Transcript
Page 1: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

SISTEM NEUROBEHAVIOR I

“ ASUHAN KEPERAWATAN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS “

OLEH :

1. ARIS TRIWICAKSONO

2. DIAH FAURI YANI

3. DYAH AYU PRAMUSINTA

4. HENI RAHMAWATI

5. M. FUAD

6. NANIN ERNIATI

7. PUTRI RAHAYU

8. TRI WULANDARI

9. RENDY S

10. RESTI MAYLIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIK ) MUHAMMADIYAH

PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2012 / 2013

Page 2: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan limpahan karunia – Nya

kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan,

hal ini di sebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.Oleh karena

itu, kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat kami harapkan guna kesempurnaan

di masa mendatang.

Selama menyelesaikan makalah ini tidak terlepas pula dari bantuan baik secara langsung

maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Penghargaan dan ucapan serta haturan terima kasih

pada dosen pembimbing mata kuliah yang bersangkutan ini dan teman – teman yang telah

mendukung dalam pembuatan makalah kami ini.

Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan

teman – teman semua. Namun, apabila terjadi kekeliruan di dalam pembuatan makalah ini, kami

mohon maaf sebesar – besarnya.Karena kami hanya manusia yang daif dan mempunyai banyak

kekurangan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pontianak, Mei 2012

Penyusun

Page 3: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Otitis media adalah peradangan pada bagian telinga tengah. Otitis media sebenarnya

adalah diagnosa yang paling sering dijumpai pada anak – anak di bawah usia 15 tahun. Ada

3 jenis otitis media yang paling umum ditemukan di klinik, yaitu : Otitis Media Akut, Otitis

Media Serosa (Otitis media dengan efusi) dan Otitis Media Kronik.

Otitis Media supuratifa Kronik (OMSK) merupakan keradangan atau infeksi kronis yang

mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, ditandai dengan perforasi

membran timpani, sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul. Penyebab OMSK

antara lain Lingkungan, genetik, otitis media sebelumnya, infeksi, infeksi saluran nafas,

autoimun, alergi, gangguan fungsi tuba eustachius.

B. Masalah

Hal – Hal apa sajakah yang terkait dengan penyakit OMSK dan bagaimana proses

terjadinya proses penyakit tersebut sehingga dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang

pasien yang mengalaminya sehingga dapat memberikan arahan pada perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan yang lebih tepat lagi.

C. Tujuan

Menganalisa berbagai hal yang terkait dengan penyakit OMSK termasuk juga

komplikasinya sehingga memperlancar dalam melakukan proses keperawatan pada klien

tersebut

Page 4: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi Telinga

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks-pendengaran

serta keseimbangan. Telinga dapat dibagi menjadi 3 bagian

1. Telinga Luar, terdiri dari aurikula ( pinna ) dan kanalis auditorius eksternus, di pisahkan

dari telinga tengah oleh struktur seperti cakram atau membrane timpani ( gendang

telinga ).

2. Telinga Tengah, tersusun atas membrane timpani ( gendang telinga ) di sebelah lateral

dan kapsul otik di sebelah medial, celah telinga tengah terletak di antara keduanya.

Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara yang merupakan rumah bagi osikulli

( tulang telinga tengah ) dan di hubungkan dengan tuba eustachi ke nasofaring.

Page 5: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

3. Telinga Dalam, telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian petrous tulang temporal. Ketika berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan dua setengah

lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk peradangan, dinamakan organ Corti

B. Pengertian OMSK

Otitis Media Supurativa Kronik ( OMSK ) merupakan peradangan atau infeksi kronis

yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, ditandai dengan

perforasi membran timpani, sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul. Penyebab

OMSK antara lain Lingkungan, genetik, otitis media sebelumnya, infeksi, infeksi saluran

nafas, autoimun, alergi, gangguan fungsi tuba eustachius.

OMSK adalah Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan

sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin

encer atau kental, bening atau berupa nanah.

Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering

terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa.

