Download docx - Ardi Sgd 5 Lbm 1 Modul Kb

Transcript

Another mortality? What a shameLBM 1 SGD 5

STEP 71. Tujuan demografi?Tujuan dan Manfaat DemografiIlmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.4. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang akan datang.2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa.Sumber data Registrasi pendudukCara pengumpulannya prospektif, yaitu penatatan yang kontinyu terhadap tiap2 kematian. Penelitian(survey)Biasanya dijadikan satu dengan penelitian kelahiran yang disebut dengan penelitian statistic viral. Perkiraan(estimasi)Informasi dari sensus kemudian dibuat perkiraan mengenai tingkat kematian bayi, dan tingkat kematian anak.Sumber: Mantra, Ida Bagoes.2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

2.Apa dan bagaimana tujuan dari demografi mortalitas ?3. Apa saja komponen demografi?

4. Apa saja factor yang mempengaruhi 3 komponen demografi?

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIa. Status perkawinanMortalitas kelompok penduduk yang sudah menikah lebih rendah dibandingkan dengan yang belum menikah dan perbedaan untuk pria lebih besar daripada wanita. Hal ini disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensyaratkan orang-orang yang sehat maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.b. Tempat tinggalMortalitas di daerah pedesaan lebih rendah dibandingkan daerah kota tetapi perbedaan tersebut sudah berkurang. c. Cara hidupApabila kondisi sosial semakin memuaskan (diukur dari segi kualitas perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan dll) angka kematian semakin menurun. Kebiasaan hidup seperti merokok, makan dan minum dapat juga mempengaruhi mortalitas.d. Faktor genetikBeberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi yang lain dan dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para keluarga harus berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun demikian jumlah penyakit seperti itu tidak begitu banyak dan pengaruhnya terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu. Munir, Rozi dan Budiarto, Teknik Demografi, Jakarta : PT. Bina Aksara

Faktor2 Demografi Mempengaruhi Laju Pertumbuhan PendudukDipengaruhi :i. Birth = B, besarnya kelahiranii. Death = D, besarnya kematianiii. In Migration = IM, migrasi masukiv. Out Migration = OM, migrasi keluarFaktor2 Non Demigrafi Yg Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Penduduk Kawin usia muda Anggapan banyak anak banyak rejeki Keterbatasan penyediaan alat kontrasep

5. Apa saja yang mempengaruhi mortalitas secara umum?

1. Cara penurunan/penanganan Mortalitas tinggiSecara umum ada 10 faktor yang menyebabkan turunnya reit kematian: Industrialisasi Pertanian yang maju Membaiknya jaringan transportasi Reformasi social Kemampuan mengontrol temperature & Humiditas(kelembapan) Perbaikan sanitasi Perubahan2 dalam hieginie pribadi Perkembangan asepsis dan antisepsis Imunologi Adaptasi manusia,meningkatnya resistensi terhadap penyakit2Sumber;Pengantar Ilmu Kependudukan,Said Rusli.

6. Pengukuran dari mortalitas?

Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate).adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu,tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate)adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

Tingkat Kematian Bayi { Infant Death Rate(IDR)/Infat Mortality Rate (IMR)}

Chabib Musthofa. Sosiologi Kependudukanhttp://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1798

7. Study mortalitas?Study mortalitasStudi mortalitas adalah bagian dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang mengumpulkan data penyakit sebab kematian yang terjadi di masyarakat.Studi mortalitas bertujuan mengetahui pola penyakit penyebab kematian dan besaran permasalahan kematian di masyarakat Indonesia. Gambaran pola penyakit dan besaran permasalahan akan merupakan baseline indikator bagi program kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, outcome indikator dari program-program kesehatan yang telah dilakukan, serta indikator proses dari program yang sedang berjalan.http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkbppk-gdl-res-2002-tim-843-mortality&q=Rumah yang direkam pada 20 Apr 2007 00:20:54 GMT

8. Apa saja yang mempengaruhi dari MMR ?

Host (Pejamu)Host atau pejamu merupakan subjek dari pelayanan kesehatan, dalam kasus ini adalah ibu ibu yang sedang hamil, melahirkan ataupun dalam masa nifas.Berdasarkan kasus yang terjadi dalam skenario sebelumnya, angka kematian ibu menjadi masalah yang serius bagi puskesmas desa pedes. Hal ini dikarenakan jumlah ibu yang meninggal jauh diatas standar nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Ada banyak aspek yang diduga bisa mempengaruhi hal tersebut, dan aspek-aspek tersebut akan dibahas satu persatu.

