Transcript
Page 1: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

DEMONSTRASI YANG DI[,A KUH{ANOLEH SERIKAT PEKERJA/SER SKA'H' ffiURUH,

BERDASARKAN UNDANG.UNDANG NOM(}$e. .S "I|AI{UN 1998 TENTANGKE ME RDEKAAN M EN YANI PAIKAN PE&t }l*,.,i, !:',,ir'E DIM UKA UMUM

0leh: Dr. Dar*'ati, SIl, FE [i']

AbstrakSejak refonnasi sering terjadi dernonstrasi yang dilakukan r:,l,;h rrra,s),arakat di muka umum yaitu digedung pernerintah. swasta dan di gcdung Dewan Perwakilan Ri,j.;r,ar baik di daerah maupun di pu,sat. Masyarakat tersebut ada yang dari ot'ganisasi pekerja, oririii-r :";:iihrtsiswa, guru dan pegawai pe-merintah. Tttntutan demonstratr untul< rnclakukan perbaikan, ii;lri *ri{;rnisasi pekerja minta kenaikanumah minimum dan dihapr-rskannya Perjanjian kerja waktu tlrf{:irir-r dan pernborongan pekerjaan/penyedia jasa tenaga ker.ja. Dcmonstrasi tcrsebut tranyak ti:rjli.Ji i{i.,kcrasan, pengrusakan fasilitasulnum, dan mcnimbulkan kemacctan dijalan raya. Demotistt"asi y;iilg dilakukan oleh pendemo de-ngan alasan hak asasi manusia. Dengan pertin-rbangan hak asasi r:;:rnusia tersebut sebagaimala dia-tur dalam Undang-Undang l)asar 1945, nraka diberlakukan Lli:rli;i:.:.-{Jndang Nomor 9 Tahun 1998tentang Ketnerdekaan Pcnyampaian Pendapat di Muka Umr-rir:. i'\,.rr!i*rdekaan menyampaikar-r pen-dapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan piirlLilrr *:icngan lisan. tulisan. dan seba-gainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan kr.:t.irl.iran peraturan perundang-unda-ngan yang berlaku (Pasal l). Setiap warga negara, secara |i){-:l'{rriirtx;rilfl atau kelompok, bebas me-nyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung ja.,";.i: bcrdemokrasi dalarn kehidupanbetmasyarakat, berbangsa, dan berncgara (Pasal 2 ayat (1ij. ila,i.: i,i,lral 3 dirunuskan bahwa: ke-merdekaan mcnyampaikan pendapat di muka umlun dilaksanai,.*i: i:rrlandaskan pada : a. asas kese-imbangan antara hak dan kewajiban; b. asas musyawarah dar, i.,..,,:,.r":ri; c. asas kepastian hukurn dankeadilan; d. asas profesionalitas; dan e. asas manfaat. Perjan-ii:.i, ii,';ija untuk waktu teftentu hanyadapat dibuat untuk pekerjaan tertcntu yang menllrut jenis elan sji'itr zirli: kegiatan pekerjaannya akanselesai dalanr waktu tertentu, yaitu: a. pekerjaan yang sekali s:*il:r,';,, ;,ilr;u yang scmentaia sifainya; b.pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalarn u,aktu yri\i\ .; irJr terlaln lama dan paling lama3 (tiga) tahun; c. pekerjaan yang bersifat musirnan; atau d. flci.r,; i,i,,,; ,i,ang berhubungan d.rgun pro-duk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masili dui:ir:r {:iririlbaan atau penjajatan. p!ru-sahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kr;l:aii;i lrrrrllsahaan lainnya melalui per-janjian per-nborongan peke{aan atau penyediaan jasa pekerjaii;r.i:'uli Tang dibuat secara tertulis. pe-kerjaan yang dapat diserahkan kcpada pcrusahaan lain sebergairi:riuir iiiinaksud dalam ayat (t) harusmemenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. dilakukalt secar$ i,-:r'i;i:.uh flari kegiatan utama; b. Dila-kukan dengatl perintah langsr-rng atar-r tidak langsung ciari penrb*r'i pckeyiaan; C. ,re*pakan kegiatanpenunjang pcrusahaan secara kcscluruhan; dan d. tidak menghil;:ibet proses produkii secara-lang-sung. (3) Pcrusahaan lain scbagaimana dimaksud dalam ayat { li ll,rlls berbentuk perseroan terbatai.Setiap pekerja /bunrh berhak metnperoleh penghasilan yang nrl.jr-,Lrili.ihi penghidupan yang layak ba-gi kcmanusiaan (Pasal 88 ayat ( l) Undang-Undang Ketciiar::ri,rci'j;.ran. (ebutuhan l{iduf layak(KHL) yaitu standar kcbr.ttuharl yang hants clipenulii oleh seoiirii:r. 1:r:iic{a/buruh lajang ,,nt,.ik dapathidttp layak baik secara l'isik. non t'isik clan sosial nntuk kcl:r-rlrrlur* siltu bulan. Unttik rnasa kerjadiatas I tahun, dirundingkan dengau organisasi pckerla dan F*ngLrs"ri:n menyusul struktur dan skaiaupah dengan melnperhatikan golongan, jabatan. nrasa kerja, ;:,;rrcticiii<air, dan kompetensi. peraturan

' Dosen Fakultas [-lLrkurn Universitas Borobucl,-rr

Page 2: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jumal {,cx l-ihrunt, l"ol. Il, No. l, Descntber 2015, hal, 257 - 277

Pemerintah Nomor 78 Tahun 20l-5, justru meu,ajitrkan pengusaha membuat struktul'dan skaia upah.

Kata Kunci : Kemerdekaan Nlenvampaikan Pendnpat di Muka Umum

AbstrctctSince lhe reforun of freqttent clernonstt'atiorts b..v the comntunill, itt ltublic: that is irt got,ernmettt

buildings, private and in the lJrntse clf' Repre,sentatittes both at regional and at the Centre. The

comtnunity lhet'e w'ere .front the n,orkers' organizatictns, conlnunitv organizatiotts, stttdenls,

teachers and government ofliciols. The dentand.s of the dentons'lrators to rnalre intprovernenls, fr"ottt

the worker,s' organizcrtiorts reqtte.sted ntinimunt r.lnqlt ri,se and the abolition of- certctin linttentplo.vntent agreement ancl confi'acl of work / employmenl scrvice. The demonstration v,a.s a lot qlviolence, destruction of public ./acilities, ond cause conge,slion on the highway. Demctnslrutirsn b.t

prote.sters on lhe grounds of huntan rights. ht consideration of'srrch htrman rights as ,rtipttlated itt

the Con.stittttion of 1945, it enacted Law No. 9 of l99B on the traitsrttitter''s Independenc:c in PuhlicOpinion. Inclependence oJ expression is the right of every cilizen to erpress thoughts ,-erhcrlh.

w,ritittg. crnd sofi"eely'and respon,sibly in accordcrnce w'ith lhe provi:;ions oJ'the legislation in.fot'ce(Artic'le l). Each citizen, indiviclually or in grou7t,s,.fi'ee expressiort a,s the realizatir.tn a/-rights antiresponsibilities in a democratic society, nation, and slate (Article 2 paragraph (l)).Defined itiArticle 3 thttt; Freetlom of' expression in public shall be bo,ged on: a. the principle of' balance

behveen rights and ctbligations; b. the basis of'cctnsultcrtion ontl c:on,sensus: c. the principle of'lega,t

certainty and justice; d. the princ:iple of'profes,sionalism; and e. the princiTtle o/ bene/it. A w'ctrk

agreenrcnt.fitr u certain period of time can onl,v be made.fbr spec'i.fic.iobs by t1,pe and nttture of tha

.iob will Lte t:ornpleted y:ilhin a certain lirne, namcl),: a. once lhe u,ork is.finished or the temporaitnature: b. estimuted completion o.f work in the not too long and a moxirnum o/'three (j) years: c:. tlte

v,orlr is seasonul: or d. w'ork reluted lo new,pt'odti.'ls, ney' uctivilics, or additional proclucts lhat are

still in the e.rperimental or exploratary. The Company may subcontrctcl parl u/'the v,orl; to anothercompany tltrough an agreetnent cuttract of w,ot'k or provision of services tvorkcr i laltorei'nrude itiwriting..labs that c:etn be outsourc'ed to other companies as referrecl to in paragraph (l) shall meer

the.follov,ing t't:quirement-r; a. done separatel.y'.f|om the muin acti,-it1'; b. done v,ith lhe c:onunand

direr:tly or inclirectly .fi'rtrn the emplo.yter; c. cnt rn,erall carporute ,tLtpport at'tit,ilies; und D" noiham1ter the production ltrrscess. (3) Other corupanie.s refen'ed 1o in paragraph (l) shcrl! be in tltt./brm of'a limited liabilit.v" companv. Everl'v;rn-ker / labctret'is entillecl to lhe iucotne thnt ntear

decent lit,ing {or humanity (Article 88 paragrolth (l) o/'the Emplovnenl Ac:/. l{eetls Li/b /basihl,(KI-IL) v'hich i,s the.standard needs lo be ntet lty ttv,orlter /,single v,rtrkers to be able to lite decentl.t

hoth ph-v-sical, non-ph.ysical and social neecls of'one month. ['-or a letrure of'nrore lhun one ):ectt',

negotiated u,ith worket"s' organization,; and emplol,er',\ lo slt"ur;ture and scale o.f'wage.s h1, lakittginto account class, pttsiliott, length o.f ernploymenl, educuliott, and cotnpetenc). GovernntutrRegulation n{o. 78 Year 2015, it recluires emplovers to ntttke the slruc:ture anclscale of wages.

Keywords: Independence Expression in puhlic

A. Latar Bclakang MasalahSebeJum refonnasi tidak ada peraturan

perundang-undangan yang mcrnbiarkan masya-

rakat, orlras, mahasiswa, dan organisasi pekcrjauntuk melakukan dcmonstrasi di tempat umumtanpa prosedur yang jelas. Jika terjadi demons-trasi mereka suclah mclakukan upaya scbclum-nya tetapi tidak bcrhasil. Sehingga demonstrasi

adalah senjata panrungkas. apabila dipcrguna-kan tuntutan harus terlaksana. Sel'ragaimana Pe-

nulis ingat pada tahun 1997 berlakunya Un-dang-Undang Ketcnagakerjaan Nomor 25 Ta-hun 1997. Undang-Undang tersebut merugikanpckcrja karena ada pasal yang memberikartsanl<si sccara pcrdata maupull piclaria kcpada pe-

kerja yang melakukar.r kesalahan. Sehingga seri-

Page 3: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yang Dilakukan oleh serikat Pekerja,/serikat Buruh, Berdasarkan uu ...

kat pekerja seluruh Indonesia (SPSI) menolakdiberlakukannya undang-undan g terscbut.

Meskipun pada tahun tcrsebut terjadi dc-monstrasi sccara bcsar-besaran yang dilakukanoleh serikat pekerja bescrta.paril anggotauya,namun demonstrasi tersebr"rr cLrkLrp alllan. damaiserta tertib dan tcrkendali. I(arena tidak atia kc-kerasan dan tidak ada fasilitas rulnlnt yang rr-sak. l)an scmua dcmonsrr"asi tu:rtili d;ril tci"iterri,ia-li hanya terfokus dengan tuntlltan mi:rel<a yaitlrrnenolak diberlakukannya undang-undang kete-nagakerjaan tersebut. Sehingga dengan kekuatantnasa dan bargaining power yang dirniiiki olehPengurus Serikat Pekerja Selur-uh lndorrcsia" ur-dang-undang tersebr-rt tidak diberiakLrkan meski-pun sudah diseturiui oleh Dc*,an Pcnvai<ilanRakyat.

Demonstrasi selanjutnya clilak,.rkan oleirmahasiswa dan masvaralcat [ndonesia pecia ta-hun 1998, sc:liingga tcrjaclinya pcr"gantirn kepc-n.rirnpinan clari l3apak Jcndral Socharto kcpadatsapak U. .1. tlabibi. Dcmonsir:isi icrscbui jugaatnan dan ticiak ada lhsilitas Llltilln yang ilirusakolch pendemo cian tidak ada kckcrasan yangdilakukan olch dcrnonstrans baikmasy,arakatumullr rnauprlr) rtrahasisr,l a.

