Download docx - bahan isbd

Transcript
Page 1: bahan isbd

HAKEKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGI

MANUSIA

Berdasarkan kajian filsafat ilmu, istilah Iptek (ilmu, pengetahuan, teknologi) juga

sering dibedakan secara terpisah atau sendiri-sendiri, karena masing-masing ketiga

istilah itu dianggap memiliki bobot keilmiahan yang berbeda-beda.

Menurut pengertian ini, pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam

diri tiap orang yang tumbuh sejak ia dilahirkan. Oleh karena itu, manusia yang

normal, sekolah atu tidak sekolah, sudah pasti dianggap memiliki pengetahuan.

Pengetahuan dapat dikembangkan manusia karena dua hal :

Pertama : Manusia mempunyai bahasa yang dapat mengomunikasikan informasi dan

jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut;

Kedua : Manusia mempunyai kamampuan berpikir menurut suatu alur pikir tertentu

yang merupakan kemampuan menalar. Penalaran merupakan suatu proses berpikir

menurut suatu proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan.

Pengetahuan yang sifatnya acak perlu ditingkatkan lagi derajat atau bobot

keilmiahannya sehingga berubah menjadi ilmu. Dengan demikian pengetahuan yang

bersifat acak serta terbuka itu dengan melalui proses yang cukup panjang, dapat

diorganisasikan dan disusun menjadi bidang-bidang ilmu.

Ilmu dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan

menggunakan kekuatan pemikiran, di mana pengetahuan tersebut selalu dapat

dikontrol oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Berpijak dari pengertian ini,

maka ilmu memiliki kandungan unsur-unsur pokok sebagai berikut:

· Berisi pengetahuan (knowledge).

· Tersusun secara sistematis.

· Menggunakan penalaran.

· Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain

Sedangkan berbicara masalah teknologi, dimana istilah teknologi sendiri sebenarnya

sudah mengandung pengertian sains dan teknik atau engineering, sebab produk-

produk teknologi tidaklah mungkin ada tanpa didasari adanya sains. Sementara itu,

dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai

hasil penerapan praktis dari sains.

Page 2: bahan isbd

Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari bahasa Latin, yaitu ars

yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan sebagai suatu

kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan sesuatu. Pengertian seni

merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur tangan (sentuhan)

manusia. Seni merupakan ekpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi tersebut

berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni dan keindahan yang tercipta

merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Dengan seni, cipta dan karya

manusia, termasuk teknologi, di dalamnya mendapat sentuhan keindahan atau

estetika.

DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEKS PADA KEHIDUPAN

Dampak langsung dari kemajuan Ipteks adalah kemudahan-kemudahan dalam

beraktifitas. Memang Ipteks diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai

kemudahan dan memperingan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat

melelahkan menjadi ringan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai,

karena mereka hampir tak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi

pola hidup konsumtif, hedonistik, dan materialistik.

Dampak negatif lain akibat penyalahgunaan ipteks pada kehidupan dibeberapa

bidang diantaranya :

a. Bidang informasi dan komunikasi

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan teknologi

tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:

1). Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)

2). Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang

bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.

b. Bidang sosial dan budaya

Kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya seperti:

Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja

dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya

pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga

masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani. Dll.

Page 3: bahan isbd

c. Bidang pendidikan

Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak

kriminal. Dll

d. Bidang Kesehatan

Keberhasilan mengatasi penyakit,.terutama penyakit menular, menyebabkan

angka kematian (mortalitas) menurun,sehingga populasi penduduk terus meningkat.

Akibatnya manusia lanjut usia yaitu manusiayang usianya lebih dari 60 tahun dan

disebut lansia,makin hari makin banyak juga.

Di satu sisi, Ipteks secara positif telah mendatangkan rahmat, dalam arti dapat

meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh karena itu, ada pihak yang

menyatakan bahwa Ipteks menjadi ”tulang punggung kesejahteraan”. Namun di sisi

lain, seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan pemanfaatan Ipteks

itu juga telah membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentuk

munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah

longsor, dan kenaikan suhu udara global.

Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya harus penuh kewaspadaan dan

kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan Ipteks, yakni yang sesuai

dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan demikian,

kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.

PROBLEMATIKA PEMANFAATAN IPTEKS DIINDONESIA

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan

sangat memprihatinkan dibanding Negara-nehara Eropa dan Amerika Serikat bahkan

pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan oleh :

1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.

Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam lapaoran

UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih

berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.

2. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sektor produksi. Hal ini antara lain

ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta minimnya

kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.

Page 4: bahan isbd

3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi

antara kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna, Masalah ini dapat

dilihat dari belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara lain institusi yang mengolah

dan menerjemahkan hasil pengembangan Iptek menjadi preskripsi teknologi yang

siap pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi.

4. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup

memberikan hasil yang signifikan.

5. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas

SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia

pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil

dibandingkan Jepang sebesar 70,7.

6. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa

secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai

penalaran objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum

berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan daripada sekedar memakai, lebih

suka membuat dari sekadar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada

sekedar menggunakan teknologi yang ada.

7. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan

hidup. Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan.

Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen

dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.

8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana

alam. Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan wilayah

yang rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indikator

bahwa pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana. Kemampuan Iptek

nasional belum optimal dalam memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap

berbagai permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim,

kebakaran hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.

Page 5: bahan isbd

KESIMPULAN

Sains secara umum dapat diartikan ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji

atau dibuktikab kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata

(misalnya : fisika, kimia, biologi). Sains juga diartikan sebagai suatu cabang ilmu

yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara sistematik dan

serasi dengan hukum-hukum umum dilandasi peradaban dunia modern. Sains

merupakan suatu proses untuk mencari dan menemukan suatu kebenaran melalui

pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk.

Konsep teknologi dapat diartikan juga segenap keterampilan manusia menggunakan

sumber-sumberdaya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya

dalam kehidupan.secara umum dapat dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu

sistem penggunaan berbagai sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan

praktis yang ditentukan.

Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagaikan

pohon tak berakar (science without technology has no fruit, technology without

science has no root). Jadi, fungsi sains di sini hanyalah mengoordinasikan semua

pengalaman manusia dan menempatkannya ke dalam suatu sistem yang logis,

sedangkan fungsi seni sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan dalam

hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya. Tujuan sains dan teknologi

adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan seni

memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah dari manusia.

Page 6: bahan isbd

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sumber Pandangan Hidup

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup karena pada dasarnya pandangan

hidup bersifat kodrati. Dengan adanya pandangan hidup, manusia dalam menjalani

hidup akan fokus dan tidak bingung menentukan arah. Untuk itu perlu dijelaskan arti

dari pandangan hidup. Pandangan hidup artinya gagasan atau pertimbangan yang

menjadi pedoman, pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu merupakan

hasil perenungan manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan

tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah suatu produk (hasil berfikir) yang

instan, melainkan membutuhkan proses waktu yang panjang. Sehingga gagasan itu

dapat diterima oleh akal manusia dan dapat diakui kebenarannya. Atas dasar itu

manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk

yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup cenderung diikat oleh nilai-nilai

sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau

rasionalisasi nilai-nilai.[1]

Pandangan hidup berbeda dengan ideologi. menurut William j. goode dalam bukunya

vocabulary for sociologi (1959) ideologi mengandung dua hal, yaitu: 1) unsur-unsur

filsafat yang digunakan, atau usulan-usulan yang digunakan sebagai dasar untuk

kegiatan. 2) pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma.[2]

Ideologi merupakan komponen dasar dari system budaya. Suatu ideologi masyarakat

tersusun dari pandangan hidup, nilai-nilai dan norma. Jadi dapat dikatakan bahwa

pandangan hidup merupakan bagian dari ideologi. Ideologi lebih luas dari pandangan

hidup. Ideologi tidak digunakan untuk hubungan individu tetapi untuk hal hal yang

lebih luas seperti ideologi Negara, masyarakat atau kelompok tertentu.[3]

Pandangan hidup bermacam-macam sumbernya, namun dapat diklasifikasikan

menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Pandangan hidup yang bersumber dari agama yaitu pandangan hidup yang

mempunyai kebenaran mutlak.