UsiaPenyebab kematian pada ibu yang pertama dapat dilihat dari usianya. Dalam sistem reproduksi sehat diketahui bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun. Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan. Komplikasi yang sering timbul pada kehamilan di usia muda adalah anemia, partus prematur, partus macet. Sedangkan kehamilan di atas usia 35 tahun menyebabkan ibu terkena risiko terjadinya hipertensi kehamilan, diabetes, penyakit kardiovaskuler, penyakit ginjal dan gangguan fungsi paru. Dengan resiko-resiko tersebut sangat besar kemungkinan untuk menyebabkan kematian pada ibu. Sehingga usia kehamilan yang paling aman adalah usia 20 35 tahun.Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda cenderung tergantung pada orang lain.2

Kebiasaan HidupPengaruh lain yang berkaitan dengan kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas) adalah factor kebiasaan hidup.Banyak kebiasaan hidup yang tidak sehat dan berpengaruh pada kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Kebiasaan tersebut antara lain merokok dan juga mengkonsumsi minuman beralkohol.Banyak studi yang telah dilakukan untuk mencari tahu tentang bahaya merokok bagi kesehatan, khususnya bagi wanita yang sedang mengandung.Bagi wanita yang sedang hamil atau mengandung, merokok sama halnya dengan membunuh janin, karena karbon monoksida dan nikotin akan ikut kedalam aliran darah ke peredaran darah janin yang dikandungnya. Hal ini akan mengakibatkan ketersediaan oksigen bagi janin akan berkurang, termasuk mempercepat denyut jantung janin. Resiko kelahiran premature juga akan menjadi lebih besar. Nikotin yang terserap kedalam darah pada wanita yang merokok juga dapat dikeluarkan melalui air susu ibu (ASI), sehingga bayi yang menghisap ASI akan ikut tercemar nikotin.Kebiasaan merokok pada wanita dapat ditemukan pada wanita perkotaan yang terjebak dalam arus trend an gaya hidup, sedangkan pada wanita yang hidup di pedesaan, kebiasaan merokok cenderung terjadi pada mereka yang masih menggunakan rokok sebagai bagian dari ritual adat dan kebudayaan.3Selain merokok, ada juga kebiasaan hidup lain yang berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, yaitu mengkonsumsi minuman beralkohol.Alcohol yang masuk kedalam tubuh ibu yang sedang mengandung akan dengan mudah menembus kedalam plasenta. Hal ini akan memberikan dampak yang serius bagi janin. Ibu yang sering mengkonsumsi alcohol akan memungkinkan terjadinya pembentukan janin yang tidak sempurna seperti bibir terbelah, lumpuh, keabnormalan funsi jantung, dan visceral. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengkonsumsi minuman beralkohil akan memiliki berat badan yang rendah serta mengalami perkembangan yang lambat. Hal ini dikenal dengan sebutan The Fetal Alcohol Syndrome. Selain akibat yang timbul pada bayi yang dikandungnya, alcohol juga dapat berpengaruh pada proses kelahiran bayi yang dikandung oleh sang ibu. Sang ibu akan kesulitan dalam proses melahirkan dan dapat meninggal akibat kegagalan jantung yang berdenyut cepat akibat pengaruh alcohol yang terkandung dalam darahnya.4PengetahuanPengetahuan yang baik akan menghasilkan kualitas hidup yang baik pula. Pengetahuan bisa didapatkan dari berbagai sumber dan bersifat aktif dan pasif. Aktif jika subjek atau