Transcript
Page 1: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan bimbingan dan pertolongannya sehingga dalam penulisan Laporan Praktikum Biologi ini bisa berjalan dengan lancar.Penulisan Laporan Praktikum Biologi ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi Kelas XII Semester I Tahun Ajaran 2011/2012. Selain itu, penulisan Laporan Praktikum Biologi ini dimaksudkan sebagai penambah wawasan pembaca serta sumbang saran kepada pelajar dan masyarakat Indonesia, khususnya pelajar dan masyarakat Desa dalam memahami tentang Perkecambahan. Di sisi lain, penulis mengajak kepada para pembaca agar dapat memahami dan mendalami masalah topik di atas, sekaligus menerapkan hasil Laporan Praktikum Biologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas kontribusi berbagai pihak,yaitu : 1. Ibu Ida selaku guru Biologi Kelas XII IPA- 4 di SMAN 1 Bandung2. Orang tua kami yang telah memberi dorongan, baik secara moril maupun materiil sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Biologi ini.3. Teman-teman kami yang telah memberi dukungan dan telah membantu pelaksanaan penelitian hingga karya ini selesai.4. Dan semua pihak terkait yang mendukung penyelesaian Laporan Praktikum Biologi ini.

Bandung, 17 September 2012

1

Page 2: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

DAFTAR ISI1. Halaman Judul …………………………………………………… 2. Kata Pengantar …………………………………………………… 13. Daftar Isi …………………………………………………………. 24. BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………… 35. BAB II : LANDASAN TEORI …………………..………………. 46. BAB III: METODOLOGI PENELITIAN (INDIVIUAL)………... 107. BAB IV: PEMBAHASAN DATA……...……………………...…. 258. BAB V: KESIMPULAN…………………………… …………269. DAFTAR PUSTAKA …………………………………..…………29

2

Page 3: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

BAB 1Pendahuluan

A. Latar Belakang

Laporan Praktikum Biologi ini kami buat untuk memenuhi tugas biologi yang diberikan oleh Bu Ida selaku guru biologi di SMAN 1 Bandung . Dengan dibuatnya Laporan Praktikum Biologi ini diharapkan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Dan juga dapat menambah pengetahuan dari para pembaca. Perkecambahan kacang hijau dan kacang merah juga relatif cepat pada beberapa media tanam dan kondisi lingkungan. Sehingga kami memilih kacang hijau dan kacang merah sebagai bahan penelitian kami. Kami sangat tertarik untuk melakukan inovasi pada kacang hijau dan kacang merah, salah satunya kecambah. Kecambah merupakan salah satu tumbuhan yang multifungsional,selain dapat digunakan sebagai sayuran, juga sebagai makanan tambahan pada masakan nusantara. Dalam penelitian ini kami mencari tahu faktor apa saja yang mempengaruhi perkecambahan biji kacang hijau dan kacang merah.

B. Rumusan Masalah

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada kacang hijau dan kacang merah?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan.

D. Hipotesis

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan,yaitu Air Cahaya Oksigen Nutrisi

3

Page 4: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

BAB 2Landasan Teori

Menurut Elisa (2006), perkecambahan adalah proses pengaktifan kembali aktivitas pertumbuhan embryonic axis di dalam biji yang terhenti untuk kemudian membentuk bibit. Selama proses pertumbuhan dan pemasakan biji, embryonic axis juga tumbuh. Secara visual dan morfologis, suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya radikel atau plumula yang menonjol keluar dari biji. 

Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Pada tanaman, tahapan dalam perkecambahannya terdiri dari:

1. Proses penyerapan air (imbibisi)

Proses penyerapan air atau imbibisi berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperma. Hal ini menyebabkan pecah atau robeknya kulit biji. Selain itu, air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam biji. Dinding sel yang kering hampir tidak permeabel untuk gas, tetapi apabila dinding sel di-imbibisi oleh air, maka gas akan masuk ke dalam sel secara difusi. 

Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air, maka suplai oksigen meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernapasan. Sebaliknya CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan penyerapan air oleh biji yaitu: permeabilitas kulit biji, konsentrasi air, suhu, luas permukaan biji yang kontak dengan air, daya intermolekuler. 

Biji yang ditempatkan pada suatu lingkungan yang basah maka molekul air yang ada di luar akan mulai berdifusi ke dalam biji. Ketika molekul itu sudah berhasil melalui selaput pembungkus biji sebagian diantaranya ada yang diserap sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa imbibisi (peristiwa penyerapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang). Sedangkan molekul air yang lainnya akan berpindah melalui membran sitoplasma yang permeabel dengan cara osmosis menuju vakuola sel-sel hidup yang ada dalam biji sehingga dari sinilah awal biji dapat berkecambah (Ferry and Ward, 1959).

Perkecambahan merupakan bagian yang sangat penting dari siklus hidup tumbuhan berbiji. Hasil perkecambahan adalah pertumbuhan calon akar dan calon tunas. Secara

4

Page 5: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan akar dan daun yang menonjol keluar dari biji (Kamil, 1992). Rangkaian proses-proses fisiologis yang berlangsung pada perkecambahan adalah (1) penyerapan air secara imbibisi dan osmose, (2) pencernaan atau pemecahan senyawa menjadi bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut, (3) pengangkutan hasil pencernaan, (4) asimilasi atau penyusunan kembali senyawa hasil pencernaan, (5) pernafasan atau respirasi yang merupakan perombakan cadangan makanan, dan (6) pertumbuhan pada titik-titik tumbuh (Kamil, 1992).

Proses-proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan faktor-faktor lingkungan seperti air, O2, cahaya dan suhu. Air berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi masuknya O2, dan alat transportasi makanan. Cahaya merupakan sumber energi pada perkecambahan yang dapat mempengaruhi perangsangan dan percepatan proses pertumbuhan kecambah. Suhu berperan pada tingkat kecukupan oksigen dalam perkecambahan. Pada suhu tinggi, O2 tidak mencukupi untuk perkecambahan ketika suhu diturunkan, O2 menjadi tercukupi. O2 dibutuhkan pada proses oksidasi untuk membentuk energi perkecambahan. Udara di alam yang mengandung 20% O2 sudah membantu perkecambahan karena proses perkecambahan hanya butuh 0,3% O2 (Kamil, 1992).

2. Aktivasi enzim

Aktivasi enzim terjadi setelah benih berimbibisi dengan cukup. Enzim-enzim yang teraktivasi pada proses perkecambahan ini adalah enzim hidrolitik seperti α-amilase yang merombak amylase menjadi glukosa, ribonuklease yang merombak ribonukleotida, endo-β-glukanase yang merombak senyawa glukan, fosfatase yang merombak senyawa yang mengandung P, lipase yang merombak senyawa lipid, peptidase yang merombak senyawa protein.

3. Inisiasi pertumbuhan embrio

Proses ini terjadi setelah semua proses imbibisi, aktivasi enzim, dan katabolisme cadangan makanan berjalan. Proses ini ditandai oleh meningkatnya bobot keringembryonic axis,dan menurunnya bobot kering endosperma.

4. Munculnya radikel 

Munculnya radikel adalah tanda bahwa proses perkecambahan telah sempurna. Proses ini akan diikuti oleh pemanjangan dan pembelahan sel-sel. Proses pemanjangan sel ada dua fase yakni; fase 1 (fase lambat) dimana pemanjangan sel tidak diikuti dengan penambahan bobot kering dan fase 2 (fase cepat), yang diikuti oleh penambahan bobot segar dan bobot kering.

5

Page 6: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

5. Pemantapan kecambah

Kecambah mulai mantap setelah ia dapat menyerap air dan berfotosintesis (autotrof). Semula, ada masa transisi antara masih disuplai oleh cadangan makanan sampai mampu autotrof. Saat autotrof dicapai proses perkecambahan telah sempurna.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan Tanaman 

Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah :

1. Kemasakan benih

Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai, tidak mempunyai viabilitas tinggi. Diduga pada tingkatan tersebut benih belum memiliki cadangan makanan yang cukup dan juga pembentukan embrio yang belum sempurna. 

