Transcript
  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    1/21

     

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. GKS DENGAN STEMI INFERIOR + RV INFARK

    E.C HIPERTENSI TERKONTROL CAD/IUD POST STENT DI RCA DAN

    HEMATEMESIS E.C ULKUS PEPTIKUM DI RUANG ICCU

    RSUP SANGLAH DENPASAR BALI

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    2/21

      PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

    FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

    (INSTALASI RAWAT INTENSIF)

     Nama Mahasiswa : Aldila Kurnia Putri

     NIM : 112311101006

    Tempat Pengkajian : Intensive Cardiac Care Unit (ICCU)Tanggal : 7 April 2016

    I. Identitas Klien

     Nama : Tn. GKS No. RM : 16012760

    Umur : 55 tahun Tanggal masuk IRI : 5 April 2016

    Jenis Kelamin : Laki-laki Tipe masuk IRI : Emergency

    Agama : Hindu Cara masuk IRI : Brankar

    Pendidikan : SD Asal :Emergency Cardio

    Pekerjaan : Buruh Tanggal Pengkajian : 7 April 2016

    Alamat : Gianyar, Bali Sumber Informasi : Rekam medis dan

    keluarga pasien

    Status

    Perkawinan

    : Kawin

    II. Riwayat Kesehatan

    1 Diagnosa medik

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    3/21

    5. Riwayat kesehatan terdahulu:

    a. Penyakit yang pernah dialami

    Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi kurang selama

    10 tahun terakhir

     b. Alergi (obat, makanan, dll)

    Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi terhadap obat maupun

    makanan apapun

    c. Imunisasi

    Keluarga pasien mengatakan bahwa tidak mengetahui apakah pasien sudah mendapat imunisasi

    lengkap atau belum

    d. Kebiasaan

    Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki kebiasaan merokok dan sering makan

    daging

    e. Obat-obat yang digunakan

    Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mengkonsumsi obat untuk mengontrol

    hipertensinya

    6. Riwayat penyakit keluarga

    Keluarga pasien mengatakan bahwa orang tua pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi

    seperti pasien saat ini

    Genogram:

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    4/21

    III. Pengkajian Keperawatan

    1. 

    Tanda vital & nyeriTekanan darah : 120/80 mmHg

     Nadi : 120 x/menit

    Frekuensi napas : 26 x/menit

    Suhu : 36o C

    2.  Pernafasan

    Inspeksi : frekuensi napas 26 x/menit, irama napas regular, tidak terdapat penggunaanotot bantu napas, terpasang O2 nasal 2 lpm

    Palpasi : vocal fremitus simetris

    Perkusi : bunyi lapang paru sonor

    Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing

    3.  Kardiovaskuler

    Inspeksi : kulit kering

    Palpasi : teraba hangat, nadi ekstremitas teraba lemah, tidak ada pitting edema, tidak

    ada distensi vena jugularis

    Perkusi : batas jantung ICS II, ICS IV, PCL dekstra, MCL sinistra

    CTR = 7 + 6 = 0,57 kardiomegali

    23

    Auskultasi : S1 dan S2 tunggal jelas

    4.   Neurologi dan sensori

    Pasien tampak sadar (alert), GCS 4-5-6, orientasi pada tempat, waktu dan orang, reflek

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    5/21

    7.  Genito urinari

    Organ genitalia tidak terkaji, pada saat pengkajian pasien tidak BAK, pasien dipuasakan,

    tidak terpasang kateter urin

    8.  Risiko keamanan

    Pasien tampak lemah

    9.  Aktivitas, istirahat & mobilisasi

    Aktivitas harian (Activity Daily Living)Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

    Makan / minum V

    Toileting V

    Berpakaian V

    Mobilitas di tempat tidur V

    Berpindah V

    Ambulasi / ROM V

    Pasien mengatakan bahwa lebih banyak tidur ketika di rumah sakit yaitu sekitar 11 jam per

    hari namun kadang terbangun ketika perawat melakukan tensi dan ketika dijenguk keluarga.

    Pasien mengatakan ketika bangun tidur masih terasa lemas.

    10. Spiritual

    Pasien mengatakan bahwa ketika dirawat di rumah sakit tidak dapat lagi beribadah di tempatibadah namun tetap selalu berdoa agar segera diberi kesembuhan

    13 Keadaan lokal

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    6/21

    VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium

    1. 

    Pemeriksaan darah lengkap

    No Jenis pemeriksaan

    Hasil

    (hari/tanggal)Nilai normal (rujukan)

    7 April 2016 Nilai Satuan

    1.

