Transcript
Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel

SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri pada

tanggal 8 Maret 1993. Sekolah Menengah

kejuruan ini terletak di Jalan Farming,

Tukangan, Candi Ampel, Boyolali, dibawah

naungan yayasan Bhineka Karya. Adapun status

dari sekolah ini adalah “Terakreditasi B”.

Sekolah ini memiliki tiga jurusan yaitu Teknik

Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik

Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) dan pada

tahun ajaran 2011/2012 dibuka satu jurusan

baru Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sehingga

total jurusan menjadi 3.

Tenaga pengajar di SMK Bhineka Karya 4

Ampel sebagian besar adalah lulusan dari

berbagai Perguruan Tinggi yang sesuai dengan

bidangnya. Saat ini jumlah tenaga edukatif di

SMK Bhineka Karya 4 Ampel baru mendekati

jumlah ideal yaitu 20 dengan Guru Tetap (GT) 13

orang dan GuruTidak tetap 7 orang.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

42

Visi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu:

terwujudnya tamatan yang produktif, berkualitas,

berkualitas, berakhlak mulia dan bertaqwa

kepada Tuhan yang Maha Esa.

Misi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu :

1. Melaksanakan pembelajaran yang efektif

dan efesien

2. Melaksanakan sistem pembelajaran

berbasis kompetensi dan berbasis produksi

3. Menghasilkan tamatan yang berakhlak

mulia dan bertaqwa, terampil dan mandiri

4. Meningkatnya kualitas tamatan yang

mampu bersaing dipasar kerja

5. Membangun jiwa kewirausahaan yang

handal

6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas

sarana prasarana pembelajaran

7. Mengoptimalkan peran serta masyarakat

dan Unit Produksi (UP) dalam

pengembangan sekolah.

8. Meningkatkan sarana prasarana yang

mendukung pembelajaran

9. Menjalin hubungan dengan Dunia Usaha

dan Dunia Industri (DU/DI) untuk

peningkatan kualitas keterampilan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

43

SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki

sarana pembelajaran yang cukup lengkap.

Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang praktek untuk

masing-masing kompetensi keahlian, selain itu

juga dilengkapi dengan lab. Komputer, lab. IPA,

ruang perpustakaan, beserta dengan

mushola/tempat ibadah, sarana olahraga

(lapangan basket), Ruang Kepala Sekolah, ruang

guru, ruang TU, ruang OSIS, UKS, ruang BK,

toilet guru dan peserta didik, tempat parkir.

Disamping itu SMK Bhineka Karya 4 Ampel

memiliki hubungan kerja sama dengan dunia

usaha dan industri (DUDI) baik berskala mikro,

menengah, maupun multinasional seperti PT.

Damtex/ Timatek Salatiga, PT. Primayuda

Boyolali, PT.Sadua Indo Salatiga, CV. Duta

Teknik Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai

Yasa Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll.

Kerjasama ini dilakukan untuk untuk

mendukung kualitas lulusan melalui program

praktek kerja maupun penyerapan lulusan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

44

4.1.2 Penurunan peserta didik baru di SMK Bhineka

Karya 04 Ampel

Dari hasil observasi, wawancara dengan

kepala sekolah, waka kesiswaan, serta FDG

dengan guru dan peserta didik telah ditemukan

bahwa faktor-faktor yang mejadi penyebab

menurunnya jumlah peserta didik baru di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel terbagi dalam dua

masalah yaitu masalah intern dan ektern

sekolah.

Untuk masalah intern terkait dengan mutu

SMK Bhineka Karya 4 Ampel sendiri yaitu sarana

dan prasarana yang masih kurang memadai,

pendidikan kejuruan membutuhkan fasilitas

belajar yang memadai. Karena untuk

menciptakan kondisi belajar yang mencerminkan

keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan

edukatif, diperlukan banyak pelengkapan,

sarana, dan fasilitas penunjang sesuai dengan

jurusan. Contohnya jurusan TKR & TPMI

memerlukan mesin dan peralatan

perbengkelan/mesin bubut untuk praktek serta

laboratorium.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

45

Selain itu dalam jurusan TKJ harus ada

komputer untuk media pembelajaran yang cukup

sesuai dengan jumlah siswa. Namun, pada

kenyataannya sarana pembelajaran yang

dibutuhkan belum memadai jumlah dan

penggunaannya.

....belum ada pergantian fasilitas

yang rusak secara keselurahan yang digunakan siswa untuk praktek dari sejak

sekolah didirikan. Telah ada perbaikan

untuk alat-alat yang rusak tapi belum

semua dikarenakan dana yang belum mencukupi. Padahal, sarana dan prasarana

merupakan kelengkapan utama dalam

sekolah kejuruan yang wajib ada,

seharusnya pengadaan alat praktek yang

standar, laboratorium yang memadai dapat membuat ketertarikan kepada siswa yang

akan dan sudah bersekolah di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel. Sehingga proses

hingga output lulusan dari sekolah ini tidak hanya mengetahui teori saja namun

dapat lebih interaktif dan kreatif

menerapkan teori –teori yang didapatkan

kedalam dunia kerja.”

(FGD dengan guru, 12 Desember 2015)

Promosi sekolah belum dilaksanakan

secara maksimal. Promosi yang efektif dapat

terlaksana jika didukung dengan sarana dan

prasarana yang mendukung.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

46

Sarana prasarana merupakan salah satu

faktor keunggulan yang dapat ditonjolkan ketika

melakukan promosi untuk mendapat siswa baru.

SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini belum dapat

melakukan promosi secara maksimal

dikarenakan fasilitas sekolah yang belum

memadai.

Hal ini yang menyebabkan SMK Bhineka

Karya 4 Ampel belum berani turun lapangan

untuk melakukan promosi yang lebih baik karena

keterbatasan yang ada di sekolah. Program

promosi sekolah telah dijalankan dengan 1)

presentasi dan memanfaatkan pengurusan di

desa-desa sekitar, 2) Presentasi PPDB ke

SMP/MTs di kabupaten terutama kecamatan

Ampel bahkan diluar kabupaten Boyolali seperti

Tengaran dan Kaliwungu kabupaten Semarang,

3) memanfaatkan pertemuan dengan

orangtua/wali murid, 4) Memanfaatkan para

peserta didik untuk mempromosikan PPDB

keteman bermain atau adik kelas, 5) Memesang

spanduk dan rontek di berbagai tempat yang

strategis,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

47

6) Membagikan brosur penerimaan peserta

didik baru kepada calon peserta didik baru.

Sebagai mana yang telah di sampaikan oleh

kepala sekolah:

Kami sudah melakukan promosi

yang cukup maksimal antara lain promosi

ke desa-desa sekitar, SMP/MTs dikabupaten Boyolali terutama di

kecamatan Ampel bahkan keluar

kabupaten Boyolali. memanfaatkan

pertemuan dengan orangtua/wali murid,

memanfaatkan para peserta didik untuk mempromosikan PPDB keteman bermain

atau adik kelas demi memberi animo

kepada masyarakat sekitar supaya

mempercayakan untuk menyekolahkan anaknya bersekolah di SMK BK ini dengan

siswa kelas 1 dan 2 mengajak 1 anak

peserta didik baru, kami juga, memasang

spanduk dan rontek di berbagai tempat

yang strategis, membagikan brosur dan kalender penerimaan peserta didik baru

kepada calon peserta didik baru, serta

mempromosikan PPDB di buku Telkom.