C. Etiologi dan Patogenesis

Penyebab terbesar otitis media supuratif kronis adalah infeksi campuran bakteri dari

meatus auditoris eksternal, kadang berasal dari nasofaring melalui tuba eustachius saat

infeksi saluran nafas atas serta lingkungan, dan genetic.

Page 6: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

Pada saat ini kemungkinan besar proses primer untuk terjadinya OMSK adalah tuba

eustachius, telinga tengah dan sel-sel mastoid. Faktor yang menyebabkan penyakit infeksi

telinga tengah supuratif menjadi kronis sangat majemuk, antara lain :

a. Gangguan fungsi tuba eustachius yang kronis akibat infeksi hidung dan tenggorok yang

kronis atau berulang

b. Obstruksi anatomic tuba eustachius parsial atau total karena perforasi membrane timpani

yang menetap, obstruksi terhadap aerasi telinga tengah atau rongga mastoid, serta faktor

konstitusi dasar seperti alergi kelemahan umum atau perubahan mekanisme pertahanan

tubuh.

D. Manifestasi Klinik

1. Perforasi pada marginal

2. Abses atau kiste retroaurikuler ( belakang telinga )

3. Polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang verasal dari dalam telinga tengah.

4. Terlihat kolesteatom pada telinga tengah ( sering terlihat di epitimpanum )

5. Sekret berbentuk nanah dan berbau khas ( aroma kolesteatom )

6. Terlihat bayangan kolesteatom pada foto rontgen mastoid.

E. Klasifikasi OMSK

1. OMSK Benigna ( Tipe Aman )

Proses peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang.

Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe benigna jarang menimbulkan

komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak terdapat kolesteatom

2. OMSK Maligna ( Tipe Bahaya )

OMSK tipe maligna ialah OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. Perforasi terletak

pada marginal atau di atik, kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma dengan perforasi

subtotal. Sebagian komplikasi yang berbahaya atau total timbul pada atau fatal, timbul

pada OMSK tipe maligna.

Page 7: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

F. Patofisiologi

O M S K

Maligna Benigna

Degeneratif Metaplastik

Terdapat perforasi pada marginal Terlihat kolesteatom pada telinga

Granulasi di liang telinga luar yang tengah ( epitimpanum ).

Berasal dari dalam telinga tengah. Sekret berbentuk nanah dan

Polip berbau khas ( aroma kolesteatiom ).

Otore = pus pada MAE

( kental/busuk )

Gangguan berkomunikasi

Cemas

Pendengaran menurun

Perubahan Persepsi / Sensori

Page 8: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

G. Komplikasi

1. Telinga Tengah

a. Perforasi Persisten

b. Erosi Tulang Pendengaran

c. Paralisis Nervus Fasial

2. Telinga Dalam

a. Fistel labirin

b. Labirinitis Supuratif

c. Tuli Saraf

3. Ekstrasdural

a. Trombosis Sinus Lateralis

b. Petrositis

c. Abses Ekstradural

4. Susunan Saraf Pusat

a. Meningitis

b. Abses Otak

c. Hidrosefalus Otitis

H. Pemeriksaan

1. Anamnesis

a. Gangguan Pendengaran / Pekak.

Bila ada keluhan gangguan pendengaran, perlu ditanyakan :

Apakah keluhan tsb. pada satu telinga atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau

bertambah secara bertahap dan sudah berapa lamanya

Apakah ada riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik atau

pemakaian obat ototoksik sebelumnya.

Apakah sebelumnya pernah menderita penyakit infeksi virus seperti parotitis,

influensa berat dan meningitis

Apakah gangguan pendengaran ini diderita sejak bayi , atau pada tempat yang

bising atau pada tenpat yang tenang.

Page 9: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

b. Suara Berdenging/Berdengung ( Tinitus )

Keluhan telinga berbunyi dapat berupa suara berdengung atau berdenging yang

dirasakan di kepala atau di telinga, pada satu sisi atau kedua telinga.

c. Rasa Pusing Yang Berputar ( Vertigo )

Apakah keluhan ini timbul pada posisi kepala tertentu dan berkurang bila pasien

berbaring dan timbul lagi bila bangun dnegan gerakan cepat.

