Transcript
Page 1: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

MAKALAH

Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat

bagi Tubuh Manusia

Di Susun Oleh:

Nama : Ismi Fawaid

NIM : 13307144003

Kelas : Kimia E

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

A. Pengenalan Tanaman

Pohon aren atau enau (Arenga pinnata Merr.) cukup dikenal di kawasan tropik

karena banyak ragam kegunaannya. Hampir semua bagian fisik (daun, batang, umbut,

bunga, akar, ijuk dan kawul) dan produksi (buah, nira dan pati/tepung) dari tumbuhan

tersebut dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi dalam pemanfaatan

pohon aren oleh masyarakat, nira adalah yang paling banyak memberikan manfaat

langsung bagi masyarakat di desa atau di sekitar hutan. Pada tanaman aren yang sehat

setiap tandan bunga jantan bisa menghasilkan nira sebanyak 900-1.800 liter/tandan,

sedangkan pada tanaman aren yang pertumbuhannya kurang baik hanya rata-rata 300-400

liter/tandan (Lutony, 1993). Produk-produk nira dapat digolongkan dalam dua kelompok,

yaitu produk yang tidak mengalami proses fermentasi dan yang mengalami fermentasi

(Barlina dan Lay, 1994). Nira aren yang masih segar dan rasanya manis dapat langsung

diminum, atau dapat dibiarkan terlebih dahulu mengalami fermentasi sebelum diminum.

Nira aren segar juga dapat diolah untuk menghasilkan gula, baik gula cetak, gula semut

dan gula cair. Produk fermentasi dari nira aren adalah arak, cuka, alkohol (Torar dan

Kindangen, 1990; Soeseno, 1992) dan nata pinnata (Lempang, 2003).

Tanaman aren termasuk jenis tanaman palma yang mudah tumbuh. Tanaman aren

berasal dari wilayah Asia tropis, aren menyebar secara alami mulai dari India timur di

sebelah barat, hingga mencapai Malaysia, Indonesia, dan Filipina di sebelah timur. Di

Indonesia, aren tumbuh liar atau ditanam, sampai ketinggian 1.400 m dpl. Aren umunya

banyak tumbuh di lereng-lereng atau tebing sungai. Penyebaran tanaman aren secara

alami dibantu oleh oleh hewan karena buah aren yang masak banyak disukai hewan.

Musang luwak diketahui sebagai salah satu hewan yang menyukai buah aren dan secara

tidak langsung berfungsi sebagai hewan pemencar biji aren.

Taksonomi tanaman aren adalah sebagai berikut;

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Bangsa : Spadicitlorae

Suku : Palmae

Genus : Arenga

Page 3: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

Species : Arenga pinnata Merr.

Tanaman aren yang besar dan tinggi dapat mencapai tinggi 25 m dan mempunyai

diameter batang hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti

oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Serabut

berwarna hitam (ijuk) adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.

Dibagian batang atas tumbuh daun dan dibagian batang bawah terdapat pelepah daun

yang tepinya sobek-sobek serta terurai menjadi serabut hitam. Panjang tangkai daun 1.5

m, sedangkan helaian daunnya memiliki panjang sampai 5 m.

Daun berbentuk menyirip seperti daun palem atau daun pinang. Bagian bawah daun

memiliki lapisan lilin. Bunga berumah satu. Bunga jantan berpasangan, panjangnya

mencapai 12-15 mm, dan benang sarinya banyak. Bunga betina berdiri sendiri,

bentuknya hampir bundar seperti bola, nakal buah beruang 3 dengan 3 kepala putik. Buah

buni, berbentuk bulat peluru dengan garis tengah sepanjang 4cm, beruang 3, dan berbiji

3.

