Download pdf - bab ensefalitis

Transcript
  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    1/53

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit

    kedalam tubuh seseorang. Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab

    kesakitan dan kematian di negara berkembang, termasuk Indonesia. Bagi penderita, selain

    menyebabkan penderitaan fisik, infeksi juga menyebabkan penurunan kinerja dan

     produktifitas, yang pada gilirannya akan mengakibatkan kerugian materil yang berlipat-lipat.

    Bagi Negara, tingginya kejadian infeksi di masyarakat akan menyebabkan penurunan

     produktifitas nasional secara umum, sedangkan dilain pihak juga menyebabkan peningkatan

     pengeluaran yang berhubungan dengan upaya pengobatannya.

    Sebagaimana diketahui, infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur,

    dan dapat terjadi di masyarakat community ac!uired" maupun di rumah sakit hospital

    ac!uired". Pasien yang sedang dalam pera#atan di rumah sakit memiliki resiko tertular 

    infeksi lebih besar dari pada di luar rumah sakit. $ingkaran infeksi dapat terjadi antara pasien,

    lingkungan%vektor, dan mikroba.

    Sebagaimana uraian diatas, maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai

    salah satu masalah yang diakibatkan oleh terjadinya inveksi terhadap jaringan otak oleh virus,

     bakteri, cacing, proto&oa, jamur, atau ricketsia, yang biasa disebut dengan ensefalitis.

    'nsefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing,

     proto&oa, jamur, ricketsia atau virus (rif )ansur * +". (da banyak tipe-tipe dari

    ensefalitis, kebanyakan darinya disebabkan oleh infeksi infeksiyang disebabkan oleh virus-

    virus. 'nsefalitis dapat juga disebabkan oleh penyakit penyakityang menyebabkan

     peradangan dari otak.

    engan gejala gejalaseperti panas badan meningkat, sakit kepala, muntah-muntah

    lethargi, kaku kuduk, gelisah, serta gangguan pada penglihatan, pendengaran, bicara dan

    kejang. /irus atau bakteri memasuki tubuh melalui kulit, saluran nafas dan saluran cerna,

    setelah masuk ke dalam tubuh, virus dan bakteri akan menyebar ke seluruh tubuh dengan

     beberapa cara. Salah satunya adalah pada jaringan otak yang nantinya akan menyebabkan

    ensefalitis.

    1

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    2/53

    Berdasarkan faktor penyebab yang sering terjadi maka ensefalitis diklasifikasikan

    menjadi enam tipe, yaitu * ensefalitis supurativa, ensefalitis siphylis, ensefalitis virus,

    ensefalitis karena fungus, ensefalitis karena parasit, dan riketsiosa serebri. (dapun

     pelaksanaan yang bisa dilakukan untuk menangani masalah ensefalitis adalah dengan

     pemberian antibiotik, isolasi untuk mengurangi stimuli dari luar, terapi anti mikroba,

    mengontrol terjadinya kejang dan lain-lain.

    'ncephalitis 0erpes Simplek merupakan komplikasi dari infeksi 0S/ 0erpes Simplek 

    /irus" yang mempunyai mortalitas dan morbiditas yang tinggi terutama pada neonates. '0S

    'ncephalitis 0erpes Simplek " yang tidak diobati sangat buruk dengan kematian 1-23

    setelah 4 hari dan meningkat menjadi 53 dalam 6 bulan. Pengobatan dini dengan asiklovir 

    akan menurunkan mortalitas menjadi +23. 7ejala sisa lebih sering ditemukan dan lebih berat

     pada kasus yang tidak diobati. 8eterlambatan pengobatan yang lebih dari 9 hari memberikan

     prognosis buruk, demikian juga koma, pasien yang mengalami koma seringkali meninggal

    atau sembuh sengan gejala sisa yang berat

    B. Rumusan Masalah

    :. (pa yang dimaksud dengan ensefalitis ;

    +. (pa anatomi dan fisiologi ensefalitis ;

    4. (pa etiologi dari ensefalitis ;

    9. (pa klasifikasi dari ensefalitis ;? dari ensefalitis ;

    5. (pa pemeriksaan diagnostik dari ensefalitis ;

    :. Bagaimana penatalaksanaan dari ensefalitis ;

    ::. Bagaimana asuhan kepera#tan pada pasien anak dengan penyakit ensefalitis ;

    C. Tujuan

    a. @ujuan Amum

    )ampu mengetahui dan memahami asuhan kepera#atan gangguan sistem

    neurologi pada anak dengan penyakit ensefalitis.

     b. @ujuan 8husus

    :. )engetahui dan memahami pengertian ensefalitis.

    +. )engetahui dan memahami anatomi dan fisiologi ensefalitis

    4. )engetahui dan memahami etiologi ensefalitis9. )engetahui dan memahami klasifikasi ensefalitis

    2

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    3/53

    ? ensefalitis

    5. )engetahui dan memahami pemeriksaan diagnostik ensefalitis

    :. )engetahui dan memahami penatalaksanaan ensefalitis::. )engetahui dan memahami asuhan kepera#atan pada pasien anak dengan

     penyakit ensefalitis.

    BAB II

    TINJAUAN TEORITI

    A. !ONEP PATO"IIOLO#I PEN$A!ITENCEPHALITI

    %.& Pengert'an

    3

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    4/53

    'nsefalitis adalah infeksi yang mengenai ?NS yang disebabkan oleh virus atau

    mikro organisme lain yang non purulent. (min 0uda 0unarif, +:4"

    'nsefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh bakteri, cacing,

     proto&oa, jamur, ricketsia atau virus (rif )ansur * +".

    'nsefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus.

    @erkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau

    komplikasi dari penyakit lain seperti rabies disebabkan oleh virus" atau sifilis

    disebabkan oleh bakteri". Penyakit parasit dan proto&oa seperti toksoplasmosis,

    malaria, atau primary amoebic meningoencephalitis juga dapat menyebabkan ensefalitis

     pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang. 8erusakan otak terjadi karena otak 

    terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian. 8apita selekta kedokteran

     jilid +, +".

    %.% Anat(m' ) "'s'(l(g'

    truktur *an "ungs' 'stem ara+ 

    Sistem neurologik terdiri dari dua bagian utama, sistem saraf pusat SSP" dan

    sistem saraf perifer. Sistem saraf otonom SS>" terdiri dari dua elemen pusat dan

     perifer.

    :" SSP terdiri dari otak dan medulla spinalis:. >tak  

    >tak terletak dirongga kranium tengkorak" dan dilindungi oleh tulang

    tengkorak serta tiga lapis selaput penutup meningen" yaitu * duramater, arachnoid, dan

     piamater. Berat otak manusia kira-kira + 3 dari total berat badan orang de#asa. >tak 

    menerima + 3 darah dari curah jantung dan memerlukan sekitar + 3 pemakaian

    >+dari tubuh, atau sekitar 9 kilo kalori energi setiap harinya. >tak manusia

    mengandung hampir 523 jaringan saraf tubuh. (rif )utta!in, +2 * 9 "

    >tak merupakan jaringan yang paling banyak menggunakan energi dalam seluruh

    tubuh manusia, yang terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa.

    aringan otak sangat rentan dan kebutuhan akan oksigen dan glukosa melalui aliran

    darah adalah konstan. )etabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu, tanpa ada

    masa istirahat. Bila aliran darah berhenti selama : detik saja, maka kesadaran

    mungkin sudah akan hilang, dan penghentian dalam beberapa menit saja dapat

    menimbulkan kerusakan yang tidak ireversibel. (ktivitas otak yang tidak pernah

     berhenti ini berkaitan dengan fungsinya yang kritis sebagai pusat integrasi dan

    4

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    5/53

    koordinasi organ-organ sensorik dan system efektor perifer tubuh, disamping berfungsi

    sebagai pengatur informasi yang masuk, simpanan pengalaman, impuls yang keluar,

    dan tingkah laku (rif )utta!in, +::"

    Secara garis besar otak terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu *

    :" ere,rum, merupakan bagian otak yang paling besar dan paling menonjol. isini

    terletak pusat-pusat saraf yang mengatur semua kegiatan sensorik dan motorik,

     juga mengatur proses penalaran, memori, dan intelegensi. 0efismer serebri kanan

    mengatur bagian tubuh sebelah kiri dan hemisfer serebri kiri mengatur bagian

    tubuh kanan. (rif )uta!in, +::"

    +" ere,ellum, lokasinya pada fossa posterior. Serebellum mengkoordinasikan

    keseimbangan pergerakan aktifitas kelompok otot, juga mengontrol pergerakan

    halus. =ahyu =idagdo, dkk, +2 * 5 "

    4" Batang (tak , terdiri dari * otak tengah, pons dan medulla oblongata. =ahyu

    =idagdo, dkk, +2 * 5 "

    a" >tak tengah, mengandung inti nuclei" dari saraf cranial III dan I/ juga

    mengandung jalur motorik dan sensorik dan saling berhubungan dengan batang otak, kortek dan medulla spinalis.

    b" Pons, mengandung inti saraf cranial / sampai ke /II. Pons membentuk suatu

     jembatan untuk jalur saraf antara otak tengah, serebellum dan medulla

    oblongata.

    c" )edulla oblongata, adalah lanjutan dari medulla spinalis, berhubungan dengan

     pons dan serebellum. )engandung inti saraf cranial /II dan CII.