2. Ukuran benih

Di dalam jaringan penyimpanannya, benih memiliki karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Bahan-bahan ini diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio pada saat perkecambahan. Diduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan dengan benih yang kecil, mungkin pula embrionya lebih besar.

a) Dormansi

Suatu benih dikatakan dorman apabila benih itu sebenarnya viabel (hidup) tetapi tidak mau berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan lingkungan yang memenuhi syarat bagi perkecambahannya. Tipe dormansi pada adalah after ripening.

b) Hormon 

Tidak semua hormon tumbuhan (fitohormon) bersifat mendukung proses perkecambahan, adapula beberapa fitohormon yang menghambat proses perkecambahan. Fitohormon yang berfungsi merangsang pertumbuhan perkecambahan antara lain : Auksin, yang berperan untuk : Mematahkan dormansi biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji dengan auksin dapat membantu menaikkan kuantitas hasil panen serta dapat memacu proses terbentuknya akar.

Giberelin, yang berperan dalam mobilisasi bahan makanan selama fase perkecambahan. Pertumbuhan embrio selama perkecambahan bergantung pada

6

Page 7: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

persiapan bahan makanan yang berada di dalam endosperma. Untuk keperluan kelangsungan hidup embrio maka terjadilah penguraian secara enzimatik yaitu terjadi perubahan pati menjadi gula yang selanjutnya ditranslokasikan ke embrio sebagai sumber energi untuk pertumbuhannya. Peran giberelin diketahui mampu meningkatkan aktivitas enzim amilase.

Sitokinin, yang akan berinteraksi dengan giberelin dan auksin untuk mematahkan dormansi biji. Selain itu, sitokinin juga mampu memicu pembelahan sel dan pembentukan organ.

Fitohormon yang berfungsi sebagai penghambat perkecambahan antara lain : Etilene, yang berperan menghambat transportasi auksin secara basipetal dan lateral. Adanya etilen dapat menyebabkan rendahnya konsentrasi auksin dalam jaringan. Meskipun begitu, pada tanaman,etilene juga mampu menstimulasi perpanjangan batang, koleoptil dan mesokotil. Asam absisat (ABA), yang bersifat menghambat perkecambahan dengan menstimulasi dormansi benih. Selain itu, asam absisat akan menghambat proses pertumbuhan tunas. 

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah :

1. Air

Air salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan benih. Fungsi air pada perkecambahan biji antara lain; Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperma hingga kulit biji pecah atau robek. Air juga berfungsi sebagai fasilitas masuknya oksigen ke dalam biji melalui dinding sel yang di-imbibisi oleh air sehingga gas dapat masuk ke dalam sel secara difusi. Selain itu, air juga berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan sejumlah proses fisiologis dalam embrio seperti pencernaan, pernapasan, asimilasi dan pertumbuhan. Proses-proses tersebut tidak akan berjalan secara normal, apabila protoplasma tidak mengandung air yang cukup. Air juga Sebagai alat transportasi larutan makanan dari endosperma kepada titik tumbuh pada embryonic axis, yang mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.

2. Temperatur

Temperatur merupakan syarat penting yang kedua bagi perkecambahan benih. Tetapi ini tidak bersifat mutlak sama seperti kebutuhan terhadap air untuk perkecambahan, dimana biji membutuhkan suatu level hydration minimum yang bersifat khusus untuk perkecambahan.

7

Page 8: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Dalam proses perkecambahan dikenal adanya tiga titik suhu kritis yang berbeda yang akan dialami oleh benih. Dan tiga titik suhu kritis tersebut dikenal dengan istilah suhu cardinal yang terdiri atas pertama, suhu minimum, yakni suhu terkecil dimana proses perkecambahan biji tidak akan terjadi selama periode waktu perkecambahan. Bagi kebanyakan benih tanaman, termasuk kisaran suhu minimumnya antara 0 – 5oC. Jika benih berada di tempat yang bersuhu rendah seperti itu, maka kemungkinan besar benih akan gagal berkecambah atau tetap tumbuh namun dalam keadaan yang abnormal. 

