Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Pemeriksaan Terdahulu

Penelitian terdahalu dengan judul uji aktivitas antidiare infusa daun

salam (Syzygium polyanthum [Wight] Walp.) terhadap mencit jantan galur

swiss yang diinduksi minyak jarak (Riska,2015) pada penelitian tersebut

dosis infusa daun salam yang memberikan efek antidiare dengan 25% b/v dan

50% b/v.

B. Landasan Teori

1. Sistematika Tanaman

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledone

Bangsa : Myrtales

Suku : Myrtaceae

Marga : Eugenia

Jenis : Syzygium polyanthum [Wight] Walp

Gambar 2.1. Daun salam (Syzygium polyanthum [Wight] Walp) (Anonim, 2000)

2. Nama lain

Salam mempunyai nama lain selain Syzygium polyanthum (Wight)

Walp yaitu Eugenia polyantha Wight. Salam juga mempunyai nama asing:

salam leafunar serai (Melayu); salam manting (Jawa); salam gowok

(Sunda); dan kastolan (Kangean) (Hariana,2004).

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

5

3. Kandungan Kimia

Kandungan utama daun salam meliputi saponin, triterpen,

flavonoid, tannin, polifenol, dan alkaloid. Minyak atsiri daun salam terdiri

dari seskuiterpen, lakton dan fenol (Sudarsono dkk,2002). Tannin dalam

fungsi daun salam sebagai zat untuk saluran pencernaan atau kulit.

Kandungan kimia daun salam meliputi:

a. Tanin

Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk ke

dalam golongan polifenol. Senyawa tanin ini banyak dijumpai pada

tumbuhan. Tanin memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar

mekanisme yang diperkirakan adalah toksisitas tanin dapat merusak

membran sel bakteri, senyawa astringent tanin dapat menginduksi

pembentukan kompleks ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat

menambah daya toksisitas tanin itu sendiri. Mekanisme kerja tanin

diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga

mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya

permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga

pertumbuhannya terhambat dan mati (Ajizah, 2004).

b. Flavonoid

Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik,

menghambat banyak reaksi oksidasi, baik secara enzim maupun non

enzim. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol

(Sjahid, 2008). Mekanisme kerja flavonoid berfungsi sebagai

antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap

protein extraseluler yang mengganggu keutuhan membran sel bakteri.

Mekanisme kerjanya dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri

dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi (Juliantina,

2008).

4. Khasiat dan Kegunaan

Berdasarkan penelitian yang sudah ada, selain antidiare daun salam

juga berkhasiat antihiperlipidemia, aprodisiak, antidiabetes, dan antiradang

(Anonim,2007).

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

6

C. Diare

1. Pengertian Diare

Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

frekuensi normal dengan konsistensi feses yang encer (Anonim,1991).

Diare dapat bersifat akut atau kronis, serta penyebabnya bermacam-

macam (Anonim,1991). Diare akut umumnya disebabkan oleh infeksi

virus atau kuman, atau dapat pula akibat efek samping obat dan gejala

dari gangguan saluran cerna (Tjay dan Rahardja,2002). Diare kronis

biasanya berlangsung lebihb dari dua minggu. Diare ini mungkin

berkaitan dengan berbagai gangguan gastrointestinal (Anonim,1991).

Biasanya diare kronis terjadi pada tumor dan penyakit-penyakit radang

usus kronis (Crohn, colitis ulcerosa) (Tjay dan Rahardja,2002).

Penyebab diare terdapat gangguan dari resorpsi, sedangkan sekresi

getah lambung-usus dan motalitas usus meningkat. Menurut teori klasik

diare disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus tersebut, sehingga

peristaltik chymus sangat dipercepat dan masih mengandung banyak air

pada saat meninggalkan tubuh sebagai tinja (Tjay dan Rahardja,2002).

Terapi diare harus disesuaikan dengan penyebabnya (Mutschler, 1986).

Apapun bentuk diarenya, usaha pertama yang harus dilakukan adalah

menetapkan penyebabnya dan menghilangkan penyebabnya (Anwar,

2000). Dasar pengobatan diare adalah pemberian cairan, dietetik

(pemberian makanan), obat-obatan (Abdoerracham dkk, 2002).