(Wawancara dengan kepala

sekolah 7 Maret 2016)

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

48

Pendapat kepala sekolah ini senada dengan

apa yang telah diungkapan oleh ketua PPDB:

kami panitia selain promosi ke

sekolah-sekolah SMP/MTs sekitar, kami juga melibatkan siswa untuk

mempromosikan sekolah kepada

tetangganya, teman bermainnya, serta adik

kelas sampai sasaran tertarik dan mau mendaftar ke SMK BK ini, selain itu kami

juga menyebarkan brosur dan memasang

spanduk ditemapat yang mudah dilihat

orang.

(wawancara dengan Ketua PPDB, 7

Maret 2016)

Jarak/lokasi sekolah yang kurang strategis

dan SMA/SMK yang letaknya strategis menjadi

daya tarik bagi para calon siswa, dikarenakan

kemudahan akses ke sekolah dan biaya

transportasi yang lebih murah. Ini menjadi

ancaman bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel

karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa

Candi jika ingin bersekolah di sini, harus

berjalan sekitar 500 meter dari jalan umum

untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua

ketika ingin mendaftarkan anaknya akan

mempertimbangan kembali karena biaya

transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal

dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan

strategis.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

49

Belum adanya ketegasan dari pihak

sekolah dalam sistem pembayaran SPP. Biaya

Sekolah SMK swasta biasanya lebih mahal dan

diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah

swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah

swasta memiliki standar pendidikan yang

berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir

seluruh dana operasional di sekolah swasta

dibebankan kepada para peserta didik.

Sehingga wacana berkembang di

masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat

bagi anak-anak yang orang tuanya memiliki

tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para

siswa yang dari keluarga dengan perekonomian

menengah ke bawah akan berfikir berulang kali

untuk menyekolahkan anaknya disekolah

swasta.

Pungutan biaya sekolah yang ada di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini relatif

terjangkau, namun masih ada saja siswa

yang menunda pembayaran SPP. Padahal

hasil dari pembayaran SPP ini digunakan

sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah untuk media

pembelajaran siswa itu sendiri. Akibat dari

banyaknya siswa menunda pembayaran

SPP menyebabkan dana yang dibutuhkan tersebut macet.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

50

Sekolah belum berani memberikan

tindakan atau kebijakan yang tegas untuk membuat pembayaran SPP ini dibayarkan

tepat waktu. Karena rata-rata

perekonomian orangtua siswa berada di

kategori menengah ke bawah. (wawancara dengan kepala sekolah 8

desember 2015)

Berikut gambaran perekonomian orangtua siswa

SMK Bhinneka Karya 4 Ampel

Tabel 4.1 Perekonomian Orangtua Siswa SMK

Bhinneka Karya 4 Ampel

Ekonomi

Orang Tua

Siswa

JUMLAH SISWA

Tk.1 Tk. 2 Tk.3

Pra-sejahtera

1 (Miskin) 43 55 42

Menengah&

Sejahtera 2 3 5

TOTAL 45 58 47

SUMBER: data SMK Bhineka Karya 4 Ampel

Faktor ekstern yang yang turut

mempengaruhi yaitu pendirian SMK Negeri oleh

pemerintah. Berkurangnya jumlah siswa

diakibatkan kebijakan pemerintah untuk

menambah jumlah SMK negeri yang tertuang

dalam Renstra Depdiknas tahun 2007.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

51

Selain itu, ada juga sekolah negeri yang

melanggar aturan dengan menambah jumlah

rombongan belajar (rombel) dari ketetapan.

Banyaknya sekolah SMA atau SMK

Negeri yang didirikan di sekitar kecamatan

Ampel memberikan dampak yang signifikan

yaitu menurunnya minat siswa untuk bersekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel

yang secara otomatis menjadi faktor

penyebab menurunnya jumlah peserta

didik baru. Para siswa lebih memilih bersekolah di sekolah Negeri karena biaya

sekolah yang murah. Bahkan ada sekolah

yang menawarkan sekolah graris dan para

siswa diberikan seragam sekolah dan buku

gratis selama satu tahun. (wawancara dengan waka kesiswaan

8 Januari 2016)

Persepsi calon siswa juga menjadi faktor

penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah

ini. Karena pandangan siswa terhadap sekolah

yang akan dipilih untuk menjadi tempatnya

bersekolah dapat dipengaruhi oleh orangtua,

teman maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang

telah menempuh pendidikan dari tingkat dasar (

SD ) sampai tingkat SMA/SMK cenderung

memilih untuk masuk di sekolah yang letaknya

di kota.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

52

Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri

sehingga bisa keluar dari desanya dan dapat

bersekolah di tempat lain. Selain itu pengaruh

dari orangtua maupun teman turut memberikan

dampak terhadap siswa dalam menentukan

sekolah pilihan. Ajakan teman untuk bersekolah

di tempat lain maupun keinginan orangtua untuk

anaknya dapat merasakan pendidikan di kota.

Dari masalah diatas dapat disimpulkan

bahwa masalah intern dan ekstern ini

menjadikan SMK Bhineka karya 4 Ampel

mengalami penurunan jumlah siswa. Yang dapat

memberikan pengaruh negatif bagi sekolah

tersebut. Maka dari itu perlu strategi untuk

mengatasi masalah yang ada. Sebelum

menentukan strategi daya saing sekolah dalam

meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel, perlu

mempertimbangkan hal yang di identifikasi yaitu

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang dimiliki sekolah. Untuk mengetahuinya

maka dilakukan dengan menggunakan analisis

SWOT.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

53

4.1.3 Analisis SWOT Penurunan peserta didik baru di

SMK Bhineka Karya 04 Ampel

Analisis SWOT merupakan instrumen

dalam melakukan analisis strategi sekolah untuk

memaksimalkan peran dari faktor kekuatan, dan

pemanfaatan peluang hingga menjadi peran

sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan

yang terdapat disekolah dan menekan ancaman

yang timbul dan harus dihadapi.

Analisis SWOT dilakukan dengan

mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman bagi strategi daya saing

sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta

didik di SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Kegiatan

ini dilakukan bersama Kepala Sekolah, waka

Kesiswaan, Guru dan siswa di ruang kepala

sekolah dan ruang guru dalam bentuk focus

group discussion (FGD) yang dilaksanakan pada

tanggal 12 Desember 2015 masing-masing

tempat berlangsung sekitar 1 jam. Dalam FGD ini

tercurah pendapat (brainstorming) saat

pengidentifikasi masalah faktor-faktor penyebab

menurunnya jumlah peserta didik baru.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

54

Setelah teridentifikasi dengan baik

kekuatan, kelemahan, peluang, beserta ancaman,

keempat faktor tersebut dapat dianalisis dengan

menggunakan tabel matrik Internal Factor

Analisis Summary (IFAS) dan matrik Eksternal

Factors Analisys Summary (EFAS). Masing-

masing diberikan bobot 0,01 sampai 1,0

berdasarkan kontribusinya terhadap upaya

meningkatkan jumlah peserta didik baru

menurut peserta FGD. Kemudian diberi skor 1

sampai 5 berdasarkan kondisi nyata dan peluang

terjadi di lapangan.

