Download pptx - 3. Ensefalitis

Transcript
Page 1: 3. Ensefalitis

ENSEFALITIS

Page 2: 3. Ensefalitis

Ensefalitis : proses inflamasi parenkim otak

E. Akut : terjadi dalam beberapa hari E.kronis : mulai bbrp minggu hingga bbrp

bulan

Secara patogenesis : primer, post infeksius E.primer : akibat masuknya virus secara

langsung ke dalam SSP gejala klinis disfungsi kortikal / batang otak. Kerusakan otak terjadi akibat respon imun host terhadap invasi virus ke dalam SSP

Page 3: 3. Ensefalitis

E. Postinfeksius = E.parainfeksius = acute disseminated encephalomyelitis (ADEM) : penyakit autoimun demielinisasi SSP yang bersifat monofasik, biasa terjadi setelah kejadian demam/vaksinasi. Dominan pada anak-anak. Secara patologis : adanya proses demielinisasi dan agregasi perivaskuler dari sel imun namun tanpa disertai adanya virus maupun antigen virus

Page 4: 3. Ensefalitis

Penyebab ensefalitis viral yg sporadis (tidak terbatas geografis) berdasarkan kelompok• Virus herpes

virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, virus varisella zoster, virus Epstein-barr, sitomegalovirus, virus herpes manusia tipe 6 dan 7

• EnterovirusVirus coxscakie, echovirus, eneterovirus 70 dan 71, parechovirus, poliovirus

•ParamyxovirusMeasles, mumps

•Lainnya (jarang)Virus influenza, adenovirus, parvosirus, virus koreomeningitis limfositik, virus rubella

Penyebab ensefalitis viral yang terbatas secara geografis• Amerika : West nile, La Cross, Rocio, ensefalitis Powassan, virus Colorado tick fever•Eropa/Timur tengah : Ensefalitis tick-borne, Tosana, virus louping ill•Afrika : Weat Nile 9virus demam Rift Valley, demam hemoragik Crimean-Congo dengue•Asia : Japanese ensefalitis, West Nile, dengue, rabies (virus Chikungunya, virus Nipah)•Australia : Murray Valley, Japanese ensefalitis (kunjin, dengue)

Page 5: 3. Ensefalitis

PATOGENESIS Gejala klinis ensefalitis virus akibat :

1. efek langsung virus kerusakan parenkim dan sel saraf di otak. beberapa virus merusak pembuluh darah vaskulitis

2. reaksi inflamasi yang disebabkan respon imunologis tubuh terhadap masuknya zat asing ke dalam tubuh (virus)

Jenis virus berbeda predileksi di otak berbeda. Misal : virus herpes simpleks kerusakan sel otak di daerah temporal,kadang lobus parietal dan frontal. Virus mumps perdarahan akut (acute haemmorhagic encephalitis)

Page 6: 3. Ensefalitis

GEJALA KLINIS

Kebanyakan : gejala klinis serebral ringan bahjan tidak terlihat, hanya muncul gejala meningeal dan abnormalitas liquor

Gejala klinis klasik ensefalitis = FLU-LIKE SYNDROME , berkembang jadi demam tinggi disertai nyeri kepala hebat, mual, muntah, perubahan kesadaran. Sering disertai timbulnya bangkitan dan defisti neurologis fokal

Page 7: 3. Ensefalitis

Infeksi mumps : disertai parotitis Infeksi granulomatosa (TB) : disertai

eritema nodosum Infeksi herpes : disertai lesi membran

mukosa Infeksi virus influenza : disertai gejala

infeksi saluran nafas Abnormalitas fokal : hemiparese,

afasia,ataksia, tanda piramidal , gangguan saraf otak (parese sarfa fasialis dan okulomotorius), gerakan involunter (mioklonus, tremor,kejang parsial)

Page 8: 3. Ensefalitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium darah : Limfositosis relatif di darah perifer Leukopenia, trombopenia inf.virus

hemoragis hipoNa akibat SIADH Peningkatan kadar amilase serum pada

mumps

Rontgen Thorax : infeksi TB ? Pneumonia atipikal (mikoplasma) ?

Page 9: 3. Ensefalitis

Lumbal pungsi gambaran CSS ensefalitis :

tekanan pembuka CSS meningkat ringan Jumlah sel meningkat ringan, predominan

PMN Protein sedikit meningkat PCR : sensitivitas > 95% untuk virus HS-1 Pemeriksaan IgM dan IgG

Page 10: 3. Ensefalitis

CT Scan Dilakukan sebelum LP, jika secara klinis ditemukan tanda

brain shift/SOL Hasil normal : bila < hari kelima onset Inf.virus HS : edema ringan di frontotemporal, gambaran

girus hilang, mungkin ada gambaran hipodens atau perdarahan. Mungkin ada gambaran hiodensitas uni/bilateral pada bagian anterior dan medial lobus temporal

MRI (lebih jelas) Tampak edema difus disertai lesi hipointens pada

T1W1 atau hiperintes pada T2W2 Diagnosa ADEM : gejala kut gambarna MRI berupa

gambaran abnormalitas pada substansia alba subkortikal. Pada T2 : lesi hiperintens (demielinisasi) asimetris bilateral di substansia alba+ grisea bagian dalam

Page 11: 3. Ensefalitis

HERPES ENCEPHALITIS

Page 12: 3. Ensefalitis

BRAIN EDEMA IN DHF

Page 13: 3. Ensefalitis

HIV ENCEPHALOPATHY

Page 14: 3. Ensefalitis

EEG Sangat dianjurkan bila curiga adanya ensefalitis

akut (untuk membedakannya dengan ensefalopati)

Ensefalopati : gambaran gangguan difus berupa slow wave bihemisfer

Ensefalitis herpes simpleks : perlambatna non spesifik degan perubahan khas berupa gelombang 2-3 Hz di lobus tempotal, secara periodik

Page 15: 3. Ensefalitis

PENATALAKSANAAN

Ideal : terapi spesifik sesuai dengan etiologi yang dicurigai atau ditemukan

Klinis + gambaran CSS mengarah pada ensefalitis virus ? .......askilovir !

Asiklovir i.v, dosis 10 mg/kg, 3 x /hari selama 10 hari (minimal)

Menurunkan TTIK : manitol, kortikosteroid Kasus ADEM = kortikosteroid i.v dosis tinggi

(inisial 3 – 5 gr) diikuti dengan prednisolon oral selama 3 – 6 minggu.

Gagal ? ......IvIg atau plasmapharesis