penerapan Sistem

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) peneliti memprediksi hipotesis paling besar

sebesar 65% dari nilai ideal yaitu 100% dengan penjelasan sebagai berikut:

Ho: “Tingkat Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)

lebih kecil atau sama dengan 65%”.

Ha: “Tingkat Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)

lebih besar dari 65%”.

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Hasan (2002:21) Metode penelitian adalah tata cara bagaimana

suatu penelitian dilaksanakan. Sedangkan menurut sugiyono (2009:2) metode

penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-

ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau

oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat

diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan

mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan

dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Sedangkan data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati)

yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat

ketepatan antara yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat

dikumpulkan oleh peneliti. Kemudian tujuan dan kegunaan secara umum data

yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan

dan mengantisipasi masalah.

Pemilihan dan penentuan metode penelitian tidak dapat dipisahkan dari

tujuan dan perumusan masalah. Penelitian mengenai Efektivitas Penerapan Sistem

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri di Badan Nasional Penempatan dan

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

52

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) merupakan penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:35) penelitian dinamakan

penelitian deskriptif jika penelitian tidak membuat perbandingan variabel itu pada

sampel yang lain dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan

fenomena yang ada.

Sedangkan pendekatan kuantitatif Sugiyono (2009:7) menjelaskan bahwa

metode kuantitatif merupakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup

lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai suatu metode penelitian.

Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat

positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi

kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan

sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini

dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi

baru. Metode ini di sebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-

angka dan analisis menggunakan statistik.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah menjelaskan berapa besar tingkat efektivitas

penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten).

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

53

3.3 Lokasi Penelitian

Tempat (locus) penelitian Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) adalah di Balai

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang yang

merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia Swasta (PPTKIS) dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten yang

terkait dengan SISKOTKLN. Pemilihan Provinsi Banten dikarenakan dalam

penerapan SISKOTKLN yang bisa diakses secara online Provinsi Banten sudah

cukup lama menerapkannya yaitu pada tahun 2011, jadi bisa menilai efektif atau

tidaknya sistem tersebut. Selain itu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Provinsi

Banten cukup banyak.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Efektivitas adalah seberapa jauh tujuan atau target yang telah

ditentukan bisa tercapai atau tepat sasaran. Dalam menilai efektivitas ada

berbagai macam pendekatan. Pada penelitian ini peneliti menilai efektivitas

dengan pendekatan sistem yaitu organisasi dikatakan efektif jika dapat

memenuhi atau memperoleh sumber-sumber yang dibutuhkan. Organisasi

dipandang sebagai sejumlah unsur yang saling berhubungan satu dengan

lainnya mulai dari input, proses, output dan lingkungan.

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

54

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian kuantitatif merupakan

penjabaran konsep atau variabel penelitian dalam rincian yang terukur.

Dalam penelitian efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) peneliti hanya

menggunakan satu variabel yaitu efektivitas. Kriteria untuk menilai

efektivitas atau kesuksesan SISKOTKLN peneliti menggunakan teori dari

jurnal DeLone dan McLean (2003:9) yang berjudul The DeLone and McLean

Model of Information Systems Success A Ten Year Update yang

mengemukakan kesuksesan atau efektivitas sistem informasi dapat dinilai

dari beberapa faktor yaitu: System Quality (Kualitas Sistem), berkaitan

dengan evaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri; Information Quality

(Kualitas Informasi), berkaitan dengan output sistem informasi; Service

Quality (Kualitas Pelayanan) untuk mengakses harapan pengguna mengenai

kualitas pelayanan dalam organisasi; Use (Penggunaan) berkaitan dengan

penggunaan output dari sistem informasi oleh penerima; User Satisfaction

(Kepuasan Pengguna) berkaitan dengan respon penerima terhadap

penggunaan output sistem informasi; Net Benefits (Kemanfaatan) merupakan

dampak atau manfaat dari aktivitas sistem informasi. Berikut adalah tabel

operasional variabel penelitan:

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

55

Tabel 3.1

Operasional Variable Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Kuesioner

Efektivitas

Penerapan

SISKOTKLN

1. Systems Quality

(Kualitas

Sistem)

1. Adaptability (Adaptasi)

2. Availability (Ketersediaan)

3. Reliability (Keandalan)

4. response time (Kecepatan

Akses)

5. Usability (Kebergunaan)

1,2

3,4

5,6

7,8

9,10

2. Information

Quality

(Kualitas

Informasi)

1. Completeness (Kelengkapan)

2. Ease of understanding

(Kemudahan untuk

dimengerti)

3. Personalization

(Personalisasi)

4. Relevance (Relevansi)

5. Security (Keamanan)

11,12

13,14

15,16

17,18

19,20

3. Service Quality

(Kualitas

Pelayanan)

1. Assurance (Jaminan)

2. Empathy (Kepedulian)

3. Responsiveness (Kesigapan)

21,22

23,24

25,26

4. Use

(penggunaan)

1. Nature of use (Sifat

penggunaan)

2. Navigation patterns (Pola

navigasi)

3. Number of transactions

executed (Jumlah transaksi

yang dapat diselesaikan)

27,28

29,30

31,32

5. User

Satisfaction

(Kepuasan

pengguna)

1. user satisfaction (Kepuasan

Pengguna)

33,34

6. Net Benefits

(Kemanfaatan)

1. cost savings (Penghematan

Biaya)

2. reduced search costs

(Mengurangi Biaya

Pencarian)

3. times saving (Penghematan

waktu)

35,36

37,38

39,40

Sumber: Peneliti, 2014

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut sugiyono (2009:102) meneliti adalah melakukan pengukuran,

maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

56

dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dan secara

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner,

dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel sebagai variabel mandiri, yaitu

efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten). Adapun pengukuran yang digunakan

peneliti untuk variabel skala pengukuran instrumen adalah skala likert. Menurut

Hasan (2002:72) Skala Likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk

mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik) seperti sikap, pendapat,

dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang. Variabel penelitian yang

diukur dengan skala likert ini, dijabarkan menjadi indikator variabel yang

kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk penyusunan item-item instrumen,

bisa berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item instrumen

tersebut memiliki gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, maupun

sebaliknya dari sangat negatif sampai sangat positif yang dapat berupa kata-kata.

Berikut adalah contoh bentuk skala likert yang digunakan peneliti:

Tabel 3.2

Skor Tiap Indikator Menurut Likert

JAWABAN SKOR

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Peneliti, 2014

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

57

Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan, dalam penelitian ini jenis data

terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari

sumber pertama secara langsung. Dalam hal ini data didapatkan dari responden

penelitian dan observasi langsung peneliti. Sedangkan data sekunder merupakan

data yang telah dikumpulkan, diolah dan telah tersedia, dalam hal ini data didapat

dari perundang-undangan, buku, literatur, dan sumber bacaan lainnya yang dapat

menjawab permasalahan yang ada.

Kemudian dalam penelitian mengenai Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi

pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Kuesioner (angket)

Kuesioner menurut Sugiyono (2009:142) merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

2. Wawancara (interview)

Menurut Sugiyono (2009:137) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur

maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan bila peneliti atau

pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

58

diperoleh, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Sedangkan

wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

wawancara terstruktur yang berbentuk angket dan wawancara tidak terstruktur

pada saat melakukan observasi.

3. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2009:145) mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah

proses-proses pengamatan dan ingatan.

4. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data yang bersumber dari berbagai referensi yang relevan dengan

penelitian berdasarkan text book.

5. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Hasan (2002:87) adalah teknik pengumpulan

data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui

dokumen. Dokumen yang digunakan dapat berupa prosedur, peraturan-peraturan,

surat-surat, serta berupa foto ataupun dokumen.

Dari beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian,

kuesioner merupakan instrumen yang utama (primer) karena data pada kuesioner

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

59

merupakan data yang akan diperlakukan dalam pengujian hipotesis penelitian.

Sedangkan, teknik pengumpulan data yang lainnya tetap relevan untuk digunakan

dalam menunjang penelitian.

Selanjutnya untuk teknik penentuan kualitas instrumen yaitu uji validitas,

uji reliabilitas dan uji normalitas akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Validitas menurut Hasan (2002:79) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Sugiyono (2009:121)

mengatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Instrumen yang dapat mengukur apa yang hendak diukur

akan menghasilkan penelitian yang valid. Uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner atau instrumen. Pada penelitian ini,

pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi pearson

product moment dengan bantuan piranti lunak Statistic Program For Social

Science (SPSS) versi 16. Berikut ini rumus dari korelasi product moment:

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Product Moment

Σx = Jumlah skor dalam sebaran x

Σy = Jumlah skor dalam sebaran y

Σxy = Jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasangan

Σx2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalan sebaran x

Σy2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

n = Jumlah sampel

kriteria pengujian validitas:

n∑xy – (∑x)( ∑y)

rxy =

√ {n∑X2 – (∑x)2 }{n∑y2 – (∑y)2 }

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

60

rhitung > rtabel berarti valid

rhitung < rtabel berarti tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Hasan (2002:77) reliabilitas (keandalan, dapat dipercaya) adalah

tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Sugiyono

(2009:121) menjelaskan Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian

validitas instrumen.

Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur gejala yang sama. Menurut Sugiyono (2009:130) pengujian reliabilitas

instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal

pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan

keduanya. Sedangkan secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik

tertentu.

Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan secara

internal dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yaitu penghitungan yang

dilakukan dengan menghitung rata-rata interkolerasi di antara butir-butir

pertanyaan dalam kuesioner, variabel di katakan reliabel jika nilai alphanya lebih

dari 0.7. Pengujian reliabilitas dibantu dengan piranti lunak Statistic Program For

Social Science (SPSS) versi 16. Berikut ini rumus Alpha Cronbach yang

digunakan untuk menguji reliabilitas:

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

61

Keterangan:

r = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb² = jumlah varians butir

σ1² = varians total

3. Uji Normalitas

Uji normalitas sampel disini dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya

sampel. Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat normal tidaknya

sebaran data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, Pengujian normalitas data

dibantu dengan piranti lunak Statistic Program For Social Science (SPSS) versi

16 yang berdasarkan uji skewness dan kurtosis. Skewness adalah ukuran

kecondongan suatu kurva sedangkan kurtosis adalah untuk keruncingan puncak

kurva.

3.6 Populasi Penelitian

Kata populasi dalam metode penelitian digunakan untuk menyebutkan

sekolompok yang menjadi sasaran penelitian. Sugiyono (2009:80) menjelaskan

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

k ∑ σb²

r11 = 1 - k – 1 ∑ σ1²

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

62

Populasi dalam penelitian ini adalah Pengguna SISKOTKLN yang

berjumlah 34 orang dari BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi

Banten. dengan rincian 1 orang Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia

dan 9 orang operator SISKOTKLN di BP3TKI Serang, 6 orang petugas

operasional di PPTKIS Banten, 1 orang Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia, 1 operator SISKOTKLN di Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Banten, 8

orang Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia dan 8 operator

SISKOTKLN di Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/ Kota pada Provinsi Banten.

Sampel menurut Sugiyono (2009:81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini tidak ada

sampel penelitian karena peneliti menggunakan semua anggota populasi sebagai

sampel. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sugiyono

(2009:85) menjelaskan sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi kesalahan yang sangat kecil.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data

dilaksanakan. Menurut Hasan (2002:89), pengolahan data adalah suatu proses

dalam memperoleh data dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus

tertentu. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

63

dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding),

dan proses pembeberan (tabulating).

Menurut Patton dalam Hasan (2002:97), analisis data adalah proses

mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar. Hasan menjelaskan analisis data dapat berbentuk analisis

kuantitatif atau analisis kualitatif. Kemudian alat analisis data juga dibedakan atas

metode statistik (analisis hubungan, analisis komparatif, analisis deskriptif) dan

alat analisis nonstatistik.

Pada penelitian ini, teknik pengolahan dan analisis mengenai efektivitas

penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) peneliti menggunakan analisis data

berbentuk kuantitatif dengan alat analisis data statistik deskriptif. Analisis ini

disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan

diinterpretasikan dalam suatu uraian deskripsi.

Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini ditempuh melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing, yaitu mengoreksi data yang telah dikumpulkan. Kegiatan ini

dilakukan setelah peneliti menghimpun data di lapangan, dimana

kemudian peneliti memperbaiki dan menghilangkan kesalahan-

kesalahan data atau melengkapi data yang dianggap kurang.

2. Coding, yaitu memberi kode atau mengklasifikasi data-data yang telah

melalui tahap editing tersebut melalui tahapan koding, dimana data

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

64

yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti

tertentu pada saat dianalisis.

3. Tabulating, yaitu bagian terakhir dari pengolahan data, dimana data-

data yang telah diberi kode dimasukkan pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya sesuai analisi yang

dibutuhkan.

Setelah data terkumpul dan diolah dengan tahap-tahap seperti yang

disebutkan diatas, maka data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik

sederhana, dimana data yang diperoleh dari kuesioner yang bersifat kuantitatif

tersebut diuji melalui analisis data.

Adapun analisis data penelitian mengenai Efektivitas Penerapan

SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi

Banten) dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dengan uji hipotesis t-

test one sample. Berikut ini rumus uji t-test one sample:

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung

X = Nilai rata-rata x

µ0 = Nilai yang dihipotesiskan

S = Simpangan baku sampel

n = Jumlah anggota sampel

X - µ0

t =

S

√n

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

65

Macam pengujian hipotesis dalam Sugiyono (2009:163) menjelaskan ada

tiga macam bentuk pengujian hipotesis yaitu uji dua pihak, pihak kanan, dan

pihak kiri. Jenis mana yang dipakai tergantung pada bunyi kalimat hipotesis.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji pihak kanan. Menurut

Sugiyono (2009:164) uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) yang

berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤ ) dan hipotesis alternatif (Ha) berbunyi

“lebih besar” (>). Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata

“paling besar”.

Berikut adalah gambar uji pihak kanan

Gambar 3.1 Uji Pihak Kanan

Sumber: Sugiyono (2009:165)

Dari penjelasan uji hipotesis di atas maka dalam penelitian ini berlaku

ketentuan:

Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima/ Ha ditolak

Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima/ Ho ditolak

Kemudian untuk pengukuran efektivitas dalam metode Likert Sumamating

Rating (LSR) nilai batas bawah (B) dan nilai batas atas (A) dihitung dengan

menggunakan rumus (Azwar, 1988:29):

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

66

B= jumlah responden x skor terendah x jumlah pertanyaan

A= jumlah responden x skor tertinggi x jumlah pertanyaan

Setelah penentuan batas bawah dan batas atas maka selanjutnya

menentukan nilai kuartil diantara B dan A dengan perhitungan sebagai berikut:

Quartil I (Q1) = B + 4

n

Quartil II (Q2) = B + 2

n

Quartil III (Q3) = B + n. 4

3

Keterangan:

n= range antara B dan A

dimana n ditentukan dengan urutan

n= nilai A- nilai B

Penarikan kesimpulan tingkat efektivitas dalam metode LSR adalah

dengan melihat posisi jumlah dari perhitungan skor kuesioner pada quartil yang

ada diantara lain batas bawah (B) dan nilai batas atas (A) dengan ketentuan:

Tabel 3.3

Tingkat Keefektivan

Posisi jumlah Tingkat keefektivan

B s/d Q1 Sangat tidak efektif

>Q1 s/d Q2 Tidak efektif

>Q2 s/d Q3 Efektif

>Q3 Sangat efektif

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

67

3.8 Jadwal Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian digambarkan dalam tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

September 2013- Agustus 2014

2013 2014

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt

1 Observasi Awal

2 Pengajuan Judul

3 Perizinan dan

Observasi

4 Pengumpulan

Data

5 Penyusunan

Proposal

6 Seminar

Proposal

7 Revisi Proposal

8 Penyebaran

kuesioner

9 Pengolahan data

dan Analisis

Data

10 Sidang Skripsi

11 Revisi Skripsi

Sumber: Peneliti, 2014

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Wilayah Provinsi Banten

Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Banten

resmi menjadi sebuah provinsi ke-30 di Negara Kesatuan Republik Indonesia

sejak tahun 2000. Provinsi Banten adalah salah satu daerah pemekaran yang

dulu termasuk dalam Keresidenan Banten – Provinsi Jawa Barat, dan

terbentuk melalui keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat

pemerintahan Banten berada di Kota Serang.

