Transcript

Kota CilegonKota CilegonKota CilegonDINAS KESEHATANDINAS KESEHATANDINAS KESEHATAN

PROGRAM INFORMASI DAN HUMAS TAHUN ANGGARAN 2018

1. 102. 1. 10. 20. 01. 48. 5. 2

DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON 2018

P

CAPAIA

N P

RO

GR

AM

2017

KATAPENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Pro�il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018. Pro�il Kesehatan ini merupakan sarana penyaji data dan informasi kesehatan yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar pelayanan minimal di bidang kesehatan, dengan tersedianya data kesehatan diharapkan dapat mengidenti�ikasi ada dan tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan yang dihadapi terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.

Dalam Pro�il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini, pembaca dapat memperoleh data dan informasi mengenai Demogra�i, Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Kesehatan Anak, serta Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Data dan informasi yang ditampilkan pada Pro�il Kesehatan ini dapat membantu dalam membandingkan capaian pembangunan kesehatan antara satu provinsi dengan provinsi lainnya, mengukur capaian pembangunan kesehatan di Kota Cilegon Tahun 2017, serta sebagai dasar untuk perencanaan program pembangunan kesehatan selanjutnya Selain itu Pro�il Kesehatan Kota Cilegon tahun 2018 merupakan lanjutan dari Pro�il-pro�il-pro�il sebelumnya yang merupakan penyajian yang relative komprehensif terdiri dari data derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan, dan data umum serta lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.

Pro�il kesehatan ini juga menyajikan data dan informasi kesehatan yang relative lengkap, meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang terkait dengan kesehatan yang menggambarkan “potret” status kesehatan masyarakat dan faktor -faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah, dalam satu kurun waktu tertentu. Data pro�il kesehatan dibuat dengan berbagai bentuk: tercetak dan digital.

Penyusunan Data Pro�il Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini, berasal dari Pro�il Puskesmas di Kota Cilegon, dan pemegang program di Dinas kesehatan Kota Cilegon, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon, Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon, dan instansi terkait lainnya, juga data yang berasal dari program evaluasi dan perencanaan program sebagai koordinator penyusunan Pro�il Kesehatan Kota Cilegon bersama-sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya menyusun bersama-sama, baik narasi maupun lampiran.

Pro�il kesehatan Tahun 2018 ini diupayakan disusun dengan tampilan yang lebih menarik, dan “eye-catching” yang bertujuan memudahkan para pembaca dalam menggunakannya. Dalam Pro�il Kesehatan Kota Cilegon ini diupayakan diselesaikan dalam waktu yang relative cepat dan data sudah tersaji dengan responsive gender yang sudah diedarkan pada akhir 2010, namun mengingat ketersediaan data belum terkompilasi dengan baik, maka belum seluruh data yang tersaji berupa lampiran data berbasis gender, dengan tersedianya data yang responsive gender, diharapkan dapat mengidenti�ikasi ada tidaknya,serta besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki – laki�dan�perempuan�terkait�dengan akses, partisipasi,�control�dan�manfaat�dalam�pembangunan�bidang kesehatan.

Analisis �diupayakan �semaksimal �mungkin, �tidak hanya deskriptif, tetapi juga analisis�komparatif, analisis kecenderungan, analisis hubungan. Pro�il�menarik, narasi dikombinasi denganbentuk-bentuk�penyajian lain, seperti tabel, gra�ik histogram/barchart, frekuensi poligon, line diagram, bardiagram, piediagram, scaterdiagram,pictogram, dan peta.

Buku Pro�il �Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini disajikan dalam bentuk cetakan dan soft copy yang dapat diunduh melalui website Semoga publikasi �ini dapat berguna �bagi�semua pihak, baik �pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Kota Cilegon Kritik dan saran kami harapkan sebagai penyempurnaan pro�il yang akan datang.

KetuaTeam Penyusun

dr.H.HanaJohan,S.MARSNIP. 19620402 198903 1 016

KATASAMBUTANKepalaDinasKesehatanKotaCilegon

yang setinggi-tingginya. Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan menjadi penting.

Terbitnya Pro�il Kesehatan Kota Cilegon 2018, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan terhadap data dan informasi kesehatan di semua lini, baik instansi pemerintah/ swasta, organisasi profesi, mahasiswa, dan kelompok masyarakat lainnya. Pro�il Kesehatan ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam mengukur kinerja program pembangunan kesehatan baik di Tingkat Kota maupun Kecamatan yang berguna bagi perencanaan program pembangunan kesehatan berikutnya.

Ada beberapa program yang sudah mencapai target, adapula yang belum tercapai, dimana tahun anggaran berikutnya akan menjadi target prioritas agar tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dapat terwujud.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi, khususnya pengelola data di pusat, daerah, dan lintas sektor dalam penyusunan Pro�il Kesehatan 2016. Pada kesempatan ini pula saya mengajak kepada semua pihak untuk saling bersinergi dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna tercapainya sasaran pembangunan kesehatan yang berbasis data.

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama. Pembangunan kesehatan itu sendiri diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

Kepala Dinas KesehatanKota Cilegon

dr.ArriadnaNIP. 19600524 198802 2 001

1

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Profil Kesehatan merupakan salah satu media publikasi data dan

informasi yang berisi situasi dan kondisi kesehatan yang cukup

komprehensif. Profil Kesehatan Kota Cilegon disusun sebagai potret kondisi

kesehatan masyarakat Kota Cilegon, berdasarkan ketersediaan data,

informasi, dan indikator kesehatan yang bersumber dari unit teknis di

lingkungan Dinas KesehatanKota Cilegon serta institusi lain terkait seperti

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Rumah Sakit dan Badan Pusat

Statistik (BPS).

Visi Dinas Kesehatan Kota Cilegon sebagai leading sektor dalam

Pembangunan Kesehatan di Kota Cilegon yaitu Masyarakat Cilegon Sehat,

Peduli, Mandiri dan Berkeadilan. Dalam mencapai misi tersebut Dinas

Kesehatan Kota Cilegon mempunyai Misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran

serta keluarga dan masyarakat.

2. Meningkatkan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian PenyakitMelalui Peran

Serta Keluarga Dan Masyarakat.

3. Menjamin Ketersediaan Dan Pemerataan Pelayanan DanSumber Daya

Kesehatan Serta Pembiayaan Kesehatan.

4. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, seluruh upaya kesehatan yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sektor kesehatan swasta, maupun non

kesehatan dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

BBBaaabbb III PPPEEENNNDDDAAAHHHUUULLLUUUAAANNN

2

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

kesehatan dan upayamengatasi masalah kesehatan perlu pencatatan dan

pengelolaan data dengan baik dalam suatu Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence base diarahkan untuk

penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu guna

pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan.

Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah dokumen

Profil Kesehatan Kota Cilegon yang merupakan gambaran situasi kesehatan di

wilayah Kota Cilegon yang diterbitkan setiap tahun.Profil Kesehatan ini

antara lain memuatdata dan informasi tentang kesehatan dan data

pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data

kependudukan, pendidikan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program

kesehatan dan keluarga berencana.

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 ini menggambarkan situasi

Derajat Kesehatan Masyarakat meliputi angka kematian, angka kesakitan dan

status gizi. Upaya Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu

pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan.

Sumber Daya Kesehatan meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan di Kota Cilegon 2017.

Semua informasi yang terangkum dalam dokumen Profil Kesehatan

dipergunakan dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi

pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Cilegon termasuk kinerja pada

penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan, dan

pencapaian target indikator Sustainable Development Goals (SDGs) bidang

kesehatan, serta berbagai upaya pengolahan data terkait dengan

pembangunan kesehatan yang diselenggarakan lintas sektor seperti Badan

Pusat Statistik (BPS).

Sistematika Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018 adalah sebagai

berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota

Cilegon serta sistematika penyajiannya.

3

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

2. Bab II Gambaran Umum

Bab ini menyajikantentang gambaran umum, yang meliputi: kondisi

geografis, kependudukan,keadaan sosial ekonomi,, pendidikan dan agama,

serta Indeks Pembangunan manusia serta Angka Harapan Hidup.

3. Bab III Kesehatan Keluarga

Bab ini berisi uraian tentang Kesehatan Keluarga yang mencakup tentang

Kesehatan Ibu, Kesehatan anak, Kesehatan pada lanjut usia, status gizi

masyarakat dan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Bab IVPengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan

Bab ini menguraikan tentang Pengendalian Penyakitmenular dan penyakit

tidak menular,Penyakit Tular Vektor Dan Zoonosis, Penyakit yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), pencapaian upaya pencegahan dan

pemberantasan penyakit, serta kesehatan lingkungan.

5. Bab VSituasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,

pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

6. BAB VIPenutup : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah

lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Cilegon di tahun 2016. Selain

keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan

hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di Kota Cilegon.

7. Lampiran - lampiran

Pada lampiran ini berisi tabel resume/angka pencapaian kabupaten/kota

dan 81 tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan.

4

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

A. KONDISI GEOGRAFIS

Kota Cilegon merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Banten

dengan luas wilayah administrasi 175,51 Km2. Kota Cilegon terbentuk pada

tanggal 27 April 1999 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999

tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya

Daerah Tingkat II Cilegon. Sebagai kota yang secara geografis berada pada

ujung barat Pulau Jawa serta merupakan pintu gerbang utama yang

menghubungkan sistem pulau jawa dan pulau sumatera, kedudukan kota

cilegon memiliki nilai geostrategis yang sangat penting baik dalam konstelasi

lokal, regional maupun nasional.

Secara administratif, Kota Cilegon berada pada koordinat 5052’24” –

6004’07” Lintang Selatan dan 105054’05” – 106005’11” Lintang Utara, yang

batas-batasnya sebagai berikut:

(1) Sebelah barat : Selat Sunda (Provinsi Lampung);

(2) Sebelah utara : Kabupaten Serang;

(3) Sebelah timur : Kabupaten Serang;

(4) Sebelah selatan : Kabupaten Serang.

Dengan luas 175,5 km2, Kota Cilegon dibagi ke dalam 8 (delapan)

kecamatan dan 43 kelurahan. Kota Cilegon memiliki iklim tropis dengan

BBBaaabbb IIIIII GGGAAAMMMBBBAAARRRAAANNN UUUMMMUUUMMM

5

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

temperatur berkisar antara 21,1oC – 33,1 oC, dan curah hujan rata-rata 95

mm per bulan.

Jarak Kota Cilegon terhadap Ibu Kota Provinsi Banten (Kota Serang)

sekitar 15 km dan jarak ke Ibu Kota Negara Republik Indonesia sekitar 105

km. Kota Cilegon dilalui oleh beberapa sungai, yaitu Kali Kahal, Tompos,

Sehang, Gayam, Medek, Sangkanila, Cikuasa, Sumur Wuluh, Grogol,

Cipangurungan, dan Cijalumpang. Di antara sebelas sungai tersebut Kali

Grogol merupakan yang terbesar dan hampir semua sungai bermuara di

Selat Sunda. Selain sungai, di Kota Cilegon juga terdapat sebuah waduk yang

cukup luas, yakni Waduk Krenceng yang membelah Desa Kebonsari,

Lebakdenok, dan Tamansari di Kecamatan Ciwandan. Waduk ini merupakan

sumber air PDAM yang dialirkan ke industri dan rumah tangga di sebagian

wilayah Kota Cilegon.

Tabel 2.1 Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administrasi di Kota Cilegon

Kecamatan Luas JUMLAH

km² % Kelurahan RT RW

Ciwandan 51.81 29.52 6 119 28

Citangkil 22.98 13.09 7 192 51

Pulomerak 19.86 11.32 4 132 27

Purwakarta 15.29 8.71 6 128 39

Grogol 23.38 13.32 4 102 27

Cilegon 9.15 5.21 5 107 31

Jombang 11.55 6.58 5 172 43

Cibeber 21.49 12.24 6 159 37

Kota Cilegon 175.51 100 43 1111 283

Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kota Cilegon, 2017

6

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 2.1 Peta Wilayah Adminstratif Kota Cilegon

(Sumber : Bappeda Kota Cilegon, 2016)

Kota Cilegon berada pada ketinggian 0-553 meter di atas permukaan

laut (dpl). Wilayah tertinggi berada pada bagian utara Kecamatan Pulomerak

(Gunung Gede), sedangkan terendah berada pada bagian barat yang

merupakan hamparan pantai. Tingkat kemiringan lahan Kota Cilegon terbagi

atas beberapa kelompok, di bagian barat, tengah hingga timur merupakan

wilayah dengan tingkat kemiringan kecil, berkisar antara 0-2% dan 2-7%.

Wilayah bagian utara didominasi oleh lahan yang mempunyai tingkat

7

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

kemiringan yang cukup besar (curam) karena merupakan wilayah

pegunungan, tetapi terdapat beberapa bagian wilayah yang mempunyai

tingkat kemiringan yang kecil. Wilayah bagian selatan merupakan wilayah

dengan tingkat kemiringan rendah yangberkisar 2-7%.

B. KEPENDUDUKAN

Penduduk Kota Cilegon berdasarkan proyeksi BPS penduduk tahun

2015 sebanyak 412.106yang terdiri atas 210.505 jiwa penduduk laki-laki dan

201.601 jiwa penduduk perempuan.Proyeksi BPS tahun 2015 dijadikan akan

dijadikan acuan capaian evaluasi bidang kesehatan dari tahun 2017 hingga

tahun 2021. Sedangkan berdasarkan surat edaran Walikota Cilegon tentang

data penduduk Kota Cilegon Nomor 470/516/Disdukcapil Tanggal 14 Maret

2018 adalah sebanyak 406.974 Jiwa yang terdiri atas207.333 Jiwa penduduk

Laki-laki dan 199.641 Jiwa Penduduk Perempuan.

Jika di kaitkan dengan Jumlah penduduk (sesuai surat edaran tersebut

diatas) dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan di dalam satu

wilayah, maka rasio kepadatan penduduk (density ratio) Kota Cilegon pada

tahun 2017 mencapai 2.386 jiwa/km2 yang artinya tiap kilometer persegi

wilayah kota cilegon di huni oleh 2.386jiwa. Kepadatan penduduk di 8

kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi di

Kecamatan Jombangdengan kepadatan sebesar 5.786 jiwa/km2, dan

terendah di Kecamatan Ciwandan sebesar 909 jiwa/Km2.. Hal ini disebabkan

oleh realitas bahwa pusat perkonomian dan aktivitas warga Kota Cilegon

berada di wilayah Kecamatan Jombang, dan merupakan kawasan

permukiman dan perumahan yang cukup padat.

8

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Tabel 2.2 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk menurut Catatan

AdministrasiKependudukan, Kecamatan, Luas, dan Kepadatan Penduduk di Kota Cilegon

km² % Jumlah % Jumlah %

CIWANDAN 51,81 29,52% 46.368 11,25% 895 46.887 11,52% 905

CITANGKIL 22,98 13,09% 73.196 17,76% 3.185 72.825 17,89% 3.169

PULOMERAK 19,86 11,32% 44.491 10,80% 2.240 47.292 11,62% 2.381

PURWAKARTA 15,29 8,71% 39.396 9,56% 2.577 40.226 9,88% 2.631

GROGOL 23,38 13,32% 43.607 10,58% 1.865 40.447 9,94% 1.730

CILEGON 9,15 5,21% 43.549 10,57% 4.759 43.849 10,77% 4.792

JOMBANG 11,55 6,58% 65.775 15,96% 5.695 62.694 15,40% 5.428

CIBEBER 21,49 12,24% 55.724 13,52% 2.593 52.754 12,96% 2.455

Kota Cilegon 175,51 100% 412.106 100% 23.809 406.974 100% 23.491

KecamatanLuas

Penduduk Kepadata

n

Pendudu

Penduduk Dukcapil 2017Penduduk Proyeksi BPS

2015

Penduduk Kepadata

n

Pendudu

Gambar 2.2

Piramida Penduduk Berdasarkan Struktur Umur Dan Jenis Kelamin

(21.731)

(20.591)

(18.273)

(18.099)

(19.268)

(19.005)

(18.894)

(18.110)

(17.141)

(14.987)

(11.630)

(8.609)

(5.144)

(2.951)

(1.376)

(1.191)

20.542

19.523

17.827

17.618

18.079

18.492

18.544

18.117

16.828

13.673

10.352

7.348

4.656

2.992

1.818

1.694

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 - 74

75+

PEREMPUAN LAKI-LAKI

9

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Dari Gambar 2.2Piramida Pemduduk diatas terlihat bahwa penduduk

kota Cilegon sebagianbesar merupakan penduduk pada kelompok umur

antara 0- 4 tahun dan antara 5 - 9 Tahun.

Apabila dicermati lebih lanjut, 82.387 jiwa merupakan penduduk usia

dibawah 9 tahun, yang menuntut pemerintah memberi perhatian khusus

terkait penanganan penduduk balita terutama segi kesehatan dan investasi

bidang pendidikan karena kelompok umr ini ditahun mendatang akan

menjadi tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas SDM yang

memadai, baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian. Bila

dikaitkan dengan umur median penduduk, maka penduduk Kota Cilegon

dikategorikan sebagai penduduk intermediate yaitu transisi dari muda

(Young Population) ke penduduk tua (Old Population).

Karakteristik piramida penduduk di Kota Cilegon pada dasarnya mirip

dengan karakteristik demografi di Indonesia yang memiliki bentuk piramida

dengan sifat ekspansif, yaitu jumlah usia produktif yang cukup besar, dan

juga tingkat fertilitas (kelahiran) yang juga cukup besar. Kondisi demografi ini

dapat berpotensi menjadi keuntungan sekaligus kerugian bagi pertumbuhan

ekonomi. Jumlah usia produktif yang berlimpah dapat menjadi ‘bonus

demografi’ yaitu melimpahnya potensi jumlah tenaga kerja produktif sebagai

penggerak pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, melimpahnya penduduk usia

produktif dapat menyebabkan tingginya tingkat pengangguran jika tidak

diantisipasi dengan baik melalui perluasan lapangan kerja dan peluang

usaha.

Secara umum struktur penduduk menurut kelompok umur dapat

dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok usia 0-14 tahun, 15-64

tahun dan 65 tahun keatas atau kelompok usia produktif dan non produktif.

Penduduk non produktif yang merupakan gabungan antara penduduk muda

(0 - 14 tahun) dengan usia tua (65 tahun keatas) pada tahun 2016 mencapai

31.7%, sementara itu penduduk yang termasuk dalam usia produktif (15 - 64

tahun) sebesar 68,3% dengan komposisi terbesar berada pada penduduk

kelompok umur 25-29 tahun. Data ini memperlihatkan bahwa cukup banyak

penduduk Kota Cilegon termasuk usia produktif, sehingga menjadi perhatian

10

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Pemerintah Kota Cilegon untuk terus berusaha meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang ada agar menjadi lebih produktif.

Penduduk berusia kurang dari 15 tahun cukup besar pula yaitu hampir

seperempat penduduk Kota Cilegon (28.8 persen). Hal ini harus menjadi

perhatian pemerintah karena 5 tahun mendatang kelompok ini akan menjadi

tenaga kerja baru yang memerlukan skill dan kualitas SDM yang memadai

baik keterampilan maupun etos kerja dan kepribadian.

C. KEADAANSOSIAL EKONOMI

Kondisi sosial dan perekonomian merupakan salah satu aspek yang

diukur dalam menentukan keberhasilan pembangunan. Berdasarkan data

BPS (KCDA, 2017, Hal. 48), pekerjaan utama masyarakat Kota Cilegon

sebagian besar jenis lapangan usahanya adalah Perdagangan Besar, Eceran,

Rumah Makan dan Hotel (27,97 %). Selanjutnya sektor industri pengolahan

(22,82 %), jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (17,32 %), sektor

bangunan (12,04 %), Angkutan, pergudangan dan komunikasi (9,55 %),

Keuangan, Asuransi, Usaha persewaan Bangunan,Tanah dan Jasa

perusahan (7,21%), Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

(1,65%), Listrik, Gas dan Air (1,24 %) serta Pertambangan dan Penggalian

(0,20 %).

Dari data BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017, Hal. 51), juga menyebutkan

status pekerjaan utama penduduk Kota Cilegon sebagaian besar adalah

Buruh/Karyawan/Pegawai sebesar 67,51%. Kemudian Bekerja Sendiri 15,15

%, Pekerja Bebas 5,91 %, Berusaha dibantu buruh tidak tetap 5,08 %,

Pekerja Keluarga sebesar 4,65% dan Berusaha dibantu buruh tetap sebesar

1,71 %.

Pola konsumsi rumah tangga merupakan indikator yang dapat

memberikan gambaran kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan,

maka porsi pendapatan untuk pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran

untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran

penduduk Kota Cilegon Dari data BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017, Hal. 191-

193) adalah sebesar 1.195.857 rupiah perkapita sebulan, dimana

11

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar 555.491,31 rupiah perkapita

sebulan (46,45%) dan konsumsi non makanan sebesar 640.365,69 rupiah

perkapita sebulan (53,55%). Untuk kelompok makanan, besar pengeluaran

rata-rata perkapita sebulan paling tinggi adalah kelompok makanan dan

minuman jadi yaitu sebesar 206.172,75 rupiah perkapita sebulan.

Sedangkan untuk kelompok non makanan besar pengeluaran rata-rata

perkapita sebulan paling tinggi adalah kelompok perumahan, bahan bakar,

penerangan, air sebesar 298.281,68 rupiah perkapita sebulan.

Hukum Engel menyatakan bahwa dengan meningkatnya tingkat

pendapatan penduduk, maka porsi makanan akan semakin berkurang. Hasil

tersebut menunjukkan masyarakat Kota Cilegon sudah cukup sejahtera,

karena makin sejahtera masyarakat, konsumsi non pangan akan lebih tinggi

dari konsumsi pangan. Pola pembelanjaan yang lebih cenderung untuk

keperluan non pangan mengindikasikan status ekonomi yang sudah baik.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), merupakan salah satu

indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan

perekonomian suatu daerah, tinggi rendahnya nilai PDRB yang dihasilkan

suatu daerah menggambarkan tinggi rendahnya tingkat perekonomian

daerah

Pada tahun 2016 PDRB Kota Cilegon sebesar Rp. 82,42 triliun,

merupakan ketiga terbesar dalam perekonomian provinsi Banten dengan

sumbangan sebesar 15,9 persen. Angka pertumbuhan ekonomi Kota Cilegon

pada tahun 2016 sebesar 5,05 persen, merupakan angka pertumbuhan

terendah di Banten.

Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita Kota Cilegon pada tahun 2016

sebesar Rp 196,84 juta perkapita/tahun, merupakan PDB terbesar di

Banten bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain. Hal ini disebabkan

karena nilai PDB Kota Cilegon yang tinggi dan penduduknya relatif sedikit

dibandingkan Kabupaten/Kota lain di provinsi Banten (KCDA, 2017).

Struktur lapangan sebagian masyarakat Cilegon didominasi oleh

kelompok lapangan usaha sekunder yang terlihat dari besarnya pearanan

masing-masing usaha ini terhadap pembentukan PDRB Cilegon. Berdasarkan

12

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

data BPS (KCDA, 2017), kelompok lapangan usaha sekunder memberikan

sumbangan PDRB sebesar 70,04 %, kelompok usaha primer dan tersier

memberikan sumbangan masing-masing sebesar 0,36 % dan 29,60 %.

Menurut lapangan usahanya lapangan usaha Industri Pengolahan

memberikan sumbangan PDRB tertinggi sebesar 55,04 %, kemudian disusul

Perdagangan Besar dan Eceran Reparasi Mobil dan Motor sebesar 11,28

%,kontruksi sebesar 7,39 %, Pengadaan Listrik dan gas 7,38 % dan lapangan

usaha Real Estate memberikan sumbangan PDRB sebesar 5,85 %. Peranan

lapangan usaha lainnya secara keseluruhan menyumbang sebesar 13,06 %.

Salah satu kondisi sosial yang menjadi isu yang cukup menyita

berbagai kalangan termasuk kesehatan adalah kemiskinan.Penduduk miskin

adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan

dibawah garis kemiskinan. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam

pemenuhan kebutuhan terhadap makanan yang sehat sehingga dapat

melemahkan daya tahantubuh yang dapat berdampak pada kerentanan

untuk terserang penyakit tertentu. Demikian juga pemenuhan dalam

masalah pembiayaan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional.

Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon (KCDA, 2017 Hal. 96), Garis

Kemiskinan dan jumlah Penduduk Miskin Kota Cilegon adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.3 Garis Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin

Kota Cilegon Tahun 2011-2016

Tahun Garis Kemiskinan

(rupiah) Jumlah Penduduk

Miskin (jiwa) Persentase (%)

(1) (2) (3) (4)

2011 261.962 15.453 3,98

2012 277.875 15.000 3,82

2013 295.100 15.900 3,99

2014 306.253 15.530 3,81

2015 323.935 16.960 4,10

2016 347.949 14.900 3,57

Sumber/Source: Survei Sosial Ekonomi Nasional/National Socio Economic Survey

13

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

D. PENDIDIKAN DAN AGAMA

Komponen pengukuran tingkat pembangunan manusia yang cukup

berpengaruh yaitu komponen pendidikan. Perubahan yang terjadi secara

terus menerus pada perilaku masyarakat disebabkan oleh semakin

meningkatnya tingkat pendidikan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh

tingkat Pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan

dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku

sehat.Pendidikan juga merupakan salah satu syarat mutlak pencapaian

tujuan pembangunanmanusia, dan merupakan target pembangunan

sekaligus sarana pembangunan nasional. Pendidikan masyarakat dapat

diukur dengan berbagai indikator, salah satu indikator yang secara sensitif

dapat mengukur tingkat pendidikan masyarakat yaitu rata-rata lama

sekolah.

Berdasarkan data BPS (KCDA, 2017) rata-rata lama sekolah penduduk

Kota Cilegon selama 9,68 tahun. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan,

Kota Cilegon memiliki Sekolah Dasar sejumlah 178, Sekolah Menengah

Tingkat Pertama sebanyak 42 dan Sekolah Menegah Atas sebanyak 43.

Sementara data dari Kantor Kementrian Agama Kota Cilegon mencatat

sebanyak 14 Madrasah Ibtidaiyah, 41 Madrasah Tsanawiyah dan 23

Madrasah Aliyah.

Tabel 2.4 Jumlah Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah

Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah

Atas, Madrasah Aliyah, Menurut Kecamatan di Kota Cilegon Tahun 2017

Kecamatan

Sekolah

Dasar

(SD)

Madrasah

Ibtidaiyah

(MI)

Sekolah

Menengah

Pertama

Madrasah

Tsanawiyah

(MTs)

Sekolah

Menengah

Atas

Madrasah Aliyah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Ciwandan 20 1 5 12 7 6

2 Citangkil 25 3 5 8 8 6

3 Pulomerak 24 2 5 2 3 0

4 Purwakarta 22 2 4 4 7 2

5 Grogol 15 1 2 5 2 3

6 Cilegon 15 2 3 2 1 2 7 Jombang 32 2 11 2 12 1

8 Cibeber 25 1 7 6 7 3

Kota Cilegon 178 14 42 41 47 23

Sumber : Kota Cilegon Dalam Angka 2017

14

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Berdasarkan Agama yang dianut, berdasarkan data BPS (KCDA,

2017)penduduk Kota Cilegon mayoritas beragama islam (97,37%), Kristen

(1,73%), Katolik (0,44%), Hindu (0,06%), dan Budha (0,41%). Terdapat pula

fasilitas peribadatan berupa masjid sebanyak 378 dan Mushola 373 buah.

E. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Menurut United Nations Development Programme (UNDP), Indeks

PembangunanManusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia

berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM dibangun melalui

pendekatan tiga dimensi dasar, sebagai ukuran kualitas hidup, yaitu umur

panjang dan sehat (Angka Harapan Hidup), pengetahuan dan standar hidup

layak.

Indeks Indeks PembangunanManusia (IPM) menjelaskan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Untuk melihat capaian IPM dapat dilihat melalui pengelompokan IPM ke

dalam beberapa kategori, yaitu:

• IPM < 60 : IPM rendah

• 60 ≤ IPM < 70 : IPM sedang

• 70 ≤ IPM <80 : IPM tinggi

• ≥ 80 : IPM sangat tinggi

IPM Kota Cilegonberdasarkan data BPS (KCDA, 2017) sebesar 72,04 (IPM

Tinggi)

Tabel 2.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Angka Harapan

Hidup Kota Cilegon

IPM/AHH 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

IPM Cilegon 70,07 70,99 71,57 71,81 72,04

AHH Cilegon 65,84 65,84 65,85 66,15 66,24

Sumber : BPS Provinsi Banten

15

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mendefinisikankeluarga sebagai

unit terkecil dalammasyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami,

istri, dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Menurut

Salvicion dan Cells (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua

pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau

pengangkatan dihidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama

lain, dan di dalamperannya masing-masingdanmenciptakanserta

mempertahankan suatu kebudayaan.

Lebih jauh lagi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun

2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,

Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, menyebutkan bahwa

pembangunan keluarga dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan keluarga

berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Selain lingkungan yang

sehat, masih menurut peraturan pemerintah tersebut, kondisi kesehatan dari

tiap anggota keluarga sendiri juga merupakan salah satu syarat dari keluarga

yang berkualitas.

Sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari masyarakat, keluarga

memiliki peran signifikan dalam status kesehatan. Keluarga berperan terhadap

optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh

anggotanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan

anggota keluarga. Di dalam komponen keluarga, ibu dan anak merupakan

kelompok rentan. Hal ini terkait dengan fase kehamilan, persalinan dan nifas

pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini yang menjadi alasan

BBaabb IIIIII KKEESSEEHHAATTAANN

KKEELLUUAARRGGAA

16

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas

pembangunan kesehatan di Indonesia.

Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan

prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak

merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya

secara umum. Sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja

upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.

A. KESEHATAN IBU

Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari

indikator Angka Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu

selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh

kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena

sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain-lain di setiap

100.000 kelahiran hidup.

Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tapi

mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya

terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas

maupun kualitas.

Angka kelahiran di Kota Cilegon tidak mencapai atau kurang dari

100.000 kelahiran hidup, angka kematian ibudi Kota Cilegon yang

dilaporkan merupakan hasil konversi perhitunganrumus yang telah

ditetapkan sehingga belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di

Populasi Penduduk Kota Cilegon.

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Jumlah kematian ibu dihitung dari

kejadian kematian ibu pada masa kehamilan (Bumil), persalinan (Bulin),

dan nifas (Bufas). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Cilegon berfluktuasi

dalam kurun 2012-2017 tergambar data historisnya pada Gambar 3.1.

Angka kematian ibu cenderung menurun, di tahun 2012 sebesar 271,

menjadi 139 di tahun 2017.

Pada Tahun 2017 jumlah kematian ibu karena hamil, bersalin, dan

nifas di Kota Cilegon sebanyak 12 orang dari 8.652 jumlah kelahiran hidup,

17

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

apabila di konversikan menjadi 139/100.000 KH. Dengan target transisi

tahun 2017 sebesar 306/100.000 KH, capaiannya sebesar 1,54 %. Target

nasional (Renstra Kemenkes 2015-2019) yaitu 306/100.000 KH, jadi bila

dibandingkan dengan target nasional, maka AKI di Kota Cilegon masih

terhitung rendah.

Gambaran AKI per 100.000 KH di Kota Cilegon Tahun 2012 - 2017

disajikan pada Gambar 3.1 berikut ini :

Gambar 3.1

AKI / 100.000 KH Kota Cilegon

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Sebagai upaya penurunan AKI,Pemerintah Kota Cilegon mengadopsi

program dari Kementerian Kesehatan melalui program Expanding Maternal

and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian

ibu dan neonatal sebesar 25%.

Program EMAS berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka

kematian neonatal dengan cara :

1) Meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir

minimal di Rumah Sakit PONEK dan Puskesmas PONED); dan

2) Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas

dan rumah sakit.

Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin

agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang

271

171157

198202 138

0

50

100

150

200

250

300

350

2012 2013 2014 2015 2016 2017

AKI

TARGET

18

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan

pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika

terjadi komplikasi, kemudahan mendapatkan cuti hamil dan melahirkan,

dan pelayanan keluarga berencana. Pada bagian berikut, gambaran upaya

kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari :

1) Pelayanan kesehatan ibu hamil,

2) Pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid wanita usia subur dan ibu hamil,

3) pelayanan kesehatan ibu bersalin,

4) pelayanan kesehatan ibu nifas,

5) pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan, dan

6) pelayanan kontrasepsi.

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Pelayanan kesehatan ibu hamil diberikan kepada ibu hamil yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Proses ini dilakukan selama rentang usia kehamilan ibu yang

dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester pertama,

trimester kedua, dan trimester ketiga. Pelayanan kesehatan ibu hamil

yang diberikan harus memenuhi elemen pelayanan sebagai berikut :

(1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;

(2) Pengukuran tekanan darah;

(3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA);

(4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);

(5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi

tetanus toksoid sesuai status imunisasi;

(6) Pemberian Tabelt tambah darah minimal 90 Tabelt selama

kehamilan;

(7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);

(8) Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan

konseling, termasuk keluarga berencana);

19

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

(9) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin

darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan

darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya); dan;

(10) Tatalaksana kasus.

Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil

dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4. Cakupan K1

adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal

pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu

hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan

cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal

yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah sasaran ibu

hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator

tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil

dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke

tenaga kesehatan. Capaian K1 dan K4 dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2017disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 3.2

Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1 dan K4 Tahun 2012-2017

Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

94,8%

95,8%95,3%

90,7%

88,7%

90,9%

97,6%

92,3%

71,3%

79,2%

72,4%

83,2%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

2012 2013 2014 2015 2016 2017

K1

K4

TARGET

20

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar di atas menunjukkan bahwa secara umum terjadi

peningkatan untuk kedua indikator, baik cakupan K1 maupun K4.

Peningkatan kecenderungan tersebut mengindikasikan perbaikan akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil belum maksimal.

Secara Keseluruhan Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada

tahun 2017 telah memenuhi target Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Kesehatan sebesar 72%. Namun demikian, terdapat 2

Kecamatan yang belum mencapai target tersebut yaitu Jombang, dan

Ciwandan. Gambaran capaian kunjunganibu hamil K4 pada tahun 2017

di 8 Kecamatan disajikan pada gambar berikut ini.

Gambar 3.3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K4

Menurut Kecamatan Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Salah satu komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu

pemberian zat besi sebanyak 90 Tabelt (Fe3). Zat besi merupakan

mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah

(hemoglobin). Selain digunakan untuk pembentukan sel darah merah,

zat besi juga berperan sebagai salah satu komponen dalam membentuk

mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang

terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta

enzim.

55,8

87,4

107,5

97,9

88,1

99,6

53,2

88,9

83,2

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

21

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Zat besi memiliki peran vital terhadap pertumbuhan janin. Selama

hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan,

volume darah pada tubuh ibu meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap

memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada

janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.

Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil kepada janinnya melalui

plasenta akan digunakan janin untuk kebutuhan tumbuh kembangnya,

termasuk untuk perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya

dalam hati sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan.

Selain itu, zat besi juga membantu dalam mempercepat proses

penyembuhan luka khususnya luka yang timbul dalam proses

persalinan. Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak

diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia.

Anemia merupakan salah satu risiko kematian ibu, kejadian bayi

dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu,

keguguran, dan kelahiran prematur.

Gambar 3.4 Cakupan Pemberian 90 Tablet Tambah Darah (Zat Besi) Pada Ibu Hamil

Menurut Kecamatan Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Secara keseluruhan cakupan ibu hamil mendapat Tablet Fe3 tahun

2017 sebesar 83.5 %, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya

tahun 2016 yang sebesar 70.34%. Kecamatan dengan cakupan Fe3

59,09

61,37

124,49

105,03

82,72

98,31

69,67

88,90

83,35

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

22

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

tertinggi yaitu Pulomerak (124.49%) dan yang terendah Kecamatan

Citangkil (61.37%).

2. Pelayanan Imunisasi Tetanus Toksoid Bagi Wanita Usia Subur Dan

Ibu Hamil

Salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi yaitu infeksi

tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani sebagai akibat

dari proses persalinan yang tidak aman/steril atau berasal dari luka

yang diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan. Clostridium Tetani masuk

melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang menyerang sistem

syaraf pusat.

Sebagai upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah

satu faktor risiko kematian ibu dan kematian bayi, maka dilaksanakan

program imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi Wanita Usia Subur (WUS)

dan ibu hamil. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Imunisasi mengamanatkan bahwa wanita usia

subur dan ibu hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang

menjadi sasaran imunisasi lanjutan. Imunisasi lanjutan adalah kegiatan

yang bertujuan untuk melengkapiimunisasi dasar pada bayi yang

diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur

termasuk ibu hamil.

Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi TT adalah wanita

berusia antara 15-49 tahun yang terdiri dari WUS hamil (ibu hamil) dan

tidak hamil. Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan

pada waktu melakukan pelayanan antenatal. Imunisasi TT pada WUS

diberikan sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu, dimulai sebelum

dan atau saat hamil yang berguna bagi kekebalan seumur hidup.

Interval pemberian imunisasi TT dan lama masa perlindungan yang

diberikan sebagai berikut:

(1) TT2 memiliki interval minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa

perlindungan 3 tahun.

23

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

(2) TT3 memiliki interval minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa

perlindungan 5 tahun.

(3) TT4 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa

perlindungan 10 tahun.

(4) TT5 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa

perlindungan 25 tahun.

Screening status imunisasi TT harus dilakukan sebelum pemberian

vaksin. Pemberian imunisasi TT tidak perlu dilakukan bila hasil

screening menunjukkan wanita usia subur telah mendapatkan

imunisasi TT5 yang harus dibuktikan dengan buku KIA,

rekam medis, dan atau kohort. Kelompok ibu hamil yang sudah

mendapatkan TT2 sampai dengan TT5 dikatakan mendapatkan

imunisasi TT2+. Gambar berikut menampilkan cakupan imunisasi TT5

pada wanita usia subur dan cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil.

Gambar 3.5

Cakupan Imunisasi TT5 Pada Wanita Usia Subur Di Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Cilegon

memiliki capaian imunisasi TT5 pada WUS tertinggi di Kota Cilegon

sebesar 47.6 %. Sedangkan Kecamatan dengan capaian terendah yaitu

Pulomerak sebesar 6.0 %.

6,2

6,7

6,0

8,4

13,0

47,6

15,3

16,1

14,4

- 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

24

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.6 Cakupan Imunisasi TT2+ Pada Ibu Hamil

Di Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan Cilegon

memiliki capaian imunisasi TT2+ pada ibu hamil tertinggi di Kota

Cilegon sebesar 88.2%. Sedangkan Kecamatan dengan capaian terendah

yaitu Ciwandan sebesar 51.1%.

3. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Upaya lain yang dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan

kematian bayi yaitu dengan mendorong agar setiap persalinan ditolong

oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan

kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan

dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan

adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai

dengan kala IV persalinan. Keberhasilan program ini diukur melalui

indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih

(Cakupan PN) dan persentase persalinan di fasilitas pelayanan

kesehatan (Cakupan PF).

51,1

52,8

104,9

58,5

62,5

88,2

68,4

69,1

68,3

- 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

Kota Cilegon

25

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.7 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Di Kota Cilegon Tahun 2012-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota

Cilegon menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2013, Namun demikian, terdapat peningkatan dari 90,2%

pada tahun 2013 menjadi 95,8% pada tahun 2014 dan terjadi

penurunan kembali di tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 menjadi

90.2% dan mengalami peningkatan ditahun 2017 menjadi 95,7%.

Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam dekade terakhir menekankan

agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam rangka

menurunkan kematian ibu dan kematian bayi. Namun demikian,

meskipun persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan tetapi tidak

dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan, dianggap menjadi salah

satu penyebab masih tingginya Angka Kematian Ibu. Oleh karena itu

mulai tahun 2015, penekanan persalinan yang aman adalah persalinan

ditolong tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena

itu, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-

2019menetapkan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai

salah satu indikator upaya kesehatan ibu, menggantikan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan.

Berikut ini disajikan gambaran cakupan persalinan di fasilitas

kesehatan di Kota Cilegon tahun 2017.

97,5% 90,2%

95,8% 94,6%

90,2%

95,7%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

2012 2013 2014 2015 2016 2017

26

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.8 Cakupan Persalinan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Kota Cilegon

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Gambar di atas menunjukkan bahwa terdapat 95.7% ibu hamil yang

menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dan

dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Secara nasional, indikator

tersebut telah memenuhi target Renstra sebesar 75%. Namun demikian

masih terdapat 1 Kecamatan yang belum memenuhi target tersebut

yaitru Ciwandan. Kecamatan Grogol memiliki capaian tertinggi sebesar

105.6% dan Kecamatan Ciwandan memiliki capaian terendah sebesar

69.6%. Informasi lebih rinci mengenai persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilihat pada Gambar

3.8.

Analisis kematian ibu membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat

dengan penolong persalinan dan tempat/ fasilitas persalinan. Persalinan

yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap

turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas,

jika persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, juga akan

semakin menekan risiko kematian ibu.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Cilegon tetap konsisten

dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong

69,6

89,9

105,5

100,6

104,2

105,6

97,7

96,4

95,7

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

27

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

oleh tenaga kesehatan dan didorong untuk dilakukan di fasilitas

pelayanan kesehatan. Pemerintah Kota Cilegon terus berupaya

menurunan AKI dan AKB yang mengacu pada kebijakan Kementerian

Republik Indonesia yaitu mengembangkan program Kemitraan Bidan

dan Dukun serta Rumah Tunggu Kelahiran. Para dukun diupayakan

bermitra dengan bidan dengan hak dan kewajiban yang jelas.

Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan tidak lagi dikerjakan

oleh dukun, namun dirujuk ke bidan.

Bagi ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan

atau jauhdari fasilitas pelayanan kesehatan, maka menjelang hari

taksiran persalinan diupayakan sudah berada di dekat fasilitas

pelayanan kesehatan, yaitu di Rumah Tunggu Kelahiran. Rumah

Tunggu Kelahiran tersebut dapat berupa rumah tunggu khusus yang

dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat maupun di rumah

sanak saudara yang letak rumahnya berdekatan dengan fasilitas

pelayanan kesehatan.

4. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu

nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali

sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan

tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-

28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42

pasca persalinan. Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42

hari pasca persalinan.

Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari :

(1) Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu);

(2) Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);

(3) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain;

(4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif;

28

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

(5) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu

nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana;

(6) Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan

Gambar berikut menyajikan cakupan kunjungan nifas di Kota

Cilegon sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.

Gambar 3.9

Cakupan Kunjungan NifasDi Kota Cilegon

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Cakupan kunjungan nifas (KF3) di Kota Cilegondi tahun 2013

mengalami penurunan 20.2% dibanding tahun 2012 dan mengalami

peningkatan hingga ditahun 2015 namun kembali mengalami

penurunan di tahun 2016 sedangkan di tahun 2017 mengalami

peningkatan menjadi 89.2%. Berbagai upaya telah kami lakukan untuk

meningkatkan cakupan kunjungan nifasbaik dari Pemerintah dan

masyarakat termasuk sektor swasta. Program penempatan Pegawai

Tidak Tetap (PTT) untuk dokter dan bidan terus dilaksanakan. Selain

itu, dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

sejak tahun 2010, puskesmas, poskesdes, dan posyandu lebih terbantu

dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk di

dalamnya pelayanan kesehatan ibu nifas. Pelayanan kesehatan ibu nifas

termasuk di antaranya kegiatan sweeping atau kunjungan rumah bagi

96,4%

76,2% 77,9%

92,4%

78,2%

89,2%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

2012 2013 2014 2015 2016 2017

29

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

yang tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Capaian kunjungan

nifas Kota Cilegon terdapat pada gambar berikut ini

Gambar 3.10 Cakupan Kunjungan Nifas (KF3) di Kota Cilegon

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa Kecamatan

Pulomerak (119.4%) memiliki capaian tertinggi diikuti oleh Kecamatan

Cilegon(103.0%). Sedangkan Kecamatan dengan cakupan kunjungan

nifas terendah yaitu Kecamatan Jombangsebesar 71.4%. Data dan

informasi lebih rinci mengenai pelayanan ibu nifas tahun 2017 dapat

dilihat pada Lampiran 22.

5. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Kebidanan

Komplikasi pada proses kehamilan, persalinan dan nifas juga

merupakan salah satu penyebab kematian ibu dan kematian bayi.

Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin,

ibu nifas, dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun

tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang

dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin. Sebagai upaya menurunkan

angka kematian ibu dan kematian bayi maka dilakukan

pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan. pelayanan/penanganan

80,2

78,0

119,4

101,5

84,5

103,0

71,4

92,2

89,2

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

30

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu hamil, bersalin,

atau nifas untukmemberikan perlindungan dan penanganan definitif

sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan

dasar dan rujukan. Keberhasilan program ini dapat diukur melalui

indikator cakupan penanganan komplikasi kebidanan (Cakupan PK).

Indikator ini mengukur kemampuan negara dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin,

nifas) dengan komplikasi. Capaian indikator penanganan komplikasi

kebidanan di Indonesia dari tahun 2012 hingga tahun 2017 disajikan

pada gambar berikut.

Gambar 3.11

Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Di Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Gambar di atas memperlihatkan bahwa secara umum, cakupan

penanganan komplikasi kebidanan di Kota Cilegon dari tahun 2013

sampai dengan tahun 2017 cenderung meningkat. Capaian pada tahun

2013 sebesar 60.1% meningkat menjadi 91.7 % pada tahun 2017

60,1%

60,1%

77,2%

80,0%91,7%

50,0%

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

2013 2014 2015 2016 2017

31

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.12 Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Menurut Kecamatan

DiKota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pada tingkat Kota Cilegon, capaian indikator penanganan komplikasi

kebidanan sebesar 91.70%. Gambaran capaian antar Kecamatan

menunjukkan Kecamatan Cilegon memiliki persentase tertinggi, diikuti

oleh Kecamatan Purwakarta. Sedangkan cakupan terendah terdapat di

Kecamatan Ciwandan sebesar 23.7%, diikuti oleh Cibeber sebesar

44.8%.

6. Pelayanan Kontrasepsi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014

tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,

Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan

bahwa program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur

kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,

melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak

reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu

khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah

usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak

23,7

84,8

63,4

172,1

52,5

210,0

106,0

44,8

91,70

- 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

32

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun). Selain

itu, program KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga

agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang

lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan

batin.

KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk

meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu,

anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi,

pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat

merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,

berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti

mempunyai anak.

Melalui tahapan konseling pelayanan KB, Pasangan Usia Subur

(PUS) dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisi dan

kebutuhannya berdasarkan informasi yang telah mereka pahami,

termasuk keuntungan dan kerugian, risiko metode kontrasepsi dari

petugas kesehatan. Program Keluarga Berencana (KB) dilakukan

diantaranya dalam rangka mengatur jumlah kelahiran atau

menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah Pasangan Usia

Subur (PUS) yang lebih dititikberatkan pada kelompok Wanita Usia

Subur (WUS) yang berada pada kisaran usia 15-49 tahun.

Sasaran pelaksanaan program KB yaitu Pasangan Usia Subur.

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-istri yang terikat

dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai

dengan 49 tahun. Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS)

yang saat ini menggunakan salah satu alat kontrasepsi tanpa diselingi

kehamilan. Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru

pertama kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau pasangan

usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah

melahirkan/keguguran.

33

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.13 Cakupan Peserta KB Baru Dan KB Aktif

Menurut Jenis Kontrasepsi Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Persentase peserta KB baru terhadap pasangan usia subur di Kota

Cilegon pada tahun 2017 sebesar 11.5% dan Persentase Peserta KB Aktif

di Kota Cilegon pada tahun 2017 sebesar 67.1%.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan, pemerintah wajib menjamin ketersediaan

sarana informasi dan sarana pelayanan kesehatan reproduksi yang

aman, bermutu, dan terjangkau masyarakat, termasuk keluarga

berencana. Pelayanan kesehatan dalam keluarga berencana

dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur

untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas. Pasangan

Usia Subur bisa mendapatkan pelayanan kontrasepsi di tempat-tempat

yang melayani program KB, seperti Puskesmas, Posyandu, Poskesdes,

Klinik Swasta dan Rumah Sakit Baik Pemerintah maupun swasta.

B. KESEHATAN ANAK

Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan

generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk

menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak

63,8

11,5

69,3

9,0

74,9

16,6

65,2

13,4

65,9

13,2

66,4

10,4

65,4

11,8

66,0

8,7

67,1

11,5

KB AKTIF KB BARU

CIWANDAN CITANGKIL PULOMERAK PURWAKARTA GROGOL

CILEGON JOMBANG CIBEBER KOTA CILEGON

34

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah

dilahirkan, dan sampai berusia delapan belas tahun.

Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan

angka kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan

anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB),

dan Angka Kematian Balita (AKABA).

Gambar 3.14 Angka Kematian Bayi

Kota Cilegon Tahun 2011-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2016

Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi ( AKB ) Adalah

banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang

dinyatakan dalam 1000 Kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka

Kematian Bayi merupakan salah satu indikator yang paling sensitif untuk

menentukan derajat kesehatan suatu daerah.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Cilegon berfluktuasi dalam kurun

2011-2017 seperti tergambar pada Gambar 3.14 diatas. Jumlah kasus

kematian bayi kecenderungannya menurun, sejumlah 99 bayi di tahun

2015 turun menjadi 54 bayi di tahun 2017.

Pada tahun 2017 jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 1

tahun sebanyak 54 bayi dari 8.652 jumlah kelahiran hidup yang berarti

angka kematian bayi adalah sebesar 7/1000 KH. Dibandingkan AKB Target

Nasional sebesar 24/1.000 KH (Renstra Kemenkes 2015-2019), AKB Kota

7

13

19

10

13

97

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016

Angka Kematian Bayi

35

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Cilegon sebesar 7/1.000 KH menunjukkan keberhasilan capaian program

kesehatan dalam upaya menurunkan AKB di Kota Cilegon.

Hal tersebut menunjukan bahwa Dinas Kesehatan telah berupaya

dalam menurunkan AKB dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan

pada Tahun 2016 diantaranya adalah peningkatan mutu pelayanan

kesehatan ibu dan bayi di tingkat layanan dasar termasuk disediakannya

Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), peningkatan kompetensi tenaga kebidanan,

peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, dan meningkatkan

sistem jejaring rujukan dan pengembangan pelaporan yang terintegrasi

melalui Sistem Informasi dan Komunikasi Jejaring Rujukan Maternal dan

Neonatal (Si Jari Emas) serta mengoptimalkan Puskesmas Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan RS Pelayanan Obstetri

Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).

Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan

berbagai indikator kesehatan anak yang meliputi, pelayanan kesehatan

neontal, dan penanganan komplikasi neonatal.

1. Pelayanan Kesehatan Neonatal

Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28

hari. Pada masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari

kehidupan di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada

semua sistem. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan

umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi, berbagai

masalah kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang

tepat, bisa berakibat fatal. Beberapa upaya kesehatan dilakukan untuk

mengendalikan risiko pada kelompok ini di antaranya dengan

mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan

di fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan

sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama atau KN1 merupakan

indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan untuk

36

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam

setelah lahir yang meliputi, antara lain kunjungan menggunakan

pendekatan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) termasuk

konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, pemberian vitamin

K1 injeksi, dan Hepatitis B0 injeksi bila belum diberikan.

Target KN1 pada tahun 2017 sebesar 75%, lebih rendah dari tahun

2014, karena perubahan definisi operasional indikator KN1. Sebelumnya

cakupan KN1 merupakan indikator KN1 akses kemudian pada Renstra

2015 berubah definisi dengan peningkatan kualitas kunjungan neonatal.

Gambar 3.15

Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1)

Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2016

Kunjungan neonatal pertama (KN1) adalah cakupan pelayanan

kesehatan bayi baru lahir (umur 6 jam-48 jam) di satu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga

kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan. Pelayanan

yang diberikan saat kunjungan neonatal yaitu pemeriksaan sesuai

standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling

perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan perawatan tali

pusat. Pada kunjungan neonatal pertama (KN1), bayi baru lahir

mendapatkan vitamin K1 injeksi dan imunisasi hepatitis B0 (bila belum

79,1 92,5

117,5 116,0

83,6

111,3 97,0 102,1 99,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

37

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

diberikan pada saat lahir). Cakupan indikator kunjungan neonatal

pertama menurut Kecamatan digambarkan pada Gambar 3.15.

Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2017 sebesar 99.0%. Capaian ini

sudah memenuhi target Renstra tahun 2015 yang sebesar 75%.

Selain KN1, indikator yang menggambarkan pelayanan kesehatan

bagi neonatal adalah Kunjungan Neonatal Lengkap (KN lengkap) yang

mengharuskan agar setiap bayi baru lahir memperoleh pelayanan

Kunjungan Neonatal minimal tiga kali sesuai standar di satu wilayah

kerja pada kurun waktu satu tahun. Gambaran cakupan kunjungan KN

lengkap menurut kecamatan di Kota Cilegon terdapat pada gambar

berikut ini.

Gambar 3.16 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap(KN Lengkap)

Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Capaian KN lengkap di Kota Cilegon pada tahun 2017 sebesar

96.8%. Pada gambar di atas terlihat bahwa pencapaian indikator KN

lengkap di Kota Cilegon cukup baik yang dapat dilihat dari capaian yang

cukup tinggi di sebagian besar. Capaian tertinggi terdapat di Kecamatan

Purwakarta, diikuti oleh Pulomerak, dan Cilegon. Sedangkan dua

Kecamatan dengan capaian terendah yaitu Grogol dan Ciwandan.

77,9

92,5

111,5 115,3

85,9

110,9

92,4 95,6 96,8

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

38

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar berikut ini menampilkan cakupan KN 1 dan KN lengkap dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.

Gambar 3.17 Cakupan KN1 dan KN Lengkap Di Kota Cilegon Tahun 2013-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Selama periode empat tahun terakhir cakupan KN lengkap

menunjukkan kecenderungan Penurunan dari 97.5% pada tahun 2013

menjadi 81.7% pada tahun 2016. Berbeda dengan cakupan KN1,

penurunan cakupan KN lengkap disebabkan oleh perubahan definisi

operasional KN1 yang dulunya lebih ke arah akses kemudian berubah

menjadi ke arah peningkatan kualitas pada Renstra 2015.

2. Penanganan Komplikasi Neonatal

Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan

atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian,

seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis,

trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan

kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada

pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).

Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak yaitu

asfiksia, bayi berat lahir rendah, dan infeksi (Riskesdas, 2007).

Komplikasi ini sebetulnya dapat dicegah dan ditangani, namun

terkendala oleh akses ke pelayanan kesehatan, kemampuan

95,8%101,0%

88,6%94,1% 99,0%

97,5%92,0%

85,6%81,7%

96,8%

50,0%

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

100,0%

110,0%

2013 2014 2015 2016 2017

KN 1

KF3

39

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

tenagakesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang belum

berjalan dengan baik, terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang

tua untuk mencari pertolongan kesehatan.

Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan

terhadap neonatal sakit dan atau neonatal dengan kelainan atau

komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai standar

oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik di

rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan

kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan

standar MTBM, Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi

Berat Lahir Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial di tingkat

pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional

pelayanan lainnya.

Pada gambar berikut disajikan gambaran cakupan penanganan

neonatal dengan komplikasi di Kota Cilegon tahun 2017.

Gambar 3.18

Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Kecamatan DiKota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Capaian penanganan neonatal dengan komplikasi mengalami

penurunan dari tahun 2016 yang sebesar 61.6% menjadi 60.7% pada

tahun 2017. Selain meningkatnya capaian, masih terdapat disparitas

47,6

30,1

93,9

159,0

30,7

34,4

43,2

80,3

60,7

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

40

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

yang cukup besar antar kecamatan. Pada tahun 2017 capaian tertinggi

diperoleh kecamatan Purwakarta dengan angka sebesar 159.0% diikuti

Pulomerak sebesar 93.9%. Dua kecamatan dengan capaian terendah

ialah Citangkil (30.1%), dan Grogol (30.7%).

3. Imunisasi

Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena

berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila

suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau

hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit menular yang

termasuk ke dalam Penyakityang Dapat Dicegah dengan Imunisasi

(PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak,

Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah

diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya

tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian.

Proses perjalananpenyakit diawali ketika

virus/bakteri/protozoa/jamur, masuk ke dalam tubuh. Setiap makhluk

hidup yang masuk ke dalam tubuh manusia akan dianggap benda asing

oleh tubuh atau yang disebut dengan antigen. Secara alamiah sistem

kekebalan tubuh akan membentuk zat anti yang disebut antibodi untuk

melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi berinteraksi

dengan antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini

disebabkan antibodi belum mengenali antigen. Pada interaksi antibodi-

antigen yang kedua dan seterusnya, sistem kekebalan tubuh sudah

mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh, sehingga antibodi yang

terbentuk lebih banyak dan dalam waktu yang lebih cepat.

Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara

alamiah disebut imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi

melalui pemberian vaksin adalah upaya stimulasi terhadap sistem

kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam upaya melawan

41

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

penyakit dengan melumpuhkan antigen yang telah dilemahkan yang

berasal dari vaksin.

Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi

penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan

kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular,

yaitu bayi, balita, anak-anak, wanita usia subur, dan ibu hamil.

a) Imunisasi Dasar pada Bayi

Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa Penyakit yang

Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Seorang anak diimunisasi

dengan vaksin yang disuntikkan pada lokasi tertentu atau diteteskan

melalui mulut.

Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program

imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan imunisasi dasar lengkap

yang terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HBdan atau DPT-HB-Hib,

4 dosis polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar lengkap

yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang

mendapat perhatian lebih,hal ini sesuai komitmen Indonesia pada

global untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar

90% secara tinggi dan merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa

campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita.

Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikan

dalam penurunan angka kematian balita.

42

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar3.19 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi

di Kota CilegonTahun 2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Cakupan Imunisasi Campak Pada Bayi di Kota CilegonTahun

2017 secara keseluruhan adalah 95.72%. cakupan tertinggi yaitu

Kecamatan Pulomerak sebesar 122.81% dan terendah di Kecamatan

Grogol yaitu 78.98%.

b) Imunisasi Lengkap pada Bayi

Program imunisasi pada bayi bertujuan agar setiap bayi

mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Keberhasilan seorang

bayi dalam mendapatkan imunisasi dasar tersebut diukur melalui

indikator imunisasi dasar lengkap. Capaian indikator ini di Kota

Cilegon padatahun 2017 sebesar 95.6%. Angka ini telah mencapai

target Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 yang

sebesar 91%. Sedangkan menurut kecamatan, terdapat 5 kecamatan

yang mencapai target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2017.

91,91

88,53

122,81

104,58

78,98

108,07

93,51

86,47

95,72

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

43

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar3.20 Persentase Cakupan Dasar Lengkap Pada Bayi di Kota Cilegon

Tahun 2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Tiga Kecamatan dengan capaian imunisasi dasar lengkap pada

bayi yang tertinggi pada tahun 2017 yaitu Pulomerak (122.81%),

Purwakarta (103.61 %), dan Cilegon (99.56%). Sedangkan tiga

Kecamatan dengan capaian terendah yaitu Cibeber (86.7%), diikuti

oleh Citangkil (87.88%), dan Grogol (88.02%).

c) Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization)

Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan

pelaksanaan imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI)

desa/kelurahan. Desa/kelurahan UCI adalah gambaran suatu

desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang

ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar

lengkap.

Pada tahun 2012-2017 seluruh kelurahan di Kota Cilegon

sebesar 100%.

91,91

87,88

122,81

103,61

88,02

99,56

93,51

86,72

95,6

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

44

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

4. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah

Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi tahap

perkembangan anak. Banyak masalah kesehatan terjadi pada anak usia

sekolah, misalnya pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan

menggunakan sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan

refraksi/ketajaman penglihatandan masalah gizi. Pelayanan kesehatan

pada anak termasuk pula intervensi pada anak usia sekolah.

Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk

pelaksanaan program kesehatan, karena selain jumlahnya yang besar,

mereka juga merupakan sasaranyang mudah dijangkau karena

terorganisir dengan baik. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini

diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas satu. Pemeriksaan

kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya

yang terlatih (guru UKS/UKSG dan dokter kecil). Tenaga kesehatan yang

dimaksud yaitu tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas

puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana

UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang

ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih

tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang

biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah

mendapatkan pelatihan dokter kecil.

Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan

kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini

dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya

menjaga kesehatan gigi dan mulut pada khususnya dan kesehatan

tubuh serta lingkungan pada umumnya.

Upaya kesehatan pada kelompok ini yang dilakukan melalui

penjaringan kesehatan terhadap murid SD/MI kelas satu juga menjadi

salah satu indikator yang dievaluasi keberhasilannya melalui Renstra

Kementerian Kesehatan. Kegiatan penjaringan kesehatan selain untuk

mengetahui secara dini masalah-masalah kesehatan anak sekolah

45

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah

keadaan yang lebih buruk, juga untuk memperoleh data atau informasi

dalam menilai perkembangan kesehatan anak sekolah, maupununtuk

dijadikan pertimbangan dalam menyusun perencanaan, pemantauan

dan evaluasi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Capaian pada tahun 2017 sebesar 100% yang berarti sebanyak 8

puskesmas sudah melaksanakan penjaringan peserta didik kelas I

dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 3.21 Persentase Cakupan Murid Kelas I Mendapat Pelayanan Kesehatan

(Penjaringan) di Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

TigaKecamatan dengan capaian Cakupan Murid Kelas I Mendapat

Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) yang tertinggi pada tahun 2017 yaitu

Grogol (99.0%), Pulomerak (98.0%), dan Purwakarta (96.8%). Sedangkan

tiga Kecamatan dengan capaian terendah yaitu Cibeber (86.1%), diikuti

olehJombang (89.7%), dan Cilegon (91.5%).

Capaian indicator pelayanan anak sekolah dapat dilihat pada

lampiran Tabel 49,50 dan 51.

94,4

91,7

98,0

96,8

99,0

91,5

89,1

86,1

96,2

75,0 80,0 85,0 90,0 95,0 100,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

46

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

C. KESEHATAN PADA LANJUT USIA

Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan

skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Kota Cilegon memberikan

skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas

di wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun.

Pelayanan skrining kesehatan diberikan di Puskesmas dan

jaringannya, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maupun pada kelompok

lansia, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Lingkup skrining adalah

sebagai berikut :

1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah.

2) Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah.

3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah

4) Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku, termasuk kepikunan

menggunakanMini Cog atau Mini Mental Status Examination

(MMSE)/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test (AMT) dan

Geriatric Depression Scale (GDS).

Capaian pelayananan pada lanjut usia pada tahun 2017 dilihat dalam

gambar 3.22.

Gambar 3.22 Capaian Pelayananan Kesehatan Pada Lanjut Usia di Kota Cilegon

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

62,47

60,46

49,91

60,80

60,89

72,24

48,14

47,72

57,32

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

47

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Capaian Pelayanan Kesehatan Pada Lanjut Usia di Kota Cilegon pada

tahun 2017 sebesar 57.32%. Pada gambar di atas terlihat bahwa

pencapaian Pelayanan Kesehatan Pada Lanjut Usia di Kota Cilegonbelum

maksimal. Capaian tertinggi terdapat di Kecamatan Cilegon (72.24%) diikuti

oleh Ciwandan (62.47%), dan Grogol (60.89%). Sedangkan TigaKecamatan

dengan capaian terendah yaitu Cibeber (47.72%) dan Jombang (48.14%)

serta Pulomerak (49.91%).

D. GIZI

Pada subbab gizi ini akan dibahas upaya peningkatan gizi balita yaitu

pemberian ASI eksklusif, cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita

6-59 bulan, cakupan penimbangan balita di posyandu serta penemuan dan

penanganan gizi buruk.

1. Pemberian ASI Ekslusif

ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi karena

mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman

dalam jumlah tinggi sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi

risiko kematian pada bayi. Kolostrum berwarna kekuningan dihasilkan

pada hari pertama sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari

kesepuluh ASI mengandung immunoglobulin, protein, dan laktosa lebih

sedikit dibandingkan kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi

dengan warna susu lebih putih. Selain mengandung zat-zat makanan,

ASI juga mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak

akan menganggu enzim di usus. Susu formula tidak mengandung enzim

sehingga penyerapan makanan tergantung pada enzim yang terdapat di

usus bayi.

Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah

jumlah bayi 0–6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan

lain kecuali obat, vitamin dan mineral, berdasarkan recall 24 jam dibagi

jumlah seluruh bayi umur 0 – 6 bulan yang datang dan tercatat dalam

register pencatatan/KMS di wilayah Kota Cilegon. Pendataan ini

dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. Cakupan Bayi Usia 0-6

48

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota Cilegon

Tahun 2016 dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 3.24 Cakupan Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat

Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pada Grafik diatas, dapat dilihat cakupan Bayi Usia 0-6 Bulan

Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota Cilegon Tahun 2017

sebesar 34.0%. Capaian tertinggi menurut kecamatan se Kota Cilegon

sebesar 52.1% (Kecamatan Cibeber) dan terendah sebesar 15.1%

(Kecamatan Purwakarta).

Secara khusus pada indikator pembinaan gizi target Cakupan Bayi

Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota

Cilegon Tahun 2017 adalah 80%, dan diindikasikan trennya diharuskan

meningkat dari tahun ke tahun.

Untuk lebih jelas dapat dilihat perbandingan cakupan Cakupan Bayi

Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Tingkat Kota 4

Empat tahun terakhir sebagai berikut:

CIWANDAN CITANGKILPULOMERA

KPURWAKAR

TAGROGOL CILEGON JOMBANG CIBEBER

KOTACILEGON

% 30,0 16,1 45,4 15,1 33,2 33,7 46,0 52,1 34,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

49

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.25 Perbandingan Cakupan Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat Air Susu Ibu (ASI)

Eksklusif Tingkat Kota Cilegon Tahun 2013-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Berdasarkan data diatas cakupan mengalami penurunan.

Penurunan cakupan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif pada bayi 0-

6 bulan dipengaruhi oleh :

(1) Kurangnya pengetahuan si Ibu bayi tentang manfaat ASI bagi Bayi.

(2) Gencarnya Promosi Susu formula sehingga Ibu bayi lebih tertarik

untuk memberi susu formula pada Bayi-nya.

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak,

disimpan dalam hati, dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga

harus dipenuhi dari luar tubuh. Kekurangan Vitamin A (KVA) dapat

menurunkan sistem kekebalan tubuh balita serta meningkatkan risiko

kesakitan dan kematian. Kekurangan Vitamin A juga merupakan

penyebab utama kebutaan pada anak yang dapat dicegah

Dalam lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2015

dinyatakan bahwa untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian

pada balita dengan kekurangan Vitamin A, pemerintah

menyelenggarakan kegiatan pemberian Vitamin A dalam bentuk kapsul

48,55 47,95 48,2

46,1

34,0

20

40

60

80

2013 2014 2015 2016 2017

%

50

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

vitamin A biru 100.000 IU bagi bayi usia enam sampai dengan sebelas

bulan, kapsul vitamin A merah 200.000 IU untuk anak balita usia dua

belas sampai dengan lima puluh sembilan bulan, dan ibu nifas. Menurut

Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A, pemberian suplementasi

Vitamin A diberikan kepada seluruh balita umur 6-59 bulan secara

serentak melalui posyandu yaitu; bulan Februari atau Agustus pada

bayi umur 6-11 bulan serta bulan Februari dan Agustus pada anak

balita 12-59 bulan.

Gambar 3.26

Cakupan Pemberian Vit A pada Balita Usia 6-59 Bulan Tingkat Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pada Grafik diatas, dapat dilihat cakupan distribusi kapsul vitamin A

di Kota Cilegon pada tahun 2017 sebesar 81.36%. Capaian 4 tahun

mulai tahun 2012-2016 merupakan angka real Capaian Kota Cilegon,

dimana sasaran di luar kota Cilegon yang mendapat vitamin A tidak

dicatat. Namun ditahun 2017 menggunakan sasaran BPS tahun 2015.

Secara khusus target di tahun 2017 adalah 95%, dan diindikasikan

trennya diharuskan meningkat dari tahun ke tahun. Bila dilihat dalam

grafik/gambar 3.26 Pencapaian cakupan pemberian Vit A pada Balita

Usia 6-59 Bulan dalam track yang baik dalam 4 tahun (tahun 2012-

2016) capaiannya terus meningkat, namun diakhir tahun 2017

CIWANDAN CITANGKILPULOMERA

KPURWAKAR

TAGROGOL CILEGON JOMBANG CIBEBER

KOTACILEGON

% 94,11 86,47 85,33 79,79 76,52 75,08 73,10 80,41 81,36

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

51

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

dibandingkan dengan sasaran dari BPS didapat capaiannya menurun

dari tahun 2016.

Untuk lebih jelas dapat dilihat perbandingan cakupan distribusi

kapsul vitamin A 5 tahun terakhir sebagai berikut :

Gambar 3.27

Perbandingan Cakupan Pemberian Vit A pada Balita Usia 6-59 Bulan Tingkat Kota Cilegon Tahun 2013-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

3. Cakupan Penimbangan Balita

Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) adalah jumlah

balita yang ditimbang di seluruh posyandu yang melapor di satu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita yang ada

di seluruh posyandu yang melapor di satu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu.

Peran serta masyarakat dalam penimbangan balita menjadi sangat

penting dalam deteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk. Dengan

rajin menimbang balita, maka pertumbuhan balita dapat dipantau

secara intensif. Sehingga bila berat badan anak tidak naik ataupun jika

ditemukan penyakit akan dapat segera dilakukan upaya pemulihan

dan pencegahan supaya tidak menjadi gizi kurang atau gizi buruk.

Semakin cepat ditemukan, maka penanganan kasus gizi kurang atau

gizi buruk akan semakin baik. Penanganan yang cepat dan tepat sesuai

93,1 94,6 97,198,3

81,4

70

90

110

2013 2014 2015 2016 2017

%

52

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

tata laksana kasus anak gizi buruk akan mengurangi risiko kematian

sehingga angka kematian akibat gizi buruk dapat ditekan.

Tindak lanjut dari hasil penimbangan selain penyuluhan juga

pemberian makanan tambahan dan pemberian suplemen gizi.

Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang

perlu lebih diperhatikan yaitu pada kelompok bayi dan balita. Pada usia

0-2 tahun merupakan masa tumbuh kembang yang optimal (golden

period) terutama untuk pertumbuhan janin sehingga bila terjadi

gangguan pada masa ini tidak dapat dicukupi pada masa berikutnya

dan akan berpengaruh negatif pada kualitas generasi penerus.

Gambar 3.28

Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Cakupan tertinggi penimbangan balita terjadi di Purwakarta sebesar

92.9%. Sedangkan cakupan penimbangan terendah terjadi di Kecamatan

Jombang68.8%).

Purwakarta Grogol Cilegon Citangkil Jombang Pulomerak Cibeber CiwandanKOTA

CILEGON

% 92,9 73,7 90,0 80,8 68,8 87,6 81,4 88,0 82,7

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

53

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 3.29 Tren Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Indonesia

Tahun 2013-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Cakupan penimbangan balita dari tahun 2013 sampai tahun 2015 di

Kota Cilegon cenderung meningkat. Namun pada tahun 2016 terjadi

penurunan menjadi 64.2%.

4. Penemuan Dan Penanganan Gizi Buruk

Kasus gizi buruk di Kota Cilegon lebih banyak disertai dengan

penyakit penyerta/bawaan diantaranya gizi buruk disertai TB paru,

Hisprung, Congenital Jantung, Broncopneumonia, Cerebral Palsi, BBLR,

HIV, dll. Hal ini menyebakan terhambatnya penanganan kasus gizi

buruk. Sedangkan kasus gizi buruk murni (tanpa penyakit penyerta/

bawaan) yang disebabkan oleh intake makanan yang kurang dapat

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan pola asuh, hal ini akan

mempengaruhi perilaku ibu/ pengasuh balita dalam menangani balita

gizi buruk.

Usia bawah lima tahun (balita) merupakan periode kritis yang akan

menentukan kualitas hidup manusia selanjutnya. Kekurangan gizi yang

terjadi pada periode ini tidak akan dapat tergantikan. Dampaknya

pertumbuhan sel otak tidak optimal yang disebut dengan “otak kosong”,

akibatnya anak kurang cerdas.

56,5

65,6 68,4

64,2

82,7

40

60

80

100

2013 2014 2015 2016 2017

%

54

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Berdasarkan penimbangan balita di posyandu dan di validasi, serta

pelacakan kasus gizi buruk selama periode 2017 ditemukan sebanyak

102 balita gizi buruk di kota Cilegon. Kasus gizi buruk yang dimaksud

ditentukan berdasarkan perhitungan berat badan menurut tinggi badan

balita Zscore < -3 standar deviasi (balita sangat kurus).

Dengan demikian penemuan kasus balita gizi buruk masih jauh

dibandingkan perkiraan kasus gizi buruk yang ada di masyarakat. Oleh

karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam menimbang balitanya karena cakupan penimbangan

balita belum mencapai tiga perempat dari jumlah balita yang terdaftar

di posyandu yang melapor. Sedangkan kegiatan penimbangan balita

yang dilakukandi posyandu diharapkan bisa mencapai minimal 80% dan

sisanya dapat dicapai melalui penjaringan (sweeping) oleh tenaga

kesehatan ke rumah balita. Selain itu peningkatan keterampilan petugas

(kader) posyandu untuk mendeteksi status gizi balita juga

perlu ditingkatkan.

Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam penimbangan balita di posyandu yaitu melalui

kerjasama lintas program dan lintas sektor, serta melibatkan peran aktif

masyarakat dalam penimbangan balita.

E. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MASYARAKAT

PHBS merupakan perilaku yang dipraktekan oleh setiap individu

dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya. Lima

tatanann PHBS yakni : tatanan rumah tangga, tatanan pendidikan, tempat

umum, tempat kerja dan institusi pendidikan. Tatatnan dalam tingkatan

rumah tangga adalah keluarga dengan seluruh anggotannya berprilaku

hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu :

1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,

2) Bayi diberi ASI Ekslusif,

3) Balita ditimbang setiap bulan,

55

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

4) Menggunakan air bersih,

5) Mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun,

6) Menggunakan jamban sehat,

7) Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu,

8) Makan sayur dan buah setiap hari,

9) Melakukan aktifitas fisik,

10) Tidak merokok didalam rumah.

Pemantauan PHBS dilaksanakan oleh petugas puskesmas bekerjasaa

dengan Dasa Wisma dan Tim Penggerak PKK di tingkat kelurahan dan

kecamatan. Berikut ini grafik yang menjelaskan mengenai persentase

rumah tangga ber-PHBS di Kota Cilegon Tahun 2017.

Gambar 3.30

Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kota Cilegon Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pemantauan yang dilakukan pada 95.499 rumah tangga diantaranya

74.217rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS atau setara dengan

77.7%.Rincian lengkap Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di Kota

Cilegontahun 2017dapat dilihat pada Lampiran Tabel 57.

Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dapat melalui

penyuluhan yang melibatkan tokoh masyarakat dan peran serta kader.

Pemanfaatan berbagai media maupun muatan kurikulum dalam pendidikan

78%

22%

Rumah Tangga Ber-PHBS Rumah Tangga Belum PHBS

56

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

sekolah mengenai pengetahuan kesehatan dan kebersihan kepada

masyarakat di usia sedini mungkin juga dapat merubah perilaku hidup

bersih dan sehat di masyarakat.

74

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Pengendalian penyakit adalah upaya penurunan insidens, prevalens,

morbiditas atau mortalitas dari suatu penyakit hingga level yang dapat diterima

secara lokal. Angka kesakitan dan kematian penyakit merupakan indikator

dalam menilai derajat kesehatan suatu masyarakat. Pengendalian penyakit yang

akan dibahas pada BAB ini yaitu pengendalian penyakit menular, meliputi

penyakitmenular, penyakit yang dapat dikendalikan dengan imunisasi, penyakit

yang ditularkan melalui vektor dan zoonosis, dan penyakit tidak menular.

A. PENYAKIT MENULAR LANGSUNG

1. Tuberkulosis

Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.

Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insidens dan

kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis

diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orangdan menyebabkan 1,2 juta

kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan

negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut

23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, Global

Tuberculosis Report, 2015).

BBaabb IIVV PPEENNGGEENNDDAALLIIAANN PPEENNYYAAKKIITT DDAANN

KKEESSEEHHAATTAANNLLIINNGGKKUUNNGGAANN

75

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan yaitu

pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak

yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki

kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat

penularan yang kecil.

Angka prevalensi TB di Kota Cilegon pada tahun 2017 menjadi

sebesar 321 /100.000 penduduk meningkat dari 247/100.000 penduduk

pada tahun sebelumnya, angka Penemuan Kasus Baru Tuberkulosis

/Case Notification Rate (CNR) tahun 2017 sebesar 126/100.000

penduduk Meningkatdari sebelumnya sebesar 121/100.000 penduduk

pada tahun 2016, Sedangkan angka kasus TB pada anak 0-14 Tahun

tercatat sebanyak 126 Kasus meningkat di banding tahun sebelumnya

sebesar 49 kasus.

Pada tahun 2017 secara keseluruhan jumlah kasus tuberkulosis

sebanyak 1.321 kasus, meningkat bila dibandingkan semua kasus

tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2016 yang sebesar 1.036 kasus

Salah satu upaya untuk mengendalikan tuberkulosis yaitu dengan

pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu

angka keberhasilan pengobatan (Success Rate). Angka keberhasilan

pengobatan ini dibentuk dari penjumlahan angka kesembuhan (Cure

Rate) dan angka pengobatan lengkap.

Angka kesembuhan (Cure Rate) adalah angka yang menunjukkan

persentase pasien baru TB dengan BTA (+) yang sembuh setelah selesai

masa pengobatan. Atau hasil pengobatan pada akhir fase pengobatan

lanjutan (2 bulan pengobatan intensif 4 bulan adalah fase lanjutan)

diperiksa dahaknya bila negatif dinyatakan sembuh. Bila penderita tidak

bisa diperiksa dahaknya maka dinyatakan sebagai pengobatan lengkap.

Angka kesembuhan yang baik adalah bila >85 %.

Angka kesembuhan pengobatan penderita (Cure Rate) tahun 2017

sebesar 15.90%, dan Angka Pengobatan lengkap (Complete Rate) sebesar

47.16% sehingga angka keberhasilan pengobatan (Success Rate (RR)

76

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

adalah sebesar 63.06%, dimana jumlah kematian selama pengobatan

sebesar 11/100.000 penduduk.Cakupan indicator program TBC-Paru

dapat di lihat dalam Tabel 7,8,9 pada lampiran.

Pengobatan terhadap penderita TBC-Paru diberikan secara cuma-

cuma melalui obat program TB dari Pusat. Keteraturan minum obat pada

penderita TB sangat mempengaruhi keberhasilan pengobatan penyakit

TBC.

2. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

(alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti

virus, jamur dan bakteri. Gejala penyakit pneumonia yaitu menggigil,

demam, sakit kepala, batuk, mengeluarkan dahak, dan sesak napas.

Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak- anak usia

kurang dari 2 tahun.Usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau yang memiliki

masalah kesehatan ( malnutrisi, Gangguan Immunologi).Salah satu upaya

yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini yaitu dengan

meningkatkan penemuan pneumonia pada balita.

Jumlah kasus pneumonia pada balita di Kota CilegonTahun

2017terjadi Penurunan yang signifikan dari797 Balita (2016)menjadi 660

Balita (2017) terdiri dari 381 Laki – laki dan 279 Perempuan.Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 4.1

Perkembangan Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota CilegonTahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

322

448

689

441

381

281

307

556

356

279

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

2013

2014

2015

2016

2017 Laki-Laki Perempuan

77

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

3. HIV/AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan

tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan

ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai

macam penyakit lain.

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan

sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat

diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling,

and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku

(STBP).

Jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan di Kota Cilegon pada tahun

2017 sebanyak 41 kasus, menurun dibandingkan tahun 2016 yaitu

sebesar 50 kasus. Perkembangan jumlah kasus baru HIV positif per

tahun sampai tahun 2017 disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Perkembangan Kasus HIV Positif di Kota Cilegon

Tahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Sedangkan Perkembangan jumlah kasus baru AIDS per tahun sampai

tahun 2017 disajikan pada Gambar 4.3.

60

36

50

43

0

20

40

60

80

100

2014 2015 2016 2017

Jumlah Kasus

78

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 4.3 Perkembangan Kasus AIDS di Kota Cilegon

Tahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Pada gambar di atas terlihat adanya kecenderungan peningkatan

penemuan kasus ditahun 2015 dan pada tahun 2016 terjadi penurunan

kasus AIDS menjadi sebesar 29 kasus. Namun pada tahun 2017 terjadi

peningkatan kembali kasus AIDS menjadi sebesar 35 kasusJumlah kasus

kematian akibat AIDS sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan di

banding tahun sebelumnya menjadi 11 kasus sedangkan ditahun

sebelumnya 9 kasus, untuk lebih jelas dapat di lihat pada Tabel 11.

Sebagian besar penderita telah mendapatkan pengobatan di Rumah

Sakit sedangkan pemantauan tetap dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan

beserta petugas Puskesmas di lokasi penderita.

Dari analisa data kelompok resiko tinggi penularan HIV-AIDS

diketahui bahwa, penyebaran HIV-AIDS banyak diakibatkan oleh perilaku

yang tidak sehat yang cenderung dilakukan oleh : PSK, homosek,

pencandu narkoba. Pada perkembangannya, saat ini penyakit HIV-AIDS

ternyata juga banyak ditemukan pada ibu rumah tangga. Hal ini juga

dimungkinkan akibat tertular dari suami pengidap HIV-AIDS.

Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran penyakit

HIV-AIDS ini, Dinas Kesehatan Kota Cilegon beserta masyarakat dan

swasta melakukan beberapa langkah, antara lain:

20

36

29 35

0

20

40

60

80

100

2014 2015 2016 2017

Jumlah Kasus

79

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

(1) Melakukan KIE kepada masyarakat terutama kepada kelompok RISTI.

