Transcript
Page 1: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. MENGIKUTI PROSEDUR KEAMANAN, KESEHATAN, DAN

KESELAMATAN KERJA

A. Pengertian Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

a. Keamanan Kerja

Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja

yang aman, baik berupa materil maupun nonmaterial.Unsur-unsur penunjang keamanan

yang bersifat materil diantaranya sebagai berikut.

Baju kerja

Helm

Kaca mata

Sarung tangan

Sepatu

Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut.

Buku penunjuk penggunaan alat.

Rambu-rambu dan isyarat bahaya.

Himbauan-himbauan.

Petugas Keamanan.

b. Kesehatan Kerja

Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsure-unsur yang menunjang

terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan kerja yang sehat. Kesehatan kerja meliputi

kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Kesehatan rohani dan jasmani saling berkaitan,

terutama kesehatan rohani akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan jasmani dan

kesehatan jasmani sangat dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan (environmental).

a. Unsur-unsur penunjang kesehatan jasmani ditempat kerja adalah sebagai berikut.

Adanya makanan dan minumn yang bergizi.

Adanya sarana dan peralatan olah raga.

Adanaya waktu istirahat.

Page 2: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Adanya asuransi kesehatan bagi karyawan.

Adanya sarana kesehatan atau kotak P3K (pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan).

Adanya buku panduan mengenai K3.

Adanya transportasi untuk kesehatan (mobil ambulan).

b. Unsur-unsur penunjang kesehatan rohani ditempat kerja adalah sebagai berikut.

Adanya sarana dan prasarana ibadah.

Adanya penyuluhan kerohanian rutin.

Adanya tabloid atau majalah tentang kerohaniaan.

Adanya tatalaku di tempat kerja.

Adanya kantin dan tempat istirahat yang terkonsentrasi.

c. Unsur-unsur penunjang kesehatan lingkungan kerja di tempat kerja adalah

sebagai berikut.

Adanya sarana prasarana dan peralatan bersihan, kesehatan, dan ketertiban.

Adanya tempat sampah yang memadai.

Adanya WC (Water Closed) yang memadai.

Adanya air yang memenuhi kebutuhan.

Ventilasi udara yang cukup.

Masuknya sinar matahari ke ruang kerja.

Adanya lingkungan alami.

Adanya kipas angina tau Air Conditioner (AC)

Adanya jadwal piket kebersihan.

Adanya pekerja kebersihan.

1. Keselamatan Kerja

Pengertian keselamatan kerja tidak dapat didefinisikan secara etimologis

sebagaimana secara ilmu-ilmu yang lain. Keselamata kerja hanya dideskripsikan

sebagai keadaan dimana seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan

tugasnya. Masing-masing aman dan sehat disini mencakup keamanan dari

terjadinya kecelakaan dan sehat dariberbagai factor penyakit yang muncul dalam

proses kerja.

Dengan demikian, keselamatan kerja adalah sebagai ilmu pengetahuan yang

penerapannya sebagai unsur-unsur penunjang seorang karyawan agar selamat saat

Page 3: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

sedang bekerja dan setelah mengerjakan pekerjaannya. Unsur-unsur penunjang

keselamatan kerja adalah sebagai berikut.

Adanya unsure-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan di

atas.

Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.

Teliti dalam bekerja.

Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan

kerja.

Hubungan antara keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja akan lebih jelas diikat pada

bagan berikut:

Bersikap hati-hati, teliti, dan menyadari K3

Mengikuti prosedur kerja

KARYAWAN YANG SELAMAT SEBELUM,

SEDANG, DAN SETELAH

Adanya kesehatan;

Jasmani rohani

Adanya kesehatan lingkungan kerja

Adanya keamanan;

Materil nonmateril

Page 4: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

B. TUJUAN KEAMANAN, KESEHATAN, DAN kESELAMATAN KERJA

Tujuan adanya keamanan dan kesehatan kerja adalah untuk terciptanya keselamatan

karyawan saat sedang bekerja dan setelah, imbas dari karyawan yang selamat adalah suatu

tujuan keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.

a. Tujuan K3 untuk perusahaan adalah sebagai berikut.

Meningkatkan kinerja dan omzet perusahaan.

Mencegah terjadinya kerugian (total loss control minimum).

Memeliharasarana dan prasarana perusahaan.

b. Tujuan K3 untuk karyawan adalah sebagai berikut.

Meningkatkan kesejahteraan rohani dan jasmani karyawan.

Meningkatkan penghasilan karyawan dan penduduk sekitarnya.

Untuk kinerja yang berkesinambungan.

A. Undang- undang Ketenagakerjaan

Hukum keselamatan dan kesehatan kerja

Hukum kesehatan dan keselamatan kerja secara internasional

Hak dan kewajiban

Jaminan kecelakaan kerja

Jaminan kematian

C. Jaminan pemeliharaan kesehatan

a. Prosedur Bekerja dengan aman dan tertib

Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang berlaku disetiap dunia usaha atau dunia

industry biasanya telah dibuat dalam bentuk tata tertib dan aturan keprilakuan (code of

conduct).

1. Tata Tertib Bekerja

Secara umum tata tertib bekerja adalah sebagai berikut.

Setiap karyawan wajib hadir dan pulang tepat pada waktu yangtelah ditetapkan.

Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen atau menyerahkankartu pada tempat yang

telah ditetapkan baik pada waktu masuk atau pulang bekerja dan harus

diisi/diserahkan oleh karyawan sendiri , apabila tidak melakukannya yang

bersangkutan dianggap mangkir dan upahnya tidak dibayar.

Page 5: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk atau intruksi yang

diberikan oleh atasan atau pimpinan perusahaan yang berwenang memberikan intruksi

atau petunjuk tersebut.

b. Pelanggaran terhadap tata tertib bekerja

Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib perusahaan di atur dengan

ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.

Alasan yang diperbolehkan untuk menjadi dasar pemutusan hubungan kerja adalah sebagai

berikut.

Pekerjaan melakukan kesalahan berat.

Pekerja ditahan pihak berwajib.

Pekerja telah diberikan surat peringatan ketiga.

Adanya perubahan status perusahaan.

Perusahaan tutup.

Perusahaan pailit.

Pekerja meninggal dunia.

Pekerja mangkir.

Pekerja pensiun.

Pengusaha melakukan perbuatan yang tidak patut.

Pekerja mengundurkan diri.

Skit bekepanjangan atau cacat akibat kecelakaan.

Pelanggan terhadap tata tertib diatas dapat dikenakan hal-hal sebagai berikut.

Surat peringatan

Mangkir

Skorsing

Pemutusan hubungan kerja (PHK)

Penyesalan keluh-kesah

D. Prosedur Pencegahan Agar K3 dapat Tercapai

Hal-hal yang perlu dilaksanakan menurut ILO (international Labour Organization) untuk

menghindari dan menangulangi kecelakaan ditempat kerja adalah sebagai berikut.

Perbaikan peraturan perundang-undangan

Page 6: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Memperbaiki peraturan perundang-undangan dan bermuatan hokum yang mengatur

para pekerja, pengusaha, organisasi pekerja, organisasi pengusaha, dan pemerintah.

Perbaikan secara menyeluruh dn kontinuitas dalam pembentukan/pembuatan undang-

undang, pelaksaan undang-undang dan pengawasan oleh badan tertentu dalam

pelaksanaan undang-undang tersebut.

Standarisasi

Perusahaan tersebut dalam berbagai aspek harus baik menurut penilaian baik menurut

standar nasional maupun internasional. Misalnya seperti yang telah ditentukan oleh

SII (Standar Industri Indonesia), SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ISO

(Internasional Standarization Organization).

Pengawasan

Ada kesinambungan dalam pengawasan menyeluruh yang dilakukan oleh badan

tertentu baik swasta maupun pemerintah terhadap pelqaksanaan perundang-undangan

oleh pengusaha. Pegawai pengawas tersebut adalah pegawai teknis yang berkeahlian

khusus dari depaertemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja. Dalam

pengwasan tersebut hendaknya bersih dari sikap dan perilaku KKn (korupsi, kolusi,

dan nepotisme).

Riset Teknis

Penelitian dan penilaian teknis yang dilakukan oleh tenaga ahli khusus dari luar

departemen tenaga kerja yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja.

Riset Medis

Penelitian kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh petugas

medis misalnya oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia).

Pendidikan

Program endidikan dan latihan dalam rangka ahli teknologi dan pengembangan tenaga

kerja bagi perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja asing.

Pelatihan

Page 7: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Program pendidikan keterampilan baik dengan penyelesaian sendiri maupun melalui

badan-badan lain.

Pengarahan

Memberikan penyegaran terhadap tenaga kerja melalui penataan ruang kerja,

pembaruan peralatan kerja maupun dengan cara penyuluhan. Dapat juga dilakukan

dengan pemberian jenjang karir dan pendidikan atau penelitian.

Asuransi

Suatuperlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk satuan berupa uang sebagai

pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan

sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga berupa

kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.

Persuasi

Upaya realisasi pelaksaan keselamatan, kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja

dimasing-masing perusahaan yang dikomandoi sekaligus penanggung jawabnya

adalah pimpinan perusahaan.

Riset Psikologis

Penelitian terhadap aspek psikologis tenaga kerja dilingkungan perusahaan, dilakukan

oleh tenaga ahli pemerintah maupun swasta. Misalnya suasana kerja, kerja yang

dipaksakan, pekerjaan yang rentan terhadap kecelakaan.

Riset Statistik

Penelitian terhadap keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja yang diukur secara

kuantitatif dan yang hasilnya dapat dijadikan pedoman oleh semua karyawan dalam

melaksanakan pekerjaan.

E. Hal-Hal yang Berkaitan dengan keamanan Kerja

Hal yang perlu diperhatikan saat bekerja yang aman adalah melalui penerapan ergonomi,

egometri, automasi dan mekanisasi, peralatan dan perlindungan diri, waktu kerja, lingkungan

kerja, factor manusia yang berupaya untuk melindungi tenaga kerja.

Ergonomi

Page 8: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Ergonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu ergon (kerja) dan nomos (peraturan

/hukum). Pada berbagai Negara digunakan istilah yang berbeda, seperti

Arbeitswissenschaft di Jerman, bio teknologi di Negara-negara Skandinavia, human

engineering, dan human factors engineering atau personal researchdi Amerika Utara.

Pengertiannya secara umum adalah peraturan/hokum kerja yang mengatur tenaga

kerja, sarana kerja, dan pekerjaannya.

Ergometri

Ergometri adalah ilmu untuk mengukur kemampuan kerja atau pemakaian tenaga

kerja sendiri oleh pekerja untuk pekerjaannya dan daya kerja fisik maksimum dari

tenaga kerja. Ketika bekerja, tenaga kimia dalam tubuh diubah menjadi tenaga kerja

mekanik dan panas dengan bantuan oksigen sebagai bahan bakar.

Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur oksigen adala sebagai berikut.

Kantong douglas

Pipa dan katup pada alat tersebut akan mengumpulakan udara. Volume udara

diukur oleh gas meter kemudian dianalaisis. Dengan demikian kadar masing-

masing gas seperti oksigen,karbondioksida, nitrogen terukut dan dapat

diketehui, waktu pengukurannya selama 2-5 menit.

Gas-Meter Konfranyai-Michaelis

Alat tersebut mengumpulkan dan mengukur udara espirasi secara terus-menerus

waktu pengukuran 20-30 menit.

Pneumotakograf Wolf

Alat tersebut mengukur udara espirasi secara elektronik dan mengambil contoh

udara dengan pompa elektrik.

Cara Analisis Kontinu

Analisi dengan menggabungkan pengukuran kontinu dari udara espirasi dan

anlisis gas secara polerografis.

Volume Udara Pernapasan Permenit

Untuk menghindari analisi gas, digunakan volume udara pernapasan permenit

sebagai pemekaian oksigen dan pengerahan tenaga.

Denyut Jantung

Pengukuran jantung dapat dilakukan dengan meggunakan telemetri atau tape

recorder kecil.

Automasi

Page 9: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Automasi adalah seni penggunaan alat-alat mekanik untukn melakukan pekerjaan Diebold

mendefinisikan adalah untuk menjalankan mesin. Istilah automasi ini dikenalakan oleh harder

dari ford motor company.Tingkat perkembangan automasi adalah sebagai berikut.

Fungsi penunjang automasi, yaitu membantu menyempurnakan atau meningkatkan

kemampuan manusia.

Fungsi pelipatgandaan, yaitu membantu mengatasi keterbatasan kemampuan manusia

Fungsi meringankan, yaitu membantu pengendalian proses yang rumit seperti

pengukuran automasi.

Fungsi menggantikan manusia, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin.

Peralatan Perlindungan Diri

Perlindungan Mata dan Muka

Perlindungan Kulit dan Tubuh

Perlindungan Pernafasan

Perlindunga Pendengaran

F. Membuat Laporan Mengenai Kejadian pencurian

Segala bentuk perilaku dan kejadian-kejadian yang mencurigakan harus segera dilaporkan

pada orang yang berwenang. Tahap laporannya sebagai berikut.

Melaporkan pada staf yang berwenang mengenai masalah tersebut di perusahaan baik

secara lisan maupun tertulis.

Staf yang berwenang dari perusahaan segera melaporkan pada kepolisian secara

tertulis dan lisan bila masalah tersebut sudah tidak bisa ditanggulangi lagi.

Diantara tindak kriminal adalah pencurian. Pelaku pencurian bisa dari karyawan perusahaan

maupun orang luar perusahaan. Brang yang dicuri bisa milik pribadi karyawan maupun milik

perusahaan maupu orang luar perusahaan. Tidak pencurian dapat terdeteksi dari alarm anti

pencurian yang berbunyi atau melihat kejadian secara langsung. Apabila terjadi pencurian,

maka opriosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

Melaporkan kejadian kepada petugas keamanan (satpam0 terdekat dengan segera.

Memberitahukan kepada bagian informasi/penerangan.

Memblokir kawasan yang dapat digunakan oleh pencuri untuk melarikan diri.

Memutar kembali CCTV (circuit televisi) untuk menjelaskan cirri-ciri pencuri.

Page 10: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak di

inginkan.

Membawa tersangka keruang interograsi bersama dengan petugas keamanan.

Membuat laporan kejadian pencurian.

2.2. MENGHADAPI SITUASI-SITUASI DARURAT/EMERGENCY

A. Jenis-Jenis Bahaya di Tempat Kerja

Dalam setiap hal kiranya mengandung dua potensi yaitu bahaya, clan manfaat. Bila kita dapat

menekan sekecil mungkin bahayanya maka kita akan lebih besar rnemperoleh manfaat.