Hasil dari analisis lingkungan internal dan

Eksternal SMK Bhineka Karya 4 Ampel akan

diperoleh skor akhir EFAS (kekuatan-kelemahan)

dan skor akhir EFAS (peluang – ancaman). Hasil

analisis ini akan menunjukan diposisi manakan

kondisi sekolah, apakah kuadran strength

opportunity (SO), kuadaran strength treats (ST),

kuadran Weakness Opportunity (WO), atau

kuadran Weakness Treth (WT).

Hasil analisis faktor kekuatan dan

kelemahan sampai diperoleh matrik Internal

Factor Analisys Summary (IFAS) dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut:

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

55

Tabel 4.2

Matrik IFAS (Internal Factor Analisis Summary )

No Elemen SWOT Bobot Skor Total bobot x

skor

KEKUATAN

1 Memiliki kerja sama dengan banyak dunia usaha

dan industri

0,20 4 0,80

2 Biaya pendidikan terjangkau 0,16 4 0,64

3 Sekolah memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi siswa

0,13 4 0,52

4 2 kompetensi keahlian terakreditasi B dan yang satunya C

0,11 4 0,48

5 Lingkungan yang aman,tenang dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran

0.11 3 0,33

6 Sekolah memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup baik

0,13 4 0,52

7 Jumlah guru untuk tiap kompetensi sudah mencukupi

0,16 4 0,64

TOTAL SKOR 1 3,93

KELEMAHAN

1 Jumlah peralatan praktik untuk tiap kompetensi keahlian masih kurang

0,30 3 0,60

2 Ada kompetensi keahlian belum memiliki unit produksi

0,12 2 0,24

3 Jalan masuk menuju sekolah terlalu jauh dari jalan raya

0,12 3 0,36

4 Belum besertifikat ISO 0,16 2 0,32

5 Penguasaan guru terhadap bahasa asing (bahasa

inggris) masih rendah

0,13 2 0,26

6 Penguasan teknologi belum digunakan secara

maksimal

0,17 2 0,34

TOTAL SKOR 1 2,12

TOTAL SKOR AKHIR (KEKUATAN – KELEMAHAN)

1,81

Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

56

Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat diketehui

bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama SMK

Bhineka Karya 4 Ampel adalah Memiliki kerja sama

dengan banyak dunia usaha dan industri dengan bobot

0,20 skor 4. Elemen ini memperoleh bobot tertinggi

karena orientasi utama SMK Bhineka Karya 4 Ampel

adalah menghasilkan lulusan yang siap kerja, sehingga

adanya kerja sama yang baik dengan banyak usaha

dan industri akan memudahkan dan memungkinkan

siswa setelah lulus langsung terserap di pasar kerja.

Skor 4 menandakan bahwa SMK Bhineka Karya 4

Ampel ini memiliki kerjasama dengan banyak DUDI

seperti PT. Damtex/ Timatek Salatiga, PT. Primayuda

Boyolali, PT. Sadua Indo Salatiga, CV. Duta Teknik

Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai Yasa

Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll. Kerjasama ini

dilakukan untuk untuk mendukung kualitas lulusan

melalui program praktek kerja maupun penyerapan

lulusan lebih maksimal.

Faktor yang menjadi kekuatan kedua adalah

SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah memiliki jumlah

guru atau tenaga pendidik yang cukup pada tiap

kompetensi dengan bobot 0,16 dan skor 4. Elemen ini

memperoleh bobot 0,16 karena tenaga pengajar di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel ini pada tiap kompetensinya

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

57

sudah cukup. Berdasarkan hasil wawancara dengan

kepala sekolah:

Kecukupan tenaga guru di SMK BK ini

sudah memadai tiap kompetensinya,

disertai dengan kompetensi guru yang baik dilengkapi dengan berbagai sudah

mengikuti pelattihan dan disertifikasi.

(wawancara dengan kepala sekolah, 7

Maret 2016)

Faktor yang menjadi kekuatan yang ketiga SMK

Bhineka Karya 4 Ampel dengan bobot 0,16 dan skor 5

adalah biaya pendidikan terjangkau. Biaya pendidikan

di SMK Bhineka Karya 4 Ampel meliputi SPP sebesar

Rp 125.000 per bulan mendapat subsidi dari BOS Rp

25.000 per bulan jadi siswa dibebankan biaya SPP

sebesar Rp 100.000 per bulan, biaya UTS (Mid

semester) sebesar Rp 60.000, mendapat subsidi dari

BOS Rp 30.000 jadi biaya yang dibebankan kepada

siswa sebesar Rp 30.000 per kegiatan. Untuk biaya tes

semesteran sebesar Rp 100.000 namun mendapat

subsidi dari BOS sebesar Rp 50.000 maka siswa

dibebankan biaya tes semesteran sebesar Rp 50.000

per kegiatan. Untuk biaya UKK (biaya praktek) sebesar

Rp 135.000 per kegiatan, namun ini mendapat subsidi

penuh dari BOS sehingga siswa tidak dibebankan biaya

UKK. Uang ujian sebesar Rp 1.000.000 untuk

persiapan, uji coba, dan ujian sekolah dan ujian

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

58

nasional, namun biaya ujian ini mendapat bantuan

BOS sebesar Rp 450.000 sehingga yang dibebankan

kepada siswa hanya Rp 550.000, biaya BP3 (uang

gedung di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini bergantung

pada siswa yang mendaftar di 2 gelombang, apabila di

gelombang 1 uang gedung yang dibebankan kepada

siswa sebesar Rp 600.000, sedangkan pada gelombang

ke 2 uang gedung yang dibebankan pada siswa adalah

sebesar Rp 800.000. Selain itu ada biaya lainnya

seperti biaya OSIS, UKS, Pramuka, SP2K yang

dibebankan kepada siswa adalah Rp. 100.000 per

tahun. Pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru

(PPDB) sekolah membebankan biaya untuk pengadaan

seragam sebesar Rp 600.000 untuk 6 seragam yaitu

seragam OSIS, seragam khusus, seragam pramuka,

seragam identitas sekolah (batik), seragam olahraga,

dan seragam praktek. Biaya yang sudah dirinci ini

termasuk lebih terjangkau dan terhitung lebih murah

dibandingkan dengan SMK/SMA atau sekolah sederajat

yang lainnya.

Elemen keempat yang menjadi kekuatan SMK

Bhineka Karya 4 Ampel adalah sekolah memiliki

kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi siswa dengan

bobot 0,13 dan skor 4. Sekolah ini memiliki kegiatan

ekstrakurikuler OSIS dan pramuka, sepak bola, beladiri

pencak silat, bola basket dan tenis meja.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

59

Siswa SMK Bhineka Karya 4 Ampel juga menunjukan

prestasi yang baik, dalam bidang akademik maupun

non akademik seperti berprestasi dalam bidang

olahraga seperti voli, bulu tangkis, tari dan tolak

peluru. Hal ini sangat mendukung eksistensi dan

promosi sekolah ini.

Berikutnya adalah elemen ke lima yaitu sekolah

memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup

baik dengan bobot 0,13 dan skor 4. SMK Bhineka

Karya 4 Ampel memiliki sarana pembelajaran yang

cukup lengkap. Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang

praktek untuk masing-masing kompetensi keahlian

yaitu bengkel otomotif, bengkel industri dan perkakas,

teknik sepeda motor, selain itu juga dilengkapi dengan

lab. Komputer, lab. IPA, ruang perpustakaan, beserta

dengan mushola/tempat ibadah, sarana olahraga

(lapangan basket), Ruang Kepala Sekolah, ruang guru,

ruang TU, ruang OSIS, UKS, ruang BK, toilet guru dan

peserta didik, tempat parkir.

