Transcript
Page 1: Bagian THT-KL Fakultas kedokteran Universitas Andalas ...tht.fk.unand.ac.id/pendidikan.pdf · Pendidikan Friday, 15 September 2017 00:00 - Last Updated Tuesday, 29 May 2018 03:26

PendidikanFriday, 15 September 2017 00:00 - Last Updated Tuesday, 29 May 2018 03:26

Bagian THT-KL Fakultas kedokteran Universitas Andalas (UNAND) Padang merupakansentra Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) THT-KL disamping juga mendidik Pendidikandokter Umum.

I. PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS                            

Ketua Program Studi          :  Dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL(K), FICS

Sekretaris Program Studi   :  Dr. Nirza Warto, Sp.THT-KL(K), FICS

1 / 2

Page 2: Bagian THT-KL Fakultas kedokteran Universitas Andalas ...tht.fk.unand.ac.id/pendidikan.pdf · Pendidikan Friday, 15 September 2017 00:00 - Last Updated Tuesday, 29 May 2018 03:26

PendidikanFriday, 15 September 2017 00:00 - Last Updated Tuesday, 29 May 2018 03:26

DAFTAR PESERTA PPDS THT-KL UNAND VISI DAN MISI A. VISI Menjadi salah satu pusat Pendidikan Dokter Spesialis THT-KL yang terkemuka danbermartabat di Indonesia tahun 2023 B. MISI Pendidikan Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas yang menghasilkantenaga dokter spesialis THT-KL yang profesional serta bermoral tinggi Penelitian Melaksanakan penelitian dalam mengembangkan Ilmu Kesehatan THT-KL sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran (Iptekdok) Pengabdian Masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan THT-KL dan pengabdian masyarakat yang berkualitas TUJUAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU KESEHATAN TELINGAHIDUNG TENGGOROKBEDAH KEPALA DAN LEHER (THT-KL) Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut di atas, tujuan strategis PPDS THT-KLFK Unand telah ditetapkan untuk masing-masing misi. Dari tiga misi telah ditetapkan empattujuan strategis, seperti yang disebutkan dibawah ini ; 1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing, mempunyai kemampuan keahlian THT-KLyang baik dan mendapat penghargaan dari tempat kerja 2. Meningkatkan daya tampung dalam rangka pemerataan dan perluasan akses 3. Menghasilkan dan memanfaatkan IPTEK kedokteran dan seni kedokteran yang relevandengan tujuan pembangunan nasional dan daerah melalui penyelenggaraan program studi,penelitian, pembinaan kelembagaan, serta pengembangan sumberdaya akademik yangberdaya guna dan hasil guna 4. Meningkatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam rangkameningkatkan pelayanan dan mengurangi angka kesakitan di masyarakat dan  transfer ilmupengetahuan berupa penyuluhan kepada masyarakat JALUR PENERIMAAN PESERTA PPDS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIDOKTER SPESIALIS-1 ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK FK UNAND Informasi Lengkap dapat dilihat di : website TKP PPDS FK Universitas Andalas PENERIMAAN CALON PESERTA PROGRAM STUDI Calon peserta PPDS Ilmu Kesehatan THT-KL FK UNAND harus mempunyai persyaratansebagai berikut: - Memiliki ijazah Fakultas kedokteran Negeri atau Ijazah Negara bagi lulusan FakultasKedokteran Swasta - Sudah menunaikan tugas wajib sarjana (dokter PTT di Departemen Kesehatan) atautunda wajib sarjana (Non PTT) - Calon PPDS dari pegawai Negeri Sipil Departemen Kesehatan dan TNI/Polri harusdisetujui Departemen Kesehatan, dan bagi dokter PNS pasca PTT harus mendapat persetujuandari Sekjen Departemen Kesehatan. - Calon PPDS dari swasta perorangan dan Departemen lain dapat  mendaftar langsung. - Calon peserta harus memenuhi persyaratan seleksi administratif dan seleksi akademik. SELEKSI ADMINISTRATIF Calon peserta PPDS harus mempunyai kelengkapan administratif sbb: - Surat permohonan dari yang bersangkutan. - Rekomendasi dari Kanwilkes setempat/sertifikat tunda atau selesai masa bakti (SMB) - Foto copy NIP/KARPEG (bagi dokter PNS). - Surat pernyataan bersedia ditempatkan sesuai dengan program Depkes setelah selesaipendidikan spesialis (bagi Dokter PNS pasca PTT). - Surat keputusan pengangkatan dari R.S. Swasta / BUMN (bagi dokter pasca PTT R.S.Swasta/BUMN. - Daftar Riwayat hidup SELEKSI AKADEMIK Calon peserta PPDS yang memenuhi persyaratan administratif akan mendapat surat panggilandari KPS/SPS Ilmu Kesehatan THT-KL FK UNAND untuk mengikuti seleksi administrasi. PENYELENGGARAAN SELEKSI KPS/SPS Ilmu Kesehatan Telinga Hidung tenggorok FK UNAND/ RS. Dr. M. Djamilmenentukan jadwal seleksi. Seleksi Akademik yang harus diikuti oleh calon peserta PPDSadalah sbb: - Ujian teori dasar tentang Imu Kesehatan THT-KL (tulis /MCQ) - Wawancara oleh staf pengajar lmu Kesehatan THT-KL FK UNAND/RS. Dr.M. Djamil. - Psikotes - Pemeriksaan Kesehatan umum oleh majelis Penguji Kesehatan (MPK) R.S.Dr. M.Djamil. - Pemeriksaan Kesehatan khusus oleh Sub Bagian  Neurotologi THT-KL FK UNAND/RS.Dr.M. Djamil. - Nilai TOEFL bagian dari penentu kelulusan - Tes kemampuan menggunakan Komputer dan internet dilaksanakan oleh Bagian IlmuKesehatan THT-KL/RS.Dr.M.Djamil. Rapat penentuan penerimaan PPDS dilakukan oleh ketua Bagian dan staf pengajar IlmuKesehatan THT-KL FK UNAND/ RS. Dr. M.Djamil. Calon peserta yang lulus ujian seleksi masuk dilaporkan ke TKP PPDS dengan tembusan kedekan FK UNAND untuk penyelesaian adminisratif. PPDS yang tidak lulus ujian seleksi masuk diberikan kesempatan mengikuti ujian seleksi lagi. Prosedur dan alur proses seleksi dapat dilihat pada bagan berikut :