Kedua, suhu optimum yakni suhu dimana kecepatan dan persentase biji yang berkecambah berada pada posisi tertinggi selama proses perkecambahan berlangsung. Temperatur ini merupakan temperatur yang menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan benih. Suhu optimum berkisar antara 26,5 – 35oC. Serta yang ketiga adalah suhu maksimum, yakni suhu tertinggi dimana perkecambahan masih mungkin untuk berlangsung secara normal. Suhu maksimum umumnya berkisar antara 30 – 40oC. Suhu diatas maksimum biasanya mematikan biji, karena keadaan tersebut menyebabkan mesin metabolisme biji menjadi non aktif sehingga biji menjadi busuk dan mati. 

3. Oksigen

Faktor oksigen berkaitan dengan proses respirasi. Pada saat perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambahan benih. 

Perkecambahan biji dipengaruhi oleh komposisi udara sekitarnya. Umumnya biji akan berkecambah pada kondisi udara yang mengandung 20% O2 dan 0,03% CO2 memiliki kemampuan untuk berkecambah pada keadaan yang kurang oksigen. Biji dapat berkecambah baik di tempat dengan kelembaban tinggi, bahkan bisa berkecambah 4 – 5 cm di bawah permukaan air, hanya saja yang lebih dahulu akan keluar bukan radikel melainkan plumulanya.

4. Cahaya 

Hubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh suatu sistem pigmen yang dikenal sebagai fitokrom, yang tersusun darichromophore dan protein. Chromophore adalah bagian yang peka pada cahaya. Fitokrom memiliki dua bentuk yang sifatnya reversible (bolak-balik) yaitu fitokrom merah yang mengabsorbsi sinar merah dan fitokrom infra merah yang mengabsorbsi sinar infra merah. 

8

Page 9: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Bila pada benih yang sedang berimbibisi diberikan cahaya merah, maka fitokrom merah akan berubah menjadi fitokrom infra merah, yang mana menimbulkan reaksi yang merangsang perkecambahan. Sebaliknya bila diberikan cahaya infra merah, fitokrom infra merah akan berubah menjadi fitokrom merah yang kemudian menimbulkan reaksi yang menghambat perkecambahan. Dalam keadaan tanpa cahaya, dengan adanya oksigen dan temperatur yang rendah, proses perubahan itu akan berlangsung lambat. Pada keadaan di alam, cahaya merah mendominasi cahaya infra merah sehingga pigmen fitokrom diubah ke bentuk fitokrom infra merah yang aktif.

9

Page 10: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

BAB 3METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Perkecambahan pada Biji Kacang Hijau

Disusun oleh : Aldi Sultan

Faktor : air

Tujuan :untuk mengetahui peranan air bagi kacang hijau serta mengetahui dampak apabila pada perkecambahan kekurangan atau kelebihan air.

Alat dan Bahan: 1. air2. 3 buah gelas kecil3. 30 biji kacang hijau4. Mistar dan alat tulis5. Wadah (gelas plastik)

Variabel kontrol : 1. cahaya matahari2. jenis tanah 3. kelembaban dan pH tanah

Variabel terikat : panjang akar atau tinggi batang

Cara kerja:1. Siapkan 3 buah gelas kecil dan 30 biji kacang hijau, beri tanda pada gelas A

untuktanaman dengan air yang banyak. Tanda B untuk gelas yang lembab dan tanda Cuntuk gelas yang kering.

2. letakkan masing masing 10 biji kacang hijau pada gelas yang telah diberi tanda.3. 3. siramlah gelas yang telah yang diberi tanda tersebut dengan air sesuai

takarannya          masing masing.4. catatlah perubahan yang terjadi dan ukurlah tingginya masing-masing

gelas selama 1 minggu.

