Download pdf - Critical Book Report menyimak

8/18/2019 Critical Book Report menyimak

1/33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitru keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilann menulis. Sadar atau tidak

sadar keterampilan menyimak ini tidak begitu mendapat perhatian pada sekolah-sekolah

selama ini, bahkan juga di Negara-negara yang telah maju. Suatu penelitian yang pernah

dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1! terhadap "# orang dari berbagai pekerjaan

jabatan dan jabatan di $etroit sampai pada suatu kesimpulan bah%a mereka ini

mempergunakan %aktu berkomunikasi& ' buat menulis, 1"' buat membaca, ()' buat

berbicara, dan *+' buat menyimak.

Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya

dengan cara yang beraneka ragam. $alam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita

melalui suatu hubungan urutan yang terakhir& mula-mula pada masa kecil kita belajar

menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca, dan menulis. enyimak

dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Sedangkan membaca dan menulis

dipelajari di sekolah.

Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses

berpikir yang mendasari bahasa. ahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin

terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan cerdas pula jalan pikirannya. Keterampilan

hanya dapat diperoleh dan di kuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. elatih

keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.

1.2 TUJUAN1. ntuk mengetahui sebenarnya apa pengertian dan maksud dari menyimak itu.

!. ntuk mengetahui prinsip dasar bahasa

(. ntuk menambah %a%asan tentang bahasa dan menyimak

1.3 MANFAAT

1. ntuk memenuhi tugas mata kuliah enyimak

!. ntuk menambah pengetahuan tentang bagaimana menyimak itu dan apa saja yang

menjadi dasar-dasarnya.

1


2/33

Abstrak

enyimak sebagai /spek Keterampilan erbahasa erat sekali kaitannya dengan

proses ber0ikir yang mendasari bahasa. enyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar

dan mendengarkan. endengar mempunyai makna dapat menangkap bunyi bunyi bahasa

dengan alat pendengar tanpa unsur kesengajaan. endengarkan memiliki arti mendengar

akan sesuatu dengan sungguh sungguh karena ada yang menarik perhatian 2 ada unsur

kesengajaan. enyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan

dengan penu perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi unbtuk memperoleh

in0ormasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah

disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

2


3/33

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Idet!tas B"k"

B"k" Uta#a $b"k" sat"%

1. 3udul buku & Terampil enyimak

!. Pengarang & $rs.4.. 3oharis 5ubis, ...Pd.

(. Penerbit & -

*. Tahun terbit & !)1*

+. Kota Terbit & edan

". Tebal uku & 1*! 4alaman

6. kuran & -

B"k" Pe#bad!& $b"k" ked"a%

1. 3udul buku & enyimak Sebagai Suatu Keterampilan erbahasa

!. Pengarang & Pro0. $R. 4enry 7untur Tarigan

(. Penerbit & /ngkasa

*. Tahun terbit & 1#"

+. Kota Terbit & andung

". Tebal uku & 1! halaman

6 kuran & 1*8!),+ cm

B"k" Pe#bad!& $b"k" ket!&a%

1. 3udul buku & 5istening

!. Pengarang & 7illian ro%n

(. Penerbit & 5ongman

*. Tahun terbit & 166

3


4/33

+. Kota Terbit & 5ondon

". Tebal uku & 16+ 4alaman

6. kuran & 1(8!1 cm

2.2 R!&kasa B"k"

R!&kasa B"k" Perta#a $d!ktat #e'!#ak%

BAB I

MEN(IMAK SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BAHASA

enyimak sebagai /spek Keterampilan erbahasa erat sekali kaitannya dengan

proses ber0ikir yang mendasari bahasa. ahasa seseorang mencerminkan pikirannya. elatih

keterampilan berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir 9$a%son, 1"(& !62 Tarigan2 1:.

Pengalaman berbahasa hanya didapat melalui latihan yang intensi0 yang dapat

mengembangkan potensi yang ada pada diri sesorang.