     

    ?airan serebrospinal merupakan cairan yang jernih, tak ber#arna, yang merupakan

     bantalan cairan pelindung di sekitar SSP. ?SS terdiri dari air, elektrolit, gas oksigen,

    dan karbondioksida yang terlarut, glukosa, beberapa leukosit terutama limposit" dan

    sedikit protein. /olume total ?SS di seluruh rongga serebrospinal sekitar :+< ml Price,

    :55< dalam (rif )uta!!in, +::"

    5

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    6/53

    ?airan serebrospinal ?SS" dibentuk dalam ventrikel lateral, yaitu di pleksus

    koroid piameter. ?SS mengalir melalui foramen )onro ke ventrikel ketiga, kemudian

    melalui aqueductus Sylvius menuju ventrikel keempat. ?SS keluar dari ventrikel

    keempat melalui foramenmagendie dan dua foramen luska. ?SS kemudian mengalir 

    kedalam meana sisterna, dan akhirnya bersirkulasi kedalam subaraknoid medulla

    spinalis, merendam otak dan medulla spinalis. ?airan diabsorbsi oleh membrane

    araknoid. )ary '. )uscari, +

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    7/53

    Ta,el &.& usunan *an "ungs' ara+ !ran'al

    ara+ !ran'al !(m-(nen "ungs'

    >lfaktorius Nervus I" Sensorik Penciuman

    >ptikus

    Nervus II"

    Sensorik Penglihatan

    >kulomotorius Nervus

    III"

    )otorik    • )engangkat kelopak mata atas

    • 8ontriksi pupil

    • Sebagaian besar gerakan ekstraokuler 

    @roklearis Nervus I/" )otorik 7erakan mata ke ba#ah dan kedalam

    (bdusens

    Nervus /"

    )otorik eviasi mata ke lateral

    @rigeminus Nervus /I" )otorik >tot temporalis dan maseter menutup rahang

    dan mengunyah" D gerakan rahang ke lateral

    Sensorik 8ulit #ajah, dua pertiga depan kulit kepalaD

    mukosa mataD mukosa hidung dan rongga

    mulut, lidah dan gigi.

    Easialis )otorik     • >tot-otot ekspresi #ajah termasuk otot

    dahi, sekeliling mata serta mulut.

    • $akrimasi dan salivasi.

    7

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    8/53

    Nervus /II" Sensorik Pengecapan dua pertiga depan lidah rasa

    manis, asam dan asin".

    /estibulokoklearis Nervus

    /III"

    • ?abang vestibularis

    • ?abang koklearis

    Sensorik 

    Sensorik 

    8eseimbangan

    Pendengaran

    7losofaringeus

    Nervus IC"

    Sensorik    • Earing * menelan, refleks muntah.

    • Parotis * salivasi.

    )otorik Earing, lidah posterior, termasuk rasa pahit.

    /agus

    Nervus C"

    Sensorik Earing, laring *menelan, refleks muntah, fonasi,

    visera abdomen.

    )otorik Earing, laring * refleks muntah, visera leher,

    toraks dan abdomen.

    (sesorius

    Nervus CI"

    )otorik >tot sternokleido- mastoideus dan bagian atas

    dari otot trape&ius * pergerakan kepala dan

     bahu.

    0ipoglosus Nervus CII" )otorik Pergerakan lidah.

    ( Sumber : Arif Mutaqin, 2011 )

    )edulla spinalis terletak dari medula oblongata sampai keba#ah vertebra lumbal

     pertama. )edulla spinalis terdiri dari berjuta-juta serat saraf, dan terdiri dari 4: saraf-2

    servikal, :+ torakal, < lumbal, dan < sakral.

    %. Et'(l(g'

    :. )ikroorganisme * bakteri, proto&oa, cacing, jamur, spirokaeta dan virus.

    )acam macam 'ncephalitis virus menurut Fobin *

    8

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    9/53

    a. Infeksi virus yang bersifat epidermik *

    - 7olongan enterovirus G Poliomyelitis, virus coHsackie, virus '?0>

    - 7olongan virus (FB> G =estern e!uire enchepalitis, St. $ouis encephalitis,

    'astern e!uire encephalitis, apanase B. encephalitis, )urray valley

    encephalitis. b. Infeksi virus yang bersifat sporadic * rabies, herpes simplek, herpes &oster,

    limfogranuloma, mmps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap

    disebabkan oleh virus tetapi belum jelas.

    c. 'ncephalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca

    vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis jenis yang mengikuti infeksi

    traktus respiratorius yang tidak spesifik 

    +. Feaksin toHin seperti pada thypoid fever, campak, chicken poH

    4. 8eracunan * arsentik, ?>

    %./ !las'+'kas'

    'nsefalitis diklasifikasikan menjadi *

    &. Ense+al't's u-urat'0a

    a. Patogenesis

    Peradangan dapat menjalar ke jaringan otak dari otitis media, mastoiditis,

    sinusitis, atau dari piema yang berasal dari radang, abses di dalam paru, bronkiektasi,empiema, osteomeylitis cranium, fraktur terbuka, trauma yang menembus ke dalam otak 

    dan tromboflebitis. Feaksi dini jaringan otak terhadap kuman yang bersarang adalah

    edema, kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses. isekeliling

    daerah yang meradang berproliferasi jaringan ikat dan astrosit yang membentuk kapsula.

    Bila kapsula pecah terbentuklah abses yang masuk ventrikel.

     b. )anifestasi 8linis

    Secara umum gejala yang timbul dapat berupa trias ensefalitis seperti *

    a. emam.

     b. 8ejang.

    c. 8esadaran menurun.

    d. Bila ensefalitis berkembang menjadi abses serebri akan timbul gejala-gejala

    infeksi umum, tanda-tanda meningkatnya tekanan intrakranial yaitu nyeri kepala

    yang kronik dan progresif, muntah, penglihatan kabur, kejang, dan kesadaran

    menurun.e. Pada pemeriksaan mungkin terdapat edema papil.

    9

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    10/53

    f. @anda tandadefisit neurologis tergantung pada lokasi dan luas abses.

    c. @erapi pada ensefalitis supurativa adalah dengan pemberian*

    :. (mpisillin 9 H 4-9 g per oral selama : hari.

    +. ?loramphenicol 9 H :g%+9 jam intra vena selama : hari.

    %. Ense+al't's '-h1l's

    a. Patogenesis

    isebabkan oleh @reponema pallidum. Infeksi terjadi melalui permukaan tubuh

    umumnya se#aktu kontak seksual. Setelah penetrasi melalui epithelium yang terluka,

    kuman tiba di sistem limfatik, melalui kelenjar limfe kuman diserap darah sehingga

    terjadi spiroketemia. 0al ini berlangsung beberapa #aktu hingga menginvasi susunan

    saraf pusat. @reponema pallidum akan tersebar diseluruh korteks serebri dan bagian-

     bagian lain susunan saraf pusat.

     b. )anifestasi 8linis

    (dapun gejala ensefalitis sifilis terdiri dari dua bagian yaitu *

    :. 7ejala gejalaneurologis

    • 8ejang kejangyang datang dalam serangan-serangan.

    • (fasia.

    • (praksia.

    • 0emianopsia.

    • Penurunan kesadaran

    • Pupil (gryll- Fobertson.

    •  Nervus opticus dapat mengalami atrofi.

    • Pada stadium akhir timbul gangguanan-gangguan motorik yang bersifat

     progresif.

    +. 7ejala gejalamental

    • @imbulnya proses dimensia yang progresif.

    • Intelgensia yang mundur perlahan-lahan yang mula-mula tampak pada kurang

    efektifnya kerja.

    • aya konsentrasi mundur.

    • aya ingat berkurang.

    • aya pengkajian terganggu.

    c.   @erapi pada ensefalitis siphylis

    :" Penisillin 7 :+-+9 juta unit%hari dibagi 6 dosis selama :9 hari.

    +" Penisillin prokain 7 +,9 juta unit%hari intra muskular probenesid 9H

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    11/53

    • 'ritromisin 9 H

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    12/53

    menimbulkan penyumbatan-penyumbatan. 0emorrhagic petechia dan nekrosis fokal

    yang tersebar secara difus ditemukan pada selaput otak dan jaringan otak.

