Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2013/2014 pada mata

pelajaran IPA. Dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014 sebelum melakukan

praktek pembelajaran dalam kelas terlebih dahulu meminta izin kepada kepala

sekolah dan guru kelas yang bersangkutan agar dapat melakukan praktek mengajar

didalam kelas dan menyusun langkah-langkah penelitian mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam praktek

pembelajaran pada kelas 4 SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang pada mata pelajaran IPA dengan jumlah 32 siswa yang terdiri dari 19 laki-

laki dan 13 perempuan. Penelitian praktek pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus

setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan. Pada siklus 1 dilakukan 3 kali pertemuan,

pertemuan dilakukan pada tanggal 9, 11, 12 April 2014. Pada siklus 2 dilakukan 3

kali pertemuan, pertemuan dilakukan pada tanggal 14, 16, 19 April 2014.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I

Praktek pembelajaran pada siklus 1 dilakukan dalam 3 pertemuan. Pertemuan

pertama dan kedua pada tanggal 9 dan 11 April 2014 membahas KD : 10.1

mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan,

cahaya matahari, dan gelombang air laut). Materi sub pokok bahasan “penyebab

perubahan lingkungan fisik terhadap daratan disebabkan oleh angin, hujan, cahaya

matahari, dan gelombang air laut ”. Pertemuan ketiga tanggal 12 April 2014

memberikan evaluasi. Sebelum praktek pembelajaran dilakukan dikelas persiapan

yang perlu diperhatikan agar pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan yang

diharapkan dan kendala-kendala apa saya yang dihadapi serta bagaimana cara

mengatasi hal tersebut.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

37

4.1.1.1 Perencanaan

Dalam praktek pembelajaran perlu persiapan yang dilakukan sebelum mengajar

didalam kelas yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berikut

Persiapan perlengkapan pembelajaran dibuat selama satu minggu meliputi lembar

soal untuk diskusi, nomor kepala, alat peraga dan lembar soal evaluasi. Nomor kepala

dibuat sebanyak 32 buah sesuai dengan jumlah siswa di kelas 4. Pembuatan nomor

menggunakan kertas karton yang dibentuk seperti mahkota dan diberi nomor 1-5

supaya anak lebih tertarik dengan adanya nomor yang dimodifikasi seperti mahkota

termasuk lembar observasi dan soal evaluasi untuk digunakan dalam pembelajaran

IPA. Melakukan konsultasi dengan guru kelas, mengenai model pembelajaran yang

akan diterapkan didalam kelas, RPP dan media maupun alat peraga yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran, maupun lembar observasi, termasuk menyepakati

tindakan dilakukan revisi dan mengecek kembali kelengkapan-kelengkapan baik

RPP, media maupun alat peraga, serta lembar observasi yang akan digunakan dalam

tindakan nanti untuk penelitian, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara

optimal.

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan Tindakan pada siklus 1 dengan pertemuan pertama ini

dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014 melalui beberapa kegiatan, Sebelum

pembelajaran dikelas dimulai pembelajaran dengan berdoa terlebih dahulu, kemudian

mengabsen siswa dan ada 2 siswa yang tidak masuk sekolah. setelah itu memberi

kan motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang diharapkan oleh guru kepada siswa. Untuk meningkatkan

keaktifan dan menggali pengetahuan siswa, guru mengadakan tanya jawab mengenai

materi yang sudah dipelajari. Guru menstimulus siswa agar mengeluarkan pendapat

dengan melakukan Tanya jawab mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi

disekitar, berbagai jawaban dari siswa guru mencatat semua jawaban di papan tulis

setelah itu melalui jawaban siswa tersebut guru menjelaskan materi “penyebab

perubahan lingkungan fisik oleh angin dan hujan” dan mengaitkan jawaban siswa

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

38

serta materi yang dipelajari, Tetapi beberapa siswa yang tidak memperhatikan dan

masih sibuk sendiri guru mencoba untuk menarik perhatian siswa dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengali pemahaman siswa terhadap

materi yang telah disampaikan dan menarik perhatian agar dapat lebih

memperhatikan, pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga

bersifat umum sehingga akan dapat memacu semangat siswa dan siswa merasa

tertantang dan bersemangat , Dalam kegiatan inti perlu diperhatikan karena berkaitan

dengan keterlaksanaan sintak model pembelajaran, Pertama siswa membentuk

kelompok terdiri masing-masing 4-5 orang meskipun pembagian kelas menjadi

gaduh, Guru menjelaskan kepala bernomor dan siswa wajib mendapatkan nomor

yang sudah disediakan oleh guru, dalam setiap kelompok membaca dan mempelajari

materi yang sudah dipelajari berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompok, guru

memanggil nomor yang sudah diambil pemangilan secara acak, nomor yang

dipanggil siap untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara lisan, jika

jawaban dari kelompok tersebut belum tepat, siswa dipersilahkan memberikan

tanggapan. kegiatan tersebut di ulang dengan berbagai pertanyaan, Guru memberikan

reword kepada siswa. Setelah itu bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang

sudah dilakukan dan Guru bertanya jawabtentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Dalam kegiatan ini, Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil pelajaran setelah

itu memberikan penguatan dan pesan moral dan menutup pembelajaran

Tindakan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 11 April 2014 melalui

kegiatan tersebut, Sebelum pembelajaran dikelas dimulai berdoa terlebih dahulu,

kemudian mengabsen siswa, setelah itu memberi kan motivasi kepada siswa agar

lebih bersemangat, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh

guru kepada siswa. Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru mengadakan tanya

jawab mengenai materi yang sudah dipelajari. Dalam kegiatan ini, Guru melakukan

Tanya jawab berhubungan materi yang lalu , menjelaskan materi “penyebab

perubahan lingkungan fisik oleh matahari dan gelombang air laut”. Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa untuk mengali pemahaman siswa terhadap materi yang telah

