Laporan tutorial
MODUL IIIBENJOLAN PADA PAYUDARA
Klp 1
Disusunoleh
ARaodah Imran 10542025411Arum puspita NurWulandari 10542025511
Aan Sucitra 10542025611Abu salam Hamzah 10542025711Ajnihah MFitran 10542025811
Akhsanul Kaffi 10542025911 Amanda Dyna Faradillah 10542026011 AN ras Fahrul Ikhsan 10542026111 Andi Aswiny Putri 10542026211 Nur Marsquorifah 105420 10
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
11 HISTORY TAKING helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
12 MIND MAPPING helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2
BAB II PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 ANATOMI PAYUDARA helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
212 HISTOLOGI PAYUDARA helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7
213 FISIOLOGI PAYUDARA helliphelliphelliphelliphellip 11
22 PATOMEKANISME GEJALA helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 FIBROADENOMA MAMMAE helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
232 HIPERPLASIA KISTIK KEL MAMMAE helliphelliphelliphelliphellip 17
233 KARSINOMA MAMMAE helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 19
BAB III KESIMPULAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 34
DAFTARPUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Anatomi Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
Gambar 2 Kelenjar Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif helliphelliphelliphelliphellip 7
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi
dan kehamilan Awal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir helliphellip 9
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi helliphelliphelliphelliphellip 11
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 16
Gambar11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae helliphelliphelliphelliphellip 17
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae helliphellip 18
Gambar 13 karsinoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 19
Gambar 14 hasil Mammografi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 29
Gambar 16 SADARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 33
BAB I
PENDAHULUAN
11 HISTORY TAKING
Seorang wanita 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ada
benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek Benjolan sudah dirasakan
selama 6 bulan yang kadang ndash kadang terasa nyeri Dalam 2 bulan terakhir
benjolan dirasakan semakin membesar
Dari scenario di atas diketahui
- Wanita 25 tahun
- Keluhan ada benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek
- Benjolan dirasakan 6 bulan kadang terasa nyeri
- 2 bulan terakhir semakin besar
Anamnesis tambahan
1 Apakah ada riwayat keluarga
2 Kapan haid pertama datang
3 Apakah sudah menikah menggunakan kontrasepsi hormonal sudah
melahirkan
4 Apakah menyusui atau tidak
5 Apakah sebelumnya ada riwayat penyakit payudara
6 Bagaimana pola hidupnya
7 IMT
8 Apakah ada riwayat minum obat-obatan alcohol
9 Penggunaan bra
10 Pada saat kapan nyeri timbul
12 MIND MAPPING
Gejala ndash gejala- Benjolan pada payudara kanan
sebesar telur bebek - Sudah dirasakan 6 bulan kadang
terasa nyeri- 2 bln terakhir makin besar
Differential Diagnosis
Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Karsinoma Mammae
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 Anatomi Payudara
Gambar 1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai
iga enam dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media Kelenjar ini
dimiliki oleh pria dan wanita Namun pada masa pubertas payudara wanita
lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran sedangkan
pada pria tidak Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Snell 2006) Secara umum payudara
terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang) Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan
salurannya (ductus) Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat Selain itu payudara juga memiliki aliran limfe Aliran limfe
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
11 HISTORY TAKING helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1
12 MIND MAPPING helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 2
BAB II PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 ANATOMI PAYUDARA helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
212 HISTOLOGI PAYUDARA helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 7
213 FISIOLOGI PAYUDARA helliphelliphelliphelliphellip 11
22 PATOMEKANISME GEJALA helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 FIBROADENOMA MAMMAE helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
232 HIPERPLASIA KISTIK KEL MAMMAE helliphelliphelliphelliphellip 17
233 KARSINOMA MAMMAE helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 19
BAB III KESIMPULAN helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 34
DAFTARPUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Anatomi Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
Gambar 2 Kelenjar Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif helliphelliphelliphelliphellip 7
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi
dan kehamilan Awal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir helliphellip 9
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi helliphelliphelliphelliphellip 11
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 16
Gambar11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae helliphelliphelliphelliphellip 17
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae helliphellip 18
Gambar 13 karsinoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 19
Gambar 14 hasil Mammografi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 29
Gambar 16 SADARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 33
BAB I
PENDAHULUAN
11 HISTORY TAKING
Seorang wanita 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ada
benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek Benjolan sudah dirasakan
selama 6 bulan yang kadang ndash kadang terasa nyeri Dalam 2 bulan terakhir
benjolan dirasakan semakin membesar
Dari scenario di atas diketahui
- Wanita 25 tahun
- Keluhan ada benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek
- Benjolan dirasakan 6 bulan kadang terasa nyeri
- 2 bulan terakhir semakin besar
Anamnesis tambahan
1 Apakah ada riwayat keluarga
2 Kapan haid pertama datang
3 Apakah sudah menikah menggunakan kontrasepsi hormonal sudah
melahirkan
4 Apakah menyusui atau tidak
5 Apakah sebelumnya ada riwayat penyakit payudara
6 Bagaimana pola hidupnya
7 IMT
8 Apakah ada riwayat minum obat-obatan alcohol
9 Penggunaan bra
10 Pada saat kapan nyeri timbul
12 MIND MAPPING
Gejala ndash gejala- Benjolan pada payudara kanan