    7ejala gejalayang timbul adalah demam tinggi, kesadaran menurun hingga

    koma. 8elainan neurologik tergantung pada lokasi kerusakan-kerusakan yang terjadi.

     b. @oHoplasmosis

    @oHoplasma gondii pada orang de#asa biasanya tidak menimbulkan gejala-

    gejala kecuali dalam keadaan dengan daya imunitas menurun. idalam tubuh manusia

     parasit ini dapat bertahan dalam bentuk kista terutama di otot dan jaringan otak.

    c. (mebiasis

    (muba genus Naegleria dapat masuk ke tubuh melalui hidung ketika berenang

    di air yang terinfeksi dan kemudian menimbulkan meningoencefalitis akut.

    7ejala gejalanyaadalah demam akut, nausea, muntah, nyeri kepala, kaku

    kuduk dan kesadaran menurun.

    d. Sistiserkosis

    ?ysticercus cellulosae ialah stadium larva taenia. $arva menembus mukosa

    dan masuk kedalam pembuluh darah, menyebar ke seluruh badan. $arva dapat

    tumbuh menjadi sistiserkus, berbentuk kista di dalam ventrikel dan parenkim otak.

    Bentuk rasemosanya tumbuh didalam meninges atau tersebar didalam sisterna.

    aringan akan bereaksi dan membentuk kapsula disekitarnya. 7ejala-gejala

    neurologik yang timbul tergantung pada lokasi kerusakan yang terjadi.

    e. @erapi pada ensefalitis karena parasit

    • )alaria serebral * 8inin : mg%8gBB dalam infuse selama 9 jam, setiap 2 jam

    hingga tampak perbaikan.

    • @oHoplasmosi

    a" Sulfadiasin : mg%8gBB per oral selama : bulan.

     b" Pirimetasin : mg%8gBB per oral selama : bulan.

    c" Spiramisin 4 H

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    13/53

    Eungus yang dapat menyebabkan radang antara lain * candida albicans,

    ?ryptococcus neoformans, ?occidiodis, (spergillus, Eumagatus dan )ucor mycosis.

    7ambaran yang ditimbulkan infeksi fungus pada sistem saraf pusat ialah meningo-

    ensefalitis purulenta. Eaktor yang memudahkan timbulnya infeksi adalah daya

    imunitas yang menurun.

    a. @erapi pada ensefalitis karena fungus

    • (mfoterisin ,:- ,+< g%8gBB%hari intravena + hari sekali minimal 6 minggu.

    • )ikona&ol 4 mg%8gBB intra vena selama 6 minggu.

    4. R'kets'(s's ere,r'

    Fiketsia dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan kutu dan dapat

    menyebabkan 'nsefalitis. i dalam dinding pembuluh darah timbul noduli yang

    terdiri atas sebukan sel-sel mononuclear, yang terdapat pula disekitar pembuluh darah

    di dalam jaringan otak. idalam pembuluh darah yang terkena akan terjadi trombosis.

    7ejala gejalanya ialah nyeri kepala, demam, sukar tidur, kemudian mungkin

    kesadaran dapat menurun. 7ejala-gejala neurologik menunjukan lesi yang tersebar.

    a. @erapi pada riketsiosis serebri

    :. ?loramphenicol 9 H : g intra vena selama : hari.+. @etrasiklin 9H

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    14/53

    • SI(0

    • Status konvulsi.

     b. 8ronik *

    • ?erebral palsy.

    • 'pilepsy.

    • 7angguan visus dan pendengaran.

    %.5 Pat(+'s'(l(g'

    /irus masuktubuhklienmelaluikulit, salurannapas,

    dansalurancerna.Setelahmasukkedalamtubuh, virus

    akanmenyebarkeseluruhtubuhdenganbeberapacara *

    :. $okal * virus alirannyaterbatasmenginfeksiselaput lender permukaanatau organ

    tertentu.

    +. Penyebaran hematogen primer * virus masuk kedalam darah, kemudian menyebar 

    ke organ dan berkembang biak di organ tersebut.

    4. Penyebaran melalui saraf-saraf * virus berkembangbiak di perukaan selaput lender 

    dan menyebar melalui system persarafan.

    Setelah terjadi penyebaran ke otak terjadi manifestasi klinis ensefalitis. )asa

     prodromal berlangsung :9 hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusing, muntah

    nyeri tenggorokan, malaise, nyeri ekstremitas, dan pucat. Suhu badan meningkat,

    fotofobia, sakit kepala, muntah - muntah, kadang disertai kaku kuduk apabila infeksi

    mengenai meningen. Pada anak, tampak gelisah kadang disertai perubahan tingkah

    laku. apat disertai gangguan penglihatan, pendengaran, bicara, serta kejang. 7ejala

    lain berupa gelisah, re#el, perubahan perilaku, gangguan kesaadaran, kejang. 8adang-

    kadang disertai tanda neurologis fokal berupa afassia, hemiparesis, hemiplagia, ataksia,

    danparalisissarafotak.

    14

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    15/53

    %.6 7OC

    15

    /irus, bakteri, jamur,

     proto&oa)asuk kedalam tubuh

    )erangsang sistem

     pertahanan tubuh

    Fesiko ketidakefektifan

     perpusi jaringan otak @erjadi inflamasi)emicu reaksi antigen

    antibodi

    8ejang spastik resiko

    cidera@erjadi dieschefalon)erangsang mediator 

    kimia

    8erusakan susunan saraf 

     pusatenchepalitis

    )erangsang sel saraf 

    @I8Pasien dirumah sakit Nyeri akut

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    16/53

    %.8 Pemer'ksaan D'agn(st'k 

    :. Pemeriksaan ?airan Serebrospinal

    =arna dan jernih terdapat pleocytosis berkisar antara

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    17/53

    Sebagian besar pengobatan encephalitis adalah * pengobatan nonspesifik yang

     bertujuan mempertahankan fungsi organ tubuh.

    Pengobatan tersebut antara lain *

    a. (B? (ir#ay breathing, circulation" harus dipertahankan sebaik baiknya.

     b. Pemberian makan secara ade!uate baik secara internal maupun parenteral dengan

    memperhatikan jumlah kalori, protein, keseimbangan cairan elektrolit dan

    vitamin.

    c. >bat obatan yang lain apabila diperlukan agar keadaan umum penderita tidak 

     bertambah jelek.

    B. !ONEP AUHAN !EPERA7ATAN LEU!EMIA%.&& Pengkaj'an

    a. Identitas * 'nsefalitis dapat terjadi pada semua kelompok umur.

     b. 8eluhan Atama, berupa panas badan meningkat, kejang, dan kesadaran menurun.

    c. Fi#ayat Penyakit Sekarang * )ula-mula anak re#el, gelisah, muntah-muntah,

     panas badan meningkat kurang lebih :-9 hari, sakit kepala.

    d. Fi#ayat Penyakit ahulu * 8lien sebelumnya menderita batuk, pilek kurang lebih :

      9 hari, pernah menderita penyakit 0erpes, penyakit infeksi pada hidung, telinga

    dan tenggorokan.

    e. Fi#ayat Penyakit 8eluarga * 8eluarga ada yang menderita penyakit yang

    disebabkan oleh virus contoh * 0erpes dan lain-lain. Bakteri contoh *

    Staphylococcus (ureus,Streptococcus, ', ?oli, dan lain-lain.

    f. Imunisasi * 8apan terakhir diberi imunisasi @P, karena ensefalitis dapat terjadi

     pada post imunisasi pertusis. 

    %.&% D'agn(sa !e-era:atan

    :. Fesiko Infeksi b. d diseminata hematogen dari patogen, statis cairan tubuh, tekanan

    respon inflamasi akibat obat", pemajanan orang lain terhadap patogen.+. Fesiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b. d edema serebral yang

    mengubah atau menghentikan aliran darah arteri atau vena.

