41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran SMK Bhineka Karya 04 Ampel
SMK Bhineka Karya 4 Ampel berdiri pada
tanggal 8 Maret 1993. Sekolah Menengah
kejuruan ini terletak di Jalan Farming,
Tukangan, Candi Ampel, Boyolali, dibawah
naungan yayasan Bhineka Karya. Adapun status
dari sekolah ini adalah “Terakreditasi B”.
Sekolah ini memiliki tiga jurusan yaitu Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik
Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) dan pada
tahun ajaran 2011/2012 dibuka satu jurusan
baru Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sehingga
total jurusan menjadi 3.
Tenaga pengajar di SMK Bhineka Karya 4
Ampel sebagian besar adalah lulusan dari
berbagai Perguruan Tinggi yang sesuai dengan
bidangnya. Saat ini jumlah tenaga edukatif di
SMK Bhineka Karya 4 Ampel baru mendekati
jumlah ideal yaitu 20 dengan Guru Tetap (GT) 13
orang dan GuruTidak tetap 7 orang.
42
Visi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu:
terwujudnya tamatan yang produktif, berkualitas,
berkualitas, berakhlak mulia dan bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa.
Misi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu :
1. Melaksanakan pembelajaran yang efektif
dan efesien
2. Melaksanakan sistem pembelajaran
berbasis kompetensi dan berbasis produksi
3. Menghasilkan tamatan yang berakhlak
mulia dan bertaqwa, terampil dan mandiri
4. Meningkatnya kualitas tamatan yang
mampu bersaing dipasar kerja
5. Membangun jiwa kewirausahaan yang
handal
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
sarana prasarana pembelajaran
7. Mengoptimalkan peran serta masyarakat
dan Unit Produksi (UP) dalam
pengembangan sekolah.
8. Meningkatkan sarana prasarana yang
mendukung pembelajaran
9. Menjalin hubungan dengan Dunia Usaha
dan Dunia Industri (DU/DI) untuk
peningkatan kualitas keterampilan
43
SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki
sarana pembelajaran yang cukup lengkap.
Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang praktek untuk
masing-masing kompetensi keahlian, selain itu
juga dilengkapi dengan lab. Komputer, lab. IPA,
ruang perpustakaan, beserta dengan
mushola/tempat ibadah, sarana olahraga
(lapangan basket), Ruang Kepala Sekolah, ruang
guru, ruang TU, ruang OSIS, UKS, ruang BK,
toilet guru dan peserta didik, tempat parkir.
Disamping itu SMK Bhineka Karya 4 Ampel
memiliki hubungan kerja sama dengan dunia
usaha dan industri (DUDI) baik berskala mikro,
menengah, maupun multinasional seperti PT.
Damtex/ Timatek Salatiga, PT. Primayuda
Boyolali, PT.Sadua Indo Salatiga, CV. Duta
Teknik Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai
Yasa Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll.
Kerjasama ini dilakukan untuk untuk
mendukung kualitas lulusan melalui program
praktek kerja maupun penyerapan lulusan.
44
4.1.2 Penurunan peserta didik baru di SMK Bhineka
Karya 04 Ampel
Dari hasil observasi, wawancara dengan
kepala sekolah, waka kesiswaan, serta FDG
dengan guru dan peserta didik telah ditemukan
bahwa faktor-faktor yang mejadi penyebab
menurunnya jumlah peserta didik baru di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel terbagi dalam dua
masalah yaitu masalah intern dan ektern
sekolah.
Untuk masalah intern terkait dengan mutu
SMK Bhineka Karya 4 Ampel sendiri yaitu sarana
dan prasarana yang masih kurang memadai,
pendidikan kejuruan membutuhkan fasilitas
belajar yang memadai. Karena untuk
menciptakan kondisi belajar yang mencerminkan
keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan
edukatif, diperlukan banyak pelengkapan,
sarana, dan fasilitas penunjang sesuai dengan
jurusan. Contohnya jurusan TKR & TPMI
memerlukan mesin dan peralatan
perbengkelan/mesin bubut untuk praktek serta
laboratorium.
45
Selain itu dalam jurusan TKJ harus ada
komputer untuk media pembelajaran yang cukup
sesuai dengan jumlah siswa. Namun, pada
kenyataannya sarana pembelajaran yang
dibutuhkan belum memadai jumlah dan
penggunaannya.
....belum ada pergantian fasilitas
yang rusak secara keselurahan yang digunakan siswa untuk praktek dari sejak
sekolah didirikan. Telah ada perbaikan
untuk alat-alat yang rusak tapi belum
semua dikarenakan dana yang belum mencukupi. Padahal, sarana dan prasarana
merupakan kelengkapan utama dalam
sekolah kejuruan yang wajib ada,
seharusnya pengadaan alat praktek yang
standar, laboratorium yang memadai dapat membuat ketertarikan kepada siswa yang
akan dan sudah bersekolah di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel. Sehingga proses
hingga output lulusan dari sekolah ini tidak hanya mengetahui teori saja namun
dapat lebih interaktif dan kreatif
menerapkan teori –teori yang didapatkan
kedalam dunia kerja.”
(FGD dengan guru, 12 Desember 2015)
Promosi sekolah belum dilaksanakan
secara maksimal. Promosi yang efektif dapat
terlaksana jika didukung dengan sarana dan
prasarana yang mendukung.
46
Sarana prasarana merupakan salah satu
faktor keunggulan yang dapat ditonjolkan ketika
melakukan promosi untuk mendapat siswa baru.
SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini belum dapat
melakukan promosi secara maksimal
dikarenakan fasilitas sekolah yang belum
memadai.
Hal ini yang menyebabkan SMK Bhineka
Karya 4 Ampel belum berani turun lapangan
untuk melakukan promosi yang lebih baik karena
keterbatasan yang ada di sekolah. Program
promosi sekolah telah dijalankan dengan 1)
presentasi dan memanfaatkan pengurusan di
desa-desa sekitar, 2) Presentasi PPDB ke
SMP/MTs di kabupaten terutama kecamatan
Ampel bahkan diluar kabupaten Boyolali seperti
Tengaran dan Kaliwungu kabupaten Semarang,
3) memanfaatkan pertemuan dengan
orangtua/wali murid, 4) Memanfaatkan para
peserta didik untuk mempromosikan PPDB
keteman bermain atau adik kelas, 5) Memesang
spanduk dan rontek di berbagai tempat yang
strategis,
47
6) Membagikan brosur penerimaan peserta
didik baru kepada calon peserta didik baru.
Sebagai mana yang telah di sampaikan oleh
kepala sekolah:
Kami sudah melakukan promosi
yang cukup maksimal antara lain promosi
ke desa-desa sekitar, SMP/MTs dikabupaten Boyolali terutama di
kecamatan Ampel bahkan keluar
kabupaten Boyolali. memanfaatkan
pertemuan dengan orangtua/wali murid,
memanfaatkan para peserta didik untuk mempromosikan PPDB keteman bermain
atau adik kelas demi memberi animo
kepada masyarakat sekitar supaya
mempercayakan untuk menyekolahkan anaknya bersekolah di SMK BK ini dengan
siswa kelas 1 dan 2 mengajak 1 anak
peserta didik baru, kami juga, memasang
spanduk dan rontek di berbagai tempat
yang strategis, membagikan brosur dan kalender penerimaan peserta didik baru
kepada calon peserta didik baru, serta
mempromosikan PPDB di buku Telkom.
