Download docx - askep kejang demam.docx

Transcript
Page 1: askep kejang demam.docx

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN

Yang paling penting peran perawat selama pasien kejang adalah observasi kejangnya dan

gambarkan kejadiannya. Setiap episode kejang mempunyai karakteristik yang berbeda

misal adanya halusinasi (aura), motor efek seperti pergerakan bola mata, kontraksi otot

lateral harus didokumentasikan termasuk waktu kejang dimulai dan lamanya kejang.

Riwayat penyakit juga memegang peranan penting untuk mengidentifikasi faktor

pencetus kejang untuk pengobservasian sehingga bisa meminimalkan kerusakan yang

ditimbulkan oleh kejang.

1. Aktivitas/ istirahat : keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus / kekuatan otot.

Gerakan involunter

2. Sirkulasi : peningkatan nadi, sianosis, tanda vital tidak normal atau depresi dengan

penurunan nadi dan pernafasan

3. Integritas ego : stressor eksternal/ internal yang berhubungan dengan keadaan dan

atau penanganan, peka rangsangan.

4. Eliminasi : inkontinensia episodik, peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus

spinkter.

5. Makanan/ cairan : sensitivitas terhadap makanan, mual dan muntah yang

berhubungan dengan aktivitas kejang, kerusakan jaringan lunak/ gigi.

6. Neurosensor : aktivitas kejang berulang, riwayat truma kepala dan infeksi serebra

7. Riwayat jatuh/ trauma

(http://askep.blogspot.com/2008/01/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan_2591.html)

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 20

Page 2: askep kejang demam.docx

Pengkajian menurut NANDA

1. Health promotion

Kesadaran untuk hidup sehat atau berfungsi normal dan stategis untuk kontrol utama

dan peningkatan kualitasa (hidup sehat) atau normalitas fungsi.

a. Kesadaran kesehatan : pengenalan dari fungsi normal dan kesejahteraan. Pada

anak dengan kejang demam, umumnya tidak mengetahui tentang penyakit yang

dideritanya. Hal ini terkait dengan umur anak tersebut yang rata-rata masih 5-6

tahun dan juga terkait dengan terjadinya penyakit tersebut. Saat kejang muncul

anak akan mengalami penurunan kesadaran lalu anak juga akan mengalami

amnesia sementara setelah anak tersadar.

b. Management kesehatan : pengidentifikasian, pengontrolan, penampilan dan

pembagian aktivitas untuk tujuan kesehatan dan kesejahteraan. Terkait umur anak

yang relatif masih kecil yaitu sekitar umur 5-6 tahun, anak tidak dapat

memanagement kesehatannya sendiri namun dengan bantuan orang tua.

2. Nutrisi

Kegiatan/ aktivitas pengambilan, penerimaan dan penggunaan nutrisi dalam tujuan

untuk pemenuhan kebutuhan jaringan, perbaikan jaringan dan produksi energi.

a. Ingesti : asupan makanan/nutrisi ke tubuh. Pada anak dengan kejang demam tidak

mengalami gangguan pada asupan nutrisi karena pada saat hospitalisasi anak akan

mendapat asupan nutrisi yang cukup. Namun yang terganggu adalah pola makan

anak, hal ini behubungan dengan pemasangan NGT (jika dipasang). Jika anak

tidak dipasang NGT anak memiliki pola makan yang benar yaitu lewat mulut,

namun dengan pemasangan NGT akan mengganggu pola makan anak.

b. Digesti : aktifitas kimia dan fisika dalam mencukupi kebutuhan makan ke dalam

suatu substansi yang dapat diserap dan dipadukan. Gangguan digesti anak dengan

kejang demam dapat terjadi jika pada saat anak kejang anak mengalami injuri

misalnya lidah tergigit. Hal ini akan mengganggu anak dalam proses digesti,

karena secara otomatis anak akan kesulitan dalam mengunyah makanan.

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 21

Page 3: askep kejang demam.docx

3. Eliminasi.

Sekresi dan ekskresi produk sisa dari tubuh

a. Sistem urinari : proses sekresi dan ekskresi urin. Pada anak dengan kejang demam

akan terjadi gangguan pada sistem urinari yaitu inkontinensia. Hal tersebut terkait

dengan penurunan kesadaran yang dialami anak disaat kejang timbul. Anak tidak

akan menyadari sekresi urin yang keluar saat anak kejang.

b. Sistem gastrointestinal : ekskresi dan pengeluaran produksi kotoran dari abdomen.

