Transcript
Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

di Kota Bogor telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 13

Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan

Daerah tersebut tugas pokok dan fungsi Bappeda bertambah luas, yaitu

tidak saja mencakup perencanaan pada bidang pembangunan, namun

mencakup aspek perencanaan daerah secara utuh dan menyeluruh.

Sejalan dengan Peraturan Daerah tersebut maka pada tahun

anggaran 2009 merupakan masa transisi perubahan tatanan kelembagaan

dan terjadi penyesuaian tugas pokok dan fungsi Bappeda. Disamping itu

permasalahan pembangunan saat ini semakin kompleks sejalan dengan

pertumbuhan penduduk, sosial dan ekonomi. Oleh sebab itu maka perlu

disusun perencanaan pembangunan yang partisipatif dan berorientasi

kepada kebutuhan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dengan telah tersusunnya Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun

2010-2014 yang tertuang dalam Peraturan Walikota Bogor Nomor 22

Tahun 2009 maka perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Badan Perencanan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kota Bogor Tahun 2010-2014.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

2

Renstra SKPD Bappeda ini mengandung substansi suatu perencanaan.

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa

depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan dalam rangka :

- Menentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan)

- Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan permasalahan pelaksanaan

- Tepat : Dikaitkan dengan tindakan

- Pilihan-pilihan : (1) Pemilihan tujuan dan kriteria, (2) Identifikasi

seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi pemilihan

alternatif yang memungkinkan, (3) Arahan tindakan mengenai tujuan

yang telah ditentukan.

B. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014 disusun dengan maksud untuk

memberikan arahan dan pedoman kepada seluruh pegawai Bappeda Kota

dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan di Kota Bogor

yang berkelanjutan di Kota Bogor.

Dalam upaya mewujudkan maksud tersebut maka tujuan

penyusunan Renstra SKPD Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014, yaitu :

1. Menetapkan Visi, Misi, Strategi, Program dan Indikasi Kegiatan

dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (Tahun 2010-2014).

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

3

2. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Perangkat

Daerah (Renja SKPD) Bappeda Kota Bogor setiap tahun dalam kurun

waktu 5 (lima) tahun kedepan (Tahun 2010-2014)

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang terpadu

sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2010-2014

C. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014,

yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor

12 tahun 2008.

3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

4

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

9. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 20

Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan RPJP dan RPJM Daerah.

10. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa barat Tahun

2008-2013.

11. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Kota Bogor.

12. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Organisasi Perangkat Daerah.

13. Peraturan Walikota Bogor Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010-

2014.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

5

TUJUAN

D. Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD Bappeda dalam Perencanaan Daerah.

Renstra-SKPD Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014 mengacu

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Bogor Tahun 2010-2014. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Tim Anggaran Eksekutif Pemda Panitia Anggaran Legislatif dan Tim Anggaran Eksekutif

VISI

MISI

STRATEGI

RENSTRA-SKPD BAPPEDA KOTA BOGOR

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

SASARAN

KONDISI UMUM & KENDALA

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS (SWOT)

STRATEGI UMUM

RPJM KOTA BOGOR 2010-2014

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

6

E. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014 disusun dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan

Hukum, Kedudukan dan Peranan Renstra SKPD dalam

Perencanaan Daerah, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

Berisi Struktur Organisasi, Susunan Kepegawaian dan

Kelengkapan, Tugas Pokok dan Fungsi, Sistem, Prosedur

dan Mekanisme.

BAB III PROFIL KINERJA SKPD

Berisi Kinerja Pelayanan Masa Kini, Kelemahan dan

Kekuatan, Peluang dan Tantangan, Rumusan Permasalahan

Strategis yang dihadapi Masa Kini, Rumusan Perubahan,

Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada

Tupoksi SKPD, Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal

yang perlu dilakukan untuk lebih efisien dan efektif.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Berisi rumusan Visi SKPD, Misi SKPD, Tujuan, Strategi, dan

Kebijakan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

7

BAB V PROGRAM DAN INDIKASI KEGIATAN

Berisi Program SKPD, Program Lintas SKPD, Program Lintas

Kewilayahan, Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber

Pendanaan.