Apakah keluhan vertigo ini disertai mual, muntah, rasa penuh di telinga dan telinga

berdenging yang mungkin kelainannya terdapat di labirin atau disertai keluhan

neurologis seperti disentri, gangguan penglihatan yang mungkin letak kelainannya

di sentral

d. Rasa Nyeri Di Dalam Telinga ( Otalgia )

Apakah pada telinga kiri/kanan dan sudah berapa lama

Nyeri alihan ke telinga dapat berasal dari rasa nyeri gigi, sendi mulut, tonsil, atau

tulang servikal karena telinga di sarafi oleh saraf sensoris yang berasal dari organ-

organ tersebut

e. Keluar Cairan Dari Telinga ( Otore )

Apakah sekret keluar dari satu atau kedua telinga, disertai rasa sakit atau tidak dan

sudah berapa lama

Sekret yang sedikit biasanya berasal dari infeksi telinga luar dan sekret yang banyak

dan bersifat mukoid umumnya berasal dari teklinga tengah. Bila berbau busuk

menandakan adanya kolesteatom. Bila bercampur darah harus dicurigai adanya

infeksi akut yang berat atau tumor. Bila cairan yang keluar seperti air jernih harus

waspada adanya cairan liquor serebrospinal

2. Tes Audiometrik

Merupakan pemeriksaan fungsi untuk mengetahui sensitivitas dan perbedaan kata-

kata, dilaksanakan dnegan bantuan audiometrik.

Tujuan :

Menentukan apakah seseorang tidak mendengar

Untuk mengetahui tingkatan kehilangan pendengaran

Tingkat kemampuan menangkap pembicaraan

Page 10: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

Mengethaui sumber penyebab gangguan pada telinga media (gangguan konduktif) dari

telinga tengah (sistem neurologi).

I. Terapi OMSK

Tidak jarang memerlukan waktu lama serta harus berulang-ulang. Sekret yang keluar

tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain di sebabkan oleh satu

atau beberapa keadaan, yaitu :

1. Adanya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah berhubungan

dengan dunia luar

2. Terdapat sumber infeksi di laring, nasofaring, hidung dan sinus paranasal

3. Sudah terbentuk jaringan patologik yang ireversibel dalam rongga mastoid

4. Gizi dan higiene yang kurang

Prinsip terapi OMSK tipe maligna adalah pembedahan, yaitu mastoidektomi. Jadi, bila

terdapat OMSK tipe maligna maka terapi yang tepat ialah dengan melakukan mastoidektomi

dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah

merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan.

Tujuan operasi ini untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi

ke intrakranial. Kerugian operasi ini adalah pasien tidak diperbolehkan berenang seumur

hidupnya. Pasien harus datang dengan teratur untuk kontrol supaya tidak terjadi infeksi

kembali. Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur ( graft ) pada rongga operasi

serta membuat meatal-plasty yang lebar, sehingga rongga operasi kering permanen, tetapi

terdapat cacat anatomi, yaitu meatus luar liang telinga menjadi lebar.

Prinsip Terapi OMSK tipe Benigna ialah dengan konservatif atau medikamentosa. Bila

sekret yang keluar terus menerus, maka diberi obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3%

selama 3 – 5 hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan

obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid. Bila sekret sudah kering

tetapi perforasi masih ada, setelah diobservasi selama 2 bulan, maka idealnya dilakukan

miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara

permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi

atau kerusakan pendengaran yang lebih berat serta memperbaiki pendengaran.

Page 11: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

J. Tindakan Pembedahan

1. Mastoidektomi Sederhana

Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang pada pengobatan konservatif

tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari

jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi.

Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.