Resiko paling berbahaya pada diare adalah dehidrasi dan

ketidakseimbangan elektrolit (Hardaman dan Limbrid, 2007). Sehingga

penanganan teraupetikyang terpenting adalah penggantian cairan dan

elektrolit secukupnya (Mutschler, 1986). Pada diare yang hebat seringkali

disertai muntah-muntah, tubuh kehilangan banyak air dengan garam-

garamnya, terutama kalium dan natrium sehingga tubuh kekeringan (Tjay

dan Rahardja, 2002).

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

7

2. Etiologi Diare

a. Diare infeksi

Biasanya akut dan karena virus. Tak satupun enterovirus yang

umum (coxsackie, polio, echovirus) yang bisa dipersalahkan dengan

pasti. Diare pada bayi biasanya disebabkan oleh rotavirus. Sebagian

kejadian luar biasa diare disebakan oleh serotype tertentu dari

Eschericia coli dimana sebagian besar masyarakat tidak memiliki

kekebalan terhadap bakteri tersebut. Sebagian besar pasien berhasil

diobati dengan pengobatan simtomatik.

b. Diare noninfeksi

Keadaan berikut harus dipikirkan:

1) Obat-obatan, diantaranya pencahar (sering)

2) Divertikulitis (sering)

3) Kanker kolon, kadang-kadang disertai diare palsu sekunder akibat

obstruksi parsial (biasanya bergantian dengan serangan

konstipasi)

4) Sindroma iritasi usus (irritable bowel syndrome)

5) Sindroma malabsorpsi

Kelompok obat yang sering kali digunakan pada diare adalah :

1) Kemoterapika untuk terapi kausal, yakni membrantas bakteri

penyebab diare seperti antibiotika, sulfonambida, kinolon, dan

furazolidon

2) Obstipansia untuk terapi simptomatis, yang dapat menghentikan

diare

3) Spasmolitik yakni zat-zat yang dapat mengurangi kejang-kejang

otot yang seringkali mengakibatkan nyeri perut pada diare, antara

lain papaverin dan oksifenonium

D. Suspensi

Suspensi adalah bagian sediaan yang mengandung bahan obat dalam

bentuk halus yang tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan. Zat yang

terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap, jika dikocok

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

8

perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali. Suspensi umumnya

mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitasnya, sebagai stabilisator

dapat dipergunakan bahan-bahan disebut sebagai emulgator (Joenoes, 1990).

Suspensi juga dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung

partikel obat yang terbagi sevara halus (dikenal sebagai suspensoid)

disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan

kelarutan yang sangat minimum. Beberapa suspensi resmi diperdagangkan

tersedia dalam bentuk siap pakai, telah disebarkan dalam cairan pembawa

dengan atau tanpa penstabil dan bahan tambahan farmasetik lainnya (Ansel,

1989).

Bahan obat yang diberikan dalam bentuk suspensi yaitu obat minum,

mempunyai keuntungan bahwa (oleh karena partikel yang sangat halus)

penyerapan zat berkhasiatnya lebih cepat daripada obat diberikan dalam

bentuk kapsul atau tablet, biovaibilitasnya pun baik. Suspensi dapat dibagi

menjadi dalam dua jenis yaitu: suspensi yang siap digunakan atau suspensi

yang dikonstitusikan dengan jumlah air untuk injeksi atau pelarut lain yang

sesuai sebelum digunakan. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena.

Pada bentuk sediaan suspensi harus diperhatikan bahwa obatnya betul

diminum dengan sendok yang sesuai, sehingga obat dimnium dengan dosis

yang tepat (Loenoes, 1990).

Menurut Joenoes (1990), beberapa faktor penting dalam formulasi

sediaan obat bentuk suspensi adalah:

1. Derajat kehalusan partikel yang terdispersi

2. Tidak terbentuk garam kompleks yang tidak dapat diabsorbsi dari saluran

pencernaan

3. Tidak terbentuk kristal/hablur

4. Dearajat viskositas cairan

Menurut Ansel (1989), sifat-sifat yang diinginkan dalam semua

sediaan farmasi dan sifat-sifat lain yang lebih spesifik untuk suspensi farmasi

adalah:

1. Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan tepat mengendap secara

lambat dan harus rata bila dikocok

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

9

2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga partikel dari

suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyiapan

3. Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogeny

1. Cara Pembuatan Suspensi

Suspensi dapat dibuat dengan dua cara, yaitu:

a. Metode dispersi

Serbuk yang terbagi halus didispersi dalam cairan pembawa.