$alam komuikasi berbahasa ada empat aspek keterampilan, yaitu&

1. Keterampilan menyimak

!. Keterampilan berbicara

4


5/33

(. Keterampilan membaca

*. Keterampilan menulis

asing masing dari keempat keterampilan berbahasa ini memiliki kaitan erat satu

sama lain. Kegiatan menyimak dan berbicara merupakan proses alamiah sedangkan kehiatan

membaca dan menulis merupakan keterampilan yang didapat melalui proses pendidikan.

Keterampilan menyimak dan membaca disebut keterampilan resepti0 sebab selama

berlangsung kegiatan komunkasi tersebut, penyimak atau pembaca akti0 menerima,

menangkap, memahami, dan mengingat rangkaian huru0 yang diterimanya.

BAB II

HAKIKAT MEN(IMAK

enyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan.

endengar mempunyai makna dapat menangkap bunyi bunyi bahasa dengan alat

pendengar tanpa unsur kesengajaan. endengarkan memiliki arti mendengar akan sesuatu

dengan sungguh sungguh karena ada yang menarik perhatian 2 ada unsur kesengajaan.

enyimak memiliki makna mendengarkan, memperhatikan denan baik baik, karena aada

yang ingin dipahami. Secara sederhana dapat dide0inisikan bah%a menyimak adalah suatu

kegiatan menerima pesan, in0ormasi, gagasan, pikiran seorang dari orang lain, degan

menggunakan bahasa lisan, dan maksud terssebut dapat dipahami dengan baik.

Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang akti0 secara keji%aan. ental

penyimak harus akti0 dan kreati0 menyusun arus bunyi yang berpotensi 0onologis, semantik

dan sintsksis suaatu bahasa. Pada dasarnya menyimak merupakam proses psikologis mulai

dari proses pengenalan bunyi bunyi yang didengarnya dengan penuh perhatian melalui alat

pendengar. $idalam kegiatan menyimk bahasa yang dipakai berupa bunyi bunyi bahasayang diidenti0ikasikan, dikelompokkan menjadi suku kata, kata, 0rase, klausa, kalimat, lalu

%acana.

BAB III

MEN(IMAK EFEKTIF

5


6/33

erbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan berbahasa yang selalu berkerja

sama. Kedua kegiatan tersebt bersi0at spontan, tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk

ber0ikir, ingatan sangat berperan dalam kedua kegiatan ini. Situasi dalam menyimak sama

dengan situas sat berbicara. $alam menyimak ada beberapa unsur dasar2

1. pertama pembicara. Pembiacara yang baik sangat mempengaruhi orang lain dalam

menyimak apa yang dikatakan oleh si pembicara. Pembicara yang baik memiliki&

1: Sikap mental yang positi0, mencakup&

Rasa komunikasi

Rasa kepemimpinan

Rasa percaya diri

Rasa humor

!: enguasai bahan

Seorang pembicara harus mampu menyusun materi pembicaraannya dengan rapi,

sistematis, logis, menarik agar penyimak mudah menangkapnya.

(: emiliki pengetahuan dan pengalaman

Pengetahuan dan pengetahuan yang rele;an dengan bahan simakkan akan

mempermuda prolehan pesan.

!. Penyimak yang ideal

Penyimak yang ideal itu memiliki&

1:. Kondisi 0isik 9sehat atau prima:

!:. Kondisi mental 9baik:

(. ahasa simakan


7/33

BAB I)

MEN(IMAK K*MFREHENSIF

ab menggunakan secara detail dasar dasar pemahaman dan esensi menyimak. Kita

perlu melihat 0akta 0akta dari pengalaman menyimak yang merupakan akti;itas yang sangat

penting dalam kehidupan sehari hari. Terdapat beberapa pajanan penting tentang beberapa

0aktor yang dapat mempengaruhi kemampuan menyimak komprehensi0, diantaranya memori,

konsentrasi, dan kosakata. $i samping hal itu diatas diuraikan pula cara cara penting yang

dapat mendukung terhadap pemahaman pesn simakan. $i bab ini juga dijelaskan beberapa

saran tentang kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh penyimak komprehensi0, yaitu

mengingat beberapa hal secara berurutan, mengikuti arah pembicaraan, dan

meme0ormulasikan pertanyaan.