host itu sendiri yang berusaha mencari tahu berbagai informasi pengetahuan untuk kesejahteraan hidupnya. Sedangkan dikatakan pasif jika subjek atau host tersebut menerima informasi pengetahuan tersebut dari orang lain melalui berbagi media penyampaian, baik itu melalui penyyuluhan atau seminar atau pendekatan terpadu lainnya.Dari pengetahuan yang didapat, subyek atau host tersebut akan menerapkan pengetahuan atau informasi tersebut kedalam kehidupannya.dalam kasus ini, akan dibahas pengetahuan tentang gizi yang cukup selama masa kehamilan.Berbicara tentang masalah kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari pembahasan tentang gizi, mengingat gizi merupakan salah satu factor penting dalam menentukan kualitas hidup. Oleh karena itu, untuk menjaga agar seseorang tetap sehat, harus diperhatikan kecukupan dan keseimbangan gizi yang ada didalam makanannya setiap hari.Kecukupan gizi yang dibutuhkan oleh setiap orang tidaklah sama, tergantung pada usia, kondisi kesehatan, kemampuan reproduksi, dan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan. Perhitungan angka kecukupan gizi dapat mengacu pada aturan FAO, WHO, atau Karya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG) yang lebih disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia.5Dalam kaitannya dengan ibu (hamil, melahirkan dan nifas), perubahan hormonalan fisik perempuan yang terjadi selama hamil akan mempengaruhi pola konsumsi makanannya. Pada kehamilan awal pada umumnya seorang perempuan (karena perubahan hormonnya) akan mengalami mual dan muntah sehingga perempuan tersebut akan enggan untuk mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Perubahan pola makan ini akan berpengaruh pada keadaan gizi dan kesehatan yang dapat dicerminkan dengan pertambahan berat badan selama kehamilan. Secara umum angka kecukupan zat gizi untuk perempuan hamil dan menyusui jauh lebih tinggi dari keadaan normal.Ibu ibu yang kekurangan gizi cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah karena kekurangan gizi pada saat berada dalam kandungan dan mungkin akan tetap seperti itu pada awal awal tahun yang penting dalam kehidupannya.6Oleh sebab itu, konsumsi makanan yang cukup bagi ibu yang sedang hamil, menentukan kesehatan janin sampai kelak dilahirkan. Jika terjadi kekurangan gizi, pertumbuhan janin akan terhambat, bayi lahir lebih awal (premature), bayi cacat, berat badan bayi rendah (BBLR), dan dapat menyebabkan kematian ibu maupun bayi yang dilahirkan.7 Jumlah AnakTerakhir adalah faktor jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu. Jumlah kelahiran yang paling aman adalah 2-3 anak. Untuk ibu yang akan melahirkan untuk pertama kali mempunyai resiko untuk mengalami kematian maternal dikarenakan sang ibu belum siap secara mental dan secara fisik untuk melakukan kelahiran. Sedangkan ibu yang akan melahirkan lebih dari 4 kali juga beresiko untuk mengalami kematian maternal karena secara fisik sang ibu sudah mengalami kemunduran untuk menjalani proses kehamilan.Jarak kehamilan yang terlalu dekat, yaitu kurang dari 2 tahun dapat meningkatkan resiko kematian maternal pada ibu. Jarak antar kehamilan yang paling baik adalah di atas dua tahun agar tubuh sang ibu dapat pulih dari kebutuhan ekstra saat proses kehamilan dan kelahiran.8

