Transcript

BAB I

PAGE 43

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Hypertensi adalah keadaan terjadinya gangguan pada pembuluh darah dan jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

Hypertensi karena keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat adalah merupakan penyakit yang sering timbul di masyarakat. Hal tersebut terjadi bisa karena pola makan dan keterbatasan pengetahuan individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat tentang penyakit tersebut.

Sebagai pemberi pelayanan profesional dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat profesional bekerjasama dengan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawabnya.

Dalam memberikan asuhan Keperawatan profesional, perawat menggunakan pengetahuan teoritis yang mantap dan kokoh serta berbagai disiplin ilmu yang terbaik dengan ilmu keperawatan. Di samping itu berbagai ilmu dasar seperti biologis, fisika, biomedik, perilaku dan sosial sebagai landasan dalam melakukan pengkajian, rumusan masalah, diagnosa keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan dan evaluasi.

Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan keperawatan profesional tersebut, maka seorang perawat harus menunjukkan kemampuan keterampilan dan pengetahuan yang berkembang secara terus menerus. Pada perkembangan tahap ini, peserta didik diharapkan dapat mulai menerapkan berbagai keterampilan dan pengetahuannya langsung pada keluarga binaan dan berusaha untuk memberikan asuhan Keperawatan yang berkualitas.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga TnM.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu untuk :

Melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga TnM

Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul berkaitan dengan keadaan kesehatan keluarga TnM

Membuat rencana keperawatan untuk keluarga TnM

Mengimplementasikan rencana keperawatan yang telah disusun untuk keluarga TnM

Melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang telah dilakukan.

C. Sistematika Penulisan

Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BabIPendahuluan, terdiri dari :

A. Latar Belakang

B. Tujuan PenulisanC. Sistematika Penulisan

BabIITinjauan Pustaka, terdiri dari :

A. Konsep dasar keluarga

B. Konsep dasar asuhan keperawatan keluarga

C. Konsep dasar penyakit

BabIIILaporan Kasus, terdiri dari :

A. Pengumpulan data

B. Analisa data

C. Diagnosa keperawatan

D. Skala prioritas

E. Rencana keperawatan

F. Tindakan keperawatan

G. Evaluasi

BabIVPembahasan, terdiri dari :

A. Pengumpulan data

B. Analisa data

C. Diagnosa keperawatan

D. Skala prioritas

E. Rencana keperawatan

F. Tindakan keperawatan

G. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA. Konsep Dasar Keluarga1. Definisi

a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).

b. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).

c. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.

b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.

e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Nasrul Effendy, 1998).

3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga

a. Terorganisasi adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

b. Ada keterbatasan adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

c. Ada perbedaan dan kekhususan adalah setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing (Anderson Carter).

4. Tipe / Bentuk Keluarga

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

c. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

d. Keluarga janda/duda (single family) adalah keluarga yang terdiri karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga berkomposisi (compusite adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

f. Keluarga habitas (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

g. Dual carrier adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.

h. Commuter maried adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu tertentu.

i. Comunal adalah satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

j. Unmaried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.

5. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga

a. Patriakal:yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.

b. Matriakal:yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.

c. Equalitarian:yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.6. Peranan Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat..

Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan ayah, ayah sebagai suami dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

b. Peran ibu, ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk menggurui rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anaknya, pelindung dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peran anak, anak-anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, sosial dan spiritual.7. Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi biologis

Untuk meneruskan keturunan

Memelihara dan membesarkan anak

Memenuhi kebutuhan dan gizi keluarga

Memelihara dan merawat anggota keluargab. Fungsi psikologis

Memberikan kasih sayang dan rasa nyaman

Memberikan perhatian di antara anggota keluarga

Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

Memberikan identitas keluarga

c. Fungsi sosialisasi

Membina sosialisasi pada anak

Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d. Fungsi ekonomi

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.

e. Fungsi pendidikan

Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.

Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :

a. Fungsi pendidikan

b. Fungsi sosialisasi anak

c. Fungsi perlindungan

d. Fungsi perasaan

e. Fungsi religius

f. Fungsi ekonomi

g. Fungsi rekreatif

h. Fungsi biologisDari beberapa fungsi keluarga di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga-keluarganya adalah :

a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.

c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.8. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga

Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :

a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.

b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga dan merupakan saat-saat yang dinantikan.

c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.

d. Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih.

e. Tahap menghadap anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.

f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadian, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan.

g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan berumah tangga.

h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja.

i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.9. Tugas-tugas Keluarga

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut :

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya

b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.

d. Sosialisasi antar anggota keluarga

e. Pengaturan jumlah anggota keluarga

f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.10. Ciri-ciri Keluarga

a. Diikat dalam suatu perkawinan

b. Ada hubungan darah

c. Ada ikatan batin

d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

e. Ada pengambilan keputusan

f. Kerjasama antara anggota keluarga

g. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga

h. Tinggal dalam satu rumah

11. Ciri-ciri Keluarga Indonesia

a. Suami sebagai pengambil keputusan

b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh

c. Berbentuk monogram

d. Bertanggung jawab

e. Meneruskan nilai-nilai bangsa

f. Ikatan kekeluargaan sangat erat

g. Mempunyai semangat gotong royong

12. Pola Kehidupan Keluarga Indonesia

a. Daerah pedesaan

Tradisional

Agraris

Tenang

Sederhana

Akrab

Menghormati orangtua

b. Daerah perkotaan

Dinamis

Rasional

Konsumtif

Demokratis

Individual

Terlibat dalam kehidupan politik

B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Proses Keperawatan Keluarga

a. Definisi

Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan terhadap keluarga.