sebesar telur bebek - Sudah dirasakan 6 bulan kadang
terasa nyeri- 2 bln terakhir makin besar
Differential Diagnosis
Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Karsinoma Mammae
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 Anatomi Payudara
Gambar 1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai
iga enam dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media Kelenjar ini
dimiliki oleh pria dan wanita Namun pada masa pubertas payudara wanita
lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran sedangkan
pada pria tidak Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Snell 2006) Secara umum payudara
terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang) Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan
salurannya (ductus) Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat Selain itu payudara juga memiliki aliran limfe Aliran limfe
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Anatomi Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 3
Gambar 2 Kelenjar Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 5
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif helliphelliphelliphelliphellip 7
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi
dan kehamilan Awal helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 8
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir helliphellip 9
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi helliphelliphelliphelliphellip 11
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 15
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 16
Gambar11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae helliphelliphelliphelliphellip 17
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae helliphellip 18
Gambar 13 karsinoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 19
Gambar 14 hasil Mammografi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 27
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 29
Gambar 16 SADARI helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 33
BAB I
PENDAHULUAN
11 HISTORY TAKING
Seorang wanita 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ada
benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek Benjolan sudah dirasakan
selama 6 bulan yang kadang ndash kadang terasa nyeri Dalam 2 bulan terakhir
benjolan dirasakan semakin membesar
Dari scenario di atas diketahui
- Wanita 25 tahun
- Keluhan ada benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek
- Benjolan dirasakan 6 bulan kadang terasa nyeri
- 2 bulan terakhir semakin besar
Anamnesis tambahan
1 Apakah ada riwayat keluarga
2 Kapan haid pertama datang
3 Apakah sudah menikah menggunakan kontrasepsi hormonal sudah
melahirkan
4 Apakah menyusui atau tidak
5 Apakah sebelumnya ada riwayat penyakit payudara
6 Bagaimana pola hidupnya
7 IMT
8 Apakah ada riwayat minum obat-obatan alcohol
9 Penggunaan bra
10 Pada saat kapan nyeri timbul
12 MIND MAPPING
Gejala ndash gejala- Benjolan pada payudara kanan
sebesar telur bebek - Sudah dirasakan 6 bulan kadang
terasa nyeri- 2 bln terakhir makin besar
Differential Diagnosis
Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Karsinoma Mammae
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 Anatomi Payudara
Gambar 1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai
iga enam dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media Kelenjar ini
dimiliki oleh pria dan wanita Namun pada masa pubertas payudara wanita
lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran sedangkan
pada pria tidak Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Snell 2006) Secara umum payudara
terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang) Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan
salurannya (ductus) Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat Selain itu payudara juga memiliki aliran limfe Aliran limfe
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
BAB I
PENDAHULUAN
11 HISTORY TAKING
Seorang wanita 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ada
benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek Benjolan sudah dirasakan
selama 6 bulan yang kadang ndash kadang terasa nyeri Dalam 2 bulan terakhir
benjolan dirasakan semakin membesar
Dari scenario di atas diketahui
- Wanita 25 tahun
- Keluhan ada benjolan di payudara kanan sebesar telur bebek
- Benjolan dirasakan 6 bulan kadang terasa nyeri
- 2 bulan terakhir semakin besar
Anamnesis tambahan
1 Apakah ada riwayat keluarga
2 Kapan haid pertama datang
3 Apakah sudah menikah menggunakan kontrasepsi hormonal sudah
melahirkan
4 Apakah menyusui atau tidak
5 Apakah sebelumnya ada riwayat penyakit payudara
6 Bagaimana pola hidupnya
7 IMT
8 Apakah ada riwayat minum obat-obatan alcohol
9 Penggunaan bra
10 Pada saat kapan nyeri timbul
12 MIND MAPPING
Gejala ndash gejala- Benjolan pada payudara kanan
sebesar telur bebek - Sudah dirasakan 6 bulan kadang
terasa nyeri- 2 bln terakhir makin besar
Differential Diagnosis
Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Karsinoma Mammae
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 Anatomi Payudara
Gambar 1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai
iga enam dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media Kelenjar ini
dimiliki oleh pria dan wanita Namun pada masa pubertas payudara wanita
lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran sedangkan
pada pria tidak Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Snell 2006) Secara umum payudara
terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang) Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan
salurannya (ductus) Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat Selain itu payudara juga memiliki aliran limfe Aliran limfe
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
12 MIND MAPPING
Gejala ndash gejala- Benjolan pada payudara kanan
sebesar telur bebek - Sudah dirasakan 6 bulan kadang
terasa nyeri- 2 bln terakhir makin besar
Differential Diagnosis
Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Karsinoma Mammae
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 Anatomi Payudara
Gambar 1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai
iga enam dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media Kelenjar ini
dimiliki oleh pria dan wanita Namun pada masa pubertas payudara wanita
lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran sedangkan
pada pria tidak Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Snell 2006) Secara umum payudara
terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang) Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan
salurannya (ductus) Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat Selain itu payudara juga memiliki aliran limfe Aliran limfe
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
BAB II
PEMBAHASAN
21 ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI PAYUDARA
211 Anatomi Payudara
Gambar 1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai
iga enam dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media Kelenjar ini
dimiliki oleh pria dan wanita Namun pada masa pubertas payudara wanita
lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran sedangkan
pada pria tidak Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Snell 2006) Secara umum payudara
terdiri atas dua jenis jaringan yaitu jaringan glandular (kelenjar) dan jaringan
stromal (penopang) Jaringan kelenjar meliputi kelenjar susu (lobus) dan
salurannya (ductus) Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan
jaringan ikat Selain itu payudara juga memiliki aliran limfe Aliran limfe
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran
(metastase) kanker payudara (Haryono dkk 2011)
Menurut Saymor (2000) setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang
tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke
papilla Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma Pada areola mamma terdapat tonjolan-tonjolan halus yang
merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya Jika dilakukan perabaan
pada payudara akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan Pada bagian
lateral atas (dekat aksila) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar Pada bagian
bawah akan terasa seperti pasir atau kerikil Sedangkan bagian di bawah puting
susu akan terasa seperti kumpulan biji yang besar Namun perabaan ini dapat
berbeda pada orang yang berbeda Menurut Hoskins et al (2005)
Menurut Ramli (1994) payudara terletak pada hemitoraks kanan dan kiri
dengan batas-batas sebagai berikut
1 Batas-batas payudara yang tampak dari luar
- superior iga II atau III
- inferior iga VI atau VII
- medial pinggir sternum
- lateral garis aksilaris anterior
2 Batas-batas payudara yang sesungguhnya
- superior hampir sampai ke klavikula
- medial garis tengah
- lateral muskulus latissimus dorsi
Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan payudara dibagi
menjadi lima regio yaitu
1 Kuadran atas bagian medial (inner upper quadrant)
2 Kuadran atas bagian lateral (outer upper quadrant)
3 Kuadran bawah bagian medial (inner lower quadrant)
4 Kuadran bawah bagian lateral (outer lower quadrant)
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
5 Regio puting susu (nipple)
Gambar 2 Kelenjar Payudara
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur
- parenkhim epitelial
- lemak pembuluh darah saraf dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing
mempunyai Saluran tersendiri untuk Mengalirkan produknya dan muara putting
susu Lobulus-lobulus Ini merupakan struktur Dasar dari kelenjar payudara
(Ramli1994)
Vaskularisasi Payudara
Menurut Ramli (1994) vaskularisasi payudara terdiri dari
1) Arteri
Payudara mendapat perdarahan dari
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
a Cabang-cabang ferforantes arteri mammaria interna Cabang-cabang IIIIII dan
IV dari arteri mammaria interna menembus dinding dada dekat pinggir sternum
pada interkostal yang sesuaimenembus muskulus pektoralis mayor dan memberi
perdarahan tepi medial glandula mamma
b Rami pektoralis arteri thorako-akromialis Arteri ini berjalan turun di antara
muskulus pektoralis mayor Pembuluh ini merupakan pembuluh utama muskulus
pektoralis mayor Setelah menembus muskulus pektoralis mayorarteri ini akan
mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface)
c Arteri thorakalis lateralis (arteri mammaria eksterna) Pembuluh darah ini jalan
turun menyusuri tepi lateral muskulus pektoralis mayor untuk mendarahi bagian
lateral payudara
d Arteri thorako-dorsalis Pembulus darah ini merupakan cabang dari arteri
subskapularis Arteri ini mendarahi muskulus latissimus dorsi dan muskulus
serratus magnus Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mammatetapi sangat penting artinya Karena pada tindakan radikal
matektomiperdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit di
controlsehingga daerah ini di namakan ldquothe bloody anglerdquo
2) Vena
Pada daerah payudara terdapat 3 vena yaitu
a Cabang-cabang perforantes vena mammaria interna Vena ini merupakan vena
terbesar yang mengalirkan darah dari payudara Vena ini bermuara pada vena
mammaria interna yang kemudian bermuara pada vena innominata
b Cabang-cabang vena aksilaris yang terdiri dari vena thorako-akromialis vena
thorako-lateralis dan vena thorako-dorsalis
c Vena-vena kecil yang bermuara pada vena interkostalis Vena interkostalis
bermuara pada vena vertebralis kemudian bermuara pada vena azygos (melalui
vena-vena ini metastase dapat terjadi di paru)
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
212 Histologi Payudara
a Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan
sedikit unsure kelenjar Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin
terlihat selama daur haid
Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang
dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah Di dasar epitel adalah sel
mioepitel kontraktil Duktus interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules
dan duktus intralobularis
Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis
yang mengandung fibroblast limfosit sel plasma dan eosinofil Lobules
dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh
darah venula dan arteriol (Eroschenko2010 496)
Gambar 3 Histologi Kelenjar Mammae yang Tidak Aktif
b Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Selama paruh pertama kehamilan duktus intralobularis mengalami proliferasi
yang cepat dan membentuk terminal bud yang berdiferensiasi menjadi alveoli
Pada tahap ini kebanyakan alveoli kosong dan sulit dibedakan antara duktus
ekskretorius intralobularis kecil dan alveoli Duktus ekskretorius intralobularis
tampak lebih teraturdengan lapisan epitel yang lebih jelas Duktus ekskretorius
intralobularis dan alveoli dilapisi oleh dua lapisan sel epitel luminal dan lapisan
basal sel mioepitel gepeng
Jaringan ikat longgar intralobularis mengelilingi alveoli dan duktus
Jaringan ikat yang lebih padat dengan sel adipose mengelilingi masing-masing
lobules membentuk septum jaringan ikat interlobularis Duktus ekskretorius
interlobularis dilapisi oleh sel kolumnar tinggi berjalan di septum jaringan ikat
interlobularis untuk menyatu dengsan duktus laktiferus lebih besar yang biasanya
dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris pendek Setiap duktus laktiferus
mengumpulkan produk sekretorik dari lobus dan mengangkutnya ke papilla