(Wawancara dengan kepala
sekolah 7 Maret 2016)
48
Pendapat kepala sekolah ini senada dengan
apa yang telah diungkapan oleh ketua PPDB:
kami panitia selain promosi ke
sekolah-sekolah SMP/MTs sekitar, kami juga melibatkan siswa untuk
mempromosikan sekolah kepada
tetangganya, teman bermainnya, serta adik
kelas sampai sasaran tertarik dan mau mendaftar ke SMK BK ini, selain itu kami
juga menyebarkan brosur dan memasang
spanduk ditemapat yang mudah dilihat
orang.
(wawancara dengan Ketua PPDB, 7
Maret 2016)
Jarak/lokasi sekolah yang kurang strategis
dan SMA/SMK yang letaknya strategis menjadi
daya tarik bagi para calon siswa, dikarenakan
kemudahan akses ke sekolah dan biaya
transportasi yang lebih murah. Ini menjadi
ancaman bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa
Candi jika ingin bersekolah di sini, harus
berjalan sekitar 500 meter dari jalan umum
untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua
ketika ingin mendaftarkan anaknya akan
mempertimbangan kembali karena biaya
transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal
dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan
strategis.
49
Belum adanya ketegasan dari pihak
sekolah dalam sistem pembayaran SPP. Biaya
Sekolah SMK swasta biasanya lebih mahal dan
diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah
swasta memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah
swasta memiliki standar pendidikan yang
berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir
seluruh dana operasional di sekolah swasta
dibebankan kepada para peserta didik.
Sehingga wacana berkembang di
masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat
bagi anak-anak yang orang tuanya memiliki
tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para
siswa yang dari keluarga dengan perekonomian
menengah ke bawah akan berfikir berulang kali
untuk menyekolahkan anaknya disekolah
swasta.
Pungutan biaya sekolah yang ada di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini relatif
terjangkau, namun masih ada saja siswa
yang menunda pembayaran SPP. Padahal
hasil dari pembayaran SPP ini digunakan
sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah untuk media
pembelajaran siswa itu sendiri. Akibat dari
banyaknya siswa menunda pembayaran
SPP menyebabkan dana yang dibutuhkan tersebut macet.
50
Sekolah belum berani memberikan
tindakan atau kebijakan yang tegas untuk membuat pembayaran SPP ini dibayarkan
tepat waktu. Karena rata-rata
perekonomian orangtua siswa berada di
kategori menengah ke bawah. (wawancara dengan kepala sekolah 8
desember 2015)
Berikut gambaran perekonomian orangtua siswa
SMK Bhinneka Karya 4 Ampel
Tabel 4.1 Perekonomian Orangtua Siswa SMK
Bhinneka Karya 4 Ampel
Ekonomi
Orang Tua
Siswa
JUMLAH SISWA
Tk.1 Tk. 2 Tk.3
Pra-sejahtera
1 (Miskin) 43 55 42
Menengah&
Sejahtera 2 3 5
TOTAL 45 58 47
SUMBER: data SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Faktor ekstern yang yang turut
mempengaruhi yaitu pendirian SMK Negeri oleh
pemerintah. Berkurangnya jumlah siswa
diakibatkan kebijakan pemerintah untuk
menambah jumlah SMK negeri yang tertuang
dalam Renstra Depdiknas tahun 2007.
51
Selain itu, ada juga sekolah negeri yang
melanggar aturan dengan menambah jumlah
rombongan belajar (rombel) dari ketetapan.
Banyaknya sekolah SMA atau SMK
Negeri yang didirikan di sekitar kecamatan
Ampel memberikan dampak yang signifikan
yaitu menurunnya minat siswa untuk bersekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel
yang secara otomatis menjadi faktor
penyebab menurunnya jumlah peserta
didik baru. Para siswa lebih memilih bersekolah di sekolah Negeri karena biaya
sekolah yang murah. Bahkan ada sekolah
yang menawarkan sekolah graris dan para
siswa diberikan seragam sekolah dan buku
gratis selama satu tahun. (wawancara dengan waka kesiswaan
8 Januari 2016)
Persepsi calon siswa juga menjadi faktor
penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah
ini. Karena pandangan siswa terhadap sekolah
yang akan dipilih untuk menjadi tempatnya
bersekolah dapat dipengaruhi oleh orangtua,
teman maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang
telah menempuh pendidikan dari tingkat dasar (
SD ) sampai tingkat SMA/SMK cenderung
memilih untuk masuk di sekolah yang letaknya
di kota.
52
Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri
sehingga bisa keluar dari desanya dan dapat
bersekolah di tempat lain. Selain itu pengaruh
dari orangtua maupun teman turut memberikan
dampak terhadap siswa dalam menentukan
sekolah pilihan. Ajakan teman untuk bersekolah
di tempat lain maupun keinginan orangtua untuk
anaknya dapat merasakan pendidikan di kota.
Dari masalah diatas dapat disimpulkan
bahwa masalah intern dan ekstern ini
menjadikan SMK Bhineka karya 4 Ampel
mengalami penurunan jumlah siswa. Yang dapat
memberikan pengaruh negatif bagi sekolah
tersebut. Maka dari itu perlu strategi untuk
mengatasi masalah yang ada. Sebelum
menentukan strategi daya saing sekolah dalam
meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel, perlu
mempertimbangkan hal yang di identifikasi yaitu
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang dimiliki sekolah. Untuk mengetahuinya
maka dilakukan dengan menggunakan analisis
SWOT.
53
4.1.3 Analisis SWOT Penurunan peserta didik baru di
SMK Bhineka Karya 04 Ampel
Analisis SWOT merupakan instrumen
dalam melakukan analisis strategi sekolah untuk
memaksimalkan peran dari faktor kekuatan, dan
pemanfaatan peluang hingga menjadi peran
sebagai alat untuk meminimalisir kelemahan
yang terdapat disekolah dan menekan ancaman
yang timbul dan harus dihadapi.
Analisis SWOT dilakukan dengan
mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman bagi strategi daya saing
sekolah dalam meningkatkan jumlah peserta
didik di SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Kegiatan
ini dilakukan bersama Kepala Sekolah, waka
Kesiswaan, Guru dan siswa di ruang kepala
sekolah dan ruang guru dalam bentuk focus
group discussion (FGD) yang dilaksanakan pada
tanggal 12 Desember 2015 masing-masing
tempat berlangsung sekitar 1 jam. Dalam FGD ini
tercurah pendapat (brainstorming) saat
pengidentifikasi masalah faktor-faktor penyebab
menurunnya jumlah peserta didik baru.
54
Setelah teridentifikasi dengan baik
kekuatan, kelemahan, peluang, beserta ancaman,
keempat faktor tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan tabel matrik Internal Factor
Analisis Summary (IFAS) dan matrik Eksternal
Factors Analisys Summary (EFAS). Masing-
masing diberikan bobot 0,01 sampai 1,0
berdasarkan kontribusinya terhadap upaya
meningkatkan jumlah peserta didik baru
menurut peserta FGD. Kemudian diberi skor 1
sampai 5 berdasarkan kondisi nyata dan peluang
terjadi di lapangan.
