Transcript
  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    1/129

    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN

    MEDIA AJAR JENISLEAFLETDALAM MENINGKATKAN

    HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM

    PENCERNAN PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS XI

    SMA SULTAN FATAH WEDUNG DEMAK

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

    dalam Ilmu Pendidikan Biologi

    Disusun oleh:

    KHUMAIDAH073811032

    FAKULTAS TARBIYAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

    SEMARANG TAHUN 2010/2011

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    2/129

    NOTA PEMBIMBING

    Semarang, 30 Mei 2011

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    3/129

    NOTA PEMBIMBING

    Semarang, 30 Mei 2011

    Kepada

    Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

    IAIN Walisongo

    Di Semarang

    Assalamu`alaikum wr. wb.

    Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

    koreksi naskah skripsi dengan:

    Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan

    Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan

    Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem

    Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI

    SMA Sultan Fatah Wedung Demak

    Nama : Khumaidah

    NIM : 073811032

    Jurusan : Tadris

    Program Studi : Tadris Biologi

    Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

    Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah

    Wassalamu`laikum wr. wb.

    Pembimbing I,

    Lianah,M.Pd

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    4/129

    NOTA PEMBIMBING

    Semarang, 30 Mei 2011

    Kepada

    Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

    IAIN Walisongo

    Di Semarang

    Assalamu`alaikum wr. wb.

    Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

    koreksi naskah skripsi dengan:

    Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan

    Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan

    Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem

    Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI

    SMA Sultan Fatah Wedung Demak

    Nama : Khumaidah

    NIM : 073811032

    Jurusan : Tadris

    Program Studi : Tadris Biologi

    Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

    Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah

    Wassalamu`laikum wr. wb.

    Pembimbing II,

    Nasirudin, M.Ag

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    5/129

    PERNYATAAN

    Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa

    sekripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

    Demikian juga sekripsi ini tidak berisi satu pikiran-pikiran orang lain, kecuali

    informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

    Semarang,17 Mei 2011

    Deklarator

    Khumaidah

    NIM. 073811032

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    6/129

    ABSTRAK

    Khumaidah (NIM: 073811032). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi

    Dengan Media Ajar JenisLeafletDalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

    Materi Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA

    Sultan Fatah Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Tadris

    Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah menggunakan

    metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet itu efektif untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak pada materi

    pokok sistem pencernaan pada manusia. Penilitian ini menggunakan metode

    eksperimen yang didesain dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

    dan kelompok kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah semua kelas XI

    SMA Sultan Fatah.Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk

    memperoleh data nama peserta didik dan nilai ulangan untuk mengetahui

    normalitas dan homogenitas sampel, metode tes untuk memperoleh data nilai

    hasil belajar biologi dengan jumlah 20 butir. Sedangkan teknik analisis data

    yang digunakan adalah uji-t.

    Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan peserta didik kelas

    XI semester 1 pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia dari

    data tersebut diperoleh kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun

    kelompok kontrol mempunyai varians dan rata-rata yang sama secara statistik

    . setelah kelompok eksperimen diberi perlekuan dan kelompok kontrol dengan

    tetap menggunakan pembelajaran konvensional, kemudian kedua kelompokdiberi tes.

    Berdasarkan hasil tes pada kedua kelompok, diperoleh rata-rata nilai

    kelompok kontrol 61,2500 dan rata-rata kelompok eksperimen 70,7813.

    Berdasatkan uji perbedaan rata-rata dengan uji fihak kiri diperoleh thit=3.9693

    sedangkan ttab=1.697, jadi nilai thitung>ttabelsehingga nilai Ho diterima. Dengan

    kata lain rata-rata hasil ulangan dari kelompok eksperimen lebih baik dari nilai

    sebelumnya yaitu materi dan nilai hasil ulangan pada kelompok kontrol pada

    materi pokok sistem pencernaan pada manusia.

    Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk

    meningkatkan hasil belajar siswa . Utuk itu peneliti menyarankan agarpembelajaran dengan metode diskusi dapat diterapkan serta dikembangkan

    dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi khususnya dan

    pembelajaran lain pada umumnya.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    7/129

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan

    rahmat, taufiq, hidayat serta inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

    menyusun skripsi dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan

    Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi

    Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah

    Wedung Demak' dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan

    kepada baginda Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang

    telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah.

    Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung

    jawab, Allah SWT telah meridloi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

    ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan

    dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam

    penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak DR. Sujai, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

    Semarang.

    2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Nasirrudin, M. pd,

    selaku pembimbing II, yang berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan

    pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyususnan

    skripsi ini hingga selesai.

    3. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo

    Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.

    4.

    Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta seluruh staf dan

    karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.

    5. AmarLuqman Hakim, S.Hi, selaku kepala sekolah SMA Sultan Fatah Wedung

    Demak yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

    SMA Sultan Fatah.

    6. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas XI SMA

    Sultan Fatah yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    8/129

    7. Bapak ibu tercinta, terima kasih atas doa, nasihat, dukungan dan segala

    pengorbanan serta kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan

    penuh kesabaran.

    8. Suamiku tercinta yang senantiasi memberikan motivasi dan dukungan baik

    moral maupun material.

    9. Kakak-kakakku tersayang(Mb Khusnah, Mas Rozi, Mb Qomariyah, Mb

    dhiroh) dan keponakan ku (Ayu, Bagus, Rotul) terimakasih atas

    motivasinya

    10.Teman perjuangan Tadris Biologi 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat

    penulis.

    11.Ikhwah Darul Mukharibin angkatan 2007 (Damay, Romi, Mur, Sair, Ari, Novi,

    Nafi, Dewi, Ais, Kandu, Multazam, Pamuji, Ella,Mut) yang selalu menjadi

    inspiring in my life

    12.

    Ikhwah Al-kautsar (Faiz, Imas, Mur, Ferri, Tuti, Aris, Sair, Ziaul, Ilmi,

    Isni, Imah, Faid, Kholid, Re) yang selalu memberikan motivasi dan

    menjadi inspirasi

    13.

    Ikhwah perjuangan KAMMI Komosariat IAIN Walisongo Semarang,Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim, Tim PPL dan keluarga SMAN 5

    semarang, Tim KKN posko 55 Cacaban, terimakasih telah memberikan

    banyak pengalaman.

    Kepada mereka semua, penulis ucapkan Jazakullah Khoiroti wa

    Saatiddunya wal Akhiroh semoga amal baik dan jasa-jasanya di berikan oleh

    Allah balasan yang sebaik-baiknya.

    Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

    Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga

    skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

    Semarang, 17 Mei 2011

    Penulis

    Khumaidah

    NIM. 073811032

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    9/129

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

    NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii

    DEKLARASI ....................................................................................................... v

    ABSTRAK ............................................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

    BAB I : PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang ......................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3

    C.

    Pembatasan Masalah ................................................................................ 3

    D. Perumusan Masalah .................................................................................. 4

    E.

    Penegasan Istilah ...................................................................................... 4

    F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

    BAB II : LANDASAN TEORI DAN HEPOTISIS

    A.

    Diskripsi Teori .......................................................................................... 6

    1. Metode Diskusi .................................................................................. 6

    a. Pengertian Metode Diskusi ........................................................... 6

    b.

    Tujuan Metode Diskusi ................................................................ 6

    c.

    Faktor yang Berkaitan dengan Metode Diskusi ........................... 7

    d.

    Jenis-jenis Diskusi ........................................................................ 9

    e. Kelebihan Metode Diskusi ........................................................... 11

    f. Kelemahan dan Hambatan dalam Diskusi .................................... 12

    2. Media Pembelajaran ........................................................................... 13

    a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................... 13

    b.

    Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................... 15

    c.

    Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 17

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    10/129

    d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media

    Pembelajaran ................................................................................ 19

    e.

    MediaLeaflet................................................................................ 20

    3. Metode Diskusi dengan Media Ajar JenisLeaflet............................. 20

    4.

    Pembelajaran Biologi ......................................................................... 21

    5. Hasil Belajar ....................................................................................... 22

    a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 22

    b.

    Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 23

    6. Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia ............................... 24

    a.

    Saluran Pencernaan ...................................................................... 24

    b. Kelenjar Pencernaan ..................................................................... 29

    c. Kelainan pada Sistem Pencernaan ................................................ 32

    7.

    Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet

    terhadap Hasil Belajar Biologi ........................................................... 33

    B.

    Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... 34

    C. Hipotisis Penelitian .................................................................................. 35

    BAB III : METODE PENELITIAN

    A. Tujuan penelitian ...................................................................................... 36

    B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 36

    C.

    Variabel Penelitian .................................................................................... 36

    D. Metodologi Penelitian .............................................................................. 37

    E. Populasi .................................................................................................... 38

    F.

    Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................................... 38

    G.

    Teknik Analisis Data ................................................................................ 41

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 48

    B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 54

    C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 55

    BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

    A.

    Kesimpulan ............................................................................................... 56

    B.

    Saran ......................................................................................................... 56

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    11/129

    C. Penutup ..................................................................................................... 57

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    12/129

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Daftar Peserta Didik Kelompok Eksperimen

    Lampiran 2 : Daftar Peserta Didik Kelompok

    Lampiran 3 : Instrumen Soal Uji Coba Hasil Belajar

    Lampiran 4 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Hasil Belajar

    Lampiran 5 : Analisis Validitas Soal

    Lampiran 6 : Contoh Perhitungan Validitas Soal

    Lampiran 7 : Analisis Reliabelitas Butir Soal

    Lampiran 8 : Contoh Perhitungan Reliabelitas Butir Soal

    Lampiran 9 : Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

    Lampiran 10 : Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

    Lampiran 11 : Analisis Daya Pembeda Soal Instrumen

    Lampiran 12 : Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen

    Lampiran 13 : Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi

    Lampiran 14 : Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Biologi

    Lampiran 15 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Lampiran 16 :Silabus

    Lampiran 17 : Lembar Soal Diskusi

    Lampiran 18 : Data Awal Nilai Ulangan Kelas Eksperimen

    Lampiran 19 : Data Awal Ulangan Kelas Kontrol

    Lampiran 20 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen

    Lampiran 21 : Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol

    Lampiran 22 : Uji Homogenitas Data Awal

    Lampiran 23 : Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Eksperimen

    Lampiran 24 : Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol

    Lampiran 25 : Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

    Lampiran 26 : Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol

    Lampiran 27 : Uji Homogenites Hasil Belajar

    Lampiran 28 : Pengujian Hipotesis

    Lampiran 29 : Kisi-kisi Soal

    Lampiran 30 : MediaLeaflet

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    13/129

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Organ Pencernaan ....................................................................... 25

    Gambar 2.2 Mulut ........................................................................................... 26

    Gambar 2.3 Lidah ........................................................................................... 26

    Gambar 2.4 Esophagus ................................................................................... 27

    Gambar 2.5 Lambung ..................................................................................... 27

    Gambar 2.6 Usus Halus .................................................................................. 29

    Gambar 2.7 Colon ........................................................................................... 30

    Gambar 2.8 Rektum dan Anus ........................................................................ 31

    Gambar 2.9 Kelenjar Saliva ............................................................................ 31

    Gambar 2.10 Pankreas ...................................................................................... 32

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    14/129

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pendidikan bukan hanya proses transfer of knowledge (menambah

    pengetahuan pada siswa) tapi juga transfer of value, yaitu nilai-nilai moral

    Islam. Sebagi firman Allah surat Al-Imran ayat 110

    G.uyz>&My_z&$=9t's?y9$$/ys?utx69$#

    t?u!$$/3s9 ut#u r&=tG69$#t%s3s9#Zyz94i

    9$#sY2 r&ut)x9$#Artinya Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan berimankepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagimereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalahorang-orang yang fasik. (QS. Alimran:110)1

    Hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran tidak hanya satu

    aspek yaitu siswa menjadi tahu, namun meliputi tiga aspek yaitu aspek

    kognitifmeliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan , aspek

    afektif meliputi perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran, aspek

    psikomotormeliputi perubahan dalam segi tindakan berbentuk psikimotorik.

    Pemerintah sebenarnya telah merencanakan bahwa fokus

    pembangunan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan

    pendidikan sebagai kunci utamanya. Meski terbilang sulit untuk menentukan

    ukuran mutu pendidikan , tetapi ada beberpa indikator yang dapat digunakan

    yaitu kualitas guru dan alat Bantu proses pendidikan2. Untuk meningkatkan

    mutu pendidikan maka seorang pendidik harus dapat mengelolah

    pembelajaran dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain segi pemilihan

    metode, media, pendekatan dan tehnik mengajar.

    1Depertemen Agama RI,Mushaf Al-Qurn Alhuda, (Jakarta: Alhuda, 2002) hlm.652

    . Munawar Shaleh, Politik Pendidikan, (Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu,2005)cet1, hlm 91-92

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    15/129

    2

    Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dalam

    proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang

    disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif

    dan efesien, maka diperluka media pembelajaran yang memudahkan peserta

    didik belajar. Apalagi pembelajaran biologi yang cenderung bersifat abstrak.

    Sejalan dengan hal tersebut, di dalam bukunya Azhar Arsyad

    menyatakan bahwa dalam suatu proses pembelajran, ada dua unsur yang

    sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek

    ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi

    metode mengajar yang akan digunakan. Media pembelajaran merupakan alat

    bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

    belajar yang ditata dan diciptakan guru.3

    Pemilihan dan penggunaan metode dalam pembelajaran bertujuan

    untuk mecapai tujuan dalm sebuah pembelajaran, jadi sagatlah penting bagi

    seorang guru untuk memiliki multi metode agar dalam proses pembelajaran

    tidak membosankan, dan belajar terasa bermakna dan menyenangkan bagi

    mereka.

    Namun kenyataannya, dalam proses pembelajaran biologi di SMA

    Sultan Fatah para guru masih cenderung menggunakan metode konvensional,

    sehingga hal ini menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik untuk

    mengikuti pembelajaran biologi. Permasalan lain yang sering terjadi adalah

    kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh

    guru, hal ini karena siswa susah untuk membayangkan materi-materi biologi

    yang bersifat abstrak dan peserta didik juga sering lupa terhadap materi yang

    telah disampaikan oleh guru, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius

    bagi sekolah khususnya para guru yang mengajar disana.

    Melihat permasalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat

    untnk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan diskusi yang dilakukan muncullah

    suatu hasil diskusi yaitu perlu adanya media pembelajaran yang tepat dalam

    proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti menawarkan solusi untung

    3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakasrta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 15

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    16/129

    3

    menerapkan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dalam materi

    pokok sistem pencernaan pada manusia.

    Demikian sedikit gambaran latar belakang ini, bahwa pemilihan

    metode yang sesuai dengan kebutuhan dan media ajar yang efektif, efesian

    dan menarik mampu meningkatkan motivasi membaca siswa sehingga tujuan

    dari proses pembelajaran yaitu meningkatnya hasil pembelajaran bisa tercapai.

    Maka atas dasar itulah saya berusaha untuk membahas bagaimana efektivitas

    metode diskusi dengan bahan jenis leafletdalam meningkatkan hasil belajar

    siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan

    Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis LeafletDalam Meningkatkan Hasil

    Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan pada Manusia pada Siswa

    Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak

    B. IDENTIFIKASI MASALAH

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah yang

    dapat diidentifikasikan sebagai berikut

    1.

    Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan hasilbelajar siswa, sehingga, perlu ada metode pembelajaran yang tepat

    2. Materi pembelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu

    permasalahan. Peserta didik merasa kesulitan dalam memahami konsep

    tersebut sehingga diperlukan metode dan media pembelajaran yang lebih

    efektif agar materi lebih mudah di pahami oleh siswa

    C. PEMBATASAN MASALAH

    Dari latar belakan masalah yang telah dipaparkan di muka, maka

    masalah dalam sekripsi ini akan peneliti batasi pada pembelajaran biologi

    yang menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Sedangkan

    hasil belajar peserta didik, peneliti batasi pada aspek kognitif atau penguasaan

    peserta didik, dan peserta didik yang menjadi obyek penelitian adalah kelas XI

    SMA Sultan Fatah Wedung Demak.

    D. PERUMUSAN MASALAH

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    17/129

    4

    Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah

    Seberapa besar efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar

    jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem

    pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung

    Demak?