Sc.iak sra Relormasi cicrnonstrasi suclahmcnjadi panrlangan Lllnrrrri clan tidak asirrg iagi.semua pihak mcliikukan c"lcmonstrasi rii tiepanumum daiarn mcnyampaikan pcnitapatrlya, se-perti dilakurkan olch gunr dan pc,iabat pcnrcl'in-tah. Untuk rncnyampaikan aspirasi/keinginanataupun tujuannya mcrcka sanipaikan nteialuidemonstrasi^ Penderno terscl:r.it acla pihak yangmemang serius karena permasalahan tersebutada hubungannya dengan cliri mcreka, tetapi adajuga yang teriadi -sebagaimana kita ciengar mela-lui media electronik para pendemo bayaran. Ka-rena mereka yang meiakukan dornonstrirsi tersc-but rnendapatkan bayaran bcradasarkan pe-sanan.

Demonstrasi dijadikan kegiatan politik un-tuk menyampaikan kcpentingan pihak tcrtcntu.Pelaku dernonstrasi selairr pcgarv;ii ncgcri clanguru sebagairnana pcnullis sar.npaikan tli aias.dcmonstrasi .luga dilakukan olch masyarakatumunl, Ormas, Mahasiswa, dan pcngurus scri*kat pekerja/scrikat buruh. Demonstrasi tersebutada yang dilakukan di kantor Pcrrerinrah, Swas-ta, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat baik di

Danuali

Pusat mauprin di daerah. Demonstrasi tctsebutdilakLrkan dcngar-r alasan hak asasi manusia sertakebcbasan ntengcmukan pendapat di mukauururn sebagaimana dirumuskan dalarn Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemer-dekaan Mcu5,a11pnikan Pendapat di Muka U-Il1u11i.

Keincrclekaani nrenyarnpaikan pendapat.rcial,',,ir irali setiap warga negara urtuk menyam-parkan pikiran dengan iisan, tulisan, dan seba-gainya secara bebas dan bertanggung jawab se-sr.rai dengan kctentuan peraturan pemndang-un-dangan yang berlaku. sebagairnana dimmuskandalam Pasal I ayat (1) Undang-Undang Nomor9 Tahun 1998.

Di dalam Pasal 2 Urrdan_u-Undang Kemer-dekaan Menyanrpaikan Pendapat di Muka U-lnunl terse[:ut merumuskan, bahwa: "setiapwarga negara, sccala perorangat-l atau kelom-pok, bctras mcnyampail<an pcnclapat sebagaiperwu.judatr hak dan tanggung jarvab berdernok-rasi clalam l<ehiclupan belmasyarakat, berbangsa,dan bcrncgara. Penyampaian pcndapat di mukaurnum dilaksanakan sesuai dengan ketentuanunciang untlang ini".

Paclii urnur:rnya dcmonstrasi yang dilaku-iran olc:h para dcrnonstran tcr"jadi kericuhansanrpai tt'r'jadi pengrusakan terhaclap pasilitasrumLrm dan kekcrasan baik terhadap pendemornauprln aparat yang berlugas mengawasi parapihak yang rnelakukan dcrronstrasi terscbut. Se-lain pcngrusal<an dan kckcrasan yang terjadi,cienionstrasi tci:scbut membuat kemacctan lalulintas" l(ondisi rnacet tcrsebut membuat masya-rakat tcrganggu untuk rnencapai tujuan rnereka.

Mahasisr,i.,a sciaku kaum intclektual jr,rga

melakukan demonstlasi dalam mcnyarnpaikanpendapatnya terhtrdap kinerja pemerintah yangdianggap tidak pro rakyat. Bcgitu juga guru, pe-gawai pemerintah melakukan demonstrasi da-lam meminta apa yang rnenjadi keingiilananmerekzi. Kondisi demonstrasi yang dilakukanoleh mahasisr,va yang mcnimbulkan kericuhanrlan pcngrusal<an jr"rga akan mcrusak citra maha-siswa scbagai kaurn intclehtual yang harusny,a

I Kemerdekaan (kata benda) /kebebasan di saat seseorangmendapatkan hak untuk mengendalikan dirinya sendiritanpa campur tangan orang lain dan atau tidak bergantungpada orang lain lagi .https://id.wikipedia.orglwiki,{Ha-laman_Utama tanggal 18 Desember 20i5

-

Page 4: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurnal Lex Libram, VoL II, No. 1, Desember 2015' hal. 257 - 277

punya ide ataupun pendapat sesuai ilmunya te-

tapi juga menimbulkan kemsuhan. Kerusuhan

tersebut mungkin bukan tnahasisrva yang mela-

kukannya. Tetapi karena kurang jclinl'a penga-

wasan yang dilakukan oleh mahasiswa yang

melakukan demonstrasi tersebut bisa-bisa mere-

ka ditunggangi oleh orang-orang yang tidak ber-

tanggungj awab sehingga terj adi kericuhan.Para pihak yang melakukan demonstrasi

berpendapat hak setiap orang untuk menyam-paikan pendapatnya dimuka umum. Tetapi para

demonstrans tidak mempertimbangkan hak

orang lain yang terganggu akibat detnonstrasi

yang mereka lakukan. Sebetulnya kita juga pri-hatin dengan demonstrasi yang dilakukan ma-

syarakat khusus para pekerja, karena yang di-tuntut masih sebatas aturan yang berlaku. hanya

saja kurang strategi sehingga ada pihak lainyang terganggu.

Permasalahan pekcrja drjadikan kegiatan

politik dalam Pilkada, sasaran empuk untukmendongkrak suara calon dengan menjanjikankenaikan upah minirnum untuk para pekerja di

wilayah tersebut. Pada tahun 2011 upah mini-mum di Bekasi ditetapkan oleh Dewan Pcngu-pahan sesuai keinginan organisasi pekerja, akan

tetapi Apindo menolaknya dan tidak setuju ter-

hadap penetapan bcsaran upah minimltm sesuai

tuntutan organisasi pckcrja, sehingga penolakan

tersebut dilakukan oleh Apindo dengan nlenga-jukan gugatan ke PTUN. Untuk mencapai tuju-annya serikat pekerja/serikat buruh beserta para

pekeda di Bekasi melakukan demonstrasi besar-

besaran dengan memblokir jalan tol sehingga

terladi kemacetan ditnana-mana. Namun dalam

kondisi deniikian Pemerintah tidak bisa berbuatapa-apa.

Pada tahun yang sama serikat pekerja/seri-kat buruh di Jakarta juga menuntut upah mini-mum sejumlah Rp.2.200.000,-/bulan" Dan hal

ini dikabulkan oleli Pemerintah Provinsi DKIJakarta, pada hal pada tahun tersebut hasil sur-

vey Kebutuhan Hidup Layak (KHl-) masih di

bawah Rp1.800.000,-.Kemudian serikat pekerja/serikat buruh

melakukan demonstrasi kembali secara besar-

besaran, mereka menuntut upah minimum dan

dihapuskannya perjanjian kerja waktu terlentu/outsourcing. Tetapi apa yang dituntut pekerja

seperti angin lalu. karena sampai saat ini masa-

260

lah perjanjian kerja rvaktu tertentu dan outsour-cing trdak hilang dan tetap diberlakukan kepada

pekcrja oleh pihak pengusaha. Tanggal 24 No-vember 2015 sampai dengan tanggal 28 Novem-ber 2015 yang lalu para pekerja dan serikat pe-

kerja melakukan demonstrasi kembali dan tuntutpara demonstlans rnasih masalah upah mir-ri-

murn dan menolak Peraturatr Pemcrintah Nomor78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Kondisi para pckerja yang dipekerjakandengan sistem perlanlian kerja waktu tettentuPKWT, disan-rping upahnya bermasalah ada ju-ga hak-hak pekerja yang sudah diatur dalam pe-

raturan pentnclan g-undan gan yang bcrl aku tidakdiberlakukan oleh pihak pengusaha sepcrti overtime, Jamsostek dan pengobatan. seda pemutu-san hubungan kerja/phk tanpa prosedur dengan

alasan PKWT suclah berakhir. Di dalam proses

perekrutan pekerja, pada umutnnya pengusaha

menerima pekerja ada yang tnelalui perusahaan

lain, tetapi ada juga yang di terima langsung

oleh perusahaan yang mempckerjakan tenaga

kerja terscbut. Dan upah mirrimum menjadikanstandar waiib bagi pengr-rsaha dalatn menghargaijasa pckerja meskipun masa kerja para pekerja

tersebut stidah di atas l0 tahun.Pelaksatraan demonstrasi yang dilakukan

serikat pekerja/serikat bun-rh dcngan memaksapckerja diperr.r-sahaan lain untuk rnengikutinya.kondisi demikian metnbuat kcgaduhan antarapenderno dcngan satpam dipcrusahaau lainyang melllang punya kewajiban untuk me-njaga

keamanan dipcrusahaan tcmpat dia bekcrja.

B. Pembahasan NlasalahSebagaimana dirumuskan dalam alinca kc

empat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

bahwa:" Pemerintahan Negara Indonesia melin-dungi segenap bangsa Indonesia dan seluruhtumpah darah lndonesia dan untuk memajukankesejaliteraan umum, mencerdaskan kehidupanbangsa dan ikut ntclaksanakan ketcrtiban drtniayang berdasarkan kcmerdekaan, perdarnaian

abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah ke-

merdekaan Kebangsaan Indonesia dalam sualu

Undang-Undang Dasar Negara Indonesia".

1. Tentang DemonstarsiKemerdekaan berserikat dan berkumpul.

mengeluarkan pendapat pikiran dengan lisan

Page 5: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yang Dilakukan oleh serikat Pekerja/serikat Buruh, Berdasarkan uu...

dan tulisan ditetapkan dengan undang-undang,sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 28 Un-dang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya NegaraIndonesia ialah Negara Kesatuan.yallg berben-tuk Republik dan Kedaulatan berada ditanganrakyat dan dilaksanakan menurut Undan_q-tJn-dang Dasar. Dan Negara Indonesia adalah Nc-gara Hukum, sebagaimana dirumuskan daiarnPasal I Undang-Undang Dasar 1945.

Negara hukum yang dikembangkan bukanlaitabsoltrte rechtsstaat, r-nelainkan derttoc,ral isc'herechtsslaat (negara hukum yang demokr.atis).Konsekuensi negara hukum yang demokratisadalah adanya supremasi konstitusi sebagai ben-tuk pelaksanaan demokrasi. Akan tetapi, lebihdari sctengab abad kernerclckaan, pembangunansistern hukum nasional belum juga selesai. Isti-lah "belurn selesai" dirnaksud adalah bagaimanamenjadikan negara hukum itu sebagai organisasiyang secara substansial mampu menjadi rumahyang menyenangkan, menycjahterakan, danmernbahagiakan bangsa Indonesia. Hukurn itudiciptakan bukanlah sernata-mata untuk lnenga-tur, tetapi lebih dari itu, untuk mencapai tujuanluhur" yakni keadiian, kebahagiaan, dan kese-jahteraan rakyat. (Saqipto Rahardjo,2003)2.

Pada zaman orde baru banyak orans me-nilai kalau di Indonesia tidak ada kebebasan. halini pcrnah Penulis rasakan sewaktu di Belgia.Mereka menyatakan kalau Pemcrintah Indone-sia melanggar I'lak Asasi Manusia karena tidakbebas mcngemukakan pendapat di rnuka urnurrdan tidak bcbas mendiril<an organisasi pcke{a.Saat itu penulis rnclihat kondisi masyarakat diBelgia yang bebas melakukau dcmonstrasi da-lam mcnuntLrt lraknya, meskipun hal terscbut ha-nya dilaktrkan olch sekclompok orang. Dan pc-nulis melihat kondisi demonstrasi yang mcrekalakr"rkan terscbut sangat aneh clan ticlak nlcnarikbagi pcnulis. 11iu11ul'l hal tcrsebLrt scl<arang tcrja-di di negara kita tercinta ini.

Di dalant Pasal 28 Undarig-Unclang Dasar1945 dirumuskan, adanya kebcbasan berserikatdan berkumpul, mcngeiuarkan pikiran dcngan

lisan dan tulisan dan sebagaimana ditetapkanundang-undang. Pada zamarL orde baru kebeba-san tersebut diatur khususnya pekerja yang akanrnelakukan mogok kerja. Setiap pekerja yangakan mclakukan demonstrasi harus terlebih da-hulu rnendapatkar-r izin dari Panitia PenyelesaianPerselisihan Perbun.rhan Daerah/ P4D"'1. Selarnayang penuiis kctahui tidak pernah Panitia Pe-n1,e lesaian Perscl i sihan Pcrhunrhan Daerah/P4Dmemberikan izin kepada para pekerja afaupunserikat pekelja untuk rnelakukan demonstrasi.