Hasil dari analisis lingkungan internal dan
Eksternal SMK Bhineka Karya 4 Ampel akan
diperoleh skor akhir EFAS (kekuatan-kelemahan)
dan skor akhir EFAS (peluang – ancaman). Hasil
analisis ini akan menunjukan diposisi manakan
kondisi sekolah, apakah kuadran strength
opportunity (SO), kuadaran strength treats (ST),
kuadran Weakness Opportunity (WO), atau
kuadran Weakness Treth (WT).
Hasil analisis faktor kekuatan dan
kelemahan sampai diperoleh matrik Internal
Factor Analisys Summary (IFAS) dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut:
55
Tabel 4.2
Matrik IFAS (Internal Factor Analisis Summary )
No Elemen SWOT Bobot Skor Total bobot x
skor
KEKUATAN
1 Memiliki kerja sama dengan banyak dunia usaha
dan industri
0,20 4 0,80
2 Biaya pendidikan terjangkau 0,16 4 0,64
3 Sekolah memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi siswa
0,13 4 0,52
4 2 kompetensi keahlian terakreditasi B dan yang satunya C
0,11 4 0,48
5 Lingkungan yang aman,tenang dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran
0.11 3 0,33
6 Sekolah memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup baik
0,13 4 0,52
7 Jumlah guru untuk tiap kompetensi sudah mencukupi
0,16 4 0,64
TOTAL SKOR 1 3,93
KELEMAHAN
1 Jumlah peralatan praktik untuk tiap kompetensi keahlian masih kurang
0,30 3 0,60
2 Ada kompetensi keahlian belum memiliki unit produksi
0,12 2 0,24
3 Jalan masuk menuju sekolah terlalu jauh dari jalan raya
0,12 3 0,36
4 Belum besertifikat ISO 0,16 2 0,32
5 Penguasaan guru terhadap bahasa asing (bahasa
inggris) masih rendah
0,13 2 0,26
6 Penguasan teknologi belum digunakan secara
maksimal
0,17 2 0,34
TOTAL SKOR 1 2,12
TOTAL SKOR AKHIR (KEKUATAN – KELEMAHAN)
1,81
Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016
56
Berdasarkan data dari tabel 4.2 dapat diketehui
bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama SMK
Bhineka Karya 4 Ampel adalah Memiliki kerja sama
dengan banyak dunia usaha dan industri dengan bobot
0,20 skor 4. Elemen ini memperoleh bobot tertinggi
karena orientasi utama SMK Bhineka Karya 4 Ampel
adalah menghasilkan lulusan yang siap kerja, sehingga
adanya kerja sama yang baik dengan banyak usaha
dan industri akan memudahkan dan memungkinkan
siswa setelah lulus langsung terserap di pasar kerja.
Skor 4 menandakan bahwa SMK Bhineka Karya 4
Ampel ini memiliki kerjasama dengan banyak DUDI
seperti PT. Damtex/ Timatek Salatiga, PT. Primayuda
Boyolali, PT. Sadua Indo Salatiga, CV. Duta Teknik
Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai Yasa
Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll. Kerjasama ini
dilakukan untuk untuk mendukung kualitas lulusan
melalui program praktek kerja maupun penyerapan
lulusan lebih maksimal.
Faktor yang menjadi kekuatan kedua adalah
SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah memiliki jumlah
guru atau tenaga pendidik yang cukup pada tiap
kompetensi dengan bobot 0,16 dan skor 4. Elemen ini
memperoleh bobot 0,16 karena tenaga pengajar di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel ini pada tiap kompetensinya
57
sudah cukup. Berdasarkan hasil wawancara dengan
kepala sekolah:
Kecukupan tenaga guru di SMK BK ini
sudah memadai tiap kompetensinya,
disertai dengan kompetensi guru yang baik dilengkapi dengan berbagai sudah
mengikuti pelattihan dan disertifikasi.
(wawancara dengan kepala sekolah, 7
Maret 2016)
Faktor yang menjadi kekuatan yang ketiga SMK
Bhineka Karya 4 Ampel dengan bobot 0,16 dan skor 5
adalah biaya pendidikan terjangkau. Biaya pendidikan
di SMK Bhineka Karya 4 Ampel meliputi SPP sebesar
Rp 125.000 per bulan mendapat subsidi dari BOS Rp
25.000 per bulan jadi siswa dibebankan biaya SPP
sebesar Rp 100.000 per bulan, biaya UTS (Mid
semester) sebesar Rp 60.000, mendapat subsidi dari
BOS Rp 30.000 jadi biaya yang dibebankan kepada
siswa sebesar Rp 30.000 per kegiatan. Untuk biaya tes
semesteran sebesar Rp 100.000 namun mendapat
subsidi dari BOS sebesar Rp 50.000 maka siswa
dibebankan biaya tes semesteran sebesar Rp 50.000
per kegiatan. Untuk biaya UKK (biaya praktek) sebesar
Rp 135.000 per kegiatan, namun ini mendapat subsidi
penuh dari BOS sehingga siswa tidak dibebankan biaya
UKK. Uang ujian sebesar Rp 1.000.000 untuk
persiapan, uji coba, dan ujian sekolah dan ujian
58
nasional, namun biaya ujian ini mendapat bantuan
BOS sebesar Rp 450.000 sehingga yang dibebankan
kepada siswa hanya Rp 550.000, biaya BP3 (uang
gedung di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini bergantung
pada siswa yang mendaftar di 2 gelombang, apabila di
gelombang 1 uang gedung yang dibebankan kepada
siswa sebesar Rp 600.000, sedangkan pada gelombang
ke 2 uang gedung yang dibebankan pada siswa adalah
sebesar Rp 800.000. Selain itu ada biaya lainnya
seperti biaya OSIS, UKS, Pramuka, SP2K yang
dibebankan kepada siswa adalah Rp. 100.000 per
tahun. Pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) sekolah membebankan biaya untuk pengadaan
seragam sebesar Rp 600.000 untuk 6 seragam yaitu
seragam OSIS, seragam khusus, seragam pramuka,
seragam identitas sekolah (batik), seragam olahraga,
dan seragam praktek. Biaya yang sudah dirinci ini
termasuk lebih terjangkau dan terhitung lebih murah
dibandingkan dengan SMK/SMA atau sekolah sederajat
yang lainnya.
Elemen keempat yang menjadi kekuatan SMK
Bhineka Karya 4 Ampel adalah sekolah memiliki
kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi siswa dengan
bobot 0,13 dan skor 4. Sekolah ini memiliki kegiatan
ekstrakurikuler OSIS dan pramuka, sepak bola, beladiri
pencak silat, bola basket dan tenis meja.
59
Siswa SMK Bhineka Karya 4 Ampel juga menunjukan
prestasi yang baik, dalam bidang akademik maupun
non akademik seperti berprestasi dalam bidang
olahraga seperti voli, bulu tangkis, tari dan tolak
peluru. Hal ini sangat mendukung eksistensi dan
promosi sekolah ini.
Berikutnya adalah elemen ke lima yaitu sekolah
memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup
baik dengan bobot 0,13 dan skor 4. SMK Bhineka
Karya 4 Ampel memiliki sarana pembelajaran yang
cukup lengkap. Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang
praktek untuk masing-masing kompetensi keahlian
yaitu bengkel otomotif, bengkel industri dan perkakas,
teknik sepeda motor, selain itu juga dilengkapi dengan
lab. Komputer, lab. IPA, ruang perpustakaan, beserta
dengan mushola/tempat ibadah, sarana olahraga
(lapangan basket), Ruang Kepala Sekolah, ruang guru,
ruang TU, ruang OSIS, UKS, ruang BK, toilet guru dan
peserta didik, tempat parkir.
