Transcript
Page 1: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

i

APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT

TANAMAN PADI DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BERBASIS ANDROID

(Skripsi)

Oleh

Jonhar Lucky Adrianus Matheus

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 2: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

ii

ABSTRACT

ANDROID BASED EXPERT SYSTEM APPLICATION TO IDENTIFY

RICE PLANT DISEASE USING FORWARD CHAINING METHOD

By

JONHAR LUCKY ADRIANUS MATHEUS

Indonesia is known as one of the biggest Agricultural countries in the world. One

of the main agriculture products in Indonesia is rice. In 2015, Badan Pusat

Statistik’s data showed that the rice production in Indonesia has been decreased by

0.45 million tons from the previous year. One of the factors that caused it was the

rice plant diseases. The lack of disease control information and limited number of

experts causes the problem can not whole be solved. In this research, an expert

system application will be developed to identify rice plant disease based on forward

chaining method. This system has been built based on android with Java

programming languange and able to identify 16 types of rice plant diseases with 26

symptoms. There are two test that would be conducted in this research. The first

one is functional testing. The testing use Equivalence Partitioning (EP) method to

indicate that the application had been successfully executed in accordance with each

test class and test list provided. The second one is non-functional testing. The

testing was done by using questionnaires and the result show that the total average

value for the application was 84,75% with the category of excellent.

Keywords: Android, Expert System, Forward Chaining, Rice Plant Disease

Page 3: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

iii

ABSTRAK

APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

PADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BERBASIS ANDROID

Oleh

JONHAR LUCKY ADRIANUS MATHEUS

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mayoritas penduduknya bermata

pencaharian dengan cara bertani atau bercocok tanam. Salah satu hasil pertanian

yang utama adalah padi. Pada tahun 2015, data Badan Pusat Statistik menunjukkan

bahwa produksi padi di Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,45 juta ton dari

tahun sebelumnya. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah

penyakit tanaman padi. Kurangnya informasi pengendalian penyakit dan

terbatasnya pakar menyebabkan permasalahan tersebut belum dapat diatasi secara

maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi sistem pakar

untuk mengidentifikasi penyakit tanaman padi. Sistem yang dibangun berbasis

android dengan bahasa pemrograman Java. Metode penalaran yang digunakan

adalah forward chaining. Sistem dapat mengidentifikasi 16 jenis penyakit dengan

26 gejala. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu secara fungsional dan

non fungsional. Hasil pengujian fungsional menggunakan metode Equivalence

Partitioning (EP) menunjukkan bahwa aplikasi telah berhasil dijalankan sesuai

dengan setiap kelas uji dan daftar pengujian yang diberikan. Selanjutnya, hasil

pengujian non fungsional aplikasi yang dilakukan dengan kuesioner menunjukkan

bahwa aplikasi yang dibangun mendapatkan total nilai persentase rata-rata sebesar

84,75% dengan kategori Sangat Baik.

Kata kunci : Android, Forward Chaining, Penyakit Tanaman Padi, Sistem Pakar

Page 4: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

iv

APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN

PADI DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS ANDROID

Oleh

JONHAR LUCKY ADRIANUS MATHEUS

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KOMPUTER

Pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2017

Page 5: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

v

Page 6: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

6

Page 7: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

7

Page 8: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

8

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1993,

sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak

Harapan Marpaung dan Ibu Nurhaida Hutauruk.

Pendidikan formal yang telah diselesaikan penulis dimulai

dari Taman Kanak-Kanak (TK) Margalaksana pada tahun

1999. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan dasar di SD

Santa Lusia Bekasi dan lulus pada tahun 2005. Selanjutnya menyelesaikan

pendidikan menengah pertama di SMP Mahanaim Bekasi pada tahun 2008 dan

pendidikan menengah atas di SMA Mahanaim Bekasi pada tahun 2011.

Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komputer,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Selama

menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan

Ilmu Komputer (Himakom) sebagai Anggota Bidang Kaderisasi periode 2011/2012

dan Anggota Bidang Internal periode 2012/2013. Pada bulan Januari-Maret 2014,

penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata selama 40 hari di Desa Sukanegara,

Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Pada bulan Agustus 2014,

penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) di Radar TV Lampung, Bandar Lampung.

Page 9: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

9

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yesus Kristus,

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:

Bapa dan mama,

yang telah membesarkanku dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Terimakasih untuk setiap perjuangan dan pengorbanan yang kalian

berikan. Untuk setiap nasehat, didikan, semangat, motivasi dan doa yang

tiada henti untuk keberhasilan anakmu.

Adikku terkasih, Stevanie Naomi Sylvia,

serta keluarga besar yang selalu mendukung.

dan,

Almamater yang kubanggakan,

Universitas Lampung

Page 10: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

10

MOTTO

Mengetahui bukan berarti bijaksana. Tetapi kebijaksanaan yang sesungguhnya adalah tahu bagaimana menggunakan pengetahuan.

“The fear of the Lord is the beginning of knowledge: but fools despise

wisdom and instruction.” (Proverbs 1 :7)

“Trust in the Lord with all your heart and lean not on your own understanding; in all your ways submit to him, and he will make your

paths straight.” (Proverbs 3: 5-6)

“LEARN from yesterday,

LIVE for today, and HOPE for tomorrow.” (Albert Einstein)

Page 11: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

11

SANWACANA

Puji dan syukur penulis panjatkan bagi Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa

mencurahkan berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Penyakit

Tanaman Padi dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android” dengan baik.

Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan

peran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Aristoteles, S.Si., M.Si., sebagai pembimbing utama atas segala

perhatian, arahan, nasihat, ide dan masukan yang bermanfaat untuk penulis,

serta tetap sabar dalam membimbing penulis hingga selesainya penulisan

skripsi ini

2. Bapak Dr. Eng. Admi Syarif, sebagai pembimbing kedua yang selalu

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, serta memberikan banyak

masukan dan bantuan dalam membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

Page 12: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

ix

3. Bapak Rico Andrian, S.Si., M.Kom,, sebagai pembahas yang telah

memberikan masukan, kritik dan saran yang bermanfaat dalam skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ir. Kurnia Muludi, M.S.Sc, sebagai Ketua Jurusan dan Bapak Didik

Kurniawan, S.Si., M.T. selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Komputer FMIPA

Universitas Lampung.

5. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.d. selaku Dekan FMIPA

Universitas Lampung .

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komputer yang telah memberikan

ilmu, motivasi dan pengalaman hidup selama penulis menjadi mahasiswa.

7. Bapa dan Mama, sebagai motivasi terbesarku, atas segala doa, pengorbanan,

perhatian, kepercayaan, dan cinta kasih yang tulus dalam mendampingi

perjuanganku.

8. Adikku terkasih Stevani Naomi Sylvia, serta keluarga besar yang selalu

memberikan dukungan dan perhatiannnya.

9. Sahabat-sahabat yang kukasihi, abang, kakak, adik dan teman-teman keluarga

besar POM MIPA, terimakasih untuk setiap doa, dukungan, kesempatan dan

kebersamaannya selama ini.

10. Rekan-rekan S1 Ilmu Komputer angkatan 2011. Terimakasih atas setiap

inspirasi, semangat dan kebersamaan yang telah diberikan.

11. Seluruh civitas akademika Ilmu Komputer dan FMIPA Unila, juga semua

pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi

ini. Terimakasih.

12. Almamater Tercinta, Universitas Lampung yang telah memberikan penulis

kesempatan untuk menempuh pendidikan perkuliahan S1 dengan baik.

Page 13: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

x

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu, Penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan pada

skripsi ini. Penulis berharap di balik kekurangan dan kelebihannya, skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2017

Jonhar Lucky Adrianus M.