Secara astronomi wilayah Banten terletak di antara 5º7'50"-7º1'11"

Lintang Selatan dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur. Luas wilayah Banten

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000

adalah 9.160,70 km² atau sekitar 0,5 persen dari luas wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten dan 4

kota yaitu Kabupaten Lebak dengan ibu kota Rangkasbitung, Kabupaten

Pandeglang dengan ibu kota Pandeglang, Kabupaten Serang dengan ibu kota

Ciruas, Kabupaten Tangerang dengan ibu kota Tigaraksa, Kota Cilegon

dengan ibu kota Purwakarta, Kota Serang dengan ibu kota Serang, Kota

Tangerang dengan ibu kota Tigaraksa dan Kota tangerang Selatan dengan ibu

kota Pamulang. Provinsi Banten mempunyai 155 kecamatan, 278 kelurahan,

dan 1.257 desa.

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

69

Secara geografis, Provinsi Banten terletak diujung barat Pulau Jawa

dan berjarak sekitar 90 Km dari DKI Jakarta dengan batas wilayah Provinsi

Banten yaitu: (1) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa ; (2) Sebelah

Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia; (3) Sebelah Barat

berbatasan dengan Selat Sunda; (4) Sebelah Timur berbatasan dengan

Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Jawa Barat. Dengan letak geografis

Banten yang demikian, merupakan keuntungan bagi Provinsi Banten.

Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial dimana

Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis karena

dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru

dengan kawasan Asia Tenggara. Banten juga merupakan jalur penghubung

antara Jawa dan Sumatera. Wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya

(Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) yang

secara ekonomi memiliki banyak industri merupakan wilayah penyangga atau

hinterland bagi Provinsi Jakarta.

Ekosistem wilayah Provinsi Banten pada dasarnya terdiri dari:

a. Lingkungan Pantai Utara yang merupakan ekosistem sawah irigasi

teknis dan setengah teknis, kawasan pemukiman dan industri.

b. Kawasan Banten Bagian Tengah berupa irigasi terbatas dan kebun

campur, sebagian berupa pemukiman pedesaan, mempunyai

ketersediaan air yang cukup dan dengan kuantitas yang stabil.

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

70

c. Kawasan Banten sekitar Gunung Halimun – Kendeng hingga

Malingping, Leuwidamar, Bayah berupa pegunungan yang relatif

sulit untuk diakses, namun menyimpan potensi sumber daya alam.

d. Banten Bagian Barat (Saketi, Daerah Aliran Sungai atau DAS

Cidano dan lereng kompleks Gunung Karang Aseupan – dan

Pulosari sampai Pantai DAS Ciliman – Pandeglang dan Serang

bagian Barat) yang kaya akan potensi air, merupakan kawasan

pertanian yang perlu ditingkatkan (intensifikasi).

e. Ujung Kulon sebagai Taman Nasional Konservasi Badak Jawa

(Rhinoceros Sondaicus).

f. DAS Cibaliung – Malingping, merupakan cekungan yang kaya air

tetapi belum dimanfaatkan secara efektif dan produktif.

Sekelilingnya berupa bukit-bukit bergelombang dengan rona

lingkungan kebun campur dan talum hutang rakyat yang tidak

terlalu produktif.

Berikut ini adalah peta wilayah Propinsi Banten:

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

71

Gambar 4.1

Peta Wilayah Provinsi Banten

Sumber: Banten dalam Angka Tahun 2013

4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai Efektivitas Penerapan Sistem Komputerisasi

Tenaga Kerja Luar Negeri di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Luar Negeri, peneliti memusatkan lokasi penelitian pada Tiga

lokus, yaitu Unit Pelaksana Teknis Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri di Provinsi Banten (BP3TKI

Serang), Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)

dan sejumlah Dinas Ketenagakerjaan di wilayah Provinsi Banten.

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

72

4.1.3 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja

Indonesia

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia terbentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut BNP2TKI

adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada presiden. Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia beranggotakan wakil-wakil instansi

pemerintah terkait yang meliputi bidang ketenagakerjaan, keimigrasian,

hubungan luar negeri, administrasi kependudukan, kesehatan, kepolisian, dan

bidang lain yang dianggap perlu mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di

bidang penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri

secara terkoordinasi dan terintegrasi.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia memiliki bangunan atau kantor yang berlokasi di Jalan MT

Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia mempunyai visi yaitu: “Terwujudnya Tenaga Kerja Indonesia yang

berkualitas, bermartabat dan kompetitif”. Sedangkan misi Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia adalah sebagai

berikut:

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

73

1. Menciptakan kesempatan kerja di luar negeri seluas-luasnya;

2. Meningkatkan keterampilan / kualitas dan pelayanan penempatan

Tenaga Kerja Indonesia;

3. Meningkatkan pengamanan , perlindungan dan pemberdayaan

Tenaga Kerja Indonesia;

4. Meningkatkan kapasitas lembaga penempatan dan perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia;

5. Meningkatkan kapasitas lembaga pendukung sarana prasarana

lembaga pendidikan dan kesehatan.

Kemudian berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

81 Tahun 2006 tentang Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia, dalam menjalankan fungsinya, Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mempunyai tugas:

a. Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara

pemerintah dengan pemerintah negara pengguna Tenaga Kerja

Indonesia atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan

penempatan;

b. Memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan

pengawasan mengenai :

1. Dokumen;

2. Pembekalan akhir pemberangkatan (PAP);

3. Penyelesaian masalah;

4. Sumber-sumber pembiayaan;

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

74

5. Pemberangkatan sampai pemulangan;

6. Peningkatan kualitas calon Tenaga Kerja Indonesia;

7. Informasi;

8. Kualitas pelaksana penempatan Tenaga Kerja Indonesia; dan

9. Peningkatan kesejahteraan Tenaga Kerja Indonesia dan

keluarganya.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dikoordinasikan oleh

menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

Berikut adalah struktur organisasi Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia:

Gambar 4.2

Struktur Organisasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia

Sumber: BNP2TKI, 2014

Page 93: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

75

4.1.4 Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri

Sistem Komputerisasi Online Tenaga Kerja Luar Negeri yang

selanjutnya disebut SISKOTKLN adalah sistem pelayanan administrasi

penempatan TKI dan penerbitan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri)

yang melibatkan seluruh stakeholder terkait. SISKOTKLN ini bertujuan agar

seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dapat memberikan pelayanan

penempatan TKI secara layak, cepat, murah, dan efisien.

Sedangkan sasaran SISKOTKLN sendiri adalah: (a) tersedianya

pelayanan penempatan TKI secara layak, cepat, murah, dan efisien sesuai

dengan peraturan dan prosedur yang berlaku berbasis teknologi informasi, (b)

tersedianya pelayanan penerbitan KTKLN secara online di BP3TKI (Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) dan

P4TKI (Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia) seluruh Indonesia, (c) tersedianya database penempatan TKI yang

bekerja di luar negeri yang dapat diakses dimana saja secara sistem online

dan real time, sehingga perlindungan yang diberikan kepada TKI dapat lebih

optimal.

Penerapan SISKOTKLN tentu harus mempunyai dasar hukum. Dasar

hukum SISKOTKLN yaitu : Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri, pasal 7 butir (b),

salah satu kewajiban pemerintah: “membentuk dan mengembangkan sistem

informasi penempatan calon TKI di luar negeri”, Pasal 62 ayat (1): “setiap

TKI yang ditempatkan di luar negeri, wajib memiliki dokumen Kartu Tenaga

Page 94: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

76

Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang dikeluarkan oleh Pemerintah”,

Permenakertrans No.14/MEN/X/2010, pasal 39 ayat (3): “sistem pendataan

TKI pada Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) di

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia”,

Peraturan Ka. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia No. PER-26/KA/X11/2013, tentang pedoman pelaksanaan

SISKOTKLN.

SISKOTKLN dalam pelaksanaan operasionalnya mempunyai ruang

lingkup sebagai berikut: (a) Kegiatan proses pelayanan penempatan TKI

melalui SISKOTKLN yang dilakukan oleh instansi pemerintah dan

stakeholders terkait, (b) Calon TKI Perorangan/Mandiri yang akan bekerja ke

luar negeri yang memiliki perjanjian kerja dari perusahaan hukum di luar

negeri.

Kebutuhan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dalam

penerapan SISKOTKLN merupakan hal yang penting. Menurut peraturan

kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Nomor. PER-26/KA/X11/2013, tentang pedoman pelaksanaan

SISKOTKLN, persyaratan minimal sarana dan prasarana yang dibutuhkan

untuk Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia adalah sebagai berikut: (a) Ruangan Data Centre/Server ,(b) Server

Data Base, Server Aplikasi dan Server Backup (c), Jaringan Komunikasi data

VPN-MPLS dan Internet Broadband minimal 10 Mbps, (d) Local Area

Network (LAN), (e) Sekuriti Data dan Jaringan, (f) Back-Up/ Emergensi

Page 95: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

77

Listrik (Uninterrup Power Supply) berkapasitas cukup, (g) Tenaga Spesialis

IT: Database Administrator, Networking Administrator, System

Administrator, System Analyst, Programmer, Web Developer/Design, (h)

Back up system di data center (Co-Location), (i) Tenaga HelpDesk.

Kemudian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh BP3TKI/ P4TKI

selaku Unit Pelaksana Teknis dari Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia adalah: (a) Ruangan Pelayanan

KTKLN, (b) Server Lokal, Jaringan Komunikasi Data VPN-MPLS/Internet

minimal 256 Kbps, (c) Local Area Network (LAN), (e) Sekuriti Data dan

Jaringan, (f) UPS 2000 watt, (g) Printer ID KTKLN, (h) Personal Computer

(PC) Client, (i) Smart Card Reader RFID, (j) Finger Print, (k) Camera

Digital/ Webcam (l) Scanner, (m) Blanko KTKLN smartcard, (n) Tenaga

Teknis IT, (o) Petugas penerbitan KTKLN dan validasi KTKLN, (p)

Terinstalasi aplikasi penerbitan KTKLN di setiap PC Client yang terkoneksi

dengan Database Local, Camera Digital, Smart Card Reader dan Finger

Print, (q) Memiliki User-ID SISKOTKLN. Sarana dan Prasarana Pelaksana

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) di SISKOTKLN

yaitu: (a) Personal Computer (PC), (b) Jaringan Internet minimal 512 Kbps

(c), Printer Laserjet, (d) Scanner, (e) Petugas Data Entry, (f) Memiliki User-

ID SISKOTKLN. Sedangkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: (a)

Personal Computer (PC), (b) Jaringan Internet minimal 512 Kbps (c), Printer

Page 96: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

78

Laserjet, (d) Webcam minimal 2 MP, (e) Finger Print, (f) Scanner, (g)

Petugas Data Entry, (h) Memiliki User-ID SISKOTKLN.

Sebagai suatu sistem, SISKOTKLN memberikan akses kepada setiap

instansi dan stakeholder sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing

berkaitan dengan proses penempatan TKI secara online sistem. Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia mempunyai

fungsi dan tanggung jawab (Administrator System) secara keseluruhan

operasional SISKOTKLN meliputi: (a) menyiapkan perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software), perangkat jaringan komunikasi data

dan sumber daya manusia (brainware) serta standar operasional prosedur

(SOP) SISKOTKLN, (b) melakukan perawatan perangkat keras, perangkat

lunak atau sistem dan perangkat jaringan lokal atau komunikasi data untuk

memastikan perangkat sistem penempatan TKI secara online bisa berjalan

dengan baik selama 24 jam sehari, (c) melakukan back up data secara rutin,

(d) menambah, mengedit dan menghapus data stakeholder (e) membuat

User-ID baru, me-Reset Password dan meng-Disable/menghapus User-ID

stakeholders (HelpDesk), (f) memberikan User-ID dan Password kepada

seluruh instansi dan stakeholder terkait selaku pengguna SISKOTKLN, (g)

melakukan input data Mitra Usaha Luar Negeri/ Agensi, (h) memberikan

pelayanan pendukung sistem (supporting system) operasional SISKOTKLN

kepada seluruh stakeholder (HelpDesk), (i) menerbitkan Surat Ijin

Pengerahan, (j) Menerbitkan KTKLN untuk program TKI G to G, (k)

melakukan pendataan dan updating Petugas Rekrut PPTKIS, (l) melakukan

Page 97: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

79

pendataan dan updating Instruktur Balai Latihan Kerja Luar Negeri, (m)

melakukan input data perjanjian kerjasama Balai Latihan Kerja Luar Negeri

(BLKLN) dengan PPTKIS, (n) melakukan pengawasan dan pengendalian

terhadap pelaksanaan pelayanan penempatan TKI melalui SISKOTKLN yang

dilakukan oleh seluruh stakeholder.

BP3TKI mempunyai fungsi dan wewenang pelayanan sebagai

berikut: (a) melakukan verifikasi data dan menerbitkan Surat Ijin Pengerahan

(SIP) untuk wilayah rekrut dalam satu wilayah kerja Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, (b) melakukan

verifikasi data dan penerbitan Surat Pengantar Rekrut (SPR) untuk rekrut

Calon TKI berdasarkan SIP dan permohonan dari PPTKIS, (c) melakukan

verifikasi data dan dokumen Calon TKI yang akan mengikuti PAP

(Pembekalan Akhir Pemberangkatan) dan penerbitan KTKLN berdasarkan

permohonan dari PPTKIS, Pelaksana Penempatan Pelaut Perikanan,

Perusahaan Pelaksana Perekrutan dan Penempatan Pelaut dan Perusahan

(BUMN, BUMD, Sasta Nasional) yang mengirimkan TKI ke luar negeri

untuk kepentingan perusahaan sendiri, (d) melakukan download data Calon

TKI dari Server Pusat ke Server Lokal BP3TKI untuk penerbitan KTKLN,

(e) melakukan input data Calon TKI Mandiri/Perorangan dan TKI Re-Entry

yang sudah memenuhi persyaratan persyaratan dan prosedur yang berlaku

berdasarkan permohonan dari Calon TKI/TKI untuk penerbitan KTKLN,

melakukan registrasi Calon TKI yang akan bekerja pada Pengguna Berbadan

Hukum melalui PPTKIS dan program G to P, (f) melakukan registrasi Calon

Page 98: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

80

TKI asal Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, (g)

melakukan penerbitan KTKLN, (h) melakukan upload data KTKLN ke

server pusat untuk sinkronisasi data KTKLN, (i) melakukan penambahan dan

perubahan wilayah rekrut Petugas Rekrut PPTKIS melalui Bimbingan Teknis

Petugas Rekrut PPTKIS yang dilakukan oleh BP3TKI, (j) penambahan dan

pengurangan data perjanjian kerja sama pelatihan antara PPTKIS dengan

BLKLN, (k) monitoring data pelatihan Calon TKI di BLKLN, (l) Re-

Capture sidik jari terhadap calon TKI yang bermasalah, (m) membatalkan

atau pengalihan permohonan KTKLN yang masuk ke BP3TKI lainnya, (n)

melakukan perubahan data dengan persyaratan yang ditentukan, (o)

melakukan perubahan status eks TKI yang telah diregistrasi di Dinas

Kabupaten/ Kota.