Serupa dengan sistem urinari, inkontinensia juga dapat terjadi pada sistem

gastrointestinal.

4. Aktivitas/ istirahat

Produksi, konservasi, pengeluaran atau keseimbangan sumber energi.

a. Tidur/istirahat : tidur, berbaring, ketenangan, tidak beraktivitas. Pada anak dengan

kejang demam pola tidur dapat terganggu ketika kejang muncul. Namun, ketika

kejang berhenti maka anak akan tertidur karena kelelahan.

b. Aktivitas/ olahraga : mobilitas tubuh, mengerjakan pekerjaan atau melakukan

tindakan yang sering (tidak selalu) bertentangan dengan ketahanan. Aktivitas pada

anak dengan kejang demam dapat terganggu sebagai akibat penggunaan restrain

ketika anak mengalami kejang. Namun jika kejang berhenti dan tidak muncul

maka anak dapat beraktivitas seperti biasa jika tidak ada kontraindikasi.

c. Perawatan diri : kemampuan dalam melakukan aktivitas untuk merawat tubuh dan

fungsi tubuh. Kejang demam rata-rata terjadi pada anak berumur 5-6 tahun jadi

perawat diri tidak terganggu, karena untuk perawatan diri anak umunya masih

dibantu orang tua.

5. Persepsi/ kognisi

Sistem dalam memproses informasi termasuk perhatian, orientasi, sesnasi, persepsi,

kognisi, dan komunikasi.

a. Orientasi : kesadaran terhadap waktu, orang dan empat. Gangguan orientasi

mungkin terjadi pada anak dengan kejang demam, karena terjadi penurunan

kesadaran dan amnesia sementara.

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 22

Page 4: askep kejang demam.docx

b. Kognitif : penggunaan memori, belajar, berfikir memecahkan masalah, wawasan,

kapasitas intelektual dan bahas. Gangguan kognitif juga mungkin terjadi karena

penurunan kesadaran sehingga anak juga akan mengalami gangguan belajar dan

berfikir.

6. Persepsi diri

Kesadaran tentang diri sendiri.

a. Harga diri : pengakajian dari suatu/ salah satu yang berharga, kepentingan dan

keberhasilan. Harga diri rendah mungkin muncul akibat penyakit yang

dideritanya. Anak akan merasa malu pada teman-teman sebanyanya.

7. Peran hubungan

Hubungan yang positif atau negatif di antara manusia atau kelompok dan arti dari

hubungan tersebut didemonstrasikan atau ditunjukan. Pada anak dengan kejang

demam mungkin akan terjadi gangguan peran hubungan terutama dengan teman

sebayanya, karena anak merasa malu dengan penyakit yang dideritanya atau karena

teman-teman sebanyanya yang menjauhinya karena berfikir takut tertular penyakit

tersebut.

8. Seksualitas

Identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi. Umumnya seksualitas pada anak

tidak akan terganggu karena terkait umur anak yang masih 5-6 tahun.

9. Koping /toleransi terhadap stres

Kemampuan menyelesaikan masalah terhadap peristiwa hidup. Koping anak dengan

kejang demam tidak adekuat terkait juga dengan umur anak.

10. Prinsip hidup

Prinsip-prinsip yang mendasar, mencakup, pemikiran dan tingkah laku tentang

tindakan, kebiasaan atau adat yang tampak nyata atau mempunyai nilai yang dalam.

Terkait dengan umur anak yang masih kecil, maka tidak akan terjadi gangguan atau

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 23

Page 5: askep kejang demam.docx

kerusakan prinsip dalam hidup, karena pada umur 5-6 tahun anak tidak akan mengerti

tentang prinsip hidup.

