29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ialah ilmu metode dan jika itu diklasifikasikan ke
dalam metode penelitian itu berarti pengetahuan mengenai metode yang bisa
digunakan dalam suatu penelitian. Metodologi penelitian dapat dideskripsikan
sebagai suatu ilmu yang menjelaskan peristiwa-peristiwa alam dan sosial masyarkat
dalam kehidupan dengan metode kerja yang terstruktur, teratur, terorganisir, dan
diterapkan secara ilmiah.(Nawawi, 1994).
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Mall Dinoyo City yang terletak di jalan MT.
Haryono No.195 - 197, Kel. Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa
Timur, Kode pos 65144. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019 sampai
dengan Mei 2019.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Penelitian secara kuantitatif yaitu tahapan untuk menemukan ilmu
yang menggunakan data berbntuk angka untuk menganalisis informasi
menegenai sesuatu yang ingin diketahui. (Kasiram, 2008) dalam buku yang ia
buat mengenai Metodologi Penelitian Kualitatif dan kuantitatif). Karena
penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif dan menggunakan
analisis, penelitian ini dilakukan dengan memeriksa peristiwa dan keluhan
yang terjadi di situs dengan memeriksa pandangan yang telah dipenuhi para
ilmuwan. Sampel adalah penyewa di pusat perbelanjaan Kota Dinoyo yang
terkena langsung. Selain itu, pengumpulan data yang digunakan adalah alat
penelitian dalam bentuk kuesioner tertutup dan akan diikuti oleh analisis data
metode kuantitatif kuantitatif untuk memverifikasi hipotesis sampel hipotesis.
Metode yang dipakai untuk meningkatkan kualitas layanan pada penelitian
30
ini adalah konep ServQual yang berfungsi untuk menghitung rata-rata tingkat
harapan dan kinerja dari masing-masing kualitas layanan. Lebih lanjut,
berdasarkan kinerja komputasi dari data ServQual yang dibutuhkan, tingkat
layanan rata-rata yang diharapkan, tingkat kinerja, dan tingkat layanan
minimum untuk setiap atribut yang dipakai menghitunng nilai MSA
(pengukuran nilai layanan), MSS (pengukuran ukuran layanan) dan Zone of
Tolerance yang nantinya dipakai untuk menghitung nilai tingkat layanan yang
diberikan kepada pengguna layanan. Implementasi (QFD) berdasarkan pada
hasil dari persiapan Rumah Kualitas yang kemudian ditingkatkan dengan
persiapan jawaban teknis dan prioritas jawaban teknis yang diserahkan kepada
manajemen Mall Dinoyo City sebagai saran untuk upaya perbaikan pelayanan
kepada pengguna jasa (booth tenant).
3.3 Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini yaitu pelanggan yang menggunakan jasa
booth tenant di Mall Dinoyo City Kota Malang.
3.4 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan alat survei kuisioner yang dipakai
untuk formulirnya adalah kuisioner tertutup. Namun, pertama-tama gunakan
kuesioner wawancara terbuka untuk mencari tahu fitur mana yang dianggap
hilang dan dapat meningkatkan kepuasan penyewa. Permintaan untuk
penggunaan pribadi. Peneliti wajib memiliki informasi secara lengkap
mengenai ruang lingkup jawaban, karena para responden hanya mempunya
beberapa jawaban tersendiri. Kuisioner yang dibagikan di antara responden
berisi item yang relevan dengan pelanggan terhadap layanan yang diberikan
pihak Mall sekarang ini.
31
3.5 Identifikasi Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Penelitian
Proses pertama mengidentifikasi variable penelitina untuk
memastikan variabel mana yang dipakai pada penelitian ini, berdasarkan
dari hasil tahap wawancara dan juga menggunakan literature penelitian
(buku) sebagai perbandingan. Pengenalan variabel-variabel ini akan
menyediakan skema ataupun tautan yang digunakan untuk menurunkan
variable studi dari lima dimensi SrvQual yang telah diperbaharui oleh
Berry et all (F Tjiptono, 2004).
Alasan agar menggunakan pengukuran kualitas ini adalah bahwa
ia mewakili semua aspek layanan, baik itu teknis dan fungsional, yaitu,
seluruh bentuk fisk yang dibikin oleh proses layanan. Perhitungan
kualitas layanan yang diguanakan pada penelitian ini yaitu; Bukti
langsung (tangibles), Keandalan (reliability), Daya tanggap
(responsiveness), Jaminan (assurance), dan Empati.
