Download pdf - ASD + DISLEKSIA ACHY

Transcript
  • AUTISTIC SPECTRUM DISORDER (ASD)

    SMF KEDOKTERAN JIWARSUD CIAMISDR. dr IWAN ARIJANTO, SpKJ MKesOleh:ANGGY RESTI EKA PUTRI

    TM

    LATAR BELAKANGAutisme merupakan fenomena yang masih menyimpan banyak rahasia Sampai saat ini belum dapat ditemukan penyebab pasti dari gangguan autisme ini, sehingga belum dapat dikembangkan cara pencegahan dan penanganan yang tepat. Pada awalnya autisme dipandang sebagai gangguan yang disebabkan oleh faktor psikologis Tahun 1960 dimulai penelitian neurologis yang membuktikan bahwa autisme disebabkan oleh adanya abnormalitas pada otak.

    TM

    PENGERTIAN Autisme berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti segala sesuatu yang mengarah pada diri sendiri. Autisme pertama kali dikemukakan oleh Dr. Leo Kanner 1943, seorang psikiatri Amerika. Istilah autisme dipergunakan untuk menunjukkan suatu gejala psikosis pada anak-anak yang unik dan menonjol yang sering disebut dengan sindroma Kanner.

    TM

    PENGERTIAN Defisit perkembangan pervasif pada awal kehidupan anak yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan ciri pokok yaitu terganggunya perkembangan interaksi sosial, bahasa dan wicara, serta munculnya perilaku yang bersifat repetitif, stereotipik dan obsesif.

    TM

    EPIDEMIOLOGIGangguan autisme dapat terjadi dengan angka 2-5 kasus/100.000 anak (0,02-0,05%) di bawah usia 12 tahun. Jumlah anak yang terkena autisme semakin meningkat pesat di berbagai belahan dunia. Di Kanada dan Jepang : 40 persen sejak 1980. Di California tahun 2002 : 9 kasus autisme per-harinya. Di Amerika Serikat : terjadi pada 15.000 60.000 anak dibawah 15 tahun. Di Inggris pada awal tahun 2002 : dicurigai 1 diantara 10 anak menderita autisme.Di Indonesia : diperkirakan 150-200 ribu orang.

    TM

    Lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan pada anak perempuan, 3-5 : 1.Tetapi anak perempuan yang memiliki gangguan autistik cenderung terkena lebih serius dan lebih mungkin memiliki riwayat keluarga gangguan kognitif dibandingkan anak laki-laki.

    TM

    ETIOLOGI DAN PATOGENESISPenyebab autisme sampai sekarang belum dapat ditemukan dengan pasti. Banyak sekali pendapat yang bertentangan antara ahli yang satu dengan yang lainnya mengenai hal ini. 1. Faktor Psikodinamika dan Keluarga2. Kelainan Organik-Neurologis-Biologis3. Faktor Genetika4. Faktor Imunologis5. Faktor Perinatal6. Temuan Neuroanatomi7. Temuan Biokimiawi

    TM

    KLASIFIKASI Menurut DSM-IV Autistic Spectrum Disorder (ASD) merupakan bagian dari Pervasive Developmental Disorder (PDD) atau Gangguan Perkembangan Pervasif (GPP), GPP adalah suatu gangguan perkembangan pada anak, dimana terutama terdapat 3 bidang perkembangan yang terganggu, yaitu: komunikasi, interaksi sosial dan perilaku. Gejala-gejala tersebut harus sudah ada sejak sebelum usia 3 tahun, walaupun demikian diagnosis ditegaskan saat anak berusia 3 tahun.

    TM

    Gangguan di bidang komunikasi meliputi : (1) tidak ada gesture ataupun mimik, (2) tidak bisa mempertahankan bicara yang lama, (3) bahasa stereotipik dan repetitif dan (4) tidak bisa bemain berpura-pura (sandiwara). Gangguan di bidang interaksi sosial meliputi :(1) menghindari tatap mata, (2) gagal dalam hubungan pertemanan, (3) kurangnya spontanitas dalam bermain, (4) hilangnya rasa emosional.Gangguan di bidang perilaku meliputi : (1) pola perilaku stereotipik tertentu, (2) melakukan rutinitas secara ritual, (3) mannerisme seperti finger flapping dan (4) preokupasi terhadap bagian benda tertentu saja.

