Transcript
Page 1: 69289670 Makalah Sintesis Protein

SINTESIS PROTEIN

BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan utama di tahun 1950an membentuk pikiran kita terhadap

pengetahuan terkini tentang biosintesis protein. Pada awal 1950an,

Paulus Zamecnik dan para rekan-rekannya merancang suatu eksperimen

untuk menyelidiki pertanyaan: Dibagian mana dalam sel, protein terdapat?

Mereka menyuntik asam amino radioaktif ke dalam tikus, dan pada

interval waktu yang berbeda setelah suntikan hati dipindahkan, dibuat

sejenis dan dipecah dengan sentrifugasi. Fraksi subselular kemudian diuji

untuk menguji keberadaan protein radioaktif. Sesudah beberapa hari

setelah suntikan asam amino yang diberi label, semua fraksi subseluler

berisi protein berlabel. Ketika hati itu dipindahkan dan dipecah hanya

beberapa menit setelah suntikan asam amino yang diberi label, protein

yang diberi label hanya ditemukan pada pecahan yang berisi

ribonukleoprotein kecil. Partikel, yang ditemukan sebelumnya dalam

jaringan binatang dengan mikroskop elektron, yang kemudian dikenali

sebagai lokasi sintesis protein dari asam amino; yang kemudian dinamai

ribosom. Kemajuan ini mengantarkan pada pengenalan tahapan utama

sintesis protein dan akhirnya dapat diterangkan dengan kata-kata kode

genetik untuk asam amino.

Dasar teori untuk memahami sintesis protein dimulai tahun 1909 oleh

Archibald Garrod. Dia pertama kali menduga bahwa gen secara kimia

diekspresikan oleh enzim yang mengkatalisa reaksi kimia spesifik dalam

sel. Teori ini kemudian dibuktikan pada penyakit yang diturunkan secara

genetik, yaitu ada ketidakmampuan enzim utama. Tahun 1930 George

Beadle dan Edward Tatum menetapkan teori hubungan antara gen dan

enzim. Melalui penelitiannya, mereka berhasil membuktikan bahwa satu

gen satu enzim. Hal ini pada akhirnya ditemukan bahwa gen

menghasilkan protein.

1

Page 2: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Sintesis protein adalah proses dimana sel dapat mengubah asam

amino menjadi polimer rantai panjang yang disebut protein. Protein

merupakan molekul yang mempunyai berbagai fungsi di dalam sel seperti

sebagai struktur sel/jaringan, cadangan energi, pergerakan, transportasi

beberapa substansi, mengkatalisa reaksi biokimia, dan melindungi

terhadap terjangkitnya penyakit.

Protein tersusun dari lebih 50% dari berat kering sel. Sintesis protein

diprogram oleh DNA. Selama proses ini DNA akan diubah menjadi RNA

yang kemudian ditranslasikan menjadi protein di ribosom.

Key Word

1. Gen

2. Sintesis protein

3. Terapi radasi

4. Mutasi gen

5. Xerostomia

Batasan Konsep

1. Pengertian dan struktur gen

2. Struktur, fungsi dan sintesis DNA

3. Struktur, lokasi, macam dan fungsi molekul RNA

4. Lokasi dan tahapan sintesis protein yang meliputi transkripsi dan

translasi

5. Regulasi/pengendalian sintesis protein

6. Macam-macam protein yang terdapat dalam saliva beserta

fungsinya

7. Lokasi dan proses sintesis protein yang terdapat dalam saliva

8. Definisi, sebab dan macam mutasi

9. Pengertian dan mekanisme xerostomia akibat sinar radiasi

2

Page 3: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Peta Konsep

Terapi Radiasi

Mutasi Gen

DNA

Replikasi

DNA baru

Sintesis Transkripsi

Protein RNA

Translasi

Protein

Gangguan Komposisi Saliva

Xerostomia

3

Page 4: 69289670 Makalah Sintesis Protein

BAB II

PEMBAHASAN

1. Gen

Definisi : Segmen molekul DNA yang mengandung semua

informasi yang diperlukan untuk sintesis produk (rantai polipeptida

atau molekul RNA) yang termasuk rangkaian pengkodean dan

nonpengkodean. Ini merupakan unit biologi keturunan, reproduksi

sendiri, dan ditularkan dari orang tua ke anak-anak. Setiap gen

memiliki posisi (lokus) spesifik pada peta kromosom. Dari segi

fungsinya, gen mencakup gen struktural, operator dan gen

pengatur. (Dorland 29th ed. P:907)

Struktur : DNA + Protein (Histon). (Wildan Y, 1996)

2. DNA (Deoxyribonucleic acid)

Definisi : Polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis

dan merupakan pembawa informasi genetik yang diturunkan ke

keturunannya.