Tugas PPTKIS adalah (a) mengajukan permohonan SIP, (b)

mengajukan permohonan SPR, (c) membuat surat pengantar/permohonan

untuk (pemeriksaan psikologi Calon TKI, pemeriksaan kesehatan Calon TKI,

pelatihan di BLKLN, Uji Kompetensi, Pembayaran Asuransi Perlindungan

TKI), (d) melakukan pengecekan data Calon TKI di SISKOTKLN, (e)

mengajukan permohonan perubahan atau penghapusan data Calon TKI, (f)

melakukan approval data Calon TKI yang telah diinput dalam SISKOTKLN,

(g) melakukan updating data untuk mengikuti PAP, (h) melakukan

permohonan registrasi pembiayaan TKI yang ditempatkan ke Negara

Singapura, Hongkong dan Taiwan, melalui Lembaga Keuangan, (i)

melakukan permohonan verifikasi data untuk mengikuti PAP dan penerbitan

Page 99: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

81

KTKLN, (j) dapat mengakses data TKI yang sedang proses dan atau sudah

memiliki KTKLN serta keberadaan TKI yang sedang proses dan atau sudah

memiliki KTKLN serta keberadaan TKI di Luar Negeri (Khusus data TKI

yang ditempatkan oleh PPTKIS bersangkutan).

Kemudian Dinas Tenaga Kerja Provinsi mempunyai wewenang

sebagai berikut: (a) verifikasi data dan penerbitan Surat Pengantar Rekrut

untuk rekrut Calon TKI di wilayahnya berdasarkan SIP dan permohonan dari

PPTKIS, (b) monitoring pendaftaran Calon TKI di Kabupaten/ Kota, (c)

mengakses data TKI yang sudah memiliki KTKLN.

Sedangkan Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten/ Kota mempunyai

fungsi dan wewenang pelayanan sebagai berikut: (a) validasi data Petugas

Rekrut PPTKIS dengan aplikasi biometric Petugas Rekrut, (b) melakukan

registrasi/ input biodata Calon TKI berdasarkan hasil rekrut Calon TKI dari

daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan, (c) membuat Berita Acara

Seleksi Calon TKI berdasarkan data diatas, (d) mencetak Berita Acara

Seleksi Calon TKI, (e) membuat Surat Rekomendasi Paspor berdasarkan data

registrasi Calon TKI, (f) dapat mengakses data TKI yang sedang proses dan

atau sudah memiliki KTKLN/ keberadaan TKI di luar negeri, (g) melakukan

perubahan data meliputi: kesalahan biodata calon TKI, Negara dan Agensi,

Jabatan, Sektor Formal/Informal, Pelimpahan data Calon TKI ke Pelaksana

Penempatan TKI Swasta dengan persyaratan yang ditentukan, (h) registrasi

status eks TKI dengan status sebagai Calon TKI yang baru.

Page 100: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

82

update

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Gambar 4.3

Alur Registrasi CTKI online di Dinas Tenaga Kerja Kab/Kota Sumber: BNP2TKI, 2014

Gambar 4.3 merupakan bagan alur registrasi CTKI online di Dinas

Tenaga Kerja Kabupaten/Kota. Sedangkan bagan alur pelaksanaan pelayanan

penerbitan KTKLN di BP3TKI adalah sebagai berikut:

Dokumen

persyartan calon

TKI

PPTKIS harap

melengkapi

persyaratan

Cek SIP

Mendapatkan

NIK

sesuai

Ada

Wawancara dan cek

dokumen kelengkapan

calon TKI

valid

PPTKIS harap

melengkapi

dokumen

persyaratan

Berita Acara,

Rekom Paspor

Registrasi calon TKI,

finger print, foto

Database

SISKOTKLN

Pembuatan Berita

Acara, Seleksi, Rekom

paspor

Page 101: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

83

Gambar 4.4

Alur Pelaksanaan Pelayanan Penerbitan KTKLN di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Sumber: BNP2TKI, 2014

Berkaitan dengan fungsi dan wewenang instansi atau stakeholder

diatas, secara sederhana mekanisme SISKOTKLN dapat dilihat pada gambar

berikut:

Database

SISKOTKLN

Pendaftaran Calon

TKI untuk mengikuti

PAP

Calon TKI (PPTKIS)

Cek

Calon TKI

melengkapi

syarat yang

belum terpenuhi

Mendapat

pembekalan akhir

pemberangkatan

Pembagian KTKLN

kepada TKIyang akan

diberangkatkan

KTKLN

Calon TKI (PPTKIS)

Calon TKI (PPTKIS)

tolak

Ya

Page 102: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

84

Gambar 4.5

Mekanisme SISKOTKLN Sumber: BNP2TKI, 2014

Pada gambar 4.5 di atas, dapat dilihat tahapan proses data calon TKI

yang harus dilalui dalam melakukan penempatan TKI ke Luar Negeri.

Dimana masing-masing stakeholder yang berkepentingan dalam proses

penempatan TKI sesuai dengan fungsi dan wewenangnya dapat terkoneksi

langsung dengan database SISKOTKLN.

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

4.2.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian validitas menggunakan analisis item, dengan

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah

Page 103: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

85

tiap skor butir. Uji validitas instrumen ini menggunakan rumus pearson

product moment dengan bantuan SPSS Statistics versi 16.0.

Adapun hasil perhitungan SPSS Statistics versi 16.0 dapat dilihat

pada tabel berkut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen

No. Item Koefisien korelasi

(r hitung) r tabel Keputusan

1 0,347 0,339 Valid

2 0,899 0,339 Valid

3 0,532 0,339 Valid

4 0,625 0,339 Valid

5 0,624 0,339 Valid

6 0,505 0,339 Valid

7 0,540 0,339 Valid

8 0,401 0,339 Valid

9 0,620 0,339 Valid

10 0,695 0,339 Valid

11 0,428 0,339 Valid

12 0,529 0,339 Valid

13 0,399 0,339 Valid

14 0,382 0,339 Valid

15 0,469 0,339 Valid

16 0,269 0,339 Tidak Valid

17 0,404 0,339 Valid

18 0,339 0,339 Valid

19 0,548 0,339 Valid

20 0,671 0,339 Valid

21 0.383 0,339 Valid

22 0,617 0,339 Valid

23 0,572 0,339 Valid

24 0,619 0,339 Valid

25 0,689 0,339 Valid

26 0,672 0,339 Valid

27 0,525 0,339 Valid

28 0,635 0,339 Valid

29 0,467 0,339 Valid

30 0,586 0,339 Valid

Page 104: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

86

31 0,682 0,339 Valid

32 0,568 0,339 Valid

33 0,606 0,339 Valid

34 0,621 0,339 Valid

35 0,432 0,339 Valid

36 0,427 0,339 Valid

37 0,443 0,339 Valid

38 0,582 0,339 Valid

39 0,644 0,339 Valid

40 0,705 0,339 Valid

Sumber: Peneliti, output SPSS 16.0 yang diolah, 2014

Uji validitas di atas berlaku ketentuan bila koefisien korelasi sama

dengan 0,339 (merupakan rtabel dengan n = 34 pada taraf signifikansi 5%,

dapat dilihat pada tabel nilai-nilai r product moment) atau lebih, maka

instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya, bila koefisien korelasi lebih kecil

dari 0,339, maka instrumen dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel di atas,

terdapat 38 item instrumen dengan skor di atas 0,339 sehingga dinyatakan

valid. Sedangkan, 1 item instrumen dengan skor di bawah 0,339 dinyatakan

tidak valid karena r hitung ≤ r tabel pada tingkat kesalahan sebesar 5%.

Artinya satu item instrumen tersebut dihilangkan dan tidak perlu diganti

karena indikator sudah terukur dari item instrumen lainnya.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Peneliti melakukan uji reliabilias instrumen guna menjaga kehandalan

dari sebuah instrumen atau alat ukur. Instrumen yang dilakukan uji

reliabilitas adalah instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen

yang dinyatakan tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas.

Page 105: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

87

Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan

SPSS Statistics 16.0.

Adapun hasil dari uji reliabilitas yang telah dilakukan dalam

penelitian ini adalah nilai Alpha Cronbach sebesar 0,935. Jika mengacu pada

Siegel yang menggunakan pedoman reliability instrument yaitu sebesar 0,7

dengan ketentuan bahwa instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha > 0,7.

Pada penelitian ini, instrumen dapat dikatakan reliabel karena nilai alphanya

sebesar 0,935 lebih besar dari 0,7. Uji reliabilitas instrumen dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.935 39

Sumber: Peneliti, output SPSS 16.0, 2014

4.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini berdasarkan nilai distribusi

skewness dan kurtosis dengan bantuan piranti lunak Statistic Program For

Social Science (SPSS) versi 16 adalah sebagai berikut:

Page 106: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

88

Tabel 4.3

Uji Normalitas Instrumen

Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

VAR00001 34 -.121 .403 -.947 .788

Valid N (listwise) 34

Sumber: Peneliti, output SPSS 16.0, 2014

Normalitas dapat dipastikan dengan membandingkan antara nilai

statistic skewness dengan Std. Error skewness atau nilai statistik kurtosis

dengan Std. Error kurtosis dimana jika skor ada di data -2 dan 2 maka

distribusi data normal. Dari uji normalitas data instrumen di dapat bahwa

distribusi data adalah normal. Hal ini diketahui berdasarkan skewness sebesar

-0,3 dan kurtosis sebesar -1,2. Apabila digambarkan dengan bentuk

histogram maka dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.6

Hasil Distribusi Data Instrumen Sumber: Peneliti, output SPSS 16.0, 2014

Page 107: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

89

4.3 Deskripsi Data

4.3.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pengguna

SISKOTKLN dari Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia (BP3TKI) Serang yang berjumlah 10 orang, Pengguna

SISKOTKLN dari Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) di Provinsi

Banten yang berjumlah 6 orang dan pegawai pengguna SISKOTKLN dari

Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten yang berjumlah 18 orang.

Sehingga jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 34 orang. Peneliti

menggunakan teknik sampling jenuh atau survey sehingga semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Berikut adalah pengelompokan identitas

responden berdasarkan jenis kelamin usia dan tingkat pendidikan.

Diagram 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.1 di atas dapat diketahui persentase responden

terdiri dari laki-laki sebesar 64% atau sebanyak 21 orang dan perempuan

sebesar 36% atau sebanyak 13 orang.

62%

38%

Laki-laki Perempuan

Page 108: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

90

Diagram 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.2, dapat dilihat bahwa tingkat usia responden

bervariasi dengan rincian tingkat usia 20-30 tahun sebanyak 9 orang (26%),

tingkat usia 31-40 tahun sebanyak 13 orang (38%), tingkat usia 41-50 tahun

sebanyak 5 orang (15%), dan tingkat usia >50 tahun sebanyak 7 orang (21%).

Usia 20-40 tahun merupakan kelompok usia produktif, sedangkan usia 41

tahun ke atas merupakan kelompok usia kurang produktif. Dari

pengelompokkan responden berdasarkan usia tersebut dapat diketahui bahwa

mayoritas responden berada pada usia produktif.

26%

38%

15%

21%

20-30 31-40 41-50 >50

Page 109: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

91

Diagram 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.3 di atas, dapat dijelaskan bahwa pendidikan

akhir untuk S-2 berjumlah 2 orang (6%), untuk tingkat pendidikan S-1

berjumlah 22 orang (65%), dan untuk tingkat pendidikan SMA berjumlah 10

orang (29%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden

mayoritas sudah baik.

4.3.2 Analisis Data

Peneliti melakukan analisis data untuk mendeskripsikan data dari

hasil penyebaran kuesioner kepada responden. Peneliti menguraikannya

dalam bentuk diagram disertai pemaparan dan kesimpulan hasil jawaban

berdasarkan pertanyaan-pertanyan yang dituangkan dalam bentuk kuesioner.

Teori yang digunakan peneliti dalam analisis data adalah teori dari

Delone dan McLean. Dalam teori tersebut terdapat 6 indikator yang diuraikan

peneliti dalam 38 pertanyaan. Skala yang digunakan adalah skala Likert

dengan mengajukan 5 (lima) pilihan jawaban yang memiliki bobot nilai

berbeda yaitu sangat setuju bernilai 5 poin, setuju bernilai 4 poin, kurang

6%

65%

29%

S2 S1 SMA

Page 110: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

92

setuju bernilai 3 poin, tidak setuju bernilai 2 poin, dan sangat tidak setuju

bernilai 1 poin. Dengan asumsi semakin tinggi nilai yang diperoleh maka

semakin efektif pula penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Study pada BP3TKI, PPTKIS dan

Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten). Berikut adalah pemaparan hasil

jawaban responden dari pernyataan yang diajukan melalui kuesioner.

1. System Quality (Kualitas Sistem)

Indikator pertama dalam efektivitas atau kesuksesan suatu sistem

informasi menurut Delone dan McLean adalah system quality (kualitas

sistem) dimana terdapat lima sub indikator. Sub indikator pertama adalah

adaptability (adaptasi) yang dalam penelitian ini memiliki dua item

pertanyaan. Pertanyaan atau pernyataan pertama adalah SISKOTKLN sudah

sesuai dengan perkembangan teknologi. Jawaban responden hasil penelitian

dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.4

SISKOTKLN Sesuai dengan Perkembangan Teknologi Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

32%

62%

6%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 111: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

93

Berdasarkan diagram 4.4, jawaban responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 11 orang (32%), setuju sebanyak 21 orang (62%), kurang

setuju sebanyak 2 orang (6%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Responden mayoritas menjawab setuju, hal ini berarti penerapan

SISKOTKLN sudah sesuai dengan perkembangan teknologi. Penerapan

SISKOTKLN merupakan hal yang baik untuk organisasi menghadapi

perubahan jaman dan lingkungan di era teknologi informasi seperti sekarang.

Namun masih ada yang menjawab kurang setuju karena mengharapkan

SISKOTKLN dapat lebih berkembang lagi sesuai dengan teknologi informasi

yang semakin berkembang pesat.

Pertanyaan kedua sub indikator adaptability (adaptasi) adalah

SISKOTKLN tidak sulit digunakan pegawai. Hasil jawaban responden dapat

dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.5

SISKOTKLN Mudah Digunakan Pengguna

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

35%

65%

0% 0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 112: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

94

Berdasarkan diagram 4.5 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 12 orang (35%), setuju sebanyak 22 orang (65%), kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0% atau tidak ada.

Mayoritas responden menjawab setuju dan lainnya sangat setuju. Hal

ini menandakan bahwa SISKOTKLN mudah untuk digunakan pengguna dan

sosialisasi yang pernah dilakukan dalam penerapan SISKOTKLN untuk

pengguna sukses karena semua pengguna yang mengoperasikan

SISKOTKLN dapat menyesuaikan diri dalam menggunakan SISKOTKLN.

Sub indikator kedua dari system quality (kualitas sistem) yaitu

availability (ketersediaan). Terdapat dua item pertanyaan dalam sub indikator

tersebut. Pertanyaan pertama adalah SISKOTKLN dapat dioperasikan sesuai

dengan fungsi dan tujuannya. Berikut adalah diagram hasil jawaban

responden:

Diagram 4.6

SISKOTKLN Dapat Dioperasikan Sesuai dengan Fungsi dan Tujuannya

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.6 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 10 orang (29%), setuju sebanyak 22 orang (65%), kurang

29%

65%

6%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 113: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

95

setuju sebanyak 2 orang (6%) dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, ini menunjukkan bahwa

SISKOTKLN dapat dioperasikan sesuai fungsi dan tujuannya. Hal tersebut

juga tercermin dari tersedianya sarana dan prasarana seperti PC (Personal

Computer), Printer, Jaringan Intranet, Finger Print dan lainnya pada setiap

instansi pemerintah yang disediakan oleh Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia sehingga pengguna dapat

mengoperasikan SISKOTKLN.

Pertanyaan kedua sub indikator availability (ketersediaan) adalah

SISKOTKLN tersedia setiap saat ketika diperlukan. Jawaban responden dari

pertanyaan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.7

SISKOTKLN Tersedia Setiap Saat ketika Diperlukan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.7 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 12 orang (35%), setuju sebanyak 14 orang (41%), kurang

35%

41%

24%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 114: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

96

setuju sebanyak 8 orang (24%) dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju hal ini menandakan bahwa

SISKOTKLN tersedia setiap saat ketika diperlukan pengguna. Namun ada

cukup banyak responden yang menjawab kurang setuju disebabkan jaringan

intranet sebagai salah satu sarana dalam pengoperasian SISKOTKLN sering

terputus atau mati. Sehingga jika jaringan intranet tidak ada maka

SISKOTKLN tidak bisa digunakan.