    TM

    Namun secara klinis di lapangan, gangguan tersebut ditemukan secara spectrum (berbeda kadar/derajat keparahannya). Bila gangguan tersebut memenuhi criteria lengkap seperti di atas maka disebut dengan Autistic Disorder, Sedangkan bila tidak lengkap maka disebut sebagai Autistic Spectrum Disorder

    TM

    Kondisi yang dapat diklasifikasikan kedalam Gangguan Perkembangan Pervasif, menurut ICD-10(International Classification of Diseases, WHO 1993), maupun menurut DSM-IV (American Psychiatric Association, 1994) adalah :1. Autisme Masa Kanak (Childhood Autism)2. Gangguan Perkembangan Pervasif yang tak tergolongkan (GPP-YTT) (Pervasif Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS)3. Sindroma Rett (Retts Syndrome)4. Gangguan Disintegratif Masa Kanak (Childhood Disintegrative Disorder)5. Sindroma Asperger (Aspergers Syndrome).6

    TM

    TETAPI DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS V (DSM V; AMERICAN PSYCHIATRY ASSOCIATION) TELAH TERBIT. DAN DIDALAMNYA BERISI PERUBAHAN MENGENAI PROSES PEMBUATAN DIAGNOSA KLINIS AUTISME

    TM

    Ada beberapa perubahan diagnosa dalam DSM V yang perlu dipahami oleh profesional dalam bidang kesehatan mental.1. Satu diagnosa gangguan Autisme Spektrum (Autism Spectrum Disorder).Diagnosa ASD menggantikan berbagai diagnosa klinis terdahulu seperti Gangguan Autistik, Asperger, dan Ganggan Pervasive yang tidak spesifik.

    TM

    2. Kriteria derajat keberatan gejala.Dalam diagnosa ASD diperkenalkan juga kontinuum derajat keberatan autisme, dari level 1, 2, 3. Tingkatan ini didasarkan pada sejauhmana anak membutuhkan dukungan orang lain dalam melakukan tugas perkembangannya. Tingkatan ini menunjukkan bahwa ada anak dengan tingkat ASD ringan dan ada pula yang tingkat gangguan lebih berat.

    TM

    3. Diagnosa ASD dari Triadic menjadi DyadicSebelumnya diagnosa autisme ditegakkan jika muncul gangguan pada 3 ranah, yaitu: komunikasi dan bahasa, interaksi sosial dan perilaku minat terbatas dan berulang (DSM IV TR, 2000). Namun dalam DSM V, diagnosanya menjadi 2 ranah, yaitu: hambatan komunikasi sosial (deficits in social communication) dan minat yang terfiksasi dan perilaku berulang (fixated interest and repetitive behavior).

    TM

    4. Profil sensoris autismeSebelumnya problem sensoris atau inderawi autisme tidak disebutkan dalam DSM IV. Dalam DSM V, profil sensoris anak dengan ASD dimasukkan dalam gejala minat yang terfiksasi dan perilaku berulang. Misalkan: tidak menyukai makanan tertentu yang memiliki warna atau tekstur tertentu.

    TM

    5. Gejala yang telah muncul sejak masa kanakMenurut DSM V, diagnosa ASD bisa ditegakkan jika anak telah menunjukkan gejala sejak masa kanak. Walaupun gangguan ASD baru diketahui setelah masa kanak, namun penting untuk melihat dyadic tersebut yang menunjukkan bahwa anak memiliki persoalan dalam hal sosial dan perilaku dibandingkan anak-anak seusianya.

    TM

    6. Perbedaan diagnosa Gangguan komunikasi sosial dan ASDPerbedaannya adalah Gangguan komunikasi sosial (Social Communication Behavior) tidak mencakup problem perilaku minat terbatas dan berulang. Karena ini adalah kriteria yang baru, ahli klinis perlu lebih mempelajarinya agar lebih terbiasa menggunakannya.