Justru jika terdapat surat pennohonan izindemonstrasi yang diajukan oleh serikat pekerjaataupun pekerja kepada Panitia Penyelsaiatr Per-selisihar-r Perbun-rhan Daerah, menjadi kerja ke-ras perlerintah urrtuk scgera mcnvelesaikan ma-salah para pcker"ja tersebut. Seliingga para pe-kerja tidak lnelakukan dernonstrasi.a Akan tetapijika tuntutan pekerja atau tuntutan serikat peker-ja berlebihan dan tidak ada aturan hukumnya,maka perncrintah akan memberikan pcngertiandan prosedur yang hams dilakukan. Jika pekerjaatauputl serikat peketja tetap melakukan de-trronstrasi, maka mereka akan mendapatkansanksi.

Proses pcmbentukan serikat pekerja di za-rnan orde baru diatur dalam Keputusan MenakerNomor 438, yaitu bagi para pekerja yang akanmembcntuk serikat pcker.fa persyaratan utamaharus clisetujui oleh para pekerja dipemsahaantcrsebut se.jumlah 50% ditambah satu dari jurn-lah pekerja yang ada di per-usalraan dimaksud.Scbelum dilakukan pembentnkan scrikat peker-ja, pemcrintah dan perangkat organisasi pckerjamernberikau pcngarahan tcntaug hak dan kewa-.jiban rnercka serta proscdur pcrnbcntukannya,

Dcngan bcrubahnya sistcm pcmerintahandari zarnan Orclc Baru ke zaman refbrmasi, ma-syarakat merasa bcbas yaitu dibcrlakukannyaUndang-Undarrg Nornor 8 Tahrm 1998 tcntangKemcrdekaiin Mcnyampail<an Pendapat di Mu-ka Urnum dau Undang-t.lndang Norlor Zl Ta-

3 Diatr-rr dalarn Unclang-Undang Nontor 22 Tahun 1957tentang Penyclc:saian Perselisihan Perburuhan.

' Unluk rasa atau clemon,ytrasi ("derno") aclalah sebuahgerakan protes yang dilakukan sekr-rrnpulan orang dihadapan ulrutll. https://id.wikipedia.org,'rvikiiUnjuk rasa.18 Desernber 2015. Di dalam Kauus baliasa Indonesia.clcuronstrasi ialah pcrnyataan protes yans clikenrukakansecara mass.il; Pranala (/irif,):http:,,ikbbi,ueb,id demons-trasi,i 8 Desember' 20 [ 5.

- Garr.rda Eko, Pernbangunan Sistem l{ukum berkea<iilan.dalam Pr"rstaka Memahar.ni Hukum dari konstrLrksi santpaiLnplen.rentasi editor Salya Arinanto dan Nir.ruk TriyantiAr, KurnpLrlan Tulisan dalaur N4ernpcringati zl0 TahunZudan Arif Fal<ullah, Penerbit Radjatvali Pers, .lakarta2009" hal. 7.

Page 6: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurn$l Lex Librum, Vol, II, No. 1, Desember 2015, httl, 257 - 277

hun 2000 tentang serikat pekerja/serikat bumli,pembentukan organisasi p*kerja ctr-kt4: nrudah

hanya lC orang tena-ga kerja darr bisa dibentukdimana -saja. Selanjutnya dapat mencatatkan i1a-

ma organisasi terselrut ke instansi pemerintah

yang bertanggungi awab dibi dan-s ketena gakerj a -

an.

Selanjutn,va prosedur mogok kerja yang

akan dilakukan olch pekerja matlpun serikat pe-

kerja/serikat buruhs diatLrr dalanr Prsrl 137 Un-dang-Undans Nonror 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagal<erjaan, bahwa, "Mogok keria sebagai

hak dasar pekerja/br-u:rih dan serikat pekerja/

serikat bun:h dilakukan secara sah. teriib, clan

damai sebagai akibat gagalnya pentndingatr"''Bagi pcker;a/buruh iianiatau ser:ikat pcker-

jalserikat bunrh yarrg beritiaksr"rd rnengaiak pc-

kerja/buruh lain nntuk mogck kerja pada saat

mogok kerja ber:langstlng diiakukan dengan ti-dak melanggar hrlkum^ Pekcrjalbul'uh 1'arig clia-

jak rnogok kerja sebagaitnat:a elirnaksucl dalam

ayat (1), dapat r:remenuhi atalt tieir-rk trieir:entthi

ajakantersebut" diattir dalara Pas:ri 1l$ {-Indar:g-

Undang Nomor 13 T'ahun 20()3 t*rltarig K';tena-gakerjaan.

Pelaksanaan mogok keqia hagi pekerjaihLt-

ruh yang bekerja pada p*rusahaatr ,vang nrela-yani kepentingan ulnuir darriata* penlsaha;ri'i

yang jenis kegiatanrrya merLbaha,vakan kescla-

rnatan jiwa manusia dialur sedernikiair n-lpe se-

hingga tidak r-ncngganggu ke;rentingan urnttllldan/atau rneml,-:aha.va.kan kq-selamalau iii"a.n.g

lain, sebagaiinana ciintmuskan dalain Pasal 139

Undang-Undang lolouror 1-i Tah.rrn 2.LXi-] t':ntang

Ketenagakeriaan"Solidaritas inogok kerja 1.'ang peraah rlila

kukan oleh dokter terhadap rekannYa ;r'ar:g dipu-tuskan pidana, tindakan para dokter tersel:ut me-

langgar Pasal 139 Undang-Undang Ketenaga-kerjaan jo. Pasal 5 Peraturan N4enteri Tenaga

Kerja f{omor: KEP" 232/h'IE}{12$03 TentangAkibat Hukum N'togok Keri:r Yang Tidak

s Serikat Pekeljaiscrikat fJr"rrr-rh ialah oiganisasi -1'a-ng di-

bentuk dari, oleh dan untuk pekerlaibuluh traik di pc-

rusahaan InaripLln Ci iuar pcrlrsahaan. yang b*sil'at, hebas,

terbuka. rnaldiri, denl1rkra-si, dan berlirn ggtl n g -i

a-ra' a'b r:u-

na mempeljuangkan, ntembela. serta rlelindungi hak dan

kepenti n gan pekerj aiburuh serta mett il.t gkatkar, ke se-j ahtc-

raan peker,iaiburuh dan keir.lalganl'a. Pasa,l i e1'at (i) Un-

dang-Undang Ncrnor 2l TallLrn 2000 tentang Serikat

Pekerj a/Serikat B Lu'uh.

262

Sah. Berdasarkan hal tersebut pekerja tidakberhak untuk mendapatkan upah selama me-lakukan mogok kerja. Dan apabila mogok ker-ja tersebut dilakukan sampai dengan 5 (lima)hari maka pekerja dianggap mengundurkan diri.Untuk kategori mengundurkan diri terpenuhi

apabila pengusaha sudah melakukan 2 kali pe-

manggilan secara patut.Berdasarkan Pasal 140 Undang-Undang

Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagaker-jaan, mengatur proses pelaksanaan mogok kerjayang diakui oleh peraturan perundang-undanganyang berlaku, diantaranya harus memenuhi per-

syaratan yaitu :

(1) Pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat

buruh wajib memberitahukan secara ter-tulis kepada pengusaha dan instansi yang

bertanggung jawab di bidang ketenaga-

kerjaan setempat sekurang-kurangnyadalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sebelum

mogok kerja dilaksanakan;(2)Pemberitahuan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) sekurang-kurangnya me-muat:a. waktu (hari, tanggal, danjam) dimu-

lai dan diakhiri mogok kerja;b. tempat mogok kerja;c. alasan dan sebab-sebab mengapa ha-

rus melakukan mogok kerja; dan

d. tandatangan ketua dan sekretaris dan

/atau masing-masing ketua dan sek-

retaris serikat pekerja/serikat buruhsebagai penanggung jawab mogokkerja.

(3) Dalam hal mogok kerja akan dilakukanoleh pekerja/buruh yang tidak menjadianggota serikat pekerja/serikat buruh.maka pemberitahuan sebagaimana di-maksud dalam ayat (2) dilanda tanganioleh perwakilan pekerja/buruh yang di-tunjuk sebagai koordinator dan/atau pe-

nanggung jawab mogok kerja.(4) Dalam hal mogok kerja dilakukan tidak

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

maka demi menyelamatkan alat produksidan aset perusahaan, pengusaha dapat

mengambil tindakan sementara dengan

cafala. melarang para pekerja/buruh YarLg

mogok kerja berada di lokasi kegia-

Page 7: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yong Dilakukan oleh serikat pekerja/sefikat Buruh, Berdasarkan Il(J ...

tan proses produksi; ataub. bila dianggap perlu melarang peker-

ja,/buruh yang mogok kerja berada dilokasi perusahaan

Instansi pemerintah dan pihak perusahaanyang menerima surat pemberitahuan mogok ker-ja sebagaimana dimaksud dalarn pasal 140 wa-jib memberikan tanda terima. Sebelum dan sela-ma mogok kerja berlangsung, instansi yang ber-tanggung jawab di bidang ketenagakerjaan wa-jib menyelesaikan masalah yang menyebabkantimbulnya pemogokan dengan mempertemukandan merundingkannya dengan para pihak yangberselisih. Kondisi di lapangan rumusan pasaldimaksud tidak dilaksanakan oleh instansi dibi-dang ketenagakerjaan maupun pihak pengusaha,meskipun rumusan pasalnya bersifat wajib. A-kan tetapi wajib yang dimaksud tidak diberikansanksi hukumnya terhadap pengusaha maupunpejabat yang bertugas di instansi pemerintahyang bertanggungjawab di bidang ketenagaker-jaan. Sikap pemerintah yang mendiamkanperrnasalahan pekerj a bisa terjadi pengrusakan,tetapi ada yang berjalan secara damai.

Jika demonstrasi dilakukan sesuai rumu-san Pasal 137 Undang-Undang Ketenaga kerja-an, polisi tidak boleh membuabarkan pekeqjadengan alasan Undang-Undang Nomor 9 Tahun1998.

SelanjLltnya dalam hal penrndingan seba-gaimana dirnaksud dalam pasal 140 ayat (2)menghasilkan kesepakatan, maka hams dibuat-kan perjanjian bersama yang ditandatanganioleh para pihak dan pegawai dari instansi yangbertanggung jawab di bidang ketenagakerjaansebagai saksi. Apabila perundingan sebagaima-na dimaksud dalam ayat (2) tidak menghasilkankesepakatan, maka pegawai dari instansi yangbertanggung jawab di bidang ketenagakerjaansegera menyerahkan masalah yang menyebab-kan terjadinya mogok kerja kepada lembaga pe-nyelesaian perselisihan hubungan industiialyang berwenang.

Dengan berlakunya Undang-Undang No-mor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian perse-lisihan Hubungan Industrial rumusan pasal di-maksud tidak dapat dilaksanakan. Justru para pi-hak atau salah satu pihak yang mengajukan gu-gatarl ke Pengadilan Hubungan Industrial. Se-lanjutnya berdasarkan kesepakatan atas dasar

perundingan antara pengusaha dengan serikatpekerja/serikat buruh atau penanggung jawabmogok kerja, mogok kerja dapat diteruskan ataudihentikan untuk sementara atau dihentikan sa-ma sekali.6

Dengan adanya undang-undang kemerde-kaan menyampaikan pendapat di muka umumpara demonstrans ada yang melakukan demons-trasi menutup jalan tol, melakukan kekerasandan merusak fasilitas ulnum. Tindakan demons-trans tersebut sudah keliru dalam menafsirkankebebasan menyampaikan pendapat di mukaumum sebagaimana dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemer-dekaan menyampaikan Pendapat di Muka U-mum. Karena ada hak orang lain yang tergang-gu sefia terdapat kerugian akibat terladi pengru-sakan dan kekerasan yang dilakukan oleh parademonstrasi tersebut.

Sehingga para demonstrans serikat pekerjasudah melanggar Pasal 140 Undang-UndangKetenagakerjaan, Undang-Undang Nornor 9 Ta-hun 1998 sefta melanggar Undang-Undang No-mor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.Di dalam Pasal 1 ayat (l) Undang-Undang No-mor 39 Tahun 1999 tentang HAM merumuskan:

"Hak Asasi Manusia adalah seperangkathak yang melekat pada hakikat dan keber-adaan manusia sebagai makhluk TuhanYang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung ting-gi dan dilindungi oleh negara, hukum danPemerintah, dan setiap orang demi kehor-matan serta perlindungan harkat dan mar-tabat manusia".

