Transcript

Lepra

Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf TepiIbnu Wadud Pujangga 1310211107Ratu Rosaline MP1310211148

Struktur sarafSetiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapatsitoplasmadaninti sel.

Dari badanselkeluar dua macamserabut saraf, yaitudendritdanakson.

Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf

sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Pada ujung akhir dari akson terdapatsinapsisyang merupakan celah antara ujung saraf dimana neurotransmitter dilepaskan untuk menghantar impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebutmielin yang dibentuk olehsel Schwannyang menempel pada akson.

Sel Schwann merupakansel gliautama padasistem saraf periferyang berfungsi membentuk selubung mielin.

Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebutnodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

6Sistem saraf tepi merupakan sistem saraf yangmenghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat.

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).

Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak, antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.

Tipe-tipe Sistem Saraf TepiSistem saraf sadar (Somatik)Sistem saraf sadar disusun oleh serabut saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Serabut saraf otak (saraf kranial) ada 12 pasang sedangkan serabut saraf tulang belakang ada 31 pasang.

Serabut saraf kranial:Saraf Kranial I (Olfactorius)Saraf Kranial I (olfactorius)merupakan saraf sensorik. Berfungsi untuk penciuman, sensori menerima rangsang dari hidung, dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagaisensasi bau II.

2. Saraf Kranial II (Opticus)Saraf Kranial II (Opticus)adalah saraf sensorik.Berfungsi untuk penglihatan, input refleks focusing, dan konstriksi pupil di limbic,sensori menerima rangsang dari mata, serta menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III.

3. Saraf Kranial III (Okulomotorius)Saraf Kranial III (Okulomotorius)adalah saraf motorik. Berfungsi untuk memfokuskan lensa. Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf kranialIVdanVIjuga membantu pengontrolangerakan mata)

4. Saraf Kranial IV (Trochearis)Saraf Kranial IV (Trochlearis)adalah saraf motorik. Berfungsi sebagai pergerakan bola mata ke bawah

5. Saraf Kranial V (Trigeminus)Saraf Kranial V (Trigeminus)adalah saraf motorik dan saraf sensorik.Terbagi atas:a)Saraf optalmik adalah saraf sensorik. Berfungsi sebagai input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata.b)Saraf maksilaris adalah saraf sensorik. Berfungsi sebagai input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring.c)Saraf mandibularis adalah saraf motorik dan sensorik. Berfungsi sebagai sensorik untuk input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu; motorik untuk mengunyah6. Saraf Kranial VI (Abdusen)Saraf Kranial VI (Abdusen)adalah saraf motorik. Berfungsi sebagai pergerakan mata ke lateral.

7. Saraf Kranial VII (Fasialis)Saraf Kranial VII (Fasialis)adalah saraf motorik dan sensorik. Berfungsi sebagai sensorik untuk menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa; motoric untuk mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah.

8. Saraf Kranial VIII (Vestibulocochlearis)Saraf Kranial VIII (Vestibulocochlearis) adalah saraf sensorik. Berfungsi untuk keseimbangan dan pendengaran.

9. Saraf Kranial IX (Glossofaringeus)Saraf Kranial IX (Glossofaringeus)adalah saraf motorik dan sensorik. Berfungsi sebagai motorik untuk membantu menelan; sensorik untuk menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa.

10. Saraf Kranial X (Vagus)Saraf Kranial X (vagus)adalah saraf motorik dan sensorik. Berfungsi: sensori untuk menerima rangsang dari organ dalam; motorik untuk mengendalikan organ-organ dalam.

11. Saraf Kranial XI (Aksesorius)Saraf Kranial XI (Aksesorius)adalah saraf motorik.Berfungsi:motorik untuk mengendalikan pergerakan kepal. Saraf ini dilengkapi saraf asesoris, yaitu saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot trapezius. Otot sternokleidomastoideus yang berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.

12. Saraf Kranial XII (Hipoglosus)Saraf Kranial XII (Hipoglosus)adalah saraf motorik. Berfungsi: pergerakan lidah saat bicara dan mengunyah.

Serabut saraf spinal:

JumlahMedula spinalis daerahMenuju7 pasangServiksKulit kepala, leher dan otot tangan12 pasangPunggungOrgan-organ dalam5 pasangLumbal/pinggangPaha5 pasangSakral/kelangkangOtot betis, kaki dan jari kaki1 pasangKoksigealSekitar tulang ekor

Sistem saraf tidak sadar (Otonom)Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

ParasimpatikSimpatika.mengecilkan pupilb.menstimulasi aliran ludahc.memperlambat denyut jantungd.membesarkan bronkuse. menstimulasi sekresi kelenjar pencernaanf.mengerutkan kantung kemiha.memperbesar pupilb.menghambat aliran ludahc.mempercepat denyut jantungd.mengecilkan bronkuse.menghambat sekresi kelenjar pencernaanf.menghambat kontraksi kandung kemih