Page 14: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecerdasan Buatan ..................................................................................... 6

2.2 Sistem Pakar ............................................................................................... 8

2.2.1 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar ...................................... 9

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar ........................................................... 10

2.2.3 Struktur Sistem Pakar .................................................................... 12

2.3 Teknik Inferensi ....................................................................................... 14

2.3.1 Runut Maju (Forward Chaining) .................................................. 16

2.4 Android .................................................................................................... 17

2.4.1 Pengertian Android ......................................................................... 17

2.4.2 Arsitektur Android ......................................................................... 18

Page 15: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

xii

2.5 Unified Modeling Language (UML) ........................................................ 21

2.5.1 Use case Diagram .......................................................................... 22

2.5.2 Activity Diagram ........................................................................... 23

2.5.3 Class Diagram................................................................................ 24

2.5.4 Sequence Diagram .......................................................................... 24

2.6 Pengujian Perangkat Lunak...................................................................... 25

2.6.1 Teknik Pengujian Perangkat Lunak ............................................... 26

2.6.2 Equivalence Partitioning................................................................. 27

2.6.3 Skala Likert ..................................................................................... 27

2.7 Tanaman Padi ........................................................................................... 28

2.7.1 Penyakit Tanaman Padi ................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 35

3.2 Perangkat Penelitian ................................................................................. 35

3.2.1 Perangkat Keras ............................................................................. 35

3.2.2 Perangkat Lunak ............................................................................ 36

3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................... 36

3.3.1 Studi Literatur ................................................................................. 37

3.3.2 Pengumpulan Data .......................................................................... 37

3.3.3 Perancangan Sistem ........................................................................ 38

3.3.4 Implementasi (Tahap Pengembangan) ........................................... 50

3.3.5 Pengujian Sistem ............................................................................ 50

3.3.6 Penulisan Laporan ......................................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kebutuhan Data ......................................................................... 52

4.2 Representasi Pengetahuan ...................................................................... 52

4.3 Implementasi Sistem .............................................................................. 56

4.1 Tampilan User Interface Aplikasi .......................................................... 57

4.4.1 Tampilan Halaman Splash Screen ................................................. 57

4.4.2 Tampilan Menu Utama .................................................................. 58

4.4.3 Tampilan Menu Daftar Penyakit .................................................. 59

4.4.4 Tampilan Menu Konsultasi ........................................................... 59

Page 16: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

xiii

4.4.5 Tampilan Menu Bantuan ............................................................... 61

4.4.6 Tampilan Menu Tentang ............................................................... 62

4.5 Hasil Pengujian ....................................................................................... 63

4.5.1 Pengujian Fungsional .................................................................... 63

4.5.2 Pengujian Non Fungsional............................................................ 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 78

5.2 Saran ......................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Grafik Penguna Smartphone di Indonesia tahun 2012-2016 ......................... 4

2.1. Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan .......................................................... 7

2.2. Konsep Dasar dari Fungsi Sistem Pakar .................................................... 9

2.3. Struktur Skematis Sistem Pakar .................................................................... 13

2.4. Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth-first Search .................................. 15

2.5. Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth-first Search ............................... 16

2.6. Diagram Alir Teknik Penelusuran Best-first Search ..................................... 16

2.7. Alur proses kerja Metode Forward Chaining ............................................... 17

2.8. Arsitektur Sistem Operasi Android ............................................................... 19

3.1. Diagram Alir Penelitian ................................................................................ 37

3.2. Use Case Diagram Aplikasi .......................................................................... 39

3.3. Activity Diagram Daftar Penyakit ................................................................. 40

3.4. Activity Diagram Konsultasi ......................................................................... 40

3.5. Activity Diagram Bantuan ............................................................................. 41

3.6 Activity Diagram Tentang ............................................................................. 41

3.7. Sequence Diagram Daftar Penyakit .............................................................. 42

3.8. Sequence Diagram Konsultasi....................................................................... 43

3.9. Sequence Diagram Bantuan .......................................................................... 44

3.10. Sequence Diagram Tentang........................................................................... 44

3.11. Design Layout Splash Screen ........................................................................ 45

3.12. Design Layout Menu Utama ......................................................................... 46

3.13. Design Layout Menu Daftar Penyakit ........................................................... 47

Page 18: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

xv

3.14. Design Layout Menu Konsultasi ................................................................... 47

3.15. Design Layout Sub Menu Konsultasi Gejala ................................................ 48

3.16. Design Layout Sub Menu Hasil Diagnosa Penyakit ..................................... 49

3.17. Design Layout Bantuan ................................................................................. 49

3.18. Design Layout Tentang ................................................................................. 50

4.1. Tampilan Splash Screen ................................................................................ 57

4.2. Tampilan Menu Utama ................................................................................. 58

4.3. Tampilan Menu Daftar Penyakit ................................................................... 59

4.4. Tampilan Menu Detail Penyakit ................................................................... 59

4.5. Tampilan Menu Konsultasi ........................................................................... 60

4.6. Tampilan Sub Menu Konsultasi Berdasarkan Gejala ................................... 61

4.7. Tampilan Hasil Diagnosa Sub Menu Konsultasi .......................................... 61

4.8. Tampilan Menu Bantuan ............................................................................... 62

4.9. Tampilan Menu Tentang ............................................................................... 62

Page 19: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Simbol-Simbol dalam Use Case Diagram ..................................................... 22

2.2. Simbol-Simbol Activity Diagram .................................................................. 23

2.3. Simbol-Simbol pada Sequence Diagram. ...................................................... 25

4.1. Pengujian Versi Android ................................................................................ 64

4.2. Pengujian Resolusi Layar dan Densitas Layar ............................................... 65

4.3. Pengujian User Interface................................................................................ 67

4.4. Pengujian Fungsi dari Menu Aplikasi ............................................................ 69

4.5. Interval dan Kategori Penilaian ...................................................................... 72

4.6. Hasil Penilaian Variabel Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Padi ................ 72

4.7. Presentase Penilaian Variabel Aplikasi Sistem Pakar .................................... 76

Page 20: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Data Penyakit dan Gejala ................................................................................... 83

2. Decision Tree dengan root berdasarkan bagian utama tanaman padi ................ 85

3. Form Angket Pengujian Non Fungsional ........................................................... 88

4. Rekapitulasi Data Pengujian Non Fungsional Aplikasi Pakar Padi ................... 89

5. Pengujian Aplikasi ............................................................................................. 92

Page 21: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mayoritas penduduknya bermata

pencaharian dengan cara bertani atau bercocok tanam. Besarnya penduduk yang

bekerja pada sektor pertanian didukung oleh lahan pertanian yang luas dan subur,

juga faktor iklim yang mendukung. Salah satu hasil pertanian yang paling utama

adalah padi. Padi merupakan tanaman pangan utama masyarakat Indonesia. Oleh

karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya penting untuk

diperhatikan.

Data Badan Pusat Statistik (2015), menunjukkan bahwa produksi padi Indonesia

pada tahun 2014 adalah 70,83 juta ton. Namun demikian, produksi padi tersebut

mengalami penurunan sebesar 0,45 juta ton (0,63 persen) dibandingkan dari tahun

sebelumnya. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan produksi padi,

diantaranya: berkurangnya area sawah, banyaknya jenis hama yang menyerang dan

penyakit tanaman padi yang belum dapat diatasi dengan baik. Salah satu faktor yang

paling merugikan dalam produksi tanaman padi adalah penyakit, baik penyakit

infeksi (akibat serangan patogen) maupun penyakit bukan infeksi (akibat

penyimpangan unsur hara) (Sudarma, 2013).

Page 22: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

2

Penyakit tanaman padi merupakan salah satu hal yang tidak diinginkan para petani

karena dapat menyebabkan gagal panen dan mengakibatkan mereka mengalami

banyak kerugian. Untuk mengatasi kendala tersebut, para petani membutuhkan

pengetahuan tentang informasi penyakit, gejala dan solusi pengendaliannya.

Namun demikian, ketersediaan informasi mengenai penyakit tanaman padi yang

mereka miliki masih terbatas sehingga menyebabkan kesulitan dalam

pengendaliannya. Oleh sebab itu dibutuhkan peran seorang pakar dalam bidang

penyakit tanaman padi sebagai media konsultasi dan sumber informasi, sehingga

resiko gagal panen dapat dihindari atau ditekan seminimal mungkin. Akan tetapi

ketersediaan pakar dan penyebarannya masih terbatas, hal inilah yang

menyebabkan permasalahan tersebut belum dapat diatasi secara maksimal.

Perkembangan teknologi komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan

yang pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

Peran komputer kini pun menjadi lebih meluas, tidak hanya menjadi alat bantu

hitung, tetapi juga menjadi alat bantu penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi

manusia. Salah satu cabang ilmu komputer yang banyak dimanfaatkan oleh

manusia untuk membantu kerjanya adalah kecerdasan buatan (Artificial

Intelligence). Kecerdasan buatan menyelesaikan masalah yang rumit dengan cara

mengikuti proses penalaran manusia (Kusumadewi, 2003). Salah satu bentuk

penerapan dari kecerdasan buatan adalah sistem pakar. Konsep sistem pakar

didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat disimpan dan

diaplikasikan ke dalam komputer, kemudian diterapkan oleh orang lain saat

dibutuhkan. Sistem pakar merupakan aplikasi utama dari kecerdasan buatan yang

paling meluas penerapannya saat ini. Sistem pakar sudah banyak diterapkan dalam

Page 23: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

3

berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam bidang pertanian.

Pengimplementasian sistem pakar pada bidang pertanian dapat berupa diagnosa

penyakit tanaman, konsultasi pencegahan penyakit sampai pemberian saran

penentuan solusi dari hasil diagnosa penyakit tanaman yang ada.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Wulandari, dkk (2016) mengenai

Sistem Identifikasi Penyakit Tanaman Padi Dengan Menggunakan Metode

Forward Chaining. Pada penelitian ini dihasilkan sebuah media konsultasi berupa

sistem pakar berbasis website dalam mendiagnosa penyakit tanaman padi dan

memberikan solusi terkait penyakit yang diderita tanaman layaknya seorang pakar.

