Transcript
Page 1: Economic Update June 2018-07082018...permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the

GDP2Q18: Nice growth yet still not sustainable Indonesia mencatatkan pertumbuhan GDP sebesar + 5,27% YoY di 2Q18 (vs +5,01% YoY di 2Q17), diatas konsensus di level +5,12% YoY. Konsumsi sebagai kontributor terbesar tumbuh +5,14% YoY, membaik dibandingkan periode sebelumnya (1Q18: +5,06%; 2Q17: +5,01%). Sementara itu, segmen investasi tumbuh sebesar +5,87% YoY di 2Q18 meningkat dari posisi +5,34% YoY di 2Q17. Berdasarkan industrinya, manufaktur sebagai kontributor terbesar terhadap perekonomian, mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar +3,97% YoY di 2Q18 (vs 1Q18: +4,56% YoY vs 2Q17: +3,5% YoY). Sementara itu, industri pertambangan mengalami pertumbuhan +2,21% YoY (vs 1Q18: +0,74% YoY vs 2Q17: +2,12% YoY). Dari sisi konsumsi, terlihat ada recovery meskipun dengan besaran yang terbatas. Indeks penjualan retail mengalami pertumbuhan yang lebih besar, yaitu sebesar +5,43% YTD di Jun-18 (vs +5,08% YTD di Jun-17). Recovery ini sejalan dengan peningkatan inflasi inti menjadi 2,9% YoY di Jul-18, setelah mencatat posisi terendahnya di Feb-18 di level 2,6% YoY. Meningkatnya inflasi inti lebih didorong oleh sisi produksi, ini terlihat dari peningkatan indeks PMI atau produksi manufaktur ke zona ekpansi di level 50,5 di Jul-18, setelah masuk ke zona kontraktif di level 48,6 di Jul-17. Risiko eksternal akan terus menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Kami masih mempertahankan estimasi kami terhadap pertumbuhan ekonomi FY18 sebesar +5,21%YoY, didorong oleh ekspektasi perbaikan konsumsi di 2H18 sebagai dampak dari: (1) penyaluran dana desa dan (2) pemotongan pajak UMKM Indonesia mencatatkan pertumbuhan GDP sebesar +5,27% YoY di 2Q18 (vs +5,01% YoY di 2Q17). Pertumbuhan ini berada di atas ekspektasi konsensus, di level +5,12% YoY. Segmen konsumsi sebagai kontributor terbesar tumbuh +5,14% YoY, membaik dibandingkan periode sebelumnya (1Q18: +5,06%; 2Q17: +5,01%). Sementara itu, segmen investasi tumbuh sebesar +5,87% YoY di 2Q18, meningkat dari posisi +5,34% YoY di 2Q17. Berdasarkan industrinya, industri manufaktur sebagai kontributor terbesar terhadap perekonomian, mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar +3,97% YoY di 2Q18 (vs 1Q18: +4,56% YoY vs 2Q17: +3,5% YoY). Sementara itu, industri pertambangan juga mengalami perbaikan, tumbuh +2,21% YoY (vs 1Q18: +0,74% YoY vs 2Q17: +2,12% YoY). Dari sisi konsumsi, terlihat ada recovery meskipun dengan besaran yang terbatas. Indeks penjualan retail mengalami pertumbuhan yang lebih besar, yaitu sebesar + 5,43%YTD di Jun-18 (vs +5,08% YTD di Jun-17). Recovery ini sejalan dengan peningkatan inflasi inti menjadi 2,9% YoY di Jul-18, setelah mencatat posisi terendahnya di Feb-18 di level 2,6% YoY. Dengan mengeluarkan faktor seasonality, inflasi inti yang meningkat mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas perekonomian domestik atau membaiknya daya beli masyarakat. Sementara itu, peningkatan pertumbuhan impor konsumsi (6M18: +9,50% YoY vs 6M17: +21,64% YoY) lebih didorong oleh pertumbuhan harga menjadi sebesar +16,22% YoY di Jun-18 (vs +3,46% YoY di Jun-17) sebagai dampak dari depresiasi Rupiah. Sehingga, kami meyakini recovery yang terjadi pada segmen konsumsi belum sustainable dan masih rentan terhadap risiko eksternal maupun internal. Meningkatnya inflasi inti lebih didorong oleh sisi produksi. Hal ini terlihat dari peningkatan indeks PMI atau produksi manufaktur ke zona ekpansi di level 50,5 di Jul-18, setelah masuk ke zona kontraktif di level 48,6 di Jul-17, dimana sektor manufaktor berkonstribusi sebesar 1% terhadap pertumbuhan ekonomi di 1Q18. Pertumbuhan di sisi produksi, khususnya manufaktur, ini diharapkan dapat juga menjadi stimulus pertumbuhan konsumsi melalui penyerapan tenaga kerja, sejalan dengan peningkatan pertumbuhan impor bahan-bahan industri yang tumbuh dalam tren yang meningkat. Selain itu, menurunnya logistic cost paska ekspansi infrastruktur dapat memberikan spillover positif terhadap perusahaan-perusahaan domestik, terutama jika permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the Fed Rate dan beberapa kebijakan Trump yang mendorong spekulasi di pasar keuangan global memberikan tekanan kepada perekonomian domestik melalui tekanan nilai tukar. Hingga 6-Aug-2018, Rupiah sudah mengalami tekanan sebesar -6,2% YTD. Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, seperti Thailand Bath (-2,0% YTD), Malaysia (-0,5% YTD), China Yen (-4,8% YTD), Singapore Dollar (-2,3% YTD), Rupiah mengalami depresiasi terbesar. Depresiasi Rupiah akan memberikan tekanan terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki exposure yang tinggi terhadap nilai tukar, seperti perusahaan di sektor komoditas, properti, dan telekomunikasi. Relatif terhadap 2 sektor lainnya, sektor komoditas memiliki dampak minimal karena natural hedge. Sementara itu, sektor telekomunikasi dan sektor properti adalah sektor yang banyak memiliki utang dalam denominasi asing, meningkatkan resiko terdampak, jika tidak segera melakukan hedging.