Page 7: bahan isbd

2. Pandangan hidup yang bersumber dari ideologi merupakan abstraksi dari nilai-

nilai budaya suatu Negara tau bangsa. Misalnya, ideologi pancasila dapat menjadi

sumber pandangan hidup.

3. Pandangan hidup yang bersumber dari perenungan seseorang sehingga dapat

merupakan ajaran atau etika untuk hidup. Misalnya aliran kepercayaan.

B. Unsur-Unsur Pandangan Hidup

Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup.[4] Untuk

lebih jelasnya akan di bahas sebagai berikut:

1. Cita-cita

Cita-cita adalah sesuatu yang terkandung dalam hati seseorang baik angan-

angan, keingina, harapan, maupun tujuan yang akan diperoleh di massa mendatang.

Manusia memiliki cita-cita dan diberikan ruang untuk memperoleh suatu yang

diinginkanya akan tetapi Allah yang menentukan. Agar cita-citanya terkabul,

manusia harus mendekatkan diri kepada Allah serta berusaha dengan totalitas. Hal

ini berdasarkan QS. Al-Anfaal: 53 “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,

sehingga kaum itu merubah nasibnya sendiri.”

Bila cita-cita belum tercapai akibat terpenuhinya persyaratan maka cita-cita itu

disebut harapan.[5] Sebagai contoh, ada seorang guru yang bercita-cita lulus dalam

kualifikasi pendidik. Secara pedagogik, professional, dan sosial sudah memadai.

Namun secara kepribadian belum mencapai persyaratan sehingga cita-citanya untuk

lulus dalam kualifikasi pendidik masih dalam harapan.

Namun demikian cita-cita yang bertaruh harapan masih merupakan unsur

pandangan hidup, karena masih memberi kemungkinan ada keberhasilan dan ini

mendorong manusia untuk tetap berusaha mengatasi kegagalan yang dialami. Seperti

seorang guru di atas, apabila ia sudah memenuhi uji kompetensi secara kepribadian ,

dengan ridha Allah ia akan berhasil dalam meraih cita-citanya. Jadi harapan mampu

membangkitkan kreativitas menuju keberhasilan cita-cita. Dalam hal ini manusia

hanya berusaha tetapi Allahlah yang menentukan.[6]

Page 8: bahan isbd

2. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada

hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-

norma agama atau etika[7]. Kebajikan merupakan sesuatu yang dapat mendatangkan

keselamatan, keuntungan, kemakmuran, keselarasan, kebahagiaan, dan

kesejahteraan. Manusia berbuat kebaikan, karena sesuai dengan kodratnya manusia

dilahirkan dalam keadaan fitrah atau suci. Dengan kesucian hatinya mendorong

manusia mendorong untuk berbuat baik.

Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga sudut pandang

yaitu, manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia

sebagai makhluk Tuhan.

Manusia sebagai pribadi dapat menentukan sesuatu yang baik atau buruk,

karena manusia dibekali hati untuk menentukan itu. Hal itu berdasarkan

pertimbangan uara hati manusia. Pada dasarnya suara hati menunjukkan manusia

kepada sesuatu yang baik, namun terkadang manusia mengingkarinya.

Demikian pula dengan suara hati masyarakat, yang menentukan baik buruknya

tentang sesuatu adalah masyarakat itu sendiri. Karena belum tentu baik menurut

pribadi, baik pula jika diterapkan pada masyarakat. Sebagai anggota dari masyarakat

manusia tidak dapat bebas dari persoalan kemasyarakatan.

Sebagai manusia sebagai makhluk tuhan, manusia harus mendengarkan serta

menjalankan apa yang yang menjadi perintah dan larangan-Nya.