    4. 8etidakseimbangan nutri kurang dari kebutuhan tubuh b. d mual dan muntah

    9. Nyeri b. d adanya proses infeksi atau inflamasi, toksin dalam sirkulasi

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    18/53

    :. efisit pera#atan diri

    ::. isfungsi seksual

    %.& Inter0ens' !e-era:atan

    N( D'agn(sa

    ke-era:atan

    NOC NIC

    :. Fesiko Infeksi b. ddiseminata hematogen

    dari patogen, statis

    cairan tubuh, tekanan

    respon inflamasi

    akibat obat",

     pemajanan orang lain

    terhadap patogen.

    tatus 'mun• @idak adanya infeksi

     berulang :%4"

    • @idak adanya tumor 

    :%4"

    • Status pencernaan dari

    skala yang diharapkan

    :%4"

    • Suhu tubuh dari skala

    yang diharapkan :%4"

    • Integritas kulit :%4"

    • @idak adanya

    kelelahan secara terus

    menerus :%4"

    • 8adar &at terlarut pada

    antibody dalam batas

    normal :%4"

    !(ntr(l res'k(

    • )enyatakan resiko

    +%9"

    • )emantau faktor 

    resiko lingkungan

    :%4"

    • )emantau faktor 

    resiko perilaku pribadi

    :%4"

    • )elakukan strategi

    kontrol resiko yangdipilih :%4"

    In+ekt'(n ;(ntr(l

    • Bersihkan lingkungan

    setelah dipakai pasien

    lain

    • Pertahankan teknik 

    isolasi

    • Batasi pengunjung bila

     perlu

    • Intruksikan pada

     pengunjung untuk 

    mencuci tangan saat

     berkunjung dan setelah

     berkunjung

    meninggalkan pasien

    • 7unakan sabun

    antimikrobia untuk 

    cuci tangan

    • ?uci tangan sebelum

    dan sesudah tindakankepera#atan

    • 7unakan baju, sarung

    tangan, sebagai alat

     pelindung

    • Pertahankan

    lingkungan aseptik 

    selama pemasangan

    alat

    • 7anti letak I/ periver 

    dan line central dan

    18

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    19/53

    • )enghindari paparan

    ancaman kesehatan

    :%4"

    • )enggunakan

     pelayanan kesehatanyang sesuai kebutuhan

    :%4"

    • )odifikasi gaya hidup

    untuk menurunkan

    resiko :%4"

    !(ntr(l res'k( > -en1ak't

    menular seksual kul't

    *an sela-ut len*'r

    • @emperatur jaringan

    +%9"

    • Sensasi dari skala yang

    diharapkan :%4"

    • 'lastisitas dari skala

    yang diharapkan :%4"

    • Perfusi jaringan :%4"

    • 8eringat dari skala

    yang diharapkan :%4"

    Pe#arnaan pigmendari skala yang

    diharapkan

    dessing sesuai dengan

     petunjuk umum

    • 7unakan kateter  

    intermiten untuk 

    menurunkan infeksikandung kencing

    • @indakan intake nutrisi

    • Berikan terpi antibiotik 

     bila perlu infektion

     protection proyeksi

    terhadap infeksi"

    • )onitor tanda dan

    gejala infeksi sistemik 

    dan lokal

    • )onitor hitung

    granulasit =B?

    • )onitor kerentanan

    terhadap infeksi

    • Sering pengunjung

    terhadap penyakit

    menular 

    • Pertahankan teknik 

    aspesis pada pasien

    yang beresiko• Pertahankan teknik 

    isolasi k%p

    • Berikan pera#atan

    kulit pada area

    epidema

    • Inspeksi kulit dan

    membran mukosa

    terhadap kemerahan,

     panas, drainase

    • Inspeksi kondisi

    luka%insisi bedah

    • orong masukkan

    nutrisi yang cukup

    • orong masukan

    cairan

    • orong istirahat

    • Instruksikan pasien

    untuk minum

    antibiotik sesuai resep• (jarkan pasien dan

    19

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    20/53

    keluarga tanda dan

    gejala infeksi

    • (jarkan cara

    menghindari infeksi

    • $aporkan kecurigaan

    infeksi

    • $aporkan kultur positif 

    %.Fesiko

    ketidakefektifan

     perfusi jaringan otak 

     b. d edema serebral

    yang mengubah atau

    menghentikan aliran

    darah arteri atau vena.

    tatus neur(l(g';al >

    kesa*aran

    • )embuka mata

    terhadap stimulus luar

    +%9"

    • >rientasi kognitif :%4"

    • 8etepatan komunikasi

    +%9"

    • 8epatuhan mengikuti

    instruksi :%4"

    • Fespon motorik :%4"

    • 8emampuan mengenal

    stimulus :%4"

    • Sei&ure aktivitas :%4"

    tatus neur(l(g' > k(ntr(l

    -usat m(t(r'k 

    • 8ejang tak terlihat

    +%

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    21/53

    mengakibatkan luka

    memar setelah terjadi

    trauma kecil,

    kebocoran dari tempat

     bekas suntikan , dan

    timbulnya ptekia

    • Pantau tekanan darah

    dan parameter  

    hemodinamik, apabila

    tersedia monitor vena

    sentral dan kapiler 

     paru-paru atau tekanan

    nadi arteri

    •$akukan bedrest dankurangi aktivitas

    • )onitor @@/

    • )onitor gejala tidak 

    adekuatnya oksigen

     jaringan

    .8etidakseimbangan

    nutri kurang darikebutuhan tubuh b. d

    mual dan muntah

    tatus nutr's' > 'ntake

    makanan *an ;a'ran

    • Intake makanan

    dimulut :%4""

    • Intake disaluran

    makanan :%4"

    • Intake cairan dimulut

    :%4"

    • Intake kalori :%4"

    • Intake protein :%4"

    • Pengeluaran cairannormal :%4"

    tatus nutr's'

     

    Intake kalori :%4"

     

    Intake protein :%4"

     

    Intake lemak :%4"

     

    Intake karbohidrat

    :%4"

     

    Intake vitamin :%4"

    Nutr't'(n management>

    • 8aji adanya alergi

    makan

    • 8olaborasi dengan ahli

    gi&i untuk menentukan

     jumlah kalori dan

    nutrisi yang

    dibutuhkan pasien

    • (njurkan pasien untuk 

    meningkatkan intakeEe

    • (njurkan pasien untuk 

    meningkatkan protein

    dan vitamin ?

    • Berikan substansi gula

    • Lakinkan diet yang

    dimakan mengandung

    tinggi serat dan

    mencegah konstipasi

    • Berikan makanan yang

    21

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    22/53

     

    Intake mineral :%4"

     

    Intake &at besi :%4"

     

    Intake kalsium :%4"

    terpilih sudah

    dikonsultasikan

    dengan ahli gi&i"

    • (jarkan pasien

     bagaimana membuat

    catatan makanan

    harian

    • )onitor jumlah nutrisi

    dan kandungan kalori

    • Berikan informasi

    tentang kebutuhan

    nutrisi

    • 8aji kemampuan

     pasien untuk mendapatkan nutrisi

    yang dibutuhkan

    Nutr't'(n m(n't(r'ng>

    • BB pasien dalam batas

    normal

    • )onitor adanya

     penurunan berat badan

    •)onitor tipe dan

     jumlah aktivitas

    • Lang biasa dilakukan

    • )onitor interaksi anak 

    atau orang tua selama

    makan

    • )onitor lingkungan

    selama makan

    • ad#alkan pengobatan

    dan tindakan tidak 

    selama jam makan

    • )onitor kukit kering

    dan perubahan

    figmentasi

    • )onitor turgor kulit

    • )onitor kekeringan,

    rambut kusam, dan

    mudah patah

    • )onitor mual muntah

    • )onitor kadar  labumin, total protein,

    22

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    23/53

    0b, dan kadar 0t

    • )onitor pertumbuhan

    dan perkembangan

    • )onitor pucat,

    kemerahan, dan

    kekeringan jaringan

    konjungtiva

    • )onitor kalori dan

    intake nutrisi

    • ?atat adanya edema,

    hiperemik, hipertonik 

     papila lidah dan

    cavitas oral

    •?atat jika lidah

     ber#arna mentega,

    scarlet

    /. Nyeri b. d adanya

     proses infeksi atau

    inflamasi, toksin

    dalam sirkulasi

    !(ntr(l n1er'

     

    )enilai faktor  

     penyebab :%4"

     

    Fecogni&e lamanya

    nyeri :%4"

      7unakan ukuran

     pencegahan :%4"

     

    Penggunaan

    mengurangi nyeri

    dengan non analgesic

    :%4"

     

    Penggunaan analgesik 

    yang tepat :%4"

     

    7unakan @@/

    memantau pera#atan:%4"

     

    $aporkan tanda %

    gejala nyeri pada

    tenaga kesehatan

     professional :%4"

     

    )enilai gejala dari

    nyeri :%4"

     

    $aporkan bila nyeri

    terkontrol :%4"

    Pa'n management>

    • $akukan pengkajian

    nyeri secara

    komprehensif 

    termasuk lokasi,karakteristik, durasi,

    frekuensi, kualitas dan

    faktor presipitasi

    • >bservasi reaksi

    nonverbal dari

    ketidaknyamanan

    • 7unakan teknik  

    komunikasi terapeutik 

    untuk mengetahui

     pengalaman nyeri

     pasien

    • 8aji kultur yang

    mempengaruhi respon

    nyeri

    • 'valuasi pengalaman

    nyeri masa lampau

    • 'valuasi bersama

     pasien dan tim

    kesehatan lain tentangketidak efektipan

    23

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    24/53

    T'ngkatan n1er'

    • Erekuensi nyeri +%

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    25/53

    kontrol nyeri :%4"

    N1er' > e+ek -engganggu

     

    8ehilangan

    konsentrasi :%4"

     

    8ehilangan mood

    :%4"

     