Sebaliknya bila kita tidak terlalu memperhatikan manfaatnya maka bahayanya akan

semakin. besar pula. Agar kita memperoleh manfaat sebesar-besarnya ditempat kerja,

baik untuk karyawannya maupun perusahaannya, maka kita harus dapat meminimalisir

bahaya di tempat kerja tersebut. Adapun 'kondisi bahaya di tempat kerja diantaranya bahaya

yang bersifat khusus dan bahaya yang bersifat umum.

1. Bahaya bersifat khusus: adalah bahaya yang bersifat material, Bahaya tersebut

ditimbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja misalnya keadaan lingkungan

kerja yang tidak aman (Unsafe Condition) _ gedung yang. tinggi dengan pondasi

yang tidak seimbang, struktur tanah yang tidak sesuai dengan standar IMB (Izin

Mendirikan Bangunan), instalasi listrik yang tidak teratur, tidak adanya peralatan

keamanan.dan pelindung saat bekerja, dan yang lainnya.

2. Bahaya bersifat umum adafah bahaya yang'bersitat immaterial yang ditimbulkan dari -

_ proses kerja, misalnya bekerja dengan tidak memenuhi keselamatan kerja (Unsafe

Worker), tidak beristirahat, memaksakan kerja selagi kondisi badan unfit, terjadinya

konfik, dan miskomunikasi yang membuat tidak kondusif di tempat kerja, lalai, tidak

mengikuti prosedur kerja dan yang lainnya.

Sikap dan tindakan yang perlu dilakukan oleh seorang karyawan profesional terhadap keadaan

bahaya diantaranya sebagai berikut.

a. Bersikap cepat dan tanggap terhadap hal-hal yang diperkirakan dapat

membahayakan.

b. Mengamati (observasi) terhadap hal-hal yang dapat membahayakan.

Page 11: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

c. Mengidentifikasi satu persatu hal-hal yang akan membahayakan tersebut.

d. Menganalisis secara teoritis baik dan buruknya untuk jangka panjang.

e. Menyimpulkan dan membuat solusi secara tertulis hasil pengamatan tersebut.

1. Diajukan kepada bagian yang menangani permasalahan tersebut diperusahaan

itu untuk ditindaklanjuti kepada atasannya.

B. Tanda Peringatan Bahaya dan Tanda Bahaya di Tempat Kerja

Di sini dibedakan antara tanda peringatan.bahaya dan tanda bahaya di tempat kerja, karena

diantara keduanya mempunyai pengertian yang berbeda, untuk lebih jelasnya kita uraikan satu

persatu.

1. Tanda-Tanda Peringatan Bahaya

Peringatan dan tanda bahaya merupakan tanda-tanda atau kode yang digunakan

sebelum bahaya terjadi,. yaitu sebagai usaha pencegahan agar jangan sampai terjadi

bahaya.

Peringatan dan tanda-tanda bahaya dapat membawa suatu pesan atau instruksi, pesan

peringatan, dan pemberian keterangan secara umum. Dada dasarnya, tanda-t-anda larangan

atau bahaya sama dengan tanda lalu lintas jalan raya. Tanda.peringatan bahaya antara

lain sebagai berikut.

i. Tanda Gambar

Tanda gambar adalah gambar-gambar peringatan dan larangan. Misalnya gambar berikut.

b. Gambar leter P dicoret adalah larangan untuk parkir.

c. Gambar puntung rokok, dilarang merokok di tempat kerja.

d. Gambar tengkorak adalah barang yang beracun.

e. Gambar membuang sampah pada tong sampah adalah anjuran untuk

membuang sampah pada tempatnya.

b. Tanda Lampu warn

Tanda lampu warna, adalah lampu yang digunakan sebagai tanda peringatan keamanan,

misalnya gambar berikut.

1) Lampu hijau adalah menunjukan keadaan aman atau boleh jalan pada lalu lintas.

2) Lampu kuning adalah tanda hati-hati atau-harus waspada.

3) Lampu merah adalah tanda hares berhenti di lalu lintas dan tanda kawasan

yang mengandung aliran listrik berbahaya.

Page 12: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

4) Lampu berkedip dengan serine adalah tanda telah terjadinya bahaya atau hal-hal

yang .mencurigakan.

c. Tanda Kata-Kata

Tanda dengan himbauan adalah kata-kata yang digunakan untuk peringatan biasanya

singkat, padat, dan jelas, seperti kata-kata berikut.

1) "YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK"

2) "MATIKAN PONSEL"

3) "DILARANG MEROKOK"

4) "SIMPAN TAS PADA TEMPAT PENITIPAN"

5) "PINTU DARURAT"

d. Tanda Isyarat Tubuh

Tanda isyarat tubuh adalah simbol-simbol yang digunakan sesama .karyawan untuk

berkomunikasi bila ada hal-hal yang membahayakan atau peringatan, seperti tanda-tanda

berikut.

1) Menggelengkan kepala ke kiri dan ke kanan adalah

menjawab tidak.

2) Berkedip dengan cepat adalah isyarat melara .

3) Menempelkan telunjuk dimulut adalah men ruh diam.

4) Mengedepankan telapak tangan di depan muka adalah melarang.

2. Tanda-Tanda Bahaya

Peralatan yang' digunakan untuk menunjukan bahwa telah terjadinya bahaya itu

bermacam-macam sesuai dengan tingkat kemajuan teknologi. Pada masa tradisional sering

digunakan kentongan sedangkan masa sekarang lebih can'-.4: ih. Macam-macam tanda bahaya

antara lain sebagai berikut.

i. Alarm kebakaran

Alat tersebut ditempatkan pada tempat yang dianggap perlu. Alarm kebakaran akan berbunyi

secara otomatis apabila terdeteksi adanya asap yang diterimanya. Tanda bahaya yang

dikeluarkan oleh alat tersebut biasanya berupa bunyi keras da terus-menerus.

Page 13: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

ii. Bunyi Sirine Ambulance

Sirine atau bunyi yang melengking dipasang pada mobil ambulance berbentuk speaker aktif

bersamaan dengan lampu berwarna merah.menyala. Hal tersebut pertanda mobil

ambulance sedang membawa orang yang membutuhkan perawatan secepatnya dan bila

terlambat dapat mengakibatkan orang tersebut meninggal dunia.

iii. Alarm Kebocoran Gas

Alarm kebocoran gas gunanya untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang dapat

menimbulkan bahaya kebakaran maupun sesak pernapasan.

iv. Alarm Pencurian

Alarm tersebut dipasang pada tempat yang tidak: boleh dimasuki oleh orang-orang yang tidak

berkepentingan._ Alarm pencurian dihubungkan dengan kantor petugas

keamanan/security. Alarm tersebut akan bekerja dengan sendirinya bila ada orang memegang

barang tertentu yang dilarang, dan bila ada orang yang memasuki tempat yang dijaga tanpa

prosedur yang berlaku.

v. Suara Tembakan Peringatan

Tanda bahaya yang menggunakan tembakan peringatan dilakukan petugas icepolisian

dengan cara menembak ke atas sebanyak tiga kali. Hal tersebut dilakukan untuk merrberias

peringatan kepada pelaku tindak kejahatan agar menyerahkan diri.

C. Situasi yang Dapat Menimbulkan Bahaya

Situasi dan kon keamanan dan kesehatan tenaga kerja antara lain sebagai berikut disi yang dapat

menjadi pemicu atau sumber-sumber bahaya bagi

Faktor-faktor fisik meliputi hal-hal berikut.

i. Faktor fisik

Suara yang terlalu bising.

Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Penerangan yang kurang memadai.

Kelembaban udara.

Getaran mekanis.

Radiasi.

Ventilasi yang kurang memadai.

Page 14: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Tekanan udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

iBau-bauan di tempat kerja.

Kelembaban udara.

ii. Faktor Kimia

Faktor-faktor kimia dapat berupa zat-zat berikut.

Gas/uap.

Cairan.

Debu-debuan.

Butiran kristal dan bentuk lain.

Bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat racun.

iii. Faktor Biologi.

Fakor-faktor biologis dapat berupa benda-benda berikut.

Bakteri/virus.

Jamur, cacing, dan serangga.

Tumbuh-tumbuhan dan lain-lain yang dapat hidup ditempat kerja.

Faktor Faal

iv. Faktor-faktor faal dapat meliputi hal-hal berikut.

Sikap badan yang tidak baik pada waktu kerja.

Peralatan yang tidak cocok atau tidak sesuai dengan tenaga kerja.

Gerak yang senantiasa berdiri atau duduk.

Proses, sikap, dan cars kerja yang monoton.

Beban kerja yang melampaui batas kemampuan.

v. S.Faktor Psikologis

Faktor-faktor psikologis dapat meliputi hal-hal berikut.

a. Kerja yang terpaksa/di paksakan yang tidak sesuai dengan kemampuan.

b. Suasana kerja yang tidak menyenangkan.

c. Pikiran yang senantiasa tertekan terutama karena sikap atasan atau teman kerja yang

tidak sesuai.

d. Pekerjaan yang cenderung lebih mudah menimbulkan kecelakaan.

Page 15: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Ditinjau dari segi lingkungan kerja, kondisi berbahaya di lingkungan kerja dapat timbul

dari lingkungan khusus (teknis) dan dari lingkungan umum (nonteknis).

1. Bahaya dari lingkungan teknis tekno-strukturat, yaitu potensi bahaya yang

terkandung

dari lingkungan kerja diantaranya lingkungan kerja yang kotor, tempat/ruang kerja

yang tidak representatif, sarana dan prasarana kerja yang tidak layak pakai.

Bahaya dari lingkungan nonteknis, yaitu potensi bahaya yang ditimbulkan dari sika

2. dan tindakan pekerja, antara lain sebagai berikut.

a. Tidak mengikuti prosedur dan tata tertib kerja.

b. Tidak mentaati peraturan kerja.

c. Menentang kebijakan pimpinan perusahaan.

d. Menyampaikan aspirasi dengan emosional.

Unsur teknis dan nonteknis akan saling mendukung dalam pelaksanaan

pekerjaan

hingga antara satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pada saat berinteraksi antara

unsur teknostruktural dengan unsur nonteknis biasanya ada saja terjadi kecelakaan, hal

tersebut dinamakan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja misalnya kecelakaan pada saat pekerja

menggunakan peralatan kerja, mesin yang meledak kebakaran.

Ditinjau dari segi sifatnya, keadaan bahaya di tempat kerja dapat meliputi bahayabahaya

berikut.

a. Bahaya yang diakibatkan karena adanya kerusakan mesin dari segi hardware

(perangkat keras)

b. Bahaya yang diakibatkan oleh kesalahan program mesin dari segi

software (perangkat lunak).

c. Bahaya yang diakibatkan oleh pendukung misalnya, sering padamnya

listrik.

d. Bahaya yang diakibatkan oleh somber daya karyawan atau pengguna

(Brainware) yang belum kompeten menangani pekerjaan dibidang tertentu.

e. Bahaya yang diakibatkan oleh over worker, yaitu bekerja Lerlebihan tanpa

istirahat hingga membahayakan bagi diri karyawan dan perusahaan iru sendiri.

Misalnya meningkatkan jumlah produk dengan lembur yang tidak teratur.

Page 16: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

D. Prosedur Penanganan Keadaan Darurat di Perusahaan dan Tempat Umum.

Prosedur penpnganan keadaan darurat (emergency) secara khuss disetiap perusahaan atau

ditempat umum telah divisualisasikan, baik dalam bentuk gambar maupun tata tertib yang

disesuaikan denW kondisi perusahaan atau tempat umum tersebut. Secara umum

prosedur. tersebut meliputi hal-hal berikut.

a. Setiap karyawan hares menjaga keselamatan dirinya dan karyawan yang

Iainnya.

b. Wajib memakai alat-alat keselamatan kerja yang telah disediakan oleh

perusahaan.

c. Mematuhi ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan kerja dan

perlindungan kerja

yang berlaku.

d. Apabila karyawan :menemui hal-hal yang dapat membahayakan terhadap

keselamatan

karyawan di perusahaan, hares segera melaporkan kepada pimpinan

perusahaan atau atasannya.

e. Di luar waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, setiap buruh tidak

diperbolehkan - memakai/menggunakan alat-alat atau perlengkapan kerja milik

perusahaan untuk-;= kepentingan pribadi.

f. Setiap pekerja wajib memelihara alas-alat/perlengkapan kerja dengan baik dan

teliti

E. Sikap dan Tindakan Saat Menghadapi Situasi Darurat I.

i. Sikap dalam Menghadapi Situasi Darurat

Sikap yang diperlukan saat terjadinya situasi darurat adalah sebagai berikut.

a. Cepat dan tanggap dalam situasi darurat.

b. Tidak panik.

c. Tidak berteriak yang membuat panik orang lain.

d. Adanya keinginan untuk menyelesaikan masalah.

e. Tenang dalam menghadapi situasi darurat.

Page 17: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

ii. Tindakan dalam menghadapi situasi darurat.

a. Tangani situasi darurat sesuai prosedur di perusahaan.

b. Ikuti pesan tanda-tanda bahaya di tempat kerja.

c. Tentukan langkah dalam situasi darurat. sesuai permasalahannya.

a. d: Operasikan perlengkapan situasi darurat yang tersedia di tempat kerja.

d. Segera mengetahui dan meneliti keadaan darurat dan potensi keadaan darurat.

e. Segera tentukan tindakan yang dibutuhkan untuk melakukannya dalam ruang lingkup

tanggung jawabnya.

f. Pelaksanaan tindakan darurat mengikuti prosedur keadaan darurat yang

sesuai dengan prosedur di perusahaan..

g. Segera cari bantuan dari rekan sejawat atau orang yang mempunyai wewenang bila

perlu.

h. Melaporkan rincian kejadian baik sc' ara lisan dan tulisan yang benar sesuai

aturan perusahaan.

F. Langkah-Langkah Penanganan Situasi Darurat

i. Menangani Ancaman Bom

Apabila menemukan suatu barang yang mencuri n.atau menerima laporan dari pihak tertentu

melalui tulisan/telepon tentang adanya bom di lingkungart perusahaan, maka tindakan yang hares

dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Pastikan bahwa barang yang dicurigai masih ada di tempatnya.

b. Beritahu pekerja yang lain agar menjauh dan keluar.

c. Segera hubungi atasan/pimpinan untuk menginformasikannya.

d. Hubungi pihak kepolisian terdekat dan berikan keterangan yang lengkap.

e. Amankan dokumen-dokumen terpenting.