  

10

Page 11: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Tabel pengamatan :

Wadah A ( kering) dalam cm

hari ke

tanaman ke rata rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 023456

Wadah B ( lembab ) dalam cm

hari ke

tanaman ke rata rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 023456

Wadah C ( basah ) dalam cm

hari ke

tanaman ke rata rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 023456

Foto saat kacang hijau memasuki hari ke-6

11

Page 12: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Tanpa diberi air:

Diberi air secukupnya:

Diberi air berlebih:

12

Page 13: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

KesimpulanAir itu merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh dalam perkecambahan. Yang diberi air banyak pada perkecambahan kacang hijau tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan yang lembab, sedangkan bagi kacang hijau yang tidak sama sekali diberi air tidak ada kacang hijau yang tumbuh. Sesuai dengan fungsi air yaitu menghilangkan dormain dan metabolisme hormon.

13

Page 14: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Cahaya Matahari Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan

Disusun Oleh: Ryan Adi Susanto

Bab 1

I. Landasan Teori

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka.Selama hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.

Cahaya Matahari adalah cahaya yang berasal dari matahari. Tanaman menggunakan cahaya Matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya Matahari, takkan ada kehidupan di Bumi.

Sinar Matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubu manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajan sinar Matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.

Tanaman memerlukan cahaya Matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya Matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah.

14

Page 15: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Bab 2

I. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan Mengetahui perbedaan yang terjadi pada tumbuhan akibat intensitas cahaya

yang berbeda Mengetahui penyebab tumbuhan itu mengalami perbedaan dengan tumbuhan

lainII. Variabel

Variabel bebas          : cahaya matahari. Variabel terikat         : tinggi tanaman kacang hijau dan warna daun. Variabel kontrol        : kapas, kacang hijau dan air.

III. Alat dan Bahan

Alat :

2 buah kapas secukupnya Kapas secukupnya Penggaris

Bahan :

20 biji kacang hijau Air

IV. Cara Kerja

Rendam biji kacang hijau ± 12 jam. Pilih biji kacang yang tenggelam untuk ditanam. Siapkan 2 buah gelas aqua (gelas A dan gelas B). Letakkan kapas dengan tinggi ± 1 cm dan percikkan air secukupnya. Tanam biji kacang hijau pada gelas A dan gelas B, masing-masing gelas 2 biji. Letakkan gelas A di tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan gelas B di

tempat yang tidak terkena cahaya matahari (gelap).

15

Page 16: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Sirami gelas A dan gelas B dengan jumlah air yang sama secara rutin selama 7 hari.

Amati dan ukur pertumbuhan kedua tanaman tersebut, dan masukkan dalam tabel pengamatan

Bab 3

I. Tabel Pengamatan

Hari ke-Tinggi tanaman (cm)

Tempat Terang Tempat Gelap1 0 0,52 1 2,53 2 44 3,5 65 5 116 7,5 147 8 16

II. Grafik

1 2 3 4 5 6 70

5

10

15

20

25

30

Tempat GelapTempat Terang

16

Page 17: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

III. Kesimpulan

Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh.

Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh.Cahaya merupakan faktor eksternal atau luar yang mempengaruhi pertumbuhan & perkembangan pada tumbuhan.

17

Page 18: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Faktor O2 yang Mempengaruhi Proses Perkecambahan

Disusun Oleh: Salma Nadiyah Ridho

A. Landasan Teori

Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi,fisiologi dan biokimia

Proses penyerapan air atau imbisisi berguna untuk melunakkan biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperma. Hal ini menyebabkan pecah atau robeknya kulit biji. Selain itu, air memberikanfasilitas masuknya O2 ke dalam biji. Dinding selyang kering hamper tidak permiabel untuk gas, tetapi apabila dinding sel di imbisisi oleh air maka gas akan masuk ke dalam sel secara difusi.

Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air, maka suplai O2 meningkat kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernapasan. Sebaliknya CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah terdifusi keluar.