Lingkungan Lingkungan juga menjadi salah satu factor yang mempengaruhi KIA.Banyak aspek yang mempengaruhi KIA yang dapat dilihat dalam suatu lingkungan. Dalam hubungannya dengan meningkatnya kasus kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas), ada dua aspek yang akan dibahas. Yang pertama adalah aspek geografis. Kondisi geografis suatu lingkungan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan itu sendiri.Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti sulit terjangkau oleh sarana transportasi tentu saja mengakibatkan sulitnya sarana dan tenaga kesehatan untuk menjangkau daerah tersebut. Imbasnya, kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan tersebut akan terbengkalai, masyarakat akan minim dalam sarana kesehatan, dan banyak ibu yang mengalami kesulitan selama masa kehamilan, melahirkan dan juga nifas, sehingga angka kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas) akan terus bertambah besar.Yang kedua adalah masalah social ekonomi. Kondisi keuangan yang tidak mencukupi tentu menyulitkan para ibu (hamil, melahirkan dan nifas) untuk memperoleh fasilitas kesehatan yang memadai.Oleh sebab itu, mereka cenderung memilih dukun beranak karena biaya yang dikeluarkan tentu jauh lebih murah dibanding puskesmas.Akibatnya, banyak ibu yang meniggal saat melahirkan karena pendarahan atau mengalami infeksi akibat proses melahirkan yang tidak steril, dan berujung pada kematian.Pelayanan KesehatanBelakangan ini telah dikenal suatu konsep yang dinamai paradigm sehat.Secara harafiah, paradigm sehat itu sendiri diartikan sebagai model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak factor yang bersifat lintas sector dan upayanya lebih diarahkan pada pemeliharaan, peningkatan, perlindungan kesehatan (promotif) dan pencegahan terhadap ancaman penyakit (preventif) dan bukan hanya penyembuhan orang sakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan setelah sakit (rehabilitative).9Dalam kaitannya dengan kasus banyaknya kematian ibu yang dialami oleh puskesmas desa pedes, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa konsep paradigma sehat tidak berjalan di daerah tersebut. Padahal dalam keputusan menteri kesehatan nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas, telah tertian butir butir upaya kesehatan wajib yang harus dilakukan oleh suatu puskesmas. Upaya tersebut antara lain :1.Upaya promosi kesehatan.2.Upaya kesehatan lingkungan.3.Upaya KIA serta KB.4.Upaya perbaikan gizi masyarakat.5.Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P3M).6.Upaya pengobatan.10Promosi kesehatan merupakan salah satu upaya yang penting dalam menggalakan kehidupan masyarakat yang sehat, dalam kasus ini menekan jumlah kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas).Promosi kesehatan mampu memberikan titik terang baru dalam masyarakat agar worldview mereka bisa berubah menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Promosi kesehatan juga membantu mengajar masyarakat tentang tata cara penanganan yang tepat terhadap kaum ibu, baik yang sedang hamil, melahirkan maupun yang sedang menjalani masa nifas. Dan dengan promosi kesehatan yang tepat, kunjungan ke puskesmas juga akan meningkat seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.Dapat dipastikan bahwa dengan meningkatnya kunjungan ke puskesmas karena promosi kesehatan yang baik, jumlah kematian ibu (hamil, melahirkan maupun nifas) pada puskesmas desa pedes dapat ditekan dari angka 350/100.000 hingga kurang dari 288/100.000.Namun dalam pelaksanaannya, masih banyak kendala yang dialami oleh puskesmas di daerah terpencil. Minimnya fasilitas kesehatan dan jarangnya kunjungan tenaga kesehatan juga menjadi salah satu factor yang mempengaruhi tingginya angka kematian ibu (hamil, melahirkan dan nifas).Tim Kompre Angkatan 51 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. 2012. Modul Kompre Statistik Kependudukan. Jakarta.