Beberapa kompetensi keahlian terakreditasi B
dan satunya C menjadi elemen kekuatan keenam bagi
SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan bobot 0,13 dan
skor 4. Jurusan yang terakreditasi B adalah jurusan
Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) DAN
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan/ Otomotif (TKR),
sedangkan yang terakreditasi C adalah jurusan Teknik
60
Komputer Jaringan (TKJ) dikarenakan jurusan TKJ ini
terhitung jurusan yang baru dibuka, sehingga secara
kualitas belum terlalu matang. Namun dengan
dibukanya jurusan baru ini, akan membuat daya tarik
kepada masyarakat bahwa di SMK Bhineka Karya 4
Ampel ini tidak hanya sekolah kejuruan perbengkelan
saja, namun ada program keahlian dalam bidang
jaringan komputer dan aplikasi dimana dasar ilmunya
yang dipelajari adalah menginstalisasi perangkat
komputer personal dan menginstal sistem operasi dan
aplikasi, menginstalasi dan mengkonfigurasi perangkat
jaringan lokal (Local Area Network), merancang sistem
keamanan jaringan, menginstalasi dan
mengkonfigurasi perangkat jaringan berbasis luas
(World Area Network), merancang bangun dan
mengadministrasi jaringan berbasis luas.
Selanjutnya dengan bobot 0,11 dan skor 3 pada
elemen terakhir yang menjadi kekuatan SMK Bhineka
Karya 4 Ampel adalah lingkungan yang aman,tenang
dan kondusif untuk kegiatan pembelajaran. Suasana
dan lingkungan khusus dimaksud adalah kondisi dan
lingkungan belajar yang kondusif yaitu suasana yang
nyaman dan menyenangkan. Nyaman dalam hal ini
jauh dari gangguan suara dan bunyi yang merusak
konsentrasi belajar. Suasana belajar yang kondusif
akan tercipta apabila didukung suasana yang nyaman
61
dan tentram di sekitar kelas atau sekolah. Lokasi
sekolah yang berada terlalu dekat dengan keramaian,
seperti; pasar, pinggiran jalan raya atau pabrik
cenderung mengganggu konsentrasi siswa dalam
belajar SMK Bhineka karya 4 Ampel. Ini salah satunya
kekuatan yang dimiliki oleh SMK Bhineka Karya 4
Ampel yaitu memiliki lingkungan suasana belajar yang
baik. Karena apabila di dekat keramaian siswa pasti
terganggu dengan bunyi yang cenderung berisik dan
juga bau tak sedap pun dapat mengganggu konsentrasi
belajar siswa dalam belajar. Sekolah yang berada
terlalu dekat dengan area peternakan atau perkebunan
karet misalnya, akan membuat suasana belajar
menjadi tidak kondusif. Suasana belajar yang
kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas
dan di lingkungan sekitarnya, mendukung
terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang
kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar
yang optimal.
Dengan semua kekuatan ini sekolah mempunyai
kesempatan untuk menyiapkan diri dan
mempersiapkan promosi sekolah dalam meningkatkan
jumlah peserta didik baru pada tahun ajaran
2016/2017 nanti. Dari tabel 4.2 dapat diketahui total
bobot dikalikan skor untuk faktor kekuatan adalah
3,93.
62
Selain memiliki faktor kekuatan SMK Bhineka
Karya 4 Ampel ini juga memiliki beberapa faktor
kelemahan. Kelemahan utama dari SMK Bhineka Karya
4 Ampel adalah jumlah peralatan praktik untuk tiap
kompetensi keahlian masih kurang dengan bobot 0,30
dan skor 3. Kurangnya peralatan praktek bagi SMK ini
sangatlah besar dampaknya bagi lulusan. Ini
menjadikan alasan diberikannya bobot terbesar, dari 3
kompetensi keahlian semuanya kekurangan alat
praktik.
Faktor kelemahan kedua adalah penguasaan
teknologi yang belum digunakan secara maksimal yang
berbobot 0,17 dan skor 2. Penggunaan teknologi seperti
sistem information and communication technology (ICT)
baik itu berupa internet, software sistem administrasi
pendidikan, notebook dan LCD projector dalam dunia
pendidikan untuk saat ini sudah merupakan suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia
pendidikan untuk mencetak generasi yang handal dan
memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era
digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai
teknologi. Sayangnya sekolah dan guru dalam
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran maupun
mempromosikan sekolah masih sangat rendah. Ini
disebabkan rendahnya kemampuan sekolah dalam
memanfaatkan penggunaan teknologi ini terlihat dari
63
sangat seditkitnya guru yang bisa mengoperasikan
komputer, sedikitnya guru yang bisa internet termasuk
yang memiliki e-mail, facebook, blog, dan lain-lain.
Padahal di era globalisasi sekarang ini penggunaan
atau pemanfaatan teknologi sangatlah penting,
mengingat tingginya penggunaan teknologi dalam suatu
masyarakat juga mencerminkan tingkat pendidikan
masyarakat itu sendiri.
Perawatan dan kebersihan sekolah belum
maksimal menjadi kelemahan ketiga bagi SMK Bhineka
Karya 4 Ampel ini dengan bobot 0,16 dan skor 2.
Karena terlalu luas dan banyaknya pohon sehingga
dalam kebersihan lokasi sekolah ini belum maksimal.
Sehingga hal ini dapat melemahkan kualitas sekolah
dan promosi sekolah.
Elemen keempat dengan bobot 0,13 dan skor 2
adalah penguasaan guru terhadap bahasa asing
(bahasa inggris) masih rendah. Hal ini dapat
menjadikan kelemahan sekolah yang karena
penguasaan bahasa asing oleh guru kurang, karena
dapat berpengaruh terhadap lulusan yang memiliki
kemampuan berbahasa asing. Dalam hal ini lulusan
dari sekolah kejuruan dituntut untuk mempunyai
kompetensi berbahasa asing agar dapat dijadikan
keunggulan oleh sekolah terutama dalam menghadapi
era perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
64
Jalan menuju sekolah yang terlalu jauh dari jalan
raya menjadi kelemahan kelima dari SMK Bhineka
Karya 4 Ampel yang memiliki bobot 0,12 dan skor 3.
Lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel in berada di pinggir
pemukiman penduduk, tapi jauh dari jalan raya 100
meter, masih harus masuk gang lagi sekitar 200 meter.
Hal ini tentu sangat kurang menguntungkan bagi
promosi sekolah karena sekolah dianggap oleh calon
peserta didik baru terlalu jauh dan sulit untuk
ditemukan.
Kelemahan terakhir adalah dari 3 kompetensi
keahlian belum memiliki unit produk dengan bobot
0,12 dan skor 2. Ini akan menjadikan kelemahan
sekolah, karena hal ini memegang peranan yang cukup
penting bagi pusat pembelajaran keahlian peserta didik
dalam rangka sebagai sarana praktek pembelajaran
dan pemanfaatan sarana sekolah.