11. Keselamatan/perlindungan

Bebas dari rasa bahaya, cedera fisik, kerusakan sistem imun, penjagaan dari

kehilangan, perlindungan keselamatan dan keamanan.

a. Cedera fisik : tubuh terluka atau terkena bahaya. Ancaman cedera fisik dapat

terjadi ketika anak mengalami kejang. Adanya kejang meningkatkan resiko

terjatuh pada anak jika saat kejang terjadi di atas tempat tidur tanpa side rail atau

karena lidah anak tergigit saat kejang.

b. Proses bertahan : proses yang dilakukan oleh diri dalam melindungi diri dari yang

lain. Proses bertahan untuk melindungi diri juga dapat terganggu selain karena

umur yang relatif kecil namun juga karena penurunan kesadaran.

12. Kenyamanan

Perasaan sejahtera dan tentram.

a. Kenyamanan fisik : perasaan sejahtera aau nyaman dan bebas dari rasa nyeri.

Kenyamanan fisik dapat terjadi jika anak dilakukan prosedur pemasangan restrain.

b. Kenyamanan sosial : perasaan sejahtera atau nyaman dalam situasi sosialnya.

Kenyamanan sosial juga dapat terganggu karena gangguan peran berhubungan

dengan lingkungan sosialnya terutama teman sebayanya.

13. Pertumbuhan/ perkembangan

Penambahan dimensi fisik, maturasi dari sistem organ, dan progresi melalui

perkembangan yang berarti sesuai dengan pertambahan usia. Pertumbuhan dan

perkembangan pada anak dengan kejang demam mungkin terganggu jika terjadi

komplikasi yang sifatnya menetap misalnya gangguan mental dan belajar.

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 24

Page 6: askep kejang demam.docx

Analisa data.

Analisa data dibuat berdasarkan pengelompokan data subjektif dan objektif dari data

dasar, menjadi data fokus terhadap suatu masalah kesehatan tertentu berdasarkan etiologi/

penyebab masalah kesehatan yang dialami dan kemudian dilanjutkan dengan penentuan

diagnosa keperawatan yang akan diambil. Analisa data disusun pada tabel seperti berikut:

No. Data Etiologi Masalah

1. DS: -

DO:

a. Anak terlihat me-

ngalami peningkatan

aktivitas (kejang)

b. Anak telihat tidak sadar

(pingsan)

c. Lidah anak terlihat

tergigit

Penurunan kesadaran Resiko injuri

2. DS: -

DO:

Anak terlihat tidak sadar

(pingsan)

Penurunan tingkat

kesadaran

Resiko aspirasi

3. DS: -

DO:

Suhu tubuh > 37,5 ° C

Peningkatan suhu tubuh Resiko kekurangan volume cairan

4. DS: -

DO:

a. Anak terlihat sesak nafas

b. Adanya sianosis

Ketegangan otot

(kejang)

Pola napas tidak efektif

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 25

Page 7: askep kejang demam.docx

5. DS: -

DO:

a. Anak terlihat me-

ngalami peningkatan

aktivitas (kejang)

Peningkatan mobilitas Resiko jatuh

6. DS: -

DO:

a. Anak terlihat takut saat

sendiri

b. Anak terlihat berdiam

diri

c. Anak terlihat menangis

Hospitalisasi Kecemasan anak

7. DS: -

DO:

a. Orang tua terlihat tidak

mampu menangani anak

saat kejang.

b. Orang tua terlihat

bingung saat kejang

timbul.

Kurangnya informasi

orang tua

Defisit pengetahuan

8. DS: -

DO:

a. Anak menangis saat

orang tua tidak ada

b. Anak terlihat cemas dan

ketakutan

Perpisahan dengan

orang tua

Takut

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 26

Page 8: askep kejang demam.docx

Diagnosa keperawatan

1. Pola nafas tidak efektif b/d ketegangan otot (kejang)

2. Resiko injuri b/d penurunan kesadaran

3. Resiko aspirasi b/d penurunan tingkat kesadaran

4. Resiko kekurangan volume cairan b/d peningkatan suhu tubuh

5. Resiko jatuh b/d peningkatan pergerakan

6. Kecemasan anak yang b/d hospitalisasi

7. Defisit knowledge b/d kurangnya informasi orang tua

8. Takut b/d perpisahan dengan orang tua

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 27

Page 9: askep kejang demam.docx

Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC

1 Pola nafas tidak efektif b/d

ketegangan otot (kejang)