BAB )

PEMBELAJARAN MEN(IMAK

$alam keterampilan berbahasa kita mendengar istilah mendengar, mendengarkan dan

menyimak. Ketiga kata ini tentu mempunyai makne yang berbeda. Secara sekilas mendengar

adalah proses kegiatan menerima bunyi bahasa yang dilakukan dengan senngaja tapi belum

ada unsur pemahaman.

Sedangkan menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang lambang

lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, serta interpretasi untuk memperoleh in0ormasi,

menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh

sang pembicara melalui ujaran atau lisan.

R!&kasa Is! B"k" ked"a

Me'!#ak Seba&a! S"at" Ketera#+!,a Berba-asa

BAB I

PENDAHULUAN

1. Ketera#+!,a Berba-asa

7


8/33

Keterampilan berbahasa dalam kurikulum sekolah biasanya mencakup empa t segi yaitu &

- Keterampilan menyimak (listening skills)

- Keterampilan berbicara (speaking skills)

- Keterampilan membaca (reading skills)

- Keterampilan menulis (writing skills)

2. De,a+a +r!s!+ ba-asa 'a!t"

- ahasa adalah suatu siste, suatu sistem pola-pola yang kompleks dan suatu struktur dasar.

$idalamnya terdapat ketentuam-ketentuan indi;idual yang bekerja bersama-sama dengan

kesatuan-kesatuan lainnya.

- ahasa adalah ;okal, hanya ujaran sajalah yang mengandung segala tanda utama suatu

bahasa. agian-bagian itu merupakan bunyi yang membuat suatu perbedaan makna dan

bunyi itu kita namai dengan 0onem.

- ahasa itu arbitrer, bah%a hubungan anatara lambing dan makna juga bersi0at arbiteratau

bersi0at mana suka.

- ahasa itu unik, tidak ada dua bahasa yang mempunyai perangkat pola yang sama, bunyi-

bunyi yang sama, kata-kata atau kalimat yang sama.

- ahasa dibangun dari kebiasaan kebiasaan. =ara cara kita mengucapkan suatu bunyi

atau menyusun kata kata menjadi kalimat kita lakukan secara otomatis, yaitu seotomatis

kita berjalan.

- ahasa sebagai sarana komunikasi, bahsa itu haruslah dapat dipahami oleh pemakai dan

orang lain. Kalau ucapan salah dimengerti tidak dapat dipahami, berarti gagallah bahasa

mengkomunikasikan mereka.

- ahasa berhubungan dengan budaya setempat, bahasa berada pada pembicara yang berada

pada tempat tertentu melakukan hal-hal tertentu.

- ahasa itu dinamis, tidak ada yang tetpdi dunia ini termasuk juga dengan bahasa. Semuanya

berubah, perubahan ini mencakup kosa kata bunyi bahsa, bentuk kata, bentuk kalimat ejaan

dan lain-lain.

BAB II

MEN(IMAK

8


9/33

1. Batasa da +e&ert!a #e'!#ak

menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan

dengan penu perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi unbtuk memperoleh

in0ormasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah

disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

2. Ta-a+/ta-a+ #e'!#ak

- enyimak berkala, yang terjadi saat sang anak merasakan keterlibatan langsung dalam

pembicaraan mengenai dirinya.

- enyimak dengan perhatian dangkal karena sering mendapat gangguan dengan adanya

selingan-selingan.

- Setengah menyimak serapan, karena sang anak keasyikan menyerap atau mengabsorpsi

hal-hal yang kirang penting.

- enyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar apa yang disimak.

- enyimak asosiati0, hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan.

- enyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan membuat komentar.

- enyimak secara akti0 untuk mendapatkan dan menemukan pikira, pendapat dan gagasan

sang pembicara.