9. Bagaimana cara menurunkan angka mortalitas pada MMR?

1. Status perkawinanMortalitas kelompok penduduk yang sudah menikah ternyata lebih rendah dibandingkan dengan yang belum menikah, dan perbedaan untuk pria lebih besar dari pada wanita. Hal ini sebagian disebabkan oleh faktor bahwa perkawinan biasanya mensaratkan orang2 yang sehat, maupun karena perbedaan kebiasaan dan kondisi hidup.2. Tempat tinggalMortalitas didaerah pedesaan pada umumnya lebih rendah dibandingkan didaerah kota, tetapi sekarang perbedaan tsb sudah berkurang. Beberapa penyakit menyerang daerah beriklim panas, dan ada juga yang melanda tempat2 yang dingin, akibatnya perbedaan iklim dapat juga menjadi faktor penyebab kematian. Atas dasar alasan ini juga ditempat tinggal yang sama terjadi fluktuasi mortalitas menurun.3.Cara hidupPada umumnya apabila kondisi sosial semakin memuaskan (diukur dari segi kualitas perumahan, kebersihan, pelayanan kesehatan dll), angka kematian akan menurun. Kebiasaan hidup, misal merokok, makan dan minum, dapat jg mempengaruhi mortalitas.4.Faktor geneticBeberapa penyakit ternyata dapat menular dari generasi yang satu ke generasi yang lain dan dengan demikian terdapat juga beberapa alasan tertentu mengapa para keluarga harus berusaha memperpanjang masa kehidupan. Walaupun demikian jumlah penyakit seperti itu tidak begitu banyak, dan pengaruhnya terhadap mortalitas dirasakan tidak menentu. Dengan demikian dewasa ini perbedaan keturunan secara komparatif dianggap tdk berarti.Munir, Rozi dan Budiarto, Teknik Demografi, Jakarta : PT. Bina Aksara

10. Sebutkan dan jelaskan komponen MDG?

1.Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparanMengurangi hingga separuh dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang dari 1 US$ sehari danmengalami kelaparan, dalam kurun waktu 1990 hingga 2015.2.Mencapai Pendidikan Dasar secara UniversalTarget 2015: memastikan bahwa setiap anak laki laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.3.Mendorong kesetaraan gender dan memberdayakan perempuanMengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pendidikan pada tahun 2015. 4.Mengurangi tingkat kematian anakMengurangi tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5 tahun hingga dua-pertiganya selama kurun waktu 1990 hingga 2015.5.Meningkatkan Kesehatan IbuMengurangi rasio kematian ibu hingga 75% dalam proses melahirkan, selama kurun waktu 1990 hingga 2015.6.Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnyaTarget 2015: menghentikan penyebaran HIV/AIDS dan menurunkan kejadian malaria dan penyakit berat lainnya. 7.Menjamin keberkelanjutan lingkunganMengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta merehabilitasi sumber daya lingkungan yang hilang. Pada tahun 2015 mendatang diharapkan jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum yang layak dikonsumsi dan sanitasi buruk berkurang setengahnya. Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai perbaikan kehidupan yang signifikan bagi sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunanMengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang melibatkan komitmen terhadap pengaturan manajemen yang jujur dan bersih, pembangunan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan internasional. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara tertinggal, dan kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil. Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara berkembang. Mengembangkan usaha produktif yang baik dijalankan untuk kaum mudahttp://www.ppk.lipi.go.id/ppk3/DataProvinsi/propsumut.htm

11. Apa saja yang mempengaruhi IMR?a. Penyebab kematian bayi Endogen : kematian yang di sebabkan oleh faktor-faktor anak yang dibawa sejak lahir, diwarisi oleh orangtuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya selama kehamilan Eksogen : kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor bertalian dengan pengaruh lingkungan luarKematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.Peristiwa kematian janin intrauterine maupun ekstrauterin Macam2 peristiwa kematian janin (intrauterin) : Abortus, kematian janin menjelang dan sampai 16 minggu. Immatur, kematian janin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada umur kandungan 28 minggu. Prematur, kematian janin di dalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir. Macam2 peristiwa kematian bayi (ekstra uterin): Lahir mati (still birth), kematian bayi yang cukup masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak ada tanda2 kehidupan. Kematian baru lahir (neonatal death) :kematian bayi sebelum berumur 1 bulan tetapi kurang dari 1 tahun. Kematian lepas baru lahir (post neonatal death) :kematian bayi setelah berumur 1 bulan tetapi kurang dari setahun. Kematian bayi (infant mortality), kematian setelah bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari 1 tahun.Demograsi Umum, 2007, Prof.Ida Bagoes Mantra,Ph.D, Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR

Cari mortality pattern?Meningkat kurang dari satu tahunUsia anak2-produktif menurun dan naik lagi pada waktu lansia

STEP 4

DEMOGRAPHY

NATALITAS