Selanjutnya dalam Pasal I ayat (6) meru-muskan:

"Pelanggaran hak asasi manusia adalahsetiap perbuatan seseorang atau kelompokorang termasuk aparat negara baik dise-ngaja maupun tidak sengaja, atau kelalai-an yang secara melawan hukurn mengura-ngi, menghalangi, membatasi. dan ataumencabut hak asasi manusia seseorangatau kelompok orang yang dijamin olehuudang-undang ini, dan tidak men<lapat-kan, atau dikhawatirkan tidak akan mem-

6 Pasal l4l ayat (5) Undang-Undang Nornor l3 Tal:un2003 tentang Ketenagake{aan,

Page 8: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

,lurnal Lex Lihrum, Vol, II, No.

peroleh penyelesaian hukum yang adil danbenar, berdasarkan mekanisme hukurnyang berlaku".Di samping melanggar Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999, dernonstrans ju_ea me-langgar Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapatdi Muka Umum diantaranya.

Pasal 1 ayat (l) Undang-Undang Nomor 9

Tahun 1998 memmuskan:"Kemerdekaan menyarnpaikan pendapatyang dimaksud dalam Undang-UndangNomor 9 Tahun 1998 adalah hak setiapwarga negara untuk menyalnpaikan piki-ran dengan lisan, tulisan. dan sebagainyasecara bebas dan bertanggung jawab sesu-ai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya padaayat (3) merurnuskan tentang unjuk rasaatau Demonstrasi adalah kegiatan yang di-lakukan oleh seorang atau lebih untuk me-ngeluarkan pikiran dengan lisan, tr-rlisan,dan sebagainya secara demonstratif di mu-ka umum".

Di dalam Pasal 3 Undang-Undang Nonior9 Tahun 1998 rnerumuskan bahwa: "Kemerde-kaan menyampaikan pendapat di muka umumdilaksanakan berlandaskan pada" :

a. asas keseirnbangan antara hak dan kewa-

asas musyawarah dan mufakat;asas kepastian hukum dan keadilan;asas profesior-ralitas, danasas rnanfaat,

Pemerintah mernberlakukan Undang-Lh-dang Nomor 9 Tahun 1998 dengan tujuan pe-ngaturan tentang kemerdekaan menyampaikanpendapat di muka umum adalah :

a. mewujudkan kebebasan yang bertang-gung 1'awab sebagai salah satu petraksa-naan hak asasi manusia sesuai denganPancasila dan Undang-Undang f)asar1945;

b. mewujudkan perlindungan hukum yangkonsisten dan berkesinambungan dalammenjamin kemerdekaan menyampaikanpendapat:

c. mewujudkan iklim yang kondusif ba-ei

I, Dcse mber 2Al S, h{!1. 257 - 277

berkernbangnya partisipasi dan kreativi-tas sctiap warga negara sebagai perwuju-dan hak clan tanggung jawab dalam kehi-dupan berdernokrasi;

d. menernpatkan tanggung jawab sosial da-lam kehidupan bcrmasyarakat. berbang-sa, dan bernegara, tanpa mengabaikankepentingan perorangan atau kelompok.T

a. Hak dan Kewajiban DemonstransDi dalarn Undang-Undang Nomor 9 Ta-

hun 1998 tentang Kemerdekaan MenyampaikanPendapat di Muka Urnum, diatur hak dan kewa-jiban pendemo agar demonstras dapat melaku-kan aktifitasnya dengan tidak n-rerugikan pihaklain. Sebagaimana dimmuskan dalam Pasal 5

Undang-Ljndar"rg Non.ror 9 Tahun 1998 bahwa:"Warga negara vang menyampaikan pendapat dimuka umurn berhak untuk :

a. rnen-eeiuarkan pikiran secara bebas;b. memperoleh perlindungan hukum.

Di samping liak pcnderno ada juga kewaji-ban penderno yang wajib dilaksanakan sebagai-mana dirumuskan dalam Pasal 6 lJnclang-lJn-dang Nornor t) T'aliun 1998 yaitn:" Warga ne-gara yang menyarrpaikan pendapat di mukaulrum berkcwaiiban dan bertanggung jawab un-tuk:

a. rnenghonnati hak-hak dan I<cbebasanorang lain;

b. menghormati aturan-aturan moral yangdiakui un-urm;

e. mentaati hukum dan ketcntuan peraturanperundang-unc1 an gan yang bcrl aku;

d. menjaga clan menghormati kealnanandan kctcr-tihan unrurnl clan

e. mcnjaga kcutuhan persatuan dan kesatu-an bangsa"

Di dalam penyan-rpaian pendapat di mukaumum masyarakat juga berhak berperan sertaikut bertanggungjarvab untuk berupaya agar pe-nyampaian pcnd;rpat rli muka untunl dapat ber-langsung secara altiiltl, tertib. dan darnai (rumu-san Pasal 8 lJndang-Undang Nonior 9 Tahun1998 tentang Kernerdekaan Penyampaian Pen-dapat di Muka Umum"

Agar hak dan kewajiban tersebut dapat di-laksanakan -sebagairilana dirumuskan dalani pe-

' Pasal 4 Undang-L,ndang Nomor 9 Tahun 1998 tentangKenrerdekaan Menl,ampaikan Pendapat dinruka Umum.

b.c.

d.e.

Page 9: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yang Dilakukan Oleh Serikat PekerjdSerikat Buruh, Berdasarkun UU ...

raturan perundang-undangan yang berlaku, dila-kukan pengawasan terhadap demonstrans olehpetugas, sesllai Pasal 7 Undang-Undang l-rlomor9 Tahun 1998 bahwa:" Dalam pelaksanaanpenyampaian pendapat di muka umum olehwarga negara, aparatur pemerintah berkewaji-ban dan bertanggung jawab untuk :

a. melindungi hak asasi manusia;b. menghargai asas legalitas;c. menghargai prinsip praduga tidak bersa-

lah; dand. menyelenggarakan pengamanan.

b. Bentuk-Bentuk dan Tata Cara Penyam-paian Pendapat di Muka Umum

Setiap orang yang akan melakukan pe-nyampaian pendapat di muka umurl (sebagai-mana dimmuskan dalam Pasal 9 Undang-Un-dang Nomor 9 Tahun 1998) dapat dilaksanakandengan berbagai bentuk diantaranya:

a- unjuk rasa atau demonstrasi;b. pawai;c. rapat umum; dan ataud. mirnbar bebas.

Penyarnpaian pendapat di muka ulnum se-bagaimana dimaksud dilaksanakan di tempat-tempat terbuka untuk utnum, kecuali :

a. di lingkungan istana kepresidenan, tem-pat ibadah. instalasi militer, rumah sakit,pelabuhan udara atau laut, stasiun keretaapi, terminal angkutan darat, dan obyek-obyek vital nasional;

b. pada hari besar nasional.Pelaku atau peserta penyampaian penda-

pat di muka umum sebagaimana dimaksud da-lam ayat (1) dilarang membawa benda-bendayang dapat membahayakan keselamatan umum.

Di dalam Pasal 10 Undang-Undang No-mor 9 Tahun 1998, Penyampaian pendapat dimuka umum wajib diberitahukan secara tertuliskepada Polri oleh yang bersangkutan, pemim-pin, atau penanggung jawab kelompok. Pembe-ritahuan dimaksud selambat-lambatnya 3 x 24(tiga kali dua puluh empat) jam sebelum kegia-tan dimulai telah diterima oleh Polri setempat.Pemberitahuan secara tertulis sebagaimana di-maksud dalam ayat (l) tidak berlaku bagi kegia-tan ilmiah di dalam kampus dan kegiatan kea-gamaan.

Surat pemberitahuan sebagaimana dirnak-

Danuati

sud dalam Pasal 10 ayat (l) memuat :

a. maksud dan tujuan;b. tempat, lokasi, dan rute;c. waktu dan lama;d. bentuk;e. penanggungjawab;f. nama dan alamat organisasi, kelompok

atau perorangan;g. alat peraga yang dipergunakan; dan atauh. jumlah peserta.

II. Tentang Upah minimumUpah adalah hak pekerja,/bunrh yang dite-

rima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagaiimbalan dari pengusaha atau pemberi kerja ke-pada pekerja/buruh yang ditetapkan dan diba-yarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepa-katan, atau peraturan perundang-undangan, ter-masuk tunjangan bagi peke4aiburuh dan kcluar-ganya atas suatu pekerjaan danlatau jasa yangtelah atau akan dilakukan.s

Negara Indonesia adalah Negara Hukum,yang mengandung pengertian bahwa Negara [n-donesia adalah Negara yang menegakan Supre-masi Hukurn untuk menegakan Kebenaran danKeadilan, dan tidak ada kekuasaan yang tidakdapat dipertanggungjawabkan (Akuntable) da-lam rangka mewujudkan cita-cita luhur. Pem-bentukan Konstitusi Negara Kesatuan RepublikIndonesia seperti yang tercantum dalam Pembu-kaan (Mukadimah) UUD Republik IndonesiaTahun 1945 beserta Perubahannya, pada alineake-4 yang menyatakan :

"Kemudian dari pada itu untuk memben-tuk suafu Pemerintahan Negara Indonesiayang melindungi segenap Bangsa Indone-sia dan seluruh Tumpah Darah Indonesiadan untuk memajukan Kesejahteraan U-mum, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.dan Ikut Melaksanakan Ketertiban Duniayang berdasarkan Kemerdekaan, Perda-maian Abadi dan Keadilan Sosial."

Selanjurtnya untuk mewujudkan cita-citamemajukan Kesejateraan Umum dalam arti me-ningkatkan taraf hidup rakyat pada umumnl,a

8 Darwati, Perlinclungatr Hukum Tenoga Kerjct Indones:u(TKI), Jakarta: Cintya Press, 2015, hlm. 36 sebagairra:adirumuskan dalam Pasal I angka 30 Undang-U:'.CangNomor l3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerlaan.

Page 10: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

,furntl Lex l.ibrun, l/o!. II, No. I.l)asetnher"20!5, hsl,257 _ 277

dan taraf hidup peker-fa pada khusllsuva. [_in_dang-Undang Dasar Ncgara Rcprrblik Irrdoncsiadalam Pasal 28 D ayar (2) telah mcnegaskan"setiap orang bcrhak untuk bekeria serta menCa_pat irnbalan dan perlakuan yang adil clan layakdalam hubungan kerj a,'.

Untuk memenuhi amanat Kon-stign5i 6ir_tas, Pemerintah telah menetapkan berbagai pro-duk hukurn di bidang ketenagakerjaan diantara_nya: (I) Kebijakan pengupa_han antara iain yangmengatur tentang pengupahan sebagaimana di_rumuskan dalam Undang-Unclang Nomor 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. pe_raturan Menteri T'enaga Keria Nornor: Fer_01/MEN/I999 tentang Upah minimurn jo peraturanMenteri Tenaga Kerja Nomor: pfn_tT/MEN/VIII/2005 tentang Komponen pelaksanaan Ta_hapan Hidup Layak yarrg suclah diperbaharuidengan Peraturan Mcnteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Nomor 13 Tahun 2Al2 ientangKomponen dan Pelaksanaan Tahapan Hidup [,alyak.

Sistem pengupahan yang dijalankan olehPemerintah dan menetapkan tentarrg pengaturanUpah Minimum seperti yang eliatur dalar.n pasal88 Ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan yallg nleltetapkanbahwa Pemerintah mengeluarkan Fcraturan tcn_tang Upah Minimum berdasarkan Kcbu{ulranHidup Layak (KHL) clan dengan mcnrperhati_kan Produktivitas clan pertumbuhan Ekonorniagff Penjabaran Kebutuhan FticlLrp Layak(KHL) dapat terlaksana, rnaka selanjutnva pe-merintah telah mernbcrlakukan freratr_riiln N..{cn.teri Tenaga Kerja dan Transmigarasi Nomor.Per - 13 Tahun/2012 tentang Komponen dan Fe-laksanaan Tahapan pencapaian Kebutuhan Hi_dup Layak.

Pemerintah ruenetapkan upah minimumsebagaimana dimaksud rialaur paial gg ayat (3)

luruf a Undang-Undang Ketenagakerjaan ber-dasarkan kebutuhan hidup layak rlan clenganmemperhatikan produktivitas clan pertumbirhanekonomi. Kebutuhan Hiclup La-vak iKHl_ yaitustandar kebutuhan yang harus dipemrhi oleh se-orang pekerjaiburuh lajang untuk dapat hiduplayak baik secara fisik, non fisik dan sosial un_tuk kebutuhan hidup saru bulan pasal I ayat (l)Peraturan Menteri i"nugu Kerja dan Transmig-rasi Nomor. Per - l3 Tahun,120l2 tentans Kcm-

266

ponen dar: Pelai<sanaan Tahapan pencapaianKehrrtuhan tlitlup Layak sebelLrmnya diatur da-lanr Peraturan Mcnter.i Tenaga l(e{a dan Trans-migrasi Republik lnclonesia Nornor : pER_17lI\4El,riVIII/2005 .