2. Mastiodektomi Radikal

Operasi ini dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau kolesteatom yang

sudah meluas. Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari

semua jaringan patologik. Tujuan operasi nin adalah untuk membuang semua jaringan

patologik dan mencegah komplikasi ke intra kranial. Kerugian operasi ini ialah pasien

tidak diperbolehkan renang seumur hidup, pasien harus kontrol teratur, pendengaran

berkurang sekali. Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada

rongga operasi serta membuat meatal / plasti yang lebar, sehingga rongga operasi kering

permanen, tetapi terdapat cacat anatomi yaitu meatus luar liang telinga menjadi lebar.

a. Mastiodektomi Radikal Dengan Modifikasi ( Operasi Bondy )

Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik, tetapi belum

merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan, dan dinding posterior

liang telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah, untuk membuang semua jaringan

patologik dari rongga mastoid dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.

b. Miringoplasti

Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal juga dengan

nama timpanoplasti tipe I. Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani.

Tujuan operasi ini ialah untuk mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada

OMSK tipe benigna dengan perforasi yang menetap. Operasi ini dilakukan pada

OMSK tipe benigna yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan

oleh perforasi membran timpani.

c. Timpanoplasti

Page 12: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan yang lebih berat

atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan pengobatan

medikamentosa.

Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran.

Tidak jarang operasi ini terpaksa dilakukan 2 tahap dengan jarak waktu 6 –12 bulan

d. Timpanoplasti Dengan Pendekatan Ganda ( Combined Approach Tympanoplasty )

Operasi ini merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus

OMSK tipe maligna atau OMSK tipe benigna. Tujuan opeasi ini untuk

menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik

matoidektomi radikal. Tehnik operasi ini pada OMSK tipe maligna belum disepakati

oleh para ahli karena sering terjadi kambuhnya kolesteatoma kembali.

Page 13: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

A. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan

a. OMA lebih dari 2 bulan

b. Pengobatan OMA yang tidak tuntas

2. Data Subjektif

a. Telinga terasa penuh

b. Vertigo

3. Data Objektif

a. Terdapat abses atau kite retroaurikuler

b. Terdapat polip

c. Terlihat Kolesteatoma pada epitimpano

d. Ottorhoe

e. Sekret terbentuk nanah dan berbau

4. Data Penunjang

a. Rontgen : Terlihat bayangan kolesteatoma pada rongga mastoid

b. CT Scan : Diskontinuitas osikula

c. Uji Fistula positif

B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional

1. Perubahan

persepsi/sensoris

b/d obstruksi,

infeksi di telinga

Persepsi / sensoris

klien dalam keadaan

baik.

1. Ajarkan klien untuk

menggunakan dan merawat

alat pendengaran secara

tepat.

1. Keefektifan alat

pendengaran tergantung

pada tipe

gangguan/ketulian,

Page 14: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

tengah atau

kerusakan di syaraf

pendengaran

2. Observasi tanda-tanda awal

kehilangan pendengaran

yang lanjut

3. Instruksikan klien untuk

menggunakan teknik-teknik

yang aman sehingga dapat

mencegah terjadinya ketulian

lebih jauh

4. Instruksikan klien untuk

menghabiskan seluruh dosis

antibiotik yang diresepkan.

pemakaian serta

perawatannya yang

tepat.

2. Diagnosa dini terhadap

keadaan telinga atau

terhadap masalah-

masalah pendengaran

rusak secara permanen

3. Apabila penyebab pokok

ketulian tidak progresif,

maka pendengaran yang

tersisa sensitif terhadap

trauma dan infeksi

sehingga harus

dilindungi.

4. Penghentian terapi

antibiotika sebelum

waktunya dapat

menyebabkan organisme

sisa berkembang biak

sehingga infeksi akan

berlanjut.

2. Gangguan

berkomunikasi b/d

efek kehilangan

pendengaran.

Gangguan

komunikasi

berkurang / hilang.