1. Tangible (Bukti Fisik)
Bukti fisik yaitu termasuk peralatan fisik, dan penampilan pribadi
dari penyedia layanan atau manajemen.
2. Reliability (Keandalan)
Keandalan yaitu kemempuan penyedia layanan agar secara akurat
memenuhi layanan yang dijanjikan..
3. Responsivness (Daya Tanggap)
Daya tanggap yaitu respon langsung terhadap permintaan
pelanggan.
4. Assurance (Jaminan)
Jaminan yaitu ilmu mengenai kesopanan atau penjaminan dari
penyedia layanan dan kesanggupan untuk membangun suatu
kepercayaan.
5. Empathy (empati)
Empati yaitu memperhatikan dan perhatian pribadi penyedia layanan
terhadap pelanggan.
32
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan pengguna
jasa both tenant terhadap layanan manajemen Mall.
3.6 Sumber Data
3.6.1 Data Primer
Data primer yaitu informasi yang diperoleh langsung dari sumber
pertama (tanpa melalui pihak lain). Data primer yang dipakai pada
penelitian ini adalah data wawancara dengan penyewa gerai untuk
mengidentifikasi atribut pada saat pembuatan kuesioner. Data kuesioner
nantinya digunakan untuk mendapatkan informasi dari pengguna layanan
untuk menetapkan tingkat kepentingan dan produktifitas yang diterima
oleh pengguna layanan, serta untuk melakukan wawancara dengan
manajemen Mall Dinoyo City guna menetapkan atribut yang akan
digunakan dalam kuesioner penelitian, dengan acuan pada standart
layanan yang harus diberikan oleh pusat perbelanjaan.
3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data dari penelitian yang dipakai
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dari pihak lain
dan direkam). Data sekunder diperlukan untuk penelitian ini yaitu: profil
perusahaan, karakteristik perusahaan serta data lain yang diperlukan
mencakup perusahaan tersebut (pihak manajemen Mall), dan informasi
lain mengenai pengguna layanan (booth tenant) yang didapatkan dari
wawancara lapangan maupun sumber lain yaitu pihak manajemen Mall.
33
3.7 Prosedur Penelitian
Prosedur pada penelitian ini dapat dilihat pada Flowchart penelitian berikut:
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
34
3.7.1 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yaitu tahap pertama penelitian, yaitu rumusan
masalah yang beracu pada latar belakang permasalahan.
3.7.2 Batasan Masalah dan Tujuan
Tahap yang batasan masalah adalah peneliti menetapkan batasan
pada sesuatu yang perlu diselidiki untuk penelitian yang lebih spesifik.
Proses penentapan tujuan akan menetapkan suatu tujuan yang harus
tercapai sehingga penelitian yang sedang berlangsung lebih fokus dan
efektif. Tujuan dari penenlitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
definisi atribut yang memiliki prioritas tertinggi, berdasarkan hasil gap
ServQual, serta pemetaan Zone of Tolerance untuk tiap atribut
berdasarkan hasil gap ServQual. Dan memberikan rekomendasi untuk
meningkatkan kualitas dengan menggunakan Quality Function
Deployment (QFD)
3.7.3 Studi Lapangan dan Studi Literatur
Studi lapangan adalah dengan melaksanakan investigasi untuk
pemantauan kondisi awal Mall Dinoyo City yang digunakan sebagai
objek studi untuk mengidentifikasi kualitas masalah layanan kepada
booth tenant serta identifikasi langkah-langkah berikut untuk penelitian
ini. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara di Mall
Dinoyo City serta wawancara secara langsung terhadap pengguna
layanan.
Studi literature adalah cara mempelajari dan memperkuat teori
dan metode yang diapakai untuk menyelesaikan permasalahan pada
penelitian. Studi yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari jurnal
pendukung dan buku-buku, serta tugas akhir., dll.
3.7.4 Pengumpulan Data
Tahapan ini dipakai untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan pada penenlitian, baik itu data primer maupun data sekundr.