Beberapa kompetensi keahlian terakreditasi B

dan satunya C menjadi elemen kekuatan keenam bagi

SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan bobot 0,13 dan

skor 4. Jurusan yang terakreditasi B adalah jurusan

Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) DAN

Jurusan Teknik Kendaraan Ringan/ Otomotif (TKR),

sedangkan yang terakreditasi C adalah jurusan Teknik

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

60

Komputer Jaringan (TKJ) dikarenakan jurusan TKJ ini

terhitung jurusan yang baru dibuka, sehingga secara

kualitas belum terlalu matang. Namun dengan

dibukanya jurusan baru ini, akan membuat daya tarik

kepada masyarakat bahwa di SMK Bhineka Karya 4

Ampel ini tidak hanya sekolah kejuruan perbengkelan

saja, namun ada program keahlian dalam bidang

jaringan komputer dan aplikasi dimana dasar ilmunya

yang dipelajari adalah menginstalisasi perangkat

komputer personal dan menginstal sistem operasi dan

aplikasi, menginstalasi dan mengkonfigurasi perangkat

jaringan lokal (Local Area Network), merancang sistem

keamanan jaringan, menginstalasi dan

mengkonfigurasi perangkat jaringan berbasis luas

(World Area Network), merancang bangun dan

mengadministrasi jaringan berbasis luas.

Selanjutnya dengan bobot 0,11 dan skor 3 pada

elemen terakhir yang menjadi kekuatan SMK Bhineka

Karya 4 Ampel adalah lingkungan yang aman,tenang

dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Suasana

dan lingkungan khusus dimaksud adalah kondisi dan

lingkungan belajar yang kondusif yaitu suasana yang

nyaman dan menyenangkan. Nyaman dalam hal ini

jauh dari gangguan suara dan bunyi yang merusak

konsentrasi belajar. Suasana belajar yang kondusif

akan tercipta apabila didukung suasana yang nyaman

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

61

dan tentram di sekitar kelas atau sekolah. Lokasi

sekolah yang berada terlalu dekat dengan keramaian,

seperti; pasar, pinggiran jalan raya atau pabrik

cenderung mengganggu konsentrasi siswa dalam

belajar SMK Bhineka karya 4 Ampel. Ini salah satunya

kekuatan yang dimiliki oleh SMK Bhineka Karya 4

Ampel yaitu memiliki lingkungan suasana belajar yang

baik. Karena apabila di dekat keramaian siswa pasti

terganggu dengan bunyi yang cenderung berisik dan

juga bau tak sedap pun dapat mengganggu konsentrasi

belajar siswa dalam belajar. Sekolah yang berada

terlalu dekat dengan area peternakan atau perkebunan

karet misalnya, akan membuat suasana belajar

menjadi tidak kondusif. Suasana belajar yang

kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas

dan di lingkungan sekitarnya, mendukung

terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang

kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar

yang optimal.

Dengan semua kekuatan ini sekolah mempunyai

kesempatan untuk menyiapkan diri dan

mempersiapkan promosi sekolah dalam meningkatkan

jumlah peserta didik baru pada tahun ajaran

2016/2017 nanti. Dari tabel 4.2 dapat diketahui total

bobot dikalikan skor untuk faktor kekuatan adalah

3,93.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

62

Selain memiliki faktor kekuatan SMK Bhineka

Karya 4 Ampel ini juga memiliki beberapa faktor

kelemahan. Kelemahan utama dari SMK Bhineka Karya

4 Ampel adalah jumlah peralatan praktik untuk tiap

kompetensi keahlian masih kurang dengan bobot 0,30

dan skor 3. Kurangnya peralatan praktek bagi SMK ini

sangatlah besar dampaknya bagi lulusan. Ini

menjadikan alasan diberikannya bobot terbesar, dari 3

kompetensi keahlian semuanya kekurangan alat

praktik.

Faktor kelemahan kedua adalah penguasaan

teknologi yang belum digunakan secara maksimal yang

berbobot 0,17 dan skor 2. Penggunaan teknologi seperti

sistem information and communication technology (ICT)

baik itu berupa internet, software sistem administrasi

pendidikan, notebook dan LCD projector dalam dunia

pendidikan untuk saat ini sudah merupakan suatu

kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia

pendidikan untuk mencetak generasi yang handal dan

memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era

digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai

teknologi. Sayangnya sekolah dan guru dalam

memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran maupun

mempromosikan sekolah masih sangat rendah. Ini

disebabkan rendahnya kemampuan sekolah dalam

memanfaatkan penggunaan teknologi ini terlihat dari

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

63

sangat seditkitnya guru yang bisa mengoperasikan

komputer, sedikitnya guru yang bisa internet termasuk

yang memiliki e-mail, facebook, blog, dan lain-lain.

Padahal di era globalisasi sekarang ini penggunaan

atau pemanfaatan teknologi sangatlah penting,

mengingat tingginya penggunaan teknologi dalam suatu

masyarakat juga mencerminkan tingkat pendidikan

masyarakat itu sendiri.

Perawatan dan kebersihan sekolah belum

maksimal menjadi kelemahan ketiga bagi SMK Bhineka

Karya 4 Ampel ini dengan bobot 0,16 dan skor 2.

Karena terlalu luas dan banyaknya pohon sehingga

dalam kebersihan lokasi sekolah ini belum maksimal.

Sehingga hal ini dapat melemahkan kualitas sekolah

dan promosi sekolah.

Elemen keempat dengan bobot 0,13 dan skor 2

adalah penguasaan guru terhadap bahasa asing

(bahasa inggris) masih rendah. Hal ini dapat

menjadikan kelemahan sekolah yang karena

penguasaan bahasa asing oleh guru kurang, karena

dapat berpengaruh terhadap lulusan yang memiliki

kemampuan berbahasa asing. Dalam hal ini lulusan

dari sekolah kejuruan dituntut untuk mempunyai

kompetensi berbahasa asing agar dapat dijadikan

keunggulan oleh sekolah terutama dalam menghadapi

era perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

64

Jalan menuju sekolah yang terlalu jauh dari jalan

raya menjadi kelemahan kelima dari SMK Bhineka

Karya 4 Ampel yang memiliki bobot 0,12 dan skor 3.

Lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel in berada di pinggir

pemukiman penduduk, tapi jauh dari jalan raya 100

meter, masih harus masuk gang lagi sekitar 200 meter.

Hal ini tentu sangat kurang menguntungkan bagi

promosi sekolah karena sekolah dianggap oleh calon

peserta didik baru terlalu jauh dan sulit untuk

ditemukan.

Kelemahan terakhir adalah dari 3 kompetensi

keahlian belum memiliki unit produk dengan bobot

0,12 dan skor 2. Ini akan menjadikan kelemahan

sekolah, karena hal ini memegang peranan yang cukup

penting bagi pusat pembelajaran keahlian peserta didik

dalam rangka sebagai sarana praktek pembelajaran

dan pemanfaatan sarana sekolah.

Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan total bobot

dikalikan skor kekuatan adalah 3,93 sedangkan total

bobot dikalikan kelemahan adalah 2,12 sehingga skor

akhir IFAS (Kekuatan dikurangi kelemahan) adalah

1,81. Yang berarti sekolah dapat menggunakan

kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan

yang ada.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

65

Selanjutnya hasil analisis faktor eksternal

sekolah meliputi peluang dan ancaman, pemberian

bobot dan skor masing-masing faktor serta dapat

dilakukan penghitungan skor akhir sampai

memperoleh metrik Eksternal Factors Analisys

Summary (EFAS) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Matrik Eksternal Factors Analisys Summary (EFAS) NO ELEMEN SWOT Bobo

t Skor Total

bobot x skor

Peluang 1 Animo masyarakat kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan

Ampel yang meningkat untuk menyekolahkan anaknya di SMK

0,23 4 0,92

2 Banyaknya SMP/MTs dikabupaten sebagi pemasok siswa 0,18 3 0,54

3 Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun

daerah baik BOS, BSM, DAK, dll

0,16 3 0,48

4 Kepercayaan masyarakat terhadap DUDI cukup besar 0,16 4 0,64

5 Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu (BKM)

0,15 4 0,60

6 Prospek lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan, dan instansi pemerintahan.

0,12 4 0,48

TOTAL SKOR 1 3,66

Ancaman 1 Pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing

(SMA/SMK/MA) sangat signifikan 0,24 3 0,72

2 Lokasi pendidirian SMA/SMK/MA yang berdekatan 0,25 3 0,75

3 Besarnya masyarakat kurang mampu di kabupaten Boyolali 0,20 2 0,40

4 Semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan

0,15 2 0,30

5 Kondisi perekonomian orangtua siswa sebagian besar masih menengah kebawah

0,16 3 0,48

TOTAL SKOR 1 2,65

TOTAL SKOR AKHIR (PELUANG-ANCAMAN) 1,01 Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

66

Berdasarkan data dari tabel 4.3 dapat diketahui

bahwa faktor yang menjadi peluang besar bagi SMK

Bhineka Karya 4 Ampel adalah animo masyarakat

kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan Ampel yang

meningkat untuk menyekolahkan anaknya di SMK

karena berkaitan dengan masa depan anak setelah

lulus sekolah dapat langsung bekerja, dengan

mendapatkan bobot 0,23 dan skor 4 ini merupakan

peluang besar bagi sekolah.

Peluang kedua adalah banyaknya SMP/MTs

dikabupaten sebagai pemasok siswa dengan bobot 0,18

dan skor 3. Disini dikarenakan bahwa banyaknya

SMP/MTs di kabupaten Boyolali yang menjadi pemasok

siswa bahkan dari luar kabupaten boyolali termasuk

kota Salatiga dan kabupaten Semarang bagi SMK

Bhineka Karya 4 Ampel.

Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah

pusat maupun daerah baik BOS, BSM, DAK, dll dengan

bobot 0,16 dan skor 3. Hal ini menjadi peluang ketiga

dalam pelaksanaan mempromosikan sekolah karena

adanya bantuan-bantuan tersebut, selain itu sekolah

juga menerapkan biaya yang relatif terjangkau hingga

semakin membuka akses masyarakat untuk mengikuti

pendidikan menengah kejuruan.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

67

Peluang selanjutnya adalah kepercayaan

masyarakat terhadap DUDI cukup besar yang

mendapat bobot 0,16 dengan skor 4. Hal ini dapat

dilihat dari data hasil PPDB tahun 2009 sebanyak

pendaftar 120 siswa dan tahun 2014 sebanyak

pendaftar 83 siswa, meskipun tidak pernah melebihi

100 orang pendaftar namun ini cukup tinggi

dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Ini

menunjukan bahwa masyarakat semakin percaya

untuk mendaftar anaknya di SMK Bhineka Karya 4

Ampel ini.

Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang

memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu

(BKM) menjadi peluang bagi sekolah untuk

memaksimalkan mempromosikan sekolah agar para

calon peserta didik tertarik dan mau bersekolah di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel ini. Dengan bobot 15 dan skor

4, dapat memberikan keringanan kepada siswa yang

kurang mampu dan berprestasi.

Peluang terakhir yang ada adalah prospek

lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan,

dan instansi pemerintahan dengan bobot 0,12 dan skor

4. Dari program kemdikbud dengan program SMK bisa

menjadikan peluang untuk sekolah dapat

mempromosikan kepada masyarakat bahwa sekolah ini

dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya dapat

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

68

bekerja di dunia usaha dan industri. Namun dapat juga

bekerja di perusahaan tekstil, otomotif, konstruksi

bahkan di instansi pemerintahan.

Sedangkan faktor ancaman yang dianggap paling

besar bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah

pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing

(SMA/SMK/MA) sangat signifikan dengan bobot 0,24

dan skor 3. Saat ini ada 39 SMA, 33 SMK dan 9

Madarasah di Kabupaten Boyolali. Semakin banyaknya

pesaing dengan variasi keunggulan yang masing-

masing sekolah miliki membuat persaingan antar

sekolah semakin besar.

Lokasi pendirian SMA/SMK/MA yang berdekatan

dengan bobot 0,25. Dapat dilihat dalam satu

kecamatan Ampel terdapat SMK Negeri dan SMK

swasta antara lain sekolah menengah atas (SMA)

seperti SMA 1 Ampel dan SMA Tunas Harapan, dan

juga sekolah menengah kejuruan (SMK) seperti SMK

Pembangunan dan SMK Al-Ikhsan dalam jarak yang

berdekatan. Dengan skor 3 karena calon siswa SMK ini

biasanya dari jauh, bahkan dari luar kabupaten

Boyolali.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

69

Besarnya masyarakat kurang mampu di

kabupaten Boyolali dengan bobot 0,20 dan skor 2 di

tetapkan sebagai ancaman promosi sekolah. Hal ini

karena kondisi masyarakat kurang mampu

berpengaruh pada angka partisipasi kasar (APK)

jenjang sekolah menengah atas di kabupaten Boyolali.

Mereka tidak melanjutkan pendidikan putra-putrinya

karena merasa tidak mampu untuk membiayai

anaknya.

Semakin banyaknya tuntutan masyarakat

terhadap mutu lulusan menjadi salah satu ancaman

juga bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Ini dikarenakan

di lulusan dari SMK ini hanya dapat bekerja di

perbengkelan, atau di bidang jaringan saja. Sedangkan

kebutuhan di DUDI tidak hanya itu, tapi masih harus

memiliki keterampilan yang lainnya makanya diberi

bobot 0,15 dan skor 2.

Ancaman terakhir bagi SMK Bhineka Karya 4

Ampel adalah kondisi perekonomian orangtua siswa

sebagian besar masih menengah kebawah dengan

bobot 0,16 dan skor 3. Menjadi alasan kenapa

orangtua/masyarakat tidak mau menyekolahkan

anaknya karena faktor perekonomian mereka.

Orangtua lebih cenderung meminta anaknya untuk

bekerja demi memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun

keluarga.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

70

Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa total

bobot dikalikan skor peluang adalah 3,66 sedangkan

total bobot dikalikan ancaman adalah 2,65 sehingga

skor akhir EFAS ( Peluang dikurangi Ancaman) adalah

1,01. Dari analisis faktor eksternal tersebut diketahui

bahwa SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini memiliki

peluang yang dapat memberikan kontribusi untuk

peningkatan jumlah peserta didik baru.