BAB VI PENUTUP

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

8

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

A. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor sesuai dengan

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Organisasi

Perangkat Daerah terdiri dari :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahkan :

a. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

b. Sub Bidang Sarana dan Prasarana kota

4. Bidang Sosial dan Budaya membawahkan :

a. Sub Bidang Kesejahteraan Sosial

b. Sub Bidang Pendidikan, Seni dan Budaya

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

9

5. Bidang Anggaran, Statistik dan Pelaporan membawahkan :

a. Sub Bidang Statistik dan Pelaporan

b. Sub Bidang Anggaran

6. Bidang Ekonomi, Pemerintahan, Penelitian dan Pengembangan,

membawahkan :

a. Sub Bidang Ekonomi dan Pemerintahan

b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

Struktur organisasi selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

10

Sumber : Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah

SUB BIDANG TATA RUANG

DAN LINGKUNGAN

HIDUP

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

BIDANG FISIK DAN

PRASARAN

SEKRETARIAT

KEPALA BADAN

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN

DAN PELAPORAN

BIDANG ANGGARAN STATISTIK DAN

PELAPORAN

BIDANG EKONOMI, PEMERINTAHAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SUB BIDANG SARANA DAN PRASARANA

KOTA

SUB BIDANG KESEJAHTERAAN

SOSIAL

SUB BIDANG PENDIDIKAN SENI

DAN BUDAYA

SUB BIDANG ANGGARAN

SUB BIDANG STATISTIK DAN

PELAPORAN

SUB BIDANG EKONOMI DAN

PEMERINTAHAN

SUB BIDANG PENELITIAN

DAN PENGEM-BANGAN

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

11

B. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan

Ditinjau dari kondisi kepegawaian Bappeda Kota Bogor saat ini

memiliki pegawai yang secara kuantitas dapat dikatakan cukup memadai

yaitu sejumlah 65 orang terdiri dari 62 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan 3 orang Sukwan. Menurut tingkat pendidikannya terdiri dari 1 orang

berpendidikan Sekolah Dasar (SD), 12 orang berpendidikan Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), 2 orang berpendidikan Diploma III (D-III),

31 orang berpendidikan Sarjana (S-1), dan 19 orang berpendidikan

Magister (Strata-2). Sedangkan menurut jenis kelaminnya, 46 orang laki-

laki dan 19 orang perempuan. Dengan kuantitas yang cukup memadai

tersebut ternyata belum diimbangi dengan kualitas. Hal ini ditunjukkan

dengan belum terciptanya keseimbangan antara pegawai yang

berkualifikasi pendidikan yang memadai dengan tuntutan tugas sebagai

perencana.

Dalam hal kelengkapan sarana dan prasarana, Bappeda Kota

Bogor memiliki bangunan kantor yang cukup repreresentatif, namun

prasarana kerja dirasakan masih kurang memadai untuk menunjang

kegiatan bidang maupun sub bidang yang ada, seperti komputer desk top,

komputer lap top, in-focus, dan sarana mobilitas. Dengan demikian masih

perlu adanya peningkatan prasarana kerja, mengingat beban kerja yang

diemban Bappeda Kota Bogor saat ini cukup tinggi.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

12

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Menurut Pasal 21, Peraturan Daerah Kota Bogor No. 13 Tahun

2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, bahwa Badan merupakan

unsur pendukung tugas Walikota yang masing-masing dipimpin oleh

seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris daerah.

Menurut Pasal 22, Peraturan Daerah Kota Bogor No. 13 Tahun

2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, bahwa tugas pokok Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah melaksanakan penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan

darah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, maka

Badan Perencanaan Pembangunan daerah menyelenggarakan fungsi:

1. Permusan kebijakan teknis perencanaan.

2. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan

pembangunan daerah.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5. Pengelolaan urusan ketatausahaan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

13

D. Nilai-Nilai

Nilai merupakan disposisi yang lebih luas dan sifatnya

mendasar. Nilai berakar lebih dalam karenanya lebih stabil

dibandingkan sikap individu Azwar (2003:h.9). Lebih daripada itu,

nilai dianggap sebagai bagian dari kepribadian individu yang dapat

mewarnai kepribadian kelompok atau kepribadian bangsa. Jadi nilai

lebih bersifat mendasar dan stabil sebagai bagian dari ciri

kepribadian, sikap bersifat evaluatif dan berakar pada nilai yang

dianut dan terbentuk dalam kaitannya dengan suatu obyek.

Dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi Bapeda Kota

Bogor, maka diperlukan nilai-nilai yang harus tertanam pada setiap

pegawai Bappeda Kota Bogor sebagai landasan dedikasi, prestasi, dan

partisipasi. Nilai-nilai tersebut, yaitu :

1. Jujur : menjunjung tinggi obyektifitas dalam membangun persepsi

dengan pendekatan yang komprehensif, lintas disiplin, dan lintas

sektoral;

2. Efektif : mengutamakan kerja keras dengan memanfaatkan sumber

daya yang tersedia secara terencana untuk mencapai standar

produktifitas;

3. Realistis : mempertimbangkan segala tindakan dengan mengukur

kemampuan potensi sumber daya yang dimiliki serta

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

14

memperhatikan dan mampu menyiasati perkembangan kondisi

lingkungan eksternal;

4. Normatif : merumuskan perencanaan dengan kerangka berfikir

dan ide yang bisa diterima berbagai kalangan serta bertumpu pada

norma-norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Inovatif : mengembangkan kreatifitas yang tidak pernah surut

sesuai dengan situasi dan kondisi zaman dan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

6. Harmonis : mengembangkan hubungan interaktif dengan berbagai

stakeholder tanpa mengesampingkan penghargaan pada perbedaan

pendapat yang berkembang dalam mengembangkan networking

serta kerjasama kemitraan.

Nilai–nilai tersebut di atas selanjutnya dijadikan landasan kerja

Bappeda Kota Bogor dengan diikuti rasa keikhlasan, kebersamaan,

keuletan, dan keberanian dalam mengemukakan kebenaran fakta

sehingga tercipta keharmonisan perencanaan yang inovatif secara terbuka

dan transparan guna mendorong kinerja Bappeda Kota Bogor.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

15

BAB III

PROFIL KINERJA SKPD

A. Kinerja Masa Kini

Kinerja SKPD Bappeda Kota Bogor masa kini didasarkan pada

pengukuran pencapaian sasaran secara umum telah menunjukkan kinerja

yang “cukup baik”. Keadaan ini ditunjukkan dengan hasil pengukuran

pencapaian sasaran pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (Lakip) Bappeda Kota Bogor Tahun 2009 sebagai berikut :

1. Meningkatnya persentase sistem prosedur dan standarisasi

perencanaan daerah dengan capaian kinerja sebesar 81,25% atau

kategori ‘Cukup’.

2. Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan yang aplikatif dan

aspiratif capaian kinerja sebesar 75,00% atau kategori ‘Cukup’.

3. Meningkatnya persentase informasi perencanaan dan pembangunan

daerah dengan capaian kinerja sebesar 75,00% atau kategori ‘Cukup’.

4. Meningkatnya persentase keberhasilan kinerja pembangunan daerah

dengan capaian kinerja sebesar 87,50% atau kategori ‘Baik’.

B. Analisis Lingkungan Strategis

Setiap organisasi menghadapi masalah lingkungan strategis yang

meliputi lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi faktor

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

16

lingkungan yang berpengaruh pada kinerja organisasi, yang pada umumnya

dapat dikendalikan secara langsung. Sedangkan lingkungan eksternal

merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi

yang berada di luar kendali organisasi tetapi sangat mempengaruhi kegiatan

organisasi tersebut.

Untuk merumuskan analisis lingkungan strategis digunakan teknik

analisis SWOT dari sudut pandang Bappeda Kota Bogor yaitu analisis

lingkungan internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan),

dan analisisi lingkungan eksternal meliputi Opportunity (Peluang), dan Threat

(Ancaman).

Tahapan dalam melakukan analisis lingkungan strategis dimulai

dengan identifikasi lingkungan strategis dan dilakukan pembobotan,

rating dan penilaian (scoring) terhadap masing-masing sehingga dapat

diketahui nilai masing-masing unsur yang perlu mendapat prioritas dan

posisi Bapeda Kota Bogor dalam kuadran SWOT. Urutan unsur secara

prioritas tersebut digunakan untuk menentukan strategi yang tepat.