TAHAP PENDIDIKAN Program pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan THT-KL di bagidalam 3 tahap yaitu Tahap Prakualifikasi, Tahap Magang, dan Tahap Mandiri. Masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang harus dicapai melalui pengalamanbelajar tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian berdasarkan tahun tetapipembagian berdasarkan tingkat kegiatan (silabus) pendidikan yang dicapai. Lama pendidikan  8 semester (4 tahun). METODA Metodologi dan penatalaksanaan Pendidikan PPDSp-1 Ilmu Kesehatan THT-KL merupakan program pendidikan yang menggunakaan sistimkredit dengan beban studi diukur dengan satuan kredit semester(SKS). Beban studi adalahsebesar 100 SKS dan dilaksanakan dalam 8 (delapan) semester. Sistim pembelajaran dilakukan dengan cara Diskusi, bimbingan, belajar aktif, mandiri,berorientasi pada pemecahan masalah. Kompetensi yang akan dicapai adalah kompetensi yang didukung oleh dasar akademik yangbaik danpelatihan keprofesian dilakukan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Pentahapan Program Pendidikan Pentahapan program pendidikan dilakukan dalam 3  (tiga) tahap yaitu: 1.    Tahap prakualifikasi 2.    Tahap Magang 3.    Tahap Mandiri Tahap I. Prakualifikasi (1 Semester, Semester  I ) Tujuan Pendidikan Untuk menentukan apakah peserta PPDS mampu melanjutkan pendidikan dalam ProgramPendidikan THT-KL. Bila peserta tidak lulus pada tahap I, diusahakan untuk disalurkan keProgram Studi lain yang sesuai melalui Tim Koordinat PPDS Fakultas. Tujuan Khusus 1. Menguasai pengetahuan dasar kelainan dan penyakit THT-KL 2. Menguasai teori klinik umum dan keterampilan memerikasa, menentukan pengobatandan menetapkan indikasi tindakan/ operasi 3. Memahami teknik, cara-cara mengatasi keadaan darurat dibidang THT-KL 4. Memahami prinsip bedah umum, sterilitas, persiapan pra bedah dan perawatan pascabedah 5. Memahami metodologi penelitian dasar Tahap II & III.  Magang (6 Semester, Semester II-VII) 1. Menguasai pengetahuan klinik khusus THT-KL 2. Menguasai keterampilan, memeriksa dan mengobati penderita di poliklinik Sub-Bagiandan menentukan indikasi operasi 3. Menguasai keterampilan, melakukan operasi ringan dan sedang Sub-Bagian tersebut 4. Mampu menyususn karangan ilmiah dari masalah yang ada di Sub-Bagian, denganpengalaman belajar yang diperoleh dari hasil tinjauan pustaka serta mampumemperesentasikannya dibidang ilmiah 5. Mengetahui teori dasar penelitian dan penulisan tesis 6. Melakukan pelayanan THT-KL di klinik 7. Melakukan pendidikan untuk tingkat paramedik 8. Mengetahui dan memahamai teknik anestesi yang berhubungan dengan biadang THT-KL 9. Mengetahui dan memahami hasil pemeriksaan radiologi yang berhubungan denganbidang THT-KL 10. Menyiapkan usulan penelitian Tahap IV.  Mandiri  ( 1 Semester, Semester VIII ) 1. Melakukan pelayanan kesehatan THT-KL serta pelayanan klinik khusus THT sosial 2. Membantu Pendidikan Mahasiswa Kedokteran (S1) 3. Menyajikan Tesis Akhir II. KEPANITERAAN KLINIK THT-KL Koordinator Pendidikan : Dr. Al Hafiz, Sp. THT-KL METODE / KEGIATAN  KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN THT-KL Setelah mendapat pengarahan dari Kepala Bagian dan Kodik, mahasiswa akan menerima bukumodul yang berisi penyakit-penyakit  dan keterampilan klinik THT-KL  