Kami masih mempertahankan estimasi kami terhadap pertumbuhan ekonomi FY18 sebesar +5,2%YoY.

08 Fall

Economic Update

Selasa, 7 Agust 2018

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sumber: BPS

Pertumbuhan Harga Komoditas Inti

Sumber: BPS

Frida Nababan

[email protected]

+6221 5153055

Page 2: Economic Update June 2018-07082018...permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the

Economic Update | GDP2Q18: Nice growth yet still not sustainable

2

Pertumbuhan konsumsi agregat meningkat, namun belum sustainable. Konsumsi pada 2Q18 menunjukan perbaikan, tumbuh +5,14%

YoY dibandingkan periode sebelumnya (1Q18: +5,06% YoY; 2Q17: +5,01 YoY). Namun patut dicermati bahwa, inflasi inti masih berada dalam tren menurun, mengindikasikan aktivitas perekonomian belum sepenuhnya menunjukan perbaikan. Hal ini terlihat dari masih melambatnya pertumbuhan penjualan retail, meskipun pertumbuhan upah sudah membaik sejak 1H17.

Grafik 1. Pertumbuhan Konsumsi Agregat YoY Grafik 2. Inflasi Inti terus Menurun

Sumber: BPS Sumber: BPS

Grafik 3. Pertumbuhan Upah terus Meningkat Grafik 4. Penjualan Retail Tumbuh Menurun

Sumber: Bloomberg Sumber: BPS

Indeks produksi manufaktur membaik, berada di zona ekspansif dengan pertumbuhan yang meningkat. Peningkatan ini searah dengan peningkatan pertumbuhan impor bahan-bahan industri yang tumbuh dalam tren yang meningkat. Diharapkan dengan menurunnya logistic cost paska perbaikan infrastruktur dapat memberikan spillover positif terhadap perusahaan-perusahaan domestik, terutama jika permintaan domestik pulih.