Strategi tersebut meliputi strategi umum berupa strategi mengoptimalkan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi menggunakan kekuatan

untuk mencegah dan mengatasi ancaman, strategi mengurangi kelemahan

untuk memanfaatkan peluang, dan strategi mengurangi kelemahan untuk

mencegah dan mengatasi ancaman. Masing-masing strategi yang

dirumuskan ini kemudian dikaitkan dengan perumusan visi, misi, dan

nilai-nilai luhur Bappeda Kota Bogor untuk menentukan faktor-faktor

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

17

penentu keberhasilan pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

Faktor-faktor penentu keberhasilan ini selanjutnya digunakan sebagai

dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai untuk

mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Analisis lingkungan strategis dengan menggunakan analisis SWOT

(Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats), dimaksudkan untuk

menganalisis lingkungan internal (Strength dan Weaknesses) dan

lingkungan eksternal (Opportunities dan Threats) pada Bappeda Kota

Bogor.

1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

1) Kekuatan (Strength)

Berdasarkan identifikasi, ditemukan beberapa “Kekuatan” sebagai

berikut:

a. Jumlah sumber daya manusia memadai

b. Kewenangan di bidang perencanaan jelas

c. Motivasi sumber daya manusia yang tinggi

d. Kerjasama dan koordinasi internal Bapeda cukup baik.

2) Kelemahan (Weaknesses)

Berdasarkan identifikasi, ditemukan beberapa “Kelemahan"

sebagai berikut :

a. Kemahiran (skills) sumber daya manusia kurang memadai.

b. Prasarana dan sarana kerja kurang memadai.

c. Disiplin dan etos kerja masih kurang.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

18

d. Sistem informasi perencanaan tidak memuaskan.

Tabel 1

Skoring Faktor–Faktor Strategis Internal

Faktor – Faktor Strategis Bobot Rate Bobot x Rate Ranking I. Kekuatan (S) 1. Jumlah SDM 10 2 20 4 2. Kewenangan 12 4 48 2 3. Motivasi 13 4 52 1 4. Kerjasama & koordinasi

11 2 22 3

Skor sub total 46 3 142 II. Kelemahan (W)

1. Kemahiran SDM 15 4 60 1 2. Prasarana & sarana 12 2 24 4 3. Biaya Ops & penelitian 14 3 42 3 4. Sistem informasi 13 4 52 2 Skor Sub Total 54 3,25 178 - S K O R T O T A L 100

2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

1) Peluang (Opportunity)

Berdasarkan identifikasi, ditemukan beberapa “Peluang”

sebagai berikut :

a. Otonomi Daerah yang lebih jelas berdasarkan UU No 32 Tahun

2004, UU No 33 Tahun 2004, UU No. 25 Tahun 2004

b. Dukungan pimpinan daerah yang kuat;

c. Adanya dukungan lembaga ilmiah;

d. Adanya bantuan luar negeri;

2) Ancaman (Threat)

Berdasarkan identifikasi, ditemukan beberapa “Ancaman”

sebagai berikut:

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

19

a. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah.

b. Ego sektoral masih kuat.

Tabel 2

Skoring Faktor–Faktor Strategis Eksternal

Faktor–Faktor Strategis Bobot Rate Bobot x Rate Ranking I. Peluang (O) 1. Otonomi Daerah 15 4 60 2 2. Dukungan pimpinan 16 4 64 1 3. Koordinasi Eksternal 12 3 36 4 4. Dukungan lembaga ilmiah/konsultan

12 2 24 5

5. Dukungan BLN 14 3 42 3 Skor Sub Total 69 3,2 226 II. Ancaman (T)

1. Krisis kepercayaan 18 4 72 1 2. Ego Sektoral. 13 3 39 2 Skor Sub Total 31 3,5 111 - S K O R T O T A L 100

Keterangan :

“Bobot” menggambarkan tingkat penting/ tidak pentingnya faktor –

faktor strategis terhadap pencapaian visi dan misi (skor 0 – 100,

semakin penting mendekati skor 100).

“Rate” menggambarkan perkiraan besar kecilnya pengaruh terhadap

pencapaian visi dan misi (skor 1 – 4, semakin besar pengaruhnya

mendekati 4).