    TM

    7. Diagnosa comorbidDalam DSM V, dijelaskan bahwa jika anak menampilkan gejala dari beberapa gangguan, maka ia bisa mendapatkan diagnosa komorbid. Diagnosa komorbid adalah jika anak mendapatkan 2 diagnosa gangguan atau lebih. Misalkan, anak dengan ASD dan ADHD.

    TM

    1. AUTISME MASA KANAK ( CHILDHOOD AUTISM )

    Autisme Masa Kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur 3 tahun. Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang :komunikasi meliputi : (1) tidak ada gesture ataupun mimik, (2) tidak bisa mempertahankan bicara yang lama, (3) bahasa stereotipik dan repetitif dan (4) tidak bisa bemain berpura-pura (sandiwara). interaksi sosial meliputi : (1) menghindari tatap mata, (2) gagal dalam hubungan pertemanan, (3) kurangnya spontanitas dalam bermain, (4) hilangnya rasa emosional.perilaku meliputi : (1) pola perilaku stereotipik tertentu, (2) melakukan rutinitas secara ritual, (3) mannerisme seperti finger flapping dan (4) preokupasi terhadap bagian benda tertentu saja.

    TM

    TM

    TM

    2. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF YTT (PDD-NOS)

    PDD-NOS juga mempunyai gejala gangguan perkembangan dalam bidang komunikasi, interaksi maupun perilaku, Namun gejalanya tidak sebanyak seperti pada Autisme Masa kanak. Kualitas dari gangguan tersebut lebih ringan, sehingga kadang-kadang anak-anak ini masih bisa bertatap mata, ekspresi fasial tidak terlalu datar, dan masih bisa diajak bergurau.

    TM

    3. SINDROM RETT

    Adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak wanita. Kehamilannya normal, kelahiran normal, perkembangan normal sampai sekitar umur 6 bulan. Lingkaran kepala normal pada saat lahir. Mulai sekitar umur 6 bulan mereka mulai mengalami kemunduran perkembangan. Pertumbuhan kepala mulai berkurang antara umur 5 bulan sampai 4 tahun. Gerakan tangan menjadi tak terkendali, gerakan yang terarah hilang, disertai dengan gangguan komunikasi dan penarikan diri secara sosial.

    TM

    Gerakan-gerakan otot tampak makin tidak terkoordinasi. Seringkali memasukan tangan kemulut, menepukkan tangan dan Yang sangat khas adalah timbulnya gerakan-gerakan tangan yang terus menerus seperti orang yang sedang mencuci baju yang hanya berhenti bila anak tidur.Hal ini terjadi antara umur 6-30 bulan. Terjadi gangguan berbahasa, perseptif maupun ekspresif disertai kemunduran psikomotor yang hebat..Gejala-gejala lain yang sering menyertai adalah gangguan pernafasan, otot-otot yang makin kaku timbul kejang, scoliosis tulang punggung, pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil (hypotrophik). Pemeriksaan EEG biasanya menunjukkan kelainan.

    TM

    4. GANGGUAN DISINTEGRASI MASA KANAKPada Gangguan Disintegrasi Masa Kanak, hal yang mencolok adalah bahwa anak tersebut telah berkembang dengan sangat baik selama beberapa tahun, sebelum terjadi kemunduran yang hebat. Gejalanya biasanya timbul setelah umur 3 tahun. Anak tersebut biasanya sudah bisa bicara dengan sangat lancar, sehingga kemunduran tersebut menjadi sangat dramatis. Bukan saja bicaranya yang mendadak terhenti, tapi juga ia mulai menarik diri dan ketrampilannyapun ikut mundur. Perilakunya menjadi sangat cuek dan juga timbul perilaku berulang-ulang dan stereotipik.