2. Tahap-tahap Proses Keperawatan

a. Pengkajian

Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya.

Yang termasuk tahap ini adalah :

Pengumpulan data

Analisa data

Perumusan masalah

Prioritas masalah

Menegakkan diagnosa keperawatan

b. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan meliputi sebagai berikut :

1) Identitas keluarga

2) Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang pernah dialami.

3) Anggota keluarga

4) Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada.

5) Keadaan keluarga, meliputi :

Biologis

Psikologis

Sosial

Kultural

Spiritual

Lingkungan

c. Analisa data

Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan keluarga, yaitu :

1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi :

Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga.

Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.

Keadaan gizi anggota keluarga

Status imunisasi anggota keluarga

Kehamilan dan keluarga berencana2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :

Rumah meliputi : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas rumah dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga dan sebagainya.

Sumber air minum

Jamban keluarga

Tempat pembuangan air limbah

Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya

3) Karakteristik keluarga :

Sifat-sifat keluarga

Dinamika dalam keluarga

Komunikasi dalam keluarga

Interaksi dalam keluarga

Interaksi antara anggota keluarga

Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota keluarga.

Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.d. Perumusan masalah

Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dalam keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, kultur yang dianut oleh keluarga tersebut.

3. Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga

Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada tiga kelompok masalah besar, yaitu :

a. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :

1) Penyakit keturunan, seperti : asma bronkiale, diabetes melitus dan sebagainya.

2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti : TBC, gonorhe, hapatitis dan sebagainya.

3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga, seperti anak terlalu banyak, sedangkan penghasilan keluarga kecil.

4) Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam diletakkan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.

5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.

6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stres, antara lain :

Hubungan keluarga yang kurang harmonis

Hubungan orang tua dan anak tegang

Orangtua yang tidak dewasa

7) Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :

Ventilasi dan penerangan rumah yang kurang baik

Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat.

Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum

Selokan/tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat.

Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat

Kebisingan

Polusi udara

8) Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan :

Merokok

Minuman keras

Tidak memakai alas kaki

Makan obat tanpa resep

Kebiasaan makan daging mentah dan Hygiene personal kurang

9) Sifat kepribadian melekat, misalnya pemarah

10) Riwayat persalinan sulit

11) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita memainkan peranan ibu karena meninggal, anak laki-laki memainkan peranan ayah.

12) Imunisasi anak tidak lengkap

b. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk di dalamnya adalah :

Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa.

Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan normal.

c. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga. Yang termasuk dalam situasi krisis adalah :

Perkawinan

Kehamilan

Persalinan

Masa nipas

Menjadi orangtua

Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir

Abortus

Anak masuk sekolah

Anak remaja

Kehilangan pekerjaan

Kematian anggota keluarga

Pindah rumah

Ketidak mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan :

a. Ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga, disebabkan karena :

Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta

Rasa takut akibat masalah yang diketahui

Sikap dan falsafah hidup

b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat disebabkan karena :

Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah.

Masalah kesehatan tidak begitu menonjol

Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurangnya pengetahuan dan kurangnya sumberdaya keluarga.

Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan.

Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga.

Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada

Takut dari akibat tindakan

Sikap negatif terhadap masalah kesehatan

Fasilitas kesehatan tidak terjangkau

Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan.

Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan

c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit disebabkan karena :

Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya : sifat, penyebab, penyebaran penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan dan perkembangan anak.

Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.

Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya : keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik untuk perawatan.

Sikap negatif terhadap yang sakit

Konflik individu dalam keluarga

Perilaku yang mementingkan diri sendiri

d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkan karena :

Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya : kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan rumah.

Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan

Konflik personal dalam keluarga

Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit

Sikap dan pandangan hidup

Ketidakkompakan keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah.

e. Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan disebabkan karena :

Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada

Tidak memahami keuntungan yang diperoleh

Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan.

Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan

Rasa takut pada akibat dari tindakan

Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan

4. Diagnosa Keperawatan Pada Tingkat Keluarga

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang mempertahankan respon/tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi perubahan yang dilakukan.

Setelah diketahui masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, langkah selanjutnya adalah menegakkan diagnosa keperawatan keluarga. Dalam menetapkan diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan berdasarkan faktor resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga serta mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya seperti yang telah diterangkan di atas. Diagnosa keperawatan ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (problem, etiologi, sign).

5. Perencanaan

Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan perawatan yang telah diidentifikasi. Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana keperawatan :

a. Pengkajian

Dengan melakukan pengkajian, perawat akan menemukan :

Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan keluarga

Kebutuhan kesehatan dan keperawatan keluarga

b. Sasaran

Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan yang dilaksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan. Prinsip-prinsip dalam menentukan sasaran :

Ditentukan oleh perawat bersama keluarga

Dapat diterima oleh keluarga

Keluarga menyadari dan mengambil tindakan untuk memecahkannya.

c. Perumusan tujuan

Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan dibagi menjadi :

Yang berorientasi pada perawat yaitu tujuan yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat.

Yang berorientasi pada pasien yaitu tujuan dinyatakan dari pihak penerima pasien atau keluarga dalam bentuk hasil baik fisik, mental dan perilaku.

Bila dilihat dari jangka waktu, maka tujuan perawatan keluarga dapat dibagi menjadi :

Tujuan jangka pendek, ditetapkan pada keadaan yang mengancam kehidupan, misalnya sakit berat dan sebagainya.