Status respirasi : kepatenan jalan nafas

Kriteria hasil :

a. Demam tidak muncul

b. Tidak muncul cemas

c. Tidak ada rasa tercekik

d. RR normal

1. Manajemen pernafasan

a. Buka jalan nafas

b. Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi yang

potensial

c. Berikan brokodilator bila perlu

d. Ajarkan pasien bagaimana acara

menggunakan menggunakan inhaller

bila perlu

e. Atur intake cairan untuk

mengoptimalkan keseimbangan cairan

f. Monitor status respiratori dan

oksigenasi bila perlu

2. Monitor TTV

a. Monitor TD, nadi, suhu, status

respirasi

b. Monitor dan laporkan tanda dan gejala

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 28

Page 10: askep kejang demam.docx

hipotermi atau hipertermi

c. Monitor warna kulit dan kelembaban

d. Identifikasi penyebab yang

memungkinkan terjadinya peubahan

TTV

e. Monitor clubbing dari bantalan kuku

2 Resiko injuri b/d penurunan

kesadaran

Resiko kontrol

Kriteria hasil :

a. Mengetahui tentang faktor resiko

pada kejang demam

b. Dapat memonitor faktor lingkungan

c. Dapat menggunakan pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan

d. Dapat membuat strategi yang

dibutuhkan untuk mengontrol resiko

1. Surveillance safety

a. Pantau resiko kesehatan klien

b. Monitor status neurologi

c. Monitor perilaku klien

d. Monitor strategi koping yang

digunakan klien dan keluarga

e. Monitor tanda dan gejala ketidak

seimbangan elektrolit

f. Monitor adanya kecenderungan

perdarahan bagi klien resiko tinggi

g. Prioritaskan tindakan yang didasari

pada status klien

h. Analisa keadaan fisik lain dengan

status pasien untuk keamanan pasti

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 29

Page 11: askep kejang demam.docx

bagi klien

2. Manajement kejang

a. Arahkan gerakan untuk mencegah

injuri

b. Monitor pergerakan kepala dan mata

selama kejang

c. Lepaskan pakaian

d. Pertahankan jalan nafas

e. Monitor TTV

f. Catat lamanya kejang

g. Catat karakteristik kejang

h. Beri pengobatan (kolaborasi)

i. Berikan antikonvulsan bila perlu

(kolaborasi)

3. Resiko aspirasi b/d penurunan

tingkat kesadaran

Mendeteksi resiko

Kriteria hasil :

a. Dapat mengidentifikasi faktor

kesehatan yang potensial

b. Mengetahui tanda dan gejala yang

1. Pencegahan aspirasi

a. Monitor status pulmonary

b. Pertahankan jalan nafas

c. Cegah penggunaan cairan yang kental

d. Potong makanan dalam potongan yang

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 30

Page 12: askep kejang demam.docx

menunjukkan resiko

c. Dapat menggunakan pelayanan

kesehatan yang dibutuhakan

kecil

2. Monitor respirasi

a. Monitor kecepatan ritme, kedalama,

dan usaha untuk bernafas

b. Monitor pola nafas : bradipnea,

hyperventilasi

c. Buka jalan nafas

d. Catat perubahan SaO2, SvO2, dan

perubahan nilai ABC

e. Auskultasi suara paru setelah

pengobatan

4. Resiko kekurangan volume cairan

b/d peningkatan suhu tubuh

Keseimbangan cairan

Kriteria hasil :

a. Membran mukosa tampak basah

b. Keseimbangan intake & output

selama 24 jam

c. Mata tidak cekung

d. Tidak tampak edem pada tubuh

e. Hidrasi kulit

1. Fever treatment

a. Monitor temperatur

b. Monitor TTV

c. Monitor aktivitas demam

d. Monitor keseimbangan asam basa

e. Berikan obat antipiretik bila perlu

f. Berikan pengobatan untuk menangani

penyebab demam

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 31

Page 13: askep kejang demam.docx

f. Hematokrit WNL 2. Fluid monitoring

a. Monitor intake dan output

b. Monitor TTV

c. Monitor membran mukosa, turgor kulit

d. Catat intake dan output dengan benar

e. Berikan terapi cairan

f. Monitor tanda dan gejala asites

5. Resiko jatuh b/d peningkatan

pergerakan

Safety behavior : fall prevention

Kriteria hasil :