Grafik 5. Indeks Manufaktur Grafik 6. Pertumbuhan Impor Bahan Industri YoY

Sumber: BPS Sumber: BPS

KONTRAKTIF

EKSPANSIF

Page 3: Economic Update June 2018-07082018...permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the

Economic Update | GDP2Q18: Nice growth yet still not sustainable

3

Resiko eksternal akan terus menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the Fed Rate dan beberapa kebijakan Trump yang mendorong spekulasi di pasar keuangan global memberikan tekanan kepada perekonomian domestik melalui tekanan nilai tukar. Hingga 6-Aug-2018, Rupiah sudah mengalami tekanan sebesar -6,2%YTD. Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, seperti Thailand Bath (-2,0%YTD), Malaysia (-0,5%YTD), China Yen (-4,8%YTD), Singapore Dollar (-2,3%YTD), Rupiah mengalami depresiasi terbesar. Jika depresiasi ini terus terjadi, ada beberapa pihak yang akan terkena:

1. Pemerintah. Dengan kepemilikan utang luar negeri sebesar 51% dari total utang luar negeri (Mei-18), depresiasi akan memberikan tekanan pada kinerja fiskal pemerintah. Namun demikian, jika dibandingkan dari sumber pembiayaannya, sebagian besar defisit fiskal masih dibiayai oleh utang dalam negeri sebesar 93% dari seluruh total pembiayaan dan rasio tingkat utang dengan floating rate terhadap total total hanya di range 0,65%-0,80%. Hal ini mengakibatkan dampak depresiasi Rupiah terhadap resiko fiskal masih terbatas. Depresiasi Rupiah sebesar 20% hanya akan meningkatkan rasio total utang luar negeri terhadap total utang sebesar 3%-4%.

2. Swasta. Depresiasi Rupiah akan menjadi tambahan tekanan bagi perekonomian, ditengah belum membaiknya pertumbuhan konsumsi dalam negeri. Utang swasta yang masih relatif manageable, karena masih didominasi oleh tenor jangka panjang (73% dari total utang swasta) dan hanya tumbuh sebesar +6,6% YoY di Jul-18, melambat dari titik tertingginya di Jan-18 dengan pertumbuhan +7,9% YoY, yang mengindikasikan masih rendahnya short-term default risk. Namun, jika depresiasi Rupiah ini terus terjadi, akan memberikan tekanan terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki exposure yang tinggi terhadap nilai tukar, seperti perusahaan di sektor komoditas, properti, dan telekomunikasi. Relatif terhadap dua sektor lainnya, sektor komoditas termasuk yang terdampak secara minimal mengingat sektor komoditas memiliki natural hedge. Sementara itu, sektor telekomunikasi dan sektor properti adalah sektor yang banyak memiliki utang dalam denominasi asing, meningkatkan resiko terdampak, jika tidak segera melakukan hedging.

Grafik 7. Negara Berkembang Mengalami Depresiasi Grafik 8. Depresiasi akan Memberikan Tekanan pada Debitur

Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg

Page 4: Economic Update June 2018-07082018...permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the

Economic Update | GDP2Q18: Nice growth yet still not sustainable

4

IKHTISAR KONDISI PEREKONOMIAN

GDP YoY 2014 2015 2016 2017 2018F Key Indicators 2014 2015 2016 2017 Jun-18

Real GDP 5,05 5,15 4,94 5,19 5,21

BI-7 Day Rate Repo (%) - - 4,75 4,25 5,25

Consumption 5,08 4,92 4,99 4,97 5,20

Jakarta Interbank Spot Rate

12,440

13,795

13,436

13,615

13,180

Investment 4,05 6,43 4,79 7,27 -

Current Account (%GDP) -3.09 -2.03 -1.82 -1,73 -2.15

Govt Spending 0,87 7,1 -4,03 3,81 - Indeks Keyakinan

Konsumen 117.92 109.95 115.42 126.36 125,14

Export -4,45 -6,42 4,15 8,5 -

IHPR 181.64 190.02 194.54 201,36 204,21

Import 2,98 -8,62 2,72 11,81 -

BOP (million USD) 2014 2015 2016 2017 Mar- 18

Posisi Investasi Internasional Indonesia (Net) -383,973 -376,834 -333,782 -333,564 -327,868