(2) Penyululan melalui kegiatan ABAT (Aku Bangga Aku tahu)

(3) Survielans HIV dengan kegiatan serro survey, untuk memantau

perkembangan kasus termasuk penyebarannya.

(4) VCT

(5) Pendampingan bagi pengidap HIV atau ODHA (Orang Dengan

HIV/AIDS), termasuk rujukan.

(6) Menjaga kerahasiaanpenderita dari kemungkinan penolakan

masyarakat dan pelanggaran HAM.

(7) Membentuk Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Daerah (KPAD).

Salah satu upaya pelacakan kasus HIV positif Dinas Kesehatan Kota

Cilegon bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah PMI Kota Cilegon,

dengan hasil sebagai berikut :

Gambar 4.4 Jumlah Donor Darah Diskrining Terhadap HIV

Tahun 2017

Sumber UTD PMI Kota Cilegon 2017

Dari data didata di atas dapat dilihat bawah terdapat 92 kasus HIV

Positif dari 10.180 pendonor darah yang diskrining terhadap HIV.

Data lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran Tabel 12.

4. KUSTA

Penyakit kusta disebut juga sebagai penyakit Lepra atau penyakit

Hansen disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini

10180

72

10180

Jumlah Pendonor Positif HIV Sampel Darah diperiksa HIV

80

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

mengalami proses pembelahan cukup lama antara 2–3 minggu. Daya

tahan hidup kuman kusta mencapai 9 hari di luar tubuh manusia.

Kuman kusta memiliki masa inkubasi 2–5 tahun bahkan juga dapat

memakan waktu lebih dari 5 tahun.

Penatalaksanaan kasus kusta yang buruk dapat menyebabkan kusta

menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,

anggota gerak, dan mata.

Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan negara

penyumbang jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan

Brazil. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan

masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar

penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak

mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat

pada meningkatnya angka kemiskinan.

Pada Tahun 2017 Kasus kusta tercatat mengalami penurunan di

banding tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 39 penderita kusta yang

terdiri dari Kusta PB 1 Kasus dan 38 Kasus MB. Sedangkan 2016 adalah

sebanyak 44 kasus yang terdiri dari Kusta PB 2 Kasus dan 42 Kasus

MB,dan ditahun 2015 kasus kusta sebanyak 56 Kasus yang terdiri dari

Kusta PB sebanyak 12 kasus dan kasus MB 44 Kasus. Penderita Kusta

terbanyak tahun 2016 berada di kecamatan Pulomerak sebanyak 11

kasus.

Target prevalensi kusta sebesar <1 per 10.000 penduduk (<10 per

100.000 penduduk). Situasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Dengan demikian prevalensi kusta di Kota Cilegon pada tahun 2017 yang

sebesar 9 per 100.000 penduduk telah mencapai target program.

Untuk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 16.

81

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 4.5 Perkembangan Kasus Kusta di Kota Cilegon Tahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi

kasus sejak dini. Indikator yangdigunakan untuk menunjukkan

keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru kusta yaitu angka cacat

tingkat 2.

Angka cacat tingkat 2 pada tahun 2017sebesar 2 per 1 juta penduduk

atau 0.2 per 100.000 Penduduk, menurun dibanding tahun sebelumnya

yang sebesar 16 per 1 juta penduduk atau 1.6 per 100.000 Penduduk.

Berikut ini grafik angka cacat tingkat IItahun 2014-2017

Gambar 4.6 Perkembangan Angka Cacat Tingkat II Per 1 Juta Penduduk Di Kota Cilegon

Tahun 2014-2016

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

3

12

2

1

40

44

42

38

0 10 20 30 40 50 60

2014

2015

2016

2017 PB MB

1311 16

2 0

20

40

60

80

100

2014 2015 2016 2017

82

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Indikator lain yang digunakan pada penyakit kusta yaitu proporsi

kusta MBdan proporsi penderita kusta pada anak (0-14 tahun) di antara

penderita baru yang memperlihatkan sumber utama dan tingkat

penularan di masyarakat.

Proporsi kusta MB dan proporsi pada anak periode 2014-2017

ditunjukkan pada grafik berikut ini.

Gambar 4.7

Proporsi Kusta MB Dan Proporsi Kusta Pada Anak

Di Kota Cilegon Tahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Proporsi kusta MB periode 2014-2017 relatif menunjukkan

peningkatan yaitu dari 76.7% meningkat hingga 97.44%. Sedangkan

proporsi kusta anak pada periode yang sama terjadi peningkatan pada

tahun 2015 yaitu 14.30% dari 11.60% (2014) namun terjadi penurunan

menjadi 6.52% ditahun 2016 dan 5.71 ditahun 2017. Data/informasi

terkait penyakit kusta menurut kecamatan terdapat pada Lampiran Tabel

14 sampai 17.

5. Diare

Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi faeces selain

dari frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila faeces lebih berair

dari biasanya. Diare dapat juga didefinisikan sebagai bila buang air besar

76,70% 78,60%87,00%

97,44%

11,60% 14,30% 6,52%

5,71%

2014 2015 2016 2017

Proporsi Kusta MB Proporsi Kusta Pada Anak

83

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah

dalam waktu 24 jam.Sementaradiare yang berdarah dinamakan disentri

Gambar 4.8

Jumlah Kasus Diare Kota Cilegon 2013 - 2017

Sumber Bidang Pencegahan dan PengendalianPenyakitTahun 2017

Berdasarkan gambar 4.8 di atas terlihat bahwa perkembangan

penderita penyakit Diare di Kota Cilegon mengalami siklus turun naik

periode tahun 2013 - 2016. Pada tahun 2017 Jumlah kasus diare

sebanyak 11.365 kasusyang ditangani. Rincian menurut kecamatan

dapat dilihat pada lampiran Tabel 13.

B. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)

Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan

penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-

panyakit ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya imunisasi.

Situasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tahun 2017

yang dilaporkan mengalami KLB sussp Difteri. Sedangkan penemuan kasus

AFP dalam rangka eradikasi Polio ditahun 2017 tidak terlaporkan oleh

Puskesmas maupun RS Kkota Cilegon.

13395

10960

12896

15941

11365

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

2013 2014 2015 2016 2017

84

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Penyakit campak disebabkan oleh virus campak golongan Paramyxovirus.

Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh droplet

(ludah) orang yang telah terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang

anak-anak usia pra sekolah dan usia SD. Jika seseorang pernah menderita

campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut

seumur hidupnya.

Pemeriksaan CBMS (Case Base Measles Surveilans) dilakukan pada

semua kasus klinis campak yang ditemukan baik di Puskesmas maupun RS.

Spesimen yang diperiksa berupa serum darah penderita campak klinis.

Serum tersebut dikirim ke Litbangkes Jakarta.

Pada tahun 2017, dilaporkan terdapat 13 kasus campak yang ditemukan

tidak dilakukan pemeriksaan CBMS dikarenakan adanya kesalaha teknis

penyimpanan sample di Dinas Kesehatan, untuk lebih jelas dapat dilihat

pada lampiran Tabel 19 dan 20.

Gambar 4.9 Perkembangan Kasus PD3I di Kota Cilegon Tahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

C. PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOSIS

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus,

genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan

nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

0 0 3

0

63

26

73

13

0

20

40

60

80

100

2014 2015 2016 2017

85

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang

seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi

lingkungan dan perilaku masyarakat

Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya Fogging Fokus

dengan Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka

bebas jentik (ABJ) merupakan kondisi yang menyebabkan DBD masih

merupakan masalah di Kota Cilegon.

Pada tahun 2017 kasus DBD di Kota Cilegon mengalami penurunan

dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2017 penderita DBD mencapai

230 kasus dengan incidence rate per 100.000 Penduduk 55.8 per 100.000

penduduk sedangkan tahun 2016 mencapai 585 Kasus dengan incidence

rate per 100.000 Penduduk 129.6 per 100.000 penduduk. Kasus DBD

pada tahun 2017 ini paling banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas

Citangkilsebanyak 45Penderita dan yang paling sedikit terjadi di wilayah

kerja Puskesmas Ciwandan 15 kasus.

Kematian akibat DBD dikategorikan tinggi jikaCase Fatality Rate

(CFR)>1%. Pada tahun 2016 Kota Cilegon memiliki 6 kasus DBD

meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR)sebesar 1.03%, namun

ditahun 2017 tidak terjadi kematian akibat dari DBD.

Gambar4.10 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue Per 100.000 Penduduk

Tahun 2014-2017

Sumber Bidang Pencegahan dan PengendalianPenyakitTahun 2016

2014 2015 2016 2017

CFR % 0,9 0,8 1,03 0

0

0,4

0,8

1,2

86

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Rincian menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 21.

2. Malaria dan Filariasis

Malaria adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasit

(Plasmodium) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (vector-

born-disease). Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan

bertambah banyak di dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah

merah.

Malaria merupakan salah satu penyakit yang Upaya pengendalian dan

penurunan kasusnya merupakan komitmen Internasional dalam

Millenium Development Goals ( MDGs ).

Penyakit Malaria menyebar cukup merata diseluruh kawasan

Indonesia, namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali,

bahkan di beberapa tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis

malaria. Menurut hasil pemantauan program diperkirakan sebesar 35%

penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria.

Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh

parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari tiga spesies yaitu

Wuchereria bancrofti, Brugia malayidan Brugia timori. Penyakit ini

menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui

gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam

tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan

menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki,

tungkai, payudara, lengan dan organ genital.

Pada tahun 2017dan tahun 2016 tidak ditemukan kasus malaria dan

filariasis di Kota Cilegon.Sedangkan pada tahun 2014 dan 2015

ditemukan masing-masing 1 kasus malaria.

Adapun bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam

upaya pencegahan malaria antara lain melalui :

87

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

(1) Kepatuhan minum obat anti malaria agar setiap penderita dapat

minum obat secara tuntas,

(2) Pencegahan gigitan nyamuk melalui pemakaian kelambu,

pemasangan kasat kasa di rumah, pemakaian obat gosok penolak

nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan

(3) pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan

lumut di tempat-tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan

terbentuknya genangan air, memelihara ikan pemakan jentik di

genangan air serta pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.

D. PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik

menahun atau berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya

mendadak (misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama

misalnya penyakit kanker, tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain.

Penyakit tidak menular adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya

bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan

mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka

karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.Penyakit Tidak Menular juga

timbul seiring dengan perubahan gaya hidup yang serba mudah dan instan

yang berdampak negative dengan berkurangnya aktifitas fisik, diet yang tidak

sehat dan tidak seimbang, serta perilaku sosial yang tidak sehat lainnya.

Dengan meningkatnya PTM berdampak pula pada peningkatan angka

kesakitan, kecacatan dan kematian akibat PTM.

88

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Berikut ini data terkait penderita PTM adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Tabel Penderita PTM di Kota Cilegon Tahun 2017

Penyakit/Faktor

Resiko

JML 2016 % JML 2017 %

Hypertensi Usia ≥ 18 Tahun

5.447 5.80 2.080 23.49

Obesitas Usia ≥ 15 Tahun

625 3.66 625 4.6

IVA Positif Usia 30-50

Tahun

15 5.34 44 6.44

Tumor/Benjolan pada Payudara Usia 30-50 Tahun

1 0.36 7 1.02

Sumber Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2017

Rincian menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 24, 25

dan 26.

E. KESEHATAN LINGKUNGAN

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan

bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya. Lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat

kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum, harus bebas dari

unsur-unsur yang menimbulkan gangguan, di antaranya limbah (cair, padat,

dan gas), sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan, vektor

penyakit, zat kimia berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas,

radiasi, air yang tercemar, udara yang tercemar, dan makanan yang

terkontaminasi.

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan

Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya

pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko

lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari

aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial. Sedangkan menurut WHO,

89

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

kesehatan lingkungan meliputi seluruh faktor fisik, kimia, dan biologi dari

luar tubuh manusia dan segala faktor yang dapat mempengaruhi perilaku

manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan lingkungan berpotensial untuk

mempengaruhi kesehatan.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, peranan

lingkungan sangat penting di samping faktor lain seperti kualitas pelayanan

kesehatan dan perilaku masyarakat. Untuk itu program penyehatan

lingkungan berupa penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan

permukiman dan tempat-tempat umum, penyehatan kawasandan sanitasi

darurat, higiene sanitasi pangan dan pengamanan limbah udara dan radiasi

melalui kegiatan teknis penyehatan, pengamanan dan pengendalian pada

media air, udara, tanah, pangan, sarana bangunan dan vektor atau binatang

pembawa penyakit sangat diperlukan untuk percepatan mewujudkan derajat

kesehatanmasyarakat.

1. Rumah Sehat

Perumahan sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai factor

yang dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Rumah sehat

melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan factor risiko dan

berorientasi pada lokasi, bangunan, penggunaan dan pemeliharaan

rumah lingkungan sekitarnya.

Pendataan penilaian rumah sehat pada tahun 2017 dilakukan oleh

sanitarian di Puskesmas mendapat hasil sebagai berikut : terdapat

88.506 rumah yang ada di Kota Cilegon dengan 72.665 atau (82.10%)

rumah sehat. Berikut grafik yang menjelaskan persentase cakupan

rumah sehat di Kota Cilegon tahun 2017 :

90

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 4.11 Persentase Rumah Sehat di Kota Cilegon Tahun 2016-2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat 2017

Rincian menurut kecamatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 58.

2. Air Minum

MenurutPeraturanMenteriKesehatan Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, air

minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses

pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung

diminum. Pada Permenkes tersebut juga disebutkan bahwa

penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang diproduksinya

aman bagi kesehatan. Dalam hal ini penyelenggara air minum di

antaranya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD), koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan,

kelompok masyarakat dan/atau individual yang menyelenggarakan

penyediaan air minum.

Air minum yang aman bagi kesehatan adalah air minum yang

memenuhi persyaratan secara fisik, mikrobiologis, kimia, dan radioaktif.

Secara fisik, air minum yang sehat adalah tidak berbau, tidak berasa,

tidak berwarna serta memiliki total zat padat terlarut, kekeruhan, dan

suhu sesuai ambang batas yang ditetapkan. Secara mikrobiologis, air

79,95

82,10

20,05

17,90

- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

2016

2017

MEMENUHI SYARAT TIDAK MEMENUHI SYARAT

91

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

minum yang sehat harus bebas dari bakteri E.Coli dan total bakteri

koliform. Secara kimiawi, zat kimia yang terkandung dalam air minum

seperti besi, aluminium, klor, arsen, dan lainnya harus di bawah ambang

batas yang ditentukan. Secara radioaktif, kadar gross alpha activity tidak

boleh melebihi 0,1 becquerel per liter (Bq/l) dan kadar gross beta activity

tidak boleh melebihi 1 Bq/l

Gambar 4.12

Capaian Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Gambar 4.12 menunjukkan bahwa secara Kota Cilegon persentase

rumah tangga dengan sumber air minum layak tahun 2017 sebesar

86.49%. Kecamatan dengan persentase rumah tangga dengan sumber air

minum layak tertinggi yaitu Jombang (112.14%), Cibeber (95.79%) dan

Grogol (90.80%). Sedangkan Kecamatan dengan persentase rumah tangga

menurut sumber air minum layak terendah adalah Ciwandan(67.70%).

Rincian lengkap tentang persentase rumah tangga menurut sumber air

minum layak tahun 2017 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 59.

Pengawasan kualitas air minum diatur oleh Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana dan

Pengawasan Kualitas Air Minum, bahwa pengawasan internal dilakukan

67,70%

77,03%

76,13%

82,38%

90,80%

81,74%

112,14%

95,79%

86,49%

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00%

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

92

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

oleh penyelenggara air minum komersial dan pengawasan eksternal oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pengawasan kualitas air minum

adalah penyelenggara air minum yang diawasi kualitas hasil

produksinyasecara eksternal oleh Dinas Kesehatan

Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP yang dibuktikan dengan jumlah

sampel pengujian kualitas air. Penyelenggara air minum adalah

PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Persatuan Perusahaan Air Minum

Seluruh Indonesia (Perpamsi); Sarana air minum perpipaan non PDAM;

dan Sarana air minum bukan jaringan perpipaan komunal.

Gambar 4.13 Capaian Penyelenggara Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Gambar 4.13 menunjukkan bahwa secara Kota CilegonPenyelenggara

Air Minum Memenuhi Syarat Kesehatan sebesar 100%. Terhadap jumlah

sampel yang diperiksa. Rincian lengkap tentang persentase rumah tangga

menurut sumber air minum layak tahun 2017 dapat dilihat pada

Lampiran Tabel 60.

100,0%

100,0%

100,0%

100,0%

100,0%

100,0%

100,0%

100,0%

100,0%

0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0% 120,0%

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

93

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

3. Jamban Sehat

Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang

kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan

yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Buruknya kondisi

sanitasi akan berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai dari

turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air

minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan

munculnya beberapa penyakit.

Berdasarkan konsep, rumah tangga memiliki akses sanitasi layak

apabila fasilitas sanitasi yang digunakan memenuhi syarat kesehatan

antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki septik (septic

tank)/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau

bersama. Metode pembuangan tinja yang baik yaitu menggunakan

jamban dengan syarat sebagai berikut:

1) Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi.

2) Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin

memasuki mata air atau sumur.

3) Tidak boleh terkontaminasi air permukaan.

4) Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain.

5) Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang benar-

benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.

6) Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap

dipandang.

7) Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak

mahal.

94

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 4.14 Capaian Penduduk YangMemiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat)

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Gambar 4.14 menunjukkan bahwa secara Kota Cilegon persentase

Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat) sebesar

88,3%. Kecamatan dengan persentase Penduduk Yang Memiliki Akses

Sanitasi Layak (jamban sehat) tertinggi yaitu Jombang (137.9%), Grogol

(103.8%) danPurwakarta (92.8%). Sedangkan Kecamatan dengan

persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat)

terendah adalah Ciwandan (76,3%). Rincian lengkap tentang persentase

rumah tangga menurut sumber air minum layak tahun 2016 dapat

dilihat pada Lampiran Tabel 61.

4. Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat

Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah tempat atau sarana umum yang

digunakan untuk kegiatan masyarakat dan diselenggarakan oleh

pemerintah/swasta atau perorangan, antara lain pasar rakyat, sekolah,

fasyankes, terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, bioskop, hotel dan

tempat umum lainnya (minimal wajib mengelola 2 tempat-tempat

umum,contoh pasar rakyat dan sekolah).

76,3

90,0

65,2

92,8

103,8

97,6

137,9

91,4

96,1

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

95

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

TTU yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan fasilitas

umum minimalsarana pendidikan dan pasar rakyat yang memenuhi

syarat kesehatan. TTU dinyatakansehat apabila memenuhi persyaratan

fisiologis, psikologis, dan dapat mencegah penularanpenyakit antar

pengguna, penghuni, dan masyarakat sekitarnya serta

memenuhipersyaratan dalam pencegahan terjadinya masalah kesehatan.

Gambar 4.15

Persentase Tempat-Tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Pada Gambar 4.15, TTU yang telah memenuhi syarat kesehatanpada

tahun 2017 di Kota Cilegon sebesar 76.30 %. Rincian lengkap tentang

persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2017dapat

dilihat pada Lampiran Tabel 63.

Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan meningkatkan jumlah

TTUyang memenuhi syarat diantaranya belum semua Puskesmas

memilikiperalatan pengukuran parameter kualitas lingkungan yang

sesuai, pendataan ulangdi wilayah kerja puskesmas untuk akurasi data

yang tercatat, tumpang tindih regulasiantar kementerian/lembaga, yang

belum sinergi dan masih belum optimalnya koordinasibaik lintas program

maupun lintas sektor serta institusi terkait, baik di pusat maupundaerah.

95,9

80,5

70,5

100,0

75,3

82,1

94,4

23,6

76,30

- 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

`KOTA CILEGON

96

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

5. Tempat Pengolahan Makanan

Tempat pengelolaan makanan (TPM) adalah usaha pengelolaan

makananyang meliputi jasaboga atau katering, rumah makan dan

restoran, depot air minum, kantin,dan makanan jajanan. TPM dinyatakan

sehat sesuai dengan KepmenkesNomor 1098/MENKES/SK/VII/2003

tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makandan Restoran.

Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang

PersyaratanHigiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran, persyaratan

higiene sanitasi yang harusdipenuhi meliputi:

1) Persyaratan lokasi dan bangunan.

2) Persyaratan fasilitas sanitasi.

3) Persyaratan dapur, rumah makan, dan gudang makanan.

4) Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi.

5) Persyaratan pengolahan makanan.

6) Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi.

7) Persyaratan penyajian makanan jadi.

8) Persyaratan peralatan yang digunakan.

Pelaksanaan kegiatan higiene sanitasi pangan merupakan salah satu

aspek dalam menjaga keamanan pangan yang harus dilaksanakan secara

terstruktur dan terukur dengan kegiatan, sasaran dan ukuran kinerja

yang jelas, salah satunya dengan mewujudkan Tempat Pengelolaan

Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan. TPM adalah Tempat

Pengelolaan Makanan (TPM) siap saji yang terdiri dari Rumah

Makan/Restoran, Jasa Boga, Depot Air Minum, Sentra Makanan Jajanan,

Kantin Sekolah. TPM yang memenuhi syarat kesehatan adalah TPM yang

memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang dibuktikan dengan sertifikat

laik higiene sanitasi.

97

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Gambar 4.16 Persentase Tempat Pengolahan Makanan Yang MemenuhiSyarat kesehatan

Tahun 2017

Sumber Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2017

Gambar 4.16 menunjukkan bahwa persentase TPM yang memenuhi

syarat kesehatan di Kota Cilegon sebesar 44.96%. Kecamatan dengan

persentase tertinggi TPM yang memenuhisyarat kesehatan yaitu Jombang

(75%), Pulomerak (71.43%) dan Ciwandan (61.9%). Sedangkan Kecamatan

dengan persentase terendah TPM yang memenuhi syaratkesehatan yaitu

Citangkil (9.52%).

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah TPM yang

memenuhi syaratdi antaranya dengan memberikan dukungan aspek legal

untuk operasionalisasi pembinaandan pengawasan TPM dan Tempat

Pengolahan Pangan (TPP), meningkatkan jejaringkemitraan,

meningkatkan kapasitas SDM, menyediakan sarana dan prasarana

sepertimedia KIE tentang higiene sanitasi pangan dan alat deteksi cepat

sistem kewaspadaan diniKLB keracunan pangan, menyediakan

pengelolaan data dan informasi yang up to datedan real time dengan e-

monev Higiene Sanitasi Pangan (HSP).

61,90

9,52

71,43

26,00

58,70

37,25

75,00

39,62

44,96

- 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00

CIWANDAN

CITANGKIL

PULOMERAK

PURWAKARTA

GROGOL

CILEGON

JOMBANG

CIBEBER

KOTA CILEGON

98

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam

penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, yang meliputi sarana kesehatan,

tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

1. SARANA KESEHATAN

Derajat kesehatan masyarakat salah satunya dipengaruhi

olehkeberadaan sarana kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatanmenyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah

suatu alat dan/atau tempatyang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif

yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Sarana Kesehatan merupakan input bagi berlangsungnya sistem

pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan kesehatan meliputi : sarana

kesehatan yang dimiliki pemerintah, sarana upaya kesehatan bersumberdaya

masyarakat (UKBM) dan sarana kesehatan swasta.

Saranapelayanan kesehatan di Kota Cilegon pada tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel 5.1 berikut :

BBaabb VV SSUUMMBBEERR DDAAYYAA

KKEESSEEHHAATTAANN

99

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Tabel5.1.

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kota

Cilegon

No SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH (Unit)

2017

1 Rumah Sakit Umum pemerintah 1

2 Rumah Sakit Umum swasta 2

3 Rumah Sakit Ibu dan Anak 2

4 Puskesmas

Puskesmas Rawat Inap (DTP) 3

Puskesmas non Rawat Inap 5

Puskesmas pembantu 10

Puskesmas keliling 8

5 Balai Pengobatan/Klinik 66

6 Praktik Dokter Perorangan 2

7 Praktik Pengobatan Tradisional 16

8 Apotek 63

9 Toko Obat 7

10 UKBM

Posyandu 368

Poskesdes 19

Polindes 12

Posbindu 70

POD 9

Medical Center 6

Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

1. Pusat Kesehatan Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan

upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam

rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Selain melaksanakan

100

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

tugas tersebut, Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP) tingkat pertama serta sebagai wahana pendidikan

tenaga kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,

kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan perseorangan adalah suatu

kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang

ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,

pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan.

Jumlah Puskesmas dan jaringannya di Kota Cilegonpada tahun

2017sebanyak8 Puskesmas dan 10 Puskesmas Pembantu. Dari 8

Puskesmas tersebut,3 diantaranya merupakan Puskesmas rawat inap dan

5 Puskesmas non rawat inap.

Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dapat dilihat

secara umum oleh indikator rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk.

Rata-rata rasio puskesmas di Kota Cilegon dengan jumlah penduduk

412.106 Jiwa yaitu sebesar 1: 51.513.

2. Rumah Sakit

Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat selain

upaya promotifdan preventif, diperlukan juga upaya kuratif dan

rehabilitatif. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat

diperoleh melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia

pelayanan kesehatan rujukan.

Pada tahun 2017 jumlah rumah sakit di Kota Cilegon sebanyak 5unit,

yang terdiri atas rumah sakit umum berjumlah 3 unit (Negeri 1 unit,

Swasta 2 unit) dan rumah sakit khusus ( RSK ) sebanyak 2 unit.

3. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Peran Masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan

masyarakat tercermin dalam pengembangan sarana Upaya Kesehatan

101

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM di antaranya terdiri dari Pos

Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskedes ) di Desa

Siaga, Tanaman Obat Keluarga (Toga), dan Pos Obat Desa. Salah satu jenis

UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan mengakar dimasyarakat

adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya, posyandu diharapkan

dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak,

Keluarga Berencana, perbaiakan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.

Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya , posyandu

diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, Posyandu

Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu mandiri. Pada tahun 2017

UKBM di Kota Cilegon dapat dilihat pada tabel 5.1 diatas.

2. TENAGA KESEHATAN

Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub

sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional yang mempunyai peranan penting

dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya

dan pelayanan kesehatan. Upaya dan pelayanan kesehatan harus dilakukan

oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etik dan moral

tinggi, keahlian, dan berwenang. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan

dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk

jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan

kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan

sumber daya manusia yang dimiliki , terutama ketersediaan tenaga

kesehatan. Pada Tahun 2017 jumlah tenaga kesehatan di seluruh

Puskesmas se-Kota Cilegon (8 Puskesmas)sebagai berikut :

102

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Kota Cilegon Tahun 2017

No Tenaga Kesehatan Jumlah

1. Dokter Spesialis -

2. Dokter umum 17

3. Dokter Gigi 13

4. Kesehatan Masyarakat 7

5. Apoteker 5

6. Bidan 114

7. Perawat 124

8. Perawat gigi 11

9. Sanitarian 12

10. Nutrisionist 12

11. Assisten Apoteker 6

12. Analis Kesehatan 6

13. Rekam medis 3

Total 327 Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Kota Cilegon

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon merupakan unit pelayanan

kesehatan rujukan yang dikelola oleh pemerintah Kota Cilegon. Kinerjanya

juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya manusia yang

dimiliki. Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2016 dapat dilihat pada

tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Cilegon Tahun 2017

No Tenaga Kesehatan Jumlah

1 Dokter Spesialis 24

2 Dokter Umum 34

3 Dokter Gigi 4

4 Bidan 45

5 Perawat 274

6 Apoteker 6

7 Ass. Apoteker 23

8 Sanitarian 5

9 Nutrisionist 11

10 Kesehatan Masyarakat 7

11 Analis Kesehatan 23

12 Penata Rontgen 9

13 Teknisi Elektormedis 5

14 Fisiotherapis 6

Total 486 Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

103

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

3. Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta

Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta di Kota Cilegon

meliputi tenaga kesehstan di rumah sakit swasta, Klinik swasta,

Dokter/Bidan Praktek Swasta, Apotek dan Laboratorium Klinik. Jumlah

Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Swasta dapat dilihat pada Tabel

dibawah ini :

Tabel 5.4 Jumlah Tenaga Kesehatan Sarana Kesehatan Swasta

Kota Cilegon Tahun 2017

No Tenaga Kesehatan Jumlah

1 Dokter Spesialis 85

2 Dokter Umum 220

3 Dokter Gigi / Dokter Gigi Spesialis 69

4 Bidan 281

5 Perawat 490

6 Apoteker 100

7 Ass. Apoteker 164

8 Sanitarian 3

9 Nutrisionist 11

10 Kesehatan Masyarakat 4

11 Analis Kesehatan 50

12 Penata Rontgen 20

14 Fisiotherapis 18

15 Elektromedis 4

16 Refraksionis optisien 25 Sumber : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

3. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu sub sistem dalam kesehatan nasional adalah sub sistem

pembiayaan kesehatan, dan merupakan komponen sumber daya yang sangat

diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan.