    TM

    5. SINDROM ASPERGER

    Seperti pada Autisme Masa Kanak, Sindrom Asperger (SA) juga lebih banyak terdapat pada anak laki- laki daripada wanita. Anak SA juga mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi social maupun perilaku, namun tidak separah seperti pada Autisme.Pada kebanyakan dari anak-anak ini perkembangan bicara tidak terganggu. Bicaranya tepat waktu dan cukup lancar, meskipun ada juga yang bicaranya agak terlambat. Namun meskipun mereka pandai bicara, mereka kurang bisa komunikasi secara timbal balik. Komunikasi biasanya jalannya searah, dimana anak banyak bicara mengenai apa yang saat itu menjadi obsesinya, tanpa bisa merasakan apakah lawan bicaranya merasa tertarik atau tidak. Seringkali mereka mempunyai cara bicara dengan tata bahasa yang baku dan dalam berkomunikasi kurang menggunakan bahasa tubuh. Ekspresi muka pun kurang hidup bila dibanding anak- anak lain seumurnya.

    TM

    Mereka biasanya terobsesi dengan kuat pada suatu benda/subjek tertentu, seperti mobil, pesawat terbang, atau hal-hal ilmiah lain. Mereka mengetahui dengan sangat detil mengenai hal yang menjadi obsesinya. Obsesi inipun biasanya bergantiganti. Kebanyakan anak SA cerdas, mempunyai daya ingat yang kuat dan tidak mempunyai kesulitan dalam pelajaran disekolah. mereka mempunyai sifat yang kaku, misalnya bila mereka telah mempelajari sesuatu aturan, maka mereka akan menerapkannya secara kaku, dan akan merasa sangat marah bila orang lain melanggar peraturan tersebut. Dalam interaksi sosial juga mereka mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka lebih tertarik pada buku atau komputer daripada teman. Mereka sulit berempati dan tidak bisa melihat/menginterpretasikan ekspresi wajah orang lain. Perilakunya kadang-kadang tidak mengikuti norma sosial, memotong pembicaraan orang seenaknya, mengatakan sesuatu tentang seseorang didepan orang tersebut tanpa merasa bersalah (mis. Ibu, lihat, bapak itu kepalanya botak dan hidungnya besar ). Kalau diberi tahu bahwa tidak boleh mengatakan begitu, ia akan menjawab: Tapi itu kan benar Bu.Anak Sindrom Asperger jarang yang menunjukkan gerakan-gerakan motorik yang aneh seperti mengepak-ngepak atau melompat-lompat atau stimulasi diri.6

    TM

    GAMBARAN KLINIS

    Tanda-tanda awal pada pasien autisme berkaitan dengan usia anak. Usia anak dimana sindroma autism dapat dikenal merupakan kunci untuk segera melakukan intervensi berupa pelatihan dan pendidikan dini. National Academy of Science USA menganjurkan bahwa pendidikan dini merupakan kunci keberhasilan bagi seorang anak dengan sindroma autisme. Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai terlihat sejak bayi atau anak menurut usia.

    TM

    Gejala autisme infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak gejala gangguan perkembangan ini sudah terlihat sejak lahir. Seorang ibu yang cermat dapat melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia satu tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya kontak mata dan kurangnya minat untuk berinteraksi dengan orang lain.

    TM

    DIAGNOSIS BANDING

    -Skizofrenia dengan onset masa anak-anak-Retardasi mental dengan gangguan emosional/perilaku-Afasia didapat dengan kejang-Ketulian kongenital atau gangguan pendengaraan parah-Pemutusan psikososial

    TM

    PENATALAKSANAANAutisme not curable, but treatable, kelainan yang terjadi pada otak tidak bisa diperbaiki namun gejala-gejala yang ada dapat dikurangi semaksimal mungkin sehingga anak tersebut nantinya dapat berbaur dengan anak anak lain secara normal.Keberhasilan terapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :a. Berat ringannya gejala atau kelainan otak,b. Usia, c. Kecerdasan, d. Bicara dan bahasa, e. Terapi yang intensif dan terpadu.