Lokasi : Nukleus dan mitokondria

Bentuk : Terdiri dari rantai panjang, berpilin dan doubel helix

Sifat :

Berhubungan erat dengan sintesis protein dan penurunan sifat

Kadar tak dipengaruhi sintesis protein

Sebagai zarah yang terkandung dalam kromosom

Mengatur sifat-sifat menurun tertentu

Dapat menduplikasi diri secara tepat

Ditentukan oleh urutan basa nitrogen

2.1. Komponen penyusun :

4

Page 5: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Gula pentosa : Deoxyribosa

Basa Nitrogen :

Purin : Adenin (A) dan Guanin (G)

Pirimidin : Timin (T) dan Sitosin (S)

Gugus fosfat

2.2 Fungsi :

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu

Menurunkan informasi genetik untuk generasi berikutnya

Sintesis mRNA

2.3. Sintesis (Replikasi) DNA

Merupakan proses penyalinan rangkaian molekul DNA sehingga

dihasilkan molekul anakan yang sangat identik.

2.3.1. Komponen utama dalam replikasi

DNA cetakan, yaitu molekul DNA yang akan direplikasi

Molekul deoxyribonucleotida, yaitu dATP, dTTP, dCTP dan dGTP.

Molekul deoxyribonucleotida terdiriatas 3 komponen yaitu basa

purin atau pirimidin, gula pentosa, dan gugus fosfat.

Enzim DNA polymerase, yaitu enzim utama yang mengkatalisa

proses polimerasi nukleotida menjadi untaian DNA. Ada 3 macam

DNA polymerase :

DNA polymerase I, yaitu untuk membuang RNA primer

(primase)

DNA polymerase II, yaitu untuk suatu pembentukan, tapi enzim

ini tidak terlibat sintesis

DNA polymerase III, yaitu untuk mensintesis fragmen okazaki

Enzim Primase, yaitu enzim yan mengkatalisis sintesa primer untuk

memulai replikasi DNA.

Enzim Helikase, yaitu enzim pembuka ikatan untaian DNA induk

dan enzim lain yang membantu proses tersebut adalah enzim

girase (enzim topoisomerase) yang mengubah topologi DNA

5

Page 6: 69289670 Makalah Sintesis Protein

SSB, yaitu protein yang menstabilkan untaian DNA yang sudah

terbuka.

Enzim DNA ligase, yaitu enzim yang berfungsi menyambung

fragmen okazaki

Replikasi DNA hanya dapat memulai jika tersedia molekul primer

Molekul primer merupakan suatu molekul yang digunakan untuk

mengawali prosespolimerisasi untaian DNA.

Molekul primer dapat berupa molekul DNA, RNA atau protein spesifik.

2.3.2. Langkah-langkah replikasi

Replikasi DNA berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu :

1. Pemutusan (denaturasi) DNA induk

Molekul DNA untai-ganda terdiri dari 2 untai molekul DNA yang

berpasangan secara komplementer yaitu A dengan T dan C

dengan G. Oleh karena itu, replikasi harus diawali dengan

pemutusan (denaturasi) ikatan antara DNA yang satu dengan

komplementernya.

Tujuan pemutusan : agar masing-masing untaian dapat bertindak

sebagai cetakan.

2. Pengawalan (inisiasi) sintesis DNA

Terjadi proses enzimatik

Denaturasi awal terjadi pada bagian DNA yang dikenal sebagai

ori atau titik awal replikasi

Ikatan hidrogen antara A-T dan C-G akan terputus dan diikuti

dengan pembukaan untaian DNA

Untaian DNA membuka dibantu oleh enzim DNA helikase

membentuk struktur yang disebut sebagai garpu replikasi.