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

39

disampaikan, pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga bersifat

umum, Siswa membentuk kelompok terdiri masing-masing 4-5 orang, Guru

menjelaskan kepala bernomor dan siswa wajib mendapatkan nomor yang sudah

disediakan oleh guru, dalam setiap kelompok membaca dan mempelajari materi yang

sudah dipelajari berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompok, guru memanggil

nomor yang sudah diambil pemangilan secara acak, nomor yang dipanggil siap untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sugu secara lisan , jika jawaban dari

kelompok tersebut belum tepat, siswa dipersilahkan memberikan tanggapan. kegiatan

tersebut di ulang dengan berbagai pertanyaan, Guru memberikan reword kepada

siswa berupa tepuk tangan dan gerakan tangan memberikan jempol . Setelah itu

bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan dan Guru bertanya

jawabtentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Pembelajaran durasinya dipercepat

karna berhubung guru-guru akan melayat jadi siswa akan dipulangkan lebih awal,

Guru memberikan refleksi terhadap pelajaran pada materi penyebab perubahan

lingkungan fisik oleh matahari dan gelombang air laut , Guru dan siswa menarik

kesimpulan dari hasil pelajaran setelah itu memberikan penguatan dan pesan moral

dan menutup pembelajaran, pembelajaran selesai dan sebelum pulang berdoa

bersama-sama dan boleh pulang kerumah masing-masing.

Tindakan pertemuan ketiga pada siklus 1 ini dilaksanakan pada tanggal 12 april

2014 melalui beberapa kegiatan sebagai berikut: Pembelajaran dimulai dengan doa

seperti biasa guru yang memimpin doa, setelah itu mengabsen siswa, menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memberikan semangat dan guru memberikan

pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari.

Pada pertemuan ini tidak ada pembagian kelompok, guru hanya menjelaskan

materi dan mengulas materi yang telah dipelajari, selanjutnya guru bertanya kepada

siswa hal apa saja yang belum diketahui dan dipahami siswa, karna tidak ada yang

bertanya dan dianggap sudah jelas maka guru memberikan soal evaluasi, pertama

guru meminta siswa agar jangan lupa mengisi nama lengkap dan nomor absen,

setelah itu guru meminta agar membaca dengan cermat dan teliti pertanyaan, jika

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

40

pertanyaan itu terlalu rumit dimengerti siswa boleh bertanya kepada guru. Guru

meminta siswa untuk membagikan soal kepada teman-temannya, semua kelas terdiam

dan sunyi semua siswa fokus mengerjakan soalnya. Guru bertanya kepada siswa

“siapa yang sudah selesai mengerjakan soalnya, jangan menggangu teman nya” soal

yang sudah di jawab diletakan di samping kanan dan kiri meja, setelah itu semua

siswa yang sudah selesai duduk dengan tertib dan guru meminta bantu salah siswa

untuk mengumpulkan soal yang sudah di isi. Setelah itu berdoa bersam-sama, Guru

menutup pelajaran. Selama proses pembealajaran dilakuakn pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas, Pengamatan terhadap

keterlaksanaan sintak model pembelajaran dalam RPP yang telah dibuat dalam

lembar observasi dimana lembar observasi ini menilai keterlaksanaan sintak

pembelajaran dan kesesuaian dengan pelaksanaan RPP yang telah dilaksanakan

dalam setiap pertemuan pembelajaran oleh guru kelas 4. Dalam Siklus 1 terdiri 3

pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua dinilai dalam lembar observasi

keterlaksanaan terhadap pembelajaran sintak dan kesesuaian dalam RPP, Pertemuan

ketiga hanya membahas memberikan soal evaluasi.

Hasil pengamatan guru dalam melaksanakan sintaks pada pertemuan pertama

diperoleh data bahwa dari kegiatan inti dari 6 sintaks Numbered Heads Together, ada

5 sintaks terlaksana dan 1 sintaks tidak terlaksana, tetapi pada sintaks yang terlaksana

tersebut masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Sintaks yang sudah

terlaksana adalah guru sudah melaksanakan pembentukan kelompok, penomoran

anggota kelompok, pembagian tugas, membimbing diskusi kelompok, melakukan

pemanggilan nomor, dan membimbing siswa menjawab pertanyaan. Sintaks yang

belum terlaksana yaitu pada tahap menanggapi jawaban dan membuat kesimpulan.

Guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi

jawaban yang disampaikan dan guru belum membimbing siswa untuk memperbaiki

atau menambah kesimpulan yang dibuat apabila salah atau kurang terhadap materi

yang telah di bahas.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

41

Hasil pengamatan keterlaksanaan sintaks siklus I pertemuan kedua diperoleh

data bahwa dari 6 sintak Numbered Heads Together Sintak yang sudah terlaksana

adalah guru sudah melaksanakan pembentukan kelompok, penomoran anggota

kelompok, pembagian tugas, membimbing diskusi kelompok, melakukan

pemanggilan nomor, membimbing siswa menjawab pertanyaan dan memberikan

kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapi jawaban. Pada pertemuan

pertama masih terdapat 1 sintaks yang belum terlaksana yaitu pada tahap memberikan

evaluasi. Guru belum membimbing siswa untuk memperbaiki atau menambah

kesimpulan yang dibuat apabila salah atau kurang terhadap materi yang telah di

bahas.

Ringkasan keterlaksanaan dalam lembar observasi kegiatan guru sesuai sintak

dalam pembelajaran yang telah dilakukan disajikan dalam Tabel 9 berikut ini:

Tabel 9

Keterlaksanaan Kegiatan Guru Sesuai Sintak Siklus 1

Pada Pembelajaran IPA Kelas 4 SD Negeri Tlogo

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Keterangan Jumlah sintak yang

dilaksanakan

Jumlah sintak

yang belum

terlaksana

Jumlah

keseluruhan

sintak

1 Pertemuan 1 5 1 6

2 Pertemuan 2 6 0 6

Dari Tabel 9 terlihat bahwa pertemuan pertama pada siklus 1 keterlaksanaan

sintak 5 kegiatan telah dilaksanakan hanya 1 sintak yang belum dilaksanakan dari

total 6 sintak yang seharusnya. Pertemuan kedua keterlaksanaan sintak 6 kegiatan

telah dilaksanakan sesuai dengan jumlah keseluruhan 6 sintak yang seharusnya.

4.1.1.3 Refleksi

Berdasarkan pengamatan siklus I pelaksanaan tindakan dengan model

Numbered Heads Together maka dilakukan refleksi dengan berdiskusi dengan guru

kelas, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan proses pembelajaran

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

42

dengan menggunakan model Numbered Heads Together diantaranya siswa berdiskusi

dengan sungguh-sungguh, materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran daripada sebelum menggunakan

Numbered Heads Together. Selain kelebihan masih terdapat beberapa kekurangan

selama pembelajaran siklus I adalah pada pertemuan pertama sintak model Number

Heads Together yaitu ada satu sintak yang belum dilaksanakan yaitu guru belum

memberikan evaluasi.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

Praktek pembelajaran pada siklus 2 dilakukan dalam 3 pertemuan. Pertemuan

pertama dan kedua pada tanggal 14 dan 16 April 2014 membahas KD : 10.2

menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi,

banjir dan tanah longsor) Materi pembahasan “pengaruh perubahan lingkungan fisik

disebabkan oleh erosi, abrasi, banjir dan tanah longsor”. Pertemuan ketiga tanggal 19

April 2014 memberikan evaluasi. Sebelum praktek pembelajaran dilakukan dikelas

beberapa persiapan yang perlu diperhatikan.

4.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan tindakan siklus II digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada

siklus I. Pada tanggal 12 April, dilakukan refleksi dengan berdiskusi bersama guru

kelas tentang hal-hal yang harus diperbaiki dan dipersiapkan pada siklus II. Melihat

hasil belajar siswa siklus 1 dan hasil observasi belajar siklus I yang disesuaikan

dengan KKM dan indikator keberhasilan belum mencapai indikator keberhasilan

maka dilaksanakan perbaikan di siklus II. RPP siklus kedua yang telah disusun terdiri

dari 3 pertemuan dengan standar kompetensi memahami perubahan lingkungan fisik

dan pengaruhnya terhadap daratan serta kompetensi dasar menjelaskan pengaruh

perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan tanah longsor).

Pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan penyampaian materi melalui model

Numbered Heads Together kemudian pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi.

Persiapan tindakan siklus II yang terdiri dari 2 pertemuan dilakukan dengan cara

menghabiskan sintaks metode Numbered Heads Together disetiap pertemuan

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

43

sehingga melakukan sintaks sebanyak 2 kali pada 1 siklus. Persiapan perlengkapan

pembelajaran meliputi lembar kerja siswa, nomor kepala dan lembar observasi

dipersiapkan sebelum melaksanakan siklus II. Nomor kepala dibuat sebanyak 32 buah

sesuai dengan jumlah siswa di kelas 4. Pembuatan nomor menggunakan kertas karton

yang dibentuk seperti mahkota dan diberi nomor 1-5 supaya anak lebih tertarik

dengan adanya nomor yang dimodifikasi seperti mahkota. Selain menyiapkan nomor

disiapkan pula alat-alat peraga untuk siklus II seperti gambar daur air dan gambar

kerusakan alam. Alat peraga gambar dibuat sendiri dengan kertas karton besar yang

disiapkan sehari sebelum melakukan tindakan.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Tindakan pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 14 April 2014 melalui

beberapa kegiatan, Sebelum pelajaran dimulai berdoa terlebih dahulu, kemudian

mengabsen siswa. Untuk mengawali pembelajaran guru bertanya pada siswa tentang

kegiatan/materi sebelumnya setelah itu guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan

dilakukan. Guru membagi siswa dalam 7 kelompok (seperti pada siklus I). Guru

menjelaskan materi mengenai ”pengaruh perubahan fisik yang disebabkan oleh erosi

dan abrasi”, Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengali pemahaman

siswa terhadap materi yang telah disampaikan, pertanyaan dapat bervariasi dari yang

bersifat spesifik hingga bersifat umum, Siswa membentuk kelompok terdiri masing-

masing 4-5 orang, Guru menjelaskan kepala bernomor dan siswa wajib mendapatkan

nomor yang sudah disediakan oleh guru, dalam setiap kelompok membaca dan

mempelajari materi yang sudah dipelajari berdiskusi dan bertanya jawab dalam

kelompok, guru memanggil nomor yang sudah diambil pemangilan secara acak,

nomor yang dipanggil siap untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sugu

secara lisan , jika jawaban dari kelompok tersebut belum tepat, siswa dipersilahkan

memberikan tanggapan. kegiatan tersebut di ulang dengan berbagai pertanyaan, Guru

memberikan reword kepada siswa berupa tepuk tangan dan gerakan tangan

memberikan jempol . Setelah itu bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang

sudah dilakukan dan Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

44

siswa. Guru membimbing siswa yang kesulitan. Guru bersama siswa menarik

kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Guru menutup pembelajaran

Tindakan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut : Sebelum pembelajaran dikelas dimulai berdoa

terlebih dahulu, kemudian mengabsen siswa, setelah itu memberi kan motivasi

kepada siswa agar lebih bersemangat, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang

diharapkan oleh guru kepada siswa. Untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru

mengadakan tanya jawab mengenai materi yang sudah dipelajari. Kegiatan inti, Guru

melakukan Tanya jawab berhubungan materi yang lalu , menjelaskan materi

“Pengaruh perubahan fisik yang disebabkan oleh banjir dan tanah longsor” , Guru

memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengali pemahaman siswa terhadap

materi yang telah disampaikan, pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik

hingga bersifat umum, Siswa membentuk kelompok terdiri masing-masing 4-5 orang,

Guru menjelaskan kepala bernomor dan siswa wajib mendapatkan nomor yang sudah

disediakan oleh guru, dalam setiap kelompok membaca dan mempelajari materi yang

sudah dipelajari berdiskusi dan bertanya jawab dalam kelompok, guru memanggil

nomor yang sudah diambil pemangilan secara acak, nomor yang dipanggil siap untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sugu secara lisan , jika jawaban dari

kelompok tersebut belum tepat, siswa dipersilahkan memberikan tanggapan. kegiatan

tersebut di ulang dengan berbagai pertanyaan, Guru memberikan reword kepada

siswa berupa tepuk tangan dan gerakan tangan memberikan jempol . Setelah itu

bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan dan Guru bertanya

jawabtentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

Guru dan siswa menarik kesimpulan dari hasil pelajaran setelah itu memberikan

penguatan dan pesan moral dan menutup pembelajaran, menutup pembelajaran.

Tindakan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 19 April 2014 melalui

beberapa kegiatan sebagai berikut : Pembelajaran dimulai dengan doa seperti biasa

guru yang memimpin doa, setelah itu mengabsen siswa, menyampaikan tujuan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

45

pembelajaran yang akan dicapai, memberikan semangat dan guru memberikan

pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari.

Pada pertemuan ini tidak ada pembagian kelompok, guru hanya menjelaskan

materi dan mengulas materi yang telah dipelajari, selanjutnya guru bertanya kepada

siswa hal apa saja yang belum diketahui dan dipahami siswa, karna tidak ada yang

bertanya dan dianggap sudah jelas maka guru memberikan soal evaluasi, pertama

guru meminta siswa agar jangan lupa mengisi nama lengkap dan nomor absen ,

setelah itu guru meminta agar membaca dengan cermat dan teliti pertanyaan, jika

pertanyaan itu terlalu rumit dimengerti siswa boleh bertanya kepada guru. Guru

meminta siswa untuk membagikan soal kepada teman-temannya, semua kelas terdiam

dan sunyi semua siswa fokus mengerjakan soalnya. Dalam pertemuan ketiga ini

diadakan tes untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman materi yang sudah

diajarkan. Selama jalannya pembelajaran juga dilakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas, Pengamatan terhadap

keterlaksanaan sintak model pembelajaran dalam RPP yang telah dibuat dalam

lembar observasi dimana lembar observasi ini menilai keterlaksanaan sintak

pembelajaran dan kesesuaian dengan pelaksanaan RPP yang telah dilaksanakan

dalam setiap pertemuan pembelajaran oleh guru kelas 4. Dalam Siklus 2 terdiri 3

pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua dinilai dalam lembar observasi

keterlaksanaan terhadap pembelajaran sintak dan kesesuaian dalam RPP, Pertemuan

ketiga hanya membahas memberikan soal evaluasi.

