Transcript

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAHKULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL TEMATIK POSDAYAANGKATAN 67 SEMESTER ANTARA TAHUN AKADEMIK 2013/2014UNIVERSITAS TADULAKO

PEMBUATAN ARANG BRIKET DARI LIMBAH ORGANIK (TONGKOL JAGUNG)DI DESA TAMPABATU KECAMATAN AMPANA TETE

DESA: TAMPABATUKECAMATAN: AMPANA TETEKABUPATEN: TOJO UNA-UNA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syaratPelaksanaan Kuliah Kerja Nyata(KKN)ProfesiIntegralTematik PosdayaUniversitas TadulakoAngkatan 67Semester AntaraTahun Akademik 2013/2014

Disusun Oleh

EKA NURUL KHORIDAHSTB. G 301 10 019

PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATALEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKATUNIVERSITAS TADULAKO2013

Halaman Pengesahan

PEMBUATAN ARANG BRIKET DARI LIMBAH ORGANIK (TONGKOL JAGUNG)DI DESA TAMPABATU KECAMATAN AMPANA TETE

NAMA: EKA NURUL KHORIDAHSTAMBUK: G 301 10 019PROGRAM STUDI: KIMIAFAKULTAS: MIPADESA: TAMPABATUKECAMATAN: AMPANA TETEKABUPATEN: TOJO UNA-UNA

Laporan Karya Tulis Ilmiah ini diperiksa dan disetujuiSesuai saran-saran dosen pembimbing

Palu,16September 2013

Mengetahui,MenyetujuiKepala Pusat Pengembangan Wilayah danDosen PembimbingKuliah Kerja Nyata Univ. Tadulako

Ir. RIDWAN, MPMohammad Mirzan, S. Si., M. SiNIP. 19660310 199512 1 001NIP. 19710526 200112 1 002

KATA PENGANTAR

PujisyukurkitapanjatkankeHadiratAllah SWT yang telahmemberikanRahmatdanKarunia-Nya,karenanikmatkesehatandankesempatandari Allah-lah penulisdapatmelaksanakankegiatan KKNProfesi Integral Teamtik Posdayasertamenyelesaikankaryatulisilmiahini.ShalawatsertasalamMuhammad SAW, Sang kekasih Allah,besertakeluargadanparasahabat-Nya, karenadengansyafaatdariBeliau-lahkitadapatterbebasdarizamankejahiliyahan.Dalam menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi IntegralTematik PosdayaAngkatan67Semester Antara 2013/2014Universitas Tadulakoyang berlangsung dari tanggal2Juli 2010s/d4September 2013bertempat diDesa TampabatuKecamatanAmpana Tete Kabupaten Tojo Una-una, begitu banyak pelajaranberharga yang di dapatkan selamapenulisberada di lokasi,bukan hanya ilmu yang selama ini didapatkan di bangkuperkuliahan, namunpenulismelihat dan merasakan bagaimanabersosialisasi dengan bermasyarakat.Suka dan duka punpenulisalami selama berada dilokasi.Karya tulis ilmiah inipenulissusun berdasarkan hasil yang didapatkan dari Program Kerja Mahasiswa KKN Profesi Integraltematik PosdayaAngakatan67Semester Antara 2012/2013,yang berasal dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat, dimanalaporan akhir kegiatan ini membahas mengenai masalah-masalah yang timbul di lingkungan masyarakatDesa Tampabatu, khususnya masalah di bidang disiplin ilmu Kimia.Pada kesempatan ini pula, secara tulus dan Ikhlaspenulishaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan partisipasinya,baik langsung maupun tidak langsung sejak awal sampai pada proses pembuatan karya tulis ilmiah, antara lain kepada :1. Bapak Pror. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS. Selaku Rektor Universitas Tadulako.Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tadulako.2. Ketua P2WKKN Universitas Tadulako sebagai 67penyelenggara pelaksanaanKuliah Kerja Nyata.3. Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Angkatan67SemesterAntaraTahun 2012/2013.4. Ibu Dr.Vitayanti Fattah, SE, M.SiselakuDosen Pembimbing Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Angkatan67Semester antaraTahun 2013/2014khususnya di KecamatanAmpana Tete.5.BapakMohammad Mirzan, S. Si., M. Siyang telah memberikan arahan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.6. Bapak Ahdar Rifai selaku camat Ampana Tete dan seluruf staf kecamatan Ampana Tete yang bersedia menerima kami dengan baik di kecamatan Ampana Tete.7. Bapak Iswanto S. arbi selaku Kepala desa beserta jajarannya termikasih atas bantuan, perhatian dan kerjasama yang baik.8. Ketua-ketuaRT, Tokoh Agama,Tokoh Adat, Aparat Desa,Tokoh-tokah Masyarakat, dan Tokoh pemuda yang berada Di desa Ampana Tete yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan program kerja kami.9. Seluruh MasyarakatDesa Tampabatu yang telahmenerimakedatangan kami dengan baik.10. Teman-teman Mahasiswa KKN Profesi IntegralTematik PosdayaAngkatan67, baik selama di lokasi hingga kembali ke Universitas.11. Beserta seluruh pihak yang telah banyakmembantu kami dalam penyusunan laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi IntegralTematik Posdaya, yang dalam kesempatan ini tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu.

Sebagai manusia,penulismenyadari bahwa isi karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Untukitu,penulissangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan karya tulis ilmiah dimasa yang akan datang.Akhir kata,penulismengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palu,September 2013

Penyusun

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..iLEMBAR PENGESAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..iiKATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..iiiDAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .viBAB IPENDAHULUAN1.1LATAR BELAKANG. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .11.2RUMUSANPERMASALAHAN. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .21.3TUJUANDAN MANFAATPROGRAM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3

BAB IITINJAUAN TEORITIS2.1PENGERTIAN ARANG BRIKET. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..42.2ARANG BRIKET DARI LIMBAH ORGANIK. . . . . .. . . . . . . . . . . . . 42.3PRINSIP PEMBUATAN ARANG BRIKET DARISAMPAH ORGANIK. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7

BAB IIIGAMBARAN UMUM LOKASI KKN3.1SEJARAH SINGKAT DESA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .83.2KONDISI GEOGRAFIS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 93.3KONDISI DEMOGRAFIS . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .113.4KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI . . . . . . . . . . . . . . . . . .18

BAB IVMETODE PENELITIAN4.1TIPE DAN DASAR PROGRAM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .264.2PELAKSANAAN PROGRAM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. 264.3BAGAN ALIR. ... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .29

BAB VPEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . 30

BAB VIKESIMPULAN5.1KESIMPULAN. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..325.2SARAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 32

DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR TABELTabel 1. Hasil analisa kandungan briket arang tongkol6Tabel 2.Perbandingan kebutuhan bahan bakar untuk mendidihkan air6Tabel 3.Tabel 3. Nama-Nama Kepala Kampung dan Kepala Desa Tampabatu8Tabel4.Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur12Tabel 5. Jumlah Penduduk menurut Jenis KelaminDesa Tampabatu14Tabel 6. Jumlah penduduk menurut agama yang dianut15Tabel 7. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan17Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian18Tabel 9. Jenis Hasil dan Produktifitas Pertanian/Perkebunan20Tabel 10. Keadaan Peternakan22Tabel 11. Sarana Perekonomian22Tabel 12. Sarana Peribadatan24Tabel 13. Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Desa Tampabatu25Tabel 14. Sarana Pendidikan26