Garpu replikasi akan bergerak sehingga molekul DNA induk

membuka secara bertahap.

Kedua untaian DNA induk digunakan sebagai cetakan untuk

mensintesis DNA baru

Sintesis DNA berlangsung dengan orientasi 5’ (rantai peptida) ke

3’ (rantai hidroksil)

6

Page 7: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Sintesis kedua untai DNA berlangsung dengan arah geometris

yang berlawanan namun semuanya tetap dengan arah geometris

yang berlawanan, namun semuanya tetap dengan orientasi 5’ ke

3’

3. Pemanjangan (elongasi) untaian DNA

Garpu replikasi akan membuka secara bertahap dimulai dari titik

awal replikasi/ori dan akan bergerak sepanjang DNA cetakan

sampai semua molekul DNA induk direplikasi

Kedua untaian DNA yang baru disintesis dengan arah geometris

yang berlawanan.

Leading Strand (Untaian DNA awal)

o Salah satu untaian DNA yang disintesis dengan arah

geometri yang searah dengan pembukaan garpu replikasi

o Dilakukan tanpa terputus (sintesis secara kontinyu) dalam

arah 5’ 3’ sehingga molekul DNA baru yang disintesis

merupakan 1 unit

Lagging Strand (Untaian DNA lambat)

o Salah satu untaian DNA yang berlawanan arah geometrinya

dengan arah pembukaan garpu replikasi

o Dilakukan fragmen demi fragmen (sintesis secara

diskontinyu), tumbuh secara menyeluruh dalam arah 3’ 5’.

Fragmen ini biasa disebut fragmen okazaki

4. Ligasi fragmen-fragmen DNA

Ligasi fragmen-fragmen DNA disintesis secara lambat (fragmen

okazaki pada lagging strand)

Fragmen okazaki tersebut disambung oleh DNA ligase sehingga

menjadi unit yang utuh

5. Pengakhiran (terminasi) replikasi

Pada akhir satu kali putaran replikasi akan dihasilkan 2 molekul

DNA yang identik

7

Page 8: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Masing-masing molekul DNA untai-ganda yang terbentuk terdiri

atas untai DNA induk dan untai DNA baru hasil polimerasi

selama proses replikasi.

Replikasi hanya berlangsung 1 arah yaitu 5’ 3’, sehingga hanya

ada satu untaian DNA awal (Leading Strand) dan satu untaian DNA

lambat (Lagging Strand).

3. RNA (Ribonucleic Acid)

Definisi : Makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpanan dan

penyalur informasi genetik

Lokasi : Nukleus, sitoplasma, ribosom dan mitokondria

3.1. Komponen Penyusun RNA :

Terdiri atas tiga makromolekul, yaitu :

Gula Pentosa : Berasal dari gula golongan ribosa

Basa Nitrogen :

o Purin : Adenin (A) dan Guanin (G)

o Pirimidin : Urasil (U) dan Sitosin (S)

Gugus Fosfat

3.2. Bentuk : Pita tunggal, rantai pendek dan tidak berpilin

3.3. Sifat :

Berhubungan erat dengan sintesis protein

Kadarnya dipengaruhi oleh aktifitas sintesis protein

3.4. Fungsi : Melakukan sintesis protein di sitoplasma

3.5. Macam RNA berdasarkan fungsinya

8

Page 9: 69289670 Makalah Sintesis Protein

1. RNA genetik : Berperan seperti DNA yaitu mengontrol sintesa

protein. RNA genetik terdiri dari :

RNA duta (RNAd)/RNA massanger (mRNA)

o RNA terpanjang

o Disintesis di nukleus

o Dicetak oleh salah satu pita DNA disebut pita sense saat

proses transkripsi

o Fungsi : menerjemahkan rantai sense DNA

RNA transfer (tRNA)

o RNA terpendek

o Terdapat di sitoplasma

o Fungsi : penerjemah kodon dan membawa asam amino di

sitoplasma ke ribosom

RNA ribosom (rRNA)

o RNA terbanyak

o Terdapat di ribosom

o Fungsi : menyusun ribosom dan mensintesis protein dari

asam amino yang dibawa oleh tRNA berdasarkan kode

genetik yang dibawa oleh mRNA

RNA nuklear kecil (snRNA)

o Tidak terlibat langsung dalam sintesis protein, tapi berperan

dalam pemrosesan RNA serta arsitektur sel.