    8esabaran berkurang

    :%4"

     

    7angguan tidur :%4"

     

    8ehilangan mobilisasi

    fisik :%4"

     

    8ehilangan

    kemandirian self care

    :%4"

     

    8urangnya nafsu

    makan :%4"

    obat

    • ?ek intruksi dokter 

    tentang jenis obat,

    dosis dan frekuensi

    • ?ek ri#ayat alergi

    • Pilih analgesik yang

    diperlukan atau

    kombinasi dari

    analgesik ketika

     pemberian lebih dari

    satu

    • @entukan pilihan

    analgesik tergantung

    tipe dan beratnya nyeri• @entukan analgesik 

     pilihan, rute

     pemberian, dan dosis

    optimal

    • Pilih rutepemberian

    secara I/, I) untuk 

     pengobatan nyeri

    secara tertur 

    • )onitor vital sign

    sebelum dan sesudah

     pemberian analgesik 

     pertamakali

    • Berikan analgesik 

    tepat #aktu terutama

    saat nyeri hebat

    • 'valuasi aktivitas

    analgesik, tada dan

    gejala

    3.0ambatan mobilitas

    fisik b. d kerusakan

    neuromoskuler,

     penurunan kekuatan

    atau ketahanan

    J('nt m(0ement > a;t'0e

    • )eningkat dalam

    aktivitas fisik :%4"

    • )engerti tujuan dari

     peningkatan mobilitas

    :%4"

    • )emverbalisasiakn

     perasaan dalam

    meningkatkan

    E?er;'se thera-1>

    am,ulat'(n>

    • )onitoring vital

    sign%sesudah latian dan

    lihat respon pasien saat

    latihan

    • 8onsultasikan dengan

    terapi fisik tentang

    rencana ambulasi

    25

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    26/53

    kekuatan dan

    kemampuan berpindah

    :%4"

    • )emperagakan

     penggunaan alat bantu

    untuk mobilisasi :%4"

    Le0el m(,'l't1

    Trans+er -er+(rman;e

    sesuai dengan

    kebutuhan

    • Bantu klien untuk 

    menggunakan tongkat

    saat berjalan dan cegah

    terhadap cedera

    • (jarkan pasien atau

    tenaga kesehatan lain

    tentang teknik  

    ambulasi

    • 8aji kemampuan

     pasien dalam

    mobilisasi

    •$atih pasien dalam

     pemenuhan kebutuhan

    ($s secara mandiri

    sesuai kemampuan

    • ampingi dan bantu

     pasien saat mobilisasi

    dan bantu penuhi

    kebutuhan ($s ps

    • Berikan alat bantu jika

    klien memerluakan

    • (jarkan pasien

     bagaimana merubah

     posisi dan berikan

     bantuan jika

    diperlukan

    4.0ipertermi

    Term(regulas'

     

    Suhu kulit dalam

    rentang normal :%4" 

    Sakit kepala tidak 

    muncul :%4"

     

    Sakit otot tidak  

    muncul :%4"

     

    Iritabilitas tidak 

    muncul :%4"

     

    8eletihan tidak  

    tampak :%4"

     

    Perubahan #arna kullit

    tidak muncul :%4"

    "e0er treatment>

    • )onitor suhu sesering

    mungkin

    • )onitor I=$

    • )onitor #arna dan

    suhu kulit

    • )onitor tekanan

    darah, nadi dan FF 

    • )onitor penurunan

    tingkat kesadaran

    • )onitor =B?, 0b,

    dan 0ct• )onitor intake dan

    26

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    27/53

     

    (danya menggigil

    ketika dingin :%4"

     

    >tot berkedut tidak 

    ada :%4"

     

    Berkeringat sangat

     panas 5:%4"

     

    7emetaran saat dingin

    :%4"

     

    enyut nadi dalam

    rentang yang

    diharpkan :%4"

     

    Pernafasan dalam

    rentang yang

    diharapkan :%4" 

    Status hidrasi adekuat

    :%4"

     

    )elaporkan

    kenyamanan termal

    :%4"

    output

    • Berikan anti peritik 

    • Berikan pengobatan

    untuk mengatasi

     penyebab demam

    • Selimuti pasien

    • $akukan tapid sponge

    • 8olaborasi pemberian

    cairan intravena

    • 8ompren pasien pada

    lipat paha dan aksila

    • @ingkatkan sirkulasi

    udara

    Berikan pengobatanuntuk mencegah

    terjadinya menggigil

    Tem-eratur regulat'(n>

    • )onitor suhu minimal

    tiap + jam

    • Fencanakan

    monitoring suhu secara

    kontinyu• )onitor @, nadi dan

    FF 

    • )onitor #arna dan

    suhu kulit

    • )onitor tanda-tanda

    hipertermi dan

    hipotermi

    • @ingkatkan intake

    cairan dan nutrisi

    • Selimuti pasien untuk 

    mencegah hilangnya

    kehangatan tubuh

    • (jarkan pada pasien

    cara mencegah

    keletihan akibat panas

    • iskusi tentang

     pentingnya pengaturan

    suhu dan kemungkinan

    efek negatif dan

    27

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    28/53

    kedinginan

    • Beritahukan tentang

    indikasi terjadi

    terjadinya keletihan

    dan penanganan

    emergency yang

    diperlukan

    • (jarkan indikasi dari

    hepertermi dan

     penanganan yang

    diperlukan

    • Berikan anti pieretik 

     jika perlu

    0'tal s'gn m(n't(r'ng>

    • )onitor @, nadi,

    suhu, dan FF 

    • ?atat adanya fluktuasi

    tekanan darah

    • )onitor /S saat

     pasien bebaring,

    duduk, atau berdiri

    •(uskultasi @ padakedua tangan dan

     bandingkan

    • )onitor @, nadi, FF,

    sebelum, selama, dan

    setelah aktivitas

    • )onitor kualitas dari

    nadi

    • )onitor frekuensi dan

    irama pernafasan

    • )onitor suara paru

    • )onitor suara

     pernapasan abnormal

    • )onitor suhu, #arna,

    dan kelembapan

    kulit.monitor sianosis

     perifer 

    • )onitor adanya

    cushing triad tekanan

    nadi yang melebar, bridikardi, peningkatan

    28

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    29/53

    sistolik"

    • Identifikasi penyebab

    dari perubahan vital

    sign

    5.Fesiko cedera

    !(ntr(l res'k(

    • )enyatakan resiko

    +%9"

    • )emantau faktor 

    resiko lingkungan

    :%4"

    • )emantau faktor 

    resiko perilaku pribadi:%4"

    • )elakukan strategi

    kontrol resiko yang

    dipilih :%4"

    • )enghindari paparan

    ancaman kesehatan

    :%4"

    • )enggunakan

     pelayanan kesehatan

    yang sesuai kebutuhan

    :%4"

     

    )odifikasi gaya hidup

    tatus keamanan ;e*era

    +'s'k 

     

    8ulit lecet +%

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    30/53

    +%

    • Bantu keluarga dalam

    mengenal masalahmisal,

     penatalakasanaan

    konflik kekerasn,

    kekerasan seksual"

    • orong partisifasi

    keluarga dalam semua

     pertemuan kelompok 

    • orong keluarga untuk 

    memperlihatkankekha#atiran dan

    untuk membantu

    merencanakan

     pera#atan

     pascahospitalisasi

    • Bantu memotivasi

    keluarga untuk  

     berubah

    • )embantu pasien

    untuk beradaptasi

    dengan persepsi

    30

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    31/53

    stresor, perubahan,

    atau ancamanyang

    mengganggu

     pemenuhuhan

    tuntutandan peran

    hidup

    • ukungan emosi*

     pemberian

     penenangan,

     penerimaan, dan

    dorongan selama

     periode stres

    • )empasilitasi

     partisifasi keluargadalam pera#atan

    emosi dan fisik pasien

    • ukungan keluarga*

    meningkatkan nilai,

    minat dan tujuan

    keluarga

    • Panduan sistem

    kesehatan*

    memfasilitasi lokal

     pasien dan penggunaan

     pelayanan kesehatan

    • )endorong pasien ikut

    dalam aktivitas social

    dan komunitas

    • )endorong pasien

    mencari dorongan

    spiritual, jika

    diperlukan

    • Bantu anggotakeluarga dalam

    mengklarifikasi apa

    yang mereka harapkan

    dan butuhkan satu

    sama lain

    Careg'0er su--(r>

    • )enyediakan

    informasi penting,advokasi, dan

    31

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    32/53

    dukungan yang

    dibutuhkan untuk 

    memfasilitasi pare#atn

     primer pasien selain

    dari profesional

    kesehatan.