Pembiayaan Kesehatan Kota Cilegon tahun 2017 bersumber dari APBD II

Kota Cilegon, APBD I Provinsi Banten, APBN (DAK) yang dikelola Dinas

Kesehatan, dan dana Kapitasi JKN Kesehatan.

Alokasi Anggaran Kesehatan Kota Cilegon pada tahun 2017berjumlah

Rp. 111.112.766.364,-. Persentase Anggaran Kesehatan terhadap total APBD

Kota Cilegon pada tahun 2017 (data LPPD) sebesar 6.49 %, dengan anggaran

104

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

kesehatan perkapita sebesar Rp. 269.621,81,-. Anggaran ini belum termasuk

dana dari DPW Kel.

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Melalui BPJS Kesehatan yang

bersumber dari APBD II Kota Cilegon merupakan salah satu komponen

pembiayaan kesehatan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat.

Menurut peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

ditargetkan pada tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup

dalam JKN (Universal Health Coverage - UHC). Penyelenggaraan Jaminan

Kesehatan Melalui BPJS Kesehatan yang bersumber dari APBD II Kota

Cilegon merupakan upaya perluasan cakupan kepesertaan JKN Kota Cilegon

kepada masyarakat miskin dan tidak mampu sebagai Penerima Bantuan

Iuran (PBI) APBD. Sejak Tahun 2010 Pemerintah Kota Cilegon

menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan bekerja

sama dengan PT. Askes (sekarang BPJS Kesehatan) dan per 1 Januari 2014

Jamkesda diintegrasikan kedalam JKN yang diselenggarakan oleh BPJS

Kesehatan.

Pada Tahun 2017dana bersumber JKN sebesar Rp 10.168.370.425

meningkat dari tahun sebelumnya Tahun 2016 Rp. 6.996.445.900,-.

Penyelenggaraan Jamkesda terintegrasi JKN BPJS Kesehatan selain

memenuhi kewajiban pemerintah, berdasarkan kajian dan pengalaman

sangat berperan dalam upaya percepatan perbaikan indikator kesehatan

apabila lebih fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak

mampu dari berbagai aspeknya. Sehingga diharapkan dapat memberikan

kontribusi meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Kota

Cilegon, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kualitas

hidup masyarakat khususnya di bidang kesehatan dan dapat terlayaninya

kasus-kasus kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu yang

membutuhkan pengobatan terus menerus dan berbiaya tinggi.

105

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

Profil Kesehatan Kota Cilegon merupakan gambaran situasi kesehatan

masyarakat Kota Cilegon. Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam

Pembangunan Kesehatan Kota Cilegon terangkum dalam Profil Kesehatan ini

berdasarkan data dan informasi capaian pembangunan kesehatan Kota

Cilegon yang dilaporkan pada tahun 2017. Sejauhmana keberhasilan

pembangunan kesehatan Kota Cilegon tahun 2017 dan keterkaitannya dalam

mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kota Cilegon yaitu Masyarakat

Cilegon Sehat, Peduli, Mandiri dan Berkeadilan, dapat dilihat dari berbagai

indikaor pencapaian derajat kesehatan dalam Profil Kesehatan Kota Cilegon

ini.

Dari keseluruhan data dan indikator kesehatan yang dilaporkan dapat

dirangkum bahwa indikator derajat kesehatan masyarakat Kota Cilegon pada

tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB)

Angka Kematian Ibu pada tahun 2017 sebesar 139/100.000 KH dan

Angka Kematian Bayi sebesar 2/1.000 KH. Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Cilegon berfluktuasi dalam kurun

2011-2017.

Dibandingkan dengan target nasional (Renstra Kemenkes 2015-2019)

yaitu AKI sebesar 306/100.000 KH dan AKB sebesar 24/1.000 KH, maka

AKI dan AKB di Kota Cilegon masih terhitung rendah.

BBaabb VVII PPEENNUUTTUUPP

106

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

2. Angka Kesakitan

Data Pelaporan Penyakit yang diderita masyarakat Kota Cilegon pada

tahun 2017 masih didominasi jenis penyakit Infeksi akut lain pada

saluran nafas atas, disusul dengan hipertensi.

Data menunjukkan bahwa pola penyakit infeksi semakin tergeser oleh

penyakit non infeksi/penyakit degeneratif.Penyakit menular TBC, Diare,

HIV, pada tahun 2017 merupakan penyakit yang mengalami kenaikan

jumlah kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Penyakit

pneumonia balita, Kusta, Demam Berdarah Dengue (DBD), malaria

merupakan penyakit yang menurun jumlahnya. Penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi terutama Difteri dan Campak, pada tahun

2017berjumlah 13 kasus campak, sedangkan difteri tidak ditemukan

kasus. Penyakit Malaria dan Filariasis di Kota Cilegon pada tahun 2017

tidak ditemukan kasus.

3. Status Gizi

Pada tahun 2017 seluruh balita gizi buruk awalnya sejumlah 102 balita,

di akhir tahun 2017. Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan

perawatan total sebanyak 102 balita, sehingga capaiannya sebesar 100 %.

Diakhir tahun 2017 balita gizi buruk tercatat tinggal 37 balita.

Capaian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah Kota Cilegon melalui

Dinas Kesehatan dalam program dan kegiatan perbaikan gizi masyarakat

antara lain melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi kasus gizi

buruk (khususnya untuk kasus kurus sekali dan kurus) dan peningkatan

gizi pada balita kurang gizi berbasis masyarakat melalui kegiatan pos gizi

di 8 kelurahan yang mewakili seluruh Kecamatan di Kota Cilegon.

4. Kesehatan Lingkungan

Kondisi Kesehatan Lingkungan di Kota Cilegon tahun 2017 meliputi

indikator rumah sehat, akses air minum yang layak, penyelenggara air

minum memenuhi syarat kesehatan, Penduduk yang memiliki akses

sanitasi layak (jamban sehat), Desa/Kelurahan STBM dan Tempat-tempat

107

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

umum memenuhi syarat. Dari indikator kesehatan lingkungan tersebut

semuanya mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat

Perilaku Sehat Masyarakat Kota Cilegon pada tahun 2017 dalam tatanan

rumah tangga ber PHBS sebesar 77.7 %, mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya yang menandakan kesadaran masyarakat akan

perilaku hidup bersih dan sehat di Kota Cilegon berubah menjadi lebih

baik.

Pemantauan yang dilakukan pada 95.499 rumah tangga diantaranya

74.217 rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS.

6. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di Kota Cilegon seperti

UPT Kesehatan Puskesmas, Klinik Pratama, Rumah Sakit, termasuk

fasilitas penunjang kesehatan lainnya sudah cukup baik. Peningkatan

kualitas layanan Puskesmas terus dilakukan dengan dilakukannya

Akreditasi Puskesmas. Pada Tahun 2017 Puskesmas yang sudah

terakreditasi sebanyak 6 Puskesmas dari 8 Puskesmas.

Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Cilegon berdasarkan

jumlah masih perlu ditingkatkan, terutama Puskesmas Rawat Inap dan

Rumah sakit type D di wilayah dengan jumlah penduduk yang padat dan

dekat dengan potensi bencana industri seperti Ciwandan. Dengan terus

bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan berjenjang Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu

Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berkualitas akan terus meningkat sejalan

dengan bertambahnya jumlah peserta JKN-KIS.

108

Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2018

LAMPIRAN-LAMPIRAN

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 176 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 43 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 210.434 201.672 412.106 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,7 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

2348,0 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 44,3 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 104,3 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 88,71 84,24 86,49 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 31.825,00 32.374,00 64.199,00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 56.380,00 39.790,00 96.170,00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 11.948,00 11.198,00 23.146,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 4.418 4.234 8.652 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6 6 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 25 31 56 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 6 7 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 13 5 18 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 3 1 2 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 19 14 33 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 4 3 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 12 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 139 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 313 205 518 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 60,42 39,58 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 148,74 101,65 125,70 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 771 550 1.321 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 366,39 272,72 320,55 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 9,54 % Tabel 7

Angka kesembuhan BTA+ 17,12 11,64 15,90 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 49,16 26,91 47,16 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 66,28 38,55 63,06 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 9,50 11,90 10,68 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 42,25 32,28 37,37 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus HIV 29 12 41 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus AIDS 27 8 35 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Kematian karena AIDS 9 2 11 Jiwa Tabel 11

24 Jumlah Kasus Syphilis 35 16 51 Kasus Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0,68 0,80 0,71 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 102,14 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 23 12 35 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 10,93 5,95 8,49 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 5,71 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2,86 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,24 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 1,24 0,64 0,95 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,00 100,00 100,00 % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 85,19 88,24 86,36 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Campak 5 8 13 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 55,81 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,00 0,00 0,00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 15,38 32,42 23,49 % Tabel 24

35 Persentase obesitas 2,12 7,00 4,56 % Tabel 25

36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 6,44 % Tabel 26

37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 1,02 % Tabel 26

38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 91 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 83,18 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 95,66 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 89,17 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 94,08 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 68,30 % Tabel 30

45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83,35 % Tabel 32

46 Penanganan komplikasi kebidanan 91,71 % Tabel 33

47 Penanganan komplikasi Neonatal 61,72 59,67 60,72 % Tabel 33

48 Peserta KB Baru 11,51 % Tabel 36

49 Peserta KB Aktif 67,14 % Tabel 36

50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,82 3,18 3,00 % Tabel 37

52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98,95 99,12 99,04 % Tabel 38

53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,75 96,77 96,76 % Tabel 38

54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 34,51 33,56 34,04 % Tabel 39

55 Pelayanan kesehatan bayi 96,37 98,45 97,39 % Tabel 40

56 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41

57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,91 97,60 95,72 % Tabel 43

58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 93,78 97,51 95,60 % Tabel 43

59 Bayi Mendapat Vitamin A 86,65 87,79 87,20 % Tabel 44

60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 79,41 80,35 79,87 % Tabel 44

61 Baduta ditimbang 87,37 87,66 87,51 % Tabel 45

62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,80 0,86 0,83 % Tabel 45

63 Pelayanan kesehatan anak balita 96,32 94,71 95,53 % Tabel 46

64 Balita ditimbang (D/S) 82,50 82,84 82,67 % Tabel 47

65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,89 1,02 0,96 % Tabel 47

66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48

67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 92,15 92,94 92,53 % Tabel 49

68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1,08 Tabel 50

69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 78,06 sekolah Tabel 51

70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 98,98 sekolah Tabel 51

71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 42,79 51,44 47,36 % Tabel 51

72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 11,87 18,31 14,93 % Tabel 51

73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 11,87 18,31 14,93 % Tabel 51

74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 56,62 58,00 57,32 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 83,50 77,67 80,65 % Tabel 53

76 Cakupan Kunjungan FKTP pemerintah 2,22 % Tabel 54

77 Cakupan Rujukan FKTP pemerintah 0,47 % Tabel 54

78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 25,20 21,45 23,06 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 14,93 13,44 14,08 per 100.000 pasien keluar Tabel 55

80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52,76 % Tabel 56

81 Bed Turn Over (BTO) di RS 52,55 Kali Tabel 56

82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,28 Hari Tabel 56

83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,57 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 77,71 % Tabel 57

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 82,10 % Tabel 58

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 0,86 % Tabel 59

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 1,00 % Tabel 60

91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 96,14 % Tabel 61

92 Desa STBM 74,42 % Tabel 62

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 77,09 % Tabel 63

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 61,10 % Tabel 64

TPM tidak memenuhi syarat dibina 89,74 % Tabel 65

TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3,00 RS Tabel 67

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3,00 RS Tabel 67

96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67

97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67

Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67

Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67

98 Jumlah Apotek 63,00 Tabel 67

99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68

100 Jumlah Posyandu 368,00 Posyandu Tabel 69

101 Posyandu Aktif 75,82 % Tabel 69

102 Rasio posyandu per 100 balita 0,87 per 100 balita Tabel 69

103 UKBM

Poskesdes 19,00 Poskesdes Tabel 70

Polindes 12,00 Polindes Tabel 70

Posbindu 70,00 Posbindu Tabel 70

104 Jumlah Desa Siaga 43,00 Kel Tabel 71

105 Persentase Desa Siaga 100,00 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan

106 Jumlah Dokter Spesialis 80,00 31,00 111,00 Orang Tabel 72

107 Jumlah Dokter Umum 79,00 152,00 231,00 Orang Tabel 72

108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 75,22 per 100.000 penduduk Tabel 72

109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 6,00 37,00 43,00 Orang Tabel 72

110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 10,43 per 100.000 penduduk

111 Jumlah Bidan 493,00 Orang Tabel 73

112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 119,63 per 100.000 penduduk Tabel 73

113 Jumlah Perawat 245,00 786,00 1.031,00 Orang Tabel 73

114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 250,18 per 100.000 penduduk Tabel 73

115 Jumlah Perawat Gigi 1,00 22,00 23,00 Orang Tabel 73

116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 176,00 Orang Tabel 74

117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 3,00 18,00 21,00 Orang Tabel 75

118 Jumlah Tenaga Sanitasi 4,00 18,00 22,00 Orang Tabel 76

119 Jumlah Tenaga Gizi 11,00 46,00 57,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

120 Total Anggaran Kesehatan 111.112.766.364,00 Rp Tabel 81

121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 6,49 % Tabel 81

122 Anggaran Kesehatan Perkapita 269.621,81 Rp Tabel 81

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 CIWANDAN 51,81 0 6 6 46.368 10.559 4,39 894,96

2 CITANGKIL 22,98 0 7 7 73.196 14.915 4,91 3185,20

3 PULOMERAK 19,86 0 4 4 44.491 9.267 4,80 2240,23

4 PURWAKARTA 15,29 0 6 6 39.396 8.114 4,86 2576,59

5 GROGOL 23,38 0 4 4 43.607 9.668 4,51 1865,14

6 CILEGON 9,15 0 5 5 43.549 8.689 5,01 4759,45

7 JOMBANG 11,55 0 5 5 65.775 14.037 4,69 5694,81

8 CIBEBER 21,49 0 6 6 55.724 13.257 4,20 2593,02

JUMLAH KOTA CILEGON 175,5 0 43 43 412.106 88.506 4,66 2.348

Sumber:

- Badan Pusat Statistik Kota Cilegon

- Sasaran Penduduk Program Kesehatan Kemenkes 2015-2019

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN

DESA +

KELURAHAN

HOME

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 21.731 20.542 42.273 105,79

2 5 - 9 20.591 19.523 40.114 105,47

3 10 - 14 18.273 17.827 36.100 102,50

4 15 - 19 18.099 17.618 35.717 102,73

5 20 - 24 19.268 18.079 37.347 106,58

6 25 - 29 19.005 18.492 37.497 102,77

7 30 - 34 18.894 18.544 37.438 101,89

8 35 - 39 18.110 18.117 36.227 99,96

9 40 - 44 17.141 16.828 33.969 101,86

10 45 - 49 14.987 13.673 28.660 109,61

11 50 - 54 11.630 10.352 21.982 112,35

12 55 - 59 8.609 7.348 15.957 117,16

13 60 - 64 5.144 4.656 9.800 110,48

14 65 - 69 2.951 2.992 5.943 98,63

15 70 - 74 1.376 1.818 3.194 75,69

16 75+ 1.191 1.694 2.885 70,31

JUMLAH 210.434 201.672 412.106 104,34

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 44

Sumber:

- Badan Pusat Statistik Kota Cilegon

- Dinas Kesehatan Kota Cilegon

- Sasaran Penduduk Program Kesehatan Kemenkes 2015-2019

NOKELOMPOK UMUR

(TAHUN)

HOME

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 148.884 146.103 294.987

2PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK

HURUF132.075 123.070 255.145 88,71 84,24 86,49

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 4.665 6.982 11.647 3,13 4,78 3,95

b. SD/MI 27.257 32.726 59.983 18,31 22,40 20,33

c. SMP/ MTs 31.825 32.374 64.199 21,38 22,16 21,76

d. SMA/ MA 56.380 39.790 96.170 37,87 27,23 32,60

e. Perguruan Tinggi 11.948 11.198 23.146 8,03 7,66 7,85

- Badan Pusat Statistik Kota Cilegon

- Dinas Kesehatan Kota Cilegon

- Dinas Pendidikan

Sumber:

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

HOME

TABEL 4

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 473 5 478 352 4 356 825 9 834

2 CITANGKIL CITANGKIL 704 6 710 745 6 751 1.449 12 1.461

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 540 7 547 565 5 570 1.105 12 1.117

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 465 1 466 493 2 495 958 3 961

5 GROGOL GROGOL 389 0 389 370 0 370 759 0 759

6 CILEGON CILEGON 497 2 499 520 4 524 1.017 6 1.023

7 JOMBANG JOMBANG 733 2 735 611 6 617 1.344 8 1.352

8 CIBEBER DTP CIBEBER 617 4 621 578 0 578 1.195 4 1.199

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.418 27 4.445 4.234 27 4.261 8.652 54 8.706

6,1 6,3 6,2

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

HOME

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2 1 2 3 7 1 1 2 9 2 3 5

2 CITANGKIL CITANGKIL 5 1 0 1 7 1 0 1 12 2 0 2

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 8 3 1 4 2 0 0 0 10 3 1 4

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2 1 0 1 2 0 0 0 4 1 0 1

5 GROGOL GROGOL 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 4

6 CILEGON CILEGON 1 5 1 6 3 0 3 3 4 5 4 9

7 JOMBANG JOMBANG 4 1 1 2 6 1 2 3 10 2 3 5

8 CIBEBER DTP CIBEBER 2 0 0 0 3 1 2 3 5 1 2 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 25 13 6 19 31 5 9 14 56 18 15 33

6 3 1 4 7 1 2 3 6 2 2 4

Sumber: PWS KARTINI

Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

- a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatal

LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYIa BALITA BAYI

a ANAK BALITA BALITA NEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA ANAK BALITA BAYIa ANAK BALITANEONATAL NEONATAL

HOME

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 825 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 CITANGKIL CITANGKIL 1.449 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 2

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 958 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

5 GROGOL GROGOL 759 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 CILEGON CILEGON 1.017 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 3 3

7 JOMBANG JOMBANG 1.344 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.195 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2

8.652 0 0 1 1 0 3 1 4 0 3 4 7 0 6 6 12

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 139

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

HOME

TABEL 7

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 23.877 22.491 46.368 25 65,79 13 34,21 38 71 71,72 28 28,28 99 11 11,11

2 CITANGKIL CITANGKIL 37.368 35.828 73.196 39 56,52 30 43,48 69 93 65,49 49 34,51 142 11 7,75

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 22.669 21.822 44.491 43 70,49 18 29,51 61 78 54,17 66 45,83 144 31 21,53

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.350 19.046 39.396 10 40,00 15 60,00 25 38 55,07 31 44,93 69 4 5,80

5 GROGOL GROGOL 22.297 21.310 43.607 16 64,00 9 36,00 25 31 68,89 14 31,11 45 3 6,67

6 CILEGON CILEGON 22.143 21.406 43.549 38 59,38 26 40,63 64 47 54,02 40 45,98 87 12 13,79

7 JOMBANG JOMBANG 33.616 32.159 65.775 20 66,67 10 33,33 30 69 59,48 47 40,52 116 15 12,93

8 CIBEBER DTP CIBEBER 28.114 27.610 55.724 18 60,00 12 40,00 30 41 55,41 33 44,59 74 5 6,76

P2KP 0 0,00 1 100,00 1 43 52,44 39 47,56 82 12 14,63

RSKM 60 67,42 29 32,58 89 111 63,07 65 36,93 176 1 0,57

RS KURNIA 12 38,71 19 61,29 31 34 38,64 54 61,36 88 0 0,00

RSUD KOTA CILEGON 32 58,18 23 41,82 55 115 57,79 84 42,21 199 21 10,55

JUMLAH (KAB/KOTA) 210.434 201.672 412.106 313 60 205 40 518 771 58,36 550 41,64 1.321 126 9,54

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 148,74 101,65 125,70

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 366,39 272,72 320,55

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 412.106

L+P

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK 0-14

TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU TB BTA+

L P

HOME

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

TB PARU

L P L + P

1 2 3 7 8 9

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 71 28 99

2 CITANGKIL CITANGKIL 93 49 142

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 78 66 144

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 38 31 69

5 GROGOL GROGOL 31 14 45

6 CILEGON CILEGON 47 40 87

7 JOMBANG JOMBANG 69 47 116

8 CIBEBER DTP CIBEBER 41 33 74

P2KP 43 39 82

RSKM 111 65 176

RS KURNIA 34 54 88

RSUD KOTA CILEGON 115 84 199

JUMLAH (KAB/KOTA) 771 550 1.321

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

BTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 9

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 71 28 99 10 14,08 5 17,86 15 15,15 51 71,83 17 60,71 68 68,69 85,92 78,57 83,84 1 0 1

2 CITANGKIL CITANGKIL 93 49 142 28 30,11 11 22,45 39 27,46 33 35,48 16 32,65 49 34,51 65,59 55,10 61,97 0 3 3

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 78 66 144 21 26,92 10 15,15 31 21,53 40 51,28 32 48,48 72 50,00 78,21 63,64 71,53 0 0 0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 38 31 69 7 18,42 7 22,58 14 20,29 18 47,37 17 54,84 35 50,72 65,79 77,42 71,01 3 0 3

5 GROGOL GROGOL 31 14 45 10 32,26 3 21,43 13 28,89 17 54,84 10 71,43 27 60,00 87,10 92,86 88,89 0 0 0

6 CILEGON CILEGON 47 40 87 22 46,81 16 40,00 38 43,68 19 40,43 17 42,50 36 41,38 87,23 82,50 85,06 0 0 0

7 JOMBANG JOMBANG 69 47 116 8 11,59 7 14,89 15 12,93 45 65,22 25 53,19 70 60,34 76,81 68,09 73,28 1 0 1

8 CIBEBER DTP CIBEBER 41 33 74 5 12,20 5 15,15 10 13,51 17 41,46 14 42,42 31 41,89 53,66 57,58 55,41 0 1 1

P2KP 43 39 82 0 0,00 1 2,56 1 1,22 34 0,00 30 76,92 64 78,05 0,00 79,49 79,27 1 0 1

RSKM 111 65 176 18 16,22 11 16,92 29 16,48 38 34,23 15 23,08 53 30,11 50,45 40,00 46,59 0 0 0

RS KURNIA 34 54 88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 38,24 20 37,04 33 37,50 38,24 37,04 37,50 0 0 0

RSUD KOTA CILEGON 115 84 199 3 2,61 2 2,38 5 2,51 54 46,96 31 36,90 85 42,71 49,57 39,29 45,23 14 20 34

JUMLAH (KAB/KOTA) 771 550 1.321 132 17,12 64 11,64 210 15,90 379 49,16 148 26,91 623 47,16 66,28 38,55 63,06 20 24 44

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 10 12 11

Sumber: …………….. (sebutkan)

Keterangan:

* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkap

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN SELAMA

PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI*

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN (SUCCESS

RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

HOME

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2.483 2.339 4.822 102 96 199 60 58,7 51 52,92 111 55,87

2 CITANGKIL CITANGKIL 3.887 3.727 7.614 160 154 314 114 71,2 57 37,12 171 54,51

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 2.358 2.270 4.628 97 94 191 27 27,8 22 23,52 49 25,70

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.117 1.981 4.098 87 82 169 69 79,1 60 73,51 129 76,40

5 GROGOL GROGOL 2.319 2.216 4.535 96 91 187 35 36,6 16 17,52 51 27,30

6 CILEGON CILEGON 2.304 2.227 4.531 95 92 187 31 32,7 28 30,52 59 31,61

7 JOMBANG JOMBANG 3.497 3.345 6.842 144 138 282 16 11,1 17 12,34 33 11,71

8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.925 2.872 5.797 121 118 239 29 24,1 28 23,66 57 23,87

RS/SUMBER LAIN 58 40

JUMLAH (KAB/KOTA) 21.890 20.977 42.867 902 864 1.766 381 42,2456501 279 32,28 660 37,37

PERSENTASE PERKIRAAN KASUS 4,12%

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Persentase perkiraan kasus pneumonia pada balita berbeda untuk setiap provinsi, sesuai hasil riskesdas 2013

JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

TABEL 11

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

2 5 - 14 TAHUN 1 0 1 2,44 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 2 5 7 13,73

4 20 - 24 TAHUN 6 2 8 19,51 1 2 3 8,57 0 0 0 7 2 9 17,65

5 25 - 49 TAHUN 21 9 30 73,17 22 6 28 80,00 8 2 10 26 9 35 68,63

6 ≥ 50 TAHUN 1 1 2 4,88 4 0 4 11,43 1 0 1 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 29 12 41 27 8 35 9 2 11 35 16 51

PROPORSI JENIS KELAMIN 70,73 29,27 77,14 22,86 81,82 18,18 68,63 31,37

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BARU HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

NO KELOMPOK UMUR

H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

HOME

TABEL 12

L+P JUMLAH % JUMLAH %

1 2 5 10 11 16 17

UTD PMI Kota Cilegon 10.180 10.180 100,00 72 0,71

JUMLAH 10.180 10.180 100,00 72 0,71

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

POSITIF HIV

L + P L + P

JUMLAH

PENDO

NOR

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH

DIPERIKSA/DISKR

INING

TERHADAP HIV

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

L P L+P L+P JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 9 14 15

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 23.877 22.491 46.368 1.252 970 77

2 CITANGKIL CITANGKIL 37.368 35.828 73.196 1.976 3.066 155

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 22.669 21.822 44.491 1.201 1.273 106

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 20.350 19.046 39.396 1.064 1.249 117

5 GROGOL GROGOL 22.297 21.310 43.607 1.177 1.345 114

6 CILEGON CILEGON 22.143 21.406 43.549 1.176 1.224 104

7 JOMBANG JOMBANG 33.616 32.159 65.775 1.776 1.264 71

8 CIBEBER DTP CIBEBER 28.114 27.610 55.724 1.505 974 65

JUMLAH (KAB/KOTA) 210.434 201.672 412.106 11.127 11.365 102,1

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Ket: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

- Persentase perkiraan jumlah kasus diare yang datang ke fasyankes besarnya sesuai dengan perkiraan daerah, namun

jika tidak tersedia maka menggunakan perkiraan 10% dari perkiraan jumlah penderita

L + PNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH

TARGET

DIARE

HOME

TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 2 1 3 2 1 3

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 4 0 4 4 0 4

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 6 1 7 6 1 7

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 1 3 4 1 3 4

5 GROGOL GROGOL 0 0 0 4 0 4 4 0 4

6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 3 3 0 3 3

7 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 4 3 7 4 4 8

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 2 0 2 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 23 11 34 23 12 35

PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 100,00 68 32 66 34

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 11 6 8

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

HOME

TABEL 15

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 3 - 0,00 1 33,33

2 CITANGKIL CITANGKIL 4 - 0,00 - 0,00

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 7 - 0,00 - 0,00

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 4 1 25,00 - 0,00

5 GROGOL GROGOL 4 1 25,00 - 0,00

6 CILEGON CILEGON 3 - 0,00 - 0,00

7 JOMBANG JOMBANG 8 - 0,00 - 0,00

8 CIBEBER DTP CIBEBER 2 - 0,00 - 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 35 2 5,71 1 2,86

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0,2

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA

KUSTA

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 2 1 3 2 1 3

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 5 0 5 5 0 5

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 8 2 10 8 2 10

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 1 3 4 1 3 4

5 GROGOL GROGOL 0 0 0 4 0 4 4 0 4

6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 3 3 0 3 3

7 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 4 3 7 4 4 8

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 2 0 2 2 0 2

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 1 26 12 38 26 13 39

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 1,24 0,64 0,95

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+PJUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H% L P L+P

JUMLA

H%

JUMLA

H%

JUMLA

H%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5 7 2 100 5 100 7 100

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 5 3 75 1 100 4 80

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1 0 1 1 100 0 0 1 100 5 3 8 5 100 2 67 7 88

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2 1 3 2 100 1 100 3 100 4 1 5 4 100 1 100 5 100

5 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 100 1 100 2 100

6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 6 1 25 2 100 3 50

7 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 8 6 100 2 100 8 100

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1 1 2 1 100 1 100 2 100 1 2 3 1 100 1 50 2 67

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 2 6 4 100,0 2 100,0 6 100,0 27 17 44 23 85 15 88 38 86

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama

NO KECAMATAN PUSKESMASRFT PB

L + PPENDERITA PB

aPENDERITA MB

a

L + P

RFT MB

L PL P

HOME

TABEL 18

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 13.116 0

2 CITANGKIL CITANGKIL 20.705 0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 12.584 0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 11.143 0

5 GROGOL GROGOL 12.334 0

6 CILEGON CILEGON 12.318 0

7 JOMBANG JOMBANG 18.605 0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 15.761 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 116.566 0

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 0,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:118.487

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

HOME

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 CILEGON CILEGON 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 JOMBANG JOMBANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! 0,00 0,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TABEL 20

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0

5 GROGOL GROGOL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 CILEGON CILEGON 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0

7 JOMBANG JOMBANG 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 8 13 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0,00

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CILEGON

2017

L+P L+P L+P

1 2 3 6 9 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 15 0 0,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 45 0 0,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 16 0 0,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 43 0 0,0

5 GROGOL GROGOL 21 0 0,0

6 CILEGON CILEGON 23 0 0,0

7 JOMBANG JOMBANG 31 0 0,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 36 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 230 0 0,0

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 55,8

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Ket:

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATANMENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUS

PUSKESMAS

HOME

TABEL 22

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 GROGOL GROGOL 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

6 CILEGON CILEGON 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

7 JOMBANG JOMBANG 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

TIDAK DITEMUKAN KASUS MALARIANAMUN TERDAPAT 1 KASUS MALARIA IMPORT DI KEC CILEGON

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0

5 GROGOL GROGOL 0 0

6 CILEGON CILEGON 0 0

7 JOMBANG JOMBANG 0 0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

TIDAK ADA KASUS FILARIASIS

HOME

TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 17.122 16.228 33.350 140 0,82 139 0,86 279 0,84 52 37,14 106 76,26 158 56,63

2 CITANGKIL CITANGKIL 26.797 25.694 52.491 99 0,37 99 0,39 198 0,38 42 42,42 156 157,58 198 100,00

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 16.258 15.650 31.908 120 0,74 115 0,73 235 0,74 121 100,83 208 180,87 329 140,00

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 14.594 13.659 28.253 201 1,38 194 1,42 395 1,40 121 60,20 208 107,22 329 83,29

5 GROGOL GROGOL 15.990 15.284 31.274 247 1,54 247 1,62 494 1,58 21 8,50 54 21,86 75 15,18

6 CILEGON CILEGON 15.880 15.352 31.232 2.894 18,22 2.615 17,03 5.509 17,64 149 5,15 271 10,36 420 7,62

7 JOMBANG JOMBANG 24.108 23.062 47.170 222 0,92 205 0,89 427 0,91 71 31,98 202 98,54 273 63,93

8 CIBEBER DTP CIBEBER 20.162 19.800 39.962 720 3,57 599 3,03 1.319 3,30 137 19,03 161 26,88 298 22,59

JUMLAH (KAB/KOTA) 150.911 144.729 295.640 4.643 3,08 4.213 2,91 8.856 3,00 714 15,38 1.366 32,42 2.080 23,49

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUAN

TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2.227 4.136 6.363 272 12,21 272 6,58 544 8,55 15 5,5 78 28,7 93 17,1

2 CITANGKIL CITANGKIL 7.269 13.499 20.768 323 4,44 324 2,40 647 3,12 24 7,4 73 22,5 97 15,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 6.056 11.246 17.302 283 4,67 284 2,53 567 3,28 20 7,1 41 14,4 61 10,8

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 3.695 6.863 10.558 337 9,12 338 4,92 675 6,39 20 5,9 41 12,1 61 9,0

5 GROGOL GROGOL 3.296 6.122 9.418 591 17,93 592 9,67 1.183 12,56 2 0,3 5 0,8 7 0,6

6 CILEGON CILEGON 2.122 3.940 6.062 2562 120,74 2.563 65,05 5.125 84,54 8 0,3 156 6,1 164 3,2

7 JOMBANG JOMBANG 3.464 6.432 9.896 831 23,99 832 12,94 1.663 16,80 4 0,5 17 2,0 21 1,3

8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.612 4.850 7.462 1647 63,06 1.648 33,98 3.295 44,16 52 3,2 69 4,2 121 3,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 30.741 57.088 87.829 6.846 22,27 6.853 12,00 13.699 15,60 145 2,1 480 7,0 625 4,6

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 7764 23 0,30 0 0,00 0 0,00

2 CITANGKIL CITANGKIL 12302 40 0,33 0 0,00 0 0,00

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 8941 68 0,76 0 0,00 0 0,00

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 7061 27 0,38 0 0,00 0 0,00

5 GROGOL GROGOL 7422 67 0,90 0 0,00 0 0,00

6 CILEGON CILEGON 7512 21 0,28 0 0,00 0 0,00

7 JOMBANG JOMBANG 11502 103 0,90 4 3,88 1 0,97

8 CIBEBER DTP CIBEBER 9104 66 0,72 0 0,00 0 0,00

KOTA CILEGON SAAT HARI-HARI BESAR 268 40 14,93 6 2,24

JUMLAH (KAB/KOTA) 71.608 683 0,95 44 6,44 7 1,02

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM

DAN PAYUDARATUMOR/BENJOLAN

NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN

USIA 30-50 TAHUN

IVA POSITIF

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

DIKETAHU

I

DITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NOJENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH

PENDERITAJUMLAH KEMATIAN

JUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)

TIDAK ADA KEJADIAN LUAR BIASA

TABEL 28

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 0 0 #DIV/0!

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0 #DIV/0!

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0 #DIV/0!

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0 #DIV/0!

5 GROGOL GROGOL 0 0 #DIV/0!

6 CILEGON CILEGON 0 0 #DIV/0!

7 JOMBANG JOMBANG 0 0 #DIV/0!

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 #DIV/0!

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

TIDAK ADA KEJADIAN LUAR BIASA

HOME

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1056 580 54,9 589 55,8 1.008 702 69,6 808 80,2 697 69,1

2 CITANGKIL CITANGKIL 1.680 1.615 96,1 1.469 87,4 1.606 1.444 89,9 1.252 78,0 1.405 87,5

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1025 1032 100,7 1102 107,5 978 1.032 105,5 1.168 119,4 1.126 115,1

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 918 102,6 876 97,9 854 859 100,6 867 101,5 954 111,7

5 GROGOL GROGOL 1001 1020 101,9 882 88,1 955 995 104,2 807 84,5 855 89,5

6 CILEGON CILEGON 1.005 1.063 105,8 1.001 99,6 959 1.013 105,6 988 103,0 975 101,7

7 JOMBANG JOMBANG 1.510 1.225 81,1 804 53,2 1.441 1.408 97,7 1.029 71,4 1.293 89,7

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.297 1.151 88,7 1.153 88,9 1.237 1.193 96,4 1.140 92,2 1.198 96,8

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.469 8.604 90,9 7.876 83,2 9.038 8.646 95,7 8.059 89,2 8.503 94,1

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES DI

FASYANKES

MENDAPAT YANKES

NIFAS

IBU NIFAS MENDAPAT

VIT A JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

HOME

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.056 91 8,6 125 11,8 210 19,9 140 13,3 65 6,2 540 51,1

2 CITANGKIL CITANGKIL 1.680 18 1,1 179 10,7 330 19,6 265 15,8 113 6,7 887 52,8

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.025 311 30,3 404 39,4 421 41,1 188 18,3 62 6,0 1.075 104,9

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 0 - 0 - 198 22,1 251 28,0 75 8,4 524 58,5

5 GROGOL GROGOL 1.001 55 5,5 102 10,2 203 20,3 191 19,1 130 13,0 626 62,5

6 CILEGON CILEGON 1.005 0 - 0 - 14 1,4 394 39,2 478 47,6 886 88,2

7 JOMBANG JOMBANG 1.510 51 3,4 116 7,7 359 23,8 327 21,7 231 15,3 1.033 68,4

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.297 0 - 39 3,0 305 23,5 343 26,4 209 16,1 896 69,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.469 526 5,6 965 10,2 2.040 21,5 2.099 22,2 1.363 14,4 6.467 68,3

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 15115 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

2 CITANGKIL CITANGKIL 24077 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 14664 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 12801 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

5 GROGOL GROGOL 14321 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

6 CILEGON CILEGON 14385 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

7 JOMBANG JOMBANG 21612 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

8 CIBEBER DTP CIBEBER 18694 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 135.669 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-59 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1056 630 59,66 624 59,09

2 CITANGKIL CITANGKIL 1680 1603 95,42 1031 61,37

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1025 1207 117,76 1276 124,49

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 928 103,69 940 105,03

5 GROGOL GROGOL 1001 885 88,41 828 82,72

6 CILEGON CILEGON 1005 1062 105,67 988 98,31

7 JOMBANG JOMBANG 1510 1508 99,87 1052 69,67

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1297 1230 94,83 1153 88,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 9469 9.053 95,61 7.892 83,35

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

KECAMATANJUMLAH

IBU HAMILNO PUSKESMAS

HOME

TABEL 33

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7,0 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.056 211,0 50 23,7 498 469 967 75 70 145 45 60,2 24 34,1 69 47,6

2 CITANGKIL CITANGKIL 1.680 336,0 285 84,8 779 747 1.526 117 112 229 34 29,1 35 31,2 69 30,1

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.025 205,0 130 63,4 474 456 930 71 68 140 72 101,3 59 86,3 131 93,9

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 895 179,0 308 172,1 427 399 826 64 60 124 99 154,6 98 163,7 197 159,0

5 GROGOL GROGOL 1.001 200,0 105 52,5 466 445 911 70 67 137 21 30,0 21 31,5 42 30,7

6 CILEGON CILEGON 1.005 201,0 422 210,0 463 448 911 69 67 137 24 34,6 23 34,2 47 34,4

7 JOMBANG JOMBANG 1.510 302,0 320 106,0 702 672 1.374 105 101 206 45 42,7 44 43,7 89 43,2

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.297 259,0 116 44,8 587 576 1.163 88 86 174 67 76,1 73 84,5 140 80,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 9.469 1.893 1736 91,7 4.396 4.212 8.608 659 632 1.291 407 61,7 377 59,7 784 60,7

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN

BUMIL DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

HOME

TABEL 34

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW %IM

PLAN% JUMLAH %

KON

DOM % SUNTIK % PIL %

OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 950 13,6 44 0,6 99 1,4 294 4,2 1.387 19,9 24 0,3 4.092 58,7 1.467 21,0 0 0,0 0 0,0 5.583 80,1 6.970 100,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 349 3,8 25 0,3 228 2,5 496 5,4 1.098 11,9 44 0,5 7.224 78,6 829 9,0 0 0,0 0 0,0 8.097 88,1 9.195 100,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 585 9,7 36 0,6 203 3,4 1.043 17,3 1.867 30,9 207 3,4 2.932 48,6 1.027 17,0 0 0,0 0 0,0 4.166 69,1 6.033 100,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 421 9,1 1 0,0 167 3,6 318 6,8 907 19,5 137 2,9 3.110 66,9 494 10,6 0 0,0 0 0,0 3.741 80,5 4.648 100,0

5 GROGOL GROGOL 594 11,7 9 0,2 83 1,6 703 13,8 1.389 27,3 338 6,7 2.570 50,6 785 15,4 0 0,0 0 0,0 3.693 72,7 5.082 100,0

6 CILEGON CILEGON 736 13,6 21 0,4 207 3,8 192 3,5 1.156 21,4 178 3,3 3.607 66,7 468 8,7 0 0,0 0 0,0 4.253 78,6 5.409 100,0

7 JOMBANG JOMBANG 503 8,1 3 0,0 220 3,5 444 7,1 1.170 18,8 133 2,1 4.520 72,5 413 6,6 0 0,0 0 0,0 5.066 81,2 6.236 100,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 473 7,2 10 0,2 93 1,4 556 8,5 1.132 17,2 297 4,5 3.865 58,8 1.282 19,5 0 0,0 0 0,0 5.444 82,8 6.576 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.611 9,2 149 0,3 1.300 2,6 4.046 8,1 10.106 20,2 1.358 2,7 31.920 63,7 6.765 13,5 0 0,0 0 0,0 40.043 79,8 50.149 100,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

TABEL 35

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 42 3,4 0 0,0 1 0,1 98 7,8 141 11,3 75 6,0 842 67,4 192 15,4 0 0,0 0 0,0 1.109 88,7 1.250 100,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 42 3,5 1 0,1 62 5,2 170 14,2 275 23,0 18 1,5 737 61,7 165 13,8 0 0,0 0 0,0 920 77,0 1.195 100,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 58 4,3 0 0,0 0 0,0 168 12,5 226 16,9 9 0,7 905 67,5 200 14,9 0 0,0 0 0,0 1.114 83,1 1.340 100,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 146 15,3 0 0,0 2 0,2 46 4,8 194 20,4 12 1,3 668 70,1 79 8,3 0 0,0 0 0,0 759 79,6 953 100,0

5 GROGOL GROGOL 57 5,6 0 0,0 0 0,0 110 10,8 167 16,4 77 7,6 492 48,3 282 27,7 0 0,0 0 0,0 851 83,6 1.018 100,0

6 CILEGON CILEGON 77 9,1 0 0,0 9 1,1 42 4,9 128 15,1 48 5,6 567 66,7 107 12,6 0 0,0 0 0,0 722 84,9 850 100,0

7 JOMBANG JOMBANG 197 17,6 0 0,0 129 11,5 105 9,4 431 38,4 0 0,0 666 59,4 24 2,1 0 0,0 0 0,0 690 61,6 1.121 100,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 42 4,8 0 0,0 0 0,0 75 8,6 117 13,4 13 1,5 572 65,7 169 19,4 0 0,0 0 0,0 754 86,6 871 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 661 7,7 1 0,0 203 2,4 814 9,5 1.679 19,5 252 2,9 5.449 63,4 1.218 14,2 0 0,0 0 0,0 6.919 80,5 8.598 100,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJPMKJP +

NON

MKJP

% MKJP

+ NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 10.917 1.250 11,5 6.970 63,8

2 CITANGKIL CITANGKIL 13.259 1.195 9,0 9.195 69,3

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 8.050 1.340 16,6 6.033 74,9

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 7.125 953 13,4 4.648 65,2

5 GROGOL GROGOL 7.707 1.018 13,2 5.082 65,9

6 CILEGON CILEGON 8.142 850 10,4 5.409 66,4

7 JOMBANG JOMBANG 9.533 1.121 11,8 6.236 65,4

8 CIBEBER DTP CIBEBER 9.963 871 8,7 6.576 66,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 74.696 8.598 11,5 50.149 67,1

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon RIEL

DP3AKB

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

HOME

TABEL 37

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 498 469 967 498 100,0 469 100,0 967 100,0 15 3,0 14 3,0 29 3,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 779 747 1.526 779 100,0 747 100,0 1.526 100,0 22 2,8 35 4,7 57 3,7

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 456 930 474 100,0 456 100,0 930 100,0 20 4,2 12 2,6 32 3,4

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 427 399 826 427 100,0 399 100,0 826 100,0 14 3,3 16 4,0 30 3,6

5 GROGOL GROGOL 466 445 911 466 100,0 445 100,0 911 100,0 14 3,0 12 2,7 26 2,9

6 CILEGON CILEGON 463 448 911 463 100,0 448 100,0 911 100,0 19 4,1 19 4,2 38 4,2

7 JOMBANG JOMBANG 702 672 1.374 702 100,0 672 100,0 1.374 100,0 15 2,1 15 2,2 30 2,2

8 CIBEBER DTP CIBEBER 587 576 1.163 587 100,0 576 100,0 1.163 100,0 5 0,9 11 1,9 16 1,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.396 4.212 8.608 4.396 100,0 4.212 100,0 8.608 100,0 124 2,8 134 3,2 258 3,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

P

HOME

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 498 469 967 441 88,6 324 69,1 765 79,1 434 87,1 319 68,0 753 77,9

2 CITANGKIL CITANGKIL 779 747 1.526 682 87,5 730 97,7 1.412 92,5 682 87,5 730 97,7 1.412 92,5

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 456 930 544 114,8 549 120,4 1.093 117,5 506 106,8 531 116,4 1.037 111,5

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 427 399 826 465 108,9 493 123,6 958 116,0 457 107,0 495 124,1 952 115,3

5 GROGOL GROGOL 466 445 911 389 83,5 373 83,8 762 83,6 411 88,2 372 83,6 783 85,9

6 CILEGON CILEGON 463 448 911 496 107,1 518 115,6 1.014 111,3 494 106,7 516 115,2 1.010 110,9

7 JOMBANG JOMBANG 702 672 1.374 714 101,7 619 92,1 1.333 97,0 688 98,0 582 86,6 1.270 92,4

8 CIBEBER DTP CIBEBER 587 576 1.163 619 105,5 569 98,8 1.188 102,1 581 99,0 531 92,2 1.112 95,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.396 4.212 8.608 4.350 99,0 4.175 99,1 8.525 99,0 4.253 96,7 4.076 96,8 8.329 96,8

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

LJUMLAH LAHIR HIDUP

NO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

HOME

TABEL 39

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 148 29,4 145 30,7 293 30,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 127 16,1 122 16,2 249 16,1

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 220 46,0 206 44,8 426 45,4

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 60 14,0 65 16,2 125 15,1

5 GROGOL GROGOL 469 449 918 152 32,4 153 34,1 305 33,2

6 CILEGON CILEGON 466 451 917 156 33,5 153 33,9 309 33,7

7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 353 49,9 284 41,9 637 46,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 314 53,0 298 51,2 612 52,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 1.530 34,5 1.426 33,6 2.956 34,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN

JUMLAH BAYI

0-6 BULANPUSKESMASL P

HOME

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 406 80,7 448 94,7 854 87,5

2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 1.152 146,2 1.063 140,8 2.215 143,6

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 449 93,9 481 104,6 930 99,1

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 436 101,6 488 121,7 924 111,3

5 GROGOL GROGOL 469 449 918 380 81,0 376 83,7 756 82,4

6 CILEGON CILEGON 466 451 917 489 104,9 480 106,4 969 105,7

7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 420 59,3 337 49,7 757 54,6

8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 541 91,2 510 87,6 1.051 89,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 4.273 96,4 4.183 98 8.456 97,4

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

HOME

TABEL 41

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

1 2 3 4 5 6

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 6 100,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 4 100,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100,0

5 GROGOL GROGOL 4 4 100,0

6 CILEGON CILEGON 5 5 100,0

7 JOMBANG JOMBANG 5 5 100,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 6 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 43 100,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KELURAHAN

UCINO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN

UCI

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

BAYI DIIMUNISASI

Hb < 7 hari BCG

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 498 469 967 512 102,81 394 84,01 906 93,69 457 91,77 391 83,37 848 87,69

2 CITANGKIL CITANGKIL 779 747 1526 647 83,06 665 89,02 1312 85,98 743 95,38 662 88,62 1405 92,07

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 456 930 538 113,50 565 123,90 1103 118,60 573 120,89 573 125,66 1146 123,23

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 427 399 826 467 109,37 482 120,80 949 114,89 424 99,30 471 118,05 895 108,35

5 GROGOL GROGOL 466 445 911 412 88,41 401 90,11 813 89,24 424 90,99 390 87,64 814 89,35

6 CILEGON CILEGON 463 448 911 478 103,24 515 114,96 993 109,00 479 103,46 514 114,73 993 109,00

7 JOMBANG JOMBANG 702 672 1374 722 102,85 661 98,36 1383 100,66 669 95,30 628 93,45 1297 94,40

8 CIBEBER DTP CIBEBER 587 576 1163 532 90,63 597 103,65 1129 97,08 534 90,97 558 96,88 1092 93,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 4396 4212 8608 4308 98,00 4280 101,61 8588 99,77 4303 97,88 4187 99,41 8490 98,63

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH LAHIR HIDUP

L P

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

BAYI DIIMUNISASI

DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 438 87 423 89 861 88 438 87,08 423 89,43 861 88,22 433 86,08 464 98,10 897 91,91 433 86,08 464 98,10 897 91,91

2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 700 89 648 86 1.348 87 694 88,07 639 84,64 1.333 86,39 692 87,82 674 89,27 1.366 88,53 687 87,18 669 88,61 1.356 87,88

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 556 116 584 127 1.140 122 549 114,85 586 127,39 1.135 121,00 550 115,06 602 130,87 1.152 122,81 550 115,06 602 130,87 1.152 122,81

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 424 99 509 127 933 112 424 98,83 509 126,93 933 112,41 408 95,10 460 114,71 868 104,58 407 94,87 453 112,97 860 103,61

5 GROGOL GROGOL 469 449 918 414 88 402 90 816 89 411 87,63 399 88,86 810 88,24 363 77,40 362 80,62 725 78,98 401 85,50 407 90,65 808 88,02

6 CILEGON CILEGON 466 451 917 504 108 474 105 978 107 504 108,15 474 105,10 978 106,65 523 112,23 468 103,77 991 108,07 488 104,72 425 94,24 913 99,56

7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 651 92 651 96 1.302 94 660 93,22 636 93,81 1.296 93,51 671 94,77 625 92,18 1.296 93,51 671 94,77 625 92,18 1.296 93,51

8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 546 92 596 102 1.142 97 544 91,74 596 102,41 1.140 97,02 524 88,36 492 84,54 1.016 86,47 521 87,86 498 85,57 1.019 86,72

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 4.233 95 4.287 101 8.520 98 4.224 95,26 4.262 100,31 8.486 97,73 4.164 93,91 4.147 97,60 8.311 95,72 4.158 93,78 4.143 97,51 8.301 95,60

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3

L + PL P L + PL + P L P L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYI

(SURVIVING INFANT)L P

HOME

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 503 473 976 446 88,67 432 91,33 878 89,96 1.980 1.866 3.846 1900 95,96 1760 94,32 3.660 95,16 2.483 2.339 4.822 2.346 94,48 2.192 93,72 4.538 94,11

2 CITANGKIL CITANGKIL 788 755 1.543 695 88,20 645 85,43 1.340 86,84 3.099 2.972 6.071 2660 85,83 2584 86,94 5.244 86,38 3.887 3.727 7.614 3.355 86,31 3.229 86,64 6.584 86,47

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 478 460 938 435 91,00 425 92,39 860 91,68 1.880 1.810 3.690 1557 82,82 1532 84,64 3.089 83,71 2.358 2.270 4.628 1.992 84,48 1.957 86,21 3.949 85,33

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 429 401 830 367 85,55 378 94,26 745 89,76 1.688 1.579 3.267 1223 72,45 1301 82,39 2.524 77,26 2.117 1.980 4.097 1.590 75,11 1.679 84,80 3.269 79,79

5 GROGOL GROGOL 469 449 918 364 77,61 361 80,40 725 78,98 1.849 1.768 3.617 1398 75,61 1347 76,19 2.745 75,89 2.318 2.217 4.535 1.762 76,01 1.708 77,04 3.470 76,52

6 CILEGON CILEGON 466 451 917 393 84,33 384 85,14 777 84,73 1.837 1.776 3.613 1333 72,56 1291 72,69 2.624 72,63 2.303 2.227 4.530 1.726 74,95 1.675 75,21 3.401 75,08

7 JOMBANG JOMBANG 708 678 1.386 556 78,53 523 77,14 1.079 77,85 2.789 2.668 5.457 2039 73,11 1884 70,61 3.923 71,89 3.497 3.346 6.843 2.595 74,21 2.407 71,94 5.002 73,10

8 CIBEBER DTP CIBEBER 593 582 1.175 586 98,82 582 100,00 1.168 99,40 2.332 2.291 4.623 1750 75,04 1744 76,12 3.494 75,58 2.925 2.873 5.798 2.336 79,86 2.326 80,96 4.662 80,41

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.434 4.249 8.683 3.842 86,65 3.730 87,79 7.572 87,20 17.454 16.730 34.184 13.860 79,41 13.443 80,35 27.303 79,87 21.888 20.979 42.867 17.702 80,88 17.173 81,86 34.875 81,36

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTACILEGON

TAHUN 2017

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 446 432 878 446 100,00 432 100,00 878 100,00 1900 1760 3.660 1900 100,00 1760 100,00 3.660 100,00 2.346 2.192 4.538 2.346 100,00 2.192 100,00 4.538 100,00

2 CITANGKIL CITANGKIL 695 645 1.340 695 100,00 645 100,00 1.340 100,00 2660 2584 5.244 2660 100,00 2584 100,00 5.244 100,00 3.355 3.229 6.584 3.355 100,00 3.229 100,00 6.584 100,00

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 456 444 900 435 95,39 425 95,72 860 95,56 1633 1644 3.277 1557 95,35 1532 93,19 3.089 94,26 2.089 2.088 4.177 1.992 95,36 1.957 93,73 3.949 94,54

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 365 381 746 367 100,55 378 99,21 745 99,87 1233 1301 2.534 1223 99,19 1301 100,00 2.524 99,61 1.598 1.682 3.280 1.590 99,50 1.679 99,82 3.269 99,66

5 GROGOL GROGOL 390 395 785 364 93,33 361 91,39 725 92,36 1398 1360 2.758 1398 100,00 1347 99,04 2.745 99,53 1.788 1.755 3.543 1.762 98,55 1.708 97,32 3.470 97,94

6 CILEGON CILEGON 393 383 776 393 100,00 384 100,26 777 100,13 1333 1291 2.624 1333 100,00 1291 100,00 2.624 100,00 1.726 1.674 3.400 1.726 100,00 1.675 100,06 3.401 100,03