Jadi dapat dikatakan bahwa kebajikan adalah suatu perbuatan atau tindakan

yang terpadu antara suara hati manusia, suara hati masyarakat dan hokum-hukum

tuhan.

3. Sikap hidup

Sikap hidup adalah keadaan hati dalam menghadapi hidup ini. Apakah

manusia bersikap optimis ataukah pesimis dalam menjalani kehidupan. Sikap ini ada

di dalam seseorang dan orang lain tidak mengetahui kecuali sudah terwujud dalam

sebuah tindakan. Setiap manusia memiliki sikap yang berbeda antara satu dengan

lainya dan sikap ini dapat dibentuk oleh yang membentuknya dan berubah sesuai

dengan situasi dan kondisi lingkungan yang mepengaruhinya.

Page 9: bahan isbd

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas berinteraksi dengan yang

lainnya. Oleh karena perlu memperhatikan dan menentukan sikap yang positive.

Sikap hidup dibagi menjadi dua, yaitu sikap etis dan non-etis. Sikap etis berisi sikap

yang positive seperti sikap lincah, sikap tenang, sikap halus, sikap berani, sikap arif,

sikap rendah hati, dan sifat bangga. Sedangkan sikap non-etis merupakan kebalikan

dari sikap etis.

C. Manusia Dan Pandangan Hidup

Pandangan hidup merupakan dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan

rohani dan jasmani baik dalam kapasitas personal, kelompok atau masyarakat,

bahkan tinkat Negara sekalipun. Semua perbuatan tingkah laku antara aturan-aturan

bagi Negara dan undang-undang serta peraturan-peraturan harus merupakan

cerminan dari sebuah pandangan hidup yang telah dirumuskan.

Manusia sebagian menyadari dan ada yang tidak menyadari ketika melaksanakan

sesuatu yang bersifat individu maupun kelompok membutuhkan garis cita-cita dan

tujuan akhir yang bernama pegangan, landasanatau dasar hidup sebagai pengarah dan

pembimbing kea rah tujuan.[8] Seseorang menininkan hidup bahagia, maka untuk

mencapai kebutuhan akan pegangan atau penuntun yang disebut dalam dunia

pengetahuan adalah pandangan hidup.

Pandangan hidup dapat juga diartikan sebagai filsafat hidup, disesuaikan dengan arti

filsafat yaitu cinta akan kebenaran. Tentu saja yang dimaksudkan kebenaran disini

adalah kebenaran yang berlaku atau dapat diterima oleh siapa saja. Semua manusia

mempunyai pandangan hidup baik perorangan maupun golongan. Penggolongan

yang paling ringan adalah pandangan berdasar:

1). Beragama, beriman, 2) tidak beragama tetapi mengikuti ajaran satu atau lebih dari

agama yang ada, 3) materealistik dan sekuler.

Pandangan hidup dapat merupakan keseluruhan garis dan kecerendungan jalan-jalan

dan nilai-nilai yang akan dicapai untuk landasan semua dimensi kehidupannya. Dari

pandangan hidup terpancar perbuatan kata-kata atau tingkah laku, dan cita-cita,

sikap, dorongan atau tujuan yang akan dicapai.

Page 10: bahan isbd

KESIMPULAN

Pandangan hidup adalah gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman,

pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu dapat diterima oleh akal

manusia dan dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil

pemikiran itu sebagai pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan

hidup. Pandangan hidup cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi

sebagai pelengkap nilai-nilai dalam pembenaran atau rasionalisasi nilai.

Ideologi lebih luas dari pandangan hidup. Ideologi tidak digunakan untuk hubungan

individu tetapi untuk hal hal yang lebih luas seperti ideologi Negara, masyarakat atau

kelompok tertentu. Pandangan hidup bermacam-macam sumbernya, namun dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu: Pandangan hidup yang bersumber dari

agama, ideologi, dan perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau

etika untuk hidup.

Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan cita-

cita manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan

dan tujuan hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat

erat kaitannya dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup

merupakan pembenaran dan rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah

pandangan hidup harus dilandasi dengan sikap hidup yang positif.

Manusia menyadari dalam menjalani membutuhkan dasar atau landasan untuk

membimbing kehidupan rohani dan jasmani baik dalam kapasitas personal,

kelompok atau masyarakat, bahkan tinkat Negara sekalipun. Maka dari itu manusia

tidak lepas dari pandangan hidup dalam mengarungi kehidupan.

Page 11: bahan isbd

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.Arti Cinta Kasih

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang di dukung oleh unsur karsa,

yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan

tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan,

serta belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab

akan menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesame manusia,

antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.

Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang,

kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang di ungkapkan dengan tingkah laku

yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, ositif, berguna,

saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

Menurut kamus Bahasa Indonesia W.J.S Poerwadarminta, cinta kasih dapat diartikan

sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh

belas kasihan.

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang atau sangat tertarik hatinya. sedangkan

kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. dengan

demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada

seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung

pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan Kasih merupakan pengungkapn

untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.

Perbedaan antara cinta dengan nafsu:

Cinta bersifat manusiawi, cinta bersifat rokhaniah. Sedangkan nafsu bersifat

jasmaniah, cinta menunjukkan perilaku memberi.Dan nafsu cenderung menuntut.

Cinta yang dikemukakan oleh Dr. Saelito W Sarwono memiliki 3 unsur:

1.keterikatan

2.keintiman

3.kemesraan

Page 12: bahan isbd

Keterikatan

=> Perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, dan tidak mau pergi

dengan orang lain, kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-

oleh untuk dia.

Keintiman=>Adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan

bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.

Kemesraan

=>Adanya rasa ingin membelai/dibelai, rasa kangen bila jauh/lama tidak bertemu,

adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.

Cinta memiliki 3 tingkatan:

1.Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah swt, Rasulullah, berjihad di jalan

Allah.

2.Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami.

3.Cinta terendh adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,

harta&tempat tinggal.

Dalam kasih sayang sadar/tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut untuk

tanggung jawab,pengorbanan, kejujuran, saling percaya, dan saling terbuka, sehingga

keduanya merupakankesatuan yang bulat dan utuh. Kemesraan adalah hubungan

yang akrab baik pria atau wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah

berumah tangga.

Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. dengan kemesraan orang

dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang

diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. kecintaan manusia kepada Tuhan tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. hal ini adalah karena pemujaan kepada

Tuhan adalah inti, nilai makna kehidupan yang sebenarnya. Pemujaan itu merupakan

bentuk komunikasi manusia dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon

Page 13: bahan isbd

ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan

agar ditunjukkan jalan yang benar, dll.

Belas kasihan

=> orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan.

masalahnya sanggupkah dia menggugah potensi belas kasihannya itu. Dalam esai on

love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. itu berarti dalam

rasa belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih. Belas kasihan yang kita

tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas. Cara menumpahkan belas

kasihan tergantung kepada situasi dan kondisi.

Mengapa bisa terjadi dehumanisasi???

•contoh: akibat love hilang, unsur cinta (tanggung jawab) (wanita hamil) berakibat

pada membunuh.

Karena: selimut cinta, agama, norma, moral dan nilai terlepas.

B.Macam-macam Cinta Kasih

Adanya beberapa macam cinta kasih, yaitu sebagai berikut :

1.Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan

memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak.

Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di

kemudian hari.

2.Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap

seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan

seuntai mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.

3.Cinta kasih antara sesama manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung kerumah

kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu

menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.

4.Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya. Apabila seseorang menciptakan

taman Yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan

seenaknya, mananami tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara

Page 14: bahan isbd

semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi

lingkungan hidupnya.

5.Cinta kadih antara manusia dan Tuhan. Apabila seseorang taat beribadah, menuruti

perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, berarti orang itu mempunyai cinta kasih

kepada Tuhan penciptanya.