    8.istress spiritual b. d

    ketidakmampuan

     berinteraksi sosial,

     perubahan hidup,

    sakit kronis

    Menunjukkan kesehatan

    s-'r'tual

    (rti dan tjuan hidup

    :%4"

     

    Pencapian pandangan

    dunia spiritual :%4"

     

    8emampuan untuk 

    mencintai dan

    memaafkan :%4"

     

    8emampuan untuk 

     berdoa dan beribadah

    :%4"

     

    Interaksi dengan

     pimpinan spiritual

    :%4"

     

    0ubungan dengan diri

    sendiri :%4"

     

    Interaksi dengan orang

    lain untuk berbagi

    gagasan, perasaan, dan

    kepercayaan :%4"

    -r'tual su--(rt>

    • 7unakan komunikasi

    terapeutik untuk 

    membangun

    kepercayaan dankepedulian empatik 

    • )emanfaatkan alat

    untuk memonitor dan

    megevaluasi

    kesejahteraan rohani

    • )endorong individu

    untuk meninjau

    kehidupan masa lalu

    dan fokus pada

     peristi#a dan

    hubungan yang

    memberikan spritual

    dan dukungan

    • Perlakuan individu

    dengan martabat dan

    hormat

    • )endorong pratinjau

    hidup melalui

    kenangan• )endorong partisifasi

    dalam interaksi dengan

    anggta kelarga, teman

    dan lain-lain

    • )enyediakan privasi

    dan cukup #aktuuntuk 

    kegiatan spiritual

    • )endorong pertisifasi

    dalam kelompok  

    32

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    33/53

     pendukung

    • (jarkan metode

    relaksasi, meditasi dan

    citra dipandu

    • Bai keyakianan sendiri

    tentang arti dan tujuan,

    sesuai

    • Barbagi perspektif 

    spritual sendiri, sesuai

    • )emberikan

    kesempatan untuk 

    diskusi tentang

     berbagai

    sistemkeperacayaandan pandanagan dunia

    • adiah terbuka untuk 

    ekspresi individu yang

    menjadi perhatian

    • )engatur kunjungan

    oleh penasehat spritual

    individu

    • )enyediakan musik 

    spritual, sastra atau

     programradio atau @/

    keindividu

    • adilah terbuka untuk 

    ekspresi individu

    kesepian dan

    ketidakberdayaan

    • )endorong kehadiran

    kapel layanan, jika

    diinginkan

    • )enyediakan artikesspritual yang

    diinginkan, sesuai

    dengan preferensi

    individu

    • )engacu pada

     penasehat spritual

     pilihan individu

    • 7unakan klarifikasi

    nilai teknik untuk membantu individu

    33

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    34/53

    memperjelas

    keyakinan dan nilai-

    niali, yang sesuai

    • Selalu siap untuk 

    mendengarkan

     perasaan individu

    • )engungkapkan

    empati dengan

     perasaan individu

    • )emfasilitasi

     penggunaan individu

    meditasi, doa, dan

    tradisi keagamaan dan

    ritual• )endengarkan dengan

    seksama komunikasi

    individu, dan

    menggambarkan rasa

    #aktu untuk berdoa

    atau ritual spritual

    • Lakinkan individu

    yang pera#at akan

     bersedia untuk 

    mendukung individu

    dalam saat-saat

     penderitaan

    • adilah terbuka dalam

     persaan individu

    dalam penyakit dan

    kematian

    • )embantu individu

    untuk 

    mengekspresikandengan benar dan

    mengurangi

    kemarahan dengan

    cara yang tepat

    34

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    35/53

    &9. efisit pera#atan diri tatus -era:atan *'r'

     

    )elakukan tugas fisik 

    yang paling mendasar 

    dan aktivitas pera#atan pribadi

    secara mandiri dengan

    atau tanpa alat bantu

    +%

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    36/53

     jika diperlukan

    • 7unakan alat bantu

    tambahan misal,

    sendok. Pengait

    kancing dan penarik 

     pakaian" jika

    diperlukan

    • Beri pujian atas usaha

    untuk berpakaian

    sendiri

    • 7unakan terpi fisik 

    dan okupasi sebagai

    sumber dalam

     perancanaan tindakan pasien dalam

     pera#atan

     pasiendengan alat

     bantu

    el+@;are ass'stan;e> t('let'ng

    • Pertimbangkan budaya

     pasien ketika

    mempromosikan

    aktivitas pera#atan

    diri

    • Pertimbangkan usia

     pasien ketika

    mempromosikan

    aktivitas kepera#atan

    diri

    • $epaskan pakain yang penting untuk 

    memungkinkan

     penghapusan

    • )embantu pasien

    ketoilet%commode%bed

     pan% fraktur pan

    urinior pada selang

    #aktu tertentu

    Pertimbangkan responterhadap kurangnya

    36

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    37/53

     privasi

    • )enyediakan privasi

    selama eliminasi

    • )emfasilitasi

    kebersihan toilet

    setelah selesai

    eliminasi

    • 7anti pakaian pasien

    setelah eliminasi

    • )enyiram

    toilet%membersihkan

     penghapusan alat

    commode, pispot"

    •)emulai jad#alketoilet, sesuai

    • )emulai

     pasien%tempat lain

    dalam toilet rutin

    • )emulai men gelilingi

    kamar mandi, sesuai

    dengan dibutuhkan

    • )enyediakan alat

     bantu misal, kateter 

    eksternal atau urinal"

    sesuai memantau

    integritas kulit pasien.

    el+@;are ass'stan;e>+ee*'ng

    • )onitor pasien

    kemaampuan untuk 

    menelan

    • Identifikasi diet yang

    diserapkan

    • )engatur nampan

    makanan dan meja

    menarik 

    • ?iptakan lingkungan

    yang menyenangkan

    selama #aktu makan

    misalnya, pispot

    untuk menempatkan,urinal, dan peralatan

    37

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    38/53

     penyedot keluar dari

     pandangan "

    • Pastikan posisi pasien

    yang tepat untuk 

    memfasilitasi

    mengunyah dan

    menelan

    • Berikan bantuan fisik,

    sesuai kebutuhan

    • )enyediakan untuk 

    menghilangkan rasa

    sakit yang memadai

    sebelum makan,

    sesuai• )enyediakan

    kesehatan mulut

    sebelum makan

    • Perbaiaki makanan

    dan nampan, seperti

    memotong danging

    dan mengupas telur 

    • Buka makanan

    kemasan

    • 0indari menempatkan

    makanan disisi orang

    yang buta

    • elaskan posisi

    makanan diatas

    nampan untuk orang

    yang gangguan

     penglihatan

    • @empatkan pasien

    diposisi yang nyamanmakan

    • $indungi dengan

     bib%kain alas dada,

    sesuai

    • )enyediakan sedotan,

    sesuai kebutuhan atau

    yang diinginkan

    • )enyediakan

    makanan pada suhuseauai selera

    38

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    39/53

    • )enyedikan makanan

    dan minman yang

    disukai, seesuai

    • )emantau berat

     badan pasien yang

    sesuai

    • )onitor status hidrasi

     pasien, sesuai

    • orong pasien untuk 

    makn diruang makan,

     jika tersedia

    • )enyediakan

    interaksi sosial, yang

    sesuai• )enyediakan

     perangkat adaptif 

    untuk memfasilitasi

    diri makanan pasien

    misalnya, panjang

    menangani,

    menangani dengan

    lingkar yang besar,

    atau tali kecil pada

     pelaratan" sesuai

    kebutuhan

    • )enggunakan cangkir 

    dengan pegangan

    yang besar, jika perlu

    • 7unakan piring

    dipecahkan dan

     berbobot

    dikacacamata, yang

    diperlukan• )emberikan isyarat

    sering dan

     penga#asan yang

    ketat, sesuai

    el+@;are ass'sten;e>

    ,ath'ngh1g'ene

    • Pertimbangkan budaya

     pasien ketika

    mempromosikan

    39

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    40/53

    aktivitas pera#atan

    diri

    • Pertimbangkan usia

     pasien ketika

    mempromosikan

    aktivitas kepera#atan

    diri

    • )enentukan jumlah

    dan jenis bantuan yang

    dibutuhkan

    • @empat handuk, sabun,

    deodoran, alat

     pencukur, dan

    aksesoris lainnya yangdibutuhkan disamping

    tempat tidur atau

    dikamar mandi

    • )enyediakan artikel

     pribadi yang

    diinginkan misalnya

    deodoran, sikat gigi,

    sabun mandi, sampo,

    lotion, dan produk 

    aromaterapi"

    • )enyediakan

    lingkungan yang

    terapeutik dengan

    memastikan hangat,

    santai, pengalaman

     pribadi, dan personal

    • )emfasilitasi gigi

     pasien menyikat,

    sesuai• )emfasilitasi diri

     pasien mandi, sesuai

    • )emantau kebersihan

    kuku, menurut

    kemampuan diri pasien

    • )emantau integitas

    kilit pasien

    • )enjaga kebersihan

    ritual• )emfasilitasi

    40

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    41/53

     pemeliharaan rutin

    yang biasa pasien

    tidur, isyarat sebelum

    tidur%alat peraga, dan

     benda-benda asing

    misalnya untuk anak-

    anak, cerita selimut%

    mainan, goyang, dot,

    atau favorit, untuk 

    orang de#asa, sebuah

     buku untuk membaca

    atau bantal dari

    rumah", sebagaimana

    sesuai• )endorong orang

    tua%keluarga

     berpartisifasi dalam

    kebiasaan tidur, sesuai

    • )emberikan bantuan

    sampai pasien

    sepenuhnya dapat

    mengasumsikan

     pera#atan diri

    %.&/ Im-lementas' *an e0aluas' ke-era:atan

    41

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    42/53

     No

    .