Dari tabel 4.2 dapat disimpulkan total bobot
dikalikan skor kekuatan adalah 3,93 sedangkan total
bobot dikalikan kelemahan adalah 2,12 sehingga skor
akhir IFAS (Kekuatan dikurangi kelemahan) adalah
1,81. Yang berarti sekolah dapat menggunakan
kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan
yang ada.
65
Selanjutnya hasil analisis faktor eksternal
sekolah meliputi peluang dan ancaman, pemberian
bobot dan skor masing-masing faktor serta dapat
dilakukan penghitungan skor akhir sampai
memperoleh metrik Eksternal Factors Analisys
Summary (EFAS) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Matrik Eksternal Factors Analisys Summary (EFAS) NO ELEMEN SWOT Bobo
t Skor Total
bobot x skor
Peluang 1 Animo masyarakat kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan
Ampel yang meningkat untuk menyekolahkan anaknya di SMK
0,23 4 0,92
2 Banyaknya SMP/MTs dikabupaten sebagi pemasok siswa 0,18 3 0,54
3 Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun
daerah baik BOS, BSM, DAK, dll
0,16 3 0,48
4 Kepercayaan masyarakat terhadap DUDI cukup besar 0,16 4 0,64
5 Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu (BKM)
0,15 4 0,60
6 Prospek lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan, dan instansi pemerintahan.
0,12 4 0,48
TOTAL SKOR 1 3,66
Ancaman 1 Pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing
(SMA/SMK/MA) sangat signifikan 0,24 3 0,72
2 Lokasi pendidirian SMA/SMK/MA yang berdekatan 0,25 3 0,75
3 Besarnya masyarakat kurang mampu di kabupaten Boyolali 0,20 2 0,40
4 Semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap mutu lulusan
0,15 2 0,30
5 Kondisi perekonomian orangtua siswa sebagian besar masih menengah kebawah
0,16 3 0,48
TOTAL SKOR 1 2,65
TOTAL SKOR AKHIR (PELUANG-ANCAMAN) 1,01 Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016
66
Berdasarkan data dari tabel 4.3 dapat diketahui
bahwa faktor yang menjadi peluang besar bagi SMK
Bhineka Karya 4 Ampel adalah animo masyarakat
kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan Ampel yang
meningkat untuk menyekolahkan anaknya di SMK
karena berkaitan dengan masa depan anak setelah
lulus sekolah dapat langsung bekerja, dengan
mendapatkan bobot 0,23 dan skor 4 ini merupakan
peluang besar bagi sekolah.
Peluang kedua adalah banyaknya SMP/MTs
dikabupaten sebagai pemasok siswa dengan bobot 0,18
dan skor 3. Disini dikarenakan bahwa banyaknya
SMP/MTs di kabupaten Boyolali yang menjadi pemasok
siswa bahkan dari luar kabupaten boyolali termasuk
kota Salatiga dan kabupaten Semarang bagi SMK
Bhineka Karya 4 Ampel.
Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah
pusat maupun daerah baik BOS, BSM, DAK, dll dengan
bobot 0,16 dan skor 3. Hal ini menjadi peluang ketiga
dalam pelaksanaan mempromosikan sekolah karena
adanya bantuan-bantuan tersebut, selain itu sekolah
juga menerapkan biaya yang relatif terjangkau hingga
semakin membuka akses masyarakat untuk mengikuti
pendidikan menengah kejuruan.
67
Peluang selanjutnya adalah kepercayaan
masyarakat terhadap DUDI cukup besar yang
mendapat bobot 0,16 dengan skor 4. Hal ini dapat
dilihat dari data hasil PPDB tahun 2009 sebanyak
pendaftar 120 siswa dan tahun 2014 sebanyak
pendaftar 83 siswa, meskipun tidak pernah melebihi
100 orang pendaftar namun ini cukup tinggi
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Ini
menunjukan bahwa masyarakat semakin percaya
untuk mendaftar anaknya di SMK Bhineka Karya 4
Ampel ini.
Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang
memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu
(BKM) menjadi peluang bagi sekolah untuk
memaksimalkan mempromosikan sekolah agar para
calon peserta didik tertarik dan mau bersekolah di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel ini. Dengan bobot 15 dan skor
4, dapat memberikan keringanan kepada siswa yang
kurang mampu dan berprestasi.
Peluang terakhir yang ada adalah prospek
lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan,
dan instansi pemerintahan dengan bobot 0,12 dan skor
4. Dari program kemdikbud dengan program SMK bisa
menjadikan peluang untuk sekolah dapat
mempromosikan kepada masyarakat bahwa sekolah ini
dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya dapat
68
bekerja di dunia usaha dan industri. Namun dapat juga
bekerja di perusahaan tekstil, otomotif, konstruksi
bahkan di instansi pemerintahan.
Sedangkan faktor ancaman yang dianggap paling
besar bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel adalah
pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing
(SMA/SMK/MA) sangat signifikan dengan bobot 0,24
dan skor 3. Saat ini ada 39 SMA, 33 SMK dan 9
Madarasah di Kabupaten Boyolali. Semakin banyaknya
pesaing dengan variasi keunggulan yang masing-
masing sekolah miliki membuat persaingan antar
sekolah semakin besar.
Lokasi pendirian SMA/SMK/MA yang berdekatan
dengan bobot 0,25. Dapat dilihat dalam satu
kecamatan Ampel terdapat SMK Negeri dan SMK
swasta antara lain sekolah menengah atas (SMA)
seperti SMA 1 Ampel dan SMA Tunas Harapan, dan
juga sekolah menengah kejuruan (SMK) seperti SMK
Pembangunan dan SMK Al-Ikhsan dalam jarak yang
berdekatan. Dengan skor 3 karena calon siswa SMK ini
biasanya dari jauh, bahkan dari luar kabupaten
Boyolali.
69
Besarnya masyarakat kurang mampu di
kabupaten Boyolali dengan bobot 0,20 dan skor 2 di
tetapkan sebagai ancaman promosi sekolah. Hal ini
karena kondisi masyarakat kurang mampu
berpengaruh pada angka partisipasi kasar (APK)
jenjang sekolah menengah atas di kabupaten Boyolali.
Mereka tidak melanjutkan pendidikan putra-putrinya
karena merasa tidak mampu untuk membiayai
anaknya.
Semakin banyaknya tuntutan masyarakat
terhadap mutu lulusan menjadi salah satu ancaman
juga bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Ini dikarenakan
di lulusan dari SMK ini hanya dapat bekerja di
perbengkelan, atau di bidang jaringan saja. Sedangkan
kebutuhan di DUDI tidak hanya itu, tapi masih harus
memiliki keterampilan yang lainnya makanya diberi
bobot 0,15 dan skor 2.
Ancaman terakhir bagi SMK Bhineka Karya 4
Ampel adalah kondisi perekonomian orangtua siswa
sebagian besar masih menengah kebawah dengan
bobot 0,16 dan skor 3. Menjadi alasan kenapa
orangtua/masyarakat tidak mau menyekolahkan
anaknya karena faktor perekonomian mereka.
Orangtua lebih cenderung meminta anaknya untuk
bekerja demi memenuhi kebutuhannya sendiri ataupun
keluarga.