Aset Finansial Luar Negeri 201,907 212,436 300,533 337,611 339,290

Kewajiban Finansial Luar Negeri 585,880 589,270 634,315 671,175 667,158

Neraca Pembayaran Indonesia

Transaksi berjalan -27,510 -17,519 -16,952 -17,528 -5,542

a.l Neraca Perdagangan 6,982.57 14,049 15,318 18,785 2,357

Ekspor Barang 175,293 149,124 144,470 168,854 44,409

Impor Barang -168,310 -135,076 -129,152 -150,069 -42,052

Transaksi Modal dan Finansial 44,943 16,860 29,346 29,881 1,872

a.l Transaksi Finansial 44,916 16,843 29,306 29,488 1,814

Aset -10,786 -21,489 15,920 -17,950 -4,640

Kewajiban 55,702 38,332 13,386 47,438 6,454

1. Investasi Langsung 14,733 10,704 16,136 19,171 3,129

Aset -10,388 -9,075 11,594 -2,096 -839

Kewajiban 25,121 19,779 4,542 21,267 3,968

2. Investasi Portfolio 26,067 16,183 18,996 20,648 -1,174

Aset 2,587 -1,268 2,218 -3,356 -1,422

Kewajiban 23,480 17,451 16,778 24,004 248

3. Derivatif Financial -156 20 -9.05 -128 60

4. Investasi Lainnya 4,272 -10,064 -5,817 -10,203 -200

Aset -3,427 -11,812 1,499 -12,940 -2,569

Kewajiban 7,699 1,748 -7,316 2,737 2,368

Neraca Keseluruhan 15,249 -1,098 12,089 11,586 3,855

Posisi Cadangan Devisa 111,862 105,931 116,362 116,362 126,003

Page 5: Economic Update June 2018-07082018...permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the

Economic Update | GDP2Q18: Nice growth yet still not sustainable

5

DISCLAIMER

The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, none of PT Panin Sekuritas Tbk and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to. or in relation to. The accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report

or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Panin Sekuritas Tbk, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs)

which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Panin Sekuritas Tbk. its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or mis-statements,

negligent or otherwise in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

The information contained in this report is not be taken as any recommendation made by PT Panin Sekuritas Tbk or any other person to enter into any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general circulation. It does not have regards to the specific person who may receive this report. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional

financial and legal advice

Page 6: Economic Update June 2018-07082018...permintaan domestik mengalami perbaikan. Resiko eksternal akan menekan pertumbuhan ekonomi, jika konsumsi tidak segera pulih. Resiko kenaikan the

Economic Update | GDP2Q18: Nice growth yet still not sustainable

6

HEAD OFFICE

Indonesia Stock Exchange Tower II, Suite 1705 • Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190

Tel: +62 21 515 3055 Website: www.pans.co.id E-mail: [email protected] Fax: +62 21 515 3061 Online Trading: www.post.co.id

BRANCH OFFICES

KelapaGading Menara Satu, Sentra Kelapa Gading Lt 5 Unit 0505, Jl. Raya Boulevard Kelapa Gading LA3 no 1 Jakarta Utara 14240 Tel : +62 21 293 85767 Fax: +62 21 293 85768 E-mail: [email protected]

Pluit Village Pluit Village, Ruko No. 66 Jl. Pluit Permai Raya Jakarta Utara 14450 Tel: +62 21 6667 0268 Fax: +62 21 668 3585 E-mail: [email protected]