     No. H

    kepera#at

    an

    0ari

    %tgl%

     jam

    Implementasi 0ari

    %tgl%ja

    m

    'valuasi @anda

    tangan

    dan

    nama

    terang

    :. : In+ekt'(n ;(ntr(l

    • Bersihkan lingkungan setelah

    dipakai pasien lain

    • Pertahankan teknik isolasi

    • Batasi pengunjung bila perlu

    • Intruksikan pada pengunjung

    untuk mencuci tangan saat

     berkunjung dan setelah

     berkunjung meninggalkan

     pasien

    • 7unakan sabun antimikrobia

    untuk cuci tangan

    • ?uci tangan sebelum dan

    sesudah tindakan kepera#atan

    • 7unakan baju, sarung tangan,

    sebagai alat pelindung

    • Pertahankan lingkungan

    aseptik selama pemasanganalat

    • 7anti letak I/ periver dan line

    central dan dessing sesuai

    dengan petunjuk umum

    • 7unakan kateter intermiten

    untuk menurunkan infeksi

    kandung kencing

    • @indakan intake nutrisi

    • Berikan terpi antibiotik bila

     perlu infektion protection

    proyeksi terhadap infeksi"

    • )onitor tanda dan gejala

    infeksi sistemik dan lokal

    • )onitor hitung granulasit

    =B?

    • )onitor kerentanan terhadap

    infeksi

    • Sering pengunjung terhadap

     penyakit menular 

    • Pertahankan teknik aspesis

      S G 8lien

    mengatakan

    sudah merasa

    nyaman

    > G klien sudah

     bisa mengontrol

    infeksi

    ( G maslah

    teratasi sebagian

    P G intervensi

    dilanjutkan

    42

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    43/53

     pada pasien yang beresiko

    • Pertahankan teknik isolasi k%p

    • Berikan pera#atan kulit pada

    area epidema

    +. +Per'-heral sensat'(n managemen

    • )onitor adanya daerah tertentu

    yang hanya peka terhadap

     panas%dingin%tajam% tumpul

    • )onitor adanya peretese

    • Instruksikan keluarga untuk 

    mengobservasi kulit jika ada

    isi atau laserasi

    • 7unakan sarung tangan untuk 

     proteksi

    • Batasi gerakan pada kepala,

    leher dan punggung

    • )onitor kemampuan B(B

    • 8olaborasi pemberian

    analgetik 

    • )onitor adanya tromboplebitis

    •iskusikan mengenai

     penyebab perubahan sensasi

    Manajemen sh(;k 

    • $akukan pemeriksaan darah

    dari membran mukosa, yang

    mengakibatkan luka memar 

    setelah terjadi trauma kecil,

    kebocoran dari tempat bekas

    suntikan , dan timbulnya ptekia• Pantau tekanan darah dan

     parameter hemodinamik,

    apabila tersedia monitor vena

    sentral dan kapiler paru-paru

    atau tekanan nadi arteri

    • $akukan bedrest dan kurangi

    aktivitas

    • )onitor @@/

    • )onitor gejala tidak  

    adekuatnya oksigen jaringan

    S G klien

    mengatakan

    tidak pusing lagi

     pada bagian

    kepala

    > G tingkat

    kesadaran klien

    dalam batas

    normal

    ( G maslah

    teratasi sebagian

    P G intervensi

    dilanjutkan

    43

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    44/53

    4. 4Nutr't'(n management>

    • 8aji adanya alergi makan

    • 8olaborasi dengan ahli gi&i

    untuk menentukan jumlah

    kalori dan nutrisi yang

    dibutuhkan pasien

    • (njurkan pasien untuk 

    meningkatkan intake Ee

    • (njurkan pasien untuk 

    meningkatkan protein dan

    vitamin ?

    Berikan substansi gula• Lakinkan diet yang dimakan

    mengandung tinggi serat dan

    mencegah konstipasi

    • Berikan makanan yang terpilih

    sudah dikonsultasikan dengan

    ahli gi&i"