mamma (Eroschenko2010 496)
Gambar 4 Histologi Kelenjar Mammae selama Proliferasi dan kehamilan Awal
c Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir
Potongan kecil kelenjar mammae dengan lobules jaringan ikta dan duktus
ekskretorius digambarkan pada pembesaran lemah (kiri) dan kuat (kanan) Selama
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
kehamilan epitel keljar dipersiapkan untuk laktasi Sel alveolus menjadi
sekretorik Namun sekresi air susu oleh kelenjar mammae belum mulai hingga
setelah persalinan (kelahiran) Kareana duktus ekskretorius intralobularis kelenjar
mammae juga mengandung bahan sekretorik perbedaan antara alveoli dan duktus
menjadi sulit
Seiring dengan kemajuan kehamilan jaringan ikta intralobularis
berkurang sementara jaringan ikat interlobularisbertambah karena membesarnya
jaringan kelenjar Sel mioepitel gepeng yang lebih terlihat pada pembesaran yang
lebih kuat di kanan mengelilingi alveoli Di jaringan ikat interlobularis ditemukan
duktus ekskretorius interlobularis duktus laktiferus dengan produk sekretorik di
dalam lumennya berbagai jenis pembuluh darah dan sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 5 Histologi Kelenjar Mammae selama kehamilan akhir Sisi kiri
pembesaran sedang sisi kanan pembesaran kuat
d Kelenjar Mammae selama laktasi
Kelenjar mammae dalam masa laktasi mengandung banyak alveoli yang melebar
terisi dengan sekresi dan vakuol Alveoli memperlihatkan pola percabangan yang
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
tidak teratur Karena bertambahnya ukuran epitel kelenjar (alveoli) septum
jaringan ikat longgar interlobularis berkurang
Selama menyusui histology masing-masing alveoli bervariasi Tidak
semua alveoli memperlihatkan aktivitas sekretorik Alveoli aktif dilapisi oleh
epitel rendah dan terisis oleh air susu yang tampak sebagai bahan eosinofilik
(merah muda) dengan vakuol besar butiran lemak yang terlarut Sebagian alveoli
menimbun produk sekretorik di dalam sitoplasma dan bagian apeksnya tampak
bervakuol karena hilangnya lemak sewaktu proses pembuatan sediaan Alveoli
lainnya tampak tidak aktif dengan lumen kosong yang dilapisi oleh epitel lebih
tinggi
Pada kelenjar mammae sel mioepitel (tidak terlihat) terdapat diantara sel
alveolus dan lamina basalis Kontraksi sel mioepitel mendorong air susu keluar
dari alveoli menuju duktus ekskretorius Duktus ekskretorius interlobularis
terbenam di dalam septum jaringan ikat yang mengandung sel adipose
(Eroschenko2010 498)
Gambar 6 Kelenjar Mammae Selama Laktasi
e Kelenjar Mammae masa laktasi
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Terlihat sebuah lobules dari kelenjar mammae masa laktasi yang terpisah dari
lobules sekitar oleh satu lapisan tipis jaringan ikat Kelenjar mammae masa laktasi
mengandung banyak alveoli dengan produk sekretorik air susu dan dipisahkan
oleh septum jaringan ikat tipis Sebagian alveoli tunggal sementara yang lain
adalah alveoli bercabang Semua alveoli akhirnya bermuara ke duktus
ekskretorius yang lebih besar yang akhirnya menyalurkan air susu ke duktus
laktiferus di papilla mamma Selama menyusui kelenjar mammae mengandung
banyak jaringan adipose (Eroschenko2010 500)
Gambar 7 Histologi Kelenjar Mammae Masa Laktasi
213 Fisiologi Payudara
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh
hormone perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa
pubertas masa fertilitas masa klimacterium sampai masa menopause Sejak
pubertas pengaruh estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan
hormone hipofisis menyebabkan duktus laktiferus berkembang Perubahan kedua
adalah perubahan yang sesuai dengan siklus menstruasi sekitar hari ke delapan
menstruasi payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
menstruasi terjadi pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara
menjadi tegang dan nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
dilakukan Pada waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena
kontras kelenjar terlalu besar tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat
dilakukan (Hidayat S 1997) Perubahan ketiga terjadi sewaktu hamil dan
menyusui pada waktu kehamilan payudara mnjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru Sekresi
hormone prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi air susu
diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan
melalui duktus ke puting susu (Hidayat S 1997)
22 PATOMEKANISME DARI GEJALA
Benjolan (tumor) pada payudara didefinisikan sebagai massa yang teraba pada
payudara Benjolan payudara merupakan tampilan paling sering baik dari penyakit
payudara ganas atau jinak Jadi tumor payudara adalah benjolan tidak normal
akibat pertumbuhan sel yang terjadi secara terus menerus Dalam klinik istilah
tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang
atau perdarahan Neoplasma membentuk tonjolan tetapi tidak semua tonjolan
disebabkan oleh neoplasma
Etiologi dan Faktor Resiko timbulnya tumor (benjolan) pada payudara
Menurut Rosjidi (2000) Sampai saat ini penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui Namun ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi
yaitu
a Jenis kelamin
b Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan
pria Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1 dari seluruh tumor
payudara
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
c Riwayat keluarga Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita
tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara
d Faktor genetic
e Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85 Selain itu gen
p53 BARD1 BRCA3 dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko
terjadinyakanker payudara
f Faktor usia Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan
usia
g Faktor hormonal Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif
terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara
h Usia saat kehamilan pertama Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko
dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun
i Terpapar radiasi
j Intake alcohol
k Pemakaian kontrasepsi oral Pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara Penggunaan pada usia kurang dari
20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia
lebih tua
Menurut Soeprianto (2003) klinis jinak dan ganas memberikan gambaran sebagai
berikut
klinis jinak memberikan gambaran
a Bentuk bulat teratur atau lonjong
b Permukaan rata
c Konsistensi kenyal lunak
d Mudah digerakkan terhadap sekitar
e Tidak nyeri tekan
Klinis ganas memberikan gambaran
a Permukaan tidak rata dan berbenjol-benjol
bTepi tidak rata
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