Tujuan jangka panjang, lebih menekankan pada perubahan perilaku dari perilaku yang merugikan kesehatan menjadi perilaku yang menguntungkan kesehatan dan mengarah kepada kemampuan mandiri dalam memelihara kesehatan keluarga dan mengatasi masalahnya.

Sumber-sumber yang mempengaruhi keputusan perawat dalam mengambil tindakan :

1) Sumber-sumber keluarga

Kekuatan fisik dan psikis dari setiap anggota keluarga.

Kemampuan keuangan

Fasilitas fisik (sarana dan prasarana)

Dukungan dari sanak saudara

2) Sumber-sumber perawat :

Pengetahuan atau kemampuan intelektual, kemampuan dalam berhubungan dengan keluarga (komunikasi dan keterampilan, teknis keperawatan).

Tersedianya waktu perawat dan dukungan dari suatu sistem pelayanan.

3) Sumber-sumber masyarakat :

Tersedianya institusi pelayanan kesehatan di masyarakat, seperti puskesmas, posyandu, polindes dan sebagainya.

Adanya program-program kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, misalnya : program UPGK, imunisasi, KB dan sebagainya.

Organisasi-organisasi masyarakat, misalnya PKMD, PKK, LKMD dan sebagainya.

d. Evaluasi

Tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi adalah :

Kriteria keberhasilan

Standar keperawatan

Perubahan perilaku

e. Penilaian

1) Kritera dasar

Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah dicapai. Standar menunjukkan tingkat pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan apakah tingkat pelaksanaan yang diterima atau keadaan yang bagaimana agar dapat mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil atau tujuan tujuan tercapai.2) Pengukuran hasil penilaian

Hasil asuhan keperawatan dapat diukur melalui 3 dimensi :

Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak.

Psikologis dan sikap, misalnya perkembangan sikap positif keluarga terhadap perawat dalam memberikan asuhan di rumah.

Pengetahuan dan perubahan perilaku, misalnya keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan payudara sewaktu menyusui bayi.

3) Metode penilaian

Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga. Dari tidak pernah membuka jendela sampai membuka jendela.

Wawancara, mewawancarai keluarga mengenai perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat.

Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dari tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan kesanggupan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

C.Konsep Dasar Penyakit

1. Definisi

Hypertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah dan jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

Hypertensi dapat didefinisikan tekanan darah persisten, dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg.

2. Etiologi

a. Hypertensi primer

90% merupakan hypertensi di masyarakat

Belum jelas penyebabnya

b. Hypertensi sekunder

Kelainan ginjal

Kelainan hormon

Kelainan neurologis

Stress

Keturunan

Merokok

Kegemukan

Kurang aktifitas

Mengkonsumsi minuman keras

c. Manifestasi klinis

Sakit kepala

Pusing

Lemas

Sesak nafas

Kelelahan

Penurunan kesadaran

Gelisah

Mual muntah

Epistaksis

Perdarahan pada retina

Hypertropi ventrikel kiri

Kaku kuduk

Jantung berdebar-debar

Penglihatan kabur

Telinga berdengung

Mimisan

d. Patofisiologi

Respon tidak adekuat

Lanjutan modifikasi gaya hidup

Pemilihan farmakologi awal :

Diuretika (penyebab ()

Reseptor penyekat (Respon tidak adekuat

Naikkan dosis

Kombinasi

Ganti dengan obat lain

e. Penatalaksanaan

Memodifikasi gaya hidup, penurunan berat badan, pengurangan asupan alkohol, aktifitas fisik teratur, pengurangan asupan garam dan

menghentikan ngerokok

f. Pencegahan

Memeriksa tekanan darah secara teratur

Mengurangi makanan yang berkadar garam tinggi

Melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari, misalnya berolah raga ringan seperti jalan santai sekitar halaman rumah.

BAB III

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn M DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN KARANG PANDE DESA BANYU MULEK

KECAMATAN KEDIRI A. Pengumpulan Data

1. Identitas Umum Keluarga

a. Identitas kepala keluarga

Nama:Tn M

Umur:27 TahunJenis kelamin:Laki-LakiAgama:Islam

Suku:Sasak

Pendidikan:SMPPekerjaan:MakelarAlamat:Dusun Karang Pande Desa Banyu Mulek Kec. KediriNo. Telp.:-

b. Komposisi keluarga

NoNamaL/PUmurHub.KlgPekerjaanPendidikan

1.

NyS

P

65 thn

Ibu

IRT

-

c. Genogram

Keterangan :

=Laki-laki Meninggal

=Perempuan meninggal

=Laki-laki hidup

=Tinggal serumah

=Garis keturunan

=Klien

d. Type Keluarga

Jenis tipe keluarga : Single family (keluarga janda)

Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut :

Keluarga TnM mengatakan tidak terjadi masalah dengan tipe keluarga ini walaupun masih tidak tinggal dengan ibunya.

e. Suku Bangsa

Asal suku bangsa : Sasak

Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa tidak ada budaya yang berhubungan dengan kesehatan, hanya kebudayaan yang masih ada sampai sekarang adalah tradisi nyongkolan.f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Tn M mengatakan tidak ada agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan, karena agama Islam selalu mengajarkan hidup bersih dan makan-makanan yang halal.

g. Status sosial ekonomi keluarga

Anggota keluarga yang mencari nafkah :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa yang mencari nafkah adalah Tn M sebagai kepala rumah tangga.