3. T"0"a #e'!#ak ada e#+at "&s! "ta#a #e'!#ak

- /gar dapat memberikan response yang tepat

- emperoleh in0ormasi yang berkaitan dengan pro0esi

- embuat hubungan antar pribadi lebih e0ekti0

- engumpulkan data agar dapat membuat keputusan yang masuk akal

Selain itu juga terdapat delapan tujuan dalam menyimak, yaitu menyimak untuk

meyankinkan, menyimak untuk belajar, menyimakn untuk menikmati, menyimak untuk

menge;aluasi, menyimak untuk mengapresiasi, menyimak untuk mengkomunikasikan ide-

ide, menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, menyimak untuk memecahkan masalah.

. Hak!kat #e'!#ak

/da terdapat enam hakikat dalam menyimak yaitu sebagai sarana atau alat, sebagai

keterampilan berkomunikasi, sebagai seni, sebagai proses, sebagai response, sebagai

pengalaman kreati0.

9


10/33

BAB III

SUASANA MEN(IMAK

- Suasana de0ensi0, biasanya suasana de0ensi0 atau bertahan biasanya dimanipulasikan dalam

pesan pesan lisan yang mengandung maksud yang bersungguh sungguh dan tersirat.

- Suasana suporti0 , atau suasana komunnikasi yang bersi0at mendukung atau menunjang

justru timbul dari pesan pesan yang mengimplikasikan deskripsi atau pemerian. $an

keenam butir perangsang komunikasi suporti0 yaitu deskripsi, orientasi permasalahan,

spontanitas, empati, ekualitas, dan prisionalisme.

4. Aeka "+a'a #e!&katka +er!,ak" #e'!#ak ,

enerima keanehan pembicara, memperbaiki sikap, memperbaiki lingkungan, jangan

dulu memberikan pertimbangan, meningkatkan mutu catatan, menentukan tujuan khusus,

meman0aatkan %aktu secara bijaksana, menyimak secara rasional, berlatih menyimak materi

yang sukar.

BAB I)

FAKT*R PEMENGARUH MEN(IMAK

1. Fakt5r +e#e&ar"- #e'!#ak ada delapan yaitu &

- ?aktor 0isik, lingkungan 0isik juga ,ungkin sekali turut bertanggung ja%ab atas

ketidake0ekti0an menyimak seseorang. Kesehatan serta kesejahteraan 0isik merupakan suatu

modal penting yang turut menentukan bagi setiap penyimak.

- ?aktor psikologis, antara lain mencakup masalah prasangka dan kurangnya simpati terhadap

pembicara dengan aneka sebab dan alasan, keegosentrisan terhadap minat pibadi serta

masalah pribadi, kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang luas. Kebosanan dan

kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada pokok pembicaraan.

Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, guru, pokok pembicaraan. Sebagian atau semua

0aktor dapat mempengaruhi kegiatan menyimak kea rah yang merugikan yang tidak kita

ingini dan ini mempunyai akibat yang buruk bagi sebagian atau seluruh kegiatan belajar parasis%a. $engan demikian disimpulkan bah%a 0aktor psikologis yang positi0 memberi

10


11/33

pengaruh yang baik dan yang negati;e memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan

menyimak.

- ?aktor pengalaman, tidak perlu diragukan lagi bah%a sikap merupakan hasil pertumbuhan

dan perkembangan pengalaman kita senidiri. Kurangnya atau tiadanya minat pun agaknya

merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak sama sekali pengalaman dalam

bidang yang disimak itu.latar belakang pengalaman merupakan suatu 0aktor penting dalam

?aktor sikap, pada dasarnya manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segalahal,

yaitu sikap menerima dan sikap menolak. @rang yang bersikap menerima pada hal-hal yang

menarik dan menguntungkan baginya2 tetapi bersikap menolak pada al-hal yang tidak

menarik dan tidak menguntungkan baginya. 4al ini memberikan dampak yang positi0 dan

negati0.

