8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
1/40
Kelainan Refraksi
MIOPIA
BATASANKelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpaakomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina
PAT!"S"#$"%iopia disebabkan karena pembiasan sinar di dalam mata yang terlalu kuat untuk panjangnyabola mata akibat &'Sumbu aksial mata lebih panjang dari normal (diameter anteroposterior yang lebih panjang*bola mata yang lebih panjang ) disebut sebagai miopia aksial+Kur,atura kornea atau lensa lebih kuat dari normal (kornea terlalu -embung atau lensa
mempunyai ke-embungan yang lebih kuat) disebut miopia kur,atura.refraktif/"ndeks bias mata lebih tinggi dari normal* misalnya pada diabetes mellitus Kondisi ini disebutmiopia indeks0 %iopi karena perubahan posisi lensaPosisi lensa lebih ke anterior* misalnya pas-a operasi glaukoma
$12A#A K#"N"S$ejala utamanya kabur melihat jauhSakit kepala (jarang)3enderung memi-ingkan mata bila melihat jauh (untuk mendapatkan efek pinhole)* dan selaluingin melihat dengan mendekatkan benda pada mata
Suka memba-a* apakah hal ini disebabkan kemudahan memba-a dekat masih belum diketahuidengan pasti
P1%BA$"ANBerdasarkan besar kelainan refraksi* dibagi &' miopia ringan & 45*+6 7 s.d 4/*55 7+ myopia sedang & 4/*+6 7 s.d 48*55 7/ myopia berat & 48*+6 7 atau lebih
Berdasarkan perjalanan klinis* dibagi &' myopia simpleks & dimulai pada usia 9: tahun dan akan bertambah sampai anakberhenti tumbuh ( ;+5 tahun )+ myopia progresif.maligna & myopia bertambah se-ara -epat ( ; 05 7 . tahun ) dansering disertai perubahan ,iteroretinal
ada satu tipe miopia pada anak dengan miopia '5 7 atau lebih yang tidak berubah sampaide
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
2/40
%etoda =trial and error>2arak pemeriksaan 8 meter. 6 meter. +5 kaki7igunakan kartu Snellen yang diletakkan setinggi mata penderita%ata diperiksa satu persatu7itentukan ,isus . tajam penglihatan masingmasing mata
Bila ,isus tidak 8.8 dikoreksi dengan lensa sferis negatif
Refraksi byektif aRetinoskopi & dengan lensa kerja 4?+55 pemeriksa mengamati refleks fundus yang bergerakberla
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
3/40
penerangan kurang/Sakit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada penggunaan mata yang lama danmemba-a dekat0Penglihatan tidak enak (asthenopia akomodatifCeye strain) terutama bila melihat pada jarakyang tetap dan diperlukan penglihatan jelas dalam 2arak pemeriksaan 8 meter. 6 meter. +5 kaki7igunakan kartu Snellen yang diletakkan setinggi mata penderita%ata diperiksa satu persatu7itentukan ,isus . tajam penglihatan masingmasing mataBila ,isus tidak 8.8 dikoreksi dengan lensa sferis positif
Pada anakanak dan remaja dengan ,isus 8.8 dan keluhan asthenopia akomodati,a dilakukantes sikloplegik* kemudian ditentukan koreksinyaRefraksi byektif aretinoskopi & dengan lensa kerja 4?+55* pemeriksa mengamati refleks fundus yang bergeraksearah dengan arah gerakan retinoskop (
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
4/40
+#ensa [email protected] & anisometropiaipermetropia tinggi
K%P#"KAS"
'$laukoma sudut tertutup+1sotropia pada hipermetropia E+5 7/Ambliopia terutama pada hipermetropia dan anisotropia ipermetropia merupakan penyebabtersering ambliopia pada anak dan bisa bilateral
AST"$%AT"S%1
BATASANSuatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar dengan garis pandang oleh mata tanpa akomodasidibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik
PAT!"S"#$"'Adanya kelainan kornea dimana permukaan luar kornea tidak teratur +Adanya kelainan pada lensa dimana terjadi kekeruhan pada lensa/"ntoleransi lensa atau lensa kontak pada postkeratoplasty0Trauma pada kornea6Tumor
$12A#A K#"N"S'Pengelihatan kabur atau terjadi distorsi+Pengelihatan mendua atau berbayang bayang/Nyeri kepala0Nyeri pada mata
P1%BA$"ANBerdasarkan posisi garis fo-us dalam retina Astigmatisme dibagi menjadi'Astigmatisme Reguler 7imana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata karena adanya dua bidang yang saling tegaklurus pada bidang yang lain sehingga pada salah satu bidang memiliki daya bias yang lebih kuatdari pada bidang yang lainaAstigmatisme Fith the RuleBila pada bidang ,erti-al mempunyai daya bias yang lebih kuat dari pada bidang horiGontal