Namun, dari hasil penelitian tersebut masih memiliki beberapa kekurangan antara

lain adalah kurang praktis dalam penggunaannya, terutama dalam praktiknya di

lapangan. Pengguna harus mengakses website dengan koneksi internet sehingga

proses penggunaannya kurang efisien. Selain hal tersebut, beberapa informasi

mengenai penyakit padi terkait dan pengendaliannya masih kurang lengkap dan

perlu ditambahkan. Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu dikembangkan lebih

lanjut tentang sistem pakar yang telah diteliti sebelumnya dalam bentuk sistem

pakar berbasis mobile Android. Apabila dibandingkan dengan sistem pakar berbasis

mobile, efisiensi dalam proses penggunaannya akan jauh lebih baik.

Dewasa ini teknologi berbasis berbasis perangkat mobile sedang berkembang pesat

dan semakin marak dikenal dikalangan masyarakat luas. Gambar 1.1 menunjukkan

grafik pengguna smartphone dari setiap sistem operasi mobile di Indonesia dari

Januari 2012 hingga Juli 2016. Misalnya pada bulan Maret 2014, sistem operasi

android menguasai pangsa pasar sistem operasi ponsel sebesar 50 persen. Dari

Page 24: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

4

grafik tersebut terlihat bahwa sistem operasi android merupakan sistem operasi

seluler yang paling banyak mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Gambar 1.1. Grafik Penguna Smartphone di Indonesia tahun 2012-2016

(Statista, 2016)

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi sistem pakar identifikasi

penyakit tanaman padi berbasis android. Sistem tersebut berfungsi untuk

mempermudah perluasan kepakaran kepada masyarakat. Sistem ini juga diharapkan

dapat memberikan informasi baik untuk petani maupun pengguna mengenai

penyakit-penyakit pada tanaman padi beserta gejala dan pengendaliannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan aplikasi sistem pakar berbasis

android untuk mengidentifikasi penyakit tanaman padi.

Page 25: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

5

1.3 Batasan Masalah

Hal-hal yang menjadi batasan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai

berikut :

1. Metode penalaran yang digunakan adalah forward chaining.

2. Penyakit tanaman padi yang dapat diidentifikasi sebanyak 16 penyakit infeksi

dengan 26 gejala.

3. Sistem pakar yang dikembangkan memberikan informasi dan solusi

pengendalian penyakit pada tanaman padi.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi sistem pakar

berbasis android yang dapat mengidentifikasi penyakit tanaman padi berdasarkan

gejala yang diberikan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu masyarakat mendapatkan informasi tentang jenis-jenis penyakit

padi dan solusi pengendaliannya.

2. Memperluas aplikasi sistem pakar pada berbagai persoalan dalam dunia nyata.

Page 26: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer

melakukan sesuatu seperti yang dilakukan manusia (Minsky, dalam Kusrini, 2006).

Sementara Rich dan King (1991) dalam Kusrini (2006), mendefinisikan kecerdasan

buatan (Artificial Intelligence atau AI) sebagai sebuah studi tentang bagaimana

membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik

oleh manusia.

Ada tiga tujuan kecerdasan buatan, yaitu: membuat komputer lebih cerdas,

mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna. Yang dimaksud

kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman,

memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik

atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah serta

menyelesaikannya dengan efektif (Winston dan Prendergast, dalam Kusrini, 2006).

Kecerdasan buatan dapat membantu meringankan beban kerja manusia misalnya

dalam membuat keputusan, mencari informasi secara lebih akurat, atau membuat

komputer lebih mudah digunakan dengan tampilan yang lebih mudah dipahami.

Page 27: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

7

Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada dua bagian utama yang sangat

dibutuhkan, yaitu:

a. Basis pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan

hubungan antar satu dengan yang lainnya.

b. Motor inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan

berdasarkan pengalaman.

Gambar 2.1. Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan (Kusumadewi, 2003)

Cara kerja kecerdasan buatan adalah dengan menerima input berupa masalah, untuk

kemudian diproses dan kemudian mengeluarkan suatu output berupa suatu

keputusan atau solusi sebagai hasil dari inferensi.

Menurut Kusumadewi (2003), lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah:

1. Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk

menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki

keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang

dimiliki oleh pakar.

2. Pengolahan Bahasa Alami (Natural Languange Processing). Dengan

pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan

komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

Page 28: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

8

3. Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan ucapan

diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan

menggunakan suara.

4. Robotika dan Sistem Sensor (Robotics and Sensory System)

5. Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau

obyek-obyek tampak melalui komputer.

6. Intelligence Computer Aided Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai

tutor yang dapat melatih dan mengajar.

7. Game Playing

2.2 Sistem Pakar

Menurut Martin dan Oxman (1988) dalam Kusrini (2006), sistem pakar (expert

system) adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta,

dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat

dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan

masalah. Beberapa aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud antara lain:

pembuatan keputusan (decision making), pemaduan pengetahuan (knowledge

fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan

(forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis

(diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat

(advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi

sebagai asistem yang pandai dari seorang pakar (Martin dan Oxman, dalam Kusrini,

2006).

Page 29: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

9

Gambar 2.2 menggambarkan konsep dasar suatu knowledge based dari sebuah

sistem pakar. Pengguna menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar,

kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya. Bagian dalam sistem

pakar terdiri dari dua komponen utama, yaitu knowledge base dan mesin inferensi

yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respon dari

sistem pakar atas permintaan pengguna.

Gambar 2.2. Konsep Dasar dari Fungsi Sistem Pakar (Giarratano & Riley, 2005)

2.2.1 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar

Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar.

Menurut Kusumadewi (2003) manfaat dari sistem pakar antara lain :

1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.

2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.

3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian dari para pakar.

4. Meningkatkan output dan produktivitas.

5. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama termasuk

yang keahlian langka).

6. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.

7. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.

8. Memiliki reabilitas.

USER

Knowledge-Base

Inference Engine

Facts

Expertise

Page 30: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

10

9. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.

10. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan

mengandung ketidak pastian.

11. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.

12. Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan masalah.

13. Menghemat waktu dalam mengambil keputusan.

Di samping memiliki beberapa manfaat, sistem pakar juga memiliki beberapa

kelemahan, antara lain ( Kusumadewi, 2003):

1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memelihara sistem pakar mahal.

2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan

pakar di bidangnya.

3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Sutojo (2011) konsep dasar sistem pakar meliputi enam hal berikut ini :

2.2.2.1 Kepakaran

Kepakaran merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca,

dan pengalaman. Kepakaran inilah yang memungkinkan para ahli dapat mengambil

keputusan lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan pakar.

Kepakaran itu sendiri meliputi pengetahuan tentang :

1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.

2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.

3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan

tertentu.

Page 31: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

11

4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.

5. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).

2.2.2.2 Pakar

Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan metode

khusus serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi

nasihat. Seorang pakar harus mampu menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru

yang berkaitan dengan topik permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun

kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan, dan dapat memecahkan

aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya.

2.2.2.3 Pemindahan Kepakaran

Tujuan dari sistem pakar adalah memindahkan kepakaran dari seorang pakar ke

dalam komputer, kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan pakar. Proses

ini melibatkan empat kegiatan, yaitu :

1. Akuisisi pengetahuan (dari pakar atau sumber lain).

2. Representasi pengetahuan (pada komputer).

3. Inferensi pengetahuan.

4. Pemindahan pengetahuan ke pengguna.

2.2.2.4 Inferensi

Inferensi adalah sebuah prosedur yang mempunyai kemampuan dalam melakukan

penalaran. Inferensi ditampilkan pada suatu komponen yang disebut mesin

inferensi yang mencakup prosedur-prosedur mengenai pemecahan masalah. Semua

pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar disimpan pada basis pengetahuan

Page 32: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

12

oleh sistem pakar. Tugas mesin inferensi adalah mengambil kesimpulan

berdasarkan basis pengetahuan yang dimilikinya.

2.2.2.5 Aturan-aturan

Kebanyakan aplikasi sistem pakar komersial adalah sistem yang berbasis rule (rule

based system), yaitu pengetahuan disimpan terutama dalam bentuk rule, sebagai

prosedur-prosedur pemecahan masalah.

2.2.2.6 Kemampuan Menjelaskan

Fasilitas lain dari sistem pakar adalah kemampuannya untuk menjelaskan saran atau

rekomendasi yang diberikannya. Penjelasan dilakukan dalam susbsistem yang

disebut subsistem penjelasan (explanation). Bagian dari sistem ini memungkinkan

sistem untuk memeriksa penalaran yang dibuatnya sendiri dan menjelaskan operasi-

operasinya.