Hasil pengamatan keterlaksanaan sintak siklus II pertemuan pertama diperoleh

data bahwa dari 6 sintak Numbered Heads Together semua sintaks sudah

dilaksanakan guru walaupun pelaksanaan kurang sempurna. Guru sudah

melaksanakan pembentukan kelompok, penomoran anggota kelompok, pembagian

tugas, membimbing diskusi kelompok, melakukan pemanggilan nomor, membimbing

siswa menjawab pertanyaan, memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk

menanggapi jawaban dan membimbing siswa untuk memperbaiki atau menambah

kesimpulan yang dibuat salah atau kurang terhadap materi yang telah dibahas.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

46

Hasil pengamatan keterlaksanaan sintaks siklus II pertemuan kedua diperoleh

data bahwa dari 6 sintaks Numbered Heads Together semua sintaks sudah

dilaksanakan guru walaupun kurang sempurna. Guru sudah melaksanakan

pembentukan kelompok, penomoran anggota kelompok, pembagian tugas,

membimbing diskusi kelompok, melakukan pemanggilan nomor, membimbing siswa

menjawab pertanyaan, memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk

menanggapi jawaban dan membimbing siswa untuk memperbaiki atau menambah

kesimpulan yang dibuat salah atau kurang terhadap materi yang telah dibahas.

Ringkasan keterlaksanaan dalam lembar observasi kegiatan guru sesuai sintak

dalam pembelajaran yang telah dilakukan disajikan dalam Tabel 10 berikut ini:

Tabel 10

Keterlaksanaan Kegiatan Guru Sesuai Sintak Siklus 2

Pada Pembelajaran IPA Kelas 4 SD Negeri Tlogo

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Keterangan Jumlah sintak yang

dilaksanakan

Jumlah sintak

yang belum

terlaksana

Jumlah

keseluruhan

sintak

1 Pertemuan 1 6 0 6

2 Pertemuan 2 6 0 6

Dari Tabel 10 dapat dilihat keterlaksanaan sintak pembelajaran Numbered

Heads Togetherdari 6 sintak Numbered Heads Together diketahui pada pertemuan

pertama semua sintak telah terlaksana yaitu berjumlah 6. Pada pertemuan kedua

semua sintak juga telah dilaksanakan oleh guru berjumlah 6.

4.1.2.3 Refleksi

Berdasarkan pengamatan siklus II dengan menggunakan model Numbered

Heads Together maka dilakukan refleksi dengan berdiskusi dengan guru kelas, maka

dapat disimpulkan selama proses belajar mengajar siklus II guru telah melaksanakan

pembelajaran dengan baik, meskipun dalam kegiatan ada beberapa aspek yang belum

sempurna tetapi jumlah sintak yang telah dilaksanakan untuk masing-masing

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

47

pertemuan besar. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa kegiatan

pembelajaran tampak lebih hidup dengan adanya interaksi antara guru dan siswa serta

siswa dengan siswa, siswa terlihat lebih aktif dalam berkomunikasi ketika diskusi.

Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan

peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4.2 Hasil Penelitian

Pada bagian hasil penelitian, akan diuraikan tentang deskripsi data dan analisis

data. Masing-masing akan dijelaskan tentang data siklus I dan siklus II data hasil

belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang.

4.2.1 Deskripsi data

Data mentah yang sudah diperoleh diolah dan disajikan pada deskripsi data.

Pada sub bab deskripsi data akan diuraikan tentang data siklus I dan siklus II data

hasil belajar.

4.2.1.1 Data Siklus I

Dari hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil analisis tes pelaksanaan pembelajaran

pada siklus I yang telah dilakukan data hasil belajar siswa yang sudah diolah

kemudian disederhanakan dengan menggunakan acuan yang didapat dengan interval

sesuai dengan pernyataan Usman dan Akbar (2006:71) yaitu langkah-langkah

membuat tabel distribusi frekuensi adalah urutkan data dari yang terkecil ke data

terbesar, kemudian menghitung rentang yaitu yaitu data tertinggi dikurang data

terendah. Setelah menghitung rentang, menghitung banyak kelas dengan aturan

Sturges kemudian menghitung panjang kelas interval. Setelah menghitung panjang

kelas interval, langkah selanjutnya adalah menentukan ujung bawah kelas interval

pertama. Biasanya diambil data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil

tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang harus didapat, selanjutnya

kelas interval pertama dihitung dengan menjumlahkan ujung bawah kelas dengan p

dikurangi l demikian seterusnya, nilai f dihitung dan dipindahkan ke tabel distribusi

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

48

frekuensi. Sesuai dengan rumus maka hasil pengolahan data nilai tes evaluasi tersaji

pada Tabel 11 berikut ini :

Tabel 11

Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SD Negeri

Tlogo Semester II 2013/2014

No Interval Frekwensi Persentase

1 50 – 56 1 3

2 57 – 63 12 37

3 64 – 70 13 41

4 71 – 77 2 6

5 78 – 84 4 13

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 11 hasil belajar IPA pada kelas 4 SD Negeri Tlogo,

kondisi ini berubah setelah diberikan tindakan pada siklus I, Kriteria Ketuntasan

Minimal SD Negeri Tlogo adalah 62, Sebelum diberikan tindakan sebanyak 15 siswa

yang tidak tuntas dan 17 tuntas dari 32 siswa, Setelah diberikan tindakan pada siklus I

menjadi 13 siswa yang tidak tuntas dan 19 tuntas dengan nilai rata-rata sebelum

tindakan adalah 60 setelah diberikan tindakan nilai rata-rata meningkat menjadi 65

dimana tidak ada siswa yang mendapatkan nilai < 50, 1 orang siswa yang

mendapatkan nilai rentang dari 50 – 56 atau 3% , 12 siswa dengan rentang nilai 57 –

63 atau 37%, 13 siswa dengan rentang nilai 64 – 70 atau 41%, 2 siswa dengan

rentang nilai 71 – 77 atau 6%, 4 siswa dengan rentang nilai 75 – 81 atau 13%.

