Download ppt - cedera termal

Transcript
  • Oman Hendi, s.Kep. Ners TRAUMA TERMAL

  • Review Anatomi Fisiologi Integumen

  • Fisiologi IntegumenFungsi proteksiFungsi absorbsiFungsi ekskresiFungsi persepsiFungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)Fungsi pembentukan pigmenFungsi keratinisasiFungsi pembentukan vitamin D

  • B. Penyebab Luka TermalSuhu (panas/dingin)ListrikBahan kimiaBahan-bahan radiasi (Sinar UV / Bahan-bahan radio aktif)

  • Patofisiologi Luka BakarPada KulitSistem kardiovaskulerSistem Renal dan GastrointestinalSistem ImunSistem Respiratori

  • C. Derajat Luka BakarLuka Bakar Derajat I Hanya mengenai epidermisTanda :Eritema Nyeri Tidak ada bullaNyeri hilang dalam 24 jam

  • Luka Bakar Derajat IIEpidermis yg diatasnya akan terlepas dari dermisTanda : Warna kemerahanTimbul gelembung-gelembung (< Vesikula, >Bulla) yg berisis cairan plasmaSangat nyeriSembuh dengan sempurna

  • Luka Bakar Derajat IIITerkena seluruh dermis (Full thicness), tidak timbul gelembungTanda :Kulit menjadi seperti perkamen, hijau keabu-abuanTanpak Vena2 kecil dibawahnya Tidak terlalu nyeriTidak akan sembuh sempurna (Sikatrik) bila ingin lebih baik dilakukan skin graff dikemudian hari

  • Luas luka bakar

    Rule of nine Hand palm.

  • Telapak tangan penderita = 1 %

  • Luka bakar (Akibat suhu panas) Luka bakar (Akibat suhu panas) akan lebih dangkal dibandingkan karena api, sehingga menyebabkan luka bakar yang dalam.

  • Primary SurveyAirway Breathing Circulation DisabilityEksposure Sekunder SurveyAnamnesis Pemeriksaan head to toeLuka bakarnya sendiri

  • Primary SurveyAirway Pada permulaan Airway tidak terganggu dalam keadaan ektrim bisa sja terganggu (lama dalam ruang tertutup yg terbakar shngga terjadi pengaruh panas yg lama terhadap jl napas)Menghisap gas atau partikel karbon yg terbakar dalam jumlah banyak akan mengganggu Airway Pada awal penyumbatan tdk total (stridor/crowing)Bla menimbulkan sesak berat (sat 02 kurang dari 95 %) --- intubasiBila dibiarkan obstruksi total

  • Indikasi Klinis adanya trauma inhalasi :LB yg mengenai wajah dan leherAlismata dan bulu hidung hangusAdanya timbunan karbon dan tanda peradangan akut orofaring.Sputum yangmengandung karbon/arangSuara serakRiwayat gg mengunyah dan atau terkurung dalam apiLB kepala dan badan akibat ledakan Bila ada salah satu diatas sangat mungkin terjadi trauma inhalasi

  • Breathing Gangguan Breathing yg timbul cepat, dapat disebabkan :Inhalasi partikel Keracunan CO (Karbonmonoksida)

  • CirculationResusitasi Cairan Resusitasi SyokMenggunakan larutan kristaloid (RL)Pemasangan satu atau beberapa jalur IV (jangan/hindari memilih di tungkai bawah atau pada luka)Pemberian cairan pada syok atau pada kasus dg luas LB > 25 30 % atau dijumpai keterlambatan > 2 jam

  • Dalam waktu < 4 jam pertama diberikan cairan kristaloid sebanyak 325 % (70% x BBkg)ml Keterangan : 70 % adalah total cairan tubuh25 % adalah jumlah minimal kehilangan cairan tubuh yg dpt menimbulkan klinik dari sindroma syokUntuk melakukan resusitasi cairan (melakukan koreksi volume) menggunakan kristaloid, diperlukan 3 kali jumlah cairan yg dibutuhkan

  • Misalnya : BB 70 kg, volume cairan (70%) adalah 4,9 liter (5 L), 25 % dari jumlah cairan yang hilang adalah kurang lebih adalah 1.250 ml maka jumlah cairan kristaloid yg dibutuhkan adalah 3.750 mlPemberian selanjutnya disesuaikan dg kebutuhan