2. RNA non genetik : Tidak mengendalikan sintesa protein

PERBEDAAN DNA & RNA

9

Page 10: 69289670 Makalah Sintesis Protein

NO PARAMETER DNA RNA

1 Gula Deoksiribosa Ribosa

2 Basa Purin

Basa Pirimidin

Adenin, Guanin

Timin, Sitosin

Adenin, Guanin

Urasil, Sitosin

3 Bentuk Rantai panjang,

ganda dan berpilin

(double helix)

Rantai pendek,

tunggal, tidak

berpilin

4 Letak Nukleus,

mitokondria

Nukleus,

sitoplasma,

mitokondria

5 Kadar tetap Tidak tetap

4. Sintesis Protein

Adalah suatu proses pembuatan rangkaian polipeptida yang

berasal dari DNA melalui beberapa tahapan proses antara lain

transkripsi dan translasi.

4.1. Transkripsi (Sintesis RNA)

Merupakan proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada

urutan DNA menjadi molekul RNA (mRNA).

Merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yaitu rantai

cetakan atau sense.

Proses transkripsi terjadi di nukleus

4.1.1. Mekanisme transkripsi secara garis besar

1. Faktor-faktor yang mengendalikan transkripsi (RNA polymerase)

menempel pada bagian promoter, tapi masih belum terikat secara

kuat dan struktur promoter masih dalam keadaan tertutup

2. Penempelan RNA polymerase secara kuat dapat menyebabkan

ikatan hydrogen molekul DNA pada bagian promoter terbuka (open

promoter complex)

10

Page 11: 69289670 Makalah Sintesis Protein

3. RNA polymerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai

melakukan pengikatan nukleotida yang komplementer dengan

cetakannya (menempel pada DNA).

4. Setelah terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis,

selanjutnya diikuti dengan proses pengakhiran (terminasi)

transkripsi yang ditandai dengan pelepasan RNA polymerase dari

DNA yang ditranskripsi

Yang diperlukan dalam transkripsi antara lain :

DNA cetakan

RNA polymerase

NTP (ribonukleotida)

Molekul protein regulator

4.1.2. Karakteristik kimiawi sintesis RNA

1. Prekursor untuk sintesis RNA adalah 4 macam ribonukleotida yaitu

5’ – trifosfat ATP, GTP, CTP, UTP.

2. Reaksi polimerasi RNA pada prinsipnya sama dengan polimerase

DNA yaitu dengan arah 5’ 3’

3. Urutan nukleotida RNA hasil sintesis ditentukan oleh cetakannya

yaitu urutan DNA yang ditranskripsi

4. Nukleotida RNA yang digabungkan adalah nukleotida yang

komplementer dengan cetakannya

5. Molekul DNA yang ditranskripsi adalah molekul untai ganda tapi

yang berperan sebagai cetakan hanyalah salah satu untaiannya

6. Hasil transkripsi berupa molekul RNA untai-tunggal.

4.1.3. Tahap-tahap transkripsi

Tahap-tahap trnskripsi antara lain :

1. Inisiasi (Permulaan) transkripsi

Meliputi 4 langkah :

Pembentukan kompleks promoter tertutup

Pembentukan kompleks promoter terbuka

Penggabungan beberapa nukleotida awal

11

Page 12: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Perubahan konformasi RNA polymerase karena subunit

dilepaskan dari kompleks holoenzim.