2.2.3 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan

(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environtment).

Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari

segi pembangun komponen maupun basis pengetahuan. Sedangkan lingkungan

konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.

Komponen-komponens sistem pakar pada dua bagian tersebut dapat dilihat pada

Gambar 2.3.

Page 33: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

13

Gambar 2.3. Struktur Skematis Sistem Pakar (Kusumadewi, 2003)

Menurut Kusumadewi (2003), komponen-komponen yang ada pada sistem pakar

adalah sebagai berikut:

a. Akuisisi Pengetahuan (knowledge acquisition)

Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, menkonstruksi atau

memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa

berasal dari ahli, buku, basisdata, penelitian, dan gambar.

b. Basis Pengetahuan (knowledge base)

Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami,

memformulasikan dan menyelesaikan masalah

User

Antarmuka

Fakta-fakta tentang

Kejadian khusus

Aksi yang

direkomendasi

- Interpreter

- Schedule

Motor Inferensi - Consistency

enfoncer

Fasilitas

Penjelasan

BLACKBOARD

Rencana Agenda

Solusi Deskripsi

Basis Pengetahuan

Fakta : apa yang diketahui tentang

area domain

Aturan : Logical reference

Rekayasa

Pengetahuan

Pengetahuan

Ahli

Penambahan

Pengetahuan

Penyaring

Pengetahuan

Lingkungan Konsultasi Lingkungan Pengembangan

Page 34: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

14

c. Motor Inferensi (Interference Engine)

Program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran

terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta

digunakan untuk memformulasikan konklusi.

d. Blackboard (Workplace)

Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang

sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.

e. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program.

f. Fasilitas Penjelasan

Fasilitas penjelasan digunakan untuk melacak respon dan memberikan

penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif.

g. Penyaring Pengetahuan

Penyaring pengetahuan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu

sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok

untuk digunakan di masa mendatang.

2.3 Teknik Inferensi

Dalam sistem pakar, proses inferensi dilakukan dalam suatu modul yang disebut

mesin inferensi (Inference Engine). Mesin inferensi merupakan otak dari sistem

pakar, berupa perangkat lunak yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem

pakar, biasa dikatakan sebagai mesin pemikir (Thinking Machine). Pada prinsipnya

mesin inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan.

Komponen ini menyajikan arahan-arahan tentang bagaimana menggunakan

pengetahuan dari sistem dengan membangun agenda yang mengelola dan

Page 35: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

15

mengontrol langkah langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah ketika

dilakukan konsultasi Ada dua teknik inferensi yang penting dalam sistem pakar,

yaitu runut maju (forward chaining) dan runut balik (backward chaining) (Hartati

& Iswanti, 2008). Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam

penelusuran, yaitu:

1. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul

akar bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Diagram alir teknik

penelusuran depth-first search disajikan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth-first Search (Arhami, 2005)

2. Breadth-first Search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap

tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya. Diagram alir teknik

penelusuran breadth-first search disajikan pada Gambar 2.5.

Page 36: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

16

Gambar 2.5. Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth-first Search (Arhami, 2005)

3. Best-first Search, bekerja berdasarkan kombinsi kedua metode sebelumnya.

Diagram alir teknik penelusuran breadth-first search disajikan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6. Diagram Alir Teknik Penelusuran Best-first Search (Arhami, 2005)

2.3.1 Runut Maju (Forward Chaining)

Menurut Arhami (2005), pelacakan ke depan (forward chaining) adalah pendekatan

yang dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari

informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.

Page 37: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

17

Gambar 2.7 menunjukkan bagaimana alur proses kerja metode inferensi forward

chaining.

Gambar 2.7. Alur proses kerja Metode Forward Chaining

Informasi masukan dapat berupa data, bukti, temuan, atau pengamatan. Sedangkan

konklusi dapat berupa tujuan, hipotesa, penjelasan atau diagnosis. Sehingga

jalannya penalaran pada forward chaining dapat dimulai dari data menuju tujuan,

dari bukti menuju hipotesa, dari temuan menuju penjelasan, atau dari pengamatan

menuju diagnosa (Hartati & Iswanti, 2008).

2.4 Android

2.4.1 Pengertian Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler berbasis Java yang dijalankan

pada kernel Linux 2.6. Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa

pemrograman Java dan dapat dengan mudah dihubungkan dengan platform baru.

Android sendiri bukan sebuah bahasa, melainkan tempat untuk menjalankan

aplikasi. Android berkembang pesat, karena menyediakan platform terbuka (open

source) sehingga siapapun dapat membuat aplikasi mereka sendiri (DiMarzio,

2008).

Kesimpulan 1

Kesimpulan 2

Kesimpulan 3

Kaidah C

Kaidah D

Kaidah E

Fakta 1

Fakta 2

Kaidah A

Kaidah B

Observasi 2

Observasi 1

Fakta 3 Kesimpulan 4

Page 38: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

18

Awalnya sistem operasi android dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama

Android, Inc. Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober

2003 oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Pada bulan Juli

2005, Google mengakuisisi Android Inc. sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya

dimiliki Google (Mariana, 2012).

Menurut Meier (2011), Android merupakan gabungan dari tiga komponen, yaitu:

1. Sebuah sistem operasi yang open source untuk perangkat mobile.

2. Sebuah platform pengembangan yang open source untuk membuat aplikasi

mobile.

3. Perangkat, terutama mobile phone, yang menjalankan sistem operasi Android

dan aplikasi yang dibuat di sistem operasi itu.

2.4.2 Arsitektur Android

Android menggunakan teknologi pengembangan dari sistem operasi yang ada

dalam Linux. Maka dari itu sistem operasi Android juga mempunyai arsitektur yang

tersusun atas beberapa lapisan. Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun

beberapa program yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi.

Gambar 2.8 menjelaskan arsitektur yang digunakan sistem operasi Android.

Page 39: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

19

Gambar 2.8. Arsitektur Sistem Operasi Android (Safaat, 2012)

Menurut (Safaat, 2012), secara garis besar arsitektur android dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets adalah layer di mana pengguna hanya berhubungan

dengan aplikasi, dimana biasanya pengguna mengunduh, kemudian melakukan

instalasi dan mejalankan aplikasi tersebut. Di layer ini terdapat aplikasi inti

termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain.

Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Applications Frameworks

Applications Frameworks adalah layer dimana para pengembang dapat melakukan

pengembang aplikasi yang dijalankan di sistem operasi Android. Pada layer inilah

aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan

panggilan telepon. Komponen-komponen yang termasuk di dalam Applications

Page 40: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

20

Frameworks antara lain : Views, Content Provider, Resource Manager, Notification

Manager, Activity Manager.

3. Libraries

Libraries adalah layer tempat fitur-fitur android berada, biasanya para pengembang

aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan di atas

kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libe dan SSL, serta:

Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.

Libraries untuk manajemen tampilan.

Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D.

Libraries SQLite untuk dukungan database.

Libraries SSL dan Webkit terintegrasi dengan web browser dan security.

Libraries Live WEbcore mencakup modern web browser dengan engine

embedded web view.

Libraries 3d yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s.

4. Android Runtime

Layer ini membuat aplikasi android dapat dijalankan di mana dalam prosesnya

menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan

mesin yang membentuk kerangka dasar aplikasi android. Dalam Android Run Time

dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Core Libraries : mencakup serangkaian inti library Java, artinya Android

menyertakan satu set library dasar yang menyediakan sebagian besar fungsi

yang ada pada library-library dasar bahasa pemrograman Java

Page 41: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

21

Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan

untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan

pengembangan yang mampu membuat kernel linux untuk melakukan threading

dan manajemen tingkat rendah.

5. Linux Kernel

Andoid dibangun diatas kernel Linux 2.6. Linux Kernel adalah di mana inti dari

sistem operasi dari Andoid itu berada. Linux Kernel berisi file-file sistem yang

mengatur pemrosesan sistem, memory, resource, drivers, dan sistem-sistem operasi

android lainnya.

2.5 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modelling Languange dikembangkan oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh,

dan Ivar Jacobson. UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan

dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek.

UML digunakan untuk berkomunikasi dalam perspektif objek antara user dengan

developer, antara developer dengan developer, antara developer analisis dengan

developer desain, dan antara developer desain dengan developer pemrograman.

UML memungkinkan developer melakukan pemodelan secara visual, yaitu

penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Pemodelan visual

membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari obyek, mempermudah

penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan

konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman (Hermawan,

2000). Di dalam UML dideskripsikan oleh beberapa diagram antara lain sebagai

berikut :

Page 42: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

22

2.5.1 Use case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use

case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna)

sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah

sistem dipakai. Urutan lagkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan

sistem disebut skenario. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap

urutan diinisialisasi oleh aktor, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu.