35
3.7.5 Identifikasi Atribut
Pada fase ini dilakukan wawancara terhadap pihak manajemen
dan pengguna layanan Mall Dinoyo City. Tahap ini diperlukan agar
mengetahui atribut apa saja yang diharapkan oleh booth tenant
(pengguna layanan) ketika menggunakan jasa di Mall Dinoyo City.
Proses wawancara dilaksanakan berdsarkan lima dimensi kualitas kepada
pengguna layanan. Kelima dimensi yaitu tangibles (bukti fisik),
realibility (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance
(jaminan), dan empathy (empati). Hasil dari wawancara tersebut
dinamkan voice of customer yang nantinya dipakai untuk atribut
kuesioner penelitian.
3.7.6 Penyusunan Kuesioner
Kuesioner adalah serangkaian persoalan secara tertulis yang
diapakai agar memperoleh data tentang jawaban dengan arti pesan
mengenai kepribadiannya ataupun hal yang diketahui. Tujuan utama dari
kuisioner yaitu untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan
survey serta mengisi pertanyaan yang diusulkan oleh para peneliti dari
beberapa respondn yang dipilih. Persyaratan untuk mengisi kuisioner
yaitu pernyataan yang diberikan secara jelas serat mengarah pada tujuan
penenlitian. (Ginting, 2010).
1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka dirancang untuk mengetahui karakteristik produk
/ layanan yang diinginkan oleh konsumen. Produk / layanan yang
diharpkan oleh pelanggan. Pertanyaan kuesioner yang diberikan
pada formulir ini adalah secara bebas, tanpa ada batasan untuk
merespons kemauan pengguna layanan.
2. Kuesioner tertutup
Atas dasar kuesioner terbuka, maka kuesioner tertutup diberikan
untuk mnetahui hasil dari evaluasi kendala yang dihadapi,
menggunakan Skala Likert sebagai berikut:
36
Kuesioner ini dipakai sebagai alat yang memberikan jawaban
serta penelitian yang telah diberikan oleh peneliti kepada responden
sebagai ukuran kualitas layanan Mall Dinoyo City kepada pengguna jasa
booth tenant. Kompilasi yang dianggap dari sudut pandang pelanggan
sebagai yang menerima layanan dan berdasarkan sudut pandang
manajemen Mall Dinoyo City sebagai pihak yang mempunyai standar
pelayanan. Parameter untuk menyusun kuesioner didapat dari hasil
survey dan wawancara terhadap pengguna layanan dan penyedia
layanan. Berdasarkan wawancara dengan 15 responden (manajemen
Mall dan tenant) dan juga jurnal (Sinchaloenman & Ngamyan, Key
Factor Affecting Tenant Decision on Shopping Mall, 2013) maka peneliti
mengajukan atribut kuesioner sebagai berikut :
Tabel 3.1 Atribut Kuesioner Penelitian
Atribut
Ke- Atribut
Reliability (Kehandalan)
1 Kemudahan menjangkau lokasi Mall
2 Memiliki jam kerja operasional tepat waktu
3 Pusat perbelanjaan menarik bagi pengunjung
4 Pengelola memiliki strategi pemasaran yang tepat
5 Kesamaan tujuan tenant dan pengelola
Responsiveness (Daya Tanggap)
6 Berbagi informasi terkait antara tenant dan pengelola
7 Berbagi solusi pemecahan masalah antara tenant dan pengelola
8 Kemudahan akses tenant terhadap pihak pengelola
9 Cepat tanggap terhadap kerusakan teknis
Tangible (Berwujud)
10 Ketersediaan fasilitas ibadah, ATM dan WiFi
37
11 Kebersihan di Mall (Kebersihan public area Mall, toilet, tempat parkir dan
sarana ibadah)
12 Keindahan Mall (tampilan luar dan dalam)
13 Dekorasi sebagai identitas lokasi tenant dalam pusat perbelanjaan
14 Kualitas material dan bangunan Mall
15 Suasana pusat perbelanjaan menyenangkan
Assurance (Jaminan)
16 Kepercayaan tenant terhadap pelayanan pengelola
17 Pelayanan yang baik dari pengelola
18 Penempatan tenant yang sesuai
19 Pengelola memenuhi janji / ketentuan kepada tenant
20 Dukungan pengelola terhadap kesuksesan tenant
21 Biaya sewa ritel sesuai harapan tenant
22 Tenant menghendaki perpanjangan kontrak / sewa
23 Partisipasi tenant terhadap kegiatan / event Mall
Empathy (Empati)
24 Perlakuan yang sama antar tenant
25 Kemampuan negosiasi kepada pihak pengelola
26 Kesepakatan bisnis tenant dengan pengelola secara adil
27 Tempat / sarana penyampaian keluhan, kritik maupun saran terhadap kualitas
pelayanan
28 Hubungan baik tenant dengan pengelola Mall
29 Citra manajemen dan staff karyawan Mall Dinoyo City dimata booth tenant
Dikarenakan kuesioner ini adalah kuesioner tertutup, maka
responden hanya diminta agar memilih jawaban yang disediakan oleh
penenliti pada kuesioner tersebut. Kuesioner itu sendiri teridiri dari
pertanyaan dengan memakai Skala Likert 1-5 (nilai tinggi memberikan
skor yang baik, sedangkan nilai rendah membrikan skor buruk) (Mayflor,
2014). Ketika memilih titik persentase dan mengevaluasi keefektifan
layanan, direncanakan untuk memilihnya berdasarkan bagaimana
perasaan seseorang. Kuesioner itu sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yaitu;
tingkat layanan harapan, tingkat layanan kinerja, dan tingkat layanan
minimum.