Keterangan :

Bagian DNA yang terbuka setelah RNA polymerase menempel,

sehingga menjadi struktur untai tunggal

Bagian DNA yang berikatan dengan RNA polymerase membentuk

gelembung transkripsi sepanjang ± 17 pasangan basa

Setelah struktur promoter terbuka stabil, RNA polymerase

melakukan inisiasi transkripsi dengan menggunakan urutan DNA

cetakan sebagai panduan

Nukleotida RNA digabungkan sehingga membentuk transkrip RNA

Nukleotida pertama yang digabungkan hampir selalu berupa

molekul purin

Subunit berperan menstimulasi inisiasi, tapi tidak mempercepat laju

penambahan untai RNA

Setelah proses inisiasi terjadi, subunit terlepas dari enzim inti dan

dapat digunakan lagi oleh enzim inti RNA polymerase lain

2. Elongasi (pemanjangan) transkripsi

Pada bagian gelembung transkripsi, basa-basa molekul RNA

membentuk hybrid dengan DNA template ± 12 nukleotida

Hybrid tersebut bersifat sementara karena hybrid akan terlepas

setelah RNA polymerase berjalan dan bagian DNA yang terbuka

akan menutup

RNA polymerase akan berjalan membaca DNA template untuk

melakukan proses pemanjangan atau elongasi untai RNA

Nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3’ molekul

RNA yang baru terbentuk dan sifatnya komplementer dengan

nukleotida pada untaian DNA cetakan. Antara nukleotida RNA

yang satu dengan berikutnya ada ikatan fosfodiester

12

Page 13: 69289670 Makalah Sintesis Protein

3. Terminasi (pengakhiran) transkripsi

Sinyal terminasi terletak di ujung rantai 3’ pada DNA template

Berhubungan dengan penambahan ekor 3’ poli A mRNA dan

mungkin melibatkan penstabilan kompleks DNA/RNA pada

region pasangan basa A-U.

Transkripsi berakhir saat RNA polymerase mencapai ujung gen

terminator

4. Pasca transkripsi

Antara trnskripsi dan translasi terdapat jeda waktu yang disebut

pasca transkripsi

Terdiri dari :

o Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA splicing)

Pada awalnya gen terdiri atas ekson dan intron ditranskripsi

menghasilkan pre-mRNA karena masih mengandung sekuens

intron

Selanjutnya terjadi proses pemotongan intron dan

penyambungan ekson, disebut proses penyambungan RNA

Terbentuklah mRNA matang dan selanjutnya akan ditranslasi

o Poliadenilasi

Yaitu penambahan gugus poli A pada ujung 3’ mRNA

Dilakukan oleh enzim poli A polymerase yang ada di nukleus

Peranan penambahan poli A :

Meningkatkan stabilitas mRNA

Meningkatkan efisiensi translasi

Bagian mRNA yang disintesis setelah sisi poliadenilasi

selanjutnya akan didegradasi

o Penambahan tudung (cap) pada mRNA

Berlangsung pada awal transkrip sebelum mencapai panjang

30 nukleotida

mRNA mengalami metilisasi yang akan dipakai sebagai cap

(tudung) mRNA

Fungsi cap (tudung) mRNA :

Melindungi mRNA dari degradasi

13

Page 14: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Meningkatkan efisiensi translasi mRNA

Meningkatkan pengangkutan mRNA dari nukleus ke

sitoplasma

Meningkatkan efisiensi splicing pre-mRNA

o Penyuntingan mRNA

Dilakukan oleh guide RNA (gRNA) yang berhibridisasi dengan

bagian mRNA yang tidak diedit dan menyediakan nukleotida A

dan G sebagai cetakan untuk penggabungan nukleotida yang

tidak ada pada mRNA

Kalau gRNA tidak menyediakan nukleotida A dan G, maka

nukleotida yang tidak memiliki pasangan basa tersebut

dihilangkan menggunakan enzim eksonuklease

4.2. Translasi (Sintesis Protein)

Translasi adalah proses penterjemahan urutan nukleotida yang ada

pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang

menyusun suatu protein

Translasi terjadi di ribosom

Hanya mRNA yang ditranslasi, karena merupakan salinan DNA

yang menyusun suatu gen dalam bentuk ORF (Open Reading

Frame)

ORF dicirikan oleh :

1. Kodon inisiasi (start) translasi yaitu AUG (Methionin)

2. Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon,

ada 60 kodon

3. Kodon stop (terminasi) translasi yaitu UAA, UAG, UGA

4.2.1. Tahap-tahap translasi :

Pra-Inisiasi (aktivasi) translasi

Aktifasi asam amino dengan menggunakan ATP sebagai sumber

energi menghasilkan aminoasil-AMP. Selanjutnya energi pada

aminoasil-AMP digunakan untuk memindahkan gugus asam

14

Page 15: 69289670 Makalah Sintesis Protein

amino ke tRNA dengan dibantu oleh enzim aminoasil tRNA

sintetase menghasilkan aminoails-tRNA

Disosiasi ribosom menjadi 2 subunit : subunit besar dan subunit

kecil.