B. Penyadapan Air Nira

Pada garis besarnya cara penyadapan nira pohon aren hampir sama di berbagai

daerah. Namun yang menjadi masalah adalah tidak tepatnya waktu melakukan

penyadapan dan tidak tepatnya cara mempersiapkan pelaksanaan penyadapan

menyebabkan rendahnya kuantitas dan kualitas nira hasil sadapan. Pada pohon aren yang

disadap dilakukan persiapan yang terdiri dari kegiatan pembersihan tumbuhan

pengganggu di sekitar pohon, pemasangan tangga, pembersihan ijuk dan daun disekitar

tandan bunga yang disadap serta pematangan tangkai tandan bunga dengan cara

mengoyang-goyangkan dan memukul-mukul tandan bunga tersebut dari pangkal ke

ujung dan sebaliknya dari ujung ke pangkal dengan menggunakan ganden. Tangkai

tandan bunga aren tersusun dari jaringan pembuluh tapis yang sangat rapat. Oleh karena

itu, pengoyangan tandan bunga dan pemukulan tangkai tandan dimaksudkan untuk

melonggarkan pembuluh tapis dan merundukkan tangkai tandan sehingga nira dapat

mengalir dengan lancar. Pemukulan tangkai tandan dan penggoyangan tandan bunga

ilakukan sebanyak tujuh kali dalam waktu tiga minggu dengan periode tiga hari sekali.

Pada saat persiapan telah selesai, tandan bunga dipotong menggunakan parang dan

bumbung penampung nira yang dibuat dari bambu yang panjangnya sekitar 1 m (2-3

Page 4: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

ruas) dipasang pada ujung tanngkai tandan yang telah dipotong. Celah yang terdapat

antara mulut bumbung bambu dan tangkai tandan ditutup dengan menggunakan gambas

(daun kering) untuk mencegah masuknya kotoran atau binatang ke dalam bumbung

penampung nira. Pengumpulan nira aren dilakukan dua kali sehari. Penyadapan pertama

dilakukan sekitar pukul 07.00 dan hasil nira dikumpulkan pada pukul 16.00, dan yang

kedua pada pukul 16.00 dan hasil nira dikumpulkan pukul 07.00. Bumbung bambu yang

telah digunakan untuk menampung nira dicuci kembali dengan air setiap kali digunakan

lagi. Sebelum bumbung penampung nira dipasang kembali, tangkai tandan

dideres/disayat tipis (tebal 1-2 mm) menggunakan pisau yang tajam untuk

memperbaharui luka sadap dengan tujuan melepaskan bagian ujung tandan yang telah

tersumbat sehingga aliran nira lebih lancar.

C. Komposisi Kimia Nira Aren

Dalam keadaan segar nira berasa manis, berbau khas nira dan tidak berwarna. Nira

aren mengandung beberapa zat gizi antara lain karbohidrat, protein, lemak dan mineral.

Rasa manis pada nira disebabkan kandungan karbohidratnya mencapai 11,28%

(Rumokoi, 1990). Hasil analisa komposisi kimia nira aren segar asal kabupaten Maros

propinsi Sulawesi Selatan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi kimia nira aren

Komponen Kandungan (%)

Karbohidrat :- Glukosa- Fruktosa

ProteinLemak kasarAbu :

- Kalsium (Ca)- Posfor (P2O5)

Vitamin CAir

11,183,617,480,280,010,350,060,070,0189,23

Nira aren yang baru menetes dari tandan bunga mempunyai pH sekitar 7, akan tetapi

pengaruh keadaan sekitarnya menyebabkan nira mudah terkontaminasi dan mengalami

fermentasi secara alami sehingga berubah menjadi asam (pH menurun).

Page 5: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

D. Khasiat dan Manfaat

Nira aren dapat digunakan sebagai minuman dengan mengkonsumsi langsung nira

yang didapat. Minuman dari nira aren dikenal dengan sebutan legen atau saguer.

Penggunaan lain nira aren segar adalah sebagai obat pencahar (laksativa) dan campuran

(pengembang) dalam pembuatan roti. Pengolahan lebih lanjut dari nira aren adalah

dengan membuatnya menjadi gula aren bongkahan (dnegan menambahkan bahan

pengeras seperti getah nangka) dan gula semut (dengan menambahkan minyak kelapa).

