Download pdf - ARTIKEL B.I (saim.h)

Transcript
Page 1: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 1/15

PEMANFAATAN ALAT UKUR JANGKA SORONG DAN MIKROMETER 

SEKRUP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KETELITIAN

DALAM KERJA BANGKU

ARTIKEL

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas

Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing Rosita Rahmah, S.Pd.

oleh

Saim Hidayat

 NIM : 0900661

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2010

Page 2: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 2/15

PEMANFAATAN ALAT UKUR JANGKA SORONG DAN MIKROMETER 

SEKRUP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN KETELITIAN

DALAM KERJA BANGKU

Saim Hidayat (0900661)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

 Abstrak 

 Pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan langsung dari benda yang 

diukur dengan beberapa skala yang asli. tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk memahami definisi mengenai pengukuran, serta bisa memahami dan dapat menggunakanalat ukur jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan baik untuk hasil yang lebih teliti

lagi. metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini, adalah non penelitian denganmengacu kepada buku –buku sumber sebagai sumber referensi.Jangka sorong adalah

 salah satu alat ukur yang digunakan di begnkel, dapat digunakan untuk mengukur ukuranluar, ukuran dalam, dan mengukur kedalaman dalam satuan mm ataupun inchi denganketelitian sampai 0,1 mm. Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatubenda, micrometer dapat mengukur dari ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.

 Kata Kunci :  Alat ukur,  Jangka sorong, Mikrometer sekrup, dan Kerja Bangku

PENDAHULUAN

Pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan langsung dari

 benda yang diukur dengan beberapa skala yang asli. Untuk pengerjaan di bengkel

yang pengukurannya dengan ketelitian yang rendah biasanya menggunakan

 pengukurun dengan penggaris besi, dan untuk pengerjaan dengan ketelitian yang

lebih teliti lagi, itu bisa menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup.

Ketika seeorang menggunakan penggaris besi dalam melakukan pengukurannya,

mungkin tidak ada kesulitan karena memang itu hanyya mengunakan ketelitian

rendah yaitu 1 mm. tetapi ketika seseorang menggunakan alat ukur dengan

ketelitian yang lebih teliti lagi, terkadang mereka mengalami kesulitan – kesulitan

dalam perhitungannya karena memang alat ukur tersebut menggunakan ketelitian

yang lebih teliti yaitu mulai dari 0,1 mm hingga 0,01 mm, dan itu memerlukan

 pemanfaatan alau ukur jangka sorong dan micrometer sekrup.

2

Page 3: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 3/15

Dengan demikian, artikel ini ditulis agar kita dapat memahami dan dapat

memanfaatkan alat ukur denga ketelitian yng tinggi ini. Sehingga hasil benda yang

dikerjakannyapun akan lebih berkualitas dan bernilai lebih.

Rumusan masalah dalam artikel ini adalah apa yang dimaksud dengan

  pengukuran?, serta apa manfaat dan bagaimana cara memanfaatkan alat ukur 

 jangka sorong dan mikrometer sekrup?

Dengan tujuan ditulisnya artikel ini adalah untuk memahami definisi

mengenai pengukuran, serta bisa memahami dan dapat menggunakan alat ukur 

 jangka sorong dan mikrometer sekrup dengan baik untuk hasil yang lebih teliti lagi.

Manfaat yang dapat diambil dari artikel ini yaitu agar pembaca dapat sedikit

terbantu dalam hal bagaimana pemanfaatan alat ukur jangka sorong dan

mikrometer sekrup dalam mengukur suaru benda kerja di bengkel. Sehingga

menghasilkan benda kerja yang lebih baik dan dengan kualitas yang tentinya lebih

tinggi pula.

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini, adalah non

 penelitian dengan mengacu kepada buku –buku sumber sebagai sumber referensi.

PEMBAHASAN

Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang menunjukakan perbandingan

langsung dari benda yang diukur langsung dengan beberapa skala asli. Untuk 

  pengukuran dengan ketelitian rendah, penggaris besi sangat sering digunakan.