    WBC

    •   Neutrofil %

    •  Limfosit %

    •  Monosit %

     

    Eosinofil %•  Basofil %

    •   Neutrofil #

    •  Limfosit #

    •  Monosit #

    •  Eosinophil #

    •  Basofil #

    4,1-11,0

    47-8013-402,0-11

    0,0-5,00,0-2,0

    2,50-7,501,00-4,000,10-1,20

    0,00-0,500,0-0,1

    9,90

    67,3419,069,72

    2,721,16

    6,671,890,96

    0,270,115

    103µL

    %%%

    %%

    103µL103µL103µL

    103µL103µL

    2. Eritrosit 4,0-5,2 6,18 103µL

    3. Hemoglobin 13,5-17,5 15,86 gr/dL4. Hematokrit 41,0-53,0 52,05 %

    5. MCV 80-100 84,23 fL

    8. MCH 26,0-34,0 25,67 pg

    9. MCHC 31-36 30,48 gr/dL

    10. RDW 12,94 11,6-14,8 %

    11. PLT 177,70 150-440 103µL

    12. MPV 8,23 6,80-10,0 fL

    2.  Pemeriksaan X-Ray

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    7/21

    3.  Pemeriksaan Angiografi

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    8/21

    4.  Pemeriksaan EKG

    7 April 2016

    Denpasar, 7 April 2016Pengambil Data

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    9/21

    ANALISA DATA

    NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH1 DS:

      Pasien mengeluhkan

     bahwa merasa sesak

    napas dan lemas

    DO:

    • 

    RR = 26 x/menit

    •  Terpasang O2 nasal 2

    lpm

    Aterosklerosis

    ↓ 

    Penurunan suplai darah ke

     jantung

    ↓ 

    Mengganggu absorbsi

    nutrisi dan oksigen↓ 

    Suplai dan kebutuhan O2 di

     paru tidak seimbang

    ↓ 

    Respon tubuh

    meningkatkan frekuensi

     pernapasan

    ↓ 

    Ketidakefektifan pola napas

    Ketidakefektifan

     pola napas

    2 DS:

    •  Pasien mengatakan

    tubuhnya terasa lemas

    •  Keluarga pasien

    mengatakan bahwa

    pasien hanya dapat

    Infark miokard

    ↓ 

    Kontraksi miokard

    menurun

    ↓ 

    Vasodilatasi pembuluh

    Intoleransi aktivitas

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    10/21

    NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH

    3 DS:

     

    Pasien mengatakan

     bahwa belum mampu

    untuk berjalan ke kamar

    mandi

    DO:

      Terdapat halitosis

      Tampak daki di leher

      Tampak rambut

     berantakan

      Kemampuan perawatan

    diri seperti toileting,

     berpakaian, dan mobilitas

    di tempat tidur dibantu petugas atau keluarga

    Gangguan sirkulasi darah

    ↓ 

    Penurunan suplai oksigen

    ke dalam tubuh

    ↓ 

    Penurunan produksi energi

    ↓ 

    Kelemahan fisik

    ↓ 

    Menurunnya motivasi

     perawatan diri

    ↓ 

    Defisit perawatan diri

    Defisit perawatan

    diri

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    11/21

    DIAGNOSA KEPERAWATAN

    No.Dx.

    Diagnosa Tanggalperumusan

    Tanggalpencapaian

    1 Ketidakefektifan pola napas

     berhubungan dengan

    ketidakseimbangan suplai dan

    kebutuhan oksigen di paru 

    7 April 2016

    2 Intoleransi aktivitas

     berhubungan dengan penurunankemampuan tubuh menyediakan

    energi

    7 April 2016

    3 Defisit perawatan diri

     berhubungan dengan

    menurunnya motivasi perawatan

    diri

    7 April 2016

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    12/21

    RENCANA KEPERAWATAN

    NO DIAGNOSATUJUAN DAN KRITERIA

    HASILINTERVENSI RASIONAL

    1. Ketidakefektifan

     pola napas

     berhubungan dengan

    ketidakseimbangan

    suplai dan kebutuhan

    oksigen di paru

    Setelah dilakukan tindakankeperawatan selama 3x 24 jam

     pasien menunjukkan keefektifan pola nafas dengan kriteria hasil:1. suara nafas yang bersih, tidak

    ada sianosis dan dyspneu;2. irama nafas, frekuensi

     pernafasan dalam rentangnormal (16-20x/menit);

    3. tidak terdapat penggunaanotot bantu pernapasan;

    4. tidak menggunakan alat bantuoksigen;

    5. tidak terdapat pernapasan

    cuping hidung;6. TTV dalam batas normal (TD:

    120/80, RR 16-20x/mnt, Nadi

    80-100x/mnt, Suhu 36,5-37,5oC).