Page 18: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

ii. Pelanggan Yang terganggu Mentalnya

Setiap yang datang keperusahaan bermacam-macam tidak menutup kemungkinan perusahaan

didatangi oleh pelanggan yang terganggu mentalnya, misalnya abnormal, mabuk minuman,

temperamen pemarah ataupun yang lainnya: Untuk menangani ha_l tersebut tindakan yang

perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut.

a. Jangan terlalu banyak diajak bicara.

b. Bawa ke ruangan yang aman (tidak ada barang-barang berharga).

c. Jauhkan dari pelanggan yang lain ke tempat yang aman tersebut, agar tidak

menggangguw pelanggan lain.

d. Laporkan ke satpam (petugas keamanan).

e. Segera bekerja kembali

f. Urusan selanjutnya ditangani petugas keamanan

iii. Kecelakaan

Bila terjadi kecelakaan kerja yang dialami karyawan lain di .tempat kerjanya, makaµ

sebagai sesama karyawan harus menolongnya. Diantara hal-hal yang perlu dikerjakan adalah

sebagai berikut.

a. Membawanya ke ruangan kesehatan dan keselamatan kerja.

b. Memberikan pertolongan pertama.

c. Melaporkannya pada atasan/pimpinan.

d. Menghubiungi atau membawanya pada petugas kesehatan terdekat.

e. Mendeteksi penyebab kecelakaan.

e. Membuat solusi agar tidak terjadi lagi.

iv. Perampokan dan Penodongan

Perampokan dan penodongan bisa saja terjadi pada saat siang dan malam hari, untuk itu setiap

karyawan harus waspada dengan melengkapi personil keamanan di tempat kerja. Hal-hal yang

perlu kita 'lakukan dalam situasi darurat adanya penodongan da perampokan adalah sebagai

berikut

a. Jangan panik bila perampok mengancam baik dengan senjata tajam atau atau senjata

api.

Page 19: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

b. Kenali dengan jelas raut mukanya, postur tubuhnya, dan pakalannya.

Kenali kekhasan nada suara bicaranya.

c. Bila perampok lebih dari satu, kenali salah sate saja dengan jelas bila tak

memungkinkansemuanya.

d. Bila perampok membawa kendaraan, kenali kendaraanya dengan jelas, merk, dan warna

kendaraan, serta kenali plat nomer kendaraannya.

e. Jangan mengadakan perlawanan_bila t dak memungkinkan, karena akan mencelakakan

jiwa.

f. Jangan menunjukkan terhadap.perampok dokumen-dokumen dan barang yang

sangat penting.

g. Bila perampok sudah mulai kabur, cepat hubungi polisi lewat telepon dengan menun

jukan arch jalan yang dilaluinya agar polisi cepat memblokir semua jalur lalu litas.

h. Laporkan pada satpam/atasan/pimpinan.

i. Membuat laporan tertulis kepada pihak berwajib (kepolisian) untuk ditindaklanjuti. .

v. Kebakaran

Pada' saat terjadi Kebakaran langkah-langkah emergency (darurat)°yang perlu kita

kerjakan adalah sebagai berikut.

a. Segera hubungi lewat telepon tim pemadam kebakaran terdekat dengan menyampaikan

alamat kejadian kebakaran yang jelas.

b. Pakailah pakaian pengaman anti api.

c. Pijit bel peringatan berbaahaya agar semua pekerja yang belum tahu mengetahuinya.

d. Selamatkan dokumen-dokiimen yang paling penting.

e. Matikan listrik dari kilometernya.

f. Ikuti jalan yang paling mullah untuk keluar dari tempat kebakaran. Jangan berteriak-teriak

karena akan membuat panik dan salah tingkah. Segera evakuasi teman sekerja kalau ada

yang terperangkap kebakaran. Berikan pertolongan pertama.

g. Hubungi petugas kesehatan setempat.

h. Membuat laporan tertulis pada pihak kepolisian untuk diadapkan penelitian penyebab

terjadinya kebakaran.

Page 20: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

vi. Kebocoran gas

Adanya kebocoran gas dapat diketahui dari bau yang menyengat penciuman. Apabila„-

perusahan memiliki alarm otomatis maka alarm akan berbunyi sendiri bila terjadi kebocoran Halhal

yang perlu diperhatikan saat terjadi kebocoran gas.

a. Segera pakai pakaian pelindung pernapasan yang tersedia.

b. Segera laporkan pada teknisi di perusahaan.

c. Bila kebocoran sudah parah dan menyebar, pijit serine/alarm agar semua pekerja

cepat keluar mengamankan diri.

d. Segera bawa keluar/jauhkan barang-barang yang mudah terbakar dan yang

mengandung api

e. Selamatkan dokumen-dokumen yang sangat penting.

f. Matikan -listrik dari kilometernya.

g. Segera keluar melalui jalan yang mullah.

h. Teknisi segera melacak tempat terjadinya kebocoran gas.

i. Selamatkan yang terperangkap di dalam ruangan.

j. Berikan pertolongan pertama dengan bantuan pernapasan,

k. Hubungi petugas kesehatan terdekat.

vii. Banjir

Banjir akan terjadi bila saat musim hujan, lokasi perusahaan di tempat yang dataran

rendah atau dekat dengan aliran sungai. Hingga bila tanda-tanda tersebut telah ada maka

pihak pimpinan perusahaan harus menyediakan perlengicapan keamanan banjir,

misalnya baju pelampung, ban, perahu karet, dan membuat gedung berlantai dua atau

tiga. Bila terjadi banjir maka dalam situasi darurat tersebut yang harus. dilakukan adalah

sebagai berikut.

a. Membunyikan tanda sirine bahaya agar semua karyawan waspada.

b. Mematikan aliran listrik.Mematikan mesin-mesin yang sedang digunakan.

Page 21: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Gempa Bumi

Gempa bumi bisa saja terjadi kapan saja sekalipun sebelumnya tidak ada informasi dari

dinas meteoroligi dan geofisika. Untuk itu maka pendirian perusahaan harus memenuhi

persyaratan IMB (Izin Mendirikan Bangunan); kelaikan tanah dan kesesuaian bangunan.'

Bila terjadi gempa bumi sebagai situasi darurat, dalam penanganannya adalah sebagai berikut.

a. Ambil pengaman tutup kepala.

b. Pindah ke ruangan yang tidak banyak barang berat.

c. Ingat-ingat pintu darurat yang paling cepat dan aman kemudian

keluarlah cepat. d. Jangan keluar dengan lari yang tak tentu arah.

d. Jangan lari pada pintu yang sama karena akan meghambat kelancaran

bahkan dapat menimbulkan kecelakaan jiwa.

e. Menjauhlah dari gedung dan bangunan yang tinggi, cari tempat yang

aman.

f. Bila gempa berhenti maka_adakan evakuasi korban.

i. Berikan pertolongan pertama.

j. Adakan pendataan dan inventarisir seluruh kerugian harta dan jiwa. Buat

laporan tertulispada pimpinan dan pemerintah setempat.

Tersengat Listrik

Untuk menghindari sengat an-listrik . ke ndaklah_ teknisi perusahaan selalu- glib dan

memelihara keamanan jalur kabel listrik, gunakanlah kabel standar PLN (Perusahaan

Listrik Negara). Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menangani orang yang terkena sengatan

listrik adalah sebagai berikut.

a. Segera matikan aliran listrik.

b. Pakailah sandal karet yang keying agar tidak tersengat listrik.

c. Pisahkan orang yang terkena arus listrik dengan benda yang menempel dari

anus listrik. tersebut.

d. Bila korban masih hidup berilah air minum putih secukupnya sebagai

pertolongan pertama.

e. Bawalah korban ke dinas kesehatan terdekat.

Penyebab utama kebakaran rumah penduduk kebanyakan adalah dari adanya

gangguan pada instalasi listrik yang sudah tidak layak pakai, hingga mengakibatkan terjadi

korsleting pada hubungan pendek arus listrik. Sebaiknya setiap 1.0 tahun sekali instalasi

Page 22: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

listrik harus . diganti dan pemasangan instalasi listrik haruslah memenuhi standar

perlindungan terhadap bahaya kebakaran (flre protection},

Tindakan yang harus segera dilakukan ketika menghadapi kebakaran akibat korsleting anus

pendek listrik adalah sebagai .berikut.

a. Matikan arus listrik dari sumbernya.

b. Padamkan api dengan air atau pasir atau kain basah.

c. Temukan dan buka segera pompa hidran air yang terdapat pada sekitar lokasi kebakaran.

d. Batasi gerakan api dengan air agar tidak meluas ke tempat lainnya.

e. Telepon dinas pemadam kebakaran dengan menginformasikan alamat tempat kejadian

2.3. Menjaga standar keamanan penampilan pribadi

A. Macam-Macam Penyakit Infeksi dan Noninfeksi Serta Cara Menanggulanginya

Kurang dapatnya menjaga kesehatan dan keamanan kerja saat melaksanakan

pekerjaan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya kecelakaan kerja, balk

kecelakaan yang bersifat luka maupun bukan luka. Apabila hal tersebut terjadi pada

diri karyawan atau terhadap teman sekerja maka sebagai karyawan yang profesional

harus dapat menanganinya. Selain itu terlebih seorang karyawan profesional harus

dapat menanggulangi sedini mungkin kecelakaan-kecelakaan dengan upaya-upaya

preventif.

1. Infeksi

Infeksi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya kuman atau

bibit penyakit yang masuk dan berkembang biak ke dalam tubuh manusia, diantaranya

protozoa (amoeba), jamur, dan parasit. Kuman dari penyakit tersebut bisa masuk di

antaranya melalui luka-luka berikut.

a. Luka Terbuka

Luka lecet

a) Permukaan kulit terkelupas akibat gesekan.

b) Luka akan terasa nyeri karena ujung-ujung saraf juga mengalami

Page 23: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

cedera.

c) Tepi luka tidak teratur.

Luka sayat/iris

a) Terjadinya akibat kontak dengan senjata tajam

b) Jaringan kulit dan lapisan di bawahnya terputus.

c) Tepi luka dan bentuk luka teratur.

Luka robek

a). Terjadi akibat benturan keras dengan benda tumpul.

b) Tepi dan bentuk luka tidak teratur.

Luka tusuk

a) Terjadi akibat masuknya benda tajam melalui kulit ke dalam tubuh.

b) Luka lebih dalam dibanding lebarnya.

Luka avulsi/sobek

a) Jaringan tubuh/kulit tidak putus.

b) Bagian tubuh!kulit masih ada yang menempel.

Luka amputasi

a) Luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah.

b) Akibat gigitan hewan sehingga menyebabkan rabies.

Penanganan luka terbuka dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut:

a) Pastikan daerah luka terlihat.

b) Bersihkan daerah sekitar luka.

c) Kontrol pendarahan bila ada.

d) Cegah kontaminasi lanjut.

e) Beri penutup luka dan balut.

f) Tenangkan penderita.

g) Atasi syok bila ada kemudian rawat.

h) Rujuk kefasilitas kesehatan.

i) Baringkan penderita bila lukanya cukup parah.

Page 24: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

b. Luka Tertutup

Memar

Berkumpulnya darah di bawah lapisan kulit sehingga terasa nyeri, bengkak, dan warnanya

merah kebiruan.

Luka himpitan kuat

Ciri-cirinya tergantung berapa besar luka yang dialami.

Luka Remuk

Biasanya terjadi pada tulang atau persendian.

Cara penanganan luka tertutup, diantaranya:

Istirahatkan anggota gerak.

Berikan kompres dingin.

Balut dan tekan.

Tinggikan anggota gerak yang luka tersebut.

c. Pendarahan dan Syok

1) Pendarahan

Pendarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh. darah yang dapat disebabkan

oleh trauma atau penyakit.

2) Klasifikasi sumber pendarahan/golongan pendarahan

Pendarahan nadi (arteri).

Darah yang berasal dari pembuluh nadi keluar memancar sesuai dengan

denyutan nadi berwarna merah terang.

Pendarahan batik (Versa).

Darah yang keluar dari pembuluh batik mengalir berwarna merah gelap.

Pendarahan rambut (kapiler).

Berasal dari pembuluh kapiler, darah yang keluar merembes perlahan.

3) Jenis jenis pendarahan

Perdarahan luar

Perdarahan yang terlihat keluar dari luka terbuka.

Perdarahan dalam

Prndarahan biasanya tak terlihat dan kulit tidak tampak rusak. Kadang-kadang

terlihat berada di bawah permukaan berupa memar.

Waspadai adanya pendarahan dalam bila terjadi hat-hat berikut.

Page 25: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Luka busuk.

Darah atau cairan keluar dari telinga atau

hidung.

Muntah atau batuk darah.

Memar luas pada batang tubuh..

Luka tembus dada atau perut.

Buang air kecil atau air besar berdarah.

Nyeri tekan, pada kaku atau kejang pada dinding perut.

4) Penanganan Pendarahan

Tekan langsung..

o Tekan bagian yang berdarah selama 5-15 menit dan beri penutup

luka.

o Elevasi (dilakukan bersamaan dengan tekanan langsung).

o .Tinggikan an, ota badan yang berdarah, lebih tinggi dari jantung

o Tekan pada titik tekan.

Menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan.

Contoh:

Brakialis (Pembuluh nadi dilengan atas)

Femoralis (Pembuluh nadi dilipat sama)

Cara lain yang dapat membantu menghentikan pendarahan adalah sebagai berikut,

Immobilisasi dengan atau tanpa pembidaian

Torniket (bila semua cars menghentikan pendarahan gagal boleh digunakan). Kerugian

menggunakan tomiket bisa menyebabkan kematian jaringan bagian distal daerah yang

terpasang torniket, sehingga bagian tersebut harus diamputasi.

Perawatan pendarahan ada 3 macam, yaitu perawatan pendarahan besar, pendarahan ringan,

dan pendarahan dalam.

a. Perawatan pendarahan besar

Jangan buang waktu hanya untuk menutup luka.

Tekan langsung dengan tangan (menggunakan sarung

tangan).

Rawatlah luka setelah pendarahan terkendali.

Page 26: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

b. Perawatan pendarahan ringan atau terkendali

Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka.

Tekan sampai pendarahan

terkendali.

Pertahankan penutup luka dan

balut.

Sebaiknya tidak melepas penutup luka/balutan pertama.

c. Perawatan pendarahan dalam

Baringkan dan istirahatkan penderita.

Buka jalan nafas dan pertahankan.

Periksa secara berkala pernafasan dan denyut

nadi

Rawatlah bila terjadi atau diduga akan syok.

Jangan beri makan dan minum.

Rawatlah cedera lainnya bila ada.

Bila ada berilah oksigen.

Syok

Syok terjadi sejak peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkann darahnya yang

mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital (terutama otak, jantung, dan paru -

paru). Penyebab syok adalah sebagai berikut.

a. Kegagalan jantung memompa darah.

b. Kehilangan darah dalam jumlah besar.

c. Kekurangan cairan tubuh yang banyak, misalnya diare.

d. Penyebaran darah dengan luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan

balk.