- ?aktor moti;asi, moti;asi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang.

Kalau moti;asi kuat untuk mengerjakn sesuatau maka dapat diharapkan orang itu kn berhasil

mencapai tujuan. egitu pula halnya dengan menyimak.

- ?aktor peranan dalam masyarakat, kemauan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh

peranan kita dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik maka kita ingin sekali menyimak

ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan tele;ise yang berhubungan dengan masalah

pendidikan dan pengajaran di tanah air kita maupun luar negeri.

2. Keb!asaa 0e,ek da,a# #e'!#ak dapat kita lihat dari &

- enyimak lompat tiga

- enyimak Asaya dapat 0aktaB

- Noda ketulian emosional

- enyimak supersensit0

- enolak suatu subjek secara gegabah

- engkritik cara dan gaya 0isik pembicara

- enghindari penjelasan yang sulit

- emberi perhatian semu

- enyerah kepada gangguan

BAB )

ANEKA SITUASI PELIBAT MEN(IMAK

11


12/33

1. Me'!#ak da,a# ke-!d"+a k"r!k","#

Penelitian mengenai menyimak dalam kehidupan maupun dalam kurikulum sekolah dapat

dikatakan masih sangat langkah. Padaa tahun 1!, Paul T.Rankin dari $etroit Public School,

menyelesaikan sebuah sur;ei mengenai penggunaan %aktu dalam keempat keterampilan

berbahas. eliau menelaah komunikasi komunikasi pribadi "# orang dari berbagai

perkerjaan dan jabatan untuk menentukan persentasi %aktu yang mereka gunakan untuk

berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Selama lebih kurang dari dua bulan ke "#

orang tersebut dia%asi dan diteliti dalam bidang kegiatan kegiatan tadi setiap 1+ menit dari

hari hari jaga, hari hari bangun mereka. Paul T. Rankin menemui bah%a mereka ini

mempergnakan %aktu berkosumsi mereka sebbagai berikut&

enulis & '

embaca & 1" '

erbicara & () '

enyimak & *+ '

$alam sur;ei menunjukkan kita lebih sering menggunkan akti;itas menyimak setip harinya.

2. Rad!5 Te,e6!s! Reka#a Te,e+5

Kehidupan modern menuntut kegiatan menyimak yang lebih meningkat. Pada masa kini

kebanyakan rumah tangga memiliki satu atau lebih jenis jenis perlengkapan radio, ele;isi,

reekaman, telepon. $ari ungkapan diatas dituntut beberapa situasi, diantaranya&

a: enyimak sekunder, apabila musik dipasang pelan pelan sebagai latar belakang.

b: enyimak sosial, kalau kita dipanggil berbicara pada telepon.

c: eyimak apresiasi0, bila drama yang baik atau musik yang merdu dipegelarkan

atau dipentaskan.

d: enyimak eksplorasi0, kalau padaa kita diberikan resep resep atau in0ormasi

mengenai cuaca2

e: enyimak koonsentrati0 dan menyimak kritis, apabila masalah penting

didiskusikan oleh para politikus dan para pakar dalam berbagai bidang ilmu

pengetahuan.

BAB )I

MENINGKATKAN DA(A SIMAK

12


13/33

1. Aeka +e&a,a#a a"d!5 +e#ert!&&! ke#a#+"a #e'!#ak

Tidak dapat disangkal bah%a audio dapat meningkatkan daya simak sesorang. /da beberapa

pengalaman dan kegiatan kegiatan yang turut mempertinggi daya simak sis%a&

/. enyimak pada guru apabila&

a: emperkenalkan bunyi bunyi, urutan urutan bunyi, pola pola intonasi.

b: emberikan petunjuk yang ada hubungannya kegiatan kelas sehari hari.

c: emberiksn kalimat kalimat contoh dari ciri gramatikal.

d: emberikan isyarat isyarat atau menemukakan pertanyaan.

e: enceritakan suatu kisah.