Demikianlah, berbagai contoh perilaku manusia yang melukiskan cinta kasih sebagai

kebutuhan kodrati manusia.

C.Ungkapan Cinta Kasih

Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang di wujudkan dengan tingkah laku, seperti

dengan kata-kata, tukisan, gerak, atau dengan media lainnya. Ungkapan dengan kata-

kata atau pernyataan, misalnya ungkapan “Aku cinta padamu”. Ungkapan dengan

tulisan, misalnya surat cinta, atau surat dari seorang puteri kepada ibunya. Ungkapan

dengan gerak, misalnya salaman, ciuman, pelukan dan rangkulan. Ungkapan dengan

media, misalnya misalnya setangkai bunga, benda souvenir, dank ado. Ungkapan-

ungkapan ini selain dengan bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya

seni suara, seni sastra, seni drama, film, dan seni lukis.

Orang yang mempunyai peerasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak

inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman, perilaku cinta kasih dituangkan dalam

bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati pula oleh masyarakat. Dengan

demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui

karya budaya itu.

Page 15: bahan isbd

MANUSIA DAN PENDERITAAN

PEMBAHASAN

2.1. Hakekat Manusia

Manusia adalah mahluk Allah yang sempurna dan mulia dibandingkan mahluk Allah

lainnya karna manusia dibekali akal ghorizi untuk berpikir dan juga manusia diberi

tugas dan peran di muka bumi ini.

Manusia mempunyai dua kedudukan dan tugas. tugas pertama adalah sebagai

abdullah, yang artinya adalah sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah maka

manusia harus menuruti kemauan Allah yaitu beribadah karna beribadah adalah

menuruti segala perintah, dan tidak boleh membangkang pada-Nya. Tugas kedua

manusia adalah sebagai Kalifatullah. Jika tugas manusia adalah sebagai seorang

pemimpin, tentu ia harus dapat membangun dunia ini dengan sinergis, dapat

melakukan perbaikan-perbaikan, baik antara dirinya dengan alam, maupun antar

sesama itu sendiri.

Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk

manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak

berkemampuan tinggi. (http://www.wikipedia.com)

Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah dengan mempergunakan

bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Firman Allah itu iyalah dalam Qur’an Surat Nuh, 71 ayat 17-18 :

Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia

mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada

hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. (QS. Nuh, 71 : 17-18)

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam

unsure kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses

selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini,

prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan

yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang

proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara permatozoa dengan ovum.

Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,

alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang

Page 16: bahan isbd

memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas

karunia yang telah diberikan Allah Swt.

2.2. Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita, kata derita berasal dari bahasa Sanskerta “dhara”

artinya menahan, menanggung. Derita berarti menanggung atau merasakan sesuatu

yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan,

kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia

bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan

individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa

yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi

orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi

seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari

suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh

karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat

‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih

sanak saudara.

Mengenai penderitaan yang dapat memberikan hikmah, contoh yang gamblang dapat

dapat dicatat disini adalah tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme. Misalnya

Kierkegaard (1813-1855), seorang filsuf Denmark, sebelum menjadi seorang filsuf

besar, masa kecilnya penuh penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain

melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa

melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan

orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut.

Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan

ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya.

Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia

mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan

mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba

mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya

Page 17: bahan isbd

dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial

yang besar.

Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu

sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini

menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian

sehingga ia menjadi filsuf besar.

Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia

menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan

masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.

Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak

kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman

sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi

filsuf yang besar.

Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya

berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk

menciptakan manusia-manusia besar. Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa

pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat

sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6

tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang

menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin

yang paling berhasil memimpin umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh

Besar Dunia).

2.3. Sumber-sumber Penderitaan

Manusia adalah mahluk yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan,

saling berhubungan, dan pengaruh mempengaruhi antara unsur jasmani dan rohani,

karena itu penderitaan dapat terjadi pada tingkat jasmani dan rohani.