70
Dari tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa total
bobot dikalikan skor peluang adalah 3,66 sedangkan
total bobot dikalikan ancaman adalah 2,65 sehingga
skor akhir EFAS ( Peluang dikurangi Ancaman) adalah
1,01. Dari analisis faktor eksternal tersebut diketahui
bahwa SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini memiliki
peluang yang dapat memberikan kontribusi untuk
peningkatan jumlah peserta didik baru.
Ini adalah hasil analisis SWOT digambarkan pada
gambar berikut ini:
O
4
3
2 (1,81;1,01)
W 1
S -4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
Gambar 4.1 Matrik SWOT
KUADRAN SO
Strategi Agresif Memanfaatkan Kekuatan untuk menangkap
peluang yang ada
71
Berdasarkan hasil analisis SWOT SMK Bhineka
Karya 4 Ampel dapat diketahui skor akhir IFAS adalah
1,81. Sedangkan skor akhir EFAS adalah 1,01. Hasil
analisis ini menunjukan bahwa strategi berada di
kuadran SO (strenght-opportunity) yang mendukung
strategi agresif. Dimana dalam strategi ini sekolah
dapat menggunakan kekuatan yang ada dalam
lingkungan internal sekolah dan juga dapat mencapai
peluang yang ada pada lingkungan eksternal sekolah
yang digunakan untuk meningkatkan jumlah peserta
didik baru. Strategi daya saing sekolah dalam
meningkatkan peserta didik baru SMK Bhineka Karya 4
Ampel adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan
sarana prasarana yang mendukung untuk praktik
siswa, 2) Mencari sponsor dari perusahaan swasta atau
instansi pemerintahan sebagai penunjang fasilitas dan
sarana pembelajaran. 3) Mengadakan promosi yang
terencana dan efektif, 4) Memberikan pelayanan kepada
terbaik kepada siswa seperti memberikan layanan
mobil jemputan bagi siswa dari jalan raya dan
konsultan bagi calon peserta didik baru. 5) Pengadaan
asrama yang sempat tidak berjalan agar dapat
menciptakan sistem pendidikan yang terpadu dan
intensif.
72
4.2 Pembahasan Penelitian
4.2.1 Strategi Daya Saing Sekolah dalam
meningkatkan Peserta Didik Baru Di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel
Berdasarkan hasil analisis SWOT SMK
Bhineka Karya 4 Ampel dapat diketahui skor akhir
IFAS adalah 1,81. Sedangkan skor akhir EFAS
adalah 1,01. Hasil analisis ini menunjukan bahwa
strategi berada di kuadran SO (strenght-
opportunity) yang mendukung strategi agresif.
Dimana dalam strategi agresif ini sekolah dapat
menggunakan kekuatan yang ada dalam
lingkungan internal sekolah dan juga dapat
mencapai peluang yang ada pada lingkungan
eksternal sekolah yang digunakan untuk
meningkatkan jumlah peserta didik baru.
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut,
maka strategi daya saing sekolah dalam
meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel yang perlu dibuat sebagai
upaya memenangkan dan meningkatkan jumlah
peserta didik baru. Sehingga tujuan dari strategi
bersaing adalah menemukan posisi dalam sekolah
dimana sekolah dapat melindungi diri sendiri
dengan sebaik-baiknya terhadap kekuatan
tekanan persaingan.
73
Hal ini dapat di simpulkan bahwa
menentukan strategi perlu dilakukan analisis
terhadap faktor kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dari organisasi atau sekolah. Dari
hasil analisis faktor internal dan eksternal sekolah
menunjukan bahwa SMK Bhineka Karya 4 Ampel
berada pada kuadran SO (strenght-opportunity).
Hal ini dapat dilihat bahwa kondisi sekolah
mendukung untuk menerapkan strategi agresif.
Sekolah dapat menggunakan kekuatan dari
lingkungan internal sekolah dan meraih peluang
yang ada pada lingkungan eksternal sekolah
untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru.
Sehingga berdasarkan hasil analisis SWOT
tersebut, maka strategi daya saing sekolah dalam
meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel yang perlu dibuat sebagai
upaya memenangkan dan meningkatkan jumlah
peserta didik baru adalah:
74
1. Diferensiasi
Strategi ini merupakan strategi yang
dapat dilaksanakan oleh sekolah yang berbeda
dari sekolah yang lainnya. Dalam pelaksanaan
program, pelayanan maupun ciri-ciri yang
menjadikan sekolah ini mempunyai ciri khas
tersendiri sehingga dapat menarik minat
masyarakat.
Dalam hal ini strategi diferensisasi
sebagai upaya memenangkan dan
meningkatkan jumlah peserta didik baru
seperti Memberikan pelayanan kepada terbaik
kepada siswa seperti:
Memberikan layanan mobil jemputan
bagi siswa dari jalan raya dan konsultan bagi
calon peserta didik baru. Sekolah dapat
menyediakan orang-orang berkompeten
sebagai konsultator bagi para calon siswa.
Konsultator berfungsi untuk memberikan
penjalasan tentang sekolah dan mengarahkan
siswa ke jurusan yang sesuai dengan bakat
dan minatnya. Sekolah juga bisa
menambahkan layanan bimbingan karir bagi
para siswa. Selain itu sekolah juga dapat
menggunakan mobil untuk menjemput para
siswa ke sekolah. Untuk penghematan, dapat
75
ditentukan suatu tempat dimana siswa harus
berkumpul dan pada jam berapa mereka
dapat dijemput. Hal ini tentu saja akan
memudahkan para siswa yang rumahnya
jauh dari sekolah dan tentu akan menjadi
penyemangat bagi siswa/i karena dapat pergi
sekolah bersama teman-teman yang lain.
Pengadaan asrama yang sempat tidak
berjalan agar dapat menciptakan sistem
pendidikan yang terpadu dan intensif. Dengan
diadakan asrama, akan membantu
meningkatkan jumlah peserta didik baru.
Karena dilihat dari segi perekonomian
masyarakat sekitar, mereka lebih berminat
menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri
yang biaya murah dan sekolah yang berbasis
asrama. Dengan adanya asrama dapat
membantu siswa yang yang bertempat tinggal
lebih jauh, selain itu dapat membuat kegiatan
pembelajaran semakin intensif dengan adanya
belajar bersama dengan siswa di asrama.
76
2. Fokus
Strategi fokus untuk sekolah dapat
memberikan program-program baru yang
dapat di manfaatkan sekolah dengan baik.
Berkaitan dengan strategi fokus yang
digunakan dalam meningkatkan peserta didik
baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel, hasil
penelitian menunjukan strategi fokus adalah:
pertama adalah strategi Mengembangkan
Sarana Prasarana yang mendukung untuk
praktik para siswa. Sarana terutama yang
berkaitan dengan praktik perbengkelan dan
teknik jaringan perlu terus ditambah dan
dikelola dengan baik. Keberadaan unit
produksi sekolah dalam hal perbengkelan dan
teknik jaringan masih terbatas di lingkungan
internal sekolah dan ini perlu dibenahi
sehingga peserta didik mempunyai tempat dan
alat untuk berpraktik dengan baik.
Prasarana yang berkaitan dengan semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara
tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pembelajaran di sekolah seperti ;ruang
perpustakaan dan laboratorium, dll dalam
Daryanto,(2013:114).
77
Sekolah juga dapat melakukan tindakan
dengan mengajukan proposal kerjasama
dengan lembaga pendidikan lain untuk
melengkapi fasilitas pembelajaran. Sarana
yang terus mengalami perbaikan diharapkan
siswa yang bersekolah di SMK ini akan secara
bertahap meningkat.