Sub indikator ketiga dari system quality (kualitas sistem) adalah

reliability (keandalan). Terdapat dua item pertanyaan pada sub indikator

tersebut. Pertanyaan pertama adalah kemampuan SISKOTKLN dapat

dipercaya/diandalkan dalam perlindungan TKI. Jawaban responden dapat

dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.8

Kemampuan SISKOTKLN Dapat Dipercaya/Diandalkan dalam

Perlindungan TKI

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

18%

59%

23%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 115: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

97

Berdasarkan diagram 4.8, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 6 orang (18%), setuju sebanyak 20 orang (59%), kurang setuju

sebanyak 8 orang (23%) dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju menunjukkan bahwa

SISKOTKLN dapat diandalkan dalam perlindungan TKI. Namun cukup

banyak responden kurang setuju karena walaupun salah satu tujuan dari

penerapan SISKOTKLN adalah usaha untuk perlindungan TKI yang lebih

optimal, permasalahan perlindungan TKI tidak dapat hanya mengandalkan

SISKOTKLN.

Pertanyaan kedua dari sub indikator reliability (keandalan) adalah

SISKOTKLN tahan dari kerusakan. Jawaban responden dapat dijelaskan

pada diagram berikut:

Diagram 4.9

SISKOTKLN Tahan dari Kerusakan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

12%

35%50%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 116: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

98

Berdasarkan diagram 4.9, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 4 orang (12%), setuju sebanyak 12 orang (35%), kurang setuju

sebanyak 17 orang (50%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%) dan

tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas menjawab kurang setuju, hal ini menjelaskan bahwa

tingkat ketahanan SISKOTKLN masih kurang baik dan cukup mudah

mengalami kerusakan. Ini juga terbukti dari hasil observasi peneliti

menemukan sarana dan prasarana SISKOTKLN di beberapa instansi

pemerintah di daerah seperti PC (Personal Computer) yang terinstal aplikasi

SISKOTKLN tidak jarang mengalami kerusakan, dan printer untuk mencetak

KTKLN pada BP3TKI mengalami system error.

Sub indikator keempat dari system quality (kualitas sistem) adalah

response time (kecepatan akses). Terdapat dua item pertanyaan pada

indikator tersebut yaitu pengguna dapat mengakses database penempatan

TKI SISKOTKLN secara cepat. Jawaban responden dapat dilihat pada

diagram berikut:

Page 117: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

99

Diagram 4.10

Pengguna Dapat Mengakses Database SISKOTKLN secara Cepat

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.10 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 4 orang (12%), setuju sebanyak 20 orang (59%), kurang

setuju sebanyak 10 orang (29%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab dapat mengakses database

SISKOTKLN secara cepat. Jawaban ini juga sejalan dengan salah satu tujuan

SISKOTKLN yang melayani penempatan TKI secara cepat, dimana database

SISKOTKLN dapat diakses secara real time. Meskipun demikian, ada cukup

banyak responden yang menjawab kurang setuju. Karena kecepatan akses

yang diterima pengguna dalam menggunakan SISKOTKLN tidak sesuai

dengan yang diharapkan pengguna.

Pertanyaan kedua dari sub indikator response time (kecepatan akses)

adalah pengguna dapat mengakses SISKOTKLN secara lancar. Jawaban

responden dapat dijelaskan pada diagram berikut:

12%

59%

29%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 118: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

100

Diagram 4.11

Pengguna Dapat Mengakses SISKOTKLN secara Lancar

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.11 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 3 orang (9%), setuju sebanyak 19 orang (56%), kurang setuju

sebanyak 11 orang (32%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan tidak ada

yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab dapat mengakses SISKOTKLN

secara lancar. Meskipun demikian masih banyak responden yang menjawab

kurang setuju dan 1 orang menjawab tidak setuju. Hal ini dikarenakan

pengguna masih kerap mengalami gangguan dalam mengakses

SISKOTKLN, seperti gangguan jaringan intranet yang lambat, kesulitan

download dan upload data serta tampilan error saat membuka aplikasi yang

ada dalam SISKOTKLN.

Karena Sub indikator kelima dari system quality (kualitas sistem)

adalah usability (kebergunaan). Dalam sub indikator tersebut terdapat dua

item pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah penerapan SISKOTKLN

9%

56%

32%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 119: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

101

membantu peningkatan kinerja pengguna. Jawaban responden dapat

dijelaskan pada diagram berikut:

Diagram 4.12

Penerapan SISKOTKLN Membantu Peningkatan Kinerja Pengguna

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.12 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 8 orang (23%), setuju sebanyak 24 orang (71%), kurang

setuju sebanyak 2 orang (6%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini berarti bahwa

Penerapan SISKOTKLN berhasil membantu peningkatan kinerja pengguna.

Namun masih ada yang menjawab kurang setuju karena menganggap

penerapan SISKOTKLN belum secara signifikan dapat meningkatkan kinerja

pengguna.

Pertanyaan kedua sub indikator usability (kebergunaan) adalah

penerapan SISKOTKLN dapat mencegah perdagangan manusia (human

23%

71%

6%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 120: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

102

trafficking). Jawaban responden dari pertanyaan tersebut dapat dilihat pada

diagram berikut:

Diagram 4.13

Penerapan SISKOTKLN Dapat Mencegah Perdagangan Manusia

(human trafficking)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.13 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 11 orang (32%), setuju sebanyak 18 orang (53%), kurang

setuju sebanyak 4 orang (12%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%)

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab tidak setuju, hal ini menunjukkan

bahwa penerapan SISKOTKLN mampu mencegah perdagangan manusia.

Akan tetapi masih ada beberapa responden menjawab kurang setuju dan 1

orang menjawab tidak setuju karena beranggapan penerapan SISKOTKLN

tidak mampu untuk mencegah perdagangan manusia. Kasus perdagangan

manusia tidak dapat dicegah dengan menggunakan SISKOTKLN.

32%

53%

12%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 121: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

103

2. Information Quality (Kualitas Informasi)

Indikator kedua dalam efektivitas atau kesuksesan suatu sistem

informasi menurut Delone dan McLean adalah information quality (kualitas

informasi) dimana terdapat lima sub indikator. Sub indikator pertama adalah

completeness (kelengkapan) yang dalam penelitian ini memiliki dua item

pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah semua informasi yang ada dalam

SISKOTKLN lengkap. Jawaban responden adalah sebagai berikut:

Diagram 4.14

Semua Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Lengkap

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.14 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 9 orang (26%), setuju sebanyak 19 orang (56%), kurang

setuju sebanyak 5 orang (15%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%)

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini berarti informasi yang

ada dalam SISKOTKLN sudah lengkap. Meskipun beberapa responden

masih ada yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju hal tersebut

26%

56%

15%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 122: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

104

dikarenakan keinginan responden yang mengharapkan informasi TKI dan

PPTKIS dalam SISKOTKLN lebih banyak dan lengkap.

Pertanyaan kedua sub indikator completeness (kelengkapan) adalah

semua informasi tentang TKI yang dibutuhkan pengguna ada atau tersedia

dalam SISKOTKLN. Jawaban responden dari pertanyaan tersebut dapat

dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.15

Semua Informasi Tentang TKI yang Dibutuhkan Pengguna Ada atau

Tersedia dalam SISKOTKLN

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.15 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 7 orang (20%), setuju sebanyak 20 orang (59%), kurang

setuju sebanyak 6 orang (18%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%)

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

informasi tentang TKI yang dibutuhkan pengguna ada dalam SISKOTKLN.

Namun beberapa responden masih ada yang menjawab kurang setuju dan

20%

59%

18%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 123: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

105

tidak setuju karena menganggap data tentang TKI yang ada dalam

SISKOTKLN belum cukup lengkap dengan yang dibutuhkan pengguna.

Sub indikator kedua dari information quality (kualitas informasi)

adalah ease of understanding (kemudahan untuk dimengerti). Ada dua item

pertanyaan pada sub indikator tersebut. Pertanyaan pertama adalah Informasi

yang ada dalam SISKOTKLN mudah dimengerti. Jawaban responden dapat

dijelaskan pada diagram berikut:

Diagram 4.16

Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Mudah Dimengerti

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.16 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 4 orang (12%), setuju sebanyak 26 orang (76%), kurang

setuju sebanyak 3 orang (9%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%) dan

tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini berarti informasi dalam

SISKOTKLN mudah untuk dimengerti. Namun masih ada responden yang

12%

76%

9%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 124: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

106

menjawab kurang setuju dan tidak setuju karena menganggap tidak semua

informasi dalam SISKOTKLN dapat dimengerti fungsi dan tujuannnya.

Pertanyaan kedua sub indikator ease of understanding (kemudahan

untuk dimengerti) adalah pengguna mudah untuk memahami isi informasi

dalam SISKOTKLN. Jawaban responden dari pertanyaan tersebut dapat

dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.17

Pengguna Mudah untuk Memahami Isi Informasi dalam SISKOTKLN

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.17 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 3 orang (9%), setuju sebanyak 25 orang (76%), kurang setuju

sebanyak 5 orang (12%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%) dan tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas menjawab setuju, hal ini menandakan bahwa isi informasi

dalam SISKOTKLN mudah untuk dipahami. Namun meskipun demikian

masih ada beberapa responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju

karena beranggapan tidak semua isi informasi dalam SISKOTKLN dapat

9%

73%

15%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 125: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

107

dipahami pengguna dan hanya pengguna yang dibidangnya saja yang dapat

memahami isi informasi.

Sub indikator ketiga dari information quality (kualitas informasi)

adalah personalization (personalisasi). Terdapat satu item pertanyaan yaitu isi

informasi tentang TKI dalam SISKOTKLN sesuai dengan yang diinginkan.

Jawaban responden dapat dijelaskan pada diagram berikut:

Diagram 4.18

Isi Informasi Tentang TKI dalam SISKOTKLN Sesuai dengan yang

Diinginkan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.18 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 4 orang (12%), setuju sebanyak 21 orang (62%), kurang

setuju sebanyak 8 orang (23%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%)

dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa isi

informasi tentang TKI sudah sesuai dengan yang diinginkan pengguna.

Namun ada beberapa responden yang menjawab kurang setuju dan tidak

setuju dikarenakan pegawai atau pengguna menginginkan informasi TKI

12%

62%

23%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 126: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

108

lebih banyak tidak hanya informasi penempatan TKI tetapi juga informasi

keberangkatan TKI dan kepulangan TKI sehingga pegawai Dinas

Ketenagakerjaan dapat mengontrol dan mengetahui TKI asal daerahnya

dengan lebih baik.

Sub indikator keempat dari information quality (kualitas informasi)

adalah relevance (relevansi). Terdapat dua item pertanyaan dalam sub

indikator tersebut. Pertanyaan pertama adalah informasi yang ada dalam

SISKOTKLN bermanfaat untuk perlindungan TKI yang lebih optimal.

Berikut adalah diagram jawaban responden:

Diagram 4.19

Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Bermanfaat untuk

Perlindungan TKI yang Lebih Optimal

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.19 diatas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 5 orang (15%), setuju sebanyak 25 orang (73%), kurang

setuju sebanyak 4 orang (12%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

15%

73%

12%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 127: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

109

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

informasi yang ada dalam SISKOTKLN bermanfaat untuk perlindungan TKI

yang lebih optimal. Dengan informasi yang ada dalam SISKOTKLN

pengguna dapat lebih cepat mengetahui identitas TKI. Namun masih ada

beberapa responden yang menjawab kurang setuju karena beranggapan data

tentang TKI dapat dipalsukan sehingga informasi tentang TKI belum tentu

benar adanya.

Pertanyaan kedua sub indikator relevance (relevansi) adalah informasi

yang ada dalam SISKOTKLN relevan (sesuai/cocok). Jawaban responden

dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.20

Informasi yang Ada dalam SISKOTKLN Relevan (Sesuai/Cocok)

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.20 diatas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 2 orang (6%), setuju sebanyak 23 orang (68%), kurang setuju

sebanyak 8 orang (23%), yang menjawab tidak setuju 1 orang (3%) dan tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

6%

68%

23%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 128: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

110

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

informasi yang ada dalam SISKOTKLN relevan. Namun cukup banyak yang

menjawab kurang setuju dan satu orang menjawab tidak setuju hal tersebut

terjadi karena adanya selisih data rekapitulasi penempatan TKI yang ada di

SISKOTKLN dengan yang tercatat secara manual di Dinas Ketenagakerjaan

yang disebabkan oleh banyaknya TKI mandiri yang dapat mengakses dan

menginput data ke SISKOTKLN tanpa harus melalui Dinas Ketenagakerjaan

setempat. Hal ini tentu meragukan responden terhadap relevansi informasi

yang ada dalam SISKOTKLN mengingat tujuan dari SISKOTKLN adalah

mengurangi atau menekan manipulasi data hingga ke titik nol.

Sub indikator keempat dari information quality (kualitas informasi)

adalah security (keamanan). Terdapat dua item pertanyaan dalam sub

indikator tersebut. Pertanyaan pertama adalah keamanan informasi dalam

SISKOTKLN terjaga atau terlindungi dengan baik. Responden menjawab:

Diagram 4.21

Keamanan Informasi dalam SISKOTKLN Terjaga atau Terlindungi

dengan Baik

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

17%

65%

18%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 129: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

111

Berdasarkan diagram 4.21, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 6 orang (17%), setuju sebanyak 22 orang (65%), kurang setuju

sebanyak 6 orang (18%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

informasi yang ada dalam SISKOTKLN terjaga dan terlindungi dengan baik.

Namun ada beberapa responden yang menjawab kurang setuju karena

beranggapan informasi yang tersimpan pada database SISKOTKLN dapat

sewaktu-waktu mengalami kerusakan atau terhapus.

Pertanyaan kedua sub indikator security (keamanan) adalah informasi

dalam SISKOTKLN terjaga kerahasiaannya dari pengguna yang tidak

berhak. Jawaban responden dapat dijelaskan pada diagram berikut:

Diagram 4.22

Informasi dalam SISKOTKLN Terjaga Kerahasiaannya dari Pengguna

yang Tidak Berhak

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.22 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 12 orang (35%), setuju sebanyak 16 orang (47%), kurang

35%

47%

15%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 130: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

112

setuju sebanyak 5 orang (15%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, hal ini

menunjukkan bahwa kerahasiaan informasi dalam SISKOTKLN terjaga

dengan baik tanpa diketahui pengguna yang tidak berhak. Ini terbukti dengan

tidak semua orang dapat mengakses SISKOTKLN secara bebas. Pengguna

harus mempunyai user-ID SISKOTKLN untuk dapat masuk ke dalam situs

SISKOTKLN. Meskipun demikian masih ada responden yang menjawab

kurang setuju dan tidak setuju karena masih ditemukan orang yang tidak

berkepentingan dapat mengakses SISKOTKLN.

3. Service Quality (Kualitas Pelayanan)

Indikator ketiga dalam efektivitas atau kesuksesan suatu sistem

informasi menurut Delone dan McLean adalah service quality (kualitas

pelayanan) dimana terdapat tiga sub indikator. Sub indikator pertama adalah

assurance (jaminan) yang dalam penelitian ini memiliki dua item pertanyaan.

Pertanyaan pertama adalah pelayanan SISKOTKLN yang diberikan dapat

dipertanggungjawabkan. Jawaban responden dapat dijelaskan pada diagram

berikut:

Page 131: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

113

Diagram 4.23

Pelayanan SISKOTKLN yang Diberikan Dapat

Dipertanggungjawabkan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.23 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 8 orang (20%), setuju sebanyak 23 orang (57%), kurang

setuju sebanyak 8 orang (20%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pelayanan SISKOTKLN dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Namun

masih ada yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju karena responden

masih ragu terhadap kreadibilitas atas pelayanan SISKOTKLN yang

diberikan.