1. Dapatkan apa metode

komunikasi yang dinginkan

dan catat pada rencana

perawatan metode yang

digunakan oleh staf dan klien,

seperti Tulisan, Berbicara, dan

Bahasa isyarat

2. Kaji kemampuan untuk

menerima pesan secara verbal

1. Dengan mengetahui

metode komunikasi

yang diinginkan oleh

klien maka metode

yang akan digunakan

dapat disesuaikan

dengan kemampuan

dan keterbatasan klien

Page 15: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

a. Dekati klien dari sisi telinga

yang baik

b. Minimalkan percakapan

jika klien kelelahan atau

gunakan komunikasi tertulis

c. Tegaskan komunikasi

penting dengan

menuliskannya.

3. Gunakan faktor-faktor yang

meningkatkan pendengaran

dan pemahaman, seperti

bicara dengan jelas,

menghadap individu,

Ulangi jika klien tidak

memahami seluruh isi

pembicaraan, dan Gunakan

rabaan dan isyarat untuk

meningkatkan komunikasi.

2. Pesan yang ingin

disampaikan oleh

perawat kepada klien

dapat diterima dengan

baik oleh klien.

3. Memungkinkan

komunikasi dua arah

anatara perawat

dengan klien dapat

berjalan dnegan baik

dan klien dapat

menerima pesan

perawat secara tepat

3. Cemas b/d

prosedur operasi,

diagnosis,

prognosis, anestesi,

nyeri, hilangnya

fungsi,

kemungkinan

penurunan

pendengaran lebih

besar setelah

Rasa cemas klien

akan

berkurang/hilang.

1. Jujur kepada klien ketika

mendiskusikan mengenai

kemungkinan kemajuan dari

fungsi pendengarannya untuk

mempertahankan harapan

klien dalam berkomunikasi.

2. Berikan informasi mengenai

kelompok yang juga pernah

mengalami gangguan seperti

yang dialami klien untuk

1. Menunjukkan kepada

klien bahwa dia dapat

berkomunikasi dengan

efektif tanpa

menggunakan alat

khusus, sssehingga

dapat mengurangi rasa

cemasnya.

2. Dukungan dari

bebarapa orang yang

Page 16: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

operasi. memberikan dukungan kepada

klien.

3. Berikan informasi mengenai

sumber-sumber dan alat-lat

yang tersedia yang dapat

membantu klien.

memiliki pengalaman

yang sama akan sangat

membantu klien.

3. Agar klien menyadari

sumber-sumber apa saja

yang ada disekitarnya

yang dapat mendukung

dia untuk

berkomunikasi.

4. Kurang

pengetahuan

berhubungan

dengan kurangnya

informasi tentang

penatalaksanaan

OMA yang tepat.

Pengetahuan pasien

tentang

penatalaksanaan

OMA meningkat.

1. Kaji tingkat pengetahuan

pasien

2. Berikan informasi berkenaan

dengan kebutuhan pasien

3. Susun bersama hasil yang

diharapkan dalam bentuk kecil

dan realistik untuk

memberikan gambaran pada

pasien tentang keberhasilan

4. Beri upaya penguatan pada

pasien

Page 17: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Otitis Media supurativa Kronik ( OMSK ) merupakan keradangan atau infeksi kronis

yang mengenai mukosa dan struktur tulang di dalam kavum timpani, ditandai dengan

perforasi membran timpani, sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul.

B. Saran

Semoga makalah Asuhan Keperawatan pada klien OMSK ini dapat bermanfaat dan dapat

memberikan pengetahuan bagi para pembaca.

Page 18: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

DAFTAR PUSTAKA

Dunna, D.I. Et al. ( 1995 ). Medical Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach 2 nd

Edition : WB Sauders

Sjamsuhidajat & Wim De Jong. ( 1997 ). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta

Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. ( 1998 ). Buku Ajar Ilmu penyakit THT. FKUI :

Jakarta

Iskandar N, sopeardi EA ( 1997 ). Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorok,

edisi ketiga FKUI : Jakarta

www. Bcm.edu/oto/otologyprimer : Otitis Media Complications

Corwin Elizabeth J. ( 2009 ). Buku Saku Patofiologi ed ( 3 ). Jakarta : EGC.

Page 19: 117321045 Otitis Media Supuratif Kronis

Recommended