a. Menggunakan restrain bila

diperlukan

b. Menggunakan prosedur yang

aman dalam pemindahan

c. Kontrol kecemasan atau

kelemahan

d. Kompensasi terhadap

keterbatasan fisik

e. Menetapkan bantuan personal

1. Manajemen lingkungan

a. Identifikasi kebutuhan pasien

berdasarkan level fungsi fisik dan

kognitif dan tingkah laku sebelumnya

b. Identifikasi bahaya atau ancaman,

keamanan dilingkungan

c. Pindahkan ancaman dari lingkungan

d. Modifikasi lingkungan untuk

meminimalisir ancaman dan resiko

e. Buat rencana untuk melindungi

restrain, said rails untuk membatasi

mobilisasi fisik atau sitiuasi yang

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 32

Page 14: askep kejang demam.docx

merugikan

f. Monitor status perubahan keamanan

lingkungan

2. Fall prevention

a. Gunakan side raills untuk mencegah

jatuh dari tempat tidur

b. Ajarkan anggota keluarga tentang

faktor resiko yang menyebabkan jatuh

dan bagaimana hal tersebut dapat

meningkatkan resiko

c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain

untuk meminimalkan effek dengan

pengobatan

d. Dampingi keluarga untuk identifikasi

bahaya dirumah

6. Kecemasan anak yang b/d

hospitalisasi

Anxiety control

a. Dapat menggendalikan

konsentrasi

b. Dapat menggunakan mekanisme

1. Anxiety reduction

a. Temani pasien untuk meningkatkan

keamanan dan menurunkan ketakutan

b. Berikan benda yang membuat anak

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 33

Page 15: askep kejang demam.docx

koping secara efektif

c. Faktor penyebab cemas hilang

d. Respon cemas anak terkontrol

merasa nyaman dan aman

c. Bantu anak mengidentifikasi situasi

penyebab katakutan

d. Identifikasi tingkay perubahan

kecemasan

e. Dukung orang tua untuk tetap berada

disamping anak/ menemani

7. Defisit knowledge b/d kurangnya

informasi orang tua

Pengetahuan : keamanan anak

Kriteria hasil :

a. Orang tua dapat

mendemonstrasikan tehnik

pertolongan pertama

b. Orang tua dapat

mendemonstrasikan CPR

c. Orang tua dapat menjelaskan

metode untuk mencegah jatuh

1. Mengajarkan : proses penyakit

a. Gambarkan tanda dan gejala dari

penyakit

b. Gambarkan proses penyakit

c. Berikan informasi tentang perubahan

pasien pada keluarga

d. Diskusikan pilihan terapi

e. Jelaskan rasional dari tindakan/ terapi/

pengobatan yang ditawarkan

2. Mengajarkan : prosedur/ pengobatan

a. Jelaskan tujuan pengobatan

b. Gambarkan aktivitas sebelum

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 34

Page 16: askep kejang demam.docx

prosedur/ pengobatan

c. Libatkan keluaraga dalam tindakan

d. Diskusikan pengobatan alternatif

8. Takut b/d perpisahan dengan orang

tua

Fear control

Kriteria hasil :

a. Monitor intensitas keakutan

b. Kurangi preccusor dari

ketakutan

c. Mencari informasi untuk

mengurangi ketakutan

d. Mencari informasi untuk

mengurangi ketakutan

e. Kontrol respon ketakutan

f. Menghindari sumber ketakutan

1. Coping enhancement

a. Dukung keterlibatan keluarga

b. Kurangi stimuli yang dapat

meningkatkan ketakutan pada pasien

c. Dampingi pasien untuk

mengidentifikasi ketakutan pada pasien

d. Dampingi pasien untuk

mengidentifikasi support sistem yang

ada

e. Dukung pasien untuk menggunakan

mekanisme pertahanan diri yang

diperlukan

f. Dukung pasien untukmengungkapkan

persepsi dan ketakutan

g. Gunakan kesabaran agar anak tenang

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 35

Page 17: askep kejang demam.docx

Implementasi Keperawatan

Diagnosa Implementasi

1 Pola nafas tidak efektif b/d

ketegangan otot (kejang)