Dengan demikian secara singkat dapat dikatakan use case adalah serangkaian

skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna (Munawar,

2005). Simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagram disajikan pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Simbol-Simbol dalam Use Case Diagram (Munawar, 2005)

Simbol Nama Keterangan

Actor

Menspesifikasikan himpunan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan

use case.

Include

Menspesifikasikan bahwa use case sumber

secara eksplisit.

Association

Menjelaskan hubungan antar use case yang

berupa pertukaran informasi.

System Menspesifikasikan paket yang menampilkan

sistem secara terbatas.

Use case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu

hasil yang terukur bagi suatu aktor.

Page 43: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

23

2.5.2 Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses

bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram menggambarkan

berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-

masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi

perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku

paralel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005). Simbol-simbol yang

digunakan dalam activity diagram disajikan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Simbol-Simbol Activity Diagram (Munawar, 2005)

Simbol Keterangan

Titik Awal

Titik Akhir

Activity

Pilihan untuk mengambil keputusan

Fork; digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang

dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua

kegiatan paralel menjadi satu.

Rake; Menunjukan adanya dekomposisi

Tanda waktu

Tanda pengiriman

Tanda penerimaan

Aliran akhir (Flow Final)

Page 44: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

24

2.5.3 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas

memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Kelas memiliki tiga area

pokok antara lain :

1. Class Name : nama dari kelas.

2. Atribut : karakteristik data yang dimiliki suatu obek dalam kelas.

3. Operasi : fungsi atau transformasi yang mungkin dapat diaplikasikan

ke/oleh suatu objek dalam kelas.

Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam system dan berbagai

hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Diagram kelas juga menunjukkan

properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan yang terdapat dalam

hubungan-hubungan objek tersebut (Sugiarti, 2013).

2.5.4 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah

skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan messsage (pesan)

yang diletakkan diantara obyek-obyek tersebut di dalam use case (Munawar, 2005).

Simbol-simbol yang terdapat pada sequence diagram disajikan pada Tabel 2.3.

Page 45: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

25

Tabel 2.3. Simbol-Simbol pada Sequence Diagram. (Meildy, 2014)

Simbol Nama Keterangan

Object

Object merupakan instance dari sebuah

class dan dituliskan tersusun secara

horizontal. Digambarkan sebagai sebuah

class (kotak) dengan nama obyek

didalamnya yang diawali dengan sebuah

titik koma

Actor

Actor juga dapat berkomunikasi dengan

object, maka actor juga dapat diurutkan

sebagai kolom. Simbol Actor sama dengan

simbol pada Actor Use case Diagram.

Lifeline

Lifeline mengindikasikan keberadaan

sebuah object dalam basis waktu. Notasi

untuk Lifeline adalah garis putus-putus

vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.

Activation

Activation dinotasikan sebagai sebuah

kotak segi empat yang digambar pada

sebuah lifeline. Activation mengindikasikan

sebuah obyek yang akan melakukan sebuah

aksi.

Message

Message

Message, digambarkan dengan anak panah

horizontal antara Activation. Message

mengindikasikan komunikasi antara object-

object.

2.6 Pengujian Perangkat Lunak

Perangkat lunak diuji untuk menemukan kesalahan yang dibuat secara tidak sengaja

saat perangkat lunak tersebut dirancang dan dibangun. Menurut Simarmata (2010),

sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak

adalah sebagai berikut :

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan.

2. Kasus pengujian yang baik adalah kasus pengujian yang memiliki probabilitas

:Object

Page 46: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

26

tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan

yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

2.6.1 Teknik Pengujian Perangkat Lunak

Ada dua macam pendekatan kasus uji yaitu white-box dan black-box. Pendekatan

white-box adalah pengujian untuk memperlihatkan cara kerja dari produk secara

rinci sesuai dengan spesifikasinya. Pengujian white-box(glass box) didasarkan pada

pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain

program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus

pengujian (test case).

Sedangkan pendekatan black-box merupakan pendekatan pengujian untuk

mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai

dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan. Metode pengujian black-

box juga disebut pengujian tingkah laku, memusat pada kebutuhan fungsional

perangkat lunak. Teknik pengujian black-box memungkinkan pengembang

memperoleh serangkaian kondisi masukan yang sepenuhnya menggunakan semua

persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian ini berusaha menemukan

kesalahan dalam kategori fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan

interface, kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal, kesalahan

kinerja, kesalahan inisialisasi dan akhir program (Pressman, 2010).

Page 47: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

27

2.6.2 Equivalence Partitioning

Equivalence Partitioning (EP) merupakan metode black box testing yang membagi

domain masukan dari program kedalam kelas-kelas sehingga test case dapat

diperoleh. EP berusaha untuk mendefinisikan kasus uji yang menemukan sejumlah

jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji yang harus dibuat. Kasus uji yang

didesain untuk EP berdasarkan pada evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi

masukan yang menggambarkan kumpulan keadaan yang valid atau tidak. Kondisi

masukan dapat berupa spesifikasi nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang

berhubungan atau kondisi boolean (Pressman, 2010).

2.6.3 Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Metode ini merupakan metode

penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar

penentuan nilai skalanya. Nilai skala setiap pernyataan tidak ditentukan oleh derajat

favourable nya masing-masing akan tetapi ditentukan oleh distribusi respons setuju

dan tidak setuju dari sekelompok responden yang bertindak sebagai kelompok uji

coba (pilot study) (Azwar, 2011) .

Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan

sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = ragu–ragu atau netral;

4 = setuju; 5 = sangat setuju. Presentase penilaian berdasarkan kriteria skala likert

akan diperoleh dengan rumus arimatika mean, yaitu (Subagyo dan Djarwanto,

1996):

Page 48: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

28

𝑃 = 𝑋𝑖

𝑛 𝑥 𝑁 𝑥 100%

Keterangan :

P = Persentase pertanyaan;

Xi = nilai kuantitatif total;

n = jumlah responden;

N = nilai item pernyataan terbaik.

Selanjutnya, penentuan kategori penentuan interval kurang, sedang, atau baik

digunakan rumus sebagai berikut :

𝐼 = 100%

𝐾

Keterangan :

I = Interval;

K = Kategori interval.

2.7 Tanaman Padi

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman padi

termasuk genus Oryza L. yang meliputi lebih kurang 25 jenis spesies, tersebar di

daerah tropik dan daerah subtropik seperti di Asia, Afrika, Amerika dan Australia.

Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig

dan Oryza sativa L. berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainnya yaitu

Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika Barat. Padi

yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza

sativa f. spontania. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis

adalah Indica, sedangkan Japonica banyak diusahakan di daerah sub tropika.

(Sudarma, 2013).

Page 49: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

29

Sistem pembudidayaan tanaman padi di Indonesia secara garis besar dikelompokan

menjadi dua, yaitu padi sawah dan padi gogo (padi huma, padi ladang). Pada sistem

sawah, tanaman padi sepanjang hidupnya selalu dalam keadaan tergenang air.

Sebaliknya, pada sistem gogo, tanaman padi ditumbuhkan tidak dalam kondisi

tergenang. Kombinasi kedua sistem ini dikenal sebagai gogo rancah, yaitu padi

ditanam saat awal musim hujan pada petakan sawah, kemudian secara perlahan

digenangi dengan air hujan seiring dengan makin bertambahnya curah hujan

(Purwono & Purnamawati, 2007).

2.7.1 Penyakit Tanaman Padi

Penyakit pada tanaman padi merupakan masalah karena menyebabkan kehilangan

hasil yang tinggi dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran produksi. Usaha

menekan kehilangan hasil karena penyakit pada tanaman pangan perlu mendapat

perhatian dengan meningkatkan upaya pengendalian. Penyakit merupakan hasil

interaksi antara tiga faktor yaitu adanya pathogen (jamur, bakteri dan virus),

tanaman inang yang rentan, dan faktor lingkungan yang tidak baik. Beberapa

penyakit-penyakit penting yang diketahui telah merusak tanaman padi antara lain

(Sudarma, 2013) :

1. Blas (Blast)

Penyakit blas (blast), yang sering juga disebut “penyakit Pylricularia”, dikenal di

semua negara penanam padi dan dianggap penyakit yang paling penting. Penyakit

ini disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae Cav. Blas lebih banyak terdapat di

pertanaman yang subur. Blas dapat menjadi penyakit utama pada sawah dataran

Page 50: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

30

tinggi dan rendah. Lingkungan dengan periode embun yang lama dan sering dengan

suhu dingin pada siang hari lebih menguntungkan bagi blas.

2. Bercak Coklat (Brown Spot)

Penyakit bercak coklat menyebabkan hawar pada bibit, yang ditumbuhkan dari

benih yang diinfeksi berat, dan menyebabkan kematian 10-58% bibit. Penyakit ini

juga memengaruhi kualitas dan jumlah biji per malai dan menurunkan berat biji.