BAB IPENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANGPada saat ini penggunaan bahan bakar minyak semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan industri, hal ini menuntut suatu pemikiran dan gagasan untuk menggali serta mengembangkan potensi sumber-sumber energi alternatif, terlebih dengan semakin menipisnya cadangan minyak dunia / bahan bakar fosil yang terbatas cadangannya, maka perlu untuk merintis penggunaan energi alternatif / terbarukan. Yang dimaksud dengan energi terbarukan adalah energi yang didapat dari sumber-sumber atau bahan-bahan yang siklus pengadaan/ peremajaan atau pembaharuannya tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Sedangkan energi yang tak terbarukan adalah energi yang didapat dari sumber-sumber yang dapat mengalami kelangkaan/ habis, dan tidak dapat diperbaharui.Pembuatan energi alternatif dalam kondisi energi minyak menipis jumlah cadangannya, serta mahal harganya merupakan langkah terobosan yang bermanfaat, baik dari segi pemanfaatan sampah juga sebagai upaya strategis melatih masyarakat menggunakan energi alternatif. Menurut Siteur(1996), bahwapeningkatan pemakaian energi sejak 1970-an telah menimbulkan krisis energi, hal ini dikarenakan suplai energi yang tidak dapat mengimbangi besarnya kebutuhan energi yang meningkat dari tahun ke tahun. Pemakaian energi dari kayu bakar yang selama ini dilakukan, akan berakibat pada penggundulan hutan yang mana ini akan membawa kerusakan hutan (deforestration),hal ini memaksa kita untuk melakukan diversifikasi sumber energi antara lain, memanfaatkan sampah ataupun limbah sebagai sumber energi alternatif.Limbah pada dasarnya berarti suatu bahan yang terbuang, atau sengaja dibuang dari suatu sumber hasil atau aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif, karena diperlukan biaya tambahan untuk pengumpulan, penanganan dan pembuangannya. Hal tersebut merupakan pengertian secara umum, sedangkan secara khusus untuk limbah padat disebut dengan sampah, yang memiliki pengertian suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.Pembuatan briketdari limbahsebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak, bisa menjadi salah satu upaya kita sebagai masyarakat dalam menanggulangi dan mengurangi timbulan sampah, khususnya dalam sektor rumah tangga. Selain itu, pembuatan briket sebagai bahan bakar pengganti minyak juga dapat menjadi alternatif masalah krisis energi pada saat ini. Minyak tanah yang sudah mulai langka, harga gas elpiji yang melambung tinggi juga menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk segera menciptakan bahan bakar alternatif yang mudah didapat, ekonomis dan juga memiliki manfaat yang sama seperti bahan bakar minyak dan gas. Selain itu juga salah satu kelebihan briket dibanding dengan arang biasa yaitu daya panasnya lebih tinggi dan tahan lama.Kawasandesa Tampabatu,memiliki lahan yang cocok untuk tanaman pertanian dan perkebunan. Salah satu tanaman yang menjadi komoditas utama adalah jagung. Dalam mengolah jagung masyarakat desa Tampabatu hanya mengambil biji dari jagung tersebut sedangkan tongkol jagung yang telah tidak terpakai biasanya hanya terbuang begitu saja.Hal ini berpotensi meningkatkan limbah organikyang ada di desa tersebut.

1.2RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut:1.Bagaimanakah cara mengolah limbah tongkol jagung menjadi bahanalternative pengganti minyak tanah?2.Bagaimanakah cara masyarakat dapat memahami cara pembuatanarang briket serta dapat memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis?

1.3TUJUANDAN MANFAATAdapun tujuan dari pelaksanaan program iniyaitu :1.Untuk mengolah limbah tongkol jagungsebagai alternative pengganti minyak tanahdi desa Tampabatu.2.Agar masyarakat dapat memahami cara pembuatanarang briket serta dapat memanfaatkan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis.Adapun manfaat dari pelaksanaan program ini yaitu untukmenambah pengetahuan dibidang pengembangan IPTEKbagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya pelatihan pembuatan arang briket menunjang mahasiswa untuk lebih berinovasi dalam berkarya. Terlaksananya program ini dapat membantu dan memberikan pengetahuankepada masyarakatdesa Tampabatuuntuk dapat membuat arang briket dari limbah tongkol jagung serta membantu mengatasi permasalahan dalam pengolahan sampah khususnya sampah organik, yakni mengurangi jumlah timbunan sampah. Selain itu, dapat menjadi alternatif bahan bakar bagi masyarakat sekaligus bernilai ekonomis bagi masyarakat. Pemanfaatan limbah tongkol jagung dijadikan arang briket merupakan terobosan baru yang nantinya akan melahirkan karya yang lebih besar.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1PENGERTIAN ARANG BRIKETArang merupakan suatu produk yang dihasilkan dari proses karbonisasi dari bahan yang mengandung karbon terutama biomass kayu. Produk ini utamanya banyak digunakan sebagai sumber energi.Briket arang sampah merupakan salah satu jenis bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui, dibuat dari aneka jenis sampah seperti ranting, daun-daunan, rumput, jerami, sampah pasar, sampah pertanian dan sampah industri yang diolah melalui proses karbonisasi.Karbonisasi merupakan suatu proses untuk mengkonversi bahan organik menjadi arang, pada proses karbonisasi akan melepaskan zat yang mudah terbakar seperti CO, H2, formaldehid, asam format dan asetat serta zat yang tidak terbakar seperti seperti CO2, H2O dan zat cair. Gas-gas yang dilepaskan pada proses ini mempunyai nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kalor.Briket arang sampah merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif dan dapat digunakan sebagai substitusi bahan bakar konvensional (Hendra, 2007).