bAstigmatisme Against the RuleBila pada bidang horiGontal mempunyai daya bias yang lebih kuat dari pada bidang ,ertikal+Astigmatisme "rreguler 7imana titik bias didapatkan tidak teratur
Berdasarkan letak titik ,erti-al dan horiGontal pada retina Astigmatisme dibagi &'Astigmatisme %iopia Simpleks+Astigmatisme %iopia Kompositus/Astigmatisme iperopia Simpleks0Astigmatisme iperopia Kompositus6Astigmatisme %itus
7"A$NS"S
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
5/40
Refraksi Subjektif 'Trial and 1rror +Pemeriksaan !ogging Te-hniHue dengan grafik Astigmatisme/3ross 3ylinder Te-hniHueRefraksi bjektif
'Retinoskopi+Refraktometri/Topografi kornea0Keratometri
P1NATA#AKSANAAN'Ka-a %ata+#ensa Kontak/#AS1K0Astigmatisme Keratotomy
PR1SB"P"A
BATASANSuatu kelainan refraksi simana hilangnya daya akomodasi terjadi bersamaan dengan prosespenuaan
PAT!"S"#$" Adanya proses penuaan membuat daya akomodasi lensa menjadi semakin lemah
$12A#A K#"N"S'Pengelihatan kabur pada jarak dekat maupun jarak jauh+Kesulitan pada
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
6/40
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
7/40
Bila tukak disebabkan jamur maka infiltrat akan ber
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
8/40
infeksi lokal dapat mengakibatkan keratitis katarak atau keratitis marginal Keratitis marginalbiasanya terdapat pada pasien setengah umur* dengan adanya blefarokonjungti,itis atau padaorang tua* yang sering dihubungkan dengan reumatik dan debilitasTukak yang terdapat biasanya di bagian perifer kornea dan biasanya terjadi akibat reaksi alergi*toksik* infeksi dan penyakit kolagen ,askular
@lkus marginal juga dapat terjadi bersamasama dengan radang konjungti,a yang disebabkanoleh %oraGella* basil Ko-h Feeks atau Proteus Dulgaris Pada beberapa keadaan* penyakit iniberhubungan dengan alergi makanan Perjalanan penyakit ini ber,ariasi* dapat sembuh -epat*namun dapat pula kambuh dalam
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
9/40
$ejala & nyeri pada mata dan kelopak mata* silau* lakrimasi* dan ,isus menurun Kornea terlihatkeruh mulai dari sentral* dengan -iri khas ulkus yang berbatas lebih tegas pada sisisisi yangpaling aktif disertai infiltrat yang ber
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
10/40
7A!TAR [email protected]
'"lyas* Sidarta* Prof 7r* Sp %* "lmu Penyakit %ata* 1disi ketiga* 2akarta & Balai Penerbit !K@"*+550+Daughan* 7aniel $* Ashbury* Taylor* Riordan1,a* Paul ftalmologi @mum 1disi '0 '::8
2akarta & Fidya %edika/Pedoman 7iagnosis dan Terapi #ab.S%! "lmu Penyakit %ata RS@ 7r Soutomo +558Surabaya RS@ 7rSoetomo
Uveitis Anterior
71!"N"S"@,eitis anterior adalah proses radang yang mengenai u,ea bagian anterior Struktur u,ea terdiridari / bagian* yaitu iris* badan silier* dan koroid yang merupakan jaringan ,askuler di dalam
mata* terletak antara retina dan skleraSe-ara anatomis u,ea dapat dibedakan menjadi u,ea anterior yang terdiri dari iris dan badansilier* serta u,ea posterior yang terdiri dari koroidSesuai dengan pembagian anatomisnya tersebut* maka u,eitis juga dibedakan menjadi&@,eitis anterior Apabila mengenai iris (iritis)* badan silier (siklitis)* atau keduaduanya (iridosiklitis)@,eitis posterior Apabila mengenai jaringan koroid (koroiditis) Sering disertai dengan retinitis* disebutkorioretinitisPanu,eitis Apabila mengenai ketiga lokasi tersebut diatas
1T"#$"'Berdasarkan spesifitas penyebab&Penyebab spesifik (infeksi)7isebabkan oleh ,irus* bakteri* fungi*ataupun parasit yang spesifikPenyebab non spesifik (non infeksi) atau reaksi hipersensiti,itas7isebabkan oleh reaksi hipersensiti,itas terhadap mikroorganisme atau antigen yang masukkedalam tubuh dan merangsang reaksi antigen antibodi dengan predileksi pada traktus u,ea
+Berdasarkan asalnya&
1ksogenPada umumnya disebabkan oleh karena trauma* operasi intra okuler* ataupun iatrogenik1ndogen7apat disebabkan oleh fokal infeksi di organ lain ataupun reaksi autoimun