Sumber-sumber penderitaan yang dirasakan oleh manusia itu iyalah :

1. Nafsu

Nafsu adalah semua dorongan yang ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan

termasuk pula instink sehingga menimbulkan keinginan. Batas antara nafsu dan

keinginan tidak terlalu jelas. Poedjawiyatna (1984) menyamakan antara keinginan

dan nafsu. Nafsu dapat menimbulkan gairah hidup pada manusia.

Page 18: bahan isbd

Nafsu atau keinginan itu bisa menjadi suatu penderitaan / kehancuran jika kita tidak

bisa mengendalikannya tetapi jika manusia itu bisa mengendalikan nafsu atau

keinginannya maka manusia itu akan sukses di dunia maupun di alam akhirat.

keinginan adalah sumber penderitaan ketika ia memperbudak kita dan

membuat kita jadi orang lain. membuat kita kehilangan jati diri dan menyakiti diri

sendiri. membuat kita kehilangan kemanusiaan. seperti seorang pengembara yang

menunggu dalam sebuah pelayaran menuju dermaga yang tidak ada. keyakinan

kadang tidak cukup memberi kebahagiaan. karena disamping itu ada kenyataan.

kenyataan kadang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan. sehingga keinginan

hanya menimbulkan penderitaan.

“Rinaldy Tonik (2009) didalam blognya mengatakan bahwa Penyebab dari

penderitaan, antara lain: yang pertama karena perilaku buruk manusia, maka

daripada itu bersikaplah dengan sepatutnya tau wajar. Yang kedua penyakit atau

siksaan (Azab) dari Tuhan”

2. Perasaan

Perasaan merupakan gejala psikis. Perasaan menyangkut suasana batiniah manusia.

kalau manusia merasakan cinta, benci dan sebagainya. Perasaan timbul didalam

bathin akibat kontak antara manusia dengan lingkungannya dari lingkungan

menimbulkan reaksi dalam kaitan reaksi emosional. Reaksi emosional ini dapat

sesuai dengan kehendak pribadi tapi ketika tidak sesuai dengan kehendak pribadinya

maka akan timbullah rasa tidak puas sehingga timbullah rasa tidak senang, marah

dan sikap negatif lainnya.

3. Pikiran

Pikiran disebut juga akal, budi. Dimilikinya budi atau akal ini pula memungkinkan

manusia tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Tahu dalam hal ini

berarti menghubungkan secara mental sesuatu dengan sesuatu.

4. Kemauan

Kemauan disebut juga kehandak. Dimilikinya kemauan atau kehendak dalam diri

manusia memungkinkan manusia memilih. Oleh karena itu kemauan atau kehendak

ini dapat dikatakan sebagai pelaksana mengenai apa-apa yang telah di pertimbangkan

oleh akal budi dan perasaan.

Page 19: bahan isbd

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Manusia akan merasa menderita jika anda rasakan itu sebuah penderitaan tetapi jika

manuisa itu menjadikan penderitaan sebagai hikmah dan pelajaran maka manuisa itu

tidak akan merasakan suatu penderitaan

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia

bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan

individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa

yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi

orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi

seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

keinginan adalah sumber penderitaan ketika ia memperbudak kita dan

membuat kita jadi orang lain. membuat kita kehilangan jati diri dan menyakiti diri

sendiri.

Page 20: bahan isbd

MANUSIA DAN HARAPAN

A. PENGERTIAN MANUSIA

Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia

memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia

memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang

berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal,

nafsu, kalbu, dan sebagainya.

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa manusia

berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal

budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia

dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,

sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan

sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak

berkemampuan tinggi.

B. PENGERTIAN HARAPAN

Harapan berasal dari kata harap. Artinya supaya sesuatu yang terjadi atau

sesuatu yang belum terwujud. Sedangkan harapan itu sendiri mempunyai makna

sesuatu yang terkandung dalam hati setiap orang yang datangnya merupakan karunia

dari Allah SWT yang sifatnya terpatri dan sukar dilukiskan. Yang mempunyai

harapan atau keinginan itu hati. Putus harapan berarti putus asa. Dan agar harapan

dapat dicapai, memerlukan kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang

lain dan kepercayaan kepada Allah SWT.