Karena penggaris besi itu merupakan salah satu alat ukur dengan ketelitian 1 mm.

dan jika ingin mnghasilkan hasil yang lebih berkualitas, yaitu dengan

menggunakan pengukuran degan alat ukur yang memiliki ketelitian yang lebih

teliti lagi.

Alat yang dapat digunakan dalam pengukuran ini yaitu alat ukur jangka

sorong dan mickrometer sekrup.

A. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang digunakan di begnkel, dapat

digunakan untuk mengukur ukuran luar, ukuran dalam, dan mengukur 

kedalaman dalam satuan mm ataupun inchi. Jangka sorong umumnya terdiri

3

Page 4: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 4/15

dari batang pengukur yang terbuat dari baja anti karat yang dikeraskan,

mempunyai rahang ukur tetap pada salah satu ujungnya dan bagian yang

 bergerak yang mempunyai rahang ukur dan skala nonius.

Skala nonius digerakan dalam satu bagian (unit) sepanjang batang sampai

kedua rahangnya bertemu benda kerja yang diukur. Umumnya dua macam

skala dibuat dalan batang, satu dalam mm dan satunya lagi dalam inchi. Bagian

ang bergerak juga mempunyai dua macam skala nonius, yaitu dalam mm dan

inchi mengikuti skala dari batang.

Macam – macam jangka sorong yang umum digunakan adalah :

Jangka sorong dengan rahang normal dan rahang pisau.

Jangka sorong dengan rahang normal dan berbentuk “bevel”

dimuka, rahang silang dan batang kedalaman.

Adapun bagian – bagian dari Jangka sorong ini yaitu :

Gambar 1

Keterangan :

a. pengukuran dalam

 b. skala nonius (inchi)

c. mur penencang

d. batang pengukur 

4

Page 5: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 5/15

e. batang geser 

f. skala onius (mm)

g. rahang bergerak 

h. pengukuran dalam

i. batang kedalaman

 j. rahang tetap

Skala nonius adalah skala yang kedua. Pembagian garisnya lebih pendek 

dari pembagian garis pada skala utama. Perbedaan dari kedua skala ini adalah

untuk memungkinkan mengukur benda kerja dengan lebih teliti lagi. Ketelitian

dari skala nonius ada bermacam – macam, diantaranya :

dalam millimeter (mm) :

1/10 = 0,1 mm;

1/20 = 0,2 mm;

1/50 = 0,05 mm.

dan dalam inchi:

1”/128, dan

1”/1000.

Cara – cara menggunakan jangka sorong :

Untuk ukuran luar.

1. Gunakan bagian dalam dari pengukur untuk mencegah kesalahan pada

 bagian mulut.

2. Gunakan rahang pisau. Kesalahan terjadi apabila menggunakan rahang

yang tidak berbentuk pisau.

3. Mengukur tegak lurus kepada pusat, dari poros – poros tersebut, akan

mendapatkan hasil yang benar.

Untuk ukuran dalam.

1. Mengukur dengan bagian luar dari rahang pengukur ditambah tebal dari

rahang – rahang itu sendiri.

2. Untuk lubang yang lebih kecil dari 10 mm diukur dengan rahang silang.

3. Untuk mengukur kedalaman, gunakanlah batang kedalaman dalam

 posisi tegak lurus.

5

Page 6: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 6/15

Untuk contoh cara perhitungannya yaitu :

Berapakah besar ukuran benda, jika pada gambar jangka sorong dibawah

memiliki ketelitian 1/10 mm dan 1/128 inchi.

Penyelesaiannya :

1. untuk ketelitian 1/10 mm.

>Lihat pada skala utama, mana

garis yang lurus dengan angka

nol pada skala nonius (mm)

>Lihat pada skala nonius, garis

mana yang lurus dengan garis

 pada skala utama kemudian di

kalikan dengan 1/10 mm.

>Kemudian jumlahkanlah keduanya.