/Berdasarkan perjalanan penyakit& Akut Apabila serangan terjadi satu atau dua kali* dan penderita sembuh sempurna diluar serangantersebutResidif Apabila serangan terjadi lebih dari dua kali disertai penyembuhan yang sempurna di antara
seranganserangan tersebutKronis
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
11/40
Apabila serangan terjadi berulang kali tanpa pernah sembuh sempurna di antaranya
0Berdasarkan reaksi radang yang terjadi&Non granulomatosa"nfiltrat yang terjadi terdiri dari sel plasma dan limfosit
$ranulomatosa"nfiltrat yang terjadi terdiri dari sel epiteloid dan makrofag
PAT!"S"#$" 7AN K%P#"KAS"Seperti semua proses radang* u,eitis anterior ditandai dengan adanya dilatasi pembuluh darahyang akan menimbulkan gejala hiperemia silier (hiperemi perikorneal atau peri-orneal ,as-ularinje-tion) Peningkatan permeabilitas ini akan menyebabkan eksudasi ke dalam akuos humor*sehingga terjadi peningkatan konsentrasi protein dalam akuos humor Pada pemeriksaanbiomikroskop (slit lamp) hal ini tampak sebagai akuos flare atau sel* yaitu partikelpartikel ke-ildengan gerak Bro
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
12/40
Se-ara garis besar* patofisiologi dan komplikasi dari u,itis anterior dapat digambarkan denganbagan berikut&
7ilatasi pembuluh darah ke-il ◊ hiperemi perikorneal (peri-orneal,as-ular inje-tion)
LPermeabilitas pembuluh darah ML
1ksudasi ◊ iris edema* pu-at* pupil refle L s.dhilang* pupil miosisL%igrasi selsel radang dan fibrin ke B%7 ◊ B%7 keruh* sel dan flare (?)* efektyndal (?)L
◊Sel radang menumpuk di B%7 hipopion
(bila proses akut)L
%igrasi eritrosit ke B%7 ◊ hifema(bila proses akut)LSelsel radang melekat pada endotel
kornea ◊ kerati- pre-ipitateLSelsel radang* fibrin* fibroblast menyebabkan
◊iris melekat pada kapsul lensa anterior sinekia posterior
dan pada endotel kornea ◊ sinekia anterior LSelsel radang* fibrin* fibroblas menutup
pupil ◊ seklusio pupil . oklusio pupilL$angguan pengaliran keluar -airan mata
◊dan peningkatan tekanan intra okuler glaukoma sekunder
L
$angguan metabolisme lensa ◊ lensa keruh* katarak komplikataL
Keradangan menyebar luas ◊ endoftalmitis* panoftalmitisL
%engenai mata jiran ◊ symphateti- ophtalmia
$12A#A K#"N"KPada anamnesa penderita mengeluh&%ata terasa ngeres seperti ada pasir%ata merah disertai air mataNyeri* baik saat ditekan ataupun digerakkan Nyeri bertambah hebat bila telah timbul glaukomasekunder!otofobia* penderita menutup mata bila terkena sinar
BlefarospasmePenglihatan kabur atau menurun ringan* ke-uali bila telah terjadi katarak komplikata* penglihatan
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
13/40
akan banyak menurun
7ari pemeriksaan fisik didapatkan& Kelopak mata edema disertai ptosis ringan Konjungti,a merah* kadangkadang disertai kemosis
iperemia perikorneal* yaitu dilatasi pembuluh darah siliar sekitar limbus*dan kerati- pre-ipitate Bilik mata depan keruh (flare)* disertai adanya hipopion atau hifema bilaproses sangat akut Sudut B%7 menjadi dangkal bila didapatkan sinekia "ris edema dan
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
14/40
mengurangi nyeri dan memper-epat panyembuhan Selain itu* midriatikum sangat bermanfaatuntuk men-egah terjadinya sinekia* ataupun melepaskan sinekia yang telah ada%idriatikum yang biasanya digunakan adalah& Sulfas atropin 'J sehari / kali tetes omatropin +J sehari / kali tetes
S-opolamin 5*+J sehari / kali tetes
0Anti inflamasi Anti inflamasi yang biasanya digunakan adalah kortikosteroid* dengan dosis sebagai berikut&7e
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
15/40
sudut terbuka& bedah filtrasi
/Katarak komplikataKomplikasi ini sering dijumpai pada u,eitis anterior kronis Terapi yang diperlukan adalahpembedahan* yang disesuaikan dengan keadaan dan jenis katarak serta kemampuan ahli
bedah
PR$NS"S7engan pengobatan* serangan u,eitis non granulomatosa umumnya berlangsung beberapa harisampai minggu dan sering kambuh @,eitis granulomatosa berlangsung berbulanbulan sampaitahunan* kadangkadang dengan remisi dan eksaserbasi* dan dapat menimbulkan kerusakanpermanen dengan penurunan penglihatan nyata