Pertanyaan kedua sub indikator assurance (jaminan) adalah pengelola

SISKOTKLN memiliki kemampuan yang baik dalam pekerjaan mereka.

Jawaban responden dapat ditunjukkan pada diagram berikut:

20%

57%

20%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 132: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

114

Diagram 4.24

Pengelola SISKOTKLN Memiliki Kemampuan yang Baik dalam

Pekerjaan Mereka

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.24 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 7 orang (20%), setuju sebanyak 22 orang (65%), kurang

setuju sebanyak 5 orang (15%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pengelola SISKOTKLN memiliki kemampuan yang baik dalam pelayanan

SISKOTKLN. Meskipun demikian beberapa responden masih ada yang

menjawab kurang setuju karena beranggapan tidak semua pegawai yang

mengelola SISKOTKLN memiliki kemampuan yang baik dibidangnya atau

kompeten.

Sub indikator kedua dari service quality (kualitas pelayanan) adalah

Empathy (kepedulian). Terdapat dua item pertanyaan dalam sub indikator ini.

Pertanyaan pertama adalah pengguna mudah melakukan komunikasi dengan

20%

65%

15%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 133: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

115

pengelola SISKOTKLN. Jawaban responden atas pertanyaan tersebut dapat

dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.25

Pengguna Mudah Melakukan Komunikasi dengan Pengelola

SISKOTKLN

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.25 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 6 orang (18%), setuju sebanyak 18 orang (53%), kurang

setuju sebanyak 9 orang (26%), tidak ada yang menjawab tidak setuju dan 1

orang (3%) menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pengguna mudah melakukan komunikasi dengan pengelola SISKOTKLN.

Namun cukup banyak responden yang menjawab kurang setuju dan 1 orang

menjawab sangat tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa beberapa

responden mengalami kesulitan komunikasi dengan pengelola. Hal ini

dikarenakan kesibukan pengelola pada kegiatan lain di instansi dan tidak

cukup banyak pengelola yang bertugas mengelola SISKOTKLN.

18%

53%

26%

0% 3%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 134: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

116

Pertanyaan kedua pada sub indikator empathy (kepedulian) adalah

pengelola SISKOTKLN peduli terhadap kebutuhan pengguna. Jawaban

pertanyaan dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.26

Pengelola SISKOTKLN Peduli terhadap Kebutuhan Pengguna

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.26 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 7 orang (20%), setuju sebanyak 20 orang (59%), kurang

setuju sebanyak 7 orang (21%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pengelola SISKOTKLN peduli terhadap pengguna. Kepedulian pengelola

terhadap pengguna juga ditunjukkan dengan adanya pelayanan helpdesk pada

Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

yang dilakukan selama 24 jam. Namun meskipun demikian cukup banyak

yang menjawab kurang setuju karena beranggapan bahwa adanya tenaga

helpdesk tidak cukup mampu menunjukkan kepedulian terhadap pengguna.

20%

59%

21%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 135: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

117

Sub indikator kedua dari service quality (kualitas pelayanan) adalah

responsiveness (kesigapan). Terdapat dua item pertanyaan dalam sub

indikator ini. Pertanyaan pertama adalah pengelola SISKOTKLN sigap

merespon kesulitan pengguna SISKOTKLN. Jawaban responden dapat

dijelaskan pada diagram berikut:

Diagram 4.27

Pengelola SISKOTKLN Sigap Merespon Kesulitan Pengguna

SISKOTKLN

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.27 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 6 orang (18%), setuju sebanyak 18 orang (53%), kurang

setuju sebanyak 10 orang (29%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pengelola SISKOTKLN sigap merespon kesulitan pengguna. Namun cukup

banyak responden yang menjawab kurang setuju. Responden menilai respons

yang ditunjukkan pengelola terhadap kesulitan pengguna masih kurang sigap.

Kurang sigapnya pengelola SISKOTKLN juga tercermin dari telatnya

18%

53%

29%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 136: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

118

pembayaran jaringan intranet di Dinas Ketenagakerjaan dan lambatnya

respon pengelola dalam melayani keluhan pengguna.

Pertanyaan kedua sub indikator responsiveness (kesigapan) adalah

pengelola SISKOTKLN cepat dalam memberikan bantuan/ perbaikan

masalah sistem. Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.28

Pengelola SISKOTKLN Cepat dalam Memberikan Bantuan/ Perbaikan

Masalah Sistem

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.28 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 4 orang (12%), setuju sebanyak 18 orang (53%), kurang

setuju sebanyak 11 orang (32%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan

tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pengelola SISKOTKLN cepat dalam memberikan bantuan/ perbaikan

masalah sistem. Namun cukup banyak responden yang menjawab kurang

setuju dan 1 orang menjawab tidak setuju karena menganggap respon yang

diberikan pengelola kurang cepat. Hal ini dikarenakan tenaga helpdesk di

12%

53%

32%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 137: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

119

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

hanya berjumlah dua orang dan jumlah tenaga IT di Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Serang hanya satu

orang. Kondisi tersebut dapat menjadi kendala manakala terjadi kerusakan

sistem tidak cukup orang yang dapat menangani sehingga proses perbaikan

berlangsung kurang cepat.

4. Use (Penggunaan)

Indikator keempat dalam efektivitas atau kesuksesan suatu sistem

informasi menurut Delone dan McLean adalah use (penggunaan) dengan tiga

sub indikator. Sub indikator pertama adalah nature of use (sifat penggunaan)

yang dalam penelitian ini memiliki dua item pertanyaan. Pertanyaan pertama

adalah pengguna menggunakan SISKOTKLN sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Jawaban responden dapat dijelaskan pada diagram berikut:

Diagram 4.29

Pengguna Menggunakan SISKOTKLN Sesuai dengan Tujuan yang

Diharapkan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

20%

65%

15%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 138: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

120

Berdasarkan diagram 4.29, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 7 orang (20%), setuju sebanyak 22 orang (65%), kurang setuju

sebanyak 5 orang (15%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, ini menunjukkan bahwa

pengguna menggunakan SISKOTKLN sudah sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Meskipun demikian beberapa responden masih ada yang

menjawab kurang setuju dikarenakan SISKOTKLN yang merupakan salah

satu bentuk teknologi informasi dalam registrasi penempatan TKI belum

sepenuhnya mampu mencapai tertib administrasi yang diharapkan.

Pertanyaan kedua sub indikator nature of use (sifat penggunaan)

adalah penggunaan SISKOTKLN tepat dengan maksud yang diinginkan.

Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.30

Penggunaan SISKOTKLN Tepat dengan Maksud yang Diinginkan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

26%

68%

6%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 139: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

121

Berdasarkan diagram 4.30, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 9 orang (31%), setuju sebanyak 23 orang (62%), kurang setuju

sebanyak 2 orang (7%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, ini menunjukkan bahwa

penggunaan SISKOTKLN sudah tepat dengan maksud yang diinginkan.

Namun masih ada yang menjawab kurang setuju karena beranggapan belum

semua tujuan atau maksud yang diinginkan pengguna dari penggunaan

SISKOTKLN tercapai.

Sub indikator kedua dari use (penggunaan) adalah navigation patterns

(pola navigasi). Terdapat dua item pertanyaan dalam sub indikator ini.

Pertanyaan pertama adalah tampilan aplikasi SISKOTKLN mudah untuk

dimengerti. Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.31

Tampilan Aplikasi SISKOTKLN Mudah untuk Dimengerti

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

21%

79%

0% 0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 140: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

122

Berdasarkan diagram 4.31, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 7 orang (21%), setuju sebanyak 27 orang (79%), kurang setuju,

tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0% atau tidak ada.

Mayoritas responden menjawab setuju dan lainnya sangat setuju, ini

menunjukkan bahwa tampilan aplikasi SISKOTKLN mudah untuk

dimengerti. Tampilan aplikasi SISKOTKLN ini memudahkan pengguna

untuk menginput data maupun mencari data.

Pertanyaan kedua sub indikator navigation patterns (pola navigasi)

adalah navigasi/ petunjuk dalam aplikasi SISKOTKLN mudah dipahami.

Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.32

Navigasi/ Petunjuk dalam Aplikasi SISKOTKLN Mudah Dipahami

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.32 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 5 orang (15%), setuju sebanyak 26 orang (76%), kurang

setuju sebanyak 3 orang (9%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

15%

76%

9%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 141: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

123

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

petunjuk yang ada dalam aplikasi SISKOTKLN tidak sulit dipahami.

Meskipun masih ada tiga orang yang masih menjawab kurang setuju karena

meragukan bahwa semua pengguna SISKOTKLN atau pegawai dapat

memahami petunjuk pada aplikasi SISKOTKLN.

Sub indikator ketiga dari use (penggunaan) adalah number of

transactions execyted (jumlah transaksi yang dapat diselesaikan). Ada dua

item pertanyaan dalam sub indikator ini. Pertanyaan pertama adalah

penggunaan SISKOTKLN membuat banyak pekerjaan penempatan TKI

dapat ditangani. Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.33

Penggunaan SISKOTKLN Membuat Banyak Pekerjaan Penempatan

TKI Dapat Ditangani

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.33 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 7 orang (21%), setuju sebanyak 18 orang (53%), kurang

21%

53%

26%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 142: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

124

setuju sebanyak 9 orang (26%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, ini menunjukkan bahwa

dengan menggunakan SISKOTKLN pekerjaan penempatan TKI dapat lebih

banyak ditangani. Meskipun demikian, cukup banyak responden yang

menjawab kurang setuju dikarenakan tidak semua pekerjaan berkaitan

dengan penempatan TKI dapat ditangani dengan menggunakan

SISKOTKLN.

Pertanyaan kedua sub indikator number of transactions executed

(jumlah transaksi yang dapat diselesaikan) adalah penggunaan SISKOTKLN

dapat lebih banyak menyelesaikan transaksi penempatan TKI. Jawaban

responden atas pertanyaan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.34

Penggunaan SISKOTKLN Dapat Lebih Banyak Menyelesaikan

Transaksi Penempatan TKI

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.34 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 7 orang (20%), setuju sebanyak 20 orang (59%), kurang

20%

59%

21%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 143: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

125

setuju sebanyak 7 orang (21%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, ini menunjukkan bahwa

penggunaan SISKOTKLN dapat lebih banyak menyelesaikan transaksi

penempatan TKI karena verifikasi data TKI dapat dilakukan secara otomatis

dengan bantuan SISKOTKLN, sehingga penyelesaian transaksi penempatan

TKI bisa lebih banyak. Meskipun demikian masih ada yang menjawab

kurang setuju atau ragu karena banyak tidaknya transaksi yang diselesaikan

juga bergantung pada kemampuan kerja pegawai.

5. User Satisfaction (Kepuasan Pengguna)

Indikator kelima dalam efektivitas atau kesuksesan suatu sistem

informasi menurut Delone dan McLean adalah user satisfaction (kepuasan

pengguna). Pada indikator ini terdapat dua item pertanyaan. Pertanyaan

pertama adalah pengguna tertarik untuk sering mengakses SISKOTKLN.

Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.35

Pengguna Tertarik untuk Sering Mengakses SISKOTKLN

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

6%

50%

41%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 144: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

126

Berdasarkan diagram 4.35, responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 2 orang (6%), setuju sebanyak 17 orang (50%), kurang setuju

sebanyak 14 orang (41%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan tidak ada

yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

pengguna tertarik untuk sering mengakses SISKOTKLN. Meskipun demikian

banyak juga responden yang menjawab kurang setuju hal ini menunjukkan

bahwa responden ragu untuk sering mengakses SISKOTKLN mengingat

jumlah TKI di tiap daerah yang berbeda-beda dan terbatasnya informasi

tentang PPTKIS.

Pertanyaan kedua indikator user satisfaction (kepuasan pengguna)

adalah pertanyaan langsung mengenai kepuasan pengguna yaitu

SISKOTKLN sudah memenuhi kepuasan pengguna. Jawaban responden

dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.36

SISKOTKLN Sudah Memenuhi Kepuasan Pengguna

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

3%

44%

50%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 145: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

127

Berdasarkan diagram 4.36 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 1 orang (3%), setuju sebanyak 15 orang (44%), kurang setuju

sebanyak 17 orang (50%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan tidak ada

yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab kurang setuju, ini menandakan bahwa

pengguna kurang puas dalam menggunakan SISKOTKLN. Pengguna

mengharapkan SISKOTKLN sebagai sistem informasi bisa digunakan

dengan lebih baik lagi tanpa banyak kendala dan kemanfaatan dari

penggunaan SISKOTKLN dapat terus bertambah. Namun meskipun

demikian cukup banyak yang menjawab setuju atau sudah puas dengan

SISKOTKLN saat ini.

6. Net Benefit (Kemanfaatan)

Indikator keenam dalam efektivitas atau kesuksesan suatu sistem

informasi menurut Delone dan McLean adalah net benefit (kemanfaatan)

dengan tiga sub indikator. Sub indikator pertama adalah cost savings

(penghematan biaya) yang dalam penelitian ini memiliki dua item

pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah penerapan SISKOTKLN dapat

menghemat biaya. Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Page 146: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

128

Diagram 4.37

Penerapan SISKOTKLN Dapat Menghemat Biaya

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.37 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 3 orang (9%), setuju sebanyak 19 orang (56%), kurang setuju

sebanyak 10 orang (29%), tidak setuju sebanyak 2 orang (6%) dan tidak ada

yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

penerapan SISKOTKLN dapat menghemat biaya yang dikeluarkan organisasi

karena dengan penerapan SISKOTKLN melalui sistem online koordinasi

antar instansi dan pelaporan TKI dapat dengan mudah dilakukan tanpa biaya

yang mahal mengingat sistem online sudah banyak digunakan di era

teknologi informasi seperti sekarang. Meskipun demikian cukup banyak

responden yang menjawab kurang setuju dan dua orang menjawab tidak

setuju karena beranggapan penerapan SISKOTKLN justru membutuhkan

biaya.

9%

56%

29%

6%

0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 147: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

129

Pertanyaan kedua sub indikator cost savings (penghematan biaya)

adalah penerapan SISKOTKLN dapat mewujudkan penempatan TKI yang

murah. Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.38

Penerapan SISKOTKLN Dapat Mewujudkan Penempatan TKI yang

Murah

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.38 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 7 orang (21%), setuju sebanyak 16 orang (47%), kurang

setuju sebanyak 10 orang (29%), tidak setuju sebanyak 1 orang (3%) dan

tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, hal ini

menunjukkan bahwa penerapan SISKOTKLN sudah dapat mewujudkan

penempatan TKI yang murah. Ini juga sejalan dengan salah satu tujuan dari

SISKOTKLN agar pemangku kepentingan (stakeholder) terkait dapat

memberikan pelayanan penempatan TKI yang murah. Meskipun demikian

masih ada beberapa responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju

karena beranggapan pelayanan penempatan TKI yang dilakukan dengan

21%

47%

29%

3% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 148: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

130

SISKOTKLN kurang dapat mewujudkan pelayanan penempatan TKI yang

murah.

Sub indikator kedua dari net benefits (kemanfaatan) adalah reduced

search costs (mengurangi biaya pencarian). Ada dua item pertanyaan dalam

sub indikator ini. Pertanyaan pertama adalah penerapan SISKOTKLN dapat

mengurangi biaya pencarian informasi. Jawaban responden dapat dilihat pada

diagram berikut:

Diagram 4.39

Penerapan SISKOTKLN Dapat Mengurangi Biaya Pencarian Informasi

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.39 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 10 orang (29%), setuju sebanyak 16 orang (47%), kurang

setuju sebanyak 8 orang (24%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, hal ini

menunjukkan bahwa penerapan SISKOTKLN dapat mengurangi biaya

pencarian informasi. Meskipun demikian masih ada beberapa responden yang

29%

47%

24%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 149: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

131

menjawab ragu SISKOTKLN dapat digunakan untuk mengurangi biaya

pencarian informasi.