Proses-proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan factor-faktor lingkungan seperti air, O2 , cahaya dan suhu. Air berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi masuknya O2 dan sebagai alat transportasi makanan. Cahaya merupakan sumber energy pada perkecambahan yang dapat mempengaruhi perangsangan dan percepatan peoses pertumbuhan kecambah. Suhu berperan pada tingkat kecukupan O2 dalam perkecambahan. Pada suhu tinggi, O2 tidak mencukupi untuk perkecambahan dan ketika suhu diturunkan, O2 akan menjadi tercukupi. O2 dibutuhkan pada proses oksidasi untuk membentuk energy perkecambahan.

B. Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh O2 terhadap pertumbuhan kecambah Membuktikan bahwa O2 sangat berpengaruh pada proses perkecambahan

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas          : Oksigen Variabel terikat         : Tinggi batang Variabel kontrol        : Kacang merah, jumlah air dan cahaya.

18

Page 19: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

D. Alat dan Bahan

Alat :

Kapas secukupnya Toples/wadah Penggaris

Bahan :

20 biji kacang merah Pirogalol (Senyawa kimia yang termasuk alcohol polivalen yang dapat

mengikat O2) Air

E. Cara Kerja

Rendam biji kacang hijau ± 12 jam/semalaman. Pilih biji kacang yang tenggelam untuk ditanam,hal ini menentukan bibit yang

layak dan yang tidak layak tanam. Siapkan 2 buah toples bekas (toples A dan toples B). Letakkan kapas dengan tinggi ± 1 cm dan percikkan air secukupnya. Tanam biji kacang merah pada toples A dan toples B, masing-masing toples diberi

10 biji. Larutkan piragalol berukuran sama dengan puyer (obat bubuk) kedalam 4 sendok

gelas pelarut alcohol 70% Sirami toples B dengan larutan pirogalol yang telah dibuat,lalu tutup hingga tidak

ada oksigen yang masuk Simpan toples A dan toples B pada tempat bercahaya cukup Siram toples A dengan 2 sendok makan setiap harinya Amati dan ukur pertumbuhan kedua tanaman tersebut, dan masukkan dalam tabel

pengamatan

19

Page 20: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

F. Tabel Pengamatan

Hari ke-Tinggi tanaman rata-rata (cm)

Dengan pirogalol Tanpa pirogalol1 0 0,282 0 0,343 0 0,544 0 0,75 0 1,56 0 2,557 0 3

G. Grafik

Day - 1 Day - 2 Day - 3 Day - 4 Day - 5 Day - 6 Day - 70

5

10

15

20

25

30

35

Tanpa PirogalolDengan Pirogalol

IV. Kesimpulan

20

Page 21: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Tanaman yang diberi pirogalol atau senyawa pengikat oksigen tidak dapat melakukan proses perkecambahan. Karena tidak dapat melakukan oksidasi sehingga tidak mendapatkan energi untuk melakukan proses perkecambahan.

Kesimpulannya, Oksigen sangat berpengaruh pada proses perkecambahan digunakan sebagai bahan respirasi untuk dilakukannya proses oksidasi yang menghasilkan energi untuk melakukan proses perkecambahan.

Perkecambahan kacang merah tanpa pirogalol pada hari ke-6

Perkecambahan kacang merah dengan pirogalol pada hari ke-6

21

Page 22: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

Disusun Oleh: M. Hafish

Tujuan :

Mengetahui pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau

Alat dan Bahan :

Alat :o Mistar

o Alat Tulis

o Pot / Wadah (2 buah)

Bahan: o Kacang Hijau (20 biji)

o Tanah

o Air Putih

o Air Kopi

Variabel Penelitian :

Variabel Bebas : 1. Air Kopi dan Air Putih Variabel Terkontrol : 2. Tanah, Volum Air Putih dan Kopi, Biji Kacang

Hijau Variabel Terikat : 3. Pertumbuhan Tinggi Kacang Hijau

Cara Kerja :