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
16/40
dalam periode 2anuari ':I' O %aret ':I+ terhadap '00 penderita u,eitis menemukan I (6*68J)kasus disebabkan oleh toksoplasmosis Selain menyebabkan u,eitis* Tooplasmosma gondiimenyebabkan retinitis Selanjutnya dapat menjadi retinokoroditis dan papilitis Sejak kurang lebih86 tahun yang lalu yaitu ketika sejenis protoGoa yang bentuknya mirip Tooplasma gondiipertama kali ditemukan oleh 2anku seorang oftalmolog Tseje-hoslo
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
17/40
Sebuah daerah granuloma dibentuk di retina* berisi Gona sentraldari nekrosis dan leukositpolimorfonuklear Sebuah Gone dari sel plasma* limfosit* dan sel raksasa mengelilingi daerahnekrosis Bentuk trofoGoit dan kista dari tooplasma biasanya mudah ditunjukkan pada retinayang terkena Susunan retina mengalami kerusakan menyeluruh se-ara lokal Keterlibatanrespon radang yang hebat menyebabkan jumlah kerusakan jaringan yang layak 7ebris seluler
daneksudat radang dilepaskan ke dalam -a,um ,itreus dari retinitis aktif
Tooplasmosis KongenitalTransmisi kongenital tooplasmosis sering terjadi ketika seorang
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
18/40
Bila ibu hamil terinfeksi tooplasma* dapat terjadi beberapa kemungkinan pada janin &' Abortus atau lahir mati+ Bayi tidak terinfeksi/ Bayi terinfeksi tanpa gejala klinik0 Bayi terinfeksi tanpa gejala klinik pada mulanya* kemudian timbul gejala klinik di kemudian
hari6 Bayi terinfeksi dengan gejala subklinik8 Bayi terinfeksi dengan gejala sistemik9 Bayi terinfeksi dengan gejala neurologik dengan atau tanpa korioretinitisI Bayi terinfeksi dengan gejala korioretinitis (8) Apakah toksoplasmosis dapat menyebabkan abortus atau lahir mati masih merupakankontro,ersi Telah dilaporkan toksoplasmosis sebagai penyebab abortus habitualis atau lahirmati Peneliti lain berpendapat bah
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
19/40
Beberapa bayi umumnya mempunyai penyakit susunan saraf pusat umum dan anomaliberkembang lainnya7iagnostik Pemeriksaan Penunjang &' Pemeriksaan laboratorik yang dapat menyokonga Sabin dye test Sebenarnya toksoplasma dapat terikat dengan Gat
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
20/40
Strabismus!aal penglihatan yang optimal di-apai seseorang apabila benda yang dilihat oleh kedua matadapat diterima setajamtajamnya oleh kedua fo,ea* kemudian se-ara simultan dikirim kesusunan saraf pusat untuk diolah menjadi suatu sensasi berupa bayangan tunggal !aalpenglihatan optimal seperti tersebut di atas* yang terjadi pada semua arah penglihatan disebut
sebagai penglihatan binokular yang normal ( '* + )
!aal penglihatan yang normal dapat membedakan bentuk*
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
21/40
""" 7"A$NSA STRAB"S%@SKelainan kedudukan mata dapat dibagi dalam & strabismus paralitik (non-omitant) C in-omitant nonparalitik C (-omitant C -on-omitant)
manifes C strabismus C heterotropia laten C heteroforia akomodatif non akomodatif Seringkali heteroforia bertambah se-ara progresif* sehingga kelainan de,iasi ini tidak dapat lagidiatasi* sehingga menjadi C strabismus' STRAB"S%@S PARA#"T"KA (NN3%"TANT* "N3%"TANT)
Tandatanda &' $erak mata terbatas* pada daerah dimana otot yang lumpuh bekerja al ini menjadi nyatapada kelumpuhan total dan kurang nampak pada parese "ni dapat dilihat* bila penderita diminta
supaya matanya mengikuti suatu obyek yang digerakkan ke 8 arah kardinal* tanpamenggerakkan kepalanya (e-urtion test) Keterbatasan gerak kadangkadang hanya ringansaja* sehingga diagnosa berdasarkan pada adanya diplopia saja ( 0 )
+ 7e,iasiKalau mata digerakkan kearah lapangan dimana otot yang lumpuh bekerja* mata yang sehatakan menjurus kearah ini dengan baik* sedangkan mata yang sakit tertinggal 7e,iasi ini akantampak lebih jelas* bila kedua mata digerakkan kearah dimana otot yang lumpuh bekerja Tetapibila mata digerakkan kearah dimana otot yang lumpuh ini tidak berpengaruh* de,iasinya taktampak3ontoh & kelumpuhan mrektus lateralis* menyebabkan esotropia* mata berde,iasi kenasal7e,iasi ini tampak jelas bila kedua mata digerakkan kearah temporal dan menjadi tidak nyata*bila digerakkan kearah nasal 7e,iasi dari mata yang strabismus disebut de,iasi primer* selalukearah berla