c Bentuk tidak teratur
d Konsistensi keras padat
e Batas tidak tegas
f Sulit digerakkan terhadap jaringa
Nyeri pada payudara (mastalgia) adalah nyeri yang terasa di payudara Nyeri pada
payudara bisa timbul karena tumor itu sendiri dimana tumor tersebut
bermetastasis dan menginvasi organ disekitarnya sehingga menimbulkan nyeri
apalagi jika mengenai saraf yang sensible diksekitarnya
23 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
231 Fibroadenoma Mammae
Definisi
Fibroadenoma Mammae (FAM) adalah tumor jinak tersering pada payudara dan
umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia 30an tahun Berbatas
tegas konsistensi padat kenyal muncul sebagai nodus diskret biasanya tunggal
mudah digerakkan dan diameter 1-10 cm Fibroadenoma terdiri dari sel epitel dan
stroma (Britto 2005) Gambaran sitologi sebagai berikut
Gambar 8 Sitologi Fibroadenoma Payudara
Sediaan apus biasanya penuh sel (hiperseluler) sebagian besar sediaan
apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang berbentuk lempengan bahkan
menutupi seluruh lapangan sediaan dibawah mikroskop Lempengan sel
menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran sel yang bervariasi tetapi
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
kebanyakan epitel berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak menonjol
seperti jari tangan atau bangunan teratur Inti telanjang tidak diketahui pasti
asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus lapisan luar atau sel mioepitel
apabila intiinti telanjang tersebut ukurannya kecil bewarna hitam dan berbentuk
spindle dengan atau tanpa bipolar ( Lestadi 1999)
Gambar 9 Fibroadenoma Mammae
Etiologi
Menurut Wilson dalam buku Christopher-Davis ada hubungan antara kadar
hormon wanita dalam darah dan penyakit ini karena dapat timbul pada binatang
percobaan dengan pemberian estrogen (Wiknjosastro 2007485)
Gambaran klinis
Tumor ini dapat timbul soliter atau multipel gampang digerakkan berbentuk licin
atau labulated sama sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya dan tidak
berubah-berubah besarnya dengan siklus haid Puting susu memperlihatkan ada
perubahan dan sama sekali tidak nyeri spontan atau nyeri tekan (Wiknjosastro
2007485)
Penegakkan Diagnosis
Pada pemeriksaan mammogram fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin
terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas
dengan ukuran 4 hingga 100 mm Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang
kasar yang menandakan adanya infark atau involusi Kalsifikasi berguna untuk
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
mendiagnosis massa ini namun biasanya kalsifikasi ini menyerupai suatu
keganasan mikrokalsifikasi
Pada pemeriksaan Histopatologi didapatkan gambaran sebagai berikut
Gambar 10 Histopatologi fibroadenoma mammae
Dimana pada pemeriksaan tersebut Nampak
bull Tumor jinak asal kelenjar dan stroma mammae terdiri dari komponen
epitelial dan stroma Tumor kenyal batas tegas berlobus putih
kekuningan ukuran 1-4cm sampai giant
bull Komponen epitelial yang terdiri dari proliferasi duktuli asini kelenjar
mammae (panah biru) dalam lobulus-lobulus mammae
bull Komponen stroma terdiri dari proliferasi jaringan ikat fibrous dan atau
miksomatous yang seluler dan longgar (panah hitam)
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Pada suatu penelitian di tahun 2005 cryoablasi atau pembekuan fibroadenoma
sepertinya merupakan prosedur yang aman jika lesi dipastikan merupakan
fibroadenoma dari hasil gambaran histology sebelum cryoablasi dilakukan
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Cryoablasi tidak cocok untuk semua fibroadenoma karena beberapa tumor sangat
besar untuk dibekukan atau diagnosisnya belum pasti Setelah pengamatan
keuntungan cryoablasi masih belum jelas Biasanya tidak dapat dibedakan antara
fibroadenoma yang besar dengan suatu tumor phyllodes dari hasil biopsy
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
232 Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Definisi
Fibrokistik adalah kelainan akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik
payudara yang terjadi secara normal selama daur haid Penyakit fibrokistik pada
umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (gt50) (Kumar 2007)
Perubahan fibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproliferatif dan perubahan
proliferatif bermanifestasi dalam beberapa bentuk yang biasanya melibatkan
kombinasi dari 3 respon jaringan dasar proliferasi epitel (proliferatif) fibrosis dan
pertumbuhan kista (nonproliferatif) Proliferasi sel-sel epitel menyebabkan
adenosis Pada kasus-kasus lain fibrosis lebih dominan dan kelainan proliferasi
epitel kurang tampak (Berek 2005) Berikut adalah gambaran sitologinya
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Gambar 11 Sitologi Hiperplasia Kistik kelenjar Mammae
Gejala klinis
Umumnya pada wanita setengah baya dan sering berkaitan dengan siklus haid
Beberapa hari sebelum haid mulai terasa kencang nyeri Setelah hai rasa kencang
dan nyeri hilang dan tumor menyusut
Pemeriksaan untuk diagnosis
pada pemeriksaan ditemukan korpus glandula tebal kasar atau berbentuk pita atau
granular ada yang teraba tumor kistik (disebabkan secret dalam duktus kelenjar
yang sangat melebar)
Pada pemeriksaan histopatologi didapatkan gambaran seperti berikut
Gambar 12 Histopatologi Hiperplasia Kistik Kelenjar Mammae
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan yang penting jika diagnosis telah ditegakkan melalui
biopsy jarum halus atau pemeriksaan sitologik Eksisi atau membuang tumor
dengan vacuum-assisted core needle dapat dilakukan jika diagnosis belum pasti
Prognosis
Deteksi dini akan memberikan prognosis yang baik dengan terapi yang tepat
Namun apabila dibiarkan dapat memberikan prognosis yang buruk (dapat menjadi
karsinoma mammae)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan
233 Karsinoma Mammae
Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas suatu pertumbuhan jaringan payudara
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya tumbuh infiltrative dan
destruktif serta dapat bermetastase Tumor ini tumbuh progresif dan relative
cepat membesar Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali hanya
berupa fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja bentuk tidak teratur batas
tidak tegas permukaan tidak rata dan konsistensi padat dan keras (Ramli1994)
Gambar 13 karsinoma Mammae
Etiologi Kanker Payudara
Faktor etiologinya sampai saat ini belum di ketahui pastinamun dapat dicatat pula
bahwa penyebab itu sangat mungkin multifaktorial yang saling mempengaruhi
satu sama lain antara lain
1) Konstitusi genetika Ini berdasarkan