Umumnya yang digunakan sebagai pembawa adalah air. Dalam

formula suspensi yang paling penting adalah partikel-partikel harus

terdispersi dalam fase air. Mendispersi serbuk yang tidak larut dalam

air kadang-kadang sulit. Hal ini disebabkan karena adanya udara,

lemak, kontaminan pada permukaan serbuk, dan lain-lain (Lachman

et al, 1994).

b. Metode presipitasi (presipitasi dengan pelarut organik, perubahan pH

media, dan penguraian rangkap).

Obat-obatan yang tidak larut dalam air dapat diendapkan

dengan menggunakan pelarut-pelarut organik yang bercampur

dengan air, dan kemudian menambahkan fase orgsnik ke air murni

dibawah kondisi standar disebut juga dengan metode presipitasi

dengan pelarut organik. Metode presipitasi dengan perubahan pH

media, metode ini hanya dapat diterapkan pada obat-obat yang

kelarutannya tergantung pada harga pH. Metode penguraian rangkap

hanya melibatkan proses kimia yang sederhana (Lachman et al.,

1994).

2. Formula Suspensi

Hampir semua sistem suspensi memisah pada penyimpanan,

karena itu perhatian utama dalam pembuatan sediaan suspensi bukan

untuk mengeliminasi pemisahan, tetapi untuk mrnahan laju pengendapan

dan memberikan kemampuan tersuspensi kembali dengan mudah dan

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

10

partikel yang mengendap. Suspensi yang baik harus tetap homogen, untuk

menjamin keseragaman dosis obat setelah digojog sebelum dituang.

Tiga hal utama yang sangat penting dalam pembuatan bentuk

sediaan suspensi, yaitu:

a. Memastikan bahwa partikel benar-benar terdispersi dengan baik

dalam cairan.

b. Meminimalkan pengendapan dari partikel kecil yang terdispersi.

c. Mencegah terjadinya caking dari partikel-partikel ini ketika

terjadinya pengendapan (Priyambodo, 2007).

3. Stabilitas Suspensi

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi, antara lain

adalah: ukuran partikel, sedikit banyaknya pergerakan partikel, tidak

menolak antar partikel karena adanya muatan listrik pada partikel, dan

konsentrasi suspenoid. Jika muatan partikel diabaikan maka faktor yang

memperngaruhi stabilitas suspensi, dapat dilihat dari hukum Stokes

berikut ini:

V =

18

g o) -s( d2

Keterangan:

V = kecepatan sedimentasi (cm/detik)

d = diameter partikel (cm)

ρs = kerapatan dari faseterdispers (g/ml)

ρo = kerapatan dari medium pendispers (g/ml)

g = gaya gravitasi (980,7 cm/det2)

η = viskositas medium dispers (poise)

Dari persamaan hukum Stokes tersebut, terlihat bahwa laju

sedimentasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, sangat

dipengaruhi oleh diameter partikel serta kandungan zat padat dalam

sistem suspensoidnya. Semakin besar ukuran partikel serta semakin

meningkat besar kandungan zat padat, maka kecepatan (laju) sedimentasi

juga akan tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi viskositas suatu sistem

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

11

suspenoid, maka kecepatan (laju) sedimentasinya semakin kecil. Namun

viskositas suspenoid yang terlalu besar juga bukan kondisi yang bagus,

karena akan menyebabkan terjadinya caking dan suspensi sukar

terdispersi kembali (Priyambodo, 2007).

4. Penilaian Stabilitas Suspensi

Kontrol stabilitas suspensi antara lain meliputi : volume

sedimentasi,viskositas,redispersibilitas, mudah tidaknya dituang, dan

ukuran partikel.

a. Volume Sedimentasi (F)

Volume sedimentasi yaitu mempertimbangkan rasio tinggi

akhir endapan (Hu) terhadap tinggi awal (Ho) pada waktu suspensi

mengendap dalam suatu kondisi standar.