2.2ARANG BRIKET DARI LIMBAH ORGANIKLimbah pada dasarnya berarti suatu bahan yang terbuang, atau sengaja dibuang dari suatu sumber hasil atau aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatip, karena diperlukan beaya tambahan untuk pengumpulan ,penanganan dan pembuangannya. Hal tersebut merupakan pengertian secara umum, sedangkan secara khusus untuk limbah padat disebut dengan sampah, yang memiliki pengertian suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Nisandi, 2007).Tongkol jagung merupakan salah satu limbah bagian tanaman yang belum banyak dimanfaatkan. Tongkol jagung memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi, yakni 33 %. Kandungan selulosa sekitar 44,9 % dan kandungan lignin 33,3 % memungkinkan tongkol jagung dijadikan energi alternative. Briket arang adalah arang yang dirubah bentuk, ukuran, dan kerapatannya dengan cara mengepres campuran serbuk arang dengan bahan perekat. Penggunaan bahan perekat dimaksudkan agar ikatan antar partikel semakin kuat. Teknologi pembuatan briket arang sudah dilakukan dengan menggunakan system kempa hidrolik secara manual dan semi manual. Proses pembuatan briket arang terdiri dari empat tahap pengerjaan yaitu pembuatan serbuk dan pengayakan, pencampuran serbuk arang dengan zat pengikat, pengeringan dan pengemasan. Perbandingan massa arang : massa bahan perekat adalah 9:1, 8:2 dan 7:3. Arang briket merupakan salah satu bahan bakar alternative yang cukup berkualitas. Bahan bakar ini dapat dimanfaatkan dengan teknologi yang sederhana, tapi panas (nyala api) yang dihasilkan cukup besar, cukup lama dan aman. Bahan bakar ini cocok digunakan untuk para pedagang atau pengusaha yang memerlukan pembakaran terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan arang briket antara lain adalah biayanya sangat murah. Alat yang digunakan dalam pembuatan arang briket cukup sederhana dan bahan bakunya pun sangat murah bahkan tidak perlu membelinya karena berasal dari sampah, daun-daun kering dan limbah pertanian yang sudah tidak berguna lagi. Bahan baku untuk membuat arang pada umumnya telah tersedia disekitar kita. Arang briket dalam penggunaannya menggunakan tungku yang relative kecil dibandingkan dengan tungku lainnya. Arang briket tongkol jagung merupakan arang briket yang terbuat dari limbah tongkol jagung. Briket ini banyak memiliki kelebihan diantaranya adalah mudah dibuat, murah, praktis, bahan bakunya mudah didapat dan melimpah, mudah digunakan, aman dan ringan. Sementara kekurangan briket ini tidak mudah dimatikan dengan cepat dan pijar api tidak mudah tampak walaupun panas sekali.Kandungan yang paling banyak dalam arang briket ini adalah silica (SiO2). Tingginya presentase silica disebabkan karena tingginya kadar abu dalam arang briket, dimana zat yang terkandung dalam abu adalah silica. Briket tongkol jagung ini mengandung unsure sulfur yang rendah. Rendahnya persentase sulfur dalam briket ini dan juga tidak berikatan dengan oksigen, maka tidak menghasilkan polusi jika dijadikan sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti bahan bakar fosil seperti minyak dan gas elpiji.Arang briket tongkol jagung digunakan untuk mendidihkan sebagai uji coba. Tiga liter air dididihkan dengan menggunakan 150 gram arang briket tongkol jagung. Briket menyala setelah empat menit pembakaran. Suhu awal air sebelum dipanaskan 20oC dan mendidih pada suhu 100oC selama 25 menit untuk briket dengan perekat kanji dan 30 menit untuk briket dengan perekat sagu. Sebagai pembanding, tiga liter air dididihkan juga dengan minyak tanah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin banyak kalor yang dilepaskan bahan bakar untuk mendidihkan air, maka semakin cepat pula laju kenaikan temperature air. Semakin besar persentase bahan perekat, maka semakin tinggi pula kadar air dan kadar abunya, sehingga nilai kalornya menurun. Briket tongkol jagung dengan perekat kanji 10% mempunyai nilai kalor tertinggi, yaitu 5484,54 kkal/kg (Anonim, 2013).

2.3PRINSIP PEMBUATAN BRIKET DARI SAMPAH ORGANIKMembuat briket sampah tidaklah terlalu sulit. Proses pertama adalah proses membuat arang. Bahan baku yang berupa sampah dibuat arang dengan cara dibakar dalamtanahtertutup. Jika dibakar di dalam ruang atau tabung terbuka maka sampah yang dibakar akan menjadi abu.. Setelah menjadi arang, sampah bakar kemudian digiling atau ditumbuk hingga berbentuk bubuk arang. Selanjutnya, bubuk arang tersebut dicampur dengan adonan perekat yang terbuat dari kanji. Perbandingan campurannya, setiap satu kilogram adonan perekat, campuran bubuknya sebesar sepuluh kilogram (1 kg adonan perekat: 10 kg bubuk arang). Setelah itu barulah dilakukan pencetakan dan pengepresan. Pengepresan merupakan bagian sangat penting karena menyangkut kualitas kepadatan briket. Semakin padat briket, makin semakin tinggi daya nyala apinya. Proses pencetakan briket menentukan briket yang akan dibuat. Cetakan briket pun beragam, ada yang kotak dan ada juga yang bulat. Setelah proses pencetakan selesai, briket yang masih basah itu kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama kurang lebih 2 hari. jika tak ada panas, atau pada saat musim hujan, briket yang masih basah cukup didiamkan selama 4 hari. Setelah kering, briket pun siap digunakan.

BAB IIIGAMBARAN UMUM LOKASI KKN

3.1. SEJARAH SINGKAT DESA

Menurut sejarahnya desa Tampa Batu telah ada sejak tahun 1945, dengan cikal bakal berdirinya adalah merupakan pindahan dari desa yang ada di pulau Una-Una sekaligus dengan masyarakat pindah di daratan Kecamatan Ampana Tete.Desa Tampa Batu sebelum bergabung dengan kecamatan Ampana Tete merupakan desa di wilayah kecamatan Una-Una yang akibat letusan gunung colo di Una-Una pada tanggal 23 Juli 1983 maka dengan secara otomatis desa ini bergabung dengan desa yang ada di daratan Ampana yaitu tepatnya di Padang Uloyo Kecamatan Ampana Tete.Terlepas dari sejarah panjang perkembangan Desa Tampa Batu nama Tampabatu diambil dari bahasa kaili yang berasal dari kata tampo yang berarti tempat. Sebelum Tampa Batu bergabung dengan Kecamatan Ampana Tete, tempat yang di huni bernama Padang Uloyo dan kemudian diubah menjadi desa Tampa Batu.1.Pemimpin Desa TampabatuDesa Tampabatu telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan, adapun nama-nama pemimpin Desa Tampabatu adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Nama-Nama Kepala Kampung dan Kepala Desa Tampabatu :NoNamaJabatanMasa Jabatan

1.Abdul Latif SumaPJS1983-1986

2.Moh. Syahril Saini1986-1999

3.Edwar Rakib1999-2000

4.Djamal Matani2000-2011

5Iswanto S. Arbi2011-2017

Dari tabel diatas menggambarkan bahwa Desa Tampabatu telah mengalami 5 kali pergantian kepemimpinan, baik dari masa kepemimpinan Kepala Kampung Tampabatu sampai dengan kepemimpinan Kepala Desa Tampabatu sekarang. Banyaknya pergantian kepemimpinan Desa Tampabatu merupakan satu bukti bahwa Desa Tampabatu terbentuk dengan proses yang panjang.3.2.KONDISIGEOGRAFIS1.Letak dan Batas Wilayaha.LetakLetak geografis Desa Tampabatu terletak di jalan poros sangat menguntungkan, karena jalur transportasi (jalan) menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten. Meski demikian, program-program pembangunan yang masuk di desa ini, kurang lebih sama dengan desa-desa lainnya, mendapat perhatian proporsional dari pemerintah kabupaten berdasarkan skala prioritas pembangunan.Desa Tampabatu secara struktural merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Ampana Tete. Desa Tampabatu adalah salah satu desa dari 17 desa yang ada di Kecamatan Ampana Tete yaitu Desa Urundaka, Borone, Tete A, Giri Mulyo, Balanggala, Bantuga, Longge, Kajulangko, BUlan Jaya, Balingara, Sabo, Uebone, Bulan Jaya, Wanasari, Pusungi, dan Mantangisi.Untuk melihat secara orbitasi atau jarak Desa Tampabatudengan pusat pemerintahan adalah sebagai berikut:1.Jarak dari Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tengah : 415 Km2.Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Tojo Una-Una : 48 Km3.Jarak dari Ibu KotaKecamatan Ampana Tete : 23 KmDengan melihat letak dan jarak Desa Tampabatu dengan pusat pemerintahan Kabupaten Tojo Una-Una serta tersedia fasilitas akses dengan jalan darat, maka wilayah ini termasuk dalam kawasan yang yang mudah untuk dijangkau. Dengan kondisi ini, maka aksesibilitas transportasi dari dan ke desa ini cukup lancar, bahwa menjadi jalan lintas antar Kota antar Kabupaten.b.Batas WilayahSecara administratif Desa Tampabatu dibatasi dengan desa-desa sebagai berikut :1.Sebelah Utara berbatasan dengan Laut2.Sebelah Selatan berbatasan dengan Pegunungan3.Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sabo4.Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Balanggalac.Luas WilayahLuas wilayah Desa Tampabatu seluruhnya adalah 78 Km2sekitar 9,80 % dari seluruh wilayah Kecamatan Ampana Tete Luas wilayah tersebut tediri atas pemukiman, areal pertanian dan perkebunan, kuburan, pekarangan, serta perkantoran dan fasilitas umum, dan selain itu adalah rawa, hutan, dan lahan kering.Perluasan areal (ekstensifikasi) pertanian dan perkebunan diperlukan untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan. Untuk optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya lahanmaka informasi dan data yang akurat tentang potensi, keragaan, ketersediaan, dan kebutuhan terhadap sumber daya lahan sangat penting. Untuk itu Pemerintah Desa sebaiknyamelakukan pendataan tentang ketersediaan lahan untuk pengembangan pertanian dan perkebunan.Data tentang ketersediaan lahan untuk pengembangan pertanian dan perkebunan desa merupakan himpunan peta-peta ketersediaan lahan pada desa yang berisikan informasi wilayah-wilayah potensial tersedia untuk pengembangan komoditas pertanian tanaman semusim pada lahan basah (rawa dan non rawa), tanaman semusim lahan kering, dan tanaman tahunan pada lahan kering.