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang

diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang

akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun

diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada

kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak

orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan

berdo’a.

Page 21: bahan isbd

Setiap orang mempunyai berbagai cara untuk memenuhi harapannya atau

keinginannya, baik dengan cara yang dibenarkan maupun dengan cara yang dilarang

oleh norma-norma agama dan hukum. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan

seseorang melakukan pelanggaran dalam usahanya mencapai apa yang diharapannya,

misalnya : faktor lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, tidak adanya landasan

iman yang kuat, kurang rasa percaya diri, dan kurang pendidikan mental. Dari semua

itu dapat berakibat buruk pada diri sendiri.

Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan berpikir

positif yang merupakan salah satu cara proses sistematis dalam psikolog untuk

menangkal pikiran negatif atau berpikir pesimis.

C. MANUSIA DAN HARAPAN

Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian,

kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi

dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar

dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.

Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis

harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah

memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang

akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda

rasional tidak akan terjadi.

Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan

keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda,

orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang

yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit.

Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya

dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal

sebagai berikut :

Harapan apa yang baik

Bagaimana cara mencapai harapan itu

Bagaiman bila harapan tidak tercapai

Page 22: bahan isbd

Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di

akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat

tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara

dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini.

Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi

kenyataan dan terwujud.

D. SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN

Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir ke

dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu

keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain itulah

seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan

spiritualnya.

Ada dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain,

yaitu : dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan Kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma

dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Misalnya :

menangis, bergembira, berpikir, bercinta, berjalan, berkata, dan mempunyai

keturunan. Setiap diri manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua dan

dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan dan harapan.

Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan

dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama

dengan manusia lain. Dengan kodrat ini manusia dapat mempunyai harapan.

Dorongan Kebutuhan Hidup

Sudah menjadi kodrat bahwa manusia mempunyai bermacam-macam

kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas

kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani, misalnya makan,

minum, pakaian, dan rumah. Sedangkan kebutuhan rohani, misalnya kebahagiaan,

kepuasan, keberhasilan, hiburan dan ketenangan.

Page 23: bahan isbd

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan

manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik

kemampuan fisik maupun kemampuan berpikir. Dan dengan adanya dorongan kodrat

dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan, karena pada

hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia itu, Abraham Maslow

mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi macam. Lima macam kebutuhan itu

merupakan lim harapan manusia, yaitu :

Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)

Harapan untuk memperoleh keamanan (safety)

Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (being

loving and love)

Harapan untuk memperoleh status atau diterima atau diakui lingkungan (status)

Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita (self-actualization)

E. HARAPAN DAN KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan

kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau

keyakinan akan kebenaran. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang

dianggap sebagai wahyu dari Allah SWT. Kepercayaan dalam agama merupakan

keyakinan yang paling besar. Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima

dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, dasarnya ialah keyakinan

masing-masing.

Harapan dan kepercayaan saling melengkapi. Karena dalam memenuhi atau

mewujudkan harapan, manusia harus berusaha dan berdo’a. Dengan berusaha dan

berdo’a sungguh-sungguh kepada Allah SWT serta mempercayai adanya Allah

SWT, harapan akan terwujud dan terpenuhi.

Page 24: bahan isbd

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau

berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan

berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun

mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan

bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan

masing-masing.

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang

diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang

akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun

diyakini bahkan terkadang dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada

kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak

orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berusaha dan

berdo’a.

Harapan seseorang juga ditentukan oleh kiprah usaha atau bekerja kerasnya

seseorang. Orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar. Dan

untuk memperoleh harapan yang besar tetapi kemampuannya kurang, biasanya

disertai dengan unsur dalam, yaitu berdo’a.