F = Hu/Ho

Makin besar fraksi ini, makin baik kemampuan suspensinya.

Pembuat formulasi harus memperoleh rasio Hu/Ho, dan

memplotkannya sebagai ordinat dengan waktu sebagai abisnya

(Lachman et al., 1994).

b. Viskositas

Kenaikan viskositas menyebabkan penurunan kecepatan

sedimentasi dan peningkatan stabilitas fisik. Metode yang biasa

digunakan untuk meningkatkan viskositas adalah dengan

penambahan suspending agent. Penambahan suspending agent akan

menurunkan viskositas tetapi tidak dapat mencegah sedimentasi

(Lieberman et al., 1996).

c. Redispersibilitas

Redispersibilitas merupakan syarat dari suspensi, jadi

sedimen yang terjadi harus mudah terdispersi kembali dengan

penggojokan agar diperoleh keseragaman dosis (Priyambodo, 2007).

Untuk membantu tolak ukur ini sampai batas tertentu secara

kuantitatif dapat menggunakan suatu alat mekanik. Alat tersebut

menstimulasi gerakan lengan manusia selama proses pengocokan,

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

12

dan dapat memberikan hasil yang dapat diproduksi bila digunakan

dibawah kondisi terkontrol (Lachman et al., 1994).

d. Mudah tidaknya dituang

Suspensi merupakan cairan yang kental, tetapi kekentalan

suspensi tidak bolehterlalu tinggi, sediaan harus mudah digojog dan

juga mudah dituang (Joenoes, 2001). Besar kecilnya kadar

suspending agent berpengaruh terhadap kemudahan suspensi untuk

dituang. Kadar zat pensuspensi yang besar dapat menyebabkan

suspensi terlalu kental dan sukar dituang (Ansel et al., 1995).

e. Ukuran partikel

Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang

partikel tersebut serta daya tekan kertas cairan suspensi. Ukuran

partikel berbanding terbalik dengan luas penampangnya, sedangkan

antara luas penampang dengan daya tekan ke atas merupakan

hubungan linear, artinya semakin besar ukuran partikel maka semakin

kecil luas penampangnya. Daya tekan keatas cairan akan

mempercepat gerakan untuk mengendap, sehingga untuk

memperlambat gerakan tersebut dapat dilakukan dengan

memperkecil ukuran partikel (Lieberman et al., 1996).

5. Ekstraksi

a. Tujuan ekstraksi

Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif

dari bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk

biota laut. Zat-zat aktif terdapat didalam sel, namun sel tanaman dan

hewan berbeda demikian pula ketebalannya, sehingga diperlukan

metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam mengatasinya (Dirjen

POM, 1986).

Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen

kimia yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada

prinsip perpindahan massa komponen zat ke dalam pelarut, dimana

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

13

perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian masuk

ke dalam pelarut (Dirjen POM, 1986).

b. Jenis-jenis ekstraksi (Dirjen POM, 1986)

Jenis ekstraksi bahan alam yang sering dilakukan adalah

ekstraksi secara panas dengan cara refluks dan penyulingan uap air

dan ekstraksi secara dingin dengan cara maserasi, perkolasi dan

sokhlet.

c. Cara-cara ekstraksi (Harbone, 1987; Dirjen POM, 1986)

1) Ekstaksi secara soxhletasi

Ekstraksi dengan cara ini pada dasarnya ekstraksi secara

berkesinambungan. Cairan penyari dipanaskan sampai mendidih.

Uap penyari akan naik melalui pipa samping, kemudian

diembunkan lagi oleh pendingin tegak. Cairan penyari turun

untuk zat aktif dalam simplisia. Selanjutnya bila cairan penyari

mencapai sifon, maka seluruh cairan akan turun ke labu alas

bulat dan terjadi proses sirkulasi. Demikian seterusnya sampai

zat aktif yang terdapat dalam simplisia tersari seluruhnya yang

ditandai jernihnya cairan yang lewat pada tabung sifon.