Tanda-tanda syok sebagai berikut.

Pernapasan cepat dan dangkal.

Nadi cepat dan lemah.

Kulit pucat, dingin, dan lembab.

Mata pandangan hampa dan pupil melebar.

Wajah pucat, sianosis pada bibir, lidah, dan kuping.

Gejala-gejala : mual, haus, lemah, pusing, gelisah, dan takut mati.

Page 27: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Apabila terjadi syok, maka hal-hal yang perlu dilakukan dalam penanganannya adalah sebagai

berikut.

Bawa penderita ke tempat teduh dan arnan.

Pakaian penderita dilonggarkan.

Cegah kehilangan panas tubuh dengan memberi selimut.

Tenangkan penderita.

Pastikan jalan dan jalan pernapasan baik.

Kontrol pendarahan dan rawat luka lainnya bila ada.

Berikan oksigen bila ada.

Periksa Rujuk kefasilitas kesehatan. .

tanda vital secara berkala.

d. Alat Perlindungan Diri (APD)

Alat perlindungan diri berguna terutama untuk menghadapi darah dan cairan tubuh dari

penderita yang merupakan media penularan penyakit seperti Hepatitis, TBC, HIV/',

AIDS. Disamping itu untuk mencegah penolong mengalami luka dalam waktu menjalankan'

tugasnya.

Macam-macam alat pelindung diri (APD)

a. Sarung tangan lateks

b. Kaca mata pelindung

c. Baju pelindung

d. Masker penolong

e. Masker Resusitasi

f. Helm

Dari keenam alat di atas, dua diantaranya mutlak harus dimiliki pelaku Pertolongan Pertama

(PP), yaitu sarung tangan dan masker resusitasi. Juga selain APD masih ada beberapa tindakan

sebagai pencegahan, diantaranya mencuci tangan dan membersihkan alat.

e. Peralatan pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)

2) Penutup luka

Kasa steril

Page 28: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Bantalan kasa

3) Pembalut

Pembalut gulung (pita)

Pembalut segitiga/mitella

Pembalut tubuler/tabung

Pembalut rekat/plester

4) Cairan antiseptik

Alkohol 70%

Povvidone iodine 10%

5) Cairan pencuci mata (boorwater)

6) Peralatan stabilitasi

Bidai

Papan spinal panjang

Papan spinal pendek

7) Gunting pembalut

8) Pinset

9) Senter

10) Kapas

11) Selimut

12) Kartu penderita

13) Alat tulis .

14) Oksigen

15) Tensimeter dari stetoskop

16) Tandu

2. Penyakit noninfeksi

Penyakit tersebut biasanya terjadi pada bagian dalam tubuh diantaranya sebagai berikut.

a. Penyakit hypokinetik (akibat lemahnya jasmani)

b. Penyakit metabolisme

Kegemukan (obesitas) .

Penyakit gula (diabetes mellitus)

Kelebihan lemak darah (hyperlidaemia)

c. PenyakitJantung dan Pembuluh Darah

Page 29: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Penyakit jantung koroner

Penyakit tekanan darah (tinggi/rendah)

d. Penyakit Psikosomatik

Penyakit lambung/maag (gastritis)

Penyakit bengek (alma bronkial)

Penyakit kulit enczemaldermatitis

B. Memahami Kesehatan Jasmani dan Rohani

Organisasi kesehatan duniaWHO(World Health Organization) yang kemudian juga dianut

oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa sehat adalah sejahtera

jasmani, rohani dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun kelemahan lainnya.

a. Kesehatan Jasmani

Sehat ditinjau dari sudut. ilmu faal ialah normalnya fungsi alat-alat tubuh secara keseluruhan.

Sesuai dengan dalil berikut "Olabraga dengan intensitas yang tinggi tidak akan lama,

sedangkan bila ingin dipertahankan dalam waktu yang lama tidak mungkin dengan

intensitas yang tinggi."

Oleh karena itu, sehat ditinjau dari ilmu faal ada dua pengertian sebagai berikut. a) Sehat

statis, yaitu fungsi alat tubuh normal pada waktu istirahat. b) Sehat dinamis, yaitu fungsi

alat tubuh normal dalam keadaan gerak.

Upaya yang harus dilakukan untuk menjaga badan agar tetap sehat antara lain sebagai

berikut

Olahraga Kesehatan

Olahraga Kesehatan ialah olahraga yang dilakukan orang untuk tujuan kesehatan. Olahraga

tersebut bisa membina kesehatan khususnya pada tingkat lapangan.

Kekurangan olahraga akan mengakibatkan hal-hal berikut.

Intoleransi Orthostatik

Kurang mampu bertahan pada sikap berdiri.

Degenerasi Jaringan

Page 30: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Otot-otot mengecil (atrosit) sehingga dalam seminggu kekuatan otot-otot

menurun 10-50 persen, dalam waktu 3 minggu kapasitas kerja menurun 20-25 persen.

Degenerasi Tulang

Tulang menjadi keropos (osteoporosis).

Perubahan Metabolisme Lemak

Lebihnya kadar kolesterol mempertinggi resiko -terjadinya penyakit gangguan

aliran darah.

Menurunnya Toleransi Terhadap Glukosa

Khususnya pada penderita diabetes, iriaktivitas menyebabkan meningkatnya

resistensi' terhadap insulin, menyebabkan kadar gula darah menjadi lebih sulit

dikendalikan.yang akan memperbesar kemungkinan terjadinya komplikasi.

Ciri Olahraga Kesehatan

Ciri umum olahraga kesehatan terdiri atas 5 M yaitu sebagai berikut.

Masal Olahraga masal yaitu olahraga yang biasa dilakukan oleh umum, seperti

sepak bola,' badminton, tenis meja dan sebagainya.

Mudah

Artinya olahraga yang banyak dilakukan oleh orang seperti lari pagi, jalan

santai (kebanyakan dilakukan oleh orang tua yang sudah lanjut usia).

Murah

Artinya olahraga tersebut tidak mengeluarkan banyak biaya seperti bola voli,

sepak bola, dan sebagainya.

Meriah

Artinya olahraga tersebut bersifat menghibur.

Bermanfaat dan aman

Artinya badan dapat menjadi iehat dan efeknya mudah diatasi.

Syarat dan aman dari olahraga kesehatan yang bersifat teknis fuiologis adalab sebagai berikut.

1) Homogen dan submaksimal

Tidak ada gerakan-gerakan dengan beban

maksimal.

Tidak ada pengarahan kemampuan dengan

maksimal.

2) Adanya kesatuan takaran (dosis)

Kesatuan takaran (dosis) yaitu dengan mengatur beban, kccepatan re_pitisi

Page 31: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

kontraksi maupun waktu pelaksanaannya.

3) Adekuat' (memenuhi syarat)

Yaitu ada batas minimal tertentu pada suatu olahraga kesehatan

sehingga dapat menghasilkan manfaat, yang dapat menimbulkan peningkatan

kemampuan f tngsional perangkat pendukung gerak

d). Sasaran Olahraga Kesehatan

Tahapan sasaran olahraga kesehatan adalah sebagai berikut.

1) S-1 (Sasaran minimal)

Mempertahankan gerak yang masih ada melalui latihan-latihan yang bersifat peregangan

dan pelemasan, sehingga akan menghasilkan kelenturan/fleksibiliti.

2) S-2 (Sasaran antara)

Tujuannya untuk dapat meningkatkyn kemampuan geraknya lebih lanjut.

3) S-3 (Sasaran utama)

Memelihara dan meningkatkan kapasitas aerobik.

Peranan Oaahraga Kesehatan dalam Pekerjaan

Menurut hasil penelitian yang di lakukan oleh ahli-ahli dalam bidang pendidikar kejiwaan,

sosial, dan bidang kedokteran dapatlah disimpulkan, bahwa olahraga banya membantu

mengembangkan hal-hal berikut.

1) Kemampuan berfungsinya alat-alat tubuh manusia seperti jantung, paru-paru

dan lain lain.

2) Fungsi sistem otot dan syaraf.

3) Sikap sosial disiplin dan penyesuaian pribadi.

4) Daya pikir atau intelegensia.

5) Penguasaan emosi yang baik.

6) Kegemaran olahraga dan kebiasaan mengisi waktu senggang dengan

aktivitas yanj bermanfaat.

b. Makanan yang Sehat

Makanan yang sehat terdiri atas zat-zat yang dibagi menjadi dua golongan yaitu, za makanan

makro (makronutrien) yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein; dan za makanan mikro

(mikronutrien) yang terdiri dari vitamin dan mineral.

a. Fungsi makanan bagi tubuh

1) Penyediaan bahan bakar, yaitu zat-zat makanan bilamana dioksidasi dalam

Page 32: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

tubul menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk tugas pekerjaannya.

2) Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

3) Pemeliharaan jaringan dan perbaikan sel-sel jaringan tubuh yang rusak atau

telah tua.

4) Pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit.

5) Pengaturan proses-proses tubuh, misalnya mengatur metabolisme dan

berbagai keseimbangan dalam tubuh.

b. Syarat makanan yang sehat

a. Makanan harus cukup mengandung kalori.

b. Makanan harus cukup mengandung karbohidrat, lemak, dan protein yang

memiliki 10 asam amino esensial.

c. Makanan harus mudah dicerna.

d. Makanan hares cukup mengandung vitamin dan unsur-unsur mineral. Bila

kekarangan vitamin dan unsur mineral, pengaturan, dan koordinasi dari

berbagai fungsi tubuh akan terganggu.

e. Makanan hares selalu cukup mengandung air.

c. jenis jenis makanan sehat

1) Jenis 1 yaitu, macam-macam sayuran hijau dan kuning sebagai

sumber.vitamin A dan mineral.

2) Jenis 2 yaitu, terdiri dari buah-buahan yang berair dan berwarna. Misalnya:

jeruk dan tomat sebagai sumber vitamin C dan mineral.

3) Jenis 3 yaitu, mencakup buah-buahan dan umbi-umbian sebagai sumber

vitamin A dan C, mineral, gala, dan karbohidrat.

4) Jenis 4 yaitu, susu dan makanan yang berasal dari susu (keju, mentega) sebagai

sumber karbohidrat, lemak, vitamin, protein, dan mineral.

5) Jenis 5 yaitu, mencakup daging, telur, ikan, kacang-kacangan sebagai

sumber protein, . lemak, vitamin B kompleks, dan mineral.

6) Jenis 6 yaitu, meliputi jagung, betas, kentang, roti, singkong, sagu

sebagai sumber karbohidrat dan vitamin B kompleks.

7) Jenis 7 yaitu, mencakup kelapa, mentega, margarin, kacang tanah dan

lemak sebagai sumber lemak, dan vitamin A, D, E, dan K.

Page 33: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

e. Istirahat yang Cukup

Istirahat ialah berkurangmya kegiatan organ-organ tubuh kita. Dalam UndangUndang No.

25 Tahun 1997 Pasal 102 (2) tentang ketentuan istirahat .

1. Istirahat sepatutnya untuk menjalankan kewajiban menunaikan ibadah

menurut agamanya.

2. Istirahat kerja, antara jam kerja sekurang-kurangnya setengah jam setelah

bekerja selama empat jam terus-menerus dan istirahat tersebut tidak termasuk

jam kerja.

3. Istirahat mingguan, sekurang-kurangnya 1 hari untuk 6 hari bekerja.

4. Istirahat tahunan, 12 hari kerja untuk 6 hari kerja dalam seminggu atau 10

hari.kerja untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu, setelah pekerja yang

bersangkutan bekerja sdama 12 bulan secara terus-menerus.

Istirahat juga dapat di bagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a. Selesai bekerja, selesai olahraga .

b. Selesai berpikir, menulis, dan sejenisnya.

c. Setelah lama mengerjakan pekerjaan yang berat.

Dengan kesimpulan di atas istirahat dapat kita bedakan menjadi 3 macam.

a. Istirahat insidentil.

b. Istirahat rutin.

c. Istirahat berkala.

Tempat istirahat yang balk hendaklah sebagai berikut.

a. Tempat yang sejuk dan teduh.

b. Tempat yang pemandangannya indah dan mengesankan.

c. Tempat yang udaranya bersih dan tidak ada polusi

udara.

Istirahat yang baik atau cukup sangat terasa pengaruhnya terhadap

jasmani dan rohani kita. Istirahat yang demikian itu dapat kita peroleh

dengan pengaturan waktu, tempat, dan keadaan fisik yang sebaik-

baiknya.

Kondisi yang demikian akan membawa kita kepada hal-hal positif berikut

1. Rencana bisa terlaksana dengan baik.

2. Jasmani menjadi sehat dan segar.

Page 34: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

3. Rohani (pikiran) menjadi tenang.

4. Dapat mengendalikan potensi tubuh kepada keadaan semula.

c. Perlunya Tidur

Istirahat yang baik adalah tidur, sedan tidur berarti berhentinya kerja-kerja otot dan

melemahnya kerja pernafasan kita untuk menerima perangsang-perangsang dari luar, (kecuali

pekerjaan yang tanpa perintah otak).

Ada beberapa orgng berpendapat bahwa tidur itu bermacam-macam di antaranya tidur

nyenyak (tidak disertai mimpi) dan tidur gelisah (tidur di sertai mimpi).

Hal tersebut mungkin terjadi karena keadaan berikut.

a. Tempat tidur (lokasi) tidak baik.

b. Badan lemah (sakit) habis berobat.

c. Setelah olahraga/bekerja berat.

d. Keadaan gembira, marah, sedih.

e. Kita sedang menginginkan sesuatu.

Faktor-faktor di atas dapat mempengaruhi kecepatan tidur kita. Jantung akan bekerja lebih

cepat (keras) sedangkan tidur adalah istirahat yang paling baik. Bagi yang suka minum kopi,

sebaiknya minum kopi setelah tidur.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat tidur.

a. Tempat/lokasi tidur mesti diatur.

b. Lama tidur harus sesuai dengan usia.

c. Waktu bangun/mulai tidur pada malam hari harus diatur sehingga menjadi

kebiasaan.

C. Penampilan Diri

Kita menilai orang lain berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ditampilkan orang tersebut

pada kita. Orang lain juga menilai kita berdasarkan pada petunjuk-petunjuk yang telah

diberikan oleh kita pads orang tersebut. Bila kita dinilai orang lain berstatus rendah maka

kita tak akan mendapatkan pelayanan istimewa. Dari sensasi akan menumbuhkan opini,

dan dari opini akan membuahkan sikap dan tindakan. Oleh karena itu, kita hares berusaha

Page 35: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

menampilkan yang terbaik agar pesan kita pada pandangan orang lain baik. Usaha kita untuk

menampilkan diri kita seperti yang kita kehendaki tersebut dinamakan dengan penampilan diri

(impression management).