0: embacakan suatu paragra0, puisi.g: eniru suatu dialog.

h: ercerita mengenai suat kejadian.

i: enentukan suatu situasi bagi suatu dialog.

j: engadakan suatu imla atau dikte.

k: emberikan latihan menyimak pemahaman.

l: emberikan suatu ceramah mengenai kebudayaan.

m: empersiapkan mereka dalam suatu komposisi.

n: enyambut para tamu.

o: eminta mereka ikut serta dalam kegiatan praktis tertentu.

. enyimak pada sis%a lainnya memberikan petunjuk, mengemukakan pertanyaan,

memberikan rangkuman, mencerita aneka kejadian.

=. Turut serta mengambil bagian dalam suatu dramatisasi.

$. enyimak padaa para pembicar yang diundang.

C. enyimak pada rekaman rekaman bahan ucapan, struktur atau kosa kata.

?. enyimak pada reekaman rekaman 0onogra0.

7. enyimak pada 0il 0ilm.

4.


14/33

a: enyimak kon;ersasi0

b: enyimak apresiasi0

c: enyimak eksplorasi0

d: enyimak konsentrati0

3. S!ka+ &"r" t"r"t #e#+ert!&&! da'a s!#ak s!s7a

/da beberapa saran, diantaranya&

a: Sediakan %aktu untuk menyimak

b: eerilah perhatian

c: erikan reaksi lisan yang %ajar

d: 3angan mengoreek ngorek 0akta tambahan

e: 3angan menilai apa yang dilakukan

0: 3agan menghilangkan kepercayaan dan kemampuan si pembicara untuk memecahkan serta menyelesaikan maslah masalah sendiri.

BAB )II

MEMILIH BAHAN SIMAKAN (ANG MENARIK PERHATIAN

1. D"5,5& da D!a,5&

ntuk melukiskan atau mengilustrasikan kurangnya keterampilan yang baik dalam

bidang menyimak padaa mayarakat modern, kita dapat menggunakan konsep /braham

Kaplan mengenai duolog. Sebagai la%an dari dialog, makna duolog merupakan suatu situasi

kelompok dua orang atau kelompok kecil di mana masing masing memperoleh giliran

berbicara tetapi tidak seorangpun menyimaknya.

Sebaliknya, dialog yang sejati melibatkan menyimak kepada oraang lain seperti hal nya

kepada diri sendiri. $ialog menuntutan ancangan atau pendekatan terbuka, suatu ke sudian

menaruh perhatian kepada orang lain yang memberi respon secara sopan kepada mereka

tanpa latihan dan ulangan.

2.Hak!kat Per-at!a

3ika menyimak merupakan suatu tindakan elekti0 atau perbuatan 0akultati0, maka perhatan,

yang sangat perlu bagi penyimakan yang baik, merupakan suatu perilaku selekti0 atau

14


15/33

kelakuan terpilih. $apat disimpulka bah%a AperhatianB adalah suatu proses penyeleksian dari

berbagai ragam stimulus yang penting bagi sesorang pada saat tertentu. 9%ebb, 16+ & 1():.

/da orang yang berkata bah%a mungkiin saja seseorang menaruh perhatian kepada sesuatu

tanpa menyimaknya, atau ada yang beranggapan bah%a mungkin saja sesorang memproses

stimulus a%al atau perangsang lisan tanpa menyimaknya secara aktual.

Pengertian AperhatianB itu sendiri tidak sesederhana anggapan kebanyakan orang2 justru

sangat rumit dan kita belum mengetahui banyak tentang itu. Dang kita tahu perhatian itu

beroprasi pada situasi, sikap, dan rasa. Perhatian yang diberikan terhadap suatu percakapan

pada suatu pesta beda dengan perhatian yang kita berikan pada saat ujian lisan.