Penghasilan keluarga :

Keluarga TnM mengatakan bahwa penghasilan keluarga tidak tetap karena Tn M sebagai bekerja sebagai makelar.

Upaya lain :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa upaya lain yang dilakukan keluarga adalah dengan membuat gerabah.

Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi dan lain-lain) :

Harta benda yang dimiliki TnM adalah motor, TV.

Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :

Keluarga TnM mengatakan bahwa kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan adalah untuk biaya listrik dan keperluan kebutuhan sehari-hari (kebutuhan rumah tangga).

h. Aktivitas rekreasi keluarga :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa keluarganya jarang melakukan rekreasi, meskipun hari libur dan kalau ada waktu senggang digunakan untuk membuat gerabah.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) : yaitu tahap pelepasan dimana tahap ini adalah tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan berumah tangga.2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Keluarga TnM telah memenuhi semua tahap perkembangan keluarganya dan memberikan kesempatan kepada anaknya yang tertua untuk mengikuti kegiatan di masyarakat misalnya di karangtaruna Banyumulek.3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

Keluarga Tn M mengatakan saat ini NyS mengeluh pusing dan cepat lelah.

Riwayat penyakit keturunan :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa penyakit yang diderita Ny S adalah merupakan penyakit keturunan dari ayahnya.

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :

NamaUmurBBKeadaan kesehatanImunisasi (BCG/Polio/ PPT/HB/ CampakMasalah KesehatanTindakan yang telah dilakukan

Ny S65 thn-Tidak Sehat -Hypertensi Berobat ke PKM

Tn M27 thn-SehatLengkap --

Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :

Keluarga mengatakan apabila anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa berobat ke tenaga kesehatan atau puskesmas.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Keluarga mengatakan bahwa NyS mengalami hypertensi + 2 tahun yang lalu.

C. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Luas rumah:+ 4 x 6 m2 Type rumah:Tidak Permanen

Kepemilikan:Milik Sendiri

Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 ruang terdiri dari 2 ruang tidur dan 1 ruang tamu .

Ventilasi/cendela:ada ventilasi dan jendela tetapi jarang dibuka Pemanfaatan ruangan: Ruangan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

Septic tank: Ada

Sumber air minum:Keluarga mengatakan selama ini air minum yang digunakan adalah air sumur yang dimasak.

Kamar mandi / WC:Ada

Sampah:Keluarga Tn M mengatakan membuang sampah di sungai karena dekat dengan rumahnya.

Kebersihan lingkungan : Kurang Bersih

Denah rumah

Keterangan :

A=Kamar tidurB=Ruang tamu2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Kebiasaan :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa setiap malam jumat di adakan zikiran atau yasinan .

Aturan/kesepakatan:

Keluarga Tn M mengatakan aturan yang berlaku adalah diadakan secara bergantian di masing-masing rumah.

Budaya:

Keluarga Tn M mengatakan apabila ada kegiatan keagamaan / pernikahan sebagian besar warga Dusun Karang Pande ikut membantu dan berpartisipasi.3. Mobilitas geografis keluarga :

Keluarga Tn M mengatakan sudah lama menempati rumahnya yang dibangun bersama-sama dengan keluarganya.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Keluarga mengatakan selalu berhubungan dengan tetangga di sekitar rumah maupun dengan masyarakat.

5. Sistem pendukung keluarga :

Keluarga Tn M mengatakan tidak memiliki tabungan untuk menunjang masa tuanya.D. Struktur Keluarga

1. Pola / cara komunikasi keluarga

Keluarga Tn M mengatakan bahwa apabila ada masalah dalam keluarga selalu membicarakan dengan keluarganya.

2. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn M mengatakan sekarang Tn M tinggal bersama ibunya.3. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa Tn M berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah dengan bekerja sebagai makelar.

4. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan nilai dan norma agama Islam yaitu menjalankan perintah agama dan menjauhi semua larangannya.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi afektif

Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.

2. Fungsi sosialisasi

Kerukunan hidup dalam keluarga :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa hidup sekarang yang dijalani bersama Ny S cukup bahagia dan selalu saling menghormati.

Interaksi dan hubungan dalam keluarga :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa setiap hari selalu akrab dengan keluarga dan membicarakan masalah-masalah keluarga.

Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Keluarga Tn M mengatakan bahwa dalam keluarga Tn M tetap sebagai pengambil keputusan yang utama tetapi selalu bermusyawarah dengan keluarganya.

Kegiatan keluarga waktu senggang :

Keluarga Tn M mengatakan jika ada waktu senggang digunakan untuk istirahat dan membuat gerabah.

Partisipasi dalam kegiatan sosial :

keluarga TnM selalu aktif mengikuti kegiatan di dusunnya seperti gotong royong, dll.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan keluarganya :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa penyakit yang diderita oleh ibunya Ny S sekarang adalah penyakit keturunan karena orangtua Ny S pernah menderita penyakit yang sama seperti yang diderita oleh Ny S.

Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :

Keluarga Tn M mengatakan sudah pernah berobat ke dokter praktik, puskesmas.

Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit :

Keluarga Tn M mengatakan apabila Ny S merasakan sakit keluarga tidak bisa merawatnya karen keterbatasan pengetahuan. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa lingkungan sekitar tempat tinggal suasananya tenang, kebersihan rumah dan halaman sekitar selalu dibersihkan, jendela tidak dibuka setiap hari.

Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :

Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit, keluarga langsung membawanya ke puskesmas atau polindes.

4. Fungsi reproduksi

Perencanaan jumlah anak :- Akseptor

:- Keterangan lain:-

5. Fungsi ekonomi

Upaya pemenuhan sandang pangan :

Keluarga mengatakan bahwa Tn M bekerja sebagai makelar, dan dia sendiri yang memenuhi sandang dan pangan.

Pemanfaatan sumber di masyarakat :

Keluarga Tn M mengatakan tidak ada sumber-sumber penghasilan di masyarakat yang bisa dimanfaatkan.F. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek :

Keluarga Tn M mengatakan bahwa kalau hypertensinya kambuh NyS terlihat lemas dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

2. Stressor jangka panjang :

Keluarga TnM mengatakan bahwa semenjak beliau menderita hypertensi, aktivitas sehari-hari terganggu dan lebih berdiam diri di rumah dan tidak beraktivitas.

3. Respon keluarga terhadap stressor :

Keluarga Tn M mengatakan menerima penyakit tersebut dengan lapang dada dan tetap berusaha dalam pengobatan.

4. Strategi koping :

Keluarga Tn M mengatakan selalu memeriksakan kesehatan anggota keluarganya apabila terdapat gejala atau masalah kesehatan.

5. Strategi adaptasi disfungsional :

Kadang-kadang keluarga Tn M pasrah bahwa penyakit yang diderita oleh Ny S pasti akan kambuh sekalipun tetap berobat.

G. Keadaan Gizi Keluarga

Pemenuhan gizi : Keluarga Tn M mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan menu nasi, ikan, tahu, tempe, sayur, dan minum air yang sudah dimasak. Ny S mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan walaupun mengalami penyakit hipertensi.

H. Kesehatan Harapan Keluarga

1. Terhadap masalah kesehatannya :

Keluarga Tn M berharap dalam menjalani hari tua tidak menderita penyakit yang parah dan penyakitnya sekarang dapat disembuhkan dan tidak kambuh lagi.

2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :

Keluarga Tn M berharap petugas kesehatan dapat membantu dan mengarahkan dalam pemecahan masalah kesehatan yang dialami.I. Pemeriksaan Fisik

NoVariable Nama Anggota Keluarga

Tn.MNy S

1

Riwayat penyakit saat ini-Hypertensi

2Keluhan yang dirasakan-Pusing, , lemah, cemas.

3Tanda dan gejala-Pusing, lemah, mual

4Riwayat penyakit sebelumnya-Ny S mengalami hypertensi + 2 tahun yang lalu.

5Tanda-tanda vitalTD = 120/80mmHg

N=92 x/menit

S=36,5oC

RR = 24 x/MntTD=150/90 mmHgN=86 x/menit

S=37oCRR = 24 x/Mnt

6Sistem cardiovaskulerSuara jantung SI dan S2 tunggal tidak ada suara tambahanSuara jantung SI dan S2 tunggal tidak ada suara tambahan

7System respirasiTidak terdengar wheezing dan stridor

RR = 24x/menitTidak terdengar wheezing dan stridor

RR = 24x/menit

8System GI tractBising usus normalBising usus normal

9System persyarafanReflek patella adaReflek patella ada

10System muskuloskeletalEkstremitas atas, tangan kanan masih bisa diangkat, begitu juga dengan tangan kiri. Extremitas bawah juga normal.Ekstremitas atas dan bawah normal dan dapat digerakkan sebebasnya.

11System genitaliaTidak terkajiTidak terkaji

TIPOLOGI MASALAH

No.Daftar Masalah Kesehatan

1.AncamanResiko terjadinya serangan berulang (kekambuhan ) pada Ny S

2.Kurang/tidak sehatPemeliharaan kesehatan yang tidak efektif

3.DefisitKetidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

ANALISA DATANoAnalisa DataEtiologiMasalah

1DS :

Keluarga mengatakan bahwa Ny S menderita hypertensi + 2 tahun yang lalu. keluarga mengatakan kalau Ny S ada masalah atau stres hipertensinya kambuhDO :

TD=150/90 mmHg

N = 80 x / Mnt

RR = 24 x / Mnt

S = 37 C

Pasien tampak lemahKetidakmampuan keluarga dalam merawat anggota kelurga yng sakit

Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny S.

2DS :

Keluarga mengatakan tidak tahu banyak tentang penyakit Ny S, menurut keluarga penyakit yang diderita NyS adalah penyakit darah tinggiKeluarga mengatakan NyS sering mengalmi pusing dan kaku pada tengkuk

DO :

Keluarga tidak dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala darah tinggi

TD=150/90 mmHg

N = 80 x / Mnt

RR = 24 x / Mnt

S = 37 C

Pasien tampak lemah

Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehtan

Pemeliharaan kesehtan yang tidk efektif

3DS :

Keluarga mengtkan selalu membersihkan rumah jika dalam keadaan kotorDO :

Rumah ada jendelanya, tetapi jarang dibuka Rumah dalam keadaan kotor

Manajmen pemeliharaan rumah tidak efektifKetidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan

RUMUSAN DIAGNOSA

1. Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny S b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota kelurga yng sakit

2. Pemeliharaan kesehtan yang tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehtan

3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan b/d Manajmen pemeliharaan rumah tidak efektifPRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan I

NoKriteriaSkorPembenaran

1.Sifat masalah

Skala = ancaman kesehatan2/3 x 1 = 2/3Dapat dilihat dari tekanan darah Ny S yang tidak normal yaitu 150/90 mmHg.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala = sebagian x 2 = 1

Kemungkinan keluarga dapat menyediakan makanan yang dapat mengurangi hypertensi

3.Potensial masalah untuk dicegah.