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cochliobolus miyabianus. Jamur dapat

menyebar dari tanaman ke tanaman lainnya di lapangan melalui spora udara.

Penyakit muncul terutama akibat tanah kekurangan hara, ataau tanah tanpa

pengairan tetapi jarang pada tanaman padi yang ditumbuhkan pada tanah yang

subur.

3. Bercak Cokelat Sempit (Narrow Brown Leaf)

Penyakit bercak coklat sempit disebabkan oleh jamur Cercospora janseana.

Penyakit ini terdapat pada sawah dengan tanah yang kekurangan potassium.

Varietas rentan bagi jamur dan stadium pertumbuhan tanaman padi merupakan

faktor lainnya yang memengaruhi perkembangan penyakit. Tanaman padi

walaupun rentan bagi jamur pada semua stadium pertumbuhan, tetapi yang lebih

rentan dari munculnya malai sampai pemasakan, jadi menjadi lebih parah pada saat

tanaman padi menjelang masak.

4. Hawar Upih Daun dan Busuk Batang (Sheath Blight and Stem Rot)

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani Kuhn. Perubahan lintang

dan keragaman suhu, curah hujan dan variabel iklim lainnya ditemukan cenderung

Page 51: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

31

memengaruhi faktor perkembangan penyakit. Suhu dan kelembaban tinggi

menguntungkan perkembangan bercak baik memanjang maupun melebar.

5. Busuk Upih (Sheat Rot)

Penyakit busuk upih disebabkan oleh jamur Sarocladium Oryzae. Patogen biasanya

menyerang upih daun bagian atas yang berhubungan dengan malai dan

menyebabkan pembusukan pada malai. Penyakit ditemukan selama musim tanam

padi pada saat tanaman padi mengarah stadium pemasakan. Faktor yang

memengaruhi perkembangan penyakit antara lain, jumlah nitrogen tinggi dalam

tanah, kelembaban relatif tinggi, dan pertumbuhan tanaman rapat dapat

menguntungkan perkembangan busuk upih.

6. Busuk Batang (Stem Rot)

Penyakit busuk batang terdapat di semua negara penanam padi di daerah beriklim

tropis dan di daerah beriklim sedang. Penyakit ini disebabkan oleh jamur

Sclerotium oryzae Cattaneo. Patogen ini bertahan hidup dalam tanah kering udara,

terkubur dalam tanah yang lembab dan dalam kedap air. Patogen ini mengapung

pada air irigasi dan menginfeksi tanaman padi yang baru selama persiapan lahan.

Infeksi tinggi pada tanaman dengan luka seperti yang diakibatkanoleh serangan

serangga. Malai yang basah dan pemupukan nitrogen juga memengaruhi

perkembangan penyakit.

7. Fusarium

Penyakit fusarium banyak terdapat di daerah penanaman padi beriklim basah di

Asia. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium moniliforme/Fusarium

fujikuroi. Fusarium berasal dari biji yang tertular. Penaburan biji yang terinfeksi

Page 52: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

32

mengakibatkan bibit terinfeksi. Fusarium dapat berkembang dan bertahan dalam

sisa tanaman yang berada di dalam atau di atas tanah.

8. Lapuk Daun (Leaf Scald)

Penyakit lapuk daun memengaruhi daun, malai dan bibit, dan patogennya bersifat

tular biji dan bertahan antara tanaman pada biji yang terinfeksi. Penyakit biasanya

terjadi pada daun yang telah dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh jamur

Monographella albescens. Jamur patogen mempertahankan diri pada biji dan sisa

tanaman sakit.

9. Stackburn

Penyakit Stackburn disebabkan oleh jamur Alternaria padwickii. Jamur dapat

bertahan hidup pada jerami dan menyebar pada saat pengolahan tanah yang

berpotensi menginfeksi pada pembibitan padi. Gejala mudah dikenali karena

menyebabkan timbulnya bercak daun yang bercincin-cincin berbentuk oval atau

bulat berwarna coklat tua.

10. Kembang Api (Udbatta Disease)

Penyebab penyakit ini adalah jamur Ephelis oryzae Sydow. Penyebaran jamur ini

begitu cepat saat musim hujan yang lembab dengan intensitas curah hujan yang

tinggi. Gejala mulai tampak setelah malai keluar dari pelepah daun. Malai tersebut

akan terhambat perkembangannya, menyerupai batang kembang api dan tidak akan

berbiji karena diliputi oleh jamur berwarna putih mirip kembang api.

11. Hawar Daun Bakteri (Bacerial Leaf Bright)

Penyakit hawar daun bakteri disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestri pv.

Oryzae. Penyakit ini terjadi pada musim hujan atau musim kemarau yang basah.

Page 53: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

33

Keberadaan gulma di sekitar sawah, tunggul dan sisa tanaman sakit yang

mengakibatkan keberlangsungan hidup penyakit. Air irigasi dan tiupan air hujan

dapat menyebarkan bakteri dari tanaman ke tanaman.

12. Daun Bergores Bakteri (Bacterial Leaf Streak)

Penyakit daun bergores pada padi terdapat di daerah tropik. Di Indonesia untuk

pertama kali penyakit ini dilaporkan pada tahun 1972. Penyakit disebabkan oleh

bakteri Xanthomonas oryzae pv. Oryzicola. Penyakit dipindahkan melalui benih

sampai musim tanam berikutnya. Penanaman benih yang terinfeksi, yang

dikumpulkan dari lahan yang terinfeksi menghasilkan bibit yang sakit. Penyakit

biasanya terjadi selama stadium awal penanaman dari anakan maksimum sampai

awal pembentukan malai. Tanaman yang lebih tua lebih tahan terhadap penyakit.

13. Hawar Daun Jingga (Bacterial Orange Leaf Blight/Red Stripe)

Penyakit hawar daun jingga yang diduga disebabkan oleh bakteri (putih :

Pseudomonas sp. dan kuning :Baccilus sp). Pada umumnya penyakit ini

berkembang pada dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl. Perkembangan

penyakit juga didukung oleh faktor cara budidaya, pengairan, dan jarak tanam.

Mekanisme penurunan hasil karena hawar daun jingga serupa yang disebabkan oleh

hawar daun bakteri, yaitu meningkatkan gabah hampa dan gabah terisi tidak

sempurna.

14. Tungro

Tungro dalam bahasa Filipina berarti pertumbuhan terhenti. Penyakit virus tungro

ditularkan oleh wereng hijau dan wereng daun lainnya. Penyakit ini menyebabkan

tanaman padi yang tertular menjadi kerdil, daunnya berwarna kuning sampai

Page 54: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

34

kuning jingga disertai bercak-bercak berwarna coklat, jumlah anakan sedikit dan

sebagian besar gabah hampa. Salah satu faktor yang berkontribusi menguntungkan

terhadap terjadinya penyakit tungro adalah penanaman yang tidak sesuai,

kerentanan varietas, pengaruh aplikasi pupuk nitrogen dan suhu tinggi. Penyakit

banyak ditemukan pada irigasi sawah basah dan lingkungan berhujan.

15. Kerdil Rumput (Grassy Stunt)

Penyakit kerdil rumput memengaruhi semua stadium pertumbuhan tanaman padi.

Virus kerdil rumput dipindahkan oleh wereng coklat. Penyakit yang terinveksi virus

ini tidak menghasilkan malai, pertumbuhan padi kerdil, anakan berlebihan,

kebiasaan pertumbuhan tanaman padi tegak lurus, daun pendek, sempit, dan banyak

daun berwarna hijau kekuningan. Gejala dapat timbul pada semua umur tanaman.

Tanaman membentuk anakan yang kecil, sehingga tanaman tampak seperti kipas

atau seperti rumput.

16. Kerdil Hampa (Ragged Stunt)

Penyakit kerdil hampa merupakan penyakit penting selama stadium anakan,

reproduksi dan pemasakan tanaman padi. Tanaman padi yang terinfeksi sebagian

malai dan bulirnya tidak terisi. Tanaman sakit menghasilkan sedikit atau sama

sekali tidak menghasilkan bulir pada keseluruhan tergantung atas luasan kerusakan.

Penyakit ini disebarkan oleh hama wereng coklat yang mana biasanya

perkembangannya sangat tinggi di daerah tropis, dimana tanaman padi ditanam

sepanjang tahun.

Page 55: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di lingkungan Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan

pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

3.2 Perangkat Penelitian

Alat pendukung yang digunakan pada penelitian ini antara lain terdiri dari

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sebagai berikut.