7 JOMBANG JOMBANG 558 511 1.069 556 99,64 523 102,35 1.079 100,94 2039 1884 3.923 2039 100,00 1884 100,00 3.923 100,00 2.597 2.395 4.992 2.595 99,92 2.407 100,50 5.002 100,20

8 CIBEBER DTP CIBEBER 586 582 1.168 586 100,00 582 100,00 1.168 100,00 1750 1744 3.494 1750 100,00 1744 100,00 3.494 100,00 2.336 2.326 4.662 2.336 100,00 2.326 100,00 4.662 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.889 3.773 7.662 3.842 98,79 3.730 98,86 7.572 98,83 13.946 13.568 27.514 13.860 99,38 13.443 99,08 27.303 99,23 17.835 17.341 35.176 17.702 99,25 17.173 99,03 34.875 99,14

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun

dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus

MENDAPAT VIT AJUMLAH

MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI JUMLAH

L + P

MENDAPAT VIT AJUMLAH

P

MENDAPAT VIT A

LL PL + P

P L + P

PL

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIMENDAPAT VIT A

JUMLAH

SASARAN ESTIMASI

SASARAN RIEL PROGRAM GIZI

MENDAPAT VIT A

L P L + P L P L + P L

HOME

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.386 1.144 2.530 1.285 1.063 2.348 92,7 92,9 92,8 5 0,4 4 0,4 9 0,4

2 CITANGKIL CITANGKIL 1.336 1.297 2.633 1.055 1.050 2.105 79,0 81,0 79,9 6 0,6 3 0,3 9 0,4

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 902 874 1.776 820 789 1.609 90,9 90,3 90,6 11 1,3 12 1,5 23 1,4

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 685 676 1.361 572 561 1.133 83,5 83,0 83,2 2 0,3 3 0,5 5 0,4

5 GROGOL GROGOL 795 758 1.553 658 646 1.304 82,8 85,2 84,0 4 0,6 6 0,9 10 0,8

6 CILEGON CILEGON 731 707 1.438 686 654 1.340 93,8 92,5 93,2 8 1,2 7 1,1 15 1,1

7 JOMBANG JOMBANG 936 845 1.781 811 731 1.542 86,6 86,5 86,6 7 0,9 9 1,2 16 1,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.084 1.104 2.188 976 997 1.973 90,0 90,3 90,2 12 1,2 12 1,2 24 1,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.855 7.405 15.260 6.863 6.491 13.354 87,4 87,7 87,5 55 0,8 56 0,9 111 0,8

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P

HOME

TABEL 46

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.980 1.866 3.846 1.588 80,2 1.270 68,1 2.858 74,3

2 CITANGKIL CITANGKIL 3.099 2.972 6.071 3.619 116,8 3.507 118,0 7.126 117,4

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.880 1.810 3.690 2.194 116,7 2.230 123,2 4.424 119,9

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.688 1.579 3.267 1.490 88,3 1.484 94,0 2.974 91,0

5 GROGOL GROGOL 1.849 1.768 3.617 558 30,2 577 32,6 1.135 31,4

6 CILEGON CILEGON 1.837 1.776 3.613 2.380 129,6 2.026 114,1 4.406 121,9

7 JOMBANG JOMBANG 2.789 2.668 5.457 2.198 78,8 1.917 71,9 4.115 75,4

8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.332 2.291 4.623 2.784 119,4 2.834 123,7 5.618 121,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.454 16.730 34.184 16.811 96,3 15.845 94,7 32.656 95,5

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon estimasi

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

HOME

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 2.339 2.197 4.536 2.168 2.047 4.215 92,7 93,2 92,9 10 0,5 8 0,4 18 0,4

2 CITANGKIL CITANGKIL 3.174 3.092 6.266 2.322 2.293 4.615 73,2 74 73,7 10 0,4 8 0,3 18 0,4

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 2.046 2.066 4.112 1.836 1.863 3.699 89,7 90 90,0 31 1,7 32 1,7 63 1,7

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.579 1.606 3.185 1.271 1.303 2.574 80,5 81 80,8 8 0,6 10 0,8 18 0,7

5 GROGOL GROGOL 1.802 1.757 3.559 1.239 1.210 2.449 68,8 69 68,8 11 0,9 13 1,1 24 1,0

6 CILEGON CILEGON 1.671 1.617 3.288 1.471 1.410 2.881 88,0 87 87,6 20 1,4 21 1,5 41 1,4

7 JOMBANG JOMBANG 2.542 2.347 4.889 2.074 1.908 3.982 81,6 81 81,4 14 0,7 26 1,4 40 1,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 2.344 2.320 4.664 2.054 2.050 4.104 87,6 88 88,0 25 1,2 26 1,3 51 1,2

JUMLAH (KAB/KOTA) 17.497 17.002 34.499 14.435 14.084 28.519 82,5 83 82,7 129 0,9 144 1,0 273 1,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

HOME

\

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 14 4 18 14 100,0 4 100,0 18 100,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 8 9 17 8 100,0 9 100,0 17 100,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 5 6 11 5 100,0 6 100,0 11 100,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 4 3 7 4 100,0 3 100,0 7 100,0

5 GROGOL GROGOL 9 4 13 9 100,0 4 100,0 13 100,0

6 CILEGON CILEGON 7 3 10 7 100,0 3 100,0 10 100,0

7 JOMBANG JOMBANG 5 9 14 5 100,0 9 100,0 14 100,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 4 8 12 4 100,0 8 100,0 12 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 56 46 102 56 100,0 46 100,0 102 100,0

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

HOME

TABEL 49

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 511 419 930 472 92,4 406 96,9 878 94,4 930 878 94,41

2 CITANGKIL CITANGKIL 754 708 1.462 690 91,5 651 91,9 1.341 91,7 1.462 1.341 91,72

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 474 591 1.065 463 97,7 581 98,3 1.044 98,0 1.065 1.044 98,03

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 471 395 866 452 96,0 386 97,7 838 96,8 866 838 96,77

5 GROGOL GROGOL 363 327 690 360 99,2 323 98,8 683 99,0 690 683 98,99

6 CILEGON CILEGON 373 360 733 336 90,1 335 93,1 671 91,5 733 671 91,54

7 JOMBANG JOMBANG 731 643 1.374 643 88,0 581 90,4 1.224 89,1 1.374 1.224 89,08

8 CIBEBER DTP CIBEBER 720 692 1.412 636 88,3 580 83,8 1.216 86,1 1.412 1.216 86,12

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.397 4.135 8.532 4.052 92,2 3.843 92,9 7.895 92,5 8.532 7.895 92,53

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 92,2 92,9 92,5

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon riel

P L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L

HOME

TABEL 50

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI

TETAP

RASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.210 1.136 1,1

2 CITANGKIL CITANGKIL 2.342 2.037 1,1

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.277 1.247 1,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.102 1.841 1,1

5 GROGOL GROGOL 1.100 992 1,1

6 CILEGON CILEGON 907 923 1,0

7 JOMBANG JOMBANG 1.418 1.423 1,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 677 608 1,1

JUMLAH (KAB/ KOTA) 11.033 10.207 1,1

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

HOME

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 21 18 85,7 21 100,0 1.004 1.084 2.088 435 43,3 404 37,3 839 40,2 411 387 798 21 5,1 36 9,3 57 7,1

2 CITANGKIL CITANGKIL 30 14 46,7 29 96,7 1.264 1.957 3.221 671 53,1 640 32,7 1.311 40,7 602 560 1.162 153 25,4 211 37,7 364 31,3

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 25 24 96,0 24 96,0 1.203 967 2.170 452 37,6 617 63,8 1.069 49,3 256 356 612 123 48,0 114 32,0 237 38,7

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 24 24 100,0 24 100,0 1.298 1.395 2.693 561 43,2 527 37,8 1.088 40,4 433 403 836 41 9,5 60 14,9 101 12,1

5 GROGOL GROGOL 16 14 87,5 16 100,0 867 765 1.632 340 39,2 281 36,7 621 38,1 621 332 953 11 1,8 40 12,0 51 5,4

6 CILEGON CILEGON 18 7 38,9 18 100,0 843 770 1.613 336 39,9 335 43,5 671 41,6 316 296 612 8 2,5 11 3,7 19 3,1

7 JOMBANG JOMBANG 33 23 69,7 33 100,0 1.424 1.802 3.226 631 44,3 1.303 72,3 1.934 60,0 459 467 926 65 14,2 112 24,0 177 19,1

8 CIBEBER DTP CIBEBER 29 29 100,0 29 100,0 1.578 1.864 3.442 631 40,0 1.348 72,3 1.979 57,5 558 504 1.062 12 2,2 21 4,2 33 3,1

JUMLAH (KAB/ KOTA) 196 153 78,1 194 99,0 9.481 10.604 20.085 4.057 42,8 5.455 51,4 9.512 47,4 3.656 3.305 6.961 434 11,9 605 18,3 1.039 14,9

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH

SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN

HOME

TABEL 52

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 1.414 1.445 2.859 886 62,66 900 62,28 1.786 62,47

2 CITANGKIL CITANGKIL 2.067 2.149 4.216 1.185 57,33 1.364 63,47 2.549 60,46

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 1.356 1.411 2.767 749 55,24 632 44,79 1.381 49,91

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 1.245 1.265 2.510 971 77,99 555 43,87 1.526 60,80

5 GROGOL GROGOL 1.338 1.385 2.723 875 65,40 783 56,53 1.658 60,89

6 CILEGON CILEGON 1.331 1.389 2.720 879 66,04 1.086 78,19 1.965 72,24

7 JOMBANG JOMBANG 1.789 1.956 3.745 593 33,15 1.210 61,86 1.803 48,14

8 CIBEBER DTP CIBEBER 1.619 1.717 3.336 746 46,08 846 49,27 1.592 47,72

JUMLAH (KAB/KOTA) 12.159 12.717 24.876 6.884 56,62 7.376 58,00 14.260 57,32

Sumber: ………. (sebutkan) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

HOME

TABEL 53

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

%

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 175.719 156.631 332350 83,50 77,67 80,65

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 43.760 41.974 85.734 20,80 20,81 20,80

1.2 PBI APBD 7.548 6.646 14.194 3,59 3,30 3,44

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 89.327 71.216 160.543 42,45 35,31 38,96

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 31.427 31.367 62.794 14,93 15,55 15,24

1.5 Bukan pekerja (BP) 3.657 5.428 9.085 1,74 2,69 2,20

2 Jamkesda 0 0,00 0,00 0,00

3 Asuransi Swasta 0 0,00 0,00 0,00

4 Asuransi Perusahaan 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 175.719 156.631 332.350 83,50 77,67 80,65

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

TABEL 54

KABUPATEN/KOTA

TAHUN

KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

KUNJUNGAN RUJUKAN KUNJUNGAN RUJUKAN KUNJUNGAN RUJUKAN KUNJUNGAN RUJUKAN L P L+P

1 2 3 4 9 10 11

1 DTP CIWANDAN 54 7 529 59 80 39 663 106 0

2 CITANGKIL 1.132 107 227 30 805 181 2.163 318 0

3 DTP PULOMERAK 945 154 352 27 505 62 1.802 243 0

4 PURWAKARTA 702 90 74 12 325 105 1.100 207 0

5 GROGOL 416 - 142 - 423 - 981 - 0

6 CILEGON 359 81 89 24 183 62 631 167 0

7 JOMBANG 352 124 287 156 392 398 1.031 678 0

8 DTP CIBEBER 190 50 325 82 263 82 777 214 0

0

0

SUB JUMLAH I 4.150 613 2.025 390 2.974 930 9.149 1.933 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.150 613 2.025 390 2.974 930 9.149 1.933 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 412.106 412.106

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 2,2 0,5

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

TOTALNO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PESERTA JKN

JUMLAH KUNJUNGAN

PBI APBN PBI APBD JUMLAHNON PBI

HOME

TABEL 55

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD CILEGON 271 5.565 8.193 13.758 165 240 405 89 144 233 29,6 29,3 29,4 16,0 17,6 16,9

2 RSIA KURNIA 70 1.243 2.297 3.540 1 1 2 1 1 2 0,8 0,4 0,6 0,8 0,4 0,6

3 RSIA Mutiara Bunda 29 657 531 1.188 1 - 1 1 - 1 1,5 - 0,8 1,5 - 0,8

4 RS Krakatau Medika 237 7.137 7.980 15.117 201 171 372 127 115 242 28,2 21,4 24,6 17,8 14,4 16,0

5 RS Immanuel 39 - 347 347 - 3 3 - - - - 8,6 8,6 - - -

646 14.602 19.348 33.950 368 415 783 218 260 478 25,2 21,4 23,1 14,9 13,4 14,1

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR (HIDUP

+ MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNONAMA RUMAH

SAKITa

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD CILEGON 271 13.758 60.079 56.326 60,74 50,77 2,82 4,09

2 RSIA KURNIA 70 3.540 10.620 3 41,57 50,57 4,22 0,00

3 RSIA Mutiara Bunda 29 1.188 1.304 4.953 12,32 40,97 7,81 4,17

4 RS Krakatau Medika 237 15.117 52.388 59.798 60,56 63,78 2,26 3,96

5 RS Immanuel 39 347 3 3 0,02 8,90 41,01 0,01

646 33950 124.394 121.083 52,76 52,55 3,28 3,57

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAHJUMLAH DIPANTAU

% DIPANTAUJUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 14.486 9.999 69,0 7.768 77,7

2 CITANGKIL CITANGKIL 21.864 13.286 60,8 9.625 72,4

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 15.308 12.285 80,3 10.402 84,7

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 12.643 11.607 91,8 10.754 92,7

5 GROGOL GROGOL 12.823 8.214 64,1 8.142 99,1

6 CILEGON CILEGON 13.221 8.690 65,7 7.964 91,6

7 JOMBANG JOMBANG 19.170 19.100 99,6 11.894 62,3

8 CIBEBER DTP CIBEBER 15.270 12.318 80,7 7.668 62,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 124.785 95.499 76,5 74.217 77,7

Sumber: Dinas Kesehatan Kota

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

HOME

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 10559 9.937 94,11 622 622 100,0 - 0,00 9.937 94,11

2 CITANGKIL CITANGKIL 14915 13.819 92,65 951 736 77,4 736 100,00 14.555 97,59

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 9267 6.013 64,89 3.254 915 28,1 187 20,44 6.200 66,90

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 8114 2.644 32,59 5.470 3.564 65,2 926 25,98 3.570 44,00

5 GROGOL GROGOL 9668 8.640 89,37 980 12 1,2 12 100,00 8.652 89,49

6 CILEGON CILEGON 8689 7.621 87,71 1.253 184 14,7 63 34,24 7.684 88,43

7 JOMBANG JOMBANG 14037 11.977 85,32 2.060 2.060 100,0 - 0,00 11.977 85,32

8 CIBEBER DTP CIBEBER 13257 9.595 72,38 3.029 1.201 39,7 495 41,22 10.090 76,11

JUMLAH (KAB/KOTA) 88.506 70.246 79,37 17.619 9.294 52,75 2.419 26,03 72.665 82,10

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

SELURUH

RUMAH

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

TABEL 58

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2016

JUMLAH RUMAH

YANG BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT

2017

HOME

TABEL 59

CILEGON

2.017

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JU

MLA

H

SA

RA

NA

JU

MLA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 7 8 11 12 15 16 19 20 27 28 31 32 33 34

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 46.368 8.610 7.848 91,15% 2.799 11.196 - - 4.898 19.592 - - - 7.697 604 31.392 67,70%

2 CITANGKIL CITANGKIL 73.196 15.729 14.095 89,61% 6.067 24.268 - - 7.503 30.012 - - - 525 2.100 56.380 77,03%

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 44.491 10.126 8.468 83,63% 1.603 6.412 125 500 3.092 12.368 400 1.600 - - 3.248 12.992 33.872 76,13%

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 39.396 9.556 8.114 84,91% 11 44 112 448 3.092 22.832 - - - 2.283 9.132 32.456 82,38%

5 GROGOL GROGOL 43.607 9.900 9.899 99,99% 2.072 8.288 - - 6.756 27.024 120 480 - - 951 3.804 39.596 90,80%

6 CILEGON CILEGON 43.549 9.576 8.899 92,93% 963 3.852 - - 5.516 22.064 210 840 - - 2.210 8.840 35.596 81,74%

7 JOMBANG JOMBANG 65.775 18.527 18.440 99,53% 1.782 7.128 - - 12.087 48.348 - - - 4.571 18.284 73.760 112,14%

8 CIBEBER DTP CIBEBER 55.724 13.908 13.345 95,95% - - - - 6.481 25.924 1.186 4.744 53 212 5.625 22.500 53.380 95,79%

JUMLAH (KAB/KOTA) 412.106 95.932 89.108 92,89% 15.297 61.188 237 948 49.425 208.164 1.916 7.664 53 212 27.110 78.256 356.432 86,49%

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

PENDUDUK DENGAN AKSES

BERKELANJUTAN

TERHADAP AIR MINUM

LAYAK

JUM

LAH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

SUMUR GALI

TERLINDUNG

SUMUR GALI DENGAN

POMPA

PENAMPUNGAN AIR

HUJAN

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN

(PDAM,BPSPAM)

MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

JUMLAH

SARANA AIR

BERSIH

(LAYAK)

%NO

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH KK

DIPERIKSA

SUMUR BOR DENGAN

POMPA TERMINAL AIR

HOME

TABEL 60

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 29 7 7 100,0%

2 CITANGKIL CITANGKIL 26 17 17 100,0%

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 30 8 8 100,0%

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 21 7 7 100,0%

5 GROGOL GROGOL 43 14 14 100,0%

6 CILEGON CILEGON 14 6 6 100,0%

7 JOMBANG JOMBANG 21 17 17 100,0%

8 CIBEBER DTP CIBEBER 41 12 12 100,0%

JUMLAH (KAB/KOTA) 225 88 88 100,0%

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Cilegon

MEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA AIR

MINUM

PUSKESMAS

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL

DIPERIKSA

HOME

TABEL 61

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUM

LAH

KK

DIP

ER

IKS

A

JUM

LAH

SE

HA

AA

AT

% J

AM

BA

N S

EH

AT

JUMLAH %

1 2 3 4 25 26

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 46.368 7.661 7.640 7.074 92,6% 35.370 76,3

2 CITANGKIL CITANGKIL 73.196 15.609 15.609 13.178 84,4% 65.890 90,0

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 44.491 7.188 6.598 5.800 87,9% 29.000 65,2

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 39.396 10.670 10.670 7.308 68,5% 36.540 92,8

5 GROGOL GROGOL 43.607 9.900 9.900 9.056 91,5% 45.280 103,8

6 CILEGON CILEGON 43.549 10.368 9.659 8.497 88,0% 42.485 97,6

7 JOMBANG JOMBANG 65.775 18.527 18.527 18.141 97,9% 90.705 137,9

8 CIBEBER DTP CIBEBER 55.724 12.809 10.858 10.183 93,8% 50.915 91,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 412.106 92.732 89.461 79.237 88,6% 396.185 96,1

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

JUMLAH KK MEMILIKI JAMBAN DAN

DIPERIKSA

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDUDUK DENGAN AKSES

SANITASI LAYAK (JAMBAN

SEHAT)

JUM

LAH

PE

ND

UD

UK

HOME

TABEL 62

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 3 50 0 0 3 50,0

2 CITANGKIL CITANGKIL 7 3 42,9 0 0 3 42,9

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 4 100,0 0 0 4 100,0

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 100,0 3 50 6 100,0

5 GROGOL GROGOL 4 3 75,0 0 0 3 75,0

6 CILEGON CILEGON 5 4 80,0 2 40 4 80,0

7 JOMBANG JOMBANG 5 5 100,0 0 0 5 100,0

8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 4 66,7 0 0 4 66,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 32 74,4 5 11,63 32 74,4

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN

STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

HOME

TABEL 63

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H S

AK

IT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N

BIN

TA

NG

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

JU

ML

AH

%

1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 13 18 19 20 21 22 23 26 27

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 48 1 - 0 - 49 46 95,8 1 100,0 - - - - 47 95,9

2 CITANGKIL CITANGKIL 39 1 - 1 - 41 31 79,5 1 100,0 - - 1 100,0 33 80,5

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 92 1 - 12 - 105 64 69,6 1 100,0 - - 9 75,0 74 70,5

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 40 1 1 1 - 43 40 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 43 100,0

5 GROGOL GROGOL 76 1 - 0 - 77 57 75,0 1 100,0 - - - - 58 75,3

6 CILEGON CILEGON 27 1 - 0 - 28 22 81,5 1 100,0 - - - - 23 82,1

7 JOMBANG JOMBANG 61 1 1 8 - 71 57 93,4 1 100,0 1 100,0 8 100,0 67 94,4

8 CIBEBER DTP CIBEBER 49 1 - 3 - 53 11 22,4 1 100,0 - - 3 100,0 15 28,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 432 8 2 25 0 467 328 75,9 8 100,0 2 100,0 22 88,0 360 77,1

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

SARANA

PENDIDIKAN

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

HOTEL

BINTANG

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JU

ML

AH

TT

U

SARANA

KESEHATANHOTEL

SARANA

PENDIDIK

AN

RUMAH SAKIT

UMUM

HOME

TABEL 64

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANAN &

KANTIN

TOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM

(DAM)

MAKANAN

JAJANAN &

KANTIN

TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 42 6 - 10 - 16 38,10 0 - 26 - 26 61,90

2 CITANGKIL CITANGKIL 42 16 3 19 - 38 90,48 0 - 4 - 4 9,52

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 35 3 5 2 - 10 28,57 0 - 25 - 25 71,43

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 50 4 13 20 - 37 74,00 0 13 0 - 13 26,00

5 GROGOL GROGOL 46 6 - 13 - 19 41,30 0 - 27 - 27 58,70

6 CILEGON CILEGON 51 25 - 7 - 32 62,75 0 - 19 - 19 37,25

7 JOMBANG JOMBANG 28 7 - 21 - 28 100,0 0 - 21 - 21 75,00

8 CIBEBER DTP CIBEBER 53 8 9 15 - 32 60,38 0 - 21 - 21 39,62

JUMLAH (KAB/KOTA) 347 75 30 107 0 212 61,10 0 13 143 0 156 44,96

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMASJUMLAH

TPM

HOME

TABEL 65

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR M

INU

M

(DA

M)

MA

KA

NA

N J

AJA

NA

N

TO

TA

L

JAS

A B

OG

A

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR M

INU

M

(DA

M)

MA

KA

NA

N J

AJA

NA

N

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 26 - 19 - 19 73,08 16 0 0 0 0 0 0,00

2 CITANGKIL CITANGKIL 4 - 4 - 4 100,00 38 0 0 0 0 0 0,00

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 25 - 26 - 26 104,00 10 0 0 0 0 0 0,00

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 13 - 25 - 25 192,31 37 0 0 0 0 0 0,00

5 GROGOL GROGOL 27 - 27 - 27 100,00 19 0 0 0 0 0 0,00

6 CILEGON CILEGON 19 13 0 0 - 13 68,42 32 0 0 0 0 0 0,00

7 JOMBANG JOMBANG 21 1 0 - 1 4,76 28 0 0 0 0 0 0,00

8 CIBEBER DTP CIBEBER 21 4 21 - 25 119,05 32 0 0 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 156 13 5 122 0 140 89,74 212 0 0 0 0 0 0,00

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M M

EM

EN

UH

I

SY

AR

AT

HIG

IEN

E

SA

NIT

AS

I

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JUM

LAH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI

SY

AR

AT

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIU

JI P

ET

IK

HOME

TABEL 66

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 97.200 37.800 32.600 70.400 72,43

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 12.600 100 700 800 6,35

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet - - - - --

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 7.200 3.700 35.100 38.800 538,89

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 158.400 - - -

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 709.200 105.100 63.800 168.900 23,82

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 708.606 472.400 372.000 844.400 119,16

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 206.856 137.900 11.700 149.600 72,32

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - --

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium

Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 401.400 266.800 181.400 448.200 111,66

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/g

tube 7.254 2.415 - 2.415 33,29

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +

Heksaklorofen 250 mg

supp 3.726 2.480 1.140 3.620 97,16

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%

pot 432 48 952 1.000 231,48

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - - --

15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mg

tablet - - --

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 594 389 798 1.187 199,83

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 381.600 254.000 223.900 477.900 125,24

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - --

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - --

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - --

21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - --

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 540 146 - 146 27,04

23 Betametason krim 0,1 % krim 11.700 7.749 201 7.950 67,95

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 1.512 250 890 1.140 75,40

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 417.600 278.300 8.300 286.600 68,63

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - --

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol - - - --

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet - - - --

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 126 80 - 80 63,49

30 Diazepam tablet 2 mg tablet 3.906 2.600 34.100 36.700 939,58

31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - - --

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 108 72 98 170 157,41

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 2.106 1.400 49.400 50.800 2.412,16

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - - - --

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - - --

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 378 193 - 193 51,06

37 Etakridin larutan 0,1% botol 180 118 182 300 166,67

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - - --

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - 120 120 --

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet - - - - --

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - - --

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - - --

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 2.754 1.680 2 1.682 61,07

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 2.232 1.484 3.796 5.280 236,56

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 14.850 9.900 4.600 14.500 97,64

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 22.644 15.100 - 15.100 66,68

47 Gameksan lotion 1 % botol - - - --

48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g

sach 64.314 39.300 - 39.300 61,11

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 1.944 1.300 - 1.300 66,87

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 179.244 119.500 617.500 737.000 411,17

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 480.006 320.000 221.000 541.000 112,71

52 Gliserin botol - - - - --

53 Glukosa larutan infus 5% botol 270 182 31 213 78,89

54 Glukosa larutan infus 10% botol 144 98 50 148 102,78

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 72 50 50 100 138,89

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 4.806 3.200 6.900 10.100 210,15

57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 23.184 10.300 5.100 15.400 66,43

58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - - - --

59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 72.774 28.300 - 28.300 38,89

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 900 600 400 1.000 111,11

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 9.054 6.031 20.997 27.028 298,52

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet - - - - --

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 144.756 96.500 82.600 179.100 123,73

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 5.400 2.100 18.500 20.600 381,48

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 218.322 84.900 142.100 227.000 103,97

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 163.494 109.000 - 109.000 66,67

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECILKEBUTUHAN

TOTAL

PENGGUNAANSISA STOK

JUMLAH

OBAT/VAKSIN

PERSENTASE

KETERSEDIAAN

OBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 656.694 437.800 - 437.800 66,67

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet - - 3.600 3.600 --

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - - --

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - - --

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 8.550 5.700 22.500 28.200 329,82

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 3.726 1.244 6.635 7.879 211,46

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 723.744 482.500 506.300 988.800 136,62

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - - --

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - - --

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - - --

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 2.844 1.900 93.100 95.000 3.340,37

78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mg

tablet - - - --

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +

Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 6.318 4.215 1.585 5.800 91,80

80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol

400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet 25.200 9.800 23.300 33.100 131,35

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol

100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet - - - - --

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - - - --

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - - --

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 3.906 1.950 16.710 18.660 477,73

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 54 36 84 120 222,22

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - - - - --

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - - --

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - - --

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - - --

90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet 3.600 2.400 100 2.500 69,44

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 666 438 2 440 66,07

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 14.706 9.800 - 9.800 66,64

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 59.994 40.000 - 40.000 66,67

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - - --

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol - - - - --

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - --

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 1.710 1.150 50 1.200 70,18

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 1.944 1.300 280 1.580 81,28

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 24.714 16.474 18.270 34.744 140,58

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 900 300 60 360 40,00

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - - --

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 2.376 1.580 560 2.140 90,07

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 43.434 28.953 19.170 48.123 110,80