    1.  Monitor respirasi dan status O22.

     

    Pantau frekuensi, irama, kedalaman pernafasan.

    3.  Berikan posisi yang nyaman yaitusemifowler

    4.  Ajarkan pasien untuk melakukannafas dalam.

    5.  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi oksigen

    1.  Untuk mengetahui status respirasisebagai dasar untuk melakukantindakan keperawatan

    2.  Distres pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagaiakibat stres fisiologi dan dapatmenunjukkan terjadinya syoksehubungan dengan hipoksia.

    3.  Meningkatkan inspirasi maksimal,

    meningkatkan ekspansi paru4.  Memaksimalkan oksigen pada darah

    arteri dan membantu dalam pencegahan hipoksia

    5.  Memenuhi oksigen dalam tubuh.

    2. Intoleransi aktivitas

     berhubungan

    dengan penurunankemampuan tubuh

    menyediakanenergi

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama 3x24 jam

     pasien mengalami peningkatan aktivitas dengan

    kriteria hasil:1.

     

     berpartisipasi dalam

    aktivitas fisik tanpa disertai

     peningkatan tekanan darah,nadi dan RR,

    2. mampu melakukanaktivitas sehari hari (ADLs)

    1.  Observasi adanya pembatasan

     pasien dalam melakukan

    aktivitas2.  Kaji adanya faktor yang

    menyebabkan kelelahan3.

     

    Monitor nutrisi dan sumber

    energi yang adekuat

    4.  Monitor pasien akan adanyakelelahan fisik dan emosi secara

     berlebihan5.  Monitor respon kardivaskuler

    1.  Memastikan aktivitas yang boleh

    dilakukan pasien sesuai dengan

    kondisinya2.  Meminimalkan terjadinya

    kelelahan3.

     

    Sebagai sumber energi bagi pasien

    4.  Menjaga agar pasien tidak

    mengalami kelelahan secara berlebihan

    5.  Sebagai acuan apakah pasien bolehmelanjutkan aktivitasnya atau tidak

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    13/21

    secara mandiri,

    3. keseimbangan aktivitas dan

    istirahat,4. tanda-tanda vital dalam

     batas normal (TD 120/80mmHg, N: 60-100 x/mnt,

    RR: 16-20x/mnt, S: 36-37,5o C).

    terhadap aktivitas (takikardi,

    disritmia, sesak nafas,

    diaporesis, pucat, perubahanhemodinamik)

    6. 

    Monitor pola tidur dan lamanyatidur/istirahat pasien

    7.  Kolaborasikan dengan TenagaRehabilitasi Medik dalam

    merencanakan progran terapi

    yang tepat8.

     

    Bantu pasien untuk

    mengidentifikasi aktivitas yang

    mampu dilakukan9.  Bantu untuk mendapatkan alat

     bantuan aktivitas seperti kursiroda, krek

    10. Sediakan penguatan positif bagiyang aktif beraktivitas

    6. 

    Memaksimalkan waktu istirahat

    dan tidur pasien sesuai kebutuhan

    7.  Membantu agar pasien dapat berlatih beraktivitas secara

     bertahap8. 

    Mendorong pasien agar mau

     berpartisipasi dalam aktivitasnya9.

     

    Mencegah terjadinya cedera saat

     beraktivitas

    10. Memberikan reinforcement  positifketika pasien telah mampu

     beraktivitas sesuai latihan yang

    diberikan

    3. Defisit perawatan

    diri berhubungan

    denganmenurunnya

    motivasi perawatandiri

    Setelah dilakukan asuhan

    keperawatan selama 3x24

     jam, terjadi peningkatanaktivitas pasien untuk

     perawatan diri secara mandiridengan kriteria hasil:

    1. 

     pasien terbebas dari bau

     badan,2.  menyatakan kenyamanan

    terhadap kemampuan untukmelakukan ADLs,

    3.  dapat melakukan ADLS

    dengan bantuan ataumandiri.

    1. 

    Monitor kemampuan pasien

    untuk perawatan diri yang

    mandiri2.  Monitor kebutuhan pasien untuk

    alat-alat bantu untuk kebersihandiri, berpakaian, berhias, toileting

    dan makan

    3.  Sediakan bantuan sampai pasienmampu secara utuh untuk

    melakukan self-care 4.