Kfll. scbagai rlasar dalam penctapan upahminirrum merupakan peningkatan clari Kebutu_lian Hidup Minimum (KHM). Dengan perkem_ban_ean teknolcgi dan sosial ekonomi yung p._sat, timbul pernikiran bahwa kehidupan Hdrppekerja berdasarkan kondisi,,minirnum,' perludiubah rncnladi Kebutuhan Hiclup Layak(KHL).

_ Se'nagai pclaksanaan dari pasal g9 ayat (4)LfU No. I3r'2t)03 tentang Ketenagake.iuu,l -ulukonrponen serta pclaksanaan taltapan pencapai_an kebutuhan hidr-rp layak sebagaimana diaturderrgan Keputnsan Vlenteri Tenaga Kerja No_mor: 8l/Mllli/1995 telah diubah dan disesuai_kan melalui Feraturan Menteri Tenaga Kerjadan Transrnigra"si Republik Indonesia Nomoi :

PER- I TiVIirlii VIII/2005 tentang Komponendan Pelaksanaalt Tahapan pencapaian Kebutu_han I-lidup l.ayak selanjutnya clilakukan peroba_han kr:rnbali bcrdasarkan hasil penelitiai dari g(delapan) Provinsi.

Pcncrapan r_rpah nrinitllilrn mcnggunakan46 (enrpat puluh cnant) kourponcn I(UL yangtenluat dalain Pcraiuran Mcnteri Tcnaga Kcriadan T'ransniigrasi [tepublik Indoncsia Nomor :

PER-l 7/l\4EN/\,iili2{i05 .juga clian-egap tidakoh.iektif lagi. kar.ena l<r:naikan upah ininimumtahun 2r.ili tirlak sebancling dcngarr laiu hargakelrutuhan hi etup tL-flrtanla sembako.

flerclasarkan hasil penelitian clilakrlkan pe_nrbahan vang scbeiuutnya terclapat 46 (cmpatpuJyh enam) kornpont-:n KI{L clitingl<atkarr men_jadi 60 (enarn puluh) nilai KF"IL sebagimana di_n"tm_uskan dalarn peraturan Menteri Ter.raga Ker_ja dan Transrnigarasi Nomor. per _ 13 Tahun/2012 tentaug Koraponen dan pelaksanaan Taha_pan Pencapaia_il Kebutuhan Hiclup Layak.

I\lilai KI{L mempakan nilai yang dipero_Ieh melalui survey harga yang diiakukan olehtim 1,ang terdiri dari unsur tripartit yang diben_tuk oleh Ketna Den an pengripahan provinsi daniatari KabupateniKota. Dewan pengupahan pro_pinsi dan/a-tau Kabupaten Kota adalah suatuIernbaga non stniktural yang bersifat tripatit, di_bentr-rk oleh GLrber-nur atau Btrpati atau Walikota

Page 11: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonslrusi Yang Dilakukan Oleh Serikat Pekerja/Serikot Buruh, Ilerdasarkan UU...

dan bertugas memberikan saran serta pertimba-ngan kepada Gubemu atau Bupati/Walikotadalam penetapan Upah Minimum. Nilai KHLtersebut akan dipergunakan sebagi salah satu

bahan pertimbarrgan dalam penetapan upah mi-nimum bagi pekerja/buruh dengan masa ke{akurang dari I (satu) tahun.

Dalam menetapkan upah minimum, Gu-bernur memperhatikan/mempertimbangkan pro-duktivitas, pertumbuhan ekonomi dan usaha pa-ling tidak mampu (marginal) serta saran dariDewan Pengupahan Provinsi/ Kabupaten/Kota.Produktivitas merupakan hasil perbandingan an-tara jumlah Produk Dornestik Regional Bruto(PDRB) dengan jurnlah tenaga kerja pada perio-de yang sama, sedangkan perturnbuhan ekonontimerupakan pertumbuhan nilai PDRB.

Seoarar filosofi Upah N'linirnurn dianggapsebagai jaring pengamall (sa./bry net) tidal< lagiberfumgsi scbagairnana mestinya. karena seba-gian kalangan pekerja/buruh beranggapan upahmimum selalu di tuntut untuk naik. MenaikanUpah Minimunt harus mempeftimtrarrgkan ting-kat inflasi. Mcnaikan Upah Minimum sangatberpotensi rnenjadi Triger atau pernicu akan ke-naikan harga barang, yang berimplikasi lang-sung pada Stabilitas Ekonomi Nasional.

Upah minimum adalah upah bulanan te*rendah yang terdiri dari upah pokok termasuktunjangan tetap, sebagaimana dirumuskan dalamPeraturan Menteri Nomor: PER-Ol/MEN/l999tentang Upah Miniffruln. Pemerintah hanya me-ngatur Lrpah yang paling rendah/upah rninitriunrprovinsi kabuapaten/kota dan bukan upah yangtertinggi, dengan tujuan untuk melindungan hakpekerja sllpaya pengusaha tidak berbuat seme-na-mena dan upah tidak melorot.

Upah minimum tersebut hanya bcrlakuuntuk rnasa kerja 0 s/d 1 tahun dan untuk peker-ja yang berstatus lajang. Upah minimurn terdiridari upah minimum berdasarkan wilayah pro-vinsi atau kabupaten/kota, dan upah minimumberdasarkan sector pada wilayah provinsi atankabupaten kota. Pengusaha dilarang membayarupah lebih rendah dari upah mini-mum.

a. Kebijakan PengupahanPengaturan pengupahan yang ditetapkan

atas kesepakatan antar pengusaha dan pekerjaatau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh le-

bih rendah dari ketentuan pengupahan yang di-tetapkan oleh peraturan perundang-undanganyang berlaku. Pengusaha menyusun struktur danskala upah dengan memperhatikan, jabatan, ma-sa kerja, pendidikan dan kompctensi, yang se-muanya akan ditinjau secara berkala denganmemperhatikan kemampuan perusahaan danproduktivitas.

Perhitungan Upah Minimum pada awal-nya dihitung berdasarkan kepada Kebutuhan Fi-sik Minirnum (KFM) kernudian terjadi pcruba-han berdasarkan KHM. Namun penetapan UpahMinimum berdasarkan KHM juga mendapat ko-reksi cukup besar dari pekerja yang berangga-pan, terjadi implikasi pada rendahnya daya belidan kesejahteraan rnasyarakat terutama pada pe-kcria tingkat level barvah. Pada akhirnya kondisi"n.rinilnurn" pada Kebutuhan Hidup Minirnumdiganti menjadi Kebutuhan Hidup Layak(KHL).

Pengusaha dilarang membayar upah lebihrendah dari Llpah Minimum. Pcrusahaan yangticlak mampu mclaksanakan kctetapan Upah Mi-nimum diatur juga dalam Keputusan MentcriTenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indo-nesia Nomor KEP-226IMEN/2000, pasal i9ayat 2: pennohonall penangguhan pelaksanaanUpah Minin-run, diajukan kepada Cubemur me-lalui Kepala Kantor Wilayah I)eparternen Tena-ga Kerja/Instansi Pemerintah yang bertanggungjawab di bidang Ketenagakerjaan di Propinsi.

Permohonan tersebut tidak dengan sertamerta dapat disetujui olch Gubernur, tetapi rne-lalui prosedur dimana Gubemur dapat mcmintaAkuntan Publik untuk memeriksa keadaan keua-ngan guna pembuktian ketidak rnampuan peru-sahaan. Pengeluaran atas biaya Audit/pemerik-saan ditanggung oleh perusahaan yang memo-hon pcnangguhan pelaksanaan Upah Minirnum.Gubernur menetapkan penolakan atau persetu-juan penangguhan pelaksanaan Upah Minimr-rmberdasartan audit dari Akuntan Publik, apabiladisctujui maka persetujuan Cubemur berlakuuntuk waktn paling lama I (satu) tahun.

Sebagaimana dirurnuskan dalam Pasal 88

Undang-Undang Non-ror l3 Tahun 2003 tentan_s

Ketenagakerjaan, bahwa: "Setiap peker-ia bLrruh

berhak memperoleh penghasilan 1,ang rremenu-hi penghidupan yang layak bagi kerranusiaanUntuk mewujudkan penghasilan vang memenu-

Page 12: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurnal Lc-t Lihruu, l'rl. Il, No, l,l)csembcr 2A15, hul. 257 - 277

hi penghidupan yang layak bagi kemanusiaansebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerin-tah menetapkan kebijakan pengupahan yangmelindungi pckerja/bumh. Kebijakan pengupa-han yang melindungi pekerja/burr-rh sebagaima-na dimaksud dalam ayat meliputi:

a. Upah minimum;b. Upah kerja lembur;c. Upah tidak rnasuk kerja karena berhala-

ngan;d. Upah tidak masuk kerja karena melaku-

kan kegiatan lair-r di luar pekerjaannya;e. Upali karena mcnjalankan hak waktu is-

tirahat kerjanya;f. bentuk dan cara pernbayaran Upah:g. dcnda dan potongan Upah;h. hal-hal yang clapat diperhitLrngkan de-

ngan Upah:struktur dan skala pengupahan yang pro-porsional;Upah untuk pembayaran pesangon; danUpa! untuk perhitungan pajak penghasi-r9lan.

Dengan diberlakuk annya Undang-UndangNomor 32 Tahun 2A04 bntang Pemerintah Dae-rah, maka penetapan upah minimum di daerahProvinsi, Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Pe-merintah daerah berdasarkan hasil survey yangdilakukan oleh Pemerintah bersama organisasipekerja dan organisasi pengusaha /Apindo.

Di Tingkat Provinsi ada Dewan Pengupa-han Provinsi, sedangkan di Tingkat Kabupaten/Kota ada Dewan Pengupahan Kabupaten/Kotayang tugas dan fur-rgsinya untuk rnemberikanSaran, Pertimbangan dan Rekomendasi kepadaGubernur terkait dengan Penetapan Upah Mini-mum, namun tidak jarang setiap tahun masalahPenetapan Upah Minimum ini selalu menimbul-kan permasalahan.

Dalam kenyataan yang terjadi selama ini,upah minimum menjadikan upah wajib yangdibayarkan oleh pengusaha kepada para pekerjayang sudah bekerja puluhan tahun. Ironisnyaserikat pekerja/serikat buruh dalanl demonstrasijuga menuntut upah minimum, meskipun rnasakerja para pekerja sudah puluhan tahun. Tinda-

e Pasal 88 ayat (3) Unciang-Undang Nontor 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan jo. Pasal 3 PeraturanPemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

268

kan serikat pekerjaiserikat buruh yang yang me-nuntut upah minimum tersebut sangat bertenta-ngan dengan peratnran perundang-undanganyang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor l3Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo Peratu-ran Menteli Tenaga Kerja Nomor 01/MEN/1999tentang Upah Minimum jo Peraturan MenteriTenaga Ke{a Nornor 13 Tahun 2012 tentarrgKomponen dan Pelaksanaan Tahapan Hidup La-yak, karena Lrpah minirnum tcrsebut hanya un-tuk pekerja yang rnulai bekerja dengan masakerja 0 s/d 1 tahun dan berstatus lajang dan me-nrpakan kebi.jakan pemcrintah dalam melindu-ngi tenaga kcrja dart rncmberlakul<an semua pe-raturan pcrunelang-unclnagan masalah ketcnaga-kcrf aan.

tsagi pckerja yang memplntyai rnasa kerjadi atas satu sa.tlr, upah untuk peketja dirnaksuddisepakati/dimdingkan oleh serikat pekerja/se-rikat bumh dengan pihak pengusaha sebagaima-na dirumnskan dalam Pasal92 Undang-UndangNomor l3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerja-an, akan tetapi runtusan pasal dimaksud tidakdiindahkan baik oleh pengusaha, pemerintahdan organisasi pekerja. Rumusan Pasal 92 an-tara lain :

"Pengusaha menlusun struktur dan skalaupah dengan memperhatikan golongan, ja-batan, rnasa kerja, pendidikan, dan korn-petensi. Pengusaha melakukan peninjauanupah secara berkala dengan rnemperhati-kan kemampuan perusahaan dan produkti-vitas. Ketentuan mengenai struktur danskala upah sebagair-nana dirnaksud dalamay?t (l) diatur dengan Keputusan Mente-.10,,

n

Sebagairnana dirumuskan dalarn Pasal 1

Kepmenakertrans Nomor: KEP-49/MEN/IV/2004 tentang Struktur dan Skala Upah, membe-rikan pengertian tentang Struktur upah ialah su-sunan tingkat upah dari .,,ang terendah sampaiyang tertinggi atau dari yang tercnedah sampaiyang tertinggi. Selanjutnya skala upah yaitu ki-saran niiai nominal upah untuk setiap kelornpokjabatan.