3.2.1 Perangkat Keras

Kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam proses pengembangan sistem ini

yaitu seperangkat notebook dan telepon seluler dengan sistem operasi android

dengan spesifikasi :

1. Notebook ASUS seri K43SD

Processor : Intel® Core™ i5-2450 CPU @2.50GHz (3 CPUs), ~2.5GHz

VGA : Nvidia GEFORCE 610M 2GB

RAM : 8192 MB

Harddisk : 640 GB

Page 56: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

36

2. Smartphone Xiaomi Mi 4i

Sistem Operasi : Android Versi 5.0.2 (Lollipop)

Resolusi Layar : 5 inch (1080 x 1920 pixel, ~441 ppi)

CPU/GPU : Octa-core (4x1.7 GHz Cortex-A53 & 4x1.0 GHz Cortex-

A53) / Adreno 405

RAM/Internal : 2 GB/16 GB

3.2.2 Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam proses pengembangan sistem

ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 64-bit, Service Pack 1

2. Text Editor (Notepad++ versi 7.5)

3. Android Studio versi 1.5.1

4. Adobe Photoshop CS 6

3.2 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti

dalam melakukan penelitian dan pengembangan sistem. Tahapan yang dilakukan

dalam penelitian ini antara lain meliputi studi literatur, pengumpulan data,

perancangan sistem, pengembangan sistem, pengujian sistem dan pembuatan

laporan. Desain alir tahapan penelitian disajikan pada Gambar 3.1.

Page 57: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

37

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

3.3.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari aspek-aspek yang berkaitan

dengan penelitian. Diantaranya adalah tentang metode yang digunakan, forward

chaining, jenis-jenis penyakit tanaman padi, gejala dan juga solusi pengendalian

penyakit tersebut. Pada tahapan ini juga dilakukan pencarian informasi terkait

aplikasi sistem pakar yang akan dibuat dan menganalisa sistem yang sudah ada

sebelumnya.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pada tahapan pengumpulan data, data-data yang akan digunakan dalam

pengembangan aplikasi dikumpulkan. Diantaranya adalah data-data yang telah

digunakan dalam penelitian sebelumnya oleh Wulandari, dkk (2016) tentang sistem

MULAI

STUDI LITERATUR

PENGUMPULAN DATA

PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI

(TAHAP PENGEMBANGAN)

PENGUJIAN SISTEM

PENULISAN LAPORAN

SELESAI

SEMUA

KEBUTUHAN

TERSEDIA

TIDAK

SEMUA

FUNGSI

BERJALAN

YA

TIDAK YA

Page 58: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

38

identifikasi penyakit tanaman padi berbasis web. Data-data yang dikumpulkan akan

disusun menjadi basis aturan yang akan digunakan dalam aplikasi sistem pakar.

3.3.3 Perancangan Sistem

Tahap perancangan merupakan dasar dari pengembangan suatu sistem. Tahap ini

menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk dengan tujuan untuk

memudahkan pengguna dan pengembang dalam memahami sistem yang dibuat.

Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap perancangan yaitu perancangan dengan

UML (Unified Modelling Language) dan perancangan antarmuka (interface)

aplikasi.

3.3.3.1 Perancangan UML (Unified Modelling Language)

UML menerapkan pengembangan sistem berorientasi objek dimana sebuah

sistem/aplikasi komputer dibangun dari objek-objek yang saling berelasi.

Perancangan sistem dilakukan dengan memodelkan permasalahan dalam bentuk

diagram-diagram UML sebagai berikut.

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang

pengguna sistem (user), sehingga pembuatan use case diagram lebih dititikberatkan

pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan

kejadian. Pada aplikasi ini pengguna dapat melakukan 4 interaksi antara lain pada

menu Daftar Penyakit , Konsultasi, Bantuan dan Tentang Aplikasi. Desain use case

diagram aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Page 59: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

39

Gambar 3.2. Use Case Diagram Aplikasi

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau

proses bisnis. Pada aplikasi sistem pakar identifikasi penyakit tanaman padi ini

terdapat empat activity diagram, antara lain sebagai berikut.

a. Activity Diagram Daftar Penyakit

Activity diagram Daftar Penyakit dimulai dengan pengguna (user) memilih menu

“Daftar Penyakit” pada aplikasi, kemudian sistem akan menampilkan daftar

penyakit tanaman padi yang terdapat dalam database. User juga dapat mengetikan

nama penyakit yang ingin dicari pada bagian pencarian. Activity diagram menu

“Daftar Penyakit” disajikan pada Gambar 3.3.

Page 60: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

40

Gambar 3.3. Activity Diagram Daftar Penyakit

b. Activity Diagram Konsultasi

Activity diagram konsultasi dimulai dengan pengguna memilih menu “Konsultasi”,

selanjutnya user memilih salah satu masalah utama pada padi yaitu pada bagian

daun, batang, malai, atau pertumbuhan tanaman yang tidak normal. Sistem akan

menampilkan kolom konsultasi berdasarkan kategori masalah penyakit yang telah

dipilih pengguna. Setelah menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh sistem, sistem akan menampilkan hasil diagnosa. Activity diagram menu

“Konsultasi” disajikan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Activity Diagram Konsultasi

Page 61: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

41

c. Activity Diagram Bantuan

Activity diagram bantuan dimulai dengan pengguna memilih menu “Bantuan”,

kemudian sistem akan manampilkan informasi yang berkaitan dengan cara

penggunaan aplikasi sistem pakar identifikasi penyakit tanaman padi yang akan

membantu pengguna untuk memahami penggunaannya. Activity diagram menu

“Bantuan” disajikan pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Activity Diagram Bantuan

d. Activity Diagram Tentang

Activity diagram tentang aplikasi dimulai dengan pengguna memilih menu

“Tentang”, kemudian sistem akan menampilkan informasi mengenai aplikasi

sistem pakar identifikasi penyakit tanaman padi. Activity diagram menu “Tentang”

disajikan pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Activity Diagram Tentang Aplikasi

Page 62: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

42

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek (perilaku) pada sebuah

skenario. Sequence diagram digunakan untuk memberikan gambaran detail dari

setiap use case diagram yang telah dibuat sebelumnya. Pada aplikasi sistem pakar

identifikasi penyakit tanaman padi ini terdapat empat sequence diagram yaitu

sebagai berikut :

a. Sequence Diagram Daftar Penyakit

Setelah pengguna memilih aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman

Padi, aplikasi akan menunjukan halaman splash screen. Selanjutnya akan muncul

menu utama aplikasi, pengguna dapat memilih menu “Daftar Penyakit”, kemudian

sistem akan menampilkan daftar penyakit tanaman padi. Pengguna juga dapat

mengetikan nama penyakit yang ingin dicari, lalu sistem otomatis mencari data

penyakit yang telah disimpan dalam database, kemudian aplikasi akan

menampilkan hasil pencarian tersebut. Sequence diagram menu “Daftar Penyakit”

disajikan pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Sequence Diagram Daftar Penyakit

Page 63: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

43

b. Sequence Diagram Konsultasi

Pilihan menu konsultasi terdapat pada menu utama aplikasi. Setelah pengguna

memilih menu ini, pengguna dapat memilih salah satu masalah utama pada padi

yaitu pada bagian daun, batang, malai, atau pertumbuhan tanaman yang tidak

normal. Setelah itu pengguna dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

merupakan gejala pada penyakit tanaman padi. Sistem akan memproses jawaban

yang telah dipilih, kemudian akan menampilkan hasil diagnosanya. Sequence

diagram menu “Konsultasi” disajikan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Sequence Diagram Konsultasi

c. Sequence Diagram Bantuan

Pilihan menu “Bantuan” terdapat pada menu utama. Setelah pengguna memilih

menu ini, sistem akan menampilkan informasi mengenai cara penggunaan aplikasi.

Sequence diagram menu “Bantuan” disajikan pada Gambar 3.9.

Page 64: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

44

Gambar 3.9. Sequence Diagram Bantuan

d. Sequence Diagram Tentang

Pengguna dapat memilih menu “Tentang” untuk mengetahui informasi mengenai

aplikasi. Sistem akan menampilkan informasi-informasi tentang aplikasi sistem

pakar identifikasi penyakit tanaman padi ini. Sequence diagram menu “Tentang

Aplikasi” disajikan pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10. Sequence Diagram Tentang

Page 65: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

45

3.3.3.2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dilakukan untuk merancang tampilan (interface) yang

efektif untuk sistem aplikasi. Rancangan antarmuka dibuat untuk mempermudah

user dalam memahami sistem yang dibuat, berikut beberapa rancangan layout atau

form yang akan dibuat.