Untuk menampilkan diri dibutuhkan peralatan-peralatan yang disebut dengan front. Front

terdiri atas peralatan berikut.

1. Setting (panggung) adalah rangkaian peralatan ruang dpn -bends yang

digunakan. Misalnya ruang tamu berikut perabotannya (meja, kursi, likusan/foto),

foto pimpinan perusahaan yang bersalaman dengan presiden, semua hal tersebut

akan mewakili pandangan tamu/pelanggan tentang perusahaan.

2. Appearance (penampilan) adalah penampilan dari segi artifaktual atau bahasa nonverbal

dari busana, make up, dan aksesoris yang dipakai. Hal itu akan menampilkan diri

kita pada pandangan orang lain. Penampilan pramuniaga, penampilan guru, dan

penampilan tentara akan membawa pesan masing-masing.

3. Manner (gaya bertingkah laku) antara lain sebagai berikut.

a. Cara kita berjalan.

b. Duduk.

c. Berbicara.

d. Memandang dan sebagainya.

Beberapa hal yang dapat memberikan kesan tertentu pada tamu dan pelanggan.

a. Penampilan Serasi

Untuk dapat berpenampilan serasi banyak fiat yang hares dipertimbangkan, melipuo

diantaranya situasi kondisi, profesi, postur tubuh, warna kulit, usia, mode, dan keserasiar

menyeluruh.

Serasi sesuai Situasi Kondisi

Serasi sesuai situasi kondisi adalah berpenampilan sesuai dengan suasana yang akan kita

datangi.

a. Pakaian batik biasanya buat kondangan dan pertemuan

resmi.

b. Pakaian gemerlap biasanya untuk ke pesta ulang tahun.

Page 36: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

c. Pakaian kaos/t-shirt untuk santai.

d. Pakaian warna hitam biasanya untuk melambangkan duka cita dan

kesedihan.

e. Pakaian "koko" untuk pengajian.

f. PDH adalah untuk kerja.

b. Serasi sesuai Profesi

Berpenampilan serasi sesuai profesi adalah berpenampilan menyesuaikan dengan

profesi kita. Biasanya tiap profesi mempunyai pakaian dan penampilan khas masing-masing.

Coba Anda amati perawat, polisi, guru, pelajar, pramuniaga, pramugari dan yang

lainya semuanya mempunyai penampilan tersendiri. Semua itu serasi asal waktu

dalam keadaan resmi/dinas profesi.

c. Serasi sesuai Postur Tubuh

Serasi sesuai postur tubuh adalah berpenampilan yang disesuaikan dengan

keadaan tubuh kita, tinggi-pendek dan besar-kecilnya. Untuk keserasiannya

gunakanlah pakaian yang ukurannya sesuai dengan tubuh.

1) Ukuran M untuk yang berbadan kecil-pendek.

2) Ukuran L untuk yang berbadan sedang.

3) Ukuran XL untuk yang berbadan tinggi-besar.

4) Sepatu berhak tinggi untuk yang berbadan

.pendek

5) Sepatu berhak pendek untuk yang

berbadan tinggi.

6) Celana model standar untuk yang bertubuh

sedang.

7) Celana model "baggy" untuk yang bertubuh tinggi.

8) Celana model "cutbray" untuk yang bertubuhh pendek

9) Kain bergaris vertikal untuk yang bertubuh

pendek

10)Kain yang bergaris horizontal untuk yang bertubuh tinggi.

d. Serasi sesuai Warna Kulit

Serasi sesuai warna kulit artinya warna pakaian untuk berpenampilan

disesuaikan dengan warna kulit.

Page 37: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Wit kekuning-kuningan cenderung cocok memakai warna apa pun.

Kulit kehitam-hitaman cenderung cocok memakai pakaian dengan

warns cerah.

Kulit sawo matang cenderung akan lebih cocok memakai pakaian

warna cerah.

e. Serasi sesuai Usia

Serasi sesuai usia adalah pakaian yang dipergunakan untuk berpenampilan disesuaikan

dengan kriteria masa usia.

Anak-anak, pakailah pakaian yang serasi untuk anak-anak.

Remaja, pakailah pakaian yang serasi untuk para remaja.

Dewasa, pakailah pakaian yang serasi untuk dewasa.

Orang tua,.pakailah pakaian yang serasi untuk orang tua.

f. Serasi sesuai Perkembangan Model

Serasi sesuai perkembangan model adalah pakaian yang kita pergunakan sesuai dengai

perkembangan model baik busana, make up maupun aksesorisnya.

g. Serasi Menyeluruh

Serasi menyeluruh adalah keserasian berpenampilan dari segi busana, make up yan

digunakan, aksesoris yang dipakai serta keserasian berwiraga (bertingkah laku) da:

bersikap.

1) Berbusana disesuaikan dengan faktor-faktor keserasian di atas dengan

mempertimbanp kan hal-hal berikut.

Kancing baju jangan terbuka.

Saku jangan penuh dan membengkak.

Jangan urakan dan nyentrik.

Jangan terlalu mewah, glamor.

Jangan bau apek.

Bahan pakaian jangan transparan atau mengkilap.

Lengan baju jangan digulung bila di tempat resmi.

Jangan merangsang dan terlalu ketat.

2) Beraksesoris disesuaikan dengan faktor-faktor keserasian di atas dengan mem

Page 38: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

pertimbangkan hal-hal berikut.

Jangan mengkombinasikan lebih dari satu macam aksesoris dengan yang

lainnya.

Jangan memakai perhiasan yang berkilauan pada siang hari.

Jangan memakai gelang kaki kalau kita sudah bukan anak-anak.

Jangan memakai perhiasan yang tidak sesuai dengan warna busana.

Jangan memakai perhiasan dalam jumlah yang berlebihan.

Jangan memakai perhiasan yang tidak sesuai dengan ukuran badan kits.

3). Berhias disesuaikan dengan faktor-faktor keserasian di atas dengan

mempertimbangka hal ini:

Pengenalan kulit.

Perawatan kulit.

Produk kosmetik yang cocok dan aman.

4). Berwiraga disesuaikan dengan faktor-faktor keserasian di atas dengan mempei

timbangkankegiatan berikut.

Cara duduk, Untuk mendapatkan cara duduk yang anggun. dan

luwes, maka janga menghempaskai diri di atas kursi/sofa, tetapi

kendalikan gerakan dengan otot-otc betis dan paha.

Cara berdiri, Untuk - berdiri dibantu otot-otot paha dan betis serta

dibantu oleh dorongan da; kaki.

Cara berjalan, Cara berjalan yang baik adalah mengarah lurus ke depan

dengan jarak kedua kal hanya beberapa senti, pusatkan :badan sedikit di

depan pergelangan kaki.

5) Bersikap disesuaikan dengan faktor-faktor keserasian di atas dengan

mempertimbangka hal hal berikut.

Keramahtamahan sebagai sikap yang menunjukkan keakraban, kesopanan, dan::

kelemahlembutan.

Ekspresi wajah saat berbicara usahakan untuk senantiasa menatap lawan bicara,jangan

berpaling ke sana kemari karena terkesan tidak menghargai lawan bicara.

Dalam berbicara pergunakanlah tata krama. Yang perlu diperhatikan dalam berbicara

adalah sebagai berikut.

Berbicara harus dibarengi dengan bahasa tubuh.

Berbicara dengan jelas, sesuaikan dengan kondisi waktu, tempat, dan inti pembicaraan.

Page 39: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Apabila ada yang kurang jelas jangan berkata "he" atau "apa . Melainkan dengan: kata

"maaf", atau "bagaimana”.

Jangan memonopoli atau memotong pembicaraan.

Jangan bicara soal agama, politik, atau pribadi jika baru berkenalan.

Carilah alasan yang tepat bila ingin mengundurkan diri.

Jangan memperhatikan apa yang dikenakan lawan bicara atau keganjilan dad lawan

bicara.

Sambutlah tamu atau pelanggan dengan bersalaman dan memperkenalkan diri,

kemudian dipersilahkan masuk dan dipersilahkan duduk.

Tidak menganggap rendah orang lain.

Berpikir positif tentang tamu dan pelanggan.

Tidak sok akrab.

D. Cara-Cara Bekerja dengan Aman

Bekerja yang aman adalah bekerja yang selamanya waspada dan mengikuti prosedur kerja yang

berlaku di perusahaan, sebelum bekerja, saat bekerja, dan setelah bekerja.

a. Mengkondisikan Pekerjaan

Sebelum bekerja maka perusahaan harus mengkondisikan dahulu hal-hal berikut.

Pembagian tugas dan tanggung jawab sera wewenang

yang jelas.

Peraturan kerja yang fleksibel (tidak kaku).

Penghargaan atas hak dan kewajiban pekerja selalu diberikan.

Menjalin hubungan sosial yang baik antara perusahaan dengan masyarakat

setempat.

Adanya ruang kerja yang memenuhi standar SSLK (syarat-syarat lingkungan

kerja) seperti berikut. .

o Tempat kerja harus steril dari debu, kototan, asap rokok, uap gas, radiasi,

getaran mesin dan peralatan bising lainnya.

o Tempat kerja aman dari sengatan arus listrik.

o Lampu penerangan cukup memadai..

o Ventilasi dan Sirkulasi udara yang seimbang.

o Adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan (code of

Page 40: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

conduct).

b. Prosedur Kerja

Saat bekerja karyawan hares mengikuti prosedur kerja sesuai dengan aturan yang

berlaku diperusahaan. Diantara prosedur yang hares diikuti adalah sebagai berikut.

Setiap karyawan wajib hadir dan pulang tepat pada waktu yang telah ditetapkan.'

Setiap karyawan wajib mengisi daftar absen/menyerahkan kartu pads tempat yang

telah ditetapkan baikpada waktu masuk atau pulang bekerja dan harus

diisi/diserahkan oleh karyawan sendiri, apabila tidak melakukannya yang

bersangkutan dianggap mangki dan upahnya tidak di bayar

Setiap karyawan wajib mengikuti dan memenuhi seluruh petunjuk atau instruksi

yank diberikan oleh atasan atau pimpinan perusahaan yang berwenang memberikan

instruks atau petunjuk tersebut.

Setiap karyawan wajib melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang

diberikat kepadanya oleh perusahaan.

Setiap karyawan wajib menjaga dan memelihara dengan balk semua milik

perusahaan agar segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan/atasannya

apabila mengetahui hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya.

Setiap karyawan wajib memelihara dan memegang teguh rahasia perusahaan

kepad, siapa pun terhadap apa yang diketahuinya mengenai perusahaan.

Setiap karyawan wajib melaporkan kepada pimpinan perusahaan apabila ada

perubahan

perubahan atas status dirinya misalnya susunan keluarga atau perubahan alamat..

Setiap karyawan wajib memeriksa semua alat-alat kerja, mesin-mesin dan

sebagainy, sebelum memulai bekerja atau akan meninggalkan pekerjaan sehingga

benar-benar tidal akan menimbulkan kerusakan/bahaya yang akan mengganggu.

Setiap karyawan dilarang membawa/menggunakan barang/alat milik perusahaan

kelua dari lingkungan perusahaan tanpa izin pmpinan perusahaan yang

berwenang.

Setiap karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya dan

tidal diperkenankan memasuki ruangan lain yang bukan bagiannya kecuali

atas perintah izin atasan.

Setiap karyawan dilarang menjual/memperdagangkan barang-barang apa pun

Page 41: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

atat mengedarkan daftar sokongan, menempelkan atau mengedarkan poster yang

tidak ad; hubungannya dengan perusahaan tanpa izin pimpinan perusahaan.

Setiap karyawan dilarang minum minuman keras, mabuk, menyimpan,

dat menyalahgunakan obat terlarang, melakukan perjudian, pertengkaran, dan

berkelah dengan sesama karyawan/pimpinan di dalam lingkungan perusahaan.

Setiap karyawan dilarang membawa senjata api atau senjata tajam ke dalam

lingkungat perusahaan.

Setiap karyawan dilarang melakukan tindak asusila.

E. Pemeliharaan Kesehatan Karyawan

Setiap karyawan bekerja harus dapat memelihara kesehatannya dengan baik aga

dapat kembali bekerja dengan aman.. Pemeliharaan kesehatan antara lain dengan cara

sebaga berikut.

Makan makanan yang bergizi.

Berolahraga yang teratur.

Istirahat/tidur yang cukup.

a. menyadari Pentingnya Higiene Perorangan

Setelah memahami pengertian higiene, perlu juga diketahui tujuan higiene. 'Tujuan higiene

adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lainnya

sebagai akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Misalnya di

sebuah kantor membiasakan piket kebersihan setiap hari, membersihkan debu, membuang sampah

pada tempatnya, menyimpan barang berbahaya ditempat yang aman, begitu pula mandi dua kali

setiap hari dan setiap enam bulan sekali memeriksakan diri ke dokter. .

Ruang lingkup higiene meliputi higiene perorangan (Personal Hygiene), higiene makanan dan

minuman (food hygiene), dan Hygiene Lingkungan dapur (Kitchen Hygiene). Higiene

perorangan merupakan higiene paling penting diantara higiene-higiene yang lainnya - karena

dengan higiene perorangan merupakan pencerminan upaya seseorang untuk memelihara

dan mempertahankan kesehatannya sendiri, yang dibuktikan dalam disiplin berkehidupan yang

sehat dalam setiap harinya.

Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi untuk hidup bersih dan sehat adalah faktor

individual dan faktor en viromental.

Faktor Individual

Page 42: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Faktor individual adalah besar kecilnya motivasi yang ada pada diri perorangan untuk hidup bersih

dan sehat serta kesadaran untuk melaksanakannya. Kurangnya kesadaran melaksanakan hidup

sehat karena kurangnya menyadari manfaat kesehatan buat diri pribadi.

Faktor Enviromental

Faktor en viromental adalah faktor lingkungan yang memotivasi seseorang untuk selalu hidup

bersih dan sehat, baik lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja. Lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan kerja yang orang/karyawan kurang berkesarlaran untuk hidup

bersih akan membuat seseorang malas untuk hidup bersih. Oleh karena itu, yang lebih penting

kita harus tetap berupaya untuk menyarankan dan memberikan keteladanan terhadap orang

lain atau rekan kerja tentang pentingnya hidup bersih dan sehat.

b. Berpenampilan Pribadi sesuai Standar Industri Perhotelan

Penampilan kesehatan pribadi meliputi kebersihan tubuh, kebersihan pakaian, dan kebersihan

makanan.

1. Kebersihan dan Kesehatan Tubuh

Mandi setiap hari minimal dua kali sebelum dan setelah bekerja.