Meskipirn penyesuaian upah untuk masakerja di atas satu tahun di atur dalam undang-

r" Pasal 92 Undang-L.rfldang Nomor l3 Tahun 2003 ten-tang Ketenagakerjaan.

jk.

Page 13: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Lhng Dilukukan Oteh Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Berclusurkgn LlLt .."

Lrlldang dan peraturan menteri. tetapi nitnllsanpasal dirnaksLrd tidak bisa terlaksana karena ku-rangnya pembinaan yang diberikan olch instansidi bidang kctenagakerjaan kepada para pihakyaitu pengltsaha clan pekerja.

Justru kekuatan pekerja saat ini dimau-faatkan dan dijadikan kegiatan politik oich pe-nguasa dalarn pernilihan Pen-rcriritah Daerah. halini dapat dilihat saal pcnct,lpiin r'pilh lnlnrrnunidi Bekasi tuntutrrr.t $ckcrja tcntang bcsaran ripahminimum clikabull<an karcna rnau c{ilakukannyaPilkada. Hal yang sama tcrjadi di .lakarta saarpemilihan DI(l satn, Pcrnerintah rnengabulkar.rUMP yang ditutr.rt pckerja sejllr:lah Rp. 2.200.000,-/bulan. Pada lial lrasil penclitian komponenKHL rnasih dibar,vah Rp 1.800.000,-, tcntu halini bcrtentangan dengan peraturan yang berlakr_1.

b. Tentang Pemborongan Pekerjaan Out-sourcing

Dengan bcrlakunya Unciang-[Jndang No-mor l3 Tahun 200-l tentang Kctenagerket"jaan,penyedia jasa tcnaga kcrja clan pemboronganpekerjaan serta perjanjian kerja u,aktu tertcntuberkentbang bagaikan cenclawarr tlrmbuh di mu-sim hujan. Dalarn pcnelitian y;urg penulis laku-kan para peugacara yane ditunjuk oleh pihak pe-rusahaan menyatakan Lrahrva lurl terscirut dibe-narkan dalam LJndang-Undang Notlorl3 'fahun2003 tcntang Keter, agakerjaan.

Di dalam Unclang-Undang Nomor I3 Ta-hun 2003 tentang Ketenagal<er.jaan, tidak mc-ngenal istilah outsourcing yang ada pemboro-ngan pekerjaan dan penyedia jasa tenagzr kerjasebagaimatra dirurnuskan dalam pasal 64 Un-dang-Undang Nomor l3 Tahun 2003 rcrrtangKetenagakcrjaan. yair u:

"PerLlsahaan dapat menverahkan scbagianpelaksanaan pekerjaan kcpada pcmsahaanlainnya mclalui perjanjian pemboronganpekcr.jaan atau pcnyeciiaan jasn pckcrja/burr"th yang dibuat sccara tcrtulis".

Sccara ctintologics per-janf ian (yang dalarnbaltasa arabnya diistilahkan dcngan Mu'ahadahIttifa; akad) atau kontrak dapat cliartikan scbaeaiPcrjanjian atau pcrsetujuan ialah sLratu pcrbua-tan dimana sescor:rng atau lcbih mengikatkan

dirinya terhaciap seseorang lain atau lebihli.Sebagaimana dirumuskan dalarn pasal

1320 KUHPer. untrrk sahnya suatu perjanjiandiperlukan 4 (cmpat ) syarat yaitu :

a. sepakat mereka yang lnengikatkan diri-nYa;

b. kecakapan untuk mcmbuat suatu perjan-

"jian;c" su:rtu iral tertclttlltil. suatu scbab yang halal.ll

'l'crdapat bcberapa pcndapat tentang per-janjian diantaranya :

1). Mcnurut R.Subekti. "Perjatrjian adalahsuatu peristir,va dimana ada seorangberjanli kepada seorang lain atau duaorang itu saling bcrjanji untuk melaksa-nakan suratu hal". l-1"

2) Pasal -1J l(UH Perdata, Per.janjian adalahsuatu perbuatan dengan mana satu orangatau lebih mengikatkan clirinya terhadapsatu orang lain atau lcbih".la

3) Menurut Sudikno Mertokusumo, perjan-

.jian ialah suatu hubungan antara dua pi-hak ataru lebih berdasarkan kata sepakatuntuk rnenimbulkan akibat hukum I5.

Perusahaan penyeclia .jasa pcker-ja/buruhadalah perusahtran yang berbentuk badan hukumPerscroan l'crhatas (PT) yang memenulri syaratunttrk nielaksanakan kegiatan .jasa penLrrijangperusahaan pen:rbcri pekeriaan. I ('

rr Pasaribu Chairuman dan Lubis Suchrawardi K, HukumPerjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2004,hlm. I

'' R. Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-UndangHukum Perdata Burgerlijk Wetbook dengan tambahanUndang-Undang Pokok Agraria dan Undang-UndnagPerkawinan, Jakarta: PT. Pradnya paramita, 2003, hlm.339.

'' R. Subekti, Aneka perjanjian, Bandung: pT. Alumni,1984, hlm. l.'o Lihat Pasal l3lJ KUH pERdata.ls Panggabean Hendry Pandapotan, Hr*um perikatan,Peranan Mahkamah Agung Melalui putusan-putusan,Bandung: PT, Alurnni, 2008, hlm. 71, dikutip oleh Dar-wati, dalam Pustaka <Perlindungan Hukum Tenaga. KerjaIndonesia (TKI), Jakarta: Cintya press, 20 I 5, hlm. 49.'o Huruf E angka 3 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi R.I Nomor: S.E-04lMENNilt/20i3Tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan MenakertransR.I Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat penye-rahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada perusaia-an Lain"

Page 14: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurnal Lex Librum, VoL II, No, l, Desemher 2015, hal 257 - 277

Menurut Abdul Kadir MuhammadlT "Pe-rusahaan ialah setiap bentuk usaha yang menja-lankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, te-rus menerus, dan didirikan, bekerja serta berke-dudukan dalam wilayah negara Indonesia de-ngan tujuan memperoleh keuntungan atau laba".

Di dalam Pasal 1 ayat 8 Undang-UndangNomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh merumuskan:"Perusahaan ialahsetiap bentuk badan usaha yang berbadan hu-kum atau tidak, milik orang perseorangan, per-sekutuan, atau badan hukum, baik milik swastamaupun milik negara yang mempekerjakan pe-kerja/buruh dengan memberi upah atau imbalandalam bentuk lain".

Asosiasi sektor usaha adalah perkumpulanbeberapa perusahaan yang mempunyai bidangusaha yang sama dan sejenis dan dibentuk ber-dasarkan peraturan perundang-undangan I 8. Alurkegiatan proses pelaksanaan pekerjaan adalahserangkaian pekerjaan yang menggambarkanproses pelaksanaan pekerjaan dari awal sampaiakhir serta memuat mengenai pekerjaan ataukegiatan utama dan penunjang.le

Prosedur penyerahan pekerjaan kepada pi-hak lain diatur dalam Pasal 65 Undang-UndangNomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerja-an, antara lain:

(1) Penyerahan sebagian pelaksanaan peker-jaan kepada perusahaan lain dilaksana-kan melalui perjanjian pemborongan pe-kerjaan yang dibuat secara tertulis.

(2) Pekerjaan yang dapat diserahkan kepadaperusahaan lain sebagaimana dirnaksuddalarn ayat (l) harus rnemenuhi syarat-syarat sebagai berikut:a. dilakukan secara terpisah dari kegia-

tan utama;

17 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan di Indo-n es i a, Bandung : PT. Citra Aditya,cet.keempat, 2 0 I 0 hlm. I .

'n Huruf E angka 5 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi R.I Nomor: S.B-04A4ENNllll20l3Tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan MenakertransR.I Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyera-han Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada PerusahaanLain.re Huruf E angka 6 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi R.I Nomor: S.E-04/MENA/lIll20l3Tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan MenakertransR.I Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyera-han Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada PerusahaanLain.

270

b. dilakukan dengan perintah langsungatau tidak langsung dari pemberi pe-kerjaan;

c. merupakan kegiatan penunjang peru-sahaan secara keseluruhan; dan

d. tidak menghambat proses produksisecara langsung.

(3) Perusahaan lain sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) harus berbentuk badanhukum.

(4) Perlindungan kerja dan syarat-syarat ker-ja bagi pekerja/buruh pada perusahaanlain sebagaimana dimaksud dalam ayat(2) sekurang-kurangnya sama denganperlindungan keda dan syarat-syarat ker-ja pada perusahaan pemberi pekerjaanatau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

(5) Perubahan dan/atau penambahan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalamayat (2) diatur lebih lanjut dengan Ke-putusan Menteri.

(6) Hubungan kerja dalam pelaksanaan pe-kerjaan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) diatur dalam perjanjian kerja se-eara tertulis antara perusahaan lain danpekerja/buruh yang dipekerj akannya.

(7) Hubungan kerja sebagaimana dimaksuddalam ayat (6) dapat didasarkan atas per-jaqjian kerja waktu tidak tertenfir atauperjanjian kerja waktu tertentu apabilamemenuhi persyaratan sebagaimana di-maksud dalam Pasal 59.

(8) Dalam hal ketentuan sebagaimana di-maksud dalam ayat (2) dan ayat (3) tidakterpenuhi, maka demi hukum status hu-bungan kerja pekerja/buruh dengan peru-sahaan penerima pemborongan beralihmenjadi hubungan kerja pekerja/buruhdengan perusahaan pemberi pekerj aan.

(9) Dalam hal hubungan kerja beralih ke pe-rusahaan pemberi pekerjaan sebagaima-na dimaksud dalam ayat (8), maka hubu-ngan kerja pekerjaiburuh dengan pembe-ri pekerjaan sesuai dengan hubu-ngankerja sebagaimana dimaksud dalam ayat(7).

Pada awal diberlakukantya Undang-Un-dang Nomor 13 Tahun 2003, beberapa pasal su-

Page 15: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yang Dilakukan oleh serikat Pekerja/serikat Buruh, Berdasarkan uIJ..,

dah dilakukarl uji materi oleh pihak yang konsendengan masalah ketenagakerjaan diantaranyamasalah perjanjian kerja waktu teftentu danpemborongan pekerjaan. Namun MahkamahKonstitusi R.I melalui Perkara Nomor: 0121PUU-V2003 tanggai 28 Oktober 2004. dalarnamar Putusan Mahkamah Konstitusi menyata-kan kalau Pcrjanjian Kerja Waktu Tertentu tidakbcrtentangan dengan Ufclang-Undang Dasar1945, hanya dibutuhkan ketegasan pemerintahdalam pelaksanaannya.

Dalam pelaksanaannya pemerintah tidakmampu berbr"rat sehingga perjanjian kerja waktuteftentu melalui perusahaan lain dan pemboro-ngan pekerjaan tetap menjadi gejolak di lapa-ngan serikat pekerja/serikat buruh melakukanuryuk rasa/demonstrasi secara besar-besaran.Kemudian Pasal perjanjian kerja waktu tertentudan pernborongan pekerjaan tersebut dilakukanuji n-rateri kembali. Dengan mernperhatikan Pu-tusarr Mahkamah Konstitusi Nornor 2TIPIJU-lxl21l l. Kementrian Tenaga Kerla rnelalui Pe-raturan Nomor Menteri Tenaga Kerla danTransmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentangSyarat-Syarat Penycrahan Sebagian PelaksanaanPekerjaan Kepada Perusahaan Lain jo SuratEdaran Menteri Tenaga Kerja Nomor. SE.04/MEN/VIII/2013 Tentang Pedoman PelaksanaanPeraturan Menakcrtrans R.l Nomor l9 Tahun2012 lcntang Syarat-syarat Penycrahan Scba-gian Pclaksanaan Pckerjaan Kepada PerusalraanLain,

Penrsahaan pcmberi pekcrjaan dapat nre-nyerahl<an sebagian pclaksanaan pekcriaau ke-pada perusahaan pcnerinra pemborongan, de*ngarl persyaratan scbagai brerilcut:

a. dilaknkan secara tcrpisah dari kegiatanutarna baik nianajemen maupun kegiatanpclaksanaan pckcrjaan.

b. dilakukan dengan pcrintah langsung atautidal< langsung dari pemberi pekerjaandimaksudkan untuk memberi penjelasantentang cara melaksanakan peker-jaanagar sesuai dengan standar yang ditetap-kan oleh perusahaan pemberi pekerjaan;

c. mempakan kegiatan penunjang perusa-haan secara keseluruhan, artinya kegia-tan tersebut rnerupakan kegiatan yangmendukung dan memperlancar pelaksa-naan kegiatan utama sesuai dengan alur

kegiatan proses pelaksanaan pekerjaanyang ditetapkan oleh asosiasi sektor usa-ha yang dibentuk sesuai peraturan perun-dang-undangan; dan

d. tidak menghambat proses produksi seca-ra langsung. artinya kegiatan tersebutmerupakan kegiatan tambahan yang apa-bila tidak dilakukan oieh perusahaanpentberi pekerjaan, proses pelaksanaanpekerjaan- tetap berjalan sebagaimanamestinya.20

Persyaratan untuk perusahaan penerimapemborongan pekerjaan" diatur dalam surat E-daran Menteri 'fenaga Kerla Nornor. SE.04/MEN/VIIV20i3 Tentang Pedoman PelaksanaanPeraturan Menakertrans R.I Nomor 19 Tahun2012 tentang Syarat- S yarat Penyer.ahan Sebagi-an Pelaksanaan Pekerjaan Kepada PerusahaanLain, antara lain:

l. Berbadan hukum, sesuai dengan peratu-ran perundang-undangan yang berlakuyaitu perusahaan berbentuk PerseroanTcrbatas,Yayasan atau Koperasi.