Rekapitulasi perolehan hasil belajar pada siklus I tersebut disajikan pada gambar 3

berikut:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

49

Gambar 3. Diagram Batang Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SD

Negeri Tlogo Semester II 2013/2014

4.2.1.2 Data Siklus II

Dari hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil analisis pengamatan tes pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II data hasil belajar siswa yang sudah diolah kemudian

disederhanakan dengan menggunakan acuan yang didapat dengan interval sesuai

dengan pernyataan Usman dan Akbar (2006:71) yaitu langkah-langkah membuat

tabel distribusi frekuensi adalah urutkan data dari yang terkecil ke data terbesar,

kemudian menghitung rentang yaitu yaitu data tertinggi dikurang data terendah.

Setelah menghitung rentang, menghitung banyak kelas dengan aturan Sturges

kemudian menghitung panjang kelas interval. Setelah menghitung panjang kelas

interval, langkah selanjutnya adalah menentukan ujung bawah kelas interval pertama.

Biasanya diambil data terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi

selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang harus didapat, selanjutnya kelas

interval pertama dihitung dengan menjumlahkan ujung bawah kelas dengan p

dikurangi l demikian seterusnya, nilai f dihitung dan dipindahkan ke tabel distribusi

frekuensi. Sesuai dengan rumus maka hasil pengolahan data nilai tes evaluasi tersaji

pada Tabel 12 berikut ini :

0

2

4

6

8

10

12

14

50 - 56 57 - 63 64 - 70 71 - 77 78 - 84

1

1213

2

4

Frekwensi

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

50

Tabel 12

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SD Negeri

Tlogo Semester II 2013/2014

No Interval Frekwensi Persentase

1 60 - 67 2 6

2 68 - 75 9 28

3 76 - 83 10 31

4 84 - 91 5 16

5 ≥ 92 6 19

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 12 hasil belajar IPA pada kelas 4 SD Negeri Tlogo,

kondisi ini berubah setelah diberikan tindakan pada siklus I dan Siklus II, Kriteria

Ketuntasan Minimal SD Negeri Tlogo adalah 62, Sebelum diberikan tindakan

sebanyak 15 siswa yang tidak tuntas dan 17 tuntas dari 32 siswa, Setelah diberikan

tindakan pada siklus II menjadi 2 siswa yang tidak tuntas dan 30 tuntas dengan nilai

rata-rata sebelum tindakan adalah 60 setelah diberikan tindakan pada siklus I nilai

rata-rata menjadi 65, setelah diberikan tindakan pada siklus II nilai rata-rata

meningkat menjadi 82 dimana tidak ada siswa yang mendapatkan nilai < 50, 2 orang

siswa yang mendapatkan nilai rentang dari 60 – 67 atau 6% , 9 siswa dengan rentang

nilai 68 – 75 atau 28%, 10 siswa dengan rentang nilai 76 – 83 atau 31%, 5 siswa

dengan rentang nilai 84 – 91 atau 16%, 6 siswa dengan rentang nilai >92

.Rekapitulasi perolehan hasil belajar pada siklus II tersebut disajikan pada gambar 2

berikut:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

51

Gambar 4. Diagram Batang Frekwensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SD

Negeri Tlogo Semester II 2013/2014

4.2.2 Analisis Data

Dalam analisis data disajikan analisis hasil penelitian. Dalam sub bab ini akan

disajikan analisis ketuntasan hasil belajar siklus I dan analisis ketuntasan hasil belajar

siklus II. Lalu dilanjutkan dengan analisis deskriptif komparatif hasil belajar.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan

Berdasarkan data hasil tes IPA siklus I dan siklus II maka dilakukan analisis

dengan membandingkan nilai dengan KKM (62) dari sekolah . Siswa yang mendapat

nilai di atas KKM atau yang tuntas dijumlahkan begitu juga siswa yang berada di

bawah KKM (62). Analisis ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II tersaji

pada Tabel 13 dan 14 berikut ini:

0

2

4

6

8

10

60 - 67 68 - 75 76 - 83 84 - 91 ≥92

2

910

56

Frekwensi

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

52

Tabel 13

Analisi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SD Negeri

Tlogo Semester I 2013/2014

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 19 59

2 Tidak tuntas 13 41

Jumlah 32 100

Nilai tertinggi 80

Nilai terendah 50

Nilai rata-rata 66

Berdasarkan Tabel 13 yang tuntas 19 siswa atau 59% sedangkan yang tidak

tuntas 13 siswa atau 41% dari 32 jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dengan nilai

tertinggi 80, nilai terendah 50 dan nilai rata-rata 66. Perolehan hasil belajar IPA siswa

kelas 4 SDN Tlogo dengan penggunaan model Numbered Heads Together jumlah

siswa yang nilainya 62 atau yang memenuhi KKM sudah terlihat meningkat. Hasil tes

pada siklus I apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam

bentuk diagram gambar 5 dan gambar 6 berikut ini:

Gambar 5. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4

SD Negeri Tlogo Semester II 2013/2014.