Gunakan sabun mandi yang lunak.

Gunakan handuk pribadi untuk mencegah penularan penyakit kulit.

2. Kebersihan dan Kesehatan Rambut

Rambut harus bersih dan rapi.

Rambut dipotong secara berkala.

Rambut dikeramas minimal dua kali dalam sate

minggu.

Jangan dibiasakan menyisir rambut saat bekerja.

Pakailah tutup kepala yang disarankan perusahaan saat bekerja sesuai pekerjaanya.

3. Kebersihan dan Kesehatan Mata

Bersihkan mata dengan boorwater

Jangan membersihkan tahi•mata atau kototan mata saat bekerja.

Gunakanlah kacamata pelindung bila bekerja dengan menggunakan peralatan kerja

yang membahayakan mats, seperti komputer,las listrik,

Periksakan kesehatan mata secara berkala.

Page 43: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

4. Kebersihan dan Kesehatan Hidung.

Untuk menjaga kesehatan pernapasan biasakan kumur-kumur dengan air hangat

dan. inhalasi (penghirupan) uap hangat.

Bersihkan hidung dengan hati-hati dan gunakanlah kain yang lembek.

Gunakanlah kertas tisu atau sapu tangan untuk menutup mulut saat

bersin.

Hindari bersin di depan makanan.

Bagi yang menderita penyakit influenza sebaiknya menggunakan masker atau sapu

tangan saat bekerja.

Jangan menyentuh hidung dan lubang hidung saat bekerja.

5. Kebersihan dan Kesehatan Telinga.

Jangan menyentuh telinga atau memasukan jari ke lubang telinga selama bekerja,

sebab lubang telinga merupakan tempat bersarangnya bakteri Staphylococcus sp

(jenis bakteri berbentuk bulat menyerupai buah anggur).

Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah masuknya bakteri, bersihkan kotoran

telinga secara teratur dan hati-hati dengan menggunakan cotton bud.

6. Kebersihan dan/atau Kesehatan Mulut dan Gigi.

Bersihkan mulut secara teratur.

Jangan memegang mulut dan bibir selama bekerja karena mulut dan bibir merupakan

sarang bakteri Staphylococcus sp yang berbahaya.

Bersihkan gigi secara teratur minimal dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum

tidur agar bakteri tidak masuk dan berkembang biak serta menghilangkan bau mulut

yang tidak sedap.

Jangan batuk dan meludah disembarang tempat, terutama ditempat pengolahan dan

penyajian makanan.

Tutuplah mulut dengan sapu tangan bila batuk atau bersin.

Jangan mencicipi makanan dengan menggunakan peralatan masak atau

menggunakan jari. Hal tersebut untuk mencegah perpindahan bakteri dari mulut ke

makanan.

Jangan merokok selama di dapur. Hal tersebut untuk mencegah bakteri sumber penyakit

Page 44: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

dari bibir ke makanan.

Jangan membersihkan gigi dari sisa makanan dengan benda tajam yang

dapat mengakibatkan rusaknya lapisan email (lapisan keras yang menutupi

permukaan gigi). Selain itu dapat mengakibatkan luka pada gigi yang menyebabkan

infeksi.

7. Kebersihan dan/atau Kesehatan Tangan dan Jari

Mencuci tangan sebelum makan.

Menggunakan sarung tangan sebelum bekerja.

Membiasakan mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum

melaksanakan pekerjaan.

Jangan memasukan jari ke dalam makanan saat akan mencicipi makanan.

8. Kebersihan dan/atau Kesehatan Kuku Tangan dan Kaki

Kuku tangan maupun kaki harus senantiasa bersih dan selalu dipotong pendek.

Tidak diperbolehkan memakai cat kuku.

F. Upaya Responsif Terhadap Pencegahan Terjadinya Bahaya Kesehatan Pribadi

Setelah termotivasinya kesadaran diri untuk selalu hidup bersih dan sehat maka kita harus

berupaya melaksanakannya dengan tahapan yang diawali dari hal-hal berikut.

Penginventarisiran jenis jenis kebersihan dan kesehatan di tempat kerja.

Mendata kebutuhan sarana dan prasarana penunjang kebersihan dan kesehatan

Membuat perencanaan pengadaan penunjang sarana dan prasarana kesehatan dan

kebersihan.

Mengorganisasikan tim kesehatan dan kebersihan.

Mengadakan pengawasan, pembinaan, dan penghargaan terhadap pelaksanaan

kebersihan dan kesehatan.

Mengevaluasi hasil dari proses pelaksanaan kesehatan dan kebersihan.

Upaya higiene tidak terlepas dari harus adanya upaya-upaya sanitasi. Higiene

menekankan pada manusianya (personality) agar berupaya untuk selalu hidupp bersih dan sehat,

sedangkan.sanitasi lebih.menitikberatkan pada faktor lingkungan hidup manusianya.

G. Berpenampilan Pribadi sesuai Standar Industri Perhotelan

Penampilan kesehatan pribadi meliputi kebersihan tubuh, kebersihan pakaian, dan kebersihan

makanan.

Page 45: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

1. Kebersihan dan Kesehatan Tubuh

Mandi setiap hari minimal dua kali sebelum dan setelah bekerja.

Gunakan sabun mandi yang lunak.

Gunakan handuk pribadi untuk mencegah penularan penyakit kulit.

2. Kebersihan dan Kesehatan Rambut

a. Rambut harus bersih dan rapi.

b. Rambut dipotong secara berkala.

c. Rambut dikeramas minimal dua kali dalam sate

minggu.

d. Jangan dibiasakan menyisir rambut saat bekerja.

e. Pakailah tutup kepala yang disarankan perusahaan saat bekerja sesuai pekerjaanya.

3. Kebersihan dan Kesehatan Mata

Bersihkan mata dengan boorwater

Jangan membersihkan tahi•mata atau kototan mata saat bekerja.

Gunakanlah kacamata pelindung bila bekerja dengan menggunakan peralatan kerja

yang membahayakan mats, seperti komputer,las listrik,

Periksakan kesehatan mata secara berkala.

4. Kebersihan dan Kesehatan Hidung.

Untuk menjaga kesehatan pernapasan biasakan kumur-kumur dengan air hangat dan.

inhalasi (penghirupan) uap hangat.

Bersihkan hidung dengan hati-hati dan gunakanlah kain yang lembek.

Gunakanlah kertas tisu atau sapu tangan untuk menutup mulut saat bersin.

Hindari bersin di depan makanan.

Bagi yang menderita penyakit influenza sebaiknya menggunakan masker atau sapu tangan

saat bekerja.

Jangan menyentuh hidung dan lubang hidung saat bekerja.

45. Kebersihan dan Kesehatan Telinga.

Jangan menyentuh telinga atau memasukan jari ke lubang telinga selama bekerja, sebab

Page 46: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

lubang telinga merupakan tempat bersarangnya bakteri Staphylococcus sp (jenis

bakteri berbentuk bulat menyerupai buah anggur).

Untuk menjaga kesehatan telinga dan mencegah masuknya bakteri, bersihkan kotoran

telinga secara teratur dan hati-hati dengan menggunakan cotton bud.

6. Kebersihan dan/atau Kesehatan Mulut dan Gigi.

Bersihkan mulut secara teratur.

Jangan memegang mulut dan bibir selama bekerja karena mulut dan bibir merupakan

sarang bakteri Staphylococcus sp yang berbahaya.

Bersihkan gigi secara teratur minimal dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum

tidur agar bakteri tidak masuk dan berkembang biak serta menghilangkan bau mulut

yang tidak sedap.

Jangan batuk dan meludah disembarang tempat, terutama ditempat pengolahan dan

penyajian makanan.

Tutuplah mulut dengan sapu tangan bila batuk atau bersin.

Jangan mencicipi makanan dengan menggunakan peralatan masak atau menggunakan

jari. Hal tersebut untuk mencegah perpindahan bakteri dari mulut ke makanan.

Jangan merokok selama di dapur. Hal tersebut untuk mencegah bakteri sumber penyakit

dari bibir ke makanan.

Jangan membersihkan gigi dari sisa makanan dengan benda tajam yang dapat

mengakibatkan rusaknya lapisan email (lapisan keras yang menutupi permukaan gigi).

Selain itu dapat mengakibatkan luka pada gigi yang menyebabkan infeksi.

7. Kebersihan dan/atau Kesehatan Tangan dan Jari

Mencuci tangan sebelum makan.

Menggunakan sarung tangan sebelum bekerja.

Membiasakan mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum melaksanakan

pekerjaan.

Jangan memasukan jari ke dalam makanan saat akan mencicipi makanan.

8. Kebersihan dan/atau Kesehatan Kuku Tangan dan Kaki

Kuku tangan maupun kaki harus senantiasa bersih dan selalu dipotong pendek.

Page 47: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Tidak diperbolehkan memakai cat kuku.

9. Kebersihan dan Kesehatan Kaki

Kaki harus selalu bersih.

Gunakan kaos kaki katun dan ganti setiap hari.

Pakailah alas kaki yang nyaman dipakai. Memakai hak sepatu tidak terlalu tinggi dar

tidak terlalu licin.

Bila kaki luka dibalut dengan pembalut kedap air. e. Jangan membuka alas kaki atau

sepatu saat bekerja.

10. Penggunaan Kosmetik dan Parfum

Jangan berlebihan dalam penggunaan kosmetik dan parfum.

Wangi parfum jangan terlalu tajam.

Simpanlah parfum pada tempatnya, jangan menyimpan pada tempat penyajian makanan

Cud tangan setelah menggunakan parfum atau kosmetik dengan sabun antiseptik.

11. Kebersihan Pakaian

Pergunakan pakaian yang ringan dan nyaman (light and confortable).

Pergunakanlah pakaian yang kuat tidak gampang robek (protective).

Pergunakanlah pakaian yang dapat menyerap keringat dengan baik

(absorbent).

Pergunakanlah pakaian yang mudah untuk dicuci (washable).

Pergunakanlah pakaian dengan warna yang tidak mencolok atau gunakanlah pakaiai

sesuai aturan di tempat kerja.

12. Kebersihan Makanan

Biasakan makan secara teratur.

Biasakan mengkonsumsi makanan yang bersih bervariasi dan memiliki nilai gizi

tinggi

Makanlah makanan yang mengandung sayuran berserat tinggi.

Simpanlah makanan dengan baik agar terhindar dari serangga dan kotoran.

Cucilah peralatan masak dan peralatan makanan sebersih mungkin.

Masak makanan dengan baik dan ber_zrr g. Hindarkan memakan makanan yang akan

Page 48: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

menimbulkan bau badan seperti bawan merah dan bawang putih.

Jangan dibiasakan menggunakan peralatan makan oleh dua orang atau

lebih.

Biasakan jangan makan saat bekerja.

H. Prinsip-Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Prinsip kesehatan dan keselamatan kerja meliputi tiga aspek, yaitu aspek higien< aspek

sanitasi, dan aspek lingkungan kerja.

Aspek hygiene (kesehatan) meliputi prnsip-prinsip berikut.

Jagalah kesehatan dan kebersihan setiap pribadi karyawan.

Jagalah kesehatan dan kebersihan makanan dan minuman.

Jagalah kesehatan, dan kebersihan pakaian.

Aspek sanitasi. (lingkungan kesehatan) meliputi prinsip-prinsip berikut. .

Pengadaan air bersih.

Pengadaan pembuangan air kotor dan limbah.

Pengadaan tempat sampah.

Pengadaan tempat pembuangan sampah sementara (TPSS).

Pemberantasan serangga dan tikus.

Penataan lingkungan kerja dan perumahan karyawan.

Pengendalian suara-suara bising. .

I. Aspek Lingkungan Kerja

Aspek lingkungan kerja meliputi prinsip-prinsip berikut.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisik seperti suara keras, suhu tinggi,

penerangan, sinar X, sinar infra merah, dan sinar ultraviolet.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan kimia seperti keracunan, uap dari;;:

logam, larutan kimia, debu-debu, kabut dari insektisida atau fungisida.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan infeksi dengan cara memberikan

pertolongan pertama, imunisasi, dan pemberian antibiotik.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisiologi seperti metabolisme,

sirkulasi darah, sistem saraf pengantar, dan sistem hormonal.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongaan_ mental psikologi seperti sikap,

Page 49: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

perasaan, pikiran, dan kepribadian dalam berkomunikasi di tempat kerja.

J. Mengaplikasikan Cara Bekerja dengan Aman

Untuk mengaplikasikan atau menerapkan cara bekerja dengan aman dibutuhkan beberapa

hal, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan tenting cars bekerja yang aman.

1. Pengetahuan Bekerja

Pengetahuan tenting cara bekerja yang aman adalah sebagai berikut.

Mengetahui tenting bekerja yang aman.

Memahami tenting bekerja yang aman.

Mengerti tenting bekerja yang aman.

2. Sikap Bekerja

Sikap tenting bekerja yang aman adalah sebagai berikut.

Mengucapkan dan menegaskan pentingnya bekerja yang aman.

Meyakinkan pentingnya bekerja yang aman.

Menekadkan pentingnya bekerja yang aman.

3. Keterampilan Bekerja

Keterampilan bekerja yang aman adalah sebagai berikut.

Mengerjakan pekerjaan dengan baik sesuai etika di perusahaan.

Mengerjakin pekerjaan dengan benar sesuai standard operational procedure

(SOP) perusahaan.

K. Aspek Lingkungan Kerja

Aspek lingkungan kerja meliputi prinsip-prinsip berikut.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisik seperti suara keras, suhu tinggi,

penerangan, sinar X, sinar infra merah, dan sinar ultraviolet.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan kimia seperti keracunan, uap dari;,

logam, larutan kimia, debu-debu, kabut dari insektisida atau frngisida.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan infeksi dengan cara memberikan

pertolongan pertama, imunisasi, dan pemberian antibiotik.

Page 50: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongan fisiologi seperti metabolisme,

sirkulasi darah, sistem saraf pengantar, dan sistem hormonal.

Mengantisipasi penyebab penyakit dari golongaan., mental psikologi seperti sikap,

perasaan, pikiran, dan kepribadian dalam berkomunikasi di tempat kerja.

Mengaplikasikan Cara Bekerja dengan Aman

Untuk mengaplikasikan atau menerapkan cara bekerja dengan aman dibutuhkan beberapa hal,

yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang cara bekerja yang aman.

a. Pengetahuan Bekerja

Pengetahuan tentang cara bekerja yang aman adalah sebagai berikut.

Mengetahui tentang bekerja yang aman.

Memahami tentang bekerja yang aman.

Mengerti tentang bekerja yang aman.

b. Sikap Bekerja

Sikap tentang bekerja yang aman adalah sebagai berikut.