    TM

    TERAPI YANG TERPADU

    Penanganan/intervensi terapi pada anak autisme harus dilakukan dengan intensif dan terpadu. Terapi secara formal sebaiknya dilakukan antara 4 8 jam sehari.Seluruh keluarga harus terlibat untuk memacu komunikasi dengan anak. Penanganan anak autisme memerlukan kerjasama tim yang terpadu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu antara lain psikiater, psikolog, neurolog, dokter anak, terapis bicara dan pendidik.Beberapa terapi yang harus dijalankan antara lain :a. Terapi medikamentosab. Terapi psikologisc. Terapi wicarad. Fisioterapi

    TM

    TERAPI PSIKOLOGIS

    Intervensi difokuskan pada meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi, self-help dan perilaku sosial dan mengurangi perilaku yang tidak dikehendaki seperti melukai diri sendiri (self mutilation), temper tantrum Dengan penekanan pada peningkatan fungsi individu dan bukan menyembuhkan dalam arti mengembalikan anak autisme ke kondisi normal.

    TM

    TERAPI MEDIKAMENTOSAObat-obat obat-obat antidepressan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) yang bisa memberikan keseimbangan antara neurotransmitter serotonin dan dopamin. Yang diinginkan dalam pemberian obat ini adalah dosis yang paling minimal namun paling efektif dan tanpa efek samping.Pemakaian obat akan sangat membantu untuk memperbaiki respon anak terhadap lingkungan sehingga ia lebih mudah menerima tata laksana terapi lainnya.Bila kemajuan yang dicapai cukup baik, maka pemberian obat dapat dikurangi bahkan dihentikan.

    TM

    TERAPI WICARA

    Umumnya hampir semua anak autisme menderita gangguan bicara dan berbahasa.Oleh karena itu terapi wicara pada anak autisme merupakan keharusan. Penanganannya berbeda dengan penderita gangguan bicara oleh sebab lain. Anak yang mengalami hambatan bicara dilatih dengan proses pemberian reinforcement dan meniru vokalisasi terapis.

    TM

    FISIOTERAPI

    Pada anak autisme juga diberikan fisioterapi yang berfungsi untuk merangsang perkembangan motorik dan kontrol tubuh.

    TM

    ALTERNATIF TERAPI LAINNYA

    menurut pengalaman Sleeuwen ( 1996 ) , yaitu :a. Terapi musikb. Son-rise programc. Program Fasilitas Komunikasid. Terapi vitamine. Diet Khusus ( Dietary Intervention)

    TM

    PROGNOSIS

    Prognosis yang lebih baik adalah berkaitan dengan inteligensi yang lebih tinggi, kemampuan berbicara fungsional dan kurangnya gejala-gejala dan perilaku aneh. Gejala-gejala sering berubah karena anak-anak tumbuh semakin tua. Sebagai aturan umum, anak-anak autistik dengan IQ diatas 70 dan mereka yang menggunakan bahasa komunikatif pada usia 5-7 tahun memliki prognosis yang terbaik. Prognosis membaik jika lingkungan atau rumah adalah suportif dan mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut yang sangat banyak.

  • DISLEKSIA

    TM

    Kesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam mendengarkan, berbicara, membaca, mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, memberi penalaran atau kemampuan matematik, baik dalam pemerolehan maupun penggunaannya.

    TM

    Jenis Kesulitan belajar1. bersifat developmental, yang berhubungan dengan perkembangan (gangguan motorik, persepsi, komunikasi dan penyesuaian perilaku sosial).2. bersifat akademik (khusus), yang menunjuk pada adanya kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan (penguasaan ket bahasa, membaca, mengeja, menulis dan matematika)

    TM

    KLASIFIKASI KESULITAN BELAJAR KHUSUS AKADEMIS

    Disphasia : mengalami kesulitan berbahasa verbal, berbicara dan berbagai kekurangan bahasa Disleksia : kesulitan membaca termasuk ketakmampuan mengeja. Disgraphia : kesulitan menulis (penyimpangan kelancaran verbal dan menyatakan pikiran dalam bentuk tulisanDiskalkulia: ketakmampuan untuk berfikir kuantitatif/berhitung (Callagher, 1987).