  • Resusitasi Tanpa SyokPemberian cairan tanpa gejal klinis syok atau pada kasus dg luas LB < 25 30 % tanpa keterlambatan atau dijumpai keterlambatan < 2 jamKebutuhan cairan yang diberikan adalah berdasarkan rumus Baxer sbb:

    3-4 ml / kgBB / % Luka Bakar

  • Pemberian mengikuti metode yang digunakan berdasarkan Formula ParlandPemberian pada 24 jam pertama: 8 jam I diberikan dari kebutuhan cairan8 jam II diberikan dari kebutuhan cairan.8 jam III diberikan sisanya

  • Misalnya : BB pasien 50 Kg, luas luka bakar 40 %, maka kebutuhan cairan pasien adalah 4 x 50 x 40 = 8.000 ml. Diberikan :8 jam I diberikan: 4.000 ml8 jam II diberikan: 2.000 ml8 jam III diberikan: 2.000 ml

  • Pemantauan Sirkulasi RenalJumlah produksi urin dipantau melalui kateterBila produksi urine < 0,5 ml/kg/jam, maka jumlah cairan diberikan ditingkatkan sebanyak 50 % dari jumlah yang diberikan pada jam sebelumnya.Bila produksi urine > 1 ml/kg/jam, maka jumlah cairan yg diberikan dikurangi 25 % dari jumlah yang diberikan pada jam sebelumnya.Bila Pra RS singkat tdk perlu dipasang DC, bila lama perlu pemasangan DC

  • DisabilityGCSLateralisasi (Pupil & Motorik)EksposureBuka semua pakaian, perhatikan jangan sampai Hipotermi

  • Sekunder SurveyAnamnesisTrauma penyertaSelalu KOMPAKPemeriksaan Head to toeBTLSPeriksa teliti bila ditemukan kelainan diberikan pertolongan segeraLuka bakarnya sendiriPra RS tdk perlu dilakukan apa2, selain menutup dg kain bersihMenyemprot dengan air hanya dilakukan bila tiba sebelum 15 menit setelah kejadianPra RS jangan memecah Vesikula/bulla

  • Penatalaksanaan LukaPerawatan luka dilakukan segera setelah tindakan resusitasi jalan napas dan mekanisme bernapas serta resusitasi cairanDebridement (pengangkatan eschar)??.. : Secara mekanikDebridemen enzymaticTindakan pembedahan ( Tangential Excision dan Fascial Excision)Dan pencucian luka

  • Indikasi RawatKasus LB derajat II > 15 % pada dewasa dan > 10 % pada anak 2Kasus LB derajat II pada muka, tangan dan kaki, perineum, sendi Kasus LB derajat III > 2 % pada dewasa dan setiap derajat III pada anak 2Kasus LB disebabkan lisrik, disertai cedera jalan napas atau komplikasi lain

  • Luka Bakar KimiaLB disebabkan oleh kontak langsung dg zatkimia asam, basa atau hasil pengolahan minyak, zat yg bersipat basa kuat lebih berbahaya dibandingkan zat ygbersipat asam karena basa bisa dpt menembus jaringan lebih dalam Berat ringannya sangat dipengaruhi lamanya kontak

  • Apabila penderita masih dalam keadaan terkena zat kimia :Selalu proteksi diriApabila zat kimia bersipat :Cair langsung semprot dg air mengalirAsam penyemprotan selama 30 mtBasa > 30 mtAlkali pd mata irigasi selama 8 jam mll kanul kecil yg dipasang pd sulkus palpebraZat kimia bersipat bubuk, sapu dulu sp zat kimia tipis baru disiram

  • Luka Bakar ListrikDisebabkan kontak langsung dg aliran listrik dg badan & lukanya lebih serius dari yg terlihat dipermukaanYg hrs diperhatikan : yg menyebabkan kematian ad kuat arus (ampere) bukan voltase

  • Apabila menemukan penderita dg LB listrik yg hrs diperhatihan ??...Bahaya ggan irama jantung selalu ada betapa pun kecil arus lisrik, selalu EKGBila penderita henti napas dan henti jantung lakukan RJP(kec ada kematian Biologis) lakukan sp di RS