1. Rendam kacang hijau selama 8 jam sampai kulit mengelupas2. Persiapkan seluruh bahan yang sudah ditentukan3. Letakan 20 biji kacang hijau dalam masing masing pot (A:10 biji,B:10 biji)

yang tersedia yang sudah diberi tanah4. Berikan label berbeda pada wadah ( A dan B)5. Wadah A disiram menggunakan air biasa dan wadah B disiram menggunakan

air kopi6. Amati setiap hari pertumbuhan dari kacang hijau selama waktu yang ditentukan

22

Page 23: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

7. Amati panjang batang dan ukur menggunakan penggaris lalu catat pada tabel pengamatan

8. Hitung rata rata tinggi batang kecambah wadah A dan wadah B dari hari pertama sampai terakhir

9. Pada hari terakhir hitung rata rata tinggi kecambah secara keseluruhan dan buat grafik

Hasil Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan :

o Wadah A (Disiram dengan Air Biasa)

hari ke

tanaman ke rata rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0,3 0,5 0,8 0,5 0,3 0,9 1 0.70.6

0.8 0,64

3 2 2,5 2,9 2,7 2,2 3,2 3,5 2,92,9

2,7 2,75

4 4,6 4,9 5,1 4,9 4,4 5,5 5,7 55,1

4,7 4,49

5 6 6,5 7 7,1 6 7,5 7,8 6,46,3

6,1 6,67

610,3

10,9

1111,5

10,5

1211,8

11,1

1110,9

11,1

o Wadah B (Disiram dengan Air Biasa)

hari ke

tanaman ke rata rata1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 1,3 1,4 1.6 1,5 1,4 1,2 0,6 0,4 1 0,9 1,133 3,1 3,6 3,8 2,7 3,2 3 2,9 2,5 2,7 2,5 34 6 6,2 6,3 5,4 5,6 5,8 4 5,1 5,2 5,1 5,47

5 10 10,210,6

9,9 9,6 9,8 8,2 9,3 9,2 9,2 9,6

23

Page 24: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

6 12,7 13,513,5

12,1

11,9

11 10,2 12 11 12 12,09

Grafik Tinggi Batang Kecambah :

1 2 3 4 5 60

2

4

6

8

10

12

14

Air PutihAir Kopi

Kesimpulan :

  Kecepatan tumbuh kacang hijau mempunyai perbedaan antara kacang

hijauyang diberi tambahan nutrient dengan yang tidak. Dimana kecepatan tumbuhkacang hijau lebih cepat bila di beri tambahan nutrient berupa pupuk.

Perbedaan jen is nu t r ien t t e rbukt i dapa t mempengaruhi kecepa tan tumbuhtanaman kacang h i jau . Dimana mas ing-mas ing nut r ien t member ikan has i l yang tidak sama atau berbeda.

24

Page 25: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

BAB 4Pembahasan Data

Faktor eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan pada tumbuhan adalah intesitas air, cahaya, oksigen dan nutrisi.

Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau dan kacang merah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan kacang hijau dan kacang merah. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau dan kacang merah) yang diberikan air, cahaya, oksigen dan nutrisi yang cukup akan tumbuh lebih sehat dibandingkan yang tidak diberi air, cahaya, oksigen dan nutrisi.

Air adalah faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan kacang hijau ditunjukkan pada kacang yang kurang dan berlebihan diberi air akan mengalami perkecambahan yang tidak sempurna atau tidak terjadi perkecambahan.

Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan adanya faktor cahaya bahwa tanaman kacang akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.

Oksigen juga merupakan faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan. Oksigen sangat berpengaruh pada proses perkecambahan karena oksigen adalah salah satu bahan proses oksidasi dimana oksidasi akan menghasilkan energi yang selanjutnya akan digunakan sebagai energi untuk proses perkecambahan.

25

Page 26: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Perbedaan jen is nu t r ien t t e rbukt i dapa t mempengaruhi kecepa tan tumbuhtanaman kacang h i jau . Dimana mas ing-mas ing nut r ien t member ikan has i l yang tidak sama atau berbeda.