Dari contoh gambar di atas, dapat dihitung :

Skala Utama = 61,0 mm

Skala Nonius = 0,8 mm didapat dari (8 x 1/10

= 0,8 mm) +

Hasilnya = 61,8 mm.

2. untuk ketelitian 1/128 inchi

Lihat pada garis ke berapa pada skala utama yang lurus dengan

angka nol pada skala nonius (inchi), kemudian kalikan dengan 1/16.

Lihat pada garis skala nonius, pada garis ke berapa yang lurus

dengan skala utama, kemudian kalikan dengan 1/128.

Jumlahkan keduanya.

Dari gambar diatas, maka dapat dihitung :

> Skala Utama = 39 x 1/16 = 39/16

> Skala Nonius = 0 x 1/128 = 0 +

Hasilnya = 39/16

= 2 7”/16

6

Page 7: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 7/15

B. Mikrometer Sekrup

Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatu benda. Pada

industri – industri modern, dituntut ketelitian dari alat – alat ukur untuk 

mengukur pekerjaan yang presisi. Jangka sorong tidak dapat dipergunakan

untuk pembacaan dengan ketelitian 0,01 mm dengan tepat. Maka dibuatlah

Mikrometer, sebab dengan micrometer dapat mengukur dari ketelitian 0,01 mm

sampai 0,002 mm. Kekurangan dari micrometer ini adalah jarak pengukurannya

 pendek, hanya sampai 25 mm(bagian luar micrometer).

Mikrometer terdiri dari bentuk dasar bingkai U dengan landasan tetap, pada

cabangnya terdapat batang pengukur dan pada ujungnya terdapat rahang

  bergerak, dan melalui cabang lain dari bingkai U, terdapat bidal/sarung

 pengukur yang terpasanga pada batang pengukur.

Putaran dari bidal/sarung pengukur tersebut menyebabkan batag pengukur 

 berputar berputar pada sumbu yang sama. Tingkatan ukuran pada bidal/sarung

 pangukur dan pada laras skala dapat dibaca sebagai jarak antara dua permukaan

yang diukur. Bimgkai dilindungi oleh penahan panas yang terbuat dari plastic

untuk menghindari panas yang timbul langsung ari badan. Gigi geser menjamin

meretanya tekanan dan menyebabkan pengukuran bebas dari ‘sentuhan/touch

operator’.

Adapun bagian – bagian dari mikrometer adalah seperti yang tampak pada

gambar 2, yaitu.

7

Page 8: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 8/15

Gambar 2

Keterangan :

1. Bingkai,

2. Landasan tetap,

3. Batang pengukur,

4. Rahang yang bergerak,

5. Rahang yang tetap,

6. Bidal/sarung pengukur,

7. Laras skala,

8. Penahan panas,

9. Gigi geser, dan

10. Tangkai pengunci..

Sifat – Sifat Teknik dari Mikrometer :

1. Batang Mikrometer, dibuat dari baja campuran yang dikeraskan dengan

 baik. Tegangan – tegangan didalamnya dihilagkan atau dikurangi, ulir – ulir 

digerinda beberapa kali pada mesin - mesin gerinda yang presisi. Kerataan

dan kesejajaran dari permukaan – permukaan ukur diperiksa dengan lena

datar untuk menjamin ketelitian yang tinggi. Permukaan – permukaan ukur 

sering menggunakan baha “tungsten carbida”.

2. Mur pengatur dan lengan pengarah (guide – sleeve) digunakan untuk 

mengarahkan batang micrometer dengan baik, mur pengatur ini juga

digunakan unuk mengatur agar getaran pada batang mikrometer dapat

dikurangi., sehingga benda dapat diam pada rahang mikrometer.

Pembagian pada Mikrometer :

8

Laras skala

Setengah mm

Laras skala

 jumlah mm=25

Dinomori setiap

0,05 mm

Sarung pengukur 

50 bagian yang sama

Page 9: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 9/15

Laras mempunyai skala untuk sejumlah milimeter dan skala yang lain

untuk setengah millimeter, dan sarung pengukur dibagi kedalam 50 bagian

melingkar. Kisar pengukur pada mikrometer biasanya 0,5 mm, satu putaran

dari batang pengukur dapat menyebabkan batang pengukur tersebut bergerak 

0,5 mm, arah memanjang.