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
22/40
de,iasi mata kananCde,iasi mata primer %ata kiri yang sehat ditutup* mata kanan yang sakitfiksasi* de,iasi mata kiri C de,iasi sekunder* yang lebih besar dari pada de,iasi primer
/ 7iplopia & terjadi pada lapangan kerja otot yang lumpuh dan menjadi lebih nyata bila matadigerakkan kearah ini0 -ular torti-ollis (head tilting)Penderita biasanya memutar kearah kerja dari otot yang lumpuh Kedudukan kepala yangmiring* menolong diagnosa strabismus paralitikus 7engan memiringkan kepalanya* diplopianyaterasa berkurang6 Proyeksi yang salah%ata yang lumpuh tidak melihat obyek pada lokalisasi yang benar Bila mata yang sehat ditutup*
penderita disuruh menunjukkan suatu obyek yang ada didepannya dengan tepat* maka jarinyaakan menunjukkan daerah disamping obyek tersebut yang sesuai dengan daerah lapangankekuatan otot yang lumpuh al ini disebabkan* rangsangan yang nyata lebih besar dibutuhkanoleh otot yang lumpuh* untuk mengerjakan pekerjaan itu dan hal ini menyebabkan tanggapanyang salah pada penderita ( /* 0 )8 Dertigo* mualmual* disebabkan oleh diplopia dan proyeksi yang salahKeadaan ini dapat diredakan dengan menutup mata yang sakit7iagnosa berdasarkan & ' Keterbatasan gerak+ 7e,iasi/ 7iplopiaKetiga tanda ini menjadi nyata* bila mata digerakkan kearah lapangan kerja dari otot yang sakitPada keadaan parese* dimana keterbatasan gerak mata tak begitu nyata adanya diplopimerupakan tanda yang penting 3ara pemeriksaannya dengan tes diplopi 7engan -ara ini dapatdiketahui &' Pada arah mana didapat diplopia+ Apakah diplopianya bertambah kesatu arah/ %ata mana yang menderita
7engan demikian dapat diketahui mata mana dan otot mana pada mata itu yang salah3aranya & Penderita disuruh mengikuti gerak korek api* dengan matanya* tanpa menggerakkankepalanya* yang digerakkan keatas* keba
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
23/40
Pada S* retina yang terangsang disebelah kiri fo,ea sentralis* jadi bayangan S ada disebelahkanan dari bayangan 7 yang melalui fo,ea sentralis* dilapangan penglihatan
7 S7isini terdapat -rossed diplopia* karena bayangan palsunya terletak berla
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
24/40
Penderita diobati dahulu se-ara nonoperatif selama 8 bulan* menurut kausanya* kalau dapatdengan kerjasama beserta seorang ahli saraf Bila terdapat diplopia* mata yang sakit ditutupuntuk menghilangkan diplopia dan segala akibatnya Adapula yang menutup mata yang sehatuntuk menghilangkan diplopianyaBaik pada anak ataupun de
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
25/40
Kalau setelah pengobatan kirakira 8 bulan tetap lumpuh* dilakukan operasi reseksi dari ototyang lumpuh disertai resesi dari otot la
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
26/40
mengelola konvergensi dan divergensi. Kelainan ini dapat menimbulkan proporsi
yang tidak baik antara kekuatan konvergen
dan divergensi. Untuk melakukan konvergensi dari kedua mata, harus ada
kontraksi yang sama dan serentak dari kedua m.rektus internus, sehingga terjadi
gerakan yang sama dan simultan dari mata ke nasal. Divergensi dan konvergensiadalah bertentangan, overaction dari yang satu menyebabkan kelemahan dari
yang lain dan sebaliknya. angsangan sentral yang berlebihan untuk
konvergensi, menyebabkan kedudukan bola mata yang normal untuk
penglihatan jauh !divergensi" sedang menjadi strabismus konvergens untuk
penglihatan dekat !konvergensi".
Dibedakan #
$. Kelebihan konvergensi # !convergence e%cess"
pada penglihatan jauh normal, pada penglihatan dekat timbul strabismus
konvergens.
&. Kelebihan divergensi !divergence e%ess" #pada penglihatan dekat normal. pada penglihatan jauh timbul strabismus
divergens.
'. Kelemahan konvergensi # !convergence insu(ciency" # pada penglihatan jauh
normal, pada penglihatan dekat timbul strabismus divergens.