Pertanyaan kedua sub indikator reduced search costs (mengurangi

biaya pencarian) adalah pencarian informasi dengan menggunakan

SISKOTKLN relatif lebih murah. Jawaban responden dapat dilihat pada

diagram berikut:

Diagram 4.40

Pencarian Informasi dengan Menggunakan SISKOTKLN Relatif Lebih

Murah

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.40 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 11 orang (32%), setuju sebanyak 13 orang (38%), kurang

setuju sebanyak 10 orang (30%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju, hal ini

menunjukkan bahwa pencarian informasi dengan menggunakan

SISKOTKLN relatif lebih murah. Terlebih dengan SISKOTKLN pengguna

dapat lebih mudah mendapatkan informasi tentang TKI tanpa harus

32%

38%

30%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 150: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

132

direpotkan dengan mengirim surat jika ingin mengetahui informasi atau data

tentang penempatan TKI.

Sub indikator ketiga dari net benefits (kemanfaatan) adalah times

savings (penghematan waktu). Ada dua item pertanyaan dalam sub indikator

ini. Pertanyaan pertama adalah penerapan SISKOTKLN dapat menghemat

waktu dalam bekerja. Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.41

Penerapan SISKOTKLN Dapat Menghemat Waktu dalam Bekerja

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.41 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 13 orang (38%), setuju sebanyak 20 orang (59%), kurang

setuju sebanyak 1 orang (3%), tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak

0% atau tidak ada.

Mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju, ini

menunjukkan bahwa SISKOTKLN sangat membantu pengguna dalam

menghemat waktu dalam bekerja. Ini juga terbukti dengan pendapat

pengguna yang mengatakan sebelum menggunakan SISKOTKLN pekerjaan

38%

59%

3% 0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 151: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

133

penempatan TKI seperti mengetik data TKI dan membuat surat rekomendasi

paspor dilakukan secara manual sedangkan setelah penerapan SISKOTKLN

hal tersebut dapat dilakukan secara otomatis.

Pertanyaan kedua sub indikator times savings (penghematan waktu)

adalah penerapan SISKOTKLN dapat mempercepat pekerjaan pengguna.

Jawaban responden dapat dilihat pada diagram berikut:

Diagram 4.42

Penerapan SISKOTKLN Dapat mempercepat pekerjaan Pengguna

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.42 di atas, responden yang menjawab sangat

setuju sebanyak 13 orang (38%), setuju sebanyak 19 orang (56%), kurang

setuju sebanyak 2 orang (6%), dan tidak ada yang menjawab tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

Mayoritas responden menjawab setuju, hal ini menunjukkan bahwa

penerapan SISKOTKLN dapat mempercepat pekerjaan pengguna karena

SISKOTKLN yang terintegrasi dengan instansi atau stakeholder terkait

penempatan TKI memudahkan pengguna untuk mencari informasi dan

38%

56%

6%

0% 0%

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak setuju

Page 152: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

134

memverifikasi data tanpa harus kesulitan mencari data atau informasi pada

tumpukan kertas dokumen. Kemudahan ini tentu dapat mempercepat

pekerjaan pengguna. Walaupun masih ada responden yang ragu atau kurang

setuju karena menganggap kecepatan pekerjaan bergantung pada kemampuan

pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan dan kemampuan sistem dalam

beroperasi.

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang berjudul “Efektivitas Penerapan Sistem

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Study pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten)” adalah sebagai berikut:

H0 :“Tingkat Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Study pada BP3TKI, PPTKIS dan

Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) lebih kecil atau sama dengan

65%”

Ha :“Tingkat Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Study pada BP3TKI, PPTKIS dan

Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) lebih besar dari 65%”.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah menggunakan uji hioptesis

t-test one sample dengan bentuk hipotesis uji pihak kanan. Adapun penghitungan

pengujian hipotesis tersebut yaitu sebagai berikut:

Page 153: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

135

Skor ideal untuk instrumen variabel efektivitas adalah 5 x 39 x 34 = 6630

(5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada menurut skala Likert, 39 =

jumlah item pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada) dengan

nilai mean/ nilai rata-ratanya adalah 6630 : 34 = 195. Mengingat hipotesis pada

penelitian ini adalah lebih kecil atau sama dengan 65% dari nilai ideal, ini berarti

bahwa nilai yang dihipotesiskan adalah 0,65 x 6630 : 34 = 127. Ho untuk

memprediksi µ lebih kecil atau sama dengan 65% dari skor ideal. Ha untuk

memprediksi µ lebih besar dari 65%. Hipotesis statistiknya dapat ditulis dengan

rumus:

H0 : µ ≤ 65% ≤ 0,65 x 6630 : 34 = 127

Ha : µ > 65% > 0,65 x 6630 : 34 = 127

Diketahui:

= : 34 = 5285 : 34 = 155

µ0 = 127

n = 34

S =

1

2

n

xx= 13,6

Ditanya: t ?

Jawab:

t =

n

s

x = =

= = 12,01

Page 154: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

136

Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel dengan

derajat kebebasan (dk) = (n – 1) = (34 – 1) = 33 dan taraf kesalahan = 5% (0,05)

untuk uji satu pihak kanan (one tail test) didapat nilai ttabel yaitu 1,692. Karena

nilai thitung lebih besar dari pada nilai ttabel (12,01 > 1,692) dan jatuh pada daerah

penerimaan Ha, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Study pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) dari hasil perhitungan populasi ditemukan

bahwa:

Tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN = 6630

5285x 100% =79%

Jadi telah diketahui bahwa tingkat Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Study

pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) adalah

sebesar 79%. Berikut adalah gambar kurva penerimaan dan penolakan hipotesis.

0 1,692 12,01

65% 79%

Gambar 4.7

Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis untuk Uji Hipotesis Pihak

Kanan

Page 155: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

137

4.5 Pengukuran Efektivitas

Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan metode Likert

Sumamating Rating (LSR), nilai batas bawah (B) dan nilai batas atas (A) dihitung

dengan menggunakan rumus (Azwar, 1988:29):

B= 34 x 1 x 39 = 1326

A= 34 x 5 x 39 = 6630

Setelah penentuan batas bawah dan batas atas maka selanjutnya

menentukan nilai kuartil diantara B dan A dengan perhitungan sebagai berikut:

Quartil I (Q1) = 1326 + 4

5304 = 2652

Quartil II (Q2) = 1326 + 2

5304 = 3978

Quartil III (Q3) = 1326 + 5304 x 4

3 = 5304

Keterangan:

n = 6630 – 1326 = 5304

Penarikan kesimpulan tingkat efektivitas dalam metode LSR adalah

dengan melihat posisi jumlah dari perhitungan skor kuesioner pada quartil yang

ada diantara lain batas bawah (B) dan nilai batas atas (A) dengan ketentuan:

Tabel 4.3

Tingkat Keefektivan Penerapan SISKOTKLN

Posisi jumlah Tingkat keefektivan Persentase

1326 s/d 2652 Sangat tidak efektif 20 - 40

>2652 s/d 3978 Tidak efektif >40 - 60

>3978 s/d 5304 Efektif >60 - 80

>5304 Sangat efektif >80

Page 156: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

138

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Rumusan masalah yang menjadi kajian peneliti adalah berapa besar tingkat

efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten). Untuk menjawab rumusan masalah tersebut

dapat dilihat pada penghitungan pengujian hipotesis t-test one sample dengan uji

pihak kanan dimana hasilnya adalah nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dan hal

itu dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN lebih besar dari

prediksi lebih kecil atau sama dengan 65% yaitu mencapai 79%.

Setelah mengetahui tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) yaitu sebesar

79% maka selanjutnya peneliti menganalisis dimensi efektivitas penerapan

SISKOTKLN yaitu sebagai berikut:

Pertama adalah kualitas sistem dengan skor ideal instrumen adalah 5 x 10

x 34 = 1700. (5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada, 10 = jumlah item

pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada). Sedangkan nilai skor

dari hasil penelitian adalah sebesar 1371. Dengan demikian nilai efektivitas dari

kualitas sistem adalah 1371 : 1700 = 0,80 atau 80%.

Kedua adalah kualitas informasi dengan skor ideal instrumen adalah 5 x 9

x 34 = 1530. (5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada, 9 = jumlah item

pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada). Sedangkan nilai skor

Page 157: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

139

dari hasil penelitian adalah sebesar 1212. Dengan demikian nilai efektivitas dari

kualitas informasi adalah 1212 : 1530 = 0,79 atau 79%.

Ketiga adalah kualitas pelayanan dengan skor ideal instrumen adalah 5 x 6

x 34 = 1020. (5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada, 6 = jumlah item

pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada). Sedangkan nilai skor

dari hasil penelitian adalah sebesar 804. Dengan demikian nilai efektivitas dari

kualitas pelayanan adalah 840 : 1020 = 0,78 atau 78%.

Keempat adalah penggunaan dengan skor ideal instrumen adalah 5 x 6 x

34 = 1020. (5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada, 6 = jumlah item

pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada). Sedangkan nilai skor

dari hasil penelitian adalah sebesar 832. Dengan demikian nilai efektivitas dari

penggunaan adalah 832 : 1020 = 0,81 atau 81%.

Kelima adalah kepuasan pengguna dengan skor ideal instrumen adalah 5 x

2 x 28 = 340. (5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada, 2 = jumlah item

pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada). Sedangkan nilai skor

dari hasil penelitian adalah sebesar 240. Dengan demikian nilai efektivitas dari

kepuasan pengguna adalah 240 : 340 = 0,70 atau 70%.

Keenam adalah kemanfaatan dengan skor ideal instrumen adalah 5 x 6 x

34 = 1020. (5 = nilai tertinggi dari item pertanyaan yang ada, 6 = jumlah item

pertanyaan yang ada, dan 34 = jumlah responden yang ada). Sedangkan nilai skor

dari hasil penelitian adalah sebesar 826. Dengan demikian nilai efektivitas dari

kemanfaatan adalah 826 : 1020 = 0,80 atau 80%.

Page 158: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

140

5285

4.7 Pembahasan

Berdasarkan hasil penghitungan dan pengujian hipotesis dengan uji t-test

one sampel pihak kanan menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, dimana

dari hasil perhitungan variabel penelitian yang dilakukan dengan cara membagi

skor total hasil penelitian (5285) dengan skor ideal instrumen (6630) didapat

bahwa tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan

dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan

Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) adalah sebesar 5285 : 6630 = 0,79

atau 79% lebih besar dari angka yang dihipotesiskan, yaitu lebih kecil dari 65%.

Hal ini berarti penerapan SISKOTKLN telah berjalan efektif. Secara kontinum

dapat dibuat dalam kategori sebagai berikut:

sangat tidak efektif tidak efektif efektif sangat efektif

2652 3978 5304 > 5304

Hasil penelitian mengenai efektivitas penerapan SISKOTKLN yang

menunjukkan efektif di atas, dikaji dengan menggunakan teori efektivitas sistem

informasi dari Delone dan McLean (2003:9) mengingat SISKOTKLN merupakan

salah satu bentuk dari sistem berbasis teknologi informasi. Menurut Delone dan

McLean ada 6 dimensi yang menentukan kesuksesan atau efektivitas suatu sistem

informasi yaitu: system quality (kualitas sistem), information quality (kualitas

informasi), service quality (kualitas pelayanan), use (penggunaan), user

satisfaction (kepuasan pengguna), net benefits (kemanfaatan).

Page 159: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

141

Menjawab rumusan masalah yang terdapat pada Bab I yaitu berapa besar

tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI, PPTKIS dan Dinas

Ketenagakerjaan di Provinsi Banten), hasil perhitungan dan hasil uji hipotesis

menyatakan bahwa tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) adalah sebesar 79%.

Artinya penerapan SISKOTKLN telah berjalan efektif.

Efektivitas atau kesuksesan SISKOTKLN ini tidak lepas dari terpenuhinya

dimensi efektivitas sistem informasi dari Delone dan McLean dimana peneliti

menggunakan teori ini untuk mengukur atau menilai efektivitas penerapan

SISKOTKLN.

Dimensi atau indikator pertama dari Delone dan McLean adalah kualitas

sistem. Kualitas sistem berkaitan dengan evaluasi sistem pengolahan informasi itu

sendiri. Kualitas sistem juga berguna untuk mengukur keberhasilan teknis. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem pada SISKOTKLN sudah baik.

Responden menilai SISKOTKLN dapat beradaptasi dengan baik, sarana dan

prasarana yang dibutuhkan dalam penerapan SISKOTKLN juga disediakan

dengan sangat baik oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia meskipun secara teknis penggunaan, terkadang masih ditemui

sedikit kendala pada jaringan. Penerapan SISKOTKLN yang merupakan sistem

pendataan online mampu memberikan pengawasan secara sistemik sehingga

proses penempatan dan perlindungan TKI dapat dilakukan secara optimal.

Page 160: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

142

Dimensi kedua adalah kualitas informasi. Kualitas informasi berkaitan

dengan output sistem informasi. Kualitas informasi juga berguna untuk

mengetahui sejauh mana informasi tersebut dapat memenuhi harapan dan

kebutuhan pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas informasi

pada SISKOTKLN sudah baik. Informasi dalam SISKOTKLN memuat data

tentang TKI dan PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta). Dalam data

seorang TKI memuat 52 item yang menjelaskan identitas TKI. Identitas TKI

tersebut berguna untuk pendataan TKI yang lebih baik sehingga ketika terjadi

permasalahan menyangkut TKI, identitas TKI yang bermasalah bisa dengan cepat

diketahui. Kelengkapan informasi dan data yang akurat sangat diperlukan dalam

hal ini. Responden mengharapkan informasi tentang TKI dapat lebih banyak dan

tidak ada lagi kesalahan data TKI seperti ketidaksesuaian nama dan tanggal lahir

TKI dalam SISKOTKLN dengan data paspor TKI, dan ketidaksesuaian data

agency dalam SISKOTKLN dengan Surat Pengantar Rekrut TKI. Kesinkronan

data TKI ini sangat penting agar manfaat dari informasi dapat lebih dirasakan

pengguna dan kualitas informasi yang ada dalam SISKOTKLN bisa lebih baik.

Dimensi ketiga adalah kualitas pelayanan. Pelayanan adalah aktivitas yang

tidak kasat mata akibat adanya interaksi pengguna dan pengelola pemberi

pelayanan. Kualitas pelayanan berguna untuk mengakses harapan pengguna dan

persepi mengenai kualitas pelayanan dalam organisasi. Pada penelitian ini,

responden menilai pelayanan SISKOTKLN sudah baik. Pelayanan SISKOTKLN

dapat dipertanggungjawabkan dengan baik karena pegawai atau pengelola

SISKOTKLN memiliki kemampuan yang baik terhadap pekerjaan yang

Page 161: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

143

dilakukan. Pengelola SISKOTKLN juga menyediakan jasa pelayanan helpdesk

yang dapat dilakukan selama 24 jam. Meskipun terkadang pengguna masih

kesulitan komunikasi dengan pengelola sehingga respon yang diberikan pengelola

dinilai tidak cukup sigap. Kepedulian dan kesigapan pengelola sangat penting

pada pelayanan, mengingat proses penempatan TKI harus cepat dilaksanakan agar

proses penempatan TKI tidak memakan waktu lama karena jika terjadi masalah

pada SISKOTKLN, secara otomatis pelayanan penempatan TKI tidak dapat

dilakukan. Akibatnya proses penempatan TKI menjadi tertunda.