PluitSakti Jl. Pluit Sakti Raya No. 28 Blok A2 Ruko Sentra Bisnis Jakarta Utara 14450 Tel: +62 21 6660 0302 / 6660 5635 Fax: +62 21 6660 5618 E-mail: [email protected]

PuriNiaga Puri Niaga 1 Blok K7 /3U Puri Kencana, Kembangan Jakarta Barat 11610 Tel: +62 21 582 3868 Fax: +62 21 582 3867 E-mail: [email protected]

Pondok Indah Jl. Margaguna Blok B-9, Plaza Pondok Indah 5, Gandaria Utara - Jakarta Selatan Tel: +62 21 722 4420 Fax: +62 21 722 4421 E-mail: [email protected]

GadingSerpong Jl. Sutera Utama, Ruko ASTC Blok 10B no 30, Alam Sutra Tangerang Tel: +62 292 11518 Fax: +62 292 11519 E-mail: [email protected]

Tanah Abang Pusat Grosir Tanah Abang Blok A Lt. 3 Los. A No. 1 Jakarta Pusat 10210 Tel: +62 21 2357 1177 Fax: +62 21 2357 0404 E-mail: [email protected]

Bandung Gedung BPR Citradana Rahayu Lt. 3 Jl. Sunda No. 2A Bandung 40262 Tel: +62 22 732 1434 Fax: +62 22 732 1435 E-mail: [email protected]

Bandung, Dago Jl. Diponegoro no 2 Bandung – Jawa Barat, 40115 Tel: +62 22 426 8127 / 426 8129 Fax: +62 22 426 8128 E-mail: [email protected]

Bandung - Batununggal Jl. Batununggal Indah IV no 37A Komp. Batununggal Indah Bandung Jawa Barat - 40266 Tel / Fax: +62 22 8730 1954 Fax: +62 22 8730 1640 E-mail:[email protected]

Batam Komplek Lumbung Rejeki Blok H no 13 Nagoya, Batam Tel: +62 778 459 222 Fax: +62 778 459 220 E-mail: [email protected]

Denpasar Gedung Panin Bank , Lantai 3 Jl. Patih Jelantik , komplek pertokoan Kuta Galeria Blok 1 valet 7 Tel: +62 361 7152 999 Fax: +62 E-mail: [email protected]

Medan - Timor Jl. Timor No. 203 Medan 20231 Tel: +62 61 457 6577 / 453 2912 Fax: +62 61 453 2875 E-mail: [email protected]

Medan – Iskandar Muda Jl. Iskandar Muda no 99 Medan 20112 Tel: +62 61 453 0123 Fax: +62 61 452 3934 E-mail: [email protected]

Medan - Pemuda Gedung Panin Bank Lt. 5 Jl. Pemuda No. 16-22 Medan 20151 Tel: +62 61 457 6996 Fax: +62 61 453 1097 E-mail: [email protected]

Padang Jl Thamrin No. 43 Padang 25122 Tel: +62 751 811 322 Fax: +62 751 811 332 Email: [email protected]

Palembang Gedung Panin Bank Lt. 3 Jl. KolonelAtmo No. 863 Palembang 30125 Tel: +62 711 370 235 Fax: +62 711 370 271 E-mail: [email protected]

Surabaya Gedung Panin Bank Lt. 5 Jl. Mayjend Sungkono No. 100 Surabaya 60256 Tel: +62 31 561 3388 Fax: +62 31 561 3585 E-mail: [email protected]

Pontianak Jl. Budi Karya Komp. Villa Gamma Blok D No. 26 Pontianak 78121 Tel: +62 561 748 888 Fax: +62 561 767 300 E-mail: [email protected]

Semarang Jl. S. Parman No. 41 Semarang 50231 Tel: +62 24 850 2300 Fax: +62 24 850 4971 E-mail: [email protected]

Solo Gd. Graha Prioritas lt 3 Jl. Slamet Riyadi No. 302 Kel. Sriwe dari, Kec. Laweyan Surakarta - 57141 Tel: +62 271 727888 Fax: +62 271 726 868 E-mail: [email protected]


Recommended