    E. PENEGASANISTILAH

    1. Metode Diskusi dengan Media Ajar JenisLeaflet

    Dengan menggunakan metode diskusi dimana siswa belajar

    menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut secara

    berkeloimpok serta diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya di

    depan kelas, sehingga siswa merasa senang karena dapat bertukar pikiran

    dan akhirnya siswa akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih

    luas dan pembelajaranpun lebih bermakna dengan bantuan media

    pembelajaran yang relevan misalnya media pembelajaran jenis leaflet,

    dengan media jenis tersebut, siswa mendapatkan suplemen materi yang

    akan dibahas dalam forum diskusi, sehingga siswa tidak merasa bosan saat

    proses pembelajaran karena sebelumnya siswa sudah mendapatkan bekal

    pengetahuan, dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

    Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.

    2. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

    setelah ia menerima pengalaman belajar4.

    3.

    Sistem Pencernaan pada manusia

    Sistem pencernaan pada manusia adalah salah satu materi pokok dalam

    kurikulum tingkat satuan pendidikan SMA atau sederajat kalas XI semester

    genap. Materi pokok sistem pencrnaan manusia mempelajari zat makan,

    pencernaan mekanis dan kimiawi, dan kelainan serta penyakit pada sistem

    pencernaan manusia

    4St, Vembrianto,dkk,Kamus Pendidikan, (Jakarta:Grasindo, 1994) hlm 22

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    18/129

    5

    F. MANFAAT PENELITIAN

    Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat

    bagi seluruh komponen akademik, sebagai berikut

    1. Membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada

    mata pelajaran biologi khususnya materi pokok sistem pencernaan pada

    mausia.

    2. Menambah inovasi dan mempermudah guru dalam menerapkan strategi

    pengajaran agar siswa tidak merasa bosan, sehingga pelajaran dapat

    diterima dengan mudah oleh siswa khususnya pembelajaran biologi materi

    pokok sistem pencrnaan padamanusia.

    3. Membantu sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dengan

    menggunakan metode diskusi dengan media ajar leaflet

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    19/129

    6

    BAB II

    LANDASAN TEORI DAN HIPOTISIS

    A. Diskripsi teori

    1. Metode Diskusi

    a. Pengertian metode diskusi

    Kata diskusi berasal dari bahasa latin discusses, yang terdiri

    dari 2 kata yaitu dis yang artinya terpisah dan curture yaitu

    menggunjang atau memikul. Secara etimologi discutureberarti suatu

    pukulan yang menjadikan sesuatu berpisah dengan kata lain membuat

    sesuatu menjadi lebih jelas dengan cara memecah atau menguraikan.

    Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang

    bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat

    tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk

    mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.5

    Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana

    guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok

    siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menyampaikan

    pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif

    pemecahan atas sesuatu masalah6

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode diskusi

    adalah suatu cara penyampaian pelajaran melalui cara pertukaran

    pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.

    b.

    Tujuan Metode Miskusi

    Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok

    dan diperlukan apabila guru hendak melibatkan siswa dalam proses

    belajar secara aktif, dimana guru dapat memanfaatkan kemampuan

    yang dimliki oleh setiap peserta didik dengan memberi kesempatan

    kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.

    5

    Surya Subroto,Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipto, 2002), hlm. 1296Abudin Nata,Filsafat Pendidikan Isalam I, (Jakarta : Logis, 1997), hlm.104

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    20/129

    7

    Selain itu juga metode diskusi sangat bagus ketika seorang guru ingin

    membantu para siswa agar dapat menghadapi dan merumuskan

    berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman diri sendiri

    maupun pelajaran sekolah dengan berfikir secara teoristis dan praktis

    lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.

    Tujuan metode diskusi

    1) Dengan metode diskusi mendorong siswa untuk menyalurkan

    kemampuannya untuk memecahkan masalah tanpa selalu

    bergantung pada pendapat orang lain7

    2) Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan karena hal itu

    perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis.

    3) Diskusi memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar

    berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu

    masalah bersama.8

    c. Faktor yang berkaitan dengan metode diskusi

    Salah satu faktor yang berkaiatan dengan metode diskusi

    adalah peran guru. Guru mempunyai peranan yang berbeda-beda

    dalam diskusi, diantaranya guru sebagai ahli, guru sebagai pengawas,

    guru sebagai penghubung kemasyarakatan, guru sebagai pendorong9

    Dalam diskusi guru berperan sebagai seorang ahli yang

    mengetahui lebih banyak mengenai berbagai hal dari pada siswanya,

    dan guru juga berperan sebagai pengawas agar diskusi dalam masing-

    masing kelompok kecil berjalan lancar dan benar serta mencapai

    tujuanya, guru bertindak sebagai pengawas untuk menentukan

    tujuannaya dan prosedur untuk mencapainya.

    Tujuan yang telah ditetapkan oleh guru untuk didiskusikan

    para siswa, meski bagaimanapun dicoba dikhususkan, masih juga

    mempunyai sangkut paut yang luas dengan hal-hal lain dalam

    kehidupan masyarakat. Dalam hal ini guru dapat memperjelasnya dan

    7Suryo Subroto, op. cit, hlm. 1818

    NK. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) hlm. 59Surya Subroto, op.cit, hlm 182

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    21/129

    8

    menunjukan jalan-jalan pemecahannya sesuai dengan kreteria yang

    ada dan hidup dalam masyarajkat. Perana guru disini adalah sebagai

    Guru sebagai penghubung kemasyarakatan (sosializing agen),

    sehingga dengan berdiskusi siswa dapat berfikir secara rasional dan

    obyektif10

    Tugas seorang guru dalam forum diskusi selain di atas adalah

    sebagai pemdorong11 dimana seorang guru memotivasi siswa

    Terutama bagi siswa yang belum cukup mampu untuk mencerna

    pengetahuan dan pendapat orang lain maupun merumuskan serta

    mengeluarkan pendapatnya sendiri maka agar formasi diskusi dapat

    diselenggarakan dengan baik, guru masih perlu membantu dan

    mendorong setiap (anggota) kelompok untuk menciptakan dan

    mengembangkan kreatifitas seipa siswa seoptimal mungkin

    Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi adalah :

    1) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan

    memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara

    pemecahannya.

    2) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok diskusi.

    Memilih pemimpin diskusi (ketua dan sekretaris), mengatur tempat

    duduk, ruangan, sasaran dan sebagainya. Pemimpin diskusi

    sebaiknya dipilih dari siswa

    3) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing,

    sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang

    lain (jika dalam di dalam diskusi terdiri lebih dari satu kelompok),

    dan memberikan arahan bagi siswa yang belum paham agar diskusi

    berjalan dengan lancar , agar hal tersebut terlaksana maka setiap

    anggota diskusi harus paham betul tentang apa yang didiskusikan.

    Selain itu diskusi harus berjalan dalam suasana bebas dimana

    setiap anggota diskusi memeliki hak bicara yanag sama.

    10 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta ; Ciputat

    Pres, 2002), hlm 3611Surya Subroto, op.cit, hlm 183

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    22/129

    9

    4) Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya , hasil

    yang dilaporkan tesebut ditanggapi oleh semua peserta diskusi,

    guna memberi alasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.

    5) Para siswa mencatat hasil diskusi dan guru melaporkan atau

    menyampaikan hasil diskusi dari tiap kelompok sesudah para

    anggota diskusi mencatatnya untuk file.12Serta guru memberikan

    penilaian terhadap hasil diskusi.

    d. Jenis-Jenis Diskusi

    Ada beberapa jenis diskusi yang dapat dilakukan oleh guru

    dalam membimbing belajar siswa, antara lain ;

    1) Wholegroup

    Whole group merupakan bentuk diskusi kelas dimana

    pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru

    bertindak sebagai pemimpin dan topik yang akan dibahas

    direncanakan sebelumnya.13

    2) Diskusi kelompok

    Dalam diskusi klompok biasanya dapat berupa diskusi

    kelompok kecil terdiri dari 4-6 orang peserta, dan juga diskusi

    kelompok besar terdiri dari 7-15 orang anggota. Dalam diskusi

    tersebut dibahas sesuatu topic tertentu dan didampingi oleh seorang

    ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diskusi diberikan

    kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam

    pemecahan masalah14

    3)

    BuzzGroup

    Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi

    menjadi kelompok-kelompok kecil 3-4 orang peserta. Tempat

    duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar

    pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya

    12Suryosubroto, op.cit, hlm 18213M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 3914

    Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. Wardani, Teori Belajar, Motivasi, danKeterampilan Mengajar, (Jakarta : Universitas Terbuka,2000), hlm.147

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    23/129

    10

    diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhiri pelajaran dengan

    maksud untuk memperjelas dan mempertanjam kerangka bahan

    pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan

    yang muncul.15

    Hasil belajar yang diharapkan adalah agar segenap individu

    membandingkan persepsinya yang membandingkan interpretasi

    dan informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian

    masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian

    presepsi, informasi, interprestasi, sehingga dapat dihindarkan

    kekeliruan-kekeliruan.