Kuesioner Kualitas Layanan (ServQual) terdiri dari pertanyaan
mnegenai layanan yang diharapkan (ekspektasi) dan layanan yang
diraskan (persepsi) yang digunakan untuk menilai kepuasan pengguna
38
layanan dengan mempersepsikan layanan yang disediakan oleh harapan
pelanggan atas layanan yang diberikan. oleh pihak Mall Dinoyo City.
Berikut tebel skala penilaian ServQual:
Tabel 3.2 Skala Penilaian
SKALA PENILAIAN
Harapan Kinerja Mall Dinoyo City
1. Sangat Tidap Penting 1. Sangat Tidak Puas
2. Tidak Penting 2. Tidak Puas
3. Cukup Penting 3. Cukup Puas
4. Penting 4. Puas
5. Sangat Penting 5. Sangat Puas
Sedangkan kuesioner tingkat pelayanan minimum (Adequate
Service) digunakan pada perhitungan Zone of Tolerance (ZOT) untuk
menilai tingkat penyediaan layanan minimum yang dapat diterima
berdasarkan estimasi layanan yang dapat disediakan oleh pihak
manajemen Mall. Berikut adalah tabel skala penilaian kuesioner tingkat
pelayanan minimum (Adequate Service):
SKALA PENILAIAN
Tingkat Pelayanan Minumum
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Cukup Baik
4. Baik
5. Sangat Baik
3.7.7 Penyebaran Kuesioner Awal
Sesudah kuesioner disiapkan, tahapan berikutnya kuesioner
didistribusikan di antara pengguna layanan. Kuisioner yang akan
39
dibagikan kepada 30 responden digunakan untuk memverifikasi validitas
dan reliabilitas kuisioner.
3.7.8 Uji Validasi dan Uji Reliabilitas
Validitas yang berarti kepastian, yaitu yang menunjukkan sejauh
mana keakuratan dan keakuratan alat pengukur dalam kinerja fungsi
dimensionalnya. (Azwar, 1986). (Ghozali, 2009) mengemukakan bahwa
pengujian validasi dipakai untuk mengukur keandalan kuesioner.
Dinyatakan kuesioner tersubut valid apabila pertanyaan dalam kuesioner
dapat mengidentifikasi data yang diukur menggunakan kuesioner
tersebut.
Kita dapat mengatakan bahwa tes memiliki keandalan yang tinggi
jika tes memenuhi fungsi pengukurannya atau memberikan hasil
pengukuran yang akurat dan akurat sesuai dengan tujuan tes. Tes yang
menyediakan data yang tidak relevan untuk menyimpan pengukuran
disebut tes kepercayaan rendah. Kredibilitas kuesioner dinyatakan oleh
tingkat kemampuan elemen persetujuan dalam kuesioner menggunakan
program SPSS. Kemudian periksa tingkat korelasi signifikan dengan
menguji tingkat signifikan r sebagai beriku:
Reliabiltas atau reliability adalah kesenjangan pengukuran,
(Walizer, M. H., Sadiman, A. S., & Wienir, 1987). (Ghozali, 2009)
berpendapat yaitu reliabiltas ialah alat pengukuran suatu kuesuioner yang
merupakan suatu indikatot variable ataupun konstruk. Suatu kuesioner
dinyatakan reliable apabila respon dari responden terhadap pernyataan
tersebut konsisten dan stabil secara signifikan. Pengujian reliabilitas
mengacu terhadap tingkat stabhlitas, konsistensi, prediksi, dan akurasi.