Skala = sebagian2/3 x 1 = 2/3Apabila keluarga tahu apa yang harus dilakukan, keluarga dapat mencegah kemungkinan masalah bisa terjadi

4.Menonjolnya masalah

Skala = Masalah berat, harus segera ditangani3/3 x 1 = 1Kurang berpengaruh terhadap kondisi NyS

Total Skor2 4/3

Diagnosa keperawatan II

NoKriteriaSkorPembenaran

1.Sifat masalah

Skala = kurang/tidak sehat3/3 x 1 = 1Dapat dilihat dari tekanan darah Ny S yang tidak normal yaitu 150/90 mmHg.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala = mudah2/2 x 2 = 2

Kemungkinan keluarga dapat menyediakan makanan yang dapat mengurangi hypertensi

3.Potensial masalah untuk dicegah.

Skala = sebagian2/3 x 1 = 2/3Apabila keluarga tahu apa yang harus dilakukan, keluarga dapat mencegah kemungkinan masalah bisa terjadi.

4.Menonjolnya masalah

Skala = Masalah berat, harus segera ditangani2/3 x 1 = 2/3Bila tidak segera ditangani kemungkinan NyS akan merasakan sakit kepala yang hebat

Total Skor3 4/3

Diagnosa keperawatan III

NoKriteriaSkorPembenaran

1.Sifat masalah

Skala = keadaan sejahtera1/3 x 1 = 1/3Dapat dilihat dari tekanan darah Ny S yang tidak normal yaitu 150/90 mmHg.

2.Kemungkinan masalah dapat diubah

Skala = sebagian x 2 = 1

Kemungkinan keluarga dapat menyediakan makanan yang dapat mengurangi hypertensi

3.Potensial masalah untuk dicegah.

Skala = sebagian2/3 x 1 = 2/3Apabila keluarga tahu apa yang harus dilakukan, keluarga dapat mencegah kemungkinan masalah bisa terjadi.

4.Menonjolnya masalah

Skala = Masalah tidak dirasakan0/3 x 1 = 0Dianggap tidak terlalu penting

Total Skor2

Prioritas diagnosa keperawatan

NoDiagnosaSkorPrioritas

1

2

3Pemeliharaan kesehtan yang tidk efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehtan

Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny S b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota kelurga yng sakit

Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan b/d Manajmen pemeliharaan rumah tidak efektif3 4/32 4/3

2III

III

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan I

Hari/ TanggalTujuanKriteriaStandarIntervensi

Senin 26 Desember 2011

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit agar tidak terjadi kekambuhan.Kognitif Keluarga mampu menyebutkan pengertin, tanda dan gejala, penyebaba serta cara mencegah terjadinya hipertensi Diskusikan dengan keluarga tentang pengertin, tanda dan gejl, penyebaba serta car mencegah terjadinya hipertensi

Motivasi keluarga untuk menyebutkn kembali pengertin, tand dan gejl, penyebaba serta car mencegah terjadinya hipertensi

. Jelaskan kepada keliuarga pentingnya mengidentifikasi penyebab terjadiny kekambuhan

Afektif Keluarga mau bekerjasama dalam merawat klien. Jelaskan pada keluarga bahwa baik atau buruknya kondisi klien sangat dipengaruhi oleh peran serta keluarga dalam merawat klien.

Psikomotor

Keluarga mau berkerjasama dengan tenaga kesehatan

Anjurkan kepada keluarga untuk selalu berkerjasama dengan anggota keluarga dan tenaga kesehatansehingga jika terjadi kekambuhan dapat dengan cepat diberi tindakan

Diagnosa keperawatan II

Hari/ TanggalTujuanKriteriaStandarIntervensi

Senin 26 Desember 2011

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan keluarga mampuKognitif Keluarga mampu mengidentifikasi hal-hal yang mampu memicu serangan (kekambuhan) Diskusikan dengan keluarga tentang hal yang memicu serangan berulang.

merawat anggota keluarga yang sakit agar tidak terjadi kekambuhan dengan kriteria

menjelaskan faktor penyebab kekambuhan

menjelaskan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekambuhan

Keluarga mampu mengidentifikasi cara menghindari terjadinya serangan. Diskusikan dengan keluarga tentang cara menghindari terjadinya serangan berulang.

Afektif Keluarga mau bekerjasama dalam merawat klien. Jelaskan pada keluarga bahwa baik atau buruknya kondisi klien sangat dipengaruhi oleh peran serta keluarga dalam merawat klien.

Psikomotor

Keluarga menyediakan makanan yang merupakan diit bagi klien. Keluarga mampu memberikan makanan yang sehat yang merupakan diit bagi klien.

Keluarga mampu mengatasi stres dengan baik. Anjurkan kepada keluarga tentang makanan sehat yang sesuai diit bagi klien.

Jelaskan kepada keluarga tentang makanan sehat yang sesuai idit bagi klien.

Berikan penyuluhan tentang cara mengatasi stres atau ada msalah.