a) Adanya kecenderungan pada keluarga tertentu lebih banyak kanker
payudara daripada keluarga lain
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
b) adanya distribusi predileksi antar bangsa suku bangsa
c) pada kembar monozygote terdapat kanker sama
d) terdapat persamaan lateralitas kanker payudara dekat dari penderita
kanker payudara
e) seorang dengan klinefelter akan mendapat kemungkinan 66 kali pria
normal
2) Pengaruh hormone Ini berdasarkan
a) kanker payudara umumnya pada wanitapada laki-laki kemungkinan ini
sangat rendah
b) pada usia di atas 35 tahun insidensinya jauh lebih tinggi
c) ternyata pengobatan hormonal banyak yang memberikan hasil pada
kanker payudara lanjut
3) Virogen Terbukti pada penelitian kerapada manusia belum terbukti
4) Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak Karsinogenterdapat
lebih dari 2000 karsinogen dalam lingkungan hidup kita
5) Radiasi daerah dada Ini sudah lama di ketahui karena radiasi dapat
menyebabkan mutagen (Ramli 1994)
Faktor Resiko Kanker Payudara
Beberapa faktor risiko yang memegang peranan penting di dalam proses kejadian
kanker payudara (Gani 1995)
a) Orang tua (ibu) pernah menderita karsinoma payudara terutama pada usia
relatif muda
b) Anggota keluarga kakak atau adik menderita karsinoma payudara
c) Sebelumnya pernah menderita karsinoma pada salah satu payudara
d) Penderita tumor jinak payudara
e) Kehamilan pertama terjadi sesudah umur 35 tahun
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Tidak seperti kanker leher rahim yang dapat diketahui etiologi dan
perjalanan penyakitnya secara jelas penyakit kanker payudara belum dapat
dijelaskan Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan adanya beberapa
faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko atau kemungkinan untuk
terjadinya kanker payudara Faktor resiko yang utama berhubungan dengan
keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik Menurut Rasjidi (2009)
penyebab terjadinya keadaan estrogen dominan karena berdasarkan beberapa
faktor resiko di bawah ini dan dapat di golongkan
Faktor yang berhubungan dengan diet Faktor resiko yang dapat di bagi
dua yaitu faktor yang memperberat terjadinya kanker dan yang mengurangi
terjadinya kanker Beberapa faktor yang memperberat seperti
bull Peningkatan berat badan yang bermakna pada saatnya pasca menopause
bull Diet ala barat yang tinggi lemak
bull Minuman beralkohol
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti
bull Peningkatan konsumsi serat
bull Peningkatan konsumsi buah dan sayur
Hormon dan faktor reproduksi
bull Menarche atau menstruasi pertama pada usia relative muda (kurang dari
12 tahun)
bull Menopause atau mati haid pada usia relative lebih tua (lebih dari 50
tahun)
bull Nuliparabelum pernah melahirkan
bull Infertilitas
bull Melahirkan anak pertama pada usia relative lebih tua (lebih dari 35
tahun)
bull Pemakaian kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu lama (lebih kurang 7
tahun)
bull Tidak menyusui
Epidemiologi
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Kanker payudara adalah salah satu kanker paling umum di Amerika Serikat lebih
dari 160000 wanita mengalami kanker ini setiap tahun dan 40000 perempuan
meninggal setiap tahun karena keganasan ini Kira-kira 1 dari 9 wanita di Amerika
Serikat akan menderita kanker payudara walaupun 1 kasus terjadi pada pria
Risiko meningkat dengan usia dan meningkat pesat saat menopouse risiko besar
Terjadi pada wanita usia 60 tahun ke atas dan memiliki kesempatan 3-4
menderita kanker payudara selama 1 dekade kehidupan mereka (Weiss 1995)
Kanker payudara adalah penyakit dominan peradaban Barat Ini adalah kanker
paling umum pada wanita dan penyebab kematian paling umum pada perempuan
antara usia 35 dan 55 Di Inggris setiap tahun lebih 24000 kasus baru yang
didiagnosis dan 30000 perempuan kondisi meninggal Kanker payudara sangat
jarang terjadi sebelum usia 25 (Churchill 1990)
Gejala Klinis Kanker Payudara
Gejala kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki maupun perempuan tetapi
kanker payudara sangat jarang pada pria dibandingkan dengan wanita Lebih dari
1 dari 10 perempuan cenderung menderita gejala kanker payudara Gejala kanker
payudara dapat terdeteksi ketika benjolan atau massa tumbuh cukup besar baik
dirasakan atau dilihat pada mamografi Gejala kanker payudara sering belum
terdeteksi sampai kanker itu sudah dalam tahap lanjut dan mungkin sudah
metastasis ke daerah vital tubuhUntuk itu penting bagi wanita memeriksakan diri
secara teratur Gambaran klinis yang dapat ditemukan menurut Churchill (1990)
yaitu
1) Benjolan pada payudara keras atau lembut
2) Nyeri yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari siklus haid
3) Perubahan pada kulit payudara
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau dorange
4) Gangguan puting
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola atau keduanya)
- Putting discharge
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Stadium Kanker Payudara
Menurut Sarwono (2008) stadium kanker payudara pada klasifikasi TNM (T
artinya tumor N artinya nodule M artinya metastase) dibedakan menjadi
Klasifikasi Stadium TNM (PERABOI2003)
T = ukuran primer tumor
Ukuran T secara klinis radiologis dan mikroskopis adalah sama
Nilai T dalam cm nilai paling kecil dibulatkan ke angka 01 cm
Tx Tumor primer tidak dapat dnilai
To Tidak terdapat tumor primer
Tis Karsinoma in situ
Tis(DCIS) Ductal Carcinoma In Situ
Tis(LCIS) Lobular Carcinoma In Situ
Tis(Pagetrsquos) Penyakit Paget pada putting tanpa adanya tumor
Catatan Penyakit Paget dengan adanya tumor dikelompokkan sesuai dengan
ukuran tumornya
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya 2cm atau kurang
T1mic Adanya mikroinvasi ukuran 01 cm atau kurang
T1a Tumor dengan ukuran lebih dari 01 cm sampai 05 cm
T1b Tumor dengan ukuran lebih dari 05 cm sampai 1 cm
T1c Tumor dengan ukuran lebih dari 1 cm sampai 2 cm
T2 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya lebih dari 2 cm sampai 5 cm
T3 Tumor dengan ukuran diameter terbesar lebih dari 5 cm
T4 Ukuran tumor berapapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada kulit
T4a Ekstensi ke dinding dada tidak termasuk otot pektoralis
T4b Edema (termasuk peau drsquoorange) ulserasi nodul satelit pada kulit yang
terbatas pada 1 payudara
T4c Mencakup kedua hal di atas
T4d Metastasis karsinomatosa
N = kelenjar getah bening regional
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Nx Kgb regional tidak bisa dinilai (telah diangkat sebelumnya)
N0 Tidak terdapat metastasis kgb
N1 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral yang mobil
N2 Metastasis ke kgb aksila ipsilateral terfiksir berkonglomerasi atau