Pengukuran yang sangat reliable adalah pengukuran yang menyediakan
data yang andal.
40
Pengujian reliabilitas dirancang untuk menentukan konsistensi
alat pengukur ketika digunakan, yaitu, alat pengukur memberikan hasil
secara kon sisten apabila dipaaakai beberapa kali papa waktu berbeda.
Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha.
Untuk memfasilitasi perhitungan reliabilitas dan reliabilitas, tes
ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS, di mana hasil
perhitungan diperiksa terhadap tabel pada tingkat signifikansi. 5%. Jika
hasilnya> rtable, elemen tersebut valid, dan jika ralpha> rtable, maka
elemen tersebut dapat diandalkan.
3.7.9 Penentuan Jumlah Sampel
Menentukan jumlah sampel dipakai guna menetapkan jumlah
sampel minimum yang diperlukan saat mencari menggunakan rumus
Slovin pada persamaan (8).
3.7.10 Penyebaran Kuesioner Akhir
Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliable dan juga
diketahui jumlah sampel yang akan disebarkan, oleh karena itu dalam
fase ini kuesioner didistribusikan kepada pengguna layanan. Kuesioner
akan didistribusikan hingga jumlah sampel yang dihitung menggunakan
metode Slovenia. Responden akan diminta untuk memberikan evaluasi
terhadap deklarasi yang disajikan dalam kuesioner.
3.7.11 Pengolahan Data Metode ServQual
Ketika menghitung nilai kemudahan, dicari celah antara menilai
persepsi pengguna tentang layanan tentang kualitas layanan yang
diterima dengan penilaian harapan pengguna layanan. Dari perhitungan
ini, celah masing-masing atribut akan diketahui. Hasil perhitungan
kesenjangan ServQual ini kemudian digunakan untuk menentukan
tingkat kepuasan. pengguna layanan dan pemetaan Zone of Tolerance
dengan menghitung menggunakan hasil kuesioner tingkat pelayanan
minimum.
41
3.7.12 Pengolahan Data Metode Zone of Tolerance (ZOT)
Atribut pencocokan menggunakan metode Zone of Tolerance
(ZOT) bertujuan untuk menentukan biaya layanan yang disediakan oleh
Mall jika sudah di area di mana opsi layanan yang masih dapat diterima
oleh pelanggan adalah area antara layanan yang memadai dan layanan
yang diinginkan. Dengan langkah-langkah yaitu; 1) Penentuan jarak
antara layanan yang diperlukan dan layanan yang memadai (zona
toleransi) untuk setiap indikator, 2) Penentuan jarak antara layanan yang
diperlukan dan layanan yang memadai (zona toleransi) untuk setiap
pengukuran, 3) Penentuan posisi di zona toleransi untuk setiap
pengukuran, 4) Definisi posisi di zona toleransi untuk setiap indikator.
3.7.13 Implementasi Quality Function Deployment (QFD)
Pada tahap ini, data dari perhitungan digunakan menggunakan
metode ZOT dalam bentuk atribut yang tidak memuaskan dan tidak dapat
ditoleransi oleh responden. Hasil yang akan didapat adalah target yang
akan akan dicapai (goal), rasio perbaikan (improvement ratio), bobot
prioritas, normalisasi bobot, serta nilai interaksi dan prioritas dari setiap
respon teknis.
1. Penetapan Nilai Goal
Nilai goal ini membangun tampilan perusahaan target (Mal),
mengevaluasi sejauh mana perusahaan ingin memenuhi kebutuhan
penyewa untuk mencapai kepuasan penyewa maksimum sebagai
pengguna layanan. Nilai target 1–5 (5 untuk nilai terbaik dan 1 untuk
nilai terburuk).
2. Penentuan Rasio Perbaikan
Rasio perbaikan dipakai guna menentukan nilai yang harus
dicapai oleh penyedia layanan / perusahaan untuk mencapai tujuan ini.