1. Manajemen pernafasan

a. Membuka jalan nafas dengan tehnik

head tilt dll

b. Memposisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi yang

potensial

c. Memberikan bronkodilator bila perlu

dan mengajarkan pasien bagaimana

cara menggunakan inhaller bila perlu

d. Mengatur intake cairan untuk

mengoptimalkan keseimbangan cairan

e. Memonitor status respiratori dan

oksigenasi bila perlu

2. Monitor TTV

a. Memonitor TD, nadi, suhu, status

respirasi, laporkan tanda dan gejala

hipotermi atau hipertermi, warna kulit

dan kelembaban

b. Mengidentifikasi penyebab yang

memungkinkan terjadinya perubahan

TTV dan memonitor clubbing dari

bantalan kuku

2. Resiko injuri b/d penurunan 1. Surveillance safety

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 36

Page 18: askep kejang demam.docx

kesadaran a. Memantau resiko kesehatan klien status

neurologi, perilaku klien, strategi

koping yang digunakan klien dan

keluarga, tanda dan gejala ketidak

seimbangan elektrolit, dan adanya

kecenderungan perdarahan bagi klien

resiko tinggi

b. Melakukan tindakan yang paling utama

untuk dikerjakan dahulu

c. Melihat keadaan fisik lain dengan

status pasien untuk keamanan pasti

bagi klien

2. Manajement kejang

a. Mengarahkan setiap gerakan klien

untuk mencegah injuri seperti

pergerakan kepala serta mata selama

kejang

b. Melepaskan pakaian untuk

menghindari sesak dan

mempertahankan jalan nafas

c. Monitor TTV

d. Mencatat lamanya kejang

e. Mencatat karakteristik kejang

f. Memberi pengobatan antikonvulsan

bila perlu

3. Resiko aspirasi b/d penurunan 1. Pencegahan aspirasi

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 37

Page 19: askep kejang demam.docx

tingkat kesadaran a. Memonitor status pulmonary

b. Mempertahankan jalan nafas dengan

tehnik head tilt dll

c. Menghindari cairan kental dalam

pemberian asupan cairan

d. Memberikan makanan dalam potongan

yang kecil

2. Monitor respirasi

a. memonitor kecepatan ritme, kedalama,

dan usaha untuk bernafas, pola nafas :