BAB 5Kesimpulan

Faktor Eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah :

1. Air

Air salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan benih. Fungsi air pada perkecambahan biji antara lain; Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperma hingga kulit biji pecah atau robek. Air juga berfungsi sebagai fasilitas masuknya oksigen ke dalam biji melalui dinding sel yang di-imbibisi oleh air sehingga gas dapat masuk ke dalam sel secara difusi. Selain itu, air juga berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan sejumlah proses fisiologis dalam embrio seperti pencernaan, pernapasan, asimilasi dan pertumbuhan.

Proses-proses tersebut tidak akan berjalan secara normal, apabila protoplasma tidak mengandung air yang cukup. Air juga Sebagai alat transportasi larutan makanan dari endosperma kepada titik tumbuh pada embryonic axis, yang mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.

2. Cahaya 

Hubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol oleh suatu sistem pigmen yang dikenal sebagai fitokrom, yang tersusun darichromophore dan protein. Chromophore adalah bagian yang peka pada cahaya. Fitokrom memiliki dua bentuk yang sifatnya reversible (bolak-balik) yaitu fitokrom merah yang mengabsorbsi sinar merah dan fitokrom infra merah yang mengabsorbsi sinar infra merah. 

Bila pada benih yang sedang berimbibisi diberikan cahaya merah, maka fitokrom merah akan berubah menjadi fitokrom infra merah, yang mana menimbulkan reaksi yang merangsang perkecambahan. Sebaliknya bila diberikan cahaya infra merah, fitokrom infra merah akan berubah menjadi fitokrom merah yang kemudian menimbulkan reaksi yang menghambat perkecambahan. Dalam keadaan tanpa cahaya, dengan adanya oksigen dan temperatur yang rendah, proses perubahan itu akan

26

Page 27: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

berlangsung lambat. Pada keadaan di alam, cahaya merah mendominasi cahaya infra merah sehingga pigmen fitokrom diubah ke bentuk fitokrom infra merah yang aktif.

3. Oksigen

Faktor oksigen berkaitan dengan proses respirasi. Pada saat perkecambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambahan benih. 

Perkecambahan biji dipengaruhi oleh komposisi udara sekitarnya. Umumnya biji akan berkecambah pada kondisi udara yang mengandung 20% O2 dan 0,03% CO2 memiliki kemampuan untuk berkecambah pada keadaan yang kurang oksigen. Biji dapat berkecambah baik di tempat dengan kelembaban tinggi, bahkan bisa berkecambah 4 – 5 cm di bawah permukaan air, hanya saja yang lebih dahulu akan keluar bukan radikel melainkan plumulanya.

4. Nutrisi 

Kecepatan tumbuh kacang hijau mempunyai perbedaan antara kacang hijauyang diberi tambahan nutrient dengan yang tidak. Dimana kecepatan tumbuhkacang hijau lebih cepat bila di beri tambahan nutrient berupa pupuk.

Perbedaan jen is nu t r ien t t e rbukt i dapa t mempengaruhi kecepa tan tumbuhtanaman kacang h i jau . Dimana mas ing-mas ing nut r ien t member ikan has i l yang tidak sama atau berbeda.

27

Page 28: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

SaranDari kesimpulan-kesimpulandi atas, penulis mengemukakan saran-saran

terutama yang menjadi objek permasalahan dalam Laporan Praktikum ini sehingga dalam pelaksanaan penelitian di masa mendatang dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

1. Dalam pelaksanaan penelitian siswa harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji ulang terhadap hasil penelitian.

2. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

3. Konsultasi terhadap guru pembimbing sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam melakukan praktikum.

28

Page 29: Contoh Laporan Biologi (Perkecambahan).docx

Daftar Pustaka

Maryati, Sri, dkk. 2006. BIOLOGI Kelas XII. Jakarta. Penerbit ErlanggaSyamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI SMA 3A. Jakarta. Penerbit Erlanggahttp://bryanfrandika.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.htmlhttp://avicennia.guru-indonesia.net/artikel_detail-237.htmlhttp://garistepi.wordpress.com/2009/06/07/about-perkecambahan/

29