    4) Panel

    Yang dimaksud panel disini adalah suatu bentuk diskusi

    yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatu topic

    tertentu dan duduk dalam bentuk semi melingkar yang dipimpin

    oleh seorang moderator. 16

    5) SyndicateGroup

    Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi bebera;pa

    kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing

    kelompok mengerjakan tugas tertentu atau tugas yang bersifat

    komplementer.17 Guru menjelaskan garis permasalahan,

    menggambarkan aspek-aspeknya dan kemudihan tiap kelompok

    diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tetentu

    6) Symposium

    Dalamsymposiumbiasanya terdiri dari pembawa makalah,

    penyanggah, moderator dan notulis, serta beberapa peserta

    symposium. Pembawa makalah diberi kesempatan untuk

    menyampaikan makalahnya di mika peserta dengan singkat antara

    (10-15 menit). Selanjutnya diikuti oleh penyanggah dan tanggapan

    15Ibid M. Basyiruddin Usman, hlm 4016

    Dra. Roestiyah, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta :PT.Rineka Cipta, 2008), hlm 14117M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 41

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    24/129

    11

    para audien. Bahasan diskusi kemudian dikumpulkan dalam bentuk

    rumusan hasil symposium.18

    7) InformalDebate

    Biasanya untuk diskusi ini kelas dbagi menjadi 2 tim yang

    agak berimbang besarnya dan mendiskusikan subyek yang cocok

    untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan

    formal.19

    8) TheOpenDiscussionGroup

    Jumlah aggota kelompok terdiri antara 3-9 orang peserta.

    Dengan diskusi ini dapat membantu para siswa belajar

    mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah,

    memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, dan dapat

    menilai kembali pendapatnya.20

    9) Brainstorming

    Jumlah anggotanya terdiri 8-12 orang peserta. Setiap

    anggota kelompok diharapkan dapat menyumbangkan ide dalam

    pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah

    menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasapercaya diri

    dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditentukan atau

    dianggap benar.21

    e. Kelebihan Metode Diskusi

    Kelebihan metode diskusi adalah ;

    1) Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian atau

    pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

    2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap

    toleran, demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.

    3) Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka

    mengikuti proses berfikir sampai pada proses kesimpulan.

    18Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. op. cit. Wardani, hlm.14919Dra. Roestiyah. Op. cithlm 14.20

    M. Basyiruddin Usman, op. cit. hlm 4221Ibid. hlm43

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    25/129

    12

    4) Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi

    aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi

    kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai

    pendapat orang lain.

    5) Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baikt.

    6) Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah

    penuh prasangka dan sempit. Dengan diskusi seseorang dapat

    mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.22

    f. Kelemahan dan hambatan dalam diskusi

    Kelemahan metode diskusi adalah :

    1) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif

    dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab

    terhadap hasil diskusi.

    2) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan

    waktu yang terlalu panjang.

    3) Para siswa megalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat

    mereka secara ilmiah dan sistematis.23

    Selain kelemahan tersebut juga terdapat factor-faktor

    penghambat dalam mencapai tujuan belajar lewat formasi diskusi, baik

    yang ada pada pihak siswa maupun materi (bahan yang didiskusikan).

    Factor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas

    persoalannya, mereka memang sedang belajar dan latar belakang

    mereka jelas-jelas berbeda , adalah tugas guru untuk membimbing

    mereka melalui berbagai macam peranan. Namun janganlah dilupakan

    hendaknya guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecenderungan

    dalam mencampuri (intervese) proses pemikiran atau percakapan para

    siswa dan seorang guru tidak boleh tergesah-gesah memberikan atau

    memecahkan masalah sebelum siswa mencoba mencari sendiri.

    Kecuali siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru.

    22 Armaarif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta : ciputat pres,

    2002), hlm. 14923M.Basyiruddin, op. cit, hlm 38

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    26/129

    13

    Hambatan lain dalam diskusi biasanya ialah setiap orang

    menginginkan segera dicapai nya persetujuan atau kesimpulan. Sikap

    seperti ini menghalangi jalan menuju terjadinya perubahan sikap para

    siswa oleh mereka sendiri. Perubahan sikap ini lebih penting dari pada

    yang lain dalam proses belajar mengajar lewat formasi diskusi.

    Perubahan sikap yang dimaksudkan antara lain ialah agar setiap siswa

    mau mendengarkan pendapat orang lain, sensitive dan kritis terhadap

    pendapat yang berbeda, maupun menghadapi pendapat orang lain yang

    berbeda, dalam konteks yang sama dan sebagai nya. Dalam hubungan

    ini sama sekali tidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat

    siswa, apalagi kritik secara pribadi kepada siswa.24Untuk mengatasi

    kelemahan ini maka diperlukan

    1) Pemimpin diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara

    pergantian

    2) Pemimpin diskusi yang diberikan kepada murid perlu bimbingan

    dari pihak guru.

    3)

    Guru mengupayakan agar seluruh siswa ikut berpartisipasi dalm

    diskusi.

    4) Mengusahakan agar semua siswa dapat giliran bicara, sementara

    siswa lain belajar mendengarkan pendapat teman-temannya.

    5) Mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendaptkan hasil atau

    kesimpilan yang diinginkan.25

    Dengan memperhatikan hal tersebut kelemahan-kelemahan

    dalam diskusi dapat dikurangi, tentu saja pada akhirnya berhasil atau

    tidaknya penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung pada guru.

    2. Media Pembelajaran

    a. Pengertian Media Pembelajaran

    Kata media berasal dari bahasa latin yaitu mediasyang secara

    harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar dalam bahasa arab

    24

    Suryosubroto, op.cit, hlm 1825 Arma Arif, op. cit, hlm 145

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    27/129

    14

    () yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim

    kepada penerima pesan.26 Sedang AECT (Association of Education

    and Communication Technology) memberi batasan mengenai media

    sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyampaikan

    informasi.27

    Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

    mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau

    elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

    informasi visual atau verbal.28 Sehingga dapat diartikan sebagai alat

    yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.29

    Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan,

    dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

    mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.30 Sedangkan Azhar

    Arsyad mengartikan belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi

    pada setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa

    seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri

    orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat

    pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. 31

    Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau

    pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi

    dengan peserta didik.32Sedangkan Gagne dan Briggs secara implisit

    mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

    digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri

    dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar,

    grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen

    26Azhar Arsyad,Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3.27 Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,

    2002), hlm. 11.28Azhar Arsyad, loc. cit, hlm.3.29Ibid, hlm. 4.30 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

    Persada, 1986), Cet. I, hlm. 22.31Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 1.32

    Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.I, hlm. 7

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    28/129

    15

    sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

    instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

    belajar.33

    Proses pembelajaran itu sendiri memegang peranan penting

    untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.34 Oleh karena itu hal

    utama yang seyogyanya mendapat perhatian serius oleh para pendidik

    adalah menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk

    menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas terdapat banyak

    aspek yang mempengaruhinya. Aspek tersebut meliputi: guru yang

    profesional, metode pengajaran, kondisi dan suasana belajar yang

    kondusif untuk belajar, dan penggunaan media pembelajaran.35Hal ini

    menunjukkan betapa pentingnya media dalam proses belajar mengajar.

    b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

    Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media, yaitu:

    1) Ciri Fixative

    Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

    menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau

    obyek.

    2) Ciri Manipulatif

    Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan

    kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya

    bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dapat dipercepat

    dengan teknik rekaman fotografi.

    Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula

    diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman

    video.

    33Ibid, hlm. 4.34 Winarno, dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Genius Prima Media,

    2009), cet. I, hlm. 2.35Loc. cit, hlm. 2.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    29/129

    16

    3) Ciri Distributif

    Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek/

    kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan

    kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik

    dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian

    itu.36

    c. Fungsi Media Dan Manfaat Media Pembelajaran

    Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

    mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

    belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

    Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran

    akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

    penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping

    membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran

    juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,

    menyajikan data dengan menarik, dan memadatkan informasi.37

    Fungsi media pembelajaran diantaranya:

    1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalis

    2) Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar

    3) Menjadikan proses pembelajaran lebih bersifat interaktifi

    4) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

    5) Memberikan pengalaman yang konkret bagi hal-hal yang abstrak,

    dan sebagainya.38

    Sedang Levie Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan

    empat fungsi media pengajaran, yaitu:

    1) Fungsi Atensi, yaitu: menarik perhatian peserta didik untuk

    berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan

    2) Fungsi Afektif, yaitu: media dapat menggugah emosi dan sikap

    peserta didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran

    36Ibid, hlm. 12-13.37

    Ibid, hlm. 15-16.38Winarno, op. cit, hlm. 3.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    30/129

    17

    3) Fungsi Kognitif, yaitu: media memperlancar pencapaian tujuan

    untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

    terkandung dalam gambar (media visual)

    4) Fungsi Kompensatoris, yaitu: media mengakomodasi peserta didik

    yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran

    yang disajikan dengan teks/ secara verbal.39

    Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran

    dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

    1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

    informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses

    dan hasil belajar.

    2) Media pengajaran dapat meningkatkan motivasi belajar

    3) Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

    waktu

    Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

    kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan

    mereka.40

    d. Klasifikasi Media Pembelajaran

    Leshin, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media

    pembelajaran kedalam lima kelompok, yaitu:

    1) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, kegiatan

    kelompok.

    2) Media berbasis cetak, meliputi : buku penuntun, buku

    latihan,brosur,komik, leaflet.

    3) Media berbasis visual : buku, alat Bantu kerja, charts, grafik, peta,

    gambar.

    4) Media berbasis audio visual : film, video, program slide, televisi.

    5) Media berbasis komputer : interaktif video.41

    39Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 16-17.40

    Ibid, hlm. 26-27.41Ibid, hlm. 36.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    31/129

    18

    Sedang Oemar Hamalik membagi media pembelajaran menjadi

    empat, yaitu:

    1) Media Auditif, yaitu: radio, telepon, kaset recorder, piringan audio,

    dan sebagainya.

    2) Media Visual: foto, gambar, lukisan, cetakan, grafik, dan

    sebagainya.

    3) Media Audio-visual: film suara, televisi, video kaset.

    4) Dramatisasi: bermain peran, sandiwara, boneka.42

    Menurut Gagne, media diklasifikasikan menjadi tujuh

    kelompok, yaitu:

    1) Benda untuk didemonstrasikan

    2) Komunikasi lisan

    3) Media cetak

    4) Gambar diam

    5) Gambar bergerak

    6) Film bersuara

    7)

    Mesin belajar.43

    Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, Gerlach dan Ely membagi media

    menjadi delapan kelompok yaitu:

    1) Benda sebenarnya

    2) Presentasi verbal

    3) Presentasi grafis

    4) Gambar diam

    5)

    Gambar bergerak

    6) Rekaman suara

    7) Rekaman terprogram

    8) Simulasi.44

    42Asnawir dan Basyirudin Usman, op. cit, hlm. 2943

    Daryanto,Media Pembelajaran,(yogyakarta: gava media, 2010), hlm. 1744Ibid, hlm, 18.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    32/129

    19

    e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran

    Penggunaan suatu media pembelajaran harus

    mempertimbangkan faktor-faktor yang menyeluruh dan umum sebagai

    berikut :

    1) Dana, fasilitas yang tersedia, dan waktu.

    2) Isi dan jenis pembelajaran, setiap kategori pembelajaran menuntut

    perilaku yang berbeda sehingga akan memerlukan teknik dan

    media penyajian yang berbeda pula.

    3) Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan

    kemampuan seperti membaca, mengetik, menggunakan komputer,

    dan sebagainya.

    4) Media mampu mengakomodasi penyajian stimulus, respon peserta

    didik, umpan balik, sehingga peserta didik memiliki kesempatan

    belajar/ berinteraksi sesuai kebutuhan belajar mereka secara

    perorangan.45

    Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip

    psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan

    penggunaan media adalah:

    1) Motivasi

    2) Tujuan pembelajaran

    3) Persiapan sebelum belajar

    4) Emosi

    5) Partisipasi

    6)

    Umpan balik

    7) Penerapan

    8) Latihan dan pengulangan46

    Kriteria pemilihan media, meliputi:

    1) Sesuai tujuan yang ingin dicapai

    45

    Ibid, hlm. 68-69.46Ibid, hlm. 70-71

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    33/129

    20

    2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

    prinsip.

    3) Guru terampil menggunakannya

    4) Pengelompokan sasaran47

    f. Media leaflet

    Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang

    dilipat tapi tidak dimatikan atau dijahit. Media ajar jenis leaflet

    merupakan jenis media cetak. Media cetakan meliputi bahan-bahan

    yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.

    Kelibihan media cetakan termasuk leaflet adalah

    1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-

    masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedamikian rupa

    sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat

    maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada

    akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai nateri pelajaran itu.

    2) Di samping dapat mengulangi materi dalam media berbentuk

    cetakan khususnya leaflet, siswa akan mengikuti urutan pikiran

    secara logis

    3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak yang dikemas

    sedemikian rupa dapat menambah daya tarik, serta dapat

    memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.

    Keterbatasan media cetakan termasuk leaflet

    1) Tidak dapat menampilkan gerak dalam media leaflet

    2)

    Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,

    gambar, atau foto yang berwarna.

    3) Proses percetakan media sering kali memakan waktu lama.

    3. Metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet

    Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang

    bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang

    suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan

    47Ibid, hlm. 73-74

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    34/129

    21

    jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Namun tidak jarang saat

    proses diskusi berlangsung banyak peseta didik yang diam, hal ini di

    disebabkan karena peserta didik tidak meliki pengetahuan tentang topic

    yang dibahas, dan sulit untuk membayangkan materi biologi yang

    cenderung bersifat abstrak. Maka dari itu dibutuhkan alat pengantar atau

    media yang dapat membantu.

    Metode diskusi Dengan memanfaatkan media ajar jenis leaflet di

    harapkan agar siswa mendapatkan suplemen sebelum mereka melakukan

    diskusi sehingga proses diskusi dapat brjalan dengan lanjar dan hasil dari

    sebuah pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.

    Selain itu diskusi dengan menggunakan media ajar jenis leaflet

    bertujuan agar siswa tidak merasa bosan karena tidak tahu tentang apa

    yang dibahas dan diskusi berjalan sesuai dengan tujuan. Sedangkan

    kelemahan dan kelebihan dari metode diskusi dan media ajar jenis leaflet

    telah dijelaskan diatas.

    Adapun implementasinya adalah (1). Media leaflet dibagikan

    kesiswa untuk dipelajari sehari sebelumnya, (2) Pada awal proses

    pembelajaran guru memberi gambaran umum tentang topik yang akan

    dibahas serta menggali sejauh mana pengetahuan siswa tentang bab yang

    akan dibahas, (3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan

    mendiskusikan sub bab yang diberikan, (4) Siswa mempresentasikan hasil

    diskusinya dan siswa lain memberi sanggahan serta mengajukan

    pertanyaan, (5) Guru memberi penegasan materi.

    4.

    Pembelajaran Biologi

    Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,

    keterampilan sikap dan nilai serta tanggung jawab kepada lingkungan

    masyarakat, bangsa, negara dan agama. Biologi berkaiatan dengan cara

    mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bilogi

    bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan pengetahuan yang berupa

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    35/129

    22

    fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

    proses penemuan.48

    Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.

    Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani bios (hidup) dan logos

    (ilmu).jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan

    sifat-sifat makhluk hidup.49 dalam bahasa arab ilmu biologi dikenal

    dengan istilah ilmu hayatyaitu ilmu kehidupan.