Dimensi yang keempat adalah penggunaan. Penggunaan berkaitan dengan

penggunaan output dari sistem informasi oleh penerima. Penggunaan ini

bermaksud untuk mengukur tujuan atau maksud dari penggunaan sistem

informasi. Responden menilai penggunaan SISKOTKLN sebagai sistem informasi

sudah sangat tepat. SISKOTKLN yang dirancang untuk meningkatkan pelayanan

TKI dapat digunakan dengan baik sesuai maksud dan tujuannya. SISKOTKLN

mudah digunakan dan dapat mempercepat pekerjaan pengguna. Meskipun

demikian, pengguna mengharapkan pengembangan sistem dapat terus dilakukan

sehingga manfaat dari penggunaan dapat bertambah.

Dimensi yang kelima adalah kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna

berkaitan dengan respon penerima atau pengguna terhadap penggunaan output

dari sistem informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sudah puas

dengan SISKOTKLN saat ini karena SISKOTKLN dapat membantu

meningkatkan kinerja pengguna meskipun terkadang masih dijumpai kendala

dalam pengoperasian dan belum secara optimal memenuhi keinginan pengguna.

Page 162: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

144

Dimensi yang keenam adalah kemanfaatan. Kemanfaatan merupakan

dampak atau manfaat dari aktivitas penerapan sistem informasi. Kemanfatan

SISKOTKLN menurut responden sudah baik. SISKOTKLN yang merupakan

sistem online pendataan dan administrasi penempatan TKI mempunyai dampak

yang positif bagi pelayanan dan kinerja organisasi. SISKOTKLN yang dapat

diakses secara online mampu menghemat waktu dan biaya. Pengguna dapat

dengan cepat mengetahui informasi tentang TKI. SISKOTKLN mengintegrasikan

data tentang TKI antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga dengan penerapan

SISKOTKLN koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat dilakukan

dengan baik.

Secara keseluruhan efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) termasuk dalam kategori

efektif yaitu 79%. Efektivitas menurut Mahsun (2006:182) merupakan hubungan

antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.

Tujuan atau sasaran dari SISKOTKLN menurut Peraturan Ka. Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia No. PER-

26/KA/X11/2013, tentang pedoman pelaksanaan SISKOTKLN yaitu: (1)

tersedianya pelayanan penempatan TKI secara layak, cepat, murah, dan efisien

sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku berbasis teknologi informasi,

(2) tersedianya pelayanan penerbitan KTKLN secara online di BP3TKI dan

P4TKI seluruh Indonesia, (3) tersedianya database penempatan TKI yang bekerja

Page 163: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

145

di luar negeri yang dapat diakses dimana saja secara sistem online dan real time,

sehingga perlindungan yang diberikan kepada TKI dapat lebih optimal.

Jika mengkaji tujuan dan sasaran SISKOTKLN diatas, dari penelitian

dapat dilihat bahwa sasaran nomor (1) dari SISKOTKLN sudah berjalan efektif.

Ini tercermin dari jawaban responden pada dimensi kemanfaatan dimana

mayoritas responden menilai atau setuju bahwa dengan penerapan SISKOTKLN

pelayanan penempatan TKI dapat lebih cepat dan hemat biaya.

Sedangkan untuk sasaran nomor (2) dan (3) seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa SISKOTKLN adalah sistem online pelayanan administrasi

penempatan TKI dan penerbitan KTKLN yang melibatkan seluruh stakeholder

terkait. Dengan efektifnya penerapan SISKOTKLN maka pelayanan penerbitan

KTKLN dapat dilakukan, karena informasi yang terekam di KTKLN merupakan

hasil dari database SISKOTKLN. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa output

dari SISKOTKLN adalah KTKLN. KTKLN berfungsi sebagai tanda pengenal

TKI. KTKLN juga menandakan bahwa TKI tersebut berangkat secara legal dan

telah memenuhi syarat atau prosedur untuk menjadi TKI. Adanya penerapan

SISKOTKLN menjadikan proses penempatan TKI lebih ketat sehingga TKI yang

tidak memenuhi syarat seperti tidak mempunyai keahlian yang memadai dan

sakit-sakitan tidak dapat berangkat menjadi TKI. Secara tidak langsung hal ini

dapat menciptakan TKI berkualitas.

Keuntungan untuk TKI dengan penerapan SISKOTKLN adalah TKI dapat

terhindar dari tindakan percaloan dari agen-agen tidak resmi, mengingat proses

penempatan TKI menjadi lebih ketat dan data TKI lebih akurat. Database

Page 164: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

146

SISKOTKLN yang dapat diakses secara online juga berguna untuk mengetahui

data dan identitas TKI dengan lebih cepat sehingga ketika terjadi masalah diluar

sana, masalah dapat segera diketahui. Namun yang terpenting dari semua ini

adalah data atau informasi yang ada dalam SISKOTKLN harus benar tanpa ada

manipulasi data seperti umur, kesehatan dan masa pelatihan TKI yang tidak sesuai

dengan kenyataan yang ada pada calon TKI. PPTKIS juga harus tetap dilakukan

karena sekarang banyak ditemukan PPTKIS yang merekrut calon TKI di luar

wilayah rekrutnya dan mengirim TKI ke negara yang tidak seharusnya dilakukan

pengiriman TKI. Adanya penerapan SISKOTKLN diharapkan tidak ada lagi

manipulasi data dan proses administrasi penempatan TKI menjadi lebih rapih

sehingga berdampak positif bagi pelayanan penempatan dan perlindungan TKI.

Page 165: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

146

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti

membuat kesimpulan bahwa tingkat efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) yaitu mencapai

79% lebih besar dari angka yang dihipotesiskan, yaitu 65%. Tingkat efektivitas

dari masing-masing indikator atau dimensi meliputi:

Pertama adalah kualitas sistem, berkaitan dengan evaluasi sistem

pengolahan informasi itu sendiri. Tingkat efektivitas indikator ini mencapai 80%,

artinya sudah efektif. Sistem mampu beradptasi dengan baik, keandalan dan

ketersedian sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengoperasian sistem

sudah baik.

Kedua adalah kualitas informasi, berkaitan dengan output sistem

informasi. Tingkat efektivitas indikator ini mencapai 79%, artinya sudah efektif.

Kelengkapan dan relevansi informasi dalam SISKOTKLN sudah dapat memenuhi

kebutuhan pengguna.

Ketiga adalah kualitas pelayanan, berkaitan dengan harapan pengguna dan

persepi mengenai pelayanan yang diterima. Tingkat efektivitas indikator ini

mencapai 78% artinya sudah efektif. Pengelola SISKOTKLN mempunyai

Page 166: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

147

kemampuan kerja yang baik, dapat dipertanggungjawabkan dan peduli terhadap

kebutuhan pengguna.

Keempat adalah penggunaan, berkaitan dengan penggunaan output dari

sistem informasi oleh penerima. Tingkat efektivitas indikator ini mencapai 81%,

artinya sudah sangat efektif. Penggunaan SISKOTKLN sebagai sistem informasi

sudah sangat tepat sesuai dengan maksud dan tujuan.

Kelima adalah kepuasan pengguna, berkaitan dengan respon penerima atau

pengguna terhadap penggunaan output dari sistem informasi. Tingkat efektivitas

indikator ini mencapai 70%, artinya sudah efektif. Pengguna sudah puas dengan

penerapan SISKOTKLN.

Keenam adalah kemanfaatan, berkaitan dengan dampak atau manfaat dari

aktivitas penerapan sistem informasi. Tingkat efektivitas indikator ini mencapai

80%, artinya sudah efektif. SISKOTKLN yang dapat diakses secara online

mampu menghemat waktu dan biaya.

Secara keseluruhan efektivitas penerapan SISKOTKLN di Badan Nasional

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Studi pada BP3TKI,

PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi Banten) sudah berjalan efektif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti mencoba

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. SISKOTKLN lebih dikembangkan lagi agar tidak tertinggal dengan

perkembangan jaman dan sistem informasi yang terus berkembang pesat.

Page 167: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

148

2. Pemeliharaan dan pengecekan sistem hendaknya dilakukan secara rutin

misalnya seminggu dua kali sehingga sistem dapat berjalan lebih stabil dan

gangguan akan kerusakan sistem bisa dicegah.

3. Informasi yang ada dalam SISKOTKLN hendaknya ditambah, sehingga

pemerintah daerah seperti Dinas Ketenagakerjaan Kab/ Kota tidak hanya

menggunakan SISKOTKLN sebagai alat untuk memproses penempatan TKI

tetapi juga memperoleh informasi TKI selain data penempatan TKI.

Responden berharap dalam SISKOTKLN juga disertakan data keberangkatan

dan Kepulangan TKI asal daerah masing-masing dengan demikian koordinasi

dengan daerah bisa ditingkatkan.

4. Penggolongan atau pengelompokan data penempatan yang ada dalam

SISKOTKLN lebih rapih dan akurat, seperti daftar rekapitulasi penempatan

TKI harus sesuai dengan daerah. Misalnya Provinsi Banten mempunyai

delapan Kab/ Kota maka seharusnya rekapitulasi data digolongkan ke dalam

delapan Kab / Kota bukan Sembilan Kab/ Kota.

5. Menambah Sumber Daya Manusia atau devisi dalam pengelolaan

SISKOTKLN yang bertugas untuk memperbaiki kesalahan data sehingga

ketika terjadi kesalahan data dalam proses penempatan TKI, kesalahan

tersebut dapat ditangani dengan cepat.

6. Peningkatan integrasi dan konektivitas sistem dengan stakeholders lainnya

sehingga koordinasi dengan stakeholders bisa meningkat dan kemanfaatan

sistem dalam pelayanan penempatan TKI bisa bertambah.

Page 168: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Azwar, Saifuddin. 1988. Sikap Manusia, Teori & Pengukurannya. Yogyakarta:

Liberti

Davis, Gordon B. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1 :

pengantar. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Davis, Gordon B. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian II:

Struktur dan Pengembangannya. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen dasar, pengertian, dan masalah.

Jakarta: Bumi Aksara

Indrawijaya, Adam Ibrohim. 2010. Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi.

Bandung: PT Refika Aditama

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta

Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan. Bandung:

Refika Aditama

Makmur, Syarif. 2008. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas

Organisasi Kajian Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta:

Rajawali Press

Page 169: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

McLeod, Raymond dan George P.Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen.

Jakarta: Salemba Empat

Nordiawan, Deddi dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi Sektor Publik.

Jakarta: Salemba Empat

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen konsep, Aplikasi, dan

Perkembangan. Yogyakarta: ANDI

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan Pengembangan

Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan

Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi Struktur Desain dan Aplikasi.

Jakarta: Arcan

Schermerhorn, John R. 1997. Manajemen Buku 2. Yogyakarta: Andi

Scoot, George M. 2002. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada

Siagian, Sondang P. 1986. Bunga Rampai Managemen Modern. Gunung Agung:

Jakarta

Siagian, Sondang P. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sutabri, Tata. 2004. Analisa sistem Informasi. Yogyakarta:ANDI

Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Grasindo: Jakarta

Page 170: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Tika, Moh Pabundu. 2006. Budaya organisasi dan peningkatan kinerja

perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Tyson, Shaun dan Tony Jackson. 2001. Perilaku Organisasi. Yoyakarta: Andi

Jurnal

DeLone and McLean. 2003. The DeLone and McLean Model Of Information

Systems Success: A Ten-Year Update. Management Information Systems,

4. 9-30.

Mohammad Nuh, N.H. 2013. Efektivitas Penerapan Sistem PPOB (Payment Point

Online Bank) pada PT PLN Area Madiun (Studi pada PT PLN Area

Madiun). Administrasi Publik, 5. 972-980.

Rohmatullah. I. 2013. Implementasi Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Banjarmasin. Socioscientia, 1. 39-48.

Dokumen

Banten dalam Angka (Banten in Figures) 2013. Badan Pusat Statistik Provinsi

Banten 2013.

Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Nomor PER-26/KA/X11/2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem

Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri

Peraturan Presiden Republik Indonesia No.81 Tahun 2006 Tentang Badan

Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

Sumber lain:

BNP2TKI, 2012. Unit Pelayanan Publik BNP2TKI

http://www.bnp2tki.go.id/frame/9078/Unit-Pelayanan-Publik-BNP2TKI, Sabtu,

18 Oktober 2014│10:08 WIB

Page 171: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

LAMPIRAN

Page 172: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Serang, Oktober 2014

Yth. Bapak/Ibu Pengguna SISKOTKLN

di

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kegiatan penelitian yang sedang saya lakukan, terkait

mata kuliah Skripsi, maka saya yang bertandatangan dibawah ini membutuhkan

data melalui kuesioner yang dibagikan kepada Bapak/Ibu.

Nama/NIM : Nisyyah Azzahrah / 6661100898

Jurusan/Fak : Ilmu Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik/ FISIP

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Semester : IX

Mata Kuliah : SKRIPSI

Judul Skripsi : Efektivitas Penerapan SISKOTKLN di BNP2TKI (Studi pada

BP3TKI, PPTKIS dan Dinas Ketenagakerjaan di Provinsi

Banten)

No. HP : 085925123345

Untuk itu, saya berharap Bapak/Ibu dapat membantu saya untuk mengisi

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang saya berikan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya,

saya mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat saya,

Nisyyah Azzahrah

Page 173: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

KUESIONER

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah kuesioner ini dengan teliti, agar Bapak/Ibu mengerti maksud

pertanyaannya.

2. Mohon diisi informasi data responden.

3. Pilihlah salah satu jawaban beberapa pilihan dengan cara memberi tanda

silang (X) yang menurut Bapak/Ibu anggap sesuai dengan yang terjadi di

lapangan

4. Setiap pertanyaan hanya memiliki satu jawaban.

Informasi Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

a. Pria

b. Wanita

Pekerjaan/Jabatan :

Usia :

Pendidikan :

Keterangan:

SISKOTKLN : Sistem online pelayanan administrasi penempatan TKI dan

penerbitan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yang melibatkan seluruh

stakeholder terkait.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

System quality (kualitas sistem)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 SISKOTKLN sudah sesuai dengan

perkembangan teknologi dalam mencegah TKI

ilegal

2 SISKOTKLN mudah digunakan pengguna

3 SISKOTKLN dapat dioperasikan sesuai dengan

fungsi dan tujuannya

4 SISKOTKLN tersedia setiap saat ketika

diperlukan

No. Responden:

Page 174: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

5 Kemampuan SISKOTKLN dapat

diandalkan/dipercaya dalam perlindungan TKI

6 SISKOTKLN tahan dari kerusakan

7 Pengguna dapat mengakses database

penempatan TKI SISKOTKLN secara cepat

8 Pengguna dapat mengakses SISKOTKLN

secara lancar

9 Penerapan SISKOTKLN membantu

peningkatan kinerja pengguna

10 Penerapan SISKOTKLN dapat mencegah

perdagangan manusia (human trafficking)

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

Information quality (kualitas informasi)

No Pernyataan SS S KS TS STS

11 Informasi yang ada dalam SISKOTKLN

lengkap

12 Semua informasi tentang TKI yang dibutuhkan

pengguna ada atau tersedia dalam

SISKOTKLN

13 Informasi yang ada dalam SISKOTKLN mudah

dimengerti

14 Pengguna mudah untuk memahami isi

informasi dalam SISKOTKLN

15 Isi informasi tentang TKI dalam SISKOTKLN

sesuai dengan yang diinginkan

16 Aplikasi data dalam SISKOTKLN sesuai

dengan yang dibutuhkan

17 Informasi yang ada dalam SISKOTKLN

bermanfaat untuk perlindungan TKI yang lebih

optimal

18 Informasi yang ada dalam SISKOTKLN

relevan (sesuai/cocok)

19 Keamanan informasi dalam SISKOTKLN

terjaga/terlindungi dengan baik

20 Informasi dalam SISKOTKLN terjaga

kerahasiaanya dari pengguna yang tidak berhak

Page 175: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

Service quality (kualitas pelayanan)