0 Kelemahan di,ergensi (di,ergen-e insuffi-ien-y) & pada penglihatan dekat normal* pada
penglihatan jauh timbul strabismus kon,ergens
Kekurangan daya fusi &
Kelainan daya fusi kongenital sering didapatkan 7aya fusi ini berkembang sejak ke-il dan
selesai pada umur 8 tahun "ni penting untukk penglihatan binokuler tunggal yang menyebabkanmata melihat lurus Tetapi bila daya fusi ini terganggu se-ara kongenital atau terjadi gangguan
koordinasi motorisnya* maka akan menyebabkan strabismus
Pada kasus yang idiopatis*
Kesalahan mungkin terletak pada dasar genetik 1ksotropik dan esotropia sering merupakan
keturunan autosomal dominan Kadangkadang pada anak dengan esotropia* didapatkan orang
tuanya dengan esoforia yang hebat
Tidak jarang strabismus nonakomodatif tertutup oleh faktor akomodatif* sehingga bila kelainan
refraksinya dikoreksi* strabismusnya hanya diperbaiki sebagian saja
Tandatanda &
' Kelainan kosmetik* sehingga pada anakanak yang lebih besar merupakan beban mental
+ Tak terdapat tandatanda astenopia
/ Tak ada hubungan dengan kelainan refraksi
0 Tak ada diplopia* karena terdapat supresi dari bayangan pada mata yang berde,iasi
Pada strabismus yang monokuler* karena supresi dapat terjadi ambliopia e anopsia Bila
de,iasinya mulai pada umur muda dan sudut de,iasinya besar* maka bayangan dimakula yang
terdapat pada mata yang fiksasi (fiing eye) terdapat didaerah diluar makula pada mata yang
berde,iasi (sHuiting eye) 2adi terdapat abnormal retinal -orresponden-e (bino-ular fals
proje-tion) Pengukuran derajat de,iasinya dilakukan dengan & tes isr-hberg* tes Krimsky* tes
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
27/40
%addo -ross Pemeriksaan kekuatan duksi untuk mengukur kekuatan otot ( /* 0* 6 )
Pengobatan &
' Preoperatif
+ peratif
Ad ' Preoperatif &
Pengobatan yang paling ideal pada setiap strabismus adalah bila ter-apai hasil fungsionil yang
baik* yaitu penglihatan binokuler yang normal dengan stereopsis* disamping perbaikan kosmetik
al ini sukar di-apai karena tergantung dari pada &
' lamanya strabismus
+ umur anak pada
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
28/40
a resesi dari mrektus medialis
b reseksi dari mrektus lateralis
STRAB"S%@S NNPARA#"T"KA AK%7AT"DA &
$angguan keseimbangan kon,ergensi dan di,ergensi dapat juga berdasarkan akomodasi* jadi
berhubungan dengan kelainan refraksi
7apat berupa & strabismus kon,ergens (esotropia)
strabismus di,ergens (eksotropia)
Pemeriksaan yang dilakukan &
Pemeriksaan refraksi harus dilakukan dengan sikloplegia* untuk menghilangkan pengaruh dari
akomodasi
3aranya & Pada anakanak dengan pemberian sulfas atropin ' tetes sehari* tiga hari berturut
turut* diperiksa pada hari keempat
Pada orang de
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
29/40
akomodasinya 2adi diberikan ka-amata bifokal
+ %ata yang sehat ditutup atau ditetesi atropin untuk memperbaiki ,isus pada mata yang sakit*
' tetes ' bulan ' kali dapat juga dengan homatropin setiap hari atau penutupan mata yang
sehat Ka-amata harus diperiksa berulang kali* karena mungkin terdapat perubahan* sampai
kelainan refraksinya tetap
/ #atihan ortoptik harus dilakukan bersamaan dengan perbaikan koreksi untuk memperbaiki
pola sensorik dari retina* sehingga memperbesar kemungkinan untuk dapat melihat binokuler
0 Kalau setelah tindakan diatas esotropianya masih ada* dan kelainan de,iasinya tidak begitu
besar* dapat diberikan koreksi dengan prisma* basis temporal
6 Bila semua tindakan tidak menghilangkan kelainan de,iasinya* maka dilakukan operasi* untuk
meluruskan matanya
8 Setelah operasi* diteruskan latihan ortoptik untuk memperbaiki penglihatan binokuler Pada
esotropia untuk jarak jauh* dilakukan reseksi mrektus eksternus* (otot yang lemah) Pada
esotropi jarak dekat* perlu resesi mrektus internus (otot yang kuat) @ntuk esotropi yang hebat*
lebih dari /5 derajat* terjadi jauh dekat* dilakukan operasi kombinasi ( 0 )
STRAB"S%@S 7"D1R$1NS NNPARA#"T"K AK%7AT"! (1KSTRP" KNK%"TAN
AK%7AT"!)