    5. HasilBelajar

    a. Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil

    berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.50 Sedangkan kata belajar

    memiliki beberapa pengertian :

    1) Belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang

    relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

    lingkungan yang melibatkan proses kognitif.51

    2) Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu

    organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.

    3) Menurut Morgan, belajar adalah: setiap perubahan yang relatif

    menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

    latihan atau pengalaman.52

    Benjamin S. Bloom membagi kawasan hasil belajar menjadi

    tiga ranah, yaitu:

    1) Ranah Kognitif, adalah: ranah yang mencakup kemampuan

    intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam

    kemampuan yang disusun secara hierarki dari yang paling

    48. Pusat Kurikilum, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanSD/MI, SMP/Mts, dan SMA, (Jakarta : Balitbang Depdiknas, 2006 ), hlm4

    49Dr. Abdul Kahfi Assidig, M.Sc, Kamus Langkap Biologi, (Yogyakarta:Panji Pustaka,2008), hlm48

    50 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2007), Cet. III, hlm. 391.

    51Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, (Bandung,: Remaja

    Rosda Karya, 2003), Cet. V, hlm. 92.52Syaiful Sagala,Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 13.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    36/129

    23

    sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu : pengetahuan atau

    ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.53

    2) Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai-

    nilai, ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik

    dalam berbagai tingkah laku, seperti : menerima atau

    memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur

    atau mengorganisir, karakterisasi dengan satu nilai komplek nilai

    3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan

    ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

    menerima pengalaman belajar tertentu.54

    b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    1) Faktor Internal, adalah: faktor yang berasal dari diri siswa sendiri,

    yang meliputi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis.

    a) Aspek psikologis, yang meliputi:

    (1)Intelegensi siswa

    (2)Bakat siswa.

    (3)

    Sikap siswa

    (4)Minat siswa.

    (5)Motivasi siswa.55

    b) Aspek fisiologis, kondisi jasmani yang kurang sehat akan

    mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti

    pelajaran.56

    2) Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,

    faktor eksternal meliputi :

    a) Faktor Lingkungan, meliputi : alam dan social

    53Ibid, hlm. 33.54 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

    2006), hlm. 49-57.55

    Muhibbin Syah, op. cithlm. 135-136.56Ibid, hlm. 132.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    37/129

    24

    b) Faktor instrumental, meliputi : kurikulum atau bahan ajar, guru

    atau pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi dan

    manajemen.57

    6. Materi Pokok System Pencernaan pada Manusia

    Pencernaan adalah proses pemecahan bahan makanan secara fisik

    dan enzimatis menjadi zat gizi yang siap diserap oleh tubuh.

    Gambar 2.158

    a. Saluran pencernaan

    1) Rongga mulut

    Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah, dan

    gigi. Pada rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik

    dengan bantuan gigi dan lidah, dan terjadi pencernaan makanan

    secara kimiawi dengan bantuan enzim amilase yang berfungsi

    mengubah amilum menjadi glukosa.59

    a) Gigi

    Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat

    yaitu: gigi seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi gerahamdepan (premolar), gigi geraham belakang (molar)

    57 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , (Bandung: RemajaRosdakarya, 2002), Cet. XIV, hlm. 107.

    58 http//matanews. Com/system pencernaan pada manusia. html/saluran pencernaan/21-0-

    2-2011 59 D.A Pratiwi dkk,Biologi untuk SMA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga,2007), hlm 133

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    38/129

    25

    Gambar 2.260

    b) Lidah

    Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu

    mengaduk makanan yang ada di dalam rongga mulut,

    membantu mendorong makanan pada waktu menelan,membantu membersihkan ulut, sebagai indra pengecap.

    Gambar 2.361

    2)

    EsofagusKerongkongan atau esophagus berupa tabung otot yang

    panjangnya sekitar 25cm, memanjang dari akhir rongga mulut

    hingga lambung.62 Pada kerongkongan tidak terjadi proses

    pencernaan.

    Gambar 2.463

    60 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagianmulut/20-10-2010

    61 http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem pencernaanmakananpada manusia/20-12-2010

    62 Slamet Prawirohartono, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)

    hlm.159 63http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    39/129

    26

    3) Lambung

    Lambung yaitu bagian saluran pencernaan yang berupa

    kantong besar terletak di dalam rongga perut sebelah bawah tulang

    rusuk terakhir agak kekiri

    Lambung berupa kantong yang besar yang terdiri dari

    bagian-bagian sebagai berikut

    a) Kardia, terletak disebelah atas dekat jantung

    b) Fundus, bagian yang membulat dan terletak ditengah

    c) Pilorus, bagian yang berada didekat usus.

    Gambar 2.5

    64

    Lambung merupakan tempat terjadinya sejumlah proses

    pencernaan. Lambung menghasilkan enzim-enzim. Enzim adalah

    zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap

    zat lain, tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan.65

    Fungsi lambung:

    a) menampung makanan, menghancurkan, dan menghaluskan

    makanan oleh gerak peristaltik lambung dan getah lambung.

    b) Tempat produksi kimus, aktifitas lambung menyebabkan

    terbentuknya kimus.66

    64 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagianlambung/20-10-2010

    65Evelyn pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, (Jakarta: Gramedia Pustaka

    Utama, 2002), cet 24, hlm 17766Setiadi, op. cit, hlm. 71.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    40/129

    27

    c) Produksi mucus, mucus yang dihasilkan oleh kelenjar mucus

    lambung berfungsi untuk melindungi lambung dari aksi

    pencernaan dan sekresinya.67

    Beberapa getah/ enzim yang dihasilkan lambung, meliputi:

    a) pepsin, berfungsi memecah albumindanpeptonemenjadi asam

    amino.

    b) HCL / asam klorida, berfungsi untuk mengasamkan makanan,

    sebagai antiseptikdan desinfektan

    c) Rennin, berfungsi sebagai ragi untuk membekukan susu dan

    membentuk kasein dari kasinogen yang larut .

    d) Lipase gastritis, jumlahnya sedikit, berfungsi memecah lemak

    menjadi asam lemak yang merangsang getah lambung.68

    4) Usus halus

    Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu usus dua belas

    jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus penyerap (ileum)

    Fungsi usus halus, meliputi:

    a)

    Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap

    melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.

    b) Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air,

    garam, vitamin.

    Kelenjar yang dihasilkan usus halus, yaitu:

    a) Enteroknase, mengaktifkan enzim tripsinogen pancreas

    menjadi tripsin kemudian mengurai protein dan peptide yang

    lebih kecil.

    b) Aminopeptidase, tetrapeptidase, dipeptidase, yang mengurai

    peptide menjadi asam amino bebas.

    c) Amylase usus yang menghidrolisis tepung menjadi disakarida

    (maltosa, sukrosa, laktosa)

    67

    Loc. cit.68Ibid, hlm. 72.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    41/129

    28

    d) Maltase, isomaltase, lactase dan sukrase, yang memecah

    diasakarida maltosa, sukrosa, laktosa menjadi monosakarida

    e) Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak

    dan gliserol

    f) Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam

    amino.69

    Gambar 2.670

    5) Usus besar (colon)

    Usus besar terdiri dari Kolon dan rektum. Makanan yang

    kita makan tidak semua masuk kedalam illium, makanan yangtidak di serap ini akan masuk ke dalam kolon, dan didalam kolon

    sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteriEscherichia coli.

    Fungsi usus besar antara lain adalah:

    a) Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan

    mengubah dari cair menjadi padat

    b) Tempat tinggal sejumlah bakteri koli.

    c) Memproduksi vitamin antara lain, vitamin K, ribovlafin, dan

    tiaminserta berbagai gas.

    d) Penyimpan selulosa yang berupa hidrat arang dan tumbuh-

    tumbuhan, buah-buahan, dan sayuran hijau.71

    69Setiadi, op. cit, hlm. 74-76.70 http// radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi lambung

    dan usus halus/20-10-201071Ibid, hlm. 87.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    42/129

    29

    Gambar 2.772

    6) Rektum dan anus

    Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung

    usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.

    Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,

    dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk

    dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu

    cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.73

    Gambar 2.874

    b. Kelenjar pencernaan

    Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim

    pencernaan. Kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia

    antara lain kelenjar saliva (parotis, submaksilaris, sublingualis),

    pancreas, dan hati.

    1) Kelenjar ludah

    Di dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu

    kelenjarparotis,sub maksilaris, dan kelenjarsub lingualis75

    72 http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi ususbesar/20-10-2010

    73Slamet Prawirohartono, Sri Hidayat Op cit. hlm 15674

    http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/20-10-2010

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    43/129

    30

    Gambar 2.976

    Fungsi saliva:

    a)

    Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk

    menjadi bolus.

    b) Membuat mulut dan lidah tetap basah sehingga memudahkan

    lidah bergerak saat berbicara

    c) Mengandung enzim ptyalin atau amylase

    d) Sebagai zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai

    zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi kedalam

    saliva.77

    2) Pankreas

    Kelenjar pankreas mensekresi beberapa enzim pencernaan,

    antara lain: enzim amylasepankreatik, tripsin, kemotripsin, dan

    karboksipolipeptidase78

    Gambar 2.1079

    75 Setiadi,Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) Cet. 1, hlm.66.

    76http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/77Setiadi, op. cit, hlm. 67.78Soewoto, dkk,Fisiologi Manusia, (Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas

    Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang) edisi revisi, hlm. 30979http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    44/129

    31

    Fungsi pankreas antara lain:

    a) Fungsi eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas yang berisi

    enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung

    ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi

    b) Fungsi endokrin, sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau

    kecil/ pulau langenhans, bersama-sama membentuk organ

    endokrin yang mensekresi insulin dan glukagon yang langsung

    dialirkan ke dalam peredaran darah dibawa kejaringan tanpa

    melewati duktus untuk membantu metabolisme karbohidrat.

    Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna

    protein, karbohidrat dan lemak, yaitu:

    a) Enzim Proteolitik Pancreas meliputi: Tripsinogen,

    Kimotripsin, Karboksi peptidase, Aminopeptidase.

    b) LipasePancreas

    c) AmylasePancreas

    d) RibonukleasedanDeoksiribonuklease.80

    3)

    Hati

    Hati adalah organ paling besar dalam tubuh manusia,

    warnanya coklat dan beratnya 150 gr. Terletak di bagian atas

    abdomentepatnya dibawah diafragma yang dilindungi costae.81

    Hati memiliki fungsi yang sangat kompleks yaitu meliputi:

    membentuk empedu, hati merupakan tempat penyimpanan dan

    pelepasan karbohidrat, tempat pembentukan urea, dll.82

    4)

    Empedu

    Empedu memiliki fungsi sebagai tempat persediaan getah

    empedu dan membuat getah empedu menjadi kental, menetralkan

    racun, dll.83

    80Setiadi, op. cit, hlm. 84-85.81Setiadi,op. cit, hlm. 7982

    Soewoto, dkk, op. cit, hlm. 309.83Setiadi, op. cit, hlm. 82.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    45/129

    32

    c. Kelainan pada sistem pencernaan

    Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan

    oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat

    pencernaan.

    1) Diare

    Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri

    maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses

    penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi

    encer.84

    2) Konstipasi (Sembelit)

    Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat

    lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses

    menjadi keras dan kering.

    3) TukakLambung (Ulkus)

    Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya

    juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim

    pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan

    permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya

    tukak lambung.

    4) Peritonitis

    Merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).

    Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang

    merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang

    mengakibatkan rasa nyeri.

    5) Gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks

    terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.85

    84http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakit-saluran-pencernaan/

    85

    Fitri, Idatul,Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010, hlm63

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    46/129

    33

    6) Kanker usus besar

    Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk

    pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Banyak

    kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada

    usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama.86

    7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet terhadap

    Hasil Belajar Biologi

    Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran

    dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-

    kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna

    menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai

    alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Sedangkan media ajar jenis

    leaflet adalah media yang berbentuk selembar kertas yang diberi gambar

    dan tulisan serta pada kedua sisi kertas dilipat sehingga berukuran kecil

    dan praktis dibawa dan praktis untuk menyampaikan pesan atau materi

    pembelajaran.

    Hasil be;lajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku.

    Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup

    aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

    Kalangan pendidik harus menyadari bahwa peserta didik meiliki

    bermacam cara belajar. Perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di

    dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan.

    Sehingga pembelajaran yang tidak bermutu yang pada dasarnya berasal

    dari kelas itu akan berdampak sangat luas. Pembelajaran di dalam kelas

    yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik.

    Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar dalam

    mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan

    siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Pilihan strategi dalam

    pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru dalam menyiapkan

    proses pembelajaran

    86http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    47/129

    34

    Pemilihan metode dan media ajar yang tepat dalam pembelajaran

    biologi akan mengaktifkan peserta didik serta menyadarkan peserta didik

    bahwa biologi tidak selalu membosankan. Melelu metode pembelajaran

    diskusi dengsn media ajar jenis leaflet siswa diharapkan dapat

    meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar bilogi.

    Di muka telah dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar

    yang maksimal bagi peserta didik perlu adanya unsure-unsur yang

    mendukung dalam proses pembelajaran, seperti pemilihan metode dan

    media ajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

    Dengan demikian pemelihan motode pembelajaran dan media

    pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses belajar

    mengajar maupun hasil belajaranya. Artinya antara pemilihan metode

    diskusi dan media ajar yang tepat terhadap hasil belajar biologi merupakan

    kegiatan yang saling menunjang, dimana hasil belajar biologi tidak dapat

    dicapai dengan maksimal jika dalam pemilihan metode dan media

    pembelajaran yang digunakan tidak tepat.

    B. Kajian Penelitian Yang Relevan

    Dari penelitian yang dilakukan Afifatul khaurok

    (053811200)Efektifitas pembelajaran STAD dengan media komik terhadap

    hasil belajar biologi siswa kelas VII MTs Yarobi Brobogan materi pokok

    sistm pencernan pada manusia menyimpulkan bahwa pembelajaran STAD

    dengan mengunakan media komik lebih efektif dari pada pembelajaran dengan

    metode ceramah tehadap hasil belajar biologi materi pokok system pencernaan

    pada manusia di MTs Yarobbi tahun ajaran 2009/2010

    Imam kustono (3104066) efektifitas penggunaan metode diskusi

    terhadap hasil belajar siswa pada peljaran biologi materi pokok sel hewan dan

    sel tumbuhan di MTs Nu Nurul Hikmah Polaman Mijen dengan

    menggunakan metode diskusi di MTs ternya dapat meningkatkan mutu proses

    belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar jadi lebih efectif dengan metode

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    48/129

    35

    diskusi, sarana dan bahan ajar serta pengetahuan siswa dapat digunakan

    sebagai media dalam diskusi.

    C. Hipotisis Penelitian

    Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat

    teoritis. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji

    kebenarannya.87Hipotesis juga dapat dipandang sebagai konklusi, akan tetapi

    konklusi tersebut sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, hipotesis tidak

    dibuat dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan

    tertentu. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah Pemggunaan metode

    diskusi dengan media jenis leaflet lebih efektif delam meningkatkan hasil

    belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia.

    87

    Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Cet. VII,hlm. 41.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    49/129

    36

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

    mengetehui seberapa besarkah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan

    media ajar jenis leaflet untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok

    sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah

    Wedung Demak.

    B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

    1. Waktu penelitian

    Penelitian ini dimulai tanggal 7 Januari 2011 sampai dengan tanggal 30

    januari 2011

    2. Tempat penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun

    ajaran 2010/2011

    C. VARIABEL PENELITIAN

    Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

    1. Variabel Independen

    Variabel independen atau veriabel bebas dalam penelitian ini

    adalah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis

    leaflet. Dan indikator dari keefektivan metode diskusi adalah dimana siswa

    belajar secara berkelompok, siswa belajar bekerja sama untuk menemukan

    permasalahan dan memecahkan bersama, saling bertukar pendapat.