Diagnosa keperawatan IIIHari/ TanggalTujuanKriteriaStandarIntervensi

Senin 26 Desember 2011

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan keluarga mampu menjaga kebersihan lingkungan rumah.Kognitif Keluarga mengerti tentang manfaat lingkungan yang bersih Keluarga mengerti bahawa lingkungan yang kotor dapat menimbulkan masalah kesehatan Diskusikan dengan kelaurga tentng manfaat kesehatan lingkungan bagi kesehatan yaitu mencegah penyakit Diskusikan dengan keluarga bahwa lingkungan yang kotor dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti diare, dbd, ispa dll

Afektif Keluarga mampu melakukan upaya membersihkan lingkungan rumahnya dari sampah, debu dll Anjurkan kepada keluarga untuk membersihkan lingkungan rumah secara rutin, membuang sampah pada tempatnya

Psikomotor

Keluarga menyediakan sarana kebersihan lingkungan seperti tempat sampah dan lainnya. Sarankan kepada keluarga untuk menyediakan lubang atau tempat sampah tidak menumpuk serta menyediakan alat kebersihan lainnya

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGADiagnosa keperawatan I

No.Hari/ TanggalWaktuTindakan KeperawatanParaf

1.Senin 26 desember 2011

Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertin, tanda dan gejala, penyebab serta car mencegah terjadinya hipertensi

Memotivasi keluarga untuk menyebutkn kembali pengertin, tand dan gejl, penyebaba serta car mencegah terjadinya hipertensi

Menjelaskan kepada keliuarga pentingny mengidentifikasi penyebab terjadiny kekambuhan

Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu berkerjasama dengan anggota keluarga dan tenaga kesehatansehingga jika terjadi kekambuhan dapat dengan cepat diberi tindakan

Diagnosa keperawatan II

No.Hari/ TanggalWaktuTindakan KeperawatanPraf

1.Senin 26desember 201116.00 Mendiskusikan dengan keluarga tentang hal-hal yang dapat memicu kekambuhan.

Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara-cara menghindari terjadinya kekambuhan.

Menjelaskan bahwa baik buruknya kondisi klien sangat dipengaruhi atas peran serta keluarga dalam merawat klien.

Menganjurkan keluarga untuk menyediakan makanan sehat yang sesuai diit.

Menjelaskan kepada keluarga tentang makanan sehat yang sesuai diit.

Memberikan penyuluhan tentang cara mengukur tekanan darah : menjelaskan tujuan mengukur tekanan darah dan mendemonstrasikan cara/tehnik mengukur tekanan darah.

Diagnosa keperawatan III

No.Hari/ TanggalWaktuTindakan KeperawatanParaf

1.Senin 26desember 201116.00 Diskusikan dengan kelaurga tentng manfaat kesehatan lingkungan bagi kesehatan yaitu mencegah penyakit

Diskusikan dengan keluarga bahwa lingkungan yang kotor dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti diare, dbd, ispa dll

Anjurkan kepada keluarga untuk membersihkan lingkungan rumah secara rutin, membuang sampah pada tempatnya Sarankan kepada keluarga untuk menyediakan lubang atau tempat sampah tidak menumpuk serta menyediakan alat kebersihan lainnya

EVALUASI

No. Hari / TanggalDXEvaluasiParaf

1.Rabu 28 desember 2011IS :Keluarga mengerti tentang pengertin, tanda dan gejala, penyebaba serta cara mencegah terjadinya hipertensi

O :Keluarga mampu menjelaskan pengertin, tanda dan gejala, penyebaba serta cara mencegah terjadinya hipertensi

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan dan berikan reinforcement terhadap pernyataan dan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.

No. Hari / TanggalDXEvaluasiParaf

1.Rabu 28 desember 2011

IIS :

Keluarga mengatakan sudah mengerti dan mampu mengidentifikasi hal-hal yang memicu terjadinya serangan dan cara menghindarinya.

Keluarga mengatakan perasaannya sangat senang dapat bekerjasama dengan perawat dalam merawat klien.

Keluarga mengatakan cara mengatur stres.

O :

Keluarga mampu menyebutkan hal-hal yang memicu serangan dan cara menghindarinya.

Keluarga mampu mendemonstrasikan cara mengatur stres .

TD = 140/100 mmHg

A :Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dipertahankan dan berikan reinforcement terhadap pernyataan dan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.

No. Hari / TanggalDXEvaluasiParaf

1.Rabu 28 desember 2011IIIS :Keluarga mengerti tentang rumah yang sehat.

O :Rumah dalam keadaan bersih.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dipertahankan dan berikan reinforcement terhadap pernyataan dan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.

BAB IV

PEMBAHASANPada bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang ada pada teori dengan kenyataan yang terjadi pada kasus. Argumentasi atas kesenjangan yang terjadi dan solusi yang diambil untuk mengatasi masalah yang terjadi saat memberikan asuhan keperawatan pada keluarga TnM dengan salah satu anggota keluarga menderita hypertensi di Dusun Karang Pande Kecamatan Kediri. Pembahasan ini meliputi meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

A. Pengkajian

Menurut teori tanda dan gejala yang muncul pada klien yang menderita hypertensi, diantaranya :

1. Gangguan aktifitas seperti kelemahan, perubahan irama jantung, takipnea, gangguan sirkulasi seperti kenaikan tekanan darah, takikardia, perubahan warna kulit (pucat, sianosis dan diaforesis, kemerahan) ekstremitas suhu dingin.