Disosiasi ribosom dibantu oleh : eIF-6 yang bertugas mencegah

subunit 60S (unit Svedberg) berasosiasi dengan subunit 40S

Inisiasi (awal) translasi

Kodon insiasi adalah methionin (AUG)

Faktor inisiasi yang diperlukan eIF-1, eIF-2, eIF-3, eIF-4, eIF-5

dan eIF-6

Disosiasi ribosom menjadi subunit besar (60S) dan subunit kecil

(40S)

eIF-3 mengubah subunit kecil (40S) menjadi siap menerima

aminoasil-tRNA yang pertama

Dengan bantuan eIF-2, terbentuklah kompleks 43S

Dengan bantuan eIF-4, mRNA melekat pada kompleks 43S

membentuk kompleks 48S

eIF-5 membantu subunit 60S melekat pada kompleks 48S

sehingga dihasilkan 80S yang siap melakukan translasi

Elongasi (pemanjangan) polipeptida

Proses elongasi terjadi dalam 3 tahapan :

o Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A yang ada di ribosom

yang dilakukan oleh protein faktor elongasi Tu (EF-Tu) dan

dibantu dengan proses hidrolisis GTP menjadi GDP

o Pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh dari tRNA yang

ada pada sisi P (Peptidil) ke arah sisi A dengan membentuk

ikatan peptida

Setelah sisi P dan sisi A terisi, maka akan dibentuk ikatan

peptidil dengan bantuan enzim peptidil transferase

Molekul metionil-RNA pada sisi P, dipindahkan ke sisi A

sehingga terbentuklah dipeptidil-tRNA

Sehingga sisi P hanya terisi tRNA yang kosong dan sisi A

terisi dipeptidil-tRNA

15

Page 16: 69289670 Makalah Sintesis Protein

o Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon

selanjutnya yang ada di sisi A

Tejadi pemindahan dipeptidil-tRNA dari sisi A ke sisi P

Molekul tRNA kosong pada sisi P ditranslokasikan pada sisi

E (Exit)

mRNA bergerak sepanjang 3 nukleotida sehingga kodon

berikutnya terletan pada posisi A untuk menunggu

masuknya aminoasil-tRNA berikutnya.

Transloksi memerlukan GTP dan faktor elongasi G (EF-G)

Ribosom membaca kodon-kodon pada mRNA dari ujung 5’

(ujung amino) ke ujung 3’ (ujung karboksil)

Terminasi (pengakhiran) translasi

Translasi akan berakhir pada salah satu dari ketiga kodon stop

(UAA, UAG, UGA) yang ada pada mRNA mencapai posisi A

(Aminoasil) pada ribosom.

Dalam keadaan normal tidak ada aminoasil-tRNA yang

membawa asam amino sesuai dengan ketiga kodon tersebut,

sehingga jika ribosom mencapai salah satu dari ketiga kodon

tersebut, proses ttranslasi terhenti.

Koreksi translasi

Mekanisme translasi juga mempunyai sistem untuk melakukan

koreksi jika ada kesalahan dalam penggabungan aminoasil-

tRNA pada ribosom. Sistem ini disebut “proofreading”

Akurasi sistem ini dipengaruhi oleh 2 hal :

o Pada saat penambahan muatan tRNA (tRNA charging)

o Pada saat aminoasil melekat pada sisi A ribosom

Jika terjadi kesalahan pengikatan aminoasil-tRNA, maka tRNA

akan dikeluarkan dari ribosom

Semakin tinggi akurasi translasi maka semakin rendah laju

translasinya

16

Page 17: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Pasca translasi

Modifikasi polipeptida hasil sintesis di ribosom

Polipeptida yang disintesis di dalam ribosom akan mengalami

beberapa modifikasi antara lain :

o Pembentukan ikatan disulfida

o Penambahan gugus karbohidrat pada beberapa asam

amino tertentu (glikosilasi).