2) Ekstraksi secara perkolasi

Perkolasi dilakukan dengan cara dibasahkan 10 bagian

simpilisia dengan derajat halus yang cocok, menggunakan 2,5

bagian sampai 5 bagian cairan penyari dimasukkan dalam bejana

tertutup sekurang-kurangnya 3 jam. Massa dipindahkan sedikit

demi sedikit ke dalam perkolator, ditambahkan cairan penyari.

Perkolator ditutup dibiarkan selama 24 jam, kemudian krain

dibuka dengan keceoatan 1 ml permenit, sehingga simplisia tetap

terendam. Filtrat dipindahkan ke dalam bejana, ditutup dan

dibiarkan 2 hari pada tempat terlindung cahaya.

3) Ekstrasksi secara maserasi

Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan 10 bagian

simpilisia dengan derajat yang cocok ke dalam bejana, kemudian

dituangi dengan penyari 75 bagian, ditutup dan dibiarkan selama

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

14

5 hari, terlindung dari cahaya sambil diaduk sekali-kali setiap

hari lalu diperas dan ampasnya dimaserasi kembali dengan cara

penyari. Penyarian diakhiri setelah pelarut tidak berwarna lagi,

lalu dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan pada tempat

yang tidak bercahaya, setelah dua hari lalu endapan dipisahkan.

Keuntungan cara penyari dengan maserasi adalahcara pengerjaan

dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan.

Sedangkan kerugian cara maserasi ini adalah pengerjaannya lama

dan penyariannya kurang sempurna (Anonim, 1986).

4) Ekstraksi secara refluks

Ekstraksi dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi

berkesinambungan. Bahan yang akan diekstraksi direndam

dengan cairan penanyari dalam labu alas bulat yang dilengkapi

dengan alat pendingin tegak, lalu dipanaskan sampai mendidih.

Cairan penyari akan menguap, uap tersebut akan diembunkan

dengan pendingin tegak dan akan kembali menyari zat aktif

dalam simplisia tersebut, demikian seterusnya. Ekstraksi ini

biasanya dilakukan 3 kali dan setiap kali diekstraksi selama 4

jam.

5) Ekstraksi secara penyulingan

Penyulingan dapat dipertimbangkan untuk menyari serbuk

simplisia yang mengandung komponen kimia yang mempunyai

titik didih yang tinggi pada tekanan udara normal, yang pada

pemanasan biasanya terjadi kerusakan zat lainnya. Untuk

mencegah hal tersebut, maka penyari dilakukan dengan

penyulingan.

6. Tikus

Hewan laboratorium atau hewan percobaan adalah hewan yang

sengaja dipelihara dan diternakan untuk dipakai sebagai hewan model

guna mempelajari dan mengembangkan berbagai macam bidang ilmu

dalam skala penelitian atau pengamatan laboratories (Malole dan

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

15

Pramono, 1989). Tikus merupakan hewan mamalia yang paling umum

digunakan sebagai hewan percobaan pada laboratorium, dikarenakan

banyak keunggulan yang dimiliki oleh tikus sebagai hewan percobaan

yaitu memiliki kesamaan fisiologi dengan manusia, siklus hidup relative

pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan

mudah dalam penanganan (Moriwaki et al., 1994). Tikus putih (Rattus

norvegicus) banyak digunakan pada penelitian-penelitian toksikologi,

metabolisme lemak, obat-obatan maupun mekanisme penyakit infeksius.

Tikus putih baik digunakan dalam penelitian karena mudah dipelihara,

mudah dikembang biak sehingga cepat mendapatkan hewan coba yang

seragam dan mudah dikelola dilaboratorium. Penelitian tentang obat-

obatan dan keracunan banyak menggunakan hewan coba tikus dan

mencit, karena mudah diperiksa melalui organ-organ utama yang berperan

yaitu hati dan ginjal (Leickteig, et al., 2007). Adapun taksonomi tikus

menurut Besselen (2004) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub-Filum : Theria

Kelas : Mammalia

Sub-Kelas : Theria

Ordo : Rodensia

Sub-Ordo : Scuirognathi

Famili : Muridae

Sub-Famili : Murinae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

7. Spektrofotometri Uv-Vis

Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu teknik analisis

spektroskopi yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet

dekat (190-380) dan sinar tampak (380 - 780) dengan memakai instrumen

spektrofotometer (Mulja dan Suharman, 1995:26). Spektrofotometri UV-

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

16

Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang

dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk

analisis kuantitatif ketimbang kualitatif (Mulja dan Suharman, 1995:

26).Spektrofotometer terdiri atas spektrometer dan fotometer.

Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya

yang ditranmisikan atau yang diabsorpsi. Spektrofotometer tersusun atas

sumber spektrum yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk

larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur pebedaan

absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar, 1990:

216). Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap

sampel yang berupa larutan, gas, atau uap. Untuk sampel yang berupa

larutan perlu diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain: 1. Pelarut yang

dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugasi pada

struktur molekulnya dan tidak berwarna. 2. Tidak terjadi interaksi dengan

molekul senyawa yang dianalisis. 3. Kemurniannya harus tinggi atau

derajat untuk analisis.(Mulja dan Suharman, 1995: 28). Serapan cahaya

oleh molekul dalam daerah spektrum ultraviolet dan visibe tergantung

pada struktur elektronik dari molekul. Serapan ultraviolet dan visibel dari

senyawasenyawa organik berkaitan erat transisi-transisi diantara

tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Disebabkan karena hal ini, maka

serapan radiasi ultraviolet atau terlihat sering dikenal sebagai

spektroskopi elektronik. Transisi-transisi tersebut biasanya antara orbital

ikatan antara orbital ikatan atau orbital pasangan bebas dan orbital non

ikatan tak jenuh atau orbital anti ikatan. Panjang gelombang serapan

merupakan ukuran dari pemisahan tingkatantingkatan tenaga dari orbital

yang bersangkutan. Spektrum ultraviolet adalah gambar antara panjang

gelombang atau frekuensi serapan lawan intensitas serapan (transmitasi

atau absorbansi). Sering juga data ditunjukkan sebagai gambar grafik atau

tabel yang menyatakan panjang gelombang lawan serapan molar atau log

dari serapan molar, Emax atau log Emax (Sastrohamidjojo, 2001: 11).

Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi menuju ke

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

17

tingkat yang lebih tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi atau oleh

pemanasan listrik. Monokromator adalah suatu piranti optis untuk

memencilkan radiasi dari sumber berkesinambungan. Digunakan untuk

memperoleh sumber sinar monokromatis. Alat dapat berupa prisma atau

grating (Khopkar, 1990). Pengukuran pada daerah UV harus

menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah

ini. Sel yang biasa digunakan berbentuk persegi maupun berbentuk

silinder dengan ketebalan 10 mm. Sel tersebut adalah sel pengabsorpsi,

merupakan sel untuk meletakkan cairan ke dalam berkas cahaya

spektrofotometer. Sel haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah

spektral yang diminati. Sebelum sel dipakai dibersihkan dengan air atau

dapat dicuci dengan larutan detergen atau asam nitrat panas apabila

dikehendaki (Sastrohamidjojo, 2001: 39-41). Skema susunan UV/Vis

spektrometer sumber yang berasal dari radiasi yang memiliki panjang

gelombang melewati filter monokromator kemudian mengenai sampel.

Pada sampel terjadi absorbansi panjang gelombang. Setelah melewati

sampel kemudian panjang gelombang tersebut mengenai detektor dan

direkam. hasil dari rekaman data tersebut merupakan grafik hubungan

antara panjang gelombang dengan absorbansi. Berikut ini dijelaskan

komponen komponen dari spektrometer UV vis.