Karena dalam hal ini Pendidikan
kejuruan membutuhkan fasilitas belajar yang
memadai. Untuk menciptakan kondisi belajar
yang mencerminkan keadaan pada dunia
kerja secara realiatis dan edukatif, diperlukan
banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas
penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya
jurusan TKR & TPMI memerlukan mesin dan
peralatan perbengkelan/mesin bubut untuk
praktek serta laboratorium. Selain itu dalam
jurusan TKJ harus ada komputer untuk media
pembelajaran yang cukup sesuai dengan
jumlah siswa.
78
Strategi fokus yang kedua adalah
Mencari sponsor dari perusahaan swasta atau
instansi pemerintahan sebagai penunjang
fasilitas dan sarana pembelajaran. Dalam
sekolah swasta perlu adanya dukungan dari
luar sekolah, demi kemajuan sekolah.
Terutama sekolah kejuruan sangat
membutuhkan alat untuk praktek dalam
menunjang pembelajaran. Sehingga dengan
adanya sponsor baik dari swasta atau dari
instansi pemerintahan, dapat meningkatkan
mutu dan fasilitas dari sekolah tersebut dan
dapat menjadikan suatu daya tarik bagi
sekolah bagi calon peserta didik baru.
Ketiga yaitu mengadakan promosi yang
terencana dan efektif. Menurut Alma dalam
Wijaya (2012:156) adalah bentuk komunikasi
pemasaran yang merupakan aktivitas
pemasaran untuk menyebarkan informasi,
memengaruhi, membujuk, atau mengingatkan
pasar sasaran tentang organisasi dan
produknya agar bersedia menerima, membeli,
dan setia pada produk yang ditawarkan
organisasi yang bersangkutan.
79
Dalam hal ini selain memasang iklan atau
presentasi ke sekolah sasaran, promosi
sekolah dapat melibatkan peserta didik
maupun orangtua, peserta didik yang berhasil
mengajak teman untuk bersekolah di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel akan mendapatkan
reward berupa diskon SPP maupun uang
tunai. Hal ini tentu secara langsung mengajak
orangtua bekerjasama meningkatkan kualitas
sekolah.
4.2.2 Program Promosi
Menurut Wijaya (2012:156) promosi jasa
pendidikan merupakan salah satu variabel
bauran pemasaran jasa pendidikan yang perlu
dilakukan sekolah untuk memasarkan produk
jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa
pendidikan bukan hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa
pendidikan (siswa), tetapi juga sebagai alat untuk
mempengaruhi pelanggan jasa pendidikan pada
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa
pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan.
80
Promosi jasa pendidikan meliputi aktivitas
dan materi yang digunakan sekolah untuk
menjangkau khlayak sekolah, membangun
lingkungan internal sekolah yang peduli serta
menciptakan kesadaran dari upaya sekolah
untuk memenuhi keinginan sekolah dalam hal
meningkatkan jumlah peserta didik baru. Dalam
hal pemasaran sekolah dengan program promosi
sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam
meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel maka dapat dirumuskan
program promosi di SMK Bhineka Karya 4 Ampel
sebagai berikut:
1. Menjalin kerja sama dan hubungan baik
dengan SMP/MTs
Mengadakan kegiatan pelatihan yang
mengundang siswa SMP/MTs
Melakukan presentasi menjelang
PPDB ke SMP/MTs yang menjadi
sasaran.
2. Menjalin kerjasama dan hubungan baik
dengan desa-desa sekitar
Mengadakan bakti sosial yang
melibatkan masyarakat desa sekitar
lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
81
Melakukan prensentasi kepada
pengurus desa sampai dengan
RT/RW dan karang taruna di sekitar
SMK Bhineka Karya 4 Ampel
3. Menjalin kerjasama dan hubungan baik
dengan orangtua/wali murid
Membuat pertemuan-pertemuan
orang tua/wali murid yang sebaik
mungkin untuk menimbulkan kesan
positif terhadap sekolah.
Mengajak orang tua/wali murid
untuk turut ikut serta
mempromosikan sekolah kepada
masyarakat sekitar.
4. Menjalin kerjasama dengan siswa untuk
melakukan promosi keteman bermain,
adik kelasnya dan lingkungan
sekitarnya
Melibatkan siswa untuk mengikuti
presentasi di SMP/MTs yang menjadi
sasaran.
Mengajak siswa untuk
mempromosikan sekolah ke
lingkungan sekitar tempat
tinggalnya, teman bermain dan adik
kelasnya.
82
5. Melakukan kegiatan promosi sekolah
dengan bentuk periklanan
Memasang spanduk PPDB ditempat
yang mudah di baca masyarakat
Membagikan brosur PPDB
4.2.3 Implementasi Program Promosi Di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel
A. Perencanaan
1) Perencanaan program promosi sekolah
ditetapkan sejak awal tahun pelajaran.
Manajemen sekolah yang terdiri dari kepala
sekolah, pengurus yayasan serta wakil
kepala sekolah menyusun kepanitiaan
program promosi dan merencanakan
anggaran dalam rencana kerja dan
anggaran sekolah.
2) Kepala sekolah mengeluarkan SK
kepanitiaan program promosi sekolah yang
terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,
tim publikasi, tim pendaftaran, dan tim
sosialisasi/promosi.
3) Panitia promosi sekolah melakukan rapat
koordinasi awal untuk melakukan
persiapan dengan merencakan pelaksanaan
program promosi tahun ini dan evaluasi
dari kegiatan promosi tahun sebelumnya.
83
4) Panitia menetapkan khalayak sasaran yang
paling menjanjikan, daftar calon siswa yang
menghasilkan tingkat tanggapan tertinggi
biasanya sesuai dengan profil sekolah saat
ini.
B. Pengorganisasian
1) Panitia program promosi sekolah
menyelanggarakan rapat koordinasi
berkala, untuk mengkoordinasi kegiatan-
kegiatan yang akan dilaksanakan. Rapat ini
dapat diadakan sekurang-kurangnya 2
minggu atau menyesuaikan situasi dan
kebutuhannya.
2) Ketua panitia dan sekretaris membuat list
pembagian tugas panitia dan dapat di
sampaikan pada rapat koordinasi.
3) Seluruh panitia dapat mendukung tim
kerja dibawah koordinasi ketua panitia
program promosi.
84
C. Pelaksanaan
1) Menjalin kerja sama dan hubungan baik
dengan SMP/MTs
Mengadakan kegiatan pelatihan yang
mengundang siswa SMP/MTs
Melakukan presentasi menjelang PPDB
ke SMP/MTs yang menjadi sasaran.
2) Menjalin kerjasama dan hubungan baik
dengan desa-desa sekitar
Mengadakan bakti sosial yang
melibatkan masyarakat desa sekitar
lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Melakukan prensentasi kepada pengurus
desa sampai dengan RT/RW dan karang
taruna yang terdapat di SMK Bhineka
Karya 4 Ampel
3) Menjalin kerjasama dan hubungan baik
dengan orangtua/wali murid
Membuat pertemuan-pertemuan orang
tua/wali murid yang sebaik mungkin
untuk menimbulkan kesan positif
terhadap sekolah.
Mengajak orang tua/wali murid untuk
turut ikut serta mempromosikan sekolah
kepada masyarakat sekitar.