(Mulawarmanti D. 2010)

5. Regulasi (Pengaturan) Sintesis Protein

2 sistem pengendalian ekspresi genetik yaitu :

1. Pengendalian positif, pada suatu operon artinya operon

tersebut diaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator yaitu

oleh aktifator

2. Pengendalian negatif, pada suatu operon artinya operon

tersebut dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator

yaitu oleh represor

Pengendalian positif maupun negatif dapat dibedakan lagi

menjadi 2 sistem, yaitu :

1. Inducible system : Sistem yang dapat diinduksi

2. Represible system : Sistem yang dapat ditekan

Secara garis besar pengendalian ekspresi gen dilakukan pada

banyak titik pengendalian. Yang terjadi mulai transkripsi sampai

pasca translasi

Secara umum, pengendalian ekspresi genetik dapat ditinjau dari 3

sisi yaitu :

Sinyal pengendali ekspresi

Arah pengendali ekspresi

Mekanisme pengendali ekspresi

17

Page 18: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Motif-motif protein pengendali ekspresi gen

Secara umum, protein pengendali mempunyai 3 domain

fungsional, yaitu :

o Domain pengikat DNA : bagian protein yang berikatan

langsung dengan DNA

o Domain yang mengaktifkan transkripsi : bagian struktur protein

yang berperan dalam aktivasi transkripsi

o Domain dimerisasi : protein yang mempunyai daerah tempat

pengikatan antara 1 monomer dengan monomer yang lain

Regulasi faktor transkripsi

Merupakan protein yang berperan didalam pengaturan ekspresi

gen. Oleh karena itu, faktor transkripsi juga mengalami regulasi

yang dapat mempengaruhi aktivasinya

Faktor transkripsi diatur oleh beberapa cara, yaitu :

o Regulasi temporal

o Regulasi dengan pengikatan ligan

o Regulasi dengan sequestration

o Regulasi dengan modifikasi pasca-translasi

o Regulasi dengan pengeblokan tempat ikatan pada DNA

o Regulasi dengan pengeblokan aktivitas

o Regulasi dengan mekanisme silencing (pengendali negatif)

6. Macam protein yang terdapat dala saliva beserta fungsinya

Mucoid : sekelompok protein yang sering disebut mucin dan

memberi konsistensi pada mukus pada saliva. Mucin berperan

sebagai glikoprotein karena terdiri dari rangkaian protein yang

panjang dengan ikatan rantai karbohidran yang lebih pendek

Enzim : dihasilkan oleh kelenjar saliva dan beberapa diantaranya

dihasilkan oleh bakteri dan leukosit yang berada pada rongga

mulut. Enzim yang ada di saliva adalah amilase dan lisozyme

yang berperan dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di rongga

mulut

Protein serum : albumin dan globulin

18

Page 19: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Waste product : pada saliva ditemukan urea dan uric acid

Fungsi saliva :

Sensasi rasa

Perlindungan mukosa dan lubrikasi

Kapasitas buffering

Integritas enamel gigi

Menjaga kebersihan mulut

Membantu proses pencernaan

Perbaikan jaringan

Membantu proses bicara

Menjaga keseimbangan cairan

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4/chapter%20II.pdf)

7. Lokasi dan proses sintesis protein yang terdapat dalam saliva

7.1. Lokasi :

Saliva disekresi oleh major salivary glands,yaitu :

Kelenjar parotid

Kelenjar submandibularis

Kelenjar sublingualis

7.2. Proses salivasi :

Dikontrol oleh ANS (Autonomic Nervous System)

Rangsangan parasimpatis memulai sekresi saliva secara terus

menerus

Rangsangan simpatis mendominasi selama stres, khususnya pada

suatu kondisi bibir kering, yang biasanya disebabkan saat dehidrasi

Ikut berperannya fiber-fiber n.facialis dan n.glossofaringeus pada

saat proses salivasi. (Tortora GJ. 2009)

19

Page 20: 69289670 Makalah Sintesis Protein

8. Mutasi

8.1. Definisi : perubahan pada materi genetik yang dapat diwariskan

secara genetik pada keturunannya

8.2. Syarat terjadinya mutasi :

Adanya perubahan materi genetik (DNA)