/da seorang pakar yang menyarankan bah%a konsep perhatian itu mencakup beberapa

0aktor, diantaranya&

a:Konsentrasi mental

b:Ke%aspadaan

c:Selekti;itas

d:encari dan memeriksa

e:/kti0 dan giat

0: Penatahan diri

R!&kasa b"k" kee#+at

L!ste!& t5 s+5ke e&,!s-

8-a+ter I

1. T-e eed t5 tea9- t-e 95#+re-es!+ 5 s+5ke e&,!s-

$uring the 0irst hal0 o0 this century yhe emphasis n 0oreign language teaching %as laid

on the teaching o0 %ritten language and, speci0ically, o0 literary language. / 0e% enthusiastd

insisted that the spoken laguage should be taught as %ell, but it is only during the last t%enty

years that this ;ie% has pre;ailed and become %idely accepte. ost students no% get some

training in the spoken language though it is still ;ery di00icult in many countries 0or the hard

pressed teachers o0 Cnglish to 0ind a place 0or it on the timeable. 4o%e;er, a curious

imbalance has persisted in the teaching o0 spoken in Cnglish. /ll the emphasis has been laid

on the teaching o0 the pronunciation o0 Cnglish.

There seems to ha;e been ;ery little, i0 any, e8plicit teachingo0 the comprehension o0

spoken Cnglish.


16/33

countries, so they %ere ne;er e8posed to Cnglish spoken in an Cnglish situation. oreo;er

there e8isted ;ery 0ine descriptions o0 the pronunciation o0 Cnglish 9%ard, 1*+23ones, 11#:

but there %ere no courses a;ailable %hich %ere concerned %ith the teaching o0 students to

understand Cnglish as spoken by nati;e Cnglish speakers.


17/33

despite the orthograpich similarity. 4o%e;er, 0or any gi;en accent o0 Cnglish it is possible to

construct a phonemic transcription, in %hich the same sound is al%ays represented by the

same symbol.

!. The consinants o0 Cnglish


18/33

something e8tra, added to the basic seEuence o0 consonants and ;o%els, it is the guide to the

structure o0 in0ormation in the spoken message.

He %ill begin by disscussing %hat rhythm is and then go on to discuss its 0uncition. The

rhythm o0 Cnglish is based on the contrast o0 stressed and unstressed syllables.


19/33


20/33

Sometimes people do make phonetic errors %hich they correct in mid sentence. So %e hear

someone say

< sa% there bringL M i mean big M dogs ha;ing a 0ight out there

/nd %e say thet he has made a tongue slip. There is a nice e8ample o0 a tongue slip in the

te8t %ich %eGre going to discuss in this chapter.

$o%n to 0ouling o0 pre0elL M propellors

8-a+ter )II

Para,!&"!st!9 eat"res

The term F paralinguisticG is ;eriously used in the literature so i shall begin this

discussion by saying %hat i mean by it. < take it to include those aspects o0 speech %hich %e

ha;e not yet discussed under the heading o0 F rhythmG and F intonationG but %hich,

nonetheless, a00ect the meaning o0 the message. @ne reason %hy this area is ;ery rarely tsught

to o;erseas student is because it is not yet %ell described-there is no generally accepted

0rame%ork that can be re0erred to. 4o%e;er 0or a student %ho %ishes to cope in a nati;e

Cnglish conte8t it is essential to understand %hat his tutor means %hen he says F i think

youGre getting on ;ery %ell %ith your Cnglish F.


21/33

paralinguistic ;ariables may 0unction to modi0y the meaning o0 an utterance that is marked

0or attitude. < %ant, in this chapter, to suggest some o0 the %ays in %hich this description may

be used in teaching students to understand ordinary in0ormal spoken Cnglish.


22/33

program studi yang tersedia yang berkaitan dengan pengajaran sis%a untuk memahami

bahasa


23/33

!. consinants


24/33

bahasa


25/33

?ungsi intonasi

4al ini sangat umum untuk menemukan banyak penekanan diletakkan pada pengajaran

intonasi. 4al ini dirasakan, benar, bah%a intonasi ucapan kontribusi secara signi0ikan

terhadap makna ucapan. $i sisi lain itu adalah sering terjadi bah%a tidak ada yang tahu pasti

berapa banyak yang harus dimasukkan dalam intonasi jangka - dan sangat 0reEuemtly itu

hanya kain - tas istilah untuk setiap ;ariabel yang mengekspresikan sikap pembicara dengan

apa yang dia adalah mengatakan. Sis%a asing yang bekerja di <

5isan pengisi dalam pidato

$alam bab ini saya akan ton mempertimbangkan apa yang saya harus agak longgar

sebut pengisi.