%ata berde,iasi kearah temporal ubungannya dengan miopia Sering juga didapat* bila satu
mata kehilangan penglihatannya sedang mata yang lain penglihatannya tetap baik* sehingga
rangsangan untuk kon,ergensi tak ada* maka mata yang sakit berde,iasi keluar
Strabismus di,ergens biasanya mulai timbul pada
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
30/40
atau mata dengan ,isus yang sangat menurun* maka mata ini akan berde,iasi kenasal pada
anakanak sampai umur 8 tahun dan pada orangorang yang lebih dari 8 tahun usianya akan
berde,iasi kearah temporal ( 0 )
7A!TAR [email protected]
' Radjamin T* '::/* Strabismus* dalam "lmu Penyakit %ata* Perhimpunan 7okter Ahli %ata
"ndonesia* Airlangga @ni,ersity Press* '+''+8
+ "lyas S* '::I* Strabismus* dalam "lmu Penyakit %ata* Balai Penerbit !K@"* 2akarta* +//+86
/ "lyas S* +555* Strabismus* dalam Sari "lmu Penyakit %ata* Balai Penerbit !K@"* 2akarta* 'I'
':0
0 Fijana N* '::/* Strabismus* dalam "lmu Penyakit %ata* Abadi Tegal* 2akarta* +I+/''
6 Doughan 7* Asbury T* '::8* Strabismus* dalam ftalmologi @mum* edisi ""* 2ilid '* Fidya
%edika* 2akarta* +/9+8/
8 $lasspool %$* '::0* Strabismus* dalam Atlas Ber
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
31/40
epatitis B(')
+ 1pidemiologi
Akrodermatitis merupakan penyakit yang jarang ditemukan* tersering menyerang pada usia anak
anak* dimulai sejak usia / bulan sampai 9 tahun yang rata rata berkisar pada usia + tahun
Akrodermatitis tidak ditemukan pada usia de
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
32/40
berma-am ma-am limfokin sehingga terjadi peradangan pada kulit(6)
Sedangkan pada pemeriksaan imunofluoresensi dire-t pada kulit hasilnya selalu negatif
6 %anifestasi Klinik
Pasien datang dengan keluhan adanya ruam atau eanthem yang timbul se-ara akut dengan
disertai adanya tanda tanda infeksi* demam dan malaise Ruam biasanya timbul +0 minggu
atau bisa juga selama 0 bulan* tidak gatal* ke-uali bila ruam lebih dari / minggu(+)
Ruam berupa papul papul merah ke-oklatan atau seperti merah tembaga yang distribusinya
simetrik *diskret ataupun membentuk garis linear Biasanya tempat prediksinya paling sering
pada ektremitas*
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
33/40
V 7ermatitis kontak iritan
V 7rug 1ruption
V #i-hen Nitidus
V #i-hen Planus
V Pityriasis li-henoidis
V Pityriasis rosea
V Sar-oidis
V S-abies
V istiositosis sel langerhans
V 1rytema %ultiforme
V "nse-t Bite
V %olus-um 3ontangiosum
Pada diagnosa diferential diatas yang membedakan dengan a-rodermatitis yakni dari segi
etiologi* distribusi dan tempat predileksi
: Terapi
Sebenarnya tidak ada terapi khusus untuk a-rodermatitis* penanganannya hanya bersifat
symtomatik
V 7engan pemberian kortikosteroid topikal seperti Triam-inolone 5*'J -ream 1fekti,itasnya
terhadap antipruritus hanya minimal* tetapi untuk inflamasi efekti,itasnya sangat maksimal bat
ini kerjanya menekan penyebaran leukosit polimorphonuklear dan mengembalikan permeabiltas
kapiler pembuluh darah
V Pemberian antihistamin seperti idroyGine memberi hasil yang sangat memuaskan sebagai
anti pruritus Sifat dari obat ini adalah reseptor antagonis ' pada perifer dan dapat menekanakti,itas histamin pada sub-orti-al pada sistem syaraf pusat
V @ntuk pasien dengan etiologinya yang diketahui dapat dikonsulkan juga pada ahlinya seperti
dengan infeksi ,irus hepatitis maka dapat dikonsultasikan pada dokter spe-ialis gastroenterology
anak
V Sedang untuk memantau perkembangan penyakitnya (follo< up) dapat dilakukan setelah +
bulan pengobatan untuk mengetahui adanya perbaikan dari lesinya* sedang untuk penyakit yang
mendasarinya follo< up diperlukan untuk memantau kadar transaminase yang semula tinggi
sampai diharapkan men-apai normal
'5 KomplikasiSejauh ini belum ada komplikasi yang nyata pada kelainan kulitnya* tetapi untuk komplikasi
penyakit yang mendasarinya dapat berupa penyakit li,er yang kronis(9)
'' Prognosis
Prognosis dari akrodermatitis biasanya baik* karena kelainan ini tidak berbahaya dan dapat
sembuh sendiri
7A!TAR [email protected]
' Adam* A-rodermatitis definition* April* +55/* htt &..