2.Keadaan Tanahdan AirSecara geografis Desa Tampabatu termasuk dalam dataran sekitar 60 %, perbukitan sekitar 25 % dan pegunungan sekitar 15 %dan pusat desa berada sekitar 8 m diatas permukaan laut. Keadaan tanah di Desa Tampabatu warna merah keabu-abuan dengan tekstur berpasir dengan tingkat kemiringan 150-250. Dengan melihat kondisi tanah tersebut maka wilayah Desa Tampabatu memiliki kecenderungan cocok untuk tanaman pertanian dan perkebunanan komoditi coklat dan kelapa.

3.Keadaan Iklimdan Curah HujanDesa Tampabatu termasuk kedalam golongan daerah yang curah hujannya sekitar 6 bulan atau bulan panasnya seimbang dengan musim hujan, sehingga desa ini termasuk daerah beriklim dingin dan tropis dengan suhu rata-rata 300C.3.3.KONDISIDEMOGRAFIS1.Jumlah PendudukPenduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Jumlah penduduk Desa Tampabatu secara keseluruhan adalah 1.009 jiwa yang terdiri dari 535 jiwa laki-laki dan 474 jiwa adalah perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 249 KK.Dengan melihat jumlah penduduk serta luas wilayah Desa Tampabatu maka dapat dikatakan bahwa tingkat kepadatan Desa Tampabatu hanya sekitar 13 jiwa per 1 Km2.Bila dibandingkan dengan desa lain termasuk masih cukup kecil tingkat kepadatannya, apalagi bila dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Artinya bahwa dalam 1 Km2tanah yang ada di Desa Tampabatu hanya didiami sekitar 13 jiwa, Atas dasar itu maka wilayah ini masih sangat potensial untuk melakukan perluasan areal baik perkebunan maupun kawasan lainnya. Sedangkan bila dilihat dari jumlah jiwa per KK sekitar 4 jiwa per KK, bahwa setiap KK didiami sekitar 4 anggota keluarga. Dengan melihat tingkat kepadatan per jiwa dan per KK maka Desa Tampabatu masih cukup memberikan peluang untuk dapat dikembangkan dari aspek pertanian perkebunan bila dilihat dari tingkat kepadatannya. Gambaran tersebut menunjukan bahwa potensi sumber daya manusia yang memiliki peran yang cukup besar dalam menggerakan potensi sumber daya alam yang cukup melimpah di Desa Tampabatu Kecamatan Ampana Tete.Dengan ketersediaan sumber daya alam yang cukup luas, maka penduduk merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan yaitu sebagai subyek dalam menggerakan potensi yang tersedia di Desa Tampabatu.2.Jumlah Penduduk Menurut Kelompok UmurKebijakan pembangunan di segala bidang senantiasa ditujukan bagi kepentingan masyarakat umum. Oleh karena itu data kependudukan berdasarkan kelompok usia merupakan salah satu data dasar yang memegang peranan sangat penting dalam menentukan kelompok sasaran dan penerima manfaat kebijakan pembangunan. Salah satu penggunaan data penduduk berdasarkan kelompok umur adalah untuk menghitung jumlah angkatan kerja, rasio ketergantungan (dependency ratio) produktivitas penduduk, tingkat fertilitas melalui pendekatan rasio ibu dan anak (Child Woman Ratio), dll.Data ini untukmendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan diDesa Tampabatumaka perlu diidentifikasi jumlah penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:Tabel 4.Distribusi Penduduk Menurut Kelompok UmurNo.Golongan UsiaPenduduk (Jiwa)Presentase

1.0Bln-5Thn17617,6

2.6Thn-16Thn38338,3

3.17Thn-25Thn17917,9

4.26Thn-40Thn38938,9

5.41Thn-59Thn25325,3

6.60Thn-Keatas868,6

Jumlah1.466146,6

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dari data tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa distribusi penduduk yang pada usia sekolah tingkatan SD, SMP dan SMA sebesar 28,6 %.Dengan melihat kondisi tersebut diatas maka kecenderungan Desa Tampabatu cukup seimbang antara jumlah usia produktif dan usia non produktif. Namun perlu diingat bahwa pada umur usia tentunya masyarakat banyak terserap pembiayaan dalam memenuhi kebutuhan dasar dalam hal ini pendidikan.Banyaknya usia produktif akan berdampak padapertama, semakin dekatnya emosional yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Bentuk emosional ini sangat erat dan dapat dilihat dalam aktifitas kehidupan sehari-hari mereka, misalnya: gotong-royong mingguan, pertemuan rutin RT, pertemuan rutin Dusun, pertemuan ibu-ibu, menjenguk tetangga yang sedang sakit, maupun pertemuan-pertemuan ritual dan lain sebagainya, dimana datang dalam forum-forum tersebut bagi masyarakat Desa Tampabatu adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan sebagai bentuk rasa solidaritas persaudaraan.Kedua, dengan lebih banyaknya penduduk berusia produktif, mereka menjadi modal penggerak dalam proses pembangunan yang ada. Di sisi lain, antusiasme dan partisipasi perempuan dalam proses pembangunan di Desa Tampabatu dapat dilihat di berbagai bidang, mulai dari pertanian, produksi rumah tangga bahkan buruh pun banyak diantara mereka juga ikut terlibat.