No Pernyataan SS S KS TS STS

21 Pelayanan SISKOTKLN yang diberikan dapat

dipertanggung jawabkan

22 Pengelola SISKOTKLN memiliki kemampuan

yang baik dalam pekerjaan mereka

23 Pengguna mudah melakukan komunikasi

dengan pengelola SISKOTKLN

24 Pengelola SISKOTKLN peduli terhadap

kebutuhan pengguna

25 Pengelola SISKOTKLN sigap merespon

kesulitan pengguna SISKOTKLN

26 Pengelola SISKOTKLN cepat dalam

memberikan bantuan/ perbaikan masalah sistem

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

Use (penggunaan)

No Pernyataan SS S KS TS STS

27 Pengguna menggunakan SISKOTKLN sesuai

dengan tujuan yang diharapkan

28 Penggunaan SISKOTKLN tepat dengan

maksud yang diinginkan

29 Tampilan aplikasi SISKOTKLN mudah untuk

di mengerti

30 Navigasi/petunjuk dalam aplikasi SISKOTKLN

mudah dipahami

31 Penggunaan SISKOTKLN membuat banyak

pekerjaan penempatan TKI dapat ditangani

32 Penggunaan SISKOTKLN dapat lebih banyak

menyelesaikan transaksi penempatan TKI

Page 176: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

User Satisfaction (kepuasan pengguna)

No Pernyataan SS S KS TS STS

33 Pengguna tertarik untuk sering mengakses

SISKOTKLN

34 SISKOTKLN sudah memenuhi kepuasan

pengguna

Efektivitas Penerapan SISKOTKLN

Net Benefit (Kemanfaatan)

No Pernyataan SS S KS TS STS

35 Penerapan SISKOTKLN dapat menghemat

biaya

36 Penerapan SISKOTKLN dapat mewujudkan

penempatan TKI yang murah

37 Penerapan SISKOTKLN dapat mengurangi

biaya pencarian informasi

38 Pencarian informasi dengan menggunakan

SISKOTKLN relatif lebih murah

39 Penerapan SISKOTKLN dapat menghemat

waktu dalam bekerja

40 Penerapan SISKOTKLN dapat mempercepat

pekerjaan pengguna

Page 177: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

DAFTAR NAMA POPULASI PENELITIAN

No Nama Jabatan

1 Mucharom Kepala Seksi Penempatan TKI BP3TKI Serang

2 Jedi Hari Suherman Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

3 Catur Haryanto Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

4 Berliandy Haryono Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

5 Lala Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

6 Linda Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

7 Ony Irawan Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

8 Dhani Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

9 Dadi Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

10 Kiki Staff BP3TKI Serang Pengguna SISKOTKLN

11 Agus Rumsyah Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Provinsi

Banten

12 R.N. Tiar. S Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Banten

13 Ahmad Hidayat Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kab.Tangerang

14 Danny Masita Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kab. Tangerang

15 Apendi Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kota

Tangerang

16 Muryati Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang

17 Dadang Usman Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kota

Tangerang Selatan

18 Asyar Fauzi Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang

Selatan

19 Johanudin Rahim Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kab.

Pandeglang

20 Iis Isnaeni Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kab. Pandeglang

21 Agus Mulyanto Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kab. Lebak

22 Maryati Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kab. Lebak

23 Retno Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kota Cilegon

24 Pramudya Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kota Cilegon

25 Ruswiyanti Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kota Serang

26 Iwan Darmawan Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kota Serang

27 Ineu Irawati Kepala Seksi Penempatan TKI Dinas Ketenagakerjaan Kab. Serang

28 Aliyah Operator SISKOTKLN Dinas Ketenagakerjaan Kab. Serang

29 Mr. Antonius

Kuncoro

Manager Operasional PT Anugerah Diantas

30 Thamrin Direktur Operasional PT Agrelia Putra Sejahtera

31 Ahmad Staff Operasional PT Yonasindo Intra Pratama

32 Ita Staff Operasional PT Mardel Mitra Global

33 Yanuar Hadi Staff Operasional PT Anton Bintan Permai

34 Lili Staff Administrasi PT Pademangan Semesta Lestari

Page 178: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

NO Item Pertanyaan Sebelum Uji Validitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

2 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4

3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 5 5 5 5 5 3 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5

8 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5

9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

11 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

12 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4

14 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

15 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4

16 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4

17 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2

18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5

19 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4

20 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5

21 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5

22 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5

23 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

24 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

25 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4

26 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4

27 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5

29 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 179: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

31 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3

32 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4

33 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5

34 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5

Total 145 148 144 140 134 121 130 126 142 141 138 135 135 132 130 135 137 128 136 141

NO Item Pertanyaan Sebelum Uji Validitas

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 165

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 159

3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 154

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 169

5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 142

6 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 182

7 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 175

8 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 5 5 178

9 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 173

10 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 172

11 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 149

12 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 142

13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 154

14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 144

15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 148

16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 148

17 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 130

18 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 167

19 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 162

20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 5 157

21 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 179

22 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 161

23 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 141

JAWABAN KUESIONER SEBELUM UJI VALIDITAS

Page 180: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

24 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 144

25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 167

26 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 175

27 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 172

28 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 169

29 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 142

30 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 155

31 4 4 4 3 4 3 5 5 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 152

32 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 163

33 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 149

34 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 181

Total 141 138 130 136 132 127 138 143 143 138 134 136 122 118 125 131 138 137 148 147 5420

NO Item Pertanyaan Setelah Uji Validitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20

1 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

2 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 3 2 4 4

3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 5 5 5 5 5 3 3 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5

8 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5

9 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4

11 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3

12 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

14 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4

15 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4

16 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4

Page 181: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

17 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2

18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 5

19 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4

20 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5

21 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5

22 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5

23 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3

24 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4

25 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4

26 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4

27 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5

29 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

31 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3

32 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4

33 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5

34 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5

Total 145 148 144 140 134 121 130 126 142 141 138 135 135 132 130 137 128 136 141

NO Item Pertanyaan Setelah Uji Validitas

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 157

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 153

3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 147

4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 161

5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 135

6 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 173

7 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 167

8 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 5 5 170

9 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 165

JAWABAN KUESIONER SESUDAH UJI VALIDITAS

Page 182: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

10 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 164

11 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 141

12 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 134

13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 147

14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 136

15 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 141

16 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 140

17 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 123

18 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 158

19 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 154

20 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 5 5 149

21 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 171

22 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 154

23 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 134

24 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 138

25 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 160

26 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 168

27 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 163

28 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 161

29 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 142

30 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 155

31 4 4 4 3 4 3 5 5 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 152

32 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 163

33 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 149

34 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 181

Total 141 138 130 136 132 127 138 143 143 138 134 136 122 118 125 131 138 137 148 147 5285

Page 183: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Correlations

Total

VAR00001 Pearson Correlation .347*

Sig. (2-tailed) .045

N 34

VAR00002 Pearson Correlation .899**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00003 Pearson Correlation .532**

Sig. (2-tailed) .001

N 34

VAR00004 Pearson Correlation .625**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00005 Pearson Correlation .624**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00006 Pearson Correlation .505**

Sig. (2-tailed) .002

N 34

VAR00007 Pearson Correlation .540**

Sig. (2-tailed) .001

N 34

VAR00008 Pearson Correlation .401*

Sig. (2-tailed) .019

N 34

VAR00009 Pearson Correlation .620**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00010 Pearson Correlation .695**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN

Page 184: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Total

VAR00011 Pearson Correlation .428*

Sig. (2-tailed) .012

N 34

VAR00012 Pearson Correlation .529**

Sig. (2-tailed) .001

N 34

VAR00013 Pearson Correlation .399*

Sig. (2-tailed) .019

N 34

VAR00014 Pearson Correlation .382*

Sig. (2-tailed) .026

N 34

VAR00015 Pearson Correlation .469**

Sig. (2-tailed) .005

N 34

VAR00016 Pearson Correlation .269

Sig. (2-tailed) .124

N 34

VAR00017 Pearson Correlation .404*

Sig. (2-tailed) .018

N 34

VAR00018 Pearson Correlation .339*

Sig. (2-tailed) .050

N 34

VAR00019 Pearson Correlation .548**

Sig. (2-tailed) .001

N 34

VAR00020 Pearson Correlation .671**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 185: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Total

VAR00021 Pearson Correlation .383*

Sig. (2-tailed) .025

N 34

VAR00022 Pearson Correlation .617**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00023 Pearson Correlation .572**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00024 Pearson Correlation .619**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00025 Pearson Correlation .689**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00026 Pearson Correlation .672**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00027 Pearson Correlation .525**

Sig. (2-tailed) .001

N 34

VAR00028 Pearson Correlation .635**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00029 Pearson Correlation .467**

Sig. (2-tailed) .005

N 34

VAR00030 Pearson Correlation .586**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 186: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Total

VAR00031 Pearson Correlation .682**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00032 Pearson Correlation .568**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00033 Pearson Correlation .606**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00034 Pearson Correlation .621**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00035 Pearson Correlation .432*

Sig. (2-tailed) .011

N 34

VAR00036 Pearson Correlation .427*

Sig. (2-tailed) .012

N 34

VAR00037 Pearson Correlation .443*

Sig. (2-tailed) .009

N 34

VAR00038 Pearson Correlation .582**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00039 Pearson Correlation .644**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

VAR00040 Pearson Correlation .705**

Sig. (2-tailed) .000

N 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Total

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 34

Page 187: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

HASIL UJI RELIABILITAS

RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR000

07 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA

R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021

VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR000

34 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA.

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 34 100.0

Excludeda 0 .0

Total 34 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.935 39

Page 188: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

HASIL UJI NORMALITAS

DESCRIPTIVES VARIABLES=Total

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX KURTOSIS SKEWNESS.

Descriptives

[DataSet0]

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

VAR00001 34 126.00 178.00 1.5544E2 13.61860 -.121 .403 -.947 .788

Valid N

(listwise) 34

GRAPH

/HISTOGRAM(NORMAL)=Total.

Graph

[DataSet0]

Page 189: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

HASIL UJI t INSTRUMEN

No x x rata-rata x - x rata-rata (x – x rata-rata)²

1 157 155.44 5.56 30.9136

2 153 155.44 1.56 2.4336

3 147 155.44 -5.44 29.5936

4 161 155.44 9.56 91.3936

5 135 155.44 -16.44 270.2736

6 173 155.44 22.56 508.9536

7 167 155.44 14.56 211.9936

8 170 155.44 17.56 308.3536

9 165 155.44 13.56 183.8736

10 164 155.44 12.56 157.7536

11 141 155.44 -10.44 108.9936

12 134 155.44 -17.44 304.1536

13 147 155.44 -4.44 19.7136

14 136 155.44 -15.44 238.3936

15 141 155.44 -11.44 130.8736

16 140 155.44 -11.44 130.8736

17 123 155.44 -29.44 866.7136

18 158 155.44 6.56 43.0336

19 154 155.44 2.56 6.5536

20 149 155.44 -2.44 5.9536

21 171 155.44 19.56 382.5936

22 154 155.44 1.56 2.4336

23 134 155.44 -18.44 340.0336

24 138 155.44 -14.44 208.5136

25 160 155.44 7.56 57.1536

26 168 155.44 15.56 242.1136

27 163 155.44 12.56 157.7536

28 161 155.44 9.56 91.3936

29 138 155.44 -17.44 304.1536

30 151 155.44 -4.44 19.7136

31 148 155.44 -7.44 55.3536

32 159 155.44 3.56 12.6736

33 144 155.44 -11.44 130.8736

34 177 155.44 21.56 464.8336

∑ 5285

6120.382

Page 190: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

N Taraf Signifikansi

N Taraf Signifikansi

N Taraf Signifikansi

5% 1% 5% 1% 5% 1%

26 0,388 0,496 55 0,266 0,345

27 0,381 0,487 60 0,254 0,330

3 0,997 0,999 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317

4 0,950 0,990 29 0,367 0,470 70 0,235 0,306

5 0,878 0,959 30 0,361 0,463 75 0,227 0,296

6 0,811 0,917 31 0,355 0,456 80 0,220 0,286

7 0,754 0,874 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278

8 0,707 0,834 33 0,344 0,442 90 0,207 0,270

9 0,666 0,798 34 0,339 0,436 96 0,202 0,263

10 0,632 0,765 35 0,334 0,430 100 0,195 0,256

11 0,602 0,735 36 0,329 0,424 125 0,176 0,230

12 0,576 0,708 37 0,325 0,418 150 0,159 0,210

13 0,553 0,684 38 0,320 0,413 175 0,148 0,194

14 0,532 0,661 39 0,316 0,408 200 0,138 0,181

15 0,514 0,641 40 0,312 0,403 300 0,113 0,148

16 0,497 0,623 41 0,308 0,398 400 0,098 0,128

17 0,482 0,606 42 0,304 0,393 500 0,088 0,115

18 0,468 0,590 43 0,301 0,389 600 0,080 0,105

19 0,456 0,575 44 0,297 0,384 700 0,074 0,097

20 0,444 0,561 45 0,294 0,380 800 0,070 0,091

21 0,433 0,549 46 0,291 0,376 900 0,065 0,086

22 0,423 0,537 47 0,288 0,372 1000 0,062 0,081

23 0,413 0,526 48 0,284 0,368

24 0,404 0,515 49 0,281 0,364

25 0,396 0,505 50 0,279 0,361

Page 191: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

TABEL NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t

untuk uji dua pihak (two tail test)

0.500 0.200 0.100 0.050 0.020 0.010

untuk uji satu pihak (one tail test)

dk 0.250 0.100 0.050 0.025 0.010 0.005

1 1.000 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657

2 0.817 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925

3 0.765 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841

4 0.741 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604

5 0.727 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032

6 0.718 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707

7 0.711 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499

8 0.706 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355

9 0.703 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250

10 0.700 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169

11 0.697 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106

12 0.695 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055

13 0.694 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012

14 0.692 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977

15 0.691 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947

16 0.690 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921

17 0.689 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898

18 0.688 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878

19 0.688 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861

20 0.687 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845

21 0.686 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831

22 0.686 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819

23 0.685 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807

24 0.685 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797

25 0.684 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787

26 0.684 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779

27 0.684 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771

28 0.683 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763

29 0.683 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756

30 0.683 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750

31 0.682 1.309 1.696 2.040 2.253 2.744

32 0.682 1.309 1.694 2.037 2.249 2.738

33 0.682 1.308 1.692 2.035 2.245 2.733

34 0.682 1.308 1.691 2.032 2.241 2.728

Page 192: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

FOTO PENELITIAN

Beberapa Lokasi Penelitian

Kantor BP3TKI Serang yang beralamat di Jl Benteng Betawi Ruko Palem No.26-

27 Poris, Tangerang

Gedung Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Perintas

Kemerdekaan No. 01 Cikokol, Tangerang

Page 193: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Dinas Ketenagakerjaan Kab. Serang yang beralamat di Jl. KH. Abdul Fatah Hasan

No.25 Ciceri, Serang

Beberapa Responden Penelitian

Kepala Seksi Penempatan TKI Kabupaten Lebak

Page 194: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

Peneliti bersama Kepala Seksi Penempatan TKI Kab. Pandeglang

Peneliti bersama Kepala Seksi Penempatan TKI Kota Tangerang Selatan dan staff

Page 195: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 196: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 197: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 198: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 199: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 200: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN
Page 201: EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM …repository.fisip-untirta.ac.id/373/1/ANE - EFEKTIVITAS...EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KOMPUTERISASI TENAGA KERJA LUAR NEGERI DI BADAN NASIONAL PENEMPATAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Pribadi

Nama : Nisyyah Azzahrah

NIM : 6661100898

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Serang, 05 Februari 1992

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cibaga RT.09/RW.03, Ds. Mangunreja,

Kec. Pulo Ampel, Kab. Serang, Banten 42455

Status : Belum Menikah

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Watoni

Nama Ibu : Iffah

3. Riwayat Pendidikan

TK : TK R.A Assalamah Pengoreng (1997-1998)

SD : SD Negeri Mangunreja (1998-2002)

MTs : MTs Negeri Bojonegara (2002-2005)

SMA : SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon

(2007-2010) Program Studi IPA

Perguruan Tinggi (S1) : UNTIRTA (2010-2014) Program Studi

Ilmu Administrasi Negara


Recommended