Dari tabel 1 dan 2 di atas, diketahui skor 4 (empat) kelompok

strategis yaitu :

- Kelompok SO : 142 + 226 = 368

- Kelompok ST : 142 + 111 = 253

- Kelompok WO : 178 + 226 = 404

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

20

- Kelompok WT : 178 + 111 = 289

Berdasarkan ALI dan ALE diatas, diperoleh asumsi sebagai

berikut :

1. Kelompok WO memiliki skor tertinggi (404), dengan demikian

strategi generik yang paling optimistik dapat digunakan untuk

mewujudkan visi adalah menanggulangi kelemahan untuk

memanfaatkan peluang.

2. Kelemahan yang paling pokok terletak pada kemahiran personil

yang kurang, sedangkan kelemahan yang paling kecil pada

prasaranadan sarana kerja yang memadai.

3. Kekuatan terbesar terletak pada motivai personil yang tinggi,

sedangkan kekuatan terkecil terletak pada jumlah personil.

4. Peluang terbesar yang dapat dimanfaatkan adalah dukungan

dari pimpinan daerah, sedangkan peluang yang terkecil adalah

dukungan dari lembaga ilmiah.

5. Ancaman yang terbesar adalah krisis kepercayaan masyarakat

terhadap aparatur pemerintah, sedangkan yang terkecil adalah

adanya ego sektoral yang kuat.

Berdasarkan ALI, ALE dan asumsi di atas dilakukan Analisis

Strategi dan Pilihan yang dimuat dalam Tabel 3 berikut ini :

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

21

Tabel 3

Analisis Strategi dan Pilihan Faktor–Faktor Penentu Keberhasilan

Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal

Kekuatan (S) 1. Jumlah personil. 2. Kewenangan. 3. Motivasi 4. Kerjasama/ Koordinasi

Kelemahan (W) 1. Kemahiran Personil. 2. Prasarana & sarana 3. Etos kerja dan disiplin 4. Mekanisme perencanaan 5. Sistem Informasi.

PELUANG (O)

1. Otonomi Daerah. 2. Dukungan Pemda. 3. Koordinasi Ekst 4. Dukungan lembaga

ilmiah 5. B L N.

Strategi S - O (Menggunakan S untuk

memanfaatkan O).

1. Gunakan motivasi yang tinggi untuk memanfaatkan dukungan pimpinan daerah, otonomi daerah, bantuan luar negeri, koordinasi dengan lembaga ilmiah/ konsultan

2. Gunakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi vertikal/horisontal, luar negeri dan lembaga ilmiah.

Strategi W – O (Tanggulangi W

memanfaatkan O)

1. Tingkatkan keahlian personil dengan pemanfaatan dukungan pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

2. Tata sistem informasi perencanaan dengan dukungan pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

3. Tingkatkan biaya operasional dan optimalkan penggunaan prasarana dan sarana.

4. Terapkan paradigma baru dalam mekanisme perencanaan daerah sesuai dengan semangat Otonomi Daerah.

Ancaman (T)

1. Krisis kepercayaan Masyarakat. 2. Ego sektoral

Strategi S – T (Manfaatkan S untuk T)

1. Tingkatkan motivasi

untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

2. Optimalisasi koordinasi dengan intansi vertikal/horizontal

Strategi W - T (Perkecil W & hindari T)

1. Tingkatkan motivasi

pelayanan data & informasi perencanaan.

2. Tingkatkan keterpaduan pendekatan sektoral dan perwilayahan.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

22

3. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan

Berdasarkan ASAP di atas, berikut ini dilakukan skoring

setiap strategi berdasarkan tingkat keterkaitannya dengan visi,

misi dan nilai sebagaimana tertuang dalam tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 4

Menetapkan Urutan Faktor Penentu Keberhasilan

Strategi Keterkaitan Dengan Jumlah Ran-king Visi Misi Nilai

Strategi S – O

1. Gunakan motivasi yang tinggi untuk memanfaatkan dukungan pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan koordinasi dengan lembaga ilmiah

2. Tingkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi vertikal/horisontal, luar negeri dan lembaga ilmiah

3

3

2

2

2

1

7

6

8

10

Strategi W – O

1. Tingkatkan keahlian personil dengan pemanfaatan dukungan pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

2. Tata sistem informasi perencanaan dengan dukungan pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

3. Tingkatkan biaya operasional dan optimalkan penggunaan prasarana dan sarana.

4. Tetapkan paradigma baru dalam mekanisme perencanaan daerah sesuai dengan semangat Otonomi Daerah (Pelayanan Publik).

3

3

3

4

2

4

2

3

2

2

2

4

7

9

7

11

7

3

9

1

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

23

Strategi S – T 1. Tingkatkan motivasi

untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

2. Optimalkan koordinasi dengan instansi vertikal /horizontal

3

4

4

3

3

2

10

9

2

5

Strategi W – T 1. Tingkatkan pelayanan

data informasi perencanaan.