Ini adalah hasil analisis SWOT digambarkan pada

gambar berikut ini:

O

4

3

2 (1,81;1,01)

W 1

S -4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1

-2

-3

-4

T

Gambar 4.1 Matrik SWOT

KUADRAN SO

Strategi Agresif Memanfaatkan Kekuatan untuk menangkap

peluang yang ada

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

71

Berdasarkan hasil analisis SWOT SMK Bhineka

Karya 4 Ampel dapat diketahui skor akhir IFAS adalah

1,81. Sedangkan skor akhir EFAS adalah 1,01. Hasil

analisis ini menunjukan bahwa strategi berada di

kuadran SO (strenght-opportunity) yang mendukung

strategi agresif. Dimana dalam strategi ini sekolah

dapat menggunakan kekuatan yang ada dalam

lingkungan internal sekolah dan juga dapat mencapai

peluang yang ada pada lingkungan eksternal sekolah

yang digunakan untuk meningkatkan jumlah peserta

didik baru. Strategi daya saing sekolah dalam

meningkatkan peserta didik baru SMK Bhineka Karya 4

Ampel adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan

sarana prasarana yang mendukung untuk praktik

siswa, 2) Mencari sponsor dari perusahaan swasta atau

instansi pemerintahan sebagai penunjang fasilitas dan

sarana pembelajaran. 3) Mengadakan promosi yang

terencana dan efektif, 4) Memberikan pelayanan kepada

terbaik kepada siswa seperti memberikan layanan

mobil jemputan bagi siswa dari jalan raya dan

konsultan bagi calon peserta didik baru. 5) Pengadaan

asrama yang sempat tidak berjalan agar dapat

menciptakan sistem pendidikan yang terpadu dan

intensif.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

72

4.2 Pembahasan Penelitian

4.2.1 Strategi Daya Saing Sekolah dalam

meningkatkan Peserta Didik Baru Di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel

Berdasarkan hasil analisis SWOT SMK

Bhineka Karya 4 Ampel dapat diketahui skor akhir

IFAS adalah 1,81. Sedangkan skor akhir EFAS

adalah 1,01. Hasil analisis ini menunjukan bahwa

strategi berada di kuadran SO (strenght-

opportunity) yang mendukung strategi agresif.

Dimana dalam strategi agresif ini sekolah dapat

menggunakan kekuatan yang ada dalam

lingkungan internal sekolah dan juga dapat

mencapai peluang yang ada pada lingkungan

eksternal sekolah yang digunakan untuk

meningkatkan jumlah peserta didik baru.

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut,

maka strategi daya saing sekolah dalam

meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel yang perlu dibuat sebagai

upaya memenangkan dan meningkatkan jumlah

peserta didik baru. Sehingga tujuan dari strategi

bersaing adalah menemukan posisi dalam sekolah

dimana sekolah dapat melindungi diri sendiri

dengan sebaik-baiknya terhadap kekuatan

tekanan persaingan.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

73

Hal ini dapat di simpulkan bahwa

menentukan strategi perlu dilakukan analisis

terhadap faktor kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman dari organisasi atau sekolah. Dari

hasil analisis faktor internal dan eksternal sekolah

menunjukan bahwa SMK Bhineka Karya 4 Ampel

berada pada kuadran SO (strenght-opportunity).

Hal ini dapat dilihat bahwa kondisi sekolah

mendukung untuk menerapkan strategi agresif.

Sekolah dapat menggunakan kekuatan dari

lingkungan internal sekolah dan meraih peluang

yang ada pada lingkungan eksternal sekolah

untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru.

Sehingga berdasarkan hasil analisis SWOT

tersebut, maka strategi daya saing sekolah dalam

meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel yang perlu dibuat sebagai

upaya memenangkan dan meningkatkan jumlah

peserta didik baru adalah:

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

74

1. Diferensiasi

Strategi ini merupakan strategi yang

dapat dilaksanakan oleh sekolah yang berbeda

dari sekolah yang lainnya. Dalam pelaksanaan

program, pelayanan maupun ciri-ciri yang

menjadikan sekolah ini mempunyai ciri khas

tersendiri sehingga dapat menarik minat

masyarakat.

Dalam hal ini strategi diferensisasi

sebagai upaya memenangkan dan

meningkatkan jumlah peserta didik baru

seperti Memberikan pelayanan kepada terbaik

kepada siswa seperti:

Memberikan layanan mobil jemputan

bagi siswa dari jalan raya dan konsultan bagi

calon peserta didik baru. Sekolah dapat

menyediakan orang-orang berkompeten

sebagai konsultator bagi para calon siswa.

Konsultator berfungsi untuk memberikan

penjalasan tentang sekolah dan mengarahkan

siswa ke jurusan yang sesuai dengan bakat

dan minatnya. Sekolah juga bisa

menambahkan layanan bimbingan karir bagi

para siswa. Selain itu sekolah juga dapat

menggunakan mobil untuk menjemput para

siswa ke sekolah. Untuk penghematan, dapat

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

75

ditentukan suatu tempat dimana siswa harus

berkumpul dan pada jam berapa mereka

dapat dijemput. Hal ini tentu saja akan

memudahkan para siswa yang rumahnya

jauh dari sekolah dan tentu akan menjadi

penyemangat bagi siswa/i karena dapat pergi

sekolah bersama teman-teman yang lain.

Pengadaan asrama yang sempat tidak

berjalan agar dapat menciptakan sistem

pendidikan yang terpadu dan intensif. Dengan

diadakan asrama, akan membantu

meningkatkan jumlah peserta didik baru.

Karena dilihat dari segi perekonomian

masyarakat sekitar, mereka lebih berminat

menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri

yang biaya murah dan sekolah yang berbasis

asrama. Dengan adanya asrama dapat

membantu siswa yang yang bertempat tinggal

lebih jauh, selain itu dapat membuat kegiatan

pembelajaran semakin intensif dengan adanya

belajar bersama dengan siswa di asrama.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

76

2. Fokus

Strategi fokus untuk sekolah dapat

memberikan program-program baru yang

dapat di manfaatkan sekolah dengan baik.

Berkaitan dengan strategi fokus yang

digunakan dalam meningkatkan peserta didik

baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel, hasil

penelitian menunjukan strategi fokus adalah:

pertama adalah strategi Mengembangkan

Sarana Prasarana yang mendukung untuk

praktik para siswa. Sarana terutama yang

berkaitan dengan praktik perbengkelan dan

teknik jaringan perlu terus ditambah dan

dikelola dengan baik. Keberadaan unit

produksi sekolah dalam hal perbengkelan dan

teknik jaringan masih terbatas di lingkungan

internal sekolah dan ini perlu dibenahi

sehingga peserta didik mempunyai tempat dan

alat untuk berpraktik dengan baik.

Prasarana yang berkaitan dengan semua

perangkat kelengkapan dasar yang secara

tidak langsung menunjang pelaksanaan

proses pembelajaran di sekolah seperti ;ruang

perpustakaan dan laboratorium, dll dalam

Daryanto,(2013:114).

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

77

Sekolah juga dapat melakukan tindakan

dengan mengajukan proposal kerjasama

dengan lembaga pendidikan lain untuk

melengkapi fasilitas pembelajaran. Sarana

yang terus mengalami perbaikan diharapkan

siswa yang bersekolah di SMK ini akan secara

bertahap meningkat.