2. Meririliki tanda daftar pcrusahaan sesuaiperaturan perundang-undangan.

3. Memiliki iztn usaha sesuai peraturanperundang-undangan.

4. Merniliki bukti wajib lapor ketenaga-kerjaan yang dikeluarkan oleh instansiyang bertang,qung.jawab di bidang kete-nagakerj aan kabupaten/kota.

c. Perjan"iian Kerja Waktu TertentuPerjanjian dalaur hubungan ker.ja disebut

clengan perjanf ian ke{a, ialah per.janjian antarapekcrja/buruh elcngau pcngusaha iltau pclnbcrikerja yang mcmuat syarat-syarat kcrja,hak dankcwajiban para pihak.'' Pe4anlian l<crja dibuatatas dasar kemauan lrebas kcdua belah pihak,kcmampuan atau kecakapan melakukan perbua-tan hukr"un, adanya pekerjaan yang diperjanji-

2" Surat Edaran Menteri Tenaga Ker.ja Notl.ror. SE.0-1MEN/VIII/201 3 Tentang Pedonran Pelaksanaan peraruranMenakerlrans R"l Nornor 19 Tahun 2012 tentan_e Sr.arat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Ke-pada Perusahaan Lain.'' Pasal I ayat l4 Undang-Undang Norrror l3 Tahun 100-rtentang Ketenagakerjaan, jo Pasal I a1,at (l0l Undans-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang PPTKIL\

Page 16: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurnal Lex Lihrum, Vol, II, No. l, Desember 2015, ho-|. 257 - 277

kan.22 Perjanjian keija tidak boleh rnenjanjikanpekerjaan yang bertentangan dengan ketertibanumum, kesusilaan, dan peraturan perundang-un-dangan yang berlaku.2s

Menurut Subekti, perjanjian kerja dalarnartikatayang luas dapat dibagi: 2a

a). Perjanjian perburuhan yang sejati (arbe-id s - o v er e e rt lt o m,: t);

b). Penrborongan pekerjaan (aanneming vanwerk).

c). Perjanjian untuk melakukan' suatu jasaatau pekerjaan terlepas (ot:ereenkomsttot het verrichten van enkelledien,sten).

Sernenjak diberlakukannya Undang-Un-dang Nomor l3 Tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan, perjanjian kerja waktu tefientu bagai-kan cendawan tumbuh di musim hujan. Pengu-saha menerima pekerja dengan perjanjian kerjawaktu tertentu ada yang dilakukan melalui pe-rusahaan lain/penyedia jasa tenagakerja. Tetapiperjanjian kerja waktu teftentu tersebut adayang dilakukan langsung oleh pernberi pekerja-an.

Pengusaha diperbolehkan menerima tena-ga kerja dengan perjanjian kerja waktu terten-tu/PKWT melalui perusahaa-n lain ataupun lang-sung dengan tenaga kerjarrya, tetapi perjanjiankerja waktu teftentu dimaksud hatus rnemenuhipersyaratan sebagaimana dimmuskan dalam Pa-sal 59 Undang-Undang Nomor l3Tahun 2003tentang Ketenagakerjaan, antara lain :

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu ha-nya dapat dibuat untuk pekerjaan tefien-tu yang menurut jenis dan sifat atau ke-giatan pekerjaannya akan selesai dalamwaktu tertentu, yaitu:a. pekerjaan yang sekali selesai. atau

yang sementara sifatnya;b. pekerjaan yang diperkirakan penye-

lesaiannya dalam waktu yang tidakterlalu larna dan paling lama 3 (tiga)tahun;

c. pekerjaan yang hersifat musiman,

22 Abdulluh Sulaiman, Upah Buruh di Inclonesict..Takarta:

Penerbit Univcrsitas Trisakti. 2008, hlm. 212.23 Maimurr, Huktrnt Ke/enagukcrictan Stntu Pettgantur,Jakarta: PT. Pradnya Pararnita. cet. Pertama 2004, hlm,39.2a Subekti, Pokok-Pokok Hukum Percicttu. Jakarta: lr.rter-

masa, cet. XXXII. 2005. hlrn. 172.

272

atarr

d. pekerjaan yang berhubungan denganproduk baru, kegiatan baru, atau pro-duk tambahan yang masih dalam per-cobaan atau penjajakan.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu ti-dak dapat diadakan untuk pekerjaanyang hersilat tetap.

(3) Pcr.ianjiarr kcria untuk waktu tertentu da-pat diperpanjang atau diperbaharui.

(4) Perjaniian kerja waktu tertentu yang di-dasarkan atas jangka waktu tertentu da-pat diadakan untuk paling lama 2 (dua)tahun dan hanya boleh diperpanjang 1

(satu) kali untuk jangka waktu paling la-ma I (satu) tahun.

(5) Pengusaha yang bermaksud memperpan-jan-e perjanjian kerja waktu tertentu ter-sebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelumperjanjian kerja waktu teftentu berakhirteiah mcmberitahukan maksudnya secaraterlulis kepada pekerja/buruh yang ber-sangkutan.

(6) Pembaman perjanjian kerja waktu ter-tentu hanya dapat diadakan setelah mele-bihi masa tenggang waktu 30 (tiga pu-luh) hari berakhirnya perjanjian kerjawaktu tertentu yang lama, pembaruanperjanjian kerja waktu tertentu ini hanyaboleh dilakukan I (satu) kali dan palinglama2 (dua) tahun.

(7) Perjanjian kerja untuk waktu tertentuyang tidak memenuhi ketentuan seba-gaimana tlimaksud dalam ayat (1), ayat(2). ayat (4). ayat (5), dan ayat (6) makademi hukum menjadi perjanjian kerjawaktu tidak tertentu.

Apabila penerima tenaga kerja melalui pe-nyedia jasa tenaga kerja, sebagaimana diatur da-lam Surat Edaratr Menakertrans Nomor: SE-04/MEN1VIIV2O13 tentang Pedoman PelaksanaanPeraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmig-rasi R.I Nomor i 9 Tahun 2012 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Peker-jaan Kepada Perusahaan Lain, maka pekerjaanyang dapat diserahkan kepada pemsahaan pe-nyedia jasa pekerja/buruh antara lain :

L Perjanjian penyedia jasa tenaga kerja/buruh hanrs dibuat secara tertulis:

Page 17: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yang Dilakukan oleh serikat Pekerja,/serikat Buruh, Berdasarkan uu...

2. harus mempakan kegiatan jasa penun-jang atau yang tidak berhubungan lang-sung dengan proses produksi, meliputi:a. usaha pelayanan kebersihan (clea-

ning sen,ice);b. usaha penyediaan rnakanan bagi pe-

kerj a/burr-rh (caterin g ) :

c. usaha tenaga pengaman (security/sa-tuan pr:ngamanan;

d. usarha jasa penunjang di pcrtamba-ngan dan penninyak;rn; clan

c. usaha pcnycdiaan angkutan bagi pe-kcrjaiburuli.

3. Pen:sahaan penyedia jasa pckerja/buruhdilarang rnenycrahkan pelaksanaan seba-gian atau seluruh pckerjaan yang diper-janjiltannya kepada perusahaan penyediajasa pekeria/buruh lain;

4. Mentuat jcnis pekerjaan yang akan dila-kukan olch pekerja/buruh clari perusaha-an penyedia.jasa pekerja/buruh;

5. Mcmuat perlegasan bahr,va perusahaanpenyedia jasa pekerja/burruh bersediamencrirna pekerja/buruh dari penrsahaanpcnycdia .jasa pckerja/buruh sebelurnnyauntuk .jenis pckerjaan yang tcrus mene-rus ada di perusahaan pembcri pekerjaandalarl hal tcrjadi pcnggantian pcrusaha-an pcnycdia.jasa peke rjalburuh;

6. Mclnuat pcn-jclasan ntcngcnai hubungankcrja antara pcrusahaaut pcrrycclia jasapekcria/buruh clcngan pckerja/bumh bcr-dasarkan Pcrianjian Kcrja Waktu J'erten-tu (PKWT)atau Perjanjian Kerja WaktuTidak Tertentu (PKWTT).

Di dalarn Kcputusan Mentcri Tenaga Ker-ja sebelumnya yaitu Keputusan MenakertransNomor: KEP- 100iMEN/VI120l 4 tentang Keten-tuan Pelaksanaan Perjanjian Kerla Waktu Ter-tentu, pada Pasal 13. bahwa: "PKWT wajib di-catatkan oleh pcngusaha kepada instansi yangbertanggung jawab di bidang ketenagakerjaankabupaten/kota sctcmpat selambat-lambatnya 7(ttuuh) hari kerja sejak penandatanganan".

Selanjutnya untuk persyaratan tersebut da-pat teriaksana sebagaimana mestinya, maka di-harapkan Peran Instansi yang bertanggung ja-wab di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kotadalam pelaksanaan penyediaan jasa pekerja/bu-

ruh antara lain :

1. Pendaftaran perjanjian penyediaan jasapekerja/buruh.a. perusahaan penyedia jasa pekerja/bu-

ruh mendaftarkan perjanjian penye-diaan jasa pekerja/buruh kepada ins-tansi yang bertanggung jawab di bi-dang ketenagakerjaan kabupaten/ko-ta ternpat pekerjaan dilaksanakan(Forrr. ulir 7)l

b. bcrdasarkan pcngajuan terscbut, ins-tansi yang bertanggung iawab di bi-dang kctenagakerjaan kabupaten/ko-ta meneliti isi perjanjian penyedia ja-sa pekerja/buruh, mcliputi:1) kelengkapan persyaratan perusa-

haan dalarn bentuk PerseroanTerbatas (PT).

2) jenis pekerjaan yang akan dilaku-kan oleh pekcrja/buruh dari peru-sahaan penyedia jasa pekerja/bu-rr"rh;

3) penegasan bahwa perusahaan pc-nyedia jasa pckcrja/buruh berse-dia rnencrirna pekerja/buruh dariperusahaari pcnyedia .jasa pekcrja/burr-rh sebclumnya untuk .jcnispekerjaan yarlg terus llcnerusada di pcrusahaan pernberi pcker-

.jaan dalam hal terjadi pengganti-an pcrusahaan penycdia jasa pe-kerja/buruh; dan

4) hubr"rngari kcrja antara perusaha-an pcnyedia jasa pekerja,/buruhdengan pekerja/buruh yang dipe-kerjakannya berdasarkan perjan-jian kerja waktu teftentu atau per-janjian kerja waktu tidak tertentu.

c. apabila telah memenuhi pcrsyaratan,instansi yang beltanggung jawab dibidang ketenagakerjaan kabupaten,/kota tcmpat pelaksanaan pekerjaandilaksanakan menerbitkan bukti pen-daftaran perjanjian penycdia jasa p.--

kerja,/buruh(Formulir 8 ).d. Apabila tidak mernenuhi persvararalt.

instansi yang bertanggung jau'ab dibidang ketenagakerjaan kabupatenkota tcmpat pekerjaan dilaksanakan

Page 18: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurnal Ler Librum, VoL II, No. 1, Desember 2015, hal. 257 - 277

dapat menoiak pexldaftaran (Formulire).