2. Tingkatkan keterpaduan pendekatan sektoral dan perwilayahan.

3

4

3

3

2

2

8

9

6

4

Keterangan :

1 = Tidak terkait. 2 = Kurang terkait. 3 = Terkait. 4 = Sangat terkait.

Menurut rankingnya, Faktor Penentu Keberhasilan adalah sebagai

berikut:

1. Penerapan paradigma baru dalam mekanisme perencanaan

daerah sesuai dengan semangat Otonomi Daerah (Pelayanan

Publik).

2. Peningkatan motivasi kerja untuk meningkatkan produktivitas

dan kualitas kerja guna mengembalikan kepercayaan

masyarakat.

3. Penataan sistem informasi perencanaan dengan dukungan

pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

4. Peningkatan keterpaduan pendekatan sektoral dan

perwilayahan.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

24

5. Optimalisasi koordinasi dengan instansi vertikal dan horizontal.

6. Peningkatan pelayanan permintaan data dan informasi

perencanaan.

7. Peningkatan kemahiran personil dengan pemanfaatan dukungan

pimpinan daerah, Otonomi Daerah, bantuan luar negeri,

koordinasi dengan lembaga ilmiah.

8. Penggunaan motivasi kerja yang tinggi untuk memanfaatkan

dukungan pimpinan daerah, Otonomi Daerah, bantuan luar

negeri, koordinasi dengan lembaga ilmiah.

9. Peningkatan biaya operasionaldan optimalisasi penggunaan

prasarana dan sarana kerja.

10. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan instansi vertikal/

horizontal, luar negeri dan lembaga ilmiah di berbagai level.

C. Rumusan Permasalahan Strategis Yang Dihadapi Masa Kini dan Masa Depan

Dengan kondisi Kota Bogor yang letaknya berdekatan dengan Ibu

Kota, maka konstelasi tersebut berdampak terhadap situasi dan kondisi di

Kota Bogor. Dengan kondisi tersebut maka Bappeda Kota Bogor sebagai

institusi perencana dihadapkan pada tantangan yang relevan dengan

masa kini dan yang akan datang yaitu :

1. Perencanaan yang didorong oleh semangat untuk meningkatkan

Ekonomi dan Polkam maupun Pelayanan Publik;

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

25

2. Perencanaan yang sesuai dengan perubahan paradigma pemerintahan

dari mengayuh (rowing) menjadi mengendalikan (steering);

3. Perencanaan yang berorientasi kepada hasil daripada input;

4. Perencanaan yang berorientasi pada pemberdayaan seluruh

komponen daerah (stakeholder);

5. Perencanaan yang mendorong terwujudnya good local governance;

6. Perencanaan yang lebih menitikberatkan pada proses bottom up

daripada top down seirama dengan semangat desentralisasi

pemerintahan;

7. Perencanaan yang lebih memadukan lintas sektoral, lintas

perwilayahan dan keterpaduan sektor dan wilayah;

8. Perencanaan yang mencerminkan keterbukaan dan trasparan;

9. Perencanaan yang dapat mendorong meningkatnya daya saing daerah

untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah.

D. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal Yang Perlu Dilakukan Untuk Lebih Efisien dan Efektif

Perubahan internal dan eksternal yang perlu dilakukan dalam

upaya untuk lebih efisien dan efektif, yaitu :

1. Tingkatkan keahlian sumber daya manusia dengan pemanfaatan

dukungan pimpinan daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

2. Tingkakan sistem informasi perencanaan dengan dukungan pimpinan

daerah, bantuan luar negeri dan lembaga ilmiah.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

26

3. Tingkatkan biaya operasional dan optimalkan penggunaan prasarana

dan sarana.

4. Terapkan paradigma baru dalam mekanisme perencanaan daerah

sesuai dengan semangat Otonomi Daerah (Pelayanan Publik).