bradipnea, hyperventilasi

b. menggunakan tehnik membuka jalan

nafas dengan tehnik head tilt dll

c. mengauskultasi suara paru setelah

pengobatan

4. Resiko kekurangan volume

cairan b/d peningkatan suhu

tubuh

1. Fever treatment

a. Memonitor temperatur, TTV, aktivitas

demam, keseimbangan asam basa

b. Memberikan obat antipiretik bila perlu

dan pengobatan untuk menangani

penyebab demam

2. Fluid monitoring

a. Memonitor intake dan output,

memonitor TTV, membran mukosa,

turgor kulit, dan tanda dan gejala

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 38

Page 20: askep kejang demam.docx

assites

b. Mencatat intake dan output dengan

benar

c. Memberikan terapi cairan

5. Resiko jatuh b/d peningkatan

pergerakan

1. Manajemen lingkungan

a. Memberikan kebutuhan pasien

berdasarkan level fungsi fisik dan

kognitif dan tingkah laku sebelumnya

b. Menghindari bahaya atau ancaman,

keamanan dilingkungan dengan

memindahkan ancaman dari

lingkungan dan modifikasi lingkungan

untuk meminimalisir ancaman dan

resiko

c. Menggunakan restrain, said rails untuk

membatasi mobilisasi fisik atau sitiuasi

yang merugikan

d. Mengontrol terus perubahan keamanan

lingkungan

2. Fall prevention

a. Menggunakan said reils untuk

mencegah jatuh dari tempat tidur

b. Mengajarkan anggota keluarga tentang

faktor resiko yang menyebabkan jatuh

dan bagaimana hal tersebut dapat

meningkatkan resiko

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 39

Page 21: askep kejang demam.docx

c. Meminimalkan effek dengan

pengobatan

d. Mendampingi keluarga untuk

identifikasi bahaya dirumah

6. Kecemasan anak yang b/d

hospitalisasi

1. Anxiety reduction

a. Mendampingi anak untuk

meningkatkan keamanan dan

menurunkan ketakutan

b. Memberikan benda yang membuat

anak merasa nyaman dan aman dan

bantu anak mengidentifikasi situasi

penyebab katakutan serta tingkat

perubahan kecemasan

c. Mendukung orang tua untuk tetap

berada disamping anak/ menemani

7. Defisit knowledge b/d

kurangnya informasi orang tua

1. Mengajarkan : proses penyakit

a. Mengaplikasikan tanda dan gejala dari

penyakit dan proses penyakit

b. Menginformasikan tentang perubahan

pasien pada keluarga

c. Memberitahukan rasional dari

tindakan/ terapi/ pengobatan yang

ditawarkan

2. Mengajarkan : prosedur/ pengobatan

a. Memberitahu tujuan pengobatan pada

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 40

Page 22: askep kejang demam.docx

keluarga dan pasien

b. Mengaplikasikan aktivitas sebelum

prosedur/ pengobatan

c. Melibatkan keluaraga dalam tindakan

8. Takut b/d perpisahan dengan

orang tua

1. Coping enhancement

a. Mengikutkan keterlibatan keluarga

b. Mengurangi stimuli yang dapat

meningkatkan ketakutan pada pasien

c. Mendampingi pasien nuntuk

mengidentifikasai ketakutan pada

pasien dan pasien untuk

mengidentifikasi support sistem yang

ada

d. Mensupport pasien

untukmengungkapkan persepsi dan

ketakutan

e. Menggunakan kesabaran agar anak

tenang

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 41

Page 23: askep kejang demam.docx

V. EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1. Pola nafas tidak efektif

b/d ketegangan otot

(kejang)

S : -

O : Anak terlihat sesak nafas

Adanya sianosis

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

2. Resiko injuri b/d

penurunan kesadaran

S : -

O : Anak terlihat mengalami peningkatan aktivitas

Anak telihat tidak sadar (pingsan)

Lidah anak terlihat tergigit

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat.

3. Resiko aspirasi b/d

penurunan tingkat

kesadaran

S : -

O : Anak terlihat tidak sadar (pingsan)

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 42

Page 24: askep kejang demam.docx

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

4. Resiko kekurangan

volume cairan b/d

peningkatan suhu tubuh

S : -

O : Suhu tubuh > 37,5 ° C

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

5. Resiko jatuh b/d

peningkatan pergerakan

S : -

O : Anak terlihat mengalami peningkatan aktivitas

(kejang)

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

6. Kecemasan anak yang

b/d hospitalisasi

S : -

O : Anak terlihat takut saat sendiri

Anak terlihat berdiam diri

Anak terlihat menangis

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 43

Page 25: askep kejang demam.docx

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

7. Defisit knowledge b/d

kurangnya informasi

orang tua

S : -

O : Orang tua terlihat tidak mampu menangani anak

saat kejang.

Orang tua terlihat bingung saat kejang timbul.

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

8. Takut b/d perpisahan

dengan orang tua

S : -

O : Anak menangis saat orang tua tidak ada

Anak terlihat cemas dan ketakutan

A :

Proses keperawatan berhasil seluruhnya/

sebagian atau gagal.

P :

Jika berhasil sebagian atau gagal maka lanjutkan

askep dengan pengawasan adekuat

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 44

Page 26: askep kejang demam.docx

DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

1985. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak Edisi IV. Jakarta : INFOMEDIKA.

Arthur C. GUYTON. 1992. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi V. Jakarta : EGC.

Joanne and Gloria. 1996. Nursing Outcomes Classification. Iowa

Joanne and Gloria. 1996. Nursing Intervention Classification. Iowa

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2005. Konsensus penanganan kejang demam. Badan

Penerbit IDAI.

Sylvia A.Price and Wilson. 2005. Patofisiologi. Jakarta : EGC

NANDA. 2006. Nursing Diagnoses : Deffinitions and Classification. USA.

www.sehatgroup.web.id/artikel/1089.asp?FNM=1089 - 53k

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1682709-kejang-pada-bayi/

http://askep.blogspot.com/2008/01/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan_2591.html

http://koaskamar13.wordpress.com/2007/09/21/kejang-demam-pada-anak/

http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/anak/kejang010207.htm

http://naya.web.id/2007/01/25/kejang-demam-2/

Makalah Anak_Kejang Demam-PSIK 45