Satu putaran penuh dari sarung pengukur adalah 0,5 mm, maka :

1 bagian = 0,5mm : 50 = 50/100 : 50 = 1/100 mm = 0,01 mm.

Pembacaan ukuran :

Macam – Macam Tipe dari Mikrometer :

1. Mikrometer Pembacaan Langsung

Mikrometer ini dilengkapi dengan penunjukkan angka (digit

mechanism) yang dapat menghilangkan kesalahan pembacaan. Millimeter 

ditunjukkan pada laras skala, perpuluhan dari millimeter terdapat pada

 bagian yang berangka dan perseratusan dapat dibaca pada sarung pengukur,

dan perseribuan pada millimeter terdapat pada “vernier”nya.

2. Mikrometer dengan Penunjukan Angka

Pembacaan dari kiri ke kanan ditunjukkan pada laras skala. Semua

 pecahan dari milimeter (0,1 mm dan 0,01 mm) terdapat pada bagian yang

 berangka.

3. Mikrometer Angka ( All – digit Mikrometer)

Semua angka menunjukkan millimeter, persepuluhan dan perseatusan,

hingga dua perseribu yang semuanya ditunjukan pasa skala micrometer.

4. Mikrometer dengan Rahang yang bisa diganti – ganti

Mikrometer ini dilengkapi dengan batang rahang yang berbeda – beda

  panjangnya, untuk mengukur sampai panjang 100 mm. Setiap batang

9

Jumlah (mm) pada laras skala + Tengahan (mm) + Perseratusan (mm)

 pada sarung pengukur.

Page 10: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 10/15

rahang mempunyai perbedaan 25 mm dan ketelitian 0,01 mm. Mikrometer 

seperti ini ada yang mengukur sampai dengan 1500 mm.

Cara – Cara Memegang dan Mengatur Mikrometer

1. Benda kerja bebas : satu tangan, kelingking dan jari manis dari tangan

kanan memegang mikrometer, jari yang lain memutar sarung pengukur atau

gigi geser dan tangan kiri memegang benda kerja.

2. Benda kerja tercekam : dua tangan, kedua tangan dapat digunakan. Pegang

mirometer dengan tangan kiri dan tangan kanan, digunakan untuk memutar 

gigi geser.

3. Benda kerja yang banyak : pemegang mikrometer digunakan untuk 

mempercepat pengukuran dari sejumlah kerja yang sama. Tangan kiri

memegang benda kerja dan tangan kanan memegang gigi geser.

Membersihkan dan Penyetelan Mikrometer

1. Membersihkan

Jike mikrometer digunakan setiap hari, maka micrometer tersebut

akan kotor dan tentunya harus selalu dibersihkan dalamnya setiap dua atau

tiga bulan. Dengan langkah –langkah sebagai berikut :

1) Buka gigi geser,

2) Buka sarung pelindung,

3) Kendorkan baut,

4) Lepaskan sarung pengukur,

5) Lepaskan batang pengukur dari bingkai,

6) Bersihkan batang pengukur dan murnya dengan bensin dan gunakan

kuas yang lembut, kemudian lapisi batang pengukur tersebut dengan oli

yang bebas dari asam – asam seperti “Velocite 6”,

7) Pasang batang pengukur. Dalam pemasangan ini haruslah hati – hati

agar rahang yang bergerak tidak rusak dan kuncilah batang pengukur 

dengan pengunci H, bila batang pengukur sudah terpasang,

8) Pasang sarung pengukur dengan hati – hati,

9) Pasang gigi geser, dan

10

Page 11: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 11/15

10) Setel micrometer tersebut pada posisi nol, kencangkan baut dan pasang

sarung pelindung.