Nira aren juga dapat diolah dengan cara fermentasi yang menghasilkan minuman

beralkohol yang dikenal dengan sebutan tuak atau sauger. Produk fermentasi lain dari

nira kelapa adalah cuka, namun keberadaan cuka aren tidak berkembang karena kalah

bersaing dengan cuka buatan pabrik.

Nira aren merupakan salah satu komoditas perkebunan yang layak untuk

dikembangkan menjadi produk olahan yang berbasis bahan baku gula. Kandungan kimia

terbesar yang terkandung di dalam nira aren adalah kandungan sukrosa yaitu sebesar

84,31%. Kandungan sukrosa nira aren lebih besar jika dibandingkan kandungan sukrosa

dari nira tebu dan nira siwalan. Perbandingan kandungan komposisi kimia dari nira aren,

nira tebu dan nira siwalan tersaji dalam Tabel 2. Kandungan sukrosa yang sangat banyak

(84 ,31%) membuat nira aren sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku

pembuatan bahan bakar alternatif yaitu etanol.

Tabel 2. Perbandingan Kandungan Kimia nira Aren, Nira Tebu dan Nira Siwalan

Kandungan kimia yang terkandung dalam aren bersifat sebagai peluruh haid,

pencegah kehamilan, peluruh kentut, peluruh air seni (diuretik), pencahar, dan penyebab

muntah. Air nira berkhasiat mengatasi sariawan, radang paru, dan disentri, sedangkan

Page 6: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

akarnya berkhasiat mengobati penyakit batu ginjal atau kencing batu (menghancurkan

batu).

E. Kesimpulan

Tanaman aren termasuk jenis tanaman palma yang mudah tumbuh. Tanaman aren

berasal dari wilayah Asia tropis, aren menyebar secara alami mulai dari India timur di

sebelah barat, hingga mencapai Malaysia, Indonesia, dan Filipina di sebelah timur.

Hampir semua bagian fisik (daun, batang, umbut, bunga, akar, ijuk dan kawul) dan

produksi (buah, nira dan pati/tepung) dari tumbuhan aren dapat dimanfaatkan dan

memiliki nilai ekonomi, serta cara penyadapan nira aren sangat mudah.

Nira aren merupakan salah satu komoditas perkebunan yang layak untuk

dikembangkan menjadi produk olahan yang berbasis bahan baku gula. Khasiat dan

manfaat yang berasal dari air sendiri sangat banyak, salah satu kandungan kimia yang

terkandung dalam nira aren dapat bermanfaat sebagai peluruh haid, pencegah kehamilan,

peluruh kentut, peluruh air seni (diuretik), pencahar, dan penyebab muntah. Air nira

berkhasiat mengatasi sariawan, radang paru, dan disentri.

Page 7: Analisis Kandungan Kimia pada Air Nira dan Manfaat bagi Tubuh Manusia

DAFTAR PUSTAKA

Barlina R, dkk. 1994. Pengolahan nira kelapa untuk produk fermentasi nata de coco,

alkohol dan asam cuka. Jurnal Penelitian Kelapa Vol.7 No.2 Thn.1994. Balai

Penelitian Kelapa, Manado.Budiyanto MAK, 2004. Mikrobiologi Terapan. Edisi

3. UMM Pess. Malang.

dr. Prapti Utami. Buku Pintar Tanaman Obat. 2008. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Lempang , M. dkk. 1999. Teknik penyadapan aren untuk meningkatkan nira.

Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian hal.25-35. Balai Penelitian

Kehutanan, Ujung Pandang.

Lutony TL. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. P.T Penebar Swadaya, Jakarta.

Rumokoi M. 1990. Manfaat tanaman aren (Arenga pinnata Merr). Buletin Balitka

No. 10 Thn 1990 hal : 21-28. Balai Penelitian Kelapa, Manado.

Sunanto H. 1993. Aren (Budidaya dan Multigunanya). Kanisius. Yogyakarta.

Torar DJ, dkk. 1990. Pendapatan petani arak aren (kasus Desa Rumoong Atas,

Sulawesi Utara). Buletin Balitka No. 10 Thn 1990 hal : 29-33. Balai Penelitian

Kelapa, Manado.


Recommended