26/33

mulai di bab +. /da kami mencatat bah%a sementara pembicara berbicara, ia secara

bersamaan merencanakan apa yang akan dia katakan selanjutnya, dan juga memantau apa

yang ia katakan .


27/33

harus memutuskan bukan untuk bekerja dari dasar yang lebih jelas umum - kutipan dari no;el

bahasa


28/33

uku satu dan buku dua memiliki banyak kesamaan di bab 1. ab 1 dan bab ! sama

sama menjelaskan tentang menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. $i bab 1 dan

bab ! sama sama di jelaskan secara detail. Sementara di buku ketiga hal hal itu tidak di

jelaskan. Sangat jauh berbeda dengan buku satu dan dua.

2. BAB II

B"k" sat" $d!ktat #e'!#ak% de&a B"k" d"a $#e'!#ak seba&a! s"at"

ketera#+!,a berba-asa kar'a Pr5.DR.Her' G"t"r Tar!&a de&a b"k"

ket!&a $L!ste!& T5 S+5ke E&,!s- %

uku satu lebih membahas tentang hakikat menyimak, edangkan buku dua membahas

tentang batasan batasan dalam menyimak, dan buku tiga membahas tentang sesuatu yang

tidak berhubungan degan menyimak, judul buku ketiga tidak sesuai dengan isinya.

3. BAB III




uku satu membahas tentang menyimak e0ekti0 sementara buku dua membahas tentang

suasana saat menyimak , sementara buku tiga memabahas tentang hal lain di luar menyimak.

. BAB I)




uku satu menjelaskan tentang menyimak kom0rehensi0 dan menjelaskannya secara

detail, sedangkan buku dua membahas tentang 0aktor yang mempengaruhi proses menyimak

dan buku ketiga tidak membahas tentang hal yang berhubungan dengan menyimak, tidak

sesuai dengan judul buku.

28


29/33


30/33

saat dibaca. 4ampir banyak persaman-persamaan yang diulang-ulang. $an kata-katanya

sangat baku.

$alam buku 4enry 7untur Tarigan,


31/33

dengan apa yang dibahas dalam buku listening to spoken Cnglish tidak sesuai judul buku

degan apa yang dibahas

F*T* BUKU SATU

F*T* BUKU KEDUA

31


32/33

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya

dengan cara yang beraneka ragam. $alam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita

melalui suatu hubungan urutan yang terakhir& mula-mula pada masa kecil kita belajar

menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca, dan menulis. enyimak

dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Sedangkan membaca dan menulis

dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan,

merupakan caturtunggal.

setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses berpikir yang

mendasari bahasa. ahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang

berbahasa, semakin cerah dan cerdas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat

diperoleh dan di kuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. elatih keterampilan

berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.

SARAN

$idalam keempat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, membaca, berbicara dan

menulis yang paling sering ataupun banyak dilakukan seseorang persenannya yang paling

tinggi dan paling banyak adalah menyimak. 4endaklah menyimak dijadikan sebagai

keterampilan yang bagus dan diadakan pelatihan juga. /gar setap orang bisa menyimak

segala sesuatunya dengan bagus sehingga tidak salah paham dan mengandung pengertian

yang salah.

32


33/33

DAFTAR PUSTAKA

5ubis, 3oharis. !)1*.Terampil enyimak.edan

Tarigan, 4enry 7untur. 1#". enyimak Sebagai Suatu Keterampilan erbahasa. andung&

/ngkasa.

ro%n, 7illiam.166. 5istening to Spoken Cnglish. 5ondon& 5ongman