Faktor pembesaran ini diperoleh dari pembagian antar nilai goal
dengan perceived service.
42
Rasio Perbaikan =𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐺𝑜𝑎𝑙
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 (11)
3. Sales Point
Nilai Sales Point menunjukkan bagaimana hal itu
mempengaruhi kepuasan kebutuhan konsumen pada produk / layanan.
Penetapan sales point berdasar pada nilai tingkat kepentingan
pengguna layanan dan seberapa baik masing-masing customer need
tersebut terpenuhi. Nilainya sebagai berikut:
Nilai 1 : tidak ada titik penjualan
Nilai 1,2 : titik penjualan menengah
Nilai 1,5 : menunjukkan titik penjualan kuat
Untuk menetapkan nilai ini maka diadakan survey dan
wawancara langsung terhadap pihak penyedia/perusahaan.
4. Perhitungan Bobot
Atribut layanan yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan
harus ditetapkan oleh bobot prioritas atribut layanan. Untuk
mengetahui prioritas atribut layanan. Dengan menentukan urutan
atribut yang akan ditingkatkan dan dikembangkan. Bobot atribut
layanan dapat dihitung dengan mengalikan desired service, rasio
perbaikan dan nilai sales point.
Nilai Bobot = 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑥 𝑆𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 (12)
5. Perhitungan Normalisasi Bobot
Berdasarkan perhitungan bobot yang diterima, perlu
dinormalisasi. Normalisasi bobot bertujuan untuk memfasilitasi
identifikasi prioritas untuk pengembangan atribut. Berat yang
dinormalkan dihitung dengan membagi berat dengan total berat dan
dikalikan dengan 100.
43
Normalisasi Bobot =𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑥 100 (13)
6. Penyusunan Respon Teknis
Respon teknis adalah respons yang disiapkan sesuai dengan
kebutuhan pengguna layanan (penyewa). Penentuan respons teknis
dilakukan dengan berdiskusi dengan manajemen Mall Dinoyo ity dan
penyewa. Penentuan respons teknis digunakan untuk menentukan
sikap yang harus diadopsi manajemen terhadap keinginan atau
keluhan pengguna layanan yang ada (penyewa) serata bagaimana
manajemen bisa memberikan jawaban dalam upaya meningkatkan
layanan yang diharapkan tenant.
7. Menentukan Hubungan Antara Customer Need dan Respon Teknis
Hubungan antara kebutuhan pelanggan dan respons teknis dari
setiap atribut ditentukan dengan memakai simbol. Simbol yang
digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara kebutuhan
pelanggan dan jawaban teknis dapat dilihat pada tabel 2.1.
8. Mnentukan Technical Matriks
Matriks teknis digunakan pada house of quality sebagai
fondasi atau fondasi, di mana nilai atau bobot hubungan dihitung
dalam matriks teknis ini dari matriks what dan how.
9. Menetapkan Target Value
Definisi nilai target dalam pemahaman tersebut berdasakan
pada pertimbangan nilai obyektif dari keiinginan serta yang
diwawancarai. Apabila suatu kebijakan diinginkan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna layanan, manajemen berupaya menjembatani
kesenjangan antara nilai ekspektasi dan nilai persepsi sehingga
menetapkan nilai target sesuai dengan nilai target harapan pelanggan.
Jika tidak, perusahaan dapat menetapkan tujuan berdasarkan peluang.
44
3.7.14 Analisis dan Pembahasan
Tahapan ini dilaksanakan guna menganalisisi hasil pengolahan
data menggunakan konsep ServQual dan Zone of Tolerance (ZOT) dan
juga memberikan saran untuk meningkatkan kualitas layanan
menggunakan hasil persiapan House of Quality dalam metode Quality
Function Deployment (QFD). Hasil QFD adalah dalam bentuk prioritas
respons teknis yang telah dikaitkan dengan kebutuhan pelanggan
sehingga hasil dari nilai target atau prioritas dapat digunakan sebagai
langkah untuk memberikan saran untuk meningkatkan kualitas layanan
oleh manajemen Mall.
3.7.15 Kesimpulan dan Saran
Sesudah analisis terakhir dari hasil pengolahan data, selanjutnya
kesimpulan dan saran mengenai kualitas pelayanan akan dibuat
berdasarkan tujuan.