Mengucapkan dan menegaskan .pentingnya bekerja yang aman.

Meyakinkan pentingnya bekerja yang aman.

Menekadkan pentingnya bekerja yang aman.

c. Keterampilan Bekerja

Keterampilan bekerja yang aman adalah sebagai berikut.

Mengetjakan pekerjaan dengan baik sesuai etika di perusahaan.

Mengerjakan pekerjaan dengan benar sesuai standard operational procedure (SOP)

perusahaan.

Menilai hasil pekerjaan.

2.4. Memberikan umpan balik mengenai keamanan, kesehatan, dan

keselamatan kerja

A. Jenis-Jenis Bahaya di Tempat Kerja

Page 51: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Dalam setiap hal kiranya mengandung dua potensi yaitu bahaya dan manfaatnya. Bila kita

dapat menekan sekecil mungkin bahayanya maka kita akan lebih besar memperoleh

manfaatnya. Sebaliknya bila kita tidak terlalu.memperhatikan manfaatnya maka bahayanya

akan semakin besar pula. Agar kita memperoleh manfaat sebesar-besarnya di tempat

kerja, baik untuk karyawannya maupun perusahaannya, maka kixa harus dapat meminimalisir

bahaya ditempat kerja tersebut. Kondisi bahaya ditempat kerja memiliki 2 sifat, yaitu bersifat

khusus dan bersifat umum.

a. Bahaya Khusus

Bahaya bersifat khusus adalah bahaya yang bersifat material. Bahaya tersebut

ditimbulkan dari sarana dan prasarana tempat kerja.

Contoh

a. Keadaan lingkungan kerja yang tidak aman (unsafe condition).

b. Gedung yang tinggi dengan pondasi yang tidak seimbang.

c. Struktur tanah yang tidak sesuai dengan standar IMB (ijin mendirikan

bangunan).

d. Instalasi listrik yang tidak teratur,

e. Tidak adanya peralatan keamanan dan pelindung saat bekerja.

b. Bahaya Umum

Bahaya bersifat umum adalah bahaya yang bersifat immaterial, bahaya tersebut timbul dari

proses kerja.Contoh:

a. Bekerja dengan tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe

worker).

b. Tidak beristirahat.

c. Memaksakan kerja kondisi badan selagi unfit.

d. Terjadinya konfik dan mis komunikasi yang membuat tidak kondusif di

tempat kerja.

e. Lalai atau ceroboh.

f. Tidak mengikuti prosedur kerja.

Sikap dan tindakan yang profesional perlu dilakukan oleh seorang karyawan terhadap keadaan

bahaya seperti contoh di atas diantaranya sebagai berikut.

a. Bersikap cepat dan tanggap terhadap hal-hal yang diperkirakan dapat

Page 52: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

membahayakan.

b. Mengamati (observasi) terhadap hal-hal yang dapat membahayakan.

c. Mengidentifikasi satu persatu hal-hal yang akan membahayakan tersebut.

d. Menganalisis secara teoritis baik dan buruknya untuk jangka panjang .

e. Menyimpulkan dan membuat solusi secara tertulis hasil pengamatan

tersebut.

f. Diajukan kepada bagian yang menangani permasalahan tersebut

diperusahaan untuk ditindaklanjuti kepada atasannya.

Menurut ILO. (International Labour Organization) tahun 1962 menyampaikan beberapa

klasifikasi kecelakaan akibat. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.

a. Jatuh.

b. Terrimpa benda jatuh.

c. Tertumbuk atau terkena benda-benda, kecuali

benda jatuh.

d. Terjepit.

e. Gerakan-gerakan yang melebihi

kemampuan.

f. Pengaruh suhu tinggi.

g. Pengaruh arus listrik.

h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi.

B. Tanda-Tanda Peringatan Bahaya di Tempat Kerja

Tanda atau isyarat bahaya dapat berupa simbol, kode, warna, label maupun gambar yang fungsi

tanda tersebut harus komunikatif, simpel, dan umum. Komunikatifartinya dapat diterima

pesannya dan ditafsirkan. Simpel artinya tanda yang digunakan singkat, jelas, dan padat

makna. Umum artinya tanda yang digunakan sudah memasyarakat secara pengetahuan. Tanda-

tanda peringatan bahaya dapat dibedakan menjadi bagian-bagian berikut.

a. Tanda Peringatan Perhatian untuk Pencegahan (Preventif)

Tanda peringatan perhatian untuk pencegahan yaitu tanda-tanda vane digunakan untuk

mengantisi asi akan terjadinya kerawanan-kerawanan bahaya apabila kita

melanggarnya. Tanda peringatan tersebut misalnya seperti berikut.

Page 53: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Peringatan Bahaya dengan Warna sebagai Tanda Perhatian

1) Warna merah, digunakan untuk tanda penunjuk adanya tegangan atau

power dalam instalasi listrik, berhenti pada trafick life, atau kondisi-kondisi

yang membahayakan.

2) Warna kuning, digunakan untuk tanda persiapan dan waspada dalam

berbagai hal.

3) Warna hijau, digunakan untuk tanda aman atau start dalam trafict life dan

yang lainnya.

4) Lampu berkedip dengan serine adalah tanda telah terjadinya bahaya atau

hal-hal yang mencurigakan.

Peringatan Bahaya dengan Gambar

1) Gambar palang merah di tengah-tengah kotak segi empat, untuk

menunjukkanpertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), baik itu kotak

obat-obatan maupun lembaga kesehatan.

2) Gambar tengkorak dengan tanda silang merah di tengah lingkaran, untuk

menunjukkan tempat atau barang-barang yang berbahaya dan dapat mematikan

manusia seperti racun.

3) Gambar rokok dengan garis diagonal merah, untuk menunjukkan larangan

merokok.

4) Gambar bunga api di tengah segi tiga hitam, untuk menunjukkan

terhadap hal-hal yang mudah terbakar atau meledak.

5) . Gambar leter P adalah larangan untuk parkir.

6) Gambar yang membuang sampah pada tong sampah adalah anjuran agar

membuang sampah pada tempatnya.

Peringatan Bahaya dengan Cara Labelling

Peringatan dengan cara labelling yaitu pembuatan label pada kemasan barang atau tempat-

tempat tertentu yang biasanya perlu menyempatkan waktu untuk membacanya.Contoh

1) Peringatan pemerintah pada kemasan rokok.

2) Peringatan dokter pada kemasan obat-obatan.

3) Peringatan ditempat-tempat tertentu untuk menjaga kesehatan,

kebersihan, dan keamanan.

Peringatan Bahaya dengan Himbauan

Page 54: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Tanda dengan himbauan adalah kata-kata yang digunakan untuk peringatan biasanya singkat,

padat, dan jelas.

1) "YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG “MASUK"

2) "MATIKAN PONSEL"

3) "DILARANG MEROKOK"

4) "SIMPAN TAS PADA TEMPAT “PENITIPAN"

5) "PINTU DARURAT"

Peringatan Bahaya dengan Bahasa Tubuh

Tanda isyarat tubuh adalah simbol-simbol yang digunakan sesama karyawan untuk

berkomunikasi bila ada ha-hal yang membahayakan atau peringatan. Contoh

1) Menggelengkan lepala le liri dan ke kanan adalah menjawab

tidal.

2) Berkedip dengan cepat adalah isyarat melarang.

3) Menempelkan telunjuk dimulut adalah menyuruh diam.

4) Mengedepanlan telapal tangan di depan muka adalah

melarang.

b. Tanda Peringatan Terjadinya Bahaya di Tempat Kerja

Tanda peringatan telah terjadinya bahaya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan

budaya manusia. Pertama kali dikenal adalah kentongan, kemudian lonceng dan sirine. Untuk saat

selarang terdapat dua jenis sistem yang digunalan untul tanda terjadinya bahaya. tanda tersebut

adalah sebagai berilut.

a. Sistem manual adalah alat yang harus dibunyilan atau dinyalalan dengan cara memijit

atau menelan tombol yang tersedia, seperti llalson dai bel.

b. Sistem digital, alat yang dirancang secara otomatis berbunyi atau menyala bila

terjadi hal hal yang membahayalan, seperti pengaman pencurian, detelsi barang-

barang berbahaya.

c.

c. Jenis-Jenis Peralatan Peringatan Terjadinya,Bahaya

a. Alarm kebalaran.

Page 55: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

b. Bunyi sirine ambulan.

c. Alarm lebocoran gas.

d. Alarm pencurian.

e. Suara tembalan peringatan.

d. Perlengkapan Situasi Darurat Kebakaran

Alat pemadam lebalaran dengan bahan kimia kering.

Alat pemadam lebalaran dengan menggunalan karbondiolsida.

C. Mengidentifikasi Situasi yang Membahayakan

Ditinjau dari segi linglungan lerja, kondisi berbahaya di linglungan kerja dapat timbul dari

linglungan lhusus (teknis) dan dari lingkungan umum (nonteknis).

a. Bahaya dari Lingkungan Teknis Tekno-Struktural

Bahaya tersebut merupalan potensi bahaya yang terlandung dari linglungan lerja, diantaranya

sebagai berilut.

Mesin

Afar anglutan (baik di dalam maupun di luar linglungan perusahaan

namunberhubungan dengan kinerja perusahaan).

Peralatan kerja.

Bahan limia.

Linglungan lerja yang lotor.

Tempat/ruang kerja yang tidak representatif

Sarana dan prasarana kerja yang tidak lail pakai.

b. Bahaya dari Lingkungan Nonteknis

Bahaya tersebut merupalan potensi bahaya yang ditimbullan dari silap dan tindalan pelerja,

diantaranya sebagai berilut.

Tidal mengiluti prosedur dan tata tertib lerja.

Tidal mentaati peraturan kerja.

Menentang kebijakan pimpinan perusahaan.

Page 56: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Menyampailan aspirasi dengan emosional.

Kelelahan.

Kelengahan.

Unsur teknis dan nontelnis akan saling mendulung dalam pelaksanaan pelerjaan, sehingga

antara satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pada saat berinteralsi antara unsur

telnostruktural dengan unsur nontelnis biasanya ada saja terjadi lecelakaan. Hal t tersebut

dinamalan "lecelalaan lerja". Kecelalaan lerja misalnya kecelalaan pada saat pelerja

menggunalan peralatan lerja, mesin yang meledal. Ditinjau dari segi sifatnya, keadaan

bahaya di tempat kerja dapat meliputi bahayabahaya berilut.

Bahaya yang dialibatkan karena adanya lerusalan mesin dari segi hardware.

Bahaya yang dialibatlan oleh kesalahan program mesin dari segi software

Bahaya yang dialibatkan oleh pendukung misalnya, sering padamnya listrik.

Bahaya yang dialibatkan oleh sumber daya laryawan yang belum lompeten

menangani pelerjaan dibidang tertentu.

Bahaya yang dialibatlan oleh over worker, yaitu belerja berlebihan tanpa

istirahat sehingga membahayalan bagi diri laryawan dan perusahaan itu

sendiri. Misalnya m.eninglatlan jumlah produl dengan lembur yang tidak

teratur.

Tabel Jenis Penyalit Akibat Kerja dan Penyebabnya

Page 57: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

No. I'Cnycbah Akibat

A. Penyebab dari Golongan Fisil

1. Suara keras

2. Suhu tinggi

3. Suhu rendah

4. Telanan udara (delompresi)

5. Penerangan

- Stres (letegangan)

- Kerusalan saraf pendengaran

- Gangguan pads jantung dan pembuluh

darah.

- Heat strok

- Heat cramps (Hyperpyreksia)

- CihlblainsB. Penyebab dari Golongan Kimia

1. Gas CO, HCN, H2S, SO2

2. Uap Logam (Hg, Pb)

3. Cairan/Larutan H2SO4, HCl

4. Debu silila, kapas, asbest

5. Kabut insecticida, fungicida

- Keracunan gas

- Metal fume fever

- Penyalit kulit (dermatosis)

- Pneumecomosis

- Keracunan.

C. Penyebab dari Golongan Infelsi

1. Tempat kerja yang lotorPenyalit lulit

Page 58: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

D.

E.

Penyebab dari golongan Fisiologi

1. Konstrulsi mesin, meja, lursi atau

peralatan lainnya yang tidak cocol dengan

postur tubuh.

Penyebab Golongan Mental Psikologi

1. Hubungan yang kurang baik

antarkolega maupun dengan pimpinan.

2. Pekerjaan yang tidal cocok_ 4SR&I2 hobi.

3. Minimnya upah.

- Terganggunya metabolisme. - Sirlulasi

darah. - Sistem saraf pengantar. - Sistem

hormonal.

Terganggunya sikap, piliran, perasaan, dan

mental pelerja.

Sikap dan tindalan preventif yang diperlulan untuk menanggulangi bila londisi

badan pegawai atau teman sekerja telah merasalan terjadinya keluhan alibat dari penyakit

lerja, mala hendallah bersilap dan bertindak sebagai berikut

1. Apresiatif terhadap upaya preventif (pencegahan), artinya penyalit tersebut jangan

dibiarkan atau tidal ditanggapi dengan alasan apa Pun

2. mengidentifikasikankemungkinan-kemunglinan penyebab dan gejala yang terjadi.

3. Menyampailan leluhan pada pihal yang berwenang diperusahaan sesuai dengan syarat-

syarat dan prosedur perusahaan tempat belerja.

4. Mintalah kalau belum diberi atau bawalah lartu pemeliharaan kesehatan kalau sudah

memilili.

5. Mintalah izin dan rujulan lepada pihal yang berwenang diperusahaan untuk berobat

le pengobatan yang telah belerjasama dengan perusahaan. Biaya pengobatan dan

perawatan ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan kebijalan perusahaan sebagai

pelalsanaan Pasal 9 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Polol-pololTenaga Kerja

dan Hal Atas Keselaman Kerja.

6. Tanda bulti biaya pengobatan dan perawatan jangan hilang. Tanda tersebut untul

laporan leperusahaan tempat belerja.

7. Bila tal memunglinlan kembali bekerja untuk beberapa saat, mintalah surat leterangan

Page 59: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

istirahat lepada dokter.

8. Buatlah surat izin istirahat lerja untuk beberapa hari dilampiri keterangan istirahat dari

dolter.

Apabila tidal mendapatlan tanggapan dari pihal perusahaan atas keluh-lesah alibat penyalit

kerja yang lita sampailan maka cara penyelesainnya sebagai berilut.

1. Selesailanlah secara musyawarah dengan prosedur yang tertib dengan cara

menyampailan leluhan pada pihak yang berwenang atau atasannya langsung

diperusahaan tempat belerja.

2. Apabila atasan langsung tidal menanggapinya, mala usahalan pada yang lebih

tinggi dan seterusnya sampai kepimpinan perusahaan.