2. Pencqtatan Perjanjian Kerja Waktu Ter-tcntu (PKWT):a. perusahaan penyedia jasa pekerja/bu-

ruh mencatatkan perjanjian kerja an-tara pemsahaan penyedia jasa peker-jalburuh dengan pekerjar'buruhnyakepada instansi yang bertanggung ja-wab di bidang ketenagakerjaan kabu-paten/kota ternpat pekerjaan dilaksa-

r nakan (Formuliq i0)ib irptansi yarrg bertanggulig jawab di

bitlang ketenagakcrjaan k;rbupaten/kota rneneliti isi perjanjian kerja, me-liputi:1) jaminan kelangsungan bekerjal2) jaminan terpenr-rhin.va hak-hak

pekerjaiburuh sesuai dengan pe-raturan peninrl_n.ng-undangan danyang Lliperjanjikan, yaitu:a) hak atas cuti apabila telah

mernenuhi s,varat rirasa kerja;b) hak atas jarninan sosial;c) hak atas runjarrgan hari raya;

' d) hak istirahat paling singkat 1

(satu) hari dalam l (satu)

minggu:e) hak men*rim.a ganti nigi da-

larn hal hullingan kerja diak-hiri oleh penlsahaan penyediajasa pekerja/'buruh sebeiumperjanjiar.r keria waktu terten-tu berakhtr bukan karena ke-salahan pekerja;

0 hak ata.s penycsuaian npahyang diperhitungkan clariakumulasi rnasa kerja yangtelah dilalui, dan

g) hak-hak lain vang telah diaturdalam peraturan pererndang-undangan dan/atau perjaniiankcrja sebelumnya.

3) jaminan perhitungan masa kerjaapabila terjadi pergantian perusa-haan penyedia jasa pekerja,/bur-irhuntuk menetapkan upah. Untukitu perusahaan perlu membuatskala upah yang disesuaikan de-ngan masa kerja pekerjaiburuh"

c. instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan kabupater/kota mengeluarkan bukti pencatatanperjanjian kerja tersebut (Formuliri 1.

4. Memiliki bukti wajib lapor ketenagaker-jaan yang dikeluarkan oleh instansi yangbertanggung jawab di bidang ketenaga-kerj aan kabupaten/kota.

5. Memiliki izin operasional yang dikeluar-kan oleh instansi yang bertanggung ja-wab di bidang ketenagakerjaan provin-. - ?<st.)-'.

III. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun201 5' tentang Pengupahan

Diberlakukannya peraturan PemerintahNomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan,,menjadi gejolak besar oleh sgrikat pekerja/seri-;kat buruh. Organisasi pekery'a menolak kebera-daan Peraturan Pemerintah dimaksud, denganalasan Peraturan Pemerintah dimaksud merugi-kan pekerja.

-Di dalam Pasal 14 ayat (2) Peraturan pe-merintah Nomor 78'Tahun 2015 dimaksud me-rumuskan, "Struktur dan skala Upah wajib disu-sun oleh Pengusaha dengan memperhatikan go-longan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dankornpetensi. Struktur dan skala Upah sebagai-mana dimaksud wajib diberitahukan kepada se-luruh Pekerja/tsuruh. Setranjutnya Struktur danskala Upah sebagaimana dimaksud harus dilam-pirkan oleh Perusahaanpada saat pennohonan:

a. pengesahan dan pembaruan peraturanPerusahaan; atau

b. pendaftaran, perpanjangan, dan pemba-ruan Perjanjian Kerja Bersama.

Terhadap pengusaha yang tidak mernbuatstruktur dan skala upah mendapat sanksi admi-nistratif sebagaimana dirumuskan dalam pasal59 Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015tentang Pengupahan. Sanksi administratif seba-gaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. teguran tertulis;

?5 Surat edaran lv4eller:i Tenaga Kerja dan TransrnisrasiR.l Nomor SE.04il\,{EI'iiVlII/201 3 tentang peclornan pc-laksanaan Psraturair Menteri Tenaga Kerja dan Trans-migrasi R.l Nonrol l9 Tairun 20 12 Tentang Syarat-SyaratPenysl6itn, Sebagian Peiak-sanaan pekerjaan Kepada pe-msahaan La,in,

274

{\

Page 19: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Vang Dilakulwn Oleh Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Bertlasarkan IJIJ "."

pembatasan kegiatan usaha;penghentian sementara sebagian atauseluruh alat produksi; danpembekuan kegiatan usaha.

serta melakukan pengrusakan serta terja-dinya kekerasan baik kepada pendemomaupun petugas yang melakukan penga-manan.Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun20L5, pada dasarnya tidak merugikan pe-kerja, hampir sama dengan peraturan se-belumnya. Justru PP Nomor 78 tersebutmewajibkan kepada pengusaha untukmembuat struktur dan skala upah. Jikatidak membuat struktur dan skala upahdiberikan sanksi administratif.Tuntutan upah minimum yang dilakukanoleh serikat pekerja melanggar peraturanperundang-undangan tentang upah mini-mum, karena upah minimum tersebut ha-nya untuk masa kerja 0 s/d 1 Tahun. Se-rikat pekerja maupun pengusaha melang-gar Undang-Undang Nomor 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan khusunyaPasal Pasal92 karena tidak merunding-kan upah untuk masa kerja di atas satutahun.Perjanjian kerja waktu tertentu, penyediajasa tenaga kerja dan pemborongan pe-kerjaan yang diberlakukan pengusahaselama ini melanggar Pasal 59, Pasal 65,dan Pasal 66 Undang-Undang Ketenaga-kerjaan.Bahwa terjadinya pelanggaran dimak-sud karena tidak berl'alannya pengawa-san ketenagakerjaan sebagaimana diru-muskan dalam undang-undang Nomor 3Tahun l95l tentang Pernyataan Berlaku-nya Undang-Undang Nomor 23 Tahun1948 tentang Peugawasan Pcrburuhandari Republik Indonesia untuk RepublikIndonesia"Tidak berfungsinya pcftgawas ketenaga-kerjaan karena sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2A04 EntangPcmerintah Daerah, masalah kctenaga-ke$aan rnenjadi kewenangan pcmcrintahDacrah, Sedangkan dalam Undang=Un.dang Nomor 21 Tahun 2003 tentang Pe.ngcsahen ILO eonvention No,81 Con.ocming tabour lnspeetion in IndustryaRg eommcrsc (Konvensi ILO No.81mengeuai pcngawasan ketenagaket'aandalam Industri dan perdagangan),

b.

c.

d.

1.

Penutup

KesimpulanBerdasarkan pembahasan pada bagian-ba-

gian sebelumnya, maka pada bagian ini dapatdiambii kesimpulan atas kebebasan penyampai-an pendapat di muka umum yang dilakukan olehmasyarakat dan serikat pekerja/serikat buruh,antara lain :

a. Disahkannya Undang-Undang Nomor 9Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Me-nyampaikan Pendapat di Muka lJmum,dengan memperhatikan hak asasi manu-sia sebagaimana dirumuskan dalam Un-dang-Undang Dasar 1945. Alasan terse-but tidak tepat, karena hanya memberi-kan kebebasan semata tetapi tidak adaunsur mendidikanya, masyarakat hanyabebas berbicara sambil berteriak-teriaktetapi masyarakat tidak bebas mendapat-kan haknya yang sudah diatur dalam pe-raturan perundang-undangan.

b. Dalam menyampaikan permasalahan dimuka umum, tidak mengatur upaya yangsudah dilakukan oleh pendemo sebelummelakukan demonstrasi. Jika dibanding-kan Pasal 137 Undang-Undang Nomor13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaanmemberikan persyarat untuk melakukandemonstrans yaitu: "gagalnnya perundi-ngan'', Selanjutnya di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tersebuttidak meneantukan batas waktu demons-trasi sampai dengan jam 18,00 wib.Bagi pekerja yang demonstrasi/mogokkerja dipenrsahaan tidak berlaku Un-dang-Undang No, 9 Tahun 1998 dimak-sud, justnr beryedoman kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaanDemonstran dalam melakukan demons-trasi melanggar Undang- Undang Nomor9 Tahun 1998, karena menutup kepenti-ngau umum scpelti tol, dan mengganggukepentingan umum terjadinya kemacetan

h.

1"

Darwati

Page 20: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Jurnal Ler Librum, Vol. II, No. 1, Desember 2015, hal, 257 - 277

2.

3.

2.

j. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004bertentangan, dengan Undang-UndangDasar 1945 yaitu Pasal 17 ayat (3), Un-dang-Undang Nomor 21 Tahun 2003tentang Pengesahan convensi ILO danUndang-Undang Nomor 3 Tahun 1951

tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Nomor23 Tahun 1948 dari R.I untuk R.I.

Saran:1. Perlu dilakukan perobahan terhadap Un-

dang-Undang l.fomor 9 Tahun 1998 ten-tang Kemerdeilaan Menyampaikan Pen-dapat di muka Umum, sebelum melaku-kan demonstrasi seharusnya sudah dila-

kukan upaya oleh pendemo untuk me-nyelesaikan masalah. Apabila gagal. atautidak diindahkan vpaya hukum, baru di-lakukan pemberitahuan untuk melaku-kan demonstrasi.Memper-hatikan suratpemberitahuan tersebut seharusnya pe-merintah berusaha menyelesaikan per-masalahan agar tidak ada demonstrasi.Karena demonstrasi merugikan semuapihak.Mengeluarkan rnasalah ketenagakerjaandari Undang-Undang No.32 Tahun 2004tentang Pemerintah Daerah.Melarang keterlibatan polisi apabila de-monstrasi dilakukan secara damai olehpekerja di lingkungan perusahaan.

Daftar Pustaka

Hukum Perusahaan di Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya, cet. Ke-Buku:Abdul Kadir Muhammad,

empat,20l0.Abdullah Sulaiman, Upah Buruh di Indonesla, Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti,2008.Darwati, Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Jakarta: Cintya Press, 2015.Garuda Eko, Pembangunan Sistem Hukum berkeadilan, dalam Pustaka Memahami Hukum dari

konstruksi sampai Implementasi editor Satya Arinanto dan Ninuk Triyanti Ar, KumpulanTulisan dalam Memperingati 40 Tahun Zudan Arif Fakuilah, Penerbit Radjawali Pers, Ja-karta, 2009.

Maimun, Hukum Ketenagakerjaan Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, cet. Pertama2004.

Panggabean Hendry Pandapotan, Hukum Perikaten, Peranan Mahkomah Agung Melalui Putusan-Putusan, Bandung: PT" Alumni, 2008.

Pasaribu Chairuman dan Lubis Suchrawardi K, Hukunt Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: SinarGrafika,2004.

R.Subekti, Aneko Perjanjian, Bandung: PT. Alurrni, 1984.R.Subekti dan Tjitrosudibio, Kitah Undang-Undong Hukum Perdata Burgerlijk Wetbook dengan

tambahan Undang-Undang Pokok Agraria dan (Jndartg-Undnag Perkawinar, Jakarta: PT.Pradnya Paramita, 2003.

Subekti, Pokok-Polcok Huhtnt Perdata, Jakarta: PT. intermasa, cet. XXXII, 2005

Perundang-Undangan:Undang-Undang Dasar 1 945.Putusan Mahkamah Korrstitusi R.l melalui Perkara Nomor: 012/PUU-112003 tanggal 28 Oktober

2004;Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 2l IPUU-IX1}}Il.Undang-Undang Nomor 22Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka

Umum.

276

Page 21: demonstrasi yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh

Demonstrasi Yang Dilakukan oleh serikat pekerja/serikat Buruh, Berdasarkan ull ,..

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.Undang-Undang Nomor l3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah,

Peraturan-Peraturan dan Keputusan :Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per-01/MEN/1999 tentang Upah minimum;Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP-2264{EN/

2000 tentang Perobahan Pasal l, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 8, Pasal ll, Pasal 20, danpasal 2lPeraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per-01/MEN/1999 tentang Upah minimum;

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP.2321MEN/2003 Tentang Akitat Hukum MogokKerja Yang Tidak Sah.

PeraturanTlvlenteri Tenaga Kerja Nomor: PER-17/MEN/VIIV2005 tentang Komponen PelaksanaanTahapan Hidup Layak;

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2012 tentang Komponen danPelaksanaan Tahapan Hidup Layak.

Perafuran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syarat pe-nyerahan sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada perusahaan Lain.

Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menakertrans R.I Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-syaratPenyerahan Sebagian Pelaksanaan pekerjaan Kepada perusahaan Lain.

surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor: SE.O4A{EN lyilUz}l3 TentangPeraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.https : //id. wikipedia. orgiwiki/Halaman_utam a tang{al 1 8 besemb er 20 | 5Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pranala (/infr):http://kbbi.web.id/demonstrasihttps://id.wikipedia.ore/wiki/Uniuk rasa, 1 SDesemb er 201 5.


Recommended