yang harus mereka dapatdan kuasai selama mengikuti kepaniteran klinik THT-KL. Buku log akan memuat datapencapaian objektif pendidikan mereka  dan data pengalaman dan kompetensi peserta.Kelengkapan pencapaian target merupakan persyaratan untuk mengikuti ujian akhir. Selama mengikuti pendidikan mahasiswa mempelajari berbagai aspek yang berhubungandengan pengelolaan penyakit pasien, keluarga dan masyarakat menitik beratkan padapelatihan keterampilan klinik, etika dan evidence-based medicine sehingga mencapaikompetensi yang diharapkan. Mahasiswa selama kepaniteraan klinik dibagi dalamkelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 10 orang perkelompok. Tiap kelompok akan difasilitasi oleh 2 orang preseptor per minggu yang telah ditetapkan olehbagian, setiap hari masing-masing kelompok dibimbing oleh preseptor berupa tatap mukaselama 2 jam setiap hari 5 kali dalam satu minggu, diluar itu mahasiswa mengikuti kegiatanyang diatur oleh bagian yang dibimbing oleh nonpreseptor. Preseptor akan bertindak sebagairole model untuk aspek bioetika dan humaniora dan bertugas selama siklus. Kegiatan Preseptor berupa : Jam 07.30-09.00 atau 11.30 – 13.00  : kegiatan ilmiah ( BST, CRS, CSS ) - BedsideTeaching (BST)    3 x seminggu - Clinical Report Session (CRS)   1 x seminggu - Clinical Scientific Session (CSS)   1 x seminggu - Temu pakar (meet the expert)  1 x seminggu - Jam 09.00-11.30  bimbingan poliklinik, UGD, OK (Kamar Operasi) Introduksi (pengayaan) di Bagian diberikan pada saat awal mahasiswa melapor denganmembawa surat pengantar dari Sub Program Profesi. Mengenalkan pada setiap mahasiswa tentang : - Prosedure kepaniteraan klinik di bagian yang bersangkutan, tata tertib dan aturandibagian yang harus diketahui oleh masiswa. - Bimbingan melakukan  Fisik diiagnostik dan cara membuat status dan pemakaian alat - Prosedure klinis dan keterampilan klinis yang perlu dikuasai selama mengikutikepaniteraan klinik dibagian tersebut - Mendapatkan Buku Pedoman Keterampilan kilnis dan Buku Log - Berkenalan degan seluruh staf pengajar dan paramedis di bagian, poliklinik dan kamaroperasi Bed Side Teaching (BST) Berupa kegiatanpembelajaran mahasiswa dengan mengunakan pasien yang langsung difasilitasi oleh preseptor untuk melatih proses berfikir dan keterampilan pemecahan masalahmereka dalam penatalaksanaan pasien. Kegiatan ini dapat dimulai pada minggu pertamasiklus. Dilaksanakan 3 kali dalam 1 minggu, ada 24modul yang akan diberikan selama siklus dibagianbesar. Untuk batuk gian kecil ada 12 modul yang akan diberikan. Beside teaching diberikan selama 2 jam di bawah bimbingan preseptor yang telah ditentukanuntuk setiap kelompok. Setiap Bed Side Teaching peserta harus melakukan kegiatan berupa: - Anamnesis, fisik Diagnostik dan dipresentasikan. Kegiatan ini dilakukan oleh 2 orangpeserta dari masing-masing kelompok, disaksikan oleh Presptor dan peserta dalam kelompokyang sama. - Sebelumnya para mahasiswa telah mendapat pengarahan dari Preseptor yangbersangkutan - Anamnesis dan pisik diagnostik dapat dilakukan diruang pasien seperti ruang rawat inap,unit gawat darurat, poliklinik atau ruangan operasi - Dibuat statusnya dalam 1x24 jam, diperiksa oleh preseptor dengan bantuan residen. - Setelah itu mahasiswa akan mempresentasikan dan diskusi diakukan