Download pptx - 203971910 Fraktur Femur

Transcript

Fraktur Femur

Fraktur FemurR.A.Wita Ferani Kartika1102009229

FrakturFraktur adalah hilangnya atau terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik bersifat total maupun parsialEtiologiCedera TraumatikCedera langsungCedera tidak langsung Fraktur PatologikKelemahan tulang sebelumnya akibat kelainan patologis di dalam tulangTumor Tulang ( Jinak atau Ganas )Infeksi seperti osteomielitisRakhitisSecara SpontanOleh stress tulang yang terus menerus

Klasifikasi klinisFraktur tertutup (simple fracture)Tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.Fraktur terbuka (compound fracture)Mempunyai hubungan dengan dunia luarFraktur dengan komplikasi (complicated fracture)Disertai dengan komplikasi, misalnya malunion, delayed union, nonunion, infeksi tulang.

klasifikasi fraktur sesuai konfigurasi

Menurut hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya Tidak bergeser (undisplaced)Bergeser (displaced)BersampinganAngulasiRotasiDistraksiOver-ridingImpaksi

Klasifikasi fraktur femurFraktur Intrakapsuler femur yang terjadi di dalam kapsul sendi panggulFraktur kapital: pada kaput femurFraktur subkapital: fraktur yang terletak dibawah kaput femurFraktur transervikal: fraktur pada kolum femurFraktur Ekstrakapsuler; Terjadi di luar kapsul sendi panggulFraktur sepanjang trokanter mayor dan minorFraktur intertrokanterFraktur subtrokanter

Klasifikasi fraktur femurfraktur collum femurfraktur daerah trokanterfraktur subtrokanterfraktur diafisis femurfraktur suprakondiler femurFraktur collum femurTerjadi pada proksimal hingga garis intertrokanter pada regio intrakapsular tulang panggul.Disebabkan oleh trauma Jatuh pada daerah trokanter baik karena kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi seperti terpeleset di kamar mandi di mana panggul dalam keadaan fleksi dan rotasi dapat menyebabkan fraktur collum femur. Klasifikasi fraktur leher femur berdasarkan GardenStadium I adalah fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi. Stadium II adalah fraktur lengkap tetapi tidak bergeser. Stadium III adalah fraktur lengkap dengan pergeseran sedang.Stadium IV adalah fraktur yang bergeser secara hebat.

Klasifikasi Pauwel berdasarkan atas sudut inklinasi collum femur

Anamnesis adanya riwayat jatuh dari ketinggian disertai nyeri panggul terutama daerah inguinal depan.Tungkai pasien dalam posisi rotasi lateral dan anggota gerak bawah tampak pendek.

Komplikasi tergantung dari beberapa faktor, Komplikasi yang bersifat umum: trombosis vena, emboli paru, pneumonia, dekubitusNekrosis avaskuler kaput femurNonunionOsteoartritis sekunder dapat terjadi karena kolaps kaput femur atau nekrosis avaskulerAnggota gerak memendekMalunionMalrotasi berupa rotasi eksterna

Fraktur intertrokanterBersifat ekstrakapsular.Fraktur terjadi jika penderita jatuh dengan trauma langsung pada trokanter mayor atau pada trauma yang bersifat memuntir. Setelah jatuh pasien tidak dapat berdiri. Pada pemeriksaan didapatkan pemendekkan anggota gerak bawah dan berotasi keluar dan pasien tidak dapat mengangkat kakinya. Fraktur Subtrochanter FemurGaris patahnya berada 5 cm distal dari trochanter minorKlasifikasi Fielding & Magliato, yaitu :Tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trochanter minorTipe 2 : garis patah berada 1 -2 inch di bawah dari batas atas trochanter minorTipe 3 : garis patah berada 2 -3 inch di distal dari batas atas trochanterminor

Fraktur batang femurFraktur batang femur merupakan fraktur yang sering terjadi pada orang dewasa muda. Karena trauma langsung akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggianTerjadi syok hebatDitemukan deformitas pada tungkai atas berupa rotasi eksterna dan pemendekkan tungkai. Paha membengkak dan memar.Paling sering terjadi adalah sepertiga bagian tengah. Fraktur dapat berbentuk spiral atau melintang.

Berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengan daerah yang patah, dibagi menjadi :TertutupTerbukaDerajat I: Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka kecil, biasanya diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam menembus keluar.Derajat II:Lukanya lebih besar (>1cm) luka ini disebabkan karena benturan dari luar.Derajat III: Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan lunak banyak yang ikut rusak (otot, saraf, pembuluh darah)Fraktur suprakondiler femurFraktur supracondyler fragment bagian distal selalu terjadi dislokasi ke posterior karena adanya tarikan dari otot-otot gastrocnemius, Oleh trauma langsung karena kecepatan tinggi sehingga terjadi gaya axial dan stress valgus atau varus dan disertai gaya rotasi.

Fraktur tidak bergeserFraktur impaksiC&D. Fraktur bergeserE. Fraktur komunitifGambaran klinis pada pasien ditemukan riwayat trauma yang disertai pembengkakan dan deformitas pada daerah suprakondiler. Krepitasi mungkin ditemukan.DIAGNOSISRiwayatTerdapat riwayat cedera, diikuti dengan ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami cedera, Faktor predisposisiTanda tanda lokalis :Look :Pembengkakan, memar dan deformitas, apakah kulit utuhFeel :Terdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi. Movement :Krepitasi dan gerakan abnormal dapat ditemukan,, apakah pasien dapat menggerakan sendi-sendi dibagian distal cedera.Primary survey:Airway: nilai jalan napas, pasien bisa bicara? sumbatan?Breathing: bebasnya airway dan adekuatnya pernapasan, gerakan dada?Circulation: adanya tanda-tanda syok?Disability: penilaian neurologis, GCS atau AVPU, reaksi pupilExposure

PENATALAKSANAANTerapi konservatif ProteksiImmobilisasi saja tanpa reposisiReposisi tertutup dan fiksasi dengan gipsTraksiSecara umum dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali pada ekstermitas pasien. Terapi operatif

KOMPLIKASIEarly :Lokal :Vaskuler : compartement syndromeTrauma vaskulerNeurologis : lesi medulla spinalis atau saraf periferSistemik : Emboli lemakCrush syndromeEmboli paru dan emboli lemak

Late :Malunion Delayed unionNonunion