    • (jarkan pasien bagaimana

    membuat catatan makanan

    harian

    • )onitor jumlah nutrisi dan

    kandungan kalori

    • Berikan informasi tentang

    kebutuhan nutrisi

    • 8aji kemampuan pasien untuk 

    mendapatkan nutrisi yang

    dibutuhkan

    Nutr't'(n m(n't(r'ng>

    • BB pasien dalam batas normal

    • )onitor adanya penurunan

     berat badan

    • )onitor tipe dan jumlah

    aktivitas

    • Lang biasa dilakukan

    • )onitor interaksi anak atau

    orang tua selama makan

    • )onitor lingkungan selama

    makan• ad#alkan pengobatan dan

      S G klien

    mengatakan

    sudah nafsu

    makan

    > G berat badan

    klien naik dan

    tidak ada lagi

    mual % muntah

    ( G masalah

    teratasi sebagian

    P G intervensi

    dilanjutkan

    44

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    45/53

    tindakan tidak selama jam

    makan

    • )onitor kukit kering dan

     perubahan figmentasi

    • )onitor turgor kulit

    • )onitor kekeringan, rambut

    kusam, dan mudah patah

    • )onitor mual muntah

    • )onitor kadar labumin, total

     protein, 0b, dan kadar 0t

    • )onitor pertumbuhan dan

     perkembangan

    • )onitor pucat, kemerahan, dan

    kekeringan jaringankonjungtiva

    • )onitor kalori dan intake

    nutrisi

    • ?atat adanya edema,

    hiperemik, hipertonik papila

    lidah dan cavitas oral

    ?atat jika lidah

     ber#arna mentega,

    scarlet9. 9

    Pa'n management>

    • $akukan pengkajian nyeri

    secara komprehensif termasuk 

    lokasi, karakteristik, durasi,

    frekuensi, kualitas dan faktor 

     presipitasi

    • >bservasi reaksi nonverbal

    dari ketidaknyamanan• 7unakan teknik komunikasi

    terapeutik untuk mengetahui

     pengalaman nyeri pasien

    • 8aji kultur yang

    mempengaruhi respon nyeri

    • 'valuasi pengalaman nyeri

    masa lampau

    • 'valuasi bersama pasien dan

    tim kesehatan lain tentangketidak efektipan kontrol nyeri

      S G klien

    mengatakan

    sudah merasa

    sedikit tidak 

    merasakan nyeri

    > G nyeri klien

     berada pada

    tingkat +

    ( G masalah

    teratasi sebagian

    P G intervensi

    dilanjutkan

    45

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    46/53

    masa lampau

    Analges'k a*m'n'strat'(n>

    • @entukan lokasi, karakteristik,

    kualitas dan derajat nyeri

    sebelum pemberian obat

    • ?ek intruksi dokter tentang

     jenis obat, dosis dan frekuensi

    • ?ek ri#ayat alergi

    • Pilih analgesik yang

    diperlukan atau kombinasi dari

    analgesik ketika pemberian

    lebih dari satu

    • )onitoring vital sign%sesudah

    latian dan lihat respon pasien

    saat latihan

    • 8onsultasikan dengan terapi

    fisik tentang rencana ambulasi

    sesuai dengan kebutuhan

    • Bantu klien untuk  menggunakan tongkat saat

     berjalan dan cegah terhadap

    cedera

    • (jarkan pasien atau tenaga

    kesehatan lain tentang teknik 

    ambulasi

    • 8aji kemampuan pasien dalam

    mobilisasi

    • $atih pasien dalam pemenuhan

    kebutuhan ($s secara

    mandiri sesuai kemampuan

    • ampingi dan bantu pasien

    saat mobilisasi dan bantu

     penuhi kebutuhan ($s ps

    • Berikan alat bantu jika klien

    memerluakan

    (jarkan pasien

     bagaimana merubah

     posisi dan berikan

    S G klien

    mengatakan

    sedikit lebih

    kuat

    > G klien

    terlihat bisa

    melakukan

    mobilisasi

    ( G masalah

    teratasi sebagian

    P G intervensi

    dilanjutkan

    46

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    47/53

     bantuan jika diperlukan

    6. 6"e0er treatment>

    • )onitor suhu sesering

    mungkin

    • )onitor I=$

    • )onitor #arna dan suhu kulit

    • )onitor tekanan darah, nadi

    dan FF 

    • )onitor penurunan tingkat

    kesadaran

    • )onitor =B?, 0b, dan 0ct

    • )onitor intake dan output

    Berikan anti peritik • Berikan pengobatan untuk 

    mengatasi penyebab demam

    • Selimuti pasien

    Tem-eratur regulat'(n>

    • )onitor suhu minimal tiap +

     jam

    • Fencanakan monitoring suhu

    secara kontinyu• )onitor @, nadi dan FF 

    0'tal s'gn m(n't(r'ng>

    • )onitor @, nadi, suhu, dan

    FF 

    • ?atat adanya fluktuasi tekanan

    darah

    • )onitor /S saat pasien

     bebaring, duduk, atau berdiri• (uskultasi @ pada kedua

    tangan dan bandingkan

    • )onitor @, nadi, FF,

    sebelum, selama, dan setelah

    aktivitas

    • )onitor kualitas dari nadi

    • )onitor frekuensi dan irama

     pernafasan

    • )onitor suara paru

    • )onitor suara pernapasan

    S G klien

    mengatakan

    sudah tidak  

    kedinginan

    > G suhu tubuh

    klien dalam

     batas normal

    ( G masalah

    teratasi

    P G intervensi di

    hentikan

    47

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    48/53

    abnormal

    • )onitor suhu, #arna, dan

    kelembapan kulit.monitor 

    sianosis perifer 

    • )onitor adanya cushing triad

    tekanan nadi yang melebar,

     bridikardi, peningkatan

    sistolik"

    • Identifikasi penyebab dari

     perubahan vital sign

    1. 1En0'r(nment menagement

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    49/53

     perubahan status

    kesehatan dan

     penyebab penyakit

    2. 2

    C(-'ng enhan;hement>

    • Bantu keluarga dalam

    mengenal masalah misal,

     penatalakasanaan konflik 

    kekerasn, kekerasan seksual"

    • orong partisifasi keluarga

    dalam semua pertemuan

    kelompok 

    • orong keluarga untuk 

    memperlihatkan kekha#atiran

    dan untuk membantu

    merencanakan pera#atan

     pascahospitalisasi

    • Bantu memotivasi keluarga

    untuk berubah

    • )embantu pasien untuk 

     beradaptasi dengan persepsi

    stresor, perubahan, atau

    ancamanyang mengganggu pemenuhuhan tuntutandan

     peran hidup

    • ukungan emosi* pemberian

     penenangan, penerimaan, dan

    dorongan selama periode stres

    • )empasilitasi partisifasi

    keluarga dalam pera#atan

    emosi dan fisik pasien

    • ukungan keluarga*

    meningkatkan nilai, minat dan

    tujuan keluarga

    • Panduan sistem kesehatan*

    memfasilitasi lokal pasien dan

     penggunaan pelayanan

    kesehatan

    • )endorong pasien ikut dalam

    aktivitas social dan komunitas

    • )endorong pasien mencari

    dorongan spiritual, jika

    S G keluarga

     pasien

    mengatkan

    masalah dalam

    keluarga sudah

    teratasi

    > G klien dan

    keluarga tampak 

    harmonis

    ( G masalah

    teratasi

    P G intervensi

    dihentikan

    49

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    50/53

    diperlukan

    • Bantu anggota keluarga dalam

    mengklarifikasi apa yang

    mereka harapkan dan butuhkan

    satu sama lain

    Careg'0er su--(r>

    • )enyediakan informasi

     penting, advokasi, dan

    dukungan yang dibutuhkan

    untuk memfasilitasi pare#atn

     primer pasien selain dari

     profesional kesehatan.

    5. 5-r'tual su--(rt>

    • 7unakan komunikasi

    terapeutik untuk membangun

    kepercayaan dan kepedulian

    empatik 

    • )emanfaatkan alat untuk 

    memonitor dan megevaluasi

    kesejahteraan rohani

    • )endorong individu untuk 

    meninjau kehidupan masa lalu

    dan fokus pada peristi#a dan

    hubungan yang memberikan

    spritual dan dukungan

    • Perlakuan individu dengan

    martabat dan hormat

    • )endorong pratinjau hidup

    melalui kenangan• )endorong partisifasi dalam

    interaksi dengan anggta

    kelarga, teman dan lain-lain

    • )enyediakan privasi dan

    cukup #aktuuntuk kegiatan

    spiritual

    • )endorong pertisifasi dalam

    kelompok pendukung

    • (jarkan metode relaksasi,

    meditasi dan citra dipandu

    S G klien

    mengatakan

    lebih bertambah

    kuat imannya

    > G klien

    tampak selalu

     beribadah

      ( G masalah

    teratasi

    P G intervensi

    dihentikan

    50

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    51/53

    • Bai keyakianan sendiri tentang

    arti dan tujuan, sesuai

    • Barbagi perspektif spritual

    sendiri, sesuai

    • )emberikan kesempatan untuk 

    diskusi tentang berbagai

    sistemkeperacayaan dan

     pandanagan dunia

    • adiah terbuka untuk ekspresi

    individu yang menjadi

     perhatian

    • )engatur kunjungan oleh

     penasehat spritual individu

    • )enyediakan musik spritual,sastra atau programradio atau

    @/ keindividu

    • adilah terbuka untuk ekspresi

    individu kesepian dan

    ketidakberdayaan

    • )endorong kehadiran kapel

    layanan, jika diinginkan

    • )enyediakan artikes spritual

    yang diinginkan, sesuai dengan

     preferensi individu

    :. :el+@;are ass'sten;e>

    *ress'nggr((m'ng

    • Pantau tingkat kekuatan dan

    toleransi aktivitas

    • Pantau peningkatan dan

     penurunan kemampuan untuk 

     berpakaian dan melakuakn

     pera#atan rambut

    • )enimbangkan budaya asien

    ketika mempromosikan

    aktivitas kepera#atan diri

    • )empertimbangkan usia

     pasien ketika mempromosikan

    aktivitas kepera#atan diri

    • Bantu pasien memilih pakaian

    yang mudah ddipakai dan

    S G klien

    mengatakan

    sudah merasa

     bersih dan rapi

    > G klien

    tampak rapi dan

     bersih

    ( G masalah

    teratasi

    P G intervensi

    dihentikan

    51

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    52/53

    dilepas

    • Sediakan pkaian pasien pada

    tempat yang mudah dijangkau

    misal daisamping

    el+@;are ass'stan;e> t('let'ng

    • Pertimbangkan budaya pasien

    ketika mempromosikan

    aktivitas pera#atan diri

    • Pertimbangkan usia pasien

    ketika mempromosikan

    aktivitas kepera#atan diri

    • $epaskan pakain yang pentinguntuk memungkinkan

     penghapusan

    el+@;are ass'sten;e> ,ath'ngh1g'ene

    • Pertimbangkan budaya pasien

    ketika mempromosikan

    aktivitas pera#atan diri

    • Pertimbangkan usia pasien

    ketika mempromosikanaktivitas kepera#atan diri

    • )enentukan jumlah dan jenis

     bantuan yang dibutuhkan

    • @empat handuk, sabun,

    deodoran, alat pencukur, dan

    aksesoris lainnya yang

    dibutuhkan disamping tempat

    tidur atau dikamar mandi

    52

  • 8/18/2019 bab ensefalitis

    53/53

    BAB III

    PENUTUP

    .& !es'm-ulan

    'ncephalitis adalah suatu peradangan dari otak. (da banyak tipetipe dari

    encephalitis, kebanyakan darinya disebabkan oleh infeksi-infeksi. Paling sering infeksi-ini

    disebabkan oleh virusvirus. 'ncephalitis dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit yang

    menyebabkan peradangan dari otak.

    7ejala gejala dari encephalitis termasuk demam yang tiba tiba, sakit kepala,

    muntah, kepekaan penglihatan pada sinar, leher dan punggung yang kaku, kebingungan,

    keadaan mengantuk, kecanggungan, gaya berjalan yang tidak mantap, dan mudah terangsang.

    8ehilangan kesadaran , kemampuan reaksi yang buruk, serangan serangan, kelemahan otot,

    demensia berat yang tiba-tiba dan kehilangan memori dapat juga ditemukan pada pasien-

     pasien dengan encephalitis.

    .% aran

    'ncephalitis ini harus sudah didiagnosis sejak dini dan diharapkan kepada penderitaagar peduli terhadap penyakitnya dengan konsultasikan kepada dokter jika terjadi gejala 

    gejala yang tibatiba sakit kepala, muntah, kepekaan penglihatan pada sinar. Antuk 

    menghindari resiko akibat penyakit ecephalitis, perlu adanya menjaga lingkungan agar tetap

     bersih dan bebas dari virus virus terutama virus yang menyebabkan encephalitis.