    TM

    Disleksia: segala bentuk kesulitan yang berhubungan dengan kata-kata, spt membaca, mengeja, menulis maupun kesulitan untuk maupun kesulitan untuk memahami kata-kata (Pollock & Waller, 1994)

    TM

    IDENTIFIKASI DISLEKSIA

    Sulit membedakan huruf b dan d Sulit mengeja Kekurangan /kelebihan dalam menulis Sulit mengingat arah kanan dan kiri Sulit membedakan waktu Sulit membedakan waktu Sulit mengingat urutan Sulit mengikuti instruksi verbal Sulit berkonsentrasi, perhatian mudah beralih Sulit berkomunikasi lisan maupun tulisan (bahasanya kaku dan tidak berurutan) Tulisan sulit dibaca

    TM

    PENANGANAN SECARA UMUM

    1.Manajemen kelas kecil 2.Pendekatan multisensori 3.Pengaturan kelas 4.Reward system 5.Pelatihan keterampilan sosial 6.Belajar dengan iringan musik 7.Ekstra kurikuler

    TM

    STRATEGIMembaca Menulis Memahami urutan Memahami urutan Memahami orientasiMemahami angka

    TM

    MEMBACA TEKNIS (GANGGUAN PERSEPSI VISUAL)

    Mulai dari hal yang sudah dikuasai anak (pengenalan fonem/huruf-suku kata-kata) Dikte (guru mendiktekan-anak menuliskannya, anak mendiktekan-guru menuliskannya, anak mendiktekan-guru menuliskan-anak membacanya kembali). Membuat huruf dengan lilin

    TM

    Mambaca wacana dan menjawab pertanyaan bacaan (membaca buku cerita, membaca wacana tanpa gambar, guru dan siswa membaca bersama, lalu secara bertahap guru memperkecil volume suaranya). Saat waktu bebas digunakan untuk membuat tugas-tugas yang melatih persepsi visual.

    TM

    Membedakan b dan d dengan bantuan ibu jari tangan kiri dan kanan. Pada pelajaran membaca, siswa yang mengalami kesulitan membaca diberi giliran paling akhir, agar dapat mendengarkan temannya. agar dapat mendengarkan temannya. Pada saat tes, tulisan diperbesar Dibacakan soal pada saat tes, kemudian dikurangi secara bertahap Pengurangan jumlah soal

    TM

    MEMBACA PEMAHAMAN (GANGGUAN DALAM BERPIKIR KONSEPTUAL)

    Memakai media gambar Sebelum membaca wacana, biasakan untuk bertanya (apa, siapa, dimana, untuk bertanya (apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, bagaimana) Penjelasan langsung

    TM

    MENULIS (KONTROL MOTORIK YANG KURANG BAIK DAN TEKANAN YANG KURANG SESUAI)

    Latihan menulis halus Menggunakan pensil gripMenggunakan pensil 2B untuk anak yang tekanannya terlalu lemah dan pensil H untuk tekanan yang kuatMelatih kemampuan motorik halus

    TM

    MEMAHAMI URUTANAnak diminta untuk menceritakan kembali secara runtut apa yang telah diceritakan guruAnak diminta bercerita secara lisan Anak diminta bercerita secara lisan maupun tertulis tentang kejadian yang baru dialaminya Melakukan permainan

    TM

    ORIENTASI (DISORIENTASI WAKTU DAN TEMPAT)Latihan baris berbaris Pemberian tanda pada salah satu tangannya Setiap hari ditekankan ttg hari dan tanggal Pemberian permainan dengan istruksi Pemberian permainan dengan istruksi pegang telinga kiri dengan tangan kanan

    TM

    PEMAHAMAN ANGKA (KESULITAN DALAM MENGHITUNG MUNDUR, SALAH MENEMPATKAN ANGKA DALAM PROSES PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)Menggunakan kertas berpetak untuk proses penjumlahan dan pengurangan. proses penjumlahan dan pengurangan.Simbol < dan > digambarkan sprt mulut buaya yang selalu menghadap ke angka yang lebih besar

    TM