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

27

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi SKPD

Visi adalah cara pandang jauh ke depan, kemana organisasi

harus dibawa, agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif atau suatu

gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan. Dengan demikian visi merupakan gambaran keadaan

masa depan yang ingin dicapai serta merupakan pandangan yang kuat

mengarah ke depan yang memberi keyakinan bahwa suatu

perkembangan akan terjadi atau suatu kondisi ideal tentang masa

depan yang realistik, dapat dipercaya, meyakinkan, mengandung daya

tarik, serta mendorong motivasi.

Visi yang dibuat berkehendak : (a) mencerminkan apa yang

ingin dicapai sebuah organisasi, (b) memberikan arah dan fokus

strategis yang jelas, (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan

berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam sebuah organisasi, (d)

memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran

harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan

organisasi, (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam

lingkungan organisasi, dan (f) mampu menjamin kesinambungan

kepemimpinan organisasi.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

28

Selanjutnya visi tersebut diharapkan mampu : (a) menarik

komitmen dan menggerakkan orang, (b) menciptakan makna bagi

kehidupan anggota organisasi, (c) menciptakan standar keunggulan,

dan (d) menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa depan.

Visi tersebut selanjutnya ditanamkan pada setiap unsur

organisasi sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada

gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber

daya instansi.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Visi Bapeda Kota Bogor

yang mengacu kepada Visi Kota Bogor adalah “Terwujudnya

Perencanaan Daerah Yang Partisipatif Dalam Mendukung Kota Jasa

Yang Nyaman Dengan Masyarakat Madani Dan Pemerintahan

Amanah“. Pernyataan Visi diatas menggambarkan tekad pimpinan

dan staf Bappeda Kota Bogor untuk dapat menghasilkan rencana yang

kondusif bagi aktivitas perencanaan umum yang menunjang

keberhasilan perwujudan Visi Kota Bogor.

B. Misi SKPD

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai visi yang

ditetapkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan

baik. Perumusan misi ini diharapkan agar seluruh anggota organisasi

dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat

berpartisipasi dan dapat mengenal peran organisasi lebih baik serta

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

29

mendorong keberhasilannya. Dengan demikian misi merupakan suatu

pernyataan mengenai hal yang harus dicapai oleh suatu organisasi

pada masa yang akan dating. Perwujudan misi harus diupayakan

oleh semua pihak yang berkepentingan dalam organisasi yang

bersangkutan.

Dalam rangka mewujudkan Visi Bapeda Kota Bogor, maka Misi yang

akan diemban adalah :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia perencana;

2. Meningkatkan kualitas perencanaan yang partisipatif;

3. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas hasil perencanaan.

Tujuan Misi kesatu adalah meningkatkan profesionalisme sumber

daya manusia perencana sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Tujuan Misi kedua adalah meningkatkan kualitas perencanaan yang

dapat lebih meningkatkan partisipasi berbagai komponen daerah.

Tujuan Misi ketiga adalah meningkatkan kualitas hasil perencanaan

dan transparansi hasil perencanaan.

C. Tujuan

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta

didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan dapat menunjukkan

suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Tujuan akan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

30

mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan

dalam rangka merealisasikan misi.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh organisasi

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang

lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran.

Yang dimaksud dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat

keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang

bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat

capaiannya masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai

dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan

dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang

telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,

pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan

program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam

perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi organisasi.

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa

organisasi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan

masyarakat guna mencapai sasaran tertentu.

Dalam upaya mencapai Visi dan Misi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Tahun 2010-2014 maka

ditetapkan Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program, dan Kegiatan.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

31

Tujuan Misi kesatu adalah meningkatkan profesionalisme sumber

daya manusia perencana sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Tujuan Misi kedua adalah meningkatkan kualitas perencanaan yang

dapat lebih meningkatkan partisipasi berbagai komponen daerah.

Tujuan Misi ketiga adalah meningkatkan kualitas hasil perencanaan

dan transparansi hasil perencanaan.

D. Sasaran

Tujuan Misi Kesatu dengan Sasaran :

Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia perencana

sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Tujuan Misi Kedua dengan Sasaran :

Terwujudnya sistem prosedur dan standarisasi perencanaan daerah.