a. Sumber Radiasi

Sumber radiasi terdiri dari bahan yang dapat tereksitasi ke tingkat

energi yang inggi melalui a. proses pemanasan dengan bantuan arus

listrik b proses pelepasan elektron pada beda tegangan yang tinggi

ketika kembali ke tingkat energi yang lebih rendah, bahan akan

melepaskan foton Panjang gelombang yang dihasilkan beragam pada

daerah pita energi yang luas Intensitas radiasi yang dihasilkan harus

sama dan tetap sehingga tidak ada beda Po pada saat standarisasi

dengan Po pada saat pengukuranhal ini sangat penting untuk model

single-beam. Pada double-beam, setiap saat Po dan P selalu diukur

dan dibandingkan secara simultan sehingga kestabilan sumber radiasi

tidak selalu diperhitungkan. Sumber radiasi UV, Lampu hidrogen,

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

18

Lampu deutorium,adiasi yang dihasilkan mempunyai panjang

gelombang 180-350 nm. Monokromator Fungsi dari monokromator

untuk memecah radiasi polikromatis dengan pita energi yang lebar

yang dihasilkan sumber radiasi menjadi radiasi dengan pita energi

yang lebih sempit atau menjadi radiasi monokromatis. Monokromator

mampu menghasilkan radiasi dengan lebar pitaefektif sebesar 35 - 0,1

nm.Lebar pita efektif yaitu kisaran panjang gelombang dimana

nilaitransmitansi minimal ½ dari nilai maksimalnya .Komponen –

komponen monokromator: Celah untuk masuknya radiasi

polikromatis dari , lensa/cermin untuk menyerap cahaya, pendispersi

cahaya yang berupa prisma atau grating yang dapat memecah radiasi

menjadi komponenkomponen panjang gelombang, lensa/cermin

pemfokus cahaya, celah keluar.

b. Wadah sampel (cuvet)

Cuvet terbuat dari kuarsa atau silika untuk radiasi UV dan gelas biasa

atau kuarsa untuk radiasi sinar tampak.Tebal cuvet bervariasi dari 1-

10 cm.Cuvet ditempatkan setelah monokromator supaya kemungkinan

terjadinya dekomposisi/fluorescence oleh panjang gelombang

berenergi tinggi yang masih ada didalam radiasi polikromatis dapat

diminimalkan.Posisi permukaan cuvet tegak lurus datangnya

radiasisehingga kehilangan radiasi akibat pantulan/ refraksi dapat

dikurangi.

c. Operasi single-beam dan double-beam

Single-beam. Radiasi dari monokromator yang masuk didispersikan

oleh prisma/ grating. Ketika alat pendispersi dirotasikan, berbagai pita

radiasi yang telah terpecah difokuskan pada celah keluar. Radiasi

dilewatkan sampel dan diterima detektor. Operasi single Sinar dari

monokromator diarahkan ke sel blangko dan sel sampel dengan

bantuan beam splitter (chopper). Kedua sinar dibandingkan terus

menerus/ bergantian secara berulangulang.Fluktuasi pada intensitas

sumber cahaya respon detektor dan hasil penguat sinyal dikompensasi

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

19

dengan mengamati perbandingan sinyal antara blangko dengan

sampel .

d. Menentukan koefisien absorbansi

Penentuan sifat optik penting dalam pembuatan lapisan tipis untuk

menentukan struktur dari semi konduktor. selain itu konstanta dalam

optik dapat memberikan informasi mengenai strukur dari lapisan tipi.

spektrum transmisi dan absorbansi dengan panjang gelombang antara

300-1100 nm. dari data tersebut dapat digunakan untuk menghitung

nilai koefisien absorbansi band gap energi dan konstanta optik yang

lainya. hubungan antara intensitas dari sinar datang (I0) dengan sinar

yang ditransmisikan(IT sebagai berikut :

IT I0 expt (1)

Diaman merupakan koefisien absorbansi dan t ebal dari sampel dari

persmaan 1 maka dapat dikeahui nilai koefisien absorbansi sebagai

berikut :

ln (1/ ) / T t (2)

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4549/3/IKA AFRIATIN - BAB II.pdf · 1. Pengertian Diare Diare merupakan keadaan dimana frekuensi defekasi melebihi

20

C. KERANGKA KONSEP

Konsentrasi ekstrak etanol daun

salam ( 5%, 10% dan 15%)

Meningkatnya konsumsi daun salam

sebagai obat tradisional

Kandungan tanin daun salam

berpotensi salah satunya sebagai

antidiare

Pembuatan ekstrak etanol daun salam menjadi suspensi

Uji aktivitas antidare pada tikus Uji penetapan kadar tanin dan

fenol

Pemeriksaan efek antidiare pada tikus

Absorbansi

Analisis data dengan ANOVA satu arah (

One Way Anova)

Rata- rata kadar tanin dan

fenol

UJI AKTIVITAS ANTIDARE ...IKA AFRIATIN, FARMASI, UMP 2017