Karena dalam hal ini Pendidikan

kejuruan membutuhkan fasilitas belajar yang

memadai. Untuk menciptakan kondisi belajar

yang mencerminkan keadaan pada dunia

kerja secara realiatis dan edukatif, diperlukan

banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas

penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya

jurusan TKR & TPMI memerlukan mesin dan

peralatan perbengkelan/mesin bubut untuk

praktek serta laboratorium. Selain itu dalam

jurusan TKJ harus ada komputer untuk media

pembelajaran yang cukup sesuai dengan

jumlah siswa.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

78

Strategi fokus yang kedua adalah

Mencari sponsor dari perusahaan swasta atau

instansi pemerintahan sebagai penunjang

fasilitas dan sarana pembelajaran. Dalam

sekolah swasta perlu adanya dukungan dari

luar sekolah, demi kemajuan sekolah.

Terutama sekolah kejuruan sangat

membutuhkan alat untuk praktek dalam

menunjang pembelajaran. Sehingga dengan

adanya sponsor baik dari swasta atau dari

instansi pemerintahan, dapat meningkatkan

mutu dan fasilitas dari sekolah tersebut dan

dapat menjadikan suatu daya tarik bagi

sekolah bagi calon peserta didik baru.

Ketiga yaitu mengadakan promosi yang

terencana dan efektif. Menurut Alma dalam

Wijaya (2012:156) adalah bentuk komunikasi

pemasaran yang merupakan aktivitas

pemasaran untuk menyebarkan informasi,

memengaruhi, membujuk, atau mengingatkan

pasar sasaran tentang organisasi dan

produknya agar bersedia menerima, membeli,

dan setia pada produk yang ditawarkan

organisasi yang bersangkutan.

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

79

Dalam hal ini selain memasang iklan atau

presentasi ke sekolah sasaran, promosi

sekolah dapat melibatkan peserta didik

maupun orangtua, peserta didik yang berhasil

mengajak teman untuk bersekolah di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel akan mendapatkan

reward berupa diskon SPP maupun uang

tunai. Hal ini tentu secara langsung mengajak

orangtua bekerjasama meningkatkan kualitas

sekolah.

4.2.2 Program Promosi

Menurut Wijaya (2012:156) promosi jasa

pendidikan merupakan salah satu variabel

bauran pemasaran jasa pendidikan yang perlu

dilakukan sekolah untuk memasarkan produk

jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa

pendidikan bukan hanya berfungsi sebagai alat

komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa

pendidikan (siswa), tetapi juga sebagai alat untuk

mempengaruhi pelanggan jasa pendidikan pada

kegiatan pembelian atau penggunaan jasa

pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

80

Promosi jasa pendidikan meliputi aktivitas

dan materi yang digunakan sekolah untuk

menjangkau khlayak sekolah, membangun

lingkungan internal sekolah yang peduli serta

menciptakan kesadaran dari upaya sekolah

untuk memenuhi keinginan sekolah dalam hal

meningkatkan jumlah peserta didik baru. Dalam

hal pemasaran sekolah dengan program promosi

sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam

meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel maka dapat dirumuskan

program promosi di SMK Bhineka Karya 4 Ampel

sebagai berikut:

1. Menjalin kerja sama dan hubungan baik

dengan SMP/MTs

Mengadakan kegiatan pelatihan yang

mengundang siswa SMP/MTs

Melakukan presentasi menjelang

PPDB ke SMP/MTs yang menjadi

sasaran.

2. Menjalin kerjasama dan hubungan baik

dengan desa-desa sekitar

Mengadakan bakti sosial yang

melibatkan masyarakat desa sekitar

lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

81

Melakukan prensentasi kepada

pengurus desa sampai dengan

RT/RW dan karang taruna di sekitar

SMK Bhineka Karya 4 Ampel

3. Menjalin kerjasama dan hubungan baik

dengan orangtua/wali murid

Membuat pertemuan-pertemuan

orang tua/wali murid yang sebaik

mungkin untuk menimbulkan kesan

positif terhadap sekolah.

Mengajak orang tua/wali murid

untuk turut ikut serta

mempromosikan sekolah kepada

masyarakat sekitar.

4. Menjalin kerjasama dengan siswa untuk

melakukan promosi keteman bermain,

adik kelasnya dan lingkungan

sekitarnya

Melibatkan siswa untuk mengikuti

presentasi di SMP/MTs yang menjadi

sasaran.

Mengajak siswa untuk

mempromosikan sekolah ke

lingkungan sekitar tempat

tinggalnya, teman bermain dan adik

kelasnya.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

82

5. Melakukan kegiatan promosi sekolah

dengan bentuk periklanan

Memasang spanduk PPDB ditempat

yang mudah di baca masyarakat

Membagikan brosur PPDB

4.2.3 Implementasi Program Promosi Di SMK

Bhineka Karya 4 Ampel

A. Perencanaan

1) Perencanaan program promosi sekolah

ditetapkan sejak awal tahun pelajaran.

Manajemen sekolah yang terdiri dari kepala

sekolah, pengurus yayasan serta wakil

kepala sekolah menyusun kepanitiaan

program promosi dan merencanakan

anggaran dalam rencana kerja dan

anggaran sekolah.

2) Kepala sekolah mengeluarkan SK

kepanitiaan program promosi sekolah yang

terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,

tim publikasi, tim pendaftaran, dan tim

sosialisasi/promosi.

3) Panitia promosi sekolah melakukan rapat

koordinasi awal untuk melakukan

persiapan dengan merencakan pelaksanaan

program promosi tahun ini dan evaluasi

dari kegiatan promosi tahun sebelumnya.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

83

4) Panitia menetapkan khalayak sasaran yang

paling menjanjikan, daftar calon siswa yang

menghasilkan tingkat tanggapan tertinggi

biasanya sesuai dengan profil sekolah saat

ini.

B. Pengorganisasian

1) Panitia program promosi sekolah

menyelanggarakan rapat koordinasi

berkala, untuk mengkoordinasi kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan. Rapat ini

dapat diadakan sekurang-kurangnya 2

minggu atau menyesuaikan situasi dan

kebutuhannya.

2) Ketua panitia dan sekretaris membuat list

pembagian tugas panitia dan dapat di

sampaikan pada rapat koordinasi.

3) Seluruh panitia dapat mendukung tim

kerja dibawah koordinasi ketua panitia

program promosi.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

84

C. Pelaksanaan

1) Menjalin kerja sama dan hubungan baik

dengan SMP/MTs

Mengadakan kegiatan pelatihan yang

mengundang siswa SMP/MTs

Melakukan presentasi menjelang PPDB

ke SMP/MTs yang menjadi sasaran.

2) Menjalin kerjasama dan hubungan baik

dengan desa-desa sekitar

Mengadakan bakti sosial yang

melibatkan masyarakat desa sekitar

lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel

Melakukan prensentasi kepada pengurus

desa sampai dengan RT/RW dan karang

taruna yang terdapat di SMK Bhineka

Karya 4 Ampel

3) Menjalin kerjasama dan hubungan baik

dengan orangtua/wali murid

Membuat pertemuan-pertemuan orang

tua/wali murid yang sebaik mungkin

untuk menimbulkan kesan positif

terhadap sekolah.

Mengajak orang tua/wali murid untuk

turut ikut serta mempromosikan sekolah

kepada masyarakat sekitar.