Perubahan tersebut bersifat dapat/tidak dapat diperbaiki

Hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada

keturunannya

Mutan : Individu yang mengalami mutasi

Mutagenesis : Proses terjadinya mutasi

Mutagen : Faktor penyebab terjadinya mutasi

Mutagen terdiri dari :

Mutagen fisis : radioaktif, sinar UV, sinar kosmis

Mutagen kimia : HNO2, akridin, siklamat,pestisida

Mutagen biologi : virus, bakteri

8.3. Macam-macam mutasi :

Macam mutasi berdasarkan faktor penyebabnya :

Mutasi spontan : Mutasi yang terjadi dengan sendirinya

Mutasi buatan : Mutasi yang terjadi karena disengaja untuk

tujuan tertentu

Macam mutasi berdasarkan jenis sel :

Mutasi somatis : terjadi pada sel tubuh dan tidak diwariskan

pada keturunannya

Mutasi germinal : terjadi pada sel kelamin dan dapat diwariskan

pada keturunannya

Macam mutasi berdasarkan materi genetik :

Mutasi kecil/gen

A. Substitusi basa

Mengakibatkan macam basa nitrogen berubah

20

Page 21: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Terdiri dari :

o Transisi : suatu pirimidin berubah menjadi pirimidin lainnya

atau suatu purin berubah menjadi purin lainnya

o Transversi : perubahan suatu basa purin menjadi pirimidin

atau sebaliknya

B. Pergeseran rangka

Mengakibatkan jumlah basa nitrogen berubah

Terdiri dari :

o Delesi : penghapusan suatu nukleotida tunggal dalam

sebuah gen

o Inversi : penyisipan satu atau dua nukleotida dalam

sebuah gen

C. Letak urutan basa nitrogen berubah

Mutasi besar/kromosom

A. Aneuploidi : perubahan set kromosom, yaitu perubahan pada

jumlah genom (n)-nya

B. Aneusomik : susunan kromosom menjadi lebih/kurang dari

jumlah kromosom normal

C. Kerusakan kromosom

o Inversi : perubahan urutan letak gen dalam suatu

kromosom

o Duplikasi dan delesi : terjadi karena kromosom homolog

patah, lalu patahannya mengikat kembali. Kromosom yang

mengalami pertambahan jumlah gennya disebut duplikasi,

sedangkan yang mengalami kekurangan disebut delesi

o Translokasi : erjadi jika suatu kromosom patah dan

patahannya melekat di kromosom yang bukan homolognya

o Kartenasi : kromosom homolog yang ujungnya saling

berlekatan, sehingga hampir membentuk lingkaran

9. Xerostomia

Merupakan kekeringan pada mulut karena disfungsi saliva.

(Dorland. Ed 29. Hal : 2432)

21

Page 22: 69289670 Makalah Sintesis Protein

Mekanisme :

Saliva diekskresi di kelenjar parotis, kelenjar submandibularis

dan kelenjar sublingualis

Produksi saliva ± 1 liter/hari

Aliran rata-rata : fluktuatif, mencapai 50% dengan ritme diurnal

Aliran saliva:

o Unstimulated/resting

o Stimulated

22

Page 23: 69289670 Makalah Sintesis Protein

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Pada kasus ini, terapi radiasi menyebabkan mutasi gen, mutasi gen

menyebabkan xerostomia

Daftar Pustaka :

1. Dorland. 2008. KAMUS KEDOKTERAN. 29th Ed. EGC : Jakarta

2. Guyton A & Hall J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Jakarta

3. Mulawarmanti D. 2010. Kuliah Asam Nukleat dan Sintesis Protein

4. Murray RK. 2006. Harper;s Illustrated Biochemistry. 27th ed.

5. Tortora GJ & Derrickson BH. 2009. PRINCIPLES of ANATOMY and

PHYSIOLOGY. 12th Ed. Wiley : Asia Pte Ltd.

6. Yatim W. 2003. Biologi Modern. Biologi Sel. Edisi Pertama. Tarsito :

Bandung

7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4/chapter%20II.pdf

23