3.Jumlah Penduduk Menurut Jenis KelaminPersebaran penduduk Desa Tampabatu, cenderung tidak merata. Dominasi kepadatan penduduknya lebih cenderung bermukim secara berkelompok, kawasan permukiman lebih terkonsentrasi di kawasan jalan yang bisa dilalui seluruh jenis kendaraan.Namun selama ini yang menjadi kekurangan warga Desa Tampabatu adalah mereka lebih memposisikan perempuan berperan menjadi pelaksana dibandingkan menjadi inisiator, sebagai contoh ketika mereka diundang untuk melaksanakan kerja bakti atau posyandu, maka mereka akan datang dengan semangat, tetapi ketika mereka diundang untuk bermusyawarah mengenai apa yang akan dilakukan untuk mengembangkan Desa Tampabatu, mereka akan lebih banyak diam, dan tidak menuangkan ide-ide mereka dalam pertemuan tersebut. Padahal apabila kita melihat jumlah perempuan yang ada di Desa Tampabatu hampir sebanding dengan jumlah laki-laki. Untuk lebih jelasnya informasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.Data ini merupakan data perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin.Tabel 5. Jumlah Penduduk menurut Jenis KelaminDesa TampabatuNo.Jenis KelaminPenduduk (Jiwa)Persentase(%)

1.Laki-Laki74674,6

2.Perempuan73073,0

Jumlah1.476147,6

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Tampabatu menurut jenis kelamin ada perbedaan, jumlah laki-laki berjumlah 746 jiwa atau 74,6% sedangkan wanita berjumlah 730 jiwa atau 73,0%.Gambar 1. Presentase jumlah pendudukJumlah penduduk merupakan modal pembangunan tetapi juga bisa menjadi beban dalam pembangunan, oleh karena itu pembangunan sumber daya manusia dan pengarahan mobilitas penduduk perlu diarahkan agar mempunyai ciri dan karateristik yang mendukung pembangunan.4.Jumlah Penduduk Menurut AgamaDari segi agama, Indonesia mengakui adanya perbedaan. Untuk tetap menjaga perbedaan yang ada, masing-masing warga negara perlu meningkatkan internalisasi terhadap ajaran agama yang dianutnya. Jika penganut agama memahami agamanya secara benar, maka kepekaan sosial budaya mereka terhadap kondisi masyarakat sekitar seharusnya lebih diutamakan.Atas dasar kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan YangMaha Esa maka perikehidupan beragama dan perikehidupan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa didasarkan atas kebebasan menghayati dan mengamalkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa sesuai dengan falsafah Pancasila.Pembangunan Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ditujukan untuk pembinaan suasana hidup rukun, di antara sesama umat beragama dan, semua penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta meningkatkan amal dalam bersama-sama membangun, masyarakat.Manusia adalah anggota masyarakat disamping harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan Negara maka harus bertanggung jawab pula kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang menjadi laragan-Nya. Pemeluk agama di Desa Tampabatu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Jumlah penduduk menurut agama yang dianut :No.AgamaPendudukPersentase (%)

1.Islam1.46698,6

2.Kristen50,5

3.Hindu40,4

4.Budha10,1

5.Kepercayaan Kepada Tuhan YME--

Jumlah1.476100

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa masyarakat penganut agama yang ada di Desa Tampabatu pada tahun 2012 dengan presentase penganut agama Islam 98,6% dan penganut agama Kristen 0,5%.Dengan melihat struktur sosial yang ada di Desa Tampabatumenunjukan bahwa masyarakatnya secara keseluruhan memeluk agama Islam. Dengan melihat kondisi ini maka ada kecenderungan tokoh sentral di dalam desa diperankan oleh tokoh agama. Sehingga tokoh ini memiliki peran yang kuat baik dalam proses perencanaan desa maupun dalam mekanisme kontrol atas pelaksanaan pembangunan dalam desa. Dengan homogenitas masyarakat Desa Tampabatu pada aspek relegius maka komunikasi yang paling efektif dalam melakukan sosialisasi program desa berada di tempat peribadatan. Sehingga peran sarana ibadah selain sebagai tempat beribadat juga dapat diperankan dalam penyebaran-penyebaran informasi berkaitan dengan kepentingan publik.5.Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan FormalEksistensipendidikanadalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan memacu tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru.Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi.Pendidikan yang ditempuh oleh penduduk Desa Tampabatu memang berbeda-beda karena latar belakang keluarga yang berbeda-beda pula. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, antara lain yang paling utama yaitu faktor ekonomi, karena faktor ekonomi sangat mendukung terhadap kelangsungan pendidikan seseorang, sehingga tidak adanya biaya yang cukup membuat mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Adapun tingkat pendidikan masyarakat Desa Tampabatu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :Tabel 7. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikanNo.Jenis PendidikanPenduduk (Jiwa)Persentase

1.TK/Belum Sekolah/Tidak Sekolah11911,8

2.Sedang Bersekolah21321,1

3.Tidak Tamat SD898,8

4.Tamat SD16616,5

5.Tidak Tamat SMP989,7

6.SMP/SLTP18718,5

7.Tidak Tamat SMA424,2

8.SMA/SLTA767,5

9.AKADEMI/DI-D370,7

10.SARJANA/S1-S3151,5

Jumlah1.009100

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Tampabatu hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM)yangmemadahi, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Tampabatu, tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Tampabatu yaitu melalui pelatihan dan kursus. Misalnya pelatihan ketrampilan yang bekerja sama dengan instansi terkait dengan gagasan tersebut nantinya Desa Tampabatu mampu menyiapkan tenaga-tenaga trampil sesuai kebutuhan.3.4.KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI1.Jumlah Penduduk Menurut Mata PencaharianPertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau desa sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam perlakukan pengelolaan sumber daya alamnya. Karena dari aspek itu akan berpengaruh terhadap perkembangan produksi pada berbagai komoditas yang diusahakan oleh masyarakat setempat. Bila melihat jumlah penduduk dari aspek mata pencahariannya maka hasil akhir adalah komoditas pertanian.Untuk mempertahankan kelangsungan hidup bagi manusia adalah sangat dibutuhkannya makanan. Untuk memperoleh makanan tersebut manusia berjuang demi kelangsungannya itu, usaha tersebut dilihat dari kegiatan manusia berjuang demi kelangsungannya itu, usaha tersebut dilihat dari kegiatan manusia itu dalam kehidupannya sehari-hari, setiap manusia mempunyai usaha yang berbeda-beda menurut kemampuan mereka. Kegiatan sehari-hari dalam mencari makanan tersebut sangat menentukan pola hidup diri manusia itu beseta keluarganya.Keadaan perekonomian masyarakat Desa Tampabatu tergolong menengah ke bawah. Hal ini tidak terlepas dari faktor pendidikan masyarakat desa tersebut yang tidak merata dan kebanyakan masyarakat warga Desa Tampabatu adalah petani.Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai mata pencaharian penduduk maka dapat dilihat dari tabel dibawah ini :Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Mata PencaharianNo.Mata PencaharianPenduduk (Jiwa)Persentase