di ruangna dengankelompok dan preseptor yan bersangkutan - Komponen penilaian (untuk presentan dan audience) sesuai buku log yang sudahdisediakan - Preseptor menandatangani buku kegiatan - Materi yang diberikan sudah ditentukan dari modul yang telah ditetapkan bagian Case Report Session (CRS) Kegiatan yang berupa laporan kasus hasil pemeriksaan dan penatalaksanaan pasien yangdimulai pada minggu pertama siklus Dilakukan 1 kali dalam seminggu, selama 2 jam, ada 8 kali CRS selama siklus dibagian besar 4kali CRS pada siklus kecil. Setiap Case Report Session terdiri dari : - Anamnesis, Pemerikasaan fisik diagnostik dan presentasi dilakukan oleh 1 sub kelompokyang terdiri dari 3-4 orang - Anamnesis dan pemerikasaan fisik dilakukan di ruang pasien dapat berupa ruang rawatinap, UGD, Poliklinik dan tidak dihadiri Preseptor - Presentasi dan diskusi dilakukan diruang kuliah dan dihadiri Preseptor dan peserta darikelompok yang sama - Komponen penilaian untuk presentan dan audience disesuai dengan buku log yang sudahdibuat dibagian masing-masing - Preseptor menandatangani buku setiap selessai suatu kegiatan dan diperiksa waktu danlama kegiatan - Materi yang diberikan dapat berasal dari kasus BST, penyakit yang jarang, penyakit yangmemiliki implikasi berat, penyakit yang tidak termasuk dalam modul tetapi penting untukdiketahui oleh peserta Clinical Science Session (CSS) Merupakan diskusi ilmiah yang dilakukan tentang salah satu topik berhubungan denganmasalah pasien. Kegiatan dapat di mulai pada minggu pertama siklus. Kegiatan dilaksanakan 1kali seminggu  selama 2 jam, ada 8 kali Clinical Science Session selama siklus dibagian ClinicalScience Session pada siklus kecil. Setiap kegiatan Clinical Science Session terdiri dari : - Masalah pasien yang dapat diambil dari modul yang belum dibahas atau dari learningissue yang timbul pada saat BST atau CRS, sebaiknya berdasarkan Evidence Based, dariJurnal-jurnal terbaru. Setiap kegiatan dilakukan oleh 1 sub kelompok yang terdiri dari 3-4 orang mahasiswa - Presentasi dan diskusi dilakukan di ruangan, dihadiri Preseptor dan peserta dalamkelompok yang sama - Komponen penilaian (untuk presentan dan audience) sesuai dengan buku log yangsudahdibuat pada masing-masing bagian - Preseptor menandatangani setiap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa Meet The Expert (MTE) Berupa pertemuan mahasiswa dengan dosen atau  staf pengajar yang telah ditentukan olehbagian. - Kegiatan dilaksanakan 1 x seminggu, dinilai pada minggu pertama siklus - Kuliah dari expert/ professor atau staf pengajar yang expert dibagiannya - Materi diambil dari hal yang dianggap penting dan yang harus dikuasai peserta yang tidaktermasuk dalam modul yang telah ditetapkan, learning issue dari BST, CRS, CSS atau yang belum sempat dibicarakan Selama mengikuti kepaniteraan klinik, mereka mempunyai keterampilan klinis. Keterampilanadalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatanyang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktek dokter, lulusandokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalam mendiagnosis maupunmenyelesaikan suatu masalah kesehatan. Keterampilan klinis ini perlu dilatihkan sejak awalpendidikan dokter secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan dokter.

2 / 2