59%

41%Tuntas

Tidak Tuntas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

53

Berdasarkan Gambar 3 ketuntasan hasil belajar IPA siklus I pada kelas 4 SD

Negeri Tlogo dari 32 jumlah siswa sebanyak 19 siswa yang tuntas atau 59%

sedangkan 13 siswa yang tidak tuntas atau 41%, Terlihat bahwa terjadi peningkatan

dalam siklus I walaupun peningkatan belum terjadi secara signifikan tetapi ini

memberikan sebuah petunjuk dengan menggunakan model numbered heads together

ini dalam pembelajaran siswa dapat lebih aktif dan bergairah dalam proses

pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung terasa menyenagkan dan hasil

belajar dapat meningkat.

Tabel 14

Analisi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SD Negeri

Tlogo Semester II 2013/2014

No Ketuntasan Frekwensi Persentase

1 Tuntas 30 94

2 Tidak tuntas 2 6

Jumlah 32 100

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 60

Nilai rata-rata 82

Berdasarkan Tabel 14 yang tuntas 30 siswa atau 94% sedangkan yang tidak

tuntas 2 siswa atau 6% dari 32 jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dengan nilai

tertinggi 100, nilai terendah 60 dan nilai rata-rata 82. Perolehan hasil belajar IPA

siswa kelas 4 SDN Tlogo dengan penggunaan model numbered heads together

jumlah siswa yang nilainya diatas 62 atau yang memenuhi KKM sudah terlihat

meningkat. Hasil tes pada siklus I apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar

dapat disajikan dalam bentuk diagram gambar 6 berikut ini:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

54

Gambar 6. Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4

SD Negeri Tlogo Semester II 2013/2014

Berdasarkan Gambar 4 ketuntasan hasil belajar IPA siklus II pada kelas 4 SD

Negeri Tlogo dari 32 jumlah siswa terlihat 30 siswa yang tuntas atau 94%

sedangkan 2 siswa yang tidak tuntas atau 6%. Terlihat bahwa terjadi peningkatan

dalam siklus II terjadi peningkatan yang tinggi hal ini memberikan sebuah petunjuk

bahwa dengan menggunakan model numbered heads together ini dalam pembelajaran

siswa dapat lebih aktif dan bergairah dalam proses pembelajaran sehingga

pembelajaran yang berlangsung terasa menyenagkan dan hasil belajar dapat

meningkat.

4.2.2.2 Analisi Komparatif

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri Tlogo Kecamatan

Tuntang Semester II tahun pelajaran 2013/2014. Perbandingan hasil belajar siswa

disajikan pada Tabel 15:

94%

6%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

55

Tabel 15

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri

Tlogo Semester II 2013/2014

No Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II

f % f % f %

1 Tuntas 17 53 19 59 30 94

2 Tidak Tuntas 15 47 13 41 2 6

Jumlah 32 100 32 100 32 100

Nilai Tertinggi 80 80 100

Nilai Terendah 39 50 60

Rata-rata 60 66 82

Dari Tabel 15 dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dari pra

siklus sampai ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pra siklus siswa yang tuntas

belajar adalah 17 siswa (53%), pada siklus I menjadi 19 siswa (59%) dan pada siklus

II menjadi 30 siswa (94%). Sedangkan siswa yang belum tuntas jumlahnya menurun.

Pada saat pra siklus terdapat 15 siswa (47%) belum tuntas, pada siklus I masih 13

siswa (41%) yang belum tuntas dan pada siklus II masih 2 siswa (6%). Nilai tertinggi

siswa meningkat yaitu pada pra siklus dan siklus I 80 dan pada siklus II nilai tertinggi

yaitu 100. Nilai terendah pra siklus 39, siklus I menjadi 50 dan siklus II nilai terendah

60. Rata-rata siswa dari pra siklus ke siklus II juga mengalami peningkatan dari

prasiklus 60 menjadi 66 ke siklus I atau naik sebesar 6 dan pada siklus II menjadi 82

atau naik sebesar 16, dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran pada gambar 7

berikut ini:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

56

Gambar 7. Diagram Batang Analisis Komparatif Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus

I dan Siklus II

4.3 Pembahasan

Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa kelas

4 SD Negeri Tlogo pada mata pelajaran IPA, maka dapat diketahui adanya

peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Numbered Heads

Together. Setelah dilakukan tindakan terkait model Numbered Heads Together

Pembelajaran siklus I belum mencapai indikator keberhasilan sehingga diberikan

tindakan pada siklus II yang menunjukkan hasil peningkatan melalui model

Numbered Heads Together dari analisis data hasil belajar terhadap siswa kelas 4 SD