     

    Dorong pasien untuk melakukan

    aktivitas sehari-hari yang normal

    sesuai kemampuan yang dimiliki5.  Dorong untuk melakukan secara

    1. 

    Mengetahui tingkat toleransi pasien

    terhadap aktivitas perawatan dirinya

    2.  Membantu pasien untuk memenuhikebutuhan perawatan dirinya

    3.  Memberikan kesempatan bagi pasien untuk berlatih melakukan

     perawatan dirinya secara mandiri

    4.  Memotivasi pasien untuk melakukan perawatan diri sesuai kemampuan

    5.  Berlatih untuk memandirikan pasiendalam perawataan diri

    6.  Membantu melatih kemandirian

     pasien dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    14/21

      mandiri, tapi beri bantuan ketika

     pasien tidak mampu

    melakukannya6.  Ajarkan pasien/ keluarga untuk

    mendorong kemandirian, untukmemberikan bantuan hanya jika

     pasien tidak mampu untukmelakukannya

    7.  Berikan aktivitas rutin sehari-

    hari sesuai kemampuan8.

     

    Pertimbangkan usia pasien jika

    mendorong pelaksanaan aktivitas

    sehari-hari

    7. 

    Memberikan aktivitas yang

    terjadwal rutin untuk mengevaluasi

    kemampuan melakukan perawatandiri pasien

    8. 

    Mengevaluasi aktivitas perawatandiri yang dapat dilakukan pasien

    sesuai dengan usia pasien

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    15/21

    CATATAN PERKEMBANGAN

    DIAGNOSA: Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen di paru

    WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

    7 April 201609.00 WITA

    09.15 WITA

    09.40 WITA

    10.10 WITA

    10.40 WITA

    12.15 WITA

    1) Mengukur tanda-tanda vital pasien

    R: Hasil TTV adalah TD: 130/90 mmHg, N: 110x/menit, RR: 24 x/menit, S: 36,2 oC

    2) Menilai kedalaman, irama, dan frekuensi napas

    R: napas cepat dan dangkal, irama regular, frekuensinapas 24 x/menit

    3) Mempertahankan posisi semifowler denganmeninggikan tempat tidur pasien 30o 

    R: pasien mengatakan terasa lebih nyaman

    Mengajarkan teknik napas dalamR: pasien tampak berusaha mengikuti instruksi

     perawat5)

     

    Mempertahankan suhu ruangan agar tetap dingin

    R: Pasien mengatakan bahwa udaranya terasa segar

    namun dingin6) Mempertahankan pemberian terapi O2 dengan nasal

    kanul sebanyak 2 lpmR: pasien mengatakan sesaknya sudah sedikit

     berkurang

    7 April 201613.30 WITA

    S:

      Pasien mengatakan bahwa sesaknya mulaisedikit berkurang

    O:

     

    RR: 24 x/menit

      Irama napas reguler

      Suara napas vesikuler

     

    Tidak terdapat penggunaan otot bantu napasstrenokleidomastoideus

      Tidak terdapat pernapasan cuping hidung

      Terpasang alat bantu oksigenasi (nasal kanul) 2lpm

    A:

    Masalah keperawatan ketidakefektifan polanapas teratasi sebagian

    P:Lanjutkan intervensi No. 1, 2, 3, 6

    8 April 2016

    14.00 WITA

    14.10 WITA

    1) Mengukur tanda-tanda vital pasienR: Hasil TTV adalah TD: 120/92 mmHg, N: 78

    x/menit, RR: 20 x/menit, S: 35,8 oC2) Menilai kedalaman, irama, dan frekuensi napas

    R: napas cepat dan dangkal, irama regular, frekuensinapas 20 x/menit

    8 April 2016

    19.15 WITAS:

      Pasien mengatakan bahwa sudah tidak merasasesak lagi

    O:

     

    RR: 20 x/menit

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    16/21

    14.45 WITA

    16.00 WITA

    3) 

    Mempertahankan posisi semifowler dengan

    meninggikan tempat tidur pasien 30o 

    R: pasien mengatakan terasa lebih nyaman) Menghentikan pemberian terapi O2 dengan nasal

    kanulR: pasien mengatakan sudah tidak merasa sesak lagi

      Irama napas reguler

      Suara napas vesikuler

      Tidak terdapat penggunaan otot bantu napasstrenokleidomastoideus

     

    Tidak terdapat pernapasan cuping hidung  Tidak terpasang alat bantu oksigenasi

    A:

    Masalah keperawatan ketidakefektifan pola

    napas teratasiP:

    Hentikan intervensi

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    17/21

    DIAGNOSA: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kemampuan tubuh menyediakan energi

    WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

    7 April 2016

    09.30 WITA

    10.00 WITA

    10.15 WITA

    10.45 WITA

    11.30 WITA

    12.10 WITA 

    1) 

    Mengukur tanda-tanda vital pasienR: Hasil TTV adalah TD: 130/90 mmHg, N: 110

    x/menit, RR: 24 x/menit, S: 36,2 oC2) Mempertahankan posisi head up 30o pada pasien

    R: pasien mengatakan terasa lebih nyaman

    3) Mengobservasi adanya pembatasan pasien dalammelakukan aktivitas

    R: pasien belum boleh berjalan ke kamar mandisebelum dilakukan latihan mobilisasi secara bertahap

    ) Menganjurkan pasien untuk menjaga pola tidur sesuaikebutuhan yaitu 6-8 jam/hari

    R: pasien memperoleh istirahat dan waktu tidur yang

     panjang selama kurang lebih 11 jam5) Mendiskusikan dengan pasien untuk mengidentifikasi

    aktivitas yang mampu dilakukan

    R: aktivitas yang mampu dilakukan sebatas duduk ditempat tidur

    6) Memasang side rail  di tempat tidur pasienR: pasien terhindar dari resiko jatuh dari tempat tidur

    7 April 2016

    13.45 WITAS:

      Pasien mengatakan bahwa saat ini masihmerasa lemas dan lebih banyak berbaring di

    tempat tidur

      Pasien mengatakan bahwa untuk duduk ditempat tidur hanya dilakukan sesekali jika badannya terasa pegal

    O:

      Keadaan umum lemah

     

    TD: 130/90 mmHg 

     N: 110 x/menit

      RR: 24 x/menit

      S: 36,2 o C

      Kekuatan otot D 4444 S 44444444 4444

    A:Masalah keperawatan intoleransi aktivitas

    teratasi sebagian

    P:Lanjutkan intervensi No. 1, 5, 6

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    18/21

    8 April 2016

    14.30 WITA

    15.20 WITA

    15.40 WITA

    16.00 WITA

    1) Mengukur tanda-tanda vital pasien

    R: Hasil TTV adalah TD: 120/92 mmHg, N: 78x/menit, RR: 20 x/menit, S: 35,8 oC

    2) Mendiskusikan dengan pasien untuk mengidentifikasiaktivitas yang mampu dilakukan

    R: aktivitas yang mampu dilakukan sebatas duduk ditempat tidur dan sudah diperbolehkan minum sedikit

    demi sedikit dengan bantuan petugas

    3) Menganjurkan pasien menghabiskan susu yang telahdiberikan oleh rumah sakit

    R: pasien mengatakan bahwa akan minum sedikit

    demi sedikit susu yang diberikan oleh rumah sakitagar segera sehat lagi

    ) Memasang side rail  di tempat tidur pasienR: pasien terhindar dari resiko jatuh dari tempat tidur

    8 April 2016

    19.30 WITA

    S:

      Pasien mengatakan bahwa saat ini masih

    merasa sedikit lemas  Pasien mengatakan bahwa akan minum

    sedikit demi sedikit susu yang diberikan oleh

    rumah sakit agar segera sehat lagi

    O:

      Keadaan umum lemah

      TD: 120/90 mmHg

       N: 78 x/menit

      RR: 20 x/menit

      S: 35,8 o C

     

    Kekuatan otot D 4444 S 44444444 4444

    A:Masalah keperawatan intoleransi aktivitas

    teratasi sebagianP:

    Lanjutkan intervensi No. 1, 2, 4

    9 April 2016

    20.30 WITA

    20.45 WITA

    1) Mengukur tanda-tanda vital pasienR: Hasil TTV adalah TD: 130/90 mmHg, N: 70

    x/menit, RR: 16 x/menit, S: 36 oC2)

     

    Mendiskusikan dengan pasien untuk mengidentifikasi

    aktivitas yang mampu dilakukan

    R: aktivitas yang mampu dilakukan masih sebatasduduk di tempat tidur dan sudah mendapatkan diet

     bubur halus dan ketika akan makan dibantu oleh petugas

    10 April 2016

    07.00 WITAS:

      Pasien mengatakan bahwa saat ini sudahmerasa sedikit kuat

      Pasien mengatakan bahwa akan belajarmakan sendiri

    O:

      Keadaan umum cukup

      TD: 130/90 mmHg

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    19/21

    21.20 WITA 3) 

    Memasang side rail  di tempat tidur pasien

    R: pasien terhindar dari resiko jatuh dari tempat tidur   N: 70 x/menit

      RR: 16 x/menit

      S: 36 o C

      Kekuatan otot D 4444 S 4444

    4444 4444

    A:Masalah keperawatan intoleransi aktivitas

    teratasi sebagian

    P:Lanjutkan intervensi No. 1, 2, 3

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    20/21

    DIAGNOSA: Defisit perawatan diri berhubungan dengan menurunnya motivasi perawatan diri

    WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI

    7 April 201608.10 WITA

    08.20 WITA

    08.40 WITA

    08.55 WITA

    11.20 WITA 

    1) 

    Mengobservasi kemampuan pasien dalam melakukan

     perawatan diri

    R: pasien hanya mampu berbaring di tempat tidur2) Menyeka pasien di tempat tidur

    R: pasien kooperatif ketika perawat menyeka pasien

    3) Membantu pasien melakukan oral hygieneR: pasien mengatakan mulutnya lebih segar ketika

    sudah berkumur4) Membantu pasien mengganti pakaian

    R: pasien mengatakan bahwa merasa nyaman setelahmengganti baju

    5) 

    Membantu pasien mengambilkan urinal untuk BAK

    R: pasien mengatakan belum kuat berjalan ke kamarmandi

    7 April 2016

    14.10 WITAS:

      Pasien mengatakan bahwa masih belum kuatuntuk berjalan ke kamar mandi

    O:

      Tampak tampak mencoba merapikan rambut

      Tidak terdapat daki di leher

      Tidak terdapat halitosisA:

    Masalah keperawatan defisit perawatan diri

    teratasi sebagianP:

    Lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5

    8 April 2016

    15.00 WITA

    16.00 WITA

    16.20 WITA

    16.35 WITA

    16.50 WITA

    1) Membantu pasien mengambilkan urinal untuk BAKR: pasien mengatakan masih belum kuat berjalan ke

    kamar mandi

    2) Menyeka pasien di tempat tidurR: pasien kooperatif ketika perawat menyeka pasien

    3) 

    Membantu pasien melakukan oral hygieneR: pasien mengatakan mulutnya lebih segar ketika

    sudah berkumur

    4) Membantu menyisir rambut pasienR: pasien mengatakan bahwa ingin merapikan

    rambutnya5)

     

    Membantu pasien mengganti pakaian

    R: pasien mengatakan bahwa merasa nyaman setelah

    mengganti dengan baju yang bersih

    8 April 2016

    19.00 WITA

    S:

      Pasien mengatakan bahwa ingin belajar berjalan ke kamar mandi namun sepertinya belum kuat dan belum diijinkan oleh perawat

    O:  Rambut tampak rapi

      Tampak pakian rapi dan bersih

     

    Tidak terdapat daki di leher

      Tidak terdapat halitosisA:

    Masalah keperawatan defisit perawatan diri

    teratasi sebagian

  • 8/18/2019 Askep Infark Miokard Revisi

    21/21

      P:

    Lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5

    9 April 2016

    20.45 WITA

    21.35 WITA

    21.50 WITA

    05.50 WITA

    07.10 WITA

    1) 

    Membantu mengambilkan air minum untuk pasienR: pasien belum mampu berpindah dari tempat tidur

    untuk mengambil minum secara mandiri di meja

     pasien2)

     

    Membantu pasien mengambilkan urinal untuk BAK

    R: pasien mengatakan masih belum boleh berjalan ke

    kamar mandi3) Merapikan tempat tidur pasien

    R: memberikan kenyamanan selama pasien beristirahat

    4) 

    Membantu mengambilkan urinal wanita untuk tempatBAB

    R: pasien mengatakan tidak jadi BAB karena merasa

    kurang nyaman BAB menggunakan alat/urinal wanita5) Membantu pasien makan di tempat tidur

    R: pasien mengatakan pergerakan tangannyaterganggu karena terpasang infus

    10 April 2016

    07.20 WITA

    S:

      Pasien mengatakan bahwa ingin segeralatihan berjalan ke kamar mandi

    O:

      Rambut tampak sedikit berantakan

      Tampak pakian bersih

      Tidak terdapat daki di leher

      Tidak terdapat halitosis

    A: Masalah keperawatan defisit perawatan diriteratasi sebagian

    P:

    Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 5