adanya pembesaran kgb ke mamaria interna ipsilateral (klinis) tanpa adanya
metastasis ke kgb aksila
N2a Metastasis pada kgb aksila terfiksir atau berkonglomerasi atau melekat
ke struktur lain
N2b Metastasis hanya pada kgb mamaria interna ipsilateral secara klinis dan
tidak terdapat metastasis pada kgb aksila
N3 Metastasis pada kgb infraklavikular ipsilateral dengan atau tanpa
metastasis kgb aksila atau klinis terdapat metastasis pada kgb aksila atau
metastasis pada kgb supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa metastasis
pada kgb aksilamamaria interna
N3a Metastasis ke kgb infraklavikular ipsilateral
N3b Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila
N3c Metastasis ke kgb supraklavikula
Catatan Terdeteksi secara klinis terdeteksi dengan pemeriksaan fisik atau
secara imaging (di luar limfoscintigrafi)
M = metastasis jauh
Mx Metastasis jauh belum dapat dinilai
M0 Tidak terdapat metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
Tingkat TNM
Stadium I T1a N0 (N1a) M0
T1b N0 (N1a) M0
Stadium II T0 N1b M0
T1a N1b M0
T1b N1b M0
T2a N0 (N1a) M0
T2b N0 (N1a) M0
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
T2a N1b M0
Stadium III Setiap T3 dengan N apa saja M0
T4 dengan N apa saja M0
T dengan N2 M0
T apapun dengan N3 M0
Stadium IV Setiap T dengan N apa saja M1
(Desen Wan 2013 375-376)
Jalur Penyebaran
Invasi lokal
Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar Tumor pada
mulanya menjalar dalam duktus lalu menginvasi dinding duktus dan ke
sekitarnya ke anterior mengenai kulit posterior ke otot pektoralis hingga ke
dinding toraks (Desen Wan 2013)
Metastasis kelenjar limfe regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar Data di
China menunjukkan mendekati 60 pasien kanker mammae pada konsultasi
awal menderita metastasis kelenjar limfe aksilar Semakin lanjut stadiumnya
diferensiasi sel kanker makin buruk angka metastasis makin tinggi Kelenjar
limfe mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang penting Menurut
observasi klinik patologik bila tumor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilar
positif angka metastasis kelenjar limfe mammaria interna adalah 50 jika
kelenjar limfe aksilar negative angka metastasis adalah 15 Karena vasa
limfatik dalam kelenjar mammae saling beranastomosis ada sebagian lesi
walaupun terletak di sisi lateral juga mungkin bermetastasis ke kelenjar limfe
mammaria interna Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar limfe
mammaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
supraklavikular (Desen Wan 2013)
Metastasis hematogen
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh darah
juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui vena kava atau
sistem vena interkostal-vertebral) hingga timbul metastasis hematogen Hasil
autopsy menunjukkan lokasi tersering metastasis adalah paru tulang hati pleura
dan adrenal (Desen Wan 2013)
Pemeriksaan dan Penegakkan Diagnosis Kanker Payudara
1) Anamnesis
Anamnesis harus mencakup status haid perkawinan partus laktasi dan
riwayat kelainan mammae sebelumnya riwayat keluarga yang menderita kanker
fungsi kelenjar tiroid penyakit ginekologik dan lain-lain Dalam riwayat penyakit
sekarang terutama harus perhatikan waktu timbulnya massa kecepatan
pertumbuhan dan hubungan dengan haid (Desen Wan 2013 373)
2) Pemeriksaan fisik
Mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh (sesuai pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae Dari inspeksi amati ukuran simetri kedua
mammae perhatikan apakah ada benjolan tumor atau perubahan patologik kulit
(misal cekungan kemerahan udemerosi nodul satelit dll) Perhatikan kedua
papila mammae apakah simetri ada retraksi distorsi erosi an kelainan lain
Palpasi umumnya dalam posisi berbaring juga dapat kombinasi duduk dan baring
Waktu periksa rapatkan keempat jari gunakan ujung dan perut jari berlawanan
arah jarum jam atau searah jarum jam Kemudian dengan lembut pijat areola
mammae Papila mamae lihat apakah keluar sekret Jika terdapat tumor harus
secara rinci periksa dan catat lokasi ukuran konsistensi kondisi batas
permukaan mobilitas nyeri tekan Ketika memeriksa apakah tumor melekat ke
dasarnya harus meminta lengan pasien sisi lesi bertolak pinggang agar m
Pektoralis mayor berkerut Jika tumor dan kulit atau dasar melekat mobilitas
terkekang kemungkinan kanker sangat besar Jika terdapat sekret papila
mammae harus buat sediaan apus untuk pemeriksaan sitologi Pemeriksaan
kelenjar limfe regional paling baik posisi duduk Ketika memeriksa aksila kanan
dengan tangan kiri topang siku kanan pasien dengan ujung jari kiri palpasi
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan regio supraklavikular Regio mamaria interna jarang terjadi rekurensi klinik
sehingga perlu tidaknya radioterapi rutin masih kontroversial (Desen wan
2013379)
3 Radioterapi paliatif
Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi metastasis
Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat baik (Desen wan 2013380)
o Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker Tidak
hanya sel kanker pada payudara tapi juga di seluruh tubuh Efek dari kemoterapi
adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh
obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi (httpwikipediacom)
Terapi hormonal
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi hormon Terapi hormonal
bedah terutama adalah ooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap wanita
pramenopause sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah ditinggalkan
Terapi hormonal medikamentosa yang digunakan di klinis yang terutama adalah
obat antiestrogen Tamoksifen merupakan penyekat reseptor estrogen mekanisme
utamanya adalah berikatan dengan reseptor estrogen secara kompetitif menyekat
transmisi informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi Tamoksifen juga
memiliki efek mirip estrogen berefek samping trombosis vena dalam karsinoma
endometrium dan lain-lain Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa secara
berkala (Desen wan 2013380)
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis tapi yang jelas berpengaruh adalah
kondisi kelenjar limfe dan stadium Survival 5 tahun pasca operasi pada kasus
kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80 dan 59 survival 5
tahun untuk stadium 0-I II dan III adalah masing-masing 92 73 dan 47
Sedangkan pada yang non-operabel survival 5 tahun kebanyakan dilaporkan
dalam batas 20 Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk meningkatkan
angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan dini diagnosis
dini terapi dini dan tepat (Desen wan 2013382)
Pencegahan
Mencegah carsinoma mammae dapat dimulai dari menghindarkan faktor