Negeri Tlogo pada mata pelajaran IPA, dapat diketahui juga adanya peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan Numbered Heads Together. Peningkatan hasil

belajar siswa dilihat dari hasil nilai siklus I dan siklus II. Pada pra siklus diketahui

siswa yang mendapat nilai di atas Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 62) atau

dikatakan tuntas adalah 17 siswa (53%) kemudian meningkat pada siklus I sebesar 2

siswa (6%) sehingga menjadi 19 siswa (59%). Pada pra siklus diketahui siswa yang

mendapat nilai di bawah Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 62) atau dikatakan

1719

30

1513

2

0

5

10

15

20

25

30

35

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

57

tidak tuntas adalah 15 siswa (46%) kemudian menurun pada siklus I sebesar 2

sehingga menjadi 13 siswa (41%). Pada siklus I siswa tuntas belajar adalah 19 siswa

(59%) lebih rendah dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 85% siswa

tuntas belajar. Jadi pada siklus I hasil belajar siswa belum mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan, berdasarkan hasil refleksi pada saat pembelajaran

siklus I hal ini dapat disebabkan karena guru belum mengelola waktu pembelajaran

dengan baik terutama pada kegiatan diskusi kelompok. Pada siklus I saat diskusi

kelompok, kerjasama dalam kelompok kurang terjalin dengan baik karena masih

terdapat anggota kelompok yang pasif dan ada pula anak yang cenderung bekerja

sendiri.

Pembelajaran siklus I belum mencapai indikator keberhasilan sehingga

diberikan tindakan pada siklus II yang menunjukkan peningkatan hasil belajar pada

siklus I siswa yang mendapat nilai di atas Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 62)

atau dikatakan tuntas adalah 19 siswa (59%) kemudian meningkat pada siklus II

sebesar 11 siswa (34%) sehingga menjadi 30 siswa (94%). Pada siklus I diketahui

siswa yang mendapat nilai di bawah Kategori Ketuntasan Minimal (KKM 62) atau

dikatakan tidak tuntas adalah 13 siswa (41%) kemudian menurun pada siklus II

sebesar 11 siswa sehingga menjadi 2 siswa (6%). Pada siklus II siswa tuntas belajar

adalah 30 siswa (94%) lebih tinggi dari indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu

85% siswa tuntas belajar. Jadi pada siklus II hasil belajar siswa telah mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan yang berarti melalui model Numbered Heads

Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi hasil pada siklus II

menunjukkan masih terdapat 2 siswa yang tidak tuntas, yaitu Doni Setyo Riyanto dan

Aldi Kustiono. Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan

ketika pembelajaran maka dapat diketahui bahwa dua siswa tersebut dalam

pembelajaran sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam

menyerap materi dibandingkan dengan teman-temannya, Doni Setyo Riyanto adalah

siswa yang belum lancar dalam membaca dan dalam pembelajaran sibuk sendiri

sedangkan Aldi Kustiono adalah siswa yang kurang memperhatikan dan asik sendiri.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

58

Pada siklus II hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang

ditentukan dengan tercapainya 30 siswa tuntas (94%), artinya melalui model

Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Hal tersebut

sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Arends (2008:6) bahwa pembelajaran

kooperatif mendukung perkembangan intelegensi interpersonal, interaksi siswa dan

memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Ibrahim (2000:28) juga

mengemukakan tujuan yang hendak dicapai dalam Numberd Heads Together salah

satunya adalah hasil belajar akademik stuktural. Menurut Zuhdi (2010:65) Numbered

Heads Together memiliki kelebihan lain yaitu siswa yang pandai dapat mengajari

siswa yang kurang pandai dan siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-

sungguh. Kelebihan tersebut terealisasi dari siswa yang berinteraksi dengan guru

ataupun dengan siswa lainnya dalam kegiatan diskusi, pada saat pelaksanaan tindakan

semakin terlihat siswa saling mengajari satu sama lain karena setiap siswa merasa

harus siap menguasai materi dengan adanya pemanggilan nomor secara acak. Apabila

ada anggota yang mengalami kesulitan, siswa yang pandai mengajari siswa yang

kurang pandai sehingga setiap siswa dapat lebih memahami materi. Kelebihan

tersebut terealisasikan dalam kegiatan pembelajaran yang menyebabkan siswa dapat

lebih memahami materi sehingga hasil belajar siswa meningkat dan ketuntasan

belajar siswa tercapai.

Hasil belajar siklus II siswa yang tuntas adalah siswa (94%), hal tersebut

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rima Chandra (2011) yang

menyatakan bahwa penerapan pembelajaran Numbered Heads Together dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan kelas 4 SDN Tegalrejo

05 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2010/2011. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Rima Chandra diperoleh hasil bahwa ada peningkatan

ketuntasan belajar, yakni dari 65,6% sebelum siklus, meningkat menjadi 71,8 % pada

siklus I dan 100% pada siklus II. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rima Chandra mencapai hasil yang berbeda yaitu

dalam penelitian ini siswa yang tuntas adalah 100% sedangkan dalam penelitian ini

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8176/4/T1_292010309_BAB IV.pdf · perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi

59

siswa yang tuntas mencapai 94%. Hal tersebut dapat disebabkan karena setiap SD

mempunyai karakteristik siswa yang berbeda-beda sehingga hasil penelitian ini

berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rima Chandra, tetapi pada

dasarnya hasil penelitian yang diperoleh sama yaitu dengan penerapan Numbered

Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar IPA.


Recommended