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

85

4) Menjalin kerjasama dengan siswa untuk

melakukan promosi keteman bermain, adik

kelasnya dan lingkungan sekitarnya

Melibatkan siswa untuk mengikuti

presentasi di SMP/MTs yang menjadi

sasaran.

Mengajak siswa untuk mempromosikan

sekolah ke lingkungan sekitar tempat

tinggalnya, teman bermain dan adik

kelasnya.

5) Melakukan kegiatan promosi sekolah

dengan bentuk periklanan

Memasang spanduk PPDB ditempat

yang mudah di baca masyarakat

Membagikan brosur PPDB

D. Evaluasi dan mengukur hasilnya

1) Prosedur Evaluasi

a. Evaluasi kepanitian dilakukan secara

periodik melalui rapat koordinasi

panitia dalam waktu 2 minggu sekali

atau sesuai dengan kebutuhan.

b. Evaluasi secara menyeluruh

dilakukan setelah kegiatan PPDB

selesai.

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

86

2) Indikator Keberhasilan

a. Seluruh program promosi dapat

terlaksana dengan baik.

b. Media promosi sekolah dapat

dimengerti oleh calon peserta didik.

c. Meningkatnya jumlah calon peserta

didik baru

d. Target 10 orang calon peserta didik

baru dalam setiap dari pelaksanaan

program promosi ke SMP/MTS,

maupun dari terlibatnya orangtua

dan siswa itu sendiri dapat terpenuhi

dengan baik.

3) Pengukur Keberhasilan

a. Sekolah perlu melaksanakan

manajemen dengan terencana

terutama pada program promosi

sekolah yang dilaksanakan setiap

tahunnya serta pengalokasian dana

yang sesuai dengan rencana kegiatan

dan anggaran sekolah (RAKS).Supaya

Program promosi ini dapat terlaksana

dengan baik, karena matangnya

perencanaan, pengorganisasian, serta

pendanaan yang cukup.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

87

b. Bekerjasama dengan SMP/MTS di

sekitar SMK Bhineka Karya dan

membangun komunikasi yang baik

dengan mereka, agar dapat

membantu memberi kesempatan

kepada SMK Bhineka Karya 4 Ampel

dapat melaksanakan promosi dengan

efektif dan efesien.

4.2.4 Hasil Validasi Ahli Produk Panduan Promosi

SMK Bhineka Karya 4 Ampel

Produk pengembangan dari penelitian yang

sudah disusun oleh peneliti adalah panduan

promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Panduan

yang berisikan pedoman yang dapat

dimanfaatkan oleh sekolah. Dalam menjaga

kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta

didik baru. Dengan adanya panduan ini pihak

sekolah juga dapat melaksanakan kegiatan

promosi dengan terencana, efektif dan matang.

Panduan promosi ini divalidasi oleh 3 ahli yaitu

Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si, dosen

Magister Manajemen Pendidikan PPs UKSW, Dr.

Ade Iriani, MM dosen Magister Teknik Informasi,

dan bapak Imron Ahmadi, ST kepala sekolah

SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Dengan hasil yang

tertera pada tabel dibawah ini:

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

88

Tabel 4.4

Hasil Validasi Ahli Produk Panduan Promosi

SMK Bhineka Karya 4 Ampel

Keterangan:

Tidak jelas : 1

Kurang jelas : 2

Cukup jelas : 3 Jelas : 4

Sangat jelas : 5

No Pernyataan

Validator

Dr. Bambang

Suteng

Sulasmono, M.Si

Dr. Ade Iriani,

MM

Imron Ahmadi,

ST

NILAI

1 Kejelasan latar belakang

dan tujuan panduan

Jelas (4) Jelas (4) Sangat jelas (5)

2 Kejelasan sasaran

panduan

Jelas (4) Sangat jelas (5) Jelas (4)

3 Kejelasan masalah

promosi

Cukup jelas (3) Jelas (4) Jelas (4)

4 Kejelasan strategi

promosi

Jelas (4) Jelas (4) Jelas (4)

5 Kejelasan konsep dan

prinsip promosi

Jelas (4) Sangat jelas (5) Sangat jelas (5)

6 Kejelasan tahap-tahap

pelaksanaan promosi

Jelas (4) Jelas (4) Sangat Jelas (5)

7 Kejelasan pengukuran

hasil

Jelas (4) Jelas (4) jelas (4)

8 Kejelasan tindak lanjut kurang jelas (2) Jelas (4) Jelas (4)

9 Kejelasan penutup Cukup jelas (3) Jelas (4) Jelas (4)

10 Kejelasan struktur

panduan promosi

Cukup jelas (3) Sangat Jelas (5) Sangat Jelas (5)

TOTAL NILAI 35 45 44

RATA-RATA NILAI 3,5 4,5 4,4

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

89

Berdasarkan tabel 4.4 dapat di simpulkan dari

penilaian validator 1 Dr. Bambang Suteng Sulasmono,

M.Si pada panduan promosi SMK Bhineka Karya 4

Ampel dengan kategori cukup jelas dengan rata-rata

3,5. Validator 2 yaitu Dr. Ade Iriani, MM, memberikan

nilai panduan promosi ini kategori jelas dengan rata-

rata 4,5, sedangkan untuk validator 3 yaitu kepala

sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel bapak Imron

Ahmadi, ST memberikan penilaian dengan kategori

jelas dalam rata-rata 4,4.

Secara umum ketiga validator ini memberikan

penilaian terhadap produk hasil pengembangan

panduan promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam

kategori jelas dengan rata-rata 4,13. Demikianlah

produk ini panduan promosi SMK Bhineka Karya 4

Ampel ini valid dengan beberapa revisi untuk

memperbaiki penulisan panduan promosi ini. Sehingga

Produk yang berupa Panduan Promosi SMK Bhineka

Karya 4 Ampel ini dapat menjadi baik serta dapat

digunakan sebagai tuntunan untuk melaksanakan

kegiatan promosi sekolah dan jajarannya. Berikut

adalah saran dan masukan sebagai revisi dari para

validator yang terdapat di tabel 4.5:

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 ......41 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri

90

Tabel 4.5

Saran, kritik untuk revisi dari validator

Tentang

Panduan Promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel

No Validator Masukan untuk revisi

1 Dr. Bambang Suteng

Sulasmono, M.Si

1. Sasaran panduan

dimaksudkan terwujudnya panduan promosi atau

terlaksananya promosi

2. Ada beberapa salah ketik 3. Masih bisa dipikirkan strategi -

strategi lain yang lebih efektif

4. Akan lebih tajam jika dikaitkan dengan strategi

generik bersaing dari porter

5. Jumlah calon perlu di pertegas dengan angka yang lebih

kongrit 6. Tindak lanjut harus berisi

tentang perbaikan promosi

2 Dr. Ade Iriani, MM 1. Perbaiki kalimat yang masih

kurang tepat

2. Bagian pengembang promosi sesungguhnya melibatkan tim

promosi dan kepala sekolah

dan jajarannya. 3. Posisi dari manajemen sekolah

perlu di perjelas

4. Profil sekolah perlu di buat se simpel mungkin

3 Imron Ahmadi, ST 1. Perbaiki nama sekolah yang ada di SMK Bhineka Karya 4

Ampel

2. Visi dan misi sekolah mengikuti kurikulum KTSP

Sumber: diolah dari hasil validasi pakar/ahli


Recommended