    2. Variabel dependen

    Variabel dependen atau variabil terikat dalam penelitian ini adalah

    hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah Demak Wedung

    materi poko system pencernaan pada manusia. Dan indikatornya adalah tes

    atau hasil tes dari siswa.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    50/129

    37

    D. METODOLOGI PENELITIAN

    1. Jenis Penelitian

    Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk

    mengumpulkan data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan

    dengan pengajuan prosedur yang reliabel dan terpercaya.88

    Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian

    eksperimen,yaitu penelitian yang mengungkap hubungan antara dua

    variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap

    variabel lainya.89 Yang berdesain postest-only control design karena

    tujuan dari penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment90

    2. Teknik Pengumpulan Data

    Tehnik pengumpulan data dalam peneliti menggunakan metode tes.

    Tes adalah alat yang prosedural yang dipergunakan dalam rangka

    pengukuran dan penilaian .Metode ini di gunakan dengan cara

    memberikan 20 soal kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

    masing-masing berjumlah 32 siswa , soal tersebut berupa soal pilihan

    ganda. Tes ini digunaka untuk untuk memperoleh data hasil belajar siswa

    kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.

    Tes di sini diberikan setelah kelompok eksperimen diberi

    perlakuan. Sebelum tes di berikan , soal tes terlebih dahulu dicobakan

    untuk mengetahui validitas reliabilitas, daya perbedaan dan taraf

    kesukaran dari tiap butir soal. Jika ada butir soal yang tidak valid maka

    dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut. Tes yang sudah melewati

    tahap perbaikan dan valid, akan diberikan pada kelas eksperimen.

    88Ibnu Hajar,Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan(Jakarta: Raja grafindo,2006), hlm10

    89 Dr. Nana sudjana dan Dr, Ibrahim,M.A, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan(Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2007)cet IV, hlm 19

    90

    Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R& D,(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 112

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    51/129

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    52/129

    39

    2. Reliabilitas

    Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk obyektif maka

    digunakan rumus K-R.2093

    =

    2

    2

    111 S

    pqS

    k

    kr

    Keterangan :

    r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

    p : proporsi jumlah peserta didik yang menjawab benar

    q : proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah (q=1-k : banyaknya butir soal

    S : standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian)

    Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan

    rtabel.apabila r11 >rtabel, maka instrument tersebut dikatakan reliable.

    3. Tingkat kesukaran94

    Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus

    JS

    BP=

    Keterangan:

    P : indeks kesukaran

    B : jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar

    JS : jumlah seluruh peserta didik peserta te

    Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai

    berikut

    0,00 < P < 0,30 (Soal Sukar)

    0,30 < P < 0,70 (Soal Sedang)

    0,70 < P < 1,00 (Soal mudah)

    93Ibid, hlm. 100-10194

    Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),Cet. 9, hlm. 208-210.

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    53/129

    40

    Indeks kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan P=

    0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20, sebaliknya soal

    dengan P=0,30 lebih sukar dari pad soal dengan p=0,80.

    4. Daya pembeda95

    Untuk mengetahui daya pembeda setiap peserta didik maka

    digunakan rumus ;

    BA

    B

    B

    A

    A PPJ

    B

    J

    BD ==

    Keterangan

    J : jumlah peserta didik

    JA : jumlah peseta didik kelompok atas

    JB : jumlah peserta didik kelompok bawah

    BA : jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan

    benar

    BB : jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan

    benar

    PA : proporsi peserta didik atas yang menjawab soal dengan benar

    kelompok

    PB : proporsi peserta didik bawah yang menjawab soal dengan benar

    kelompok

    Selanjutnya daya pembeda soal yang diperoleh diinterpretasikan

    dengan klasifikasi daya pembeda soal. Daya beda diklasifikasikan sebagai

    berikut.

    0,00 < D < 0,20 (jelek)

    0,20 < D < 0,40 (cukup)

    0,40 < D < 0,70 (baik)

    0,70 < D < 1,00 (baik sekali)

    Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya

    dibuang. Menurut Suharsimi butir-butur soal yang baikadal butir-butir soal

    yang menpunyai indeksdiskriminasi 0,4 sampai 0,7.

    95Suharsimi, Op. cit. hlm. 213-314

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    54/129

    41

    G. TEKNIK ANALISIS DATA

    Tehnik analisis data yang yang digunakan merupakn data kuantitatif

    1. Uji tahap awal

    Tehnik dilakukan untuk menguji populasi yang akan digunakan,

    apakah sudah memenuhi atau belum.adapun uji yang digunakan adalah

    sebagai berikut

    a. Uji Normalitas

    Untuk mengetahui apakah sempel yang digunakan dalam

    penelitian, berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji

    normalitas menggunakan pretest, dan untuk mengetahuinya dapat diuji

    dengan menggunakan Chi-kuadrat

    a. Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

    b. Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3)

    log n

    c. Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus

    sbanyakkela

    grenPK

    tan:

    d. Menghitung rata-rata dengan rumus

    fi

    xifi

    .:

    Keterangan :

    :X nilai rata-rata

    i : 1, 2, 3......k

    fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi

    xi : nilai tengah kelas interval ke-i

    e. Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus

    s

    :

    keterangan:

    Z : Nilai standar Deviasi

    X : Batas kelas

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    55/129

    42

    : Nilai rata-rata

    f.

    Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelasinterval

    g. Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id

    dengan n jumlah sempel

    h. Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi

    ekspositori sebagai berikut

    Daftar frekuensi observasi

    Kelas BK Z P L fo fh Fo-fh (Fo-

    fh)2

    fh

    fhfo

    i. Menghitung nilai Chi kuadrat

    2

    2

    =

    fh

    fhfo

    : Nilai Chi-Kuadrat

    Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi

    Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkanj. Menentukan daftar kebebasan (dk)

    k. Menghitung X2tabel

    l. Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengujian jika

    X2hitung>X2tabelmaka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya

    jika X2hitung

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    56/129

    43

    Adapun rumus yang digunakan adalah97

    ecilVarianterk

    esarVarianTerbF=

    Dimana rumus varian yang digunakan adalah

    ( )( )

    22

    1

    =

    n

    xxiS

    Keterangan

    S2 : Varian Sampel

    X : Rata-rata

    Xi : Nilai x ke i sampai ke n

    n : banyak atau jumlah sampel

    Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak, maka F

    hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua kelompok tidak

    mempunyai varian yang sama atu tidak homogen.

    c. Uji kesamaan dan rata-rata data awal

    Uji kesamaan dan rata-rata data awal ini bertujuan untuk

    mnegetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

    mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal. Jika rata-rata

    kedua kelompok tersebut tidak berbeda berarti kedua kelompok itu

    mempunyai kondisi yang sama. Dan dalam analisis data menggunakan

    teknik t-test. Yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menguji

    signifikasi perbedaan kedua kelompok.

    2

    22

    1

    21

    21:

    n

    s

    n

    st

    +

    dengan ( ) ( )2

    11:2

    222

    2112

    ++

    nn

    SnSnS

    Keterangan :

    1x : rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen)

    2x : rata-rata sampel 2 (kelas kontrol)

    97Ibid, hlm.140

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    57/129

    44

    S1 : simpangan kelas eksperiomen

    S2 : simpangan kelas kontrol

    21S : nilai varian data awal kelas eksperiomen

    22S : nilai varian data awal kelas kontrol

    S2 : varian gabungan

    n1 : jumlah individu sampel eksperimen

    n2 : jumlah individu sampel kontrol

    r : korelasi antara dua sampel.

    Ho diterima, jika-t (1-1/2 )< thitung

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    58/129

    45

    i : 1, 2, 3......k

    fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi

    xi : nilai tengah kelas interval ke-i

    5) Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus

    s

    :

    keterangan:

    Z : Nilai standar Deviasi

    X : Batas kelas

    : Nilai rata-rata

    6) Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas

    interval

    ( )1

    :

    2

    n

    XXiS

    7) Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id

    dengan n jumlah sempel

    8) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi

    ekspositori sebagai berikut

    Daftar frekuensi observasi

    Kelas BK Z P L fo fh Fo-fh (Fo-

    fh)2

    fh

    fhfo

    m. Menghitung nilai Chi kuadrat

    2

    2

    =

    fh

    fhfo

    : Nilai Chi-Kuadrat

    Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi

    Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan

    9) Menentukan daftar kebebasan (dk)

    10)Menghitung X2tabel

  • 8/10/2019 efektivitas metode diskusi.pdf

    59/129

    46

    11)Menentukan distribusi normalitas