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
34/40
http &..
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
35/40
berupa kelainan kulit stadium kronis 7emikian pula jenis efloresensinya tidak selalu harus
polimorfi* mungkin hanya oligomorfi
ingga kini belum ada kesepakatan internasional mengenai tatanama dan klasifikasi dermatitis*
tidak hanya karena penyebabnya yang multi faktor* tetapi juga karena seseorang dapat
menderita lebih dari satu jenis dermatitis pada
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
36/40
Penyebab mun-ulnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan* misalnya bahan pelarut*
detergen* minyak pelumas* asam* alkali* dan serbuk kayu Kelainan kulit yang terjadi selain
ditentukan oleh ukuran molekul* daya larut* konsentrasi* kohikulum* serta suhu bahan iritan
tersebut* juga dipengaruhi oleh faktor lain !aktor yang dimaksud yaitu & lama kontak* kekerapan
(terusmenerus atau berselang) adanya oklusi menyebabkan kulit lebih permeabel* demikian
juga gesekan dan trauma fisis Suhu dan kelembaban lingkungan juga ikut berperan
!aktor indi,idu juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan* misalnya perbedaan ketebalan
kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitasU usia (anak di ba
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
37/40
seperti luka iris (fisur)* misalnya pada kulit tumit tukang -u-i yang mengalami kontak terus
menerus dengan deterjen Ada kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa
eritema* sehingga diabaikan oleh penderita Setelah kelainan dirasakan mengganggu* baru
mendapat perhatian Banyak pekerjaan yang beresiko tinggi yang memungkinkan terjadinya
dermatitis kontak iritan kumulatif* misalnya & men-u-i* memasak* membersihkan lantai* kerja
bangunan* kerja di bengkel dan berkebun
"STPAT#$"
$ambaran histopatologik dermatitis kontak iritan tidak karakteristik Pada dermatitis kontak iritan
akut (oleh iritan primer)* dalam dermatitis terjadi ,asodilatasi dan sebukan sel mononuklear dan
determis bagian atas 1ksositosis di epidermis disertai spongiosis dan edema intrasel* dan
akhirnya terjadi nekrosis epidermal Pada keadaan berat* kerusakan epidermis ini dapat
menimbulkan bula subepidermal
7"A$NS"S
7iagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan atas anamnesis yang -ermat dan pengamatan
gambaran klinis 7ermatitis kontak iritan akut lebih mudah diketahui karena mun-ulnya lebih
-epat sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa yang menjadi penyebabnya
Sebaliknya* dermatitis kontak irita kronis* timbulnya lambat serta mempunyai ,ariasi gambaran
klinis yang luas* sehingga adakalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak alergi @ntuk ini
diperlukan uji tempel dengan bahan yang di-urigai
P1N$BATAN
@paya pengobatan dermatitis kontak iritan yang terpenting adalah menyingkirkan pajanan bahan
iritan* baik yang bersifat mekanik* fisik maupun kimia
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
38/40
di kulit
PAT$1N1S"S
%ekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi adalah mengikuti respons
imun yang diperantarai oleh sel (-ellmediated immune respons) atau reaksi tipe "D Reaksi
hipersensiti,itas di kulit timbulnya lambat (delayed hypersensiti,it)* umumnya dalam
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
39/40
Badan 7ermatitis kontak di badan dapat disebabkan oleh pakaian* Gat
8/16/2019 Askep Kelainan Refraksi
40/40
mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik)* -ukup diberikan kortikosteroid topikal
PR$NS"S
Prognosis dermatitis kontak alergi umumnya baik* sejauh bahan kontaktannya dapat
disingkirkan Prognosis kurang baik dan menjadi kronis* bila bersamaan dengan dermatitis oleh
faktor endogen (dermatitis atopik* dermatitis numularis* atau psoriasis)* atau pajanan dengan
bahan iritan yang tidak mungkin dihindari
7A!TAR [email protected]
7juanda A* 7juanda S* amGah %* Aisah S* editor "lmu Penyakit Kulit dan Kelamin* 1disi
Kedua* 2akarta* !akultas Kedokteran @ni,ersitas "ndonesia* '::/
Arnold #* dom RB* 2ames F7* Andres 7issease of Skin* Ith ed* #ondon & FB Sauders
3o* '::5* I:''0
#arsen F$* Allergi- 3onta-t 7ermatitis* "n & %os-hella S#* urley 2* 7ermatology* /rd ed*
#ondon & FB Sauders 3o* '::+* /:'055
Recommended