1. Layout Splash Screen

Splash screen merupakan tampilan sesaat yang muncul sebelum masuk kedalam

suatu aplikasi. Fungsi utama dari Splash screen disini adalah untuk

mengindikasikan proses selama aplikasi di load. Splash screen pada aplikasi sistem

pakar identifikasi penyakit tanaman padi ini digunakan untuk menunjukan identitas

aplikasi. Perancangan tampilan splash screen aplikasi sistem pakar identifikasi

penyakit tanman padi disajikan pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Design layout Splash Screen

2. Layout Menu Utama

Menu utama berisi submenu-submenu yang dapat dipilih oleh pengguna. Menu-

menu yang terdapat pada menu utama ini antara lain: menu Daftar Penyakit, menu

Page 66: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

46

Konsultasi, menu Bantuan, dan menu Tentang Aplikasi. Perancangan tampilan

menu utama aplikasi disajikan pada gambar 3.12.

Gambar 3.12. Design layout Menu Utama

3. Layout Menu Daftar Penyakit dan Detail Penyakit

Menu Daftar Penyakit menampilkan daftar nama penyakit tanaman padi yang

terdapat pada database. Pengguna juga dapat mencari nama penyakit melalui kolom

pencarian, dengan mengetikkan nama penyakit yang akan dicari, kemudian

menekan tombol “cari” untuk melakukan perintah. Setelah pengguna memilih

penyakit maka menu detail penyakit yang dipilih akan ditampilkan. Tampilan menu

Daftar Penyakit dan Detail Penyakit disajikan pada Gambar 3.13.

Page 67: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

47

Gambar 3.13. Design layout Menu Daftar Penyakit

4. Layout Menu Konsultasi

Pada menu Konsultasi terdapat sub menu jenis-jenis masalah utama penyakit

tanaman padi. Diantaranya adalah masalah pada daun, batang, malai, atau

pertumbuhan tanaman yang tidak normal. Pengguna dapat memilih salah satu

masalah sesuai dengan penyakit yang diderita pada penyakit tanaman padinya.

Perancangan tampilan menu Konsultasi disajikan pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14. Design layout Menu Konsultasi

Page 68: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

48

Setelah memilih masalah utama pada tanaman padi. Akan ditampilkan pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab pengguna untuk diproses dalam menentukan hasil

konsultasi. Sub menu pada layout Konsultasi memiliki rincian sebagai berikut :

a. Layout Sub Menu Konsultasi Gejala

Pada menu ini, pengguna diharuskan memilih salah satu gejala penyakit yang

ditampilkan. Data pilihan pengguna akan disimpan dan diproses ke pertanyaan

selanjutnya. Setelah memilih, pengguna dapat menekan tombol “Ya” atau “Tidak”

untuk menjawab pertanyaan konsultasi gejala selanjutnya. Perancangan tampilan

sub menu Konsultasi Gejala ditunjukkan pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Design layout Sub Menu Konsultasi Gejala

b. Layout Sub Menu Hasil Diagnosa Penyakit

Setelah pertanyaan yang diajukan aplikasi telah selesai dijawab, aplikasi akan

menampilkan hasil diagnosa penyakit tanaman padi dan memberikan informasi

juga solusi pengendalian penyakit yang bersangkutan. Perancangan tampilan sub

menu Hasil Diagnosa Penyakit dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Page 69: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

49

Gambar 3.16. Design layout Sub Menu Hasil Diagnosa Penyakit

5. Layout Menu Bantuan

Menu Bantuan berisi informasi mengenai cara penggunaan aplikasi. Perancangan

tampilan menu Bantuan ditunjukkan pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17. Design layout Menu Bantuan

6. Layout Menu Tentang

Menu “Tentang” berisi informasi mengenai aplikasi Sistem Pakar Identifikasi

Penyakit Tanaman Padi. Pada menu ini terdapat tiga Button yang dapat pengguna

pilih untuk memberikan kritik dan saran antara lain melalui email, google play, dan

Page 70: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

50

juga tentang Universitas Lampung. Perancangan tampilan menu Tentang

ditunjukkan pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18. Design layout Tentang

3.3.4 Implementasi (Tahap Pengembangan)

Setelah tahap perancangan aplikasi dilakukan, selanjutnya tahap implementasi

dilakukan. Sistem dibuat berdasarkan hasil perancangan yang telah ditetapkan pada

tahap sebelumnya. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan aplikasi

Android Studio dengan bahasa pemrograman android yaitu Java dan XML.

3.3.5 Pengujian Sistem

Tahapan pengujian dilakukan setelah tahap implementasi telah selesai dilakukan.

Pengujian sistem dilakukan untuk memastikan apakah semua elemen perangkat

lunak yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan yang telah direncanakan

sebelumnya. Tahapan pengujian juga berfungsi untuk menemukan kesalahan-

kesalahan dan memastikan apakah sistem pakar memberikan hasil yang akurat.

Pada penelitian ini dilakukan dua tahap pengujian yaitu pengujian fungsional dan

pengujian non fungsional.

Page 71: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

51

3.3.6 Penulisan Laporan

Penulisan laporan dilakukan apabila semua tahapan sudah terpenuhi dan semua

fungsi aplikasi dapat berjalan dengan baik. Penulisan laporan bertujuan untuk

mendokumentasikan kegiatan pengembangan sistem pakar yang telah dibuat.

Dalam tahapan ini, peneliti juga melakukan pembahasan atas data yang diperoleh

dari hasil pengujian dan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Tahap ini merupakan tahapan akhir dalam melakukan penelitian sebagai bukti

dokumentasi dari penelitian yang dilakukan.

Page 72: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Telah berhasil dibangun aplikasi sistem pakar identifikasi penyakit tanaman

padi berbasis android sebagai sarana konsultasi dan informasi masalah

penyakit tanaman padi.

2. Sistem pakar yang dibangun dapat memberikan hasil diagnosa berdasarkan

gejala yang diberikan.

3. Aplikasi dapat membantu pengguna dalam mendiagnosa penyakit tanaman

padi dan memberikan solusi pengendalian terkait penyakit yang diderita

layaknya seorang pakar.

4. Berdasarkan hasil pengujian fungsional dengan metode Equivalence

Partitioning (EP), didapatkan keberhasilan menyeluruh berdasarkan skenario

pengujian yang dilakukan.

5. Berdasarkan hasil data pengujian non fungsional dengan skala Likert,

didapatkan bahwa aplikasi yang dibangun termasuk dalam kategori “Sangat

Baik” dengan hasil persentase rata-rata yang diperoleh sebesar 84,75%.

Page 73: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

79

5.2 Saran

Beberapa saran yang diberikan setelah dilakukan penelitian ini untuk

pengembangan lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Penambahan fungsi pada aplikasi tentang jenis-jenis hama tanaman padi dan

pengendaliannya.

2. Proses diagnosa penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan gambar.

Pengguna cukup memberikan gambar dan sistem melakukan diagnosa

berdasarkan gambar tersebut.

3. Aplikasi dapat dikembangkan pada platform lain seperti iOS.

Page 74: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

80

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi.

Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Produksi Padi Tahun 2014. [Online]. Tersedia:

http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016.

DiMarzio, J. F. 2008. Android : A Programmer's Guide. USA: Mc Graw Hill.

Giarratano, J. dan Riley, G. 2005. Expert Systems: Principles and Programming 4th

Edition. Boston: PWS Publishing Company.

Hartati, S. dan Iswanti, S. 2008. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Hermawan, J. 2000. Analisis Desain dan Pemrograman Berorientasi Obyek UML dan

VB Net. Yogyakarta: Andi.

Kusrini, 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Mariana, E. 2012. Sekilas Sejarah Android. [Online]. Tersedia: http://ilmuti.org.

Diakses pada tanggal 20 Agustus 2016.

Meier, R. 2008. Professional Android Application Development. Indiana: Wiley

Publishing.

Meildy, B. 2014. Daftar Simbol Diagram UML. [Online]. Tersedia :

http://elib.unikom.ac.id. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2016.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pressman, R. S. 2010. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. 5th Edition.

New York: McGraw-Hill.

Page 75: APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT …digilib.unila.ac.id/29140/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · i APLIKASI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT TANAMAN PADI DENGAN METODE

81

Purwono dan Purnamawati, H. 2007. 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Safaat, N. H. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC

Berbasis Android. Bandung: Informatika.

Simarmata, J. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.

Statista. 2016. Pengguna Smartphone di Indonesia Tahun 2012 - 2016. [Online].

Tersedia: http://www.statista.com. Diakses pada tanggal 4 Agustus 2016.

Subagyo, P. dan Djarwanto, P. S. 1996. Statistik Induktif Edisi 5. Yogyakarta: BPFE-

UGM.

Sudarma, I. M. 2013. Penyakit Tanaman Padi (Oryza Sativa L.). Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Sugiarti, Y. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language)

Generated VB.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutojo, T., Edy, M. dan Vincent, S. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi.

Wulandari, I. A., Aristoteles dan Suharjo, R. 2016. Sistem Identifikasi Penyakit

Tanaman Padi dengan Menggunakan Metode Forward Chaining. Jurnal

Komputasi Ilmu Komputer Unila, Vol. 4, No. 1.


Recommended