  • Penanganan Perhatian terhadap :Jalannapas dan pernapasanPemberian cairan inf pd ekteremitas yg tdk terkena lukaPemasangan ekgKateter : Urin berwarna gelap menandakan adanya hemokromogens di dlmnya. Pemberian cairan hrs ditingkatkan sampai diharapan mencapai produksi urin 100 ml/jam pd dewasa

  • Diagnosa keperawatan prioritasDefisit volume cairan yg bd peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan volume plasma dari ruang vaskular (pergeserancairan) ditandai dg edeme, penurunan keluaran urine, hipotensi, tachicardiMonitor tanda-tanda vital (tensi, nadi,pernafasan) setiap jam (pada kasus parah setiap 30 menit)Pasang infus dan berikan cairan sesuai dengan indikasi Monitor tetesan infus sesuai dengan indikasi Pasang kateter jika luka bakar > 30% derajat II dan IIIMonitor masukan dan keluaran setiap1 jam. Laporkan bila jumlah urin < 30 atau > 70 ml perjamMonitor Ht, BUN, elektrolit setiap 12 jam sesuai perintah

  • Gangguan pertukaran gas yg bd cedera alveolar dan penurunan HB, ditandai dg sputum berkarbon, suara serak, rambut nasal terbakar, LB wajah, penurunan P02 atau peningkatan PCo2Beri 02 100%dg NRMBantu ventilasiSiapkan IntubasiTinggikan kepala tempat tidur bila tdk ada kontra indikasiPantau saturasi 02Pantau HB, karbokhsiemoglobin

  • Perubahan perpusi jaringan yang bd edema seluruh tubuh, jaringan avaskuler, penurunan CO, dan hipopolemia (penurunan nadi periper, kehilangan fs sensorik, ektremitas dingin ) Evaluasi nadi periper, fs sensorik, suhu & CRTPasang manset TD pada ektremitas yg tdk cedera bila mungkinLepaskan perhiasan dan pakaian yg ketat

  • Nyeri yg bd stimulasi terhadap sensor nyeri yg terpajan dd merintih, bermusuhan, menangis, mengatupkan rahang, wajah meringis, mengeluh nyeri, peka rangsang, peningkatan frek jantung & TD, gelisah.Dinginkan LB dg kompres air hangat sampai lembab dingin, haati2 hipotermiTutup LB yg didinginkan dg kain kering & bersihBeri medikasi nyeri sd programBeritahu pasien tgg proseur yg akan dilakukan

  • Kerusakan integritas kulit yg bd luka bakar , edema dan kerusakan mobilitas fisik (destruksi dermis, epidermis & struktur dibawahnya, lepuh berisi cairan dan bercak2, berlilin ,putih,merahat warna kulit kehitaman)Bilas luka bakar kimiawi dg air selama 20 sp 30 menitBila telinga terbakar amankan selang ETT& NGT jauh dari telingaMiringkan pasien setiap 2 jam

  • Infeksi yg bd perubahan sistem integumen dd destruksi dermis dan epidermisGunakan sarung tangan steril u/ kontak lukaGunakan APD lengkap u/ LB sedang & mayorTerapkan teknik aseptik dg ketatGunakan linen steril u/ LB sedang & mayorBerikan AB & anti tetanus sd program (TT/ATS)

  • Skill site

    penghitungan luas luka bakar& resusitasi cairan

  • Ny. F 34 tahun dengan luka bakar akibat ledakan gas sekitar jam 6 pagi, oleh keluarganya langsung dibawa ke RS, sampai di IGD RS jam 9 pagi pasien dapat berbicara dengan jelas, pada pemeriksaan fisik didapatkan data GCS : E4M6V5, RR 20 x/menit, akral dingin, CRT >2 Nadi 110 x/menit, TD : 80/60 mmHg, BB: 50 Kg luka bakar tampak bulae, memerah dan sangat nyeri di wajah sampai leher depan, seluruh dada, seluruh ektremitas atas sebelah kanan dan kiri. Menurut keterangan keluarga, klien tidak ada riwayat DM, HT dan penyakit lainnya, riwayat alergi tidak ada, makan terakhir jam 6 pagi Langkah pertama ?TRIAGE?Derajat luka bakar?Luas luka bakar?Jumlah cairan yang dibutuhkan