1.Pegawai Negeri Sipil252,5

2.Guru Swasta696,9

3.Wiraswasta20,2

4.Petani15015,0

5.Pertukangan303,0

6.Nelayan595,9

7.Peternak565,6

8.Lain-lain2032,3

Jumlah659100

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dengan melihat data-data tersebut, menunjukan bahwa desa ini memiliki kecenderungan mengelola sumber daya alam lokal. Dimana sebagian besar masyarakat Desa Tampabatu adalah berprofesi sebagai petani atau sekitar 80,7%. Dengan demikian bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya masyarakat Desa Tampabatu bergantung pada kemampuan sember daya alam serta sumber daya manusianya. Perlakuan lain dapat diberikan dalam bentuk replikasi teknologi atas pola penataan produksi dari mata pencaharian sebagai petani. Selain itu juga dapat dilakukan perencanaan tentang inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian atau hasil kekayaan alam Desa Tampabatu.Dalam kelompok diskusi kecil dibahas pandangan masyarakat terhadap sebab-sebab kondisi masyarakat belum mencapai kondisi yang diharapkan. Mayoritas kelompok masyarakat menjawab bidang pendidikan, kesehatan dan perumahan disebut sebagai permasalahan penting yang dihadapi oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Namun, walaupun kadang-kadang ada keluhan dari masyarakat bahwa kondisi rumah tangga belum seperti diharapkan, informasi lain menunjukkan bahwa keadaan sebagian besar masyarakat relatif baik. Misalnya banyaknya rumah yang memakai atap seng dan telah menggunakan lantai dan dinding dari semen dan papan kayu atau sejenis. Selain itu sebagian masyarakat sudah dapat menikmati listrik. Kondisi ini juga disadari dan disyukuri oleh masyarakat yang terlihat dari adanya masyarakat yang mengatakan bahwa kesejahteraan mereka meningkat sejak terbentuk kabupaten baru yaitu Kabupaten Tojo Una-Una. Namun jaminan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang perlu diperhatikan. Misalnya sebagian besar masyarakat menggantungkan penghidupan pada pengelolaan sumber daya alam, sedangkan tingkat produksi semakin berkurang. Sehingga kalau tidak ada usaha untuk meningkatkan produksi atau beralih ke usaha lain tidak menutup kemungkinan kesejahteraan masyarakat tersebut akan menurun.2.Keadaan Pertanian dan PerkebunanKabupaten Tojo Una-Una secara umum memiliki sumberdaya pertanian yang luar biasa, utamanya lahan pertanian yang sangat luas. Tapi, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal. Banyak orang yang memiliki lahan sangat luas, tapi tidak dikelola dengan benar, dan sengaja hanya dijadikan sebagai objek investasi spekulatif. Sementara bila ada orang yang mengolah lahan pertanian, dia hanya sebagai buruh tani, bukan pemilik lahan. Jadi, ada begitu banyak orang yang mengelola lahan pertanian, tapi mereka tidak memiliki lahan itu. Mereka hanya membayar sewa kepada pemiliknya.Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi sumber pendapatan masyarakat yang ada didaerah pedesaan. Khususnya di Desa Tampabatu bahwa areal pertanian palawija dan perkebunan memiliki luas yang paling dominan. Dengan kondisi ini, memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap kemampuan wilayah dalam pembangunan desa seiring dengan kemampuan manusia sebagai masyarakat yang dominan sebagai masyarakat agraris.Singkronisasi antara sumber daya manusia dan sumber daya alam sangat berpengaruh dalam melakukan perencanaan pembangunan desa. Dari data di bawah menunjukan bahwa lahan pertanian perkebunan komoditi kelapa dalam, cengkeh dan coklat selain itu juga komoditi palawija antara lain Ubi kayu, vanili dan pisang.Informasi lain juga ada tanaman perkebunan lain seperti Durian, Mangga, Manggis, dan Duku. Namun komoditi ini merupakan tanaman sisipan atau tumpang sari diantara tanaman lainnya.

Tabel 9. Jenis Hasil dan Produktifitas Pertanian/PerkebunanNo.Jenis Pertanian/ PerkebunanLuas (Ha)Produktifitas

1.Kelapa36

2.Coklat6

3.Kopi8

4.Jagung145

5.Kacang Tanah13

9Palawija65

Jumlah273

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dari data produktifitas pertanian dan perkebunan diatas jenis kelapa dan coklat merupakan tanaman pertanian dan perkebunan yang yang sangat dominan. Oleh sebab itu revitalisasi pertanian dan pembangunan pedesaan merupakan salah satu pilar pembangunan nasional harus didukung dengan pemenuhan kebutuhan pendukung produksi (khusunya pertanian) dan pemenuhan kebutuhan dasar petani dan keluarganya.Untuk mengembangkan pertanian menuju sistem pertanian berkelanjutan yang berorientasi pasar dan ramah lingkungan, maka diperlukan upaya-upaya berupa Reformulasi Paradigma Pengembangan Pertanian dan Restrukturisasi (menata kembali) Kelembagaan Pertanian. Reformulasi paradigma pengembangan pertanian merupakan proses yang bertujuan agar semua pemangku kepentingan (stakeholders) di bidang pertanian memiliki kesatuan atau kesamaan dalam pola pikir dan cara pandang tentang pengembangan pertanian ke depan.3.PeternakanSelain Sub Sektor pertanian, usaha yang dilakukan pendudukDesa Tampabatuadalah beternak. Namun dari data yang terlihat pada tabel sebelumnya bahwa masyarakat Desa Tampabatu tidak ada yang berprofesi sebagai peternak.Dengan demikian bahwa sub sektor pertanian peternakan bukanlah menjadi mata pencaharian pokok warga Desa Tampabatu. Artinya bahwa dalam kepemilikan ternak tidak dilakukan tatalaksana yang intensif dan lebih memiliki kecenderungan pemeliharaan tradisional.Walaupun demikian, data ini sangat penting sebagai sebuah informasi awal tentang jenis-jenis ternak yang di pelihara oleh masyarakat Desa Tampabatu. Dengan informasi awal tentang kesesuaian jenis ternak di Desa Tampabatu dapat dijadikan informasi awal kepada para pihak yang memiliki kepentingan serta ketertarikan untuk pengembangan sub sektor ini. Data tentang kepemilikan ternak di Desa Tampabatu dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 10. Keadaan PeternakanNo.Jenis TernakJumlah (ekor)Keterangan

1.Sapi150

2.Kambing300

3.Ayam Kampung750

4.Bebek325

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Berdasarkan tabeldapat diketahui bahwa jenis ternak yang paling banyak dipelihara oleh penduduk Desa Tampabatu adalah sapi, kambing dan ayam kampung. Selain itu juga terdapat ternak ruminansia kecil seperti bebek dan itik.Berdasar pada data diatas, bahwa wilayah Desa Tampabatubisa dimungkinkan untuk pengembangan ternak ruminansia besar maupun kecil (sapi, kambing, dan unggas) ini menunjukan adanya kesesuaian lahan untuk dapat dijadikan lokasi peternakan tradisional dengan sistem pengembalaan lepas di sekitar wilayah areal perkebunan, serta dapat menfaatkan limbah hasil panen petani setempat.4.Sarana PerekonomianSarana perekonomian di suatu desa sangat penting keberadaannya. Karena dengan ketersediaan sarana perekonomian masyarakat desa akan dapat mudah mengakses kebutuhan harian yang diperlukan baik dalam jumlah banyak maupun sedikit. Berikut ini dapat dilihat di tabel mengenai sarana perekonomian di Desa Tampabatu.Tabel 11. Sarana Perekonomian.No.Jenis SaranaJumlahKeterangan

1.Pasar1Mingguan

2.Toko

3.Kios14Skala Kecil

4.Warung3

Jumlah18 unit

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana ekonomi di Desa Tampabatu belum cukup memadai, karena belum tersedia pasar sebagai pusat pertukaran barang dan jasa. Namun dengan kekurangan sarana ini tidak menghambat masyarakat dalam memenuhi keperluan 9 bahan pokok sehari-hari. Hal ini memang sangat dimungkinkan karena Desa Tampabatu merupakan desa yang bisa dijangkau oleh seluruh jenis alat transportasi. Sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam jumlah besar dapat dilakukan setiap minggu sekali pada hari pasar di desa lain.5.AgamaPola penghayatan dan pengamalan Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dimaksudkan pula untuk mewujudkan sikap hidup yang mampu mendorong usaha-usaha pembangunan bersama-sama membantu mengatasi berbagai problema sosial kultural yang timbul sebagai akibat dan menghambat proses kemajuan pembangunan itu sendiri. Di samping menumbuhkan dan mengembangkan motivasi yang hidup dikalangan masyarakat dan lembaga-lembaga keagamaan untuk dijadikan dasar dan modal kultural keikut-sertaan ummat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam proses dan gerak pembangunan.Sarana peribadatan sangatlah diperlukan dalam meningkatkan keimanan manusia kepada sang pencipta, ini juga dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945 pasal 29 yang isinya masyarakat diwajibkan untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Begitupun masyarakatDesa Tampabatu yang tidak pernah lupa akan kewajibannya untuk melaksanakan ibadah menurut keyakinannya. Adapun jumlah sarana peribadatan sebagai berikut:

Tabel 12. Sarana PeribadatanNo.Jenis Sarana PeribadatanJumlah(Unit)Keterangan

1.Masjid1Baik

2.Langgar/Musholah1Baik

3.Gereja

4.Pura/Vihara

Jumlah2 Unit

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dari tabel yang ada di atas menunjukkan bahwa Desa Tampabatu hanya memiliki satu jenis sarana peribadatan yaitu masjid sebanyak 1 unit. Hal ini karena penganut agama di Desa Tampabatu mayoritas beragama Islam. Penganut agama Islam yang mayoritas di desa ini menjadikan desa ini nampak Religius.Dengan jumlah sarana ibadah dan penganut agama yang ada di Desa Tampabatu, perlu adanya penambahan sarana-sarana yang diperlukan bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Penambahan tempat ibadah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan tatanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tercipta masyarakat dengan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus bakti dan cinta tanah air, Negara serta Bangsa Indonesia.

6.Sarana KesehatanDalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat khususnya bidang kesehatan untuk Desa Tampabatu telah tersedia Puskesmas Pembantu, Poskesdes, dan Pos Keluarga Berencana (Pos KB). Dengan melihat ketersediaan fasilitas tersebut maka salah satu kebutuhan dasar yaitu kesehatan masyarakat Desa Tampabatu sudah dapat terlayani.Dengan tersedianya fasilitas Poskesdes maka pelayanan kesehatan bagi masyarakat Desa Tampabatu masih ditangani oleh tenaga medis bidan, serta peralatan medis yang sudah cukup memadai.Berikut data-data jenis sarana kesehatan masyarakat yang telah ada di Desa Tampabatu.Tabel 13. Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Desa TampabatuNo.Jenis SaranaJumlahKeterangan

1.Puskesmas

2.Puskesmas Pembantu1

3.Poskesdes

4.Posyandu1Aktif

5.Pos KB1Aktif

Jumlah3 Unit

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012Dari uraian tabel diatas bahwa di Desa Tampabatu telah tersedia sarana kesehatan yaitu Puskesmas Pembantu 1 unit, , Posyandu 1 unit, dan Pos KB 1 unit yang dibangun dan dijalankan oleh pemerintah. Selain itu ada tenaga dukun dan kader Posyandu. Dalam diskusi kelompok kecil seluruh lapisan masyarakat mengatakan bahwa mereka tidak bisa menjangkau biaya pengobatan. Sebagian warga menggunakan kartu sehat supaya ada keringanan biaya berobat, namun tidak semua rumah tangga dapat kartu sehat.7.Sarana PendidikanKebutuhan dasar lainnya yang juga sangat penting adalah pelayanan unutuk mendapatkan pendidikan. Berbicara tentang kebutuhan dasar maka ini menjadi tanggung jawab Negara atas rakyatnya untuk mendapat pendidikan minimal pendidikan dasar 9 tahun. Berkaitan dengan hal tersebut maka fasilitas pendidikan menjadi sangat penting.Pendidikan di Desa Tampabatu Kecamatan Ampana Tete merupakan salah satu prioritas dan merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan maka akanmembentuksumberdaya manusia yang berkualitas dimana merupakan salah satu modal untuk meningkatkan pembangunan, dan untuk itu pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una membangun berbagai macam fasilitas pendidikan yaitu sekolah-sekolah.Untuk melihat fasilitas pendidikan yang telah tersedia diDesa Tampabatudapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 14. Sarana PendidikanNo.Jenis SaranaJumlahKeterangan

1.TK1Swasta

2.SD1Negeri

3.SLTP1Negeri

4.SMA/SMK

Jumlah3 unit

Sumber : Data Monografi Desa Tampabatu 2012

Dari uraian tabel di atas menggambarkan bahwa di Desa Tampabatu telah tersedia fasilitas pendidikan Taman Kanak-Kanak berstatus Swasta, Sekolah Dasar berstatus Negeri, dan Sekolah Menengah Pertama yang berstatus Negeri.Dengan telah tersedianya Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan maka masyarakat Desa Tampabatu yang ingin melanjutkan ke jenjang sekolah lanjutan tidak perlu keluar dari Desa Tampabatu atau melanjutkan ke sekolah lanjutan di luar Desa Tampabatu. Dengan telah tersedianya prasarana pendidikan tersebut tentunya masyarakat Desa Tampabatu telah mudah untuk dapat akses pendidikan. Namun walaupun dengan telah tersedianya sarana fasilitas pendidikan tersebut animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya diharapkan semakin tinggi.

BAB IVMETODE PENELITIAN4.1TIPE DAN DASAR PROGRAMProgram kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan67 berdasarkan masukan dari masyarakat. Masukan-masukan tersebut merupakan kebutuhan dari masyarakat sendiri. Dalam melaksanakan program tersebut, terlebih dahuludibutuhkan beberapa strategi dan pendekatan kepada masyarakat dalam menggali dan menyusun program kerja.Adapun strategi dan pendekatan yang digunakan adalah :a.Observasi.Observasi dilakukan selama kurang lebihtujuhhari untuk meninjau secara langsung kondisi geografis maupun karakteristik masyarakat yang ada. Hal yang dilakukan adalah mengadakan silaturahmi baik pada pendekatan persuasif personal maupun kelompok masyarakat, sasarannya adalah seluruh masyarakat,tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adatdi lingkunganTampabatu. Hal tersebut merupakan tahapan sosialisasi dan menggali informasi terutama yang berhubungan dengan keadaandesa Tampabatu.b.Wawancara dan dokumetasiTeknik pengumpulan data melalui tanya jawab responden maupun informan untuk mendapatkan informasi yang didapatkan. Serta mengumpulkan gambar-gambar yang ada.

4.2PELAKSANAAN PROGRAMa.Waktu dan TempatPembuatan arang briket ini dilaksanakan padaminggu ke dua Agustus2013. Kegiatan ini dilaksanakan dikantor desa Tampabatu.