2. Penyetelan

Penyetelan dapat dilakukan dengan langkah – langka sebagai berikut :

1) Bersihkan kedua rahang,

2) Stel pada posisi nil dengan gigi geser,

3) Kunci batang pengukur dengan pengunci penyimpangan kecil,

4) a. Pada penyimpangan kecil, putar laras skala dengan pemutar sampai

dengan posisi yang tepat.

b. Pada penyimpangan yang besar :

> Buka sarung pelindung,

> Kendorkan baut,

> Stel sarung pengukur,

>Kencangkan baut, dan

> Pasang sarung pelindung.

5) Kendorkan batang pengukur dari pengunci, dan

6) Periksa pengukuran/pembacaan.

Catatan : Untuk mikrometer yipe yang lainnya, herus hati – hati dalam

menjalankan instuksi – instruksinya.

Contoh Pembacaan alat ukur Mikrometer :

Berapakah ukuran benda pada

mikrometer disamping.

Penyelesainnya :

11

Jumlah (mm) pada laras skala + Tengahan (mm) + Perseratusan (mm)

 pada sarung pengukur.

Page 12: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 12/15

Maka didapatkan :

16 + 0,5 + 0,22 = 16, 72 mm.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan :

• Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang menunjukakan

 perbandingan langsung dari benda yang diukur langsung dengan beberapa

skala asli.

• Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang digunakan di

 begnkel, dapat digunakan untuk mengukur ukuran luar, ukuran dalam, dan

mengukur kedalaman dalam satuan mm ataupun inchi.

• Ketelitian dari skala nonius ada bermacam – macam,

diantaranya :

dalam millimeter  (mm) :1/10 = 0,1 mm; 1/20 = 0,2 mm; dan 1/50 = 0,05

mm.

dan dalam inchi :1”/128, dan 1”/1000.

• Mikrometer merupakan alat untuk mengukur ketebalan suatu benda

yang dapat mengukur dari ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm.

• Kekurangan dari micrometer ini adalah jarak pengukurannya

 pendek, hanya sampai 25 mm(bagian luar micrometer).

• Pembacaan ukuran :

B. Saran

Dalam penulisan artikel ini, masih kurang dalam hal sumber referensi,

karena penulis dalam penulisan artikel ini hanya menggunalan satu sumber 

saja, untuk kedepannya penulis akan menggumakan lebih banyak lagi sumber 

referensi, dan tidak hanya menggunakan satu sumber saja.

12

Jumlah (mm) pada laras skala + Tengahan (mm) + Perseratusan (mm) pada

sarung pengukur.

Page 13: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 13/15

Untuk pembaca, koreksi dan tanggapannya ataupum saran – sarannya

sangat diharapkan penulis, itu semua agar dalam penulisan artikel – artikel

selanjutnya dapat lebih baik lagi.

PUSTAKA RUJUKAN

Husen, Asep Setiadi. dkk. (tanpa Tahun).  Fabrikasi Logam (Materi Perkuliahan).

Bandung: tidak diterbitkan.

13

Page 14: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 14/15

KATA PENGANTAR 

Puji serta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat

dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi

 besar kita Muhammad saw, keluarga, sahabat, serta umatnya, Amien.

Artikel ini diajukan dengan judul Pemanfaatan Alat ukur Jangka sorong dan

Mikrometer sekrup untuk Meningkatkan Kualitas dan Ketelitian dalam Kerja

Bangku. Dengan tujuan penulisan untuk memenuhi salah satu syarat tugas dalam

mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesempatan dan kekuatan sehingga artikel ini bisa selesai tepat pada

waktunya, kepada dosen pembinbing Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

yang selalu memberikan bimbingan serta arahan - arahannya, dan tidak lupa

kepada sahabat-sahabat yang telah membantu dalam proses pembuatan artikel ini.

Penulis harap semoga dengan adanya artikel ini, dapat bermanfaat dan bisa

dijadikan bahan referensi bagi siapa pun yang membacanya.

Bandung, April 2010

Penulis

14

Page 15: ARTIKEL B.I (saim.h)

5/10/2018 ARTIKEL B.I (saim.h) - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/artikel-bi-saimh 15/15

15