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sebagai

pedoman Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Tujuan Misi Ketiga dengan Sasaran :

Meningkatnya kualitas hasil perencanaa dan pembangunan daerah

Terukurnya keberhasilan perencanaan dan pembangunan daerah

E. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

1. Kebijakan

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan

yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

32

yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau

petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah

ataupun masyarakat agar tercapai keterpaduan dalam mencapai

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran.

(1) Pemberian kesempatan pendidikan aparatur

(2) Peningkatan koordinasi perencanaan daerah

(3) Peninkatan perencanaan yang partisipatif

(4) Peingkatan informasi perencanaan dan pembangunan daerah

(5) Peningkatan kualitas perencanaan dan pembangunan daerah

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

33

BAB V

PROGRAM DAN INDIKASI KEGIATAN

A. Program

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan nyata,

sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa

instansi terkait dalam rangka kerjasama dengan masyarakat yang

merupakan partisipasi masyarakat untuk mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan.

Program yang akan dilaksanakan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Bogor dalam kurun waktu Tahun

2010-2014 adalah sebagai berikut :

(1) Program Pengembangan Data dan Informasi, dengan Sasaran :

(a) Meningkatnya ketersediaan data/informasi yang

dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan (data dasar

spasial dan tabuler serta data kegiatan pembangunan), (b)

Meningkatnya kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan

pembangunan

(2) Program Kerjasama Pembangunan, dengan Sasaran :

Meningkatnya sinkronisasi pembangunan antar daerah.

(3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah, dengan Sasaran : (a) Meningkatnya

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

34

kualitas aparat perencana, (b) Tersosialisasinya kebijakan-

kebijakan perencanaan.

(4) Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan Sasaran :

Meningkatnya sinergitas perencanaan pembangunan daerah

(5) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan

Sasaran : Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan

ekonomi.

(6) Program Perencanaan Sosial Budaya, dengan Sasaran :

Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan sosial

budaya.

(7) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya

Alam, dengan Sasaran : Meningkatnya kualitas perencanaan

prasarana wilayah dan sumber daya alam.

(8) Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana,

dengan Sasaran : Meningkatnya kualitas perencanaan

pembangunan daerah rawan bencana.

Matrik program dan indikasi kegiatan dalam kurun waktu Tahun

2010-2014 selengkapnya adalah sebagai berikut :

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

35

BAB VI

P E N U T U P

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renstra-SKPD) Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014 ini, telah

diupayakan menampung substansi dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2010-2014 yang

memberikaan arahan bagi seluruh pegawai Bappeda Kota Bogor untuk

membangun daerah berdasarkan visi, misi dan strategi yang jelas dan

mengikutsertakan masyarakat dalam seluruh proses perencanaan

pembangunan.

Renstra-SKPD Bappeda Kota Bogor Tahun 2010-2014 ini merupakan

dokumen perencanaan stratejik lima tahunan sebagai acuan dalam

memaduserasikan seluruh rencana kerja yang ada. Dengan demikian,

keberhasilan pelaksanaan Rencana Stratejik ini akan sangat ditentukan

oleh komitmen dan dukungan semua pihak.

Diharapkan dokumen perencanaan ini dapat menjadi acuan

Bappeda Kota Bogor dalam upaya mewujudkan Visi Bappeda Kota Bogor,

yaitu : “Terwujudnya Perencanaan Daerah Yang Partisipatif Dalam

Mendukung Kota Jasa Yang Nyaman Dengan Masyarakat Madani Dan

Pemerintahan Amanah“.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

36

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Keuangan. 2004. Pokok-Pokok Arahan Menteri keuangan Pada Musrenbangda, 4 April 2005, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan. 2000. Pedoman dan Modul Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Jakarta

Lembaga Administrasi Negara. 2000. Panduan Teknis Agenda Manajemen

Strategis Bagi Siswa Spamen Angkatan VI/2000, Jakarta Sumodiningrat, Gunawan. 2000. Makalah Ceramah Pemberdayaan

Rakyat bagi Siswa Spamen Angkatan VI/2000, Jakarta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008.

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - Badan Perencanaan dan Pembangunan

37

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 20

Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan RPJP dan RPJM Daerah.

Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 54 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa barat Tahun 2008-2013.

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Kota Bogor. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi

Perangkat Daerah. Peraturan Walikota Bogor Nomor 22 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2010-2014.


Recommended