b.Alat dan BahanAlat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan arang briket antara lain :cangkul (untuk menggali tanah), Sekop (untuk memindahkan arang), ember, tongkat kayu(pengaduk), wadah(baskom/panci), cetakan briket (bambooatau gelas),danlesung (penumbuk).Adapun bahan-bahan yang digunakan adalahSampah organik kering (tongkol jagung),tepung kanjidanminyak tanah, ranting dan dedaunan (untuk menutup lubang)c.Cara Kerjaa)Siapkanlubang galian pada tanah dengan ukuran 1 1,5 m(untuk proses pembakaran/pengarangan sampah organik)b)Sampah organik (tongkol jagung) dimasukkan ke dalamlubang galiandan dibakar. Penyalaan awal dapat dilakukan dengan menggunakan minyak. Selanjutnya, setelah api menyala, tongkol jagung dapat dimasukkan ke dalamgalian tanahsedikit demi sedikit agar nyala api tidak padam.c)Selama proses pembakaran harus dijaga agar tidak ada udara yang keluar masuk secara leluasa. Jika udara dapat keluar masuklubang galianmaka pembakaran tidak akan menghasilkan arang melainkan abu.Sehingga pada saat pembakaran lubang dapat ditutup menggunakan ranting dan dedaunan.d)Agar proses pembakaran atau pengarangan merata, selama proses pembakaran tongkol jagung bisa diaduk aduke)Bila proses pengarangan sudah selesai, api bisa dimatikan. Jika proses mematikan api agak susah bisa disiram dengan air sedikit.f)Kumpulkan arang yang terjadi dan simpan ditempat yang aman.g)Siapkan penumbuk, misalnya lesung, kemudian arang yang tersedia ditumbuk halus hingga menjadi bubuk arang. Selanjunya kumpulkan bubuk arang tersebut pada suatu tempat misalnya ember.h)Siapkan lem kanji dan encerkan dengan air panas.i)Campurkan kanji tersebut dengan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket. Selanjutnya, adonan diaduk-aduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup lengket.

j)Siapkan cetakan briket. Bisa dibuat daribambuyang dipotong-potong dengan ukuran secukupnya. Atau bisa menggunakangelas.k)Setelah cetakan siap, masukkan adonan yang telah disiapkan ke dalamnya dengan cara dipadatkan, lalu setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan.l)Setelah dikeluarkan dari cetakan, jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering.

4.3BAGAN ALIRBAB VPEMBAHASAN

Arang briket merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil proses pembakaran limbah organik, dalam hal ini tongkol jagung. Pengubahan komponen kimia tongkol jagung menjadi bentuk karbon (arang) ternyata dapat memperbaiki nilai pembakarannya ditinjau dari nilai kalor bakar, mutu pembakaran dan kebersihan. Sifat pembakaran arang lebih menguntungkan dibandingkan dengan asalnya,serta asap dan kotoran tersisa lebih sedikit.Perubahantongkol jagungmenjadi arang akan lebih luas penggunaannya sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri.Pada pelatihan ini terlebih dahulu dilakukanpembuatan arang briket dan dilanjutkan dengan praktek kerja (pelatihan) pembuatanarang briket dari tongkol jagung. Dimanatongkol jagungyang diambil dari masyarakat telah mengalami proses pengeringan karena telahterjemur dibawah sinar matahari hingga cukup kering. Hal ini untuk mempermudah dalam proses pembakaran. Pembakaran tongkol jagung dilakukan 1harisebelum pelatiahan,. Proses pembakaran dapat dilakukan dengan penambahan minyak tanah untuk awal pembakaran agar memepermudah proses pembakaran dan untuk selanjutnya tanpa menggunakan minyak tanah. Selama proses pembakaran harus dijaga agar tidak ada udara yang keluar masuklubang galiansecara leluasa, hal ini dilakukan dengan menutup lubang dengan ranting dan dedaunan. Jika udara dapat keluar masuklubang galianmaka pembakaran tidak akan menghasilkan arang melainkan abu. Agar proses pembakaran atau pengarangan merata, selama proses pembakaran tongkol jagung bisa diaduk aduk. Bila proses pengarangan sudah selesai, api bisa dimatikan. Jika proses mematikan api agak susah bisa disiram dengan air sedikit.Selanjutnya proses penumbukan, tongkol jagung yang telah menjadi arang ditumbuk halus hingga menjadi bubuk arang. Proses pencampuran dilakukan dengan penambahan kanji dengan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket. Selanjutnya, adonan diaduk-aduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup lengket. Kemudian masuk pada proses pencetakan, cetakan dapat dibuat daribambuyang dipotong-potong dengan ukuran secukupnyadan juga gelas. Memasukkan adonan yang telah disiapkan ke dalamnya dengan cara dipadatkan, lalu setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan. Setelah dikeluarkan dari cetakan, jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering.Pelatihan pembuatanarang briketdaritongkol jagung. Pelatihan ini dilakukan untuk membahas metode pembuatanarang briket dari tongkol jagungdan mendiskusikan manfaat dariarang briketsebagai alternative minyak tanah.Mengingat prosedur pembuatan arang briket memerlukan waktu yang terbilang lama, maka pada pelatihan kami hanya cenderung simulasi yaitu terbatas pada pembakaran tongkol jagung hingga menjadi arang. Selanjutnya memberikan pemahaman kepada peserta prosedur selanjutnya dan menunjukkan produk arang briket yang dihasilkan yang telah kami lakukan pengolahan selama kurun waktusatuhari. Kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan target program kerja yang kami susun dengan persentase terlaksananya 100%.

BAB VIPENUTUP

6.1KESIMPULANBerdasarkan program profesi Mahasiswa KKN Profesi IntegralTematik PosdayaAngkatan 67mengusung program kerja Pelatihan Pembuatan arang briket dibidang Teknologi Tepat Guna. Dalam kegiatan pelatihan pembuatan arang briket dari limbah organik (tongkol jagung), maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembuatan arang briket dapat dilakukan menggunakan peralatan sederhana yang mudah didapatkan disekitar tempat tinggal masyarakatTampabatu. Arang briket merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil proses pembakaran limbah organik, dalam hal ini tongkol jagung. Pengubahan komponen kimia tongkol jagung menjadi bentuk karbon (arang) ternyata dapat memperbaiki nilai pembakarannya ditinjau dari nilai kalor bakar, mutu pembakaran dan kebersihan. Sifat pembakaran arang lebih menguntungkan dibandingkan dengan asalnya, serta asap dan kotoran tersisa lebih sedikit perubahan kayu menjadi arang akan lebih luas penggunaannya sebagai bahan bakar untuk rumah tangga dan industri. Pemanfaatan limbah tongkol jagung selain dapat mengatasi permasalahan mengenai membeludaknya sampah dosmetik dilingkungan masyarakat juga dapat menambah nilai ekonomis bagi masyarakatdesa Tampabatu.

6.2SARAN TINDAKSebagai pengembangan program berikutnya, maka penyusun mengharapkan kepada masyarakat didesa Tampabatuagar dapat mengaplikasikan dalam skala yang lebih besar dan mampu membuat peralatan (teknologi) yangbersifat paten yang nantinya dapat digunakan secara kontinu, serta mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan bahan baku yang kurang bernilai menjadi bernilai ekonomis.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013.Teknologi Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung.file:///E:/teknologi-pemanfaatan-limbah-tongkol_10.html. Diakses pada 24 April 2013.Badan Penelitian dan Pengembangan Energi Sumber Daya Mineral,Energi Baru Terbarukan, Jakarta, 2004.Hendra, Dj. 2007.Teknologi tepat guna pembuatan arang, briket dan tungku hemat energi.Puslitbang Hasil Hutan. BogorLestari, Citra, dkk (2010),Karya Tulis Ilmiah (Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Briket Arang).SMAN 12 Makassar, Makassar.M. I. V. Batubara.Mempelajari Pembuatan Briket Kayu Dari Berbagai Jenis Serbuk Gergaj, tersedia di http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle, Jakarta, 1994.Murtadho, Djuli, dkk (1997),Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Padat, PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.Nisandi (2007),Karya Tulis Ilmiah (Pengelolaan dan pemanfaatan Sampah Organik menjadi Briket Arang dan Asap Cair), FT. UGM, Magelang.Risma, R. Muhamad (2008),Kompos dan PressBio Sampah Padat Organik Skala Rumah Tangga, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Jombang.