penyebab kemudian juga menemukan kasus dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan kuratif Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) oleh seorang wanita
sebulan sekali sekitar hari kedelapan menstruasi dapat dianjurkan Pemeriksaan
oleh dokter bila ada yang dicurigai dan bila seseorang tergolong dalam resiko
tinggi diperlukan pada waktu tertentu bila usianya di atas 35 tahun Bila perlu
dapat dilakukan mammografi Orang sehat dengan resiko tinggi atas terjadinya
karsinoma payudara atas dasar mengidap mutasi onkogen seperti BRCA1
BRCA2 atau CHEK dapat mempertimbangkan mastektomi bilateral preventif
(httpdigilibunimusacid)
Gambar 16 SADARI
BAB III
KESIMPULAN
Dari scenario tentang benjolan pada payudara kelompok kami menyimpulkan ada
tiga differential diagnosis yaitu Fibroadenoma Hiperplasia Kistik Kelenjar
Mammae dan Karsinoma mammae Akan tetapi untuk menentukan diagnose
sementara dari scenario tersebut perlu dilakukan anamnesis tambahan
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang lainnya untuk mengetahui lebih
lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Desen Wan 2013 Buku Ajar Onkologi Klinik FKUI Jakarta Balai Penerbit
FKUI
Eroschenko Victor P 2010 Atlas Histologi Difiore Ed 11 Jakarta EGC
Grace Pierce A dkk 2006 At a Glance Ilmu Bedah Ed3 Jakarta Penerbit
Erlangga
Sukardja I Dewa Gede 2000 Onkologi Klinik Surabaya
Wiknjosastro Hanifah 2007 Ilmu Kandungan Ed 2 Jakarta Yayasan Bina
Pustaka
httpdigilibunimusacidfilesdisk1141jtptunimus-gdl-vinanoviya-7027-3-
bab2pdf
seluruh fosa aksila secara berurutan Waktu memeriksa fosa aksila kiri sebaliknya
dan terakhir periksa kelenjar supraklavikular (Desen Wan 2013 373-374)
3) Pemeriksaan Penunjang Kanker Payudara
a) Mammografi
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit dipalpasi atau
terpalpasi atipikal menjadi gambar dapat menemukan lesi mammae yang tanpa
nodul namun terdapat bercak mikrokalsifikasi dapat digunakan untuk analisis
diagnostik dan rujukan tindak lanjut Ketepatan diagnostik sekitar 80
Gambar 14 hasil Mammografi
b) USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya dapat
membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat tapi juga dapat
mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya menjadi dasar
diagnosis yang sangat baik
c) MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular abnormal MRI
mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini
d) Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi tapi umumnya dengan
biopsi eksisi Di RS yang menyediakan dapat dilakukan pemeriksaan potong beku
saat operasi Bila tak ada perlengkapan itu untuk karsinoma mammae yang dapat
dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor untuk menghindari penyebaran
iatrogenik tumor (Desen Wan 2013 374)
e) Pemeriksaan Histopatologi
Histopatologi meliputi pemeriksaan makroskopik jaringan disertai seleksi sampel
jaringan untuk pemeriksaan mikroskop Histopologi biasanya merupakan cara
utama untuk diagnosis tumor dan juga memberikan informasi tentang
prognosisnya dengan cara penilaian tingkat (grade) dan stadium spesimen hasil
reseksi atau pembedahan Sebagian besar diagnosis histopatologi dilakukan dari
potongan jaringan blok parafin dengan pewarnaan hematosiklin dan eosin
Jaringan yang berasal dari hasil biopsi dimasukkan dalam larutan fiksasi dan
dikirim ke laboratorium histopatologi Lalu dibuat deskripsi makroskopik dan
dipilih jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan yang sering
digunakan untuk mendiagnosis carsinoma mammae adalah pemeriksaan
imunohistokimia Pada metode ini digunakan antibodi yang telah dikenalkan
secara artifisial terhadap substansi spesifik yang diinginkan (misalnya sitokeratin
berat molekul rendah dalam tumor epitelial yang dicurigai) dan ini mengikat pada
substansi spesifik bila mereka ada dalam jaringan Ikatan antibodi kemudian
diperlihatkan dengan menggunakan metode seperti antibodi melawan antibodi
awal dan kompleks zat warna seperti diaminobenzidin Dapat juga dilakukan
pemeriksaan hormonal dengan memeriksa reseptor progesteron dan estrogen
Berikut adalah gambaran histopatologi dari karsinoma mammae berdasarkan jenis
tumornya
Gambar 15 histopatologi Karsinoma Mammae
Penatalaksanaan
o Terapi bedah
Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0 I II dan sebagian stadium III
disebut kanker mammae operabel Pola operasi yang sering dipakai adalah
1 Mastektomi radikal
Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan mempopulerkan operasi
radikal kanker mammae lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3
cm dari tumor seluruh kelenjar mammae m Pektoralis mayor m Pektoralis
minor dan jaringan limfatik dan lemak subskapular aksilar secara kontinu enblok
direseksi Namun sekitar 20 tahun belakangan ini dengan pemahaman lebih
dalam atas tabiat biologis karsinoma mammae ditambah makin banyaknya kasus
stadium sedang dan dini serta kemajuan terapi kombinasi maka penggunaan
mastektomi radikal konvensional telah makin berkurang (Desen wan 2013378)
2 Mastektomi radikal modifikasi
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal tapi mempertahankan m Pektoralis
mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan m Pektoralis
mayor mereseksi m Pektoralis minor (model Patey) Pola operasi ini mempunyai
kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi tapi sulit
membersihkan kelenjar limfe aksilar superior Dewasa ini mastektomi radikal
modifikasi disebut sebagai mastektomi radikal standar luas digunakan secara
klinis (Desen wan 2013 378-379)
3 Mastektomi total
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar limfe
Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia
(Desen wan 2013379)
o Radioterapi
Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan
1 Radioterapi murni kuratif
Radioterapi murni terhadap kanker mammae hasilnya kurang ideal
survival 5 tahun 10-37 Terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi
atau menolak operasi (Desen wan 2013379)
2 Radioterapi adjuvan
Menjadi bagian integral penting dari terapi kombinasi Menurut pengaturan waktu
radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien
stadium lanjut lokalisasi dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel
menjadi kanker mammae yang operabel Radioterapi pasca operasi adalah
radioterapi seluruh mammae (bila perlu ditambah radioterapi kelenjar limfe
regional) Indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah diameter tumor primer ge
5 cm fasia pektoralis terinvasi jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih dari
4 buah dan tepi irisan positif Area target iradiasi harus mencakup dinding toraks
dan re