3. Apabila pimpinan perusahaan tidal menanggapi pula mala mintalah bantuan

kepada serilat buruh agar diselesaikan melalui musyawarah antara serilat buruh dan

pimpinan perusahaan.

Apabila benar-benar tidal bisa diselesailan secara intern perusahaan mala baru

dibenarlan meminta bantuan le Departemen Tenaga Kerja untuk

D. Karakteristik Tamu atau Pelanggan yang Mencurigakan

Ciri-ciri pelanggan yang mencurigalan dan dapat mengganggu leamanan laryawan dan perusahaan

adalah sebagai berilut.

1. Berbelit-Belit dalam Berbicara

Pelanggan atau tamu yang mencurigalan larena tidal ada tujuan yang jelas dan

berbicara dengan laryawan hanya cara untul mengelabui saja, mala tema pembicaraan

tidal alan jelas tujuan dan arahnya.

2. Tatapan Mata Tidak Fokus

Tatapan mata pelanggan atau tamu yang mecurigalan tidak folus bahkan selalu

memalinglan mata kesaria kemari larena kemunglinan sedang mengawasi sasaran

sebenarnya.

3. Lirikan Mata Cepat

Lirikan mata pelanggan atau tamu yang mencurigakan akan senantiasa cepat ke san

kemari seperti orang yang ketakutan

4. Tidak ada Kesimpulan Pembicaraan

Pembicaran dengan pelanggan atau tamu yang mencurigalan tidak alan pernah mencapai

kesimpulan dan titil temu. Pembicaraannya membaur tidal jelas.

Page 60: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

5. Mengulur Waktu

Tamu dan/atau pelanggan yang mencurigalan alan selalu mengulur waltu sebelum maksud

kedatangannnya tercapai dan bila sudah tercapai tujuan alan bergegas keluar.

6. Posisi Tubuh Berpaling dari Hadapan Lawan Bicara (Pelayan)

Bila berbicara dengan tamu dan/atau pelanggan yang mencurigalan, posisi tubuhnya tidal

tetap, kelihatan gelisah, dan menghadaplan mulanya ke sana lemari walaupun kita

sebagai pegawai berada di depannya.

7. Tidak Ada Kesesuaian antara Bahasa Lisan dan Bahasa Tubuh

Dalam berlomunikasi dengan pelanggan dan/atau tamu yang mencurigalan akan

terlihat ketidalsesuaian antara perlataan dan bahasa tubuhnya, bila perkataannya serius

tapi bahasa tubuhnya seperti menyepelelan, geralan badan, raut mula, dan gerakan tangan

mencurigalan. Apabila bertentangan antara bahasa lisan dan bahasa tubuh, mala kita harus

mempercayai bahasa tubuh, larena bahasa tubuh tidal bisa dimanipulasi dan dibuat-buat.

Silap dan tindalan yang diperlulan dalam menghadapi dan menangani pelanggan atau

tamu atau juga teman sekerja yang mencurigalan adalah sebagai berilut.

1. Cepat tanggap terhadap lewaspadaan.

2. Bersilap apresiatif, artinya menilai secara matang didasarlan pada pengalaman dan

teori terhadap pelangganatau tamu yang mencurigalan tersebut. Sehingga, lita dapat

menyampailan alasan yang dapat diterima oleh atasan yang berwenang.

3. Bersilap tenang dalam menghadapi tamu atau pelanggan yang mencurigakan

dengan tidak menuduh, melainlan praduga tak bersalah untul lewaspadaan.

4. Potensi yang berbahaya dari pelanggan yang mencurigalan dilaporlan dan dilalukan

dalam ruang lingkup tanggung jawabnya.

5. Prosedural dalam melalukan pelaporan secara bertahap lepada pihak yang

berwenangi diperusahaan.

6. Mintalah bantuan lepada teman sekerja atau yang berwenang diperusahaan

apabila diperlukan.

7. Melaporkan sesuai aturan yang berlaku diperusahaan kepada yang berwenang,

misalnya manager dan satpam.

Page 61: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

E. Cepat dan Tanggap Dalam Situasi Darurat

Dalam keadaan situasi darurat yang membahayakan dibutuhkan penanganan secara cepat dan

tanggap untul mengantisipasi atau memperlecil terjadinya bahaya yang lebih darurat lagi.

Untul dapat menangani situasi darurat dengan cepat dan tanggap, mala dibutuhlan

mental dan keterampilan, diantaranya dengan cara berilut.

1. Mental dalam Situasi Darurat

a. Berani memberikan pertolongan.

b. Hati-hati dalam memberilan

pertolongan.

c. Teliti dalammemberilan

pertolongan.

d. Bertanggung jawab dalam penanganan pertolongan.

2. Keterampilan dalam Situasi Darurat

a. Mengidentifikasi isu-isu yang membutuhlan

perhatian.

b. Mendata bagian yang memerlulan penanganan.

c. Memberilan solusi terhadap situasi darurat.

d. Menyampailan permasalahan pada pihak atasan di perusahaan.

e. Memberilan laporan lepada pihal yang berwenang balk polisi maupun

pemerintah setempat.

F. Apresiatif Terhadap Pencegahan Terjadinya Situasi Darurat

Apresiatif adalah penghargaan atau penilaian langsung, dalam hal ini upaya penilaian terhadap

pencegahan terjadinya situasi darurat. Proses apresiatif terhadap pencegahan terjadinya

situasi darurat dengan cara tahapan adalah sebagai berilut.

1. Orientasi adalah tahap merumuslan masalah dan mengidentifilasi aspel-aspel

masalah terjadinya situasidarurat.

2. Preparasi adalah tahap berusaha untuk mengumpullan sebanyal munglin

Page 62: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

informasi yang relevan dengan masalah situasi darurat.

3. Inlubasi adalah tahap pengolahan berpilir untul mencari solusi pencegahan

terjadinya situasi darurat.

4. Iluminasi adalah tahap diperolehnya pemecahan masalah terhadap

terjadinya situasi darurat.

5. Verifikasi adalah tahap pengujian dan penilaian terhadap pemecahan masalah

yang alan diajulan lepada pimpinan perusahaan.

G. Penanganan Situasi Darurat Sesuai Standard Operating Procedure ;,,r (SOP)

Penanganan situasi darurat terjadi yang perlu diperhatikan penanganannya.

Penanganannya tersebut harus mengiluti prosedur yang berlalu di perusahaan secara sistem

organisasi dan secara telnis.

A. penanganan situasi darurat sesuai sistem organisasi yaitu dalam

penanganan dan; pelaporannya lepada pihal yang terkait dan berwenang di

perusahaan tersebut.

B. Penanganan situasi darurat secara telnis yaitu pemalaian peralatan situasi

darurat sesuai; dengan pedoman pemalaian alat.

Dengan memperhatilan penyakit alibat lerja di atas mala prosedur yang harus; ditempuh

Perusahaan dalam usaha untul pencegahan dan pemberantasan penyalit alibate lerja adalah

mengiluti prosedur keamanan dan leselamatan yang harus diberlakukan di' dunia industri,

yang meliputi prosedur-presedur berikut.

a. Substitusi

Substitusi merupalan upaya untuk mengganti bahan-bahan dan peralatan

yang seliranya berbahaya dengan bahan dan peralatan yang lebih aman.

b. Isolasi

Isolasi adalah upaya untul membuat ruangan tertentu sebagai tempat peralatan

yang membahayalan, seperti mesin yang menimbullan gemuruh, gas atau

uap.

c. Ventilasi Umum

Ventilasi umum merupalan upaya untuk menyeimbanglan keluar masulnya

saluran sesuai denganbesarnya ruangan dan lapasitas pelerja.

d. € Ventilasi Keluar

Ventilasi keluar merupalan upaya untuk mempersiaplan slat hisap udara dari

Page 63: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

ruang lerja, agar bahan-bahan yang berbahaya dapat langsung leluar tanpa

mencemari udara dalam ruang kerja.

e. Menyediakan Alert Perlindungan Perorangan

Menyedialan alat perlindungan adalah menyediakan perlengkapan

peralatan leamanan kerja perorangan, seperti sarung tangan, sepatu, topi,

masker, laca mata, dan penutup telinga.

f. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja

Seluruh karyawan diperilsa dahulu sebelum belerja dari segi lesehatan fisik

dan psikis sesuai jenis pekerjaannya.

g. Penyuluhan Sebelum Bekerja

Penyuluhan tentang penjelasan seputar pelerjaan lepada karyawan agar

mereka mengerti, megetahui, dan mentaati prosedur kerja.

h. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Secara Berkala

Penanganan untul melalulan pemerilsaan secara berlala untuk diketahuinya

sejauh mana resilo leselamatannya dari pekerjaan karyawan. .

i. Pendidikan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pendidilan yang berupaya memberilan penyuluhan tentang lesehatan

dan leselamatan lerja secaraberlesinambungan agar laryawan terus waspada. .

H. Mengikuti Tanda-Tanda Bahaya di Tempat Kerja -_

Tanda-tanda bahaya yang dipasang di tempat kerja adalah sesuatu yang --

mengandung informasi dan himbauan agar karyawan memperhatikan dan mcngikuti I tanda-

tanda bahaya untuk kesehatan dan keselamatannya. Oleh karena itu, mengiluti tanda-tanda

bahaya merupakan suatu hal dan kewajiban bagi karyawan yang secara lengkapnya

sebagai berilut.

A. Kewajiban Tenaga Kerja Terhadap Tanda-tnda Bahaya di Tempat Kerja

a. Memenuhi dan mentaati peraturan dan per-1aratan keselamatan dan lesehatan

lerja yang berlalu di perusahaan.

b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan.

c. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas

atau ahli leselamatan dan lesehatan kerja.

B. Hak Tenaga Kerja Terhadap Tanda-tanda Bahaya di Tempat Kerja

a. Meminta lepada pimpinan atau pengurus agar dilalsanalannya semua

syarat keselamatan dan kesehatan lerja yang diwajibkan di tempat lerja.

Page 64: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

b. Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat leselamatan dan

lesehatan kerja serta alat perlindungan diri yang diwajibkan tidak memenuhi

syarat, lecuali dalam hal lhusus yang ditetaplan oleh pegawai pengawas

dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggungjawablan.

K-rug ianlerugi yang dialami akibat A-; tidak mengilutinya tanda-tanda -cut, peringatan

berbahaya diantaranya bisa terjadinya kecelalaan lerja atau disebut dengan lecelalaan industri.

Kerugian dari lecelakaan industri tersebut meliputi lerugian segi elonomis dan kerugian dari

segi nonekonomis.

A. Kerugian dari Segi Ekonomis

a. Terjadinya kerusalan mesin, peralatan, dan bahan

bangunan

b. Biaya pengobatan dan perawatan lorban.

c. Tunjangan lecelalaan..

d. Hilangnya waktu kerja.

e. Menurunnya jumlah dan mutu produlsi.

B. Kerugian dari Segi Nonekonomis

a. Luka/cedera yang dialamai

tenaga lerja.

b. Ketidalstabilan londisi badan.

c. Kematian.

I. Menentukan Langkah-Langkah dalam Situasi Darurat

Langlah-langkah lerja dalam penanganan situasi darurat bulanlah langlah tanpa perhitungan

yang justru menambah lecelalaan dan lepanilan, melainkan langlah-langkah yang selamat dan

menyelamatlan. Untuk menentukan langlah dalam situasi darurat hendallah berpilir dulu bare

bertindak, bulan bertindak tanpa berpiliran panjang. Diantara langkah-langkahnya sebagai

berikut

a. Pilirkan apa yang alan lita kerjakan.

b. Apalah efeltif dan efisien.

c. Palailah atau gunalan perlengkapan yang dibutuhlan.

Page 65: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

d. Gunalan peringatan tanda bahaya bila diperlukan.

e. Amankan barang dan dokumen yang lebih penting.

f. Lalulan tindakan dengan hati-hati.

J. Mengoperasikan Perlengkapan Situasi Darurat

a. Jenis Jenis Peralatan Peringatan Terjadinya Bahaya

Jenis-jenis peralatan peringatan terjadi atas alat-alat berikut.

a. Alarm Kebakaran

Alat tersebut ditempatlan pada tempat yang dianggap perlu. Alat tersebut akan berbunyi

secara otomatis apabila terdetelsi adanya asap yang diterimanya. Tanda bahaya yang

dikeluarkan oleh alat tersebut biasanya berupa bunyi leras dan berbunyi terus-menerus.

b. SirineAmbulan

Sirine adalah alat yang bunyinya melengling. Sirine biasa dipasang pada mobil

ambulan dengan berbentul speaker altif bersamaan dengan lampu berwarna merah menyala.

Hal tersebut menandalan mobil ambulan sedang membawa orang yang membutuhlan

perawatan secepatnya dan bila terlambat dapat mengalibatlan orang tersebut meninggal

dunia.

c. Alarm Kebocoran Gas

Alarm tersebut gunanya untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang dapat

menimbulkan bahaya kebakaran maupun sesak pernapasan.

d. Alarm Pencurian

Alarm tersebut dipasang pada tempat yang tidak boleh dimasuli oleh orang-orang yang

tidak berkepentingan. Alarm tersebut dihubunglan dengan lantor petugas keamanan/

security. Alarm tersebut akan bekerja dengan sendirinya bila ada orang yang

memegang barang tertentu yang dilarang dan bila ada orang yang memasuli tempat yang

dijaga tanpa prosedur yang berlalu.

e. Suara Tembakan Peringatan

Dilalulan oleh petugas lepolisian dengan cara menembak le atas sebanyal tiga lali.

Tembalan peringatan tersebut untul memberi peringatan agar pelaku tindal lejahatan

menyerahkan diri.

Page 66: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

b. Perlengkapan Situasi Darurat Kebakaran

Peralatan situasi darurat kebakaran ada dua macam, penggunaannya tergantung dari sifat

kebalaran yang terjadi. Ada kebalaran skala besar dan ada lebalaran slala

lecil. Untuk kebalaran slala besar dengan api yang cepat merambat sebailnya

secepatnya menghubungi petugas pemadam kebakaran setempat sambil berusaha

memadamlan lebalaran dengan peralatan yang tersedia. Bila kebalaran masih tergolong

slala lecil dan diperliralan masih bisa ditangani oleh perlenglapan darurat yang tersedia

diperusahaan maka gunakanlah peralatan situasi darurat kebalaran. Peralatan situasi

darurat standar yang harus ada di perusahaan dan tempat umum adalah sebagai berilut.

Page 67: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 68: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 69: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 70: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 71: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 72: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 73: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 74: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 75: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 76: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 77: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 78: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3
Page 79: 46943442 Keamanan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja K3

Recommended