2. Gangguan integritas ego seperti ansietas, defresia, euforia, otot muka tegang dan peningkatan pola bicara.

3. Gangguan eliminasi seperti gangguan ginjal

4. Gangguan nutrisi (makanan dan cairan) seperti mual, muntah, BB normal atau obesitas dan edema.

5. Gangguan neurosensori seperti adanya keluhan pusing, kelemahan satu sisi tubuh, gangguan penglihatan.

6. Gangguan rasa nyaman seperti nyeri hilang timbul pada tungkai dan abdomen.

7. Gangguan pernafasan seperti dispneu, penggunaan otot aksesori pernafasan, bunyi nafas tambahan, sianosis.

Sedangkan pada NyS tanda dan gejala yang ditemukan saat pengkajian diantaranya keluhan pusing, susah tidur, lemah, cemas dan tekanan darah meningkat.B. Diagnosa Keperawatan

Pada tinjauan teori dapat dirumuskan ada 5 diagnosa keperawatan yaitu :

1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum

2. Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.

3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik ditandai dengan 10-20% lebih dari ideal untuk tinggi dan benutk tubuh.

4. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional/maturasional, relaksasi tidak adekuat ditandai dengan ketidakmampuan untuk memenuhi harapan, peran/ kebutuhan dasar atau pemecahan masalah kelemahan, insomnia kronik.

Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus adalah resiko terjadinya serangan berulang (kekambuhan) pada NyS berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.C. Perencanaan

Dalam rencana keperawatan ditentukan tujuan dan rencana yang disusun. Adapun tujuan perawatan ini dibagi 2 yaitu :

1. Tujuan umum:Memacu pada etiologi atau penyebab

2. Tujuan khusus:Memacu pada masalah atau problem

Dalam menyusun rencana keperawatan tidak jauh beda dengan teori yang ada yaitu disesuaikan dengan urutan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga. Rencana keperawatan tersebut didasarkan atas analisis yang menyeluruh tentang keluarga secara langsung dan penyusunan keperawatan dilakukan bersama dan atas persetujuan keluarga.D. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga TnM dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tinjauan pustaka dan pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien dan keluarga akan pelayanan keperawatan.

Dalam pelaksanaan intervensi pada keluarga TnM tenaga kesehatan (mahasiswa) menggunakan bahasa yang sederhana karena NyS sebagai klien pendidikannya masih kurang yaitu tidak sekolah. Hambatan lain yaitu keluarga harus diberikan perhatian yang lebih agar dapat memotivasi klien dan keluarga pada umumnya agar dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan baik.E. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauhmana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.

Adapun dalam asuhan keperawatan keluarga TnM penulis melakukan evaluasi pada saat akhir kegiatan/terminasi. Dari hasil evaluasi yang dilakukan, tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh keluarga TnM ataupun klien sudah berusaha dengan maksimal untuk suatu perubahan.

SATUAN ACARA PENYULUHANPADA KELUARGA TnS DENGAN SALAH SATU

ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ATHRITIS RHEUMOTOID

Disusun Oleh :

Nama : I Ketut Suastana Npm : 06.01.0365PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VIIBSEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)MATARAM

2011LEMBAR PENGESAHANPraktik Profesi Ners :

Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn M Dengan Salah Satu Anggota Keluarga Mengalami Masalah Kesehatan Hipertensi di Dusun Karang Pande Desa Banyu Mulek Kec. Kediri Lombok Barat.Pembimbing Mahasiswa

I Made Eka Santosa S.KpHilmayani

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Askep keluarga ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dosen Pembimbing Akademik I Made Eka Santosa, S.Kep.

2. Kepala Puskesmas Labuapi dr. IDG. Ngurah Agung yang telah memberikan izin bagi kami untuk melakukan praktik di lahan puskesmas Labuapi.

3. Pembimbing lahan I Made Tama A, S.Kep

4. Semua petugas Puskesmas Kediri5. Teman-teman STIKES Mataram semester VII

Atas bimbingan, saran serta masukan yang telah diberikan sehingga laporan ini tersusun sebagaimana mestinya.

Mataram, Desember 2011Penulis

DAFTAR ISIJUDUL

i

LEMBAR PENGESAHAN

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI

iv

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1

B. Tujuan Penulisan

2

C. Sistematika Penulisan

2

BABIITINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keluarga

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga

C. Konsep Dasar Penyakit

BABIIILAPORAN KASUS

A. Pengumpulan Data

B. Analisa Data

C. Diagnosa Keperawatan

D. Skala Prioritas

E. Rencana Keperawatan

F. Tindakan Keperawatan

G. Evaluasi

BAB IVPEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data

B. Analisa Data

50

C. Diagnosa Keperawatan

51

D. Skala Prioritas

51

E. Rencana Keperawatan

F. Tindakan Keperawatan

G. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Format Kegiatan Harian

2. Pra Planning Setiap Tahap Kegiatan Keperawatan Keluarga

3. Format Supervisi Penampilan Mahasiswa

4. Format Penilaian Responsi

5. Resume Askep Kelolaan

6. Satuan Acara Penyuluhan

7. Format Penilaian Asuhan Keperawatan

8. Format Penilaian Kompetensi Mahasiswa oleh Pembimbing

Kecemasan, ketakutan

Peningkatan rasangan simpatis

Peningkatan renin

Angiostensin (hati)

Angiostensin I (paru)

Angiostensin II

Vasikonstriksi

Pelepasan norepinefrin

Peningkatan aldosteron

Retensi urin

Over volum

Rangsangan saraf pusat

Peningkatan ADH

Over volum

Tekanan darah meningkat

B

A

A

PAGE