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - - --

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1.486.800 991.200 737.600 1.728.800 116,28

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - - --

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 13.806 9.200 - 9.200 66,64

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 149.400 66.400 145.900 212.300 142,10

109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 252 166 643 809 321,03

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 126 83 67 150 119,05

111 Prednison tablet 5 mg tablet 70.650 31.400 55.600 87.000 123,14

112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - - --

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet - - - - --

114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 306 200 1.600 1.800 588,24

115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - - --

116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - - --

117 Ringer Laktat larutan infus botol 6.678 4.446 4.372 8.818 132,05

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%

tube 1.332 816 - 816 61,26

119 Salisil bedak 2% kotak 10.404 5.780 11.220 17.000 163,40

120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 36 16 18 34 94,44

121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - - --

122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - - --

123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 90 40 145 185 205,56

124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - --

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 162.000 118.000 - 118.000 72,84

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 7.200 5.326 - 5.326 73,97

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - - --

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul - - - --

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 450 300 3.200 3.500 777,78

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - 210.300 210.300 --

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 276.948 107.700 - 107.700 38,89

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - - --

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 143.694 95.800 35.700 131.500 91,51

134 Vaksin Rabies Vero vial 72 50 13 63 87,50

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 393.750 262.500 429.300 691.800 175,70

VAKSIN

136 BCG vial 9.126 6.075 500 6575,00 72,05

137 T T vial 2.142 1.425 - 1425,00 66,53

138 D T vial 1.656 1.106 141 1247,00 75,30

139 CAMPAK 10 Dosis vial 6.948 4.637 975 5612,00 80,77

140 POLIO 10 Dosis vial 11.304 7.535 525 8060,00 71,30

141 DPT-HB vial --

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 13.284 8.680 460 9140,00 68,80

143 POLIO 20 Dosis vial --

144 CAMPAK 20 Dosis vial --

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

catatan: diisi sesuai dengan indikator program terbaru (20 jenis obat)

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 2 3

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 5

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU 10

1 RUMAH BERSALIN -

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 66 66

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 2 2

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 16 16

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -

7 UNIT TRANSFUSI DARAH -

1 INDUSTRI FARMASI -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 1 1

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 1

6 APOTEK 63 63

7 TOKO OBAT 7 7

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

TABEL 68

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 100,00

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

TABEL 69

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 5 11,63 0 0,00 32 74,42 6 13,95 43 38 88,37

2 CITANGKIL CITANGKIL 0 0,00 0 0,00 57 95,00 3 5,00 60 60 100,00

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 0 0,00 17 29,82 23 40,35 17 29,82 57 40 70,18

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 0 0,00 0 0,00 39 100,00 1 2,50 40 40 100,00

5 GROGOL GROGOL 0 0,00 29 74,36 10 25,64 0 0,00 39 10 25,64

6 CILEGON CILEGON 1 2,63 10 26,32 12 31,58 15 39,47 38 27 71,05

7 JOMBANG JOMBANG 3 6,82 24 54,55 13 29,55 4 9,09 44 17 38,64

8 CIBEBER DTP CIBEBER 0 0,00 0 0,00 47 100,00 0 0,00 47 47 100,00

9 2,45 80 21,74 233 63,32 46 12,50 368 279 75,82

1

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

NO KECAMATAN PUSKESMAS

HOME

TABEL 70

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

POSKESDES POLINDES POSBINDU

1 2 3 4 5 6 7

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 3 3 6

2 CITANGKIL CITANGKIL 7 3 2 14

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 2 0 9

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 4 0 8

5 GROGOL GROGOL 4 2 1 5

6 CILEGON CILEGON 5 2 1 10

7 JOMBANG JOMBANG 5 3 2 2

8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 0 3 16

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 19 12 70

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

HOME

TABEL 71

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 CIWANDAN DTP CIWANDAN 6 6 6 100

2 CITANGKIL CITANGKIL 7 4 3 7 100

3 PULOMERAK DTP PULOMERAK 4 1 3 4 100

4 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 6 100

5 GROGOL GROGOL 4 4 4 100

6 CILEGON CILEGON 5 5 5 100

7 JOMBANG JOMBANG 5 1 4 5 100

8 CIBEBER DTP CIBEBER 6 4 2 6 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 43 6 15 19 3 43 100

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

DESA/

KELURAHAN

TABEL 72

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 DTP CIWANDAN - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - 1 1

2 CITANGKIL - 2 2 - 2 2 3 3 - - - 3 3

3 DTP PULOMERAK - 2 1 3 2 1 3 2 2 - - - 2 2

4 PURWAKARTA - 2 2 - 2 2 1 1 2 - 1 1 2

5 GROGOL - 2 2 - 2 2 1 1 - - - 1 1

6 CILEGON - 2 2 - 2 2 2 2 - - 2 2

7 JOMBANG - 2 2 - 2 2 1 - 1 - - 1 - 1

8 DTP CIBEBER - 2 2 - 2 2 1 1 - - 1 1

- - -

- - - 2 15 17 2 15 17 2 11 13 - - - 2 11 13

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 22 26

1 RSUD Cilegon 11 13 24 9 25 34 20 38 58 3 3 1 1 - 4 4

2 RSKM Cilegon 41 9 50 10 20 30 51 29 80 1 5 6 1 4 3 2 9 11

3 RSIA Kurnia 4 2 6 3 6 9 7 8 15 2 2 - - 2 2

4 RSIA Kasih Insani 3 - 3 - 2 2 3 2 5 - -

5 RSIA Mutbun 9 1 10 4 2 6 13 3 16 1 1 -

6 Klinik Immanuel 2 - 2 1 - 1 3 - 3 - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 70 25 95 27 55 82 97 80 177 1 11 12 1 5 4 2 15 17

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 10 6 16 50 82 132 74 42 116 7 33 40 2 2 11 13

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 80 31 111 79 152 231 173 137 310 10 55 65 1 5 6 6 37 43

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 26,935 56,054 75,223 15,773 1,4559 10,434

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

GIGI SPESIALIS TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

TABEL 73

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 DTP CIWANDAN 18 5 13 18 0 1 1

2 CITANGKIL 15 1 23 24 0 1 1

3 DTP PULOMERAK 15 2 13 15 0 1 1

4 PURWAKARTA 13 11 11 0 2 2

5 GROGOL 12 1 13 14 0 1 1

6 CILEGON 14 13 13 2 2

7 JOMBANG 11 1 14 15 0 1 1

8 DTP CIBEBER 16 1 13 14 1 1 2

0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 114 11 113 124 1 10 11

1 RSUD Cilegon 45 49 225 274 3 3

2 RSKM Cilegon 16 75 203 278 8 8

3 RSIA Kurnia 23 3 20 23 0

4 RSIA Kasih Insani 12 0 5 5 0

5 RSIA Mutbun 12 3 5 8 0

6 Klinik Immanuel 13 0 2 2 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 121 130 460 590 0 11 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 258 104 213 317 1 1

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 493 245 786 1031 1 22 23

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 119,63 250,18 5,58

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

TABEL 74

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

TENAGA TEKNIS

KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 DTP CIWANDAN 0 1 1 0 1 1 0 2 2

2 CITANGKIL 0 1 0 1 1 0 1

3 DTP PULOMERAK 0 1 1 0 1 1

4 PURWAKARTA 1 1 1 1 0 2 2

5 GROGOL 1 1 1 1 0 2 2

6 CILEGON 1 1 0 0 1 1

7 JOMBANG 1 1 0 0 1 1

8 DTP CIBEBER 1 1 0 0 1 1

0 0 0 0 0

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 10 11 7 11 13 10 20 11

1 RSUD Cilegon 0

2 RSKM Cilegon 7 16 23 1 5 6 8 21 29

3 RSIA Kurnia 12 25 37 8 8 12 33

4 RSIA Kasih Insani 2 13 3 3 2 16

5 RSIA Mutbun 1 1 1 1 0 2 2

6 Klinik Immanuel 1 4 5 1 1 1 5 6

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 1 0 1 1 0 37

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 22 59 66 2 18 20 24 77 101

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 19 102 121 10 72 82 6 21 27

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 176

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 44 171 198 19 101 115 40 118 43

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

TABEL 75

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

KESEHATAN MASYARAKATa

KESEHATAN LINGKUNGANb

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 DTP CIWANDAN 1 0 1 0 2 2

2 CITANGKIL 1 1 2 2

3 DTP PULOMERAK 1 1 1 1

4 PURWAKARTA 1 1 0 1 1

5 GROGOL 1 1 0 1 1

6 CILEGON 0 - 2 2

7 JOMBANG 1 1 1 1

8 DTP CIBEBER 1 1 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 - 12 12

1 RSUD Cilegon 7 7 2 3 5

2 RSKM Cilegon 2 5 7 1 1

3 RSIA Kurnia 0 0 0 1 1

4 RSIA Kasih Insani 0 0 0 1 0 1

5 RSIA Mutbun 0 0 0 1 1

6 Klinik Immanuel 0 0 0 1 0 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 12 14 4 6 10

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 3 18 21 4 18 22

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,095776329 5,338432345

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

Keterangan : a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,

tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 76

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 DTP CIWANDAN 2 2 - - 2 2

2 CITANGKIL 2 2 - - 2 2

3 DTP PULOMERAK 2 2 - - 2 2

4 PURWAKARTA 1 1 - - 1 1

5 GROGOL 1 1 - - 1 1

6 CILEGON 1 1 - - 1 1

7 JOMBANG 2 2 - - 2 2

8 DTP CIBEBER 1 1 - - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 16 17 6 7 8 9 22 23

1 RSUD Cilegon 11 11 - - 11 11

2 RSKM Cilegon - 3 3 3 3

3 RSIA Kurnia 3 3 3 3

4 RSIA Kasih Insani 1 1 - - 1 1

5 RSIA Mutbun 1 1 - - 1 1

6 Klinik Immanuel 1 - 1 - 1 - 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 16 17 - 3 3 1 19 20

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 4 5 - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 36 39 6 10 11 11 46 57

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,83139289

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TABEL 77

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 DTP CIWANDAN - - - - - - -

2 CITANGKIL - - - - - - -

3 DTP PULOMERAK - - - - - - -

4 PURWAKARTA - - - - - - -

5 GROGOL - - - - - - -

6 CILEGON - - - - - - -

7 JOMBANG - - - - - - -

8 DTP CIBEBER - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 -

1 RSUD Cilegon 4 2 6 1 1 0 0 4 3 7

2 RSKM Cilegon 4 4 8 0 1 1 1 1 0 4 6 10

3 RSIA Kurnia 1 1 0 0 0 0 1

4 RSIA Kasih Insani 0 0 0 0 0 0

5 RSIA Mutbun 1 0 1 0 0 0 1 0 1

6 Klinik Immanuel 0 0 0 0 0 0 -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 7 16 0 2 2 0 1 1 0 0 0 9 10 18

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 7 8 1 1 0 0 1 8 9

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 18 29 6 10 11 9 11 12 12 13 14 25 34 27

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,5517

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN

TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL

NO UNIT KERJA

TABEL 78

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 DTP CIWANDAN - - - - 1 1 - - 1 1 - - 1 1 2

2 CITANGKIL - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

3 DTP PULOMERAK - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

4 PURWAKARTA - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2

5 GROGOL - - - - - - - - - - - - -

6 CILEGON - - - - - - - - - - - - -

7 JOMBANG - - - - 1 1 - - - - - - 1 1

8 DTP CIBEBER - - - - 1 1 - - 1 1 - - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 22 23 18 19 20 21 22 23 25 27 29 27 28 29 30 31 32 34 42 44

1 RSUD Cilegon 4 5 9 - 4 1 5 - - - 1 22 23 - - 1 6 7 - - 10 34 44

2 RSKM Cilegon 8 1 9 3 1 4 2 17 19 - 3 4 7 - 16 23 39

3 RSIA Kurnia 3 3 - 1 3 4 2 2

4 RSIA Kasih Insani - - - - - - - - - - - - -

5 RSIA Mutbun - - - - - - - 1 1 - - - 1 1

6 Klinik Immanuel - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 15 6 21 - - - 7 2 9 - - - 4 42 46 - - - - - - 6 11 17 - - - - - - 26 58 84

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 7 8 - - - 2 25 27 25 - - - - 3 32 35

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 19 17 34 6 7 16 12 20 12 13 14 21 89 96 18 19 25 21 22 23 31 38 46 27 28 29 30 31 32 201 276 163

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 39,55

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

REKAM MEDIS DAN

INFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULERJUMLAH

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPISTEKNISI

ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI

ANALISIS

KESEHATAN

REFRAKSIONIS

OPTISIEN

ORTETIK

PROSTETIK

TABEL 79

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 DTP CIWANDAN - - - - -

2 CITANGKIL - - - - -

3 DTP PULOMERAK - - - - -

4 PURWAKARTA - - - - -

5 GROGOL - - - - -

6 CILEGON - - - - -

7 JOMBANG - - - - -

8 DTP CIBEBER - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - -

1 RSUD Cilegon - - - - -

2 RSKM Cilegon - - - - -

3 RSIA Kurnia

4 RSIA Kasih Insani

5 RSIA Mutbun - - - - -

6 Klinik Immanuel - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 9 21 30 0 9 21 30

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 21 30 - - - 9 21 30

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAIN

TOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATANTENAGA KESEHATAN LAINNYA

TABEL 80

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 DTP CIWANDAN 1 1 2 1 1 - - - - - - 2 1 3

2 CITANGKIL 2 2 3 3 - - - - - - - 5 5

3 DTP PULOMERAK 1 1 2 1 4 5 - - - - - - 2 5 7

4 PURWAKARTA 1 1 2 2 2 - - - - - - 1 3 4

5 GROGOL 1 1 2 1 1 - - - - - - 1 2 3

6 CILEGON 2 2 1 1 - - - - - - - 3 3

7 JOMBANG 1 1 2 3 3 - - - - - - 1 4 5

8 DTP CIBEBER 2 2 3 3 - - - - - - - 5 5

- - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 11 16 2 17 19 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 7 28 35

1 RSUD Cilegon - - - - - - - - - - -

RSKM Cilegon 73 29 102 73 29 102

RSIA Kurnia 65 65

RSIA Kasih Insani - - - - - - - - - - -

RSIA Mutbun 2 2 4 6 6 1 1 1 1 1 1 2 - 4 2 6 1 5 6 9 17 26

RSB Immanuel - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 - 6 6 1 - 1 - 1 1 1 1 2 - - - 4 2 6 74 34 173 82 46 193

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 8 13 21 10 9 19 - 1 3 4 - - - - 19 25 44

JUMLAH (KAB/KOTA) 15 26 41 12 32 44 1 - 1 1 4 5 1 1 2 - - - 4 2 6 74 34 173 108 99 272

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK JURU

TENAGA

KEPENDIDIKAN

TENAGA

PENUNJANG

KESEHATAN

LAINNYA

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

KABUPATEN/KOTA CILEGON

TAHUN 2017

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 111.112.766.364 100,00

a. Belanja Langsung 65.155.116.364

b. Belanja Tidak Langsung 45.957.650.000

2 APBD PROVINSI - 0,00

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi -

3 APBN : 15.260.496.000 13,73

- Dana Alokasi Umum (DAU) - 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 15.260.496.000 13,73

- Dana Dekonsentrasi 0,00

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota - 0,00

- Lain-lain (sebutkan) 0,00

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00

(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 10.168.370.425 9,15

111.112.766.364

1.713.022.581.979

6,49

269.621,81

Ket : Belum Termasuk dana DPW kel

Sumber: Dinkes Kota Cilegon

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

13

5 REALISASI CAPAIAN PREDIKAT

Angka Kematian Ibu (AKI) 306 138,70 100 Sangat Tinggi

Angka Kematian Bayi (AKB) 24 6,24 100 Sangat Tinggi

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi dan anak

1.1.1 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Rp 858.263.000 855.823.750,00 99,72 Sangat Tinggi

1.1.2 Kegiatan Jaminan Persalinan (Jampersal) Rp 975.697.000 178.982.337,00 18,34 Sangat Rendah

1.1.3 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Anak, Remaja dan Usila Rp 206.035.000 201.781.000,00 97,94 Sangat Tinggi

Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 18 15,40 100 Sangat Tinggi

Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) 30 14,30 100 Sangat Tinggi

Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat

1.2.1 Perbaikan Gizi Masyarakat Rp 853.044.000 837.685.550,00 98,20 Sangat Tinggi

Persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS 68,49 77,70 100 Sangat Tinggi

Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

1.3.1 Peningkatan Promosi Kesehatan Rp 373.067.500 370.115.418,00 99,21 Sangat Tinggi

1.3.2 Hari Kesehatan Nasional Rp 99.960.000 98.269.600,00 98,31 Sangat Tinggi

Presentase penduduk yang menggunakan Jamban Sehat 87 96,14 100 Sangat Tinggi

Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

1.4.1 Peningkatan Lingkungan Sehat Rp 461.380.400 444.672.133 96,38 Sangat Tinggi

1.4.2 Penyelenggaraan Kota Sehat Rp 188.972.900 185.991.900 98,42 Sangat Tinggi

1.4.3 BOP Jamban Keluarga Rp 97.650.000 84.906.250 86,95 Tinggi

1.4.4 Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rp 1.600.000.000 1.494.817.173 93,43 Sangat Tinggi

Meningkatnya upaya pembinaan Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah Raga

1.5.1 Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah Raga Rp 99.020.000 99.020.000 100 Sangat Tinggi

Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 271 310,00 85,61 Tinggi

Prevalensi HIV/AIDS 0,5 0,02 100 Sangat Tinggi

Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung; Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang

2.1.1 Kegiatan Pemberantasan penyakit menular dan pemberantasan penyakit bersumber binatang Rp 766.224.695 Rp 765.733.645 99,94 Sangat Tinggi

Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

2.2.1 Kegiatan Pengendalian penyakit tidak menular Rp 160.675.820 Rp 160.475.820 99,88 Sangat Tinggi

2.3 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA

2.3.1 Peningkatan Kesehatan Jiwa dan Indera Rp 65.820.000 Rp 65.820.000 100 Sangat Tinggi

Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 92 97,36 100 Sangat Tinggi

Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan peningkatan surveilans

2.4.1 Kegiatan Surveilans dan Imunisasi Rp 436.134.092 Rp 402.903.092 92,38 Sangat Tinggi

Meningkatnya upaya pengurangan resiko krisis kesehatan

2.5.1 Kegiatan Krisis Kesehatan Rp 191.250.000 Rp 186.840.700 97,69 Sangat Tinggi

Meningkatnya Ketersediaan, Pemerataan, Akses, Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan serta Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan melalui penguatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Jumlah Kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi 4 6,00 100 Sangat Tinggi

Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan kinerja dengan akreditasi Puskesmas

Kegiatan Akreditasi Puskesmas (DAK) Rp 408.348.000 Rp 364.355.600 89,23 Tinggi

Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 8 4,00 50,00 Sangat Rendah `-moratorium CPNS

3.1 Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas bagi masyarakat

3.1.1 Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Dasar Rp 182.323.250 Rp 170.781.259 93,67 Sangat Tinggi

3.1.2 Kegiatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Rp 62.825.000 Rp 58.525.700 93,16 Sangat Tinggi

3.2 Meningkatnya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat

3.2.1 Peningkatan Upaya Kesehatan Rujukan Rp 75.617.500 Rp 75.617.500 100 Sangat Tinggi

3.2.2 Kegiatan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Rp 137.955.000 Rp 102.445.000 74,26 Sedang

3.2.3 Kegiatan Pelayanan Ambulance Gratis Rp 536.735.000 Rp 532.562.100 99,22 Sangat Tinggi

3.2.4 Kegiatan Pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah Rp 84.694.931 Rp 81.482.974 96,21 Sangat Tinggi

3.2.5 Pengadaan Kendaraan Operasional Ambulance dan Puskesmas Keliling (DAK) Rp 2.518.745.000 Rp 2.106.754.000 83,64 Tinggi

3.3 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan

3.3.1 Kegiatan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan Rp 148.704.000 Rp 141.322.500 95,04 Sangat Tinggi

3.5 Meningkatnya Pengelolaan data registrasi kematian dan penyebab kematian

3.7 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer

3.7.1 Kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional Rp 49.095.000 Rp 48.558.800 98,91 Sangat Tinggi

Persentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) 75 87,60 100 Sangat Tinggi

Persentase peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Persentase ketersediaan obat dan vaksin 98 93,40 95,30 Sangat Tinggi

3.8 Terselenggaranya Jaminan Kesehatan Melalui BPJS Kesehatan (APBD II) (JPKM)

3.8.1 Kegiatan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Melalui BPJS (APBD II) Rp 4.000.000.000 Rp 3.464.675.000 86,62 Tinggi

3.9 Meningkatnya Efektifitas Pembiayaan Kesehatan (JPKM)

3.9.1 Kegiatan Peningkatan Pembiayaan Kesehatan Rp 166.084.400 Rp 154.544.800 93,05 Sangat Tinggi

3.10 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Non Kapitasi (JPKM)

3.10 Kegiatan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Non Kapitasi Rp 562.380.000 Rp 529.905.000 94,23 Sangat Tinggi

3.11 Meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT); Tersedianya obat, vaksin dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau di pelayanan kesehatan pemerintah

98 0,00 Sangat Rendah

3.11.1 Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Obat, Bahan & Alat Kesehatan Habis Pakai; Rp 981.154.000 Rp 933.695.550 95,16 Sangat Tinggi

3.11.2 Penyediaan Obat dan perbekalan Kesehatan (DAK) #DIV/0! #DIV/0!

3.11.3 Kegiatan Pengadaan Instalasi Farmasi (DAK) Rp 875.754.000 Rp 483.707.895 55,23 Rendah

3.12 Meningkatnya Pengawasan Obat dan Makanan

3.12.1 Kegiatan Pengawasan Obat dan Makanan Rp 231.324.600 Rp 225.635.100 97,54 Sangat Tinggi

3.13 Meningkatnya pemerataan dan tersedianaya alat kesehatan

3.13.1 Kegiatan Peningkatan Sarana Alat Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya Rp 1.760.780.000 Rp 1.760.340.789 99,98 Sangat Tinggi

3.13.2 Pengadaan Sarana Alat Kesehatan (DAK) Rp 1.768.813.000 Rp 1.349.688.367 76,30 Tinggi

PENJELASAN

Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat

2.4

3

1.3.

1.4.

1.5

2.1

2.2

2.5

Persentase ketersediaan obat dan vaksin

2

PERJANJIAN KINERJA, IKU, LKPJ, LAKIP TAHUN 2017DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON

1.

SASARAN PROGRAM

/ KEGIATAN

2

REALISASI

1.1.

1.2.

NO INDIKATOR KINERJA TARGET

13

5 REALISASI CAPAIAN PREDIKAT

PENJELASAN

SASARAN PROGRAM

/ KEGIATAN

2

REALISASI

Persentase jumlah tenaga kesehatan yang memiliki SIP (memenuhi standar yang berlaku) 78 69,30 88,85 Tinggi

3.14 Meningkatnya ketersediaan, penyebaran, dan mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan dan sarana prasarana kesehatan sesuai standar

3.14.1 Peningkatan pendayagunaan tenaga dan sarana prasarana kesehatan Rp 157.413.500 Rp 157.413.500 100 Sangat Tinggi

3.14.2 Kegiatan Pendataan Tenaga Kesehatan

3.15 Meningkatnya Jumlah dan Kualitas Sarana Prasarana Fasilitas Kesehatan sesuai standar

3.15.1 Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Kesehatan Rp 1.789.551.177 Rp 1.772.064.604 99,02 Sangat Tinggi

Tersusunnya Perencanaan Pengadaan Tanah Puskesmas DTP 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Terlaksananya Persiapan Pengadaan Tanah Puskesmas DTP Citangkil 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersedianya Lahan Tanah Puskesmas DTP Citangkil 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersusunnya Perencanaan Pengadaan Tanah Perluasan lokal Puskesmas Ciwandan (persiapan RSUD Type D) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Terlaksananya Persiapan Pengadaan Perluasan lokal Puskesmas Ciwandan (persiapan RSUD Type D) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersedianya Lahan Tanah Perluasan lokal Puskesmas Ciwandan (persiapan RSUD Type D) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersusunnya Perencanaan Pengadaan Tanah untuk Perluasan Puskesmas Jombang (penambahan lokal) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Terlaksananya Persiapan Pengadaan Tanah Perluasan Puskesmas Jombang (penambahan lokal) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersedianya Lahan Tanah yang diadakan untuk Perluasan Puskesmas Jombang (penambahan lokal) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Terbangunnya Puskesmas Baru Cilegon (DTP) 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersedianya Dokumen DED Puskesmas DTP Ciwandan menjadi RSUD Type D 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Terlaksananya Rehabilitasi Pukesmas Ciwandan Lama 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Pembangunan UPT Dinas Kesehatan LPGDT 1 1,00 100 Sangat Tinggi

Tersedianya Dokumen AMDAL RSUD Type D 2 1,00 50,00 Sangat Rendah -status tanah Pulomerak

Belum Jelas 3.16 Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan Sarana Prasarana Kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat

3.16.1 Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah PKM DTP Citangkil (*) Rp 58.425.000 Rp 58.036.000 99,33 Sangat Tinggi

3.16.2 Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah PKM DTP Citangkil (*) Rp 44.105.000 Rp 31.605.000 71,66 Sedang

3.16.3 Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah PKM DTP Citangkil (*) Rp 3.200.000.000 Rp 1.298.372.280 40,57 Sangat Rendah

3.16.4 Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah (Perluasan Lokal/Persiapan RSUD Type D) (*) Rp 58.425.000 Rp 57.871.000 99,05 Sangat Tinggi

3.16.5 Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah (Perluasan Lokal/Persiapan RSUD Type D) (*) Rp 44.105.000 Rp 28.605.000 64,86 Rendah

3.16.6 Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah (Perluasan Lokal/Persiapan RSUD Type D) (*) Rp 2.150.000.000 Rp 932.422.288 43,37 Sangat Rendah

3.16.7 Kegiatan Perencanaan Pengadaan Tanah Jombang (Penambahan Lokal) (*) #DIV/0! #DIV/0!

3.16.8 Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah Jombang (Penambahan Lokal) (*) #DIV/0! #DIV/0!

3.16.9 Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan Tanah Jombang (Penambahan Lokal) (*) #DIV/0! #DIV/0!

3.16.10 DED Pembangunan Puskesmas Baru Cilegon (DTP) Rp 217.000.000 0,00 Sangat Rendah

3.16.11 Kegiatan Pembangunan PKM Baru Cilegon (DTP) (*) Rp 163.091.000 Rp 31.691.000 19,43 Sangat Rendah

3.16.12 Kegiatan Pembangunan PKM Baru Cilegon (DTP) (DAK) Rp 3.946.500.000 Rp 3.931.740.000 99,63 Sangat Tinggi

3.16.13 Rehabilitasi Pustu Ciwandan (Persiapan peningkatan status menjadi Puskesmas) (DAK)

3.16.14 Kegiatan Pembangunan UPT Dinas Kesehatan PPGDT Lanjutan (*) Rp 217.000.000 Rp 215.014.000 99,08 Sangat Tinggi

3.16.15 Kegiatan AMDAL RSUD Type D Rp 100.000.000 Rp 49.500.000 49,50 Sangat Rendah

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan Dinas Kesehatan

Persentase ketersediaan data dan informasi kesehatan 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Tingkat disiplin dan kinerja aparatur 100 100,00 100 Sangat Tinggi

Kesesuaian realisasi keuangan berdasarkan cash budget (anggaran kas) 100 87,24 87,24 Tinggi

Program Dukungan Pelayanan Kesehatan

4

3


Recommended