85
4) Menjalin kerjasama dengan siswa untuk
melakukan promosi keteman bermain, adik
kelasnya dan lingkungan sekitarnya
Melibatkan siswa untuk mengikuti
presentasi di SMP/MTs yang menjadi
sasaran.
Mengajak siswa untuk mempromosikan
sekolah ke lingkungan sekitar tempat
tinggalnya, teman bermain dan adik
kelasnya.
5) Melakukan kegiatan promosi sekolah
dengan bentuk periklanan
Memasang spanduk PPDB ditempat
yang mudah di baca masyarakat
Membagikan brosur PPDB
D. Evaluasi dan mengukur hasilnya
1) Prosedur Evaluasi
a. Evaluasi kepanitian dilakukan secara
periodik melalui rapat koordinasi
panitia dalam waktu 2 minggu sekali
atau sesuai dengan kebutuhan.
b. Evaluasi secara menyeluruh
dilakukan setelah kegiatan PPDB
selesai.
86
2) Indikator Keberhasilan
a. Seluruh program promosi dapat
terlaksana dengan baik.
b. Media promosi sekolah dapat
dimengerti oleh calon peserta didik.
c. Meningkatnya jumlah calon peserta
didik baru
d. Target 10 orang calon peserta didik
baru dalam setiap dari pelaksanaan
program promosi ke SMP/MTS,
maupun dari terlibatnya orangtua
dan siswa itu sendiri dapat terpenuhi
dengan baik.
3) Pengukur Keberhasilan
a. Sekolah perlu melaksanakan
manajemen dengan terencana
terutama pada program promosi
sekolah yang dilaksanakan setiap
tahunnya serta pengalokasian dana
yang sesuai dengan rencana kegiatan
dan anggaran sekolah (RAKS).Supaya
Program promosi ini dapat terlaksana
dengan baik, karena matangnya
perencanaan, pengorganisasian, serta
pendanaan yang cukup.
87
b. Bekerjasama dengan SMP/MTS di
sekitar SMK Bhineka Karya dan
membangun komunikasi yang baik
dengan mereka, agar dapat
membantu memberi kesempatan
kepada SMK Bhineka Karya 4 Ampel
dapat melaksanakan promosi dengan
efektif dan efesien.
4.2.4 Hasil Validasi Ahli Produk Panduan Promosi
SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Produk pengembangan dari penelitian yang
sudah disusun oleh peneliti adalah panduan
promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Panduan
yang berisikan pedoman yang dapat
dimanfaatkan oleh sekolah. Dalam menjaga
kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta
didik baru. Dengan adanya panduan ini pihak
sekolah juga dapat melaksanakan kegiatan
promosi dengan terencana, efektif dan matang.
Panduan promosi ini divalidasi oleh 3 ahli yaitu
Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si, dosen
Magister Manajemen Pendidikan PPs UKSW, Dr.
Ade Iriani, MM dosen Magister Teknik Informasi,
dan bapak Imron Ahmadi, ST kepala sekolah
SMK Bhineka Karya 4 Ampel. Dengan hasil yang
tertera pada tabel dibawah ini:
88
Tabel 4.4
Hasil Validasi Ahli Produk Panduan Promosi
SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Keterangan:
Tidak jelas : 1
Kurang jelas : 2
Cukup jelas : 3 Jelas : 4
Sangat jelas : 5
No Pernyataan
Validator
Dr. Bambang
Suteng
Sulasmono, M.Si
Dr. Ade Iriani,
MM
Imron Ahmadi,
ST
NILAI
1 Kejelasan latar belakang
dan tujuan panduan
Jelas (4) Jelas (4) Sangat jelas (5)
2 Kejelasan sasaran
panduan
Jelas (4) Sangat jelas (5) Jelas (4)
3 Kejelasan masalah
promosi
Cukup jelas (3) Jelas (4) Jelas (4)
4 Kejelasan strategi
promosi
Jelas (4) Jelas (4) Jelas (4)
5 Kejelasan konsep dan
prinsip promosi
Jelas (4) Sangat jelas (5) Sangat jelas (5)
6 Kejelasan tahap-tahap
pelaksanaan promosi
Jelas (4) Jelas (4) Sangat Jelas (5)
7 Kejelasan pengukuran
hasil
Jelas (4) Jelas (4) jelas (4)
8 Kejelasan tindak lanjut kurang jelas (2) Jelas (4) Jelas (4)
9 Kejelasan penutup Cukup jelas (3) Jelas (4) Jelas (4)
10 Kejelasan struktur
panduan promosi
Cukup jelas (3) Sangat Jelas (5) Sangat Jelas (5)
TOTAL NILAI 35 45 44
RATA-RATA NILAI 3,5 4,5 4,4
89
Berdasarkan tabel 4.4 dapat di simpulkan dari
penilaian validator 1 Dr. Bambang Suteng Sulasmono,
M.Si pada panduan promosi SMK Bhineka Karya 4
Ampel dengan kategori cukup jelas dengan rata-rata
3,5. Validator 2 yaitu Dr. Ade Iriani, MM, memberikan
nilai panduan promosi ini kategori jelas dengan rata-
rata 4,5, sedangkan untuk validator 3 yaitu kepala
sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel bapak Imron
Ahmadi, ST memberikan penilaian dengan kategori
jelas dalam rata-rata 4,4.
Secara umum ketiga validator ini memberikan
penilaian terhadap produk hasil pengembangan
panduan promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam
kategori jelas dengan rata-rata 4,13. Demikianlah
produk ini panduan promosi SMK Bhineka Karya 4
Ampel ini valid dengan beberapa revisi untuk
memperbaiki penulisan panduan promosi ini. Sehingga
Produk yang berupa Panduan Promosi SMK Bhineka
Karya 4 Ampel ini dapat menjadi baik serta dapat
digunakan sebagai tuntunan untuk melaksanakan
kegiatan promosi sekolah dan jajarannya. Berikut
adalah saran dan masukan sebagai revisi dari para
validator yang terdapat di tabel 4.5:
90
Tabel 4.5
Saran, kritik untuk revisi dari validator
Tentang
Panduan Promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
No Validator Masukan untuk revisi
1 Dr. Bambang Suteng
Sulasmono, M.Si
1. Sasaran panduan
dimaksudkan terwujudnya panduan promosi atau
terlaksananya promosi
2. Ada beberapa salah ketik 3. Masih bisa dipikirkan strategi -
strategi lain yang lebih efektif
4. Akan lebih tajam jika dikaitkan dengan strategi
generik bersaing dari porter
5. Jumlah calon perlu di pertegas dengan angka yang lebih
kongrit 6. Tindak lanjut harus berisi
tentang perbaikan promosi
2 Dr. Ade Iriani, MM 1. Perbaiki kalimat yang masih
kurang tepat
2. Bagian pengembang promosi sesungguhnya melibatkan tim
promosi dan kepala sekolah
dan jajarannya. 3. Posisi dari manajemen sekolah
perlu di perjelas
4. Profil sekolah perlu di buat se simpel mungkin
3 Imron Ahmadi, ST 1. Perbaiki nama sekolah yang ada di SMK Bhineka Karya 4
Ampel
2. Visi dan misi sekolah mengikuti kurikulum KTSP
Sumber: diolah dari hasil validasi pakar/ahli